Manusia atau Tuhan?

Started by g.citra, 11 December 2008, 12:49:53 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

g.citra

Quotekehidupan dan kelahiran itu bukannya tidak pasti, tapi lebih tepat dengan ketidakkekalan, kematian juga begitu
demikian pula dengan kematian, kematian memang hal yang pasti, tapi tak ada mati yg kekal [paham nihilisme]

[at] reenzia yang baik juga aktif...  :)

Pertama saya tdak menulis kematian itu kekal lho... :)
Kalau saja kematian tidak kekal (ada akhir), maka lahirpun demikian...
Bukankah kelahiran juga akibat dari kematian (samsara)...?
Nah setelah ada kelahiran tentunya ada kehidupan bukan ?
makanya saya menulisnya tidak pasti...

Semoga bisa mengerti yah... (kayaknya gw mulai meniru bro markos nih... :hammer: ;D)

Namo Buddhaya...  _/\_ ...


wahyu hidayah

Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.
sorry bro,aku numpang tanya ni,klu gitu Tuhan yang gimana yang dipercaya dan yang disembah oleh umat Buddha?{aku muslim,pengin sharing aja}

hatRed

 [at] wahyu

sepengetahuan saya tidak ada yang dipercaya dan disembah dalam Buddhism
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

 [at] citra

hanya mencoba melengkapi bro...
biar cakepan dikit, artistik sedikit, biar menarik untuk dilihat
dan akhirnya dicopas dan diprint, tus tempel di dinding kamar :))

[at] wahyu
Tuhan yah.....Tuhan secara personal, sosok sebenarnya ngga ada....
yg disembah, tak ada yg disembah.........

Kalo Sang Buddha sih bukan Tuhan, tapi seseorang yg telah mencapai pencerahan sempurna
Umat Buddhist menganggap beliau sebagai guru
jadi dihormati..........
Sang Buddha bukan disembah, tapi dihormati.....
bagi saia, dia layaknya seorang guru, orang tua, yg membimbing dan mengajarkan.... ^^

William_phang

Quote from: wahyu hidayah on 16 December 2008, 02:05:13 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.
sorry bro,aku numpang tanya ni,klu gitu Tuhan yang gimana yang dipercaya dan yang disembah oleh umat Buddha?{aku muslim,pengin sharing aja}

Tidak ada Tuhan yang disembah.... seharusnya kitalah yang memberikan cinta kasih kepada semua makhluk tanpa terkecuali..

sukma

Quote from: g.citra on 16 December 2008, 01:34:24 PM
QuoteSdr Citra, he..he..saran ku simpan dahulu pendapat anda yang diatas, toch film baru mau di mulai sesuai permintaan sdr Upasaka.... Noted ; PR dari Upasaka di topik manusia entar baru saya reply ya.

oke saya simpan dulu... gimana nyimpannya yah...?  :)) :)) :))

Hee..he...,sorry tadi begitu saya mau mulai concern utk reply topic ini, yeach...ada tamu datang..simpan dulu pernyataan "....kematian itu sdh pasti" entar di akhir topic ini akan terjawab sendiri.....

sukma

Sebelum kita mulai diskusi lebih mendalam, mari kita satukan dulu persepsi kita tentng satu kata yang tidak ada di Ajaran Buddhis yaitu "jiwa", sepertinya untuk padanan kata jiwa itu di bahasa Pali "Atta", apa kita setuju memakai kata Jiwa = Atta.?

g.citra

QuoteSebelum kita mulai diskusi lebih mendalam, mari kita satukan dulu persepsi kita tentng satu kata yang tidak ada di Ajaran Buddhis yaitu "jiwa", sepertinya untuk padanan kata jiwa itu di bahasa Pali "Atta", apa kita setuju memakai kata Jiwa = Atta.?

Oke...
1. Jiwa = Atta...

   and then...

Nevada

#83
Quote from: wahyu hidayah on 16 December 2008, 02:05:13 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.
sorry bro,aku numpang tanya ni,klu gitu Tuhan yang gimana yang dipercaya dan yang disembah oleh umat Buddha?{aku muslim,pengin sharing aja}

Sosok Tuhan di Buddhisme bukanlah sosok pribadi yang diyakini oleh kebanyakan orang awam.
Di Buddhisme, sosok Tuhan sebagai Maha Pengatur dikenal dengan konsep Panca Niyama (5 Hukum Tertib Kosmis). Sedangkan 'keberadaan' Tuhan dikenal dengan konsep Nibbana, yaitu "sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak terkondisikan, tidak muncul, yang mutlak".


sukma

Quote from: upasaka on 16 December 2008, 04:37:55 PM
Quote from: wahyu hidayah on 16 December 2008, 02:05:13 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.
sorry bro,aku numpang tanya ni,klu gitu Tuhan yang gimana yang dipercaya dan yang disembah oleh umat Buddha?{aku muslim,pengin sharing aja}

Sosok Tuhan di Buddhisme bukanlah sosok pribadi yang diyakini oleh kebanyakan orang awam.
Di Buddhisme, sosok Tuhan sebagai Maha Pengatur dikenal dengan konsep Panca Niyama (5 Hukum Tertib Kosmis). Sedangkan 'keberadaan' Tuhan dikenal dengan konsep Nibbana, yaitu "sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak terkondisikan, tidak muncul, yang mutlak".



Sedangkan 'keberadaan' Tuhan dikenal dengan konsep Nibbana, yaitu "sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak terkondisikan, tidak muncul, yang mutlak".

Good Point, Sdr Upasaka, mari kita diskusi tentang Tuhan dengan pemahaman ini.

Nevada

[at] sukma

Itu sama saja membahas tentang Nibbana... Dan sepertinya sudah ada thread-nya kok...  :-?

g.citra

Oke...
1. Jiwa = Atta...
2. 'keberadaan' Tuhan dikenal dengan konsep Nibbana, yaitu "sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak terkondisikan, tidak muncul, yang mutlak"....


and then...

wahyu hidayah

Quote from: g.citra on 11 December 2008, 05:25:15 PM
Quotesemua adalah proses... yng mengatur alam semesta ini ada 5 hukum ( NIYAMA )
mengenai asal mula alaam semesta... kaya blom prnh denger, kalo asal usul bumi n manusia

Lalu bagaimana kelima Niyama tersebut timbul?

QuoteDi Buddhis tidak ada yang spontan, atau kebetulan, semuanya adalah proses yang terus menerus tiada henti, berputar dan berulang2 seperti mata rantai, tiada berawal dan tiada berakhir

Saya tidak menulis 'kebetulan' lho... :)... spontan tidak selalu berarti kebetulan kan? misalnya: Makhluk yang terlahir beberapa alam kehidupan megalami proses kelahiran secara spontan (tentunya disini bukan kebetulan karena sesuai dengan kamma dan nimita - nya)

Lalu setiap proses, apapun itu kan ada proses awal... nah walau proses itu tanpa henti (tiada akhir), apakah juga tak ada 'proses awal'? 


QuoteSudahkah kedua pihak bisa membuktikan argumennya masing2 ?

belum tuh... :) wah kalo keduanya ber'temu', gimana yah...  ;D... ada jalan keluar ga yah?...  :-?

Quote
Mereka siapakah?

hamba tuhan Grin

Mereka yang menemukan kata Tuhan itu... sampai sedemikian hebatnya 'pesona Tuhan' (sebagai sebuah pribadi) sehingga banyak orang memuja kepadaNya, pasrah kepada apa yang di 'takdirkanNya' dsb...

Nah yang ingin saya mintai pendapat:

Quote
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

Tapi non Buddhis kan mengakui 'Tuhan' sebagai makhluk yang 'maha'... (tanpa saya sebutkan lebih jelas tentunya anda skalian dah tahu bukan?)

Nah, kata 'Tuhan' itu... tercipta pastinya dari manusia juga bukan?

Kalau begitu apakah 'manusia penemu' kata 'Tuhan' itu seorang yang idealis?
mohon pendapatnya...


saya bukan seorang penulis, jadi kalau ada kerancuan dalam tulisan saya mohon dikoreksi yah...
terlebih lagi kalau sampai membingungkan... anggap angin lalu saja...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...


kalau dalam agama kr****n&islam,Tuhan adalah Zat yang gaib{yang hanya bisa kita rasakan kehadirannya ketika kita pasrah atas ketidaberdayaan kita pada sesuatu Zat yang seba Maha atas segalanya dialam ini}.Kata Tuhan diciptakan oleh Tuhan sendiri pada Nabi Adam As{manusia pertama yg dijadikan Tuhan}.agama kr****n & islam sepaham soal itu - nabi2 berikutnya kecuali Nabi terakhir Nabi Muhammad SAW,agama kr****n tidak mengakuinya.Itu sedikit masukan & pandangan kami{saya} yg beragama diluar agama Budha.

Nevada

[at] Bro Wahyu

Thanks atas infonya. Nah kalau begini kan diskusi mulai berjalan. Enak kan kalau diskusinya sehat?  :)

sukma

Citra, Upasaka, disini saya coba menurunkan tulisan dari T.Aquinas agar kita bisa melihat dengan dasar apakah manusia bisa berbicara tentang Tuhan atau tuhan ciptaan si manusia tersebut, maka please sabar sdikit untuk membaca dan menyesuaikan dngan Ajaran Buddhis kita di bawah ini 

Jiwa (Atta) Rasional  memiliki dua kemampuan utama ;

1 . Intelek
2 .Kehendak

Intelek berperan di dunia pengetahuan dan Kehendak beroperasi di lapangan keinginan dan pilihan. Intelek menuju pada kemampuan manusia untuk mengetahui hakikat dari sesuatu dengan membaca inti hakiki atau esensi realitas itu dari dalam. Karena inti atau konsep Relitas itu bersifat Universal ,maka pengetahuan atas yang Universl ini lebih merupakan kemampuan Universal bila dibandingkan dengan fantasi dan sensasi yang merupakan kemampuan particular.

Dalam proses mengenal Intelek memiliki dua kegiatan pokok ;

Intelek Aktif (Intellectus Agentis) yang menerangi dan mengidentifikasi yang terekam dalam ingatan sebagai forma snsibilis, dan intelek pasif (intellectus passivus) yang mengabstraksi hakikat dari suatu realitas konkrit dan individual sehingga realitas itu dapat dimengerti berdasarkan konsepnya Universal. Dalam hal ini intelek passif menerima forma intelektual dari intelek aktif dan mngidentifikasinya lewat aktivitas mengenal inti esensi  dari realitas itu sendiri.

Intelek manusia ternyata memiliki beberapa fungsi fundamental ; 

Memori (daya ingat), akal budi, intelek spekulatif dan intelek praktis. Memori merupakan fungsi konservatif intelek karena lewat daya ingat ini intelek mampu mengumpulkan dan menyimpan ide-ide.

Rasio atau akal budi adalah fungsi intelek yang menjadikan manusia mampu mengetahui sesuatu dngan jalan argumntasi  yaitu proses penalaran untuk mencapai suatu pengetahuan baru. Berkat akal budinya manusia mampu bepikir dan berbicara secara logis dan teratur dngan bertitik tolak dari sesuatu yang sudah diketahui menuju suatu pengetahuan yang baru yang secara implisit sudah terkandung dalam hal yang sudah diketahui.

Dimensi spekulatif Intelek merupakan kemampuan untuk mengetahui yang Hakiki, sedangkan dimensi praktisnya ditujukan untuk mengaktualkan apa yang elah diketahui itu.

Intelek praktis berbeda dari intelek spkulatif karena tujuannya ;
Intelek spekulatif ditujukan untuk mencapai Kebenaran Absolut ,
Sedangkan intelek praktis dimaksudkan untuk tujuan operatif.

Kehendak adalah kemampuan jiwa yang menyanggupkan manuisa terarah kepada kebaikkan, persisnya Kebaikkan Universal yang Absolut. Kehendak mengungkapkan inklinasi natural manusia kearah sesuatu yang ditentukan sebagai tujuan seluruh hidupnya..

Jika Intelek dan Kehendak merupakan dua kekuatan jiwa/Atta yang berbeda, bagaimana hubungan antara keduanya.?