Mengapa Aku Memilih Agama Budha

Started by Deva19, 29 November 2009, 03:24:22 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Deva19

Quote from: The Ronald on 07 December 2009, 05:22:22 PM
well, yg berpikir logic pun kesulitan menjelaskan apa yg dia mau tanyakan... kesulitan memahami pertanyaan org lain, .. kesulitan menjelaskan pendapatnya...
maka baik yg tidak berpikir logic maupun yg berpikir logic, tidak terampil menjelaskan sesuatu


setiap orang yang dapat berpikir logic, ia terampil menjelaskan sesuatu.

tetapi, pemikir logic memahami fakta-fakta kompleks dan rumit, yang apabila dijelaskan kepada orang lain, orang lain sulit untuk mengerti. bukan karena penjelasannya tidak jelas, tetapi jangakauan pemikiran orang lain yang tidak mengjankau fakta-fakta logic.

Deva19

Quote from: Jerry on 07 December 2009, 10:14:15 PM
ah para filsuf, ahli debat dan ahli logika yg berpikir logic pun masih ngga mencapai kesucian. tanya kenapa?

hal itu betul.

seorang yang dapat berpikir logic, bisa jadi tidak dapat mencapai kesucian selama nivarana dan kekotoran-kekotran lainnya terkandung di dalam batinnya. ilmu logika bukan ilmu untuk "mensucikan batin", tetapi untuk berpikir tepat.

sedangkan, sebagian orang yang berusaha ingin mencapai kesucian, menjadi tidak dapat mencapai kesucian karena dia "tersesat" di dalam berpikir.

johan3000

#92
Dalam hal memilih agama, secara umum, dan dari dulu s/d sekarang.... adalah tidak LOGIS..............

pemilihan berkisar :
1. dari ortu, keluarga, famili, dst
2. dari sekolah dimana anak belajar
3. dari lingkungan tempat tinggalnya...
4. dari pacar (pasangan)....
dst

kenapa beli sepeda motor aja kita bandingkan, lihat spec, bahkan dinaikin, dicoba buat gonceng berduaan dulu... dst...
tanya sini sana, nyoba sini sana, baca brochure sini sana..

barulah akhirnya membeli.... itupun boleh KREDIT....


dalam hal memilih agama tidak begitu.

Jadi udah sejak dulu sampai sekarang...."berpikir logik" telah dikalahkan secara umum....., padahal memilih agama jauh lebih penting dari pada memilih speda motor... =))

mungkin begitu........
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Tekkss Katsuo

sayang sekali pemikiran logic kadang bercampur dengan persepsi tertentu sehingga logic menurut dia belum tentu menurut yang lain, sedangkan logic berdasarkan realistic itu memang kadang sulit diterima oleh pihak lain. karena malah anggap itu tdk logic realistic. hahahaha =))


Deva19

Quote from: Tekkss Katsuo on 08 December 2009, 09:06:50 AM
sayang sekali pemikiran logic kadang bercampur dengan persepsi tertentu sehingga logic menurut dia belum tentu menurut yang lain, sedangkan logic berdasarkan realistic itu memang kadang sulit diterima oleh pihak lain. karena malah anggap itu tdk logic realistic. hahahaha =))



anda berpikir begitu, karena anda tidak tahu "apa itu berpikir logic". jika anda tahu, maka pasti anda tidak berpikir begitu. sebab norma-norma berpikir logic itu sama untuk seluruh dunia, seperti sifat basah air, maka dimanapun di seluruh dunia sama saja, air itu bersifat basah. setiap benda memiliki luasan. ini contoh norma yang tidak dapat diubah oleh siapapun dan dimanapun. demikian pula seperti norma-norma logika.

Deva19

Quote from: johan3000 on 08 December 2009, 08:38:58 AM
Dalam hal memilih agama, secara umum, dan dari dulu s/d sekarang.... adalah tidak LOGIS..............

pemilihan berkisar :
1. dari ortu, keluarga, famili, dst
2. dari sekolah dimana anak belajar
3. dari lingkungan tempat tinggalnya...
4. dari pacar (pasangan)....
dst

kenapa beli sepeda motor aja kita bandingkan, lihat spec, bahkan dinaikin, dicoba buat gonceng berduaan dulu... dst...
tanya sini sana, nyoba sini sana, baca brochure sini sana..

barulah akhirnya membeli.... itupun boleh KREDIT....


dalam hal memilih agama tidak begitu.

Jadi udah sejak dulu sampai sekarang...."berpikir logik" telah dikalahkan secara umum....., padahal memilih agama jauh lebih penting dari pada memilih speda motor... =))

mungkin begitu........

tetapi fungsi ilmu logika, bukanlah untuk membuat seseorang memilih dengan tepat sepeda motor mana yang harus dipilih dan dibeli. tetapi untuk membuat syllogisme yang tepat dari dua buah pernyataan yang memiliki kesamaan variabel.

The Ronald

hmm.. bro deva, aku masih gak habis mikir, secara logic,  bagaimana anda menginginkan
Quoteketika saya berkata, "nabi muhammad adalah Budha"

kenapa anda tidak segera bertanya, "kenapa?"

dgn pertanyaan

Quoteapa yang dimaksud dengan "Buddha", siapa yang pantas disebut "Buddha" dan bagaimana kriteria "Buddha".

menurut logika saya, pertanyaan kenapa, lebih tidak spesfik, dan lebih rancu, knp rancu karena  jawabannya bisa "karena saya pengen bilang gitu" (salah satu jenis jawaban yg rancu)

menurut bro deva, yg lebih unggul logicnya dari saya, kenapa anda lebih menyukai "kenapa" yg jauh lebih luas, dari pertanyaan yg lebih spesifik?
...

Deva19

Quote from: ronald
menurut bro deva, yg lebih unggul logicnya dari saya, kenapa anda lebih menyukai "kenapa" yg jauh lebih luas, dari pertanyaan yg lebih spesifik?

dalam ilmu logika, "kenapa" adalah pernyataan yang lebih spesifik. cukup dengan satu jawaban, maka "kebenaran" langsung diketahui.

The Ronald

dalam kenyataan nya bagaimana?
Quote from: Deva19 on 08 December 2009, 10:21:14 AM
Quote from: ronald
menurut bro deva, yg lebih unggul logicnya dari saya, kenapa anda lebih menyukai "kenapa" yg jauh lebih luas, dari pertanyaan yg lebih spesifik?

dalam ilmu logika, "kenapa" adalah pernyataan yang lebih spesifik. cukup dengan satu jawaban, maka "kebenaran" langsung diketahui.
well dalam ilmu logika yah?
dalam kenyataannya?
ok terus jawaban anda setelah di tanya kenapa atasmasalah di atas, jika di tanya dgn "kenapa" ? apa yg anda jawab? apakah jawaban anda  adalah "itu kata org lain"
...

Deva19

nabi muhammad adalah budha. kenapa?

karena nabi muhammad adalah X

dan X adalah Budha.

maka, apapun itu X, maka kesimpulan nabi muhammad adalah budha, merupakan kesimpulan yang benar secara logic.

kaidah berpikir logic itu adalah :

A itu B
B itu C
kesimpulan  yang benar adalah A itu C.

maka jika variabel A, B, C itu diganti dengan apapun, hasilnya tetap benar.

A = sandal
B = topi
C = sepatu

Sandal adalah topi
topi adalah sepatu
maka kesimpulan yang benar adalah : sandal itu sepatu

A = bunga
B = truk
C = daun

bunga itu truk
truk itu daun
jadi, kesimpulan yang benar adalah : bunga itu daun

kalian tidak mengerti ilmu logika. jadi kalian selalu mencampur adukan antara logika dengan ilmiah, mencampurkan antara logika dengan semantik.

di sini, saya sedang mengajar anak-anak smk. saya sedang mengajarkan tentang cara mengalikan, menambahkan, mengurangi dan membagi antara kuda dengan monyet.

berapa kuda di tambah monyet.

dim kuda, monyet as integer

kuda = 20
monyet = 3

hasil = kuda + monyet

print hasil

berapa hasil dari kuda + monyet?

karena orang tidak mengerti maksud saya, maka dia akan terus menerus marah pada saya, "bagaimana bisa kuda ditambah monyet hasilnya 60. apakah kuda kawin dengan monyet, lalu punya anak 58 ekor binatang, maka hasilnya jadi 60? tentu ini pertanyaan bodoh.

kenapa menolak keras-keras bahwa nabi muhammad itu adalah budha.

sedangkan nabi muhammad dan budha yang saya bicarakan di sini adalah di dalam algoritma berpikir saya sendiri, yang definisinya saya buat sendiri. apa yang saya sebut muhammad atau budha, bisa jadi tidak berhubungan sama sekali dengan apa yang kalian maksud budha atau muhammad. tapi kalian tidak mengerti, karena kalian sibuk dengan pikiran dan pendapat kalian sendiri. serta tidak terampil dalam menyelidiki, apa maksud orang lain.

ryu

walau bagaimanapun Muhammad tetap bukan Buddha, titik.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

nih orang belon lewat turing test udah belagu =))
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

johan3000

#102
Quote from: ryu on 08 December 2009, 10:57:00 AM
walau bagaimanapun Muhammad tetap bukan Buddha, titik.

Bahaya belajar LOGIC...............

(gunakanlah pada tempatnya)

Quotenabi muhammad adalah budha. kenapa? karena nabi muhammad adalah X  dan X adalah Budha.
maka, apapun itu X, maka kesimpulan nabi muhammad adalah budha, merupakan kesimpulan yang benar secara logic.

BUDi laki, MoHai laki.... maka BUD = MoHai..... (ahhh mungkin begitu....)

BUDi laki n 1X married, MoHai laki dan >10X married.....

konklusi maka MoHai paling tidak >10X lebih perkasa dari BUDi

ohhh ternyata salah... konklusi diatas... ada variable t (time)...

dimana MoHai melakukannya bertahun2 lebih lama dari BUDi,
jadi boleh dibilang >50X dehhhhhhhhhh, dgn sedikit roundoff

kalau ada logika yg salah mohon dikoreksi dunnng =))

tetapi gw pikir lebih jauh, ....
MoLAN tanpa nikah pun bisa lebih perkasa dari keduanya yg diatas...
(mayBe, he did it every minutes...)  8)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

CHANGE

BUDDHA adalah BUDDHA !

Muhammad adalah Muhammad !

Mengapa aku memilih agama Buddha ?

Karena BUDDHA adalah BUDDHA.

The Ronald

#104
ic, salah satu bukti kelemahan cara berpikir logic anda dalam mengungkapkan pendapat...
logic yg anda barusan tulis adalah  logic matematika (ttg kuda dan monyet) dan penjelasan buddha dan muhammad adalah Symbolic logic
logic itu aku ngerti, tp jelas itu bukan cara berpikir tepat, kenapa tidak tepat, karena salah pada tempatnya, walau itu betul (mungkin anda bisa mengerti penyataan ini)
selain logic itu... ada beberapa jenis logic..masing2 memiliki waktu yg tepat untuk di pakai, dan ada saatnya yg tidak tepat
nah ini salah satu letak, atau kelemahan org logic, untuk menjelaskan sesuatu, dia berpikir, permisalan itu ada di kepala, tp yg di keluarkan hasilnya
anda bisa saja berpikir :
kuda = 20
monyet = 3

tp jika anda langsung menyerbut kuda +monyet = 23

belum tentu semua org berpikir bahwa kuda =20 dan monyet = 3
bisa saja kuda =10 , monyet =13
atau berbagai hal yg lain
dan ketika anda menginkan agar dosis senilai kuda di proses oleh org lain,  maka terjadi error, error karena apa yg anda harapkan tidak terjadi
dalam logic ini, sebelum anda memberi suatu pernyataan akhir, kurasa sebaiknya anda mengawali dengan kata "diketahui, jika"
cth nya
diketahu, jika
kuda= 20
monyet = 3
maka :
go on

kita tidak dapat mengerti apa yg anda pikirkan, anda juga tidak akan mengerti apa yg saya pikirkan,  anda sibuk dgn pikiran anda sendiri, kita sibuk dgn pikiran kita sendiri
kita tidak terampil dalam menyelidiki maksud org lain , anda juga demikian , terbukti pernyataan anda, bahwa anda mencomot kata2 tsb dari kata org lain, yaitu umat islam , apakah anda berpikir maksudnya, atukah dgn berpikir tepat anda tau bahwa yg dia maksu adalah simbol?

kesimpulan yg saya dpt cukup jelas, logic anda ternyata tidak bedanya dgn yg bukan logic, untuk memahai apa yg secara umum , di perlukan natural logic
symbol logic, akan dibicarakan secara khusus, jelas sebelumnya harus ada symbol2 yg disepekati
matematika logic pun demikian
klo di campur aduk, hasilnya, anda kesulitan menyatakan maksud anda
semoga anda bisa mengerti

Quotekenapa menolak keras-keras bahwa nabi muhammad itu adalah budha.
mungkin anda udah tau jawabannya dgn mengunakan logic alami anda, atau anda butuh penjelasannya secara alami?

atau mau saya jelaskan make definis logic symbol
muhammad = A = 3
Buddha = G = G= 8
maka 3#8,  (# = tidak sama dgn) thats why, kita menolak

sejujurnya, aku jadi merasa, kita lebih mudah mengungkapkan pendapat (yg anda klaim tidak logic) kepada orang lain, dari pada anda, tp..well..mungkin aku salah
...