Sy Tidak tahu anda baca koment2 sy dengan Teliti atau tidak :
Anggaplah saya tidak teliti, mohon anda sudi mengulangi lagi
bukti bahwa Sang Buddha memberikan pengecualian dalam hal membunuh.
Dikoment sebelum2nya juga sudah banyk sy tulis, Jika Tidak ada itu Berarti pandangan Kita saja yg Berbeda toh...,
Dan sebelumnya Juga sudah sy katakan ini pemahaman sy sendiri (iniada dikoment sy sebelumnya) , Sy tidak Tahu disutta itu ada atau tidak tertulis bahwa dalam kondisi/keadaan tertentu membunuh dibolehkan atau tidak (Beda antara BoLeh dan diBenarkan)
Dan dibawah ini sy Rasa lebih jelas lagi Koment sy :
saya sudah menunjukkan bukti sutta, tapi anda tetap pada pandangan bahwa sutta tidak menyebutkan tentang "ada atau tidak tertulis bahwa dalam kondisi/keadaan tertentu membunuh dibolehkan atau tidak (Beda antara BoLeh dan diBenarkan) ". terlepas dari pendapat anda, sebaiknya anda segera memberikan referensi sutta yg mendukung pendapat anda, karena saya lebih menyukai ajaran Sang Buddha daripada ajaran anda yg tidak sesuai dengan ajaran Buddha.
MAKA, Silahkan anda Post Sutta2 Lain Yang anda Ketahui untuk Sila Pertama. Yang Jelas terang benerang sperti Sutta diatas yg diBold itu Hingga tidak Terjadi Kesimpangsiuran dalam memahaminya setidaknya Ketemu kesepahaman. SeandaiNya Bila memang benar2 TIDAK ada, (atau mungkin belum menemukan)
saya bisa saja memposting banyak sutta yg mendukung argumen saya, tapi bahkan dua sutta yg saya tampilkan sebelumnya pun belum dapat anda bantah, jadi untuk apa saya memposting sutta2 lain lagi? sebaliknya sekarang adalah giliran anda utk menampilkan sutta yg membantah sutta yg saya tampilkan itu. silakan ...
BaikLah, Disana (Sutta) yang ada berikan secara Jelas dan gamblang tidak ada kata "Kecuali" Dan Tidak ada Juga Kondisi/keadaan tertentu yang dijabarkan atau diterangkan membunuh diBisa dilakukan atau Tidak. Disana hanya ada pesan bahwasannya Kita harus mencintai semua mahluk hanya itu saja... Tidak Ada keterangan Disana situasi dan kondisi sperti apa..
anda mulai berhalusinasi, jelas bahwa sutta itu ADA menjelaskan bahwa dalam praktik Buddhis maka membunuh harus dihindari, bukan soal BISA atau tidak, sesuatu yg bisa dilakukan bukan berarti boleh dilakukan.
anda hanya memaksakan kebrutalan anda dengan dalih bahwa karena tidak dijelaskan tentang situasi dan kondisi apa pembunuhan itu tidak dilakukan, maka artinya pembunuhan boleh dilakukan dalam situasi dan kondisi tertentu. entah bagaimana cara menarik kesimpulan ini.
Dengan Demikian Status ini Masih Status Quo
mungkin hanya anda yg menganggap demikian, jika anda jeli mencermati posisi para peserta diskusi dalam thread ini.