News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Nibbana, Atta & Anatta

Started by tesla, 24 February 2009, 01:12:14 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tesla

Quote from: ENCARTA on 26 February 2009, 07:56:25 PM
Nirodha
"Complete cessation of all psychomental activity; complete suppression of all samsaric conditionality; complete tranquillity "on the edge of the world" without, however, "going over" to Nirvana. Can last several days. Nirodha is attained after passing through the four formless absorptions, but only an Arahant can achieve Nirodha."

apa itu nirodha ci? yang hanya bisa dicapai arahat.

nirodha apa dulu nih?

sepertinya yg dibicarakan adalah nirodha-sampatti (pencapaian meditatif yg menghasilkan berhentinya aktifitas fisik & mental).

nirodha sampatti tidak dicapai oleh semua arahat.
teorinya, hanya anagami & arahat yg bisa mencapai jhana 8 saja yg bisa mencapai nirodha sampatti.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ENCARTA

Quote from: tesla on 26 February 2009, 08:54:30 PM
Quote from: Lily W on 26 February 2009, 07:43:20 PM
Batin seseorang pada saat mencapai arahat tidak termasuk dalam dukkha (ariya sacca) ato terbebas dari dukkha (ariya sacca) tapi secara fisik dan batin muncul padam dan tercengkeram oleh dukkha (tilakhana). Jadi walaupun seorang arahat, dia masih mengalami dukkha yg di tilakhana.

Ketika pikiran merealisasi nibbana itu hanya sesaat saja....ada lokuttara citta/kesadaran merealisasi kesucian dan tidak ada dukkha (ariya sacca)  atas lobha, dosa dan moha. ketika kesadaran itu padam berarti ada di dukkha (tilakhana).

_/\_ :lotus:


mengenai dukkha, dukkha nirodha bukanlah padamnya vedana-dukkha.

vedana adalah perasaan yg timbul setelah kontak (phasa) melalui salah satu dari keenam indra (salayatana). bagaimanapun, vedana tetap ada pada seorang arahat dan buddha selagi mereka masih hidup & masih ada salayatana.

dukkha nirodha yg dimaksud tentu saja adalah nibbana, yaitu padamnya kelekatan pada kelima kelompok (nama & rupa). sedangkan kelima kelompoknya, termasuk vedana masih ada sampai parinibbana.
bagaimanapun, kepadaman ini adalah permanen pada arahat... bukan sesaat.

setelah mencapai nirodha, apa masih ada sensai lain bos
setelah mencapai pantai seberang saya rasa tidak ada lagi keinginan dan sensasi yg mau kesana lagi kan

tesla

Quote from: ENCARTA on 26 February 2009, 09:02:31 PM
setelah mencapai nirodha, apa masih ada sensai lain bos
setelah mencapai pantai seberang saya rasa tidak ada lagi keinginan dan sensasi yg mau kesana lagi kan

jika yg dimaksud adalah dukkha nirodha (nibbana), maka selama arahat itu masih hidup, sensasi (perasaan menyenangkan, tidak menyenangkan, netral) masih muncul. ketika parinibbana, nama & rupa telah berakhir, shg tidak ada lagi sensasi yg muncul.

bicara soal keinginan (cetana) & sensasi (vedana), bisa dilihat dari kisah2 di Sutta, bahwa Buddha & Arahat sendiri masih bisa berkeinginan & mengalami sensasi. bedanya hanya mereka tidak melekati (terpengaruh) lagi.

(bedakan dg nirodha-sampatti. sudah dipost sebelumnya)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

coedabgf

#93
 [at]  bro kelana dan juga buat semua teman-teman

The True Self is the Tathagata-dhatu. You should know that all beings do have it, but it is not apparent, since those beings are enveloped by immeasurable kleshas [mental afflictions].

oleh karena 'since those beings are enveloped by immeasurable kleshas [mental afflictions], awam memandang salah tentang self/keberadaan diri yang sesungguhnya. Sehingga The True Self (the Tathagata-dhatu) is not apparent.

oleh karena memandang salah tentang self/keberadaan diri yang sesungguhnya, awam hidup didalam keperosokan lobha dosa dan moha karena hanya dapat memandang dan melekat (mengejar dan mempertahankan) hidup kepada atta/self yang dikenal/diakui  yang bersifat anicca dukkha anatta, dan segala yang ukuran bersifat duniawi(mundane) dan daging(carnal) saja (nama rupa)..

Sehingga  terus berputar seperti awal dan semakin terprosok semakin dalam, beings menjadi lebih lagi enveloped by immeasurable kleshas [mental afflictions], dan lebih melekat lagi kepada self (false view of self, atta diri) karena yang anicca anatta dan terus berusaha (memperoleh, meraih) mempertahankannya sehingga menimbulkan dukkha oleh karena segala yang dilekat/dipertahankan itu anicca karena anatta, sehingga menimbulkan lagi, semakin besar lagi menimbulkan ketidak puasan dan kemarahan, semakin lagi terikat/tercengkram lobha dosa pada akhirnya menimbulkan lebih lagi moha.
Demikian seterusnya. Sehingga mengapa  guru Buddha memberi pengajaran, meskipun secara teori umat dalam kebingungan kebijaksanaan sering membilang segala sesuatunya kosong.

..........

Noble son, the Tathagata first taught people to cultivate the notion that all phenomena are devoid of a Self, in order to encourage and train them. When they have cultivated non-Self, they eliminate the false view of the Self.
Having eliminated the false view of the Self, they enter Nirvana.

I have taught non-Self in order to eradicate the mundane/ conventional self.


Jalan umum/awam :
first taught people to cultivate the notion that all phenomena are devoid of a Self, in order to encourage and train them.
When they have cultivated non-Self, they eliminate the false view of the Self.
Having eliminated the false view of the Self, they enter Nirvana.

I have taught non-Self in order to eradicate the mundane/ conventional self.

.............

Subsequently, I teach the Tathagata-dhatu with skilful words of implicit intent. This is called the True Self, which is divorced from the mundane ...

Pengetahuan (jalan) mahayana :
Subsequently, I teach the Tathagata-dhatu with skilful words of implicit intent. This is called the True Self, which is divorced from the mundane ...

................

Bukan pula jalan aneh-aneh cantol sana cantol sini (campulan khayal dan takhayul) seperti yang lain.
so adakah yang sudah tercerahkan klo begitu?

So apakah inti kebenaran yang diajarkan guru Buddha itu seperti apa yang (dicari-cari/dikejar) dikerjakan/dipraktekan dan diajarkan oleh para guru-guru atau para pembina?
Ketika bukan inti yang ternyatakan yang diajarkan atau yang diperoleh, siapakah yang memiliki pengetahuan yang sejati, so siapakah mereka yang tercerahkan?

................

Masih di Perahu belum menginjak pantai seberang.
Dan (meskipun) saat anda dapat memahami, mengerti pengajaran hal ini sehingga anda berpengetahuan, saat anda belum mengalami realitas kebenaran kesadaran keberadaan  True self hidup anda sendiri, anda belum dapat menembus arti apa itu yang disebut Nibanna (state) seperti ada perumpamaan anda hanya masih ada diatas (bersama) perahu, sehingga anda belum mahir seperti penjelasan  pada topic: Bhavaviveka "vs" Hinayana :
Yang tercerahkan memandang segala sesuatu di dunia ini sudah dalam keadaan non dualisme atau sunya oleh karena yang tercerahkan sudah mendapatkan pengetahuan kebenaran dan menyelami kenyataan kebenaran yang sesungguhnya sehingga (sudah) dapat  membedakan dan melepaskan segala kesia-siaan atta yang bersifat anicca dukkha anatta, tak terikat atau mengikatkan diri lagi kepada ciri dunia meskipun hidup berada, terlibat dan menggunakan segala apa yang ada di dunia.

...................

Mengapa umat/murid tidak dapat menembus inti kebenaran sejati kebenaran guru Buddha?
Dapatkah menyelami melalui yang khayal melihat yang sejati? (siapapun dia)
seperti syair dalam blogku poemofpathofwisdom.blogspot.com (promosi nih yeeh...!) :
Keluaran mencerminkan kondisi dari dalam
Keluaran mencerminkan kondisi dari dalam (gambar yang sebenar siapa anda)
Kekhayalan bukan kebenaran, kebenaran bisakah dikhayal-khayal?
Bagaimana kita bisa mendapat kebenaran yaitu bila kita (berjaga) membuka hati kita untuk mau belajar


Semua (masih) hanyalah kekhayalan
Mau keluar kekhayalan memakai kekhayalan
Menyelami yang sejati (masih) terikat pada yang terkondisi
Menilai yang Mutlak dari (keterbatasan) pengalaman persepsi kemelekatan (pada) yang sementara


dan tahukan teman, i'm christian.

Semoga tidak (karena lobbha atta anatta yang anicca) menimbulkan kemarahan (dosa), Semoga dapat membantu memberi penerangan pencerahan
Good hope and love


iKuT NGeRumPI Akh..!

Lily W

#94
Quote from: tesla on 26 February 2009, 08:54:30 PM
Quote from: Lily W on 26 February 2009, 07:43:20 PM
Batin seseorang pada saat mencapai arahat tidak termasuk dalam dukkha (ariya sacca) ato terbebas dari dukkha (ariya sacca) tapi secara fisik dan batin muncul padam dan tercengkeram oleh dukkha (tilakhana). Jadi walaupun seorang arahat, dia masih mengalami dukkha yg di tilakhana.

Ketika pikiran merealisasi nibbana itu hanya sesaat saja....ada lokuttara citta/kesadaran merealisasi kesucian dan tidak ada dukkha (ariya sacca)  atas lobha, dosa dan moha. ketika kesadaran itu padam berarti ada di dukkha (tilakhana).

_/\_ :lotus:


mengenai dukkha, dukkha nirodha bukanlah padamnya vedana-dukkha.

vedana adalah perasaan yg timbul setelah kontak (phasa) melalui salah satu dari keenam indra (salayatana). bagaimanapun, vedana tetap ada pada seorang arahat dan buddha selagi mereka masih hidup & masih ada salayatana.

dukkha nirodha yg dimaksud tentu saja adalah nibbana, yaitu padamnya kelekatan pada kelima kelompok (nama & rupa). sedangkan kelima kelompoknya, termasuk vedana masih ada sampai parinibbana.
bagaimanapun, kepadaman ini adalah permanen pada arahat... bukan sesaat.

Hubungan Pancakkhandha dg abhidhamma :
1. Rupakkhandha = Rupa 28
2. Vedanakkhandha = Vedana Cetasika
3. Sannakkhandha = Sanna Cetasika
4. Sankhrakkhandha = Cetasika 50
5. Vinnanakkhandha = Citta 89-121

Vedana adalah termasuk salah satu cetasika netral dan ada di setiap citta (pikiran/kesadaran)
Vedana muncul bersama dengan citta dan padam bersama dengan citta. citta itu timbul dan padam dengan cepat sekali.--> timbul padam citta tercengkeram oleh dukkha (tilakhana).

Dukkhanirodha Ariya Sacca adalah Nibbana....padamnya kekotoran batin... tidak ada dukkha (ariya sacca) atas lobha, dosa dan moha.

Kekna hrs di perhatikan :
~ Lily = Lima kelompok perpaduan yang menimbulkan kemelekatan (panca upadana khandha)
~ Tesla = kemelekatan terhadap lima kelompok (panca upadana khandha)

kekna artinya berbeda yaah. cmiiw

Ok... sy posting sampai di sini saja...anumodana..._/\_

:lotus:









~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

tesla

Quotedan tahukan teman, i'm christian.
hi christian, nice to meet you.
i'm tesla :)

(hanya ini yg nyambung... jgn2 ini khayalan jg)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

QuoteKekna hrs di perhatikan :
~ Lily = Lima kelompok perpaduan yang menimbulkan kemelekatan (panca upadana khandha)
~ Tesla = kemelekatan terhadap lima kelompok (panca upadana khandha)

jika kelima kelompok (panca khanda) yg menghasilkan kemelekatan (upadana),
maka dimana ada panca khanda, di situ ada upadana.
para arahat dan buddha, ada panca khanda tapi tidak ada upadana.
itulah sebabnya saya tidak bisa menerima penjelasan ce lily.

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

dilbert

Quote from: coedabgf on 26 February 2009, 09:52:36 PM

dan tahukan teman, i'm christian.



christian yang pemikirannya lebih buddhis dari mayoritas umat buddha...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

ENCARTA

Quote from: dilbert on 26 February 2009, 10:29:54 PM
Quote from: coedabgf on 26 February 2009, 09:52:36 PM

dan tahukan teman, i'm christian.



christian yang pemikirannya lebih buddhis dari mayoritas umat buddha...

mau belajar dhamma Buddha di surga ;D

Lily W

#99
Postingan terakhir di topik ini... ;D

Quote from: tesla on 26 February 2009, 10:24:31 PM
QuoteKekna hrs di perhatikan :
~ Lily = Lima kelompok perpaduan yang menimbulkan kemelekatan (panca upadana khandha)
~ Tesla = kemelekatan terhadap lima kelompok (panca upadana khandha)

jika kelima kelompok (panca khanda) yg menghasilkan kemelekatan (upadana),
maka dimana ada panca khanda, di situ ada upadana.---> pancakhanda yg menimbulkan kemelekatan itulah DUKKHA (ariya sacca)
para arahat dan buddha, ada panca khanda tapi tidak ada upadana.---> makanya beliau tidak ada(terbebas) dukkha (ariya sacca). pancakkhanda sendiri adalah netral.
itulah sebabnya saya tidak bisa menerima penjelasan ce lily.--> gpp...setiap org, pendapatnya adalah berbeda-beda

_/\_

Anumodana..._/\_

:lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

dilbert

Quote from: ENCARTA on 26 February 2009, 10:31:41 PM
Quote from: dilbert on 26 February 2009, 10:29:54 PM
Quote from: coedabgf on 26 February 2009, 09:52:36 PM

dan tahukan teman, i'm christian.



christian yang pemikirannya lebih buddhis dari mayoritas umat buddha...

mau belajar dhamma Buddha di surga ;D

nunngu waktu saja convert ke buddhis (officially)
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

tesla

Quoteoleh karena memandang salah tentang self/keberadaan diri yang sesungguhnya, awam hidup didalam keperosokan lobha dosa dan moha karena hanya dapat memandang dan melekat (mengejar dan mempertahankan) hidup kepada atta/self yang dikenal/diakui  yang bersifat anicca dukkha anatta, dan segala yang ukuran bersifat duniawi(mundane) dan daging(carnal) saja (nama rupa)..
kebenarannya adalah dukkha, anicca & anatta.
nama & rupa adalah dukkha, anicca & anatta.
justru karena LDM, orang biasa tidak dapat melihat dukkha, anicca & anatta ini.
dalam latihan (insight), mudah2an seorang yogi bisa melihat dukkha, anicca & anatta ini.

coed, atta yg bersifat anatta itu bagaimana yah?

Quotedan lebih melekat lagi kepada self (false view of self, atta diri) karena yang anicca anatta dan terus berusaha (memperoleh, meraih) mempertahankannya sehingga menimbulkan dukkha oleh karena segala yang dilekat/dipertahankan itu anicca karena anatta, sehingga
semangat kalee yah :)

coed buka topic baru aja, True Self buried inside False Self. keluarkan pengetahuanmu semua di sana.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: dilbert on 26 February 2009, 10:37:35 PM
Quote from: ENCARTA on 26 February 2009, 10:31:41 PM
Quote from: dilbert on 26 February 2009, 10:29:54 PM
Quote from: coedabgf on 26 February 2009, 09:52:36 PM

dan tahukan teman, i'm christian.



christian yang pemikirannya lebih buddhis dari mayoritas umat buddha...

mau belajar dhamma Buddha di surga ;D

nunngu waktu saja convert ke buddhis (officially)

OOT, aye jg cuma belajar dhamma di sini, bukan berarti beragama Buddha :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

coedabgf

#103
 [at]  encarta,

Pengajaran yang benar kan bagus buat semuanya, baik umat disana maupun umat disini.
sehingga yang disini menambah mendapat pengetahuan, dan yang disana mendapat juga tambahan/penyempurnaan pengetahuan yang baik bila membaca.
Sebab masing-masing setiap orang akan menuai apa yang diperbuatnya (hukum karma versi Buddhisme, hukum tabur tuai versi christianity (tetapi ada satu lagi didalam christianity yaitu hukum anugerah kasih, disamping hukum tabur tuai yang diperhitungkan pada setiap orang)).
Aku hanya mengikuti prinsip the way, the truth (hukum karma/tabur tuai) dan the life (hukum anugerah kasih tanpa syarat bagi semua orang).
Paling gak... aku (berguna) berusaha membantu dapat merangkul semuanya dan mudah-mudahan dapat memberikan pengertian yang baik buat semuanya.

good hope and love
iKuT NGeRumPI Akh..!

Kelana

[at]  sdr. Coedabgf

Apakah yang anda maksudkan dari penjabaran anda adalah bahwa sejatinya, sebenarnya adanya Atta / atman ?
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -