Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.

Started by johan3000, 21 July 2010, 05:55:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

andrew

kenapa pertanyaan ini ga ada yang jawab?

kapan LSY jadi bhiksu? siapa yang menahbiskan?

kapan LSY menikah?

4DMYN

setuju dengan pariahina,
kalau gak ada tafsir menafsir untuk apa guru-guru agama Buddha yang disebutkan pariahina? untuk apa kitab komentar ditulis? kitab milinda panha itu apa bukan tafsiran?

Vidyadhara

Quote from: apsa on 29 July 2010, 11:49:17 PM
Sepertinya saya harus ngepost lg nh..
saya menerima kalau anda melakukan tafsiran,jd tolong dijawab statement saya ini..

Quote from: Vidyadhara on 29 July 2010, 09:00:25 PM
Quote from: Indra on 29 July 2010, 11:32:17 AM

bagaimana dengan statement berikut ini?

Sakyamuni Budha berkata semenjak masa lampau bahwa Budha dan insan adalah satu dan sama belaka, bukan dua atau 3 hal yang berbeda. Ia juga berkata bahwa semua insan adalah juga Budha. Manusia adalah Budha. Mereka adalah sejenis dan bukan 2 jenis yang berbeda. 
Saya mengikuti jejak langkah Sakyamuni Budha dengan seksama dalam mempelajari Budhisme. Begitu dekatnya saya dengan nya sehingga dapat merangkul dan menyatu dengan nya. Kami berdua adalah satu belaka. Saya adalah Sakyamuni. Sakyamuni adalah saya.
"LSY"

Apa makna dari kalimat yg di-bold di atas?

Kalimat yang sepert in tidak bisa ditelan mentah - mentah begitu saja. Semua Insan dikatakan Buddha karena semua Insan memiliki benih Ke Buddha an dan semua makhluk bisa mencapai Ke Buddha an (tentu nya dengan proses melatih diri, karena dengan proses Melatih Diri itu lama kelamaan kebijaksanaan kita akan meningkat setahap demi setahap, sehingga pada akhirnya kita dapat memahami jati diri, menyaksikan Buddhata yang sebenar nya tidak berada di luar Diri kita). mengenai ini yang di Bold di dalam Latihan Tantra bila seseornag melaksanakan suatu Latiha, mislanya Sadhana Sakyamuni Buddha, lama - kelamaan ia akan dapat merealisasikan tubuh, Ucapan, dan Pikiran dari Sakyamuni Budda, tetapi bukan berarti ia adalah Samyak Sambuddha Nirmanakaya Agung seperti Sakyamuni Buddha. Dan dikatakan sama sebenar nya bagi berlatih Vajrayana dan sudah dapat merealisasikan tubuh Dharmakaya, memahami Kesunyataan, dan mencapai Pencerahan Agung, Dharmakaya dari semua Buddha dan Bodhisatva adalah sama, tidak ada batasan apa pun yang timbul dari Dualisme pikiran, segala nya adalah Sunya. Bila kata - kata yang seperti ini, memang tidak bisa ditelan begitu saja, karena bila langsung ditelan begitu saja, anda akan merasa aneh, sama seeprti kata - kata Zen, bila ditelan begitu saja, maka akan terasa sangat aneh

boleh2 saja ditafsirkan begitu..
tapi saya rasa bagi perkataannya bisa dibilang rada menyesatkan bukan?
bagi yg kurang penafsirannya spt bro Vidyadhara.
apa yang didapat oleh yg kurang pengetahuan tapi cuma mengikuti belaka?
tentu percaya apa adanya?
dan saya rasa kalau pun hendak mengatakan kalau dia bisa memahami jalan pikiran , statementnya akan berbeda bukan?
saya mencoba menafsirkan intent/tujuan dia dalam penggunaan kata2nya.
kalau dia hendak mengatakan kalau dia memahami sakyamuni/dia merasa satu dengan sakyamuni,saya rasa dia tidak akan perlu sampai mengklaim sakyamuni.
bukankah begitu?
mungkin anda bakal mengatakan beda orang,beda cara.
itu benar,dan coba selamilah orang spt apa yg mengklaim begitu?

Kalo dibilang menyesatkan, bearti Sutra yang perlu penafsiran juga menyesatkan. Sebenar nya di sini ditulis sperti itu karena ada orang yang dapat memahami, tetapi untuk orang yang belum dapat memahami nya, yah tentu nya tidak untuk melaksanakannya karena sebelum melaksanakan suatu hal, kita harus memahami terlebih dahulu. Di dalam Buddhis tidak ada satu pun yang menekankan kita melaksanakan suatu hal tanpa memahami nya secara jelas

Pariahina

Quote from: 4DMYN on 29 July 2010, 11:55:55 PM
setuju dengan pariahina,
kalau gak ada tafsir menafsir untuk apa guru-guru agama Buddha yang disebutkan pariahina? untuk apa kitab komentar ditulis? kitab milinda panha itu apa bukan tafsiran?

Jelas itu adalah penafsiran Shixiong 4DMYN. Semua pakar Buddhisme juga mengakui itu adalah tafsiran. Bilang bukan penafsiran ya jelas adalah suatu kesalahan besar. Tapi biar saja mereka ngomong yang aneh2, jadi biar kelihatan ............ =)) =)) =))
Semakin banyak mereka ngomong yang aneh2, semakin jelas bahwa ............ =)) =)) =))

johan3000

Quote from: andrew on 29 July 2010, 11:54:32 PM
kenapa pertanyaan ini ga ada yang jawab?

kapan LSY jadi bhiksu? siapa yang menahbiskan?

kapan LSY menikah?

Ini pertanyaan yg gampang dijawab bro...
cuma gw lagi menunggu orang2 yg mengaku murid LSY utk menjawab.....

pertanyaan yg sangat umum aja sengaja dilewatkan...
kelihatannya lebih senang bahas... MINUM KOPI lagi dehhhhh

Apa bos elu juga ada saham di StarBuck atau Coffee bean ? =))

bro Andrew ini menandakan customer servicesnya memang agak lemot dehhh
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

andrew

Quote from: 4DMYN on 29 July 2010, 11:55:55 PM
setuju dengan pariahina,
kalau gak ada tafsir menafsir untuk apa guru-guru agama Buddha yang disebutkan pariahina? untuk apa kitab komentar ditulis? kitab milinda panha itu apa bukan tafsiran?


mereka bukan menafsirkan, tapi mereka sudah membuktikan apa yang diajarkan Buddha, kemudian mereka membagikan pengetahuan yang telah mereka buktikan,

bukan menafsirkan.

cara membuktikan ajaran buddha juga sudah jelas, dengan sila samadhi panna, jalan mulia beruas delapan,

ngga perlu di tafsirkan.


pertanyaan yang ini di jawab deh

kapan LSY jadi bhiksu? siapa yang menahbiskan? dimana?

kapan LSY menikah ?

apsa

Quote from: Vidyadhara on 29 July 2010, 11:56:13 PM
Quote from: apsa on 29 July 2010, 11:49:17 PM
Sepertinya saya harus ngepost lg nh..
saya menerima kalau anda melakukan tafsiran,jd tolong dijawab statement saya ini..

Quote from: Vidyadhara on 29 July 2010, 09:00:25 PM
Quote from: Indra on 29 July 2010, 11:32:17 AM

bagaimana dengan statement berikut ini?

Sakyamuni Budha berkata semenjak masa lampau bahwa Budha dan insan adalah satu dan sama belaka, bukan dua atau 3 hal yang berbeda. Ia juga berkata bahwa semua insan adalah juga Budha. Manusia adalah Budha. Mereka adalah sejenis dan bukan 2 jenis yang berbeda. 
Saya mengikuti jejak langkah Sakyamuni Budha dengan seksama dalam mempelajari Budhisme. Begitu dekatnya saya dengan nya sehingga dapat merangkul dan menyatu dengan nya. Kami berdua adalah satu belaka. Saya adalah Sakyamuni. Sakyamuni adalah saya.
"LSY"

Apa makna dari kalimat yg di-bold di atas?

Kalimat yang sepert in tidak bisa ditelan mentah - mentah begitu saja. Semua Insan dikatakan Buddha karena semua Insan memiliki benih Ke Buddha an dan semua makhluk bisa mencapai Ke Buddha an (tentu nya dengan proses melatih diri, karena dengan proses Melatih Diri itu lama kelamaan kebijaksanaan kita akan meningkat setahap demi setahap, sehingga pada akhirnya kita dapat memahami jati diri, menyaksikan Buddhata yang sebenar nya tidak berada di luar Diri kita). mengenai ini yang di Bold di dalam Latihan Tantra bila seseornag melaksanakan suatu Latiha, mislanya Sadhana Sakyamuni Buddha, lama - kelamaan ia akan dapat merealisasikan tubuh, Ucapan, dan Pikiran dari Sakyamuni Budda, tetapi bukan berarti ia adalah Samyak Sambuddha Nirmanakaya Agung seperti Sakyamuni Buddha. Dan dikatakan sama sebenar nya bagi berlatih Vajrayana dan sudah dapat merealisasikan tubuh Dharmakaya, memahami Kesunyataan, dan mencapai Pencerahan Agung, Dharmakaya dari semua Buddha dan Bodhisatva adalah sama, tidak ada batasan apa pun yang timbul dari Dualisme pikiran, segala nya adalah Sunya. Bila kata - kata yang seperti ini, memang tidak bisa ditelan begitu saja, karena bila langsung ditelan begitu saja, anda akan merasa aneh, sama seeprti kata - kata Zen, bila ditelan begitu saja, maka akan terasa sangat aneh

boleh2 saja ditafsirkan begitu..
tapi saya rasa bagi perkataannya bisa dibilang rada menyesatkan bukan?
bagi yg kurang penafsirannya spt bro Vidyadhara.
apa yang didapat oleh yg kurang pengetahuan tapi cuma mengikuti belaka?
tentu percaya apa adanya?
dan saya rasa kalau pun hendak mengatakan kalau dia bisa memahami jalan pikiran , statementnya akan berbeda bukan?
saya mencoba menafsirkan intent/tujuan dia dalam penggunaan kata2nya.
kalau dia hendak mengatakan kalau dia memahami sakyamuni/dia merasa satu dengan sakyamuni,saya rasa dia tidak akan perlu sampai mengklaim sakyamuni.
bukankah begitu?
mungkin anda bakal mengatakan beda orang,beda cara.
itu benar,dan coba selamilah orang spt apa yg mengklaim begitu?

Kalo dibilang menyesatkan, bearti Sutra yang perlu penafsiran juga menyesatkan. Sebenar nya di sini ditulis sperti itu karena ada orang yang dapat memahami, tetapi untuk orang yang belum dapat memahami nya, yah tentu nya tidak untuk melaksanakannya karena sebelum melaksanakan suatu hal, kita harus memahami terlebih dahulu. Di dalam Buddhis tidak ada satu pun yang menekankan kita melaksanakan suatu hal tanpa memahami nya secara jelas

sorry,menyesatkan?
saya tidak paham apa itu sutta
setau saya,yg saya kutip adalah klaim LSY.
sebenarnya saya lebih membahas soal klaim dgn berhubungan dgn sakyamuni.
dan intent dari klaim.


johan3000

GOOGLE : Lu sheng yen with girl

halaman 3 bagian bawah ketemu gambar ini....(ini rasanya posting dari bro Virya....) =))


siapakah cowok yg ditengah ya ?  :)) :)) :)) :)) :)) :))

bukan bro Virya tohhh

kira2 kedua lengan itu menyenggol PEPAYA lunak gak ? mohon klarifikasi yaa
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Pariahina

Ndrew. Ya membuktikan itu dan membagikan itu apa bukannya menafsirkan? =)) Mereka khan memberikan komentar2 mereka. Itu namanya bukan penafsiran Bro? Udah jangan mengalihkan perhatian ke masalah2 lain. Kita batesi aja dulu masalah tafsiran ini. Ga usah beralih ke topik laen dulu.

Vidyadhara

Quote from: andrew on 29 July 2010, 11:54:32 PM
kenapa pertanyaan ini ga ada yang jawab?

kapan LSY jadi bhiksu? siapa yang menahbiskan?

kapan LSY menikah?

Menikah itu sebelum masuk Buddhis, umr 25 tahun dari waktu masih kr****n sudah menikah. Menerima Upasampada pada tanggal 19 Maret 1986 (Imlek tanggal 10 bulan 2), yang Meng Upasampada adalah Maha Bhiksu Guo xian, ini foto nya

apsa

Quote from: Pariahina on 29 July 2010, 11:50:54 PM
Kang Apsa tidak akan ada salah penafsiran kalo dibaca secara lengkap dari awal. Saya kurang paham apa yang ente maksudkan dari pertanyaan ente? Bisa diperjelas lagi?

saya ingat beberapa hari lalu ada postingan tentang claim lsy..
"tentang ngopi"
mungkin itu sudah dibahas,saya hendak membahas tentang klaim dia secara keseluruhan..
dimana dia mengklaim tentang sakyamuni juga..
saya agak heran kenapa dia suka banget mengklaim tentang sakyamuni,seakan2 hendak menegaskan/menvalidkan diri sendiri.
ditambah dengan kalimat yg dibold yg saya quote tersebut..
dari penafsiran saya,saya merasa dia berusaha menjual diri.
di agama lain,mungkin orang akan menerima dia secara langsung..tapi di agama buddhist,kita diajarkan berpikir kritis..
dan dalam penafsiran saya,saya tidak merasa LSY seseorang yg spesial/patut saya ikuti.
tapi itu pendapat saya,utk bro2 sekalian,pilihan anda andalah yg bisa menentukan sendiri.
beda hal kalau  tentang dalai lama.

saya rasa pertanyaan 4dmin dl sudah terjawab.
sekian utk hari ini...thanks.

Vidyadhara

Quote from: apsa on 30 July 2010, 12:04:05 AM
Quote from: Vidyadhara on 29 July 2010, 11:56:13 PM
Quote from: apsa on 29 July 2010, 11:49:17 PM
Sepertinya saya harus ngepost lg nh..
saya menerima kalau anda melakukan tafsiran,jd tolong dijawab statement saya ini..

Quote from: Vidyadhara on 29 July 2010, 09:00:25 PM
Quote from: Indra on 29 July 2010, 11:32:17 AM

bagaimana dengan statement berikut ini?

Sakyamuni Budha berkata semenjak masa lampau bahwa Budha dan insan adalah satu dan sama belaka, bukan dua atau 3 hal yang berbeda. Ia juga berkata bahwa semua insan adalah juga Budha. Manusia adalah Budha. Mereka adalah sejenis dan bukan 2 jenis yang berbeda. 
Saya mengikuti jejak langkah Sakyamuni Budha dengan seksama dalam mempelajari Budhisme. Begitu dekatnya saya dengan nya sehingga dapat merangkul dan menyatu dengan nya. Kami berdua adalah satu belaka. Saya adalah Sakyamuni. Sakyamuni adalah saya.
"LSY"

Apa makna dari kalimat yg di-bold di atas?

Kalimat yang sepert in tidak bisa ditelan mentah - mentah begitu saja. Semua Insan dikatakan Buddha karena semua Insan memiliki benih Ke Buddha an dan semua makhluk bisa mencapai Ke Buddha an (tentu nya dengan proses melatih diri, karena dengan proses Melatih Diri itu lama kelamaan kebijaksanaan kita akan meningkat setahap demi setahap, sehingga pada akhirnya kita dapat memahami jati diri, menyaksikan Buddhata yang sebenar nya tidak berada di luar Diri kita). mengenai ini yang di Bold di dalam Latihan Tantra bila seseornag melaksanakan suatu Latiha, mislanya Sadhana Sakyamuni Buddha, lama - kelamaan ia akan dapat merealisasikan tubuh, Ucapan, dan Pikiran dari Sakyamuni Budda, tetapi bukan berarti ia adalah Samyak Sambuddha Nirmanakaya Agung seperti Sakyamuni Buddha. Dan dikatakan sama sebenar nya bagi berlatih Vajrayana dan sudah dapat merealisasikan tubuh Dharmakaya, memahami Kesunyataan, dan mencapai Pencerahan Agung, Dharmakaya dari semua Buddha dan Bodhisatva adalah sama, tidak ada batasan apa pun yang timbul dari Dualisme pikiran, segala nya adalah Sunya. Bila kata - kata yang seperti ini, memang tidak bisa ditelan begitu saja, karena bila langsung ditelan begitu saja, anda akan merasa aneh, sama seeprti kata - kata Zen, bila ditelan begitu saja, maka akan terasa sangat aneh

boleh2 saja ditafsirkan begitu..
tapi saya rasa bagi perkataannya bisa dibilang rada menyesatkan bukan?
bagi yg kurang penafsirannya spt bro Vidyadhara.
apa yang didapat oleh yg kurang pengetahuan tapi cuma mengikuti belaka?
tentu percaya apa adanya?
dan saya rasa kalau pun hendak mengatakan kalau dia bisa memahami jalan pikiran , statementnya akan berbeda bukan?
saya mencoba menafsirkan intent/tujuan dia dalam penggunaan kata2nya.
kalau dia hendak mengatakan kalau dia memahami sakyamuni/dia merasa satu dengan sakyamuni,saya rasa dia tidak akan perlu sampai mengklaim sakyamuni.
bukankah begitu?
mungkin anda bakal mengatakan beda orang,beda cara.
itu benar,dan coba selamilah orang spt apa yg mengklaim begitu?

Kalo dibilang menyesatkan, bearti Sutra yang perlu penafsiran juga menyesatkan. Sebenar nya di sini ditulis sperti itu karena ada orang yang dapat memahami, tetapi untuk orang yang belum dapat memahami nya, yah tentu nya tidak untuk melaksanakannya karena sebelum melaksanakan suatu hal, kita harus memahami terlebih dahulu. Di dalam Buddhis tidak ada satu pun yang menekankan kita melaksanakan suatu hal tanpa memahami nya secara jelas

sorry,menyesatkan?
saya tidak paham apa itu sutta
setau saya,yg saya kutip adalah klaim LSY.
sebenarnya saya lebih membahas soal klaim dgn berhubungan dgn sakyamuni.
dan intent dari klaim.

Maksud saya yang anda katakan rada menyesatkan, bila demikian bukankah bearti Sutra yang perlu penafsiran juga menyesatkan? Sebenar nya di sini ditulis sperti itu karena ada orang yang dapat memahami, tetapi untuk orang yang belum dapat memahami nya, yah tentu nya tidak untuk melaksanakannya karena sebelum melaksanakan suatu hal, kita harus memahami terlebih dahulu. Di dalam Buddhis tidak ada satu pun yang menekankan kita melaksanakan suatu hal tanpa memahami nya secara jelas

4DMYN

Quote from: andrew on 30 July 2010, 12:02:49 AM
Quote from: 4DMYN on 29 July 2010, 11:55:55 PM
setuju dengan pariahina,
kalau gak ada tafsir menafsir untuk apa guru-guru agama Buddha yang disebutkan pariahina? untuk apa kitab komentar ditulis? kitab milinda panha itu apa bukan tafsiran?


mereka bukan menafsirkan, tapi mereka sudah membuktikan apa yang diajarkan Buddha, kemudian mereka membagikan pengetahuan yang telah mereka buktikan,

bukan menafsirkan.

cara membuktikan ajaran buddha juga sudah jelas, dengan sila samadhi panna, jalan mulia beruas delapan,

ngga perlu di tafsirkan.

aneh.. gak perlu ditafsirkan tapi menulis kitab tafsiran.. gak masuk akal banget sih... :))

Adhitthana

Quote from: johan3000 on 30 July 2010, 12:06:19 AM
GOOGLE : Lu sheng yen with girl

halaman 3 bagian bawah ketemu gambar ini....(ini rasanya posting dari bro Virya....) =))


siapakah cowok yg ditengah ya ?  :)) :)) :)) :)) :)) :))

bukan bro Virya tohhh

kira2 kedua lengan itu menyenggol PEPAYA lunak gak ? mohon klarifikasi yaa
kalo pake ilmu tafsir ....
Foto ini Sotoshop  ^-^
tapi kalo ada foto mahaguyu diucapin selamat ulang tahun ..... Foto asli

keren yeeeeh ....ilmu tafsir  ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

johan3000

Quote from: Pariahina on 30 July 2010, 12:06:26 AM
Ndrew. Ya membuktikan itu dan membagikan itu apa bukannya menafsirkan? =)) Mereka khan memberikan komentar2 mereka. Itu namanya bukan penafsiran Bro? Udah jangan mengalihkan perhatian ke masalah2 lain. Kita batesi aja dulu masalah tafsiran ini. Ga usah beralih ke topik laen dulu.

QuoteGuru Besar Lu disebut sebagai seorang Buddha Hidup oleh murid-murid beliau dan Yang Suci Dalai Lama.

Kapan Dalai Lama mengatakan spt itu? adakah youTube nya ?

udahhh deh Akang priahina gak usah tafsir menafsir dehhhhh bahas yg pokok aja dehhhh
lagi pula tafsir menafsir bukan komponen utama di Buddhist...
:P :P :P :P
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya