Mungkinkah orang yang telah mencapai Sotapanna pindah agama?

Started by dhammasiri, 11 November 2009, 09:29:47 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dhammasiri

Dear friend,
Kadang kita menemukan orang yang beragama Buddha, atau gampangnya mengaku beragama Buddha, kemudian pindah agama, atau masih tetap mengaku beragama Buddha tetapi juga meyakini dan mempraktikkan agama lain. Yang menjadi pertanyaan, apakah mungkin seorang yang telah mencapai kesucian sotapanna berpindah agama? Mungkinkah orang yang telah melihat Nibbāna masih percaya dan mempraktikkan ajaran agama lain?
Thanks
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

gajeboh angek

Bukankah sudah mematahkan belenggu keragu-raguan? Kalau udah liat sendiri, ngapain percaya yang lain?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

dhammasiri

Quote from: gachapin on 11 November 2009, 09:36:46 AM
Bukankah sudah mematahkan belenggu keragu-raguan? Kalau udah liat sendiri, ngapain percaya yang lain?
Kalau begitu apakah itu berarti bahwa hanya orang-orang yang belum merealisasi ajaran Sang Buddha yang akan pindah agama atau mempercayai agama lain?
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Peacemind

Dikatakn bahwa seorang Sotapanna memiliki keyakinan yang tidak tergoncangkan (aveccapasada) terhadap Buddha, Dhamma dan Saṅgha. Menurut hemat sy orang demikian tidak akan mungkin berubah keyakinan.

Be happy.

gajeboh angek

Quote from: dhammasiri on 11 November 2009, 09:39:13 AM
Quote from: gachapin on 11 November 2009, 09:36:46 AM
Bukankah sudah mematahkan belenggu keragu-raguan? Kalau udah liat sendiri, ngapain percaya yang lain?
Kalau begitu apakah itu berarti bahwa hanya orang-orang yang belum merealisasi ajaran Sang Buddha yang akan pindah agama atau mempercayai agama lain?

Belon tentu, orang-orang yang sangat fanatik jugak gak akan pindah keyakinan =))
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Indra

Quote from: gachapin on 11 November 2009, 09:48:44 AM
Quote from: dhammasiri on 11 November 2009, 09:39:13 AM
Quote from: gachapin on 11 November 2009, 09:36:46 AM
Bukankah sudah mematahkan belenggu keragu-raguan? Kalau udah liat sendiri, ngapain percaya yang lain?
Kalau begitu apakah itu berarti bahwa hanya orang-orang yang belum merealisasi ajaran Sang Buddha yang akan pindah agama atau mempercayai agama lain?

Belon tentu, orang-orang yang sangat fanatik jugak gak akan pindah keyakinan =))

gue mencium aroma ...

Nevada


hariyono

Quote from: Peacemind on 11 November 2009, 09:42:33 AM
Dikatakn bahwa seorang Sotapanna memiliki keyakinan yang tidak tergoncangkan (aveccapasada) terhadap Buddha, Dhamma dan Saṅgha. Menurut hemat sy orang demikian tidak akan mungkin berubah keyakinan.

Be happy.

Penjelasan yang mantap !!!!
rekan Peacemind
Tepat...Singkat ... tegas ...bijaksana .
:)
_/\_


dhammasiri

Quote from: Indra on 11 November 2009, 09:51:36 AM
Quote from: gachapin on 11 November 2009, 09:48:44 AM
Quote from: dhammasiri on 11 November 2009, 09:39:13 AM
Quote from: gachapin on 11 November 2009, 09:36:46 AM
Bukankah sudah mematahkan belenggu keragu-raguan? Kalau udah liat sendiri, ngapain percaya yang lain?
Kalau begitu apakah itu berarti bahwa hanya orang-orang yang belum merealisasi ajaran Sang Buddha yang akan pindah agama atau mempercayai agama lain?

Belon tentu, orang-orang yang sangat fanatik jugak gak akan pindah keyakinan =))

gue mencium aroma ...
Asal aromanya yang sedep aja. Kalau tidak sedap wah bisa repot tuh DC :))
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

K.K.

Sotapanna tidak berpindah agama bukan karena fanatik membuta, tetapi karena telah membuktikan sendiri kebenarannya.
Misalnya seseorang mengajarkan orang di desa A tentang desa B, ada orang-orang yang yakin dan percaya dengan desa B dan berusaha ke sana. Ada juga yang tidak percaya, ada yang ragu-ragu. Jika seseorang telah menemukan dan membuktikan sendiri keberadaan desa B tersebut, maka tidaklah mungkin meyakinkan dia bahwa desa B tidak ada. Tidak cocok lagi mengatakan dia fanatik.

Berbeda dengan yang percaya namun belum menemukan desa B tersebut, yang tidak bisa digoyahkan keyakinannya, mungkin masih bisa disebut fanatik.

Peacemind

Quote from: Kainyn_Kutho on 11 November 2009, 10:03:43 AM
Berbeda dengan yang percaya namun belum menemukan desa B tersebut, yang tidak bisa digoyahkan keyakinannya, mungkin masih bisa disebut fanatik.


Saya rasa jika seseorang belum menemukan desa B, keyakinannya masih bisa tergoyahkan. Setidaknya ada kecenderungan batin yang sangat halus dan mempertanyakan, "Seperti apa ya sesungguhnya desa B?" Demikian pula, meskipun seseorang mengklaim ia yakin sepenuhnya dengan adanya pencapaian sotapanna, jika ia belum mencapainya, dalam hatinya yang paling dalam, masih muncul pertanyaan, "Seperti apa ya rasanya jadi Sotapanna?"

Mereka yang memiliki keyakinan tidak tergoncangkan (aveccapasada) hanya mereka yang telah membuktikkan sendiri desa B, membuktikkan sendiri pencapaian sotapanna.

Be happy.

bond

Kalau Sotopanas masih bisa deh berubah keyakinan. Kalau Sotapana ehm...imposibble deh.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Peacemind


dhammasiri

Quote from: bond on 11 November 2009, 10:17:31 AM
Kalau Sotopanas masih bisa deh berubah keyakinan. Kalau Sotapana ehm...imposibble deh.
Kalau sotopanas, saya yakin tidak punya keyakinan. Yang punya keyakinan adalah orang yang makan sotopanas  :))
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

K.K.

Quote from: Peacemind on 11 November 2009, 10:16:26 AM
Saya rasa jika seseorang belum menemukan desa B, keyakinannya masih bisa tergoyahkan. Setidaknya ada kecenderungan batin yang sangat halus dan mempertanyakan, "Seperti apa ya sesungguhnya desa B?" Demikian pula, meskipun seseorang mengklaim ia yakin sepenuhnya dengan adanya pencapaian sotapanna, jika ia belum mencapainya, dalam hatinya yang paling dalam, masih muncul pertanyaan, "Seperti apa ya rasanya jadi Sotapanna?"

Mereka yang memiliki keyakinan tidak tergoncangkan (aveccapasada) hanya mereka yang telah membuktikkan sendiri desa B, membuktikkan sendiri pencapaian sotapanna.

Be happy.

Ya, saya juga percaya ada kemungkinan bisa berpindah keyakinan, apakah di kehidupan ini atau kehidupan berikutnya, pada kondisi berbeda. Lain halnya dengan para Sotapanna.

Namun agar tidak berspekulasi terlalu jauh sampai kehidupan2 mendatang, kita melihat hidup ini sekarang juga ada yang terlihat "tidak tergoyahkan" keyakinannya. Jangan sampai kita terlalu cepat menilai orang fanatik belaka tersebut sebagai Sotapanna.