Manusia atau Tuhan?

Started by g.citra, 11 December 2008, 12:49:53 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

sukma

Quote from: Sumedho on 17 December 2008, 04:34:51 PM
Menurut rujukan buddhism Tuhan tidak disinggung sama sekali apalagi dianggap sebagai pencipta karena statusnya tidak dapat ditelusuri. Jadi hal tersebut hanya spekulasi.



Cara dialog yang sangat bisa diterima.!Good Point.!

Dan memang Tuhan tidak bisa di urai dengan bahasa manusia secara sempurna, bila ada yang bisa menguraikan sosok Tuhan, maka itu tuhannya orang tersebut, makanya bagi penganut Monoteisme, cara mereka menerima Tuhan adalah dengan Iman.


g.citra

Oke...
1. Jiwa = Atta...
2. 'keberadaan' Tuhan dikenal dengan konsep Nibbana, yaitu "sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak terkondisikan, tidak muncul, yang mutlak"....
3. Menurut rujukan buddhism Tuhan tidak disinggung sama sekali apalagi dianggap sebagai pencipta karena statusnya tidak dapat ditelusuri. Jadi hal tersebut hanya spekulasi.



and then...

sukma

#122
Quote from: g.citra on 17 December 2008, 05:49:53 PM
Oke...
1. Jiwa = Atta...
2. 'keberadaan' Tuhan dikenal dengan konsep Nibbana, yaitu "sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak terkondisikan, tidak muncul, yang mutlak"....
3. Menurut rujukan buddhism Tuhan tidak disinggung sama sekali apalagi dianggap sebagai pencipta karena statusnya tidak dapat ditelusuri. Jadi hal tersebut hanya spekulasi.



and then...

and then...masih ada sdr/i kita penganut Matreya, Hindu, ka****k, Islam, Agama Yahudi, Xiu Tao, Say Baba, kesemua Agama ini dalam Acara keagamaan mereka berbicara tentang Tuhan sesuai Tardisi masing-masing, dan ada lagi satu kumpulan orang-orang yang biasa di sebut Atheis, kekompok Atheis ini juga harus diperhitungkan dalam pembicaraan tentang Tuhan.

Sdr Sumedho dan g-Citra telah mengeluarkan pemahaman Tuhan sesuai Ajaran Buddhis.!

Apa itu istilah Ateis.? Istilah "Ateisme" menunjuk kepada gejala-gejala yang sangat berbeda satu dengan yang lain, sebab ada kelompok orang yang jelas-jelas mengingkari Tuhan, di sebut "Atheime sistematis" yang beranggapan bahwa manusia sama sekali tidak dapat mengatakan apa-apa tentang Tuhan(biasa di sebut Agnostisme) ; ada pula yang berpendapat bahwa persoalan tentang Tuhan kehilangan makna (bisa disebut Indifferentisme). Bagi kelompok ini adanya Tuhan atau tidak , tidak punya pengaruh pada hidup yang konkret.

Sering sekali harus dikatakan bahwa Atheisme itu tidak lain daripada "sikap protes keras terhadap kejahatan yang berkecamuk di dunia", reaksi kritis terhadap Agama-Agama karena cacat-cela mereka dalam kehidupan keagamaan, moral dan kemasyarakatan.

Maka, kekhasan Atheisme barangkali harus disimpulkan dari apa yang mau mereka sangkal dari masyarakat, yang menyebut dirinya beragama -dalam hidupnya yang konkret- tidak memperlihatkan iman akan Tuhan. Maka, Tuhan itu kelihatan sebagai ciptaan manusia belaka,yang pantas disangkal atau di diamkan.

Dalam arti sesungguhnya para Atheis tidak melawan Tuhan, tetapi melawan kepercayaan akan Tuhan, di mana manusia menggantungkan diri pada faktor di luar dunia, pada hal yang real adalah dunia ini saja. Manusia tetap percaya pada dunianya sendiri, kendati segala peperangan dan malapetaka yang disebakan oleh manusia sendiri

Atheisme ini konkret, dan merupakan tanggapan atas situasi hidup yang konkret. Khususnya Kemalangan sering menjadi Alasan untuk sikap Atheis, entah pengalaman sengsara dan penderitaan dalam hidup(keluarga)sendiri, entah pengalaman dalam masyarakat atau Alam Semesta. Reaksi ini tentu tidak khusus untuk kelompok Atheis. Dari zaman purbakala orang selalu menghadapi pertanyaan mengenai kemalangan. Jawaban yang paling "sederhana" adalah menerimanya sebagai NASIB Ini sebetulnya bukan JAWABAN, dan di tolak bukan hanya oleh kaum Atheis. Tetapi jawaban dari Agama, bahwa itu Hukuman Tuhan, sesungguhnya tidak terlalu berbeda dari jawaban NASIB.....





pendekar kuning

Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

anggara

Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Haruskah ada yg menciptakan?

**MODE 3R ON**
apakah semak belukar diciptakan?
apakah jamur pada roti diciptakan?
apakah seorang bayi cacat diciptakan?

sukma

#125
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:28:53 PM
Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Haruskah ada yg menciptakan?

**MODE 3R ON**
apakah semak belukar diciptakan?
apakah jamur pada roti diciptakan?
apakah seorang bayi cacat diciptakan?

Tidak relevansi menyamakan Alam Semesta dengan ; semak belukar, jamur pada roti, bayi cacat.

g.citra

Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Supaya 'Gak Muter-muter' kayak tetangga sebelah...

Quote"Pengembaraan berulang di dalam Samsara adalah tanpa akhir yang diketahui. Para makhluk terhambat oleh ketidaktahuan dan terbelenggu oleh nafsu. Awal pertama dari makhluk2 ini adalah tidak diketahui"
(Anamatagga Samyutta - Samyutta Nikaya)

Jadi gak perlu balik lagi ke page awal oke...

Saran.... baca semua dulu jadi 'gak muter'... ^:)^...  ;D ;D ;D

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

anggara

Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:31:22 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:28:53 PM
Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Haruskah ada yg menciptakan?

**MODE 3R ON**
apakah semak belukar diciptakan?
apakah jamur pada roti diciptakan?
apakah seorang bayi cacat diciptakan?

Tidak relevansi menyamakan Alam Semesta dengan ; semak belukar, jamur pada roti, bayi cacat.

again using mod 3R
apakah dfinisi alam semesta menurut anda?
dalam himpunan alam semesta, apakah semak belukar, jamur roti, bayi cacat termasuk dalam himpunan tersebut?
mohon jelaskan dimana ketidak-relevannya.


CKRA

Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:31:22 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:28:53 PM
Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Haruskah ada yg menciptakan?

**MODE 3R ON**
apakah semak belukar diciptakan?
apakah jamur pada roti diciptakan?
apakah seorang bayi cacat diciptakan?

Tidak relevansi menyamakan Alam Semesta dengan ; semak belukar, jamur pada roti, bayi cacat.

Lalu alam semesta itu apa? Bumi tanpa semak? Roti tanpa jamur? Manusia tanpa bayi cacat?

sukma

Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:36:28 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:31:22 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:28:53 PM
Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Haruskah ada yg menciptakan?

**MODE 3R ON**
apakah semak belukar diciptakan?
apakah jamur pada roti diciptakan?
apakah seorang bayi cacat diciptakan?

Tidak relevansi menyamakan Alam Semesta dengan ; semak belukar, jamur pada roti, bayi cacat.

again using mod 3R
apakah dfinisi alam semesta menurut anda?
dalam himpunan alam semesta, apakah semak belukar, jamur roti, bayi cacat termasuk dalam himpunan tersebut?
mohon jelaskan dimana ketidak-relevannya.



semak belukar, roti jamur, itu sebagian yang sangat kecil per mikron dari Alam Semesta...yang logis aja akh...?

sukma

Quote from: CKRA on 17 December 2008, 08:36:54 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:31:22 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:28:53 PM
Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Haruskah ada yg menciptakan?

**MODE 3R ON**
apakah semak belukar diciptakan?
apakah jamur pada roti diciptakan?
apakah seorang bayi cacat diciptakan?

Tidak relevansi menyamakan Alam Semesta dengan ; semak belukar, jamur pada roti, bayi cacat.

Lalu alam semesta itu apa? Bumi tanpa semak? Roti tanpa jamur? Manusia tanpa bayi cacat?

tangan kita kan tidak di sebut tubuh kan,?

hatRed

Bagaimana cara membuktikan Tuhan itu ada ?
i'm just a mammal with troubled soul



7 Tails

Tanpa awal - Ada akhir
Kebenaran jenis ini, contohnya adalah keberadaan kehidupan manusia. Apabila kita telusuri awal keberadaan manusia kita tidak akan menemukan suatu jawaban yang pasti. Pada saat kita menarik kebelakang. Orang pasti memiliki ayah dan ibu. Ayah dan Ibu pun memiliki ayah dan ibunya lagi. Terus kita tarik baik dari sisi ibu maupun dari sisi ayah kita tidak akan menemukan titik yang tepat. Meskipun dalam agama tertentu. Ada keberadaan awal manusia.
Dalam hal ini karena keterbatasan dalam mencari awal permulaan maka dikatakan tanpa awal untuk mempermudah pemahaman lebih lanjut. Apabila kita memaksakan diri untuk menemukan jawabannya maka kita akan terjebak dalam spekulasi pandangan. Hal ini tentu akan banyak menghabiskan waktu dan tenaga. Sementara kehidupan kita adalah terbatas. Cepat atau lambat akan meninggalkan dunia ini.
Pengertian ada akhir, berati orang tersebut telah mencapai pencerahan sehingga tidak dilahirkan kembali.
Jadi, Sama sekali tidak ada alasan untuk menganggap bahwa segala sesuatu atau dunia ini harus memiliki suatu permulaan. Gagasan bahwa segala sesuatu harus memiliki permulaan benar-benar karena miskinnya pikiran kita."

Agama Buddha menekankan Pragmatis, yaitu : Mengutamakan tindakan-tindakan cepat dan tepat yang lebih diperlukan di dalam menyelamatkan hidup seseorang yang tengah gawat dan bukan hal-hal lainnya yang kurang praktis, berbelit-belit, bertele-tele dan kurang penting. Buddha tidak pernah menghabiskan waktu untuk perkara-perkara spekulatif tentang alam semesta karena hal ini kecil nilainya bagi pengembangan spiritual menuju Kebahagiaan Sejati.
Hal ini dapat kita lihat pada kisah, orang yang tertembak anak panah beracun, yang menolak untuk mencabutnya sebelum dia tahu siapa yang memanahnya, kenapa panah itu ditembakkan, dari mana anak panah itu ditembakkan. Pada saat semua pertanyaannya terjawab, dia sudah akan mati lebih dahulu. (Cula-Malunkyovada Sutta, Majjhima Nikaya 63)
Sutra tersebut mengajarkan kita memiliki pemahaman yang rasional, efektif, efisien, cerdas dan bijaksana dalam kehidupan spiritual umat manusia agar tindakan cepat dan tepat segera diutamakan, tanpa membuang-buang waktu lagi

hasil comot ;D
korban keganasan

hatRed

 [at] naruto

comotan yang berarti :)
i'm just a mammal with troubled soul



sukma

Quote from: hatRed on 17 December 2008, 08:43:56 PM
Bagaimana cara membuktikan Tuhan itu ada ?

Gabungan akal-budi + kehendak = Iman. Hanya melalui cara ber-Iman saja. Sangat Tidak Mungkin dengan andalkan akal-budi