News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Mengapa Aku Memilih Agama Budha

Started by Deva19, 29 November 2009, 03:24:22 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

The Ronald

bro deva, kebenaran syntax yg anda bawa tidak dpt di pertanggung jawabkan..
misal aku tanya
kenapa Muhammad = X
kenapa X = Budhha
nah karena bro deva tidak pernah melihat muhammad langsung, maupun melihat buddha langsung, sesuai kaidah berpikir logic anda, kenapa Muhammad =X , bukan org lain? kenapa muhammad?
dan kenapa X =  Buddha, bukan X= org lain, dan kenapa bukan Buddha = X , apa itu X sehingga Muhammad = X  dan  X=  Buddha


kebenaran syntax cuma kebenaran pola pikir , cuma..pola, pola yg mana? pola pikir anda sendiri, bukan pola bikir orang lain
syntax dari sebuah program a + b = c
ada macam2, dan semuanya benar

...

Deva19

Quote from: forte
jika seseorang melihat langsung => kebenaran ilmiah dan tidak perlu diperdebatkan ? SALAH

inilah salah satu contoh akibat orang tidak mengerti ilmu logika.

jika orang mengerti ilmu logika, maka dia tidak cepat memvonis "salah" pada pernyataan orang lain, melainkan akan bertanya dulu "apa argumentnya". atau "apa maksudnya?" setelah itu baru memberikan nilai sesuai kaidah berpikir yang benar.

jadi, ilmu logika jelas bermanfaat untuk menyadarkan manusia dari "sifat mengurung diri di dalam pikirannya sendiri".

saya mengerti maksud anda tentang "perdebatan ilmiah". tapi anda tidak mengerti maksud saya tentang "tidak perlu diperdebatkan lagi". karna maksud saya di situ adalah "tidak perlu diperdebatkan secara logika".

jika dalam suatu  perdebatan logic berujung pada pernyataan ilmiah, maka orang harus keluar dari "debat logic" dan harus mengarahkan usaha ke "penyelidikan ilmiah". tetapi bila masih terjadi perdebatan, maka perdebatan yang terjadi disebut "debat logika ilmiah". jadi, yang berperang di situ tetap saja logika. selama orang berkutat di dalam konsepsi, maka logika yang bkerja di dalamnya.

K.K.

Quote from: Deva19 on 08 December 2009, 02:28:37 PM
Quote from: forte
jika seseorang melihat langsung => kebenaran ilmiah dan tidak perlu diperdebatkan ? SALAH

inilah salah satu contoh akibat orang tidak mengerti ilmu logika.

jika orang mengerti ilmu logika, maka dia tidak cepat memvonis "salah" pada pernyataan orang lain, melainkan akan bertanya dulu "apa argumentnya". atau "apa maksudnya?" setelah itu baru memberikan nilai sesuai kaidah berpikir yang benar.

jadi, ilmu logika jelas bermanfaat untuk menyadarkan manusia dari "sifat mengurung diri di dalam pikirannya sendiri".

saya mengerti maksud anda tentang "perdebatan ilmiah". tapi anda tidak mengerti maksud saya tentang "tidak perlu diperdebatkan lagi". karna maksud saya di situ adalah "tidak perlu diperdebatkan secara logika".

jika dalam suatu  perdebatan logic berujung pada pernyataan ilmiah, maka orang harus keluar dari "debat logic" dan harus mengarahkan usaha ke "penyelidikan ilmiah". tetapi bila masih terjadi perdebatan, maka perdebatan yang terjadi disebut "debat logika ilmiah". jadi, yang berperang di situ tetap saja logika. selama orang berkutat di dalam konsepsi, maka logika yang bkerja di dalamnya.

Selamat datang "kembali", Bro Deva19.
Apakah maksudnya kalau kita memvonis salah ke orang yang mengatakan "1+1=3" berarti kita tidak mengerti logika?

Setahu saya, orang berdebat logika terlebih dahulu memberi batasan, dan batasan itu tentu yang diterima secara umum, bukan hasil mimpinya kemarin malam atau pengalamannya waktu pakai narkoba. Setuju?


FZ

Quote from: Deva19 on 08 December 2009, 02:28:37 PM
Quote from: forte
jika seseorang melihat langsung => kebenaran ilmiah dan tidak perlu diperdebatkan ? SALAH

inilah salah satu contoh akibat orang tidak mengerti ilmu logika.

jika orang mengerti ilmu logika, maka dia tidak cepat memvonis "salah" pada pernyataan orang lain, melainkan akan bertanya dulu "apa argumentnya". atau "apa maksudnya?" setelah itu baru memberikan nilai sesuai kaidah berpikir yang benar.

jadi, ilmu logika jelas bermanfaat untuk menyadarkan manusia dari "sifat mengurung diri di dalam pikirannya sendiri".

saya mengerti maksud anda tentang "perdebatan ilmiah". tapi anda tidak mengerti maksud saya tentang "tidak perlu diperdebatkan lagi". karna maksud saya di situ adalah "tidak perlu diperdebatkan secara logika".

jika dalam suatu  perdebatan logic berujung pada pernyataan ilmiah, maka orang harus keluar dari "debat logic" dan harus mengarahkan usaha ke "penyelidikan ilmiah". tetapi bila masih terjadi perdebatan, maka perdebatan yang terjadi disebut "debat logika ilmiah". jadi, yang berperang di situ tetap saja logika. selama orang berkutat di dalam konsepsi, maka logika yang bkerja di dalamnya.
sekarang yang Anda cari itu kebenaran logika ? atau kebenaran yang sebenarnya ?
Saya sudah katakan, kalau Anda ingin mencari kebenaran logika tanpa mempermasalahkan kebenaran sebenarnya, dipindahkan saja thread ini ke Kafe Jongkok, dan maybe Game, dengan judul : Bermain Logika

Sejauh thread ini masih berkutat bukan di kafe Jongkok, saya memiliki hak untuk mempertanyakan kebenaran ilmiah. PAHAM ?

Deva19

Quote from: The Ronald on 08 December 2009, 02:23:18 PM
bro deva, kebenaran syntax yg anda bawa tidak dpt di pertanggung jawabkan..
misal aku tanya
kenapa Muhammad = X
kenapa X = Budhha
nah karena bro deva tidak pernah melihat muhammad langsung, maupun melihat buddha langsung, sesuai kaidah berpikir logic anda, kenapa Muhammad =X , bukan org lain? kenapa muhammad?
dan kenapa X =  Buddha, bukan X= org lain, dan kenapa bukan Buddha = X , apa itu X sehingga Muhammad = X  dan  X=  Buddha


kebenaran syntax cuma kebenaran pola pikir , cuma..pola, pola yg mana? pola pikir anda sendiri, bukan pola bikir orang lain
syntax dari sebuah program a + b = c
ada macam2, dan semuanya benar



tidak. norma-norma berpikir, sejak adanya manusia pertama hingga kelak dunia ini hancur tidak bertambah ataupun berkurang. sebagaimana unsur air yang normanya mengalir ke tmpat yang lebih rendah, adalah sama sejak zaman pertama dunia ini dicptakan hingga kelak. ketika ada air yang mengalir ke atas, ada norma-norma lain yang menjelaskannya.

semua pola pikir manusia telah diselidiki dan disusun oleh Aristotels sejak 400 SM. sejak saat itu sampai saat ini, Undang-undang berpikir tidak pernah berkurang dan tidak pernah bertambah. tetap seperti itu untuk selurh dunia.berbeda dengan ilmu matematika yang terus mengalami perkembangan.

The Ronald

Quote from: Deva19 on 08 December 2009, 02:28:37 PM
Quote from: forte
jika seseorang melihat langsung => kebenaran ilmiah dan tidak perlu diperdebatkan ? SALAH

inilah salah satu contoh akibat orang tidak mengerti ilmu logika.

jika orang mengerti ilmu logika, maka dia tidak cepat memvonis "salah" pada pernyataan orang lain, melainkan akan bertanya dulu "apa argumentnya". atau "apa maksudnya?" setelah itu baru memberikan nilai sesuai kaidah berpikir yang benar.

jadi, ilmu logika jelas bermanfaat untuk menyadarkan manusia dari "sifat mengurung diri di dalam pikirannya sendiri".

saya mengerti maksud anda tentang "perdebatan ilmiah". tapi anda tidak mengerti maksud saya tentang "tidak perlu diperdebatkan lagi". karna maksud saya di situ adalah "tidak perlu diperdebatkan secara logika".

jika dalam suatu  perdebatan logic berujung pada pernyataan ilmiah, maka orang harus keluar dari "debat logic" dan harus mengarahkan usaha ke "penyelidikan ilmiah". tetapi bila masih terjadi perdebatan, maka perdebatan yang terjadi disebut "debat logika ilmiah". jadi, yang berperang di situ tetap saja logika. selama orang berkutat di dalam konsepsi, maka logika yang bkerja di dalamnya.

yah..gak usah cpt2 vonis tidak mengerti ilmu logika, kurasa sebaiknya :

(aku cuma memodifikasi kata2 anda)

jika orang mengerti ilmu logika, maka dia tidak cepat memvonis seseorang tidak mengerti ilmu logika, seharusnya dia bertanya.. "kenapa salah" "apa argumentnya". atau "apa maksudnya?" setelah itu baru memberikan nilai sesuai kaidah berpikir yang benar.

...

The Ronald

Quote from: Deva19 on 08 December 2009, 02:48:04 PM
Quote from: The Ronald on 08 December 2009, 02:23:18 PM
bro deva, kebenaran syntax yg anda bawa tidak dpt di pertanggung jawabkan..
misal aku tanya
kenapa Muhammad = X
kenapa X = Budhha
nah karena bro deva tidak pernah melihat muhammad langsung, maupun melihat buddha langsung, sesuai kaidah berpikir logic anda, kenapa Muhammad =X , bukan org lain? kenapa muhammad?
dan kenapa X =  Buddha, bukan X= org lain, dan kenapa bukan Buddha = X , apa itu X sehingga Muhammad = X  dan  X=  Buddha


kebenaran syntax cuma kebenaran pola pikir , cuma..pola, pola yg mana? pola pikir anda sendiri, bukan pola bikir orang lain
syntax dari sebuah program a + b = c
ada macam2, dan semuanya benar



tidak. norma-norma berpikir, sejak adanya manusia pertama hingga kelak dunia ini hancur tidak bertambah ataupun berkurang. sebagaimana unsur air yang normanya mengalir ke tmpat yang lebih rendah, adalah sama sejak zaman pertama dunia ini dicptakan hingga kelak. ketika ada air yang mengalir ke atas, ada norma-norma lain yang menjelaskannya.

semua pola pikir manusia telah diselidiki dan disusun oleh Aristotels sejak 400 SM. sejak saat itu sampai saat ini, Undang-undang berpikir tidak pernah berkurang dan tidak pernah bertambah. tetap seperti itu untuk selurh dunia.berbeda dengan ilmu matematika yang terus mengalami perkembangan.
apa itu X.. masa aku harus jelaskan pertanyaan ku dgn syntanx... cape deh...
...

Deva19

Quote from: Forte on 08 December 2009, 02:38:26 PM
Quote from: Deva19 on 08 December 2009, 02:28:37 PM
Quote from: forte
jika seseorang melihat langsung => kebenaran ilmiah dan tidak perlu diperdebatkan ? SALAH

inilah salah satu contoh akibat orang tidak mengerti ilmu logika.

jika orang mengerti ilmu logika, maka dia tidak cepat memvonis "salah" pada pernyataan orang lain, melainkan akan bertanya dulu "apa argumentnya". atau "apa maksudnya?" setelah itu baru memberikan nilai sesuai kaidah berpikir yang benar.

jadi, ilmu logika jelas bermanfaat untuk menyadarkan manusia dari "sifat mengurung diri di dalam pikirannya sendiri".

saya mengerti maksud anda tentang "perdebatan ilmiah". tapi anda tidak mengerti maksud saya tentang "tidak perlu diperdebatkan lagi". karna maksud saya di situ adalah "tidak perlu diperdebatkan secara logika".

jika dalam suatu  perdebatan logic berujung pada pernyataan ilmiah, maka orang harus keluar dari "debat logic" dan harus mengarahkan usaha ke "penyelidikan ilmiah". tetapi bila masih terjadi perdebatan, maka perdebatan yang terjadi disebut "debat logika ilmiah". jadi, yang berperang di situ tetap saja logika. selama orang berkutat di dalam konsepsi, maka logika yang bkerja di dalamnya.
sekarang yang Anda cari itu kebenaran logika ? atau kebenaran yang sebenarnya ?
Saya sudah katakan, kalau Anda ingin mencari kebenaran logika tanpa mempermasalahkan kebenaran sebenarnya, dipindahkan saja thread ini ke Kafe Jongkok, dan maybe Game, dengan judul : Bermain Logika

Sejauh thread ini masih berkutat bukan di kafe Jongkok, saya memiliki hak untuk mempertanyakan kebenaran ilmiah. PAHAM ?


tentu saja saya mencari kebenaran yang sebenarnya.

tetapi saya harus tahu, dari mana dan dari siapa saya mencari kebenaran yang sebenarnya. pertama-tama saya akan bertanya dulu kepada anda. berapa 2 + 2? dan bila anda menjawab 5, maka saya bertanya kenapa? bila anda penjelasan yang masuk akal, maka saya tidak ragu bertanya tentang kebenaran ilmiah dari anda. tapi bila tidak ada penjelasan apapun, itu berarti saya tidak akan mencari kebnaran ilmiah dari anda. kenapa? karena bila secara logic saja anda salah di dalam berpikir, maka bagaimana suatu kebenaran ilmiah dapat dikomunikasikan dengan baik di dalam kesimpulan-kesimpulan? kecuali apabila dalam kehidupan bermasyarakat kita ini terbebas dari kesimpulan-kesimpulan, maka tidak diperlukan sama sekali "logika ilmiah" atau "logika lainnya". tetapi faktanya, dalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak dapat lepas dari kesimpulan-kesimpulan logic. jadi, melalui kebenaran logic itulah saya menyelidiki kebenaran ilmiah.

Deva19

Quote from: The Ronald on 08 December 2009, 02:50:55 PM
Quote from: Deva19 on 08 December 2009, 02:28:37 PM
Quote from: forte
jika seseorang melihat langsung => kebenaran ilmiah dan tidak perlu diperdebatkan ? SALAH

inilah salah satu contoh akibat orang tidak mengerti ilmu logika.

jika orang mengerti ilmu logika, maka dia tidak cepat memvonis "salah" pada pernyataan orang lain, melainkan akan bertanya dulu "apa argumentnya". atau "apa maksudnya?" setelah itu baru memberikan nilai sesuai kaidah berpikir yang benar.

jadi, ilmu logika jelas bermanfaat untuk menyadarkan manusia dari "sifat mengurung diri di dalam pikirannya sendiri".

saya mengerti maksud anda tentang "perdebatan ilmiah". tapi anda tidak mengerti maksud saya tentang "tidak perlu diperdebatkan lagi". karna maksud saya di situ adalah "tidak perlu diperdebatkan secara logika".

jika dalam suatu  perdebatan logic berujung pada pernyataan ilmiah, maka orang harus keluar dari "debat logic" dan harus mengarahkan usaha ke "penyelidikan ilmiah". tetapi bila masih terjadi perdebatan, maka perdebatan yang terjadi disebut "debat logika ilmiah". jadi, yang berperang di situ tetap saja logika. selama orang berkutat di dalam konsepsi, maka logika yang bkerja di dalamnya.

yah..gak usah cpt2 vonis tidak mengerti ilmu logika, kurasa sebaiknya :

(aku cuma memodifikasi kata2 anda)

jika orang mengerti ilmu logika, maka dia tidak cepat memvonis seseorang tidak mengerti ilmu logika, seharusnya dia bertanya.. "kenapa salah" "apa argumentnya". atau "apa maksudnya?" setelah itu baru memberikan nilai sesuai kaidah berpikir yang benar.



anda benar. seharusnya saya menggunakan ilmu logika untuk memahami maksud orang lain, bukan sebagai alat untuk berusaha "memaksa orang lain" mengerti.

tetapi, di sini saya sekedar ingin tahu, "adakah yang dapat memahami persoalan ini?"

hatRed

pertanyaan aye gak dijawab ;D

Quote from: hatRed on 08 December 2009, 02:14:07 PM
Mama Deva19 adalah mamalia
mamalia adalah hewan menyusui

Mama Deva19 adalah hewan menyusui  :|  <--- benar juga loh secara sintaksis



Q : secara ilmiah ?



aye gak spoiler deh
i'm just a mammal with troubled soul



Deva19

Quote from: hatred
Mama Deva19 adalah mamalia
mamalia adalah hewan menyusui

Mama Deva19 adalah hewan menyusui  Straightface  <--- benar juga loh secara sintaksis



Q : secara ilmiah ?


salah secara ilmiah

FZ

Quote from: deva19
tentu saja saya mencari kebenaran yang sebenarnya.

tetapi saya harus tahu, dari mana dan dari siapa saya mencari kebenaran yang sebenarnya. pertama-tama saya akan bertanya dulu kepada anda. berapa 2 + 2? dan bila anda menjawab 5, maka saya bertanya kenapa? bila anda penjelasan yang masuk akal, maka saya tidak ragu bertanya tentang kebenaran ilmiah dari anda. tapi bila tidak ada penjelasan apapun, itu berarti saya tidak akan mencari kebnaran ilmiah dari anda. kenapa? karena bila secara logic saja anda salah di dalam berpikir, maka bagaimana suatu kebenaran ilmiah dapat dikomunikasikan dengan baik di dalam kesimpulan-kesimpulan? kecuali apabila dalam kehidupan bermasyarakat kita ini terbebas dari kesimpulan-kesimpulan, maka tidak diperlukan sama sekali "logika ilmiah" atau "logika lainnya". tetapi faktanya, dalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak dapat lepas dari kesimpulan-kesimpulan logic. jadi, melalui kebenaran logic itulah saya menyelidiki kebenaran ilmiah.

Pertanyaan saya cuma 1

Jika sudah diteliti orang dan terbukti kebenaran ilmiahnya, seperti fatamorgana memang ada, dan 2+2 = 4.
Pertanyaannya : Apakah perlu kita menghabiskan waktu untuk bertanya kenapa 2+2 = 5 ?
Paham kan ? Tolong dimengerti konteks nya ? Kalau semua nya bertanya.. kapan Anda akan bertindak ?
Gunakan juga KECERDASAN dalam BERTINDAK

K.K.

Quote from: Deva19 on 08 December 2009, 03:06:13 PM
Quote from: hatred
Mama Deva19 adalah mamalia
mamalia adalah hewan menyusui

Mama Deva19 adalah hewan menyusui  Straightface  <--- benar juga loh secara sintaksis



Q : secara ilmiah ?


salah secara ilmiah

Yakin? Bagaimana yang benar secara ilmiah?

Deva19

Quote from: Kainyn_Kutho on 08 December 2009, 03:08:42 PM
Quote from: Deva19 on 08 December 2009, 03:06:13 PM
Quote from: hatred
Mama Deva19 adalah mamalia
mamalia adalah hewan menyusui

Mama Deva19 adalah hewan menyusui  Straightface  <--- benar juga loh secara sintaksis



Q : secara ilmiah ?


salah secara ilmiah

Yakin? Bagaimana yang benar secara ilmiah?

yang benar secara ilmiah ---> deva19 adalah manusia

FZ

Quote from: Deva19 on 08 December 2009, 03:06:13 PM
Quote from: hatred
Mama Deva19 adalah mamalia
mamalia adalah hewan menyusui

Mama Deva19 adalah hewan menyusui  Straightface  <--- benar juga loh secara sintaksis



Q : secara ilmiah ?


salah secara ilmiah
Nah.. kita langsung ambil konklusi..

Muhammad adalah manusia
manusia adalah Buddha

Muhammad adalah Buddha.. benar secara logika (ok deh.. saya terima)
tapi salah secara Ilmiah jika dipandang dari sudut Buddhisme.

Jelas ?