Rise and Shine!

[hemayanti]

    kasih tau nggak ya? 

wani piro?

[DeNova]

 [at] bro sanjiva: sudah cukup umur tp kan blom uzur kaleee, itu harusnya dibuat ma yang usianya kepala 6 atau 7 gitu.... 
kasih tahu pa enggak terserah, coz udah punya niat baik mau kirimin kue ya gag jadi deh.... takut nyasar 

[at] sist hema: blom gajian, ampuuuunnn 

[hemayanti]

ditunggu gajian.

[sanjiva]

kasih tahu pa enggak terserah, coz udah punya niat baik mau kirimin kue ya gag jadi deh.... takut nyasar 

Niatnya udah baik,  tinggal eksekusinya 

[anemosa]

[at] all: buat sih gampang, masalahnya gag ada yang bersedia jadi tester saya 

adakah dari teman2 yang MAU MENCALONKAN DIRI JADI TESTER? 

mau dong 

[DeNova]

 [at] bro sanjiva:

Niatnya udah baik,  tinggal eksekusinya 

--> jangan dieksekusi donk, saya kan masih muda, blom gajian pula masak mau dieksekusi 

[at] sist Hema:

ditunggu gajian.

--> mari berdoa moga2 tgl gajiannya gag mundur 

[at]  sist Anemosa: sini donk, hari ini mau buat pancakes lho isi pisang ma kue lekker 

[will_i_am]

yang bener yang mana nih pesannya?

terjemahan dari om Indra agak berbeda, tapi kurang lebih masih sama artinya dengan punya saya...

6.7. Kemudian Sang Bhagavā berkata kepada para bhikkhu: [156] 'Sekarang, para bhikkhu, Aku nyatakan kepada kalian: Segala sesuatu yang berkondisi pasti mengalami kerusakan – berusahalah dengan tekun.'[91] Ini adalah kata-kata terakhir Sang Tathāgata.

6.8. Kemudian Sang Bhagavā memasuki jhāna pertama. Dan meninggalkan jhāna itu, Beliau memasuki jhāna ke dua, ke tiga, ke empat. Kemudian meninggalkan jhāna ke empat, Beliau memasuki Alam Ruang Tanpa Batas, kemudian Alam Kesadaran Tanpa Batas, kemudian Alam Kekosongan, kemudian Alam Bukan Persepsi dan juga Bukan Bukan-Persepsi, dan kemudian meninggalkan alam itu, Beliau mencapai Lenyapnya Perasaan dan Persepsi.[92]

Kemudian Yang Mulia Ānanda berkata kepada Yang Mulia Anuruddha: 'Yang Mulia Anuruddha, Sang Bhagavā telah meninggal dunia.' 'Belum, sahabat Ānanda,[93] Sang Bhagavā belum meninggal dunia, Beliau mencapai Lenyapnya Perasaan dan Persepsi.'

6.9. Kemudian Sang Bhagavā, meninggalkan pencapaian Lenyapnya Perasaan dan Persepsi, memasuki ke dalam Alam Bukan Persepsi dan juga bukan Bukan-Persepsi, dari sana Beliau memasuki Alam Kekosongan, Alam Kesadaran Tanpa Batas, Alam Ruang Tanpa Batas. Dari Alam Ruang Tanpa Batas, Beliau memasuki jhāna ke empat, dari sana masuk ke jhāna ke tiga, jhāna ke dua dan jhāna pertama. Meninggalkan jhāna pertama, Beliau memasuki jhāna ke dua, jhāna ke tiga, jhāna ke empat. Dan, akhirnya, meninggalkan jhāna ke empat, Sang Bhagavā akhirnya wafat.

[hemayanti]

oh, ya ya..
itu yang postnya anemosa keknya pernah baca deh, cuma lupa dimana.

[Forte]

[at] all: buat sih gampang, masalahnya gag ada yang bersedia jadi tester saya 

adakah dari teman2 yang MAU MENCALONKAN DIRI JADI TESTER? 

no thanks.. belum kawin.. masih sayang nyawa

[sanjiva]

no thanks.. belum kawin.. masih sayang nyawa

Makan kuenya!  atau dijadikan kayak mencit 

[will_i_am]

oh, ya ya..
itu yang postnya anemosa keknya pernah baca deh, cuma lupa dimana.

itu nasihat Sang Buddha kepada Yang Mulia Ananda...
tapi udah lupa juga di sutta yang mana..
kalo gak salah dari sutta yang sama..

[Sunkmanitu Tanka Ob'waci]

Mahaparinibanna sutta

[sanjiva]

Mahaparinibanna sutta

Ada yang merasa tidak biasa nggak?  Biasanya kan satu sutta isinya cuma satu topik yg dibahas Sang Buddha.  Nah khusus MP sutta ini koq isinya begitu beragam dan begitu panjang ?   

Eh, ini  enggak ya?   

[hemayanti]

Mahaparinibanna sutta

minta linknya dong om.

[will_i_am]

http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_16:_Mah%C4%81parinibb%C4%81na_Sutta

Ada yang merasa tidak biasa nggak?  Biasanya kan satu sutta isinya cuma satu topik yg dibahas Sang Buddha.  Nah khusus MP sutta ini koq isinya begitu beragam dan begitu panjang ?   

Eh, ini  enggak ya?   

itu kumpulan cerita yang dikumpulkan oleh 500 Bhikkhu arahat pada konsili sangha pertama, bukan sutta tunggal