News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Mengapa Aku Memilih Agama Budha

Started by Deva19, 29 November 2009, 03:24:22 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

waliagung


K.K.

Quote from: Deva19 on 14 December 2009, 02:27:13 PM
Quote
deva19 adalah hewan mamalia. <---- ini salah secara ilmiah

[at]  kutho

di buku ilmiah mana yang disitu dinyatakan bahwa deva19 adalah hewan mamalia?

jika ada pernyataan sperti itu di dalam salah buku-buku ilmiah, maka pernyataan tersebut adalah benar.

jika di dalam buku ilmu biologi dinyatakan bahwa "manusia adalah hewan mamalia", maka bagaimana bisa menjadi "deva19 adalah hewan mamalia"? padahal saya jamin, di buku biologi manapun, tidak ada pernyataan seperti itu.

pernyataan sepeti itu hanya ad di dalam logika anda. yakni anda berpikir bahwa menurut ilmu biologi "manusia adalah hewan mamalia" sedangkan "deva19 adalah manusia" jadi, kesimpulannya adalah "deva19 merupakan hewan mamalia" <---- maka ini tidak dapat disebut kebenaran ilmiah, karena merupakan hasil kesimpulan, jadi disebut kebenaran logika.

seandainya kutho tidak dapat mengerti penjelasan saya tersebut, semoga member lain dapat memahaminya.



Luar biasa. Ini postingan anda sebelumnya:
Quote from: Deva19 on 08 December 2009, 03:39:14 PM
sebagaimana saya katakan, untuk mengetahui kebenaran ilmiah, orang harus keluar dari diskusi dan perdebatan untuk menyelidiki secara langsung. selama orang berkutat di dalam konsep-konsep, berarti dia masih menggunakan logika. pertanyaan sdr. hatred tersebut mendorong dirinya dan lawan diskusinya untuk berpikir logic, bukan untuk menyelidiki secara ilmiah. kalau memang ingin menyelidiki secara ilmiah, maka anda harus datang ke sini untuk melihat bahwa user Deva19 adalah manusia.

tetapi dengan logika, membuat orang tidak perlu repot-repot pergi ke sini untuk melihat langsung. karena Deva19 diskusi di forum, dan setiap yang diskusi di forum itu pasti manusia, maka deva19 itu pastilah manusia. argumentasi pertama = ilmiah. argumentasi kedua=ilmiah. maka kesimpulannya disebut logika ilmiah.


Apa mungkin seharusnya saya menganggap anda seekor kalkun yang bisa main internet?





-------------------------------





[at]  CHANGE (& johan3000)
Sebetulnya saya sadar masih sering sekali melakukan kesalahan, jadi sah-sah saja kalau orang lain berpendapat saya mengatakan "omong kosong". Bagaimana pun itu hak masing-masing orang.

Koreksi sedikit, "Mengenal diri sendiri" dibaca "Gnothi seauton" (γνῶθι σεαυτόν)


waliagung


CHANGE


CHANGE

Quote from: Deva19 on 14 December 2009, 02:56:37 PM

persoalan apakah sdr. kutho memberi inspirasi kepada anda atau tidak, itu tidak ada hubungannya dengan persoalan ini. pertanyaannya, apakah setiap orang yang pernah memberi inspirasi kepada anda dijamin tidak akan pernah berbohong seumur hidupnya?

Bolehkah berbagi logika mengenai pertanyaan  anda diatas ?

johan3000

#260
Quote from: Deva19 on 14 December 2009, 02:56:37 PM
sudah kubilang, kalo aku mencoba "sedikit melawan" maka aku akan dikeroyok ma umat budhis di sini.

[at]  Johan dan change

saya bertanya kepada kutho, bahwa apakah ia menuduhku menyatakan "budha menyetujui sebagian pembunuhan?"

jika ya, maka dia harus membuktikan kapan dan dimana saya menyatkan demikian.

................
................

dan ternyata bukti yang dia sodorkan bukanlah bukti. jika benar bahwa bahwa bukti tersebut bukanlah bukti yang benar, maka tuduhan sdr. kutho adalah kebohongan. tuduhan atau perkataan yang tanpa bukti kebenaran itu namanya omong kosong atau bahkan lebih buruk dari omong kosong.


Sebagai seorang guru besar ahli ilmu logika....
coba tunjukan didalam textbook ilmu logika mana yg terdapat kata OMONG KOSONG !............
nama textbook, judul, NO ISBN, phhh halaman, paragarap berapa sihhh etc....

=)) =))  (tunjukan merah mu bro....)  :'( :'( :'( =)) =))

apakah kalau murid tidak menjawab dgn benar,... pembuktian gak benar/lengkap....
elu juga bilang pada murid OMONG KOSONG ? nnah itu yg gue pingin tau....
tutur kata dari seorang guru besar ilmu logika ................

mohon masudkan dari bro Deva19 utk menjadi guru yg baik!.... 8) 8) 8) 8)

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Deva19

seharusnya sih aku berhenti melayani komentarnya sdr. kutho. tapi entahlah, aku selalu tertantang untuk melawan, sampai "kebenaran" menjadi jelas.

tetapi, untuk membuat seseorang yang tidak mengerti menjadi mengerti itu membutuhkan waktu lama. saya harus mempersiapkan lebih banyak waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu orang lain menjadi "mengerti". lalu apakah arti semua itu? tidak akan banyak artinya. jadi, silahkan saja lah sdr. kutho atau umat budhis lainnya ingin berkomentar apapun. dan aku mengundang umat budhis lainnya yang dapat berdiskusi dengan cara yang tenang dan baik denganku. bila bro Upasaka dapat berdiskusi dengan cara yang baik dengan saya, maka marilah berdiskusi dengan saya, agar saya tidak memperpanjang diskusi dengan sdr. kutho dengan suatu diskusi yang tidak berarti.

bagiku, kalau sdr. kutho mau bersikukuh untuk mengumumkan "kejelekan deva19" di forum ini, atau membentuk opini-opini publik yang negatif tentang deva19, ya silahkan saja lah.  saya sudah tidak peduli.

sekarang saya harus memilih, apakah saya akan membuat postingan "yang menyebalkan", "yang menyenangkan" atau "yang menenangkan"? setahun lamanya saya berlatih membuat perkataan yang "menyebalkan", setahun lamanya saya berlatih membuat perkataan "yang menyenangkan" dan setahun saya beraltih membuat perkataan "yang menenangkan". dan postinganku yang ini termasuk postingan yang menyebalkan. ku pikir, membuat postingan yang menyebalkan itu lebih menyenangkan bagiku. kalau sdr. kutho makin sebal padaku, itu dapat menjelaskan sesuatu padaku. dan aku adalah orang yang mencari penjelasan di balik tulisan, bukan hanya yang ada di dalam tulisan.

kini aku membayangkan sesuatu, apakah bila kelak aku bergabung dengan umat budhis, akankah aku menemukan banyak kutho-kutho yang lain. jika kutho merupakan seseorang yang tersesat di dalam berpikir, tentu aku tidak akan menganggap agama budha sebagai agma sesat hanya karena ada seorang umatnya yang sesat. aku tetap mengagumi dan memuji ajaran luhur sang budha. akan tetapi, bila semua umat berperilaku seperti sdr. kutho, maka kelak siapa yang bisa aku jadikan sebagai guru diantara umat budhis? aku tidak dapat mengikuti jejak langkah seseorang yang tidak dapat berpikir logic.

selama ini, aku membaca naskah-naskah budhisme dan mempraktikan ajaran budhisme sebagaimana yang aku fahami. dengan demikian aku telah menganut ajaran budhisme. tetapi aku tidak memiliki kekuatan untuk mengubah statusku di dalam masyarakat untuk menjadi budhis. tetapi seandainya ada seorang guru budhis yang dpat menjelaskan segenap konsep-konsep secara logic, maka itu akan menjadi kekuatan bagiku untuk mengubah status menjadi budhis. karena guru tersebut akan menjadi tempat berlindung diriku dari agresi ideologi "muslim" dan "budhis" yang salah faham terhadap agamanya.

Deva19

Quote from: johan
Sebagai seorang guru besar ahli ilmu logika....
coba tunjukan didalam textbook ilmu logika mana yg terdapat kata OMONG KOSONG !............
nama textbook, judul, NO ISBN, phhh halaman, paragarap berapa sihhh etc....

istilah "omong kosong" tidak perlu referensi, karena aku sendiri yang dapat mendefisinikannya.

perhatikan sepertinya misalnya dalm bidang ilmu algoritma, seseorang dapat membuat variabel scara bebas, dan mendefinisikannya secara bebas pula, yang penting alur logikanya harus benar.

waliagung

kenapa ada yg merasa di jelekan dan menjelekan  ??? ??? ???

Deva19

apakah suatu diskusi harus selalu saling menyerang?

johan3000

Quote from: Deva19 on 14 December 2009, 03:42:51 PM
Quote from: johan
Sebagai seorang guru besar ahli ilmu logika....
coba tunjukan didalam textbook ilmu logika mana yg terdapat kata OMONG KOSONG !............
nama textbook, judul, NO ISBN, phhh halaman, paragarap berapa sihhh etc....

istilah "omong kosong" tidak perlu referensi, karena aku sendiri yang dapat mendefisinikannya.

perhatikan sepertinya misalnya dalm bidang ilmu algoritma, seseorang dapat membuat variabel scara bebas, dan mendefinisikannya secara bebas pula, yang penting alur logikanya harus benar.

Variable sih boleh2 aja bebas.... spt contoh mau pakai variable..... MONYET...itu bisa...

Tapi murid alur logikanya tidak benar, nah sebagai seorang guru besar ahli ilmu logika...
Apakah perkataan OMONG KOSONG dilontarkan kepada murid?............

itu aja.....tunjukan merah mu bro.....=)) =))....

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Deva19

 [at]  kutho

bisakah anda mengizinkan saya untuk berdiskusi dengan member lainnya tanpa ada di dalamnya?

saya mohon maaf, karena kata-kata saya yang tidak sopan terhadap anda. dan agar diskusi efekti dan kondusif, maka izinkan untuk sementara waktu saya berdiskusi dengan member lainnya saja dulu. kelak, mungkin kita dapat menyambung diskusi lagi.

Deva19

Quote from: Deva19 on 14 December 2009, 03:57:41 PM
[at]  kutho

bisakah anda mengizinkan saya untuk berdiskusi dengan member lainnya tanpa ada di dalamnya?

saya mohon maaf, karena kata-kata saya yang tidak sopan terhadap anda. dan agar diskusi efekti dan kondusif, maka izinkan untuk sementara waktu saya berdiskusi dengan member lainnya saja dulu. kelak, mungkin kita dapat menyambung diskusi lagi.

dimanakah di sini seseorang yang bisa disebut murid. yang saya tahu, sang Budha menjelaskan bahwa syarat hubungan guru murid itu adalah "rasa hormat" dan "kasih sayang". tidak ada rasa hormat dan kasih sayang, berarti tidak ada jalinan "guru-murid". saya merasa "diserang" oleh kutho. ku pikir, dia tidak menghormatinya. dan bisa jadi dia pikir, aku tidak menghormatinya. aku tidak memancarkan metta kepadanya. dan dia tidak memancarkan metta kepadaku. maka bagaimana anda akan dapat menyebut kondisi ini sebagai hubungan "guru murid"?

Indra

Quote from: Deva19 on 14 December 2009, 04:01:08 PM

dimanakah di sini seseorang yang bisa disebut murid. yang saya tahu, sang Budha menjelaskan bahwa syarat hubungan guru murid itu adalah "rasa hormat" dan "kasih sayang".

saya tertarik dengan statement di atas, sudikah Bro Deva19 menunjukkan di sutta mana Sang Buddha mengajarkan demikian?

bond

Quote
selama ini, aku membaca naskah-naskah budhisme dan mempraktikan ajaran budhisme sebagaimana yang aku fahami. dengan demikian aku telah menganut ajaran budhisme. tetapi aku tidak memiliki kekuatan untuk mengubah statusku di dalam masyarakat untuk menjadi budhis. tetapi seandainya ada seorang guru budhis yang dpat menjelaskan segenap konsep-konsep secara logic, maka itu akan menjadi kekuatan bagiku untuk mengubah status menjadi budhis. karena guru tersebut akan menjadi tempat berlindung diriku dari agresi ideologi "muslim" dan "budhis" yang salah faham terhadap agamanya.

Banyak guru buddhis yg mumpuni, tapi masalahnya harus dicari dan ditemui langsung, bukan hanya berkata :"seandainya...dsb" . Bisa ngak anda nekad untuk ketemu, kalau bisa...ada kemungkinan Anda bisa lewat lubang jarum dengan mulus. _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada