bukankah seorang arahat tidak lagi bisa didefenisikan sebagai ada(eksis), tidak ada, ada dan tidak ada, dan bukan ada dan bukan tidak ada??
ilustrasi ya,
buddha gotama "diam" saat di tanya jika beliau parinibanna ada atau tidak
artinya saya berbicara tentang "dhamma" yang seperti daun di dalam hutan
saya melihat dengan mata kepala sendiri dan berinteraksi, saya pernah menjadi
salah satu diantara mereka, lalu saya menuliskan
1, saya tidak pernah dan tidak pernah akan merubah kata-kata buddha Gotama
2, saya melihat artinya pengalaman saya sendiri
anda fell free untuk percaya apa tidak, itu hak anda
yang jadi masalah kan kalau apa yang saya tuliskan tidak sesuai sutta, itu saya hindari
tetapi kalau masalahnya tidak ada di sutta saya akui,
sebagai contoh saya katakan ada alam/langit 32 atau 33
sang buddha tidak pernah berkata " tidak ada langit/alam 32 atau 33"
betul tidak.
masalah perbedaan pemahaman tentang suatu sutta itu biasa karena level panna
masing-masing individu berbeda.