Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali

Started by Sukma Kemenyan, 19 December 2011, 11:02:47 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Quote from: Kang_Asep on 21 December 2011, 11:15:05 AM
hal yang sangat mengherankan, bila seorang berkeluarga dianggap tidak sesuai dengan arahatnya agama Buddha. karena sang Buddha sendiri berkeluarga dan mempunyai anak bernama rahula.
Quote from: Indra on 21 December 2011, 11:16:33 AM
Pangeran Siddhattha memang pernah berkeluarga dan memiliki Anak, tapi bedakan antara Pangeran Siddhattha dan Sang Buddha.
kalian lupa ya ada buda yang masih hidup dan berkeluarga, LSY
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: Choa on 21 December 2011, 11:10:23 AM
maksudnya?
apakah buddha dhamma adalah agama bagi anda?

jika ya, saya tidak terikat oleh pengkotakan yang anda sangkakan
saya bukan theradava, mahayana, tantrayana
saya juga seorang theravada, mahayana, tantrayana

saya hanya mengikuti kata-kata manusi buddha Gotama
ada yang salah???
Anda masih terkotakkan sedikit. Kalau mau, anda bisa bebas dari belenggu tersebut. Saya selain Buddhis, juga Kr1sten, Muslim, Hindu, dan merangkap pendeta Zeus. Jika ada hutang karma yang mau dihabiskan, kita bisa minta tolong sama Yesus yang sudah disalib membayar karma. Nanti kalau mau ke Tanah Buddha Barat, juga bisa pinjam Pegasus saya.

Kang_Asep

Quote from: Indra on 21 December 2011, 11:18:12 AM
seseorang tidak bisa jadi penganut agama Buddha dan agama lain pada saat yg bersamaan, Bro.

tentu saja. seperti halnya seseorang tidak bisa pergi ke geraja dan ke viahara pada saat yang bersamaan. karena itu dua tempat yang berbeda. tapi seseorang bisa pergi ke geraja di hari minggu, dan ke vihara di hari selasa. apakah itu mustahil dilakukan?

Indra

Quote from: Kang_Asep on 21 December 2011, 11:17:56 AM
ketika pangeran menjadi buddha, apakah keluarganya tidak diakui lagi sebagai keluarganya?

menurut saya begitu, tapi saya tidak akan memaksakan pandangan saya pada anda. Sang Buddha memperlakukan ayahnya, ibu tirinya, anaknya, sama seperti Beliau memperlakukan orang lain. Sang Buddha menyapa ayahnya dengan sebutan "Perumah tangga," dan ketika Rahula menjadi samanera dan menjadi Bhikkhu, Sang Buddha juga tidak memberikan hak istimewa padanya.

Indra

#214
Quote from: Kang_Asep on 21 December 2011, 11:20:26 AM
tentu saja. seperti halnya seseorang tidak bisa pergi ke geraja dan ke viahara pada saat yang bersamaan. karena itu dua tempat yang berbeda. tapi seseorang bisa pergi ke geraja di hari minggu, dan ke vihara di hari selasa. apakah itu mustahil dilakukan?

Bagi seorang Arahat, bukanlah mustahil untuk berada di tempat berbeda pada saat yg sama.
tapi baiklah saya ralat pertanyaan saya,"pada saat ini, Sang Arahat  beragama apakah?"

K.K.

Quote from: Kang_Asep on 21 December 2011, 11:15:05 AM
hal yang sangat mengherankan, bila seorang berkeluarga dianggap tidak sesuai dengan arahatnya agama Buddha. karena sang Buddha sendiri berkeluarga dan mempunyai anak bernama rahula.
Tidak mengherankan jika saja anda belajar sedikit apa itu "arahat" menurut Buddhisme.

Choa

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 December 2011, 11:07:29 AM
Kalo boleh tanya lagi, kitab Pali itu 'kan berarti ngaco, tapi ada ga ajaran2 yang masih sesuai dharma?
kamu ini moderator tetapi kenapa kamu gagal menangkap tulisan saya?
apakah karena rasa 'ego'mu sehinga tidak membaca tulisan saya

saya lahir disini, adalah praktisi semua kata-kata Sammasambuddha Gotama
paham???

lalu saya menulis yang tidk ada di sutta (theravada)

dengarkan,
suatu saat Yng Terberkahi tiba di pingir hutan, lalu yang dijunjung dunia mengambil segengam daun
dan bertanya pada Y.A. Ananda,
ananda banyak mana daun yang ada di tanganku dan daun yang ada di hutan ini
yang di hutan ini , bhante jawab ananda

lalu yang Agung berkata" inilah dhamma yang kuajarkan pada murid-muridku yang ada di gengaman tanganku, dan ananda daun yang di hutn itu ibarat dhamma yang tidak aku ajarkan.
akan tetapi ananda, dhamma yang kuajarkan sudah cukup membawa manusia mencapai nibbana jika mereka mempraktekanya"


apakah kamu tidak percaya pada Buddha Gotama???

ryu

 [at]  om menyan, mending di split yang oot nih =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Choa

Quote from: Indra on 21 December 2011, 11:11:01 AM
terlepas dari ada revisi atau tidak, jika saya jadi anda, saya akan membaca lebih banyak tentang Arahat dan tentang Buddhisme, sebelum saya berani ngaku2 Arahat.

saya bukan arahat
untuk kedua kali saya tulis

thanks

Indra

Quote from: Choa on 21 December 2011, 11:24:53 AM
saya bukan arahat
untuk kedua kali saya tulis

thanks

ya, maaf atas kekeliruan saya yg disengaja,anda adalah Gurunya Arahat.

Choa

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 December 2011, 11:12:16 AM
"Beliau" bukan Arahat, tapi Bodhisatva atau Mahasatva. Muridnyalah yang ada sebagian Arahat.
kali ini anda menyimak

anumodanna

K.K.

Quote from: Kang_Asep on 21 December 2011, 11:20:26 AM
tentu saja. seperti halnya seseorang tidak bisa pergi ke geraja dan ke viahara pada saat yang bersamaan. karena itu dua tempat yang berbeda. tapi seseorang bisa pergi ke geraja di hari minggu, dan ke vihara di hari selasa. apakah itu mustahil dilakukan?
Tidak bisa, sebab Hari Jumat harus ke Mesjid sekaligus ke kuil Apollo dan waktunya bersamaan.

Indra

 [at] Choa, apakah anda yakin bahwa anda bukan Satria?

Choa

Quote from: Indra on 21 December 2011, 11:16:33 AM
Pangeran Siddhattha memang pernah berkeluarga dan memiliki Anak, tapi bedakan antara Pangeran Siddhattha dan Sang Buddha.

kalau anda menyimak saya berposisi sebagai pangeran sekarang
dan tidak akan menjadi buddha dalam kehidupan sekarang

paham om???

K.K.

Quote from: Choa on 21 December 2011, 11:23:30 AM
kamu ini moderator tetapi kenapa kamu gagal menangkap tulisan saya?
apakah karena rasa 'ego'mu sehinga tidak membaca tulisan saya
Maafkan saya, dan harap maklum sebab moderator di sini bukan semuanya ahli penyakit jiwa.


Quotesaya lahir disini, adalah praktisi semua kata-kata Sammasambuddha Gotama
paham???

lalu saya menulis yang tidk ada di sutta (theravada)

dengarkan,
suatu saat Yng Terberkahi tiba di pingir hutan, lalu yang dijunjung dunia mengambil segengam daun
dan bertanya pada Y.A. Ananda,
ananda banyak mana daun yang ada di tanganku dan daun yang ada di hutan ini
yang di hutan ini , bhante jawab ananda

lalu yang Agung berkata" inilah dhamma yang kuajarkan pada murid-muridku yang ada di gengaman tanganku, dan ananda daun yang di hutn itu ibarat dhamma yang tidak aku ajarkan.
akan tetapi ananda, dhamma yang kuajarkan sudah cukup membawa manusia mencapai nibbana jika mereka mempraktekanya"


apakah kamu tidak percaya pada Buddha Gotama???
Iya, saya percaya sekali, makanya saya bilang kalau mau bayar hutang karma, cari Yesus saja.