News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

AJAHN BRAHM kontroversi

Started by dilbert, 12 January 2013, 03:40:00 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dilbert

#330
Vihara Ajahn Chah sudah mengambil keputusan utk mengeluarkan Vihara Ajahn Brahmn dari silsilah Vihara Ajahn Chah.
Bagi yang berpendapat Ajahn Brahmn tidak bermasalah (dalam kasus penabhisan bhikkhuni theravada), silahkan saja...

Lah Buddha Gautama saja tidak bisa memaksakan pandangan (benar-nya) kpd orang lain...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

adi lim

Quote from: Kainyn_Kutho on 01 April 2013, 08:37:30 AM
Setiap bhikkhu ditahbiskan di aliran tertentu, jelas mengikuti pandangan dan aturan aliran tersebut, terlepas apakah aliran itu 'asli/mainstream/dsb' atau tidak. Jika suatu bhikkhu ditahbiskan di sangha Theravada, maka tentu mengikuti sutta-vinaya menurut kanon Pali. 

jadiinya aneh, berpatokan Sutta-Vinaya kanon Pali, tapi pelanggaran Vinaya tetap dibenarkan.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Quote from: morpheus on 01 April 2013, 09:22:29 AM
sepertinya ada pencampuradukan istilah antara aturan dengan pandangan di thread ini...

kalo mau bicara perilaku, ya bicara mengenai aturan dan pelanggarannya...

aneh kalo dihubung2kan dengan pandangan salah segala.
kalo memang semua non-ariya dikatakan masih memiliki pandangan salah, lalu apa gunanya ngomong secara spesifik di sini?
toh semuanya berpandangan salah...

kayaknya kok maksa ya pembicaraannya dihubung2kan ke pandangan.
perilaku ya moral, ya hubungannya perbuatan salah, ucapan salah dan mata pencaharian salah.
muter terlalu jauh kalo dihubungkan dengan pandangan salah.
(ya ya, bisa aja kalo mau dihubung2kan dan dicari2, pandangan salah lalu menjadi perilaku yang salah menjadi pelanggaran peraturan, blablabla tapi itu muter terlalu jauh).

jadi kalo pengen berbicara mengenai perilaku ya bahas aja pelanggaran peraturan yang dilakukan ajahn brahm...


sudah kan !
tidak aneh, memang ada berhubungan kok
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

#333
Quote from: morpheus on 01 April 2013, 10:04:02 AM
yang ini kan bisa dikilahkan tidak dilanggar, duitnya tidak dicari dan tidak dipegang si bhikkhu alias si bhikkhu cuman diundang, datang dan ngoceh...

uang tidak dicari !, AB ngapain sale ya !  ::)
uang tidak dicari !, capek tahu datang ke Indonesia hanya keliling  ???.

wong seorang Bhikkhu, tanda tangan di punggung baju wanita juga tidak melanggar kok, bagi yang memang 'membenarkan' pelanggaran.

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

gryn tea

Biasa larrr

Org2 terlalu membanggakan n menganggumi sosok "bhikku"

Kyk kasus pelecehan yg dilakukan tokoh agama , uda jelas1 slah
Masi dbenarkan

Emanx dasar org2 dungu
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

K.K.

Quote from: adi lim on 01 April 2013, 02:35:53 PM
jadiinya aneh, berpatokan Sutta-Vinaya kanon Pali, tapi pelanggaran Vinaya tetap dibenarkan.

Sebagian orang memang lebih suka mengikuti kemauannya sendiri, maka menganggap sutta-vinaya sebagai teori usang. Tinggal kembali ke masing2 pribadi aja mau bersikap bagaimana, mau menjunjung bhikkhu yang bagaimana.

will_i_am

Quote from: adi lim on 01 April 2013, 02:44:29 PM
wong seorang Bhikkhu, tanda tangan di punggung baju wanita juga tidak melanggar kok, bagi yang memang 'membenarkan' pelanggaran.
kan tidak menyentuh kulit langsung... :P
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

adi lim

Quote from: Kainyn_Kutho on 01 April 2013, 02:58:11 PM
Sebagian orang memang lebih suka mengikuti kemauannya sendiri, maka menganggap sutta-vinaya sebagai teori usang. Tinggal kembali ke masing2 pribadi aja mau bersikap bagaimana, mau menjunjung bhikkhu yang bagaimana.

makanya dibahas sampai 23 page
masih tetap bersikukuh.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Quote from: will_i_am on 01 April 2013, 02:59:17 PM
kan tidak menyentuh kulit langsung... :P

jangankan bersentuhan.
seorang Bhikkhu berbicara dengan wanita kemudian pendampingnya tidak mengerti bahasa komunikasi aja tidak dibenarkan.
seorang Bhikkhu berbicara dengan wanita, dan menjauh dari kumpulan orang2 yg sedang ramai, juga tidak dibenarkan kok.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

morpheus

sepertinya ada ketidaknyambungan di sini...

yang diperbincangkan di sini adalah membahas kasus demi kasus secara detail, apakah terjadi pelanggaran peraturan atau tidak. tidak ada yang membenarkan pelanggaran peraturan di sini. tidak ada yang bilang vinaya sudah usang. tidak ada yang bilang pelanggaran vinaya itu gapapa. pelanggaran peraturan walaupun kecil tetaplah pelanggaran.

membelokkan permasalahan seolah2 ada yang membenarkan pelanggaran itu adalah straw man logical fallacy...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

dilbert

Quote from: morpheus on 01 April 2013, 11:03:15 AM
gak ada. karena gak ada otoritas yang bisa dipakai untuk memutuskan, maka tinggal tergantung kecerdasan dan pengalaman masing2 untuk mengambil pendapat mana yang sesuai untuk dirinya...

Konsili Sangha ke-6 di Myanmar tahun 1954 - 1956 tidak bisa jadi otoritas tertinggi ?

di-ikuti 2.500 bhikkhu theravada dari 8 negara Buddhis Theravada, yaitu Myanmar, Thailand, Cambodia, Laos, Vietnam, Sri Lanka, India, and Nepal.

Selama 2 tahun, teks literatur buddhis dikumpulkan dari berbagai negara tersebut, diperiksa secara seksama, dan perbaikan-perbaikan di lakukan jika ada. dan hasil-nya tidak banyak perbedaan berarti di antara teks-teks yang ada pada saat itu...

Mahasi Sayadaw sebagai pemimpin Konsili menanyakan banyak teks dhamma kepada  Bhadanta Vicittasarabhivamsa (Mingun Sayadaw) yang terkenal sebagai orang yang berhasil menghapal Isi Tipitaka untuk pertama sekali pada jaman modern ini.
(Note : tercatat dalam Guiness Books of Record)

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Riky_dave

Quote from: dilbert on 01 April 2013, 06:07:53 PM
Konsili Sangha ke-6 di Myanmar tahun 1954 - 1956 tidak bisa jadi otoritas tertinggi ?

di-ikuti 2.500 bhikkhu theravada dari 8 negara Buddhis Theravada, yaitu Myanmar, Thailand, Cambodia, Laos, Vietnam, Sri Lanka, India, and Nepal.

Selama 2 tahun, teks literatur buddhis dikumpulkan dari berbagai negara tersebut, diperiksa secara seksama, dan perbaikan-perbaikan di lakukan jika ada. dan hasil-nya tidak banyak perbedaan berarti di antara teks-teks yang ada pada saat itu...

Mahasi Sayadaw sebagai pemimpin Konsili menanyakan banyak teks dhamma kepada  Bhadanta Vicittasarabhivamsa (Mingun Sayadaw) yang terkenal sebagai orang yang berhasil menghapal Isi Tipitaka untuk pertama sekali pada jaman modern ini.
(Note : tercatat dalam Guiness Books of Record)



Pak, aku paling ragu sama yang gituan, karena di revisi oleh "orang yang belum tentu telah mencapai kesucian", ya walau ada 2 kebijaksanaan, yang 1 kebijaksanaan murni, yang satu lagi kebijaksanaan duniawi...at least, people always make mistake....

So?Ikutin kata hati ajaaaaa ??
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

adi lim

#342
Quote from: morpheus on 01 April 2013, 03:50:57 PM
sepertinya ada ketidaknyambungan di sini...

yang diperbincangkan di sini adalah membahas kasus demi kasus secara detail, apakah terjadi pelanggaran peraturan atau tidak. tidak ada yang membenarkan pelanggaran peraturan di sini. tidak ada yang bilang vinaya sudah usang. tidak ada yang bilang pelanggaran vinaya itu gapapa. pelanggaran peraturan walaupun kecil tetaplah pelanggaran.

membelokkan permasalahan seolah2 ada yang membenarkan pelanggaran itu adalah straw man logical fallacy...


sudah nyambung dan masih objek di bahas sesuai dengan judulnya TS
memang benar, wong yang melanggar ternyata tidak pernah merasa melanggar kok !
tentunya anda juga mengetahui objek yang dibahas dan dibicarakan.  :)
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Quote from: Riky_dave on 01 April 2013, 08:41:02 PM
Pak, aku paling ragu sama yang gituan, karena di revisi oleh "orang yang belum tentu telah mencapai kesucian", ya walau ada 2 kebijaksanaan, yang 1 kebijaksanaan murni, yang satu lagi kebijaksanaan duniawi...at least, people always make mistake....

So?Ikutin kata hati ajaaaaa ??

kalau memang mengurangi LDM dan condong arah ke Nibbana
tidaklah mengapa.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Riky_dave

Quote from: adi lim on 01 April 2013, 08:56:12 PM
kalau memang mengurangi LDM dan condong arah ke Nibbana
tidaklah mengapa.

Nah, soal mengurangi LDM sama condong ke arah Nibbana, no comment dah....Nobody know....
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...