DEPRESI

Started by silvia liem, 08 November 2012, 04:10:51 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dhammadinna

#165
Lanjutan "It's Me"....

Ceritanya, kan Yuyun sudah pergi ke beberapa psikolog. Sebelumnya, ia beranggapan bahwa psikolog adalah orang yang berempati lebih besar daripada orang-orang pada umumnya, seseorang yang bersedia mendengar keluhan klien.

Ternyata waktu pertama kalinya dia ke psikolog (sebut saja Psi), Psi sama sekali tidak menyimaknya. Berulang-ulang Psi memanggil asistennya di sela-sela konseling untuk menanyakan jumlah klien yang masih menunggu atau menanyakan sesuatu yang ga ada hubungannya dengan Yuyun. Tatapannya tidak fokus, terlihat lelah dan bosan. Dan di akhir konseling, psi memberikan resep.

Quote[DELETED]

Singkat cerita, akhirnya dia bertemu dengan psikiater yang baik. Namanya bu Fajar.

Quote[DELETED]

Btw, Yuyun berusaha berlatih hal positif dengan:

1. Berlatih pola napas 10 menit
2. Berangkat dan pulang ke rumah mengucapkan salam dengan tegas
3. Berpikir positif
4. Bersyukur setiap hari
5. Mencoba resep masakan baru
6. Berlatih kontak mata dan berbasa-basi dengan orang asing atau sekadar menambah pengalaman berbicara
7. dst

Ia mengatakan bahwa ia punya banyak mimpi besar, dan mencapai kesederhanaan adalah salah satunya. Ada satu kalimat yang dikutipnya: "Jika seseorang tahu makna kepuasan, kendati pun hanya makan nasi putih... Ia akan tahu rasa kesederhanaan manusia yang sebenarnya."

Quote[DELETED]

________________
Sayang sekali, dengan pola pikirnya yang menurut saya "smart", dia belum sempat berkenalan dengan Meditasi Vipassana..

silvia liem

dhammadina terima kasih ya atas ceritanya.

silvia liem

apakah yang dimaksud meditasi vipassana?

will_i_am

meditasi vipassana adalah meditasi yang "menyadari" pergerakan panca khandha, seperti:
1. tubuh jasmani, ketika ia berjalan, berdiri, duduk, berbaring, dan lain-lain
2. perasaan, mengamati berbagai perasaan yang muncul dalam diri, entah itu menyakitkan, menyenangkan, sedih, kecewa, putus asa, dan perasaan-perasaan lainnya
3. pikiran, mengamati arus pikiran yang terus menerus muncul dan lenyap, pemikiran mengenai masa lalu, masa kini, atau masa depan.

dengan mengamati batin/jasmani kita sendiri diharapkan agar kita bisa menyadari corak anicca, dukkha, dan anatta dalam diri kita....

CMIIW
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

dhammadinna

#169
Quote from: silvia liem on 27 November 2012, 04:34:02 PM
apakah yang dimaksud meditasi vipassana?

Pertama-tama, saya kasih pengertiannya dulu ya....

Meditasi Vipassana yang saya maksudkan adalah Satipatthana yang berarti pengembangan perhatian (terdiri dari Empat Landasan Perhatian).

'Ada, para bhikkhu, satu jalan untuk memurnikan makhluk-makhluk, untuk mengatasi dukacita dan kesusahan, untuk melenyapkan kesakitan dan kesedihan, untuk memperoleh jalan benar, untuk mencapai Nibbāna:-yaitu, empat landasan perhatian.'

~ Digha Nikaya 22


atau versi lainnya:

"Para bhikkhu, ini adalah jalan langsung untuk pemurnian makhluk-makhluk [56], untuk mengatasi dukacita dan ratapan, untuk lenyapnya kesakitan dan kesedihan, untuk pencapaian jalan sejati, untuk penembusan Nibbāna – yaitu, empat landasan perhatian.

~Majjhima Nikaya 10

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17327.0.html


________________

Inilah jalan langsung, jalan satu arah menuju pemurnian, dan pelenyapan dukacita/ratapan.

Mau tau caranya?

Forte

dhammadinna.. lanjutin ceritanya.. seru nih :))
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

M14ka

Quote from: Forte on 27 November 2012, 05:05:42 PM
dhammadinna.. lanjutin ceritanya.. seru nih :))

minta bukunya aja  :P

M14ka

Quote from: dhammadinna on 27 November 2012, 04:58:40 PM
Pertama-tama, saya kasih pengertiannya dulu ya....

Meditasi Vipassana yang saya maksudkan adalah Satipatthana yang berarti pengembangan perhatian (terdiri dari Empat Landasan Perhatian).

'Ada, para bhikkhu, satu jalan untuk memurnikan makhluk-makhluk, untuk mengatasi dukacita dan kesusahan, untuk melenyapkan kesakitan dan kesedihan, untuk memperoleh jalan benar, untuk mencapai Nibbāna:-yaitu, empat landasan perhatian.'

~ Digha Nikaya 22


atau versi lainnya:

"Para bhikkhu, ini adalah jalan langsung untuk pemurnian makhluk-makhluk [56], untuk mengatasi dukacita dan ratapan, untuk lenyapnya kesakitan dan kesedihan, untuk pencapaian jalan sejati, untuk penembusan Nibbāna – yaitu, empat landasan perhatian.

~Majjhima Nikaya 10

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17327.0.html


________________

Inilah jalan langsung, jalan satu arah menuju pemurnian, dan pelenyapan dukacita/ratapan.

Mau tau caranya?

Dulu saya pernah belajar kl meditasi vipassana hrs dibimbing, bagi pemula sebaiknya samantha aja, benar ga ya?

cumi polos

Quote from: silvia liem on 27 November 2012, 09:52:55 AM
teman-teman saya mau tanya rumah saya sekarang kan merupakan hasil warisan dari kakek saya.jika saudara saya yang jahat di sebelah rumah saya ingin merebutnya apakah bisa?sebelumnya telah balik nama atas nama papa saya.tapi kan sekarang papa saya sudah meninggal apakah masih bisa dia merebutnya?

otomatis warisan jatuh ke isteri 50%
sisanya 50% dibagi rata dengan anak2nya....
   (contoh kalau ada 5 anak, ya masing2 10%)...
merryXmas n happyNewYYYY 2018

dhammadinna

#174
Quote from: Forte on 27 November 2012, 05:05:42 PM
dhammadinna.. lanjutin ceritanya.. seru nih :))

belum nemu yang seru lagi... :D

Quote from: M14ka on 27 November 2012, 05:07:47 PM
Dulu saya pernah belajar kl meditasi vipassana hrs dibimbing, bagi pemula sebaiknya samantha aja, benar ga ya?

Kenapa? Ada dibilang alasannya ga?

Ajahn Chah bilang, ibarat sebatang kayu, Vipassana ada di ujung yang satu, dan Samatha di ujung yang lain. Ketika kayu diangkat, keduanya terangkat. Kalo yang saya tangkap sih, Vipassana dan Samatha saling membantu.

Dulu saya belajar vipassana dari buku. Lalu ikut retret. Di retret pun diajarin sesuai buku. Hanya dibilang, perhatikan ini, perhatikan itu. Persis seperti buku. Selebihnya belajar sendiri, cari celah sendiri. Oo..saya kesulitan karena ini... atau mungkin harus begitu, dst. Paling, kalo mentok, saya bertanya ke orang yang kira-kira bisa membantu..

IMHO, selama kita tau tujuan kita apa, sekalipun kadang terasa mentok, kita tuh otomatis seperti air yang mencari celah untuk terus mengalir (menuju tujuan).

silvia liem

thx ya teman-teman atas masukannya depresinya belum hilang seluruhnya cuma ada saat aku kembali ke saat stabil terkadang.

Mas Tidar


apa yang membuat jadi stabil ?


Quote from: silvia liem on 28 November 2012, 09:15:44 AM
thx ya teman-teman atas masukannya depresinya belum hilang seluruhnya cuma ada saat aku kembali ke saat stabil terkadang.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

M14ka

Quote from: dhammadinna on 28 November 2012, 08:33:08 AM
belum nemu yang seru lagi... :D

Kenapa? Ada dibilang alasannya ga?

Ajahn Chah bilang, ibarat sebatang kayu, Vipassana ada di ujung yang satu, dan Samatha di ujung yang lain. Ketika kayu diangkat, keduanya terangkat. Kalo yang saya tangkap sih, Vipassana dan Samatha saling membantu.

Dulu saya belajar vipassana dari buku. Lalu ikut retret. Di retret pun diajarin sesuai buku. Hanya dibilang, perhatikan ini, perhatikan itu. Persis seperti buku. Selebihnya belajar sendiri, cari celah sendiri. Oo..saya kesulitan karena ini... atau mungkin harus begitu, dst. Paling, kalo mentok, saya bertanya ke orang yang kira-kira bisa membantu..

IMHO, selama kita tau tujuan kita apa, sekalipun kadang terasa mentok, kita tuh otomatis seperti air yang mencari celah untuk terus mengalir (menuju tujuan).

Lupa alasannya.... :hammer:

Mas Tidar

Penjelasan dari praktisi:

Konsentrasi akses adalah termpat peristirahatan untuk para meditator bare-insight** yang sebelumnya tidak memiliki jhāna di Samatha, sebagai awal latihan langsung ke meditasi empat elemen. Jika kelelahan terjadi selama Vipassanā, mereka dapat beristirahat dalam konsentrasi akses ini, seperti halnya meditator Samatha beristirahat didalam jhāna. Selanjutnya mereka bergegas dan segar kembali untuk Vipassanā.

Penggunaan jhāna sebagai tempat peristirahatan dijelaskan oleh sebuah komentar dari Dvedhāvitakka Sutta dari Majjhima Nikāya. Sering kali selama pertempuran, para prajurit mungkin akan merasa lelah. Juga, kemungkinan musuh terlalu kuat. Pada saat yang sama pada bisa saja banyak panah beterbangan. Prajurit, merasakan kelelahan, akan mundur ke benteng mereka. Dibalik dinding benteng mereka aman dari panah musuh. Mereka dapat beristirahat dan kelelahan mereka secara perlahan lahan akan hilang. Kemudian, merasa kuat dan bertenaga lagi, mereka dapat meninggalkan benteng dan kemudian kembali ke medan pertempuran. Serupa, jhāna adalah seperti benteng, sebuah tempat untuk meditasi Vipassanā.
Ada banyak hal yang diamati dalam meditasi Vipassanā; jadi meditator memiliki banyak keuntungan dari sebuah tempat peristirahatan.


ref: Mindfulness of breathing & 4 elemens meditation, by: Pa Auk Tawya Sayadaw

**: yogi tanpa landasan konsentrasi tercerap/absorpsi/jhāna

Quote from: dhammadinna on 28 November 2012, 08:33:08 AM
belum nemu yang seru lagi... :D

Kenapa? Ada dibilang alasannya ga?

Ajahn Chah bilang, ibarat sebatang kayu, Vipassana ada di ujung yang satu, dan Samatha di ujung yang lain. Ketika kayu diangkat, keduanya terangkat. Kalo yang saya tangkap sih, Vipassana dan Samatha saling membantu.

Dulu saya belajar vipassana dari buku. Lalu ikut retret. Di retret pun diajarin sesuai buku. Hanya dibilang, perhatikan ini, perhatikan itu. Persis seperti buku. Selebihnya belajar sendiri, cari celah sendiri. Oo..saya kesulitan karena ini... atau mungkin harus begitu, dst. Paling, kalo mentok, saya bertanya ke orang yang kira-kira bisa membantu..

IMHO, selama kita tau tujuan kita apa, sekalipun kadang terasa mentok, kita tuh otomatis seperti air yang mencari celah untuk terus mengalir (menuju tujuan).
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

sanjiva

Quote from: Mas Tidar on 28 November 2012, 10:10:45 AM
Penjelasan dari praktisi:

Konsentrasi akses adalah termpat peristirahatan untuk para meditator bare-insight** yang sebelumnya tidak memiliki jhāna di Samatha, sebagai awal latihan langsung ke meditasi empat elemen. Jika kelelahan terjadi selama Vipassanā, mereka dapat beristirahat dalam konsentrasi akses ini, seperti halnya meditator Samatha beristirahat didalam jhāna. Selanjutnya mereka bergegas dan segar kembali untuk Vipassanā.

Penggunaan jhāna sebagai tempat peristirahatan dijelaskan oleh sebuah komentar dari Dvedhāvitakka Sutta dari Majjhima Nikāya. Sering kali selama pertempuran, para prajurit mungkin akan merasa lelah. Juga, kemungkinan musuh terlalu kuat. Pada saat yang sama pada bisa saja banyak panah beterbangan. Prajurit, merasakan kelelahan, akan mundur ke benteng mereka. Dibalik dinding benteng mereka aman dari panah musuh. Mereka dapat beristirahat dan kelelahan mereka secara perlahan lahan akan hilang. Kemudian, merasa kuat dan bertenaga lagi, mereka dapat meninggalkan benteng dan kemudian kembali ke medan pertempuran. Serupa, jhāna adalah seperti benteng, sebuah tempat untuk meditasi Vipassanā.
Ada banyak hal yang diamati dalam meditasi Vipassanā; jadi meditator memiliki banyak keuntungan dari sebuah tempat peristirahatan.


ref: Mindfulness of breathing & 4 elemens meditation, by: Pa Auk Tawya Sayadaw

**: yogi tanpa landasan konsentrasi tercerap/absorpsi/jhāna

Apa yang dimaksud dengan konsentrasi akses (access concentration?) ?


OOT dikit :
Inilah yg pernah gw bilang dulu, bahwa kalo terjemahan versi Inggris ke Indonesia bisa kurang pas kalau istilah Palinya tidak dituliskan, hanya dari istilah Inggrisnya saja.

Beda dengan yg "bare insight", begitu dibilang tanpa jhana, langsung jelas maksudnya.  Penggunaan istilah asli (Pali) dalam terjemahan beginian sangat penting, IMHO.

Semoga tim penterjemah DC dapat menerima masukan gw.  _/\_
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »