Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...

Started by Edward, 21 February 2009, 03:52:27 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

nyanadhana

Quote from: Gunawan on 27 March 2009, 11:50:06 AM
Just Asking yach.... ;)  Apakah Mahayana banyak mengambil Ajaran-ajaran dari Rahib-rahib China (Fa-Xien,I Ching,Xuan Zhuang) yang mengambil kitab suci ke barat ?. Kalo tidak salah mereka bertiga mengeluarkan 3 kitab yang berbeda tentu dengan pendapatnya masing-masing... dan pada saat itu juga terdengar banyak Kaisar-kaisar yang anti Buddhism sehingga membakar habis Kitab-kitab yang ada.

No Offense ..Just Asking.... ;D

_/\_
Gunawan S S

beberapa diselamatkan, bukan perbedaan pendapat hanya perbedaan mengutarakan isi namun tetep satu garis pemahaman.ini dikarenakan perbedaan penggunaan gaya bahasa di beberapa daerah tertentu.
Vajrachedika Sutra sendiri punya 3 versi, Surangama Sutra sendiri ditemukan kemudian di istana Kaisar Wanita Wu Ze Tian.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

naviscope

^
^
^
bro nyanadhana, kumaha dahang atuh? ^_^

pemahaman akan suatu isi beda-beda, dan cara penyampaian nya juga beda-beda, yang terjadi lah banyak versi...  ^-^
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

naviscope

Quote from: dilbert on 27 March 2009, 12:19:13 PM
Sembilan Kehidupan Lampau Siddharta Sebagai Bhikkhu
(i) Sebagai Raja Dunia Vijitavi yang kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Kondanna,
(ii) Sebagai Brahmana Suruci dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Manggala,
(iii) Sebagai Brahmana Uttara dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Sumedhà,
(iv) Sebagai raja dunia dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Sujàta,
(v) Sebagai Raja Vijitavi dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Phussa,
(vi) Sebagai Raja Sudassana dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Vessabhu,
(vii) Sebagai Raja Khemà dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Kakusandha,
(viii) Sebagai Raja Pabbata dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Konàgamana,
(ix) Sebagai Jotipàla, si pemuda brahmana dan kemudian menjadi bhikkhu pada massa Buddha Kassapa.

Demikianlah Beliau menerima ramalan dalam sembilan kehidupan sebagai bhikkhu

Sumber : Riwayat Agung Para Buddha (hal 383-384)

waduh2, ternyata petapa sumedha belajar dengan banyak buddha ya
trus yang jadi pertanyaan, buddha masa lampau tersebut, sekarang masih mengajarkan dharma?
dialam manakah sang buddha masa lampau tersebut?

Quote from: Indra on 27 March 2009, 12:09:51 PM
Quote from: naviscope on 27 March 2009, 11:29:33 AM
sudah baca kisahnya bro

tapi tidak lengkap
tidak mendetail....

setelah membungkuk buat di injak oleh buddha dipankara
dia langsung bertekad menjadi buddha
trus diramalkan bakal jadi samma sambuddha (oleh buddha dipankara)

tapi tidak diceritakan, trus petapa sumedha, setelah itu ikut rombongan atau langsung pulang rumah?


ada kok diceritakan, setelah Buddha Dipankara mengucapkan ramalan, selanjutnya Buddha Dipankara dan rombongan melanjutkan perjalanan disertai oleh para penduduk Ramavati, ke vihara yang dibangun khusus untuk Buddha dan rombongan, di sana Buddha Dipankara memberi ceramah Dhamma kepada para penduduk. sedangkan pada saat yang sama Sumedha malah bermeditasi dan merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan.

Jadi memang benar, bahwa Petapa Sumedha tidak belajar dari Buddha Dipankara.



oh ic2, bener2, bro indra
katanya petapa sumedha lagi menikmati pencapaian jhana nya (alias bertapa dihutan)

merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan. >> berarti petapa sumedha menapaki jalan mahayana donk??? 10 paramita bodhisattva tah?

setau saya petapa sumedha sudah memenuhi pencapaian arahat pada saat itu juga kan, dia bisa saja jadi arahat dan kembali kejalan theravada kan? CMIIW

no offense, just curiousity....

_/\_
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

nyanadhana

Quote from: naviscope on 27 March 2009, 01:28:14 PM
^
^
^
waduh2, ternyata buddha belajar dengan banyak buddha
trus yang jadi pertanyaan, buddha masa lampau tersebut, sekarang masih mengajarkan dharma?
dialam manakah sang buddha masa lampau tersebut?

Quote from: Indra on 27 March 2009, 12:09:51 PM
Quote from: naviscope on 27 March 2009, 11:29:33 AM
sudah baca kisahnya bro

tapi tidak lengkap
tidak mendetail....

setelah membungkuk buat di injak oleh buddha dipankara
dia langsung bertekad menjadi buddha
trus diramalkan bakal jadi samma sambuddha (oleh buddha dipankara)

tapi tidak diceritakan, trus petapa sumedha, setelah itu ikut rombongan atau langsung pulang rumah?


ada kok diceritakan, setelah Buddha Dipankara mengucapkan ramalan, selanjutnya Buddha Dipankara dan rombongan melanjutkan perjalanan disertai oleh para penduduk Ramavati, ke vihara yang dibangun khusus untuk Buddha dan rombongan, di sana Buddha Dipankara memberi ceramah Dhamma kepada para penduduk. sedangkan pada saat yang sama Sumedha malah bermeditasi dan merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan.

Jadi memang benar, bahwa Petapa Sumedha tidak belajar dari Buddha Dipankara.



oh ic2, bener2, bro indra
katanya petapa sumedha lagi menikmati pencapaian jhana nya (alias bertapa dihutan)


Jambudipa...melalui beribu2 kalpa.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

hatRed

i'm just a mammal with troubled soul



N1AR

katanya yg bakalan pertama hilang adalah sutra tersebut bukan?

naviscope

^
^
^
shurangama sutra
+ satu lagi kalau tidak salah, mahaparinibbana sutra

dua sutra ini pencegah ajaran dharma hilang dari muka bumi
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

nyanadhana

Quote from: hatRed on 27 March 2009, 01:30:51 PM
umm.......... something strange.. :-?

ada yang aneh lagi?

Quote from: N1AR on 27 March 2009, 01:32:20 PM
katanya yg bakalan pertama hilang adalah sutra tersebut bukan?

katanya...ehipassiko dulu ama sutranya baru bisa lanjutin apakah pertama hilang dan alasannya kenapa.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

naviscope

Quote from: hatRed on 27 March 2009, 01:30:51 PM
umm.......... something strange.. :-?

something strange?
for example? u tell me lar?

kita kan disini saling asah asih asuh?
bukan kah indah-nya kebersamaan.... ^_^
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

N1AR


hatRed

cuma ide aja...

kita flash back ma sejarah peradaban manusia dengan waktu paling pertama kali Buddha muncul...

apa sesuai.. ?

(tapi keknya OOT.. dah gak usah dibahas.. :hammer:)
i'm just a mammal with troubled soul



Indra

Quote from: naviscope on 27 March 2009, 01:28:14 PM
Quote from: dilbert on 27 March 2009, 12:19:13 PM
Sembilan Kehidupan Lampau Siddharta Sebagai Bhikkhu
(i) Sebagai Raja Dunia Vijitavi yang kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Kondanna,
(ii) Sebagai Brahmana Suruci dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Manggala,
(iii) Sebagai Brahmana Uttara dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Sumedhà,
(iv) Sebagai raja dunia dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Sujàta,
(v) Sebagai Raja Vijitavi dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Phussa,
(vi) Sebagai Raja Sudassana dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Vessabhu,
(vii) Sebagai Raja Khemà dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Kakusandha,
(viii) Sebagai Raja Pabbata dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Konàgamana,
(ix) Sebagai Jotipàla, si pemuda brahmana dan kemudian menjadi bhikkhu pada massa Buddha Kassapa.

Demikianlah Beliau menerima ramalan dalam sembilan kehidupan sebagai bhikkhu

Sumber : Riwayat Agung Para Buddha (hal 383-384)

waduh2, ternyata petapa sumedha belajar dengan banyak buddha ya
trus yang jadi pertanyaan, buddha masa lampau tersebut, sekarang masih mengajarkan dharma?
dialam manakah sang buddha masa lampau tersebut?

Quote from: Indra on 27 March 2009, 12:09:51 PM
Quote from: naviscope on 27 March 2009, 11:29:33 AM
sudah baca kisahnya bro

tapi tidak lengkap
tidak mendetail....

setelah membungkuk buat di injak oleh buddha dipankara
dia langsung bertekad menjadi buddha
trus diramalkan bakal jadi samma sambuddha (oleh buddha dipankara)

tapi tidak diceritakan, trus petapa sumedha, setelah itu ikut rombongan atau langsung pulang rumah?


ada kok diceritakan, setelah Buddha Dipankara mengucapkan ramalan, selanjutnya Buddha Dipankara dan rombongan melanjutkan perjalanan disertai oleh para penduduk Ramavati, ke vihara yang dibangun khusus untuk Buddha dan rombongan, di sana Buddha Dipankara memberi ceramah Dhamma kepada para penduduk. sedangkan pada saat yang sama Sumedha malah bermeditasi dan merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan.

Jadi memang benar, bahwa Petapa Sumedha tidak belajar dari Buddha Dipankara.



oh ic2, bener2, bro indra
katanya petapa sumedha lagi menikmati pencapaian jhana nya (alias bertapa dihutan)

merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan. >> berarti petapa sumedha menapaki jalan mahayana donk??? 10 paramita bodhisattva tah?

setau saya petapa sumedha sudah memenuhi pencapaian arahat pada saat itu juga kan, dia bisa saja jadi arahat dan kembali kejalan theravada kan? CMIIW

no offense, just curiousity....

_/\_

Sumber RAPB tidak menyebutkan demikian, tidak ada sama sekali dalam theravada seorang yang sudah Arahat bisa terlahir kembali. tapi tentunya akan OOT kalau membahas theravada di sini, jadi silahkan
:backtotopic:

Gunawan

Quotewaduh2, ternyata petapa sumedha belajar dengan banyak buddha ya
trus yang jadi pertanyaan, buddha masa lampau tersebut, sekarang masih mengajarkan dharma?
dialam manakah sang buddha masa lampau tersebut?

Apakah Seorang Buddha yg telah mematahkan 10samyojana akan terlahir Kembali?  Coba anda renungkan.... :)

Quoteoh ic2, bener2, bro indra
katanya petapa sumedha lagi menikmati pencapaian jhana nya (alias bertapa dihutan)

merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan. >> berarti petapa sumedha menapaki jalan mahayana donk??? 10 paramita bodhisattva tah?

setau saya petapa sumedha sudah memenuhi pencapaian arahat pada saat itu juga kan, dia bisa saja jadi arahat dan kembali kejalan theravada kan? CMIIW

no offense, just curiousity....

Dasa Paramittha adalah Dana , Sila , Nekkhama , Viriya , Panna , Khanti , Sacca , Addhitthana , Metta dan Uppekha

Kalau 10 Paramittha Bodhisatva itu apa yach?


_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S

Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

N1AR

Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
jadi pandangan berbeda bagaimana yg kritis?

naviscope

Quote from: Indra on 27 March 2009, 01:48:29 PM
Quote from: naviscope on 27 March 2009, 01:28:14 PM
Quote from: dilbert on 27 March 2009, 12:19:13 PM
Sembilan Kehidupan Lampau Siddharta Sebagai Bhikkhu
(i) Sebagai Raja Dunia Vijitavi yang kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Kondanna,
(ii) Sebagai Brahmana Suruci dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Manggala,
(iii) Sebagai Brahmana Uttara dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Sumedhà,
(iv) Sebagai raja dunia dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Sujàta,
(v) Sebagai Raja Vijitavi dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Phussa,
(vi) Sebagai Raja Sudassana dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Vessabhu,
(vii) Sebagai Raja Khemà dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Kakusandha,
(viii) Sebagai Raja Pabbata dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Konàgamana,
(ix) Sebagai Jotipàla, si pemuda brahmana dan kemudian menjadi bhikkhu pada massa Buddha Kassapa.

Demikianlah Beliau menerima ramalan dalam sembilan kehidupan sebagai bhikkhu

Sumber : Riwayat Agung Para Buddha (hal 383-384)

waduh2, ternyata petapa sumedha belajar dengan banyak buddha ya
trus yang jadi pertanyaan, buddha masa lampau tersebut, sekarang masih mengajarkan dharma?
dialam manakah sang buddha masa lampau tersebut?

Quote from: Indra on 27 March 2009, 12:09:51 PM
Quote from: naviscope on 27 March 2009, 11:29:33 AM
sudah baca kisahnya bro

tapi tidak lengkap
tidak mendetail....

setelah membungkuk buat di injak oleh buddha dipankara
dia langsung bertekad menjadi buddha
trus diramalkan bakal jadi samma sambuddha (oleh buddha dipankara)

tapi tidak diceritakan, trus petapa sumedha, setelah itu ikut rombongan atau langsung pulang rumah?


ada kok diceritakan, setelah Buddha Dipankara mengucapkan ramalan, selanjutnya Buddha Dipankara dan rombongan melanjutkan perjalanan disertai oleh para penduduk Ramavati, ke vihara yang dibangun khusus untuk Buddha dan rombongan, di sana Buddha Dipankara memberi ceramah Dhamma kepada para penduduk. sedangkan pada saat yang sama Sumedha malah bermeditasi dan merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan.

Jadi memang benar, bahwa Petapa Sumedha tidak belajar dari Buddha Dipankara.



oh ic2, bener2, bro indra
katanya petapa sumedha lagi menikmati pencapaian jhana nya (alias bertapa dihutan)

merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan. >> berarti petapa sumedha menapaki jalan mahayana donk??? 10 paramita bodhisattva tah?

setau saya petapa sumedha sudah memenuhi pencapaian arahat pada saat itu juga kan, dia bisa saja jadi arahat dan kembali kejalan theravada kan? CMIIW

no offense, just curiousity....

_/\_

Sumber RAPB tidak menyebutkan demikian, tidak ada sama sekali dalam theravada seorang yang sudah Arahat bisa terlahir kembali. tapi tentunya akan OOT kalau membahas theravada di sini, jadi silahkan
:backtotopic:

makanya, minta donk buku RAPB - nya...  ;D
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.