Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...

Started by Edward, 21 February 2009, 03:52:27 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

nyanadhana

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

sabdo palon

Quote from: nyanadhana on 01 April 2009, 03:21:35 PM
Quote from: sabdo palon on 01 April 2009, 03:07:54 PM
Quote from: nyanadhana on 01 April 2009, 08:58:01 AM
Quote from: Kelana on 01 April 2009, 08:35:35 AM
".....The Bhagavant said to Shariputra: "Do you know that if you travel westwards from here, passing a hundred thousand kotis of nayutas of Buddha-lands, you come to the land called 'Utmost Bliss,' where there is a Bhagavant named 'Amitayus' or 'Amitabha' with ten titles, including Tathagata, Arhat and Samyaksambuddha. He is living there at this very moment, teaching the profound and wonderful Dharma to sentient beings to give them supreme benefit and bliss......"

(Sukhāvatīvyūhaḥ Sutra)


Ada yang bisa menjelaskan terutama kalimat yang dibold??

_/\_


Ten titles of Amitabha = Tathagata Arhat Samyaksambuddha

Samakan dengan versi Pali

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa

juga merupakan titel dari Sakyamuni Buddha.

Apakah ini tidak membingungkan? dalam Theravada Arahat adalah telah mencapai kesucian, Sammasambuddha artinya sama.
Arahat adalah Savaka Buddha, seorang Sammasambuddha dikatakan telah mencapai tingkat kesucian Arahat.

Dari Mahayana dikatakan Arahat belum mencapai Buddha lantas mengapa disebutkan bersama dengan Samyak Sambuddha? mengapa disejajarkan dengan Samyak Sambuddha?

Bingung... aku bingung.....

dalam diri seorang SammasamBuddha, ia juga seorang Arahat, ia juga seorang Tathagatha, ia juga seorang Samyaksambuddha, ini adalah kualitas batin seorang Sammasambuddha. namun seorang Arahat tentu bukan seorang Sammasambuddha.


Mengapa Arahat? yang lebih rendah? mengapa bukan Bodhisattva yang lebih tinggi? Mengapa tidak disebut Bodhisattva, tathagata, Samyaksambuddha?

bingung..... aku bingung....

naviscope

^
^
^
kalau tidak salah,
Arahat = Bodhisattva tingkat 8

kalau mo lanjut ke samyaksambuddha harus lanjut ke bodhisattva tingkat 9 s/d 10
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

naviscope

Quote from: nyanadhana on 01 April 2009, 03:35:05 PM
navis dah coba?

sudah coba shortcut-nya saja....

recitation buddha meditation

dimana mengucap tetapi tidak mengucap
tidak mengucap, tetapi mengucap...  (bingung dech loe :P)
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

nyanadhana

Mengapa Arahat? yang lebih rendah? mengapa bukan Bodhisattva yang lebih tinggi? Mengapa tidak disebut Bodhisattva, tathagata, Samyaksambuddha?

bingung..... aku bingung....


Analisis yang bagus
akan tetapi Bodhisatva masihlah makhluk yang mengejar pencerahan, apakah seorang Sammasambuddha masih mengejar pencerahan? dan untuk apa dia disebut Bodhisatva sementara dia sudah berhenti dan final?
Arahat berarti orang yang sudah mematahkan belenggu dan terbebas sedangkan term Bodhisatva masih memiliki makna mengejar kesucian.

pertanyaan lagi,kan ada Bodhisatva tingkat ke 8 setelah Arahat,jadi Bodhisatva lebih tinggi lagi donk dari arahat.
well Bodhisatva tetep bodhisatva, Bodhisatva yang memiliki kualitas batin Arahat disebut arahat bukan Bodhisatva. dan Arahat memang masih bisa maju menjadi Sammasambuddha dengan penyempurnaan Dasa Parami.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanadhana

Quote from: naviscope on 01 April 2009, 03:45:52 PM
Quote from: nyanadhana on 01 April 2009, 03:35:05 PM
navis dah coba?

sudah coba shortcut-nya saja....

recitation buddha meditation

dimana mengucap tetapi tidak mengucap
tidak mengucap, tetapi mengucap...  (bingung dech loe :P)

katanya lagi nunggu angkot ke mangga dua, sempat mengucap tanpa mengucap?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

dilbert

sering kalau kitab di "karang-karang" dan tidak jeli, maka timbul banyak pertanyaan-pertanyaan yang "mencurigakan", karena terjadi in-konsistensi.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

K.K.

Quote from: naviscope on 01 April 2009, 03:38:40 PM
^
^
^
kalau tidak salah,
Arahat = Bodhisattva tingkat 8

kalau mo lanjut ke samyaksambuddha harus lanjut ke bodhisattva tingkat 9 s/d 10

Maksud pertanyaannya gini lho... kalo di Theravada, Arahat itu sudah tingkat akhir, Samma Sambuddha itu jenisnya. Jadi ada Arahat Samma Sambuddha, Arahat Savaka, dan Arahat Pacceka Buddha. Jadi hanya untuk membedakan "fakultas" misalnya si X itu dokter, spesialis saraf; Y dokter, spesialis anak.

Kalau di Mahayana, Arahat 'kan bukan tingkat akhir, tapi masih pertengahan, kenapa julukan itu dipakai untuk Buddha?
Karena Arahat adalah tingkat bawah, jadi seperti mengatakan X dokter, lulusan SMU. Sebetulnya 'kan dengan adanya "dokter", tidak perlu disebutkan lagi "lulusan SMU"-nya.


nyanadhana

Quote from: dilbert on 01 April 2009, 03:51:31 PM
sering kalau kitab di "karang-karang" dan tidak jeli, maka timbul banyak pertanyaan-pertanyaan yang "mencurigakan", karena terjadi in-konsistensi.

bagaimana mengetahui kitab itu di"karang-karang"?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanadhana

Kalau di Mahayana, Arahat 'kan bukan tingkat akhir, tapi masih pertengahan, kenapa julukan itu dipakai untuk Buddha?
Karena Arahat adalah tingkat bawah, jadi seperti mengatakan X dokter, lulusan SMU. Sebetulnya 'kan dengan adanya "dokter", tidak perlu disebutkan lagi "lulusan SMU"-nya.


kita tanyakan kepada sesepuh yang menciptakan Mahayana kalo begitu, bahkan mereka mengakui di setiap kitabnya seorang Sammsambuddha bergelar Bhagavan Arahate Samyaksambuddha dan tidak menuliskan Boddhisatvayam Tathagatanam Samyaksambuddhanam.

dan spekulasi gw adalah menurut Mahayana, Arahat sendiri sudah mencicipi nibbana dan mereka berdiam disitu tanpa mengajarkan pengetahuan itu kepada banyak makhluk,menurut Mahayana,sebenarnya Arahat ini bisa keluar dari keadaaan parinibbana total dan mengambil jalan menuju Sammasambuddha. jadi dalam Mahayana,sebenarnya Arahat bukanlah dipandang kecil dan Bodhisatva lebih tinggi, melainkan mereka yang menikmati Nibbana seharusnya memperpanjang kehidupannya untuk mengajarkan Dhamma kepada makhluk hidup. ini juga untuk Pacceka Buddha yang berbuat sama, Nibbana sendiri.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

naviscope

Quote from: nyanadhana on 01 April 2009, 03:47:06 PM
Quote from: naviscope on 01 April 2009, 03:45:52 PM
Quote from: nyanadhana on 01 April 2009, 03:35:05 PM
navis dah coba?

sudah coba shortcut-nya saja....

recitation buddha meditation

dimana mengucap tetapi tidak mengucap
tidak mengucap, tetapi mengucap...  (bingung dech loe :P)

katanya lagi nunggu angkot ke mangga dua, sempat mengucap tanpa mengucap?

angkot nya belum datang....  ^-^

"ditimpuk pake bakiak, krn OOT"
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

dilbert

Quote from: nyanadhana on 01 April 2009, 03:55:16 PM
Quote from: dilbert on 01 April 2009, 03:51:31 PM
sering kalau kitab di "karang-karang" dan tidak jeli, maka timbul banyak pertanyaan-pertanyaan yang "mencurigakan", karena terjadi in-konsistensi.

bagaimana mengetahui kitab itu di"karang-karang"?

mending kalau kitab itu konsep-nya beda sendiri... kalau nyambung konsep orang... itu-lah akibatnya banyak terjadi celah celah inkonsistensi...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

cunda

Quote from: sabdo palon on 01 April 2009, 03:07:54 PM


Apakah ini tidak membingungkan? dalam Theravada Arahat adalah telah mencapai kesucian, Sammasambuddha artinya sama.
Arahat adalah Savaka Buddha, seorang Sammasambuddha dikatakan telah mencapai tingkat kesucian Arahat.

Dari Mahayana dikatakan Arahat belum mencapai Buddha lantas mengapa disebutkan bersama dengan Samyak Sambuddha? mengapa disejajarkan dengan Samyak Sambuddha?

Bingung... aku bingung.....


Namaste suvatthi hotu

mungkin yang anda maksud

Namo Bhagavate Śākyamunaye Tathāgatāya Arhate Samyaksaṃbuddhāya (3X)

(Terpujilah Bhagavan Śākyamuni, Tathāgata Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna).


Sammasambuddha adalah seorang arahat
sedangkan arahat adalah Buddha juga tapi bukan Sammasambuddha


semoga bermanfaat

thuti

Gunawan

 [at] Romo Cunda = Keq na Ajaran nya banyak Terkontaminasi oleh kebudayaan setempat jadinya membinggungkan.......... ???.  Mudah-mudahan saya saja yang Binggung..... ^:)^

_/\_
Gunawan S S
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Edward

Quote from: bukeksiansu on 01 April 2009, 03:28:45 PM
Quote from: Edward on 27 March 2009, 12:15:42 AM

Apakah anda pernah bermeditasi?Dlm bermeditasi, kita mengenal istilah dengan "meluaskan" dan "memfokus"kan.Coba saja anda meruncingkan konsentrasi untuk "mendeteksi" berbagai Tanah Suci yg ada dlm kosmos ini, rasanya anda akan dapat merasakannya.


Menarik sekali. Saya ingin mencoba, di kitab Mahayana manakah bro Edward mengutip kata-kata "meluaskan" dan "memfokuskan"? untuk mendeteksi tanah suci?
bukan mengutip dari kitab secara langsung, tapi ngutip dari buku Pure Land Buddhism, Dialogues with ancient master
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."