Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...

Started by Edward, 21 February 2009, 03:52:27 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hatRed

seperti i katakan sebelumnya

obat dan racun sudah ada, yg seakan2 menjadi obat dan yg seakan2 menjadi racun pun tersedia...

silahkan pikir sendiri, apa metode anda dalam membedakannya....
i'm just a mammal with troubled soul



naviscope

n satu lagi

jangan lupa, kode etik yang diterapkan oleh TS

Silahkan berdikusi, mempertanyakan, atau mengkritik , tapi harap masih dalam koridor kesopanan dan tidak menghina atau merendahkan..

;D
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

coedabgf

seperti contoh tentang moralitas karena pada dasarnya manusia ditaruh timbangan kebenaran yaitu hati nurani sehingga paling gak dapat membedakan yang mana yang baik yang mana tidak layak, gak tahu dah klo sudah tumpul, gelap alias sesat.
anak 12 tahun, lalu perawan 9 tahun, atau orgy atau swinger, free sex dengan alasan dibenarkan keyakinan, penghakiman membabi-buta bahkan membunuh tanpa kesesuaian/pembuktian jalur hukum bukan karena kejahatan nyata tetapi karena berbeda pemahaman keyakinan. Apa jadinya manusia dengan keyakinannya dan dunia ini semakin lama klo begitu?  :'(
iKuT NGeRumPI Akh..!

hatRed

Quote from: GandalfTheElder on 24 March 2009, 09:17:09 PM
Masalahnya Hinayana, Mahayana, Vajrayana itu TK, SD, SMP...... bukan sama2 TK, demikian menurut pandangan Mahayana / Vajrayana.

Kalau anda umat T memandang semua TK ya sah2 dan maklum2 saja.... tapi pandangan Mahayana / Vajrayana ya beda lagi....

_/\_
The Siddha Wanderer



::)
ini termasuk merendahkan gak ya?
i'm just a mammal with troubled soul



N1AR

Quote from: coedabgf on 25 March 2009, 10:10:00 AM
seperti contoh tentang moralitas karena pada dasarnya manusia ditaruh timbangan kebenaran yaitu hati nurani sehingga paling gak dapat membedakan yang mana yang baik yang mana tidak layak, gak tahu dah klo sudah tumpul, gelap alias sesat.
anak 12 tahun, lalu perawan 9 tahun, atau orgy atau swinger, free sex dengan alasan dibenarkan keyakinan, penghakiman membabi-buta bahkan membunuh tanpa kesesuaian/pembuktian jalur hukum bukan karena kejahatan nyata tetapi karena berbeda pemahaman keyakinan. Apa jadinya manusia dengan keyakinannya dan dunia ini semakin lama klo begitu?  :'(

justru ada ajaran yg bikin ribet dan ditambah-tambahin, supaya .... tahu sendiri dah
bisa dilihat dari karakter umatnya ^-^

K.K.

Quote from: GandalfTheElder on 24 March 2009, 09:17:09 PM
Masalahnya Hinayana, Mahayana, Vajrayana itu TK, SD, SMP...... bukan sama2 TK, demikian menurut pandangan Mahayana / Vajrayana.

Kalau anda umat T memandang semua TK ya sah2 dan maklum2 saja.... tapi pandangan Mahayana / Vajrayana ya beda lagi....

_/\_
The Siddha Wanderer



Hebat! ^:)^  ^:)^  ^:)^
Jadi thread ini memang tidak tepat.
Mana mungkin anak-anak TK, playgroup, atau tidak sekolah, mengkritisi anak SD & SMP yang nota bene jauh lebih pintar, lebih ngerti, lebih dewasa, lebih bijaksana.


coedabgf

 ^-^ => jadi seru nih! (sapa bela sapa bela sapa, sapa dulu, kebenarannya mana?)
iKuT NGeRumPI Akh..!

Indra

menurut statistik saya, jumlah encek2 yg gak lulus SD dan berhasil sukses (baca: kaya) lebih banyak daripada sarjana yang nganggur (baca: miskin)

naviscope

snap snap snap

Perlu ditegaskan yang dimaksud oleh Mahayanis sebagai Hinayana bukanlah Theravada...  :P bila kita teliti lebih dalam maka yang disebut Buddha sebagai Hinayanis adalah orang yang mencari pembebasan dan kebahagiaan 'hanya' untuk diri sendiri saja, tidak peduli dengan mahkluk lain; berwawasan sempit;

kalau ada yang tersinggung

I AM SORI
I AM KHILAF

_/\_


Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

hatRed

Quote from: Indra on 25 March 2009, 10:37:30 AM
menurut statistik saya, jumlah encek2 yg gak lulus SD dan berhasil sukses (baca: kaya) lebih banyak daripada sarjana yang nganggur (baca: miskin)

OOT ah....

ney encek2 generasi kapan ya,, SD nya mantep amat... :))

ternyata SD jaman doeloe, hoebat2 =))
i'm just a mammal with troubled soul



K.K.

Bukan masalah Hinayana = Theravada atau bukan. Bagi orang yang menganggap dirinya lebih baik dari orang lain, lebih pintar dari orang lain, bisakah dia menerima kritik dari orang lain? Hinayana saja dianggap TK, mungkin saya dianggap ga sekolah.

naviscope

^
^

ngak lah bro....

jangan gitu donk
masak sech, kayaknya ngak dech....

IMHO, kainyn_kutho itu kan lumayan loh, dalam jajaran MOD cukup diperhitungkan loh.

Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

K.K.

Hanya
Quote from: naviscope on 25 March 2009, 10:56:13 AM
^
^

ngak lah bro....

jangan gitu donk
masak sech, kayaknya ngak dech....

IMHO, kainyn_kutho itu kan lumayan loh, dalam jajaran MOD cukup diperhitungkan loh.



Sebenernya bukan masalah pribadi saya sendiri, tetapi kalau dalam satu diskusi, seseorang menempatkan dirinya lebih tinggi, dari orang lain, maka sikap demikian tidak akan membuat diskusi berjalan.

Sekarang di sini 'kan judulnya "Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...", bagaimana jika memang saya seorang Hinayana dan mau mengkritik? Bukankah di mata GandalfTheElder hanya seperti anak TK yang mengkritik anak SD/SMP?


naviscope

yup, gpp bro

jangan dimasukin kehati....

murid aje bole kritik gurunya disekolah (guru disekolah loh)
gw salah satu-nya :P

tapi saya tidak merasa lebih pinter dari guru saya loh
cuma kan, kadang guru bisa khilaf, namanya juga manusia :P

P.S. tar saya marahin dia ya, bro kainyn_kutho, tapiiii.... saya takut tar saya disihir jadi kodok  :'(

saya setuju sech, diskusi harus berjalan dua arah.  ^-^

"please ignore the statement above"

lanjut2 diskusi nya


Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

purnama

Quote from: hatRed on 25 March 2009, 10:51:06 AM
Quote from: Indra on 25 March 2009, 10:37:30 AM
menurut statistik saya, jumlah encek2 yg gak lulus SD dan berhasil sukses (baca: kaya) lebih banyak daripada sarjana yang nganggur (baca: miskin)

OOT ah....

ney encek2 generasi kapan ya,, SD nya mantep amat... :))

ternyata SD jaman doeloe, hoebat2 =))
Quote from: Indra on 25 March 2009, 10:37:30 AM
menurut statistik saya, jumlah encek2 yg gak lulus SD dan berhasil sukses (baca: kaya) lebih banyak daripada sarjana yang nganggur (baca: miskin)

Maklum lah si gendalf masih anak kecil. Belum dewasa

Setuju sama Bro Indra. Terang aja encek enceknya langsung pratek, lebih tahan banting, daripada sarjana sok pintar tapi Ngak bisa apa - apa pas lansung prateknya.
Alias tong kosong nyaring bunyinya