AbhiDhamma Class

Started by Lily W, 24 May 2008, 10:54:41 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Adrian

#105
Wui,serem sekali forum abhidhhamma ini.Ilmunya dah pada sakti sakti. ^:)^

Ada referensi buku abhidhamma bahasa Indo ga???
_/\_


johan3000

Quote from: Adrian on 18 September 2008, 08:38:06 PM
Wui,serem sekali forum abhidhhamma ini.Ilmunya dah pada sakti sakti. ^:)^

Ada referensi buku abhidhamma bahasa Indo ga???
_/\_


Hindarinlah sanjungan yg spt diawan... (terlalu tinggi)...

bertapa tinggi ilmunyapun kalau tak dpt diaplikasikan masing2...
akan kurang bermanfaat............

jadi tolong suguhkan yg gampang2 aja deh.....

pertanyaan : adakah Abhidhamma for KID?....(anak2)...
bagaimana mengajarkan Abhidhamma pada anak SD?

thanks!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

markosprawira

 [at] Adrian :
Quote from: Adrian on 18 September 2008, 08:38:06 PM
Wui,serem sekali forum abhidhhamma ini.Ilmunya dah pada sakti sakti. ^:)^

Ada referensi buku abhidhamma bahasa Indo ga???
_/\_


dear Adrian,

sebenarnya Abhidhamma adalah sesuatu yang sangat simpel karena isinya hanya membahas mengenai :
1. Rupa/fisik
2. Citta/kesadaran/pikiran
3. Cetasika/faktor2 batin/faktor2 pikiran
4. Nibbana

Namun 99,99% dari kita saja yang sering tidak mengaplikasikan dalam hidup sehari2 karena kita lebih tertarik untuk melekat pada hal2 yang menyenangkan bagi kita (lobha) dan menjauhi/membenci yang tidak menyenangkan (dosa)

jika anda berkenan untuk membaca-baca mengenai Abhidhamma, bisa memulai untuk melihatnya di : http://www.buddhistonline.com/dsgb/index1.shtml

semoga bisa bermanfaat yah  _/\_

markosprawira

Quote from: johan3000 on 18 September 2008, 10:15:32 PM
Hindarinlah sanjungan yg spt diawan... (terlalu tinggi)...

bertapa tinggi ilmunyapun kalau tak dpt diaplikasikan masing2...
akan kurang bermanfaat............

jadi tolong suguhkan yg gampang2 aja deh.....

pertanyaan : adakah Abhidhamma for KID?....(anak2)...
bagaimana mengajarkan Abhidhamma pada anak SD?

thanks!

dear johan

betul...betul sekali........ mentor kami pernah berseloroh bahwa sanjungan seperti kotoran karena memicu/ meningkatkan mana/kesombongan sehingga akan dapat menurunkan kualitas batin kita

Sebelum mengajarkan Abhidhamma, seperti yang anda bilang, hendaknya mengimplementasikan/mempraktekkan dahulu Abhidhamma pada hidup kita masing-masing.

Kenapa demikian? karena jika kita tidak mengimplementasikan, yang terjadi adalah :
1. Kita bisa menjadi analis/tukang baca orang lain, yang menilai orang lain namun tidak bisa mengendalikan gejolak batin kita sendiri
2. kita menjadi kritikus namun hambar dalam praktek harian. Ini banyak terjadi pada mereka yang hanya menghapal abhidhamma
3. kita tidak bisa menjawab pertanyaan2 karena tidak bisa menghubungkan antara abhidhamma dengan masalah/problema hidup sehari2.

Jika sudah mempraktekkan, niscaya anda akan mahir dalam mengajarkan abhidhamma kepada anak SD juga  _/\_

bond

Selamat menempuh hidup baru om Markos, turut bermuditacita juga nih . Bakalan seru nih ;D _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

markosprawira

 [at] bond : seru apanya nih, bro???  :whistle:

married sama aja ama lajang kok, cuma gimana aturnya aja........

bisa memperbanyak akusala, tetapi bisa juga memperbanyak kusala  ;D

g.citra

Quote

waaaa.... :o
yang gede aja masih banyak yang ngaco...

Kalo anak kecil... :-?... bisa NGACIIIIR... ;D

markosprawira

 [at] citra : welcome to DC....

jgn karena masih kecil, lalu dianggap tidak tahu apa2 loh....

ada temen yg kerja di IT punya anak
lalu anaknya yg masih SD, bisa mengungkap hidden function di salah satu game, yang papanya sendiri tidak tahu

Ini membuat kita harus mawas diri karena merasa "DIRI" sudah lbh tua, lbh tahu segalanya, sebenarnya hanyalah sedang mengembangkan kesombongan (pali: mana) dan miccha ditthi/pandangan salah mengenai AKU.....

semoga bermanfaat yah...........

cunda

Quote from: markosprawira on 27 November 2008, 09:00:55 AM
[at] citra : welcome to DC....

jgn karena masih kecil, lalu dianggap tidak tahu apa2 loh....

ada temen yg kerja di IT punya anak
lalu anaknya yg masih SD, bisa mengungkap hidden function di salah satu game, yang papanya sendiri tidak tahu

Ini membuat kita harus mawas diri karena merasa "DIRI" sudah lbh tua, lbh tahu segalanya, sebenarnya hanyalah sedang mengembangkan kesombongan (pali: mana) dan miccha ditthi/pandangan salah mengenai AKU.....

semoga bermanfaat yah...........

setuju dan acc ama bro Markos

Dalam komik Kisah naga Nandopananda yang aku terbitkan diceritakan bahwa raja naga menyemburkan api melalui lubang hidungnya tapi dalam gambar api muncul dari mulut naga.

Hal ini ditanyakan oleh seorang anak SD kelas 4, katanya lewat hidung tapi kog keluar dari mulut. papahnya bengong dan tak lama kemudian hal itu dipertanyakan padaku. hehehehehehe

anak kecil aja tahu ......hehehee, editornya seorang pandita saja gak sadar akan adanya kejanggalan gambar tersebut.

saluut untuk anak kecil Buddhis yang sudah kritis

Thuti



markosprawira

mgkn kartunisnya terkena konsep dari barat dimana naga menyemburkan api dari mulutnya..... he3....

Lily W

Hehehe...

Kebanyakkan di film kartun...Naga menyemburkan api dari mulutnya..;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

g.citra

QuoteSeharusnya kalo kita memahami anatta itu maka kita harus bisa menerima apa adanya.

sis Lily,
Tapi ini bukan berarti pasrah kan? dalam arti kata ada usaha perbaikan...
misalnya: Buat orang miskin yang bercita-cita bangkit dari kemiskinannya...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Lily W

Namo Buddhaya..._/\_

Itu bukan berarti pasrah.

Kita harus menyadari semua itu tidak bisa dimiliki selamanya...dengan menyadari itu maka kita tidak akan menderita.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Gun@saro

Dulu saat sharing peserta Diskusi Abhidhamma di Graha Dharma Sukha...
Sdr Wi Cong membagikan cerita yang sangat menarik ketika ada seorang bapak² yang hadir di kelas itu karena ajakan anakanya (sdh dewasa). Bapak ini mempertanyakan apakah sungguh Abhidhamma merupakan ajaran tertinggi, sulit, canggih, & wah seperti yang dipromosikan anaknya sebelum mereka datang?
Sdr Wi Cong bilang, sangat relatif, mo dikatakan sulit ~ memang tidak sederhana. Mau dikatakan gampang, juga dia sudah praktik ngajar ke anaknya yang masih kelas 2-3 SD. Diceritakan bagaimana dia selalu menghabiskan waktu utk ngobrol dgn putrinya; kemudian jika hari itu ada pengalaman kurang baik, misalnya marah² ~ maka si anak dibujuk baik² utk mulai merenungkan kejadian hari itu. Apa yang menyebabkan dia marah? Kemudian saat marah, perasaannya gimana? Apakah nyaman? Membahagiakan? Mau lagi atau tidak?
Pertanyaan² sederhana yang dengan jujur dijawab oleh putrinya dengan polos. Iya yah, gak enak yah, dadaku dak-dik-duk lho... Nah, selanjutnya si anak bisa "gerutu": "Aduh, ini pikiran koq gak mo pergi yah? Susah banget sih diaturnya?"
Itu pun dijadikan topik diskusi oleh papanya... Tentu saja si anak masih sering tidak fokus, namun menurut saya itu kemajuan yang sangat luar biasa, dia sudah bisa mewaspadai pikiran, bisa review bentuk perasaan saat muncul walaupun hal itu sudah terlalu...

Tidak perlu muluk² seperti yang dibayangkan lah, praktik Abhidhamma dalam kehidupan sehari² yah seperti itu, mengutip kata² mentor kami: "Sejak mata ini melek, hingga dia merem kembali... 6 indera kita berhadapan dgn obyeknya masing²; saat itu jugalah praktik Abhidhamma yg sebenarnya sedang berproses..."
Sukhi Hotu...

Gunasaro

Gunawan

 [at] Sesiung-Secie ahli abhidhamma = Saya masih pemula sekali , saya mau tanya ketika saya berada di dalam Kereta Ekonomi Jakarta-Bogor-Jakarta banyak sekali Pengemis yang saya temui di dalam Kereta tersebut. Ketika saya melihat mereka saya mencoba membuat Pikiran dan Perasaan saya Netral (Tidak Kasihan/Tidak juga senang). Apakah Tindakan saya Salah ?  Apakah Tindakan saya Egois?

Mohon Pencerahannya.... :)

_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S


Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"