Bergantung pada kebodohan, aktivitas kehendak,
yaitu, pikiran, perkataan, dan perbuatan yang disebabkan oleh motif tertentu
atau kehendak yang dikondisikan oleh kebodohan.
Terdapat makhluk-makhluk yang tidak terhingga banyaknya
yang hidup di alam semesta yang tidak terhingga banyaknya,
tetapi mereka semuanya dalam pengertian tertinggi
hanyalah merupakan perwujudan dari 12 faktor Musabab Yang Saling Bergantung,
yaitu, kebodohan, aktivitas kehendak, kesadaran yang berhubungan dengan kelahiran, batin dan jasmani, 6 landasan indria, kontak, perasaan, keinginan, kemelekatan, proses kamma, kelahiran kembali, usia tua dan kematian.
(paticca, ketergantungan pada atau dikondisikan oleh (sebab),
samuppàda, munculnya sankhàra, dan lain-lain, (akibat).
Dari 12 faktor tersebut,
kebodohan adalah kondisi yang menjadi akar dari bagian awal samsàra.
Dengan demikian disebutkan pertama kali,
sedangkan antara avijjà dan sankhàra,
avijjà adalah sebab dan sankhàra adalah akibat.
Sankhàra artinya adalah kehendak dalam bentukan pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Avijjà adalah satu dari 52 unsur batin (cetasika),
yang pada intinya merupakan kebodohan, moha, kondisi batin yang buruk.
Moha juga diartikan sebagai ‘tidak mengetahui’, ‘tidak terampil, ‘kebodohan’, ‘ilusi kegelapan.’
Kebodohan artinya:
(1) Tidak mengetahui Kebenaran Tentang Dukkha, yaitu,
tidak melihat kebenaran bahwa 5 kelompok duniawi yang berhubungan dengan tiga alam adalah dukkha,
(2) Tidak mengetahui Penyebab Dukkha, yaitu,
tidak melihat kebenaran tentang kemelekatan (tanhà) yang menjadi penyebab dukkha,
(3) Tidak mengetahui Kebenaran Tentang Lenyapnya Dukkha, yaitu,
tidak melihat kebenaran bahwa Nibbàna adalah Lenyapnya Dukkha,
(4) Tidak mengetahui Kebenaran Tentang Jalan, yaitu,
tidak melihat bahwa Jalan Mulia Berfaktor 8 adalah Jalan menuju Nibbàna.
Empat kebodohan tentang Empat Kebenaran adalah
kondisi yang mana, semua kaum awam, yang dibutakan oleh kebodohan mereka,
melakukan perbuatan jahat yang akan mengirim mereka ke empat alam sengsara apàya,
atau melakukan perbuatan baik yang akan mengirim mereka ke 7 alam bahagia dan 16 alam brahmà yang materi halus, atau ke 4 alam brahmà tanpa materi.
Perbuatan jahat didorong oleh kehendak jahat yang disebut apunnàbhi sankhàra.
Perbuatan baik yang mengarah ke 7 alam bahagia dan 4 alam materi halus didorong oleh kehendak baik yang disebut punnàbhisankhàra.
Kehendak dalam 4 jenis perbuatan baik yang mengarah kepada 4 alam brahmà tanpa materi disebut ànebjàbhisankhàrà.
Oleh karena itu Buddha menyatakan bahwa dengan Kebodohan sebagai kondisi, muncullah 3 jenis akivitas kehendak perbuatan baik perbuatan jahat.
~RAPB 2, pp. 2361-2362~