Mungkinkah orang yang telah mencapai Sotapanna pindah agama?

Started by dhammasiri, 11 November 2009, 09:29:47 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

fabian c

Quotetambahan...

Kemarin2 sukong bilang berapa persentase ariya puggala dalam memberantas kilesa (kilesa yg telah dibasmi), yaitu sbb:
~ Sotapanna = 25%
~ Sakadagami = 50%
~ Anagami = 75%
~ Arahat = 100%

Saupadisesa Nibbana adalah padamnya kilesa secara total (100%), tetapi Pancakkhandha masih ada.

Menurut Dr. MTM dalam bukunya Buddha Abhidhamma hal 256, diterangkan sbb:

Nibbana is realized through the knowledge belonging to the four paths and four fruits. It is observed by Magga Nana and Phala Nana.
Nibbana dialami melalui pengetahuan yang termasuk empat Magga dan empat Phala. Ini dilakukan pada Magga Nana dan Phala Nana.

Nibbana is the object of the four paths and their fruits
Nibbana  adalah objek dari 4 Magga dan phalanya.

When the cause of suffering, that is defilements  (kilesas) are completely eradicated by the 4 path-wisdoms, suffering is also annihilated.  Then only bliss (piti) and peacefulness (santi) exist in the mental stream. This unique bliss and peacefulness is called Nibbana.
Jika penyebab penderitaan, yaitu kekotoran batin (kilesa) yang sepenuhnya dilenyapkan oleh ke-4 kebijaksanaan Magga, penderitaan juga lenyap. kebahagiaan yang tersisa (piti) dan kedamaian (santi) tetap berada pada arus batin. kebahagiaan dan kedamaian unik inilah yang disebut Nibbana.

dan hal 257:
Sa-upadisesa Nibbana = Kilesa Nibbana -> dicapai melalui pelenyapan kilesa. Tetapi tak dikatakan pelenyapan kilesa 100% tuh, ceu Lily...

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Peacemind

For Lily:

Kayaknya sulit untuk memberikan persentase terhadap pelenyapan kilesa pada seorang sotapanna, sakadagami, anagami dan arahat, karena kilesa tidak bisa diukur dengan timbangan atau meteran :D Namun jika seumpamanya setiap belenggu dari 10 belenggu yang harus dihancurkan, masing2 memiliki persentase yang sama, seharusnya seorang anagami dikatakan baru melenyapkan 50 persen dari keseluruhan belenggu karena ia baru melenyapkan 5 belenggu, right?

Be happy.

nyanadhana

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

fabian c

Hal 278 buku sinar kebijaksanaan (light of Wisdom) Pa Auk Sayadaw mengatakan:

Apa yang harus dilakukan meditator yang seolah-olah telah mencapai sotapatti Magga? Ia harus menyatakan tekad berulang kali untuk mengetahui apakah itu benar atau salah. Itu bisa disimpulkan bahwa seseorang sungguh merealisasi Nibbana jika ia bisa merealisasi Nibbana segera setelah ia menyatakan tekad seperti "semoga terjadi realisasi Nibbana selama satu jam", "semoga terjadi realisasi Nibana selama dua jam" dstnya...

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Indra

Quote from: Peacemind on 22 November 2009, 08:09:50 PM
For Lily:

Kayaknya sulit untuk memberikan persentase terhadap pelenyapan kilesa pada seorang sotapanna, sakadagami, anagami dan arahat, karena kilesa tidak bisa diukur dengan timbangan atau meteran :D Namun jika seumpamanya setiap belenggu dari 10 belenggu yang harus dihancurkan, masing2 memiliki persentase yang sama, seharusnya seorang anagami dikatakan baru melenyapkan 50 persen dari keseluruhan belenggu karena ia baru melenyapkan 5 belenggu, right?

Be happy.

dan itu juga jika 10 itu memiliki bobot yang sama, tapi apakah memang sama? adakah formula untuk mengkonversi ini?

Jerry

Quote from: nyanadhana on 22 November 2009, 08:17:26 PM
kita itu mirip orang buta meraba gajah...hahahha
tapi antara sesama orang buta pun masih ada perbedaannya :D
appamadena sampadetha

Jerry

Quote from: fabian c on 21 November 2009, 10:53:24 PM

Quotekalau nibbana dahulu baru kilesa hilang, padam dahulu baru bahan bakar habis. aneh kan.

Seingat saya bahan bakarnya adalah tanha (bhava tanha) bukan dasa kilesa, sedangkan padam yang dimaksud adalah berhentinya bentukan-bentukan/ kondisi-kondisi. Dalam kaitan paticcasamuppada yang dimaksud adalah padamnya sankhara (ingat khotbah Y.A. Assaji kepada Upatissa: Ye Dhamma hetupabbava.... dstnya)


Maap nyela ko Fab ^:)^

Bhava tanha bahkan masih ada pada seorang anagami, hanya seorang arahat yang melenyapkan keseluruhan tanha: bhava tanha, vibhava tanha, kama tanha. Jadi dalam konteks seorang sotapanna, bhava tanha belum dilenyapkan dan begitu pula tanha lainnya.

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

fabian c

Hal 108 dan 109 buku the Satipatthana Vipassana meditation (dari khotbah Mahasi Sayadaw) mengatakan:

MENGALAMI NIBBANA PERTAMA KALINYA
Sebelum Sotapatti Magga

keadaan mengamati dengan pengertian sempurna terhadap salah satu karakteristik (memiliki kejernihan dan kekuatan yang lebih tinggi) dari ketiga karakteristik, menjadi bertambah cepat dan bermanifestasi sendiri dengan urutan cepat tiga atau empat kali dalam urutan cepat. Segera setelah kesadaran terakhir dalam  urutan pengamatan yang bertambah cepat berakhir, Magga dan Phala muncul mengalami Nibbana, berhentinya semua bentukan(kondisi/sankhara).

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

nyanadhana

Quote from: Jerry on 22 November 2009, 08:34:54 PM
Quote from: nyanadhana on 22 November 2009, 08:17:26 PM
kita itu mirip orang buta meraba gajah...hahahha
tapi antara sesama orang buta pun masih ada perbedaannya :D

ya gitulah...masih buta soalnya.hahahaha...
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

fabian c

Quote from: Jerry on 22 November 2009, 08:44:38 PM
Quote from: fabian c on 21 November 2009, 10:53:24 PM

Quotekalau nibbana dahulu baru kilesa hilang, padam dahulu baru bahan bakar habis. aneh kan.

Seingat saya bahan bakarnya adalah tanha (bhava tanha) bukan dasa kilesa, sedangkan padam yang dimaksud adalah berhentinya bentukan-bentukan/ kondisi-kondisi. Dalam kaitan paticcasamuppada yang dimaksud adalah padamnya sankhara (ingat khotbah Y.A. Assaji kepada Upatissa: Ye Dhamma hetupabbava.... dstnya)


Maap nyela ko Fab ^:)^

Bhava tanha bahkan masih ada pada seorang anagami, hanya seorang arahat yang melenyapkan keseluruhan tanha: bhava tanha, vibhava tanha, kama tanha. Jadi dalam konteks seorang sotapanna, bhava tanha belum dilenyapkan dan begitu pula tanha lainnya.

mettacittena
_/\_

Saudara Jerry yang baik,

Memang benar seorang Sotapanna belum mengatasi bhava tanha, itulah yang menjadi bahan bakar dumadi.
Tetapi seorang Sotapanna juga mengalami Paticca Samuppada dalam kadar tertentu (mengalami Paticca samuppada dengan urutan terbalik), dan pada prosesnya juga saya rasa melewati lenyapnya tanha dalam kadar tertentu.

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Peacemind

Quote from: Indra on 22 November 2009, 08:29:44 PM
Quote from: Peacemind on 22 November 2009, 08:09:50 PM
For Lily:

Kayaknya sulit untuk memberikan persentase terhadap pelenyapan kilesa pada seorang sotapanna, sakadagami, anagami dan arahat, karena kilesa tidak bisa diukur dengan timbangan atau meteran :D Namun jika seumpamanya setiap belenggu dari 10 belenggu yang harus dihancurkan, masing2 memiliki persentase yang sama, seharusnya seorang anagami dikatakan baru melenyapkan 50 persen dari keseluruhan belenggu karena ia baru melenyapkan 5 belenggu, right?

Be happy.

dan itu juga jika 10 itu memiliki bobot yang sama, tapi apakah memang sama? adakah formula untuk mengkonversi ini?

Makanya saya katakan "SEUMPAMANYA", karena kita pun tidak mungkin bisa mengukur bobot kilesa.. :D

Jerry

tidak bisa mengukur secara pasti, tp bisa mengira2 dan jelas bobot dr point 1 ke point 10 tidak sama. makin ke bawah makin berat. :D
appamadena sampadetha

Lily W

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Jerry

Quote from: fabian c on 22 November 2009, 08:57:57 PM
Quote from: Jerry on 22 November 2009, 08:44:38 PM
Quote from: fabian c on 21 November 2009, 10:53:24 PM

Quotekalau nibbana dahulu baru kilesa hilang, padam dahulu baru bahan bakar habis. aneh kan.

Seingat saya bahan bakarnya adalah tanha (bhava tanha) bukan dasa kilesa, sedangkan padam yang dimaksud adalah berhentinya bentukan-bentukan/ kondisi-kondisi. Dalam kaitan paticcasamuppada yang dimaksud adalah padamnya sankhara (ingat khotbah Y.A. Assaji kepada Upatissa: Ye Dhamma hetupabbava.... dstnya)


Maap nyela ko Fab ^:)^

Bhava tanha bahkan masih ada pada seorang anagami, hanya seorang arahat yang melenyapkan keseluruhan tanha: bhava tanha, vibhava tanha, kama tanha. Jadi dalam konteks seorang sotapanna, bhava tanha belum dilenyapkan dan begitu pula tanha lainnya.

mettacittena
_/\_

Saudara Jerry yang baik,

Memang benar seorang Sotapanna belum mengatasi bhava tanha, itulah yang menjadi bahan bakar dumadi.
Tetapi seorang Sotapanna juga mengalami Paticca Samuppada dalam kadar tertentu (mengalami Paticca samuppada dengan urutan terbalik), dan pada prosesnya juga saya rasa melewati lenyapnya tanha dalam kadar tertentu.

_/\_
_/\_ Ko Fab,

Tanha ada 3, lalu turunan dr tanha adalah upadana. Dan upadana tergolong menjadi 4: ditthupadana, kamupadana, bhavupadana, silabbatupadana. Seorang sotapanna dg demikian telah melenyapkan 2 yaitu ditthupadana dan silabbatupadana. Jadi, bisa kita katakan seorang sotapanna telah melenyapkan 2 bentuk turunan dari tanha, tapi belum lsg ke tanha itu sendiri.

Mettacittena,
appamadena sampadetha

Lily W

Quote from: fabian c on 22 November 2009, 07:49:54 PM
Quotetambahan...

Kemarin2 sukong bilang berapa persentase ariya puggala dalam memberantas kilesa (kilesa yg telah dibasmi), yaitu sbb:
~ Sotapanna = 25%
~ Sakadagami = 50%
~ Anagami = 75%
~ Arahat = 100%

Saupadisesa Nibbana adalah padamnya kilesa secara total (100%), tetapi Pancakkhandha masih ada.

Menurut Dr. MTM dalam bukunya Buddha Abhidhamma hal 256, diterangkan sbb:

Nibbana is realized through the knowledge belonging to the four paths and four fruits. It is observed by Magga Nana and Phala Nana.
Nibbana dialami melalui pengetahuan yang termasuk empat Magga dan empat Phala. Ini dilakukan pada Magga Nana dan Phala Nana.

Nibbana is the object of the four paths and their fruits
Nibbana  adalah objek dari 4 Magga dan phalanya.

When the cause of suffering, that is defilements  (kilesas) are completely eradicated by the 4 path-wisdoms, suffering is also annihilated.  Then only bliss (piti) and peacefulness (santi) exist in the mental stream. This unique bliss and peacefulness is called Nibbana.
Jika penyebab penderitaan, yaitu kekotoran batin (kilesa) yang sepenuhnya dilenyapkan oleh ke-4 kebijaksanaan Magga, penderitaan juga lenyap. kebahagiaan yang tersisa (piti) dan kedamaian (santi) tetap berada pada arus batin. kebahagiaan dan kedamaian unik inilah yang disebut Nibbana.

dan hal 257:
Sa-upadisesa Nibbana = Kilesa Nibbana -> dicapai melalui pelenyapan kilesa. Tetapi tak dikatakan pelenyapan kilesa 100% tuh, ceu Lily...---> dalam Abhidhammatthasangaha: Saupadisesa Nibbana adalah padamnya kilesa secara total, tetapi Pancakkhandha masih ada. Persentasenya aku yg tambahin ;D soalnya ada secara total... ;D

_/\_

Tadi saya ada tanya sama Dr. Mehm Tin Mon... dan Dr. Mehm Tin Mon menjelaskan bahwa :
~seorang Sotapanna bisa merealisasi Nibbana waktu dia sedang meditasi dan mencapai MAGGA PHALA (kek post saya ttg MAGGA VITHI dimana MAGGA PHALA itu yg objeknya Nibbana)...Sotapanna merasakan kedamaian Nibbana waktu sedang meditasi dan itu seperti orang sedang memasuki jhana (bisa di rasakan selama 7 hari). setelah keluar dari meditasi...dia melakukan kehidupan sehari2.

Begitulah kira2 yang aku dengar dari penjelasan Dr. Mehm Tin Mon...(cmiiw).

_/\_ :lotus:

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are