Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain => Topic started by: g.citra on 11 December 2008, 12:49:53 AM

Title: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 11 December 2008, 12:49:53 AM
Menurut sebagian orang: Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya (termasuk manusia)...
Lalu ada yang berpendapat: Tuhan tidak ada kalau tidak ada julukkan untuk nya (dibuat oleh manusia)?

Bagaimana pendapat teman - teman?

Namo Buddhaya...  _/\_ ...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 11 December 2008, 01:00:44 AM
Lalu alam semesta ini menurut Buddhis spontan? tak ada proses? trims...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Sumedho on 11 December 2008, 08:18:04 AM
jika mencabut sebuah rumput dibumi ini adalah mundur 1 kappa, maka sampai seluruh rumput dibumi dicabut juga belum ketemu ujungnya.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Sunce™ on 11 December 2008, 08:26:56 AM
semua adalah proses... yng mengatur alam semesta ini ada 5 hukum ( NIYAMA )
mengenai asal mula alaam semesta... kaya blom prnh denger, kalo asal usul bumi n manusia

Buddha pernah menguraikannya.. ;D
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Equator on 11 December 2008, 08:34:00 AM
Quote from: g.citra on 11 December 2008, 01:00:44 AM
Lalu alam semesta ini menurut Buddhis spontan? tak ada proses? trims...

_/\_ Di Buddhis tidak ada yang spontan, atau kebetulan, semuanya adalah proses yang terus menerus tiada henti, berputar dan berulang2 seperti mata rantai, tiada berawal dan tiada berakhir
Demikian pula dengan proses terjadinya alam semesta terjadinya juga bukan dalam hitungan hari..
Tetapi melalui perjalanan waktu yang sangat panjang dan amat2 lamaaaaa sekaliii...  :o
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: themomentnotice on 11 December 2008, 08:53:50 AM
kalau alam semesta yang ini sih, saya setuju disebabkan karena Big Bang.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Indra on 11 December 2008, 08:56:00 AM
Quote from: themomentnotice on 11 December 2008, 08:53:50 AM
kalau alam semesta yang ini sih, saya setuju disebabkan karena Big Bang.
Nah... padahal si penemu teori Big Bang sendiri, Stephen Hawking, malah sekarang mulai meragukan teorinya. lupa pernah baca dimana :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Equator on 11 December 2008, 08:59:27 AM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 08:56:00 AM
Quote from: themomentnotice on 11 December 2008, 08:53:50 AM
kalau alam semesta yang ini sih, saya setuju disebabkan karena Big Bang.
Nah... padahal si penemu teori Big Bang sendiri, Stephen Hawking, malah sekarang mulai meragukan teorinya. lupa pernah baca dimana :)

Kalo dipikir kita ini kecil banget yah dibanding dengan alam semesta yang begitu luas  :-?
Kita jadi seperti bakteri yang ukurannya bertrilyun2 mili micron.. Oh No!  :o
Jadi bener juga yah ? Buat apa harus sombong ?  #-o
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 11 December 2008, 01:05:47 PM

Mereka yang membentuk 'karakter' Tuhan sebagai sebuah pribadi, sedemikian rupa sehingga timbul istilah 'serba maha'.

Idealisme manusiakah?

Namo Buddhaya...  _/\_ ...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Indra on 11 December 2008, 01:21:22 PM
Mereka siapakah?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: mushroom_kick on 11 December 2008, 01:23:43 PM
hamba tuhan ;D
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Equator on 11 December 2008, 03:10:51 PM
Quote from: g.citra on 11 December 2008, 12:49:53 AM
Menurut sebagian orang: Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya (termasuk manusia)...
Lalu ada yang berpendapat: Tuhan tidak ada kalau tidak ada julukkan untuk nya (dibuat oleh manusia)?

Bagaimana pendapat teman - teman?

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Sudahkah kedua pihak bisa membuktikan argumennya masing2 ?  :-t
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 11 December 2008, 05:25:15 PM
Quotesemua adalah proses... yng mengatur alam semesta ini ada 5 hukum ( NIYAMA )
mengenai asal mula alaam semesta... kaya blom prnh denger, kalo asal usul bumi n manusia

Lalu bagaimana kelima Niyama tersebut timbul?

QuoteDi Buddhis tidak ada yang spontan, atau kebetulan, semuanya adalah proses yang terus menerus tiada henti, berputar dan berulang2 seperti mata rantai, tiada berawal dan tiada berakhir

Saya tidak menulis 'kebetulan' lho... :)... spontan tidak selalu berarti kebetulan kan? misalnya: Makhluk yang terlahir beberapa alam kehidupan megalami proses kelahiran secara spontan (tentunya disini bukan kebetulan karena sesuai dengan kamma dan nimita - nya)

Lalu setiap proses, apapun itu kan ada proses awal... nah walau proses itu tanpa henti (tiada akhir), apakah juga tak ada 'proses awal'? 


QuoteSudahkah kedua pihak bisa membuktikan argumennya masing2 ?

belum tuh... :) wah kalo keduanya ber'temu', gimana yah...  ;D... ada jalan keluar ga yah?...  :-?

Quote
Mereka siapakah?

hamba tuhan Grin

Mereka yang menemukan kata Tuhan itu... sampai sedemikian hebatnya 'pesona Tuhan' (sebagai sebuah pribadi) sehingga banyak orang memuja kepadaNya, pasrah kepada apa yang di 'takdirkanNya' dsb...

Nah yang ingin saya mintai pendapat:

Quote
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

Tapi non Buddhis kan mengakui 'Tuhan' sebagai makhluk yang 'maha'... (tanpa saya sebutkan lebih jelas tentunya anda skalian dah tahu bukan?)

Nah, kata 'Tuhan' itu... tercipta pastinya dari manusia juga bukan?

Kalau begitu apakah 'manusia penemu' kata 'Tuhan' itu seorang yang idealis?
mohon pendapatnya...


saya bukan seorang penulis, jadi kalau ada kerancuan dalam tulisan saya mohon dikoreksi yah...
terlebih lagi kalau sampai membingungkan... anggap angin lalu saja...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 11 December 2008, 05:35:40 PM
Quote from: g.citra on 11 December 2008, 05:25:15 PM
QuoteSudahkah kedua pihak bisa membuktikan argumennya masing2 ?

belum tuh... :)

Sudah tuh, dan pertanyaan ini bukanlah pertanyaan baru karena sejak adanya habitat manusia maka si manusia itu sudah bertanya hal  ;


At g.citra
Menurut sebagian orang: Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya (termasuk manusia)...
Lalu ada yang berpendapat: Tuhan tidak ada kalau tidak ada julukkan untuk nya (dibuat oleh manusia)?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 12 December 2008, 12:24:14 AM
Untuk menjawab pertanyaan mengenai sebab pertama, jawaban yang relevan adalah tidak ada jawaban. Karena pertanyaan ini merupakan wujud dari keterbatasan pemikiran manusia. Karena tidaklah mungkin ada sebab pertama sedangkan semua di dunia ini terslimuti oleh hukum relativitas dan saling bergantungan.

Namun jika memberi jawaban bahwa ada sebab pertama untuk segala sesuatu (yaitu Tuhan), maka jawaban ini terlihat sekali tidak relevan, dan menggugurkan keberadaan hukum relativitas yang memang berlaku di Alam Semesta. Dan jawaban kedua ini sungguh memperpanjang kontroversi dan tidak berfaedah.

"Pengembaraan berulang di dalam Samsara adalah tanpa akhir yang diketahui. Para makhluk terhambat oleh ketidaktahuan dan terbelenggu oleh nafsu. Awal pertama dari makhluk2 ini adalah tidak diketahui"
(Anamatagga Samyutta - Samyutta Nikaya)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Brado on 12 December 2008, 09:12:12 AM
 :-? Jadi ?

Tuhan menciptakan manusia ?
atau ..
Manusia menciptakan Tuhan ?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 12 December 2008, 06:22:58 PM
Quote
Tuhan menciptakan manusia ?
atau ..
Manusia menciptakan Tuhan ?

Yah itulah jadi Muter2 kayak 'milis sebelah'... ;D ;D ;D

Kalau manusia diciptakan 'Tuhan'... Berarti ini pandangan berbeda dari pandangan Buddhis...
Tapi...
Kalau manusia menciptakan 'Tuhan'... hehehe... bukannya menghina manusia...
Berarti itu sebuah ke'tolol'an manusia untuk menciptakan sesuatu yang ingin di'sembah'nya...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...


Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 15 December 2008, 03:40:08 PM
salam knl,aku pndtang baru dlm forum DC.stlah 2 hari aku baca topik dlm DC aku mmtuskan ikut gabung.bagus2 topiknya & ulasannya.Tntang Manusia / Tuhan? Jelas yang mejadikan alam smsta & slruh isi2-nya adalah TUHAN YME/YESUS/ALLAH/SANG BUDHA[dlm agama Budha,ma'af klu salah dlm penyebutan Tuhan dlm agama Budha].
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Pitu Kecil on 15 December 2008, 03:41:49 PM
Quote from: wahyu hidayah on 15 December 2008, 03:40:08 PM
salam knl,aku pndtang baru dlm forum DC.stlah 2 hari aku baca topik dlm DC aku mmtuskan ikut gabung.bagus2 topiknya & ulasannya.Tntang Manusia / Tuhan? Jelas yang mejadikan alam smsta & slruh isi2-nya adalah TUHAN YME/YESUS/ALLAH/SANG BUDHA[dlm agama Budha,ma'af klu salah dlm penyebutan Tuhan dlm agama Budha].

Welcome Bro Wahyu :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 15 December 2008, 03:42:06 PM
saya sependapat dng g.Citra
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 15 December 2008, 03:43:28 PM
terima kasih atas sambutannya jendral.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 15 December 2008, 03:46:07 PM
mau tanya tuhan itu ganteng gak ;D
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Indra on 15 December 2008, 03:49:24 PM
Sebaiknya disepakati dulu, diskusi ini menurut acuan dari ajaran agama apa? karena masing2 agama punya keyakinannya masing2. Dan karena ini forum buddhist saya mengusulkan agar diskusi mengacu pada Buddhism. Ini perlu agar tidak terjadi perdebatan antar agama.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 15 December 2008, 03:50:53 PM
Salam Bro Wahyu

Benar, kata Bro Indra...

Dan sebagai catatan, Sang Buddha tidak menciptakan Alam Semesta.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: vathena on 15 December 2008, 04:19:55 PM
Quote from: g.citra on 11 December 2008, 12:49:53 AM
Menurut sebagian orang: Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya (termasuk manusia)...
Lalu ada yang berpendapat: Tuhan tidak ada kalau tidak ada julukkan untuk nya (dibuat oleh manusia)?

Bagaimana pendapat teman - teman?

Namo Buddhaya...  _/\_ ...


dalam agama Buddha,Tuhan tidak dipandang sebagai suatu pribadi yang kepadanya kita menggantungkan nasib/harapan.Dan terciptanya alam semesta ini karena adanya 5 niyama,kelima niyama ini adalah :
1.Utu niyama : hukum tertib kosmis yang mengatur sesuatu yang bertalian dengan energi
2.Citta niyama : hukum tertib kosmis yang bertalian dengan kesadaran
3.Bija niyama : hukum tertib kosmis yang bertalian dengan tumbuh-tumbuhan
4.Kamma niyama : hukum tertib kosmis yang bertalian dengan perbuatan
5.Dhamma niyama : hukum tertib kosmis yang mengatur segala sesuatu yang belum diatur keempat niyama di atas

pendapat tentang Tuhan menciptakan segalanya itu adalah pendapat agama lain,dalam agama Buddha terciptanya alam semesta karena adanya 5 niyama.

trims
_/\_
CMIIW

*sumber : pelajaran agama Buddha sewaktu SMA ;D
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Sukma Kemenyan on 15 December 2008, 04:33:18 PM
Quote from: g.citra on 11 December 2008, 05:25:15 PMNah, kata 'Tuhan' itu... tercipta pastinya dari manusia juga bukan?

Kalau begitu apakah 'manusia penemu' kata 'Tuhan' itu seorang yang idealis?
mohon pendapatnya...
Tuhan merupakan sosok yang tercipta dari kebingungan, keputus-asaan, harapan, pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab dan lain sebagainya...

dan saya kira, ketika definisi tuhan adalah seperti apa yang saya gambarkan diatas...
saya kira idealis bukan kata yang tepat untuk mengambarkan "penemu kata tuhan"
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 15 December 2008, 04:58:15 PM
[qoute]sebaiknya kita sepakati dulu,diskusi ini acuanya dari ajaran agama apa?krna masing2 agama mmpunyai keyakinan masing2.Dan krna ini forum Buddhist,saya mengusulkan agar diskusi mengacu pada BUDDHISM.ini perlu agar tidak terjadi perdebatan antar agama.[/qoute]
Sorry bro Indra,saya gak permisi dulu tuk mengomentari topik TTG" MANUSIA atau TUHAN ".saya gak tau klu ada prbedaan yg mndasar ttng asa usul manusia&alam smesta.klu mmng satu keyakinan yg kita gak bisa sama ttng hal2 yg mendasar,jgn kita teruskan.Tapi ada satu keyakinan yg semua agama pasti sama,yaitu mengajarkan,menganjurkan&menyuruh slruh umat manusia tuk brbuat baik,sling mengasihi&menyayangi tnpa pndang agama.Saya suka nonton acara2& kisah2 di DAAITV
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 15 December 2008, 05:03:14 PM
[at] Bro Wahyu

Justru dengan membahas perbedaan itu, kita semua akan saling menambah wawasan. Asal diskusi itu berjalan dengan sehat.  :)

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: nyanadhana on 15 December 2008, 05:04:35 PM
Halo Wahyu,
terima kasih yah sudah menjadi penggemar setia DAAITV(promosi mode on).kapan2 ikut serta jadi relawan juga jadi bisa interaksi dalam mengerti cinta kasih diiringin kebijaksanaan okay. _/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 15 December 2008, 05:39:18 PM
Salam kenal Bro Wahyu...
Moga dapat manfaat di sini... :)

Quotesaya sependapat dng g.Citra

Nah yg mana nih...? yang jelas bukan yang muter-muter dong... :))

Namo Buddhaya...  _/\_ ...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 15 December 2008, 05:50:54 PM
Quote
QuoteNah, kata 'Tuhan' itu... tercipta pastinya dari manusia juga bukan?

Kalau begitu apakah 'manusia penemu' kata 'Tuhan' itu seorang yang idealis?
mohon pendapatnya...
Tuhan merupakan sosok yang tercipta dari kebingungan, keputus-asaan, harapan, pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab dan lain sebagainya...

dan saya kira, ketika definisi tuhan adalah seperti apa yang saya gambarkan diatas...
saya kira idealis bukan kata yang tepat untuk mengambarkan "penemu kata tuhan"

Lalu apa dong... apakah penemu kata Tuhan seorang yang  penakut? peragu? atau malah Jenius?
Ataukah ia seorang 'pengkhayal' yang kemudian mengkhayalkan adanya sosok yang serba maha?

mohon penjelasannya lagi...
menurut bro/sis 'penemu kata Tuhan' itu bisa kita sebut seorang yang...?

Namo Buddhaya...  _/\_ ...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hatRed on 15 December 2008, 05:57:29 PM
dalam kitab2 sebelah, Kata Tuhan ada karena si "Tuhan" itu sendiri yang menyatakan ke Manusia.

bukan Manusia yang minta Tuhan, trus munculah Tuhan
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 15 December 2008, 06:00:32 PM
kenyataan tentang tuhan memang banyak mengandung ketidak pastian
kebenaran dan ketidak benaran campur aduk semuanya..
saya juga mohon penjelasan dari bro dan sis semuanya. ada yg mau komentar? 1 patah 2 patah kata

tuhan ganteng gak? :D
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hatRed on 15 December 2008, 06:10:53 PM
Quote from: 7 Tails on 15 December 2008, 06:00:32 PM
tuhan ganteng gak? :D

ganteng banget :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Umat Awam on 15 December 2008, 06:18:35 PM
Quote from: g.citra on 15 December 2008, 05:50:54 PM
Quote
QuoteNah, kata 'Tuhan' itu... tercipta pastinya dari manusia juga bukan?

Kalau begitu apakah 'manusia penemu' kata 'Tuhan' itu seorang yang idealis?
mohon pendapatnya...
Tuhan merupakan sosok yang tercipta dari kebingungan, keputus-asaan, harapan, pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab dan lain sebagainya...

dan saya kira, ketika definisi tuhan adalah seperti apa yang saya gambarkan diatas...
saya kira idealis bukan kata yang tepat untuk mengambarkan "penemu kata tuhan"

Lalu apa dong... apakah penemu kata Tuhan seorang yang  penakut? peragu? atau malah Jenius?
Ataukah ia seorang 'pengkhayal' yang kemudian mengkhayalkan adanya sosok yang serba maha?

mohon penjelasannya lagi...
menurut bro/sis 'penemu kata Tuhan' itu bisa kita sebut seorang yang...? KREATIF ;D :hammer:

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 15 December 2008, 06:22:02 PM
Quote from: hatRed on 15 December 2008, 06:10:53 PM
Quote from: 7 Tails on 15 December 2008, 06:00:32 PM
tuhan ganteng gak? :D

ganteng banget :)

=))
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Sukma Kemenyan on 15 December 2008, 07:09:37 PM
Quote from: g.citra on 15 December 2008, 05:50:54 PM
Quote
QuoteNah, kata 'Tuhan' itu... tercipta pastinya dari manusia juga bukan?

Kalau begitu apakah 'manusia penemu' kata 'Tuhan' itu seorang yang idealis?
mohon pendapatnya...
Tuhan merupakan sosok yang tercipta dari kebingungan, keputus-asaan, harapan, pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab dan lain sebagainya...

dan saya kira, ketika definisi tuhan adalah seperti apa yang saya gambarkan diatas...
saya kira idealis bukan kata yang tepat untuk mengambarkan "penemu kata tuhan"

Lalu apa dong... apakah penemu kata Tuhan seorang yang  penakut? peragu? atau malah Jenius?
Ataukah ia seorang 'pengkhayal' yang kemudian mengkhayalkan adanya sosok yang serba maha?

mohon penjelasannya lagi...
menurut bro/sis 'penemu kata Tuhan' itu bisa kita sebut seorang yang...?
Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya...
semua tergantung akan definisi anda akan tuhan...

bukankah jauh lebih baik jikalau anda turut rembuk menjelaskan tuhan yang bagaimana yang anda maksud sejelas-jelasnya...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 15 December 2008, 07:20:49 PM
QuoteSeperti yang telah saya sampaikan sebelumnya...
semua tergantung akan definisi anda akan tuhan...

bukankah jauh lebih baik jikalau anda turut rembuk menjelaskan tuhan yang bagaimana yang anda maksud sejelas-jelasnya...

anumodana mbah kemenyan... ^:)^ ^:)^ ^:)^...

tadi saya dah dapet kata:

Quotemenurut bro/sis 'penemu kata Tuhan' itu bisa kita sebut seorang yang...? KREATIF Grin Hammer

;D ;D ;D
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Jerry on 15 December 2008, 09:45:28 PM
Quote from: g.citra on 15 December 2008, 05:50:54 PM

mohon penjelasannya lagi...
menurut bro/sis 'penemu kata Tuhan' itu bisa kita sebut seorang yang...?

delusif

Quote
tuhan ganteng gak? :D
kalo mengacu pada kata 'Maha' maka berarti Tuhan Maha Ganteng sekaligus Maha Jelek. Nah lho? ;D

Ttg Sebab Pertama (Prima Causa), saya lampirin sedikit argumen dari Om Bertrand Russell ;)
Bertrand Russell dalam esai 'Mengapa Saya Bukan Seorang Kristin'
Argumen Sebab Pertama


Dikatakan bahwa segala sesuatu yang kita lihat di dunia ini mempunyai sebab, dan jika kita terus bergerak mundur pada mata rantai sebab kita pasti sampai pada Sebab Pertama, dan untuk Sebab Pertama ini kita memberi nama Tuhan. Argumen ini, saya pikir, di jaman sekarang tidak kuat, terutama karena sebab tidak mempunyai pengertian seperti dulu lagi. Para filsuf dan ilmuwan terus mencari sebab, dan ia tidak mempunyai arti penting seperti dulu; tetapi, terlepas dari hal tersebut, kita bisa mengetahui bahwa argumen yang harus ada unsur Sebab Pertama adalah argumen yang tidak mempunyai validitas. Untuk waktu yang lama ketika saya masih muda, saya menerima argumen Sebab Pertama, sampai suatu saat, pada usia delapan belas, saya membaca Autobiography John Stuart Mill, dan di sana saya menemukan kalimat berikut: 'Ayahku mengajarkan bahwa pertanyaan, "Siapa yang menciptakan saya?" tidak bisa dijawab, karena pertanyaan ini segera melahirkan pertanyaan berikutnya, "Siapa yang menciptakan Tuhan?"' Kalimat sederhana tersebut memperlihatkan pada saya, seperti yang masih saya yakini ketika itu, kesalahan dalam argumen Sebab Pertama. Jika segala sesuatu pasti mempunyai sebab, maka Tuhan juga harus mempunyai sebab. Jika sesuatu bisa ada tanpa sebab, ia bisa berupa dunia seperti halnya Tuhan, sehingga argumen tersebut tidak valid. (maksudnya dunia pun bisa seperti Tuhan, ada dengan sendirinya tanpa sebab)
Tidak ada alasan mengapa dunia tidak mungkin ada tanpa sebab; atau sebaliknya, tidak ada alasan mengapa dunia tidak mungkin selalu ada. Tidak ada alasan menganggap bahwa dunia mempunyai permulaan. Ide bahwa segala sesuatu harus mempunyai permulaan sebenarnya disebabkan oleh kemiskinan pemikiran kita.



semoga bermanfaat

mettacittena
_/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 15 December 2008, 11:30:15 PM
[at] xuvie...

wah kalau ingat 'Bertrand Russell', jadi ingat dulu nih...  :)

saya punya buku " Sang Buddha dan ajaran-ajaranNya " karangan ven Naradha... dan dulu saya sering baca...

anumodana yah... bro/sis xuvie...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 15 December 2008, 11:36:00 PM
Kenapa kita selalu menginginkan adanya penyebab awal...?
Bisakah suatu hal itu memang tiada awalnya?  :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 15 December 2008, 11:47:16 PM
 [at] upasaka

karena banyak org yg tak bisa menerima dan tak bisa memahami kalo suatu hal itu tiada awalnya
makanya muncul lah si "Tuhan" ini

ada permintaan, ada penawaran

pencarian dan kebutuhan manusia mengenai sebab awal
tapi sayangnya tak dilengkapi dengan kebenaran
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 15 December 2008, 11:49:40 PM
Lalu 'berada di mana' Tuhan sebelum 'tempat' diciptakan-Nya?
Lalu 'berapa lama' Tuhan sendirian sebelum Dia menciptakan 'waktu' dan ciptaan-ciptaan-Nya?  :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 15 December 2008, 11:52:48 PM
ibarat org yg mempunyai angan-angan mengenai super hero dalam hidupnya
saat menghadapi kesulitan
saat hidup dalam bahaya
saat monster dan alien menginvasi bumi
maka datanglah..............

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Femo.huhiho.com%2Fset%2Ftuzki%2F130.gif&hash=b688b61432e99af9a1be4c6e7def6652970b33cc)
sang super hero..............................ciatttttttttttttttt...................

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Femo.huhiho.com%2Fset%2Ftuzki%2F157.gif&hash=db929198b0f7afb275c110dd1e7e14af03ad31e5)
membasmi yang jahat, membela yang benar, dengan kekuatan bulan akan menghukum muuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu..........!
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 15 December 2008, 11:53:49 PM
QuoteKenapa kita selalu menginginkan adanya penyebab awal...?

mungkin karena manusia tidak sadar kalau dirinya 'Bodoh'...

QuoteBisakah suatu hal itu memang tiada awalnya?

Dhamma... sesuatu yang tidak diciptakan...
karena Dhamma lah makhluk mempunyai kesempatan untuk bebas dari roda samsara...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 15 December 2008, 11:57:04 PM
Quote from: Reenzia on 15 December 2008, 11:52:48 PM
ibarat org yg mempunyai angan-angan mengenai super hero dalam hidupnya
saat menghadapi kesulitan
saat hidup dalam bahaya
saat monster dan alien menginvasi bumi
maka datanglah..............

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Femo.huhiho.com%2Fset%2Ftuzki%2F130.gif&hash=b688b61432e99af9a1be4c6e7def6652970b33cc)
sang super hero..............................ciatttttttttttttttt...................

Nah, ini salah satu pemikiran manusia primitif dari zaman dulu, menginginkan "sosok yang melindungi' dan 'melihat fenomena alam sebagai kuasa personal yang adikuasa'...  :)

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 15 December 2008, 11:59:07 PM
QuoteLalu 'berada di mana' Tuhan sebelum 'tempat' diciptakan-Nya?

dia berada diantara kebodohan pikiran 'manusia bodoh' dari ketakutannya pada penderitaan...

QuoteLalu 'berapa lama' Tuhan sendirian sebelum Dia menciptakan 'waktu' dan ciptaan-ciptaan-Nya?

Selama itulah sampai karakter Nya diciptakan...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 16 December 2008, 12:04:47 AM
Quoteibarat org yg mempunyai angan-angan mengenai super hero dalam hidupnya
saat menghadapi kesulitan
saat hidup dalam bahaya
saat monster dan alien menginvasi bumi
maka datanglah..............


sang super hero..............................ciatttttttttttttttt...................

btw gambarnya suruh diem dong... kasian kan capek... :hammer:  ;D
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 16 December 2008, 12:05:34 AM
Sang Buddha bersabda:

" Dengan mata,seorang dapat melihat pandangan memilukan;
Mengapa "maha-dewa" itu tidak menciptakan secara baik?
Bila kekuatannya demikian tak terbatas,
Mengapa tangannya begitu jarang memberkati,
Mengapa dia tidak memberi kebahagiaan semata?
Mengapa kejahatan, kebohongan dan ketidak-tahuan merajalela?.
Mengapa memenangkan kepalsuan, sedangkan kebenaran dan keadilan gagal.
Aku menganggap, "maha-dewa" adalah ke-tidak adilan,
Yang membuat dunia yang diatur keliru.
( Jataka VI : 208 )

quote dari tanhadi forum sebelah
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 16 December 2008, 12:06:39 AM
Jadi apakah Anda sudah melihat Tuhan?
Atau Anda sudah melihat pikiran?  :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 12:07:24 AM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Femo.huhiho.com%2Fset%2Ftuzki%2F136.gif&hash=994bc347afb91e34d3a981c992e1fff08c0ca62f)
super hero-nya bisa terbang............
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Femo.huhiho.com%2Fset%2Ftuzki%2F131.gif&hash=74966f4724adb2f60eef3c40dd5d40bc9bfb8518)
super hero-nya bisa mengubah ee' jadi makanan...........
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Femo.huhiho.com%2Fset%2Ftuzki%2F83.gif&hash=83678495fb3e89bfe10772bfa950d010a490d322)
super hero-nya membawa kebahagiaan juga loh.......


super hero-nya seperti manusia, ato manusia yg seperti super hero ya terserah lah, yg pasti...
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Femo.huhiho.com%2Fset%2Ftuzki%2F149.gif&hash=affe9c5f1eceb60303522be8c5adcf284aac4cec)
bisa bingung.....
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Femo.huhiho.com%2Fset%2Ftuzki%2F94.gif&hash=93447e4af17ff52349e2a2aa9a3eef7863ab744b)
bisa sedih juga, apa lagi ditinggal sama papanya.....
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Femo.huhiho.com%2Fset%2Ftuzki%2F59.gif&hash=b15e806c2fc3db7690e6b5f38122000fa4305e4f)
bisa kecewa..........
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Femo.huhiho.com%2Fset%2Ftuzki%2F97.gif&hash=7b6509f3055ec4d0cad0217d68b73ae697ee6cec)
dan ternyata bisa marah :hammer:
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 16 December 2008, 12:13:57 AM
QuoteJadi apakah Anda sudah melihat Tuhan?
Atau Anda sudah melihat pikiran?

saya hanya berkesimpulan semata... bukan dari melihat siapa atau apapun ...

Apakah benar atau tidaknya keimpulan saya, ini juga merupakan 'proses' pembelajaran saya mohon pencerahannya...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 16 December 2008, 12:19:57 AM
Quote from: g.citra on 16 December 2008, 12:13:57 AM
QuoteJadi apakah Anda sudah melihat Tuhan?
Atau Anda sudah melihat pikiran?

saya hanya berkesimpulan semata... bukan dari melihat siapa atau apapun ...

Apakah benar atau tidaknya keimpulan saya, ini juga merupakan 'proses' pembelajaran saya mohon pencerahannya...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Kalau Anda memiliki persepsi bahwa Tuhan bukanlah sosok pribadi yang adikuasa, jadi sekiranya kita setuju bahwa alam semesta bukan 'diciptakan'.

Lalu kalau Anda memiliki persepsi bahwa Tuhan bukanlah sosok pribadi yang adikuasa, apakah sekiranya Anda setuju kalau alam semesta itu 'terciptakan'?  :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 16 December 2008, 12:26:40 AM
QuoteKalau Anda memiliki persepsi bahwa Tuhan bukanlah sosok pribadi yang adikuasa, jadi sekiranya kita setuju bahwa alam semesta bukan 'diciptakan'.

Lalu kalau Anda memiliki persepsi bahwa Tuhan bukanlah sosok pribadi yang adikuasa, apakah sekiranya Anda setuju kalau alam semesta itu 'terciptakan'?

QuoteDhamma... sesuatu yang tidak diciptakan...
karena Dhamma lah makhluk mempunyai kesempatan untuk bebas dari roda samsara...

Itulah pendapat saya...
Setujukah anda?   :)

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 16 December 2008, 12:35:57 AM
Quote from: 7 Tails on 15 December 2008, 06:00:32 PM
kenyataan tentang tuhan memang banyak mengandung ketidak pastian
kebenaran dan ketidak benaran campur aduk semuanya..
saya juga mohon penjelasan dari bro dan sis semuanya. ada yg mau komentar? 1 patah 2 patah kata

tuhan ganteng gak? :D
salam kenal bro 7 Tails.Tuhan itu menurut rasa kamu,klu mnrut rasa hatimu jelek,ya Tuhan jelek,tapi klu mnrut rasa hatimu ganteng,ya Tuhan ganteng.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 12:39:15 AM
 [at] bro wahyu

jadi Tuhan itu sesuai dengan kehendak individu?
kalo menurut bro Wahyu, Tuhan itu seperti apa?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 16 December 2008, 12:41:29 AM
kalau dia ganteng kok dia ciptain saya jelek? :D emang tuhan itu adil ya :))
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 12:50:52 AM
 [at] 7 tails

merasa diri jelek ya? :))

saia bobo dlu ah, bsk mo ikut seminar, nitez all ^^ [kali ini beneran kok :))]
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 16 December 2008, 12:53:28 AM
Quotekalau dia ganteng kok dia ciptain saya jelek? Cheesy emang tuhan itu adil ya laugh

emangnya kamu ngerasa jelek... :hammer: ... pede aja lagi... ;D ;D ;D
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 16 December 2008, 01:17:43 AM
Quote from: g.citra on 12 December 2008, 06:22:58 PM
Quote
Tuhan menciptakan manusia ?
atau ..
Manusia menciptakan Tuhan ?

Yah itulah jadi Muter2 kayak 'milis sebelah'... ;D ;D ;D

Kalau manusia diciptakan 'Tuhan'... Berarti ini pandangan berbeda dari pandangan Buddhis...
Tapi...
Kalau manusia menciptakan 'Tuhan'... hehehe... bukannya menghina manusia...
Berarti itu sebuah ke'tolol'an manusia untuk menciptakan sesuatu yang ingin di'sembah'nya...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...



ini maksud saya bro
Quote from: upasaka on 15 December 2008, 05:03:14 PM
[at] Bro Wahyu

Justru dengan membahas perbedaan itu, kita semua akan saling menambah wawasan. Asal diskusi itu berjalan dengan sehat.  :)


na itu aku setuju banget,klu bgtu semua kita,damai da Indonesia & Dunia.
Quote from: upasaka on 15 December 2008, 03:50:53 PM
Salam Bro Wahyu

Benar, kata Bro Indra...

Dan sebagai catatan, Sang Buddha tidak menciptakan Alam Semesta.
klu gitu mohon ma'af bro Upasaka,aku mau nanya' adanya alam semesta dari mana dalam pandangan agama Buddha?[klu Sang Buddha tidak menciftakan alam semesta?].klu keberatan jwb gpp,ga penting banget soal itukan,yang penting kita dibumi ini mensyukuri hidup kita dengan menyebarkan cinta kasih yang universal tanpa membeda2-kan agama dan menjaga alam ini dgn menjaga kebersihan dari diri kita sendiri dulu. itu sebagian dari wejangan Master Chen Yen yang saya ingat.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 16 December 2008, 01:59:33 AM
Quoteyang penting kita dibumi ini mensyukuri hidup kita dengan menyebarkan cinta kasih yang universal tanpa membeda2-kan agama dan menjaga alam ini dgn menjaga kebersihan dari diri kita sendiri dulu.

Saya pun setuju dengan pendapat anda...

Salam kenal...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 16 December 2008, 08:53:36 AM
[at] Bro Wahyu Hidayah

Sang Buddha tidak menjelaskan bagaimana terbentuknya Alam Semesta. Beliau juga tidak mengeluarkan spekulasi2 tentang asal muasal Alam Semesta. Namun Beliau sering menyebut Alam Semesta sebagai Samsara (Roda Kehidupan)...

"Pengembaraan berulang di dalam Samsara adalah tanpa akhir yang diketahui. Para makhluk terhambat oleh ketidaktahuan dan terbelenggu oleh nafsu. Awal pertama dari makhluk2 ini adalah tidak diketahui"
(Anamatagga Samyutta - Samyutta Nikaya)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 16 December 2008, 12:46:03 PM
Bicara Tuhan atau tuhan hasil ciptaan pikiran manusia

Agar diskusi sesuai Judulnya, dan juga kita sebagai pengikut Ajaran Buddhis bahkan bisa meyakini bahwa Dhamma..... sesuatu yang tidak diciptakan.....maka seharusnya kita pengikut Ajaran Buddhis juga seharusnya menyisihkan 1 ruang kosong bagi sdr/i kita yang percaya bahwa Tuhan.....sesuatu yang tidak diciptakan..., sehingga diskusi sesuai Judul Manusia atau Tuhan ini bisa ditingkatkan sampai kita semua mencapai suatu Realitas Kebenaran Universal dan bukan Kebenaran sepotong-potong ... ^:)^

Setujukah kita memulainya.?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 16 December 2008, 12:56:07 PM
Validitas Pengetahuan Manusia sebagai Pengetahuan tentang KEBENARAN UNIVERSAL

Timbul PERTANYAAN BESAR ;

Apakah manusia mampu mengetahui KEBENARAN UNIVERSAL.?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 16 December 2008, 12:58:57 PM
QuoteAgar diskusi sesuai Judulnya, dan juga kita sebagai pengikut Ajaran Buddhis bahkan bisa meyakini bahwa Dhamma..... sesuatu yang tidak diciptakan.....maka seharusnya kita pengikut Ajaran Buddhis juga seharusnya menyisihkan 1 ruang kosong bagi sdr/i kita yang percaya bahwa Tuhan.....sesuatu yang tidak diciptakan..., sehingga diskusi sesuai Judul Manusia atau Tuhan ini bisa ditingkatkan sampai kita semua mencapai suatu Realitas Kebenaran Universal dan bukan Kebenaran sepotong-potong ...  ^:)^
Setujukah kita memulainya.?

just want to say : "lets do it"... bagaimana dengan yg lain... ?  :) :) :)

Namo Buddhaya...  _/\_ ...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 16 December 2008, 01:01:19 PM
Quote from: sukma on 16 December 2008, 12:56:07 PM
Validitas Pengetahuan Manusia sebagai Pengetahuan tentang KEBENARAN UNIVERSAL

Timbul PERTANYAAN BESAR ;

Apakah manusia mampu mengetahui KEBENARAN UNIVERSAL.?
Tentu saja mampu.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 16 December 2008, 01:09:43 PM
Quote from: upasaka on 16 December 2008, 01:01:19 PM
Quote from: sukma on 16 December 2008, 12:56:07 PM
Validitas Pengetahuan Manusia sebagai Pengetahuan tentang KEBENARAN UNIVERSAL

Timbul PERTANYAAN BESAR ;

Apakah manusia mampu mengetahui KEBENARAN UNIVERSAL.?
Tentu saja mampu.

Upasaka ; Tentu saja Mampu.! You are right.!

Apakah manusia mampu mengetahui KEBENARAN UNIVERSAL.?. Inilh suatu pertanyan filosofis yang telah mengusik hati banyak orang sepanjang sejarah refleksi filsafat. Para Sofis dan kaum Skeptik menjawab bahwa rasio manusia tidak sanggup mencapai Kebenaran Universal, dalam tanda kutip, mungkin point inilah menjadi salah satu pandangan Ajaran Buddhis.

Aristoteles dengan mantap menegaskan bahwa intelek manusia sanggup mencapai Kebenaran Universal. Mengapa Aristoteles bias mengeluarkan paham ini.?  Saya rasa inilah entry point kita bila mau berbicara tentang Tuhan....

Sampai di point ini paling tidak pendapat Upasaka sama dngan pemahaman Aristoteles...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 16 December 2008, 01:12:57 PM
Quote from: sukma on 16 December 2008, 01:09:43 PM

Upasaka ; Tentu saja Mampu.! You are right.!

Apakah manusia mampu mengetahui KEBENARAN UNIVERSAL.?. Inilh suatu pertanyan filosofis yang telah mengusik hati banyak orang sepanjang sejarah refleksi filsafat. Para Sofis dan kaum Skeptik menjawab bahwa rasio manusia tidak sanggup mencapai Kebenaran Universal, dalam tanda kutip, mungkin point inilah menjadi salah satu pandangan Ajaran Buddhis.

Aristoteles dengan mantap menegaskan bahwa intelek manusia sanggup mencapai Kebenaran Universal. Mengapa Aristoteles bias mengeluarkan paham ini.?  Saya rasa inilah entry point kita bila mau berbicara tentang Tuhan....

Sampai di point ini paling tidak pendapat Upasaka sama dngan pemahaman Aristoteles...


Baik...
Mari lanjutkan...  :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 16 December 2008, 01:15:00 PM
KEBENARAN UNIVERSAL...

:-?...

Kehidupan dan kelahiran itu tidak pasti, kematianlah yang pasti...

KEBENARAN UNIVERSAL gak yah?... :-?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hatRed on 16 December 2008, 01:25:28 PM
jadi inget diskusi ma sobat dharma

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6824.0
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 16 December 2008, 01:26:41 PM
Quote from: g.citra on 16 December 2008, 01:15:00 PM
KEBENARAN UNIVERSAL...

:-?...

Kehidupan dan kelahiran itu tidak pasti, kematianlah yang pasti...

KEBENARAN UNIVERSAL gak yah?... :-?

Sdr Citra, he..he..saran ku simpan dahulu pendapat anda yang diatas, toch film baru mau di mulai sesuai permintaan sdr Upasaka.... Noted ; PR dari Upasaka di topik manusia entar baru saya reply ya.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Edward on 16 December 2008, 01:32:25 PM
 :)) :)) :)) :)) :)) :)) :))
filsuf bingung...
:)) :)) :)) :)) :)) :)) :))

Quote from: sukma on 16 December 2008, 01:09:43 PM
....
Apakah manusia mampu mengetahui KEBENARAN UNIVERSAL.?. Inilh suatu pertanyan filosofis yang telah mengusik hati banyak orang sepanjang sejarah refleksi filsafat. Para Sofis dan kaum Skeptik menjawab bahwa rasio manusia tidak sanggup mencapai Kebenaran Universal, dalam tanda kutip, mungkin point inilah menjadi salah satu pandangan Ajaran Buddhis.

Aristoteles dengan mantap menegaskan bahwa intelek manusia sanggup mencapai Kebenaran Universal. Mengapa Aristoteles bias mengeluarkan paham ini.?  Saya rasa inilah entry point kita bila mau berbicara tentang Tuhan....
........
Salah satu pandangan Buddhis termasuk skeptis ???
Awal pembicaraan aja udh nyeleneh....
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 16 December 2008, 01:34:24 PM
QuoteSdr Citra, he..he..saran ku simpan dahulu pendapat anda yang diatas, toch film baru mau di mulai sesuai permintaan sdr Upasaka.... Noted ; PR dari Upasaka di topik manusia entar baru saya reply ya.

oke saya simpan dulu... gimana nyimpannya yah...?  :)) :)) :))
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 01:39:59 PM
 [at] citra

kehidupan dan kelahiran itu bukannya tidak pasti, tapi lebih tepat dengan ketidakkekalan
demikian pula dengan kematian, kematian memang hal yang pasti, tapi tak ada mati yg kekal [paham nihilisme]
jadi kematian juga termasuk ketidakkekalan

segala yg masih berada dalam roda samsara tak ada yg kekal
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 16 December 2008, 01:46:56 PM
Quotekehidupan dan kelahiran itu bukannya tidak pasti, tapi lebih tepat dengan ketidakkekalan, kematian juga begitu
demikian pula dengan kematian, kematian memang hal yang pasti, tapi tak ada mati yg kekal [paham nihilisme]

[at] reenzia yang baik juga aktif...  :)

Pertama saya tdak menulis kematian itu kekal lho... :)
Kalau saja kematian tidak kekal (ada akhir), maka lahirpun demikian...
Bukankah kelahiran juga akibat dari kematian (samsara)...?
Nah setelah ada kelahiran tentunya ada kehidupan bukan ?
makanya saya menulisnya tidak pasti...

Semoga bisa mengerti yah... (kayaknya gw mulai meniru bro markos nih... :hammer: ;D)

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 16 December 2008, 02:05:13 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.
sorry bro,aku numpang tanya ni,klu gitu Tuhan yang gimana yang dipercaya dan yang disembah oleh umat Buddha?{aku muslim,pengin sharing aja}
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hatRed on 16 December 2008, 02:07:51 PM
 [at] wahyu

sepengetahuan saya tidak ada yang dipercaya dan disembah dalam Buddhism
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 02:09:17 PM
 [at] citra

hanya mencoba melengkapi bro...
biar cakepan dikit, artistik sedikit, biar menarik untuk dilihat
dan akhirnya dicopas dan diprint, tus tempel di dinding kamar :))

[at] wahyu
Tuhan yah.....Tuhan secara personal, sosok sebenarnya ngga ada....
yg disembah, tak ada yg disembah.........

Kalo Sang Buddha sih bukan Tuhan, tapi seseorang yg telah mencapai pencerahan sempurna
Umat Buddhist menganggap beliau sebagai guru
jadi dihormati..........
Sang Buddha bukan disembah, tapi dihormati.....
bagi saia, dia layaknya seorang guru, orang tua, yg membimbing dan mengajarkan.... ^^
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: William_phang on 16 December 2008, 02:09:29 PM
Quote from: wahyu hidayah on 16 December 2008, 02:05:13 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.
sorry bro,aku numpang tanya ni,klu gitu Tuhan yang gimana yang dipercaya dan yang disembah oleh umat Buddha?{aku muslim,pengin sharing aja}

Tidak ada Tuhan yang disembah.... seharusnya kitalah yang memberikan cinta kasih kepada semua makhluk tanpa terkecuali..
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 16 December 2008, 04:17:43 PM
Quote from: g.citra on 16 December 2008, 01:34:24 PM
QuoteSdr Citra, he..he..saran ku simpan dahulu pendapat anda yang diatas, toch film baru mau di mulai sesuai permintaan sdr Upasaka.... Noted ; PR dari Upasaka di topik manusia entar baru saya reply ya.

oke saya simpan dulu... gimana nyimpannya yah...?  :)) :)) :))

Hee..he...,sorry tadi begitu saya mau mulai concern utk reply topic ini, yeach...ada tamu datang..simpan dulu pernyataan "....kematian itu sdh pasti" entar di akhir topic ini akan terjawab sendiri.....
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 16 December 2008, 04:27:07 PM
Sebelum kita mulai diskusi lebih mendalam, mari kita satukan dulu persepsi kita tentng satu kata yang tidak ada di Ajaran Buddhis yaitu "jiwa", sepertinya untuk padanan kata jiwa itu di bahasa Pali "Atta", apa kita setuju memakai kata Jiwa = Atta.?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 16 December 2008, 04:35:34 PM
QuoteSebelum kita mulai diskusi lebih mendalam, mari kita satukan dulu persepsi kita tentng satu kata yang tidak ada di Ajaran Buddhis yaitu "jiwa", sepertinya untuk padanan kata jiwa itu di bahasa Pali "Atta", apa kita setuju memakai kata Jiwa = Atta.?

Oke...
1. Jiwa = Atta...

   and then...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 16 December 2008, 04:37:55 PM
Quote from: wahyu hidayah on 16 December 2008, 02:05:13 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.
sorry bro,aku numpang tanya ni,klu gitu Tuhan yang gimana yang dipercaya dan yang disembah oleh umat Buddha?{aku muslim,pengin sharing aja}

Sosok Tuhan di Buddhisme bukanlah sosok pribadi yang diyakini oleh kebanyakan orang awam.
Di Buddhisme, sosok Tuhan sebagai Maha Pengatur dikenal dengan konsep Panca Niyama (5 Hukum Tertib Kosmis). Sedangkan 'keberadaan' Tuhan dikenal dengan konsep Nibbana, yaitu "sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak terkondisikan, tidak muncul, yang mutlak".

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 16 December 2008, 04:47:59 PM
Quote from: upasaka on 16 December 2008, 04:37:55 PM
Quote from: wahyu hidayah on 16 December 2008, 02:05:13 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.
sorry bro,aku numpang tanya ni,klu gitu Tuhan yang gimana yang dipercaya dan yang disembah oleh umat Buddha?{aku muslim,pengin sharing aja}

Sosok Tuhan di Buddhisme bukanlah sosok pribadi yang diyakini oleh kebanyakan orang awam.
Di Buddhisme, sosok Tuhan sebagai Maha Pengatur dikenal dengan konsep Panca Niyama (5 Hukum Tertib Kosmis). Sedangkan 'keberadaan' Tuhan dikenal dengan konsep Nibbana, yaitu "sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak terkondisikan, tidak muncul, yang mutlak".



Sedangkan 'keberadaan' Tuhan dikenal dengan konsep Nibbana, yaitu "sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak terkondisikan, tidak muncul, yang mutlak".

Good Point, Sdr Upasaka, mari kita diskusi tentang Tuhan dengan pemahaman ini.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 16 December 2008, 04:49:12 PM
[at] sukma

Itu sama saja membahas tentang Nibbana... Dan sepertinya sudah ada thread-nya kok...  :-?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 16 December 2008, 04:52:56 PM
Oke...
1. Jiwa = Atta...
2. 'keberadaan' Tuhan dikenal dengan konsep Nibbana, yaitu "sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak terkondisikan, tidak muncul, yang mutlak"....


and then...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 16 December 2008, 05:17:23 PM
Quote from: g.citra on 11 December 2008, 05:25:15 PM
Quotesemua adalah proses... yng mengatur alam semesta ini ada 5 hukum ( NIYAMA )
mengenai asal mula alaam semesta... kaya blom prnh denger, kalo asal usul bumi n manusia

Lalu bagaimana kelima Niyama tersebut timbul?

QuoteDi Buddhis tidak ada yang spontan, atau kebetulan, semuanya adalah proses yang terus menerus tiada henti, berputar dan berulang2 seperti mata rantai, tiada berawal dan tiada berakhir

Saya tidak menulis 'kebetulan' lho... :)... spontan tidak selalu berarti kebetulan kan? misalnya: Makhluk yang terlahir beberapa alam kehidupan megalami proses kelahiran secara spontan (tentunya disini bukan kebetulan karena sesuai dengan kamma dan nimita - nya)

Lalu setiap proses, apapun itu kan ada proses awal... nah walau proses itu tanpa henti (tiada akhir), apakah juga tak ada 'proses awal'? 


QuoteSudahkah kedua pihak bisa membuktikan argumennya masing2 ?

belum tuh... :) wah kalo keduanya ber'temu', gimana yah...  ;D... ada jalan keluar ga yah?...  :-?

Quote
Mereka siapakah?

hamba tuhan Grin

Mereka yang menemukan kata Tuhan itu... sampai sedemikian hebatnya 'pesona Tuhan' (sebagai sebuah pribadi) sehingga banyak orang memuja kepadaNya, pasrah kepada apa yang di 'takdirkanNya' dsb...

Nah yang ingin saya mintai pendapat:

Quote
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

Tapi non Buddhis kan mengakui 'Tuhan' sebagai makhluk yang 'maha'... (tanpa saya sebutkan lebih jelas tentunya anda skalian dah tahu bukan?)

Nah, kata 'Tuhan' itu... tercipta pastinya dari manusia juga bukan?

Kalau begitu apakah 'manusia penemu' kata 'Tuhan' itu seorang yang idealis?
mohon pendapatnya...


saya bukan seorang penulis, jadi kalau ada kerancuan dalam tulisan saya mohon dikoreksi yah...
terlebih lagi kalau sampai membingungkan... anggap angin lalu saja...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...


kalau dalam agama kr****n&islam,Tuhan adalah Zat yang gaib{yang hanya bisa kita rasakan kehadirannya ketika kita pasrah atas ketidaberdayaan kita pada sesuatu Zat yang seba Maha atas segalanya dialam ini}.Kata Tuhan diciptakan oleh Tuhan sendiri pada Nabi Adam As{manusia pertama yg dijadikan Tuhan}.agama kr****n & islam sepaham soal itu - nabi2 berikutnya kecuali Nabi terakhir Nabi Muhammad SAW,agama kr****n tidak mengakuinya.Itu sedikit masukan & pandangan kami{saya} yg beragama diluar agama Budha.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 16 December 2008, 05:19:06 PM
[at] Bro Wahyu

Thanks atas infonya. Nah kalau begini kan diskusi mulai berjalan. Enak kan kalau diskusinya sehat?  :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 16 December 2008, 05:20:47 PM
Citra, Upasaka, disini saya coba menurunkan tulisan dari T.Aquinas agar kita bisa melihat dengan dasar apakah manusia bisa berbicara tentang Tuhan atau tuhan ciptaan si manusia tersebut, maka please sabar sdikit untuk membaca dan menyesuaikan dngan Ajaran Buddhis kita di bawah ini 

Jiwa (Atta) Rasional  memiliki dua kemampuan utama ;

1 . Intelek
2 .Kehendak

Intelek berperan di dunia pengetahuan dan Kehendak beroperasi di lapangan keinginan dan pilihan. Intelek menuju pada kemampuan manusia untuk mengetahui hakikat dari sesuatu dengan membaca inti hakiki atau esensi realitas itu dari dalam. Karena inti atau konsep Relitas itu bersifat Universal ,maka pengetahuan atas yang Universl ini lebih merupakan kemampuan Universal bila dibandingkan dengan fantasi dan sensasi yang merupakan kemampuan particular.

Dalam proses mengenal Intelek memiliki dua kegiatan pokok ;

Intelek Aktif (Intellectus Agentis) yang menerangi dan mengidentifikasi yang terekam dalam ingatan sebagai forma snsibilis, dan intelek pasif (intellectus passivus) yang mengabstraksi hakikat dari suatu realitas konkrit dan individual sehingga realitas itu dapat dimengerti berdasarkan konsepnya Universal. Dalam hal ini intelek passif menerima forma intelektual dari intelek aktif dan mngidentifikasinya lewat aktivitas mengenal inti esensi  dari realitas itu sendiri.

Intelek manusia ternyata memiliki beberapa fungsi fundamental ; 

Memori (daya ingat), akal budi, intelek spekulatif dan intelek praktis. Memori merupakan fungsi konservatif intelek karena lewat daya ingat ini intelek mampu mengumpulkan dan menyimpan ide-ide.

Rasio atau akal budi adalah fungsi intelek yang menjadikan manusia mampu mengetahui sesuatu dngan jalan argumntasi  yaitu proses penalaran untuk mencapai suatu pengetahuan baru. Berkat akal budinya manusia mampu bepikir dan berbicara secara logis dan teratur dngan bertitik tolak dari sesuatu yang sudah diketahui menuju suatu pengetahuan yang baru yang secara implisit sudah terkandung dalam hal yang sudah diketahui.

Dimensi spekulatif Intelek merupakan kemampuan untuk mengetahui yang Hakiki, sedangkan dimensi praktisnya ditujukan untuk mengaktualkan apa yang elah diketahui itu.

Intelek praktis berbeda dari intelek spkulatif karena tujuannya ;
Intelek spekulatif ditujukan untuk mencapai Kebenaran Absolut ,
Sedangkan intelek praktis dimaksudkan untuk tujuan operatif.

Kehendak adalah kemampuan jiwa yang menyanggupkan manuisa terarah kepada kebaikkan, persisnya Kebaikkan Universal yang Absolut. Kehendak mengungkapkan inklinasi natural manusia kearah sesuatu yang ditentukan sebagai tujuan seluruh hidupnya..

Jika Intelek dan Kehendak merupakan dua kekuatan jiwa/Atta yang berbeda, bagaimana hubungan antara keduanya.?


Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 16 December 2008, 06:14:15 PM
Intelek dapat dibandingkan dengan kehendak atas tiga cara ;

Pertama ; secara umum dan absolute ; prbandingan ini dibuat tanpa acuan apapun pada barang particular ini atau itu. Dengan perbandingan umum dan Absolut ini , intelek dikatakan lebih cemerlang dari kehendak, sejauh ia mampu menangkap inti esensiil dari barang-barang, sementara kehendak hanya mengorientasikan manusia pada barang-barang tanpa memiliki kebaikkannya  secara actual.

Kedua ; mengenai barang-barang matriil yang dapat di indrai, intelek pun lebih unggul. Contohnya ; mengenal sebuah batu jauh lebih mulia dari pada menghendakinya, sejuah forma dari batu itu secara actual sudah dicapai dan dimiliki intelek dan bukan sekedar tinggal dalam dirinya sebagai sesuatu yang diinginkan.

Ketiga ; menyangkut Yang Illahi, yakni segala sesuatu yang mengatasi kemampuan kodrati akal-budi manusia, kehendak jelas jauh lebih unggul dibandingkan dengan Intelek, karena menginginkan Tuhan dan mencintai-NYA jauh lebih Utama dari pada hanya sekedar Mengenal Dia secara Rasional dan Teoritis. Karena Tuhan memiliki dalam diri-NYA kesempurnaan kebaikkan sehingga Dia lebih pantas dikehendaki dan dicintai dari pada hanya sekedar dikenal lewat ; Ide Kebaikkan yang dapat di-intuisi oleh Intelek.


Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 16 December 2008, 06:45:53 PM
g-Citra ; Menurut sebagian orang: Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya (termasuk manusia)...
Lalu ada yang berpendapat: Tuhan tidak ada kalau tidak ada julukkan untuk nya (dibuat oleh manusia)?

Bagaimana pendapat teman - teman?

Sesuai judul threadnya, dan dari pada kita ngawur menjawab bagaimana seh manusia di ciptakan Tuhan.? maka di sini saya akan coba mempertanyakan bagaimana jiwa-jiwa itu diciptakan Tuhan.? Pertanyaan ini rupanya dirumuskan dengan sederhana dan mudah, tetapi jawaban nya sama sekali tidak semudah itu. Mari kita melihat dengan empat jawaban yang berbeda-beda atas pertanyaan itu ;

Pertama ; Tuhan , yang menciptakan jiwa Adam ,langsung menciptakan di dalam jiwa itu juga semua jiwa orang-orang keturunannya, meskipun memang belum dalam keadaan utuh , tetapi masih semacam benih-benih dan baru pada waktunya yang tepat masing-masing akan diberikan keseutuhannya.

Kedua ; Tuhan, setiap kali menciptakan jiwa orang individual khususnya bagi orang itu sendiri.

Ketiga ; Tuhan, yang langsung menciptakan semua jiwa masih menyimpan jiwa-jiwa itu di dalam diri NYA sendiri, dan kemudian mengirim masing-masing jiwa ke badan yang harus dihidupkannya.

Keempat ; juga jiwa-jiwa sesudah diciptakan disimpan dalam diri Tuhan, tetapi kemudian masing-masing berkehendak sendiri untuk turun kedalam badan yang harus dihidupkannya.

Patut dicatat bahwa menurut kedua jawaban yang terakhir itu ada suatu praksistensi jiwa-jiwa, tetapi dalam diri Tuhan, bukan diluar-NYA ; dan sebab itu tidak mungkin bahwa dalam keadaan praeksistensi itu jiwa-jiwa jatuh kedalam dosa.

Teman dan sobat kita yang mengikuti Ajaran Buddhis, tentunya tidak bisa memahami keanehan kejanggalan sesuai keempat point diatas, hanya untuk menanggapi judul thread ini apakah manusia diciptakan Tuhan.? maka saya memposisikan diri ke luar dari Ajaran Buddhis untuk mencari jawaban ini sesuai dengan iman sdr/i kita yang mempercayai manusia adalah Ciptaan Tuhan.

Adios.!   
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 16 December 2008, 07:09:49 PM
Quotekalau dalam agama kr****n&islam,Tuhan adalah Zat yang gaib{yang hanya bisa kita rasakan kehadirannya ketika kita pasrah atas ketidaberdayaan kita pada sesuatu Zat yang seba Maha atas segalanya dialam ini}.Kata Tuhan diciptakan oleh Tuhan sendiri pada Nabi Adam As{manusia pertama yg dijadikan Tuhan}.agama kr****n & islam sepaham soal itu - nabi2 berikutnya kecuali Nabi terakhir Nabi Muhammad SAW,agama kr****n tidak mengakuinya.Itu sedikit masukan & pandangan kami{saya} yg beragama diluar agama Budha.

[at] Bro Wahyu...

Oke... trims atas masukkannya...
Setelah membaca tulisan anda diatas, ada beberapa pertanyaan yang ingin saya ajukan:

1. 'Zat yang gaib'...  apakah 'zat' yang anda maksud ini benda? saya bertanya begini karena:

QuoteSosok Tuhan di Buddhisme bukanlah sosok pribadi yang diyakini oleh kebanyakan orang awam.

    Jadi jelas pula kalau sosok Tuhan di Buddhisme bukan pula sebuah benda bukan... :)

2. yang hanya bisa kita rasakan kehadirannya ketika kita pasrah atas ketidaberdayaan kita pada sesuatu Zat
    yang seba Maha atas segalanya dialam ini...
    Mengapa bisa begitu? Bagaimana dengan sebaliknya...?

3. Kata Tuhan diciptakan oleh Tuhan sendiri pada Nabi Adam As{manusia pertama yg dijadikan Tuhan}
    Berarti Tuhan merupakan zat gaib yang hidup bukan?
    Kalau saja benar maka dalam kata lain Tuhan adalah sebuah pribadi walaupun dikatakan gaib...

Karena adanya anggapan inilah makanya dalam buddhis tidak menganggap Tuhan sebagai sebuah pribadi, karena didalam Buddhis segala sesuatu (pribadi ataupun lainnya) tidak kekal adanya (anicca), ketidakkekalan mengakibatkan dukkha (dukkha) dan tidak ada inti yang kekal (annata)...

Mungkin inilah pendapat saya sebagai seorang Buddhis...
Saya berharap, walaupun ada perbedaan pandangan dari anda mengenai tulisan yang telah saya tulis, toh kita semua bisa memecahkannya dengan "kepala dingin"... :)

Walau bagaimanapun tak ada seorang pun yang sempurna...

salam kenal,
Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 17 December 2008, 12:45:45 AM
Bagaimana dengan pengaturan hukum alam semesta ?"
Ajaran Buddha mengenai asal alam semesta. Selaras dengan ilmu pengetahuan. Dalam Aganna Sutta, Buddha menggambarkan: alam semesta berulang kali mengalami kehancuran dan tersusun kembali selama masa yang tak terhitung; bumi ini bukanlah satu-satunya planet; ada gugus-gugus yang lebih besar, tatasurya, galaksi, mahagalaksi, dst, tanpa batas. kehidupan pertama terbentuk di atas permukaan air, kehidupan berangsur-angsur berevolusi dari organisme yang sederhana menjadi makin kompleks. Segala proses ini tidak berawal, tidak berakhir, dan berlangsung alamiah.
"Agama masa depan adalah agama kosmik. Melampaui Tuhan sebagai pribadi serta menghindari dogma dan teologi. Mencakup baik alamiah maupun spiritual, agama tersebut seharusnya didasarkan pada rasa keagamaan yang timbul dari pengalaman akan segala sesuatu yang alamiah dan spiritual, berupa kesatuan yang penuh arti. Ajaran Buddha menjawab gambaran ini. Jika ada agama yang akan memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan modern, itu adalah ajaran Buddha." (Albert Einstein, 1939)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 17 December 2008, 01:40:30 AM
Quote"Agama masa depan adalah agama kosmik. Melampaui Tuhan sebagai pribadi serta menghindari dogma dan teologi. Mencakup baik alamiah maupun spiritual, agama tersebut seharusnya didasarkan pada rasa keagamaan yang timbul dari pengalaman akan segala sesuatu yang alamiah dan spiritual, berupa kesatuan yang penuh arti. Ajaran Buddha menjawab gambaran ini. Jika ada agama yang akan memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan modern, itu adalah ajaran Buddha." (Albert Einstein, 1939)

saya copy yah... anumodana 7 tail :... :) :) :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 01:00:52 PM
Sobat 7 Tails dan g,Citra, mari kita bangun satu persepsi dulu ketika kita Siap berdialog Agama dengan Iman Monoteisme adanya Tuhan Sang Pencipta dari sisi pemahaman   Ajaran Buddhis nya, maka sudah seharusnya kita sebagai pengikut Ajaran Buddhis harus berani keluar dari area amannya yaitu berlindung dibalik Ajaran Buddhis, bila sikap ini tidak berani kita lakukan, maka Dialog untuk mencapai kebaikkan bersama tidak bisa didapati, yang ada hanya debat kusir saja. Kenapa kita sebagai pengikut Ajaran Buddhis tidak berani keluar dari area amannya hanya buat berdialog dengan satu tujuan yaitu Cinta akan Perdamaian.?


Untuk berbicara tentang Tuhan, seharusnya sikap pertama yang harus disepakati yaitu ;

Manusia

1 .Dimulai dari melihat apakah manusia yang berakal budi mampu berbicara dua arah dengan Tuhan Pencipta-NYA.? Jika manusia mampu, maka dari mana bisa di sepakati bahwa kemampuan berbicara dua arah itu ada pada manusia.?

Religiositas

2 . Religiositas lebih melihat aspek yang "didalam lubuk hati". Riak getaran nurani pribadi ; sikap personal yang sedikit banyak misteri bagi orang lain, karena menapaskan intimitas jiwa yakni, cita rasa yang mencakup totalitas ( termasuk rasio dan rasa manusiawi) kedalaman si pribadi manusia. Dan karena itu, pada dasarnya religiositas mengatasi, atau lebih dalam dari Agama yang tampak formal, resmi. Religiositas lebih bergerak dalam tata paguyubuan yang cirinya lebih Intim. Yang pokok religiositas, bukanlah Agama. "Agama, bila masih ingin murni tanpa pamrih, harus mengakui bahwa Agama hanyalah SARANA BELAKA, agar manusia lebih mudah menemukan Jalan ke Tuhan. Agama selaku lembaga yang berunsur  manusiawi juga, tidak dapat meng-claim ketaatan mutlak dari warga, karena Agama TIDAK PERNAH IDENTIK dengan Tuhan Sang Pencipta.  
Peraturan Agama manapun pada hakikatnya diadakan selaku lambang dan ekspresi spiritual, selaku sarana pendidikan belaka, namun yang ternyata sepanjang Zaman telah terangkat tanpa sengaja maupun sengaja menjadi TUJUAN. Namun, lambang hanyalah sarana, bukan Tujuan. Simbolisasi hanya cara pendidikan, bukan hakikat isi pendidikan itu sendiri.

Maka, Agama tidak pernah boleh di lepaskan dari Religiositas, terutama kalau religiositas itu sudah berkembang menjadi "Iman / Kepercayaan", artinya "suatu hubungan personal selaku aku (hamba) dan ENGAKU". Iman itu bukanlah suatu perasaan  kabur saja. Iman / Faith yang lengkap ialah kepercayaan atau iman yang mengikut sertakan segala fakultas dan bakat-bakat manusia, termasuk yang paling hebat dalam manusia, ialah AKAL-BUDI, RASIO. Manusia beriman harus mampu mempertanggung jawabkan  Imannya dalam bahasa Rasional juga. Biarpun religiositas tidak bekerja dalam pengertian (otak) tetapi dalam pengalaman ,penghayatan (totalitas diri) yang mendahului analisis atau konseptualisasi, namun, tidak terbatas juga pada perasaan atau afektivitas. Bahkan, religiositas manusia yang Manusiawi Utuh, adalah Kesadaran untuk beramal, menolong orang lain, terutama menolong mereka yang paling menderita atau tersungkur di dalam lembah nista. Religiositas, khususnya sebagai iman personal, diungkapkan dalam agama dan diwujud nyatakan dalam hidup sehari-hari. Maka justru pada taraf religiositas dan iman ada hubungan antara semua orang beragama, biarpun ekpresi keagamaannya, juga dalam ajaran dan dogma, berbeda bahkan bertentangan satu sama lain.

Demikian, Sdr/I  kita khususnya yang ikut Dialog tentang Manusia atau Tuhan, kedua point diatas sudah sangat luas cakupannya untuk berdiskusi tentang manusia ke Tuhan secara manusiawi dan intelektual.

Salam  Kalya-nadhamma

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: ryu on 17 December 2008, 01:09:45 PM
Duh bahasanya :(
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: gajeboh angek on 17 December 2008, 01:13:26 PM
:))
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Lily W on 17 December 2008, 01:15:03 PM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2FAAAAKKKHHH.gif&hash=a912fa7e27e79bc9fc61a449e758d64b835c31d5)

_/\_ :lotus:
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 01:19:50 PM
Quote from: Wolverine on 17 December 2008, 01:13:26 PM
:))

Sdr Wolverine tidakkah khusus di forum ini anda sebagai Moderator saya,?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 01:21:32 PM
Quote from: Lily W on 17 December 2008, 01:15:03 PM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2FAAAAKKKHHH.gif&hash=a912fa7e27e79bc9fc61a449e758d64b835c31d5)

_/\_ :lotus:

Lantas sdri Lily,W juga sesorang Moderator toch.? He...he...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: anggara on 17 December 2008, 01:24:30 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 01:00:52 PM
Sobat 7 Tails dan g,Citra, mari kita bangun satu persepsi dulu ketika kita Siap berdialog Agama dengan Iman Monoteisme adanya Tuhan Sang Pencipta dari sisi pemahaman   Ajaran Buddhis nya, maka sudah seharusnya kita sebagai pengikut Ajaran Buddhis harus berani keluar dari area amannya yaitu berlindung dibalik Ajaran Buddhis, bila sikap ini tidak berani kita lakukan, maka Dialog untuk mencapai kebaikkan bersama tidak bisa didapati, yang ada hanya debat kusir saja. Kenapa kita sebagai pengikut Ajaran Buddhis tidak berani keluar dari area amannya hanya buat berdialog dengan satu tujuan yaitu Cinta akan Perdamaian.?

Sdr. Sukma,
membicarakan Tuhan tidak mungkin menghindari pembicaraan mengenai paham agama lain (non-buddhism). Dalam agama Buddha tidak dikenal adanya Tuhan PENCIPTA. jadi kalau anda mengatakan "area aman", sesungguhnya kami umat buddha bukan berlindung di balik ajaran Buddha, tapi setelah kami mempelajari Buddhism, kami memang sudah tidak lagi meyakini keberadaan Tuhan PENCIPTA. menurut saya anda salah tempat jika memaksakan diskusi mengenai Tuhan PENCIPTA di forum yang tidak mengenal adanya Tuhan PENCIPTA.

Dan kalau sudah mendiskusikan soal keyakinan agama lain, saya rasa tidak etis jika dilakukan di forum Buddhis, karena dikhawatirkan akan berkembang menjadi debat antar agama yang mengarah pada SARA.

_/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Lily W on 17 December 2008, 01:24:48 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 01:21:32 PM
Quote from: Lily W on 17 December 2008, 01:15:03 PM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2FAAAAKKKHHH.gif&hash=a912fa7e27e79bc9fc61a449e758d64b835c31d5)

_/\_ :lotus:

Lantas sdri Lily,W juga sesorang Moderator toch.? He...he...

Sy sbg MOD Abhidhamma.... di thread ini MOD sy ga berfungsi.... ;D (kalo ga percaya...coba tanya ama Tuhan DC? )

MOD jg manusia... :)) (sesuai topik kan? )

_/\_ :lotus:
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: gajeboh angek on 17 December 2008, 01:28:26 PM
Kagak boleh ketawa yak? :(

Itu padahal reaksi spontan saya loh, karena saya memang bodoh, gak ngerti sama sekali apa yang sukma katakan.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 01:29:10 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 01:24:30 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 01:00:52 PM
Sobat 7 Tails dan g,Citra, mari kita bangun satu persepsi dulu ketika kita Siap berdialog Agama dengan Iman Monoteisme adanya Tuhan Sang Pencipta dari sisi pemahaman   Ajaran Buddhis nya, maka sudah seharusnya kita sebagai pengikut Ajaran Buddhis harus berani keluar dari area amannya yaitu berlindung dibalik Ajaran Buddhis, bila sikap ini tidak berani kita lakukan, maka Dialog untuk mencapai kebaikkan bersama tidak bisa didapati, yang ada hanya debat kusir saja. Kenapa kita sebagai pengikut Ajaran Buddhis tidak berani keluar dari area amannya hanya buat berdialog dengan satu tujuan yaitu Cinta akan Perdamaian.?

Sdr. Sukma,
membicarakan Tuhan tidak mungkin menghindari pembicaraan mengenai paham agama lain (non-buddhism). Dalam agama Buddha tidak dikenal adanya Tuhan PENCIPTA. jadi kalau anda mengatakan "area aman", sesungguhnya kami umat buddha bukan berlindung di balik ajaran Buddha, tapi setelah kami mempelajari Buddhism, kami memang sudah tidak lagi meyakini keberadaan Tuhan PENCIPTA. menurut saya anda salah tempat jika memaksakan diskusi mengenai Tuhan PENCIPTA di forum yang tidak mengenal adanya Tuhan PENCIPTA.

Dan kalau sudah mendiskusikan soal keyakinan agama lain, saya rasa tidak etis jika dilakukan di forum Buddhis, karena dikhawatirkan akan berkembang menjadi debat antar agama yang mengarah pada SARA.

_/\_

Cara diskusi nya tuh...kita bukan mau debat siapa yang benar dan salah tuch.?  Open mind donk.? he...he...kenapa harus sampai ke SARA.?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 01:31:47 PM
Quote from: Wolverine on 17 December 2008, 01:28:26 PM
Kagak boleh ketawa yak? :(

Itu padahal reaksi spontan saya loh, karena saya memang bodoh, gak ngerti sama sekali apa yang sukma katakan.

He..he..yang tahu arti tawa nya only you, dan saya tidak bisa melarang orang harus nangis atau tertawa toch.? Dan saya toch hanya mempertanyakan sikap dan tanggung jawab dalam pelayanan seorang Moderator pada Web DC aja
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Lily W on 17 December 2008, 01:31:59 PM
Quote from: Wolverine on 17 December 2008, 01:28:26 PM
Kagak boleh ketawa yak? :(

Itu padahal reaksi spontan saya loh, karena saya memang bodoh, gak ngerti sama sekali apa yang sukma katakan.

Wolveline & Lily = (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fsquid8.gif&hash=81931a686f9764ecaf156b800945944104c50958) :))

_/\_ :lotus:
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Lily W on 17 December 2008, 01:35:28 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 01:31:47 PM
Quote from: Wolverine on 17 December 2008, 01:28:26 PM
Kagak boleh ketawa yak? :(

Itu padahal reaksi spontan saya loh, karena saya memang bodoh, gak ngerti sama sekali apa yang sukma katakan.

He..he..yang tahu arti tawa nya only you, dan saya tidak bisa melarang orang harus nangis atau tertawa toch.? Dan saya toch hanya mempertanyakan sikap dan tanggung jawab dalam pelayanan seorang Moderator pada Web DC aja

MOD sbg PELAYAN.... (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fare.gif&hash=e0293a7e6ef12256dc0c359dc40c41e18638ca8d) (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fmonkeyboy28.gif&hash=024edbc821271950582609d3ddd40e970477ae25)

_/\_ :lotus:
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: jason alexander on 17 December 2008, 01:39:08 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 01:29:10 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 01:24:30 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 01:00:52 PM
Sobat 7 Tails dan g,Citra, mari kita bangun satu persepsi dulu ketika kita Siap berdialog Agama dengan Iman Monoteisme adanya Tuhan Sang Pencipta dari sisi pemahaman   Ajaran Buddhis nya, maka sudah seharusnya kita sebagai pengikut Ajaran Buddhis harus berani keluar dari area amannya yaitu berlindung dibalik Ajaran Buddhis, bila sikap ini tidak berani kita lakukan, maka Dialog untuk mencapai kebaikkan bersama tidak bisa didapati, yang ada hanya debat kusir saja. Kenapa kita sebagai pengikut Ajaran Buddhis tidak berani keluar dari area amannya hanya buat berdialog dengan satu tujuan yaitu Cinta akan Perdamaian.?

Sdr. Sukma,
membicarakan Tuhan tidak mungkin menghindari pembicaraan mengenai paham agama lain (non-buddhism). Dalam agama Buddha tidak dikenal adanya Tuhan PENCIPTA. jadi kalau anda mengatakan "area aman", sesungguhnya kami umat buddha bukan berlindung di balik ajaran Buddha, tapi setelah kami mempelajari Buddhism, kami memang sudah tidak lagi meyakini keberadaan Tuhan PENCIPTA. menurut saya anda salah tempat jika memaksakan diskusi mengenai Tuhan PENCIPTA di forum yang tidak mengenal adanya Tuhan PENCIPTA.

Dan kalau sudah mendiskusikan soal keyakinan agama lain, saya rasa tidak etis jika dilakukan di forum Buddhis, karena dikhawatirkan akan berkembang menjadi debat antar agama yang mengarah pada SARA.

_/\_

Cara diskusi nya tuh...kita bukan mau debat siapa yang benar dan salah tuch.?  Open mind donk.? he...he...kenapa harus sampai ke SARA.?
koq maksa seh?

diskusi >> debat >> ribut >> SARA duech... kapan open mind tampil??
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 01:39:45 PM
Quote from: Lily W on 17 December 2008, 01:35:28 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 01:31:47 PM
Quote from: Wolverine on 17 December 2008, 01:28:26 PM
Kagak boleh ketawa yak? :(

Itu padahal reaksi spontan saya loh, karena saya memang bodoh, gak ngerti sama sekali apa yang sukma katakan.

He..he..yang tahu arti tawa nya only you, dan saya tidak bisa melarang orang harus nangis atau tertawa toch.? Dan saya toch hanya mempertanyakan sikap dan tanggung jawab dalam pelayanan seorang Moderator pada Web DC aja

MOD sbg PELAYAN.... (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fare.gif&hash=e0293a7e6ef12256dc0c359dc40c41e18638ca8d) (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fmonkeyboy28.gif&hash=024edbc821271950582609d3ddd40e970477ae25)

_/\_ :lotus:

Yup Pelayan yang hanya ketawa he..he..hi..baik juga yah, diterima nich ketawa nya, sebetulnya yang saya inginkan mari kita DIALOG , tapi diajak tertawa juga oke-oke aja =D>
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Lily W on 17 December 2008, 01:41:37 PM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2F2good.gif&hash=3a3ebb164ba20881f3c5d261a81f123fa12ac508) mau bergabung jadi pasukan Ngejunk? ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 01:43:36 PM
Quote from: jason alexander on 17 December 2008, 01:39:08 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 01:29:10 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 01:24:30 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 01:00:52 PM
Sobat 7 Tails dan g,Citra, mari kita bangun satu persepsi dulu ketika kita Siap berdialog Agama dengan Iman Monoteisme adanya Tuhan Sang Pencipta dari sisi pemahaman   Ajaran Buddhis nya, maka sudah seharusnya kita sebagai pengikut Ajaran Buddhis harus berani keluar dari area amannya yaitu berlindung dibalik Ajaran Buddhis, bila sikap ini tidak berani kita lakukan, maka Dialog untuk mencapai kebaikkan bersama tidak bisa didapati, yang ada hanya debat kusir saja. Kenapa kita sebagai pengikut Ajaran Buddhis tidak berani keluar dari area amannya hanya buat berdialog dengan satu tujuan yaitu Cinta akan Perdamaian.?

Sdr. Sukma,
membicarakan Tuhan tidak mungkin menghindari pembicaraan mengenai paham agama lain (non-buddhism). Dalam agama Buddha tidak dikenal adanya Tuhan PENCIPTA. jadi kalau anda mengatakan "area aman", sesungguhnya kami umat buddha bukan berlindung di balik ajaran Buddha, tapi setelah kami mempelajari Buddhism, kami memang sudah tidak lagi meyakini keberadaan Tuhan PENCIPTA. menurut saya anda salah tempat jika memaksakan diskusi mengenai Tuhan PENCIPTA di forum yang tidak mengenal adanya Tuhan PENCIPTA.

Dan kalau sudah mendiskusikan soal keyakinan agama lain, saya rasa tidak etis jika dilakukan di forum Buddhis, karena dikhawatirkan akan berkembang menjadi debat antar agama yang mengarah pada SARA.

_/\_

Cara diskusi nya tuh...kita bukan mau debat siapa yang benar dan salah tuch.?  Open mind donk.? he...he...kenapa harus sampai ke SARA.?
koq maksa seh?

diskusi >> debat >> ribut >> SARA duech... kapan open mind tampil??

Please, jangan samakan semua pengalaman DIALOG anda yang diakhiri dengan RIBUT or SARA...di forum ini juga lawan dialog saya pernah memakai bahasa kotor menyerang saya toch.? Adakah saya ribut.?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: anggara on 17 December 2008, 01:45:02 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 01:29:10 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 01:24:30 PM
Sdr. Sukma,
membicarakan Tuhan tidak mungkin menghindari pembicaraan mengenai paham agama lain (non-buddhism). Dalam agama Buddha tidak dikenal adanya Tuhan PENCIPTA. jadi kalau anda mengatakan "area aman", sesungguhnya kami umat buddha bukan berlindung di balik ajaran Buddha, tapi setelah kami mempelajari Buddhism, kami memang sudah tidak lagi meyakini keberadaan Tuhan PENCIPTA. menurut saya anda salah tempat jika memaksakan diskusi mengenai Tuhan PENCIPTA di forum yang tidak mengenal adanya Tuhan PENCIPTA.

Dan kalau sudah mendiskusikan soal keyakinan agama lain, saya rasa tidak etis jika dilakukan di forum Buddhis, karena dikhawatirkan akan berkembang menjadi debat antar agama yang mengarah pada SARA.

_/\_

Cara diskusi nya tuh...kita bukan mau debat siapa yang benar dan salah tuch.?  Open mind donk.? he...he...kenapa harus sampai ke SARA.?

makanya saya menghindari kata DEBAT, andalah yg menyebut DEBAT, dalam DEBAT tentu ada benar dan salah, saya memilih DISKUSI dimana tidak perlu ada benar dan salah. dan dari sikap anda, jelas bahwa anda memang ingin DEBAT.

dan perlu diingat, kelanjutan dari DEBAT/DISKDUSI ini adalah sepenuhnya keputusan moderator, bukan saya. saya hanya memberikan pendapat yang menjadi kekhawatiran saya terhadap arah dari diskusi ini.

saya juga tidak melihat korelasi antara "Cinta akan perdamaian" dengan membicarakan Tuhan-PENCIPTA seperti statement anda. ada banyak sekali topik Cinta perdamaian dalam konteks Buddhism yang dapat didiskusikan tanpa melibatkan Tuhan-PENCIPTA yang tidak ada.

_/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 01:45:55 PM
Quote from: Lily W on 17 December 2008, 01:41:37 PM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2F2good.gif&hash=3a3ebb164ba20881f3c5d261a81f123fa12ac508) mau bergabung jadi pasukan Ngejunk? ;D

_/\_ :lotus:

Lily .ikan nasi pecel telah siap untuk di makan, 20 menit saya absen dulu untuk makan siang
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Lily W on 17 December 2008, 01:47:50 PM
OK... met lunch... ati2 jgn tersedak (tulang ikannya)... :)) (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fonion34-1.gif&hash=cc3a74cbbf0bfd3b5b1929ba686be2cd8fcf13d0)

_/\_ :lotus:
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 02:14:17 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 01:45:02 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 01:29:10 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 01:24:30 PM
Sdr. Sukma,
membicarakan Tuhan tidak mungkin menghindari pembicaraan mengenai paham agama lain (non-buddhism). Dalam agama Buddha tidak dikenal adanya Tuhan PENCIPTA. jadi kalau anda mengatakan "area aman", sesungguhnya kami umat buddha bukan berlindung di balik ajaran Buddha, tapi setelah kami mempelajari Buddhism, kami memang sudah tidak lagi meyakini keberadaan Tuhan PENCIPTA. menurut saya anda salah tempat jika memaksakan diskusi mengenai Tuhan PENCIPTA di forum yang tidak mengenal adanya Tuhan PENCIPTA.

Dan kalau sudah mendiskusikan soal keyakinan agama lain, saya rasa tidak etis jika dilakukan di forum Buddhis, karena dikhawatirkan akan berkembang menjadi debat antar agama yang mengarah pada SARA.

_/\_

Cara diskusi nya tuh...kita bukan mau debat siapa yang benar dan salah tuch.?  Open mind donk.? he...he...kenapa harus sampai ke SARA.?

makanya saya menghindari kata DEBAT, andalah yg menyebut DEBAT, dalam DEBAT tentu ada benar dan salah, saya memilih DISKUSI dimana tidak perlu ada benar dan salah. dan dari sikap anda, jelas bahwa anda memang ingin DEBAT.

dan perlu diingat, kelanjutan dari DEBAT/DISKDUSI ini adalah sepenuhnya keputusan moderator, bukan saya. saya hanya memberikan pendapat yang menjadi kekhawatiran saya terhadap arah dari diskusi ini.

saya juga tidak melihat korelasi antara "Cinta akan perdamaian" dengan membicarakan Tuhan-PENCIPTA seperti statement anda. ada banyak sekali topik Cinta perdamaian dalam konteks Buddhism yang dapat didiskusikan tanpa melibatkan Tuhan-PENCIPTA yang tidak ada.

_/\_

Benar ada banyak topic tentang Cinta , Damai dalam Buddhis, tapi tidakkah saya hanya mengikuti judul Thread ini "Manusia atau Tuhan.?" jadi.....???
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: candra_mukti19 on 17 December 2008, 02:30:38 PM
Quote from: g.citra on 11 December 2008, 12:49:53 AM
Menurut sebagian orang: Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya (termasuk manusia)...
Lalu ada yang berpendapat: Tuhan tidak ada kalau tidak ada julukkan untuk nya (dibuat oleh manusia)?

Bagaimana pendapat teman - teman?

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

tuhan memang menciptakan alam semesta beserta isinya, tapi proses penciptaannya itu tidak seperti manusia membuat kue. sebagaimana sinar matahari menimbulkan "kehangatan bagi dunia" seperti itu pulalah tuhan menciptakan dunia.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Sumedho on 17 December 2008, 04:34:51 PM
Menurut rujukan buddhism Tuhan tidak disinggung sama sekali apalagi dianggap sebagai pencipta karena statusnya tidak dapat ditelusuri. Jadi hal tersebut hanya spekulasi.

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Hendra Susanto on 17 December 2008, 04:37:51 PM
klo pake 'logika' sich manusia ciptaan ortu ;D

klo tidak masuk 'logika' sich manusia ciptaan mahluk bernama Mr. T

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: anggara on 17 December 2008, 04:40:47 PM
jadi inget film jadul, "the a team", ada yg namanya Mr. T, yg kalo mau terbang harus dibikin pingsan dulu :))
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 05:16:15 PM
Quote from: Sumedho on 17 December 2008, 04:34:51 PM
Menurut rujukan buddhism Tuhan tidak disinggung sama sekali apalagi dianggap sebagai pencipta karena statusnya tidak dapat ditelusuri. Jadi hal tersebut hanya spekulasi.



Cara dialog yang sangat bisa diterima.!Good Point.!

Dan memang Tuhan tidak bisa di urai dengan bahasa manusia secara sempurna, bila ada yang bisa menguraikan sosok Tuhan, maka itu tuhannya orang tersebut, makanya bagi penganut Monoteisme, cara mereka menerima Tuhan adalah dengan Iman.

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 17 December 2008, 05:49:53 PM
Oke...
1. Jiwa = Atta...
2. 'keberadaan' Tuhan dikenal dengan konsep Nibbana, yaitu "sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak terkondisikan, tidak muncul, yang mutlak"....
3. Menurut rujukan buddhism Tuhan tidak disinggung sama sekali apalagi dianggap sebagai pencipta karena statusnya tidak dapat ditelusuri. Jadi hal tersebut hanya spekulasi.



and then...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 08:03:31 PM
Quote from: g.citra on 17 December 2008, 05:49:53 PM
Oke...
1. Jiwa = Atta...
2. 'keberadaan' Tuhan dikenal dengan konsep Nibbana, yaitu "sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak terkondisikan, tidak muncul, yang mutlak"....
3. Menurut rujukan buddhism Tuhan tidak disinggung sama sekali apalagi dianggap sebagai pencipta karena statusnya tidak dapat ditelusuri. Jadi hal tersebut hanya spekulasi.



and then...

and then...masih ada sdr/i kita penganut Matreya, Hindu, ka****k, Islam, Agama Yahudi, Xiu Tao, Say Baba, kesemua Agama ini dalam Acara keagamaan mereka berbicara tentang Tuhan sesuai Tardisi masing-masing, dan ada lagi satu kumpulan orang-orang yang biasa di sebut Atheis, kekompok Atheis ini juga harus diperhitungkan dalam pembicaraan tentang Tuhan.

Sdr Sumedho dan g-Citra telah mengeluarkan pemahaman Tuhan sesuai Ajaran Buddhis.!

Apa itu istilah Ateis.? Istilah "Ateisme" menunjuk kepada gejala-gejala yang sangat berbeda satu dengan yang lain, sebab ada kelompok orang yang jelas-jelas mengingkari Tuhan, di sebut "Atheime sistematis" yang beranggapan bahwa manusia sama sekali tidak dapat mengatakan apa-apa tentang Tuhan(biasa di sebut Agnostisme) ; ada pula yang berpendapat bahwa persoalan tentang Tuhan kehilangan makna (bisa disebut Indifferentisme). Bagi kelompok ini adanya Tuhan atau tidak , tidak punya pengaruh pada hidup yang konkret.

Sering sekali harus dikatakan bahwa Atheisme itu tidak lain daripada "sikap protes keras terhadap kejahatan yang berkecamuk di dunia", reaksi kritis terhadap Agama-Agama karena cacat-cela mereka dalam kehidupan keagamaan, moral dan kemasyarakatan.

Maka, kekhasan Atheisme barangkali harus disimpulkan dari apa yang mau mereka sangkal dari masyarakat, yang menyebut dirinya beragama -dalam hidupnya yang konkret- tidak memperlihatkan iman akan Tuhan. Maka, Tuhan itu kelihatan sebagai ciptaan manusia belaka,yang pantas disangkal atau di diamkan.

Dalam arti sesungguhnya para Atheis tidak melawan Tuhan, tetapi melawan kepercayaan akan Tuhan, di mana manusia menggantungkan diri pada faktor di luar dunia, pada hal yang real adalah dunia ini saja. Manusia tetap percaya pada dunianya sendiri, kendati segala peperangan dan malapetaka yang disebakan oleh manusia sendiri

Atheisme ini konkret, dan merupakan tanggapan atas situasi hidup yang konkret. Khususnya Kemalangan sering menjadi Alasan untuk sikap Atheis, entah pengalaman sengsara dan penderitaan dalam hidup(keluarga)sendiri, entah pengalaman dalam masyarakat atau Alam Semesta. Reaksi ini tentu tidak khusus untuk kelompok Atheis. Dari zaman purbakala orang selalu menghadapi pertanyaan mengenai kemalangan. Jawaban yang paling "sederhana" adalah menerimanya sebagai NASIB Ini sebetulnya bukan JAWABAN, dan di tolak bukan hanya oleh kaum Atheis. Tetapi jawaban dari Agama, bahwa itu Hukuman Tuhan, sesungguhnya tidak terlalu berbeda dari jawaban NASIB.....




Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: anggara on 17 December 2008, 08:28:53 PM
Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Haruskah ada yg menciptakan?

**MODE 3R ON**
apakah semak belukar diciptakan?
apakah jamur pada roti diciptakan?
apakah seorang bayi cacat diciptakan?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 08:31:22 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:28:53 PM
Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Haruskah ada yg menciptakan?

**MODE 3R ON**
apakah semak belukar diciptakan?
apakah jamur pada roti diciptakan?
apakah seorang bayi cacat diciptakan?

Tidak relevansi menyamakan Alam Semesta  dengan ; semak belukar, jamur pada roti, bayi cacat.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 17 December 2008, 08:32:38 PM
Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Supaya 'Gak Muter-muter' kayak tetangga sebelah...

Quote"Pengembaraan berulang di dalam Samsara adalah tanpa akhir yang diketahui. Para makhluk terhambat oleh ketidaktahuan dan terbelenggu oleh nafsu. Awal pertama dari makhluk2 ini adalah tidak diketahui"
(Anamatagga Samyutta - Samyutta Nikaya)

Jadi gak perlu balik lagi ke page awal oke...

Saran.... baca semua dulu jadi 'gak muter'... ^:)^...  ;D ;D ;D

Namo Buddhaya...  _/\_ ...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: anggara on 17 December 2008, 08:36:28 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:31:22 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:28:53 PM
Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Haruskah ada yg menciptakan?

**MODE 3R ON**
apakah semak belukar diciptakan?
apakah jamur pada roti diciptakan?
apakah seorang bayi cacat diciptakan?

Tidak relevansi menyamakan Alam Semesta  dengan ; semak belukar, jamur pada roti, bayi cacat.

again using mod 3R
apakah dfinisi alam semesta menurut anda?
dalam himpunan alam semesta, apakah semak belukar, jamur roti, bayi cacat termasuk dalam himpunan tersebut?
mohon jelaskan dimana ketidak-relevannya.

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: CKRA on 17 December 2008, 08:36:54 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:31:22 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:28:53 PM
Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Haruskah ada yg menciptakan?

**MODE 3R ON**
apakah semak belukar diciptakan?
apakah jamur pada roti diciptakan?
apakah seorang bayi cacat diciptakan?

Tidak relevansi menyamakan Alam Semesta  dengan ; semak belukar, jamur pada roti, bayi cacat.

Lalu alam semesta itu apa? Bumi tanpa semak? Roti tanpa jamur? Manusia tanpa bayi cacat?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 08:41:00 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:36:28 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:31:22 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:28:53 PM
Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Haruskah ada yg menciptakan?

**MODE 3R ON**
apakah semak belukar diciptakan?
apakah jamur pada roti diciptakan?
apakah seorang bayi cacat diciptakan?

Tidak relevansi menyamakan Alam Semesta  dengan ; semak belukar, jamur pada roti, bayi cacat.

again using mod 3R
apakah dfinisi alam semesta menurut anda?
dalam himpunan alam semesta, apakah semak belukar, jamur roti, bayi cacat termasuk dalam himpunan tersebut?
mohon jelaskan dimana ketidak-relevannya.



semak belukar, roti jamur, itu sebagian yang sangat kecil per mikron dari Alam Semesta...yang logis aja akh...?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 08:42:21 PM
Quote from: CKRA on 17 December 2008, 08:36:54 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:31:22 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:28:53 PM
Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Haruskah ada yg menciptakan?

**MODE 3R ON**
apakah semak belukar diciptakan?
apakah jamur pada roti diciptakan?
apakah seorang bayi cacat diciptakan?

Tidak relevansi menyamakan Alam Semesta  dengan ; semak belukar, jamur pada roti, bayi cacat.

Lalu alam semesta itu apa? Bumi tanpa semak? Roti tanpa jamur? Manusia tanpa bayi cacat?

tangan kita kan tidak di sebut tubuh kan,?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hatRed on 17 December 2008, 08:43:56 PM
Bagaimana cara membuktikan Tuhan itu ada ?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 17 December 2008, 08:45:28 PM
Tanpa awal - Ada akhir
Kebenaran jenis ini, contohnya adalah keberadaan kehidupan manusia. Apabila kita telusuri awal keberadaan manusia kita tidak akan menemukan suatu jawaban yang pasti. Pada saat kita menarik kebelakang. Orang pasti memiliki ayah dan ibu. Ayah dan Ibu pun memiliki ayah dan ibunya lagi. Terus kita tarik baik dari sisi ibu maupun dari sisi ayah kita tidak akan menemukan titik yang tepat. Meskipun dalam agama tertentu. Ada keberadaan awal manusia.
Dalam hal ini karena keterbatasan dalam mencari awal permulaan maka dikatakan tanpa awal untuk mempermudah pemahaman lebih lanjut. Apabila kita memaksakan diri untuk menemukan jawabannya maka kita akan terjebak dalam spekulasi pandangan. Hal ini tentu akan banyak menghabiskan waktu dan tenaga. Sementara kehidupan kita adalah terbatas. Cepat atau lambat akan meninggalkan dunia ini.
Pengertian ada akhir, berati orang tersebut telah mencapai pencerahan sehingga tidak dilahirkan kembali.
Jadi, Sama sekali tidak ada alasan untuk menganggap bahwa segala sesuatu atau dunia ini harus memiliki suatu permulaan. Gagasan bahwa segala sesuatu harus memiliki permulaan benar-benar karena miskinnya pikiran kita."

Agama Buddha menekankan Pragmatis, yaitu : Mengutamakan tindakan-tindakan cepat dan tepat yang lebih diperlukan di dalam menyelamatkan hidup seseorang yang tengah gawat dan bukan hal-hal lainnya yang kurang praktis, berbelit-belit, bertele-tele dan kurang penting. Buddha tidak pernah menghabiskan waktu untuk perkara-perkara spekulatif tentang alam semesta karena hal ini kecil nilainya bagi pengembangan spiritual menuju Kebahagiaan Sejati.
Hal ini dapat kita lihat pada kisah, orang yang tertembak anak panah beracun, yang menolak untuk mencabutnya sebelum dia tahu siapa yang memanahnya, kenapa panah itu ditembakkan, dari mana anak panah itu ditembakkan. Pada saat semua pertanyaannya terjawab, dia sudah akan mati lebih dahulu. (Cula-Malunkyovada Sutta, Majjhima Nikaya 63)
Sutra tersebut mengajarkan kita memiliki pemahaman yang rasional, efektif, efisien, cerdas dan bijaksana dalam kehidupan spiritual umat manusia agar tindakan cepat dan tepat segera diutamakan, tanpa membuang-buang waktu lagi

hasil comot ;D
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hatRed on 17 December 2008, 08:47:50 PM
 [at] naruto

comotan yang berarti :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 08:49:13 PM
Quote from: hatRed on 17 December 2008, 08:43:56 PM
Bagaimana cara membuktikan Tuhan itu ada ?

Gabungan akal-budi + kehendak  = Iman. Hanya melalui cara ber-Iman saja. Sangat Tidak Mungkin dengan andalkan akal-budi
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hatRed on 17 December 2008, 08:50:41 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:49:13 PM
Quote from: hatRed on 17 December 2008, 08:43:56 PM
Bagaimana cara membuktikan Tuhan itu ada ?

Gabungan akal-budi + kehendak  = Iman. Hanya melalui cara ber-Iman saja. Sangat Tidak Mungkin dengan andalkan akal-budi

jadi maksudnya ?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: anggara on 17 December 2008, 08:52:06 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:41:00 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:36:28 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:31:22 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:28:53 PM
Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Haruskah ada yg menciptakan?

**MODE 3R ON**
apakah semak belukar diciptakan?
apakah jamur pada roti diciptakan?
apakah seorang bayi cacat diciptakan?

Tidak relevansi menyamakan Alam Semesta  dengan ; semak belukar, jamur pada roti, bayi cacat.

again using mod 3R
apakah dfinisi alam semesta menurut anda?
dalam himpunan alam semesta, apakah semak belukar, jamur roti, bayi cacat termasuk dalam himpunan tersebut?
mohon jelaskan dimana ketidak-relevannya.



semak belukar, roti jamur, itu sebagian yang sangat kecil per mikron dari Alam Semesta...yang logis aja akh...?

Demikian pula palent bumi ini, hanya setitik debu jika dibandingkan dengan seluruh jagad raya, dan apakah semua manusia yg ada di bumi ini juga tidak berarti karena kecilnya? LOGIKAnya dimana?

Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:42:21 PM
tangan kita kan tidak di sebut tubuh kan,?

bagi anda mungkin tangan bukan tubuh, tapi saya tidak sependapat
saya pernah mengalami patah tangan, tidak bisa sekolah, dan saya akhirnya ibu saya menuliskan surat yang bunyinya "tidak bisa sekolah karena tidak enak badan", ibu saya memang kurang berpendidikan, tapi ibu saya menganggap tangan saya adalah badan/tubuh dan saya setuju.

seandainya anda mengambil contoh misalnya, jigong tidak disebut tubuh, mungkin saya tidak bisa membantah.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 08:53:18 PM
Quote from: 7 Tails on 17 December 2008, 08:45:28 PM
Tanpa awal - Ada akhir
Kebenaran jenis ini, contohnya adalah keberadaan kehidupan manusia. Apabila kita telusuri awal keberadaan manusia kita tidak akan menemukan suatu jawaban yang pasti. Pada saat kita menarik kebelakang. Orang pasti memiliki ayah dan ibu. Ayah dan Ibu pun memiliki ayah dan ibunya lagi. Terus kita tarik baik dari sisi ibu maupun dari sisi ayah kita tidak akan menemukan titik yang tepat. Meskipun dalam agama tertentu. Ada keberadaan awal manusia.
Dalam hal ini karena keterbatasan dalam mencari awal permulaan maka dikatakan tanpa awal untuk mempermudah pemahaman lebih lanjut. Apabila kita memaksakan diri untuk menemukan jawabannya maka kita akan terjebak dalam spekulasi pandangan. Hal ini tentu akan banyak menghabiskan waktu dan tenaga. Sementara kehidupan kita adalah terbatas. Cepat atau lambat akan meninggalkan dunia ini.
Pengertian ada akhir, berati orang tersebut telah mencapai pencerahan sehingga tidak dilahirkan kembali.
Jadi, Sama sekali tidak ada alasan untuk menganggap bahwa segala sesuatu atau dunia ini harus memiliki suatu permulaan. Gagasan bahwa segala sesuatu harus memiliki permulaan benar-benar karena miskinnya pikiran kita."

Agama Buddha menekankan Pragmatis, yaitu : Mengutamakan tindakan-tindakan cepat dan tepat yang lebih diperlukan di dalam menyelamatkan hidup seseorang yang tengah gawat dan bukan hal-hal lainnya yang kurang praktis, berbelit-belit, bertele-tele dan kurang penting. Buddha tidak pernah menghabiskan waktu untuk perkara-perkara spekulatif tentang alam semesta karena hal ini kecil nilainya bagi pengembangan spiritual menuju Kebahagiaan Sejati.
Hal ini dapat kita lihat pada kisah, orang yang tertembak anak panah beracun, yang menolak untuk mencabutnya sebelum dia tahu siapa yang memanahnya, kenapa panah itu ditembakkan, dari mana anak panah itu ditembakkan. Pada saat semua pertanyaannya terjawab, dia sudah akan mati lebih dahulu. (Cula-Malunkyovada Sutta, Majjhima Nikaya 63)
Sutra tersebut mengajarkan kita memiliki pemahaman yang rasional, efektif, efisien, cerdas dan bijaksana dalam kehidupan spiritual umat manusia agar tindakan cepat dan tepat segera diutamakan, tanpa membuang-buang waktu lagi

hasil comot ;D

Semua manusia yang pernah hidup di bumi ini, bahkan sebelum S.Gautama dilahirkan sudah memiliki paham Crisis ini di diri si manusia, jadi tidak ada yang baru di kisah diatas.  ^-^
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 08:55:33 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:52:06 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:41:00 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:36:28 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:31:22 PM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 08:28:53 PM
Quote from: pendekar kuning on 17 December 2008, 08:14:43 PM
Quote from: Indra on 11 December 2008, 12:54:43 AM
Kalau menurut Buddhism: Tidak ada pencipta alam semesta, dan umat Buddha tidak membicarakan Tuhan pencipta.

dlm buddhism sapa pencipta alam semesta??

Haruskah ada yg menciptakan?

**MODE 3R ON**
apakah semak belukar diciptakan?
apakah jamur pada roti diciptakan?
apakah seorang bayi cacat diciptakan?

Tidak relevansi menyamakan Alam Semesta  dengan ; semak belukar, jamur pada roti, bayi cacat.

again using mod 3R
apakah dfinisi alam semesta menurut anda?
dalam himpunan alam semesta, apakah semak belukar, jamur roti, bayi cacat termasuk dalam himpunan tersebut?
mohon jelaskan dimana ketidak-relevannya.



semak belukar, roti jamur, itu sebagian yang sangat kecil per mikron dari Alam Semesta...yang logis aja akh...?

Demikian pula palent bumi ini, hanya setitik debu jika dibandingkan dengan seluruh jagad raya, dan apakah semua manusia yg ada di bumi ini juga tidak berarti karena kecilnya? LOGIKAnya dimana?

Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:42:21 PM
tangan kita kan tidak di sebut tubuh kan,?

bagi anda mungkin tangan bukan tubuh, tapi saya tidak sependapat
saya pernah mengalami patah tangan, tidak bisa sekolah, dan saya akhirnya ibu saya menuliskan surat yang bunyinya "tidak bisa sekolah karena tidak enak badan", ibu saya memang kurang berpendidikan, tapi ibu saya menganggap tangan saya adalah badan/tubuh dan saya setuju.

seandainya anda mengambil contoh misalnya, jigong tidak disebut tubuh, mungkin saya tidak bisa membantah.

ya sudah, ada saatnya anda akan setuju bahwa tangan adalah anggota bagian dari tubuh.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hendrako on 17 December 2008, 09:01:51 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:49:13 PM
Quote from: hatRed on 17 December 2008, 08:43:56 PM
Bagaimana cara membuktikan Tuhan itu ada ?

Gabungan akal-budi + kehendak  = Iman. Hanya melalui cara ber-Iman saja. Sangat Tidak Mungkin dengan andalkan akal-budi

Kalo di Buddhism gabungan akal-budi + KEHENDAK bukan iman, melainkan sebab penderitaan. Jadi iman= sebab penderitaan.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 09:02:52 PM
Quote from: hatRed on 17 December 2008, 08:50:41 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:49:13 PM
Quote from: hatRed on 17 December 2008, 08:43:56 PM
Bagaimana cara membuktikan Tuhan itu ada ?

Gabungan akal-budi + kehendak  = Iman. Hanya melalui cara ber-Iman saja. Sangat Tidak Mungkin dengan andalkan akal-budi

jadi maksudnya ?

hatRed, please, saya belum sanggup jawab pertanyaan Anda, sambil menanti makalah lain yang akan masuk pada thread ini dan pada ending nya bila Anda cermat akan melihatnya. Buat catatan, perhatikan dihalaman atas, dikala saya mulai tulis ditopic ini, saya mulai pada diri nya manusia.....kenapa.? karena persoalannya bukan di Tuhan, tapi inti pointnya hanya ada di manusia bila mereka mau membuktikan Tuhan....
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 17 December 2008, 09:03:55 PM
QuoteBagaimana cara membuktikan Tuhan itu ada ?

ini adalah sebuah jawaban dan gak perlu anda jawab... yakinkah anda pada Nibbana?...

" O para Bikkhu ada suatu keadaan yang tidak dilahirkan (ajata), tanpa permulaan (abhuta), tak tercipta (akata) dan tanpa kondisi (asamkhata). Jika O para Bikkhu, tidak ada keadaan yang tak dilahirkan, tak bermula, tak tercipta dan tanpa kondisi, suatu keadaan yang melepaskan diri dari kelahiran, permulaan, tercipta dan berkondisi tak mungkin ada di sini. Karena ada suatu keadaan yang tak dilahirkan, tanpa permulaan, tak tercipta dan tanpa kondisi, suatu keadaan yang melepaskan diri dari kelahiran, permulaan, tercipta, berkondisi adalah mungkin ".... Udana

Namo Buddhaya...  _/\_ ...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hatRed on 17 December 2008, 09:05:07 PM
 [at] sukma

sip, saya akan memperhatikan dan coba memahami.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 09:05:51 PM
Quote from: hendrako on 17 December 2008, 09:01:51 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:49:13 PM
Quote from: hatRed on 17 December 2008, 08:43:56 PM
Bagaimana cara membuktikan Tuhan itu ada ?

Gabungan akal-budi + kehendak  = Iman. Hanya melalui cara ber-Iman saja. Sangat Tidak Mungkin dengan andalkan akal-budi

Kalo di Buddhism gabungan akal-budi + KEHENDAK bukan iman, melainkan sebab penderitaan. Jadi iman= sebab penderitaan.

baik, saya setuju.! Tapi, apakah Anda sudah memahami apa itu iman buat sdr/i beriman akan Tuhan.?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: ryu on 17 December 2008, 09:05:59 PM
Ketika manusia merenggang nyawanya, Tuhan tertawa karena nyawa manusia ditanganNya
Ketika manusia kesusahan, Tuhan tertawa karena nasib ditanganNya
Ketika Manusia dilahirkan, Tuhan bersedih karena harus mengawasinya
Ketika semua Manusia Mati, Tuhan bersedih karena harus mengadilinya. ;D
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: anggara on 17 December 2008, 09:06:47 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 08:55:33 PM
ya sudah, ada saatnya anda akan setuju bahwa tangan adalah anggota bagian dari tubuh.
:))
kalimat itu harusnya ditujukan kepada anda.
saya kan memang udah dari awal setuju. andalah yg tidak setuju tangan itu bagian dari tubuh.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 17 December 2008, 09:07:38 PM
tuhan apa yang mau dibahas ?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hatRed on 17 December 2008, 09:10:05 PM
Quote from: ryu on 17 December 2008, 09:05:59 PM
Ketika manusia merenggang nyawanya, Tuhan tertawa karena nyawa manusia ditanganNya
Ketika manusia kesusahan, Tuhan tertawa karena nasib ditanganNya
Ketika Manusia dilahirkan, Tuhan bersedih karena harus mengawasinya
Ketika semua Manusia Mati, Tuhan bersedih karena harus mengadilinya. ;D

:)) tuhan yang berperikemanusiaan =))
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hendrako on 17 December 2008, 09:10:50 PM
Quote from: sukma on 16 December 2008, 05:20:47 PM
Citra, Upasaka, disini saya coba menurunkan tulisan dari T.Aquinas agar kita bisa melihat dengan dasar apakah manusia bisa berbicara tentang Tuhan atau tuhan ciptaan si manusia tersebut,

Anda mempelajari tulisan beliau rupanya...., pernah membaca apa yang diucapkan beliau menjelang detik2 kepergiannya menghadap tuhan? :-?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 09:12:00 PM
Quote from: ryu on 17 December 2008, 09:05:59 PM
Ketika manusia merenggang nyawanya, Tuhan tertawa karena nyawa manusia ditanganNya
Ketika manusia kesusahan, Tuhan tertawa karena nasib ditanganNya
Ketika Manusia dilahirkan, Tuhan bersedih karena harus mengawasinya
Ketika semua Manusia Mati, Tuhan bersedih karena harus mengadilinya. ;D
Quote from: g.citra on 17 December 2008, 09:03:55 PM
QuoteBagaimana cara membuktikan Tuhan itu ada ?

ini adalah sebuah jawaban dan gak perlu anda jawab... yakinkah anda pada Nibbana?...

" O para Bikkhu ada suatu keadaan yang tidak dilahirkan (ajata), tanpa permulaan (abhuta), tak tercipta (akata) dan tanpa kondisi (asamkhata). Jika O para Bikkhu, tidak ada keadaan yang tak dilahirkan, tak bermula, tak tercipta dan tanpa kondisi, suatu keadaan yang melepaskan diri dari kelahiran, permulaan, tercipta dan berkondisi tak mungkin ada di sini. Karena ada suatu keadaan yang tak dilahirkan, tanpa permulaan, tak tercipta dan tanpa kondisi, suatu keadaan yang melepaskan diri dari kelahiran, permulaan, tercipta, berkondisi adalah mungkin ".... Udana

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

g-Citra, bisa kah di jelaskan sesuatu yang tak kelihatan harus kita yakini atau percaya, pakai instrumen apa di tubuh manusia untuk bisa benar-benar Yakin = Percaya akan Nibbana.? Bagaimana caranya.? Sedang setiap benda-benda / manusia yang kita lihat kita cintai, ini pun tidak bisa dipercaya. So.. bagaimana saya mau meyakini Nibbana.? :(
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 09:17:10 PM
Quote from: hendrako on 17 December 2008, 09:10:50 PM
Quote from: sukma on 16 December 2008, 05:20:47 PM
Citra, Upasaka, disini saya coba menurunkan tulisan dari T.Aquinas agar kita bisa melihat dengan dasar apakah manusia bisa berbicara tentang Tuhan atau tuhan ciptaan si manusia tersebut,

Anda mempelajari tulisan beliau rupanya...., pernah membaca apa yang diucapkan beliau menjelang detik2 kepergiannya menghadap tuhan? :-?

sedari SMP saya rajin membaca buku tanpa melihat pengarangnya dari agama apa.? lima Agama telah saya tekuni prinsip Iman nya...Mendiang Bhiksu yang tersohor sebagai tonggak Agama Buddhis di Indonesia sering diskusi dengan saya, tapi saya bukan aliran Matreya
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: johan3000 on 17 December 2008, 09:19:15 PM
Quote from: candra_mukti19 on 17 December 2008, 02:30:38 PM
Quote from: g.citra on 11 December 2008, 12:49:53 AM
Menurut sebagian orang: Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya (termasuk manusia)...
Lalu ada yang berpendapat: Tuhan tidak ada kalau tidak ada julukkan untuk nya (dibuat oleh manusia)?

Bagaimana pendapat teman - teman?

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

tuhan memang menciptakan alam semesta beserta isinya, tapi proses penciptaannya itu tidak seperti manusia membuat kue. sebagaimana sinar matahari menimbulkan "kehangatan bagi dunia" seperti itu pulalah tuhan menciptakan dunia.

Jadi manusia diciptakan dari....(kehangatan) ????

rasanya sangat masuk akal......

kehangatan datangnya dari GESEKAN.....(mohon tidak berpikir kotor)
GESEKKAN menimbulkan PANAS.... serta.....
dan akhirnya proses ini akhirnya kan menciptakan manusia...

Ternyata Bro Chandra berlogika Tinggi tuh...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 17 December 2008, 09:19:24 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 09:12:00 PM
Quote from: ryu on 17 December 2008, 09:05:59 PM
Ketika manusia merenggang nyawanya, Tuhan tertawa karena nyawa manusia ditanganNya
Ketika manusia kesusahan, Tuhan tertawa karena nasib ditanganNya
Ketika Manusia dilahirkan, Tuhan bersedih karena harus mengawasinya
Ketika semua Manusia Mati, Tuhan bersedih karena harus mengadilinya. ;D
Quote from: g.citra on 17 December 2008, 09:03:55 PM
QuoteBagaimana cara membuktikan Tuhan itu ada ?

ini adalah sebuah jawaban dan gak perlu anda jawab... yakinkah anda pada Nibbana?...

" O para Bikkhu ada suatu keadaan yang tidak dilahirkan (ajata), tanpa permulaan (abhuta), tak tercipta (akata) dan tanpa kondisi (asamkhata). Jika O para Bikkhu, tidak ada keadaan yang tak dilahirkan, tak bermula, tak tercipta dan tanpa kondisi, suatu keadaan yang melepaskan diri dari kelahiran, permulaan, tercipta dan berkondisi tak mungkin ada di sini. Karena ada suatu keadaan yang tak dilahirkan, tanpa permulaan, tak tercipta dan tanpa kondisi, suatu keadaan yang melepaskan diri dari kelahiran, permulaan, tercipta, berkondisi adalah mungkin ".... Udana

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

g-Citra, bisa kah di jelaskan sesuatu yang tak kelihatan harus kita yakini atau percaya, pakai instrumen apa di tubuh manusia untuk bisa benar-benar Yakin = Percaya akan Nibbana.? Bagaimana caranya.? Sedang setiap benda-benda / manusia yang kita lihat kita cintai, ini pun tidak bisa dipercaya. So.. bagaimana saya mau meyakini Nibbana.? :(

[at] Sukma

Nibbana bisa dialami sekarang, dan tidak ada kata2 yang bisa mewakili keadaannya. Hanya dengan mengalami sendiri maka kita bisa mengetahui adanya Nibbana itu.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 09:23:48 PM
Quote from: upasaka on 17 December 2008, 09:19:24 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 09:12:00 PM
Quote from: ryu on 17 December 2008, 09:05:59 PM
Ketika manusia merenggang nyawanya, Tuhan tertawa karena nyawa manusia ditanganNya
Ketika manusia kesusahan, Tuhan tertawa karena nasib ditanganNya
Ketika Manusia dilahirkan, Tuhan bersedih karena harus mengawasinya
Ketika semua Manusia Mati, Tuhan bersedih karena harus mengadilinya. ;D
Quote from: g.citra on 17 December 2008, 09:03:55 PM
QuoteBagaimana cara membuktikan Tuhan itu ada ?

ini adalah sebuah jawaban dan gak perlu anda jawab... yakinkah anda pada Nibbana?...

" O para Bikkhu ada suatu keadaan yang tidak dilahirkan (ajata), tanpa permulaan (abhuta), tak tercipta (akata) dan tanpa kondisi (asamkhata). Jika O para Bikkhu, tidak ada keadaan yang tak dilahirkan, tak bermula, tak tercipta dan tanpa kondisi, suatu keadaan yang melepaskan diri dari kelahiran, permulaan, tercipta dan berkondisi tak mungkin ada di sini. Karena ada suatu keadaan yang tak dilahirkan, tanpa permulaan, tak tercipta dan tanpa kondisi, suatu keadaan yang melepaskan diri dari kelahiran, permulaan, tercipta, berkondisi adalah mungkin ".... Udana

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

g-Citra, bisa kah di jelaskan sesuatu yang tak kelihatan harus kita yakini atau percaya, pakai instrumen apa di tubuh manusia untuk bisa benar-benar Yakin = Percaya akan Nibbana.? Bagaimana caranya.? Sedang setiap benda-benda / manusia yang kita lihat kita cintai, ini pun tidak bisa dipercaya. So.. bagaimana saya mau meyakini Nibbana.? :(

[at] Sukma

Nibbana bisa dialami sekarang, dan tidak ada kata2 yang bisa mewakili keadaannya. Hanya dengan mengalami sendiri maka kita bisa mengetahui adanya Nibbana itu.

Thanks ya Upasaka, entar saya meditasikan Nibbana sebelum tidur sesuai diagram dari Upasaka.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 17 December 2008, 09:25:44 PM
g-Citra, bisa kah di jelaskan sesuatu yang tak kelihatan harus kita yakini atau percaya,

pakai instrumen apa di tubuh manusia untuk bisa benar-benar Yakin = Percaya akan Nibbana.?


Semuanya... seluruh instrumen yang ada pada tubuh anda itulah yang anda pakai...

Bagaimana caranya.?

Buktikan (ehipassiko)... caranya dah di ajarkan oleh Sang Buddha tuh...

Sedang setiap benda-benda / manusia yang kita lihat kita cintai, ini pun tidak bisa dipercaya. So.. bagaimana saya mau meyakini Nibbana.?

berarti anda belum siap untuk itu... its oke... ada 'bodrex'...  :hammer: ;D
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 17 December 2008, 09:27:44 PM
belajar untuk benar2 memahami suatu pencerahan nibbana
untuk mengerti dan memahami bagaimana mengembangkan apa sih kehidupan ini
s.gautama waktu dia meningalkan anak dan istrinya T_T
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Equator on 17 December 2008, 09:29:32 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 09:12:00 PM
g-Citra, bisa kah di jelaskan sesuatu yang tak kelihatan harus kita yakini atau percaya, pakai instrumen apa di tubuh manusia untuk bisa benar-benar Yakin = Percaya akan Nibbana.? Bagaimana caranya.? Sedang setiap benda-benda / manusia yang kita lihat kita cintai, ini pun tidak bisa dipercaya. So.. bagaimana saya mau meyakini Nibbana.? :(

Engg.. maaf.. anda pernah melihat angin ? :-?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 17 December 2008, 09:30:32 PM
Quote from: Herdiboy on 17 December 2008, 09:29:32 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 09:12:00 PM
g-Citra, bisa kah di jelaskan sesuatu yang tak kelihatan harus kita yakini atau percaya, pakai instrumen apa di tubuh manusia untuk bisa benar-benar Yakin = Percaya akan Nibbana.? Bagaimana caranya.? Sedang setiap benda-benda / manusia yang kita lihat kita cintai, ini pun tidak bisa dipercaya. So.. bagaimana saya mau meyakini Nibbana.? :(

Engg.. maaf.. anda pernah melihat angin ? :-?

ada angin topan ;D
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 09:30:52 PM
Quote from: g.citra on 17 December 2008, 09:25:44 PM
g-Citra, bisa kah di jelaskan sesuatu yang tak kelihatan harus kita yakini atau percaya,

pakai instrumen apa di tubuh manusia untuk bisa benar-benar Yakin = Percaya akan Nibbana.?


Semuanya... seluruh instrumen yang ada pada tubuh anda itulah yang anda pakai...

Bagaimana caranya.?

Buktikan (ehipassiko)... caranya dah di ajarkan oleh Sang Buddha tuh...

Sedang setiap benda-benda / manusia yang kita lihat kita cintai, ini pun tidak bisa dipercaya. So.. bagaimana saya mau meyakini Nibbana.?

berarti anda belum siap untuk itu... its oke... ada 'bodrex'...  :hammer: ;D


Yup...harus saya akui bahwa saya belum  siap, karena selama beberapa tahun ini saya travel dengan mendalami 5 Agama seperti yang saya sebut diatas.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 17 December 2008, 09:33:01 PM
Quote from: Herdiboy on 17 December 2008, 09:29:32 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 09:12:00 PM
g-Citra, bisa kah di jelaskan sesuatu yang tak kelihatan harus kita yakini atau percaya, pakai instrumen apa di tubuh manusia untuk bisa benar-benar Yakin = Percaya akan Nibbana.? Bagaimana caranya.? Sedang setiap benda-benda / manusia yang kita lihat kita cintai, ini pun tidak bisa dipercaya. So.. bagaimana saya mau meyakini Nibbana.? :(

Engg.. maaf.. anda pernah melihat angin ? :-?

He...he...banyak buku sudah saya baca tentang melihat angin, melihat telunjuk orang, bukan melihat bulan yang ditunjuk, dlll
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 17 December 2008, 09:38:57 PM
nibbana tak bisa dialami oleh orang yg belum mencapai pencerahan
maka anda tak harus percaya.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hatRed on 17 December 2008, 09:40:32 PM
Quote from: Reenzia on 17 December 2008, 09:38:57 PM
nibbana tak bisa dialami oleh orang yg belum mencapai pencerahan
maka anda tak harus percaya.

:yes:
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 17 December 2008, 09:43:09 PM
Quote from: hatRed on 16 December 2008, 02:07:51 PM
[at] wahyu

sepengetahuan saya tidak ada yang dipercaya dan disembah dalam Buddhism
eeh sbgai contoh,umat muslim sholat 5 waktu kemasjid,musholah/dirumah karena perintahNYA agar kami bisa memanjatkan do'a,mohon ampun atas dosa2,tuk mengingatkan diri sendiri bhwa ada Tuhan yang serba Maha atas semua alam semesta&isinya, & Umat kr****n sembahyang kegereja menyembah Tuhan Yesus.Kami sholat/sembahyang,berbuat amal baik,kami yakin akan diberi balasan kebaikkan yang lebih pada kami baik masih hidup/sesudah mati,begitupun sebaliknya[Tuhan membalas perbuatan kami melalui perantara orang lain,hewan,alam dll].NAH kalau kalian[umat Buddha] berbuat baik/jahat,siapa yang menilai&memberi balasannya?.Para Bhiksu/Bhikkuni yang di kuil bermeditasi tuk apa/mencari siapa?,sang Buddha itu sendiri siapa yang slalu disebut2 umat Buddha?  
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hatRed on 17 December 2008, 09:52:15 PM
Quote
NAH kalau kalian[umat Buddha] berbuat baik/jahat,siapa yang menilai&memberi balasannya?
kata sang Buddha sih, ada hukum yang entah darimana datengnya yang mengatur itu semua, namanya hukum Karma.


Quote
.Para Bhiksu/Bhikkuni yang di kuil bermeditasi tuk apa/mencari siapa?
cuma menghindari kemungkinan melekat.
sang Buddha pernah berkata
"besarlah keuntungan Samadhi bila Sila dijalankan dgn benar"
"besarlah keuntungan Panna bila Samadhi dijalankan dgn benar"

dan yg bhikkhu lakukan cuma supaya lebih disiplin aja.

Quote
,sang Buddha itu sendiri siapa yang slalu disebut2 umat Buddha? 

Dhamma adalah kurikulumku, Sang Buddha adalah Guruku, Tipitaka adalah bukuku, Sangha adalah bintang kelasku.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 17 December 2008, 09:59:31 PM
[at] wahyu...

NAH kalau kalian[umat Buddha] berbuat baik/jahat,siapa yang menilai&memberi balasannya?

Sangat kompleks untuk menjawab pertanyaan anda ini... mungkin ada dari teman-teman bisa memberikan tulisan singkat tentang hukum kamma pada bro wahyu...  :)

Para Bhiksu/Bhikkuni yang di kuil bermeditasi tuk apa/mencari siapa?


'mengkondisikan' pikiran... menurut saya ini kata yang tepat...
untuk apa?... untuk melatih diri dan berusaha untuk mencapai 'pencerahan'... :)

sang Buddha itu sendiri siapa yang slalu disebut2 umat Buddha? 

Beliau adalah guru... guru dari para dewa dan manusia yang Sadar, yang patut di Muliakan... :)

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 17 December 2008, 11:12:55 PM
Quote from: g.citra on 16 December 2008, 07:09:49 PM
Quotekalau dalam agama kr****n&islam,Tuhan adalah Zat yang gaib{yang hanya bisa kita rasakan kehadirannya ketika kita pasrah atas ketidaberdayaan kita pada sesuatu Zat yang seba Maha atas segalanya dialam ini}.Kata Tuhan diciptakan oleh Tuhan sendiri pada Nabi Adam As{manusia pertama yg dijadikan Tuhan}.agama kr****n & islam sepaham soal itu - nabi2 berikutnya kecuali Nabi terakhir Nabi Muhammad SAW,agama kr****n tidak mengakuinya.Itu sedikit masukan & pandangan kami{saya} yg beragama diluar agama Budha.

[at] Bro Wahyu...

Oke... trims atas masukkannya...
Setelah membaca tulisan anda diatas, ada beberapa pertanyaan yang ingin saya ajukan:

1. 'Zat yang gaib'...  apakah 'zat' yang anda maksud ini benda? saya bertanya begini karena:

QuoteSosok Tuhan di Buddhisme bukanlah sosok pribadi yang diyakini oleh kebanyakan orang awam.

    Jadi jelas pula kalau sosok Tuhan di Buddhisme bukan pula sebuah benda bukan... :)

2. yang hanya bisa kita rasakan kehadirannya ketika kita pasrah atas ketidaberdayaan kita pada sesuatu Zat
    yang seba Maha atas segalanya dialam ini...
    Mengapa bisa begitu? Bagaimana dengan sebaliknya...?

3. Kata Tuhan diciptakan oleh Tuhan sendiri pada Nabi Adam As{manusia pertama yg dijadikan Tuhan}
    Berarti Tuhan merupakan zat gaib yang hidup bukan?
    Kalau saja benar maka dalam kata lain Tuhan adalah sebuah pribadi walaupun dikatakan gaib...

Karena adanya anggapan inilah makanya dalam buddhis tidak menganggap Tuhan sebagai sebuah pribadi, karena didalam Buddhis segala sesuatu (pribadi ataupun lainnya) tidak kekal adanya (anicca), ketidakkekalan mengakibatkan dukkha (dukkha) dan tidak ada inti yang kekal (annata)...

Mungkin inilah pendapat saya sebagai seorang Buddhis...
Saya berharap, walaupun ada perbedaan pandangan dari anda mengenai tulisan yang telah saya tulis, toh kita semua bisa memecahkannya dengan "kepala dingin"... :)

Walau bagaimanapun tak ada seorang pun yang sempurna...

salam kenal,
Namo Buddhaya...  _/\_ ...


*1. Zat qaib! Zat? itu bahasa umum dlm islam,tapi secara pribadi saya artikan secara fleksibel yaitu Zat/sesuatu yang qaib/tidak nampak[tapi bukan itu yg namanya syetan,iblis,jin,dll.] &yang pasti bukan suatu benda yg biasa/yg dikeramatkan.
*2.itu bahasa saya pribadi gunakan karena saya diskusi diforum Buddhis[biar cepet nyambung/ngerti maksudnya],tapi ku sesama muslim gak harus seoerti itu baru bisa merasakan kehadiran Tuhan.eeh sbg contoh, Saya/seseorang/kamu/kita semua mengalami suatu kejadian diluar batas kemampuan&akal kita,tiada tmpt lain yg bisa menolong,siapa yg akan kita ingat/sebut pd saat itu[klu saya pasti Tuhan saya,& misalkan anda menyebut Sang Buddha,apa bukan berarti anda sudah menuhankan Sang Buddha itu sendiri.
*3. YA,Tuhan adalah Zat/sesuatu yang qaib yang hidup & kekal.
     mengenai kekekalan Tuhan,kami hanya percaya Tuhan kekal & rasanya saya tidak pernah mendengar ada seseorang muslim membahas ttng kekekalan Tuhan,yg kami tahu hanya Tuhan itu Maha Hidup&Kekal.
PASTI, saya sangat terbuka pada kebebasan beragama & argumen2 ttng Tuhan mnrut agama & keyakinan kita masing2.Makanya jangan takut bertanya/diskusi klu itu menambah pengetahuan kita,asal jangan saling menyalahkan saja.klu ada persamaan persepsi, mari kita keluarkan,&klu ada perbedaan persepsi,cukup kita sekedar tahu saja&kita simpan sbg master dalam kita menanam kebajikan dibumi ini.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 17 December 2008, 11:21:45 PM
 [at] wahyu

untuk point no 2, yg menyebut Buddha, apalagi dengan harapan ia bakal diselamatkan, itu artinya org tersebut belum mengerti dhamma[ajaran Sang Buddha], SB adalah manusia yg telah mencapai pencerahan, bukannya Tuhan yg secara gaib bisa menyelamatkan, SB hanya mengajarkan kepada umat Buddhist[org yg menggunakan dhamma dari SB sebagai pedoman] cara untuk mencapai nibbana

simpelnya gini deh, umat Buddhist punya seorang yg dianggap sebagai guru yaitu SB.
sebagai guru, dia mengajarkan bagaimana caranya mencapai penerangan sempurna
jadi SB tak bisa secara gaib menyelamatkan umat Buddhist

sebagai murid, kita mau ikuti ajarannya ataupun tidak itu adalah kehendak masing-masing
tak ada konsekuensi bila tak mau mempercayainya, justru umat buddhist ditekankan untuk tidak langsung percaya
anda harus paham terlebih dahulu

sampai sekarang pun saia sendiri belum bisa membuktikan apakah yg dikatakan SB adalah benar semua
untuk itu makanya kita melakukan ehipassiko/pembuktian, jadi buddha tidak tepat disebut dengan kepercayaan [blind faith]
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 17 December 2008, 11:37:32 PM
Quote from: wahyu hidayah on 17 December 2008, 09:43:09 PM
Quote from: hatRed on 16 December 2008, 02:07:51 PM
[at] wahyu

sepengetahuan saya tidak ada yang dipercaya dan disembah dalam Buddhism
eeh sbgai contoh,umat muslim sholat 5 waktu kemasjid,musholah/dirumah karena perintahNYA agar kami bisa memanjatkan do'a,mohon ampun atas dosa2,tuk mengingatkan diri sendiri bhwa ada Tuhan yang serba Maha atas semua alam semesta&isinya, & Umat kr****n sembahyang kegereja menyembah Tuhan Yesus.Kami sholat/sembahyang,berbuat amal baik,kami yakin akan diberi balasan kebaikkan yang lebih pada kami baik masih hidup/sesudah mati,begitupun sebaliknya[Tuhan membalas perbuatan kami melalui perantara orang lain,hewan,alam dll].NAH kalau kalian[umat Buddha] berbuat baik/jahat,siapa yang menilai&memberi balasannya?.Para Bhiksu/Bhikkuni yang di kuil bermeditasi tuk apa/mencari siapa?,sang Buddha itu sendiri siapa yang slalu disebut2 umat Buddha? 

tak ada orang atau mahluk yg memberi balasan, yg ada adalah karma
yaitu hukum sebab akibat

ilustrasinya seperti ini:
anda menyulutkan api ke selembar kain
dan kain akan terbakar

seperti itulah karma bekerja
ada sebab maka akan timbul akibat
dan akan saling mempengaruhi dan bergantungan [bukannya bergantungan seperti di pohon ya :))]

meditasi tidak mencari siapa-siapa, karena dalam buddhist tak ada Tuhan secara personal
[yg memberi, menghukum, mencipta dll]
meditasi adalah melatih konsentrasi, fokus dan pemahaman [para tetua tolong tambahkan bila dirasa kurang tepat]

soal SB uda saia jelaskan diatas

_/\_ semoga bisa dimengerti
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 17 December 2008, 11:53:34 PM
[at] wahyu...

QuotePASTI, saya sangat terbuka pada kebebasan beragama & argumen2 ttng Tuhan mnrut agama & keyakinan kita masing2.Makanya jangan takut bertanya/diskusi klu itu menambah pengetahuan kita,asal jangan saling menyalahkan saja.klu ada persamaan persepsi, mari kita keluarkan,&klu ada perbedaan persepsi,cukup kita sekedar tahu saja&kita simpan sbg master dalam kita menanam kebajikan dibumi ini.

Trims atas rujukan yang telah anda sepakati...

Quote*1. Zat qaib! Zat? itu bahasa umum dlm islam,tapi secara pribadi saya artikan secara fleksibel yaitu Zat/sesuatu yang qaib/tidak nampak[tapi bukan itu yg namanya syetan,iblis,jin,dll.] &yang pasti bukan suatu benda yg biasa/yg dikeramatkan.

saya mengerti anda... bukan suatu benda biasa... tentunya benda istimewa kan? ... yang menjadi maksud saya adalah penekanannya pada benda walaupun zat itu bukan suatu benda biasa... ini penting untuk kita sepakati dulu karena boleh dibilang ini dasar untuk pembicaraan kita nanti dalam membahas perbedaan konsep Tuhan yang ada dalam Buddhis dengan Islam... Jadi saya bertanya lagi... apakah zat yang anda maksud adalah bukan suatu benda biasa (benda istimewa)...? :)

Quote*2.itu bahasa saya pribadi gunakan karena saya diskusi diforum Buddhis[biar cepet nyambung/ngerti maksudnya],tapi ku sesama muslim gak harus seoerti itu baru bisa merasakan kehadiran Tuhan.eeh sbg contoh, Saya/seseorang/kamu/kita semua mengalami suatu kejadian diluar batas kemampuan&akal kita,tiada tmpt lain yg bisa menolong,siapa yg akan kita ingat/sebut pd saat itu[klu saya pasti Tuhan saya,& misalkan anda menyebut Sang Buddha,apa bukan berarti anda sudah menuhankan Sang Buddha itu sendiri.

saya mengerti anda... seperti dalam muslim kadang kala menyebutkan "masya allah" gitu kan maksudnya? :)
agar saya tak salah persepsi nantinya malah jadi gak nyambung boleh kan saya bertanya apa arti dari:

wassalam mu allaikum,
wa alaikum salam,
masya allah,
inalillahi wa inailahi rojiun...? :)

Quote*3. YA,Tuhan adalah Zat/sesuatu yang qaib yang hidup & kekal.

ini kita bahas setelah point pertama telah kita sepakati ... oke... :)


Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 17 December 2008, 11:58:26 PM
Quote from: Reenzia on 17 December 2008, 11:37:32 PM
Quote from: wahyu hidayah on 17 December 2008, 09:43:09 PM
Quote from: hatRed on 16 December 2008, 02:07:51 PM
[at] wahyu

sepengetahuan saya tidak ada yang dipercaya dan disembah dalam Buddhism
eeh sbgai contoh,umat muslim sholat 5 waktu kemasjid,musholah/dirumah karena perintahNYA agar kami bisa memanjatkan do'a,mohon ampun atas dosa2,tuk mengingatkan diri sendiri bhwa ada Tuhan yang serba Maha atas semua alam semesta&isinya, & Umat kr****n sembahyang kegereja menyembah Tuhan Yesus.Kami sholat/sembahyang,berbuat amal baik,kami yakin akan diberi balasan kebaikkan yang lebih pada kami baik masih hidup/sesudah mati,begitupun sebaliknya[Tuhan membalas perbuatan kami melalui perantara orang lain,hewan,alam dll].NAH kalau kalian[umat Buddha] berbuat baik/jahat,siapa yang menilai&memberi balasannya?.Para Bhiksu/Bhikkuni yang di kuil bermeditasi tuk apa/mencari siapa?,sang Buddha itu sendiri siapa yang slalu disebut2 umat Buddha? 

[qoute]tak ada orang atau mahluk yg memberi balasan, yg ada adalah karma
yaitu hukum sebab akibat

ilustrasinya seperti ini:
anda menyulutkan api ke selembar kain
dan kain akan terbakar

seperti itulah karma bekerja
ada sebab maka akan timbul akibat
dan akan saling mempengaruhi dan bergantungan [bukannya bergantungan seperti di pohon ya :))][/qoute]dalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

meditasi tidak mencari siapa-siapa, karena dalam buddhist tak ada Tuhan secara personal
[yg memberi, menghukum, mencipta dll]
meditasi adalah melatih konsentrasi, fokus dan pemahaman [para tetua tolong tambahkan bila dirasa kurang tepat]

soal SB uda saia jelaskan diatas

_/\_ semoga bisa dimengerti
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hendrako on 18 December 2008, 12:10:17 AM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 09:17:10 PM
Quote from: hendrako on 17 December 2008, 09:10:50 PM
Quote from: sukma on 16 December 2008, 05:20:47 PM
Citra, Upasaka, disini saya coba menurunkan tulisan dari T.Aquinas agar kita bisa melihat dengan dasar apakah manusia bisa berbicara tentang Tuhan atau tuhan ciptaan si manusia tersebut,

Anda mempelajari tulisan beliau rupanya...., pernah membaca apa yang diucapkan beliau menjelang detik2 kepergiannya menghadap tuhan? :-?

sedari SMP saya rajin membaca buku tanpa melihat pengarangnya dari agama apa.? lima Agama telah saya tekuni prinsip Iman nya...Mendiang Bhiksu yang tersohor sebagai tonggak Agama Buddhis di Indonesia sering diskusi dengan saya, tapi saya bukan aliran Matreya

Wah.., bagus sekali anda telah "mencari" sejak usia yang sangat belia, semoga anda menemukan Kebenaran sejati.

Berdasarkan hanya dari ingatan saya, saya pernah membaca kata2 terakhir santo Thomas Aquinas menjelang detik2 kematian beliau, saya lupa judul bukunya apa, karena sudah lama sekali ...........

Beliau berkata kurang lebih begini," Buang semua buku2 itu (yang dimaksud adalah tulisan beliau sendiri) semuanya tidak berguna, sekarang saya telah benar2 melihat-nya."

Perkataan beliau ini merupakan salah satu faktor yang mendorong saya untuk mencari "tuhan" diluar lingkup alkitab. Seorang tokoh yang begitu disegani, yang menelurkan sangat banyak tulisan yang dinilai sangat berharga (yang bahkan tetap digunakan hingga saat ini sebagai salah satu acuan) sebelum akhir hidupnya menyangkali apa yang ditulisnya sendiri. Sayang sekali, beliau tidak sempat membagikan apa yang beliau maksud dengan melihat-nya............

Berbeda dengan Sang Buddha, pada detik2 kemangkatan (parinibbana), beliau tidak pernah menunjukkan keraguan atas ajaran beliau sendiri, tidak ada pernyataan yang dikoreksi karena ada perubahan pandangan selama 45 tahun mengajar, bahkan beliau menanyakan kepada siswanya tentang apa saja yang perlu dipertanyakan kembali, karena beliau telah memberikan ajaran sepenuhnya tentang kebenaran dan cara mewujudkannya yang ditemukan sendiri lewat usaha beliau. Untuk lengkapnya bisa dibaca pada link di bawah ini:
Mahaparinibbana Sutta
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=175
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 18 December 2008, 12:10:59 AM
Quotedalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

[at] wahyu

nah jadi hasil dari perbuatan adalah dari hukum karma atau diberi balasan oleh Tuhan?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hendrako on 18 December 2008, 12:22:14 AM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 12:10:59 AM
Quotedalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

[at] wahyu

nah jadi hasil dari perbuatan adalah dari hukum karma atau diberi balasan oleh Tuhan?

Perbedaan antara hukum kamma, hukum tabur tuai, dan perbuatan-pahala/hukuman/balasan adalah:
Hukum kamma tidak ada yang menjalankan, hukum kamma bekerja sebagaimana layaknya hukum alam yang lain. Perbuatan akan membawa akibat.

Hukum tabur tuai dan pahala/hukuman (balasan) ada "sesuatu" yang menjalankannya, dimana "sesuatu" tersebut mempunyai kekuasaan yang maha, sehingga akibat dari perbuatan tergantung oleh "sesuatu" tersebut.

Bahkan, dikarenakan tergantung oleh "sesuatu" tersebut, pada salah satu pandangang pada hukum tabur-tuai memandang bahwa perbuatan tidak menyelamatkan, karena keselamatan adalah hak prerogatif "sesuatu" tersebut.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: asiang_karuna on 18 December 2008, 12:49:43 AM
jangan2 manusia itu tuhannya karena mengerti betul sifat dari tuhan itu
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 18 December 2008, 12:52:46 AM
Quote from: asiang_karuna on 18 December 2008, 12:49:43 AM
jangan2 manusia itu tuhannya karena mengerti betul sifat dari tuhan itu

manusia mempersepsikan tuhan seperti apa yg diinginkannya
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: anggara on 18 December 2008, 01:01:28 AM
Reenzia gak adil, tuh si asiang_karuna belum kenalan udah langsung nimbrung tapi gak ditegur.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 18 December 2008, 01:18:54 AM
 [at] anggara

itu artinya saia perhatian sama km :))

[haduh gawat dah, ntar malah si asiang yg protes kenapa cm perhatian sama anggara :))]
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 18 December 2008, 01:42:17 AM
Quote from: g.citra on 17 December 2008, 11:53:34 PM
[at] wahyu...

QuotePASTI, saya sangat terbuka pada kebebasan beragama & argumen2 ttng Tuhan mnrut agama & keyakinan kita masing2.Makanya jangan takut bertanya/diskusi klu itu menambah pengetahuan kita,asal jangan saling menyalahkan saja.klu ada persamaan persepsi, mari kita keluarkan,&klu ada perbedaan persepsi,cukup kita sekedar tahu saja&kita simpan sbg master dalam kita menanam kebajikan dibumi ini.

Trims atas rujukan yang telah anda sepakati...

Quote*1. Zat qaib! Zat? itu bahasa umum dlm islam,tapi secara pribadi saya artikan secara fleksibel yaitu Zat/sesuatu yang qaib/tidak nampak[tapi bukan itu yg namanya syetan,iblis,jin,dll.] &yang pasti bukan suatu benda yg biasa/yg dikeramatkan.

[qoute]saya mengerti anda... bukan suatu benda biasa... tentunya benda istimewa kan? ... yang menjadi maksud saya adalah penekanannya pada benda walaupun zat itu bukan suatu benda biasa... ini penting untuk kita sepakati dulu karena boleh dibilang ini dasar untuk pembicaraan kita nanti dalam membahas perbedaan konsep Tuhan yang ada dalam Buddhis dengan Islam... Jadi saya bertanya lagi... apakah zat yang anda maksud adalah bukan suatu benda biasa (benda istimewa)...? :)[/qoute]Tuhan adalah Zat/sesuatu yang qaib,bukan benda biasa/istimewa.Tuhan kami yakini maha segalanya,ada dimana saja &hanya bisa dirasakanoleh orang2 yang memang dgn benar menjalankan perintahNYA dan menjauhi laranganNYA[tapi ga bisa dilihat/diraba/direka2 bentuk Tuhan,dari zaman Nabi adam-Nabi yg terakhir,tidak ada yg bisa melihat Tuhan].dan sepertinya ini suatu kenyakinan yg ga masuk akal bagi kamu/kalian bro2 di DC.

Quote*2.itu bahasa saya pribadi gunakan karena saya diskusi diforum Buddhis[biar cepet nyambung/ngerti maksudnya],tapi ku sesama muslim gak harus seoerti itu baru bisa merasakan kehadiran Tuhan.eeh sbg contoh, Saya/seseorang/kamu/kita semua mengalami suatu kejadian diluar batas kemampuan&akal kita,tiada tmpt lain yg bisa menolong,siapa yg akan kita ingat/sebut pd saat itu[klu saya pasti Tuhan saya,& misalkan anda menyebut Sang Buddha,apa bukan berarti anda sudah menuhankan Sang Buddha itu sendiri.

[qoute]saya mengerti anda... seperti dalam muslim kadang kala menyebutkan "masya allah" gitu kan maksudnya? :)
agar saya tak salah persepsi nantinya malah jadi gak nyambung boleh kan saya bertanya apa arti dari:

wassalam mu allaikum,
wa alaikum salam,
masya allah,
inalillahi wa inailahi rojiun...? :)[/qoute]bukan *1*.wassalammu alaikum,tapi Assalammu 'Alaikum warrohmaatullah hiwabarokatuh=itu do'a bagi orang yg bertamu tuk tuan rumah artinya -+semoga selamat sejahtera bagimu&slalu dlm lindungan Tuhan.*2*.Wa Alaikumsalam W...[SAMA]= itu Do'a tuan rumah bagi tamu yang datang memberi salam,artinya -+semoga selamat dan sejahtera juga bagimu ...[sama akhirnya].*3*.Massya Allah= itu ucapan ketika kami melihat ketakjuban/kengerian/sesuatu yg mustahil terjadi/mendengar suatu kabar yang buruk dll.*4*.Innalillahi Wa Innalillahi Rojiun= itu ucapan kami ketika mendengar kabar ada seorang muslim meninggal dunia/mati[ada sebagian muslim yg menyebutkan itu juga pada orang diluar agama islam] yg meninggal dunia,termasuk saya pribadi. -+ ARTINYA segala sesuatu yang berasal dari ALLAH maka akan kembali pada ALLAH SWT[yg kembali pd Allah adalah Ruh/jiwa/nyawa orang tsb,sedangkan tubuh manusia akan hancur].

Quote*3. YA,Tuhan adalah Zat/sesuatu yang qaib yang hidup & kekal.

ini kita bahas setelah point pertama telah kita sepakati ... oke... :)



Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Jerry on 18 December 2008, 01:44:04 AM
Quote from: hendrako on 18 December 2008, 12:22:14 AM
....

Bahkan, dikarenakan tergantung oleh "sesuatu" tersebut, pada salah satu pandangang pada hukum tabur-tuai memandang bahwa perbuatan tidak menyelamatkan, karena keselamatan adalah hak prerogatif "sesuatu" tersebut.
Yup, amal kebajikan tidak menyelamatkan, demikianlah yg sering dikumandangkan. hehe.. ;D

Quote from: g.citra on 17 December 2008, 11:53:34 PM
inalillahi wa inailahi rojiun...? :)
segala sesuatu berasal dr-Nya dan akan kembali pada-Nya. itulah arti kata di atas :)

Quote from: sukma on 17 December 2008, 09:02:52 PM

....saya mulai pada diri nya manusia.....kenapa.? karena persoalannya bukan di Tuhan, tapi inti pointnya hanya ada di manusia bila mereka mau membuktikan Tuhan....
Langsung saja, apa tujuan dan manfaat dari membuktikan Tuhan? Saya bahkan tidak peduli dan tidak ingin membuktikan apakah Tuhan itu ada atau sebaliknya membuktikan Tuhan tidak ada.
Cm nganggap selingan tuh, apalagi topik Tuhan selalu hot :P

Quote from: sukma on 17 December 2008, 09:12:00 PM

bisa kah di jelaskan sesuatu yang tak kelihatan harus kita yakini atau percaya, pakai instrumen apa di tubuh manusia untuk bisa benar-benar Yakin = Percaya akan Nibbana.? Bagaimana caranya.? Sedang setiap benda-benda / manusia yang kita lihat kita cintai, ini pun tidak bisa dipercaya. So.. bagaimana saya mau meyakini Nibbana.? :(
Nah!! Dan dikembalikan lg pada anda utk pertanyaan di atas dgn mengganti kata "Nibbana" dgn "Tuhan"
Instrumen utk meyakini Nibbana awalnya adlh:
Mempelajari Buddhism (dlm hal ini Nibbana) melalui instrumen penglihatan dan pendengaran.
Lebih lanjut, mengolah hasil pembelajaran dgn instrumen pemikiran, dan perenungan..
Lebih lanjut lagi, mengembangkan samadhi utk mencapai Nibbana. Inilah proses ehipassiko utk meyakini Nibbana.
Sperti yg dikatakan om Upasaka, Nibbana itu melebihi kata2, Aspek Asankhatam (tak berkondisi itu sudah berarti tak dpt dikondisikan melalui apapun, termasuk kata2).
Jd jgn terjebak dlm kata2 dan upaya menjelaskannya.  (penyakit para filsuf, logik dan intelek sprt sukma. ;D ini pujian loh :) )

Dan di dalam Buddhisme, doktrin utk meyakini Nibbana bersifat lemah dan tidak dipaksakan, berbeda dgn ajaran agama lain yg syarat utk menjadi penganut agama itu adlh HARUS!! mempercayai Tuhan yg Maha ini itu (syarat berlaku mutlak, wajib dan seumur hidup. Melanggar syarat berarti bi'dah)  :-?
Mohon tambahan dan koreksi dari teman2 lainnya (yg sepemikiran :p ^-^)

Jadi Buddhism menekankan utk mengerti dulu baru timbul iman karena telah mengerti. Beda dgn agama lain yg  menekankan iman dl baru mengerti. beriman karena tidak dpt dimengerti? (Credo quia Absurdum)  :whistle:

Quote from: sukma_ayu
Yup...harus saya akui bahwa saya belum  siap, karena selama beberapa tahun ini saya travel dengan mendalami 5 Agama seperti yang saya sebut diatas.
ya.. terlalu lama dan berputar2 jadinya. Pernah denger proverb "Jack of all trades is the king of none?" :)

Quote from: sukma_ayu
He...he...banyak buku sudah saya baca tentang melihat angin, melihat telunjuk orang, bukan melihat bulan yang ditunjuk, dlll
buang buku2 itu [Thomas Aquinas]  :))
jgn cuman berteori doang dan kontemplasi melalui akal. Akal logika itu terbatas. Belajar utk mengembangkan batin (samadhi). Krn ada pengalaman yg tdk dpt terjelaskan kata2.

Quote from: wahyu hidayah on 17 December 2008, 09:43:09 PM
eeh sbgai contoh,umat muslim sholat 5 waktu kemasjid,musholah/dirumah karena perintahNYA agar kami bisa memanjatkan do'a,mohon ampun atas dosa2,tuk mengingatkan diri sendiri bhwa ada Tuhan yang serba Maha atas semua alam semesta&isinya, & Umat kr****n sembahyang kegereja menyembah Tuhan Yesus.Kami sholat/sembahyang,berbuat amal baik,kami yakin akan diberi balasan kebaikkan yang lebih pada kami baik masih hidup/sesudah mati,begitupun sebaliknya[Tuhan membalas perbuatan kami melalui perantara orang lain,hewan,alam dll].NAH kalau kalian[umat Buddha] berbuat baik/jahat,siapa yang menilai&memberi balasannya?.Para Bhiksu/Bhikkuni yang di kuil bermeditasi tuk apa/mencari siapa?,sang Buddha itu sendiri siapa yang slalu disebut2 umat Buddha? 

Bbrp pertanyaan di atas agak OOT.. dibuat topik baru aja mas wahyu.. biar ngga terjadi pembahasan diluar pakem dan ngebingungin :)

Mengenai Tuhan, coba kita merujuk kembali ke Sepuluh Perintah Allah, sbg peraturan dasar, (Kristin&Iselam meyakininya bukan?) setuju? :)
Pd poin pembukaan, dikatakan "Jangan oleh kamu dibuat sesuatu apapun yg menyerupai.."
Do u get the point here? Banyak yg menerjemahkan berhala sebagai patung, tetapi sebenernya melebihi itu. Pemikiran anda, pandangan anda itu sendiri sudah merupakan berhala, terlebih lagi saat kitab2 agama itu menambahkan sosok Tuhan yg berfirman, berkehendak, singgasana-Nya, berkata2 de-el-el.
Tidakkah Anda bisa melihat itu sebuah pemberhalaan? Jd yg Anda sembah itu adlh Tuhan dlm pandangan dan pemikiran Anda sendiri. Saya setuju dgn rekan asiang_karuna.
Maka itulah, Einstein di ceramah "Science & Religion" yg diquote sebelumnya o/ rekan 7Tails mengatakan agama yg melebihi sosok Tuhan Berpribadi adlh "Buddhism".
Krn Einstein sendiri menganggap agama2 Samawi telah memberhalakan Tuhan itu sendiri melalui kitab2 & pandangan mereka. Semakin Anda bs mengetahui, memikirkan dan menjelaskan, semakin jauh Anda dr Tuhan
(FYI, tentang Einstein merujuk ke pembukaan 10 Commandments, silahkan cari Buku "Agama Einstein") :)

Cukup ah.. kepanjangan..  :)) maap teman2  ^:)^

mettacittena
_/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 18 December 2008, 02:05:21 AM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 12:10:59 AM
Quotedalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

[at] wahyu

[qoute]nah jadi hasil dari perbuatan adalah dari hukum karma atau diberi balasan oleh Tuhan?
Hasil dari perbuatan itu adalah karma/balasan/tabur-tuai[ditambahi bro hendrako],tapi dikeyakinan kami,karma seseorang Allah yg akan membalasnya dgn adil,menentukan kapan menerimanya,melalui siapa/apa?,& dimana? itu rahasia Tuhan.dan dalam beramal kami diharuskan ikhlas/tulus,baru ada karma yg baik,tapi bila kami beramal,tidak dgn niat yg ikhlas/terpaksa/ada maksud tertentu udang dibalik batu,itu tidak akan mendapat karma yg baik,malah akan sebaliknya karena Tuhan Maha mengetahui setiap pikiran seseorang[dalam persepsi kami].
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 18 December 2008, 02:11:04 AM
 [at] wahyu

yaah...
begitulah......
hanya saja dalam pandangan buddhist, sosok Tuhan secara personal itu tidak ada
karma terjadi bukanlah karena kehendak dari Tuhan, tapi itu memang adalah suatu hukum mutlak, yaitu hukum karma

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Jerry on 18 December 2008, 02:21:47 AM
Quote from: wahyu hidayah on 18 December 2008, 02:05:21 AM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 12:10:59 AM
Quotedalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

[at] wahyu

[qoute]nah jadi hasil dari perbuatan adalah dari hukum karma atau diberi balasan oleh Tuhan?
Hasil dari perbuatan itu adalah karma/balasan/tabur-tuai[ditambahi bro hendrako],tapi dikeyakinan kami,karma seseorang Allah yg akan membalasnya dgn adil,menentukan kapan menerimanya,melalui siapa/apa?,& dimana? itu rahasia Tuhan.dan dalam beramal kami diharuskan ikhlas/tulus,baru ada karma yg baik,tapi bila kami beramal,tidak dgn niat yg ikhlas/terpaksa/ada maksud tertentu udang dibalik batu,itu tidak akan mendapat karma yg baik,malah akan sebaliknya karena Tuhan Maha mengetahui setiap pikiran seseorang[dalam persepsi kami].
Karena terus menerus mencari sosok dibalik yg memberi (bagi yg merasa diberi) itulah makanya mereka (yg merasa diberi dan mencari2) semakin jauh dr realitas. Dan tidak pernah sampai ke tujuan.

Kalau dlm Buddhism, mengenai kapan, melalui siapa/apa, di mana, de-el-el itu adlh proses dr Hukum Kamma yg sangat ruwet. Jd kita tidak berusaha mencari tahu. Dlm poin ini, hasil positif yg dirasakan adalah sama yaitu ketabahan dan sikap pasrah dan berusaha menanamkan kebajikan.
Hanya saja ketabahan, kepasrahan dan kebajikan yg dilakukan pihak 1 berasal dr rasa yg berkembang dlm diri, berlandaskan pd diri (bukan riya, melainkan sikap apa adanya).
Sedangkan ketabahan, kepasrahan dan kebajikan yg dilakukan yg 1 lagi berasal dr ketergantungan pd makhluk lain di luar diri.

cmiiw..

Mettacittena
_/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 18 December 2008, 02:28:45 AM
kalo ditanya dari siapa mah, nda bs ketemu...
tak ada ujung, tak ada pangkalnyaaa....

dunia ini bagai roda....
tak ada sudutnyaaa dan akan selalu berputar
saling berhubungan dan mempengaruhi

[at] xuvie

bobo dlu ah, ngantuk :))
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Jerry on 18 December 2008, 02:34:43 AM
[at] shana

met bobo :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: ryu on 18 December 2008, 06:19:49 AM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 02:11:04 AM
[at] wahyu

yaah...
begitulah......
hanya saja dalam pandangan buddhist, sosok Tuhan secara personal itu tidak ada
karma terjadi bukanlah karena kehendak dari Tuhan, tapi itu memang adalah suatu hukum mutlak, yaitu hukum karma


Bagaimana kalau samakan saja arti karma dengan Tuhan ;D
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 18 December 2008, 08:12:00 AM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 09:23:48 PM

Thanks ya Upasaka, entar saya meditasikan Nibbana sebelum tidur sesuai diagram dari Upasaka.

Nibbana itu keadaan, bukannya objek meditasi...

Dan... diagram itu adalah struktur kitab Tipitaka. Bukannya skema mencapai Nibbana...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 18 December 2008, 08:30:05 AM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 09:12:00 PM
g-Citra, bisa kah di jelaskan sesuatu yang tak kelihatan harus kita yakini atau percaya, pakai instrumen apa di tubuh manusia untuk bisa benar-benar Yakin = Percaya akan Nibbana.? Bagaimana caranya.? Sedang setiap benda-benda / manusia yang kita lihat kita cintai, ini pun tidak bisa dipercaya. So.. bagaimana saya mau meyakini Nibbana.? :(

Untuk yakin dengan Nibbana kita dapat melakukan melalui 2 pendekatan. Pendekatan yang pertama adalah kesimpulan analitis dari konsep2 dan fenomena kehidupan yang terlihat. Sejauh ini semua konsep Buddhisme saling bertautan dan sejalan, semua doktrinnya konsisten dan logis. Dari dasar inilah kita dapat mempercayai Nibbana...

Pendekatan ke dua adalah melalui jalan meditasi, alias kita harus mengalaminya sendiri. Meditator yang telah mengembangkan batinnya, mampu merasakan Nibbuta (padam / tenang). Nibbuta ini masih bersifat temporary. Jika terus diasah, maka meditator ini akan mencapai Nibbana (tenang, sifatnya tetap).
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 18 December 2008, 08:38:04 AM
Quote from: wahyu hidayah on 17 December 2008, 09:43:09 PM
Quote from: hatRed on 16 December 2008, 02:07:51 PM
[at] wahyu

sepengetahuan saya tidak ada yang dipercaya dan disembah dalam Buddhism
eeh sbgai contoh,umat muslim sholat 5 waktu kemasjid,musholah/dirumah karena perintahNYA agar kami bisa memanjatkan do'a,mohon ampun atas dosa2,tuk mengingatkan diri sendiri bhwa ada Tuhan yang serba Maha atas semua alam semesta&isinya, & Umat kr****n sembahyang kegereja menyembah Tuhan Yesus.Kami sholat/sembahyang,berbuat amal baik,kami yakin akan diberi balasan kebaikkan yang lebih pada kami baik masih hidup/sesudah mati,begitupun sebaliknya[Tuhan membalas perbuatan kami melalui perantara orang lain,hewan,alam dll].NAH kalau kalian[umat Buddha] berbuat baik/jahat,siapa yang menilai&memberi balasannya?.Para Bhiksu/Bhikkuni yang di kuil bermeditasi tuk apa/mencari siapa?,sang Buddha itu sendiri siapa yang slalu disebut2 umat Buddha? 

[at] wahyu hidayah

Kami Umat Buddhis melihat dunia dan kehidupan berjalan sesuai dengan hukumnya. Tidak ada hadiah atau hukuman di hukum alam, yang ada hanyalah berbagai konsekuensi. Kami tahu kebaikan adalah datang dari perbuatan baik, dan kemalangan datang dari perbuatan buruk. Karenanya kami bisa menerima semua keadaan yang kami alami. Kami tidak meminta belas kasih makhluk adikuasa / Tuhan untuk melenyapkan penderitaan kami. Karena kami tahu hanya kami sendiri yang bisa mengakhiri penderitaan masing2.

Tanpa ditakut-takuti oleh hukuman Tuhan, dan atau dirayu-rayu dengan anugerah Tuhan, kami bisa berbuat baik dan menghindari perbuatan tidak baik. Kami tidak lagi dikungkung oleh sesuatu yang harus kami tunduk pada-Nya. Kami melihat bahwa semua orang berhak merasakan kebenaran. Kebenaran di Buddhisme itu bersifat universal. Maksudnya kami percaya bahwa kebaikan yang Anda lakukan di jalan Agama Anda juga bisa memberikan dampak positif bagi Anda, dan juga sebaliknya...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 18 December 2008, 08:40:48 AM
Quote from: Reenzia on 17 December 2008, 11:21:45 PM
[at] wahyu

untuk point no 2, yg menyebut Buddha, apalagi dengan harapan ia bakal diselamatkan, itu artinya org tersebut belum mengerti dhamma[ajaran Sang Buddha], SB adalah manusia yg telah mencapai pencerahan, bukannya Tuhan yg secara gaib bisa menyelamatkan, SB hanya mengajarkan kepada umat Buddhist[org yg menggunakan dhamma dari SB sebagai pedoman] cara untuk mencapai nibbana

simpelnya gini deh, umat Buddhist punya seorang yg dianggap sebagai guru yaitu SB.
sebagai guru, dia mengajarkan bagaimana caranya mencapai penerangan sempurna
jadi SB tak bisa secara gaib menyelamatkan umat Buddhist

sebagai murid, kita mau ikuti ajarannya ataupun tidak itu adalah kehendak masing-masing
tak ada konsekuensi bila tak mau mempercayainya, justru umat buddhist ditekankan untuk tidak langsung percaya
anda harus paham terlebih dahulu

sampai sekarang pun saia sendiri belum bisa membuktikan apakah yg dikatakan SB adalah benar semua
untuk itu makanya kita melakukan ehipassiko/pembuktian, jadi buddha tidak tepat disebut dengan kepercayaan [blind faith]

Kalau Agama di mengerti sebagai "kepercayaan kepada Tuhan dengan Ajaran Kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu", Maka Buddhisme terang bukan Agama. Memang ada devosi-devosi untuk Menghormati Sang Buddha dan ada banyak Kuil (Stupa) untuk menghormati patungnya. Namun, dengan semua ini Buddhisme belum menjadi Agama, karena "Kepercayaan kepada Tuhan", dalam arti dan bentuk apapun tidak ada.

Tetapi ini bukan soal Buddhisme, melainkan Masalah DEFENISI....saja.

Perbedaan pokok Ajaran Buddhis dengan Agama Ketuhanan yang Esa ialah ;

Agama Ketuhanan (Agama WAHYU) yang datang dari LUAR diri si penganut

Ajaran Buddhis seluruhnya ditentukan oleh Pengalaman Batin.


Agama WAHYU berpangkal dari panggilan "dari luar"
, sedangkan titik tolak untuk Ajaran Buddhis adalah Pengalaman Batin. Agama Wahyu menggabungkan diri pada pengalaman Wahyu seorang "Nabi".

Ekspresi Iman adalah bagi Agama WAHYU, seorang Buddhis tidak membutuhkan Ekspresi semacam itu, malah menganggapnya hanya Lahiriah saja, tanpa menyangkut yang Benar. Ekspresi tidak menambahkan apa-apa pada Pengalaman Batin, hanya mengaburkannya.

Minta dikoreksi ya tulisan diatas.

Noted, pagi ini saya akan ke Bandung, jadi diskusi terhalang buat sementara.



Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: ryu on 18 December 2008, 08:45:14 AM
Mbak, wahyu tuh anggota DC yang baru gabung, bukannya nabi juga bukan agama :))
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 18 December 2008, 08:55:02 AM
Quote from: wahyu hidayah on 18 December 2008, 02:05:21 AM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 12:10:59 AM
Quotedalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

[at] wahyu

[qoute]nah jadi hasil dari perbuatan adalah dari hukum karma atau diberi balasan oleh Tuhan?
Hasil dari perbuatan itu adalah karma/balasan/tabur-tuai[ditambahi bro hendrako],tapi dikeyakinan kami,karma seseorang Allah yg akan membalasnya dgn adil,menentukan kapan menerimanya,melalui siapa/apa?,& dimana? itu rahasia Tuhan.dan dalam beramal kami diharuskan ikhlas/tulus,baru ada karma yg baik,tapi bila kami beramal,tidak dgn niat yg ikhlas/terpaksa/ada maksud tertentu udang dibalik batu,itu tidak akan mendapat karma yg baik,malah akan sebaliknya karena Tuhan Maha mengetahui setiap pikiran seseorang[dalam persepsi kami].

Kalau dalam Agama Islam, buah perbuatan buruk mungkin dikenal dengan istilah azab, sedangkan buah perbuatan baik mungkin dikenal dengan istilah rizki. CMIIW...

Dalam Buddhisme, buah perbuatan (baik maupun buruk) dikenal dengan istilah vipaka. Vipaka adalah buah / akibat, sedangkan kamma (karma) adalah perbuatan / aksi. Kami melihat vipaka ini adalah objek yang netral, bukannya baik juga bukannya buruk. Hanya persepsi kita yang memilahnya menjadi satu hukuman atau satu anugerah. Namun berdasarkan efek yang ditimbulkannya, maka kami memberi penjelasan berupa vipaka baik ataupun vipaka buruk agar terlihat jelas kontekstualnya.

Perbedaan di antara Hukum Kamma dengan Kuasa Tuhan terletak di posisi mayor-nya. Hukum Kamma tidak diatur oleh pribadi yang kuasa, hukum ini berjalan sendiri karena itu sifat alamiah kehidupan. Sama seperti Hukum Gravitasi dan rotasi Planet Bumi, itu semua berjalan dengan sendirinya. Bukan Tuhan atau Dewa yang mengatur atau menjalankannya. Dalam konsep Kuasa Tuhan, hukuman atau hadiah diberikan atas kehendak Tuhan. Selama ini justru konsep Kuasa Tuhan ini agak diskriminasi. Karena jika konsep ini memang benar ada, maka Tuhan benar menunjukkan hukuman untuk orang2 yang tidak disukai-Nya, dan hadiah untuk orang yang disukai-Nya. Hal ini tidak terjadi di Hukum Kamma. Hukum Kamma itu adil dan universal, tidak hanya bagi manusia namun bagi semua makhluk. Apakah Anda mengenal konsep Tuhan menghukum seekor lalat atau memberi anugerah pada seekor semut di Agama Anda?  :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 18 December 2008, 08:56:43 AM
Quote from: ryu on 18 December 2008, 08:45:14 AM
Mbak, wahyu tuh anggota DC yang baru gabung, bukannya nabi juga bukan agama :))

Ryu, ada salah pengertian tentang kata "Wahyu" yang ditangkap anda dan yang di maksud saya.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 18 December 2008, 09:01:32 AM
Quote from: sukma on 18 December 2008, 08:40:48 AM
Quote from: Reenzia on 17 December 2008, 11:21:45 PM
[at] wahyu

untuk point no 2, yg menyebut Buddha, apalagi dengan harapan ia bakal diselamatkan, itu artinya org tersebut belum mengerti dhamma[ajaran Sang Buddha], SB adalah manusia yg telah mencapai pencerahan, bukannya Tuhan yg secara gaib bisa menyelamatkan, SB hanya mengajarkan kepada umat Buddhist[org yg menggunakan dhamma dari SB sebagai pedoman] cara untuk mencapai nibbana

simpelnya gini deh, umat Buddhist punya seorang yg dianggap sebagai guru yaitu SB.
sebagai guru, dia mengajarkan bagaimana caranya mencapai penerangan sempurna
jadi SB tak bisa secara gaib menyelamatkan umat Buddhist

sebagai murid, kita mau ikuti ajarannya ataupun tidak itu adalah kehendak masing-masing
tak ada konsekuensi bila tak mau mempercayainya, justru umat buddhist ditekankan untuk tidak langsung percaya
anda harus paham terlebih dahulu

sampai sekarang pun saia sendiri belum bisa membuktikan apakah yg dikatakan SB adalah benar semua
untuk itu makanya kita melakukan ehipassiko/pembuktian, jadi buddha tidak tepat disebut dengan kepercayaan [blind faith]

Kalau Agama di mengerti sebagai "kepercayaan kepada Tuhan dengan Ajaran Kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu", Maka Buddhisme terang bukan Agama. Memang ada devosi-devosi untuk Menghormati Sang Buddha dan ada banyak Kuil (Stupa) untuk menghormati patungnya. Namun, dengan semua ini Buddhisme belum menjadi Agama, karena "Kepercayaan kepada Tuhan", dalam arti dan bentuk apapun tidak ada.

Tetapi ini bukan soal Buddhisme, melainkan Masalah DEFENISI....saja.

Perbedaan pokok Ajaran Buddhis dengan Agama Ketuhanan yang Esa ialah ;

Agama Ketuhanan (Agama WAHYU) yang datang dari LUAR diri si penganut

Ajaran Buddhis seluruhnya ditentukan oleh Pengalaman Batin.


Agama WAHYU berpangkal dari panggilan "dari luar"
, sedangkan titik tolak untuk Ajaran Buddhis adalah Pengalaman Batin. Agama Wahyu menggabungkan diri pada pengalaman Wahyu seorang "Nabi".

Ekspresi Iman adalah bagi Agama WAHYU, seorang Buddhis tidak membutuhkan Ekspresi semacam itu, malah menganggapnya hanya Lahiriah saja, tanpa menyangkut yang Benar. Ekspresi tidak menambahkan apa-apa pada Pengalaman Batin, hanya mengaburkannya.

Minta dikoreksi ya tulisan diatas.

Noted, pagi ini saya akan ke Bandung, jadi diskusi terhalang buat sementara.


[at] sukma

Memang Buddhisme itu berdiri terpisah dari iman2 agama. Makanya banyak yang berpendapat Buddhisme adalah filsafat. Namun saya lebih melihat Buddhisme sebagai Pandangan dan Jalan Hidup.

Selamat bekerja...  _/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 18 December 2008, 09:05:41 AM
Quote from: upasaka on 18 December 2008, 09:01:32 AM
Quote from: sukma on 18 December 2008, 08:40:48 AM
Quote from: Reenzia on 17 December 2008, 11:21:45 PM
[at] wahyu

untuk point no 2, yg menyebut Buddha, apalagi dengan harapan ia bakal diselamatkan, itu artinya org tersebut belum mengerti dhamma[ajaran Sang Buddha], SB adalah manusia yg telah mencapai pencerahan, bukannya Tuhan yg secara gaib bisa menyelamatkan, SB hanya mengajarkan kepada umat Buddhist[org yg menggunakan dhamma dari SB sebagai pedoman] cara untuk mencapai nibbana

simpelnya gini deh, umat Buddhist punya seorang yg dianggap sebagai guru yaitu SB.
sebagai guru, dia mengajarkan bagaimana caranya mencapai penerangan sempurna
jadi SB tak bisa secara gaib menyelamatkan umat Buddhist

sebagai murid, kita mau ikuti ajarannya ataupun tidak itu adalah kehendak masing-masing
tak ada konsekuensi bila tak mau mempercayainya, justru umat buddhist ditekankan untuk tidak langsung percaya
anda harus paham terlebih dahulu

sampai sekarang pun saia sendiri belum bisa membuktikan apakah yg dikatakan SB adalah benar semua
untuk itu makanya kita melakukan ehipassiko/pembuktian, jadi buddha tidak tepat disebut dengan kepercayaan [blind faith]

Kalau Agama di mengerti sebagai "kepercayaan kepada Tuhan dengan Ajaran Kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu", Maka Buddhisme terang bukan Agama. Memang ada devosi-devosi untuk Menghormati Sang Buddha dan ada banyak Kuil (Stupa) untuk menghormati patungnya. Namun, dengan semua ini Buddhisme belum menjadi Agama, karena "Kepercayaan kepada Tuhan", dalam arti dan bentuk apapun tidak ada.

Tetapi ini bukan soal Buddhisme, melainkan Masalah DEFENISI....saja.

Perbedaan pokok Ajaran Buddhis dengan Agama Ketuhanan yang Esa ialah ;

Agama Ketuhanan (Agama WAHYU) yang datang dari LUAR diri si penganut

Ajaran Buddhis seluruhnya ditentukan oleh Pengalaman Batin.


Agama WAHYU berpangkal dari panggilan "dari luar"
, sedangkan titik tolak untuk Ajaran Buddhis adalah Pengalaman Batin. Agama Wahyu menggabungkan diri pada pengalaman Wahyu seorang "Nabi".

Ekspresi Iman adalah bagi Agama WAHYU, seorang Buddhis tidak membutuhkan Ekspresi semacam itu, malah menganggapnya hanya Lahiriah saja, tanpa menyangkut yang Benar. Ekspresi tidak menambahkan apa-apa pada Pengalaman Batin, hanya mengaburkannya.

Minta dikoreksi ya tulisan diatas.

Noted, pagi ini saya akan ke Bandung, jadi diskusi terhalang buat sementara.


[at] sukma

Memang Buddhisme itu berdiri terpisah dari iman2 agama. Makanya banyak yang berpendapat Buddhisme adalah filasat. Namun saya lebih melihat Buddhisme sebagai Pandangan dan Jalan Hidup.

Selamat bekerja...  _/\_

Upasaka, ulasan anda bisa saya terima, kita akan lanjutkan lagi dialog ini sesudah saya kembali dari Bandung.

Bye...untuk semuanya.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 18 December 2008, 10:53:35 AM
Oke...
1. Jiwa = Atta...
2. 'keberadaan' Tuhan dikenal dengan konsep Nibbana, yaitu "sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak terkondisikan, tidak muncul, yang mutlak"....
3. Menurut rujukan buddhism Tuhan tidak disinggung sama sekali apalagi dianggap sebagai pencipta karena statusnya tidak dapat ditelusuri. Jadi hal tersebut hanya spekulasi.
4. Makanya banyak yang berpendapat Buddhisme adalah filasat. Namun saya lebih melihat Buddhisme sebagai Pandangan dan Jalan Hidup.

and then...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 18 December 2008, 10:57:58 AM
4. Buddhisme adalah filasat. maksudnya apa ya?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 18 December 2008, 11:02:20 AM
[at] 7 tails...

dah saya rubah tadi buru-buru... :)) oke...? trims koreksinya...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Gunawan on 18 December 2008, 11:40:52 AM
QuoteMaka Buddhisme terang bukan Agama
[at] Bro Sukma = Kalau bukan Agama memang kenapa dan kalau Agama memang kenapa? Menurut saya agama Buddha lebih dari sekedar Agama dan merupakan Pedoman Hidup yang di dasari oleh Ehipassiko (Datang dan Buktikan sendiri), Seorang umat Buddha tidak di haruskan untuk percaya saja atas apa yg tertulis di Kitab Suci atau penceramah sekalipun tetapi umat Buddha harus mengalami nya sendiri, berbeda dengan agama Samawi dimana umatnya harus manggut-manggut setuju dengan apa yang disampaikan oleh pemuka Agama atau yang tertera di Kitab Suci padahal belum tentu sesuai dengan kebenaran contoh banyak tafsir dari pemuka agama mengenai Jihad. saya mau tanya apakah Kitab Suci anda di turunkan langsung oleh Sosok makhluk Adi Kuasa tsb? Semua Kitab Suci yang ada di Bumi adalah buatan Manusia. setuju kah anda?

Just My Opinion..... :-?

_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 18 December 2008, 11:48:57 AM
label saja lah.. kalau gak ada merek gimana kita mau belanja
kitab suci dibikin oleh arahat loh :))
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Gunawan on 18 December 2008, 11:57:42 AM
Quote from: 7 Tails on 18 December 2008, 11:48:57 AM
label saja lah.. kalau gak ada merek gimana kita mau belanja
kitab suci dibikin oleh arahat loh :))

[at] Bro atau Sis 7 Tails = Arahat adalah Manusia Suci yang sudah mematahkan 10 samyojana atau belenggu.

_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 18 December 2008, 12:03:51 PM
^ terus? gak boleh tulis2 ato nyanyi2

mohon petunjuk
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 18 December 2008, 12:20:48 PM
Quote[at] Bro Sukma = Kalau bukan Agama memang kenapa dan kalau Agama memang kenapa?
Quotesaya mau tanya apakah Kitab Suci anda di turunkan langsung oleh Sosok makhluk Adi Kuasa tsb? Semua Kitab Suci yang ada di Bumi adalah buatan Manusia. setuju kah anda?

[at] Bro Gunawan...

saya mencoba menengahi, bukan berpihak kepada siapapun...

coba tolong anda baca lagi...

QuoteKalau Agama di mengerti sebagai "kepercayaan kepada Tuhan dengan Ajaran Kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu", Maka Buddhisme terang bukan Agama.

disitu bro/sis sukma menjelaskan kalau definisi agama adalah hanya dimengerti sebagai "kepercayaan kepada Tuhan dengan Ajaran Kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu"

Mohon untuk tidak melanjutkan pertanyaan anda karena saya pikir untuk orang 'sekelas' anda, pastinya telah mengerti akibat yang timbul dari pertanyaan anda... :) :) :)

mengenai post anda stelah anda bertanya, ada beberapa point positif dan tentunya bro/sis yang lain menyetujuinya bukan...? :)

Mohon pengertiannya... ^:)^

Namo Buddhaya...  _/\_ ...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hatRed on 18 December 2008, 12:28:00 PM
  [at] -) makin lama makin absurb aje  8-}
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 18 December 2008, 12:45:19 PM
Dikutip dari Tulisan Cornelis Wowor

Di kalangan masyarakat dan karena pengaruh pandangan atau ajaran dari agama-agama lain, banyak orang menganggap bahwa kehidupan manusia di dunia ini hanya sekali saja. Pandangan ini berbeda sekali dengan agama Buddha, karena dalam Digha Nikaya, Brahmajala Sutta, Sang Buddha menerangkan tentang kehidupan manusia yang telah hidup berulang-ulang kali yang diingat berdasarkan pada kemampuan batin yang dihasilkan oleh meditasi. Sang Buddha mengatakan bahwa:

..... ada beberapa pertapa dan brahmana yang disebabkan oleh semangat, tekad, kesungguhan dan kewaspadaan bermeditasi, ia dapat memusatkan pikirannya, batinnya, menjadi tenang, ia dapat mengingat alam-alam kehidupannya yang lampau pada 1, 2, 3, 4, 5, 10, 20, 30, 40, 50, 100, 1000, beberapa ribu atau puluhan ribu kehidupan yang lampau ..... 1, 2, 3, 4, 5, 10, kali masa bumi berevolusi (bumi terjadi dan bumi hancur, bumi terjadi kembali dan hancur kembali ..... dst.). ..... 20, 30, sampai 40 kali masa bumi berevolusi ..... (tetapi) Tathagata telah menyadari dan mengetahui hal-hal lain yang lebih jauh daripada jangkauan pandangan-pandangan mereka tersebut .....

Telah kita ikuti di atas bahwa menurut pandangan Buddhis, kehidupan atau kelahiran manusia bukan baru sekali saja tetapi telah berulang-ulang kali hidup di bumi ini dan juga hidup di bumi-bumi yang lain. Manusia atau mahluk hidup berpindah-pindah dari sebuah bumi ke bumi yang lain. Perpindahan kehidupan manusia dari sebuah bumi ke bumi yang lain disebabkan karena bumi yang dihuninya telah hancur lebur atau kiamat, maka setelah kematiannya di bumi tersebut ia terlahir di alam Abhassara (alam cahaya). Kelahiran di alam Abhassara ini dapat dicapai oleh orang yang melakukan meditasi ketenangan batin (samatha bhãvana). Alam Abhassara adalah sebuah alam dari 31 alam kehidupan menurut kosmologi alam kehidupan Buddhis. Tentang 31 alam ini lihatlah TABEL ALAM-ALAM KEHIDUPAN. Bila seseorang bermeditasi samatha bhãvana hingga mencapai tingkat Jhãna II, dan kalau orang tersebut meninggal dunia dalam kondisi meditasi pada Jhãna II tersebut maka ia akan terlahir sebagai Brahma di alam Abhassara dan hidup dengan masa usia yang lama sekali.

Dari ke 31 alam, kecuali lima alam Suddhavasa yaitu alam Aviha, Atappa, Sudassa, Sudassi dan Akanittha, adalah alam lokuttara (transenden) tempat kelahiran para Anagami*. Anagami adalah manusia atau mahluk yang telah melenyapkan 5 belenggu (samyojana)** dari 10 belenggu yang mengikat manusia. Anagami adalah manusia atau mahluk suci (ariya pugala) dari empat macam manusia suci menurut agama Buddha, yaitu : Sotapanna, Sakadagami, Anagami dan Arahat. Anagami akan mencapi tingkat kesucian tertinggi (arahat) di salah satu alam Suddhavasa ini, dan ia parinibbana sebagai arahat di alam ini pula.

Manusia pada umumnya telah berulang-ulang kali masuk keluar hidup di 26 alam kehidupan. Kelahiran manusia di salah sebuah alam tergantung pada amal perbuatannya semasa hidupnya di sebuah alam.


^pertanyaannya : apa dari dulu banget uda ada agama buddha yah
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 18 December 2008, 12:51:08 PM
Quote^pertanyaannya : apa dari dulu banget uda ada agama buddha yah

kalo ga salah Sang Buddha mampu mengingat beberapa Samma Sam Buddha sebelum beliau...





btw... absurb apa ya..?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 18 December 2008, 01:05:48 PM
maksud hatred makin lama makin tidak masuk akal :))
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 18 December 2008, 01:17:21 PM
  [at] hatRed...

tidak masuk akal yah? ... yg mana? semuanya yah?  :)) :)) :))
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: markosprawira on 18 December 2008, 01:56:17 PM
Quote from: 7 Tails on 18 December 2008, 12:45:19 PM
^pertanyaannya : apa dari dulu banget uda ada agama buddha yah

dear 7 tails,

kl saya lebih cenderung menyebutnya "Ajaran Buddha" yah.......

dan memang ajaran Buddha sudah ada dari dulu dan dulu sekali...... Silahkan dilihat di Mahapadana Sutta dimana ajaran Buddha Vipassi s/d Buddha Gautama, adalah sama yaitu :

Quote"Kesabaran adalah tapa yang paling tinggi
Para Buddha bersabda: "Nibbana yang tertinggi dari segala sesuatu"
Beliau bukanlah pertapa yang merugikan orang lain atau pertapa yang tidak menyebabkan orang lain menjadi susah.

Tidak melakukan kejahatan,
Mengembangkan kebajikan,
Mensucikan batin.
Itulah ajaran para Buddha

Tidak memfitnah, tidak menganiaya
Mengendalikan diri sesuai dengan peraturan
Makan dan tidur secukupnya, dan hidup menyepi
Senantiasa berpikir luhur
Itulah ajaran para Buddha."
semoga bisa memperjelas yah
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: markosprawira on 18 December 2008, 01:58:35 PM
Quote from: 7 Tails on 18 December 2008, 12:03:51 PM
^ terus? gak boleh tulis2 ato nyanyi2

mohon petunjuk

jika saya lihat maksudnya adalah bhw Arahat PASTI akan menulis yg benar secara apa adanya

dan bukan menulis yg berdasar atas pendapat pribadi spt pada penulis yg masih umat awam, yg masih diliputi Lobha, Dosa dan Moha
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 18 December 2008, 02:07:46 PM
:)) ha.. sori
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 18 December 2008, 08:04:36 PM
Quote from: ryu on 18 December 2008, 06:19:49 AM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 02:11:04 AM
[at] wahyu

yaah...
begitulah......
hanya saja dalam pandangan buddhist, sosok Tuhan secara personal itu tidak ada
karma terjadi bukanlah karena kehendak dari Tuhan, tapi itu memang adalah suatu hukum mutlak, yaitu hukum karma


Bagaimana kalau samakan saja arti karma dengan Tuhan ;D

beda donkkk, Tuhan kan berupa sosok pribadi, kalo karma adalah kemutlakan

[at] sukma

sepertinya saia pun pernah mengatakan [lebih tepat memposting sih] kalo bagi saia pribadi, buddhist tidak tepat disebut agama
karena pada umumnya agama adalah kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan secara personal yang menciptakan, menghukum dll
sedangkan dalam buddhist tidak seperti itu

bagi saia buddhist adalah orang-orang yg berpedoman pada dhamma, mau apapun agamanya
buddhist lebih dari sekedar agama, buddhist terlepas dari 'merek' semata
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 18 December 2008, 10:16:18 PM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 08:04:36 PM
Quote from: ryu on 18 December 2008, 06:19:49 AM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 02:11:04 AM
[at] wahyu

yaah...
begitulah......
hanya saja dalam pandangan buddhist, sosok Tuhan secara personal itu tidak ada
karma terjadi bukanlah karena kehendak dari Tuhan, tapi itu memang adalah suatu hukum mutlak, yaitu hukum karma


Bagaimana kalau samakan saja arti karma dengan Tuhan ;D

beda donkkk, Tuhan kan berupa sosok pribadi, kalo karma adalah kemutlakan

[at] sukma

sepertinya saia pun pernah mengatakan [lebih tepat memposting sih] kalo bagi saia pribadi, buddhist tidak tepat disebut agama
karena pada umumnya agama adalah kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan secara personal yang menciptakan, menghukum dll
sedangkan dalam buddhist tidak seperti itu

[qoute]bagi saia buddhist adalah orang-orang yg berpedoman pada dhamma, mau apapun agamanya
buddhist lebih dari sekedar agama, buddhist terlepas dari 'merek' semata

SIIIIIP DAH, emang yang penting ISI & KUALITAS dari pada tetekbengek Merek.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 18 December 2008, 10:37:37 PM
 [at] wahyu

:))

_/\_ semoga bermanfaat
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 18 December 2008, 10:51:54 PM
Posting dari Reenzia

[at] sukma

sepertinya saia pun pernah mengatakan [lebih tepat memposting sih] kalo bagi saia pribadi, buddhist tidak tepat disebut agama
karena pada umumnya agama adalah kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan secara personal yang menciptakan, menghukum dll
sedangkan dalam buddhist tidak seperti itu


Apa sudah baca posting saya tadi pagi di bawah ini ;

Re: Manusia atau Tuhan?
« Reply #189 on: Today at 08:40:48 AM »

Kalau Agama di mengerti sebagai "kepercayaan kepada Tuhan dengan Ajaran Kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu", Maka Buddhisme terang bukan Agama. Memang ada devosi-devosi untuk Menghormati Sang Buddha dan ada banyak Kuil (Stupa) untuk menghormati patungnya. Namun, dengan semua ini Buddhisme belum menjadi Agama, karena "Kepercayaan kepada Tuhan", dalam arti dan bentuk apapun tidak ada.

Tetapi ini bukan soal Buddhisme, melainkan Masalah DEFENISI....saja.

Perbedaan pokok Ajaran Buddhis dengan Agama Ketuhanan yang Esa ialah ;

Agama Ketuhanan (Agama WAHYU) yang datang dari LUAR diri si penganut

Ajaran Buddhis seluruhnya ditentukan oleh Pengalaman Batin.


Agama WAHYU berpangkal dari panggilan "dari luar", sedangkan titik tolak untuk Ajaran Buddhis adalah Pengalaman Batin. Agama Wahyu menggabungkan diri pada pengalaman Wahyu seorang "Nabi".

Ekspresi Iman adalah bagi Agama WAHYU, seorang Buddhis tidak membutuhkan Ekspresi semacam itu, malah menganggapnya hanya Lahiriah saja, tanpa menyangkut yang Benar. Ekspresi tidak menambahkan apa-apa pada Pengalaman Batin, hanya mengaburkannya.

Minta dikoreksi ya tulisan diatas.

Noted, pagi ini saya akan ke Bandung, jadi diskusi terhalang buat sementara
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 18 December 2008, 10:56:57 PM
 [at] sukma

hmmm...tus kenapa?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 18 December 2008, 11:03:07 PM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 10:56:57 PM
[at] sukma

hmmm...tus kenapa?


hmmm...tus ada apa?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Jerry on 18 December 2008, 11:13:59 PM
Ekspresi Iman? Maksudnya? Minta si Iman berekspresi ya? :D

Iman juga ada koq di Buddhism. Dan peranan iman cukup penting, sebagai salah satu kekuatan dlm mengembangkan diri menuju pencerahan. =)

cmiiw

mettacittena
_/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 18 December 2008, 11:15:42 PM

Posting dari Hendarko  .

Berdasarkan hanya dari ingatan saya, saya pernah membaca kata2 terakhir santo Thomas Aquinas menjelang detik2 kematian beliau, saya lupa judul bukunya apa, karena sudah lama sekali ...........

Beliau berkata kurang lebih begini," Buang semua buku2 itu (yang dimaksud adalah tulisan beliau sendiri) semuanya tidak berguna, sekarang saya telah benar2 melihat-nya."

Perkataan beliau ini merupakan salah satu faktor yang mendorong saya untuk mencari "tuhan" diluar lingkup alkitab. Seorang tokoh yang begitu disegani, yang menelurkan sangat banyak tulisan yang dinilai sangat berharga (yang bahkan tetap digunakan hingga saat ini sebagai salah satu acuan) sebelum akhir hidupnya menyangkali apa yang ditulisnya sendiri. Sayang sekali, beliau tidak sempat membagikan apa yang beliau maksud dengan melihat-nya............

:o  Berdasarkan hanya dari ingatan saya........saya lupa judul bukunya apa, karena sudah lama sekali ...........

Tidak bijaksana..... :o


Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 18 December 2008, 11:16:23 PM
iman=kepercayaan?
kepercayaan apa sih?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 18 December 2008, 11:23:23 PM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 11:16:23 PM
iman=kepercayaan?
kepercayaan apa sih?

Reenzia....apa dengan tulus anda bertanya.? Saya tidak melihat Anda mengikuti thread ini dari awal.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 18 December 2008, 11:29:26 PM
saia hanya bertanya...pertanyaan ini tak perlu dibumbui pertanyaan "apa maksud dibalik pertanyaan Reenzia ?"

bila mau dijawab silahkan
bila tidak juga tidak apa2
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 18 December 2008, 11:45:13 PM
Quote from: xuvie on 18 December 2008, 02:21:47 AM
Quote from: wahyu hidayah on 18 December 2008, 02:05:21 AM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 12:10:59 AM
Quotedalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

[at] wahyu

[qoute]nah jadi hasil dari perbuatan adalah dari hukum karma atau diberi balasan oleh Tuhan?
Hasil dari perbuatan itu adalah karma/balasan/tabur-tuai[ditambahi bro hendrako],tapi dikeyakinan kami,karma seseorang Allah yg akan membalasnya dgn adil,menentukan kapan menerimanya,melalui siapa/apa?,& dimana? itu rahasia Tuhan.dan dalam beramal kami diharuskan ikhlas/tulus,baru ada karma yg baik,tapi bila kami beramal,tidak dgn niat yg ikhlas/terpaksa/ada maksud tertentu udang dibalik batu,itu tidak akan mendapat karma yg baik,malah akan sebaliknya karena Tuhan Maha mengetahui setiap pikiran seseorang[dalam persepsi kami].
[qoute]Karena terus menerus mencari sosok dibalik yg memberi (bagi yg merasa diberi) itulah makanya mereka (yg merasa diberi dan mencari2) semakin jauh dr realitas. Dan tidak pernah sampai ke tujuan.[/qoute]
[at] bro xuvie
kami tidak diajarkan tuk mencari keberadaan Tuhan dimana?/seperti apa?kami percaya Tuhan itu ada dimana2[sipatnya yang serba maha]& istilah dlm bahasa kami,Tuhan itu lebih dekat drpada urat nadi dileher kami.semua muslim satu kata tuk itu yg turunkan sampai keterunan sekarang dari kitab kami,TAPIIIII....,DARI BERJUTA2 muslim didunia hanya sebagian terkecil yg bisa merasakan kehadiran Tuhan[NB:Tingkatan dlm islam -+,yaitu umat awam=muslim biasa/keturunan doang[trmasuk saya disini],orang alim=orang/umat yg mengerti isi kitab suci&hukum islam,alim ulama/kyai=orang yg mengerti isi &hukum dlm islam serta taat menjalankan perintah Tuhan,para syufi/orang suci=orang yg sudah tidak mementingkan kehidupan duniawi&hanya senantiasa berzikir menyebut nama Tuhan dlm setiap tarikan nafasnya.

Kalau dlm Buddhism, mengenai kapan, melalui siapa/apa, di mana, de-el-el itu adlh proses dr Hukum Kamma yg sangat ruwet. Jd kita tidak berusaha mencari tahu. Dlm poin ini, hasil positif yg dirasakan adalah sama yaitu ketabahan dan sikap pasrah dan berusaha menanamkan kebajikan.
[qoute]Hanya saja ketabahan, kepasrahan dan kebajikan yg dilakukan pihak 1 berasal dr rasa yg berkembang dlm diri, berlandaskan pd diri (bukan riya, melainkan sikap apa adanya).
Sedangkan ketabahan, kepasrahan dan kebajikan yg dilakukan yg 1 lagi berasal dr ketergantungan pd makhluk lain di luar diri.[/qoute]ketabahan,kepasrahan & kebajikan kami bukan bergantung pada mahluk lain[maksudnya Tuhan kan]diluar diri kami,kami hanya diberitahukan bahwa setiap amal baik/kejahatan kami akan ada balasan/karma sebesar/sekecil amal baik/kejahatan yg kami lakukan.DAN POIN PENTING dlm berbuat baik kami ditekankan harus ikhlas karena perintah Tuhan tuk saling menolong[menyebarkan cinta kasih yg tulus],DAN APABILA KAMI dlm berbuat baik,ada unsur RIAK[INGIN DIPUJI],SOMBONG,TERPAKSA[wlupun tidak terucap],maka karma jeleklah yg akan diterimanya.

cmiiw..

Mettacittena
_/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 19 December 2008, 12:31:08 AM
Quote from: xuvie on 18 December 2008, 02:21:47 AM
Quote from: wahyu hidayah on 18 December 2008, 02:05:21 AM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 12:10:59 AM
Quotedalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

[at] wahyu

[qoute]nah jadi hasil dari perbuatan adalah dari hukum karma atau diberi balasan oleh Tuhan?
Hasil dari perbuatan itu adalah karma/balasan/tabur-tuai[ditambahi bro hendrako],tapi dikeyakinan kami,karma seseorang Allah yg akan membalasnya dgn adil,menentukan kapan menerimanya,melalui siapa/apa?,& dimana? itu rahasia Tuhan.dan dalam beramal kami diharuskan ikhlas/tulus,baru ada karma yg baik,tapi bila kami beramal,tidak dgn niat yg ikhlas/terpaksa/ada maksud tertentu udang dibalik batu,itu tidak akan mendapat karma yg baik,malah akan sebaliknya karena Tuhan Maha mengetahui setiap pikiran seseorang[dalam persepsi kami].
[qoute]Karena terus menerus mencari sosok dibalik yg memberi (bagi yg merasa diberi) itulah makanya mereka (yg merasa diberi dan mencari2) semakin jauh dr realitas. Dan tidak pernah sampai ke tujuan.[/qoute]
[at] bro xuvie
kami tidak diajarkan tuk mencari keberadaan Tuhan dimana?/seperti apa?kami percaya Tuhan itu ada dimana2[sipatnya yang serba maha]& istilah dlm bahasa kami,Tuhan itu lebih dekat drpada urat nadi dileher kami.semua muslim satu kata tuk itu yg turunkan sampai keterunan sekarang dari kitab kami,TAPIIIII....,DARI BERJUTA2 muslim didunia hanya sebagian terkecil yg bisa merasakan kehadiran Tuhan[NB:Tingkatan dlm islam -+,yaitu umat awam=muslim biasa/keturunan doang[trmasuk saya disini],orang alim=orang/umat yg mengerti isi kitab suci&hukum islam,alim ulama/kyai=orang yg mengerti isi &hukum dlm islam serta taat menjalankan perintah Tuhan,para syufi/orang suci=orang yg sudah tidak mementingkan kehidupan duniawi&hanya senantiasa berzikir menyebut nama Tuhan dlm setiap tarikan nafasnya.

Kalau dlm Buddhism, mengenai kapan, melalui siapa/apa, di mana, de-el-el itu adlh proses dr Hukum Kamma yg sangat ruwet. Jd kita tidak berusaha mencari tahu. Dlm poin ini, hasil positif yg dirasakan adalah sama yaitu ketabahan dan sikap pasrah dan berusaha menanamkan kebajikan.
[qoute]Hanya saja ketabahan, kepasrahan dan kebajikan yg dilakukan pihak 1 berasal dr rasa yg berkembang dlm diri, berlandaskan pd diri (bukan riya, melainkan sikap apa adanya).
Sedangkan ketabahan, kepasrahan dan kebajikan yg dilakukan yg 1 lagi berasal dr ketergantungan pd makhluk lain di luar diri.[/qoute]ketabahan,kepasrahan & kebajikan kami bukan bergantung pada mahluk lain[maksudnya Tuhan kan]diluar diri kami,kami hanya diberitahukan bahwa setiap amal baik/kejahatan kami akan ada balasan/karma sebesar/sekecil amal baik/kejahatan yg kami lakukan.DAN POIN PENTING dlm berbuat baik kami ditekankan harus ikhlas karena perintah Tuhan tuk saling menolong[menyebarkan cinta kasih yg tulus],DAN APABILA KAMI dlm berbuat baik,ada unsur RIAK[INGIN DIPUJI],SOMBONG,TERPAKSA[wlupun tidak terucap],maka karma jeleklah yg akan diterimanya.

cmiiw..

Mettacittena
_/\_
Quote from: upasaka on 18 December 2008, 08:55:02 AM
Quote from: wahyu hidayah on 18 December 2008, 02:05:21 AM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 12:10:59 AM
Quotedalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

[at] wahyu

[qoute]nah jadi hasil dari perbuatan adalah dari hukum karma atau diberi balasan oleh Tuhan?
Hasil dari perbuatan itu adalah karma/balasan/tabur-tuai[ditambahi bro hendrako],tapi dikeyakinan kami,karma seseorang Allah yg akan membalasnya dgn adil,menentukan kapan menerimanya,melalui siapa/apa?,& dimana? itu rahasia Tuhan.dan dalam beramal kami diharuskan ikhlas/tulus,baru ada karma yg baik,tapi bila kami beramal,tidak dgn niat yg ikhlas/terpaksa/ada maksud tertentu udang dibalik batu,itu tidak akan mendapat karma yg baik,malah akan sebaliknya karena Tuhan Maha mengetahui setiap pikiran seseorang[dalam persepsi kami].

Kalau dalam Agama Islam, buah perbuatan buruk mungkin dikenal dengan istilah azab, sedangkan buah perbuatan baik mungkin dikenal dengan istilah rizki. CMIIW...

Dalam Buddhisme, buah perbuatan (baik maupun buruk) dikenal dengan istilah vipaka. Vipaka adalah buah / akibat, sedangkan kamma (karma) adalah perbuatan / aksi. Kami melihat vipaka ini adalah objek yang netral, bukannya baik juga bukannya buruk. Hanya persepsi kita yang memilahnya menjadi satu hukuman atau satu anugerah. Namun berdasarkan efek yang ditimbulkannya, maka kami memberi penjelasan berupa vipaka baik ataupun vipaka buruk agar terlihat jelas kontekstualnya.

[qoute]Perbedaan di antara Hukum Kamma dengan Kuasa Tuhan terletak di posisi mayor-nya. Hukum Kamma tidak diatur oleh pribadi yang kuasa, hukum ini berjalan sendiri karena itu sifat alamiah kehidupan. Sama seperti Hukum Gravitasi dan rotasi Planet Bumi, itu semua berjalan dengan sendirinya. Bukan Tuhan atau Dewa yang mengatur atau menjalankannya. Dalam konsep Kuasa Tuhan, hukuman atau hadiah diberikan atas kehendak Tuhan. Selama ini justru konsep Kuasa Tuhan ini agak diskriminasi. Karena jika konsep ini memang benar ada, maka Tuhan benar menunjukkan hukuman untuk orang2 yang tidak disukai-Nya, dan hadiah untuk orang yang disukai-Nya. Hal ini tidak terjadi di Hukum Kamma. Hukum Kamma itu adil dan universal, tidak hanya bagi manusia namun bagi semua makhluk. Apakah Anda mengenal konsep Tuhan menghukum seekor lalat atau memberi anugerah pada seekor semut di Agama Anda?  :)[/qoute]
saya perjelas persepsinya,Tuhan[dlm agama kami] tidak menghukum manusia[hukum Tuhan hanya berlaku pada mahluknya yg berakal budi],&Tuhan tidak pernah menghukum/memberi berdasarkan suka/tidak suka/pilih kasih,tapi berdasarkan KAMMA/KARMA[saya pinjam bahasanya].Tuhan menciptakan hukum didunia tuk manusia,DAN SEKALI LAGI TUHAN TIDAK PERNAH MENGHUKUM UMATNYA.TUHAN hanya berkata"-+ Wahai ummatku,bila kalian berjalan pd jalan kebajikan/berbuat baik[pd semua mahluk hidup dibumi,termasuk lingkungan/alam],maka VIPAKA yg baik akan kalian terima.TAPI bila kalian berjalan dijalan yg salah/berbuat jahat[pd..."sama"],maka VIPAKA yg jahat yg akan kalian terima.[NB:Pemerintah membuat hukum,bukan tuk menghukum warganya,tapi agar teratur,dan yg salah akan dihukum agar dia sadar bahwa ia melanggar hukum&tidak salah lagi].SAYA pakai bahasa dlm Buddhis agar dimengerti persamaannya.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Jerry on 19 December 2008, 12:34:06 AM
[at] wahyu..
jawabnya jgn dlm quote dong.. mana kalo quote tulisan kecil2 gt.. kasian mata nih. masih mao dipake trus rencana didonorin buat org laen kalo dah mati :P
masa donorin mata yg ngga sehat lg? ^-^

ya.. tau koq ayat quran yg berkata "Barangsiapa yg Ku cintai, sesungguhnya Aku berada lebih deket dgnnya dibanding urat nadi lehernya sendiri" kan? Dan juga "Barangsiapa mendekat sejengkal pada-Ku, Aku mendekatinya sehasta.."
Nah.. justru itulah, masih terlalu banyak konsep ttg Tuhan, krn itupula sperti yg wahyu katakan dr berjuta2, hanya sedikit sekali yg merasakan kehadiran-Nya, selebihnya hanya berilusi-ria dgn IMAN-jinasinya.

Tentang kepasrahan dan kebajikan yg dilakukan, jika tdk bergantung pd Tuhan. Maka apa gunanya beriman pd Dia (menjadi umat-Nya)? Justru karena percaya bhw kebajikan/kejahatan yg dilakukan ada balasan dr-Nya, maka umatnya menjadi pasrah dan berusaha menanamkan kebajikan. Gitu kan? Lha.. berarti krn makhluk lain diluar diri dong?
Plus kata2 "POIN PENTING dlm berbuat baik kami ditekankan harus ikhlas karena perintah Tuhan tuk saling menolong.."
Oke saya setuju bahwa sikap yg ditimbulkan adlh positif dan wajib dikembangkan. Tp kata yg di bold itu menekankan lg bhw penggerak itu berasal dr luar diri kan?

Sedangkan point of view pihak 1 lg, yaitu berpandangan bhw:
dilahirkan oleh karma (perbuatan) sendiri, bergantung pd karma sendiri, berhubungan dgn karma sendiri, terlindung oleh karma sendiri, apapun karma yg dilakukan, baik atau buruk, itulah yg akan diwarisi.
Begitulah Hukum Karma bekerja sesuai aksi-reaksi, tanpa perlu ada sosok yg mengatur, atau Hukum Karma itu yg menentukan..
Jadi semua kembali lagi pd diri sendiri, melihat dan mencari ke dalam, alih-alih mencari ke luar.

Semoga sampai di sini bisa dimengerti. :)

mettacittena
_/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 19 December 2008, 12:47:42 AM
Quote from: xuvie on 18 December 2008, 02:21:47 AM
Quote from: wahyu hidayah on 18 December 2008, 02:05:21 AM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 12:10:59 AM
Quotedalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

[at] wahyu

[qoute]nah jadi hasil dari perbuatan adalah dari hukum karma atau diberi balasan oleh Tuhan?
Hasil dari perbuatan itu adalah karma/balasan/tabur-tuai[ditambahi bro hendrako],tapi dikeyakinan kami,karma seseorang Allah yg akan membalasnya dgn adil,menentukan kapan menerimanya,melalui siapa/apa?,& dimana? itu rahasia Tuhan.dan dalam beramal kami diharuskan ikhlas/tulus,baru ada karma yg baik,tapi bila kami beramal,tidak dgn niat yg ikhlas/terpaksa/ada maksud tertentu udang dibalik batu,itu tidak akan mendapat karma yg baik,malah akan sebaliknya karena Tuhan Maha mengetahui setiap pikiran seseorang[dalam persepsi kami].
[qoute]Karena terus menerus mencari sosok dibalik yg memberi (bagi yg merasa diberi) itulah makanya mereka (yg merasa diberi dan mencari2) semakin jauh dr realitas. Dan tidak pernah sampai ke tujuan.[/qoute]
[at] bro xuvie
kami tidak diajarkan tuk mencari keberadaan Tuhan dimana?/seperti apa?kami percaya Tuhan itu ada dimana2[sipatnya yang serba maha]& istilah dlm bahasa kami,Tuhan itu lebih dekat drpada urat nadi dileher kami.semua muslim satu kata tuk itu yg turunkan sampai keterunan sekarang dari kitab kami,TAPIIIII....,DARI BERJUTA2 muslim didunia hanya sebagian terkecil yg bisa merasakan kehadiran Tuhan[NB:Tingkatan dlm islam -+,yaitu umat awam=muslim biasa/keturunan doang[trmasuk saya disini],orang alim=orang/umat yg mengerti isi kitab suci&hukum islam,alim ulama/kyai=orang yg mengerti isi &hukum dlm islam serta taat menjalankan perintah Tuhan,para syufi/orang suci=orang yg sudah tidak mementingkan kehidupan duniawi&hanya senantiasa berzikir menyebut nama Tuhan dlm setiap tarikan nafasnya.

Kalau dlm Buddhism, mengenai kapan, melalui siapa/apa, di mana, de-el-el itu adlh proses dr Hukum Kamma yg sangat ruwet. Jd kita tidak berusaha mencari tahu. Dlm poin ini, hasil positif yg dirasakan adalah sama yaitu ketabahan dan sikap pasrah dan berusaha menanamkan kebajikan.
[qoute]Hanya saja ketabahan, kepasrahan dan kebajikan yg dilakukan pihak 1 berasal dr rasa yg berkembang dlm diri, berlandaskan pd diri (bukan riya, melainkan sikap apa adanya).
Sedangkan ketabahan, kepasrahan dan kebajikan yg dilakukan yg 1 lagi berasal dr ketergantungan pd makhluk lain di luar diri.[/qoute]ketabahan,kepasrahan & kebajikan kami bukan bergantung pada mahluk lain[maksudnya Tuhan kan]diluar diri kami,kami hanya diberitahukan bahwa setiap amal baik/kejahatan kami akan ada balasan/karma sebesar/sekecil amal baik/kejahatan yg kami lakukan.DAN POIN PENTING dlm berbuat baik kami ditekankan harus ikhlas karena perintah Tuhan tuk saling menolong[menyebarkan cinta kasih yg tulus],DAN APABILA KAMI dlm berbuat baik,ada unsur RIAK[INGIN DIPUJI],SOMBONG,TERPAKSA[wlupun tidak terucap],maka karma jeleklah yg akan diterimanya.

cmiiw..

Mettacittena
_/\_
Quote from: upasaka on 18 December 2008, 08:55:02 AM
Quote from: wahyu hidayah on 18 December 2008, 02:05:21 AM
Quote from: Reenzia on 18 December 2008, 12:10:59 AM
Quotedalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

[at] wahyu

[qoute]nah jadi hasil dari perbuatan adalah dari hukum karma atau diberi balasan oleh Tuhan?
Hasil dari perbuatan itu adalah karma/balasan/tabur-tuai[ditambahi bro hendrako],tapi dikeyakinan kami,karma seseorang Allah yg akan membalasnya dgn adil,menentukan kapan menerimanya,melalui siapa/apa?,& dimana? itu rahasia Tuhan.dan dalam beramal kami diharuskan ikhlas/tulus,baru ada karma yg baik,tapi bila kami beramal,tidak dgn niat yg ikhlas/terpaksa/ada maksud tertentu udang dibalik batu,itu tidak akan mendapat karma yg baik,malah akan sebaliknya karena Tuhan Maha mengetahui setiap pikiran seseorang[dalam persepsi kami].

Kalau dalam Agama Islam, buah perbuatan buruk mungkin dikenal dengan istilah azab, sedangkan buah perbuatan baik mungkin dikenal dengan istilah rizki. CMIIW...

Dalam Buddhisme, buah perbuatan (baik maupun buruk) dikenal dengan istilah vipaka. Vipaka adalah buah / akibat, sedangkan kamma (karma) adalah perbuatan / aksi. Kami melihat vipaka ini adalah objek yang netral, bukannya baik juga bukannya buruk. Hanya persepsi kita yang memilahnya menjadi satu hukuman atau satu anugerah. Namun berdasarkan efek yang ditimbulkannya, maka kami memberi penjelasan berupa vipaka baik ataupun vipaka buruk agar terlihat jelas kontekstualnya.

Perbedaan di antara Hukum Kamma dengan Kuasa Tuhan terletak di posisi mayor-nya. Hukum Kamma tidak diatur oleh pribadi yang kuasa, hukum ini berjalan sendiri karena itu sifat alamiah kehidupan. Sama seperti Hukum Gravitasi dan rotasi Planet Bumi, itu semua berjalan dengan sendirinya. Bukan Tuhan atau Dewa yang mengatur atau menjalankannya. Dalam konsep Kuasa Tuhan, hukuman atau hadiah diberikan atas kehendak Tuhan. Selama ini justru konsep Kuasa Tuhan ini agak diskriminasi. Karena jika konsep ini memang benar ada, maka Tuhan benar menunjukkan hukuman untuk orang2 yang tidak disukai-Nya, dan hadiah untuk orang yang disukai-Nya. Hal ini tidak terjadi di Hukum Kamma. Hukum Kamma itu adil dan universal, tidak hanya bagi manusia namun bagi semua makhluk. Apakah Anda mengenal konsep Tuhan menghukum seekor lalat atau memberi anugerah pada seekor semut di Agama Anda?  :)
[qoute]
Quote from: ryu on 18 December 2008, 08:45:14 AM
Mbak, wahyu tuh anggota DC yang baru gabung, bukannya nabi juga bukan agama :))
EEH klu gitu salam kenal Sis Ryu dari saya.Yup saya baru gabung di DC. NABI bukan agama,tapi Utusan Tuhan di dunia tuk menyampaikan TTNG kebesaran Tuhan & hukum2NYA pada umat manusia yg mau memPercayaiNYA.BTW yg dimaksud Mbak siapa tu Ryu? & masih tersesat aja dari kemarin!
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: anggara on 19 December 2008, 12:50:44 AM
Quote from: wahyu hidayah on 19 December 2008, 12:47:42 AM
Quote from: ryu on 18 December 2008, 08:45:14 AM
Mbak, wahyu tuh anggota DC yang baru gabung, bukannya nabi juga bukan agama :))
EEH klu gitu salam kenal Sis Ryu dari saya.Yup saya baru gabung di DC. NABI bukan agama,tapi Utusan Tuhan di dunia tuk menyampaikan TTNG kebesaran Tuhan & hukum2NYA pada umat manusia yg mau memPercayaiNYA.BTW yg dimaksud Mbak siapa tu Ryu? & masih tersesat aja dari kemarin!

=)) gak nyambung =))
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 19 December 2008, 01:55:29 AM
Quote from: xuvie on 19 December 2008, 12:34:06 AM
[at] wahyu..
jawabnya jgn dlm quote dong.. mana kalo quote tulisan kecil2 gt.. kasian mata nih. masih mao dipake trus rencana didonorin buat org laen kalo dah mati :P
masa donorin mata yg ngga sehat lg? ^-^

ya.. tau koq ayat quran yg berkata "Barangsiapa yg Ku cintai, sesungguhnya Aku berada lebih deket dgnnya dibanding urat nadi lehernya sendiri" kan? Dan juga "Barangsiapa mendekat sejengkal pada-Ku, Aku mendekatinya sehasta.."
Nah.. justru itulah, masih terlalu banyak konsep ttg Tuhan, krn itupula sperti yg wahyu katakan dr berjuta2, hanya sedikit sekali yg merasakan kehadiran-Nya, selebihnya hanya berilusi-ria dgn IMAN-jinasinya.

Tentang kepasrahan dan kebajikan yg dilakukan, jika tdk bergantung pd Tuhan. Maka apa gunanya beriman pd Dia (menjadi umat-Nya)? Justru karena percaya bhw kebajikan/kejahatan yg dilakukan ada balasan dr-Nya, maka umatnya menjadi pasrah dan berusaha menanamkan kebajikan. Gitu kan? Lha.. berarti krn makhluk lain diluar diri dong?
Plus kata2 "POIN PENTING dlm berbuat baik kami ditekankan harus ikhlas karena perintah Tuhan tuk saling menolong.."
Oke saya setuju bahwa sikap yg ditimbulkan adlh positif dan wajib dikembangkan. Tp kata yg di bold itu menekankan lg bhw penggerak itu berasal dr luar diri kan?

Sedangkan point of view pihak 1 lg, yaitu berpandangan bhw:
dilahirkan oleh karma (perbuatan) sendiri, bergantung pd karma sendiri, berhubungan dgn karma sendiri, terlindung oleh karma sendiri, apapun karma yg dilakukan, baik atau buruk, itulah yg akan diwarisi.
Begitulah Hukum Karma bekerja sesuai aksi-reaksi, tanpa perlu ada sosok yg mengatur, atau Hukum Karma itu yg menentukan..
Jadi semua kembali lagi pd diri sendiri, melihat dan mencari ke dalam, alih-alih mencari ke luar.

Semoga sampai di sini bisa dimengerti. :)

mettacittena
_/\_
Sorry2 bro Xuvie!sepertinya anda sedikit2 memahami ttng islam?. bukan berhalusinasi/berimajinasi dng illusinya,tapi tinggal mau/tidak mau umat tsb tuk lebih/mendekat pd Tuhan dgn menjalankan perintahnya 7 menjauhi larangannya dgn sebenar2nya.sebenarnya caranya sangat simpel diucapkan,tapi pd prakteknya sangat susah karena harus benar2 suci luar dalam[NB: UCAPAN&PERBUATAN HARUS SEJALAN/SELARAS DGN KESUCIAN HATI].Tuhan tidak akan mendekat pada orang yg pura2[ucapan&perbuatan katanya mau mendekatkan diri pd Tuhan,padahal hatinya penuh dgn kebencian,kebohongan/kepalsuan],karena Tuhan maha mengetahui pikiran/rasa/niat manusia.

[at] Xuvie
Lha...berarti karenamahluk lain dari luar diri dong?
Oke dari luar[tapi sebenarnya ga gitu & DIA BUKAN MAHLUK TAPI TUHAN dlm bahasa kami].Sbg contoh : Anggota Umat2 yg tergabung dlm YAYASAN BUDDHA TZU ZHI,berbuat kebajikan dll,awalnya dihimbau,dikasih tau bahwa menebar cinta kasih maka akan menuai cinta kasih dan sebaliknya.DAN MASTER CHEN YEN[terus terang saya sangat mengaguminya] HANYA MENGHIMBAU/MENGAJAK,MEMBERI TAHU & MENCONTOHKAN DGN PERBUATAN YG TULUS,pada awalnya mereka ikut berbuat kebajikan karena tergugah hatinya/tahu bahwa ada VIPAKA YG BAIK ATAS KARMA YG BAIK&SEBALIKNYA. Tapi setelah itu apakah setiap mereka berbuat baik statusnya tetap sebagai orang yg dihimbau/diajak dlm berbuat kebajikan?SAYA RASA TIDAK! Karena awalnya memang dihimbau,tapi setelah berlangsung lama & biasa,maka kebajikan mereka atas kesadaran mereka sendiri,bukan dihimbau lagi/mengharap imbalan atas perbuatan/hanya tuk membantu MASTER. Begitu juga umat muslim berbuat kebajikan,semuanya melalui proses.

Klu berbicara hukum sebab akibat,aksi dan reaksi,saya mengerti itu berjalan dgn sendirinya.tapi dlm pandangan islam,hukum sebab-akibat,aksi-reaksi/ VIPAKA-KARMA itu Tuhan yg menciptakannya.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 19 December 2008, 01:57:08 AM
Quote from: anggara on 19 December 2008, 12:50:44 AM
Quote from: wahyu hidayah on 19 December 2008, 12:47:42 AM
Quote from: ryu on 18 December 2008, 08:45:14 AM
Mbak, wahyu tuh anggota DC yang baru gabung, bukannya nabi juga bukan agama :))
EEH klu gitu salam kenal Sis Ryu dari saya.Yup saya baru gabung di DC. NABI bukan agama,tapi Utusan Tuhan di dunia tuk menyampaikan TTNG kebesaran Tuhan & hukum2NYA pada umat manusia yg mau memPercayaiNYA.BTW yg dimaksud Mbak siapa tu Ryu? & masih tersesat aja dari kemarin!

=)) gak nyambung =))
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Xzone on 19 December 2008, 01:59:17 AM
[at] Wahyu H

Saya ingin bertanya kpd bro Wahyu, Apakah menurut pendapat anda pribadi berdana / beramal / memberikan sesuatu kpd seseorang dengan mengorbankan mahluk lain (kambing / domba / sapi, dsb) dapat dibenarkan ? Dan apakah juga mendapatkan pahala (karma baik) menurut pendapat anda pribadi?

Sekali lagi saya tekankan "menurut pendapat anda pribadi" bukan menurut ajaran agama anda (kalo yg ini saya dah tau)....thanks
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 19 December 2008, 02:02:18 AM
[at] Anggara
gak nyambung?
maksudnya gak nyambung apanya?inikan dlm diskusi,klu gak nyambung ya disambungin,jgn diketawain dong! :-SS
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 19 December 2008, 02:09:06 AM
Quote from: Xzone on 19 December 2008, 01:59:17 AM
[at] Wahyu H

Saya ingin bertanya kpd bro Wahyu, Apakah menurut pendapat anda pribadi berdana / beramal / memberikan sesuatu kpd seseorang dengan mengorbankan mahluk lain (kambing / domba / sapi, dsb) dapat dibenarkan ? Dan apakah juga mendapatkan pahala (karma baik) menurut pendapat anda pribadi?

Sekali lagi saya tekankan "menurut pendapat anda pribadi" bukan menurut ajaran agama anda (kalo yg ini saya dah tau)....thanks
YUP. Karena dikeyakinan kami memang dibenarkan/dihalalkan oleh Tuhan yg tercantum dlm kitab kami.[NB:walaupun saya mengutip kami&kitab suci,itu penjelasan saja dan ini pendapat pribadi saya].
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 19 December 2008, 02:26:47 AM
Quote from: asiang_karuna on 18 December 2008, 12:49:43 AM
jangan2 manusia itu tuhannya karena mengerti betul sifat dari tuhan itu
Manusia mengenal/mengerti betul sifat Tuhan bukannya manusia Tuhannya,tapi mengerti karena diajarkan,diucapkan oleh para Nabi&RasulNYA.para Nabi&Rasul juga tidak langsung serta merta menyebutkan sifat Tuhan itu-ini22222...,tapi melalui proses,kejadian dll,&disampaikan pada para pengikutnya sampai pd Rasul terakhir & disempurnakan/ditulis dlm bentuk kitab AL-Qur'an,itu juga melalui rembukan para alim ulama yg terpercaya&dekat/selalu dekat dgn RASUL.
SALAM KENAL BRO ASIANG_KARUNA
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Xzone on 19 December 2008, 02:35:07 AM
[at] Wahyu H

Quote
dalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

Quote
YUP. Karena dikeyakinan kami memang dibenarkan/dihalalkan oleh Tuhan yg tercantum dlm kitab kami.[NB:walaupun saya mengutip kami&kitab suci,itu penjelasan saja dan ini pendapat pribadi saya].

Disini yg beda.....dalam agama Buddha, segala bentuk "pembunuhan / menghilangkan nyawa" mahluk hidup tidak dibenarkan, walau dengan alasan apapun (sedekah / berdana / beramal)......hasilnya tetap KARMA BURUK

Sorry saya terpaksa memasukan kata "islam", karena andapun menggunakan kata "kitab dari Tuhan" anda.....
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 19 December 2008, 02:49:30 AM
Quote from: anggara on 17 December 2008, 01:24:30 PM
Quote from: sukma on 17 December 2008, 01:00:52 PM
Sobat 7 Tails dan g,Citra, mari kita bangun satu persepsi dulu ketika kita Siap berdialog Agama dengan Iman Monoteisme adanya Tuhan Sang Pencipta dari sisi pemahaman   Ajaran Buddhis nya, maka sudah seharusnya kita sebagai pengikut Ajaran Buddhis harus berani keluar dari area amannya yaitu berlindung dibalik Ajaran Buddhis, bila sikap ini tidak berani kita lakukan, maka Dialog untuk mencapai kebaikkan bersama tidak bisa didapati, yang ada hanya debat kusir saja. Kenapa kita sebagai pengikut Ajaran Buddhis tidak berani keluar dari area amannya hanya buat berdialog dengan satu tujuan yaitu Cinta akan Perdamaian.?

Sdr. Sukma,
membicarakan Tuhan tidak mungkin menghindari pembicaraan mengenai paham agama lain (non-buddhism). Dalam agama Buddha tidak dikenal adanya Tuhan PENCIPTA. jadi kalau anda mengatakan "area aman", sesungguhnya kami umat buddha bukan berlindung di balik ajaran Buddha, tapi setelah kami mempelajari Buddhism, kami memang sudah tidak lagi meyakini keberadaan Tuhan PENCIPTA. menurut saya anda salah tempat jika memaksakan diskusi mengenai Tuhan PENCIPTA di forum yang tidak mengenal adanya Tuhan PENCIPTA.

Dan kalau sudah mendiskusikan soal keyakinan agama lain, saya rasa tidak etis jika dilakukan di forum Buddhis, karena dikhawatirkan akan berkembang menjadi debat antar agama yang mengarah pada SARA.

_/\_
SAYA rasa tidak akan terjadi apa yg bro Anggara khawatirkan[mengarah pd sarah].kita disini diskusi TTng Tuhan / manusia?,melalui berbagai agama,sudut pandang personal.kita saling memberi penjelasan&pandangan kita TTNG Tuhan tuk saling diketahui,bukan tuk saling memaksakan pendapat/paham kita pada orang lain TTNG Tuhan.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 19 December 2008, 03:17:48 AM
Quote from: Xzone on 19 December 2008, 02:35:07 AM
[at] Wahyu H

Quote
dalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

Quote
YUP. Karena dikeyakinan kami memang dibenarkan/dihalalkan oleh Tuhan yg tercantum dlm kitab kami.[NB:walaupun saya mengutip kami&kitab suci,itu penjelasan saja dan ini pendapat pribadi saya].

Disini yg beda.....dalam agama Buddha, segala bentuk "pembunuhan / menghilangkan nyawa" mahluk hidup tidak dibenarkan, walau dengan alasan apapun (sedekah / berdana / beramal)......hasilnya tetap KARMA BURUK

Sorry saya terpaksa memasukan kata "islam", karena andapun menggunakan kata "kitab dari Tuhan" anda.....
YUP GAK APA2..,memang faktanya begitu.Saya tau ajaran Buddhis tidak diajarkan dgn dalih apapun tuk membunuh/mengorbankan hewan/mahluk hidup. EEHHHH Karena doktrin di Islam dari dulu-sekarang secara turun temurun membolehkan,maka itu hal biasa & tidak ada rasa bersalah[beda dgn menyiksa/sabung ayam,sapi,/yg lainnya,sengaja diadu gitu,itu dosa]. DAN saya rasa para BRO&SIS di DC punya pandangan berbeda dgn umat muslim,karena sebabnya sama''DOKTRIN" dari SANG BUDDHA berkata begitu,/tanpa sebab/tanpa dikasih tau oleh para bhiksu/bhikuni,BRO&SIS2 di DC langsung bisa berpikiran klu mengorbankan hewan itu tidak boleh[dosa dlm istilah islam]. SEMOGA DISKUSI BERJALAN TERUS DGN MENGEYAMPINGKAN PERBEDAAN DASAR KITA[salah1nya seperti diatas],KARENA MASIH ADA BANYAK PERSAMAANNYA YG DPT MENAMBAH KEYAKINAN KITA PADA AGAMA KITA MASING2.  "DAN BUKAN MENCARI SIAPA YG BENAR / SALAH".SAYA YAKIN BRO & SIS di DC BERPANDANGAN SAMA DGN SAYA.
Saya akhiri dulu diskusi ini,da ngantuk.SALAM SEMUANYA
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Xzone on 19 December 2008, 03:32:07 AM
Quote from: wahyu hidayah on 19 December 2008, 03:17:48 AM
Quote from: Xzone on 19 December 2008, 02:35:07 AM
[at] Wahyu H

Quote
dalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

Quote
YUP. Karena dikeyakinan kami memang dibenarkan/dihalalkan oleh Tuhan yg tercantum dlm kitab kami.[NB:walaupun saya mengutip kami&kitab suci,itu penjelasan saja dan ini pendapat pribadi saya].

Disini yg beda.....dalam agama Buddha, segala bentuk "pembunuhan / menghilangkan nyawa" mahluk hidup tidak dibenarkan, walau dengan alasan apapun (sedekah / berdana / beramal)......hasilnya tetap KARMA BURUK

Sorry saya terpaksa memasukan kata "islam", karena andapun menggunakan kata "kitab dari Tuhan" anda.....
YUP GAK APA2..,memang faktanya begitu.Saya tau ajaran Buddhis tidak diajarkan dgn dalih apapun tuk membunuh/mengorbankan hewan/mahluk hidup. EEHHHH Karena doktrin di Islam dari dulu-sekarang secara turun temurun membolehkan,maka itu hal biasa & tidak ada rasa bersalah[beda dgn menyiksa/sabung ayam,sapi,/yg lainnya,sengaja diadu gitu,itu dosa]. DAN saya rasa para BRO&SIS di DC punya pandangan berbeda dgn umat muslim,karena sebabnya sama''DOKTRIN" dari SANG BUDDHA berkata begitu,/tanpa sebab/tanpa dikasih tau oleh para bhiksu/bhikuni,BRO&SIS2 di DC langsung bisa berpikiran klu mengorbankan hewan itu tidak boleh[dosa dlm istilah islam]. SEMOGA DISKUSI BERJALAN TERUS DGN MENGEYAMPINGKAN PERBEDAAN DASAR KITA[salah1nya seperti diatas],KARENA MASIH ADA BANYAK PERSAMAANNYA YG DPT MENAMBAH KEYAKINAN KITA PADA AGAMA KITA MASING2.  "DAN BUKAN MENCARI SIAPA YG BENAR / SALAH".SAYA YAKIN BRO & SIS di DC BERPANDANGAN SAMA DGN SAYA.
Saya akhiri dulu diskusi ini,da ngantuk.SALAM SEMUANYA

Apakah menurut anda "menyiksa" lebih kejam dari "membunuh"......??????????????????????
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 19 December 2008, 06:35:43 AM
Quote from: wahyu hidayah on 19 December 2008, 03:17:48 AM
Quote from: Xzone on 19 December 2008, 02:35:07 AM
[at] Wahyu H

Quote
dalam islam juga mengenal hukum sebab akibat,kami percaya perbuatan apapun, kami akan menerima balasannya[baik/jahat].klu dgn bahasa karma=balasan sepertinya sama,tapi klu umat islam lebih suka menyebutnya balasan drpada karma,kayaknya gak beda2 amat,hanya sbg info.

Quote
YUP. Karena dikeyakinan kami memang dibenarkan/dihalalkan oleh Tuhan yg tercantum dlm kitab kami.[NB:walaupun saya mengutip kami&kitab suci,itu penjelasan saja dan ini pendapat pribadi saya].

Disini yg beda.....dalam agama Buddha, segala bentuk "pembunuhan / menghilangkan nyawa" mahluk hidup tidak dibenarkan, walau dengan alasan apapun (sedekah / berdana / beramal)......hasilnya tetap KARMA BURUK

Sorry saya terpaksa memasukan kata "islam", karena andapun menggunakan kata "kitab dari Tuhan" anda.....
YUP GAK APA2..,memang faktanya begitu.Saya tau ajaran Buddhis tidak diajarkan dgn dalih apapun tuk membunuh/mengorbankan hewan/mahluk hidup. EEHHHH Karena doktrin di Islam dari dulu-sekarang secara turun temurun membolehkan,maka itu hal biasa & tidak ada rasa bersalah[beda dgn menyiksa/sabung ayam,sapi,/yg lainnya,sengaja diadu gitu,itu dosa]. DAN saya rasa para BRO&SIS di DC punya pandangan berbeda dgn umat muslim,karena sebabnya sama''DOKTRIN" dari SANG BUDDHA berkata begitu,/tanpa sebab/tanpa dikasih tau oleh para bhiksu/bhikuni,BRO&SIS2 di DC langsung bisa berpikiran klu mengorbankan hewan itu tidak boleh[dosa dlm istilah islam]. SEMOGA DISKUSI BERJALAN TERUS DGN MENGEYAMPINGKAN PERBEDAAN DASAR KITA[salah1nya seperti diatas],KARENA MASIH ADA BANYAK PERSAMAANNYA YG DPT MENAMBAH KEYAKINAN KITA PADA AGAMA KITA MASING2.  "DAN BUKAN MENCARI SIAPA YG BENAR / SALAH".SAYA YAKIN BRO & SIS di DC BERPANDANGAN SAMA DGN SAYA.
Saya akhiri dulu diskusi ini,da ngantuk.SALAM SEMUANYA

makanya, diskusinya yg fokus saja
mo menurut buddhist ato islam, salah satu saja
tak perlu membandingkan keduanya
tak perlu mencari persamaan atau perbedaan keduanya
karena paham dasarnya uda jelas berbeda
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Tuhan on 19 December 2008, 06:58:15 AM
Menurut teman2 Tuhan itu apaan toh?
Manusia sering kali mendiskusikan tentang Tuhan, tapi Tuhan kira2 pernah diskusi tentang manusia ga sih?

Setahu saya, di Buddhis ada Tuhan, tapi tidak seperti Tuhan yang ada di kepercayaan2 lain.
Yang pasti alam semesta terbentuk karena ada sebab. Isinya dan manusia terbentuk juga karena ada sebabnya.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: ryu on 19 December 2008, 07:01:52 AM
Rahasia Kehidupan Suster Teresa

Surat-surat Suster Teresa yang mengungkapkan krisis iman dari seorang
tokoh yang sangat dicintai publik selama lebih dari 50 tahun

Oleh David Van Biema
Dimuat dalam majalah Times edisi 3 September 2007

DERITA SUSTER TERESA. Sepuluh tahun setelah Teresa meninggalkan dunia,
surat-surat rahasianya mengungkapkan bahwa ia menghabiskan hampir 50
tahun dari hidupnya tanpa merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya.
Apakaha makna pengalaman Suster Teresa yang dapat mengajarkan kita
akan nilai dari suatu kegoyahan iman?

Yesus memiliki rasa cinta yang sangat khusus padamu. [Tapi] untukku –
kesunyian dan kesunyaan (emptiness) begitu besar – aku memandang tapi
tidak melihat, mendengarkan tetapi tidak mendengar [apapun]
-- Bunda Teresa kepada Pendeta Michael Van Der Peet, September 1979

Pada tanggal 11 Desember 1979, Bunda Teresa, "Santa penolong orang
miskin" pergi ke kota Oslo. Dengan mengenakan pakaiannya yang khas,
sari India dengan garis biru dan hanya mengenakan sandal walaupun suhu
di bawah nol derajat, wanita yang memiliki nama asli Agnes Bojaxhiu
menerima salah satu penghargaan dunia paling tinggi, Hadiah Perdamaian
Nobel. Dalam pidatonya, Teresa, yang memiliki organisasi kemanusiaan
Missionary of Charity, telah berkembang dari seorang wanita yang
dianggap kehilangan akal sehat di Calcutta pada tahun 1948 menjadi
sebuah mercu suar dunia yang menyuarakan kegiatan kemanusiaan, yang
menyampaikan pesan kepada dunia atas apa yang diharapkan dunia dari
Bunda Teresa. "Tidaklah cukup bagi kita untuk berkata, Aku mencintai
Tuhan, tetapi aku tidak mencintai tetanggaku", ujar Bunda Teresa,
sejak mengalami penderitaan di Salib, Tuhan Yesus telah menjadikan
dirinya menjadi "yang kelaparan" – "yang tidak memiliki pakaian" –
"yang tidak memiliki tempat tinggal". Apa yang diharapkan Yesus dalam
derita rasa laparNya, ujar Bunda Teresa, adalah apa yang harus
ditemukan oleh kita semua, untuk mengurangi deritaNya. Teresa mengutuk
aborsi dan generasi muda yang kecanduan obta-obatan, khususnya di
Barat. Di penghujung pidatonya, Teresa menyarankan agar pada hari
natal mendatang, kita seharusnya mengingatkan  dunia bahwa
"kebahagiaan yang memancar adalah nyata" karena Kristus ada di mana –
mana – Kristus ada di dalam hati kita, Kristus datang sebagai orang
miskin yang kita temui, Kristus dalam senyum yang kita berikan dan
senyum yang kita terima.

Kembali ke tiga bulan sebelumnya, dalam sebuah surat kepada seorang
kawan spiritual, Pendeta Michael Van Der Peet, yang baru sekarang
dibuka untuk publik, Teresa menulis dengan keakraban yang jenuh dengan
Kristus yang berbeda, Kristus yang tidak hadir. "Yesus memiliki rasa
cinta yang sangat khusus padamu.", ujar Teresa kepada Van Der Peet."
[Tapi] untukku – kesunyian dan kesunyaan (emptiness) begitu besar –
aku memandang tapi tidak melihat, mendengarkan tetapi tidak mendengar
[apapun] – lidahku bergetar [dalam doa] tetapi tidak berucap sepatah
kata pun...... Aku ingin kau berdoa untukku, bahwa aku membiarkanNya
memiliki tangan yang bebas.

Kedua pernyataan tersebut, berbeda waktu 11 minggu, sangatlah bertolak
belakang.  Pernyataan yang pertama adalah pernyataan yang sangat
tipikal dari seorang wanita sebagaimana dunia menilainya. Yang kedua,
tampak seolah-olah muncul dari sebuah drama eksistensialis tahun
1950-an. Kedua pernyataan ini menunjukkan suatu gambaran yang
mengejutkan akan kontradiksi diri – bahwa salah satu figur
kemanusiaan
terbesar dalam 100 tahun terakhir, yang mana tindakannya yang
mengharukan tampak sangat erat dengan kedekatannya dengan Tuhan, yang
begitu sering terlihat dalam kesunyian diri dan dalam doa yang begitu
damai, dalam kehidupan nyata, menjalani kenyataan spiritual yang
berbeda, dan hidup dalam gurun yang gersang di mana Sang Kuasa telah
pergi.

Dan sesungguhnya, hal itu benar-benar terjadi. Sebuah buku yang diberi
judul Bunda Teresa : Datanglah Menjadi CahayaKu, merupakan kumpulan
surat-surat antara Teresa dengan pastur pengakuan dosa selama periode
lebih dari 66 tahun, menceritakan pengalaman spiritual yang kontras
dengan kehidupannya yang dikenal melalui perbuatannya. Surat-surat
tersebut, yang sebagian disimpan walau tidak berkenan dengan
permintaan Teresa (Teresa telah meminta agar surat-suratnya
dimusnahkan tetapi ditolak oleh otoritas gereja), mengungkapkan bahwa
pada paruh terakhir dari hampir separuh abad hidupnya, Teresa tidak
merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya -  atau, sebagaimana ditulis
oleh editor dan penghimpun surat-surat untuk buku tersebut, Pendeta
Brian Kolodiejchuk, "[Teresa tidak merasakanNya] baik dalam hatinya
maupun dalam ekaristi".

Hilangnya Tuhan dalam hidup Teresa tampaknya bermula sejak ia mulai
melayani kaum miskin di Calcutta, dan – kecuali untuk suatu masa 5
minggu pada tahun 1959, tidak pernah kembali. Meskipun acapkali tampak
gembira di depan publik, Teresa yang hidup dalam surat-suratnya hidup
dalam penderitaan yang dalam tiada henti. Dalam lebih dari 40 surat
yang belum pernah dipublikasikan, Teresa mengeluh akan "kekeringan",
"kegelapan", "kesepian" dan "siksaan" yang dialaminya. Ia
membandingkan penderitaannya dengan alam neraka, dan pada suatu titik
telah membuatnta ragu akan keberadaan surga, bahkan Tuhan. Teresa
sangat menyadari kesenjangan antara keadaan dirinya dengan di hadapan
publik. "Senyum itu", menurut Teresa, "adalah sebuah topeng atau
sebuah jubah yang menutupi segalanya". Demikian pula, ia sering kali
mempertanyakan dirinya apakah ia sedang menipu diri dengan kata-kata.
"Aku berucap seolah-olah hatiku sangat penuh cinta kepada Tuhan –
cinta yang begitu halus dan pribadi", ia menjelaskan kepada seorang
penasihat. "Jika anda berada [di sana], anda akan berkata, Begitu
Munafik." Menurut Pendeta James Martin, editor majalah Jesuit America
dan pengarang buku My Life with the Saints, sebuah buku yang membahas
keraguan Teresa pada tahun 2003 dalam uraian yang lebih singkat :
"Saya tidak pernah membaca kisah kehidupan seorang Suci di mana Sang
Santa menghadapi kegelapan batin yang begitu gulita. Tak seorangpun
yang tahu betapa menderitanya Teresa." Menurut Kolodiejchuk, editor
Datanglah Menjadi CahayaKu: "Saya membacakan satu surat kepada para
Saudari [dari Missionary of Charity], dan mereka hanya dapat terpana.
Ini akan memberikan seluruh dimensi baru akan pemahaman orang akan
dirinya."

Buku tersebut bukanlah merupakan hasil karya beberapa wartawan
investigasi yang tidak religius yang mengacak-acak tempat sampah untuk
mencari berkas-berkas milik Teresa. Kolodiejchuk, anggota senior
Missionary of Charity, adalah Postulator (Postulator adalah seseorang
yang mengajukan seseorang untuk dinyatakan sebagai Santo dalam Gereja
ka****k), yang bertanggung jawap atas petisi untuk pengangkatan Teresa
sebagai Santa dan mengumpulkan materi pendukung. (Sampai sejauh ini,
Teresa telah dinyatakan terberkati, satu langkah sebelum menjadi
Santa). Surat –surat tersebut dikumpulkan dalam rangka proses
tersebut.

Gereja mengantisipasi periode-periode tanpa perkembangan spiritual
tersebut. Jelasnya, mistik spanyol Santo Yohanes Salib pada abad 16,
menggunakan istilah "malam yang gelap" dari batin  untuk menggambarkan
suatu karakteristik dari tahapan dalam perkembangan para tokoh
spiritual. Kegelapan batin Teresa mungkin merupakan kasus yang paling
ekstensif yang pernah dicatat. ("periode kegelapan batin Santo Paulus
Salib berlangsung selama 45 tahun, walau ia akhirnya terpulihkan).
Kolodiejchuk melihatnya dalam konteks Santo Yohanes, kegelapan dalam
iman. Teresa menemukan jalan, dimulai sejak awal tahun 1960, untuk
hidup bersama hal itu, dan tidak mengabaikan kepercayaannya maupun
pekerjaannya. Kolodiejchuk menunjukkan bahwa buku tersebut merupakan
bukti akan kegigihan yang diisi oleh iman, yang menurutnya, adalah
tindakan Teresa yang paling heroik.

Dua tokoh ka****k yang sangat berbeda memprediksi bahwa buku ini akan
menjadi buku yang sangat penting. Pendeta Matthew Lamb, chairman dari
Universitas Ave Maria jurusan teologi di Florida, berpendapat bahwa
buku ini akan sejajar dengan buku Pengakuan karya Santa Augustin dan
Gunung Tujuh Tingkatan karya Thomas Merton , sebagai otobiografi
kebangkitan spiritual. Pendeta James Martin, editor majalah Jesuit,
yang lebih liberal, mengatakan buku tersebut sebagai bentuk pelayanan
baru dari Bunda Teresa, sebuah pelayanan dari bagian dalam
kehidupannya.", dan mengatakan, "Buku ini akan diingat sama pentingnya
dengan pelayannya bagi kaum miskin. Buku ini akan menjadi bentuk
pelayanan bagi orang-orang yang mengalami keraguan, ketidakhadiran
Tuhan dalam hidup mereka. Dan tahukan anda siapa mereka? Kita semua.
Orang Ateis, orang yang ragu, pencari, orang yang percaya, semua
orang."

Tidak semua penganut Ateis dan orang yang ragu akan setuju. Baik
Kolodiejchuk maupun Martin mengasumsikan ketidakmampuan Teresa untuk
melihat Kristus dalam hidupnya bukan berarti Kristus tidak hadir. Pada
hakikatnya, mereka melihat ketidakhadiranNya sebagai bagian dari
berkah ilahi yang memungkinkan Teresa melakukan pekerjaan besar. Akan
tetapi, bagi banyak penganut paham Ateis di Amerika Serikat, argumen
ini tampak tidak masuk akal. Mereka akan melihat Teresa dalam buku ini
lebih sebagai wanita yang sering digambarkan dalam lagu-lagu country
dan daerah barat Amerika Serikat yang masih tetap setia menunggu suami
mereka selama 30 tahun meskipun suami mereka pergi membeli rokok dan
tidak pernah kembali. Menurut Christopher Hitchens, pengarang The
Missionary Position, polemik seputar Teresa, dan perwujudan Atheisme
yang sedang populer, buku bertajuk God Is Not Great, "Teresa tidak
dapat dikecualikan lagi dari kenyataan bahwa agama adalah rekaan
manusia, ia tidak terkecuali dari orang lain, dan upayanya untuk
memperoleh kesembuhan [spiritual] dengan cara memperdalam imannya
hanya akan memperdalam lubang yang digali untuk dirinya sendiri." Di
lain pihak, bagi orang-orang yang sudah terbiasa dengan semangat luar
biasa Bunda yang tersenyum, dapat mendiagnosa kondisinya bukan sebagai
berkah Tuhan tetapi sebagai upaya alam bawah sadar dalam bentuk
kerendahan hati yang paling radikal : Teresa menghukum dirinya sendiri
dengan figur yang   lemah untuk menyeimbangkan keberhasilannya yang
gemilang."

Datanglah Menjadi CahayaKu adalah sesuatu yang langka, sebuah
otobiografi yang disusun setelah Teresa meninggal, yang dapat
mengakibatkan pertimbangan ulang atas seorang figur publik – dengan
satu cara atau lainnya. Buku itu membuka pertanyaan tentang Tuhan dan
Iman, mesing penggerak di balik pencapaian yang gemilang, ketabahan
dalam cinta, ilahi dan manusia. Kenyataan bahwa surat-surat itu tidak
disusun dalam bentuk yang terstruktur dan dengan maksud tertentu
tetapi sebagai kumpulan catatan-catatan justru akan semakin meyakinkan
pembaca bahwa surat-surat tersebut benar-benar asli – dan bahwa
surat-surat itu sangat mengejutkan, menyentuh kehidupan sejati dalam
diri seorang Santa di jaman modern.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: anggara on 19 December 2008, 07:33:41 AM
Quote from: Tuhan on 19 December 2008, 06:58:15 AM
Menurut teman2 Tuhan itu apaan toh?
Manusia sering kali mendiskusikan tentang Tuhan, tapi Tuhan kira2 pernah diskusi tentang manusia ga sih?

Setahu saya, di Buddhis ada Tuhan, tapi tidak seperti Tuhan yang ada di kepercayaan2 lain.
Yang pasti alam semesta terbentuk karena ada sebab. Isinya dan manusia terbentuk juga karena ada sebabnya.

Wo, why don't you introduce yourself? dan ceritakan juga bagaimana anda menciptakan dunia ini, biar diskusi cepat selesai :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 19 December 2008, 07:41:47 AM
QuoteMenurut teman2 Tuhan itu apaan toh?
Manusia sering kali mendiskusikan tentang Tuhan, tapi Tuhan kira2 pernah diskusi tentang manusia ga sih?

" O para Bikkhu ada suatu keadaan yang tidak dilahirkan (ajata), tanpa permulaan (abhuta), tak tercipta (akata) dan tanpa kondisi (asamkhata). Jika O para Bikkhu, tidak ada keadaan yang tak dilahirkan, tak bermula, tak tercipta dan tanpa kondisi, suatu keadaan yang melepaskan diri dari kelahiran, permulaan, tercipta dan berkondisi tak mungkin ada di sini. Karena ada suatu keadaan yang tak dilahirkan, tanpa permulaan, tak tercipta dan tanpa kondisi, suatu keadaan yang melepaskan diri dari kelahiran, permulaan, tercipta, berkondisi adalah mungkin "

Itulah "Tuhan" nya saya... Bukan sebuah bentuk ataupun benda ataupun sebuah pribadi (walaupun seberapa istimewanya itu).
Karena apapun yang dilahirkan, bermula, tercipta, dan berkondisi akan mengalami anicca, dukkha dan anatta... :)

QuoteSetahu saya, di Buddhis ada Tuhan, tapi tidak seperti Tuhan yang ada di kepercayaan2 lain.

yup... dah saya bahas diatas tuh (ga tau deh menurut Umat Buddhis yang lain)...  :)

QuoteYang pasti alam semesta terbentuk karena ada sebab. Isinya dan manusia terbentuk juga karena ada sebabnya.

Menurut saya pembahasan mengenai sebab terbentuknya alam semesta hanya sia-sia dan tak bermanfaat bagi perkembangan batin... karena setelah sebabnya ketemu akan muncul sebab-sebab lain terus menerus dan tak ada habisnya...  :)

Mungkin dari teman-teman yang lain ingin menambahkan... monggo bro/sis ...


Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 19 December 2008, 08:09:51 AM
[at] wahyuhidayah

Ya, saya bisa menerima perbedaan konsep Kuasa Tuhan dengan Hukum Kamma.
Justru itulah letak perbedaannya yang paling mendasar : Hukum Kamma tidak diatur oleh sosok personal, dan sifatnya universal (berlaku bagi semua makhluk).
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 19 December 2008, 01:23:53 PM
Agama Buddha tidak mengaku Tuhan, juga tidak menyangkal Tuhan. Buddhisme tidak berbicara mengenai Tuhan. Buddhisme berbicara mengenai manusia, khususnya mengenai Penderitaan Manusia, dan mau memberi petunjuk konkret-praktis bagaimana manusia dapat hidup dalam situasi ini dan mencapai KEBAHAGIAAN. Buddha adalah seorang Guru, Buddha adalah manusia yang seluruhnya bebas Hukum Karma, tidak berguna mencari Makna atau Arti Karma. Yang penting hanyalah bagaimana manusia dapat membebaskan diri daripadanya.

Nan Mutlak itu bukanlah pribadi, tetapi "Status" keadaan. Dan Buddhisme tidak mau berspekulasi mengenai itu. Sebab dalam arti sesungguhnya tidak ada Apa-Apa. Yang ada hanyalah Perubahan. Maka juga tidak diakui adanya jiwa, karena tidak ada yang tetap, maka juga tidak ada jiwa atau pribadi, tetapi itu pun bukan Ajaran atau Teori, Cuma tidak ada gunanya omong mengenai jiwa. Dan kalau tidak ada pribadi manusia, maka juga tidak bisa dibayangkan suatu pribadi Mutlak yang di sebut Tuhan.

Atau seperti dikatakan dalam pedoman Ajaran Buddhis ; Yang Mutlak (Tuhan) dalam Ajaran Buddhis tidaklah dipandang sebagai suatu pribadi, yang kepada-NYA umat Buddhis memanjatkan doa dan menggantungkan hidupnya........"Yang Mutlak" adalah istilah Falsafah, bukan istilah yang biasa dipakai dalam kehidupan Keagamaan. Dalam kehidupan Keagamaan, "Yang Mutlak" di sebut dengan "Tuhan Yang Maha Esa".....Ajaran Buddhis bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa. Tetapi "kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa" dicapai bukan melalui proses evolusi atau penalaran, melainkan melalui Bodhi (Penerangan Sempurna).

Sejak mulai disampaikannya Dhamma oleh Sang Buddha Gautama, dalam Ajaran Buddhis telah terdapat Ketuhanan Yang Maha Esa. Kiranya perbedaan antara Yang Mutlak(Tuhan) dan Tuhan Yang Maha Esa bisa dipersoalkan. Tetapi perbedaan antara Paham Tuhan yang Filosofis (Objek) dan religius-keagamaan (Subjek)nampaknya amat penting. Dalam refleksi filosofis Paham Tuhan diserkularisasi, bukan "illahi" lagi. Dialog dengan Buddhisme menyentuh inti pokok persoalan (mono)teisme, kalau Tuhan dibuat menjadi Objek, maka Tidak Illahi lagi ; kalau dihayati sebagai Subjek, maka juga tidak lagi mengatasi manusia tercipta.
LEBIH BAIK DIAM.


sobat g-Citra, sewaktu Anda membuat Judul Thread "Manusia dan Tuhan", tentunya Anda bermaksud agar sdr/i kita menyumbang pemahaman tentang "Manusia dan Tuhan" toch.?,saya tidak melihat Anda akan membandingkan pemahaman Tuhan dalam Ajaran Buddhis dengan sdr/i kita yang ber-Iman (Monoo)teisme.

Jadi, bagimana kesimpulan dari Thread ini.? Apa masih MAU kita lanjutkan lagi bagi netter yang mau memberi Pengalaman Illahi sesuai Agamanya masing-masing, sebab buat penganut Ajaran Buddhis berbicara tentang Tuhan bagi Buddhisme telah kita lihat banyak tulisan-tulisan diatas bagaimana Tuhan menurut Ajaran Buddhis.!

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 19 December 2008, 01:59:39 PM
Buat Ryu ; copy paste tentang Mother Teresa dalam hidupnya dengan keberadaan Tuhan nya tidak semudah di mengerti sesuai tulisan copy paste itu. Saya hanya bisa beri konklusi dari proses kemurnian Iman memang begitulah jalannya. Sama halnya dngan Dukkha dalam Ajaran Budda kita, jadi, tidaklah menjadi satu kekecewaan buat Umat Yesus bila membaca tulisan tersebut. :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 19 December 2008, 02:11:18 PM
Quotesobat g-Citra, sewaktu Anda membuat Judul Thread "Manusia dan Tuhan", tentunya Anda bermaksud agar sdr/i kita menyumbang pemahaman tentang "Manusia dan Tuhan" toch.?,saya tidak melihat Anda akan membandingkan pemahaman Tuhan dalam Ajaran Buddhis dengan sdr/i kita yang ber-Iman (Monoo)teisme.

Jadi, bagimana kesimpulan dari Thread ini.? Apa masih MAU kita lanjutkan lagi bagi netter yang mau memberi Pengalaman Illahi sesuai Agamanya masing-masing, sebab buat penganut Ajaran Buddhis berbicara tentang Tuhan bagi Buddhisme telah kita lihat banyak tulisan-tulisan diatas bagaimana Tuhan menurut Ajaran Buddhis.!

Lock...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 19 December 2008, 07:28:03 PM
Maaf, saya unlock kembali thread ini sehubungan ada beberapa pertanyaan yang masih menunggu jawaban...

Semoga bisa dimengerti yah... :hammer: :hammer: :hammer:

Namo Buddhaya...  _/\_ ...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: ryu on 19 December 2008, 07:31:06 PM
Quote from: sukma on 19 December 2008, 01:59:39 PM
Buat Ryu ; copy paste tentang Mother Teresa dalam hidupnya dengan keberadaan Tuhan nya tidak semudah di mengerti sesuai tulisan copy paste itu. Saya hanya bisa beri konklusi dari proses kemurnian Iman memang begitulah jalannya. Sama halnya dngan Dukkha dalam Ajaran Budda kita, jadi, tidaklah menjadi satu kekecewaan buat Umat Yesus bila membaca tulisan tersebut. :)
Yang saya pahami, jadilah Tuhan Bagi diri sendiri dan orang lain, jangan mencari Tuhan diluar :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hendrako on 19 December 2008, 07:40:30 PM
Quote from: sukma on 18 December 2008, 11:15:42 PM

Posting dari Hendarko  .

Berdasarkan hanya dari ingatan saya, saya pernah membaca kata2 terakhir santo Thomas Aquinas menjelang detik2 kematian beliau, saya lupa judul bukunya apa, karena sudah lama sekali ...........

Beliau berkata kurang lebih begini," Buang semua buku2 itu (yang dimaksud adalah tulisan beliau sendiri) semuanya tidak berguna, sekarang saya telah benar2 melihat-nya."

Perkataan beliau ini merupakan salah satu faktor yang mendorong saya untuk mencari "tuhan" diluar lingkup alkitab. Seorang tokoh yang begitu disegani, yang menelurkan sangat banyak tulisan yang dinilai sangat berharga (yang bahkan tetap digunakan hingga saat ini sebagai salah satu acuan) sebelum akhir hidupnya menyangkali apa yang ditulisnya sendiri. Sayang sekali, beliau tidak sempat membagikan apa yang beliau maksud dengan melihat-nya............

:o  Berdasarkan hanya dari ingatan saya........saya lupa judul bukunya apa, karena sudah lama sekali ...........

Tidak bijaksana..... :o




:)

Judul bukunya saya benar2 sudah lupa,
Namun apa yang disampaikan oleh Thomas Aquinas (yg tercatat di buku tsb) saya tidak lupa, karena merupakan salah satu faktor yang penting dalam perjalanan "spiritual" saya.

Namun tanggapan saya dapat diabaikan, karena memang saya (sekarang) tidak dapat menunjukkan di buku mana pernyataan ini dapat di cek ulang. Dan, mungkin, hal inilah yang anda anggap tidak bijaksana. Anggap saja saya tidak pernah menyatakannya. Selain itu tanggapan saya memang OOT, nih.

Silakan diskusinya dilanjutkan,

_/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: hendrako on 19 December 2008, 07:51:10 PM
Quote from: sukma on 19 December 2008, 01:59:39 PM
Buat Ryu ; copy paste tentang Mother Teresa dalam hidupnya dengan keberadaan Tuhan nya tidak semudah di mengerti sesuai tulisan copy paste itu. Saya hanya bisa beri konklusi dari proses kemurnian Iman memang begitulah jalannya. Sama halnya dngan Dukkha dalam Ajaran Budda kita, jadi, tidaklah menjadi satu kekecewaan buat Umat Yesus bila membaca tulisan tersebut. :)

Kalo menurut saya, yang dialami oleh Bunda Teresa adalah Krisis Iman.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 19 December 2008, 07:51:28 PM
_/\_ pernyataan anda uda saia anggap bijaksana
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 19 December 2008, 08:29:34 PM
Quote from: g.citra on 19 December 2008, 07:28:03 PM
Maaf, saya unlock kembali thread ini sehubungan ada beberapa pertanyaan yang masih menunggu jawaban...

Semoga bisa dimengerti yah... :hammer: :hammer: :hammer:

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Jadi, tolong di beri rambu-rambu Dialog "Manusia dan Tuhan" ini, karena buat Tuhan di Ajaran Buddhis sdh cukup saya tulis diatas dan sudah saya Pahami. Apa selanjutnya kita berdialog tentang Tuhan (Mono)teisme.?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 19 December 2008, 08:32:52 PM
Quote from: hendrako on 19 December 2008, 07:40:30 PM
Quote from: sukma on 18 December 2008, 11:15:42 PM

Posting dari Hendarko  .

Berdasarkan hanya dari ingatan saya, saya pernah membaca kata2 terakhir santo Thomas Aquinas menjelang detik2 kematian beliau, saya lupa judul bukunya apa, karena sudah lama sekali ...........

Beliau berkata kurang lebih begini," Buang semua buku2 itu (yang dimaksud adalah tulisan beliau sendiri) semuanya tidak berguna, sekarang saya telah benar2 melihat-nya."

Perkataan beliau ini merupakan salah satu faktor yang mendorong saya untuk mencari "tuhan" diluar lingkup alkitab. Seorang tokoh yang begitu disegani, yang menelurkan sangat banyak tulisan yang dinilai sangat berharga (yang bahkan tetap digunakan hingga saat ini sebagai salah satu acuan) sebelum akhir hidupnya menyangkali apa yang ditulisnya sendiri. Sayang sekali, beliau tidak sempat membagikan apa yang beliau maksud dengan melihat-nya............

:o  Berdasarkan hanya dari ingatan saya........saya lupa judul bukunya apa, karena sudah lama sekali ...........

Tidak bijaksana..... :o




:)

Judul bukunya saya benar2 sudah lupa,
Namun apa yang disampaikan oleh Thomas Aquinas (yg tercatat di buku tsb) saya tidak lupa, karena merupakan salah satu faktor yang penting dalam perjalanan "spiritual" saya.

Namun tanggapan saya dapat diabaikan, karena memang saya (sekarang) tidak dapat menunjukkan di buku mana pernyataan ini dapat di cek ulang. Dan, mungkin, hal inilah yang anda anggap tidak bijaksana. Anggap saja saya tidak pernah menyatakannya. Selain itu tanggapan saya memang OOT, nih.

Silakan diskusinya dilanjutkan,

_/\_

Pernyataan Hendarko sangat saya hormati dan kagumi.!
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 19 December 2008, 08:34:59 PM
Quote from: hendrako on 19 December 2008, 07:51:10 PM
Quote from: sukma on 19 December 2008, 01:59:39 PM
Buat Ryu ; copy paste tentang Mother Teresa dalam hidupnya dengan keberadaan Tuhan nya tidak semudah di mengerti sesuai tulisan copy paste itu. Saya hanya bisa beri konklusi dari proses kemurnian Iman memang begitulah jalannya. Sama halnya dngan Dukkha dalam Ajaran Budda kita, jadi, tidaklah menjadi satu kekecewaan buat Umat Yesus bila membaca tulisan tersebut. :)

Kalo menurut saya, yang dialami oleh Bunda Teresa adalah Krisis Iman.

Mata batin anda tajam.! serta mau bersikap jujur
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 19 December 2008, 09:03:45 PM
QuoteJadi, tolong di beri rambu-rambu Dialog "Manusia dan Tuhan" ini, karena buat Tuhan di Ajaran Buddhis sdh cukup saya tulis diatas dan sudah saya Pahami.

Bisakah anda menuliskan rambu-rambu apa yang harus dipakai dalam diskusi kita ini? Karena saya sendiri tidak merasa yakin walaupun diberi rambu diskusi ini akan berjalan sesuai rambu tersebut (relatif)...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 19 December 2008, 09:13:37 PM
Quote from: g.citra on 19 December 2008, 09:03:45 PM
QuoteJadi, tolong di beri rambu-rambu Dialog "Manusia dan Tuhan" ini, karena buat Tuhan di Ajaran Buddhis sdh cukup saya tulis diatas dan sudah saya Pahami.

Bisakah anda menuliskan rambu-rambu apa yang harus dipakai dalam diskusi kita ini? Karena saya sendiri tidak merasa yakin walaupun diberi rambu diskusi ini akan berjalan sesuai rambu tersebut (relatif)...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Dulunya saya juga sepaham dengan Anda tentang kita tidak akan taat pada rambu-rambu Dialog untuk saling mencintai dan menghormati perbedaan diantara sdr/i yang tidak se Ajaran dengan kita. Sebab...judul yang di buat Anda telah memaksa kita harus berdialog dengan keluar dari "zona aman" Ajaran Buddhis tentang Tuhan terhadap sdr/i yang beriman (Mono)teisme....
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Jerry on 19 December 2008, 09:27:30 PM
Quote from: wahyu hidayah on 19 December 2008, 01:55:29 AM
Quote from: xuvie on 19 December 2008, 12:34:06 AM
[at] wahyu..
jawabnya jgn dlm quote dong.. mana kalo quote tulisan kecil2 gt.. kasian mata nih. masih mao dipake trus rencana didonorin buat org laen kalo dah mati :P
masa donorin mata yg ngga sehat lg? ^-^

ya.. tau koq ayat quran yg berkata "Barangsiapa yg Ku cintai, sesungguhnya Aku berada lebih deket dgnnya dibanding urat nadi lehernya sendiri" kan? Dan juga "Barangsiapa mendekat sejengkal pada-Ku, Aku mendekatinya sehasta.."
Nah.. justru itulah, masih terlalu banyak konsep ttg Tuhan, krn itupula sperti yg wahyu katakan dr berjuta2, hanya sedikit sekali yg merasakan kehadiran-Nya, selebihnya hanya berilusi-ria dgn IMAN-jinasinya.

Tentang kepasrahan dan kebajikan yg dilakukan, jika tdk bergantung pd Tuhan. Maka apa gunanya beriman pd Dia (menjadi umat-Nya)? Justru karena percaya bhw kebajikan/kejahatan yg dilakukan ada balasan dr-Nya, maka umatnya menjadi pasrah dan berusaha menanamkan kebajikan. Gitu kan? Lha.. berarti krn makhluk lain diluar diri dong?
Plus kata2 "POIN PENTING dlm berbuat baik kami ditekankan harus ikhlas karena perintah Tuhan tuk saling menolong.."
Oke saya setuju bahwa sikap yg ditimbulkan adlh positif dan wajib dikembangkan. Tp kata yg di bold itu menekankan lg bhw penggerak itu berasal dr luar diri kan?

Sedangkan point of view pihak 1 lg, yaitu berpandangan bhw:
dilahirkan oleh karma (perbuatan) sendiri, bergantung pd karma sendiri, berhubungan dgn karma sendiri, terlindung oleh karma sendiri, apapun karma yg dilakukan, baik atau buruk, itulah yg akan diwarisi.
Begitulah Hukum Karma bekerja sesuai aksi-reaksi, tanpa perlu ada sosok yg mengatur, atau Hukum Karma itu yg menentukan..
Jadi semua kembali lagi pd diri sendiri, melihat dan mencari ke dalam, alih-alih mencari ke luar.

Semoga sampai di sini bisa dimengerti. :)

mettacittena
_/\_
Sorry2 bro Xuvie!sepertinya anda sedikit2 memahami ttng islam?. bukan berhalusinasi/berimajinasi dng illusinya,tapi tinggal mau/tidak mau umat tsb tuk lebih/mendekat pd Tuhan dgn menjalankan perintahnya 7 menjauhi larangannya dgn sebenar2nya.sebenarnya caranya sangat simpel diucapkan,tapi pd prakteknya sangat susah karena harus benar2 suci luar dalam[NB: UCAPAN&PERBUATAN HARUS SEJALAN/SELARAS DGN KESUCIAN HATI].Tuhan tidak akan mendekat pada orang yg pura2[ucapan&perbuatan katanya mau mendekatkan diri pd Tuhan,padahal hatinya penuh dgn kebencian,kebohongan/kepalsuan],karena Tuhan maha mengetahui pikiran/rasa/niat manusia.

[at] Xuvie
Lha...berarti karenamahluk lain dari luar diri dong?
Oke dari luar[tapi sebenarnya ga gitu & DIA BUKAN MAHLUK TAPI TUHAN dlm bahasa kami].Sbg contoh : Anggota Umat2 yg tergabung dlm YAYASAN BUDDHA TZU ZHI,berbuat kebajikan dll,awalnya dihimbau,dikasih tau bahwa menebar cinta kasih maka akan menuai cinta kasih dan sebaliknya.DAN MASTER CHEN YEN[terus terang saya sangat mengaguminya] HANYA MENGHIMBAU/MENGAJAK,MEMBERI TAHU & MENCONTOHKAN DGN PERBUATAN YG TULUS,pada awalnya mereka ikut berbuat kebajikan karena tergugah hatinya/tahu bahwa ada VIPAKA YG BAIK ATAS KARMA YG BAIK&SEBALIKNYA. Tapi setelah itu apakah setiap mereka berbuat baik statusnya tetap sebagai orang yg dihimbau/diajak dlm berbuat kebajikan?SAYA RASA TIDAK! Karena awalnya memang dihimbau,tapi setelah berlangsung lama & biasa,maka kebajikan mereka atas kesadaran mereka sendiri,bukan dihimbau lagi/mengharap imbalan atas perbuatan/hanya tuk membantu MASTER. Begitu juga umat muslim berbuat kebajikan,semuanya melalui proses.

Klu berbicara hukum sebab akibat,aksi dan reaksi,saya mengerti itu berjalan dgn sendirinya.tapi dlm pandangan islam,hukum sebab-akibat,aksi-reaksi/ VIPAKA-KARMA itu Tuhan yg menciptakannya.

IC.. ok so far i agree with u ;)

salam kenal dan salam damai _/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Jerry on 19 December 2008, 09:40:46 PM
Quote from: sukma on 19 December 2008, 01:23:53 PM
Agama Buddha tidak mengaku Tuhan, juga tidak menyangkal Tuhan. Buddhisme tidak berbicara mengenai Tuhan. Buddhisme berbicara mengenai manusia, khususnya mengenai Penderitaan Manusia, dan mau memberi petunjuk konkret-praktis bagaimana manusia dapat hidup dalam situasi ini dan mencapai KEBAHAGIAAN. Buddha adalah seorang Guru, Buddha adalah manusia yang seluruhnya bebas Hukum Karma, tidak berguna mencari Makna atau Arti Karma. Yang penting hanyalah bagaimana manusia dapat membebaskan diri daripadanya.

Nan Mutlak itu bukanlah pribadi, tetapi "Status" keadaan. Dan Buddhisme tidak mau berspekulasi mengenai itu. Sebab dalam arti sesungguhnya tidak ada Apa-Apa. Yang ada hanyalah Perubahan. Maka juga tidak diakui adanya jiwa, karena tidak ada yang tetap, maka juga tidak ada jiwa atau pribadi, tetapi itu pun bukan Ajaran atau Teori, Cuma tidak ada gunanya omong mengenai jiwa. Dan kalau tidak ada pribadi manusia, maka juga tidak bisa dibayangkan suatu pribadi Mutlak yang di sebut Tuhan.

Atau seperti dikatakan dalam pedoman Ajaran Buddhis ; Yang Mutlak (Tuhan) dalam Ajaran Buddhis tidaklah dipandang sebagai suatu pribadi, yang kepada-NYA umat Buddhis memanjatkan doa dan menggantungkan hidupnya........"Yang Mutlak" adalah istilah Falsafah, bukan istilah yang biasa dipakai dalam kehidupan Keagamaan. Dalam kehidupan Keagamaan, "Yang Mutlak" di sebut dengan "Tuhan Yang Maha Esa".....Ajaran Buddhis bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa. Tetapi "kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa" dicapai bukan melalui proses evolusi atau penalaran, melainkan melalui Bodhi (Penerangan Sempurna).

Sejak mulai disampaikannya Dhamma oleh Sang Buddha Gautama, dalam Ajaran Buddhis telah terdapat Ketuhanan Yang Maha Esa. Kiranya perbedaan antara Yang Mutlak(Tuhan) dan Tuhan Yang Maha Esa bisa dipersoalkan. Tetapi perbedaan antara Paham Tuhan yang Filosofis (Objek) dan religius-keagamaan (Subjek)nampaknya amat penting. Dalam refleksi filosofis Paham Tuhan diserkularisasi, bukan "illahi" lagi. Dialog dengan Buddhisme menyentuh inti pokok persoalan (mono)teisme, kalau Tuhan dibuat menjadi Objek, maka Tidak Illahi lagi ; kalau dihayati sebagai Subjek, maka juga tidak lagi mengatasi manusia tercipta.
LEBIH BAIK DIAM.


sobat g-Citra, sewaktu Anda membuat Judul Thread "Manusia dan Tuhan", tentunya Anda bermaksud agar sdr/i kita menyumbang pemahaman tentang "Manusia dan Tuhan" toch.?,saya tidak melihat Anda akan membandingkan pemahaman Tuhan dalam Ajaran Buddhis dengan sdr/i kita yang ber-Iman (Monoo)teisme.

Jadi, bagimana kesimpulan dari Thread ini.? Apa masih MAU kita lanjutkan lagi bagi netter yang mau memberi Pengalaman Illahi sesuai Agamanya masing-masing, sebab buat penganut Ajaran Buddhis berbicara tentang Tuhan bagi Buddhisme telah kita lihat banyak tulisan-tulisan diatas bagaimana Tuhan menurut Ajaran Buddhis.!


Nice post!! Grp sent (wish i cud give more)  ^-^

mettacittena
_/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 19 December 2008, 09:43:32 PM
Quote from: xuvie on 19 December 2008, 09:27:30 PM
Quote from: wahyu hidayah on 19 December 2008, 01:55:29 AM
Quote from: xuvie on 19 December 2008, 12:34:06 AM
[at] wahyu..
jawabnya jgn dlm quote dong.. mana kalo quote tulisan kecil2 gt.. kasian mata nih. masih mao dipake trus rencana didonorin buat org laen kalo dah mati :P
masa donorin mata yg ngga sehat lg? ^-^

ya.. tau koq ayat quran yg berkata "Barangsiapa yg Ku cintai, sesungguhnya Aku berada lebih deket dgnnya dibanding urat nadi lehernya sendiri" kan? Dan juga "Barangsiapa mendekat sejengkal pada-Ku, Aku mendekatinya sehasta.."
Nah.. justru itulah, masih terlalu banyak konsep ttg Tuhan, krn itupula sperti yg wahyu katakan dr berjuta2, hanya sedikit sekali yg merasakan kehadiran-Nya, selebihnya hanya berilusi-ria dgn IMAN-jinasinya.

Tentang kepasrahan dan kebajikan yg dilakukan, jika tdk bergantung pd Tuhan. Maka apa gunanya beriman pd Dia (menjadi umat-Nya)? Justru karena percaya bhw kebajikan/kejahatan yg dilakukan ada balasan dr-Nya, maka umatnya menjadi pasrah dan berusaha menanamkan kebajikan. Gitu kan? Lha.. berarti krn makhluk lain diluar diri dong?
Plus kata2 "POIN PENTING dlm berbuat baik kami ditekankan harus ikhlas karena perintah Tuhan tuk saling menolong.."
Oke saya setuju bahwa sikap yg ditimbulkan adlh positif dan wajib dikembangkan. Tp kata yg di bold itu menekankan lg bhw penggerak itu berasal dr luar diri kan?

Sedangkan point of view pihak 1 lg, yaitu berpandangan bhw:
dilahirkan oleh karma (perbuatan) sendiri, bergantung pd karma sendiri, berhubungan dgn karma sendiri, terlindung oleh karma sendiri, apapun karma yg dilakukan, baik atau buruk, itulah yg akan diwarisi.
Begitulah Hukum Karma bekerja sesuai aksi-reaksi, tanpa perlu ada sosok yg mengatur, atau Hukum Karma itu yg menentukan..
Jadi semua kembali lagi pd diri sendiri, melihat dan mencari ke dalam, alih-alih mencari ke luar.

Semoga sampai di sini bisa dimengerti. :)

mettacittena
_/\_
Sorry2 bro Xuvie!sepertinya anda sedikit2 memahami ttng islam?. bukan berhalusinasi/berimajinasi dng illusinya,tapi tinggal mau/tidak mau umat tsb tuk lebih/mendekat pd Tuhan dgn menjalankan perintahnya 7 menjauhi larangannya dgn sebenar2nya.sebenarnya caranya sangat simpel diucapkan,tapi pd prakteknya sangat susah karena harus benar2 suci luar dalam[NB: UCAPAN&PERBUATAN HARUS SEJALAN/SELARAS DGN KESUCIAN HATI].Tuhan tidak akan mendekat pada orang yg pura2[ucapan&perbuatan katanya mau mendekatkan diri pd Tuhan,padahal hatinya penuh dgn kebencian,kebohongan/kepalsuan],karena Tuhan maha mengetahui pikiran/rasa/niat manusia.

[at] Xuvie
Lha...berarti karenamahluk lain dari luar diri dong?
Oke dari luar[tapi sebenarnya ga gitu & DIA BUKAN MAHLUK TAPI TUHAN dlm bahasa kami].Sbg contoh : Anggota Umat2 yg tergabung dlm YAYASAN BUDDHA TZU ZHI,berbuat kebajikan dll,awalnya dihimbau,dikasih tau bahwa menebar cinta kasih maka akan menuai cinta kasih dan sebaliknya.DAN MASTER CHEN YEN[terus terang saya sangat mengaguminya] HANYA MENGHIMBAU/MENGAJAK,MEMBERI TAHU & MENCONTOHKAN DGN PERBUATAN YG TULUS,pada awalnya mereka ikut berbuat kebajikan karena tergugah hatinya/tahu bahwa ada VIPAKA YG BAIK ATAS KARMA YG BAIK&SEBALIKNYA. Tapi setelah itu apakah setiap mereka berbuat baik statusnya tetap sebagai orang yg dihimbau/diajak dlm berbuat kebajikan?SAYA RASA TIDAK! Karena awalnya memang dihimbau,tapi setelah berlangsung lama & biasa,maka kebajikan mereka atas kesadaran mereka sendiri,bukan dihimbau lagi/mengharap imbalan atas perbuatan/hanya tuk membantu MASTER. Begitu juga umat muslim berbuat kebajikan,semuanya melalui proses.

Klu berbicara hukum sebab akibat,aksi dan reaksi,saya mengerti itu berjalan dgn sendirinya.tapi dlm pandangan islam,hukum sebab-akibat,aksi-reaksi/ VIPAKA-KARMA itu Tuhan yg menciptakannya.

IC.. ok so far i agree with u ;)

salam kenal dan salam damai _/\_

Xuvie, izin saya masuk dipertengahan dialog anda dengan Wahyu ya.

Tulisan Wahyu dibawah ini ada BENAR nya tapi juga rasa nya kurang tepat mem Vonnis Tuhan, harus dilihat kondisinya :

Posting Wahyu ; Justru karena percaya bhw kebajikan/kejahatan yg dilakukan ada balasan dr-Nya, maka umatnya menjadi pasrah dan berusaha menanamkan kebajikan. Gitu kan?

Kebetulan point ini baru saya singgung di thread posting Purnama
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 19 December 2008, 11:00:21 PM
Quote from: xuvie on 19 December 2008, 09:27:30 PM
Quote from: wahyu hidayah on 19 December 2008, 01:55:29 AM
Quote from: xuvie on 19 December 2008, 12:34:06 AM
[at] wahyu..
jawabnya jgn dlm quote dong.. mana kalo quote tulisan kecil2 gt.. kasian mata nih. masih mao dipake trus rencana didonorin buat org laen kalo dah mati :P
masa donorin mata yg ngga sehat lg? ^-^

ya.. tau koq ayat quran yg berkata "Barangsiapa yg Ku cintai, sesungguhnya Aku berada lebih deket dgnnya dibanding urat nadi lehernya sendiri" kan? Dan juga "Barangsiapa mendekat sejengkal pada-Ku, Aku mendekatinya sehasta.."
Nah.. justru itulah, masih terlalu banyak konsep ttg Tuhan, krn itupula sperti yg wahyu katakan dr berjuta2, hanya sedikit sekali yg merasakan kehadiran-Nya, selebihnya hanya berilusi-ria dgn IMAN-jinasinya.

Tentang kepasrahan dan kebajikan yg dilakukan, jika tdk bergantung pd Tuhan. Maka apa gunanya beriman pd Dia (menjadi umat-Nya)? Justru karena percaya bhw kebajikan/kejahatan yg dilakukan ada balasan dr-Nya, maka umatnya menjadi pasrah dan berusaha menanamkan kebajikan. Gitu kan? Lha.. berarti krn makhluk lain diluar diri dong?
Plus kata2 "POIN PENTING dlm berbuat baik kami ditekankan harus ikhlas karena perintah Tuhan tuk saling menolong.."
Oke saya setuju bahwa sikap yg ditimbulkan adlh positif dan wajib dikembangkan. Tp kata yg di bold itu menekankan lg bhw penggerak itu berasal dr luar diri kan?

Sedangkan point of view pihak 1 lg, yaitu berpandangan bhw:
dilahirkan oleh karma (perbuatan) sendiri, bergantung pd karma sendiri, berhubungan dgn karma sendiri, terlindung oleh karma sendiri, apapun karma yg dilakukan, baik atau buruk, itulah yg akan diwarisi.
Begitulah Hukum Karma bekerja sesuai aksi-reaksi, tanpa perlu ada sosok yg mengatur, atau Hukum Karma itu yg menentukan..
Jadi semua kembali lagi pd diri sendiri, melihat dan mencari ke dalam, alih-alih mencari ke luar.

Semoga sampai di sini bisa dimengerti. :)

mettacittena
_/\_
Sorry2 bro Xuvie!sepertinya anda sedikit2 memahami ttng islam?. bukan berhalusinasi/berimajinasi dng illusinya,tapi tinggal mau/tidak mau umat tsb tuk lebih/mendekat pd Tuhan dgn menjalankan perintahnya 7 menjauhi larangannya dgn sebenar2nya.sebenarnya caranya sangat simpel diucapkan,tapi pd prakteknya sangat susah karena harus benar2 suci luar dalam[NB: UCAPAN&PERBUATAN HARUS SEJALAN/SELARAS DGN KESUCIAN HATI].Tuhan tidak akan mendekat pada orang yg pura2[ucapan&perbuatan katanya mau mendekatkan diri pd Tuhan,padahal hatinya penuh dgn kebencian,kebohongan/kepalsuan],karena Tuhan maha mengetahui pikiran/rasa/niat manusia.

[at] Xuvie
Lha...berarti karenamahluk lain dari luar diri dong?
Oke dari luar[tapi sebenarnya ga gitu & DIA BUKAN MAHLUK TAPI TUHAN dlm bahasa kami].Sbg contoh : Anggota Umat2 yg tergabung dlm YAYASAN BUDDHA TZU ZHI,berbuat kebajikan dll,awalnya dihimbau,dikasih tau bahwa menebar cinta kasih maka akan menuai cinta kasih dan sebaliknya.DAN MASTER CHEN YEN[terus terang saya sangat mengaguminya] HANYA MENGHIMBAU/MENGAJAK,MEMBERI TAHU & MENCONTOHKAN DGN PERBUATAN YG TULUS,pada awalnya mereka ikut berbuat kebajikan karena tergugah hatinya/tahu bahwa ada VIPAKA YG BAIK ATAS KARMA YG BAIK&SEBALIKNYA. Tapi setelah itu apakah setiap mereka berbuat baik statusnya tetap sebagai orang yg dihimbau/diajak dlm berbuat kebajikan?SAYA RASA TIDAK! Karena awalnya memang dihimbau,tapi setelah berlangsung lama & biasa,maka kebajikan mereka atas kesadaran mereka sendiri,bukan dihimbau lagi/mengharap imbalan atas perbuatan/hanya tuk membantu MASTER. Begitu juga umat muslim berbuat kebajikan,semuanya melalui proses.

Klu berbicara hukum sebab akibat,aksi dan reaksi,saya mengerti itu berjalan dgn sendirinya.tapi dlm pandangan islam,hukum sebab-akibat,aksi-reaksi/ VIPAKA-KARMA itu Tuhan yg menciptakannya.

IC.. ok so far i agree with u ;)

salam kenal dan salam damai _/\_
YUP. Salam kenal & salam damai juga untukmu serta bro & Sis di DC.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 19 December 2008, 11:03:17 PM
 [at] bro wahyu

si ryu itu cwo loh, udah beristri dan beranak [mempunyai anak, bukan melahirkan anak] :))
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 19 December 2008, 11:21:18 PM
Salam kenal Nyanadhana. ini BRO / SIS?.apa Nyanadhana Anggota TZU ZHI?. Kalau mau ikut jadi relawan,syaratnya apa & dimana posko yg bisa saya datangin tuk konfirmasi dulu?. Saya domisili di Jln.RS.Fatmawati,Kmp.Plaza D'Best JAK-SEL.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Jerry on 19 December 2008, 11:39:29 PM
[at] Sukma

Gpp masuk dr mana aja it's ok.. ini forum umum toh =)

but i dont get ur point. whadya mean? saya ngga baca smua topik2 di DC. Soal'e terlalu banyak postingan2 yg mantap di DC dan saya lebih suka yg kebetulan bersinggungan dan mampir ke perhatian saya.
maap.. tolong ditulis ulang aja plis apa yg anda bahas di postingan sdr. Purnama. Atau at least kasih linknya. :)

mettacittena

_/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 19 December 2008, 11:59:53 PM
Quote from: anggara on 19 December 2008, 12:50:44 AM
Quote from: wahyu hidayah on 19 December 2008, 12:47:42 AM
Quote from: ryu on 18 December 2008, 08:45:14 AM
Mbak, wahyu tuh anggota DC yang baru gabung, bukannya nabi juga bukan agama :))
EEH klu gitu salam kenal Sis Ryu dari saya.Yup saya baru gabung di DC. NABI bukan agama,tapi Utusan Tuhan di dunia tuk menyampaikan TTNG kebesaran Tuhan & hukum2NYA pada umat manusia yg mau memPercayaiNYA.BTW yg dimaksud Mbak siapa tu Ryu? & masih tersesat aja dari kemarin!

=)) gak nyambung =))
[at] Reenzia
Si ryu itu cowok loh,udah beristri dan beranak[mempunyai anak,bukan melahirkan anak].
[at] ryu
Mbak,Wahyu tuh anggota Dc yg baru gabung,.......
eehmmm,dari bahasa ryu tsb,saya kira ryu blm kenal saya,maka saya tulis "salam kenal Sis ryu[abis namanya samar2 sih....,sorry canda] & dari kt2 ryu "Mbak,......gabung.....! saya maksudnya bertanya ama ryu,"dia[bro ryu]" itu bertanya pada mbak siapa/mbak yg mana?.
 Gitu aja salah tafsir! kayaknya Reenzia jawab pertanyaan saya rada2 esmosi dikit[gpp,dikit ini].klu diterawang masih mending jawaban Bro Anggara,yg cuma ketawa aja![tp sedih jg diketawain] :)  _/\_ :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: anggara on 20 December 2008, 12:04:32 AM
Quote from: wahyu hidayah on 19 December 2008, 11:59:53 PM
[[at] ryu
Mbak,Wahyu tuh anggota Dc yg baru gabung,.......
eehmmm,dari bahasa ryu tsb,saya kira ryu blm kenal saya,maka saya tulis "salam kenal Sis ryu[abis namanya samar2 sih....,sorry canda] & dari kt2 ryu "Mbak,......gabung.....! saya maksudnya bertanya ama ryu,"dia[bro ryu]" itu bertanya pada mbak siapa/mbak yg mana?.
 Gitu aja salah tafsir! kayaknya Reenzia jawab pertanyaan saya rada2 esmosi dikit[gpp,dikit ini].klu diterawang masih mending jawaban Bro Anggara,yg cuma ketawa aja![tp sedih jg diketawain] :)  _/\_ :)
Supaya gak salah paham berkepanjangan, sini tak jelasin,
Mbak,Wahyu tuh anggota Dc yg baru gabung,...... Wahyu di sini maksudnya adalah Wahyu Hidayah. get the point? *pengen ketawa lagi tapi gak berani*
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 20 December 2008, 12:11:55 AM
yg itu saia ngerti, yg saia maksud itu yg ini loh:

Quote from: wahyu hidayah on 19 December 2008, 12:47:42 AM
EEH klu gitu salam kenal Sis Ryu dari saya.Yup saya baru gabung di DC. NABI bukan agama,tapi Utusan Tuhan di dunia tuk menyampaikan TTNG kebesaran Tuhan & hukum2NYA pada umat manusia yg mau memPercayaiNYA.BTW yg dimaksud Mbak siapa tu Ryu? & masih tersesat aja dari kemarin!

Ryu kok dipanggil sis? :))

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Jerry on 20 December 2008, 12:14:01 AM
ok.. lupain yg ngga penting. lewatkan saja..

ketawain ngga berarti ngejek koq ^^

:outoftopic:

malam yg dingin, let's all have a cup of hot coffee. my treat ;)  ~o)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 20 December 2008, 01:26:02 AM
[at] Xzone
Apakahmenurut anda "menyiksa" lebih kejam dari "membunuh"?
yg dimaksud membunuh[hewan] yg gimana?&bagaimana?&tuk apa?.klu yg dimaksud bro Xzone itu membunuh karena tuk diamalkan/dibagikan dagingnya,tuk dijual,tuk dimakan sendiri[yg positif],menyiksa jelas2 sangat kejam drpd membunuh,DAN membunuh tuk seperti diatas kata kejam tidak berlaku[asal cara pemotongannya sesuai dgn hukum yg dipercayai].
NT: Apa & bagaimana pandangan umat Buddhism menyikapi soal pemusnahan massal trhdp unggas2 yg terjangkit virus flu burung,sapi2 yg terjangkit penyakit sapi gila disejumlah negara?dll! :) :)

[at] Reenzia
makanya,diskusinya yg fokus saja,mo menurut Buddhist ato islam,salah satu saja,
tak perlu membandingkan keduanya,tak perlu mencari persamaan/perbedaan keduanya
karena paham dasarnya uda jelas berbeda.

klu itu kan terserah MOD & narasumber serta bro2 & sis2 di DC.klu mau fokus mnrut buddhist,ya saya mundur teratur,sbb yg di DC rata2 umat buddhist & saya tidak ngerti ajaran buddhist[dan saya akan ikut dlm diskusi yg sifatnya universal saja],tapi klu mau fokus mnrut islam,kagak berarti apapun sbb sya sendiri yg muslim & yg lain .....[sampai sejauh ini saya bisa ikut dlm diskusi ini,sungguh suatu kebahagian tersendiri bagi saya&terima kasih]. :)  _/\_ :)

dan ada satu pandangan saya yg saya kutip dari bahasa BRO RYU yaitu " yang saya pahami,jadilah Tuhan bagi diri sendiri dan orang lain,jangan mencari Tuhan diluar".
  Ada persamaan dalam diri manusia dari segala macam keyakinan yg ada dibumi yaitu " ikutilah rasa suci yg ada didalam dirimu[yg sering disebut orang dgn kata HATI NURANI/HATI YG PENUH DGN WELAS ASIH], yg slalu menuntun kita tuk memberi,menolong,mengasihi sesama,ada rasa iba melihat penderitaan orang lain,ada rasa tersiksa bilah kita membohongi orang lain,ada rasa bersalah bila membuat kesalahan".itulah kebenaran yg sejati/rasa Tuhan yg berasal dari dalam diri sendiri.[mohon dikoreksi bro ryu,klu tidak sama persepsinya dari kata2 anda dgn pandangan saya]. _/\_ :) _/\_
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 20 December 2008, 01:33:46 AM
[at] Anggara
*Pengen ketawa lagi tapi ga berani*
Ya uda kita rame222
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 20 December 2008, 01:52:39 AM
[at]Reenzia
Ryu kok dipanggil Sis? :))
abis namanya samar2,itukan nama & tulisannya, dialeknya beda ama cara saya baca.coba begini tulisannya 'Ryo',spontan&ga mungkin salah pasti saya tulis dgn cepat BRO Ryo.
NB: tuk Reenzia,Anggara & bro ryu[namanya kusebut samar2],SORRY... saya hanya bercanda & jangan dimasukin dlm hati. :) :) :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 20 December 2008, 02:38:31 AM
Quote from: upasaka on 19 December 2008, 08:09:51 AM
[at] wahyuhidayah

Ya, saya bisa menerima perbedaan konsep Kuasa Tuhan dengan Hukum Kamma.
Justru itulah letak perbedaannya yang paling mendasar : Hukum Kamma tidak diatur oleh sosok personal, dan sifatnya universal (berlaku bagi semua makhluk).
apakah Hukum kamma yg sifatnya universal[berlaku bagi semua mahluk],walaupun secara sadar ada mahluk[manusia] tertentu tidak mengakui Hukum Kamma ajaran Sang Buddha karena beda keyakinan? klu iya tetap berlaku,maka Hukum kuasa Tuhan TTNG KAMMA & VIPAKA jg bersifat universal bagi semua manusia didunia tanpa perlu pengakuan percaya pd Hukum Tuhan tsb dari manusia yg beda keyakinan.

Tapi kita disini tidak mencari/memutuskan,konsep/Hukum mana/siapa yg benar.kita hanya bertukar pandangan & opini TTNG hal tsb.kebenaran yg hakiki adalah Amal baik/karma baik akan dibalas amal baik/vipaka baik & sebaliknya dan saya percaya itu 100......%.
NB: bedanya cuma topik hukum itu ada yg membuat[....] & yang berjalan alamiah[...]. :) :) :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: wahyu hidayah on 20 December 2008, 02:46:46 AM
Quote from: upasaka on 18 December 2008, 08:38:04 AM
Quote from: wahyu hidayah on 17 December 2008, 09:43:09 PM
Quote from: hatRed on 16 December 2008, 02:07:51 PM
[at] wahyu

sepengetahuan saya tidak ada yang dipercaya dan disembah dalam Buddhism
eeh sbgai contoh,umat muslim sholat 5 waktu kemasjid,musholah/dirumah karena perintahNYA agar kami bisa memanjatkan do'a,mohon ampun atas dosa2,tuk mengingatkan diri sendiri bhwa ada Tuhan yang serba Maha atas semua alam semesta&isinya, & Umat kr****n sembahyang kegereja menyembah Tuhan Yesus.Kami sholat/sembahyang,berbuat amal baik,kami yakin akan diberi balasan kebaikkan yang lebih pada kami baik masih hidup/sesudah mati,begitupun sebaliknya[Tuhan membalas perbuatan kami melalui perantara orang lain,hewan,alam dll].NAH kalau kalian[umat Buddha] berbuat baik/jahat,siapa yang menilai&memberi balasannya?.Para Bhiksu/Bhikkuni yang di kuil bermeditasi tuk apa/mencari siapa?,sang Buddha itu sendiri siapa yang slalu disebut2 umat Buddha? 

[at] wahyu hidayah

Kami Umat Buddhis melihat dunia dan kehidupan berjalan sesuai dengan hukumnya. Tidak ada hadiah atau hukuman di hukum alam, yang ada hanyalah berbagai konsekuensi. Kami tahu kebaikan adalah datang dari perbuatan baik, dan kemalangan datang dari perbuatan buruk. Karenanya kami bisa menerima semua keadaan yang kami alami. Kami tidak meminta belas kasih makhluk adikuasa / Tuhan untuk melenyapkan penderitaan kami. Karena kami tahu hanya kami sendiri yang bisa mengakhiri penderitaan masing2.

Tanpa ditakut-takuti oleh hukuman Tuhan, dan atau dirayu-rayu dengan anugerah Tuhan, kami bisa berbuat baik dan menghindari perbuatan tidak baik. Kami tidak lagi dikungkung oleh sesuatu yang harus kami tunduk pada-Nya. Kami melihat bahwa semua orang berhak merasakan kebenaran. Kebenaran di Buddhisme itu bersifat universal. Maksudnya kami percaya bahwa kebaikan yang Anda lakukan di jalan Agama Anda juga bisa memberikan dampak positif bagi Anda, dan juga sebaliknya...
YUP, SAMA-SAMA.SAYA PERCAYA JUGA KEBAIKAN BRO&SIS DI JALAN AJARAN SANG BUDDHA AKAN BERMANFAAT BAGI DIRI PRIBADI,LINGKUNGAN,...... :) :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: dilbert on 20 December 2008, 08:40:23 AM
Kutipan MILINDA PANHA (Bab Sembilan) bagian 12.

12. Ajaran Rahasia

"Sang Buddha berkata kepada Ananda, 'Sehubungan dengan Dhamma, Sang Tathagata bukanlah seorang guru yang merahasiakan sesuatu di dalam genggamannya sendiri.'(D. ii. 100; S. syair 153).
Tetapi ketika Beliau ditanya oleh Malunkyaputta, Beliau tidak menjawab.(M. ii. Sta. 63)
Apakah Beliau tidak menjawab karena ketidaktahuan, ataukah Beliau hendak menyembunyikan sesuatu?"

"O baginda, bukan karena ketidaktahuan dan juga bukan karena ingin menyembunyikan sesuatu maka Beliau tidak menjawab. Suatu pertanyaan dapat dijawab dengan satu dari empat cara:

1. secara langsung,
2. dengan analisa,
3. dengan pertanyaan balik, dan
4. dengan mengabaikannya.

"Pertanyaan macam apa yang harus dijawab secara langsung?
'Apakah materi itu kekal? Apakah perasaan tubuh itu kekal? Apakah pencerapan itu kekal?' Pertanyaan-pertanyaan itu harus dijawab secara langsung.
"Dan apa yang harus dijawab dengan analisa?"
'Apakah yang tidak kekal itu materi?'
"Dan apa yang harus dijawab dengan pertanyaan balik?"
'Apakah mata dapat mencerap segala sesuatu?'
"Dan apa yang harus diabaikan?"
'Apakah dunia itu abadi? Apakah dunia itu tidak abadi? Apakah Sang Tathagata ada setelah kematian? Apakah Sang Tathagata tidak ada setelah kematian? Apakah jiwa sama dengan tubuh? Apakah tubuh itu satu hal dan jiwa itu hal lain?' Pada pertanyaan-pertanyaan demikianlah Sang Buddha tidak menjawab Malunkyaputta. Tidak ada alasan untuk menjawabnya. Para Buddha tidak berbicara tanpa alasan."

Note : apakah dari jaman sang BUDDHA, tidak ada umat yang bertanya tentang "sesuatu" yang SUPREME yang diartikan sebagai TUHAN ? Karena konsep TUHAN itu sudah ada sejak jaman dahulu kala... Jika ada, apakah pertanyaan tentang TUHAN adalah jenis pertanyaan yang DIABAIKAN ?

Dari D. ii. 100; S. syair 153, BUDDHA menyatakan bahwa apa-apa yang diajarkan adalah SEHUBUNGAN dengan DHAMMA, Mengapa ?
"Demikianlah, para bhikkhu, hal-hal yang telah saya ketahui dengan pengetahuan langsung tetapi tidak diajarkan lebih banyak [dibandingkan dengan apa yang saya ajarkan]. Dan mengapa aku tidak mengajarkannya? Karena hal-hal tersebut tidak berhubungan dengan tujuan, tidak berhubungan dengan prinsip dari kehidupan suci, dan tidak membawa pada pembebasan, pada pelepasan, pada penghentian, pada ketenangan, pada pengetahuan langsung, pada pencerahan, pada pelepasan. Karena itulah aku tidak mengajarkannya. (Simsapa Sutta, SN.53.61)

Apakah pengetahuan tentang "TUHAN" tidak berkaitan dengan jalan pembebasan ? Menurut BUDDHA, iya... Menurut Saya juga IYa...  ;)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 20 December 2008, 08:57:50 AM
Quote from: wahyu hidayah on 20 December 2008, 02:38:31 AM
Quote from: upasaka on 19 December 2008, 08:09:51 AM
[at] wahyuhidayah

Ya, saya bisa menerima perbedaan konsep Kuasa Tuhan dengan Hukum Kamma.
Justru itulah letak perbedaannya yang paling mendasar : Hukum Kamma tidak diatur oleh sosok personal, dan sifatnya universal (berlaku bagi semua makhluk).
apakah Hukum kamma yg sifatnya universal[berlaku bagi semua mahluk],walaupun secara sadar ada mahluk[manusia] tertentu tidak mengakui Hukum Kamma ajaran Sang Buddha karena beda keyakinan? klu iya tetap berlaku,maka Hukum kuasa Tuhan TTNG KAMMA & VIPAKA jg bersifat universal bagi semua manusia didunia tanpa perlu pengakuan percaya pd Hukum Tuhan tsb dari manusia yg beda keyakinan.

Tapi kita disini tidak mencari/memutuskan,konsep/Hukum mana/siapa yg benar.kita hanya bertukar pandangan & opini TTNG hal tsb.kebenaran yg hakiki adalah Amal baik/karma baik akan dibalas amal baik/vipaka baik & sebaliknya dan saya percaya itu 100......%.
NB: bedanya cuma topik hukum itu ada yg membuat[....] & yang berjalan alamiah[...]. :) :) :)

[at] wahyuhidayah yang baik hati...  :)

Hukum Kamma itu berlaku bagi semua makhluk, tidak memandang status ataupun kepercayaan yang diyakininya. Hukum ini lebih bersifat universal daripada konsep Kuasa Tuhan, karena Hukum Kamma ini berlaku juga bagi hewan, hantu, jin, dan makhluk2 lainnya. Dan di dalam Hukum Kamma; akibat (vipaka, termasuk anugerah dan dosa) tidaklah bisa dihapus.

Ya benar. Saya menghormati sikap saling-menghargai dari Anda...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 20 December 2008, 09:05:41 AM
Quote from: wahyu hidayah on 20 December 2008, 01:26:02 AM

NT: Apa & bagaimana pandangan umat Buddhism menyikapi soal pemusnahan massal trhdp unggas2 yg terjangkit virus flu burung,sapi2 yg terjangkit penyakit sapi gila disejumlah negara?dll! :) :)


Dalam pandangan Buddhisme : pemusnahan massal itu adalah suatu bentuk kekerasan, suatu kamma (perbuatan) buruk. Namun niat baiknya adalah untuk mencegah mewabahnya virus yang dapat mengancam manusia, adalah kebaikan. Kedua konsekuensi ini akan ditanggung oleh pihak2 yang terkait.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 20 December 2008, 12:21:03 PM
Quote from: xuvie on 19 December 2008, 11:39:29 PM
[at] Sukma

Gpp masuk dr mana aja it's ok.. ini forum umum toh =)

but i dont get ur point. whadya mean? saya ngga baca smua topik2 di DC. Soal'e terlalu banyak postingan2 yg mantap di DC dan saya lebih suka yg kebetulan bersinggungan dan mampir ke perhatian saya.
maap.. tolong ditulis ulang aja plis apa yg anda bahas di postingan sdr. Purnama. Atau at least kasih linknya. :)

mettacittena

_/\_
Re: Empat Ajaran Liao-Fan
« Reply #7 on: Yesterday at 08:59:40 PM »

Quote from: 7 Tails on Yesterday at 07:53:19 PM
kalau kita berbuat karma baik , hasilnya karma baik buat kita atau pun keturunan kita kan
bergitu juga sebaliknya
kalau karma buruk menimpa anak yang masih kecil bagaimana? seperti contoh
rumahnya kebakaran dan anaknya yg baru berumur 1 tahun tewas terbakar..


Coba pemahaman berbuat Karma Baik dirubah dengan tidak melihat iming-iming HASILNYA KARMA BAIK dengan tujuan menerima yang Baik  buat diri sendiri dan keluarga, jadi perbuatan Karma Baik dalam tanda kutip bisa diartikan semacam "Jual-Beli" kenapa kita tidak melihat :  Ajaran Buddha Metta-karuna, Cinta Kasih dan Welas Asih di lakukan TANPA SYARAT dan dibutuhkan pelatihan Samajivita = Kesabaran

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Johsun on 20 December 2008, 02:17:17 PM
Dulu saya pernah ditanya,

sang Buddha kan bukan Tuhan, dan umat Buddha kan cuma menghormati sang Buddha.
Dulu saya blang mereka cuma menghormati sang Buddha.
Lalu dia blang :Oh cuma menghormati, tapi kok ada patungnya, pake sujud kayak nyembah gitu, itu namanya bukan menghormati lg tuh, tapi sudah semacam nyembah2.
Lalu saya pikir iya juga, menghormati koq sampe sujud2 kepala ke lantai kyak nyembah.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 20 December 2008, 02:33:11 PM
Quote from: Johsun on 20 December 2008, 02:17:17 PM
Dulu saya pernah ditanya,

sang Buddha kan bukan Tuhan, dan umat Buddha kan cuma menghormati sang Buddha.
Dulu saya blang mereka cuma menghormati sang Buddha.
Lalu dia blang :Oh cuma menghormati, tapi kok ada patungnya, pake sujud kayak nyembah gitu, itu namanya bukan menghormati lg tuh, tapi sudah semacam nyembah2.
Lalu saya pikir iya juga, menghormati koq sampe sujud2 kepala ke lantai kyak nyembah.


[at] Johsun

Hanya orang yang berpikiran sempit melihat sesuatu dari luarnya saja..

Apakah memberi penghormatan melalui sujud-sembah itu haram?

Orang Tionghoa di zaman Dinasti2 Cina Daratan dulu selalu memberikan sujud-sembah kepada orang2 yang dihormati, baik Kaisar, Guru maupun Orang Tua. Apakah semua yang disujud-sembah itu adalah Tuhan?

Saat Anda menjalankan Ibadah Wajib dalam Agama Anda, Anda juga sujud-sembah pada dinding dan orang2 di depan Anda bukan? Apakah Anda menyembah mereka...?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: johan3000 on 20 December 2008, 02:42:48 PM
Quote from: Johsun on 20 December 2008, 02:17:17 PM
Dulu saya pernah ditanya,

sang Buddha kan bukan Tuhan, dan umat Buddha kan cuma menghormati sang Buddha.
Dulu saya blang mereka cuma menghormati sang Buddha.
Lalu dia blang :Oh cuma menghormati, tapi kok ada patungnya, pake sujud kayak nyembah gitu, itu namanya bukan menghormati lg tuh, tapi sudah semacam nyembah2.
Lalu saya pikir iya juga, menghormati koq sampe sujud2 kepala ke lantai kyak nyembah.


Spt halnya....bangsa2 didunia memiliki kedudayaan yg berbeda...
begitu juga cara penghormatan jugapun berbeda-beda....
walaupun artinya bisa sama....

Contoh : Bersalam tangan............(cara berkenalan...)

Salam tangan adalah tabu (tidak boleh dilakukan)....
kalau di Negara Islam.... anda melihat seorang gadis cantik
dgn JILbab dan menuju ke dia MEMINTA salam...
sambil berkata ini "Johsun".....

bisa2 perbuatan tsb bisa membahayakan diri anda...........


Lain hal ... kalau di Amerika.......... bisa2 anda malah dpt pelukan... (maybe)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 20 December 2008, 02:44:44 PM
Quote from: anggara on 19 December 2008, 12:50:44 AM
Quote from: wahyu hidayah on 19 December 2008, 12:47:42 AM
Quote from: ryu on 18 December 2008, 08:45:14 AM
Mbak, wahyu tuh anggota DC yang baru gabung, bukannya nabi juga bukan agama :))
EEH klu gitu salam kenal Sis Ryu dari saya.Yup saya baru gabung di DC. NABI bukan agama,tapi Utusan Tuhan di dunia tuk menyampaikan TTNG kebesaran Tuhan & hukum2NYA pada umat manusia yg mau memPercayaiNYA.BTW yg dimaksud Mbak siapa tu Ryu? & masih tersesat aja dari kemarin!

=)) gak nyambung =))

Arti kata "WAHYU" dalam posting saya adalah ;

Paham Tuhan dalam agama-agama Wahyu sangat berbeda dengan agama-agama Mistik. Hal ini berhubungan pertama-tama dengan paham "Wahyu". Jadi,di sini Wahyu dilihat sebagai hubungan pribadi dan bukan sebagai informasi mengenai kebenaran-kebenaran Illahi. Begitu juga Iman dimengerti sebagai Penyerahan diri seutuhnya kepada Tuhan.

Berdasarkan penegasan ini kiranya dapat dikatakan bahwa ; iman-wahyu di rumuskan sebagai hubungan pribadi antara Tuhan dan manusia, yang dari pihak Tuhan di sebut 'Wahyu" dan dari pihak manusia "iman". ( Noted ; menuju JUDUL threads "manusia dan Tuhan"). Namun dengan Catatan bahwa Inisiatif selalu ada pada Tuhan. Maka dalam arti itu, "Wahyu selalu mendahului Iman ; dan Iman selalu merupakan tanggapan terhadap "Wahyu".

Untuk memahami masalah hubungan antara Iman dan Wahyu maka bisa kita lihat dibawah ini ;

Wahyu sebagai ;

1 .Ajaran.
2 .Sejarah.
3 .Pengalaman Batin.
4 .Kehadiran Dialektis.
5 .Kesadaran Baru.

Iman sebagai  ;

1 .Pengakuan doktrin
2 .Kepercayaan
3 .Pengalaman Keakraban
4 .Ketaatan
5 .Pemahaman Baru.
6 .Perbuatan Konkret.
7 .Hubungan pribadi.

Tuhan sebagai ;

1 . Guru
2 .Donatur yang baik.
3 .Kasih.
4 .Penguasa.
5 .Penerangan.
6 .Pembebas.
7 .Sumber Kehidupan.

Please noted ; Paham ini di kutip dari Iman Christian, bukan Islam. Dan saya turunkan tulisan ini sesuai JUDUL Thread ini "Manusia dan Tuhan" dipahami dari kepercayaan(Mono)teisme, Paham Tuhan di sini Bukanlah buat AJARAN BUDDHIS. Harap di maklumi.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 20 December 2008, 02:51:13 PM
Khusus buat Moderator DC, maaf saya tidak mau mengikuti tulisan kr****n yang telah di set-up oleh Web DC, karena menurut saya cara menulis kr****n yang dengan sengaja di Set-Up adalah bentuk pikiran yang.....? 8)

Jadi, kata kr****n saya tulis Christian karena saya tahu kalian terlewati design kata ini.Yah, seharus kita berjiwa Besar sebagai Umat Buddhis.

Bravo.!
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 20 December 2008, 02:54:35 PM
[at] sukma

Ya saya memaklumi...

Sekarang hal apa yang akan didiskusikan? Apakah thread ini hanya seputar tanya-jawab dan referensi2 saja?

Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: ryu on 20 December 2008, 02:57:12 PM
masing2 sudah tau kok perbedaan pandangan ini , jadi ?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 20 December 2008, 03:00:16 PM
Selanjutnya terserah kebijakan TS mengenai argumen2 dari sukma dan wahyu hidayah...

Mau dilanjutkan atau bikin thread baru saja...
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Reenzia on 20 December 2008, 03:02:52 PM
apa perlu dikomentari?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 20 December 2008, 03:05:21 PM
Quote from: upasaka on 20 December 2008, 02:54:35 PM
[at] sukma

Ya saya memaklumi...

Sekarang hal apa yang akan didiskusikan? Apakah thread ini hanya seputar tanya-jawab dan referensi2 saja?



Upasaka, seharusnya pertanyaan ; "Sekarang hal apa yang akan didiskusikan? Apakah thread ini hanya seputar tanya-jawab dan referensi2 saja?" di tujukan ke sobat saya g-Citra yang empunya idea membuat Judul Thread "Manusia dan Tuhan".

Saya hanya terpanggil untuk menurunkan pemahaman antara "Manusia dan Tuhan" di dalam bentuk tulisan pada Thread ini sesuai batas kemampuan saya dari pemahaman Ajaran Buddhis yang telah saya posting di beberapa reply yang lalu. Ada pun, selanjutnya bila mau diskusikan, maka saya tidak melihat lagi diskusi ini berguna bagi sdr/i kita dari Ajaran Buddha, karena diskusi Tuhan selanjutnya akan memakai energi yang cukup besar menurut saya.
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: sukma on 20 December 2008, 03:07:57 PM
Quote from: upasaka on 20 December 2008, 03:00:16 PM
Selanjutnya terserah kebijakan TS mengenai argumen2 dari sukma dan wahyu hidayah...

Mau dilanjutkan atau bikin thread baru saja...

Upasaka, belum terjadi Dialog posting langsung dari saya ke sdr Wahyu. Mau di Lock or Jalan terserah....
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: Nevada on 20 December 2008, 03:11:39 PM
[at] sukma

menurut saya thread ini dan diskusinya sudah tidak sejalur...
saya rasa banyak pertanyaan dan statement yang akan bercabang ke mana2..

jadi kalau menurut saya, variasi pertanyaan dan topik yang ingin dikemukakan itu lebih baik diaplikasikan di thread baru. boleh Anda buat thread baru, atau wahyuhidayah juga yang buat thread baru..

kalau dipaksakan di thread ini, malah jadinya kacau...
kecuali thread ini mau kembali pada diskusi awal, itupun kalau masih ada yng perlu didiskusikan...  :)
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: johan3000 on 20 December 2008, 03:18:46 PM
Manusia ada laki2, perempuan, banci...
juga bisa pertama-tamanya laki2, dan dibuat jadi perempuan...(atau sebaliknya)....


Kalau TuHAN itu jenis kelamin nya apa ya?
apa juga bisa berubah-ubah setiap saat?

trims sebelumnya! Soalnya gw belum pernah tau...dan sedikit penasaran aja

Apakah pertanyaan Gw udah mengembalikan jalur diskusi?
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: 7 Tails on 20 December 2008, 03:20:14 PM
gw juga penasaran kalau tuhan shoping gak kalau liburan he....
Title: Re: Manusia atau Tuhan?
Post by: g.citra on 20 December 2008, 03:47:12 PM
Quotemenurut saya thread ini dan diskusinya sudah tidak sejalur...
saya rasa banyak pertanyaan dan statement yang akan bercabang ke mana2..

jadi kalau menurut saya, variasi pertanyaan dan topik yang ingin dikemukakan itu lebih baik diaplikasikan di thread baru. boleh Anda buat thread baru, atau wahyuhidayah juga yang buat thread baru..

kalau dipaksakan di thread ini, malah jadinya kacau...
kecuali thread ini mau kembali pada diskusi awal, itupun kalau masih ada yng perlu didiskusikan...

Saya setuju untuk mengakhiri diskusi ini... kalau ada yang masih menginginkan thread ini di buka kembali YM saya dah saya tulis tuh di perkenalan...

Contact saya aja oke...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...