game bahasa Pali

Started by bluppy, 09 April 2011, 06:07:58 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Shasika

Quote from: Indra on 13 March 2013, 02:14:30 PM
benar, itu sebabnya saya mengatakan "sebagian besar" bukan "semua", tapi paritta etavatta jelas tidak ada dalam Tipitaka.

makasih bro Indra... _/\_

Tapi saya pernah membaca di DC ini cerita ttg seorang wanita yang membaca Ettavata yg diakhiri dengan "Idam vo natinam hontu sukhita hontu natayo" kemudian ada dewa yang berbahagia sehingga memberitahukan kepada wanita itu agar menyiapkan dana makanan untuk rombongan sang Buddha, sehingga sewaktu rombongan Sang Buddha tiba disana sangat terkejut bagaimana mungkin kedatangan mereka diketahui? karena tidak ada yang tahu? dan wanita ini menceritakan bhw mendapat bocoran dari deva karena berbahagia mendengar "idam vo..." nya itu...nahh...berarti dijaman sang Buddha Ettavata udah ada khan bro.... ;D
I'm an ordinary human only

Shasika

Quote from: Indra on 13 March 2013, 03:20:02 PM
yah karena ini bukan teks otentik, ya setiap orang boleh saja mengikuti seleranya. saya tidak tahu apakah ini diwajibkan untuk umat atau tidak, tapi yg mana pun toh saya tidak baca paritta.

Alasan mengapa saya sekarang berhenti membaca Paritta, sudah saya ceritakan di link ini : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23969.new.html#new
I'm an ordinary human only

hemayanti

ini artinya apa ya?
QuoteTāla-nāḷikera-panasa-labuja-alābu-kumbhaṇḍa-pussaphala-tipusaphala-eḷālukāni, nava mahāphalāni sabbañca aparaṇṇaṃ, dhaññagatikameva. (Vin.A. 5:1103)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

dhammadinna

^ ^ ^

dapet kalimat itu darimana? nggak ada inggrisnya?

Vin.A. 5:1103 itu, maksudnya, sumbernya darimana?

hemayanti

Quote from: dhammadinna on 22 April 2013, 10:27:07 AM
^ ^ ^

dapet kalimat itu darimana? nggak ada inggrisnya?

Vin.A. 5:1103 itu, maksudnya, sumbernya darimana?
dari slide bhante thita yang pembahasan tentang sila cc.
lengkapnya ini:
QuoteTāla-nāḷikera-panasa-labuja-alābu-kumbhaṇḍa-pussaphala-tipusaphala-eḷālukāni, nava mahāphalāni sabbañca aparaṇṇaṃ, dhaññagatikameva. (Vin.A. 5:1103)

lontar/siwalan (tāla)
kelapa (nāḷikera)
nangka (panasa)
sukun (labuja)
labu air/sayur (alābu)
kundur (kumbhaṇḍa)
muskmelon (pussaphala)
semangka (tipusa)
waluh(?) (eḷāluka)
itu penjelasan tentang sila ke 6.
buah yang bisa atau yang gak bisa dikonsumsi setelah tengah hari.
nah, yang bisa atau gak bisa yah? ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

dhammadinna

- delete - tadi salah paham...

(bentar ya... ta' cari dulu)

dhammadinna

 [at]  hemayanti:

QuoteIn discussing the Great Standards, the Commentary says that grain is a "great fruit," and thus the juice of any one of nine large fruits — palmyra fruit, coconut, jackfruit, breadfruit, bottle gourd, white gourd, muskmelon, watermelon, and squash — would fall under the same class as the juice of grain: i.e., as a non-staple food and not a juice drink. From this judgment, many Communities infer that the juice of any large fruit, such as pineapple or grapefruit, would also be classed as a non-staple food. However, not all Communities follow the Commentary on this point, as the allowance for juice-drinks states specifically that the juice of all fruits is allowed except for that of grain.

http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/thanissaro/bmc1/bmc1.ch08-4.html

Kalau dari sumber tersebut, jus yang dibuat dari 9 jenis makanan itu, tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi setelah tengah hari. CMIIW.

hemayanti

Quote from: dhammadinna on 22 April 2013, 11:29:12 AM
[at]  hemayanti:

Kalau dari sumber tersebut, jus yang dibuat dari 9 jenis makanan itu, tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi setelah tengah hari. CMIIW.
makasih banyak yah cc. _/\_
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."