jadi,apa pendapat kalian terhadap poligami ini dalam agama buddha?
[at] vathena : bukannya udh dijelaskan diatas??
poligami adalah lobha
Jadi kalau makin bnyk poligami, yah berarti makin bnyk org yg memupuk lobha....
simpel khan? :D
sama aja kaya narkoba atau selingkuh.
Dilakukan karena lobha juga..... pengen kenikmatan yg lebih dan lebih lagi. _/\_
[at] vathena : bukannya udh dijelaskan diatas??
poligami adalah lobha
Jadi kalau makin bnyk poligami, yah berarti makin bnyk org yg memupuk lobha....
simpel khan? :D
sama aja kaya narkoba atau selingkuh.
Dilakukan karena lobha juga..... pengen kenikmatan yg lebih dan lebih lagi. _/\_
cara berpikir yang salah!
[at] vathena : bukannya udh dijelaskan diatas??
poligami adalah lobha
Jadi kalau makin bnyk poligami, yah berarti makin bnyk org yg memupuk lobha....
simpel khan? :D
sama aja kaya narkoba atau selingkuh.
Dilakukan karena lobha juga..... pengen kenikmatan yg lebih dan lebih lagi. _/\_
cara berpikir yang salah!
hhmmmmmmmmmmmmm......
yang pasti ngak banget dech poligami itu
istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain
kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?
yang pasti ngak banget dech poligami itu
istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain
kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?
seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?
paling-paling postingan gw diatas sebentar lagi juga dihapus ama moderator, karena gak sesuai dengan "logika budhist". gak apa-apa, postingan saya cuma numpang lewat bentar aja.
yang pasti ngak banget dech poligami itu
istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain
kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?
seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?
seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.
wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.
'pendapat aye'
;)
yang pasti ngak banget dech poligami itu
istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain
kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?
seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?
dari pihak suami sama juga dong..
jangan terlalu melekat, sampai istri aja ga cukup satu..
kalo sang suami / istri berusaha mencapai pencerahan, maka otomatis tidak ada yang akan berpoligami/andri yah ?
...cocok dengan logika anda..pas...sip...
yang pasti ngak banget dech poligami itu
istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain
kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?
seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?
dari pihak suami sama juga dong..
jangan terlalu melekat, sampai istri aja ga cukup satu..
kalo sang suami / istri berusaha mencapai pencerahan, maka otomatis tidak ada yang akan berpoligami/andri yah ?
...cocok dengan logika anda..pas...sip...
tidak semua orang berpoligami karena merasa tidak cukup dengan satu istri.
atau, apakah anda berpikir " setiap orang yang berpoligami adalah karena merasa tidak cukup dengan satu istri?"
seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.
wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.
'pendapat aye'
;)
ada tidaknya kemelekatan dlam batin seseorang tidak dapat diukur oleh apakah seseorang masih memiliki suami atau tidak. jika orang berkata "dia masih mempunya kemelekatan karena dia masih memiliki suami", maka ini pernyataan yang salah. sebab kemelekatan adalah perkara "yang bathin" bukan perkara "yang dhahir". sedangkan "bersuami" adalah perkara yang dhohir. sebagaimana guru menilai siswa B, tapi dengan cara melihat siswa A, maka itu mustahil.
coba perhatikan, pernyataan anda "kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan". pernyataan ini benar. tapi sering disalah tafsirkan dengan tafsiran, "meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni". coba anda jelaskan, apakah wanita yang tidak bersuami itu dijamin tanpa kemelekatan?
yang pasti ngak banget dech poligami itu
istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain
kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?
seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?
dari pihak suami sama juga dong..
jangan terlalu melekat, sampai istri aja ga cukup satu..
kalo sang suami / istri berusaha mencapai pencerahan, maka otomatis tidak ada yang akan berpoligami/andri yah ?
...cocok dengan logika anda..pas...sip...
tidak semua orang berpoligami karena merasa tidak cukup dengan satu istri.
atau, apakah anda berpikir " setiap orang yang berpoligami adalah karena merasa tidak cukup dengan satu istri?"
seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.
wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.
'pendapat aye'
;)
ada tidaknya kemelekatan dlam batin seseorang tidak dapat diukur oleh apakah seseorang masih memiliki suami atau tidak. jika orang berkata "dia masih mempunya kemelekatan karena dia masih memiliki suami", maka ini pernyataan yang salah. sebab kemelekatan adalah perkara "yang bathin" bukan perkara "yang dhahir". sedangkan "bersuami" adalah perkara yang dhohir. sebagaimana guru menilai siswa B, tapi dengan cara melihat siswa A, maka itu mustahil.
coba perhatikan, pernyataan anda "kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan". pernyataan ini benar. tapi sering disalah tafsirkan dengan tafsiran, "meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni". coba anda jelaskan, apakah wanita yang tidak bersuami itu dijamin tanpa kemelekatan?
"kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan".
"meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni".
lepas dari hubungan keluarga tapi tetap hidup bersama keluarga
[at] vathena : bukannya udh dijelaskan diatas??
poligami adalah lobha
Jadi kalau makin bnyk poligami, yah berarti makin bnyk org yg memupuk lobha....
simpel khan? :D
sama aja kaya narkoba atau selingkuh.
Dilakukan karena lobha juga..... pengen kenikmatan yg lebih dan lebih lagi. _/\_
cara berpikir yang salah!
bagi laki laki yang mau poligami... gimana kalau istrinya balik nanya... apa boleh di poliandri (bersuami lebih dari satu) ?
seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.
wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.
'pendapat aye'
;)
ada tidaknya kemelekatan dlam batin seseorang tidak dapat diukur oleh apakah seseorang masih memiliki suami atau tidak. jika orang berkata "dia masih mempunya kemelekatan karena dia masih memiliki suami", maka ini pernyataan yang salah. sebab kemelekatan adalah perkara "yang bathin" bukan perkara "yang dhahir". sedangkan "bersuami" adalah perkara yang dhohir. sebagaimana guru menilai siswa B, tapi dengan cara melihat siswa A, maka itu mustahil.
coba perhatikan, pernyataan anda "kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan". pernyataan ini benar. tapi sering disalah tafsirkan dengan tafsiran, "meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni". coba anda jelaskan, apakah wanita yang tidak bersuami itu dijamin tanpa kemelekatan?
Anda mengakui bhw benarQuote"kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan".
Logika awal ini saja sudah salah, bro........ seharusnya begitu dia mencapai nibbana, maka secara batin, dia sudah terlepas dari hubungan kekeluargaan, jadi tidak ada siapapun yg mengharuskan loh
Anda menolakQuote"meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni".
Apa yg anda maksudkan :Quotelepas dari hubungan keluarga tapi tetap hidup bersama keluarga
Maksudnya anda mau tetap beristri, tapi bisa mencapai kesucian? ;D
Betul bhw org bisa menjadi suci dengan menjalankan kehidupan berkeluarga.
Tapi menjalankan kehidupan sebagai pertapa, bhikkhu/bhikkhuni adalah fast track utk dpt lbh berkonsentrasi melatih batin
Anda sendiri yg dari awal mengakui bhw hubungan seksual membuat konsentrasi anda melemah dan dibutuhkan wkt 3 minggu utk memulihkannya......
Dari sini saja, bnyk pernyataan anda yg bertentangan..........
Jika memang anda ingin suci dengan tetap beristri, tidak ada yg melarang kok....... hanya saja jalur itu, spt yg anda akui sendiri, akan memakan wkt lebih lama krn konsentrasi yg sering menurun.
Semoga bisa dimengerti _/\_
Betul bhw org bisa menjadi suci dengan menjalankan kehidupan berkeluarga.setuju,maksud saya juga demikian,menjalankan kehidupan sebagai bhikkhu/bhikkhuni adalah jalan yang lebih bisa dijamin
Tapi menjalankan kehidupan sebagai pertapa, bhikkhu/bhikkhuni adalah fast track utk dpt lbh berkonsentrasi melatih batin
yang pasti ngak banget dech poligami itu
istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain
kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?
seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?
seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.
wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.
'pendapat aye'
;)
ada tidaknya kemelekatan dlam batin seseorang tidak dapat diukur oleh apakah seseorang masih memiliki suami atau tidak. jika orang berkata "dia masih mempunya kemelekatan karena dia masih memiliki suami", maka ini pernyataan yang salah. sebab kemelekatan adalah perkara "yang bathin" bukan perkara "yang dhahir". sedangkan "bersuami" adalah perkara yang dhohir. sebagaimana guru menilai siswa B, tapi dengan cara melihat siswa A, maka itu mustahil.
coba perhatikan, pernyataan anda "kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan". pernyataan ini benar. tapi sering disalah tafsirkan dengan tafsiran, "meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni". coba anda jelaskan, apakah wanita yang tidak bersuami itu dijamin tanpa kemelekatan?
Anu, intermezzo, poligami itu sudah mencakup poliandri (1 cewek banyak cowok) dan poligini (1 cowok banyak cewek, yang umum dilakukan).
Anu, intermezzo, poligami itu sudah mencakup poliandri (1 cewek banyak cowok) dan poligini (1 cowok banyak cewek, yang umum dilakukan).
berarti ajaran yang menghalalkan poligami juga membolehkan 1 istri banyak suami ? kalau begitu, adil dah... hehehehe
Anu, intermezzo, poligami itu sudah mencakup poliandri (1 cewek banyak cowok) dan poligini (1 cowok banyak cewek, yang umum dilakukan).
berarti ajaran yang menghalalkan poligami juga membolehkan 1 istri banyak suami ? kalau begitu, adil dah... hehehehe
hahahaha,setuju lagi.
menurut saya,
monogami
poliandri (1 cewek banyak suami)
poligini (1 cowok banyak istri)
poliamori atau poliginandri (banyak suami banyak istri)
adalah sama-sama kemelekatan. siapa bisa menentukan yang melekat kepada sebutir permen atau makan sepiring nasi itu yang kemelekatannya lebih banyak?
menurut saya, yang terbaik adalah tidak melekat kepada apapun.
[at] atas...
Kan kata Wolveline : Apapun
_/\_ :lotus:
Sdr. Candra_Mukti yg baik...
Kemelekatan bisa dirasakan jelas dari wujudnya berupa kesedihan dan ketakutan.
Dari kemelekatan inilah kita bisa merasakan takut dan sedih. Kalau Anda ingin mengecek seberapa Anda melekat pada sesuatu, coba ukur kadar kesedihan dan ketakutan Anda bila kondisi objek yang bersangkutan tidak lagi sesuai dengan harapan Anda.
Kemelekatan ini adalah perkara batin, itu benar. Dari perkara batin inilah selanjutnya mengkondisikan perbuatan, atau dalam taraf kompleksnya mampu mengkondisikan pilihan jalan hidup.
banyak istri, banyak kerepotan, banyak keluaran.......
bikin susah sendiri....... :D
bagi laki laki yang mau poligami... gimana kalau istrinya balik nanya... apa boleh di poliandri (bersuami lebih dari satu) ?
setujuuuu,biar adil gitu kan? ;Dhaha
bagi laki laki yang mau poligami... gimana kalau istrinya balik nanya... apa boleh di poliandri (bersuami lebih dari satu) ?
setujuuuu,biar adil gitu kan? ;Dhaha
poliandri itu bukan adil, tapi bodoh!
coba kamu sediakan 7 gayung berisi air. lalu masukan ke dalam 1 ember. di dalam ember tersebut, apakah terlihat jelas mana air dari gayung 1, 2, 3, dst, atau tidak? dapatkah kamu mengambil lagi air dari masing-masing gayung tanpa tertukar? susah kan?
begitu pula kalau 1 wanita dinikahi 7 pria sekaligus, kalau dia punya anak, ntar orang sulit menentukan, "anak siapa itu". dari 7 pria itu, siapa yang jadi bapaknya? hal tersebut akan mengancaukan sistem waris yang adil.
sebaliknya, jika 1 pria menikahi 7 wanita sekaligus, maka anak yang lahir dari masig-masing wanita itu jelas nasabnya. anak1 adalah anak dari pria1 dg wanita1. anak2 adalah anak dari pria1 dg wanita2. dst. nasabnya jelas.
bisa difahami?
Anda menilai dari sudut paternal, dari sudut masyarakat yang maternal adalah kebalikannya, karena walaupun ayahnya berbeda semua adalah anak dari si ibu. Dan hak waris ada ditangan wanita.
Quote from: hendrakoAnda menilai dari sudut paternal, dari sudut masyarakat yang maternal adalah kebalikannya, karena walaupun ayahnya berbeda semua adalah anak dari si ibu. Dan hak waris ada ditangan wanita.
jadi, jika anda tidak akan pernah punya anak, karena yang dilahirkan oleh istri-istri anda hanyalah anak istri anda dan bukan anak anda?
banyak istri, banyak kerepotan, banyak keluaran.......
bikin susah sendiri....... :D
knp loe hidup, kalo gak mau susah?
orang hidup kok gak mau susah.
apa sih yang gak bikin susah? 1 istri, 1 anak, mertua, tetangga, sahabat, meditasi, berolah raga, bekerja denga 1 pekerjaan atau lebih, sekolah, kuliah, berbakti pada orang tua, semua itu bikin susah. tapi itu kan resiko hidup. tul gak?
Harapan untuk memperoleh kebenaran logic dari lawan-lawan debat seringkali tidak terpenuhi karena lawan-lawan debat tersebut tidak memahami logika atau tidak bersedia berdebat sesuai dengan aturan logika. Walaupun lawan debat saya tidak memahami ilmu logika, tapi jika bersedia mengikuti aturan-aturannya, maka saya akan membimbing dia mengikuti hukum-hukum logika, sehingga kebenaran logic yang difahaminya dapat saya fahami juga. dia itu mengikuti hukum logika. Dan setiap yang mengikuti hukum logika itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. jadi, dia itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. Tapi bila lawan debat saya sudah tidak bersedia mengikuti hukum-hukum logika, maka timbulah kesulitan dalam debat dan bisa berakhir tanpa titik temu. Ini menimbulkan rasa tidak puas dalam batinku.
Harapan untuk memperoleh kebenaran logic dari lawan-lawan debat seringkali tidak terpenuhi karena lawan-lawan debat tersebut tidak memahami logika atau tidak bersedia berdebat sesuai dengan aturan logika. Walaupun lawan debat saya tidak memahami ilmu logika, tapi jika bersedia mengikuti aturan-aturannya, maka saya akan membimbing dia mengikuti hukum-hukum logika, sehingga kebenaran logic yang difahaminya dapat saya fahami juga. dia itu mengikuti hukum logika. Dan setiap yang mengikuti hukum logika itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. jadi, dia itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. Tapi bila lawan debat saya sudah tidak bersedia mengikuti hukum-hukum logika, maka timbulah kesulitan dalam debat dan bisa berakhir tanpa titik temu. Ini menimbulkan rasa tidak puas dalam batinku.
Ketidak-puasan anda adalah karena keterikatan anda pada metode logika.
makanya gw maunya sampe nibbana biar gk susah laugh
1 pasangan hidup aja uda 1 kemelekatan
7 pasangan idup makin bnyk pula kemelekatannya
makin jauh daaaaaaaaaaah dari nibbana
Ketidak-puasan anda adalah karena keterikatan anda pada metode logika.
Quote from: reenziamakanya gw maunya sampe nibbana biar gk susah laugh
1 pasangan hidup aja uda 1 kemelekatan
7 pasangan idup makin bnyk pula kemelekatannya
makin jauh daaaaaaaaaaah dari nibbana
inilah contoh ajaran yang berkembang dalam budhistme, tapi sebenarnya tidak diajarkan oleh sang budha. masalah utamanya, umumnya budhist tidak menyadari kalau ini merupakan "bid`ah" dalam budhism. ketidak fahaman ini disebabkan oleh lemahnya logika mereka.
tapi, yang demikian itu memang bukan hanya kelemahan umat budhist, tapi kelemayan setiap umat. umat agama apapun, sangat lemah dalam logika. ini akibat pelarang pengajaran ilmu logika di pusat-pusat pendidikan oleh pihak-pihak yang berkuasa dan "jahat", sebagai proses pembodohan masyarakat.
[at] candra
jangan hanya berkata kalo ini karena logikanya salah, kalo gt apakah anda bersedia menjelaskan bagaimana menurut logika anda bahwa poligami membantu anda mempercepat pencapaian nibbana, terimakasih atas jawabannya _/\_
Assalamualaikum Bang Aliansyah.
Salam kenal. Bagi-bagi ilmunya dong. Semoga betah di sini.
Logika sebagai metode untuk menguji sebuah kebenaran, hingga sekarang masih diperdebatkan.
Selain itu banyaknya aliran metode logika pun cukup menyulitkan.
Yang berkembang luas adalah metode logika dari barat dengan Aristoteles yang dipandang sebagai 'bapak'-nya, anda tentunya lebih tahu soal ini.
Namun ada pula metode logika dari timur seperti India (Nyana) dan Mo tzu?? dari Tiongkok.
Metode mana yang harus digunakan sebagai acuan menilai kebenaran??
Jadi di dalam para ahli logika sendiri, hingga kini, perdebatan tentang metode mana yang benar masih berlangsung.
Candra Mukti saya telah memperhatikan postingan anda selama ini, anda bilang anda lahir di korea dan mati di tahun 1802. saya mempunyai channel untuk mengecek fakta itu, berani tidak anda memberikan kepada saya data identitas anda, tinggal dimana, alamat rumah, keluarga anda siapa saja ;D
Quote from: hendrakoLogika sebagai metode untuk menguji sebuah kebenaran, hingga sekarang masih diperdebatkan.
Selain itu banyaknya aliran metode logika pun cukup menyulitkan.
Yang berkembang luas adalah metode logika dari barat dengan Aristoteles yang dipandang sebagai 'bapak'-nya, anda tentunya lebih tahu soal ini.
Namun ada pula metode logika dari timur seperti India (Nyana) dan Mo tzu?? dari Tiongkok.
Metode mana yang harus digunakan sebagai acuan menilai kebenaran??
Jadi di dalam para ahli logika sendiri, hingga kini, perdebatan tentang metode mana yang benar masih berlangsung.
logika arsitoteles itu merupakan logika yang sudah diakui oleh dunia akademi secara internasional. dan yang disebut logika boolean, yang diterapkan ke dalam logika komputer itu sebenarnya logika aristoteles itu. jadi, logika aristoteles adalah logika yang mencakup seluruh ilmu logika yang ada di dunia ini.
bisakah kamu tunjukan, satu rumus saja dari Nyana (logika india) dan Mo Tsu?
[at] candra
jangan hanya berkata kalo ini karena logikanya salah, kalo gt apakah anda bersedia menjelaskan bagaimana menurut logika anda bahwa poligami membantu anda mempercepat pencapaian nibbana, terimakasih atas jawabannya _/\_
yang gw herankan, kenpa km gak bertanya dari kemarin?
skrg, saya lagi gak berminat menjelaskan lagi.
tapi...
saran saya pelajarilah ilmu logika biar anda tidak salah tafsir dengan ajaran agama anda sendiri.
alamat rumahnya? dan siapa ortu kamu? nama ortu? tanggal,bulan dan tahun berapa anda meninggal serta tanggal,bulan dan tahun berapa anda lahir disana.Candra Mukti saya telah memperhatikan postingan anda selama ini, anda bilang anda lahir di korea dan mati di tahun 1802. saya mempunyai channel untuk mengecek fakta itu, berani tidak anda memberikan kepada saya data identitas anda, tinggal dimana, alamat rumah, keluarga anda siapa saja ;D
mengapa enggak berani?
tapi kan saya gak ingat Rt/Rw-nya.
saya cuma ingat sebuah dusun. dan tak jauh dari dusun itu ada perguruan tinggi yang disebut U No. jika memang di korea selatan pernah ada perguruan tinggi yang bernama u no tersebut, mungkin saja sejarah korea pernah mencatatnya. jadi, tanyakan saja, apakah benar ada PG yang bernama U No pada antara tahun 1802 - 1825? jika itu terbukti ada, maka cukup menguatkan keyakinan bahwa saya memang reinkarnasi dari so ung yuk. tapi bila tidak ditemukan catatan tentang PG U No tersebut, maka ada kemungkinan ingatan masa lampau tersebut bukanlah kenyataan. gitu aja!
Maaf, ingatan saya kurang tepat,
Yang benar adalah Nyaya.
Saya bukan ahli dalam ilmu logika, silakan anda nilai sendiri perbedaannya dengan Aristotelian:
alamat rumahnya? dan siapa ortu kamu? nama ortu? tanggal,bulan dan tahun berapa anda meninggal serta tanggal,bulan dan tahun berapa anda lahir disana.alamat rumahnya saya gak ingat. apa nama jalnnya, itu sebela selatan U No. saya tidak kenal orang tua, sebab sejak kecil orang tua sudah meninggal. saya dibesarkan oleh nenek saya yang sering saya panggil....saya lupa. tapi saya ingat guru meditasi saya yang bernama seng ceng, seorang pengelana. dan ingat nama kekasih saya, Yen Mei, anak seorang jenderal. itu saja yang saya ingat. tidak ada yang lainnya.
dengan senang hati saya akan mengecek info itu. perlu diketahui perusahaan saya sudah bekerja sama dengan orang pemeritahan disana dan saat saya tanya ke dia untuk mengecek informasi data penduduk di tahun 1800 gituan, dia bilang sanggup dan ada datanya
Quote from: hendrakoMaaf, ingatan saya kurang tepat,
Yang benar adalah Nyaya.
Saya bukan ahli dalam ilmu logika, silakan anda nilai sendiri perbedaannya dengan Aristotelian:
menurut saya itu merupakan logika aristoteles yang di terjemahkan ke dalam bahasa lain (india).
tapi, saya tidak dapat memeriksanya dengan benar, jika dalam bahasa inggris. soalnya, saya kurang mengerti bahasa inggris.
Perbedaan yang jelas adalah jumlah tahapan:
Aristotelian: 3 tahap
Nyaya: 5 tahap.
Selain itu Nyaya jauh lebih tua daripada Aristotelian, dan walaupun lebih tua, katanya, sudah jauh lebih maju daripada Aristotelian.
Quote from: hendrakoPerbedaan yang jelas adalah jumlah tahapan:
Aristotelian: 3 tahap
Nyaya: 5 tahap.
dalam logika aristoteles, logika yang terdiri dari 5 tahapan itu disebut sorite.Quote from: hendrakoSelain itu Nyaya jauh lebih tua daripada Aristotelian, dan walaupun lebih tua, katanya, sudah jauh lebih maju daripada Aristotelian.
jika Nyaya lebih tua, itu tak masalah. tua muda, yang penting itu isinya.
tapi kalau Nyaya itu lebih maju dari logika aristoteles, lantas, mengapa logika yang digunakan diakademi menggunakan 19 rumus logika aristoteles? dan dari puluhan buku logika yang saya pelajari, mengapa tidak satupun yang membahas Nyaya? dan sayapun tidak dapat temukan di toko-toko buku sesuatu yang membahas mengenai Nyaya ini? lalu, dimana letak kemajuan Nyaya?
Quote from: upasakaSdr. Candra_Mukti yg baik...
Kemelekatan bisa dirasakan jelas dari wujudnya berupa kesedihan dan ketakutan.
Dari kemelekatan inilah kita bisa merasakan takut dan sedih. Kalau Anda ingin mengecek seberapa Anda melekat pada sesuatu, coba ukur kadar kesedihan dan ketakutan Anda bila kondisi objek yang bersangkutan tidak lagi sesuai dengan harapan Anda.
Kemelekatan ini adalah perkara batin, itu benar. Dari perkara batin inilah selanjutnya mengkondisikan perbuatan, atau dalam taraf kompleksnya mampu mengkondisikan pilihan jalan hidup.
pertanyaannya.....
apakah mencucurkan air mata selau berarti sedih?
apakah tertawa selau berarti gembira?
jika anda jawab ya, berarti anda salah sangka dan belum memahami suatu kedalaman batin.
bagi laki laki yang mau poligami... gimana kalau istrinya balik nanya... apa boleh di poliandri (bersuami lebih dari satu) ?
setujuuuu,biar adil gitu kan? ;Dhaha
poliandri itu bukan adil, tapi bodoh!
coba kamu sediakan 7 gayung berisi air. lalu masukan ke dalam 1 ember. di dalam ember tersebut, apakah terlihat jelas mana air dari gayung 1, 2, 3, dst, atau tidak? dapatkah kamu mengambil lagi air dari masing-masing gayung tanpa tertukar? susah kan?
begitu pula kalau 1 wanita dinikahi 7 pria sekaligus, kalau dia punya anak, ntar orang sulit menentukan, "anak siapa itu". dari 7 pria itu, siapa yang jadi bapaknya? hal tersebut akan mengancaukan sistem waris yang adil.
sebaliknya, jika 1 pria menikahi 7 wanita sekaligus, maka anak yang lahir dari masig-masing wanita itu jelas nasabnya. anak1 adalah anak dari pria1 dg wanita1. anak2 adalah anak dari pria1 dg wanita2. dst. nasabnya jelas.
bisa difahami?
[at] johan
ada yang gak repot
pake aja metrik DNA
[at] johan
ada yang gak repot
pake aja metrik DNA
OK,,, sekali test bayar berapa?
akhir2 ini banyak kita lihat poligami yang sedang terjadi di masyarakat kita,walaupun kebanyakan yang melakukan poligami adalah agama lain.gimana menurut kalian?kasih pendapat yah tentang poligami. :)
akhir2 ini banyak kita lihat poligami yang sedang terjadi di masyarakat kita,walaupun kebanyakan yang melakukan poligami adalah agama lain.gimana menurut kalian?kasih pendapat yah tentang poligami. :)
Kalau kawin sama yg tua2/penyot2/janda ok deh....
tapi jangan yg imut2 berumur 12 thn begitu juga dijadikan isteri....
TERPAKSA GW IRI DEH................
....Hukum aja berani di langgar........(perkawinan dibawah umur)....
pertanyaan :
Apakah biasanya melanggar Hukum berarti juga berarti melanggar molar ?
lagian motifnya katanya ingin diajari manajemen apa gt buat jadi penerus
kalo emank niatnya gt kenapa harus nikah dlu?
kenapa gk ajarin dlu, biar pinter, tus kalo tuh anak emank bener-bener uda siap dari segi umur dan psikologis dia tentuin sendiri
kalo kyk gini kan, kesannya kyk kasi harga mati........ :hammer:
[at] candra
jangan hanya berkata kalo ini karena logikanya salah, kalo gt apakah anda bersedia menjelaskan bagaimana menurut logika anda bahwa poligami membantu anda mempercepat pencapaian nibbana, terimakasih atas jawabannya _/\_
yang gw herankan, kenpa km gak bertanya dari kemarin?
skrg, saya lagi gak berminat menjelaskan lagi.
tapi...
saran saya pelajarilah ilmu logika biar anda tidak salah tafsir dengan ajaran agama anda sendiri.
dari kmrn saia sibuk, jadi tidak sempat memperhatikan perbincangan bbrp hari ini, sedangkan saia yakin anda-lah yang paling bisa menjelaskan mengapa poligami bisa membantu anda dalam pencapaian nibbana dari sudut logika, dan saia pun yakin anda bisa menyampaikannya dalam bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat dimengerti dan tidak disalahpahami oleh saia dan teman-teman disini :)
[at] reenziaom chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana deh :)
polygami dan nibbana. jarak logikanya amat jauh, tapi bukan tidak terhubung. untuk memahami diperlukan dialog panjang. saya tidak yakin anda akan dapat mengikuti alur pemikiran yang panjang tersebut. maka saya lebih baik tidak menjelaskannya.
polygami itu mengurangi kejahatan. Dan setiap mengurangi kejahatan itu mendukung pencapaian nibbana. Jadi, polygami itu mendukung pencapaian nibbana.
om chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana
pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?Quote from: ryuom chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana
alasannya?
polygami itu mengurangi kejahatan. Dan setiap mengurangi kejahatan itu mendukung pencapaian nibbana. Jadi, polygami itu mendukung pencapaian nibbana.
pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?Quote from: ryuom chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana
alasannya?
1. "polygami" adalah "mengurangi kejahatan" (apakah ini benar/salah?)
2. "mengurangi kejahatan" adalah mendukung "pencapaian nibbana" (apakah benar/salah?)
konklusi = belum ada, karena kedua proposisi belum dapat dinyatakan benar/salahnya
saran : saya rasa diperlukan pernyataan kuantor untuk masalah ini. atau dengan cara Biimplikasi
1. "polygami" adalah "mengurangi kejahatan" (apakah ini benar/salah?)
2. "mengurangi kejahatan" adalah mendukung "pencapaian nibbana" (apakah benar/salah?)
konklusi = belum ada, karena kedua proposisi belum dapat dinyatakan benar/salahnya
saran : saya rasa diperlukan pernyataan kuantor untuk masalah ini. atau dengan cara Biimplikasi
setuju karena pembahasan masih dalam bentuk konseptual dan bukan berdasarkan pengalaman, apalagi pengalaman nibbana, berarti tidak ada konklusi. Sepanjang tidak ada konklusi terpaksa harus mengikuti dalil dari rumusan yang "individu" yang kita yakini telah mencapai nibbana (ambil contoh : BUDDHA GOTAMA), dan dalil dalil itu ditemukan di dalam TIPITAKA. Kecuali kalau kita tidak meyakini BUDDHA GOTAMA telah mencapai nibbana, berarti TIPITAKA dengan sendirinya RUNTUH.
Ketika TIPITAKA Runtuh, darimana konsep konsep yang kita diskusikan itu berasal ? apakah murni dari pemikiran dan pengalaman kita sendiri ?
polygami itu mengurangi kejahatan. Dan setiap mengurangi kejahatan itu mendukung pencapaian nibbana. Jadi, polygami itu mendukung pencapaian nibbana.
hehehe... Aa Gym yang terkenal dan menjadi penceramah yang paling banyak diundang dimana-mana langsung "dijauhi" ketika berpoligami.
1. "polygami" adalah "mengurangi kejahatan" (apakah ini benar/salah?)
2. "mengurangi kejahatan" adalah mendukung "pencapaian nibbana" (apakah benar/salah?)
konklusi = belum ada, karena kedua proposisi belum dapat dinyatakan benar/salahnya
saran : saya rasa diperlukan pernyataan kuantor untuk masalah ini. atau dengan cara Biimplikasi
[at] candra
jsutru itu, kita belum membenarkan nibbana, maka itu tidak dapat menggunakan nibbana sebagai bagian dari proposisi. karena kebenarannya/kesalahannya saja belum ada.
setuju karena pembahasan masih dalam bentuk konseptual dan bukan berdasarkan pengalaman, apalagi pengalaman nibbana, berarti tidak ada konklusi. Sepanjang tidak ada konklusi terpaksa harus mengikuti dalil dari rumusan yang "individu" yang kita yakini telah mencapai nibbana (ambil contoh : BUDDHA GOTAMA), dan dalil dalil itu ditemukan di dalam TIPITAKA. Kecuali kalau kita tidak meyakini BUDDHA GOTAMA telah mencapai nibbana, berarti TIPITAKA dengan sendirinya RUNTUH.
Ketika TIPITAKA Runtuh, darimana konsep konsep yang kita diskusikan itu berasal ? apakah murni dari pemikiran dan pengalaman kita sendiri ?
jadi, .....
kita akan beragama hanya karena percaya pada seorang guru, dalam hal ini sang budha.
padahal bukankah sang budha sendiri berkata, "jangan percaya begitu saja, hanya karena sesuatu itu dikatakan oleh guru". betulkah?
setuju karena pembahasan masih dalam bentuk konseptual dan bukan berdasarkan pengalaman, apalagi pengalaman nibbana, berarti tidak ada konklusi. Sepanjang tidak ada konklusi terpaksa harus mengikuti dalil dari rumusan yang "individu" yang kita yakini telah mencapai nibbana (ambil contoh : BUDDHA GOTAMA), dan dalil dalil itu ditemukan di dalam TIPITAKA. Kecuali kalau kita tidak meyakini BUDDHA GOTAMA telah mencapai nibbana, berarti TIPITAKA dengan sendirinya RUNTUH.
Ketika TIPITAKA Runtuh, darimana konsep konsep yang kita diskusikan itu berasal ? apakah murni dari pemikiran dan pengalaman kita sendiri ?
[at] candra
"poligami" adalah "memenuhi hak perempuan" (apakah ini benar/salah ?)
"memenuhi hak perempuan" adalah "mengurangi kejahatan" (apakah ini benar/salah?)
saya tidak melihat kepastian dari kedua proppsisi dasar tersebut, jadi saya rasa konklusi nya juga belum bisa dipastikan.
bagaimana hatred, dalam pernyataan logic tersebut, masih ada bagian yang ada ragukan?
[/quote][at] candra
"poligami" adalah "memenuhi hak perempuan" (apakah ini benar/salah ?)
"memenuhi hak perempuan" adalah "mengurangi kejahatan" (apakah ini benar/salah?)
saya tidak melihat kepastian dari kedua proppsisi dasar tersebut, jadi saya rasa konklusi nya juga belum bisa dipastikan.
disinilah fungsinya logika.
begini logikanya :
poligami itu memenuhi hak wanita untuk menikah. Dan setiap memenuhi hak wanita untuk menikah itu memenuhi hak perempuan. Jadi, poligami itu memenuhi hak perempuan.
[at] candra
"poligami" adalah "memenuhi hak wanita untuk menikah" :yes:
"memenuhi hak wanita untuk menikah" adalah "memenuhi hakperempuanwanita" :yes:
konklusi : "poligami" adalah "memenuhi hakperempuanwanita" :yes:
lalu untuk yang ini
memenuhi hak perempuan itu mengurangi kejahatan
nb : bagi yg keberatan, hal diatas adalah merupakan kebenaran dari Implikasi. walau sebenarnya kebenaran dari realitas lebih condong dibuktikan dengan Bi-Implikasi. tetapi untuk Implikasi pernyataan diatas adalah benar
[at] candra
"poligami" adalah "memenuhi hak wanita untuk menikah" :yes:
"memenuhi hak wanita untuk menikah" adalah "memenuhi hakperempuanwanita" :yes:
konklusi : "poligami" adalah "memenuhi hakperempuanwanita" :yes:
lalu untuk yang ini
memenuhi hak perempuan itu mengurangi kejahatan
nb : bagi yg keberatan, hal diatas adalah merupakan kebenaran dari Implikasi. walau sebenarnya kebenaran dari realitas lebih condong dibuktikan dengan Bi-Implikasi. tetapi untuk Implikasi pernyataan diatas adalah benar
maaf! saya hanya ingin meluruskan
anda telah melakukan error logic. hal ini dapat diatasi dengan metode "tahapan piramid" seperti kemarin. jika tidak, maka tidak ada harapan anda akan mengerti kebenaran yang saya fahami.
mengajarkan kebenaran memang seharusnya sesuai dengan nasihat yang budha, yaitu "bertahap" dan "logic". penjelasan saya ini sudah logic, tapi tidak bertahap. mungkin itula yang membuat anda belum bisa mengerti. kalau anda mau akan saya buat penjelasannya secara lebih bertahap. tapi ini memerlukan kesedian anda untuk mengikuti alur.
[at] Hendrako
saya rasa benar
"Poligami memenuhi hak wanita untuk menikah"
disini tafsif saya adalah Poligami mendukung kegiatan wanita untuk menikah dimana merupakan haknya.
hasilnya juga sama dengan pernyataan ini
"Monogami adalah Memenuhi hak wanita untuk menikah"
[at] Hendrako
saya rasa benar
disini tafsif saya adalah Poligami mendukung kegiatan wanita untuk menikah dimana merupakan haknya.
hasilnya juga sama dengan pernyataan ini
"Monogami adalah Memenuhi hak wanita untuk menikah"
Anda benar apabila "Poligami memenuhi hak wanita untuk menikah"
Yang jadi masalah adalah kata adalah. "Poligami adalah memenuhi hak wanita untuk menikah"
Apabila ada kata adalah maka berhubungan definisi dalam hal ini berhubungan dengan pria.
[at] Hendrako
saya rasa benar
disini tafsif saya adalah Poligami mendukung kegiatan wanita untuk menikah dimana merupakan haknya.
hasilnya juga sama dengan pernyataan ini
"Monogami adalah Memenuhi hak wanita untuk menikah"
Anda benar apabila "Poligami memenuhi hak wanita untuk menikah"
Yang jadi masalah adalah kata adalah. "Poligami adalah memenuhi hak wanita untuk menikah"
Apabila ada kata adalah maka berhubungan definisi dalam hal ini berhubungan dengan pria.
sama saja,
anggap yang poligami adalah wanita atau pria
supaya gak rancu saya def dengan variabel saja
wanita atau pria yang akan poligami adalah X
seorang wanita yang ingin menikah adalah Y
maka bila Y mengajukan diri untuk pemenuhannya (dimana berupa pernikahan) maka X juga dapat memenuhinya (dengan cara Poligami)
poligami itu memenuhi hak wanita untuk menikah. Dan setiap memenuhi hak wanita untuk menikah itu memenuhi hak perempuan. Jadi, poligami itu memenuhi hak perempuan
polygami itu mengurangi kejahatan. Dan setiap mengurangi kejahatan itu mendukung pencapaian nibbana. Jadi, polygami itu mendukung pencapaian nibbana
jika ada yang sanggup untuk mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain (poliandri), maka bolehlah dia berpoligami lagi... (ini logika atau tidak ?)logika, janganlah egois!
jika ada yang sanggup untuk mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain (poliandri), maka bolehlah dia berpoligami lagi... (ini logika atau tidak ?)logika, janganlah egois!
_/\_ Thanks atas perenungannya, tidak ada satupun yang mau disakiti :lotus: :)jika ada yang sanggup untuk mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain (poliandri), maka bolehlah dia berpoligami lagi... (ini logika atau tidak ?)logika, janganlah egois!
makanya saya mantap sekali dengan ayat dhammapada ini, alih alih dari mengancam dengan hukuman atau siksa neraka dsbnya. tetapi menyatakan tentang sesuatu yang sangat logis dan sangat universal...
“Semua makhluk takut akan hukuman, semua makhluk takut akan kematian, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu janganlah membunuh atau menyebabkan pembunuhan. Semua makhluk takut akan hukuman, semua makhluk mencintai kehidupan, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu janganlah membunuh atau menyebabkan pembunuhan.” (Dhammapada 129-130)
"setiap pasangan hidup tidak mau disakiti, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu, janganlah menyakiti pasangan hidup kamu." (Dilbert quote - on Poligamy Desember 2008)
_/\_
[at] All
kebenaran logika, memang tidak bisa disanggah asalkan benar. tetapi bukan berarti sepenuhnya.
karena layaknya "pisau" bila dilihat dari logika pembunuhan maka pisau dapat diartikan jahat, dan bila dilihat dari logika dapur maka pisau dapat diartikan alat penolong masak.
jadi dari objek yang sebenarnya netral menjadi aktif. dan itu tergantung pikiran terhadap objek tersebut.
dan untuk Poligami ini sudah terlihat positifnya yaitu sebagai sarana wanita untuk menikah, dan juga punya dampak negatifnya yaitu penipuan/kemelekatan.
layaknya pisau dan juga poligami, dia hanyalah objek netral, tergantung pikiran kita mengarahkan aktif objek netral tersebut. maka jadilah dia.
[at] all
Seperti yang sudah disinggung oleh hatRed...
Kebenaran logika yang dijabarkan oleh Bro Candra memang benar. Namun konklusinya hanya sebatas pada Logika Implikasi.
Dalam kehidupan sehari2, kita memakai nilai kemoralan dan etika. Nilai2 ini justru lebih condong ke Logika Biimplikasi.
[at] all
Seperti yang sudah disinggung oleh hatRed...
Kebenaran logika yang dijabarkan oleh Bro Candra memang benar. Namun konklusinya hanya sebatas pada Logika Implikasi.
Dalam kehidupan sehari2, kita memakai nilai kemoralan dan etika. Nilai2 ini justru lebih condong ke Logika Biimplikasi.
Logika yang disampaikan oleh sdr.candra implisit menyatakan bahwa poligami itu Tidak Semua salah... Ada benarnya, tetapi nilai nilai etika, berdiri di atas-nya. Ketika seorang istri mengizinkan dengan "TULUS" kepada suami-nya untuk berpoligami, tetapi sang SUAMI memilih untuk TIDAK BERPOLIGAMI, menurut saya, inilah yang patut diteladani, bukan LOGIKA POLIGAMI itu BENAR.
[at] all
Seperti yang sudah disinggung oleh hatRed...
Kebenaran logika yang dijabarkan oleh Bro Candra memang benar. Namun konklusinya hanya sebatas pada Logika Implikasi.
Dalam kehidupan sehari2, kita memakai nilai kemoralan dan etika. Nilai2 ini justru lebih condong ke Logika Biimplikasi.
Logika yang disampaikan oleh sdr.candra implisit menyatakan bahwa poligami itu Tidak Semua salah... Ada benarnya, tetapi nilai nilai etika, berdiri di atas-nya. Ketika seorang istri mengizinkan dengan "TULUS" kepada suami-nya untuk berpoligami, tetapi sang SUAMI memilih untuk TIDAK BERPOLIGAMI, menurut saya, inilah yang patut diteladani, bukan LOGIKA POLIGAMI itu BENAR.
om dilbert maka itulah saya jelaskan tentang analaogi "pisau"
karena Poligami itu adalah objek netral, dan disini om dilbert memakai "etika" serta "pemikiran om dilbert" sendiri yang menggerakkan objek "Poligami" ini menjadi layak atau tidak.
kalau ditilik lagi dari Buddhism maka saya jadi teringat "Pikiran adalah pelopor".
setuju... pikiran adalah pelopor... siapa yang tahu pikiran dibalik suami suami yang berpoligami ?
[at] vathena : bukannya udh dijelaskan diatas??
poligami adalah lobha
Jadi kalau makin bnyk poligami, yah berarti makin bnyk org yg memupuk lobha....
simpel khan? :D
sama aja kaya narkoba atau selingkuh.
Dilakukan karena lobha juga..... pengen kenikmatan yg lebih dan lebih lagi. _/\_
cara berpikir yang salah!
1. "polygami" adalah "mengurangi kejahatan" (apakah ini benar/salah?)
2. "mengurangi kejahatan" adalah mendukung "pencapaian nibbana" (apakah benar/salah?)
konklusi = belum ada, karena kedua proposisi belum dapat dinyatakan benar/salahnya
saran : saya rasa diperlukan pernyataan kuantor untuk masalah ini. atau dengan cara Biimplikasi
justru disinilah fungsinya ilmu logika. kini kita akan menyelidiki benar atau salahkah argument ke satu itu?
logikanya begini :
poligami itu memenuhi hak perempuan. Dan setiap memenuhi hak perempuan itu mengurangi kejahatan. Jadi, poligami itu mengurangi kejahatan.
Yang saya tanggapi, sekali lagi, adalah penggunaan kata "adalah" yang menunjukkan definisi.
Definisi poligami merujuk pria sebagai subyek, sedangkan wanita sebagai obyek yaitu pria menikahi lebih dari satu wanita, apabila wanita sebagai subyek maka bukan poligami melainkan poliandri yaitu wanita yang menikah dengan lebih dari satu pria.
^ Menurut saya, pernyataan di atas kurang tepat secara logika. Karena pernyataan itu memuat variabel, sehingga semestanya belum bisa dikonklusikan benar-salahnya.
tidak ada kebenaran yang dapat difahami dari seorang lawan debat, kecuali bila dia memiliki salah satu dari dua hal berikut :
1. sudah tanpa kebencian sedikitpun, kasar maupun halus
2. dapat berpikir logic.
selama dalam batin seseorang masi menaruh rasa benci pada sesuatu, walaupun halus tingkatakannya, maka sesuatu itu akan selalu tampak salah. semua argumentpun tidak akan perna berguna.
untuk dapat melihat kebenaran dengan jernih, batin harus sudah tanpa kebencian yang kasar maupun halus. tapi, ada cara lain untuk dapat memahami kebenaran walaupun hatinya memiliki kebencian, pikirannya akan tetap teguh dalam melihat benar-salah tanpa dipengaruhi oleh kondisi mental.
tidak ada kebenaran yang dapat difahami dari seorang lawan debat, kecuali bila dia memiliki salah satu dari dua hal berikut :itu berlaku untuk kedua belah pihak mas :)
1. sudah tanpa kebencian sedikitpun, kasar maupun halus
2. dapat berpikir logic.
selama dalam batin seseorang masi menaruh rasa benci pada sesuatu, walaupun halus tingkatakannya, maka sesuatu itu akan selalu tampak salah. semua argumentpun tidak akan perna berguna.
untuk dapat melihat kebenaran dengan jernih, batin harus sudah tanpa kebencian yang kasar maupun halus. tapi, ada cara lain untuk dapat memahami kebenaran walaupun hatinya memiliki kebencian, pikirannya akan tetap teguh dalam melihat benar-salah tanpa dipengaruhi oleh kondisi mental.
jika ada yang sanggup untuk mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain (poliandri), maka bolehlah dia berpoligami lagi... (ini logika atau tidak ?)logika, janganlah egois!
itu berlaku untuk kedua belah pihak mas Smiley
Nah bagaimana kalau gelasnya masing2 dikosongkan dulu
Menurut mas, rekan2 disini terlihat ada kebencian terhadap mas ? apakah terlihat terpengaruh oleh kebenciankah?Quote from: ryuitu berlaku untuk kedua belah pihak mas Smiley
Nah bagaimana kalau gelasnya masing2 dikosongkan dulu
masih ada kebencian dalam batin saya. tapi, pikiran saya tidak pernah terpengaruh dengan "kebencian" tersebut, melainkan dapat bertindak lurus sesuai dengan hukum berpikir yang seharusnya."
Menurut mas, rekan2 disini terlihat ada kebencian terhadap mas ? apakah terlihat terpengaruh oleh kebenciankah?
namun Bi-Implikasi bukan pengganti dari pernyataan implikasi kuantor. karena pernyataan kuantor memang diperlukan saat variabel yang akan dibanding mengandung kesemestaan seperti yang om upasaka katakan.
Logika yang disampaikan oleh sdr.candra implisit menyatakan bahwa poligami itu Tidak Semua salah... Ada benarnya, tetapi nilai nilai etika, berdiri di atas-nya. Ketika seorang istri mengizinkan dengan "TULUS" kepada suami-nya untuk berpoligami, tetapi sang SUAMI memilih untuk TIDAK BERPOLIGAMI, menurut saya, inilah yang patut diteladani, bukan LOGIKA POLIGAMI itu BENAR.
Makanya di postingan sebelumnya saya jelaskan bahwa dalam kesehariannya masyarakat memakai nilai etika daripada logika. Logika yang diterapkan permanen dalam setiap aspek kehidupan justru membuat hidup menjadi tidak nyaman.
Kalau poligami itu benar kenapa ada yang menolak? apa hasil dari poligami selalu benar? hal itu jadi relativ khan tidak absolut :)Quote from: dilbertLogika yang disampaikan oleh sdr.candra implisit menyatakan bahwa poligami itu Tidak Semua salah... Ada benarnya, tetapi nilai nilai etika, berdiri di atas-nya. Ketika seorang istri mengizinkan dengan "TULUS" kepada suami-nya untuk berpoligami, tetapi sang SUAMI memilih untuk TIDAK BERPOLIGAMI, menurut saya, inilah yang patut diteladani, bukan LOGIKA POLIGAMI itu BENAR.
sdr. dilbert telah menyatakan pendapatnya, namun dari kata-katanya terlihat jelas bahwa dirinya masih meragukan kebenaran dari pendapatnya sendiri. seandainya saja, hukum logika digunakan, maka dia tidak perlu spekulasi seperti itu, melainkan dapat melihat benar dan salah bagaikan hitam dan putih, kontras dan jelas. semoga semua makhluk dapat melihat kebenaran dengan jelas, tidak samar!
Dalam sendi2 kehidupan, kita seharusnya memiliki prinsip tegas namun fleksibel dalam implementasinya. Kalau kita sepihak menjalankan kehidupan dengan berpedoman pada aturan logika, kita tidak lagi fleksibel dalam implementasi namun sangat mungkin untuk kendor dalam prinsip.
Hukum perkawinan adalam Agama Buddha lebih mengutamakan pelaksanaan kewajiban suami terhadap istri maupun sebaliknya.
bukankah penyataan anda poligami bisa mencapai Nibbana?Quote from: ryuHukum perkawinan adalam Agama Buddha lebih mengutamakan pelaksanaan kewajiban suami terhadap istri maupun sebaliknya.
apakah kita sedang membicarakan doktrin agama budha atau agama lain, ataukah kita sedang membicarakan kebenaran?
appeals to authorithy!
Kalau poligami itu benar kenapa ada yang menolak?
bukankah penyataan anda poligami bisa mencapai Nibbana?Quote from: ryuHukum perkawinan adalam Agama Buddha lebih mengutamakan pelaksanaan kewajiban suami terhadap istri maupun sebaliknya.
apakah kita sedang membicarakan doktrin agama budha atau agama lain, ataukah kita sedang membicarakan kebenaran?
appeals to authorithy!
Kebenaran itu bisa didapat dari mana ?
Bro CM, (Sorry lho kalau disingkat)
kalimat diatas sama sekali tidak memiliki essensi utk dibahas....
sampai2 poligami mengurangin kejahatan..............
Bila Bro CM seorang guru yg amat mahir dlm Ilmu Logika,....
Tolong disusun, UUD (aturan main, peraturan).....
tentang POLYGAMI utk org Indonesia.... kira2 bagaimana peraturannya?
Aturan yg bagaimana yg bermanfaat bagi seluruh Penduduk Indonesia....
contoh :
#1. Polygami karna tidak dpt mendptkan anak (isteri/suami yg bermasalah reproduksinya)...
tidak diperbolehkan.... karna bisa beli anak (anak angka, beli di panti, dll)
saya kurang sependapat bro..bukankah penyataan anda poligami bisa mencapai Nibbana?Quote from: ryuHukum perkawinan adalam Agama Buddha lebih mengutamakan pelaksanaan kewajiban suami terhadap istri maupun sebaliknya.
apakah kita sedang membicarakan doktrin agama budha atau agama lain, ataukah kita sedang membicarakan kebenaran?
appeals to authorithy!
Kebenaran itu bisa didapat dari mana ?
kebenaran itu diperoleh dari pemikiran yang logic.
tidak ada kebenaran yang dapat difahami dari seorang lawan debat, kecuali bila dia memiliki salah satu dari dua hal berikut :
1. sudah tanpa kebencian sedikitpun, kasar maupun halus
2. dapat berpikir logic.
selama dalam batin seseorang masi menaruh rasa benci pada sesuatu, walaupun halus tingkatakannya, maka sesuatu itu akan selalu tampak salah. semua argumentpun tidak akan perna berguna.
untuk dapat melihat kebenaran dengan jernih, batin harus sudah tanpa kebencian yang kasar maupun halus. tapi, ada cara lain untuk dapat memahami kebenaran walaupun hatinya memiliki kebencian, pikirannya akan tetap teguh dalam melihat benar-salah tanpa dipengaruhi oleh kondisi mental.
Polygami AAG lebih banyak merugikan masyarakat atau tidak ?
contoh :
bagi saya lebih banyak dirugikan....
karna ngak bisa nonton AAG di TV lagi....
padahal dia penceramah yg lumayan baik....
memang kalau dilihat bisa dibandingkan, tapi begini :Quote from: ryuKalau poligami itu benar kenapa ada yang menolak?
nah, inilah salah satu bukti yang bagus, betapa logika kebanyakan orang sudah jungkir balik seperti ini. maaf! saya bermaksud memperjelas bahwa betapa bahayanya orang yang berpikir tapi tidak memenuhi aturan pikiran yang benar. pertanyaan anda itu tidak layak ditanyakan, ditilik dari sudut pandang ilmu logika.
pertanyaan anda mengandung pernyataan bahwa poligami itu hal yang tidak benar karena ada yang menolak.
apakah setiap ada yang menolak itu berarti merupakan hal yang tidak benar?
jika meditasi ajaran budha merupakan ajaran yang benar, kenapa ada yang menolak?
pertanyaan ini merupakan cerminan dari pertanyaan anda sendiri.
Quote from: johanBro CM, (Sorry lho kalau disingkat)
kalimat diatas sama sekali tidak memiliki essensi utk dibahas....
sampai2 poligami mengurangin kejahatan..............
Bila Bro CM seorang guru yg amat mahir dlm Ilmu Logika,....
Tolong disusun, UUD (aturan main, peraturan).....
tentang POLYGAMI utk org Indonesia.... kira2 bagaimana peraturannya?
Aturan yg bagaimana yg bermanfaat bagi seluruh Penduduk Indonesia....
contoh :
#1. Polygami karna tidak dpt mendptkan anak (isteri/suami yg bermasalah reproduksinya)...
tidak diperbolehkan.... karna bisa beli anak (anak angka, beli di panti, dll)
tidak perlu lagi saya menyusun undang-undang poligami, karena sudah ada yang menguraikannya secara lengkap, yaitu dalam kitab-kitab islam dan itroh nabi. apapun pertanyaan umat manusia tentang poligami, semua ada jawabannya di situ.
Polygami AAG lebih banyak merugikan masyarakat atau tidak ?
contoh :
bagi saya lebih banyak dirugikan....
karna ngak bisa nonton AAG di TV lagi....
padahal dia penceramah yg lumayan baik....
untuk menjawab itu maka survei atau penelitian ilmiah harus dilakukan. saya bukanlah ahlinya.
dan anda berkata, "anda lebih banyak dirugikan." tak masalah, karena anda merasa dirugikan dengan poligami aa gym tidak lantas menjadi otomatis poligami itu sesuatu yang salah. tul gak?
Quote from: johanBro CM, (Sorry lho kalau disingkat)
kalimat diatas sama sekali tidak memiliki essensi utk dibahas....
sampai2 poligami mengurangin kejahatan..............
Bila Bro CM seorang guru yg amat mahir dlm Ilmu Logika,....
Tolong disusun, UUD (aturan main, peraturan).....
tentang POLYGAMI utk org Indonesia.... kira2 bagaimana peraturannya?
Aturan yg bagaimana yg bermanfaat bagi seluruh Penduduk Indonesia....
contoh :
#1. Polygami karna tidak dpt mendptkan anak (isteri/suami yg bermasalah reproduksinya)...
tidak diperbolehkan.... karna bisa beli anak (anak angka, beli di panti, dll)
tidak perlu lagi saya menyusun undang-undang poligami, karena sudah ada yang menguraikannya secara lengkap, yaitu dalam kitab-kitab islam dan itroh nabi. apapun pertanyaan umat manusia tentang poligami, semua ada jawabannya di situ.
Singkat kata.. Poligami lebih banyak menyebabkan masalah, setidaknya pertengkaran antaristri..memang kalau dilihat bisa dibandingkan, tapi begini :Quote from: ryuKalau poligami itu benar kenapa ada yang menolak?
nah, inilah salah satu bukti yang bagus, betapa logika kebanyakan orang sudah jungkir balik seperti ini. maaf! saya bermaksud memperjelas bahwa betapa bahayanya orang yang berpikir tapi tidak memenuhi aturan pikiran yang benar. pertanyaan anda itu tidak layak ditanyakan, ditilik dari sudut pandang ilmu logika.
pertanyaan anda mengandung pernyataan bahwa poligami itu hal yang tidak benar karena ada yang menolak.
apakah setiap ada yang menolak itu berarti merupakan hal yang tidak benar?
jika meditasi ajaran budha merupakan ajaran yang benar, kenapa ada yang menolak?
pertanyaan ini merupakan cerminan dari pertanyaan anda sendiri.
Meditasi kalau dilakukan dengan benar menurut om chandra bisa mencapai nibbana tidak?
Poligami khan hal yang berbeda lho :) apabila dilakukan dengan benarpun apa yakin bisa mencapai Nibbana?
Orang menolak Meditasi karena dia tidak menginginkan atau mempercayai Nibbana :)
Orang Menolak Poligami karena poligami bisa timbul masalah baru lho dan apa bisa mencapai Nibbana :)
Bro CM,
Yg menilai yg diatas udah jelas orang2 yg
BERKOMPETENt,.... dan dari pihak yg Netral.....
udah jelas bukan saya maupun Bro....
Semua cabang olahraga kan juga perlu juri.... begitu juga tinju....
Kalau bro mempertahankan statement diatas....
gw cuma bilang..... ah... org ini terlalu SENSITIF.........
begitu aja!
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?Polygami AAG lebih banyak merugikan masyarakat atau tidak ?
contoh :
bagi saya lebih banyak dirugikan....
karna ngak bisa nonton AAG di TV lagi....
padahal dia penceramah yg lumayan baik....
untuk menjawab itu maka survei atau penelitian ilmiah harus dilakukan. saya bukanlah ahlinya.
dan anda berkata, "anda lebih banyak dirugikan." tak masalah, karena anda merasa dirugikan dengan poligami aa gym tidak lantas menjadi otomatis poligami itu sesuatu yang salah. tul gak?
memang kalau dilihat bisa dibandingkan, tapi begini :Quote from: ryuKalau poligami itu benar kenapa ada yang menolak?
nah, inilah salah satu bukti yang bagus, betapa logika kebanyakan orang sudah jungkir balik seperti ini. maaf! saya bermaksud memperjelas bahwa betapa bahayanya orang yang berpikir tapi tidak memenuhi aturan pikiran yang benar. pertanyaan anda itu tidak layak ditanyakan, ditilik dari sudut pandang ilmu logika.
pertanyaan anda mengandung pernyataan bahwa poligami itu hal yang tidak benar karena ada yang menolak.
apakah setiap ada yang menolak itu berarti merupakan hal yang tidak benar?
jika meditasi ajaran budha merupakan ajaran yang benar, kenapa ada yang menolak?
pertanyaan ini merupakan cerminan dari pertanyaan anda sendiri.
Meditasi kalau dilakukan dengan benar menurut om chandra bisa mencapai nibbana tidak?
Poligami khan hal yang berbeda lho :) apabila dilakukan dengan benarpun apa yakin bisa mencapai Nibbana?
Orang menolak Meditasi karena dia tidak menginginkan atau mempercayai Nibbana :)
Orang Menolak Poligami karena poligami bisa timbul masalah baru lho dan apa bisa mencapai Nibbana :)
Ya kalau cara yg ITU,...
banyak yg salah TAFSIR....
Ilmu logika ini apakah berdiri sendiri / dibantu ilmu2 lain..Quote from: johanBro CM,
Yg menilai yg diatas udah jelas orang2 yg
BERKOMPETENt,.... dan dari pihak yg Netral.....
udah jelas bukan saya maupun Bro....
Semua cabang olahraga kan juga perlu juri.... begitu juga tinju....
Kalau bro mempertahankan statement diatas....
gw cuma bilang..... ah... org ini terlalu SENSITIF.........
begitu aja!
kalau ada orang mengaku jago karate dengan kemampuan yang tidak terkalahkan, tapi dia tidak pernah membuktikan diri dengan bertarung dengan para jawara lain, itu namanya self proclain. tapi, seorang jawara (pendekar) yang menyatakan dirinya jawara yang tidak pernah terkalahkan dan memang terbukti selama ini banyak pertarungan yang dia menangkan, dan masih sanggup untuk membuktikannya lagi, maka pengakuannya akan kejawaraannya merupakan hal yang benar. tidak peduli apakah orang-orang yang sudah dikalahkan berani mengakuinya atau malu untuk mengakuinya, tetap saja benar dia seorang jawara.
saya sudah berdebat secara langsung dan secara on line. belum ada satupun yang dapat mengalahkan kemampuan saya dalam bidang ilmu logika, kecuali guru saya sendiri. dan ini benar. saya mengaku bahwa saya "tidak tertandingi" dalam ilmu logika. hal ini untuk menyatakan kebenaran bukan kesombongan. dan kalau masih ada orang yang ingin membuktikannya, maka mari silahkan diskusi/debat dengan saya. karena saya sudah rindu untuk dikalahkan.
apa artinya menang dan kalah?
mampu memperlihatkan kebenaran dengan jelas, kebenaran yang tidak terbantahkan, kebenaran yang tidak meragukan sedikitpun, maka itulah yang disebut dengn kemenangan dalam diskusi logic.
bila kemudian terbukti saya telah meyakini suatu pandangan yang salah, dan dengan jelas terbukti salahnya secara logic, maka itulah kekalahan saya. dan sungguh kekalahan ini sangat menyenangkan, berarti terselamatkannya diri dari "pandangan salah".
Quote from: johanBro CM,
Yg menilai yg diatas udah jelas orang2 yg
BERKOMPETENt,.... dan dari pihak yg Netral.....
udah jelas bukan saya maupun Bro....
Semua cabang olahraga kan juga perlu juri.... begitu juga tinju....
Kalau bro mempertahankan statement diatas....
gw cuma bilang..... ah... org ini terlalu SENSITIF.........
begitu aja!
kalau ada orang mengaku jago karate dengan kemampuan yang tidak terkalahkan, tapi dia tidak pernah membuktikan diri dengan bertarung dengan para jawara lain, itu namanya self proclain. tapi, seorang jawara (pendekar) yang menyatakan dirinya jawara yang tidak pernah terkalahkan dan memang terbukti selama ini banyak pertarungan yang dia menangkan, dan masih sanggup untuk membuktikannya lagi, maka pengakuannya akan kejawaraannya merupakan hal yang benar. tidak peduli apakah orang-orang yang sudah dikalahkan berani mengakuinya atau malu untuk mengakuinya, tetap saja benar dia seorang jawara.
saya sudah berdebat secara langsung dan secara on line. belum ada satupun yang dapat mengalahkan kemampuan saya dalam bidang ilmu logika, kecuali guru saya sendiri. dan ini benar. saya mengaku bahwa saya "tidak tertandingi" dalam ilmu logika. hal ini untuk menyatakan kebenaran bukan kesombongan. dan kalau masih ada orang yang ingin membuktikannya, maka mari silahkan diskusi/debat dengan saya. karena saya sudah rindu untuk dikalahkan.
apa artinya menang dan kalah?
mampu memperlihatkan kebenaran dengan jelas, kebenaran yang tidak terbantahkan, kebenaran yang tidak meragukan sedikitpun, maka itulah yang disebut dengn kemenangan dalam diskusi logic.
bila kemudian terbukti saya telah meyakini suatu pandangan yang salah, dan dengan jelas terbukti salahnya secara logic, maka itulah kekalahan saya. dan sungguh kekalahan ini sangat menyenangkan, berarti terselamatkannya diri dari "pandangan salah".
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))Dalam literatur agama mana pun.. tidak ada ditemukan pernyataan poligami bisa mencapai Nibbana..
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?
Polygami AAG lebih banyak merugikan masyarakat atau tidak ?
contoh :
bagi saya lebih banyak dirugikan....
karna ngak bisa nonton AAG di TV lagi....
padahal dia penceramah yg lumayan baik....
untuk menjawab itu maka survei atau penelitian ilmiah harus dilakukan. saya bukanlah ahlinya.
dan anda berkata, "anda lebih banyak dirugikan." tak masalah, karena anda merasa dirugikan dengan poligami aa gym tidak lantas menjadi otomatis poligami itu sesuatu yang salah. tul gak?
Contoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?Quote from: forteJika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?
kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?
untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.
untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.
hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.
walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.
Bukan spekulasi Om, Ketika Poligami, Melakukan Hubungan Sex tidak menurut Om? atau ada tujuan yang lain?Quote from: forteJika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?
kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?
untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.
untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.
hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.
walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.
Quote from: forteJika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?
kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?
untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.
untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.
hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.
walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.
Boleh tuh :)Quote from: forteJika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?
kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?
untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.
untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.
hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.
walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.
Kalau begitu mari kita mengikutin pola pikir bro CM.....
judul apakah yg akan bro tulis tentang polygami (udah jelas ditinjau dari ilmu logika)?
ok saya tunggu judulnya.
Boleh tuh :)Quote from: forteJika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?
kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?
untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.
untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.
hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.
walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.
Kalau begitu mari kita mengikutin pola pikir bro CM.....
judul apakah yg akan bro tulis tentang polygami (udah jelas ditinjau dari ilmu logika)?
ok saya tunggu judulnya.
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))Dalam literatur agama mana pun.. tidak ada ditemukan pernyataan poligami bisa mencapai Nibbana..
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)
Bahkan dalam Al-Quran sendiri.. cuma disinggung mengenai surga.. dan bukan Nibbana.
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))Dalam literatur agama mana pun.. tidak ada ditemukan pernyataan poligami bisa mencapai Nibbana..
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)
Bahkan dalam Al-Quran sendiri.. cuma disinggung mengenai surga.. dan bukan Nibbana.
justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan manusia di negeri arab, karena disana hanya ada nas dan basyar. tapi, karena akal kita jalan kita mengerti nas dan basyar itu sama dengan manusia dalam bahasa indonesia.
justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan nibbana dalam alQuran, karena dalam alQuran hanya ada Allah dan Rabb. tapi, kalau akal kita jalan, kita mengerti Allah dan rab itu sama dengan nibbana dalam bahasa pali.
apakah kata "nibbana" sama dengan nibbana itu sendiri?
apakah nama "Allah" sama dengan Allah itu sendiri?
tidakkah kita pernah melihat wujud dibalik nama-nama itu?
Anda sudah belajar Buddhism dan Islam dengan complete ?bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))Dalam literatur agama mana pun.. tidak ada ditemukan pernyataan poligami bisa mencapai Nibbana..
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)
Bahkan dalam Al-Quran sendiri.. cuma disinggung mengenai surga.. dan bukan Nibbana.
justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan manusia di negeri arab, karena disana hanya ada nas dan basyar. tapi, karena akal kita jalan kita mengerti nas dan basyar itu sama dengan manusia dalam bahasa indonesia.
justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan nibbana dalam alQuran, karena dalam alQuran hanya ada Allah dan Rabb. tapi, kalau akal kita jalan, kita mengerti Allah dan rab itu sama dengan nibbana dalam bahasa pali.
apakah kata "nibbana" sama dengan nibbana itu sendiri?
apakah nama "Allah" sama dengan Allah itu sendiri?
tidakkah kita pernah melihat wujud dibalik nama-nama itu?
Contoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?
Soalnya menurut saya.. logika dan ilmiah HARUS SINKRON
ini contoh aneh..Quote from: forteContoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?
Soalnya menurut saya.. logika dan ilmiah HARUS SINKRON
a itu b
b itu c
jadi, a itu c
ini benar secara logic. tul enggak?
(harus mengerti dulu kebenaran logic ini, baru kemudian memandingkannya dengan kebenaran ilmiah).
sekarang variabel-varaibel logika diatas kita ganti dengan fakta-fakta ilmiah :
a = nasi
b = sepatu
c = topi
jadi :
nasi itu sepatu
sepatu itu topi
jadi, nasi itu topi
tidak satupun dari 3 pernyataan di atas mengandung kebenaran ilmiah, atau bahkan salah secara ilmiah. tapi tidak satupun salah secara logika. tapi, bila kita menghendaki kebenaran logika ilmiah, maka argumentasi akhirnya harus pernyataan ilmiah.
Poligami pasti ada hubungan sexBro Ryu... koq begitu...................
Hubungan sex Tidak mungkin mencapai nibbana
jadi poligami Tidak mungkin mencapai nibbana 8)
Bener gak =))
Quote from: forteContoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?
Soalnya menurut saya.. logika dan ilmiah HARUS SINKRON
a itu b
b itu c
jadi, a itu c
ini benar secara logic. tul enggak?
(harus mengerti dulu kebenaran logic ini, baru kemudian memandingkannya dengan kebenaran ilmiah).
sekarang variabel-varaibel logika diatas kita ganti dengan fakta-fakta ilmiah :
a = nasi
b = sepatu
c = topi
jadi :
nasi itu sepatu
sepatu itu topi
jadi, nasi itu topi
tidak satupun dari 3 pernyataan di atas mengandung kebenaran ilmiah, atau bahkan salah secara ilmiah. tapi tidak satupun salah secara logika. tapi, bila kita menghendaki kebenaran logika ilmiah, maka argumentasi akhirnya harus pernyataan ilmiah.
saya kurang sependapat bro..
pemikiran logic bisa ada kalau berwawasan..
apakah wawasan yang bro candra miliki sekarang sudah bisa menentukan bagaimana seseorang bisa mencapai Nibbana ?
Jika belum bisa.. maka statement poligami bisa mencapai Nibbana menurut saya hanyalah berupa pendapat belaka..
kita sekarang lagi berdiskusi..Quote from: fortesaya kurang sependapat bro..
pemikiran logic bisa ada kalau berwawasan..
apakah wawasan yang bro candra miliki sekarang sudah bisa menentukan bagaimana seseorang bisa mencapai Nibbana ?
Jika belum bisa.. maka statement poligami bisa mencapai Nibbana menurut saya hanyalah berupa pendapat belaka..
memang benar. oleh karena itu, saya perna katakan, pengetahuan ilmiah itu bagaikan tanggap pertama dari tiga tangga kebenaran. adalah mustahil bagi manusia mengenali kebenaran-kebenaran pada tingkat yang lebih tinggi tanpa melalui tahapan-tahapan. sebelum logika, tentunya ada hal yang harus difahami dalam kebenaran ilmiah. logika ilmiah berarti mengkalkulasikan kebenaran-kebenaran ilmiah yang dapat diketahuinya.
pernyataan saya itu mau anda nilai pendapat belaka, silahkan! atau anda mau menyelidiki keberannya, silahkan! saya tidak keberatan. anda kan punya kehendak bebas. tul gak?
Quote from: forteContoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?
Soalnya menurut saya.. logika dan ilmiah HARUS SINKRON
a itu b
b itu c
jadi, a itu c
ini benar secara logic. tul enggak?
(harus mengerti dulu kebenaran logic ini, baru kemudian memandingkannya dengan kebenaran ilmiah).
sekarang variabel-varaibel logika diatas kita ganti dengan fakta-fakta ilmiah :
a = nasi
b = sepatu
c = topi
jadi :
nasi itu sepatu
sepatu itu topi
jadi, nasi itu topi
tidak satupun dari 3 pernyataan di atas mengandung kebenaran ilmiah, atau bahkan salah secara ilmiah. tapi tidak satupun salah secara logika. tapi, bila kita menghendaki kebenaran logika ilmiah, maka argumentasi akhirnya harus pernyataan ilmiah.
Bro CM,
mataku mulai kabur.........(capek)...
kita bahas
nasi
sepatu
topi...
atau
kembalik ke POLYGAMIIIIIIIIII ???
trims...
Quote from: forteContoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?
Soalnya menurut saya.. logika dan ilmiah HARUS SINKRON
a itu b
b itu c
jadi, a itu c
ini benar secara logic. tul enggak?
(harus mengerti dulu kebenaran logic ini, baru kemudian memandingkannya dengan kebenaran ilmiah).
sekarang variabel-varaibel logika diatas kita ganti dengan fakta-fakta ilmiah :
a = nasi
b = sepatu
c = topi
jadi :
nasi itu sepatu
sepatu itu topi
jadi, nasi itu topi
tidak satupun dari 3 pernyataan di atas mengandung kebenaran ilmiah, atau bahkan salah secara ilmiah. tapi tidak satupun salah secara logika. tapi, bila kita menghendaki kebenaran logika ilmiah, maka argumentasi akhirnya harus pernyataan ilmiah.
Bro CM,
mataku mulai kabur.........(capek)...
kita bahas
nasi
sepatu
topi...
atau
kembalik ke POLYGAMIIIIIIIIII ???
trims...
komentar anda ini akan saya catat dalam database saya, untuk kepentingan penelitian ilmiah, untuk mengetahui seberapa sulit orang memahami cara berpikir logic.
Selain ilmu2 lainnya...............
tak kalah penting adalah
ilmu BERPIKIR JERNIH............(clear thinking).....
saya lagi menunggu judul..........Polygami!............
trims sebelumnya
kita sekarang lagi berdiskusi..
jangan sampe.. ya udah.. menurut saya A.. kalau Anda gak percaya A ya udah.. mana diskusinya ?
Selain ilmu2 lainnya...............
tak kalah penting adalah
ilmu BERPIKIR JERNIH............(clear thinking).....
saya lagi menunggu judul..........Polygami!............
trims sebelumnya
ok.. tolong bro.. jelasin yang a.. b.. dan c.. dan bagaimana jika saya ganti jadi anggrek, tanaman, dan makluk hidup..Quote from: fortekita sekarang lagi berdiskusi..
jangan sampe.. ya udah.. menurut saya A.. kalau Anda gak percaya A ya udah.. mana diskusinya ?
di sini, saya ingin bertukar pikiran, saling memahamkan. saya ingin memahami kebenaran yang anda fahami, dan juga ingin menjelaskan kebenaran yang saya fahami. agar semua itu berjalan lancar, tentu ada aturannya. salah satu aturannya adalah niat dan usaha untuk menyelidiki. saya akan menyelidiki bagaimana kebenaran yang anda fahami. tapi, saya mempersilahkan pilihan anda dalam arti "saya tidak memaksa anda untuk memiliki niat dan usaha untuk menyelidiki kebenaran ini". saya hanya akan membantu meluruskan pandangan orang yang memang memiliki niat dan usaha untuk meluruskan padangan dirinya sendiri dan orang lain dengan cara yang teratur. itu saja.
Poligami pasti ada hubungan sex
Hubungan sex Tidak mungkin mencapai nibbana
jadi poligami Tidak mungkin mencapai nibbana 8)
Bener gak =))
Poligami pasti ada hubungan sex
Hubungan sex Tidak mungkin mencapai nibbana
jadi poligami Tidak mungkin mencapai nibbana 8)
Bener gak =))
poligami pasti ada hubungan seks <-- ini benar/true
hubungan seks tidak mungkin mencapai nibbana <-- ini salah/false
poligami tidak mungkin mencapai nibbana <-- salah/false
true + false = false
(http://www.capitolhillblue.com/artman/uploads/082006polygamy_001.jpg)
Kenapa cewek tsb memegang poster tsb?
1. Anak dari panti asuhan
2. Akibat dari POLYGAMI
3. .......
apakah dia bahagia?
Poligami pasti ada hubungan sex
Hubungan sex Tidak mungkin mencapai nibbana
jadi poligami Tidak mungkin mencapai nibbana 8)
Bener gak =))
poligami pasti ada hubungan seks <-- ini benar/true
hubungan seks tidak mungkin mencapai nibbana <-- ini salah/false
poligami tidak mungkin mencapai nibbana <-- salah/false
true + false = false
JAdi judul yg Bro pilih apa?
Seberapa jauh Faktor SEX (kebutuhan) mempengaruhi berPOLIGAMI (perbanyak isteri)?
senangnya bro kalau kata SEX... nongol..... moga2 ngak kena sensor....
Poligami pasti ada hubungan sex
Hubungan sex Tidak mungkin mencapai nibbana
jadi poligami Tidak mungkin mencapai nibbana 8)
Bener gak =))
**1 poligami pasti ada hubungan seks <-- ini benar/true
hubungan seks tidak mungkin mencapai nibbana <-- ini salah/false
poligami tidak mungkin mencapai nibbana <-- salah/false
true + false = false
Quote from: forteContoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?
Soalnya menurut saya.. logika dan ilmiah HARUS SINKRON
a itu b
b itu c
jadi, a itu c
ini benar secara logic. tul enggak?
(harus mengerti dulu kebenaran logic ini, baru kemudian memandingkannya dengan kebenaran ilmiah).
sekarang variabel-varaibel logika diatas kita ganti dengan fakta-fakta ilmiah :
a = nasi
b = sepatu
c = topi
jadi :
nasi itu sepatu
sepatu itu topi
jadi, nasi itu topi
tidak satupun dari 3 pernyataan di atas mengandung kebenaran ilmiah, atau bahkan salah secara ilmiah. tapi tidak satupun salah secara logika. tapi, bila kita menghendaki kebenaran logika ilmiah, maka argumentasi akhirnya harus pernyataan ilmiah.
memang kalau dilihat bisa dibandingkan, tapi begini :
Meditasi kalau dilakukan dengan benar menurut om chandra bisa mencapai nibbana tidak?
Poligami khan hal yang berbeda lho Smiley apabila dilakukan dengan benarpun apa yakin bisa mencapai Nibbana?
Orang menolak Meditasi karena dia tidak menginginkan atau mempercayai Nibbana Smiley
Orang Menolak Poligami karena poligami bisa timbul masalah baru lho dan apa bisa mencapai Nibbana
Quote from: johanJAdi judul yg Bro pilih apa?
Seberapa jauh Faktor SEX (kebutuhan) mempengaruhi berPOLIGAMI (perbanyak isteri)?
senangnya bro kalau kata SEX... nongol..... moga2 ngak kena sensor....
saya tidak akan membuat judul seperti yang anda inginkan, kecuali bila anda mau mengikuti semua aturan diskusi yang saya ajukan.
bagaimana dengan ini :
emas itu kuning
kuning itu (maaf)t**k
jadi,emas itu t**k
hhmm,benar juga yach..jadi aneh ini..
Poligami pasti ada hubungan sex
Hubungan sex Tidak mungkin mencapai nibbana
jadi poligami Tidak mungkin mencapai nibbana 8)
Bener gak =))
poligami pasti ada hubungan seks <-- ini benar/true
hubungan seks tidak mungkin mencapai nibbana <-- ini salah/false
poligami tidak mungkin mencapai nibbana <-- salah/false
true + false = false
Quote from: vathenabagaimana dengan ini :
emas itu kuning
kuning itu (maaf)t**k
jadi,emas itu t**k
hhmm,benar juga yach..jadi aneh ini..
bergantung kepada universalitas term pernyataan kedua "kuning itu t**k", kalau bersifat universal, maka kesimpulan itu benar. tapi, jika term itu bersifat particular, maka kesimpulan tersebut salah.
Quote from: vathenabagaimana dengan ini :
emas itu kuning
kuning itu (maaf)t**k
jadi,emas itu t**k
hhmm,benar juga yach..jadi aneh ini..
bergantung kepada universalitas term pernyataan kedua "kuning itu taik", kalau bersifat universal, maka kesimpulan itu benar. tapi, jika term itu bersifat particular, maka kesimpulan tersebut salah.
Bro CM,
ya tinggal tulis aturan2nya aja.... (ringkas dan jelas)..........
tapi jangan peraturan
no.1................ (tidak boleh mengetik)......
no. 2............... setiap jawaban harus menunggu satu jam
ok.... silahkan posting peraturannya....
"poligami menuntun ke arah nibbana"
Quote from: johanBro CM,
ya tinggal tulis aturan2nya aja.... (ringkas dan jelas)..........
tapi jangan peraturan
no.1................ (tidak boleh mengetik)......
no. 2............... setiap jawaban harus menunggu satu jam
ok.... silahkan posting peraturannya....
jadi, anda mau membahas tentang "poligami menuntun ke arah nibbana" ya?
kalau anda sudah siap, saya akan membuatkan treadnya.
Quote from: johanBro CM,
ya tinggal tulis aturan2nya aja.... (ringkas dan jelas)..........
tapi jangan peraturan
no.1................ (tidak boleh mengetik)......
no. 2............... setiap jawaban harus menunggu satu jam
ok.... silahkan posting peraturannya....
jadi, anda mau membahas tentang "poligami menuntun ke arah nibbana" ya?
kalau anda sudah siap, saya akan membuatkan treadnya.
Bro......... gw pernah makan kepiting
satu BASKOM............
dan b***k saya warnanya
BIRU..........
siapa yg bilang t**k itu kuning..............
Jadi sebenarnya warnanya B***K.... itu bisa
kita atur koq................
mau coba?
Quote"poligami menuntun ke arah nibbana"
Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?
Trims...
'lam kenal...
Namo Buddhaya... _/\_ ...
pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?Quote from: ryuom chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana
alasannya?
Quote from: johanBro......... gw pernah makan kepiting
satu BASKOM............
dan b***k saya warnanya
BIRU..........
siapa yg bilang t**k itu kuning..............
Jadi sebenarnya warnanya B***K.... itu bisa
kita atur koq................
mau coba?
sebegitu sulitnya kah bagi anda untuk mengerti apa yang dimaksud dengan kebenaran logic?
saya sudah bilang, logika ini adalah masala sintaksis kalimat bukan soal kebenaran ilmiah.
Quotenibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.
ya uda deh nanya om chandra.
gimana caranya supaya saya poligami dan masuk nibbana? :D
dapet darimana referensi di atas??Quote"poligami menuntun ke arah nibbana"
Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?
Trims...
'lam kenal...
Namo Buddhaya... _/\_ ...pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?Quote from: ryuom chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana
alasannya?
nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.
jika poligami menuntun ke arah nibbana...................................
rame2 yuk kita berpoligami,ngpn lagi susah2.
atau ikut agama tetangga yang mengizinkan poligami.
Cara untuk mencapai Nibbana adalah dengan mempraktekkan sendiri Jalan Mulia Berunsur Delapan, yaitu:
1. Pengertian Benar (Samma ditthi)
2. Pikiran Benar (Samma sankappa)
3. Ucapan Benar (Samma vaca)
4. Perbuatan Benar (Samma kammanta)
5. Penghidupan/Mata Pencaharian Benar (Samma ajiva)
6. Usaha/Daya Upaya Benar (Samma vayama)
7. Perhatian Benar (Samma sati)
8. Konsentrasi/Meditasi Benar (Samma samadhi)
Poligami apa termasuk di ^^ gak? yang mana yak ?
Quote"poligami menuntun ke arah nibbana"
Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?
Trims...
'lam kenal...
Namo Buddhaya... _/\_ ...pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?Quote from: ryuom chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana
alasannya?
nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.
jika poligami menuntun ke arah nibbana...................................
rame2 yuk kita berpoligami,ngpn lagi susah2.
atau ikut agama tetangga yang mengizinkan poligami.
memang semudah itu orang berpoligami?
diantara 1000 orang muslim, mungkin cuma satu orang yang berpoligami. dan diantara 1000 orang yang berpoligami, mungkin cuma satu orang yang berpoligami dengan benar, yang dapat menjadikan poligami sebagai bagian dari meditasinya.
dapet darimana referensi di atas??
Kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana. Istilah Nibbana secara harfiah berarti 'padam', serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin. Sang Buddha, juga menggunakan ungkapan-ungkapan lain unyuk menggambarkan keadaan ini - kelanggengan (amata), Pernaungan Yang Aman (khema), Kedamaian (santa), Perlindungan (tana), Kebahagiaan Tertinggi (paramam sukham), Penghancuran Keinginan rendah (tanhakkhaya), Keabadian (dhura).
Poligami = istri lebih dari 1
istri lebih dari 1 = serakah
Poligami=serakah =))
nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.
jika poligami menuntun ke arah nibbana...................................
rame2 yuk kita berpoligami,ngpn lagi susah2.
atau ikut agama tetangga yang mengizinkan poligami.
memang semudah itu orang berpoligami?
diantara 1000 orang muslim, mungkin cuma satu orang yang berpoligami. dan diantara 1000 orang yang berpoligami, mungkin cuma satu orang yang berpoligami dengan benar, yang dapat menjadikan poligami sebagai bagian dari meditasinya.
Poligami menurut aye itu ada unsur serakah, kegelapan batin, jadi masuk logika gak masak bisa nibbana :))
jika poligami menuntun ke arah nibbana...................................
rame2 yuk kita berpoligami,ngpn lagi susah2.
atau ikut agama tetangga yang mengizinkan poligami.
memang semudah itu orang berpoligami?
diantara 1000 orang muslim, mungkin cuma satu orang yang berpoligami. dan diantara 1000 orang yang berpoligami, mungkin cuma satu orang yang berpoligami dengan benar, yang dapat menjadikan poligami sebagai bagian dari meditasinya.
Kalau yg namanya Nyoblos............
monyet, anjing, babi................ ngak diajarin
juga udah bisah nyoblos............
apa lagi ayam............. gila tuh ... satu hari
semua betina2 dinaiki.........
Bagaimana dgn manusia.......... ya sama
itu Instict........(ilmu yg ngak usah diajarin... bisa sendiri...
begitu koq Bro CM bilang itu sulit............gimana sih...
makanya jangan MENYESATKAN kita2 deh)
kalau begitu waktu mau minta izin sama istri untuk berpoligami tinggal bilang gini,
suami : "Istriku,bolehkah saya berpoligami?"
istri : "apa??apakah saya tidak cantik lagi?apakah kamu tidak mencintai saya lagi?"
suami : "bukan begitu istriku,tapi poligami menuntun ke arah nibbana."
wohhh......... ??? ??? ??? ??? ???
Quote from: ryudapet darimana referensi di atas??
Kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana. Istilah Nibbana secara harfiah berarti 'padam', serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin. Sang Buddha, juga menggunakan ungkapan-ungkapan lain unyuk menggambarkan keadaan ini - kelanggengan (amata), Pernaungan Yang Aman (khema), Kedamaian (santa), Perlindungan (tana), Kebahagiaan Tertinggi (paramam sukham), Penghancuran Keinginan rendah (tanhakkhaya), Keabadian (dhura).
marilah kita panggil sepuluh orang kawan untuk bertemu dengan ryu. besok, dia suruh mendeskripsikan "apa dan bagaimana itu ryu?" apakah ke 10 orang itu akan menggambarkan ryu dengan bahasa yang sama?
hanya orang yang belum pernah bertemu dengan ryu saja yang tidak berani menggambarkan dengan kata-kata yang berbeda. dia akan selalu mengutup kata-kata orang lain untuk menggambarkan bagaimana itu seorang ryu. renungkanlah!
Setidaknya untuk menggambarkan Nibbana kita bisa melihat dari panduan yang menemukan toh, dari sumber yang lebih dekat, bukan dari sumber yang lain, apalagi menyambung2 kan seperti 2 orang buta yang masing2 di suruh memegang benda yang berbeda, menurut anda apakah akan ada titik temu? :)Quote from: ryudapet darimana referensi di atas??
Kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana. Istilah Nibbana secara harfiah berarti 'padam', serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin. Sang Buddha, juga menggunakan ungkapan-ungkapan lain unyuk menggambarkan keadaan ini - kelanggengan (amata), Pernaungan Yang Aman (khema), Kedamaian (santa), Perlindungan (tana), Kebahagiaan Tertinggi (paramam sukham), Penghancuran Keinginan rendah (tanhakkhaya), Keabadian (dhura).
marilah kita panggil sepuluh orang kawan untuk bertemu dengan ryu. besok, dia suruh mendeskripsikan "apa dan bagaimana itu ryu?" apakah ke 10 orang itu akan menggambarkan ryu dengan bahasa yang sama?
hanya orang yang belum pernah bertemu dengan ryu saja yang tidak berani menggambarkan dengan kata-kata yang berbeda. dia akan selalu mengutup kata-kata orang lain untuk menggambarkan bagaimana itu seorang ryu. renungkanlah!
kalau begitu waktu mau minta izin sama istri untuk berpoligami tinggal bilang gini,
suami : "Istriku,bolehkah saya berpoligami?"
istri : "apa??apakah saya tidak cantik lagi?apakah kamu tidak mencintai saya lagi?"
suami : "bukan begitu istriku,tapi poligami menuntun ke arah nibbana."
wohhh......... ??? ??? ??? ??? ???
Oh tidak......... gw poligami karna gw sangat sayang padamu........
dan semangkin sayang.................
jadi mulai besok...............
si TUKIYEM bisa bantu mama jemur, cuci, masak....
dan malamnya.....bisa pijat kita berdua.....bukankah lebih baik?
Lagi pula sekarang jajan diluar mahal.......... soto aja 10ribu....
yg 3ribu itu udah ngak ada!!!!!!!!!!!
Lalu saya juga ingin menanyakan tentang 'definisi' Dhamma menurut anda?
Mas, orang berpoligami itu sudah jelas khan merasa istri 1 belum cukup :) Kalau misalnya ada dalil2 yang lain itu hanya pembenaran untuk memuluskan jalannya lho :)
jika poligami menuntun ke arah nibbana...................................
rame2 yuk kita berpoligami,ngpn lagi susah2.
atau ikut agama tetangga yang mengizinkan poligami.
memang semudah itu orang berpoligami?
diantara 1000 orang muslim, mungkin cuma satu orang yang berpoligami. dan diantara 1000 orang yang berpoligami, mungkin cuma satu orang yang berpoligami dengan benar, yang dapat menjadikan poligami sebagai bagian dari meditasinya.
Kalau yg namanya Nyoblos............
monyet, anjing, babi................ ngak diajarin
juga udah bisah nyoblos............
apa lagi ayam............. gila tuh ... satu hari
semua betina2 dinaiki.........
Bagaimana dgn manusia.......... ya sama
itu Instict........(ilmu yg ngak usah diajarin... bisa sendiri...
begitu koq Bro CM bilang itu sulit............gimana sih...
makanya jangan MENYESATKAN kita2 deh)
pertama, jika orang ingin berpoligami itu harus memastikan bahwa dirinya melakukan hal itu bukan atas dasar "keserakahan", akan tetapi karena harapannya akan suatu tujuan yang mulia, yaitu nibbana. sebab sedikit saya keserakahan itu muncl di dalam dirinya dan menjadi sebab dirinya melakukan poligami, maka poligami-nya menjadi sesuatu yang sia-sia belaka, dan jalan mencapai nibbana akan tertutup. ini syarat yang pertama. mampukah anda memenuhi syarat pertama ini?
"poligami menuntun ke arah nibbana"
diantara 1000 orang muslim, mungkin cuma satu orang yang berpoligami. dan diantara 1000 orang yang berpoligami, mungkin cuma satu orang yang berpoligami dengan benar, yang dapat menjadikan poligami sebagai bagian dari meditasinya.
10 langkah mudah mencapai nibbana dgn berpolygamiBro dimohon jangan ada unsur2 menghina lho nanti di marahi bisa2 dikarantina nih :))
(utk Muslim maupun Buddhist)
oleh.... Prof. Dr. PhD, Ir. Chandra Mukti...Msc, Mba
Sang Buddha dengan jelas mengajarkan utk melepas dan utk hidup selibat bagi bhikkhu. Kalau arahnya sudah berlawanan, yah pasti tidak akan sama walaupun bukan bhikkhu. Kalau tidak para bhikkhu tentu tidak hidup selibat, bahka disarankan poligami.inti disini kata om chandra, "ada" poligami yang bisa menuntun ke nibbana :)
Mas, orang berpoligami itu sudah jelas khan merasa istri 1 belum cukup :) Kalau misalnya ada dalil2 yang lain itu hanya pembenaran untuk memuluskan jalannya lho :)
jika poligami menuntun ke arah nibbana...................................
rame2 yuk kita berpoligami,ngpn lagi susah2.
atau ikut agama tetangga yang mengizinkan poligami.
memang semudah itu orang berpoligami?
diantara 1000 orang muslim, mungkin cuma satu orang yang berpoligami. dan diantara 1000 orang yang berpoligami, mungkin cuma satu orang yang berpoligami dengan benar, yang dapat menjadikan poligami sebagai bagian dari meditasinya.
Kalau yg namanya Nyoblos............
monyet, anjing, babi................ ngak diajarin
juga udah bisah nyoblos............
apa lagi ayam............. gila tuh ... satu hari
semua betina2 dinaiki.........
Bagaimana dgn manusia.......... ya sama
itu Instict........(ilmu yg ngak usah diajarin... bisa sendiri...
begitu koq Bro CM bilang itu sulit............gimana sih...
makanya jangan MENYESATKAN kita2 deh)
pertama, jika orang ingin berpoligami itu harus memastikan bahwa dirinya melakukan hal itu bukan atas dasar "keserakahan", akan tetapi karena harapannya akan suatu tujuan yang mulia, yaitu nibbana. sebab sedikit saya keserakahan itu muncl di dalam dirinya dan menjadi sebab dirinya melakukan poligami, maka poligami-nya menjadi sesuatu yang sia-sia belaka, dan jalan mencapai nibbana akan tertutup. ini syarat yang pertama. mampukah anda memenuhi syarat pertama ini?
jika orang ingin berpoligami itu harus memastikan bahwa dirinya melakukan hal itu bukan atas dasar "keserakahan"
Sang Buddha dengan jelas mengajarkan utk melepas dan utk hidup selibat bagi bhikkhu. Kalau arahnya sudah berlawanan, yah pasti tidak akan sama walaupun bukan bhikkhu. Kalau tidak para bhikkhu tentu tidak hidup selibat, bahka disarankan poligami.
Quote from: ryudapet darimana referensi di atas??
Kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana. Istilah Nibbana secara harfiah berarti 'padam', serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin. Sang Buddha, juga menggunakan ungkapan-ungkapan lain unyuk menggambarkan keadaan ini - kelanggengan (amata), Pernaungan Yang Aman (khema), Kedamaian (santa), Perlindungan (tana), Kebahagiaan Tertinggi (paramam sukham), Penghancuran Keinginan rendah (tanhakkhaya), Keabadian (dhura).
marilah kita panggil sepuluh orang kawan untuk bertemu dengan ryu. besok, dia suruh mendeskripsikan "apa dan bagaimana itu ryu?" apakah ke 10 orang itu akan menggambarkan ryu dengan bahasa yang sama?
hanya orang yang belum pernah bertemu dengan ryu saja yang tidak berani menggambarkan dengan kata-kata yang berbeda. dia akan selalu mengutup kata-kata orang lain untuk menggambarkan bagaimana itu seorang ryu. renungkanlah!
bagaimana dengan 8 jalan utama yang harus kita lakukan agar mencapai nibbana?
salah satunya tidak disebutkan poligami loh ko CM.
mungkin Sang Buddha lupa,.
jadi kalau ditinjau dari ilmu LOGIKA anda,...
apakah polygami AAG udah benar? (keseluruhan, procedure, eksekusi, perencanaan, dan output) ?
coba jelaskan dgn detail ?
apa artinya semua TV2 tidak menyiarkan ceramah AAG?
jangan2 banyak yg salah TAFSIR..........
trims sebelumnya
nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.
dalam bahasa indonesia tidak ada padanan kata untuk dhamma, atau mungkin saya belum menemukan padanan katanya. tapi dhamma itu meliputi faktor-faktor batin seperti faktor-faktor mental negatif, faktor-faktor mental positif, faktor mental netral, 7 faktor pencerahan, nivarana, 17 proses kesadadaran, dll. dhamma adalah hukum kebenaran yang dapat dilihat di dalam tubuh-mental setiap manusia.
Singkat kata.. Poligami lebih banyak menyebabkan masalah, setidaknya pertengkaran antaristri..
Bisa dibuat pooling.. adakah wanita yang ingin dipoligami ?
Bisa dibuat pooling.. adakah wanita yang ingin dipoligami ?
Sedangkan meditasi itu lebih mengarah ke individu..
Bisa juga dibuat pooling.. adakah wanita ingin bermeditasi ?
Sang Buddha dengan jelas mengajarkan utk melepas dan utk hidup selibat bagi bhikkhu. Kalau arahnya sudah berlawanan, yah pasti tidak akan sama walaupun bukan bhikkhu. Kalau tidak para bhikkhu tentu tidak hidup selibat, bahka disarankan poligami.
saya tahu itu.
sang budha menjelaskan tentang 7 belenggu seksualitas, yang beliau tidak menyatakan dirinya tercerahkan sepenuhnya sebelum 7 belenggu seksualitas itu benar-benar lenyap dari dirinya. artinya, siapapun yang masih memiliki salah satu dari belenggu seksualitas, maka dia tidak akan menjadi "yang tercerahkan sepenuhnya".
dan ini jangan disalah artikan dengan "yang beristri berarti masih memiliki salah satu dari 7 belenggu seksualitas". perhatikan bahwa sang budha pun tidak pernah menyatakan demikian.
beliau mengajarkan hidup selibat bagi bikhu. ni jelas benar. adalah tidak pantas dan tidak dibenarkan bagi seorang bikhu untuk terikat dengan kehidupan rumah tangga. tapi ini jangan diartikan bahwa seorang perumah tangga tidak akan mampu mencapai realitas tertinggi, yaitu nibbana. perhatikan sang budha pun tidak pernah menyatakan "selama orang masih memiliki istri, mustahil mencapai nibbana." bahkan saya jamin bahwa sang budha pun tidak mungkin menyatakan "siapapun yang masih melakukan hubungan seks, maka mustahil baginya mencapai kesucian." kalau ada pernyataan serupa itu dari sang budha, tolong pm-kan ke saya!
Aduuuhhh lama banget........????
apa Bro mau ganti judul................
5 tanda2 DUKUN Cabul dan
3 cara dasyat menghindarinya....
Quote from: ryudapet darimana referensi di atas??
Kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana. Istilah Nibbana secara harfiah berarti 'padam', serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin. Sang Buddha, juga menggunakan ungkapan-ungkapan lain unyuk menggambarkan keadaan ini - kelanggengan (amata), Pernaungan Yang Aman (khema), Kedamaian (santa), Perlindungan (tana), Kebahagiaan Tertinggi (paramam sukham), Penghancuran Keinginan rendah (tanhakkhaya), Keabadian (dhura).
marilah kita panggil sepuluh orang kawan untuk bertemu dengan ryu. besok, dia suruh mendeskripsikan "apa dan bagaimana itu ryu?" apakah ke 10 orang itu akan menggambarkan ryu dengan bahasa yang sama?
hanya orang yang belum pernah bertemu dengan ryu saja yang tidak berani menggambarkan dengan kata-kata yang berbeda. dia akan selalu mengutup kata-kata orang lain untuk menggambarkan bagaimana itu seorang ryu. renungkanlah!
bagaimana dengan 8 jalan utama yang harus kita lakukan agar mencapai nibbana?
salah satunya tidak disebutkan poligami loh ko CM.
mungkin Sang Buddha lupa,.
bisa anda tulis di sini satu persatunya, 8 jalan utama tersebut?
Aduuuhhh lama banget........????
apa Bro mau ganti judul................
5 tanda2 DUKUN Cabul dan
3 cara dasyat menghindarinya....
kok kamu gak sabaran sih?
nyante aja bro,...kan saya sambil kerja! ni lagi setting LAN, gw ada kesulitan.
[at] allaye juga ah , cape euy kaga ada abisnya :))
maaf, saya agak terlambat memberi jawaban karena :
1. saya sambil kerja
2. saya dikeroyok ni :)), kan repot jawabnya.
tapi, tanks atas komentar-komentarnya. besk kita terusin lagi. saya off dulu!
[at] allaye juga ah , cape euy kaga ada abisnya :))
maaf, saya agak terlambat memberi jawaban karena :
1. saya sambil kerja
2. saya dikeroyok ni :)), kan repot jawabnya.
tapi, tanks atas komentar-komentarnya. besk kita terusin lagi. saya off dulu!
pengen juga seh :)) (serakah mode=on)[at] allaye juga ah , cape euy kaga ada abisnya :))
maaf, saya agak terlambat memberi jawaban karena :
1. saya sambil kerja
2. saya dikeroyok ni :)), kan repot jawabnya.
tapi, tanks atas komentar-komentarnya. besk kita terusin lagi. saya off dulu!
Ngomong2.... Ryu berpolygami ngak? soalnya avatar tsb twins lho!
funny.. need u here.. >:Dpengen juga seh :)) (serakah mode=on)[at] allaye juga ah , cape euy kaga ada abisnya :))
maaf, saya agak terlambat memberi jawaban karena :
1. saya sambil kerja
2. saya dikeroyok ni :)), kan repot jawabnya.
tapi, tanks atas komentar-komentarnya. besk kita terusin lagi. saya off dulu!
Ngomong2.... Ryu berpolygami ngak? soalnya avatar tsb twins lho!
Moddddfunny.. need u here.. >:Dpengen juga seh :)) (serakah mode=on)[at] allaye juga ah , cape euy kaga ada abisnya :))
maaf, saya agak terlambat memberi jawaban karena :
1. saya sambil kerja
2. saya dikeroyok ni :)), kan repot jawabnya.
tapi, tanks atas komentar-komentarnya. besk kita terusin lagi. saya off dulu!
Ngomong2.... Ryu berpolygami ngak? soalnya avatar tsb twins lho!
jgn2 om chandra mau pake contoh nanti J krisnamurti :))
[at] ReenziaTambahan lagi ah Kecanduan menyebabkan poligami lagi =))
Tambahan lagi, hubungan intm menyebabkan kecanduan... (kae nasi putih dan air putih) :P
kesimpulannyajadi paticasamapada =))
hubungan intim >> kecanduan >> kemelekatan >> ketagihan >> poligami :))
[at] bro ryuHukum Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan =))
paticasampada itu apa?
mungkin gk kalo keterbergantungan itu dihindariLah kalo gitu buat apa poligami ?
misalnya seseorg mengakui telah beristri tapi tak melekat pada istrinya atau bahkan
bisa secara langsung tak melekat sama sekali terhadap hubungan intim?
[at] upasaka
tapi dengan catatan dia tak lagi hidup bersama istrinya, dan tentu saja tak berhubungan intim
itu mah cm status duank :hammer:
maksud saia emanknya ada org yg secara rutin melakukan hubungan intim
tus bisa langsung tiba-tiba lepas dari keinginan itu? yg bisa langsung tak melakukan hubungan sama sekali?
[at] hendrako
apa ada yg bisa mencapai nibbana sambilan tetap berumah tangga?
Sang Buddha dengan jelas mengajarkan utk melepas dan utk hidup selibat bagi bhikkhu. Kalau arahnya sudah berlawanan, yah pasti tidak akan sama walaupun bukan bhikkhu. Kalau tidak para bhikkhu tentu tidak hidup selibat, bahka disarankan poligami.
saya tahu itu.
sang budha menjelaskan tentang 7 belenggu seksualitas, yang beliau tidak menyatakan dirinya tercerahkan sepenuhnya sebelum 7 belenggu seksualitas itu benar-benar lenyap dari dirinya. artinya, siapapun yang masih memiliki salah satu dari belenggu seksualitas, maka dia tidak akan menjadi "yang tercerahkan sepenuhnya".
dan ini jangan disalah artikan dengan "yang beristri berarti masih memiliki salah satu dari 7 belenggu seksualitas". perhatikan bahwa sang budha pun tidak pernah menyatakan demikian.
beliau mengajarkan hidup selibat bagi bikhu. ni jelas benar. adalah tidak pantas dan tidak dibenarkan bagi seorang bikhu untuk terikat dengan kehidupan rumah tangga. tapi ini jangan diartikan bahwa seorang perumah tangga tidak akan mampu mencapai realitas tertinggi, yaitu nibbana. perhatikan sang budha pun tidak pernah menyatakan "selama orang masih memiliki istri, mustahil mencapai nibbana." bahkan saya jamin bahwa sang budha pun tidak mungkin menyatakan "siapapun yang masih melakukan hubungan seks, maka mustahil baginya mencapai kesucian." kalau ada pernyataan serupa itu dari sang budha, tolong pm-kan ke saya!
...
[1] "There is the case of the monk who dwells in dependence on a certain village or town. Early in the morning, having put on his robes and carrying his bowl & outer robe, he goes into the village or town for alms — with his body, speech, & mind unprotected, with mindfulness unestablished, with his sense faculties unguarded. There he sees a woman improperly dressed or half-naked. As he sees her improperly dressed or half-naked, lust ravages his mind. With his mind ravaged by lust, he — without renouncing the training, without declaring his weakness — engages in sexual intercourse. This individual, I tell you, is like the warrior who — taking his sword & shield, strapping on his bow & quiver — goes down into the thick of battle. There in the battle he strives & makes effort. But while he is striving & making an effort, his opponents strike him down and finish him off. Some individuals are like this. This is the first type of warrior-like individual who can be found existing among the monks.
"Tell the danger, dear sir,
for one given over
to sexual intercourse.
Having heard your teaching,
we'll train in seclusion."
The Buddha:
"In one given over
to sexual intercourse,
the teaching's confused
and he practices wrongly:
this is ignoble
in him.
Whoever once went alone,
but then resorts
to sexual intercourse
— like a carriage out of control —
is called vile in the world,
a person run-of-the-mill.
His earlier honor & dignity:
lost.
Seeing this,
he should train himself
to abandon sexual intercourse.
Overcome by resolves,
he broods
like a miserable wretch.
Hearing the scorn of others,
he's chagrined.
He makes weapons,
attacked by the words of others.
This, for him, is a great entanglement.
He
sinks
into lies.
They thought him wise
when he committed himself
to the life alone,
but now that he's given
to sexual intercourse
they declare him a fool.
Seeing these drawbacks, the sage
here — before & after —
stays firm in the life alone;
doesn't resort to sexual intercourse;
would train himself
in seclusion —
this, for the noble ones, is
supreme.
He wouldn't, because of that,
think himself
better than others:
He's on the verge
of Unbinding.
People enmeshed
in sensual pleasures,
envy him: free,
a sage
leading his life
unconcerned for sensual pleasures
— one who's crossed over the flood."
Sang Buddha dengan jelas mengajarkan utk melepas dan utk hidup selibat bagi bhikkhu. Kalau arahnya sudah berlawanan, yah pasti tidak akan sama walaupun bukan bhikkhu. Kalau tidak para bhikkhu tentu tidak hidup selibat, bahka disarankan poligami.
saya tahu itu.
sang budha menjelaskan tentang 7 belenggu seksualitas, yang beliau tidak menyatakan dirinya tercerahkan sepenuhnya sebelum 7 belenggu seksualitas itu benar-benar lenyap dari dirinya. artinya, siapapun yang masih memiliki salah satu dari belenggu seksualitas, maka dia tidak akan menjadi "yang tercerahkan sepenuhnya".
dan ini jangan disalah artikan dengan "yang beristri berarti masih memiliki salah satu dari 7 belenggu seksualitas". perhatikan bahwa sang budha pun tidak pernah menyatakan demikian.
beliau mengajarkan hidup selibat bagi bikhu. ni jelas benar. adalah tidak pantas dan tidak dibenarkan bagi seorang bikhu untuk terikat dengan kehidupan rumah tangga. tapi ini jangan diartikan bahwa seorang perumah tangga tidak akan mampu mencapai realitas tertinggi, yaitu nibbana. perhatikan sang budha pun tidak pernah menyatakan "selama orang masih memiliki istri, mustahil mencapai nibbana." bahkan saya jamin bahwa sang budha pun tidak mungkin menyatakan "siapapun yang masih melakukan hubungan seks, maka mustahil baginya mencapai kesucian." kalau ada pernyataan serupa itu dari sang budha, tolong pm-kan ke saya!
Pada AN 5.76: Yodhajiva Sutta tertulis jelasQuote from: http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an05/an05.076.than.html...
[1] "There is the case of the monk who dwells in dependence on a certain village or town. Early in the morning, having put on his robes and carrying his bowl & outer robe, he goes into the village or town for alms — with his body, speech, & mind unprotected, with mindfulness unestablished, with his sense faculties unguarded. There he sees a woman improperly dressed or half-naked. As he sees her improperly dressed or half-naked, lust ravages his mind. With his mind ravaged by lust, he — without renouncing the training, without declaring his weakness — engages in sexual intercourse. This individual, I tell you, is like the warrior who — taking his sword & shield, strapping on his bow & quiver — goes down into the thick of battle. There in the battle he strives & makes effort. But while he is striving & making an effort, his opponents strike him down and finish him off. Some individuals are like this. This is the first type of warrior-like individual who can be found existing among the monks.
SN 4.7: Tissa Metteya SuttaQuote"Tell the danger, dear sir,
for one given over
to sexual intercourse.
Having heard your teaching,
we'll train in seclusion."
The Buddha:
"In one given over
to sexual intercourse,
the teaching's confused
and he practices wrongly:
this is ignoble
in him.
Whoever once went alone,
but then resorts
to sexual intercourse
— like a carriage out of control —
is called vile in the world,
a person run-of-the-mill.
His earlier honor & dignity:
lost.
Seeing this,
he should train himself
to abandon sexual intercourse.
Overcome by resolves,
he broods
like a miserable wretch.
Hearing the scorn of others,
he's chagrined.
He makes weapons,
attacked by the words of others.
This, for him, is a great entanglement.
He
sinks
into lies.
They thought him wise
when he committed himself
to the life alone,
but now that he's given
to sexual intercourse
they declare him a fool.
Seeing these drawbacks, the sage
here — before & after —
stays firm in the life alone;
doesn't resort to sexual intercourse;
would train himself
in seclusion —
this, for the noble ones, is
supreme.
He wouldn't, because of that,
think himself
better than others:
He's on the verge
of Unbinding.
People enmeshed
in sensual pleasures,
envy him: free,
a sage
leading his life
unconcerned for sensual pleasures
— one who's crossed over the flood."
Kenapa Topik POLYGAMI selalu laris manis?
Kenapa Topik POLYGAMI selalu laris manis?
dan ternyata pada akhir penyiksaan itu, SB menyadari bahwa penyiksaan dan menantang diri dengan cara extreme seperti itu tak akan pernah membawa manusia pada pencerahan
[at] bro ryuHukum Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan =))
paticasampada itu apa?
[at] Bro Candra Mukti
Anda terlihat jelas sekali belum mengenal Dhamma sebenarnya. Anda terlalu melekat pada logika sehingga kata2 sederhana yang ditulis dalam referensi kitab Tipitaka dan Buku Buddhis lainnya malah dicerap secara ngejelimat oleh Anda.
Yang pertama, soal Nibbana :
Nibbana itu bukan hasil, bukan akibat. Jadi kalau Anda berpikir Nibbana dicapai dengan berbuat kebaikan (pada makhluk lain maupun pada diri sendiri) / dana, Anda salah.
Yang kedua, soal larangan di Buddhisme :
Sang Buddha tidak pernah memberi larangan kepada orang2. Beliau hanya memberi pemahaman sehingga setiap orang bebas memilih apa yang akan diperbuat. Vinaya (peraturan kebhikkhuan) pun sebenarnya bukan larangan, tapi batasan untuk memperjelas jalan pencapaian Nibbana.
Yang ketiga, soal poligami :
Beristeri / berpoligami / menikah, itu tidak luput dari hubungan intim. Kalau ada yang terlepas dari hubungan intim, saya rasa itu bukan pernikahan namanya. Hubungan intim adalah satu hal yang dilarang keras oleh Sang Buddha bagi para Bhikkhu. Para Bhikkhu adalah orang yang menjalankan Jalan Mulias Beruas 8, jalan yang akan mengantarkan ke pencapaian Nibbana. Jadi hubungan intim tidak bisa mengantarkan kita ke pencapaian Nibbana.
sama :) maklum aye gak tau cara nulisnya :))[at] bro ryuHukum Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan =))
paticasampada itu apa?
maaf,tapi yang pernah saya pelajari itu hukum sebab musabab yang saling bergantungan adalah paticcasamuppada..apa paticasampada sama dengan paticcasamuppada?
trims
_/\_
sama :) maklum aye gak tau cara nulisnya :))[at] bro ryuHukum Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan =))
paticasampada itu apa?
maaf,tapi yang pernah saya pelajari itu hukum sebab musabab yang saling bergantungan adalah paticcasamuppada..apa paticasampada sama dengan paticcasamuppada?
trims
_/\_
jgn nyubit.. kl gk mo dicubit..
poligami itu penghianatan terbesar <= IMO ya
usul bro, kan sekarang zamannya emansipasi, gmn klo dibalik aja, siapa yg mo di poliandri?Yap itu lah, susah banget sih dr kemarin2 gak kelar2 debatnya. siapa yang mau di duain itu aja!
Poliandri ada dalam budaya Indo lho....
logika na..waktu pacaran j org gk mo diduain..ap lg ud merit.. cut the bird dah(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/sling_sling.gif)
Quote"poligami menuntun ke arah nibbana"
Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?
Trims...
'lam kenal...
Namo Buddhaya... _/\_ ...pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?Quote from: ryuom chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana
alasannya?
nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.
ko CM,mengapa anda bisa mengatakan bahwa poligami menuntun nibbana?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Bhikkhu-Bhikkhuni tidak diizinkan memiliki suami atau istri?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Sang Buddha sendiri meninggalkan istrinya?
dan dalam ajaran Sang Buddha tidak pernah diajarkan bahwa dengan berpoligami kita bisa mencapai nibbana.
(tidak bermaksud untuk berdebat,hanya bermaksud mempertanyakan)
salam
_/\_
Saat pacaran, pacarnya di pegang orang laen yang berjenis kelamin laen aja udah cemburu, emosi, dll... ribut kali bah... tidak bermutu yang suka poligami, nenekgami, bangsatgami, g****kgami....
Thread LOCK!!!!!
akyu tak mau dikalau akyu dimadu...ah..ah..(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/njang_ini_nyanyi.gif)logika na..waktu pacaran j org gk mo diduain..ap lg ud merit.. cut the bird dah(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/sling_sling.gif)
itu cinta buta =))
Quote"poligami menuntun ke arah nibbana"
Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?
Trims...
'lam kenal...
Namo Buddhaya... _/\_ ...pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?Quote from: ryuom chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana
alasannya?
nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.
ko CM,mengapa anda bisa mengatakan bahwa poligami menuntun nibbana?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Bhikkhu-Bhikkhuni tidak diizinkan memiliki suami atau istri?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Sang Buddha sendiri meninggalkan istrinya?
dan dalam ajaran Sang Buddha tidak pernah diajarkan bahwa dengan berpoligami kita bisa mencapai nibbana.
(tidak bermaksud untuk berdebat,hanya bermaksud mempertanyakan)
salam
_/\_
[at] mushroom_kick
ya iyah lah,masak poligami mencapai nibbana,perasaan Sang Buddha ngak pernah ngajarin
nah yang saya posting di atas itu perkataan2 bro CM tentang poligami menuntun ke arah nibbana
kira2 ini hanya sebagian.selanjutnya bisa anda cari mulai dari halaman 10
akyu tak mau dikalau akyu dimadu...ah..ah..(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/njang_ini_nyanyi.gif)logika na..waktu pacaran j org gk mo diduain..ap lg ud merit.. cut the bird dah(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/sling_sling.gif)
itu cinta buta =))Quote"poligami menuntun ke arah nibbana"
Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?
Trims...
'lam kenal...
Namo Buddhaya... _/\_ ...pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?Quote from: ryuom chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana
alasannya?
nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.
ko CM,mengapa anda bisa mengatakan bahwa poligami menuntun nibbana?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Bhikkhu-Bhikkhuni tidak diizinkan memiliki suami atau istri?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Sang Buddha sendiri meninggalkan istrinya?
dan dalam ajaran Sang Buddha tidak pernah diajarkan bahwa dengan berpoligami kita bisa mencapai nibbana.
(tidak bermaksud untuk berdebat,hanya bermaksud mempertanyakan)
salam
_/\_
[at] mushroom_kick
ya iyah lah,masak poligami mencapai nibbana,perasaan Sang Buddha ngak pernah ngajarin
nah yang saya posting di atas itu perkataan2 bro CM tentang poligami menuntun ke arah nibbana
kira2 ini hanya sebagian.selanjutnya bisa anda cari mulai dari halaman 10
misal na nibana itu di "amerika"..moco sy diunjukin jalan ke "aprika"..kapan nyampe na :P :P
akyu tak mau dikalau akyu dimadu...ah..ah..(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/njang_ini_nyanyi.gif)logika na..waktu pacaran j org gk mo diduain..ap lg ud merit.. cut the bird dah(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/sling_sling.gif)
itu cinta buta =))Quote"poligami menuntun ke arah nibbana"
Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?
Trims...
'lam kenal...
Namo Buddhaya... _/\_ ...pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?Quote from: ryuom chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana
alasannya?
nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.
ko CM,mengapa anda bisa mengatakan bahwa poligami menuntun nibbana?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Bhikkhu-Bhikkhuni tidak diizinkan memiliki suami atau istri?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Sang Buddha sendiri meninggalkan istrinya?
dan dalam ajaran Sang Buddha tidak pernah diajarkan bahwa dengan berpoligami kita bisa mencapai nibbana.
(tidak bermaksud untuk berdebat,hanya bermaksud mempertanyakan)
salam
_/\_
[at] mushroom_kick
ya iyah lah,masak poligami mencapai nibbana,perasaan Sang Buddha ngak pernah ngajarin
nah yang saya posting di atas itu perkataan2 bro CM tentang poligami menuntun ke arah nibbana
kira2 ini hanya sebagian.selanjutnya bisa anda cari mulai dari halaman 10
misal na nibana itu di "amerika"..moco sy diunjukin jalan ke "aprika"..kapan nyampe na :P :P
yang mulia bro mushroom kick,mau berapa kali kah saya bilang bahwa bukan saya yang berpendapat bahwa poligami menuntun arah nibbana??bukan saya yang mengatakan itu,TOLONG di baca baik2 postingan saya :'( :'( :'(
trims _/\_
;D ;D ;D:x :x >:)< >:)< :-* :-* :-*
peace mode = on
haha
usul bro, kan sekarang zamannya emansipasi, gmn klo dibalik aja, siapa yg mo di poliandri?Yap itu lah, susah banget sih dr kemarin2 gak kelar2 debatnya. siapa yang mau di duain itu aja!
Poliandri ada dalam budaya Indo lho....
bagi yang suka poligami kek, sialangami, begogami mati aja ke laut!
wah, topik perdebatan di faith freedom sangat menarik. tapi, sayang sulit nyari yang serius. padahal saya ingin diskusi dengan serius untuk dapat melihat kebenaran sebagai kebenaran, serta kesesatan sebagai kesesatan. soal hina menghina atau ejek mengejek itu tidak penting bagi, yang penting bagaimana kebenaran itu dapat dilihat dan difahami. sampai saat ini saya masih seorang muslim, sangat ingin berdiskusi dengan orang yang memiliki pandangan bahwa Islam itu agama yang sesat/bejat. saya sudah membaca beberapa komentar di faith freedom yang nadanya menghujat dan menghina nabi muhammad, menghujat Allah, serta menghina ajaran Islam. sebagai contoh hujatan terhadap ayat al-Quran an-nisa : 24, yang katanya itu merupakan ajaran poliandri. "dan janganlah kamu menikahi (wanita-wanita bersuami), kecuali budak-budak yang kamu miliki". bagaimana bisa hal ini kemudian disebut ajaran poliandri? Question
mungkin dia berpikir bahwa ayat ini menjelaskan adanya sekumpulan wanita yang bersuami yang tidak boleh dinikahi, kecuali wanita bersuami dari kalangan budak. lalu, bagaimana bisa ayat itu terjemahkan begini? mengapa tidak diterjemahkan bahwa ada sekumpulan wanita yang dilarang untuk dinikahi dan tidak termasuk di dalamnya wanita dari kalangan budak. lagi pula tidaklah seseorang disebut budak, apabila dia bersuami. wanita bersuami berarti wanita merdeka dan bukan budak. bagaimana anda mengomentari argumen saya ini?
masih banyak topik lainnya yang sangat menarik yang ingin saya diskusikan. tapi saya tidak punya banyak waktu untuk nongkrong di forum. sangat saya hargai, jika ada pembaca pengikut faham Ali Sina mau menyampaikan pendapat-pendapatnya lewat email untuk saya telaah dengan serius.
[at] Jendral LotharGuard...gak papa saya kan Dark Knight so jendral yang galak :)) sadarlah semuanya tidak ada di dunia ini suka lihat pasangannya di jamah oleh orang laen.
Tahan esmosi bos..
Nanti hasil vote-nya makin meningkat loh... ^-^
sadarlah semuanya tidak ada di dunia ini suka lihat pasangannya di jamah oleh orang laen.
sory saya bukan mau pakai kata-kata itu, tapi sudah habis kesabaran saya melihat seseorang mempertahankan ego nya. thanksQuotesadarlah semuanya tidak ada di dunia ini suka lihat pasangannya di jamah oleh orang laen.
ampun Jendral... ampun... jangan pak kata 'bego' dong... ^:)^ ^:)^ ^:)^...
[at] Jendral LotharGuardbiarkan seseorang itu melihat dan sadar akan kepintaran logika nya
Khan bisa disensor sedikit lah... :)
^atas
yang bodoh itu siapa, Hayo? bego banget siapa yang di dunia ini mau di duain.
apa kamu mau lihat istri kamu tidur ama lelaki laen? bego
bagi laki laki yang mau poligami... gimana kalau istrinya balik nanya... apa boleh di poliandri (bersuami lebih dari satu) ?
setujuuuu,biar adil gitu kan? ;Dhaha
Bro, pernyataan anda kaga konsisten...
Mengapa jika poligami dikatakan dapat membawa kebaikan tetapi poliandri tidak dapat membawa kebaikan? Dasar pemikiran dan logikanya dimana? Poligami menuntut kerelaan yg sangat besar dari pihak wanita untuk diduakan, dan sebaliknya jika poliandri..Mengapa poliandri dan poligami tidak dapat disejajarkan?
Sekarang kan udh ada test DNA... ^-^
istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini
nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini
ya tidak lah!
yg pasti
Poligami = moral bejat
Poliandri = moral bejat
Pembenaran keduanya juga moral bejat dan keblinger dan ngak akan pernah mencapai pencerahan walaupun hanya setitik saja. Yg ada hanya KEMUNAFIKAN. :P
nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini
ya tidak lah!
Sekarang kan udh ada test DNA... ^-^
satu masalah yang ditimbulkan poliandri dapat terselesaikan karena adanya test DNA. walaupun tidak semua lapisan masyarakat tahu, mengerti, percaya dan bisa melakukan test DNA. kemudian
masalah ketidak adilan muncul.
kalau wanita di dunia ini jumlahnya lebih banyak dari pria 1:7, untuk adil seharusnya 1 pria menikahi 7 perempuan. maka semua memperoleh hak untuk menikah. tapi, kalau sebaliknya, 1 wanita menikahi 7 pria, maka semakin banyak wanita yang tidak memdapatkan apa yang menjadi haknya, yaitu menikah.
nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini
ya tidak lah!
ya itulah manusia-manusia yang penuh dengan kemelekatan, selalu berbicara masalah apa yang dia maui dan apa yang tidak dia maui, bukannya berbicara apa yang benar dan apa yang tidak benar, apa yang perlu dan apa yang tidak perlu.
kamu gak usah mutar balik ngomongnya, mau main logika kan tuh jawaban anda diatas! kurang jelas ya?nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini
ya tidak lah!
ya itulah manusia-manusia yang penuh dengan kemelekatan, selalu berbicara masalah apa yang dia maui dan apa yang tidak dia maui, bukannya berbicara apa yang benar dan apa yang tidak benar, apa yang perlu dan apa yang tidak perlu.
PAs gw post, u jg post, udh terlanjur posting, males hapus...hahahah..
Skrg kan ada test DNA...Mo sampai keturunan keberapa, kalo ada objek-nya jg bisa ditelusuri..
Bro, Candra, anda hanya berbicara dalam sistem patriarki, sedangkan, pada dasarnya kebudayaan dunia tidak sepenuhnya ditutupi oleh patriarki, ada beberapa kebudayaan yg berjalan sistem matria...
Ketika wanita yg menentukan garis keturunan, dan sistem waris ditentukan oleh wanita..
Sekarang saya bertanya langsung kepada anda, cukup jawab terima atau tidak. Jika anda diatur dalam budaya matriarki, apakah anda akan terima atau tidak?
[at] hatRed
makanya, mari kita mencari sebab apa sih tujuan dari poligami? biar topiknya tidak mengambang seperti ini
ada yg bisa jelasin gk?
Wakakakak..Makin pinter aja nih bikin logikanya....
PAkai perbandingan jumlah seksual...
Ok, perbandingan tersebut hanya terjadi secara umum d dunia, dan merupakan dampak dari sistem patriaki yg hanya mengiinginkan pria sebagai garis keturunan...Kalo misalkan d suatu komunitas, jumlah pria lebih banyak daripada wanita, boleh donk poliandri?
setia amat yo Jendral ama istrinyo hoho ho.... ^-^ ^-^ ^-^ ^-^Prinsip saya, gimana perasaan jika saya khianati istri saya. ketahuilah anak kita nanti cewek tapi dia di poligami cowok sialan, gimana perasaan saat itu? thingking!
semua ke SB dongggg
wnyo sendiri nihhhh :'( :'( :'( :'(
Jelas?nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini
ya tidak lah!
[at] hatRed
makanya, mari kita mencari sebab apa sih tujuan dari poligami? biar topiknya tidak mengambang seperti ini
ada yg bisa jelasin gk?
setahu saya sih, cuma buat mensahkan/melegalkan perselingkuhan.
tapi sekarang ini membahas tujuan poligami berdasarkan buddhism atau secara universal atau yang lain ???
marilah kita selidiki dengan jelas kebenarannya tanpa fanatik dan melekat pada satu ajaran agama saja!
setia amat yo Jendral ama istrinyo hoho ho.... ^-^ ^-^ ^-^ ^-^Prinsip saya, gimana perasaan jika saya khianati istri saya. ketahuilah anak kita nanti cewek tapi dia di poligami cowok sialan, gimana perasaan saat itu? thingking!
semua ke SB dongggg
wnyo sendiri nihhhh :'( :'( :'( :'(
Ingat Jawaban dari candra_mukti19 :Jelas?nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini
ya tidak lah!
nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini
ya tidak lah!
ya itulah manusia-manusia yang penuh dengan kemelekatan, selalu berbicara masalah apa yang dia maui dan apa yang tidak dia maui, bukannya berbicara apa yang benar dan apa yang tidak benar, apa yang perlu dan apa yang tidak perlu.
nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini
ya tidak lah!
[at] hatRed
makanya, mari kita mencari sebab apa sih tujuan dari poligami? biar topiknya tidak mengambang seperti ini
ada yg bisa jelasin gk?
setahu saya sih, cuma buat mensahkan/melegalkan perselingkuhan.
tapi sekarang ini membahas tujuan poligami berdasarkan buddhism atau secara universal atau yang lain ???
marilah kita selidiki dengan jelas kebenarannya tanpa fanatik dan melekat pada satu ajaran agama saja!
marilah kita selidiki dengan jelas kebenarannya tanpa fanatik dan melekat pada satu ajaran agama saja!
ini forum buddhist kan? kita berdiskusi berdasarkan dhamma kan?
keknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.
biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami
Maka anda adalah manusia yang penuh dengan kemelekatan, selalu berbicara masalah apa yang anda maui dan apa yang tidak anda maui, bukannya berbicara apa yang benar dan apa yang tidak benar, apa yang perlu dan apa yang tidak perlu.nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini
ya tidak lah!
ya itulah manusia-manusia yang penuh dengan kemelekatan, selalu berbicara masalah apa yang dia maui dan apa yang tidak dia maui, bukannya berbicara apa yang benar dan apa yang tidak benar, apa yang perlu dan apa yang tidak perlu.
PAs gw post, u jg post, udh terlanjur posting, males hapus...hahahah..
Skrg kan ada test DNA...Mo sampai keturunan keberapa, kalo ada objek-nya jg bisa ditelusuri..
Bro, Candra, anda hanya berbicara dalam sistem patriarki, sedangkan, pada dasarnya kebudayaan dunia tidak sepenuhnya ditutupi oleh patriarki, ada beberapa kebudayaan yg berjalan sistem matria...
Ketika wanita yg menentukan garis keturunan, dan sistem waris ditentukan oleh wanita..
Sekarang saya bertanya langsung kepada anda, cukup jawab terima atau tidak. Jika anda diatur dalam budaya matriarki, apakah anda akan terima atau tidak?
tapi yang menjadi tolak ukur kita bukanlah kebudayaan wilayah sini atau wilayah situ, melainkan mana yang sesuai dengan hukum kebenaran.
sejahtera apaan? siapa yang bilang sejahtera bawa sengasara tau gak!Quote from: hatredkeknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.
biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami
karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusia.
Sekarang kan udh ada test DNA... ^-^
satu masalah yang ditimbulkan poliandri dapat terselesaikan karena adanya test DNA. walaupun tidak semua lapisan masyarakat tahu, mengerti, percaya dan bisa melakukan test DNA. kemudian
masalah ketidak adilan muncul.
kalau wanita di dunia ini jumlahnya lebih banyak dari pria 1:7, untuk adil seharusnya 1 pria menikahi 7 perempuan. maka semua memperoleh hak untuk menikah. tapi, kalau sebaliknya, 1 wanita menikahi 7 pria, maka semakin banyak wanita yang tidak memdapatkan apa yang menjadi haknya, yaitu menikah.
Quote from: hatredkeknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.
biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami
karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusia.
marilah kita selidiki dengan jelas kebenarannya tanpa fanatik dan melekat pada satu ajaran agama saja!
ini forum buddhist kan? kita berdiskusi berdasarkan dhamma kan?
apakah isi ajaran budhist itu cuma doktrin atau kebenaran yang dapat dibuktikan. jika isi ajarannya dapat dibuktikan, maka orang tidak usah menyatakan "begitulah menurut budism, maka itulah yang benar." kebenaran itu disebut benar karena kenyataannya benar, dan bukan karena budhism. tul gak?
Kalau mau poligami, poligami aja ma bencong mau gak ya? kan bawa kesejahteraan bagi umat manusia ;D
loh kan membawa kesejahteraan bagi umat manusia, pernah gak survey bencong itu berapa persen diantar manusia yang normal? ayooo... saya dukung siapa yang mau poligami ama bencong saya berani bilang itu agama sejati dan membawa manfaat serta kesejahteraan bagi umat manusia.Kalau mau poligami, poligami aja ma bencong mau gak ya? kan bawa kesejahteraan bagi umat manusia ;D
=)) Wah, yang ini sadis. Tidak pernah terpikirkan oleh siapapun.
sesuatu yg salah mana mungkin isa benar.. yg ad itu mah pembenaran :)) :)) :))udah makan kaki jamur (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/UFO/15.gif)
(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_105.gif)GRRR...sesuatu yg salah mana mungkin isa benar.. yg ad itu mah pembenaran :)) :)) :))udah makan kaki jamur (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/UFO/15.gif)
[at] pak jendralkaki jamur itu makanan enak (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/YOYO59960124BB8FBDDEFA01A974E151.gif) iya gak mush :whistle:
kaki jamur apaan?
(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/New%20Onion/P200612201854926.gif) pa kabar CKRA ^-^
enak dan bergizi(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_102.gif)[at] pak jendralkaki jamur itu makanan enak (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/YOYO59960124BB8FBDDEFA01A974E151.gif) iya gak mush :whistle:
kaki jamur apaan?
kenapa sis kok marah (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/yo-2.gif)(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_105.gif)GRRR...sesuatu yg salah mana mungkin isa benar.. yg ad itu mah pembenaran :)) :)) :))udah makan kaki jamur (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/UFO/15.gif)
mam kaki jamur yok (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/yo-4.gif) hehehehe.....(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/New%20Onion/P200612201854926.gif) pa kabar CKRA ^-^
I'm very fine. Thank you, Jendral
pulang lewat mana sis (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/monkey35.gif)enak dan bergizi(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_102.gif)[at] pak jendralkaki jamur itu makanan enak (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/YOYO59960124BB8FBDDEFA01A974E151.gif) iya gak mush :whistle:
kaki jamur apaan?
Cayo cayo cayobro ryu kenalin donk 2 cewek manis itu (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/monkey24.gif)
Sekarang kan udh ada test DNA... ^-^
satu masalah yang ditimbulkan poliandri dapat terselesaikan karena adanya test DNA. walaupun tidak semua lapisan masyarakat tahu, mengerti, percaya dan bisa melakukan test DNA. kemudian
masalah ketidak adilan muncul.
kalau wanita di dunia ini jumlahnya lebih banyak dari pria 1:7, untuk adil seharusnya 1 pria menikahi 7 perempuan. maka semua memperoleh hak untuk menikah. tapi, kalau sebaliknya, 1 wanita menikahi 7 pria, maka semakin banyak wanita yang tidak memdapatkan apa yang menjadi haknya, yaitu menikah.
Jumlah populasi China saat ini mencapai 19.69% dari total populasi di muka bumi ini. Dengan logika yang sama, bolehkan China melakukan agresi ke negara lain sehingga luas China juga sebanding dengan 19.69% dari luas bumi ini? Demikian juga dengan India dengan populasi 16.93%, bolehkan memperluas wilayah negaranya? Populasi Indonesia hanya 3.4% dari populasi dunia. Jadi bagaimana?
(http://emo.huhiho.com/set/tuzki/40.gif)lebih enak jamur rebus (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/cat9.gif)
jamur kaleng................
(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/die_punk.jpg)Sekarang kan udh ada test DNA... ^-^
satu masalah yang ditimbulkan poliandri dapat terselesaikan karena adanya test DNA. walaupun tidak semua lapisan masyarakat tahu, mengerti, percaya dan bisa melakukan test DNA. kemudian
masalah ketidak adilan muncul.
kalau wanita di dunia ini jumlahnya lebih banyak dari pria 1:7, untuk adil seharusnya 1 pria menikahi 7 perempuan. maka semua memperoleh hak untuk menikah. tapi, kalau sebaliknya, 1 wanita menikahi 7 pria, maka semakin banyak wanita yang tidak memdapatkan apa yang menjadi haknya, yaitu menikah.
Jumlah populasi China saat ini mencapai 19.69% dari total populasi di muka bumi ini. Dengan logika yang sama, bolehkan China melakukan agresi ke negara lain sehingga luas China juga sebanding dengan 19.69% dari luas bumi ini? Demikian juga dengan India dengan populasi 16.93%, bolehkan memperluas wilayah negaranya? Populasi Indonesia hanya 3.4% dari populasi dunia. Jadi bagaimana?
Bagaimana nih mas candra? Lho, kemana nih orangnya?
(http://emo.huhiho.com/set/tuzki/40.gif)lebih enak jamur rebus
jamur kaleng................
benar tak benar, perlu tak perlu itu masih melekat pada dualisme, persepsi, pandangan subjektif, yg tentu saja bersifat duniawi
jadi apakah kita sedang membicarakan keinginan duniawi ato mengenai buddhist sih??
(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/pengintipcemandi.gif) OOT but no poligami kan :))(http://emo.huhiho.com/set/tuzki/40.gif)lebih enak jamur rebus
jamur kaleng................
(http://s301.photobucket.com/albums/nn47/hyprotika/mikir.gif) (http://"hyprotika.wordpress.com")
kyknya enak tuh tapi.............OOT :'(
Logika Benar => Anda tidak mau istri anda tidur dengan lelaki laen, maka istri anda juga tidak mau anda tidur dengan wanita laen LOGIKA bukan?Quote from: reenziabenar tak benar, perlu tak perlu itu masih melekat pada dualisme, persepsi, pandangan subjektif, yg tentu saja bersifat duniawi
jadi apakah kita sedang membicarakan keinginan duniawi ato mengenai buddhist sih??
karena itu, agar tidak melekat apda dualisme, pandangan subjektif dan bersifat duniawi, maka perlu menggunakan logika yang benar.
Jumlah populasi China saat ini mencapai 19.69% dari total populasi di muka bumi ini. Dengan logika yang sama, bolehkan China melakukan agresi ke negara lain sehingga luas China juga sebanding dengan 19.69% dari luas bumi ini? Demikian juga dengan India dengan populasi 16.93%, bolehkan memperluas wilayah negaranya? Populasi Indonesia hanya 3.4% dari populasi dunia. Jadi bagaimana?
sesuatu yg salah mana mungkin benar ??? ???Quote from: reenziabenar tak benar, perlu tak perlu itu masih melekat pada dualisme, persepsi, pandangan subjektif, yg tentu saja bersifat duniawi
jadi apakah kita sedang membicarakan keinginan duniawi ato mengenai buddhist sih??
karena itu, agar tidak melekat apda dualisme, pandangan subjektif dan bersifat duniawi, maka perlu menggunakan logika yang benar.
Quote from: ckraJumlah populasi China saat ini mencapai 19.69% dari total populasi di muka bumi ini. Dengan logika yang sama, bolehkan China melakukan agresi ke negara lain sehingga luas China juga sebanding dengan 19.69% dari luas bumi ini? Demikian juga dengan India dengan populasi 16.93%, bolehkan memperluas wilayah negaranya? Populasi Indonesia hanya 3.4% dari populasi dunia. Jadi bagaimana?
logika yang sama gimana? coba jelaskan bagaimana persamaan logikanya?
marilah kita selidiki dengan jelas kebenarannya tanpa fanatik dan melekat pada satu ajaran agama saja!
ini forum buddhist kan? kita berdiskusi berdasarkan dhamma kan?
apakah isi ajaran budhist itu cuma doktrin atau kebenaran yang dapat dibuktikan. jika isi ajarannya dapat dibuktikan, maka orang tidak usah menyatakan "begitulah menurut budism, maka itulah yang benar." kebenaran itu disebut benar karena kenyataannya benar, dan bukan karena budhism. tul gak?
Quote from: reenziabenar tak benar, perlu tak perlu itu masih melekat pada dualisme, persepsi, pandangan subjektif, yg tentu saja bersifat duniawi
jadi apakah kita sedang membicarakan keinginan duniawi ato mengenai buddhist sih??
karena itu, agar tidak melekat apda dualisme, pandangan subjektif dan bersifat duniawi, maka perlu menggunakan logika yang benar.
Jika orang mengatakan menurut buddhism adalah untuk membedakan kehidupan beragama yg masing2 memang berbeda. Dan Ajaran SB memang bisa dibuktikan jika memang ingin dibuktikan. TETAPI jika ADA yg mengatakan atau menyimpulkan kebenaran gado2 tanpa ada pembuktian yg jelas dan malah melakukan pembenaran sepihak maka itu artinya KONSLET. Misal masalah poligami jika Anda memahami ajaran Buddha tidak mungkin melakukan pembenaran entah itu pake logika, pake matematika dsb yg PASTI memang BEDA apa yg ANDA pikirkan dan ajaran SANG BUDDHA. Dan ini bukan pendapat pribadi saya tapi silakan dibuktikan. Nah masalahnya apa Anda sudah membuktikan? cukup jawab YA atau TIDAK. Logika BUKAN untuk membuktikan kebenaran. Tapi kalau masih keras kepala , artinya anda belum mengerti Ajaran Sang Buddha .marilah kita selidiki dengan jelas kebenarannya tanpa fanatik dan melekat pada satu ajaran agama saja!Quotefrom: hatred
keknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.
biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami
karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusia.
ini forum buddhist kan? kita berdiskusi berdasarkan dhamma kan?
apakah isi ajaran budhist itu cuma doktrin atau kebenaran yang dapat dibuktikan. jika isi ajarannya dapat dibuktikan, maka orang tidak usah menyatakan "begitulah menurut budism, maka itulah yang benar." kebenaran itu disebut benar karena kenyataannya benar, dan bukan karena budhism. tul gak?QuoteQuotehstred
keknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.
biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami
by candra mukti
karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusi
Pemuasan nafsu dan kemunafikan tidak akan pernah membawa kesejahteraan umat manusia. Inilah perbedaan mendasar antara pendapat dan logika Anda dan AJARAN SANG BUDDHA. Kalau masih terpaku dengan logika Anda , berarti Anda belum secuil pun melatih VIPASANA, sekalipun Anda mengatakan sudah, itu menjadi tidak berarti sama sekali. Just teori. DAN satu hal yg PENTING, bahwa disini kami berbicara sesuai FAKTA bukan LOGIKA. Nah sebagai manusia bijak, mana yg lebih penting melihat FAKTA atau LOGIKA yg belum tentu FAKTA. SANG BUDDHA mengajarkan MELIHAT FAKTA. FAKTA SUDAH pasti benar karena benar2 terjadi dan NYATA. Melalui logika orang bisa berbohong, dari yg salah menjadi benar dan sebaliknya atau melalui LOGIKA orang bisa memutarbalikan FAKTA tetapi FAKTA tidak mungkin bisa diputarbalikan karena memang demikian adanya :)
Ada yang mau berpoligami dengan wanita2 cacat yang kasihan di luar sana?
Siapa yang mau melakukan kebajikan mulia ini? ^:)^
Ada yang mau berpoligami dengan wanita2 cacat yang kasihan di luar sana?
Siapa yang mau melakukan kebajikan mulia ini? ^:)^
nah itu dia. jelaskan, ini salah satu bentuk kebajikan?
jangan dipandang semua poligami itu suatu hal yang didorong oleh nafsu bejat. tapi hati yang suci berani mengulurkan tangan untuk menolong nasib wanita-wanita yang malang.
menolong tidak harus dinikahkan...
Ada yang mau berpoligami dengan wanita2 cacat yang kasihan di luar sana?
Siapa yang mau melakukan kebajikan mulia ini? ^:)^
nah itu dia. jelaskan, ini salah satu bentuk kebajikan?
jangan dipandang semua poligami itu suatu hal yang didorong oleh nafsu bejat. tapi hati yang suci berani mengulurkan tangan untuk menolong nasib wanita-wanita yang malang.
Quote from: hatredkeknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.
biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami
karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusia.
Ada yang mau berpoligami dengan wanita2 cacat yang kasihan di luar sana?
Siapa yang mau melakukan kebajikan mulia ini? ^:)^
nah itu dia. jelaskan, ini salah satu bentuk kebajikan?
jangan dipandang semua poligami itu suatu hal yang didorong oleh nafsu bejat. tapi hati yang suci berani mengulurkan tangan untuk menolong nasib wanita-wanita yang malang.
sejahtera apaan? siapa yang bilang sejahtera bawa sengasara tau gak!Quote from: hatredkeknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.
biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami
karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusia.
Pertanyaan saya Istri kamu ditidurin lelaki laen mau tidak?
Ada yang mau berpoligami dengan wanita2 cacat yang kasihan di luar sana?
Siapa yang mau melakukan kebajikan mulia ini? ^:)^
nah itu dia. jelaskan, ini salah satu bentuk kebajikan?
jangan dipandang semua poligami itu suatu hal yang didorong oleh nafsu bejat. tapi hati yang suci berani mengulurkan tangan untuk menolong nasib wanita-wanita yang malang.
Ada yang mau berpoligami dengan wanita2 cacat yang kasihan di luar sana?
Siapa yang mau melakukan kebajikan mulia ini? ^:)^
nah itu dia. jelaskan, ini salah satu bentuk kebajikan?
jangan dipandang semua poligami itu suatu hal yang didorong oleh nafsu bejat. tapi hati yang suci berani mengulurkan tangan untuk menolong nasib wanita-wanita yang malang.
Bro sudah punya istri? kalau belum cari saja yg cacat dan cari wanita di SLB. Kalau sudah menikah, menikah lagi saja dan cari yg SLB dan kawini mereka yg berada dikolong jembatan . :)) Kita tunggu lho pembuktian teori Anda itu. ;D
YG pasti benar kata bro Edward, menolong tidak harus disertai melampiaskan nafsu. :))
sejahtera apaan? siapa yang bilang sejahtera bawa sengasara tau gak!Quote from: hatredkeknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.
biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami
karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusia.
Pertanyaan saya Istri kamu ditidurin lelaki laen mau tidak?
Contoh Ayam goren WONG SOLO............
business + polygami = Omset Besar
[at] Bro Candra...
Anda mengatakan kalau kita bisa mencapai Nibbana dengan berpoligami...
Singkat katanya, poligami itu menikah kan? Kalau menikah itu berhubungan intim gak?
Kalau berhubungan intim itu didasari tanha (nafsu) atau apa?
Mohon pendapat Anda... _/\_
[at] Bro Candra...
Anda mengatakan kalau kita bisa mencapai Nibbana dengan berpoligami...
Singkat katanya, poligami itu menikah kan? Kalau menikah itu berhubungan intim gak?
Kalau berhubungan intim itu didasari tanha (nafsu) atau apa?
Mohon pendapat Anda... _/\_
ya benar. hubungan intim itu didasari tanha.
dalam ajaran agama saya, ketika seseorang bersenggama, maka dia disebut "sedang keluar dari wilayah ilahiah". ada 4 hal yang diajarkan kepada kami tentang senggama :
1. senggama adalah kelakuan binatang
2. senggama adalah kegilaan
3. dari senggama menyebabkan lahir anak bila anak tersebut besar, memusingkan orang tua
4. dari senggama menyebabkan lahir anak, bila anak tersebut meninggal sebelum orang tua, menyebabkan dukha kesedihan.
tapi,....
manusia suci itu harus keluar dari wilayah ilahiyah untuk menegakan keadilan ragawi dengan melakukan hubungan biologis. secepat itu dia keluar dari wilayah ilahiah, secepat itu pula dia masuk kembali ke wilayah ilahiah. ada sarana untuk "secepat itu" keluar masuk kesucian, yaitu dengan apa yang disebut "mandi janabah".
[at] Bro Candra...
Anda mengatakan kalau kita bisa mencapai Nibbana dengan berpoligami...
Singkat katanya, poligami itu menikah kan? Kalau menikah itu berhubungan intim gak?
Kalau berhubungan intim itu didasari tanha (nafsu) atau apa?
Mohon pendapat Anda... _/\_
ya benar. hubungan intim itu didasari tanha.
dalam ajaran agama saya, ketika seseorang bersenggama, maka dia disebut "sedang keluar dari wilayah ilahiah". ada 4 hal yang diajarkan kepada kami tentang senggama :
1. senggama adalah kelakuan binatang
2. senggama adalah kegilaan
3. dari senggama menyebabkan lahir anak bila anak tersebut besar, memusingkan orang tua
4. dari senggama menyebabkan lahir anak, bila anak tersebut meninggal sebelum orang tua, menyebabkan dukha kesedihan.
tapi,....
manusia suci itu harus keluar dari wilayah ilahiyah untuk menegakan keadilan ragawi dengan melakukan hubungan biologis. secepat itu dia keluar dari wilayah ilahiah, secepat itu pula dia masuk kembali ke wilayah ilahiah. ada sarana untuk "secepat itu" keluar masuk kesucian, yaitu dengan apa yang disebut "mandi janabah".
Nah ini khan teori agama Anda, jadi jangan dicampur adukan dengan ajaran Sang Buddha. Ngak bakalan ketemu. Orang suci itu selalu sadar dan tidak mungkin mau memakan kotoran lagi karena dia tau itu mengandung penyakit dan melemahkan kesadaran. Kalau masih mau keluar masuk, namanya masih belum suci, lemah syahwat kesadarannya. Ini perbedaan mendasarnya bro.
Smoga mengerti ya
manusia suci itu harus keluar dari wilayah ilahiyah untuk menegakan keadilan ragawi dengan melakukan hubungan biologis. secepat itu dia keluar dari wilayah ilahiah, secepat itu pula dia masuk kembali ke wilayah ilahiah. ada sarana untuk "secepat itu" keluar masuk kesucian, yaitu dengan apa yang disebut "mandi janabah".
Jadi pandangan itu berbeda dengan Buddhisme. Sekiranya memang perbedaan pandangan ini sudah terlihat jelas sekarang. Adalah kesalahan apabila Bro Candra berargumen bahwa Buddhisme sejalan dengan pandangan di atas tadi...
[at] candra
nah kalo begitu, apakah anda menemukan kebenaran dalam hal ini?Quotemanusia suci itu harus keluar dari wilayah ilahiyah untuk menegakan keadilan ragawi dengan melakukan hubungan biologis. secepat itu dia keluar dari wilayah ilahiah, secepat itu pula dia masuk kembali ke wilayah ilahiah. ada sarana untuk "secepat itu" keluar masuk kesucian, yaitu dengan apa yang disebut "mandi janabah".
Kebenaran menurut versi apa bro?
Kebenaran adalah benar sesuai dengan dasarnya sendiri.
Jika sudah memiliki dasar yang berbeda, maka akan ada versi kebenaran yg berbeda.