News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali

Started by Sukma Kemenyan, 19 December 2011, 11:02:47 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

Quote from: Choa on 21 December 2011, 11:27:55 AM
kalau anda menyimak saya berposisi sebagai pangeran sekarang
dan tidak akan menjadi buddha dalam kehidupan sekarang

paham om???

baiklah Yang Mulia Pangeran, jadi apakah sampai saat ini anda masih melakukan hubungan seksual dengan istri anda?

Indra

Quote from: Choa on 21 December 2011, 11:03:38 AM
langit/alam 32, dinamakan alam buddha, tempat para buddha sarvakha
langit/alam 33, dinamakan alam dharma, tempat sukhavati dan para mahluk dharma (bodhisattva, pacekhabuddha, dan mahasattva serta sammasambuddha)

mohon petunjuk YM Pangeran, saya bisa baca dimana referensi tentang alam 32 dan 33 ini?

Choa

Quote from: ryu on 21 December 2011, 11:19:03 AM
kalian lupa ya ada buda yang masih hidup dan berkeluarga, LSY
LSY boleh mengaku buddha, tetapi buddha sarvaka dalam pengertian tantrayana

atau dia buddha, bagi murid-muridnya

aslinya da kelahiran bodhisattva level 6 (masa awal jalan)

pengajarangnya banyak di tentang karena tidak convensional, tetapi ingat jasanya mengenalkan
buddha dhamma di luar negri,

kesalahan (mungkin) ada
jasa juga ada.

Mas Tidar

Quote from: Kemenyan on 19 December 2011, 11:02:47 AM
Mungkinkah ?  :-?

Mungkinkah seseorang yang telah mencapai nibbana (arahat)
Bertekad untuk bergumul dengan samsara lagi ?

sedikit menjawab dari link yang sudah pernah ada, dimulai dari tingkat sotapana:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20967.msg367924#msg367924

Banyak orang secara keliru beranggapan bahwa Sotapana ada dua jenis - satu adalah Sotapanna senior, dan yg lainnya adalaj Sotapanna Junior. Karena dalam Visuddhimagga dan komentar lainnya disebutkan bahwa seorang meditator yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana, tingkat ke dua dari pengetahuan Pandangan Terang, adalah Cula-Sotapanna, kata Cula dalam beberapa kasus, merujuk pada "Junior" atau "kecil", itulah sebabnya mengapa banyak orang yang menganggap "Cula-Sotapanna" sebagai "Sotapanna Junior" atau "Sotapanna kecil". tentu saja, dalam hal ini, dalam kata Cula-Sotapanna, "Cula" bukan bermakna "junior" atau "kecil". Makna "Cula" dalam kata Cula-Sotapanna berarti "menyerupai Sotapanna". seorang Sotapanna tidak akan terlahir kembali di empat alam Apaya (empat alam sengsara); dengan cara yang sama seseorang yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana, Pengetahuan Pandangan Terang Sebab-akibat, tidak akan terlahir kembali dalam salah satu dari empat alam Apaya dalam kelahiran berikutnya. Itulah sebabnya mengapa seorang yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana disebut Cula-Sotapanna. Maknanya adalah "seorang yang menyerupai seorang Sotapanna."
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Choa

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 December 2011, 11:19:43 AM
Anda masih terkotakkan sedikit. Kalau mau, anda bisa bebas dari belenggu tersebut. Saya selain Buddhis, juga Kr1sten, Muslim, Hindu, dan merangkap pendeta Zeus. Jika ada hutang karma yang mau dihabiskan, kita bisa minta tolong sama Yesus yang sudah disalib membayar karma. Nanti kalau mau ke Tanah Buddha Barat, juga bisa pinjam Pegasus saya.

inilah tulisan seorang praktisi buddha dharma

sarkasme, moha, dan ego

but, anda mulia
orang lain tidak benar dalam memahami dharma,

hormat sama yang mulia
_/\_

Choa

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 December 2011, 11:22:41 AM
Tidak mengherankan jika saja anda belajar sedikit apa itu "arahat" menurut Buddhisme.

arahat menurut buddhisme mana?
buddhisme theravada saja

sempit pikiranmu nak.

Kang_Asep

Quote from: Indra on 21 December 2011, 11:21:08 AM
Bagi seorang Arahat, bukanlah mustahil untuk berada di tempat berbeda pada saat yg sama.
tapi baiklah saya ralat pertanyaan saya,"pada saat ini, Sang Arahat  beragama apakah?"

saya tidak mengetahui, arahat mana yang pernah berkata "agamaku buddha".

seorang arahat tidak terikat kepada label agama, tidak terikat kepada ssuatu sebagai "milikku".

Kang_Asep

Quote from: Choa on 21 December 2011, 11:35:34 AM
arahat menurut buddhisme mana?
buddhisme theravada saja

sempit pikiranmu nak.

mungkin sekarang ada bisa membuat pikiran kita semua menjadi luas. siapakah orang itu?

Indra

Quote from: Kang_Asep on 21 December 2011, 11:39:08 AM
saya tidak mengetahui, arahat mana yang pernah berkata "agamaku buddha".

seorang arahat tidak terikat kepada label agama, tidak terikat kepada ssuatu sebagai "milikku".

saya tidak akan membantah anda dalam hal ini, dan pertanyaan itu juga tidak ditujukan pada anda. tapi saya curiga arahat satu ini masih terikat pada banyak-suatu.

Choa

Quote from: Indra on 21 December 2011, 11:31:37 AM
mohon petunjuk YM Pangeran, saya bisa baca dimana referensi tentang alam 32 dan 33 ini?

cukup indra,

jangan kau kotori cetanamu, kasihanilah dirimu jangan kamu keras kepala
lihatlah dirimu, aku (Choa) benar atau salah tidak akan membawa kamu ke bawah atau ke atas

perhatikan pikiranmu, cukup jangan buang waktumu untuk memuaskan egomu
perhatkan pikiranmu, kamma jelek kalau berbuah indra
sungguh teramat menderita

cukup, kasihanilah dirimu
aku berkata (menulis) untuk kedua kalinya padamu.

jika tulisanku hanya membuat member disini memupuk akusala mula citta sebaiknya saya tidak posting lagi
selamat meneruskan pencarian kalian, praktekan dhamma
jangan hanya di pelajari secara teoritis saja

meditasilah, realisasikan dhamma
jangan menghina orang lain sementara diri sendiri belum membuktikanya.

metta cetanna

Menander

Quote from: Choa on 21 December 2011, 11:32:11 AM
LSY boleh mengaku buddha, tetapi buddha sarvaka dalam pengertian tantrayana

atau dia buddha, bagi murid-muridnya

aslinya da kelahiran bodhisattva level 6 (masa awal jalan)

pengajarangnya banyak di tentang karena tidak convensional, tetapi ingat jasanya mengenalkan
buddha dhamma di luar negri,

kesalahan (mungkin) ada
jasa juga ada.


kalau li hong zhi & chang thien ran kesuciannya sudah tingkat berapa?
Saya adalah Menander I, Sang Raja Indo-Yunani yang suka blak-blak an. Penguasa dataran India, Baktria, dan sampai Eropa.

sobat-dharma

 [at] Kang_Asep
sudah... lagi seru nih tonton saja deh  ;D :)) :))
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Indra

Quote from: Choa on 21 December 2011, 11:43:26 AM
cukup indra,

jangan kau kotori cetanamu, kasihanilah dirimu jangan kamu keras kepala
lihatlah dirimu, aku (Choa) benar atau salah tidak akan membawa kamu ke bawah atau ke atas

perhatikan pikiranmu, cukup jangan buang waktumu untuk memuaskan egomu
perhatkan pikiranmu, kamma jelek kalau berbuah indra
sungguh teramat menderita

cukup, kasihanilah dirimu
aku berkata (menulis) untuk kedua kalinya padamu.

jika tulisanku hanya membuat member disini memupuk akusala mula citta sebaiknya saya tidak posting lagi
selamat meneruskan pencarian kalian, praktekan dhamma
jangan hanya di pelajari secara teoritis saja

meditasilah, realisasikan dhamma
jangan menghina orang lain sementara diri sendiri belum membuktikanya.

metta cetanna

Bung YM, terlepas dari apakah anda benar2 suci atau tidak, dalam berdiskusi, terutama di forum ini, jika seseorang membuat suatu pertanyaan kontroversial, maka member lain berhak mempertanyakan referensi yg ia gunakan, sekarang saya menggunakan hak itu, silakan anda menjawabnya.

Indra

Quote from: sobat-dharma on 21 December 2011, 11:44:05 AM
[at] Kang_Asep
sudah... lagi seru nih tonton saja deh  ;D :)) :))

silakan bergabung, mumpung masih ada kesempatan

sobat-dharma

Quote from: Indra on 21 December 2011, 11:48:44 AM
silakan bergabung, mumpung masih ada kesempatan

Trims bro...., nggak deh. Lagi nggak mood. Enakan nonton aja.  ;D
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek