bagaimana menerjemahkan istilah bahasa Inggris?

Started by Lex Chan, 30 August 2007, 09:04:39 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sumedho

vedana = perasaan -> keknya kurang pas. perasaan itu adalah emosi kompleks. menurut definisi vedana itu adalah sensasi menyenangkan, tidak menyenangkan dan netral.

sankhara = bentukan pikiran

sanna = persepsi (seringkali diterjemahkan ingatan jg, entah kayaknya kurang pas. pengenalan?)

nama = batin

vinnana = kesadaran (tapi bukan kek kesadaran seperti, saya sadar dkk)

nanti deh pulang cros cek ama contekan dulu.
There is no place like 127.0.0.1

Hendra Susanto


Indra

Sanna sebenarnya menurut saya lebih tepat "kesan", tapi karena banyak orang menerjemahkan sebagai "perception", maka di indonesiakan jadi "persepsi", dulu malah diterjemahkan jadi "pencerapan"

Sumedho

setoedjoe, "kesan" yg paling pas. kalo persepsi itu kurang asoi
There is no place like 127.0.0.1

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

Hendra Susanto

ok jd terjemahan yang mantep:

rupa = fisik, tubuh, jasmani

vedana = perasaan????

sankhara = bentukan pikiran

sanna = kesan

nama = batin

vinnana = kesadaran???



Indra

Dalam khotbah mahasi Sayadaw tentang Anattalakkhana Sutta ada dijelaskan mengenai khandha-khandha ini, mungkin dari penjelasan beliau bisa disimpulkan kata yang bisa mewakili vinnana dan khandha lainnya. naskah khotbah itu silahkan minta sama boss sumedho _/\_

Indra

another dificult word.
apa kata yang tepat untuk Mundane=Lokiya dan Supramundane=Lokuttara ?
banyak buku yang menuliskan "Duniawi" dan "Adi-duniawi", menurut saya agak maksa, ada alteratif lain?

Hendra Susanto

bos kata yang tepat utk affected itu apa ya??

terus bagaimana dengan feel??


Indra

hendra,
affected=terpengaruh
feel=merasa

akan lebih memudahkan jika anda memberikan kalimat lengkap.


Sumedho

mundane, supramudane... ribet... duniawi dan non-duniawi ?

affected = terpengaruh?
feel = rasa ?
There is no place like 127.0.0.1

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

mundane sama supramundane juga terjemahannya bahasa inggrisnya worldly sama above the world

jadi duniawi dan supraduniawi/ekstraduniawi mungkin lebih pas yak? daripada adiduniawi.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Hendra Susanto

#102
"And why, monks, do you say body? One is affected,
monks. That is why the word 'body' is used. Affected by
what? Affected by touch of cold and heat, hunger and
thirst; of gnats, mosquitoes, wind and sun and snakes.
One is affected, monks. That is why you say 'body.'

And why, monks, do you say 'feeling'? One feels,
monks. That is why the word 'feeling' is used. Feels
what? Feels pleasure and pain; feels neutral feelings.
One feels, monks. That is why the word 'feeling' is used.

And why, monks do you say 'perception'? One
perceives, monks. That is why the word 'perception' is
used. Perceives what? Perceives blue-green, perceives
yellow, or red or white. One perceives, monks. That is
why 'perception' is used.

And why, monks, do you say 'conditioner' (sankhara)?
Because they condition the conditioned. That is why,
monks, the word 'conditioner' is used. And what do they
condition? Body as body is the conditioned that they
condition. Feeling as feeling is the conditioned that they
condition. Perception as perception is the conditioned
that they condition. Conditioner as conditioner is the
conditioned that they condition. Consciousness as
consciousness is the conditioned that they condition. They
condition the conditioned. That is why the word
'conditioner' is used.

And why monks do you say, 'consciousness'? One is
conscious, monks. Therefore the word 'consciousness' is
used. Conscious of what? Of (flavours) sour or bitter;
acrid or sweet; alkaline or non-alkaline; saline or nonsaline.
One is conscious, monks. That is why the word
consciousness is used."

"Dan mengapa, para bhikkhu kalian menyebutnya ini tubuh? Satu yang terpengaruh, para bhikkhu. Itulah sebabnya mengapa kata 'tubuh' ini digunakan. Terpengaruh oleh apa? Terpengaruh oleh sentuhan akan dingin, panas, lapar, haus, nyamuk, angin, sengat matahari dan ular. Inilah yang terpengaruh, para bhikkhu. Itulah sebabnya disebut sebagai 'tubuh.'

Dan mengapa, para bhikkhu, kalian menyebutnya 'perasaan'? yang merasakan, para bhikkhu. Itulah sebabnya kata 'perasaan' digunakan. Merasakan apa? Merasakan kenikmatan dan kesakitan; perasaan yang netral. Perasaan, para bhikkhu. Itulah sebabnya kata perasaan digunakan.

Dan mengapa, para bhikkhu kalian menyebutnya 'kesan'? hal yang dicerap, para bhikkhu. Itulah sebabnya kata 'kesan' digunakan. Mencerap apa? Mencerap (warna) biru, hijau, kuning, merah, atau putih. Mencerap, para bhikkhu. Itulah sebabnya kata 'kesan' digunakan.

Dan mengapa, para bhikkhu, kalian menyebutkan 'pengondisi'(sañkhāra)? Karena hal tersebut adalah pengondisi dari kondisi. Itu sababnya, para bhikkhu, kata 'pengondisi' digunakan. Dan kondisi apa yang mengondisikan? Tubuh sebagai pengondisi dari kondisi tubuh. Perasaan sebagai pengondisi dari kondisi perasaan. Kesan sebagai pengondisi dari kondisi kesan. Pengondisi sebagai pengondisi dari kondisi. Kesadaran sebagai pengondisi dari kondisi kesadaran. Semua hal itu adalah sebagai pengondisi dari suatu kondisi. Itulah sebabnya kata 'pengondisi' digunakan.

Dan mengapa para bhikkhu kalian menyebutkan, 'kesadaran'? sadar akan sesuatu, para bhikkhu. Itulah sebabnya kata 'kesadaran' digunakan. Sadar akan apa? Akan (rasa dilidah) asam atau pahit, manis, asin, dan hambar. Inilah kesadaran, para bhikkhu. Itulah sebabnya kata 'kesadaran' digunakan. "

comment please

Semit

Quote from: Hendra Susanto on 04 August 2008, 03:45:30 PM
Dan mengapa, para bhikkhu kalian menyebutnya 'kesan'? hal yang dicerap, para bhikkhu. Itulah sebabnya kata 'kesan' digunakan. Mencerap apa? Mencerap (warna) biru, hijau, kuning, merah, atau putih. Mencerap, para bhikkhu. Itulah sebabnya kata 'kesan' digunakan.

Disini, 'kesan' tapi dijelaskan dengan 'cerap' kayaknya gak nyambung, gak dapat 'rhyme'nya, tidak konsisten. mungkin sebaiknya dikonsistenkan, bisa menggunakan teknik pembalikan kalimat aktif/pasif.

misalnya: hal yang mengesankan, apakah yang terkesan? kesan warna, dst.

silahkan diolah lagi kalimatnya.

Hendra Susanto

Quote from: Semit on 04 August 2008, 09:19:42 PM
Quote from: Hendra Susanto on 04 August 2008, 03:45:30 PM
Dan mengapa, para bhikkhu kalian menyebutnya 'kesan'? hal yang dicerap, para bhikkhu. Itulah sebabnya kata 'kesan' digunakan. Mencerap apa? Mencerap (warna) biru, hijau, kuning, merah, atau putih. Mencerap, para bhikkhu. Itulah sebabnya kata 'kesan' digunakan.

Disini, 'kesan' tapi dijelaskan dengan 'cerap' kayaknya gak nyambung, gak dapat 'rhyme'nya, tidak konsisten. mungkin sebaiknya dikonsistenkan, bisa menggunakan teknik pembalikan kalimat aktif/pasif.

misalnya: hal yang mengesankan, apakah yang terkesan? kesan warna, dst.

silahkan diolah lagi kalimatnya.

ok thx