AJAHN BRAHM kontroversi

Started by dilbert, 12 January 2013, 03:40:00 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

morpheus

Quote from: dilbert on 02 April 2013, 01:32:00 PM
apakah konsili ke-6 mengeluarkan komentar soal meditasi ?
maksudnya?

Quote from: dilbert on 02 April 2013, 04:25:01 PM
Konsili ke-3 ke konsili ke-4, masih pengulangan secara lisan.... dan sejak konsili ke-4 baru-lah ada dokumentasi... menurut anda, apakah ada yang hilang / berubah  dari konsili ke-1 ke konsili ke-2, ke konsili ke-3 dan ke konsili ke-4...

Kalau jaman sekarang, kan mudah membandingkan apakah literatur ini dibandingkan dengan literatur lain, apakah sama atau berbeda ?
silakan ke thread mengenai abhidhamma. saya dengan senang hati melayani topik ini di sana...
disarankan baca2 dulu seluruh isi thread supaya gak ada pengulangan.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

dilbert

Quote from: adi lim on 03 April 2013, 05:52:28 AM
dulunya hanya ada Vinaya satu versi
karna perubahan, maka muncul Vinaya beberapa versi Theravada n Mahayana, termasuk orang yang berani ndak ?

Permasalahan bermunculan banyak sekte maupun vinaya itu menjadi persoalan lain... masalah-nya ketika mengikuti satu silsilah yang menggunakan vinaya tertentu, kemudian melanggar-nya dan di-keluarkan dari silsilah vihara asal-nya... Itu-lah fakta-nya.

Ketika sangha bhikkhu penabhis-nya sudah mengeluarkan bhikkhu tertentu, tetapi diri bhikkhu tersebut masih menganggap diri-nya bhikkhu aliran tersebut, yah SILAHKAN SAJA... termasuk juga UMAT-UMAT / PENGIKUT bhkkhu tersebut SAH-SAH saja masih meyakini ke-bhikkhu-an di aliran tersebut.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

dilbert

Quote from: morpheus on 03 April 2013, 09:12:34 AM
maksudnya?
silakan ke thread mengenai abhidhamma. saya dengan senang hati melayani topik ini di sana...
disarankan baca2 dulu seluruh isi thread supaya gak ada pengulangan.


malas....
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

adi lim

#408
Quote from: dilbert on 03 April 2013, 12:34:51 PM
malas....


ntar dapat jawaban dibawah ini
Quote from: morpheus on 03 April 2013, 08:58:58 AM
stamina anda sudah habis...

atau ujung2nya, jawaban klasik : sesuai pandangan masing2
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

dilbert

Quote from: adi lim on 03 April 2013, 01:14:54 PM
ntar dapat jawaban dibawah ini
atau ujung2nya, jawaban klasik : sesuai pandangan masing2


pendapat sudah di-sampaikan... tidak terima tidak masalah hehehe... lah BUDDHA saja tidak bisa mengatur cara pandang orang lain... bukti-nya banyak yang "ngelawan" dan mau "mencelakai" BUDDHA.

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Kelana

Kontroversi penahbisan bhikkhuni di vihara Ajahn Brahm akan berujung pada Vinaya Dharmaguptaka dan Vinaya Theravada. Antara sah atau tidaknya menggunakan Vinaya Dharmagupta, meng-cover atau tidaknya Vinaya Dharmaguptaka terhadap Vinaya Theravada. Menjaga kemurnian garis Theravada atau tidak.

Kontroversi "lelang diri" Ajahn Brahm, akan ditentukan oleh Vinaya, apakah bhikkhu boleh melakukan perdagangan atau tidak, mengatur suatu perdagangan atau tidak. Yang saya tahu, lelang adalah bentuk perdagangan.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

dilbert

Quote from: Kelana on 08 April 2013, 11:16:16 AM
Kontroversi penahbisan bhikkhuni di vihara Ajahn Brahm akan berujung pada Vinaya Dharmaguptaka dan Vinaya Theravada. Antara sah atau tidaknya menggunakan Vinaya Dharmagupta, meng-cover atau tidaknya Vinaya Dharmaguptaka terhadap Vinaya Theravada. Menjaga kemurnian garis Theravada atau tidak.

Kontroversi "lelang diri" Ajahn Brahm, akan ditentukan oleh Vinaya, apakah bhikkhu boleh melakukan perdagangan atau tidak, mengatur suatu perdagangan atau tidak. Yang saya tahu, lelang adalah bentuk perdagangan.

dan diskresi Sangha Vihara Wat Pah Pong (Ajahn Chah) adalah mengeluarkan Vihara Bodhinyana dari lineage (silsilah) / Cabang Vihara Wat Pah Pong.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

adi lim

Quote from: Kelana on 08 April 2013, 11:16:16 AM
Kontroversi penahbisan bhikkhuni di vihara Ajahn Brahm akan berujung pada Vinaya Dharmaguptaka dan Vinaya Theravada. Antara sah atau tidaknya menggunakan Vinaya Dharmagupta, meng-cover atau tidaknya Vinaya Dharmaguptaka terhadap Vinaya Theravada. Menjaga kemurnian garis Theravada atau tidak.

Kontroversi "lelang diri" Ajahn Brahm, akan ditentukan oleh Vinaya, apakah bhikkhu boleh melakukan perdagangan atau tidak, mengatur suatu perdagangan atau tidak. Yang saya tahu, lelang adalah bentuk perdagangan.

lelang le.lang
[n] penjualan di hadapan orang banyak (dng tawaran yg atas-mengatasi) dipimpin oleh pejabat lelang

Referensi: http://kamusbahasa/lelang/mirip#ixzz2PqwD01jF
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

#413
Quote from: dilbert on 08 April 2013, 11:48:18 AM
dan diskresi Sangha Vihara Wat Pah Pong (Ajahn Chah) adalah mengeluarkan Vihara Bodhinyana dari lineage (silsilah) / Cabang Vihara Wat Pah Pong.

bahkan ada yang membela dan membenarkan penabhisan Bhikkhuni karena keadilan bukan karena ...
dan ngotot membela prilaku AB karena tidak melanggar vinaya dengan segala macam pandangan nya
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

morpheus

Quote from: Kelana on 08 April 2013, 11:16:16 AM
Kontroversi penahbisan bhikkhuni di vihara Ajahn Brahm akan berujung pada Vinaya Dharmaguptaka dan Vinaya Theravada. Antara sah atau tidaknya menggunakan Vinaya Dharmagupta, meng-cover atau tidaknya Vinaya Dharmaguptaka terhadap Vinaya Theravada. Menjaga kemurnian garis Theravada atau tidak.
betul. diskusinya akan berujung pada perbedaan pandangan orthodox dan unorthodox...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

dilbert

Quote from: morpheus on 08 April 2013, 03:43:43 PM
betul. diskusinya akan berujung pada perbedaan pandangan orthodox dan unorthodox...

Termasuk yang ortodox itu kan Maha Kassapa Thera yang tidak merubah vinaya di konsili ke-1... walaupun ada pesan buddha untuk bisa menghapuskan vinaya minor... Tetapi karena Ananda tidak menanyakan kepada Buddha, yang manakah yang vinaya minor yang boleh dihapuskan, maka Maha Kassapa Thera dengan diskresi-nya menyatakan bahwa tidak ada Vinaya yang dirubah...

Dalam hal penabhisan Bhikkhuni, jelas bahwa aturan vinaya terakhir adalah penabhisan 2 sisi... Jika sudah tidak ada lagi sangha bhikkhuni dari satu silsilah tertentu, masa boleh penabhisan dengan silsilah lain...

Ntar bisa bhikkhu tantra ditabhiskan oleh bhikkhu theravada, atau sebaliknya bhikkhu theravada ditabhiskan oleh bhikkhu mahayana. NAH LOH ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

sanjiva

Quote from: morpheus on 08 April 2013, 03:43:43 PM
betul. diskusinya akan berujung pada perbedaan pandangan orthodox dan unorthodox...

Quote from: dilbert on 08 April 2013, 04:03:13 PM
Termasuk yang ortodox itu kan Maha Kassapa Thera yang tidak merubah vinaya di konsili ke-1... walaupun ada pesan buddha untuk bisa menghapuskan vinaya minor... Tetapi karena Ananda tidak menanyakan kepada Buddha, yang manakah yang vinaya minor yang boleh dihapuskan, maka Maha Kassapa Thera dengan diskresi-nya menyatakan bahwa tidak ada Vinaya yang dirubah...

Dalam hal penabhisan Bhikkhuni, jelas bahwa aturan vinaya terakhir adalah penabhisan 2 sisi... Jika sudah tidak ada lagi sangha bhikkhuni dari satu silsilah tertentu, masa boleh penabhisan dengan silsilah lain...

Ntar bisa bhikkhu tantra ditabhiskan oleh bhikkhu theravada, atau sebaliknya bhikkhu theravada ditabhiskan oleh bhikkhu mahayana. NAH LOH ?

Kalau ga ada yg orthodox, ga ada Theravada, yg melestarikan dhamma vinaya dari Sang Buddha.


Yg mau bantah silahkan.  _/\_
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Kelana

Quote from: dilbert on 08 April 2013, 11:48:18 AM
dan diskresi Sangha Vihara Wat Pah Pong (Ajahn Chah) adalah mengeluarkan Vihara Bodhinyana dari lineage (silsilah) / Cabang Vihara Wat Pah Pong.

Menurut saya ini bukan masalah yang membawa dampak besar. Ajahn Brahm keluar dari garis cabang Vihara Wat Pah Pong, so what? Akan berdampak besar jika ada yang menegaskan bahwa Ajahn Brahm bukan lagi bhikkhu Theravada, dan ini akan memicu kembali pembahasan Vinaya Dharmaguptaka dan Theravada.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Kelana

Quote from: adi lim on 08 April 2013, 02:03:01 PM
lelang le.lang
[n] penjualan di hadapan orang banyak (dng tawaran yg atas-mengatasi) dipimpin oleh pejabat lelang

Referensi: http://kamusbahasa/lelang/mirip#ixzz2PqwD01jF

Linknya mati. :)

Ini menegaskan bahwa dalam lelang ada proses menjual-membeli, tawar-menawar, jadi ini termasuk perdagangan (jual-beli).

Lalu bagaimana dengan bunyi Vinaya apakah bhikkhu boleh berdagang atau mengatur sebuah perdagangan? Ini yang penting dan umat awam perlu tahu.

GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Indra

Quote from: Kelana on 08 April 2013, 04:45:04 PM
Linknya mati. :)

Ini menegaskan bahwa dalam lelang ada proses menjual-membeli, tawar-menawar, jadi ini termasuk perdagangan (jual-beli).

Lalu bagaimana dengan bunyi Vinaya apakah bhikkhu boleh berdagang atau mengatur sebuah perdagangan? Ini yang penting dan umat awam perlu tahu.



repost:

Quote from: Indra on 24 March 2013, 11:54:44 PM
Patimokkha: Nissaggiya Pācittiya:
18. Should any bhikkhu accept gold and silver, or have it accepted, or consent to its being deposited (near him), it is to be forfeited and confessed.

19. Should any bhikkhu engage in various types of monetary exchange, it (the income) is to be forfeited and confessed.

20. Should any bhikkhu engage in various types of trade, it (the article obtained) is to be forfeited and confessed.

SN 42:10 Maniculaka Sutta

"Now I do say that thatch may be sought for by one needing thatch, wood may be sought for by one needing wood, a cart may be sought for by one needing a cart, a workman may be sought for by one needing a workman, but by no means do I say that money may be consented to or sought for in any way at all."

**belum lagi jika dibahas mengenai "pelelangan-diri" sebagai termasuk "perdagangan manusia"