Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Komunitas => Keluarga & Teman => Topic started by: vathena on 01 December 2008, 07:40:34 AM

Title: tentang poligami
Post by: vathena on 01 December 2008, 07:40:34 AM
akhir2 ini banyak kita lihat poligami yang sedang terjadi di masyarakat kita,walaupun kebanyakan yang melakukan poligami adalah agama lain.gimana menurut kalian?kasih pendapat yah tentang poligami.  :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: Sumedho on 01 December 2008, 08:21:48 AM
arah buddhisme itu justru mengarah ke selibat. Utk perumah tangga *yg tdk selibat* tentu tidak condong ke arah yg sebaliknya.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Equator on 01 December 2008, 08:26:03 AM
 _/\_ Dalam menyikapi poligami, saya rasa buddhisme tak akan menanggapi deh (no comment), sebab kalo di buddhisme sendiri, terutama para perumah tangga (bukan Bhikhu yang hidup selibat) menganut azas monogami..
Title: Re: tentang poligami
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 01 December 2008, 09:35:00 AM
Raja-Raja di jaman Sang Buddha dulu pada poligami, Sang Buddha gak pernah melarang poligami, tetapi menganjurkan menghilangkan kemelekatan terhadap apapun. Salah satu caranya dengan berusaha selibat.
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 01 December 2008, 01:05:53 PM
jadi,apa pendapat kalian terhadap poligami ini dalam agama buddha?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 01 December 2008, 01:08:03 PM
Kalo aye pribadi kagak dah :P
Title: Re: tentang poligami
Post by: Lily W on 01 December 2008, 01:11:41 PM
Kalo Poligami berarti Lobhanya bertambah....;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 01 December 2008, 01:14:30 PM
Poligami dikritik oleh Sang Buddha sebagai wujud keserakahan dan kemelakatan

 _/\_
Title: Re: tentang poligami
Post by: markosprawira on 01 December 2008, 01:31:10 PM
jadi,apa pendapat kalian terhadap poligami ini dalam agama buddha?

Buddhism menganjurkan untuk mengikis Lobha, Dosa dan moha di dalam usaha mencapai nibbana

Poligami justru menambah Lobha karena menginginkan objek lain sehingga tidak selaras dengan upaya untuk mencapai nibbana

Nah menurut sudut pandang anda sendiri bagaimana poligami itu??
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 01 December 2008, 04:53:05 PM
yang pasti ngak banget dech poligami itu

istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain

kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?

Title: Re: tentang poligami
Post by: markosprawira on 02 December 2008, 10:23:44 AM
 [at] vathena : bukannya udh dijelaskan diatas??

poligami adalah lobha

Jadi kalau makin bnyk poligami, yah berarti makin bnyk org yg memupuk lobha....

simpel khan?  :D

sama aja kaya narkoba atau selingkuh.
Dilakukan karena lobha juga..... pengen kenikmatan yg lebih dan lebih lagi.  _/\_
Title: Re: tentang poligami
Post by: N1AR on 02 December 2008, 10:33:32 AM
kalau ceritanya kaya nabi seberang, nikahin orang maksudnya bantuin gimana dlm pandangan buddish
Title: Re: tentang poligami
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 02 December 2008, 10:36:15 AM
Mendingan gak usah dibahas, biarin aja urusan agama seberang.
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 02 December 2008, 01:44:49 PM
kalau menurut aye sich,benaran dibantuin ngak itu atau ada maksud lain,kalau memang cuma mau bantuin yah kan bisa langsung kasih bantuan berupa sandang atau pangan dsb,ngak harus dinikahin.kalau uda nikah kan ya..........tau sendiri lar apa yang bakal dilakukan.......bingung juga yach sama agama seberang......hehehehhe
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 02 December 2008, 01:46:39 PM
[at] vathena : bukannya udh dijelaskan diatas??

poligami adalah lobha

Jadi kalau makin bnyk poligami, yah berarti makin bnyk org yg memupuk lobha....

simpel khan?  :D

sama aja kaya narkoba atau selingkuh.
Dilakukan karena lobha juga..... pengen kenikmatan yg lebih dan lebih lagi.  _/\_


cara berpikir yang salah!
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 02 December 2008, 01:51:24 PM
[at] vathena : bukannya udh dijelaskan diatas??

poligami adalah lobha

Jadi kalau makin bnyk poligami, yah berarti makin bnyk org yg memupuk lobha....

simpel khan?  :D

sama aja kaya narkoba atau selingkuh.
Dilakukan karena lobha juga..... pengen kenikmatan yg lebih dan lebih lagi.  _/\_


cara berpikir yang salah!


hhmmmmmmmmmmmmm......
Title: Re: tentang poligami
Post by: N1AR on 02 December 2008, 01:54:14 PM
[at] vathena : bukannya udh dijelaskan diatas??

poligami adalah lobha

Jadi kalau makin bnyk poligami, yah berarti makin bnyk org yg memupuk lobha....

simpel khan?  :D

sama aja kaya narkoba atau selingkuh.
Dilakukan karena lobha juga..... pengen kenikmatan yg lebih dan lebih lagi.  _/\_


cara berpikir yang salah!


hhmmmmmmmmmmmmm......


hm..
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 02 December 2008, 02:00:08 PM
yang pasti ngak banget dech poligami itu

istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain

kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?



seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 02 December 2008, 02:06:19 PM
paling-paling postingan gw diatas sebentar lagi juga dihapus ama moderator, karena gak sesuai dengan "logika budhist". gak apa-apa, postingan saya cuma numpang lewat bentar aja.
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 02 December 2008, 02:08:05 PM
yang pasti ngak banget dech poligami itu

istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain

kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?



seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?


seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.

wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.

'pendapat aye'
 ;)
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 02 December 2008, 02:12:33 PM
paling-paling postingan gw diatas sebentar lagi juga dihapus ama moderator, karena gak sesuai dengan "logika budhist". gak apa-apa, postingan saya cuma numpang lewat bentar aja.

lain kali jawabnya pakai logika buddhist dung bro,hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,gw jadi bingung sama yang ente bilang tentang nibbana..haiyaa
Title: Re: tentang poligami
Post by: oddiezz on 02 December 2008, 02:17:49 PM
yang pasti ngak banget dech poligami itu

istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain

kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?



seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?

dari pihak suami sama juga dong..
jangan terlalu melekat, sampai istri aja ga cukup satu..
kalo sang suami / istri berusaha mencapai pencerahan, maka otomatis tidak ada yang akan berpoligami/andri yah ?
...cocok dengan logika anda..pas...sip...
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 02 December 2008, 02:27:12 PM


seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.

wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.

'pendapat aye'
 ;)

ada tidaknya kemelekatan dlam batin seseorang tidak dapat diukur oleh apakah seseorang masih memiliki suami atau tidak. jika orang berkata "dia masih mempunya kemelekatan karena dia masih memiliki suami", maka ini pernyataan yang salah. sebab kemelekatan adalah perkara "yang bathin" bukan perkara "yang dhahir". sedangkan "bersuami" adalah perkara yang dhohir. sebagaimana guru menilai siswa B, tapi dengan cara melihat siswa A, maka itu mustahil.

coba perhatikan, pernyataan anda "kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan". pernyataan ini benar. tapi sering disalah tafsirkan dengan tafsiran, "meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni". coba anda jelaskan, apakah wanita yang tidak bersuami itu dijamin tanpa kemelekatan?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 02 December 2008, 02:29:37 PM
yang pasti ngak banget dech poligami itu

istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain

kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?



seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?

dari pihak suami sama juga dong..
jangan terlalu melekat, sampai istri aja ga cukup satu..
kalo sang suami / istri berusaha mencapai pencerahan, maka otomatis tidak ada yang akan berpoligami/andri yah ?
...cocok dengan logika anda..pas...sip...

tidak semua orang berpoligami karena merasa tidak cukup dengan satu istri.
atau, apakah anda berpikir " setiap orang yang berpoligami adalah karena merasa tidak cukup dengan satu istri?"
Title: Re: tentang poligami
Post by: oddiezz on 02 December 2008, 03:40:26 PM
yang pasti ngak banget dech poligami itu

istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain

kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?



seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?

dari pihak suami sama juga dong..
jangan terlalu melekat, sampai istri aja ga cukup satu..
kalo sang suami / istri berusaha mencapai pencerahan, maka otomatis tidak ada yang akan berpoligami/andri yah ?
...cocok dengan logika anda..pas...sip...

tidak semua orang berpoligami karena merasa tidak cukup dengan satu istri.
atau, apakah anda berpikir " setiap orang yang berpoligami adalah karena merasa tidak cukup dengan satu istri?"

karena apa lagi then ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 02 December 2008, 04:03:50 PM


seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.

wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.

'pendapat aye'
 ;)

ada tidaknya kemelekatan dlam batin seseorang tidak dapat diukur oleh apakah seseorang masih memiliki suami atau tidak. jika orang berkata "dia masih mempunya kemelekatan karena dia masih memiliki suami", maka ini pernyataan yang salah. sebab kemelekatan adalah perkara "yang bathin" bukan perkara "yang dhahir". sedangkan "bersuami" adalah perkara yang dhohir. sebagaimana guru menilai siswa B, tapi dengan cara melihat siswa A, maka itu mustahil.

coba perhatikan, pernyataan anda "kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan". pernyataan ini benar. tapi sering disalah tafsirkan dengan tafsiran, "meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni". coba anda jelaskan, apakah wanita yang tidak bersuami itu dijamin tanpa kemelekatan?


saya tidak menjamin wanita yang tidak bersuami tidak ada kemelekatan,dan saya tidak pernah mengatakan bahwa wanita tanpa suami tidak ada kemelekatan,camkan itu.
tetapi yang saya jamin adalah wanita yang ingin mencapai nibbana (yaitu para bhikkhuni),mereka sudah tidak punya kemelekatan lagi,dan tidak ada kemelekatan itu karena sudah meninggalkan kehidupan keluarga.
jika anda sendiri ragu dan mengatakan bahwa wanita tanpa suami belum tentu terlepas dari kemelekatan,berarti maksud anda bhikkhuni belum terlepas dari kemelekatan?

peace
namanya juga pendapat
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 02 December 2008, 04:13:36 PM
yang pasti ngak banget dech poligami itu

istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain

kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?



seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?

dari pihak suami sama juga dong..
jangan terlalu melekat, sampai istri aja ga cukup satu..
kalo sang suami / istri berusaha mencapai pencerahan, maka otomatis tidak ada yang akan berpoligami/andri yah ?
...cocok dengan logika anda..pas...sip...

tidak semua orang berpoligami karena merasa tidak cukup dengan satu istri.
atau, apakah anda berpikir " setiap orang yang berpoligami adalah karena merasa tidak cukup dengan satu istri?"

merasa tidak cukup kenyang (nasi terlalu sedikit),tambah nasi
merasa tidak cukup punya uang,tambah uang
merasa tidak cukup kalau hanya ada 1 anak,tambah anak
merasa tidak cukup punya istri,tambah apa dong?

gini lagi
tambah nasi karena merasa tidak cukup kenyang (nasi terlalu sedikit)
tambah uang karena merasa tidak cukup punya uang
tambah anak karena merasa tidak cukup kalau hanya 1 anak
tambah istri karena merasa tidak cukup apa??
Title: Re: tentang poligami
Post by: dilbert on 02 December 2008, 04:17:17 PM
bagi laki laki yang mau poligami... gimana kalau istrinya balik nanya... apa boleh di poliandri (bersuami lebih dari satu) ?

Title: Re: tentang poligami
Post by: markosprawira on 02 December 2008, 04:20:25 PM


seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.

wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.

'pendapat aye'
 ;)

ada tidaknya kemelekatan dlam batin seseorang tidak dapat diukur oleh apakah seseorang masih memiliki suami atau tidak. jika orang berkata "dia masih mempunya kemelekatan karena dia masih memiliki suami", maka ini pernyataan yang salah. sebab kemelekatan adalah perkara "yang bathin" bukan perkara "yang dhahir". sedangkan "bersuami" adalah perkara yang dhohir. sebagaimana guru menilai siswa B, tapi dengan cara melihat siswa A, maka itu mustahil.

coba perhatikan, pernyataan anda "kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan". pernyataan ini benar. tapi sering disalah tafsirkan dengan tafsiran, "meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni". coba anda jelaskan, apakah wanita yang tidak bersuami itu dijamin tanpa kemelekatan?

Anda mengakui bhw benar
Quote
"kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan".


Logika awal ini saja sudah salah, bro........ seharusnya begitu dia mencapai nibbana, maka secara batin, dia sudah terlepas dari hubungan kekeluargaan, jadi tidak ada siapapun yg mengharuskan loh

Anda menolak
Quote
"meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni".

Apa yg anda maksudkan :
Quote
lepas dari hubungan keluarga tapi tetap hidup bersama keluarga

Maksudnya anda mau tetap beristri, tapi bisa mencapai kesucian?  ;D

Betul bhw org bisa menjadi suci dengan menjalankan kehidupan berkeluarga.
Tapi menjalankan kehidupan sebagai pertapa, bhikkhu/bhikkhuni adalah fast track utk dpt lbh berkonsentrasi melatih batin

Anda sendiri yg dari awal mengakui bhw hubungan seksual membuat konsentrasi anda melemah dan dibutuhkan wkt 3 minggu utk memulihkannya......

Dari sini saja, bnyk pernyataan anda yg bertentangan..........

Jika memang anda ingin suci dengan tetap beristri, tidak ada yg melarang kok....... hanya saja jalur itu, spt yg anda akui sendiri, akan memakan wkt lebih lama krn konsentrasi yg sering menurun.

Semoga bisa dimengerti  _/\_
Title: Re: tentang poligami
Post by: markosprawira on 02 December 2008, 04:24:01 PM
[at] vathena : bukannya udh dijelaskan diatas??

poligami adalah lobha

Jadi kalau makin bnyk poligami, yah berarti makin bnyk org yg memupuk lobha....

simpel khan?  :D

sama aja kaya narkoba atau selingkuh.
Dilakukan karena lobha juga..... pengen kenikmatan yg lebih dan lebih lagi.  _/\_


cara berpikir yang salah!

Lalu yg benar, org berpoligami karena?

- istri pertama udah jelek?
- istri pertama tidak bisa dan/atau tidak mau melayani hasrat?
- istri pertama tidak bisa masak?
- tidak cocok dengan istri pertama?
- disuruh istri pertama?

atau mungkin ada alternatif lain yah?

Mohon konfirmasinya.........
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 02 December 2008, 04:27:03 PM
bagi laki laki yang mau poligami... gimana kalau istrinya balik nanya... apa boleh di poliandri (bersuami lebih dari satu) ?




setujuuuu,biar adil gitu kan? ;Dhaha
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 02 December 2008, 04:29:04 PM
Melepaskan kemelekatan itu berarti tidak terikat lagi dengan semua keinginan.

Seorang wanita (dan juga pria) yg ingin mencapai Nibbana, harus melepaskan keinginan yg tiada habisnya itu (tanha). Dari tanha itulah makanya ada upadana (kemelekatan). Wanita (dan juga pria) yg berumahtangga, tidak memiliki kapasitas untuk melepaskan kemelekatan ini. Kemelekatan ini cakupannya luas sekali, antara lain : "melekat pada hal yg disukai, melekat pada kejadian yg sudah terjadi, melekat pada hal yg tidak disukai, dsb." Jika masih berpikiran seputar kehidupan duniawi, kita tidak akan bisa melepaskan kemelekatan. Paling2 hanya meminimalisasi kemelekatan. Itu adalah konsekuensinya.

Berpoligami (dan atau berpoliandri) adalah wujud dari kehendak (cetana) yg bersumber dari tanha (nafsu-keinginan). Apakah ada alasan lain yg mengkondisikan 'kehendak' untuk berpoligami (dan atau berpoliandri)?
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 02 December 2008, 04:32:02 PM


seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.

wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.

'pendapat aye'
 ;)

ada tidaknya kemelekatan dlam batin seseorang tidak dapat diukur oleh apakah seseorang masih memiliki suami atau tidak. jika orang berkata "dia masih mempunya kemelekatan karena dia masih memiliki suami", maka ini pernyataan yang salah. sebab kemelekatan adalah perkara "yang bathin" bukan perkara "yang dhahir". sedangkan "bersuami" adalah perkara yang dhohir. sebagaimana guru menilai siswa B, tapi dengan cara melihat siswa A, maka itu mustahil.

coba perhatikan, pernyataan anda "kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan". pernyataan ini benar. tapi sering disalah tafsirkan dengan tafsiran, "meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni". coba anda jelaskan, apakah wanita yang tidak bersuami itu dijamin tanpa kemelekatan?

Anda mengakui bhw benar
Quote
"kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan".


Logika awal ini saja sudah salah, bro........ seharusnya begitu dia mencapai nibbana, maka secara batin, dia sudah terlepas dari hubungan kekeluargaan, jadi tidak ada siapapun yg mengharuskan loh

Anda menolak
Quote
"meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni".

Apa yg anda maksudkan :
Quote
lepas dari hubungan keluarga tapi tetap hidup bersama keluarga

Maksudnya anda mau tetap beristri, tapi bisa mencapai kesucian?  ;D

Betul bhw org bisa menjadi suci dengan menjalankan kehidupan berkeluarga.
Tapi menjalankan kehidupan sebagai pertapa, bhikkhu/bhikkhuni adalah fast track utk dpt lbh berkonsentrasi melatih batin

Anda sendiri yg dari awal mengakui bhw hubungan seksual membuat konsentrasi anda melemah dan dibutuhkan wkt 3 minggu utk memulihkannya......

Dari sini saja, bnyk pernyataan anda yg bertentangan..........

Jika memang anda ingin suci dengan tetap beristri, tidak ada yg melarang kok....... hanya saja jalur itu, spt yg anda akui sendiri, akan memakan wkt lebih lama krn konsentrasi yg sering menurun.

Semoga bisa dimengerti  _/\_


Quote
Betul bhw org bisa menjadi suci dengan menjalankan kehidupan berkeluarga.
Tapi menjalankan kehidupan sebagai pertapa, bhikkhu/bhikkhuni adalah fast track utk dpt lbh berkonsentrasi melatih batin
setuju,maksud saya juga demikian,menjalankan kehidupan sebagai bhikkhu/bhikkhuni adalah jalan yang lebih bisa dijamin


Title: Re: tentang poligami
Post by: dilbert on 02 December 2008, 04:36:56 PM
yang pasti ngak banget dech poligami itu

istri mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain

kalau pendapat kalian secara umum akan poligami yang banyak terjadi akhir2 ini?



seorang wanita, yang tujuan utama dalam hidupnya adalah mencapai nibbana, dia tidak akan terlalu memusingkan dunia. dia tidak merasa sesuatu itu adalah miliknya, yang harus dipegang erat-erat dan tidak boleh dilepaskan. sebab jika demikian, seseorang tidak akan mencpai nibbana. jika batin seorang perempuan sudah berlandaskan kepada nibbana, maka sama saja baginya, apakah suaminya berpoligami atau tidak. dia sudah tanpa keserakahan dan kebencian. jadi, poligami menjadi semacam tolak ukur atau barometer keimanan. sebaliknya, perempuan yang enggan untuk dipoligami dan merasa tidak bahagia karena dipoligami menandangkan bhwa dalam batinnya masih ada kemelekatan, lobha, rasa memiki yang erat, dan kebencian. apa bisa difahami?

kalau wanita yang sedang dalam JALAN (MAGGA) sudah tak peduli akan suami-nya yang mau poligami... tetapi yang nanya ini kelihatannya wanita yang masih puthujana (masih awam)... jadi jawaban yang cocok adalah jawaban yang bukan RETORIKA dalam JALAN...
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 02 December 2008, 04:38:13 PM


seorang wanita yang ingin mencapai nibbana....bukankah kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan?tidak segampang itu kan mencapai nibbana.selagi masih memiliki suami itu berarti masih mempunyai kemelekatan.

wanita yang rela berbagi cinta sedikit jumlahnya,kebanyakan wanita pasti tidak rela.
walaupun wanita tersebut merelakan suaminya berpoligami,kebanyakan dari mereka berpikir bahwa suaminya yang sudah berkeinginan utk poligami akan percuma saja jika dilarang.

'pendapat aye'
 ;)

ada tidaknya kemelekatan dlam batin seseorang tidak dapat diukur oleh apakah seseorang masih memiliki suami atau tidak. jika orang berkata "dia masih mempunya kemelekatan karena dia masih memiliki suami", maka ini pernyataan yang salah. sebab kemelekatan adalah perkara "yang bathin" bukan perkara "yang dhahir". sedangkan "bersuami" adalah perkara yang dhohir. sebagaimana guru menilai siswa B, tapi dengan cara melihat siswa A, maka itu mustahil.

coba perhatikan, pernyataan anda "kalau seseorang ingin mencapai nibbana dia sudah harus terlepas dari hubungan kekeluargaan". pernyataan ini benar. tapi sering disalah tafsirkan dengan tafsiran, "meninggalkan keluarga, tidak bersuami/istri, dan hidup menjadi pertapa, bikhu-bikhuni". coba anda jelaskan, apakah wanita yang tidak bersuami itu dijamin tanpa kemelekatan?

Sdr. Candra_Mukti yg baik...

Kemelekatan bisa dirasakan jelas dari wujudnya berupa kesedihan dan ketakutan.
Dari kemelekatan inilah kita bisa merasakan takut dan sedih. Kalau Anda ingin mengecek seberapa Anda melekat pada sesuatu, coba ukur kadar kesedihan dan ketakutan Anda bila kondisi objek yang bersangkutan tidak lagi sesuai dengan harapan Anda.

Kemelekatan ini adalah perkara batin, itu benar. Dari perkara batin inilah selanjutnya mengkondisikan perbuatan, atau dalam taraf kompleksnya mampu mengkondisikan pilihan jalan hidup.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 02 December 2008, 04:39:22 PM
Anu, intermezzo, poligami itu sudah mencakup poliandri (1 cewek banyak cowok) dan poligini (1 cowok banyak cewek, yang umum dilakukan).
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 02 December 2008, 04:42:34 PM
Sang Buddha bersabda kepada 5 Pertapa di Taman Rusa Isipathana, bahwa untuk mencapai Nibbana, kita harus menjalankan kehidupan di Jalan Tengah...

"Oh Pertapa, ada dua pinggiran ekstrim yang harus dihindari dalam kehidupan. Pinggiran ekstrim yang pertama adalah mengumbar nafsu-nafsu, yang bersifat rendah, hanya dilakukan oleh orang yang masih bergumul di penghidupan duniawi, tidak mulia, tidak berfaedah, dan hanya akan mengakibatkan penderitaan."

"Pinggiran ekstrim kedua adalah usaha untuk tidak lagi menikmati kebahagiaan (menyiksa diri), yang menimbulkan kesakitan hebat, tidak mulia, tidak berfaedah, dan hanya akan mengakibatkan penderitaan."

"Jalan Tengah dengan menghindari kedua pinggiran yang ekstrim telah Ku-selami, sehingga Ku-peroleh Pandangan Terang, Kebijaksanaan, Ketenangan, Pengetahuan tertinggi, Pencerahan Sempurna, Penerangan Agung dan Nibbana."
Title: Re: tentang poligami
Post by: dilbert on 02 December 2008, 04:44:55 PM
Anu, intermezzo, poligami itu sudah mencakup poliandri (1 cewek banyak cowok) dan poligini (1 cowok banyak cewek, yang umum dilakukan).

berarti ajaran yang menghalalkan poligami juga membolehkan 1 istri banyak suami ? kalau begitu, adil dah... hehehehe

boleh diteruskan ajarannya ...
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 02 December 2008, 04:48:28 PM
Anu, intermezzo, poligami itu sudah mencakup poliandri (1 cewek banyak cowok) dan poligini (1 cowok banyak cewek, yang umum dilakukan).

berarti ajaran yang menghalalkan poligami juga membolehkan 1 istri banyak suami ? kalau begitu, adil dah... hehehehe

hahahaha,setuju lagi.
Title: Re: tentang poligami
Post by: dilbert on 02 December 2008, 04:50:07 PM
Anu, intermezzo, poligami itu sudah mencakup poliandri (1 cewek banyak cowok) dan poligini (1 cowok banyak cewek, yang umum dilakukan).

berarti ajaran yang menghalalkan poligami juga membolehkan 1 istri banyak suami ? kalau begitu, adil dah... hehehehe

hahahaha,setuju lagi.

kok bisa setuju lagi sama ogut ? hehehe
Title: Re: tentang poligami
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 02 December 2008, 04:59:53 PM
menurut saya,

monogami
poliandri (1 cewek banyak suami)
poligini (1 cowok banyak istri)
poliamori atau poliginandri (banyak suami banyak istri)

adalah sama-sama kemelekatan. siapa bisa menentukan yang melekat kepada sebutir permen atau makan sepiring nasi itu yang kemelekatannya lebih banyak?

menurut saya, yang terbaik adalah tidak melekat kepada apapun.
Title: Re: tentang poligami
Post by: dilbert on 02 December 2008, 05:04:01 PM
menurut saya,

monogami
poliandri (1 cewek banyak suami)
poligini (1 cowok banyak istri)
poliamori atau poliginandri (banyak suami banyak istri)

adalah sama-sama kemelekatan. siapa bisa menentukan yang melekat kepada sebutir permen atau makan sepiring nasi itu yang kemelekatannya lebih banyak?

menurut saya, yang terbaik adalah tidak melekat kepada apapun.

tidak melekat pada apa ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Lily W on 02 December 2008, 05:06:06 PM
 [at]  atas...

Kan kata Wolveline : Apapun

_/\_ :lotus:
Title: Re: tentang poligami
Post by: dilbert on 02 December 2008, 05:09:36 PM
[at]  atas...

Kan kata Wolveline : Apapun

_/\_ :lotus:

apakah ini bukan melekat juga ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 03 December 2008, 10:37:12 AM
:hammer:

Zen mode off
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 03 December 2008, 10:43:11 AM
1 istri aja sudah repot, ngapain cari 2 istri tambah repot aja :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: santaz on 03 December 2008, 10:49:32 AM
banyak istri, banyak kerepotan, banyak keluaran.......
bikin susah sendiri....... :D
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 07 December 2008, 09:53:21 AM
Quote from: upasaka
Sdr. Candra_Mukti yg baik...

Kemelekatan bisa dirasakan jelas dari wujudnya berupa kesedihan dan ketakutan.
Dari kemelekatan inilah kita bisa merasakan takut dan sedih. Kalau Anda ingin mengecek seberapa Anda melekat pada sesuatu, coba ukur kadar kesedihan dan ketakutan Anda bila kondisi objek yang bersangkutan tidak lagi sesuai dengan harapan Anda.

Kemelekatan ini adalah perkara batin, itu benar. Dari perkara batin inilah selanjutnya mengkondisikan perbuatan, atau dalam taraf kompleksnya mampu mengkondisikan pilihan jalan hidup.

pertanyaannya.....

apakah mencucurkan air mata selau berarti sedih?

apakah tertawa selau berarti gembira?

jika anda jawab ya, berarti anda salah sangka dan belum memahami suatu kedalaman batin.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 07 December 2008, 10:01:41 AM
banyak istri, banyak kerepotan, banyak keluaran.......
bikin susah sendiri....... :D

knp loe hidup, kalo gak mau susah?

orang hidup kok gak mau susah.

apa sih yang gak bikin susah? 1 istri, 1 anak, mertua, tetangga, sahabat, meditasi, berolah raga, bekerja denga 1 pekerjaan atau lebih, sekolah, kuliah, berbakti pada orang tua, semua itu bikin susah. tapi itu kan resiko hidup. tul gak?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 07 December 2008, 10:15:49 AM
bagi laki laki yang mau poligami... gimana kalau istrinya balik nanya... apa boleh di poliandri (bersuami lebih dari satu) ?




setujuuuu,biar adil gitu kan? ;Dhaha

poliandri itu bukan adil, tapi bodoh!

coba kamu sediakan 7 gayung berisi air. lalu masukan ke dalam 1 ember. di dalam ember tersebut, apakah terlihat jelas mana air dari gayung 1, 2, 3, dst, atau tidak? dapatkah kamu mengambil lagi air dari masing-masing gayung tanpa tertukar? susah kan?

begitu pula kalau 1 wanita dinikahi 7 pria sekaligus, kalau dia punya anak, ntar orang sulit menentukan, "anak siapa itu". dari 7 pria itu, siapa yang jadi bapaknya? hal tersebut akan mengancaukan sistem waris yang adil.

sebaliknya, jika 1 pria menikahi 7 wanita sekaligus, maka anak yang lahir dari masig-masing wanita itu jelas nasabnya. anak1 adalah anak dari pria1 dg wanita1. anak2 adalah anak dari pria1 dg wanita2. dst.  nasabnya jelas.
bisa difahami?
Title: Re: tentang poligami
Post by: 7 Tails on 07 December 2008, 10:17:43 AM
_/\_ T_T
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 07 December 2008, 10:34:11 AM
bagi laki laki yang mau poligami... gimana kalau istrinya balik nanya... apa boleh di poliandri (bersuami lebih dari satu) ?




setujuuuu,biar adil gitu kan? ;Dhaha

poliandri itu bukan adil, tapi bodoh!

coba kamu sediakan 7 gayung berisi air. lalu masukan ke dalam 1 ember. di dalam ember tersebut, apakah terlihat jelas mana air dari gayung 1, 2, 3, dst, atau tidak? dapatkah kamu mengambil lagi air dari masing-masing gayung tanpa tertukar? susah kan?

begitu pula kalau 1 wanita dinikahi 7 pria sekaligus, kalau dia punya anak, ntar orang sulit menentukan, "anak siapa itu". dari 7 pria itu, siapa yang jadi bapaknya? hal tersebut akan mengancaukan sistem waris yang adil.

sebaliknya, jika 1 pria menikahi 7 wanita sekaligus, maka anak yang lahir dari masig-masing wanita itu jelas nasabnya. anak1 adalah anak dari pria1 dg wanita1. anak2 adalah anak dari pria1 dg wanita2. dst.  nasabnya jelas.
bisa difahami?

Anda menilai dari sudut paternal, dari sudut masyarakat yang maternal adalah kebalikannya, karena walaupun ayahnya berbeda semua adalah anak dari si ibu. Dan hak waris ada ditangan wanita.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 07 December 2008, 10:51:17 AM
Quote from: hendrako
Anda menilai dari sudut paternal, dari sudut masyarakat yang maternal adalah kebalikannya, karena walaupun ayahnya berbeda semua adalah anak dari si ibu. Dan hak waris ada ditangan wanita.

jadi, jika anda tidak akan pernah punya anak, karena yang dilahirkan oleh istri-istri anda hanyalah anak istri anda dan bukan anak anda?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 07 December 2008, 10:57:36 AM
Quote from: hendrako
Anda menilai dari sudut paternal, dari sudut masyarakat yang maternal adalah kebalikannya, karena walaupun ayahnya berbeda semua adalah anak dari si ibu. Dan hak waris ada ditangan wanita.

jadi, jika anda tidak akan pernah punya anak, karena yang dilahirkan oleh istri-istri anda hanyalah anak istri anda dan bukan anak anda?

Dari sudut maternal, anak si ibu otomatis adalah anak dari para ayah.
Di dalam masyarakat maternal, posisi laki2 ada di bawah wanita.
Wanita memiliki kekuasaan sebagaimana laki2 di dalam masyarakat paternal.


Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 07 December 2008, 11:19:49 AM
Harapan untuk memperoleh kebenaran logic dari lawan-lawan debat seringkali tidak terpenuhi karena lawan-lawan debat tersebut tidak memahami logika atau tidak bersedia berdebat sesuai dengan aturan logika. Walaupun lawan debat saya tidak memahami ilmu logika, tapi jika bersedia mengikuti aturan-aturannya, maka saya akan membimbing dia mengikuti hukum-hukum logika, sehingga kebenaran logic yang difahaminya dapat saya fahami juga. dia itu mengikuti hukum logika. Dan setiap yang mengikuti hukum logika itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. jadi, dia itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. Tapi bila lawan debat saya sudah tidak bersedia mengikuti hukum-hukum logika, maka timbulah kesulitan dalam debat dan bisa berakhir tanpa titik temu. Ini menimbulkan rasa tidak puas dalam batinku.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 07 December 2008, 11:24:00 AM
banyak istri, banyak kerepotan, banyak keluaran.......
bikin susah sendiri....... :D

knp loe hidup, kalo gak mau susah?

orang hidup kok gak mau susah.

apa sih yang gak bikin susah? 1 istri, 1 anak, mertua, tetangga, sahabat, meditasi, berolah raga, bekerja denga 1 pekerjaan atau lebih, sekolah, kuliah, berbakti pada orang tua, semua itu bikin susah. tapi itu kan resiko hidup. tul gak?

makanya gw maunya sampe nibbana biar gk susah :))
1 pasangan hidup aja uda 1 kemelekatan
7 pasangan idup makin bnyk pula kemelekatannya
makin jauh daaaaaaaaaaah dari nibbana :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 07 December 2008, 11:27:40 AM
Harapan untuk memperoleh kebenaran logic dari lawan-lawan debat seringkali tidak terpenuhi karena lawan-lawan debat tersebut tidak memahami logika atau tidak bersedia berdebat sesuai dengan aturan logika. Walaupun lawan debat saya tidak memahami ilmu logika, tapi jika bersedia mengikuti aturan-aturannya, maka saya akan membimbing dia mengikuti hukum-hukum logika, sehingga kebenaran logic yang difahaminya dapat saya fahami juga. dia itu mengikuti hukum logika. Dan setiap yang mengikuti hukum logika itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. jadi, dia itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. Tapi bila lawan debat saya sudah tidak bersedia mengikuti hukum-hukum logika, maka timbulah kesulitan dalam debat dan bisa berakhir tanpa titik temu. Ini menimbulkan rasa tidak puas dalam batinku.

Ketidak-puasan anda adalah karena keterikatan anda pada metode logika.
Title: Re: tentang poligami
Post by: 7 Tails on 07 December 2008, 11:28:07 AM
om chandra : bikin topik baru saja, biar seru :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 07 December 2008, 11:28:38 AM
Harapan untuk memperoleh kebenaran logic dari lawan-lawan debat seringkali tidak terpenuhi karena lawan-lawan debat tersebut tidak memahami logika atau tidak bersedia berdebat sesuai dengan aturan logika. Walaupun lawan debat saya tidak memahami ilmu logika, tapi jika bersedia mengikuti aturan-aturannya, maka saya akan membimbing dia mengikuti hukum-hukum logika, sehingga kebenaran logic yang difahaminya dapat saya fahami juga. dia itu mengikuti hukum logika. Dan setiap yang mengikuti hukum logika itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. jadi, dia itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. Tapi bila lawan debat saya sudah tidak bersedia mengikuti hukum-hukum logika, maka timbulah kesulitan dalam debat dan bisa berakhir tanpa titik temu. Ini menimbulkan rasa tidak puas dalam batinku.

Ketidak-puasan anda adalah karena keterikatan anda pada metode logika.


apakah ini yg namanya kemelekatan?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 07 December 2008, 11:31:10 AM
Quote from: reenzia
makanya gw maunya sampe nibbana biar gk susah laugh
1 pasangan hidup aja uda 1 kemelekatan
7 pasangan idup makin bnyk pula kemelekatannya
makin jauh daaaaaaaaaaah dari nibbana

inilah contoh ajaran yang berkembang dalam budhistme, tapi sebenarnya tidak diajarkan oleh sang budha. masalah utamanya, umumnya budhist tidak menyadari kalau ini merupakan "bid`ah" dalam budhism. ketidak fahaman ini disebabkan oleh lemahnya logika mereka.
tapi, yang demikian itu memang bukan hanya kelemahan umat budhist, tapi kelemayan setiap umat. umat agama apapun, sangat lemah dalam logika. ini akibat pelarang pengajaran ilmu logika di pusat-pusat pendidikan oleh pihak-pihak yang berkuasa dan "jahat", sebagai proses pembodohan masyarakat.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 07 December 2008, 11:33:05 AM
Quote from: hendrako
Ketidak-puasan anda adalah karena keterikatan anda pada metode logika.

ya itu benar.
kemelekatan itu salah.
tapi logika itu benar.

seperti...
orang yang melekat pada meditasi.
bukan meditasinya yang salah, tapi kemelekatannya.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 07 December 2008, 11:34:24 AM
 [at] candra

jangan hanya berkata kalo ini karena logikanya salah, kalo gt apakah anda bersedia menjelaskan bagaimana menurut logika anda bahwa poligami membantu anda mempercepat pencapaian nibbana, terimakasih atas jawabannya _/\_
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 07 December 2008, 11:39:39 AM
Quote from: reenzia
makanya gw maunya sampe nibbana biar gk susah laugh
1 pasangan hidup aja uda 1 kemelekatan
7 pasangan idup makin bnyk pula kemelekatannya
makin jauh daaaaaaaaaaah dari nibbana

inilah contoh ajaran yang berkembang dalam budhistme, tapi sebenarnya tidak diajarkan oleh sang budha. masalah utamanya, umumnya budhist tidak menyadari kalau ini merupakan "bid`ah" dalam budhism. ketidak fahaman ini disebabkan oleh lemahnya logika mereka.
tapi, yang demikian itu memang bukan hanya kelemahan umat budhist, tapi kelemayan setiap umat. umat agama apapun, sangat lemah dalam logika. ini akibat pelarang pengajaran ilmu logika di pusat-pusat pendidikan oleh pihak-pihak yang berkuasa dan "jahat", sebagai proses pembodohan masyarakat.

Logika sebagai metode untuk menguji sebuah kebenaran, hingga sekarang masih diperdebatkan.

Selain itu banyaknya aliran metode logika pun cukup menyulitkan.
Yang berkembang luas adalah metode logika dari barat dengan Aristoteles yang dipandang sebagai 'bapak'-nya, anda tentunya lebih tahu soal ini.
Namun ada pula metode logika dari timur seperti India (Nyana) dan Mo tzu?? dari Tiongkok.
Metode mana yang harus digunakan sebagai acuan menilai kebenaran??

Jadi di dalam para ahli logika sendiri, hingga kini, perdebatan tentang metode mana yang benar masih berlangsung.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 07 December 2008, 11:44:19 AM
[at] candra

jangan hanya berkata kalo ini karena logikanya salah, kalo gt apakah anda bersedia menjelaskan bagaimana menurut logika anda bahwa poligami membantu anda mempercepat pencapaian nibbana, terimakasih atas jawabannya _/\_

yang gw herankan, kenpa km gak bertanya dari kemarin?
skrg, saya lagi gak berminat menjelaskan lagi.
tapi...
saran saya pelajarilah ilmu logika biar anda tidak salah tafsir dengan ajaran agama anda sendiri.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 07 December 2008, 11:45:54 AM
Quote from: Fadel
Assalamualaikum Bang Aliansyah.
Salam kenal. Bagi-bagi ilmunya dong. Semoga betah di sini.

karena anda meminta, saya kasih tahu rahasianya.
mudah kok. tinggal pergi aja ke toko buku, trus cari buku ilmu logika. pelajari sendiri. pelajari yang penting-pentingnya saja, tidak perlu semua. bab yang paling penting itu adalah terdapat pada bab "teknik menyimpulkan". kalau dalam kitab pesantren bab tersebut disebut bab dilalatul qiyas. semua ada 19 rumus. sehari juga kita bisa hafal kok. setelah itu pelajari bab "cara menggunakan 19 rumus ilmu logika dalam kehidupan sehari-hari". pokoknya, asyik dah.
kalo udah bisa merasakan manfaat ilmu logika, maka kita akan memiliki semangat untuk belajar lebih banyak tentang logika. walaupun ada buku logika yang tebalnya mencapai 600 halaman, kita tidak akan enggan untuk mempelajarinya. maka dari itu, pelajari dulu sedikit, rasakan manfaatnya, setelah itu kita akan memiliki pendorong yang kuat untuk belajar lebih banyak. semoga saran saya ini bermanfaat.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 07 December 2008, 11:49:50 AM
Quote from: hendrako
Logika sebagai metode untuk menguji sebuah kebenaran, hingga sekarang masih diperdebatkan.

Selain itu banyaknya aliran metode logika pun cukup menyulitkan.
Yang berkembang luas adalah metode logika dari barat dengan Aristoteles yang dipandang sebagai 'bapak'-nya, anda tentunya lebih tahu soal ini.
Namun ada pula metode logika dari timur seperti India (Nyana) dan Mo tzu?? dari Tiongkok.
Metode mana yang harus digunakan sebagai acuan menilai kebenaran??

Jadi di dalam para ahli logika sendiri, hingga kini, perdebatan tentang metode mana yang benar masih berlangsung.


logika arsitoteles itu merupakan logika yang sudah diakui oleh dunia akademi secara internasional. dan yang disebut logika boolean, yang diterapkan ke dalam logika komputer itu sebenarnya logika aristoteles itu. jadi, logika aristoteles adalah logika yang mencakup seluruh ilmu logika yang ada di dunia ini.
bisakah kamu tunjukan, satu rumus saja dari Nyana (logika india) dan Mo Tsu?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 07 December 2008, 12:05:00 PM
Candra Mukti saya telah memperhatikan postingan anda selama ini, anda bilang anda lahir di korea dan mati di tahun 1802. saya mempunyai channel untuk mengecek fakta itu, berani tidak anda memberikan kepada saya data identitas anda, tinggal dimana, alamat rumah, keluarga anda siapa saja ;D
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 07 December 2008, 12:15:45 PM
Candra Mukti saya telah memperhatikan postingan anda selama ini, anda bilang anda lahir di korea dan mati di tahun 1802. saya mempunyai channel untuk mengecek fakta itu, berani tidak anda memberikan kepada saya data identitas anda, tinggal dimana, alamat rumah, keluarga anda siapa saja ;D

mengapa enggak berani?
tapi kan saya gak ingat Rt/Rw-nya.
saya cuma ingat sebuah dusun. dan tak jauh dari dusun itu ada perguruan tinggi yang disebut U No. jika memang di korea selatan pernah ada perguruan tinggi yang bernama u no tersebut, mungkin saja sejarah korea pernah mencatatnya. jadi, tanyakan saja, apakah benar ada PG yang bernama U No pada antara tahun 1802 - 1825? jika itu terbukti ada, maka cukup menguatkan keyakinan bahwa saya memang reinkarnasi dari so ung yuk. tapi bila tidak ditemukan catatan tentang PG U No tersebut, maka ada kemungkinan ingatan masa lampau tersebut bukanlah kenyataan. gitu aja!
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 07 December 2008, 12:17:58 PM
Quote from: hendrako
Logika sebagai metode untuk menguji sebuah kebenaran, hingga sekarang masih diperdebatkan.

Selain itu banyaknya aliran metode logika pun cukup menyulitkan.
Yang berkembang luas adalah metode logika dari barat dengan Aristoteles yang dipandang sebagai 'bapak'-nya, anda tentunya lebih tahu soal ini.
Namun ada pula metode logika dari timur seperti India (Nyana) dan Mo tzu?? dari Tiongkok.
Metode mana yang harus digunakan sebagai acuan menilai kebenaran??

Jadi di dalam para ahli logika sendiri, hingga kini, perdebatan tentang metode mana yang benar masih berlangsung.


logika arsitoteles itu merupakan logika yang sudah diakui oleh dunia akademi secara internasional. dan yang disebut logika boolean, yang diterapkan ke dalam logika komputer itu sebenarnya logika aristoteles itu. jadi, logika aristoteles adalah logika yang mencakup seluruh ilmu logika yang ada di dunia ini.
bisakah kamu tunjukan, satu rumus saja dari Nyana (logika india) dan Mo Tsu?

Maaf, ingatan saya kurang tepat,
Yang benar adalah Nyaya.
Saya bukan ahli dalam ilmu logika, silakan anda nilai sendiri perbedaannya dengan Aristotelian:

Theory of inference

The methodology of inference involves a combination of induction and deduction by moving from particular to particular via generality. It has five steps, as in the example shown:

    * There is fire on the hill (called Pratijñā, required to be proved)
    * Because there is smoke there (called Hetu, reason)
    * Wherever there is fire, there is smoke (called Udaharana, ie, example)
    * There is smoke on the hill (called Upanaya, reaffirmation)
    * Therefore there is fire on the hill (called Nigamana, conclusion)

In Nyaya terminology for this example, the hill would be called as paksha (minor term), the fire is called as sadhya (major term), the smoke is called as hetu, and the relationship between the smoke and the fire is called as vyapti(middle term). Hetu further has five characteristics: (1) It must be present in the Paksha, (2) It must be present in all positive instances, (3) It must be absent in all negative instances, (4) It must not incompatible with the minor term or Paksha and (5) All other contradictions by other means of knowledge should be absent. The fallacies in Anumana (hetvābhasa) may occur due to the following:

   1. Asiddha: It is the unproved hetu that results in this fallacy. [Paksadharmata]
          * Ashrayasiddha: If Paksha [minor term] itself is unreal, then there cannot be locus of the hetu. e.g. The sky-lotus is fragrant, because it is a lotus like any other lotus.
          * Svarupasiddha: Hetu cannot exist in paksa at all. E.g. Sound is a quality, because it is visible.
          * Vyapyatvasiddha: Conditional hetu. `Wherever there is fire, there is smoke'. The presence of smoke is due to wet fuel.
   2. Savyabhichara: This is the fallacy of irregular hetu.
          * Sadharana: The hetu is too wide. It is present in both sapaksa and vipaksa. `The hill has fire because it is knowable'.
          * Asadharana: The hetu is too narrow. It is only present in the Paksha, it is not present in the Sapaksa and in the Vipaksha. `Sound is eternal because it is audible'.
          * Anupasamhari: Here the hetu is non-exclusive. The hetu is all-inclusive and leaves nothing by way of sapaksha or vipaksha. e.g. 'All things are non-ternal, because they are knowable'.
   3. Satpratipaksa: Here the hetu is contradicted by another hetu. If both have equal force, then nothing follows. 'Sound is eternal, because it is audible', and 'Sound is non-eternal, because it is produced'. Here 'audible' is counter-balanced by 'produced' and both are of equal force.
   4. Badhita: When another proof (as by perception) definitely contradicts and disproves the middle term (hetu). 'Fire is cold because it is a substance'.
   5. Viruddha: Instead of proving something it is proving the opposite. 'Sound is eternal because it is produced'.


Sumber:http://en.wikipedia.org/wiki/Nyaya#Theory_of_inference
Title: Re: tentang poligami
Post by: 7 Tails on 07 December 2008, 12:18:57 PM
kalau menurut saya om chandra tidak pakai logika sekarang2 ini dan asal bangat ha..

<= silakan -
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 07 December 2008, 12:20:14 PM
[at] candra

jangan hanya berkata kalo ini karena logikanya salah, kalo gt apakah anda bersedia menjelaskan bagaimana menurut logika anda bahwa poligami membantu anda mempercepat pencapaian nibbana, terimakasih atas jawabannya _/\_

yang gw herankan, kenpa km gak bertanya dari kemarin?
skrg, saya lagi gak berminat menjelaskan lagi.
tapi...
saran saya pelajarilah ilmu logika biar anda tidak salah tafsir dengan ajaran agama anda sendiri.

dari kmrn saia sibuk, jadi tidak sempat memperhatikan perbincangan bbrp hari ini, sedangkan saia yakin anda-lah yang paling bisa menjelaskan mengapa poligami bisa membantu anda dalam pencapaian nibbana dari sudut logika, dan saia pun yakin anda bisa menyampaikannya dalam bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat dimengerti dan tidak disalahpahami oleh saia dan teman-teman disini :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 07 December 2008, 12:21:44 PM
Candra Mukti saya telah memperhatikan postingan anda selama ini, anda bilang anda lahir di korea dan mati di tahun 1802. saya mempunyai channel untuk mengecek fakta itu, berani tidak anda memberikan kepada saya data identitas anda, tinggal dimana, alamat rumah, keluarga anda siapa saja ;D

mengapa enggak berani?
tapi kan saya gak ingat Rt/Rw-nya.
saya cuma ingat sebuah dusun. dan tak jauh dari dusun itu ada perguruan tinggi yang disebut U No. jika memang di korea selatan pernah ada perguruan tinggi yang bernama u no tersebut, mungkin saja sejarah korea pernah mencatatnya. jadi, tanyakan saja, apakah benar ada PG yang bernama U No pada antara tahun 1802 - 1825? jika itu terbukti ada, maka cukup menguatkan keyakinan bahwa saya memang reinkarnasi dari so ung yuk. tapi bila tidak ditemukan catatan tentang PG U No tersebut, maka ada kemungkinan ingatan masa lampau tersebut bukanlah kenyataan. gitu aja!
alamat rumahnya? dan siapa ortu kamu? nama ortu? tanggal,bulan dan tahun berapa anda meninggal serta tanggal,bulan dan tahun berapa anda lahir disana.
dengan senang hati saya akan mengecek info itu. perlu diketahui perusahaan saya sudah bekerja sama dengan orang pemeritahan disana dan saat saya tanya ke dia untuk mengecek informasi data penduduk di tahun 1800 gituan, dia bilang sanggup dan ada datanya ;D
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 07 December 2008, 12:31:30 PM
Quote from: hendrako
Maaf, ingatan saya kurang tepat,
Yang benar adalah Nyaya.
Saya bukan ahli dalam ilmu logika, silakan anda nilai sendiri perbedaannya dengan Aristotelian:

menurut saya itu merupakan logika aristoteles yang di terjemahkan ke dalam bahasa lain (india).

tapi, saya tidak dapat memeriksanya dengan benar, jika dalam bahasa inggris. soalnya, saya kurang mengerti bahasa inggris.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 07 December 2008, 12:36:31 PM
Quote from: lothar
alamat rumahnya? dan siapa ortu kamu? nama ortu? tanggal,bulan dan tahun berapa anda meninggal serta tanggal,bulan dan tahun berapa anda lahir disana.
dengan senang hati saya akan mengecek info itu. perlu diketahui perusahaan saya sudah bekerja sama dengan orang pemeritahan disana dan saat saya tanya ke dia untuk mengecek informasi data penduduk di tahun 1800 gituan, dia bilang sanggup dan ada datanya
alamat rumahnya saya gak ingat. apa nama jalnnya, itu sebela selatan U No. saya tidak kenal orang tua, sebab sejak kecil orang tua sudah meninggal. saya dibesarkan oleh nenek saya yang sering saya panggil....saya lupa. tapi saya ingat guru meditasi saya yang bernama seng ceng, seorang pengelana. dan ingat nama kekasih saya, Yen Mei, anak seorang jenderal. itu saja yang saya ingat. tidak ada yang lainnya.
saya dulu seorang guru/pengajar di PG U No, saya mengajar sastra.
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 07 December 2008, 12:40:21 PM
Quote from: hendrako
Maaf, ingatan saya kurang tepat,
Yang benar adalah Nyaya.
Saya bukan ahli dalam ilmu logika, silakan anda nilai sendiri perbedaannya dengan Aristotelian:

menurut saya itu merupakan logika aristoteles yang di terjemahkan ke dalam bahasa lain (india).

tapi, saya tidak dapat memeriksanya dengan benar, jika dalam bahasa inggris. soalnya, saya kurang mengerti bahasa inggris.

Perbedaan yang jelas adalah jumlah tahapan:
Aristotelian: 3 tahap
Nyaya: 5 tahap.

Selain itu Nyaya jauh lebih tua daripada Aristotelian, dan walaupun lebih tua, katanya, sudah jauh lebih maju daripada Aristotelian.

Mungkin bisa menjadi topik baru yang anda pelajari untuk menambah kasanah ilmu logika.
Kalau saya lebih tertarik mempelajari topik lain.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 07 December 2008, 12:52:07 PM
Quote from: hendrako
Perbedaan yang jelas adalah jumlah tahapan:
Aristotelian: 3 tahap
Nyaya: 5 tahap.

dalam logika aristoteles, logika yang terdiri dari 5 tahapan itu disebut sorite.

Quote from: hendrako
Selain itu Nyaya jauh lebih tua daripada Aristotelian, dan walaupun lebih tua, katanya, sudah jauh lebih maju daripada Aristotelian.

jika Nyaya lebih tua, itu tak masalah. tua muda, yang penting itu isinya.
tapi kalau Nyaya itu lebih maju dari logika aristoteles, lantas, mengapa logika yang digunakan diakademi menggunakan 19 rumus logika aristoteles? dan dari puluhan buku logika yang saya pelajari, mengapa tidak satupun yang membahas Nyaya? dan sayapun tidak dapat temukan di toko-toko buku sesuatu yang membahas mengenai Nyaya ini? lalu, dimana letak kemajuan Nyaya?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 07 December 2008, 01:02:29 PM
Quote from: hendrako
Perbedaan yang jelas adalah jumlah tahapan:
Aristotelian: 3 tahap
Nyaya: 5 tahap.

dalam logika aristoteles, logika yang terdiri dari 5 tahapan itu disebut sorite.

Quote from: hendrako
Selain itu Nyaya jauh lebih tua daripada Aristotelian, dan walaupun lebih tua, katanya, sudah jauh lebih maju daripada Aristotelian.

jika Nyaya lebih tua, itu tak masalah. tua muda, yang penting itu isinya.
tapi kalau Nyaya itu lebih maju dari logika aristoteles, lantas, mengapa logika yang digunakan diakademi menggunakan 19 rumus logika aristoteles? dan dari puluhan buku logika yang saya pelajari, mengapa tidak satupun yang membahas Nyaya? dan sayapun tidak dapat temukan di toko-toko buku sesuatu yang membahas mengenai Nyaya ini? lalu, dimana letak kemajuan Nyaya?

Saya tidak dapat menjawabnya untuk anda, namun begitulah klaimnya, oleh karena itulah saya menggunakan kata, "katanya".
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 08 December 2008, 03:59:02 PM
Quote from: upasaka
Sdr. Candra_Mukti yg baik...

Kemelekatan bisa dirasakan jelas dari wujudnya berupa kesedihan dan ketakutan.
Dari kemelekatan inilah kita bisa merasakan takut dan sedih. Kalau Anda ingin mengecek seberapa Anda melekat pada sesuatu, coba ukur kadar kesedihan dan ketakutan Anda bila kondisi objek yang bersangkutan tidak lagi sesuai dengan harapan Anda.

Kemelekatan ini adalah perkara batin, itu benar. Dari perkara batin inilah selanjutnya mengkondisikan perbuatan, atau dalam taraf kompleksnya mampu mengkondisikan pilihan jalan hidup.

pertanyaannya.....

apakah mencucurkan air mata selau berarti sedih?

apakah tertawa selau berarti gembira?

jika anda jawab ya, berarti anda salah sangka dan belum memahami suatu kedalaman batin.

Bro Candra...

Mencucurkan air mata baik karena sedih atau bahagia itu merupakan wujud kemelekatan...

Nampaknya Anda memegang pemahaman yg keliru tentang upadana (kemelekatan). Kemelekatan itu mencakup melekat pada apa yg baik dan apa yg tidak baik. Melekat pada Dhamma pun itu adalah kemelekatan. Note : Sang Buddha 'suka' bermeditasi itu bukanlah kemelekatan. Coba kita luruskan dulu pemahaman mengenai kemelekatan ini...

Hubungan kemelekatan dengan poligami adalah terlihat nyata sekali. Siapa saja juga tahu kalau seorang pria memperistri seorang wanita, apa seh yg akan dilakukannya. Tentu tidak hanya sekedar memberi nafkah materiil, menjalani kehidupan bersama2 dan saling hormat-mencintai saja khan? Landasan hubungan suami-istri tidak bisa terlepas dari namanya hubungan intim. Saya tidak mengatakan bahwa hubungan intim itu yg paling vital. Saya harap Anda mengakui dulu kalau pria yg berpoligami tentunya punya hasrat untuk berhubungan intim dengan istri2nya. Itu saja.

Kalau Anda mengakui dan menyetujuinya, tentunya itu wujud dari kelakuan duniawi. Masih melakukan perbuatan duniawi berarti melekat pada duniawi.

LOGIKA-nya :

Jika Sang Buddha tidak lagi melakukan perbuatan duniawi.
Maka Sang Buddha tidak lagi melekat pada duniawi.
Karena Sang Buddha tidak melekat lagi pada perbuatan duniawi.


Artinya pernikahan (hidup sebagai suami-istri) ataupun sampai berpoligami adalah wujud kemelekatan...
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 09 December 2008, 06:55:20 PM
bagi laki laki yang mau poligami... gimana kalau istrinya balik nanya... apa boleh di poliandri (bersuami lebih dari satu) ?




setujuuuu,biar adil gitu kan? ;Dhaha

poliandri itu bukan adil, tapi bodoh!

coba kamu sediakan 7 gayung berisi air. lalu masukan ke dalam 1 ember. di dalam ember tersebut, apakah terlihat jelas mana air dari gayung 1, 2, 3, dst, atau tidak? dapatkah kamu mengambil lagi air dari masing-masing gayung tanpa tertukar? susah kan?

begitu pula kalau 1 wanita dinikahi 7 pria sekaligus, kalau dia punya anak, ntar orang sulit menentukan, "anak siapa itu". dari 7 pria itu, siapa yang jadi bapaknya? hal tersebut akan mengancaukan sistem waris yang adil.

sebaliknya, jika 1 pria menikahi 7 wanita sekaligus, maka anak yang lahir dari masig-masing wanita itu jelas nasabnya. anak1 adalah anak dari pria1 dg wanita1. anak2 adalah anak dari pria1 dg wanita2. dst.  nasabnya jelas.
bisa difahami?


begitu pula kalau 1 wanita dinikahi 7 pria sekaligus, kalau dia punya anak, ntar orang sulit menentukan, "anak siapa itu". dari 7 pria itu, siapa yang jadi bapaknya? hal tersebut akan mengancaukan sistem waris yang adil.


Kalau tanya saya johan3000....

kira2 begitu...........

Suami yg
#1 yg paling gantEng.... bermata sipit kulit kuning mulus (spt saya)
#2 Wesly Snipe (film Blade)... berkulit hitam mata sapi...
#3 Jack Nickleson .... ini bintang film favorite saya....
#4 Elton John.......... ini bintang penyanyi yahut... (tapi katanya Gay)
#5 Mickey Blue Eye.... ini mata BIRU....
#6 Dokter Ginekolog (kandungan.... jadi dia cuma lihat2 aja, ngak diapain...)
#7 Hafner, Bosnya PlayBoy....(dia tak bakal menarik deh....)

Jadi kalau anaknya lahir.... ya dgn mudah ditebak!....

Begitu aja koq repot (GusDur Mode ON)
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 09 December 2008, 07:11:31 PM
 [at] johan

ada yang gak repot

pake aja metrik DNA
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 09 December 2008, 07:26:38 PM
[at] johan

ada yang gak repot

pake aja metrik DNA

OK,,, sekali test bayar berapa?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 09 December 2008, 07:28:12 PM
[at] johan

ada yang gak repot

pake aja metrik DNA

OK,,, sekali test bayar berapa?

yang penting pasti ketauan :P
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 09 December 2008, 08:08:00 PM
akhir2 ini banyak kita lihat poligami yang sedang terjadi di masyarakat kita,walaupun kebanyakan yang melakukan poligami adalah agama lain.gimana menurut kalian?kasih pendapat yah tentang poligami.  :)

Kalau kawin sama yg tua2/penyot2/janda ok deh....
tapi jangan yg imut2 berumur 12 thn begitu juga dijadikan isteri....
TERPAKSA GW IRI DEH................

....Hukum aja berani di langgar........(perkawinan dibawah umur)....

pertanyaan :
Apakah biasanya melanggar Hukum berarti juga berarti melanggar molar ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: dilbert on 10 December 2008, 02:11:14 AM
akhir2 ini banyak kita lihat poligami yang sedang terjadi di masyarakat kita,walaupun kebanyakan yang melakukan poligami adalah agama lain.gimana menurut kalian?kasih pendapat yah tentang poligami.  :)

Kalau kawin sama yg tua2/penyot2/janda ok deh....
tapi jangan yg imut2 berumur 12 thn begitu juga dijadikan isteri....
TERPAKSA GW IRI DEH................

....Hukum aja berani di langgar........(perkawinan dibawah umur)....

pertanyaan :
Apakah biasanya melanggar Hukum berarti juga berarti melanggar molar ?

setuju... kalau kawinnya dengan yang tua tua dan penyot saya bahkan SALUT... tapi kalau kawin lagi dengan yang masih DAUN MUDA... diragukan tuh motif-nya.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 10 December 2008, 02:39:45 AM
lagian motifnya katanya ingin diajari manajemen apa gt buat jadi penerus
kalo emank niatnya gt kenapa harus nikah dlu?

kenapa gk ajarin dlu, biar pinter, tus kalo tuh anak emank bener-bener uda siap dari segi umur dan psikologis dia tentuin sendiri
kalo kyk gini kan, kesannya kyk kasi harga mati........ :hammer:

Title: Re: tentang poligami
Post by: Indra on 10 December 2008, 06:58:03 AM
Hati2, udah mulai menjurus nih
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 10 December 2008, 07:28:54 AM
lagian motifnya katanya ingin diajari manajemen apa gt buat jadi penerus
kalo emank niatnya gt kenapa harus nikah dlu?

kenapa gk ajarin dlu, biar pinter, tus kalo tuh anak emank bener-bener uda siap dari segi umur dan psikologis dia tentuin sendiri
kalo kyk gini kan, kesannya kyk kasi harga mati........ :hammer:



Sabar sis,.... udah dipulangkan ke ortunya koq...
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 10 December 2008, 08:15:42 AM
Kak Seto TIGA kali kesana mengingatkan...
bahwa perkawinan dgn anak dibawah umur
sebaiknya tidak dilakukan.......................

Kalau sampai 3 kali itu....

1. Kebodohan
2. Ketidak Tahuan
3. Pingin nyoba dulu deh....
4. ???
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 10 December 2008, 09:31:12 AM
 [at] 3rb

hmm nyantai aja kali, saia tau kok uda dipulangin ke ortunya
cm prihatin aja
Title: Re: tentang poligami
Post by: Sunce™ on 11 December 2008, 09:29:56 AM
nga setujuuuuuuuuu.................  8)
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 11 December 2008, 09:32:40 AM
[at] candra

jangan hanya berkata kalo ini karena logikanya salah, kalo gt apakah anda bersedia menjelaskan bagaimana menurut logika anda bahwa poligami membantu anda mempercepat pencapaian nibbana, terimakasih atas jawabannya _/\_

yang gw herankan, kenpa km gak bertanya dari kemarin?
skrg, saya lagi gak berminat menjelaskan lagi.
tapi...
saran saya pelajarilah ilmu logika biar anda tidak salah tafsir dengan ajaran agama anda sendiri.

dari kmrn saia sibuk, jadi tidak sempat memperhatikan perbincangan bbrp hari ini, sedangkan saia yakin anda-lah yang paling bisa menjelaskan mengapa poligami bisa membantu anda dalam pencapaian nibbana dari sudut logika, dan saia pun yakin anda bisa menyampaikannya dalam bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat dimengerti dan tidak disalahpahami oleh saia dan teman-teman disini :)

ngga mau dijawab nih? kyknya dari kmrn bnyk bbrp pertanyaan saia dilewatkan begitu saja ya?  ^-^
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 12 December 2008, 03:17:30 PM
 [at] reenzia

polygami dan nibbana. jarak logikanya amat jauh, tapi bukan tidak terhubung. untuk memahami diperlukan dialog panjang. saya tidak yakin anda akan dapat mengikuti alur pemikiran yang panjang tersebut. maka saya lebih baik tidak menjelaskannya.


polygami itu mengurangi kejahatan. Dan setiap mengurangi kejahatan itu mendukung pencapaian nibbana. Jadi, polygami itu mendukung pencapaian nibbana.

Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 12 December 2008, 03:23:12 PM
 [at] candra

oke makasih atas jawabannya _/\_
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 12 December 2008, 03:26:08 PM
[at] reenzia

polygami dan nibbana. jarak logikanya amat jauh, tapi bukan tidak terhubung. untuk memahami diperlukan dialog panjang. saya tidak yakin anda akan dapat mengikuti alur pemikiran yang panjang tersebut. maka saya lebih baik tidak menjelaskannya.


polygami itu mengurangi kejahatan. Dan setiap mengurangi kejahatan itu mendukung pencapaian nibbana. Jadi, polygami itu mendukung pencapaian nibbana.


om chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana deh :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 12 December 2008, 03:47:12 PM
Quote from: ryu
om chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana

alasannya?
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 12 December 2008, 03:58:52 PM
Quote from: ryu
om chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana

alasannya?
pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?
Title: Re: tentang poligami
Post by: dilbert on 12 December 2008, 05:28:18 PM
polygami itu mengurangi kejahatan. Dan setiap mengurangi kejahatan itu mendukung pencapaian nibbana. Jadi, polygami itu mendukung pencapaian nibbana.

hehehe... Aa Gym yang terkenal dan menjadi penceramah yang paling banyak diundang dimana-mana langsung "dijauhi" ketika berpoligami.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 12 December 2008, 05:31:59 PM
Quote from: ryu
om chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana


alasannya?
pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?


nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 12 December 2008, 05:36:16 PM
1. "polygami" adalah "mengurangi kejahatan"   (apakah ini benar/salah?)
2. "mengurangi kejahatan" adalah mendukung "pencapaian nibbana"     (apakah benar/salah?)

konklusi = belum ada,  karena kedua proposisi belum dapat dinyatakan benar/salahnya

saran : saya rasa diperlukan pernyataan kuantor untuk masalah ini. atau dengan cara Biimplikasi
Title: Re: tentang poligami
Post by: dilbert on 12 December 2008, 05:44:24 PM
1. "polygami" adalah "mengurangi kejahatan"   (apakah ini benar/salah?)
2. "mengurangi kejahatan" adalah mendukung "pencapaian nibbana"     (apakah benar/salah?)

konklusi = belum ada,  karena kedua proposisi belum dapat dinyatakan benar/salahnya

saran : saya rasa diperlukan pernyataan kuantor untuk masalah ini. atau dengan cara Biimplikasi

setuju karena pembahasan masih dalam bentuk konseptual dan bukan berdasarkan pengalaman, apalagi pengalaman nibbana, berarti tidak ada konklusi. Sepanjang tidak ada konklusi terpaksa harus mengikuti dalil dari rumusan yang "individu" yang kita yakini telah mencapai nibbana (ambil contoh : BUDDHA GOTAMA), dan dalil dalil itu ditemukan di dalam TIPITAKA. Kecuali kalau kita tidak meyakini BUDDHA GOTAMA telah mencapai nibbana, berarti TIPITAKA dengan sendirinya RUNTUH.

Ketika TIPITAKA Runtuh, darimana konsep konsep yang kita diskusikan itu berasal ? apakah murni dari pemikiran dan pengalaman kita sendiri ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 12 December 2008, 05:50:15 PM
1. "polygami" adalah "mengurangi kejahatan"   (apakah ini benar/salah?)
2. "mengurangi kejahatan" adalah mendukung "pencapaian nibbana"     (apakah benar/salah?)

konklusi = belum ada,  karena kedua proposisi belum dapat dinyatakan benar/salahnya

saran : saya rasa diperlukan pernyataan kuantor untuk masalah ini. atau dengan cara Biimplikasi

setuju karena pembahasan masih dalam bentuk konseptual dan bukan berdasarkan pengalaman, apalagi pengalaman nibbana, berarti tidak ada konklusi. Sepanjang tidak ada konklusi terpaksa harus mengikuti dalil dari rumusan yang "individu" yang kita yakini telah mencapai nibbana (ambil contoh : BUDDHA GOTAMA), dan dalil dalil itu ditemukan di dalam TIPITAKA. Kecuali kalau kita tidak meyakini BUDDHA GOTAMA telah mencapai nibbana, berarti TIPITAKA dengan sendirinya RUNTUH.

Ketika TIPITAKA Runtuh, darimana konsep konsep yang kita diskusikan itu berasal ? apakah murni dari pemikiran dan pengalaman kita sendiri ?

jadi, .....
kita akan beragama hanya karena percaya pada seorang guru, dalam hal ini sang budha.
padahal bukankah sang budha sendiri berkata, "jangan percaya begitu saja, hanya karena sesuatu itu dikatakan oleh guru". betulkah?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 12 December 2008, 05:54:07 PM
polygami itu mengurangi kejahatan. Dan setiap mengurangi kejahatan itu mendukung pencapaian nibbana. Jadi, polygami itu mendukung pencapaian nibbana.

hehehe... Aa Gym yang terkenal dan menjadi penceramah yang paling banyak diundang dimana-mana langsung "dijauhi" ketika berpoligami.

Iye, padahal tidak dilarang.............
Kliatannya, poligami yang dilakukan sebagai bentuk kamma, merupakan salah satu faktor penunjang untuk berbuahnya kamma, "dijauhi" (terutama fans yang (katanya) kebanyakan adalah ibu-ibu rumah tangga).
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 12 December 2008, 05:54:45 PM
 [at] candra
jsutru itu, kita belum membenarkan nibbana, maka itu tidak dapat menggunakan nibbana sebagai bagian dari proposisi. karena kebenarannya/kesalahannya saja belum ada.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 12 December 2008, 05:56:11 PM
1. "polygami" adalah "mengurangi kejahatan"   (apakah ini benar/salah?)
2. "mengurangi kejahatan" adalah mendukung "pencapaian nibbana"     (apakah benar/salah?)

konklusi = belum ada,  karena kedua proposisi belum dapat dinyatakan benar/salahnya

saran : saya rasa diperlukan pernyataan kuantor untuk masalah ini. atau dengan cara Biimplikasi

justru disinilah fungsinya ilmu logika. kini kita akan menyelidiki benar atau salahkah argument ke satu itu?

logikanya begini :
poligami itu memenuhi hak perempuan. Dan setiap memenuhi hak perempuan itu mengurangi kejahatan. Jadi, poligami itu mengurangi kejahatan.
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 12 December 2008, 05:57:15 PM
 [at] Hendrako dan Dilbert

untuk kasus Aa gym ini, kalau saya tidak salah ingat adalah dampak terbesar bukan hanya karena poligami, tetapi karena istri kedua (kedua apa keberapa yak) si aa gym ini lebih muda dan cantik.

kalau alasan untuk kebaikan sang wanita saya rasa tidak mungkin. karena wanita seperti itu bisa kok nyari pasangan.
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 12 December 2008, 05:59:22 PM
 [at] candra

"poligami" adalah "memenuhi hak perempuan"  (apakah ini benar/salah ?)

"memenuhi hak perempuan" adalah "mengurangi kejahatan" (apakah ini benar/salah?)

saya tidak melihat kepastian dari kedua proppsisi dasar tersebut, jadi saya rasa konklusi nya juga belum bisa dipastikan.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 12 December 2008, 06:00:58 PM
[at] candra
jsutru itu, kita belum membenarkan nibbana, maka itu tidak dapat menggunakan nibbana sebagai bagian dari proposisi. karena kebenarannya/kesalahannya saja belum ada.

ya. untuk jelaskan kebenaran nibbana tersebut dapat melalui 2 cara :

pertama : dengn pengetahuan langsung (pengalaman spiritual)
kedua    : dengan logika

mungkin anda masih akan terlalu lama untuk mencapai pengetahuan langsung tentang nibbana
tapi, anda akan dapat lebih cepat mencapai pengetahuan nibbana secara logic. dan ini sudah berarti jelas benar salahnya. misalnya si A tidak pernah melihat nibbana, tapi dia dapat memastikan "mustahil nibbana itu merupakan suatu bilangan, mustahi nibbana itu sesuatu yang terkondisi."

ini disebut kepastian logic
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 12 December 2008, 06:02:44 PM

setuju karena pembahasan masih dalam bentuk konseptual dan bukan berdasarkan pengalaman, apalagi pengalaman nibbana, berarti tidak ada konklusi. Sepanjang tidak ada konklusi terpaksa harus mengikuti dalil dari rumusan yang "individu" yang kita yakini telah mencapai nibbana (ambil contoh : BUDDHA GOTAMA), dan dalil dalil itu ditemukan di dalam TIPITAKA. Kecuali kalau kita tidak meyakini BUDDHA GOTAMA telah mencapai nibbana, berarti TIPITAKA dengan sendirinya RUNTUH.

Ketika TIPITAKA Runtuh, darimana konsep konsep yang kita diskusikan itu berasal ? apakah murni dari pemikiran dan pengalaman kita sendiri ?

jadi, .....
kita akan beragama hanya karena percaya pada seorang guru, dalam hal ini sang budha.
padahal bukankah sang budha sendiri berkata, "jangan percaya begitu saja, hanya karena sesuatu itu dikatakan oleh guru". betulkah?

Maaf, mungkin karena ketidakpahaman saya, tapi kok tanggapan dengan yang ditanggapi diatas, gak nyambung??

Saya setuju dengan bro Dilbert bahwa:


setuju karena pembahasan masih dalam bentuk konseptual dan bukan berdasarkan pengalaman, apalagi pengalaman nibbana, berarti tidak ada konklusi. Sepanjang tidak ada konklusi terpaksa harus mengikuti dalil dari rumusan yang "individu" yang kita yakini telah mencapai nibbana (ambil contoh : BUDDHA GOTAMA), dan dalil dalil itu ditemukan di dalam TIPITAKA. Kecuali kalau kita tidak meyakini BUDDHA GOTAMA telah mencapai nibbana, berarti TIPITAKA dengan sendirinya RUNTUH.

Ketika TIPITAKA Runtuh, darimana konsep konsep yang kita diskusikan itu berasal ? apakah murni dari pemikiran dan pengalaman kita sendiri ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 12 December 2008, 06:03:52 PM
 [at] om candra

mengenai nibbana, bagaimana kalau dibuatkan thread awal saja

berjudul "mengetahui nibbana melalui pendekatan Logik". sebagai diskusi perdana di "sopan dan Logik"

karena jujur saja, saya memiliki pengetahuan yang "buram" mengenai Nibbana ini.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 12 December 2008, 06:06:35 PM
[at] candra

"poligami" adalah "memenuhi hak perempuan"  (apakah ini benar/salah ?)

"memenuhi hak perempuan" adalah "mengurangi kejahatan" (apakah ini benar/salah?)

saya tidak melihat kepastian dari kedua proppsisi dasar tersebut, jadi saya rasa konklusi nya juga belum bisa dipastikan.

disinilah fungsinya logika.

begini logikanya :

poligami itu memenuhi hak wanita untuk menikah. Dan setiap memenuhi hak wanita untuk menikah itu memenuhi hak perempuan. Jadi, poligami itu memenuhi hak perempuan.[/quote]
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 12 December 2008, 06:12:21 PM
 [at] candra

"poligami" adalah "memenuhi hak wanita untuk menikah" :yes:

"memenuhi hak wanita untuk menikah" adalah "memenuhi hak perempuan wanita" :yes:

konklusi : "poligami" adalah "memenuhi hak perempuan wanita" :yes:


lalu untuk yang ini
 memenuhi hak perempuan itu mengurangi kejahatan

nb : bagi yg keberatan, hal diatas adalah merupakan kebenaran dari Implikasi. walau sebenarnya kebenaran dari realitas lebih condong dibuktikan dengan Bi-Implikasi. tetapi untuk Implikasi pernyataan diatas adalah benar
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 12 December 2008, 06:14:38 PM
bagaimana hatred, dalam pernyataan logic tersebut, masih ada bagian yang ada ragukan?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 12 December 2008, 06:16:47 PM
bagaimana hatred, dalam pernyataan logic tersebut, masih ada bagian yang ada ragukan?

meragukan bila kita menggunakan Bi-Implikasi,

tetapi menyangkut kita main di Implikasi maka Lanjutt.....

lalu untuk yang ini
memenuhi hak perempuan itu mengurangi kejahatan
bagaimana pembuktian kebenarannya?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 12 December 2008, 06:18:46 PM
[at] candra

"poligami" adalah "memenuhi hak perempuan"  (apakah ini benar/salah ?)

"memenuhi hak perempuan" adalah "mengurangi kejahatan" (apakah ini benar/salah?)

saya tidak melihat kepastian dari kedua proppsisi dasar tersebut, jadi saya rasa konklusi nya juga belum bisa dipastikan.

disinilah fungsinya logika.

begini logikanya :

poligami itu memenuhi hak wanita untuk menikah. Dan setiap memenuhi hak wanita untuk menikah itu memenuhi hak perempuan. Jadi, poligami itu memenuhi hak perempuan.
[/quote]

Hmm.... kalimat pertama yang berbunyi : "poligami" adalah "memenuhi hak perempuan" sudah salah dari awalnya.
Yang ber-poligami adalah pria, bukan perempuan. Jadi kalimat awal saja sudah salah sejak awalnya, karena poligami sebagai hak pria tidak relevan dengan hak wanita.

Kalau hubungannya adalah wanita yang menikah dengan pria poligami, baru relevan.


Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 12 December 2008, 06:19:34 PM
[at] candra

"poligami" adalah "memenuhi hak wanita untuk menikah" :yes:

"memenuhi hak wanita untuk menikah" adalah "memenuhi hak perempuan wanita" :yes:

konklusi : "poligami" adalah "memenuhi hak perempuan wanita" :yes:


lalu untuk yang ini
 memenuhi hak perempuan itu mengurangi kejahatan

nb : bagi yg keberatan, hal diatas adalah merupakan kebenaran dari Implikasi. walau sebenarnya kebenaran dari realitas lebih condong dibuktikan dengan Bi-Implikasi. tetapi untuk Implikasi pernyataan diatas adalah benar

maaf! saya hanya ingin meluruskan

anda telah melakukan error logic. hal ini dapat diatasi dengan metode "tahapan piramid" seperti kemarin. jika tidak, maka tidak ada harapan anda akan mengerti kebenaran yang saya fahami.
mengajarkan kebenaran memang seharusnya sesuai dengan nasihat yang budha, yaitu "bertahap" dan "logic". penjelasan saya ini sudah logic, tapi tidak bertahap. mungkin itula yang membuat anda belum bisa mengerti. kalau anda mau akan saya buat penjelasannya secara lebih bertahap. tapi ini memerlukan kesedian anda untuk mengikuti alur.
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 12 December 2008, 06:21:15 PM
 [at] Hendrako

saya rasa benar

"Poligami memenuhi hak wanita untuk menikah"

disini tafsif saya adalah Poligami mendukung kegiatan wanita untuk menikah dimana merupakan haknya.

hasilnya juga sama dengan pernyataan ini

"Monogami adalah Memenuhi hak wanita untuk menikah"
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 12 December 2008, 06:22:28 PM
[at] candra

"poligami" adalah "memenuhi hak wanita untuk menikah" :yes:

"memenuhi hak wanita untuk menikah" adalah "memenuhi hak perempuan wanita" :yes:

konklusi : "poligami" adalah "memenuhi hak perempuan wanita" :yes:


lalu untuk yang ini
 memenuhi hak perempuan itu mengurangi kejahatan

nb : bagi yg keberatan, hal diatas adalah merupakan kebenaran dari Implikasi. walau sebenarnya kebenaran dari realitas lebih condong dibuktikan dengan Bi-Implikasi. tetapi untuk Implikasi pernyataan diatas adalah benar

maaf! saya hanya ingin meluruskan

anda telah melakukan error logic. hal ini dapat diatasi dengan metode "tahapan piramid" seperti kemarin. jika tidak, maka tidak ada harapan anda akan mengerti kebenaran yang saya fahami.
mengajarkan kebenaran memang seharusnya sesuai dengan nasihat yang budha, yaitu "bertahap" dan "logic". penjelasan saya ini sudah logic, tapi tidak bertahap. mungkin itula yang membuat anda belum bisa mengerti. kalau anda mau akan saya buat penjelasannya secara lebih bertahap. tapi ini memerlukan kesedian anda untuk mengikuti alur.

dimanakah error logicnya, apakah di kuantor?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 12 December 2008, 06:30:54 PM
[at] Hendrako

saya rasa benar

"Poligami memenuhi hak wanita untuk menikah"

disini tafsif saya adalah Poligami mendukung kegiatan wanita untuk menikah dimana merupakan haknya.

hasilnya juga sama dengan pernyataan ini

"Monogami adalah Memenuhi hak wanita untuk menikah"

Anda benar apabila "Poligami memenuhi hak wanita untuk menikah"

Yang jadi masalah adalah kata adalah. "Poligami adalah memenuhi hak wanita untuk menikah"
Apabila ada kata adalah maka berhubungan dengan definisi dalam hal ini berhubungan dengan pria.

Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 12 December 2008, 06:37:32 PM
 [at] candra

gimana om candra untuk yang satunya lagi

lalu untuk yang ini
memenuhi hak perempuan itu mengurangi kejahatan
bagaimana pembuktian kebenarannya?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 12 December 2008, 06:42:12 PM
gw off dulu!

tanks! besok dilanjutkan!
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 12 December 2008, 06:48:12 PM
 [at] candra

bukankah dengan menikah berarti menambah kemelekatan?
apa lagi istrinya lebiih dari satu, bukankah itu malah makin menambah kemelekatan?

kalau dengan menikah bisa mencapai penerangan, mengapa sang buddha tidak mewajibkan
para anggota sangha untuk berpoligami? bukankah kata anda itu mempercepat sampai ke nibbana?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 12 December 2008, 06:50:14 PM
[at] Hendrako

saya rasa benar


disini tafsif saya adalah Poligami mendukung kegiatan wanita untuk menikah dimana merupakan haknya.

hasilnya juga sama dengan pernyataan ini

"Monogami adalah Memenuhi hak wanita untuk menikah"

Anda benar apabila "Poligami memenuhi hak wanita untuk menikah"

Yang jadi masalah adalah kata adalah. "Poligami adalah memenuhi hak wanita untuk menikah"
Apabila ada kata adalah maka berhubungan definisi dalam hal ini berhubungan dengan pria.



sama saja,

anggap yang poligami adalah wanita atau pria

supaya gak rancu saya def dengan variabel saja

wanita atau pria yang akan poligami adalah X

seorang wanita yang ingin menikah adalah Y

maka bila Y mengajukan diri untuk pemenuhannya (dimana berupa pernikahan) maka X juga dapat memenuhinya (dengan cara Poligami)
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 12 December 2008, 06:54:40 PM
 [at] reenzie

setelah menilik cara pikir om candra,

dia hanya mengenal pembenaran melalui Implikasi saja. (walau saya tahu dimana Logika implikasi kadang tidak sesuai/tidak dapat digunakan di  realitas) maka itu muncul logika Bi-Implikasi dimana keknya walau om candra sudah tahu tapi, memang menggunakan Implikasi saja. dan hal itu boleh boleh saja.

karena kita disini bermain implikasi maka kita mesti meniik kebenaran setiap pernyataan. dan disini, kebenaran statement om candra tentang Poligami adalah mendukung nibbana belum terbukti, karena kebenaran statement pembangunnya masih cacat.
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 12 December 2008, 11:06:59 PM
[at] Hendrako

saya rasa benar


disini tafsif saya adalah Poligami mendukung kegiatan wanita untuk menikah dimana merupakan haknya.

hasilnya juga sama dengan pernyataan ini

"Monogami adalah Memenuhi hak wanita untuk menikah"

Anda benar apabila "Poligami memenuhi hak wanita untuk menikah"

Yang jadi masalah adalah kata adalah. "Poligami adalah memenuhi hak wanita untuk menikah"
Apabila ada kata adalah maka berhubungan definisi dalam hal ini berhubungan dengan pria.



sama saja,

anggap yang poligami adalah wanita atau pria

supaya gak rancu saya def dengan variabel saja

wanita atau pria yang akan poligami adalah X

seorang wanita yang ingin menikah adalah Y

maka bila Y mengajukan diri untuk pemenuhannya (dimana berupa pernikahan) maka X juga dapat memenuhinya (dengan cara Poligami)

Mungkin yang saya tanggapi adalah hal minor,
Namun sebagai kalimat yang akan dibuktikan "logika"-nya, kalimat tersebut harus "benar" terlebih dahulu.
Pertama-tama definisi poligami harus dijelaskan terlebih dahulu, sehingga kalimatnya tidak menjadi rancu.

Yang saya tanggapi, sekali lagi, adalah penggunaan kata "adalah" yang menunjukkan definisi.
Definisi poligami merujuk pria sebagai subyek, sedangkan wanita sebagai obyek yaitu pria menikahi lebih dari satu wanita, apabila wanita sebagai subyek maka bukan poligami melainkan poliandri yaitu wanita yang menikah dengan lebih dari satu pria.

Jadi X tidak bisa dikatakan sebagai:
"wanita atau pria yang akan poligami adalah X"
Mungkin lebih tepat apabila:
"Wanita yang akan menikah dengan pria yang ber-poligami sebagai X"
dan
"seorang wanita yang ingin menikah adalah Y"
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 13 December 2008, 12:09:36 AM
[at] Candra Mukti

Maaf, saya memotong sejenak diskusi ini untuk berkomentar...

Quote
poligami itu memenuhi hak wanita untuk menikah. Dan setiap memenuhi hak wanita untuk menikah itu memenuhi hak perempuan. Jadi, poligami itu memenuhi hak perempuan

^ Menurut saya, pernyataan di atas kurang tepat secara logika. Karena pernyataan itu memuat variabel, sehingga semestanya belum bisa dikonklusikan benar-salahnya.


Quote
polygami itu mengurangi kejahatan. Dan setiap mengurangi kejahatan itu mendukung pencapaian nibbana. Jadi, polygami itu mendukung pencapaian nibbana

^ Kalau menelaah secara pengalaman, pernyataan di atas juga kurang tepat. Kalau kita menilik ke doktrin Tipitaka, pernyataan di atas juga salah. Saya rasa dari sudut pandang Ilmu Logika, pernyataan di atas adalah pernyataan faktual. Jadi pernyataan ini bernilai benar atau salah tergantung pada realitasnya. Di tiap kalimat itu juga tidak ada kuantor, sehingga layaknya masih belum bisa dikonklusikan.
Title: Re: tentang poligami
Post by: dilbert on 13 December 2008, 09:48:19 AM
jika ada yang sanggup untuk mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain (poliandri), maka bolehlah dia berpoligami lagi... (ini logika atau tidak ?)
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 13 December 2008, 10:53:29 AM
jika ada yang sanggup untuk mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain (poliandri), maka bolehlah dia berpoligami lagi... (ini logika atau tidak ?)
logika, janganlah egois!
Title: Re: tentang poligami
Post by: dilbert on 13 December 2008, 11:12:12 AM
jika ada yang sanggup untuk mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain (poliandri), maka bolehlah dia berpoligami lagi... (ini logika atau tidak ?)
logika, janganlah egois!


makanya saya mantap sekali dengan ayat dhammapada ini, alih alih dari mengancam dengan hukuman atau siksa neraka dsbnya. tetapi menyatakan tentang sesuatu yang sangat logis dan sangat universal...
“Semua makhluk takut akan hukuman, semua makhluk takut akan kematian, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu janganlah membunuh atau menyebabkan pembunuhan. Semua makhluk takut akan hukuman, semua makhluk mencintai kehidupan, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu janganlah membunuh atau menyebabkan pembunuhan.” (Dhammapada 129-130)

"setiap pasangan hidup tidak mau disakiti, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu, janganlah menyakiti pasangan hidup kamu." (Dilbert quote - on Poligamy Desember 2008)

 _/\_

Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 13 December 2008, 11:12:58 AM
 [at] Hendrako

untuk pasangan Lesbi, dan ingin menikah lagi dengan perempuan yang lain disebut apa?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 13 December 2008, 11:17:56 AM
 [at] upasaka

selain itu, kejanggalan adalah dimana pernyataan "memenuhi"

karena pada pernyataan "memenuhi hak wanita untuk menikah itu memenuhi hak perempuan"

kurang tepat, karena pemenuhan hak wanita untuk menikah itu tidak memenuhi hak perempuan.

dimana "memenuhi" yang di bold berarti sudah lengkap,  padahal menikah bukan satu2nya hak perempuan saja.

walau begitu kata tersebut bisa diganti dengan mengamalkan atau yg lainya.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 13 December 2008, 11:19:24 AM
jika ada yang sanggup untuk mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain (poliandri), maka bolehlah dia berpoligami lagi... (ini logika atau tidak ?)
logika, janganlah egois!


makanya saya mantap sekali dengan ayat dhammapada ini, alih alih dari mengancam dengan hukuman atau siksa neraka dsbnya. tetapi menyatakan tentang sesuatu yang sangat logis dan sangat universal...
“Semua makhluk takut akan hukuman, semua makhluk takut akan kematian, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu janganlah membunuh atau menyebabkan pembunuhan. Semua makhluk takut akan hukuman, semua makhluk mencintai kehidupan, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu janganlah membunuh atau menyebabkan pembunuhan.” (Dhammapada 129-130)

"setiap pasangan hidup tidak mau disakiti, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu, janganlah menyakiti pasangan hidup kamu." (Dilbert quote - on Poligamy Desember 2008)

 _/\_


_/\_ Thanks atas perenungannya, tidak ada satupun yang mau disakiti :lotus: :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 13 December 2008, 11:24:10 AM
 [at] All

kebenaran logika, memang tidak bisa disanggah asalkan benar. tetapi bukan berarti sepenuhnya.

karena layaknya "pisau" bila dilihat dari logika pembunuhan maka pisau dapat diartikan jahat, dan bila dilihat dari logika dapur maka pisau dapat diartikan alat penolong masak.

jadi dari objek yang sebenarnya netral menjadi aktif. dan itu tergantung pikiran terhadap objek tersebut.

dan untuk Poligami ini sudah terlihat positifnya yaitu sebagai sarana wanita untuk menikah, dan juga punya dampak negatifnya yaitu penipuan/kemelekatan.

layaknya pisau dan juga poligami, dia hanyalah objek netral, tergantung pikiran kita mengarahkan aktif objek netral tersebut. maka jadilah dia.
Title: Re: tentang poligami
Post by: dilbert on 13 December 2008, 11:35:47 AM
[at] All

kebenaran logika, memang tidak bisa disanggah asalkan benar. tetapi bukan berarti sepenuhnya.

karena layaknya "pisau" bila dilihat dari logika pembunuhan maka pisau dapat diartikan jahat, dan bila dilihat dari logika dapur maka pisau dapat diartikan alat penolong masak.

jadi dari objek yang sebenarnya netral menjadi aktif. dan itu tergantung pikiran terhadap objek tersebut.

dan untuk Poligami ini sudah terlihat positifnya yaitu sebagai sarana wanita untuk menikah, dan juga punya dampak negatifnya yaitu penipuan/kemelekatan.

layaknya pisau dan juga poligami, dia hanyalah objek netral, tergantung pikiran kita mengarahkan aktif objek netral tersebut. maka jadilah dia.

Dalam hal poligami, saya juga setuju bahwa tidak semua poligami itu SALAH BESAR... karena memang jikalau si istri memberikan restu (mungkin karena sesuatu masalah misalnya penyakit sehingga tidak dapat melayani suami secara nafkah bathin), masih dapat ditolerir... makanya kan saya quote tentang hal ini

"setiap pasangan hidup tidak mau disakiti, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu, janganlah menyakiti pasangan hidup kamu."

jika pasangan hidup "benar-benar tulus" memberikan izin, berarti tidak ada pihak yang disakiti... Tetapi jika memang skenario-nya begitu, bahwa si istri karena ada keterbatasan (mis: penyakit) dan bahkan mengizinkan suami-nya untuk berpoligami, sekarang BOLA sudah digulirkan oleh si ISTRI dan tinggal SUAMI yang memainkannya... masih ada 2 kemungkinan terjadi :
1. Suami berpoligami.
2. Suami tidak berpoligami walaupun Istri tidak dapat melayani SUAMI secara nafkah bathin...

Menurut ETIS LOGIKA, manakah SUAMI yang boleh kita anggap sebagai suami TELADAN ?
Kalau saya, TIDAK RAGU lagi, akan pilih suami ke-2...
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 13 December 2008, 11:41:04 AM
[at] all

Seperti yang sudah disinggung oleh hatRed...

Kebenaran logika yang dijabarkan oleh Bro Candra memang benar. Namun konklusinya hanya sebatas pada Logika Implikasi.

Dalam kehidupan sehari2, kita memakai nilai kemoralan dan etika. Nilai2 ini justru lebih condong ke Logika Biimplikasi.
Title: Re: tentang poligami
Post by: dilbert on 13 December 2008, 11:43:57 AM
[at] all

Seperti yang sudah disinggung oleh hatRed...

Kebenaran logika yang dijabarkan oleh Bro Candra memang benar. Namun konklusinya hanya sebatas pada Logika Implikasi.

Dalam kehidupan sehari2, kita memakai nilai kemoralan dan etika. Nilai2 ini justru lebih condong ke Logika Biimplikasi.

Logika yang disampaikan oleh sdr.candra implisit menyatakan bahwa poligami itu Tidak Semua salah... Ada benarnya, tetapi nilai nilai etika, berdiri di atas-nya. Ketika seorang istri mengizinkan dengan "TULUS" kepada suami-nya untuk berpoligami, tetapi sang SUAMI memilih untuk TIDAK BERPOLIGAMI, menurut saya, inilah yang patut diteladani, bukan LOGIKA POLIGAMI itu BENAR.
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 13 December 2008, 11:48:01 AM
 [at] Upasaka

memang benar juga seperti yang anda katakan tentang perlunya pernyataan kuantor untuk meninggalkan ketidak absahan.

namun Bi-Implikasi bukan pengganti dari pernyataan implikasi kuantor. karena pernyataan kuantor memang diperlukan saat variabel yang akan dibanding mengandung kesemestaan seperti yang om upasaka katakan.

Bi-Implikasi diperlukan disaat dimana kedua pernyataan dasar memiliki nilai absolut kebenaran yang sama. dimana hal ini tidak dimiliki oleh Implikasi yang hanya mengandalkan pernyataan pertama saja.
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 13 December 2008, 11:50:59 AM
[at] all

Seperti yang sudah disinggung oleh hatRed...

Kebenaran logika yang dijabarkan oleh Bro Candra memang benar. Namun konklusinya hanya sebatas pada Logika Implikasi.

Dalam kehidupan sehari2, kita memakai nilai kemoralan dan etika. Nilai2 ini justru lebih condong ke Logika Biimplikasi.

Logika yang disampaikan oleh sdr.candra implisit menyatakan bahwa poligami itu Tidak Semua salah... Ada benarnya, tetapi nilai nilai etika, berdiri di atas-nya. Ketika seorang istri mengizinkan dengan "TULUS" kepada suami-nya untuk berpoligami, tetapi sang SUAMI memilih untuk TIDAK BERPOLIGAMI, menurut saya, inilah yang patut diteladani, bukan LOGIKA POLIGAMI itu BENAR.

om dilbert maka itulah saya jelaskan tentang analaogi "pisau"

karena Poligami itu adalah objek netral, dan disini om dilbert memakai "etika" serta "pemikiran om dilbert" sendiri yang menggerakkan objek "Poligami" ini menjadi layak atau tidak.

kalau ditilik lagi dari Buddhism maka saya jadi teringat "Pikiran adalah pelopor".
Title: Re: tentang poligami
Post by: dilbert on 13 December 2008, 11:53:36 AM
[at] all

Seperti yang sudah disinggung oleh hatRed...

Kebenaran logika yang dijabarkan oleh Bro Candra memang benar. Namun konklusinya hanya sebatas pada Logika Implikasi.

Dalam kehidupan sehari2, kita memakai nilai kemoralan dan etika. Nilai2 ini justru lebih condong ke Logika Biimplikasi.

Logika yang disampaikan oleh sdr.candra implisit menyatakan bahwa poligami itu Tidak Semua salah... Ada benarnya, tetapi nilai nilai etika, berdiri di atas-nya. Ketika seorang istri mengizinkan dengan "TULUS" kepada suami-nya untuk berpoligami, tetapi sang SUAMI memilih untuk TIDAK BERPOLIGAMI, menurut saya, inilah yang patut diteladani, bukan LOGIKA POLIGAMI itu BENAR.

om dilbert maka itulah saya jelaskan tentang analaogi "pisau"

karena Poligami itu adalah objek netral, dan disini om dilbert memakai "etika" serta "pemikiran om dilbert" sendiri yang menggerakkan objek "Poligami" ini menjadi layak atau tidak.

kalau ditilik lagi dari Buddhism maka saya jadi teringat "Pikiran adalah pelopor".

setuju... pikiran adalah pelopor... siapa yang tahu pikiran dibalik suami suami yang berpoligami ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 13 December 2008, 11:56:25 AM
setuju... pikiran adalah pelopor... siapa yang tahu pikiran dibalik suami suami yang berpoligami ?

:))
kalo aye sih beranggap mereka semua pada lobha. karena apapun alasan poligami, mereka yang menganggap baik karena Avijja dan Moha mereka yang tidak mengerti, sehingga hal yang "sebenarnya" tidak baik, menjadi baik (dalam pemikiran Buddhism)
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 13 December 2008, 12:41:31 PM
[at] hatRed

Makanya di postingan sebelumnya saya jelaskan bahwa dalam kesehariannya masyarakat memakai nilai etika daripada logika. Logika yang diterapkan permanen dalam setiap aspek kehidupan justru membuat hidup menjadi tidak nyaman.

Dalam sendi2 kehidupan, kita seharusnya memiliki prinsip tegas namun fleksibel dalam implementasinya. Kalau kita sepihak menjalankan kehidupan dengan berpedoman pada aturan logika, kita tidak lagi fleksibel dalam implementasi namun sangat mungkin untuk kendor dalam prinsip.

Tentu saja Bi-implikasi harus memenuhi keabsolutan yang sama di antara dua pernyataan tersebut. Namun justru pernyataan2 Bro Candra tidak memenuhi kualisifikasi ini. Makanya saya berasumsi bahwa pernyataan2 Bro Candra adalah pernyataan faktual.
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 13 December 2008, 12:43:00 PM
 [at] upasaka

:yes: setuju
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 12:18:11 PM
[at] vathena : bukannya udh dijelaskan diatas??

poligami adalah lobha

Jadi kalau makin bnyk poligami, yah berarti makin bnyk org yg memupuk lobha....

simpel khan?  :D

sama aja kaya narkoba atau selingkuh.
Dilakukan karena lobha juga..... pengen kenikmatan yg lebih dan lebih lagi.  _/\_


cara berpikir yang salah!

Bro CM,

Jangan ASBUN.....

rinci dan jelaskan salahnya dimana?.....

saya dgn sabar menunggu jawabannya....
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 12:33:30 PM
1. "polygami" adalah "mengurangi kejahatan"   (apakah ini benar/salah?)
2. "mengurangi kejahatan" adalah mendukung "pencapaian nibbana"     (apakah benar/salah?)

konklusi = belum ada,  karena kedua proposisi belum dapat dinyatakan benar/salahnya

saran : saya rasa diperlukan pernyataan kuantor untuk masalah ini. atau dengan cara Biimplikasi

justru disinilah fungsinya ilmu logika. kini kita akan menyelidiki benar atau salahkah argument ke satu itu?

logikanya begini :
poligami itu memenuhi hak perempuan. Dan setiap memenuhi hak perempuan itu mengurangi kejahatan. Jadi, poligami itu mengurangi kejahatan.

Bro CM, (Sorry lho kalau disingkat)

kalimat diatas sama sekali tidak memiliki essensi utk dibahas....

sampai2 poligami mengurangin kejahatan..............

Bila Bro CM seorang guru yg amat mahir dlm Ilmu Logika,....

Tolong disusun, UUD (aturan main, peraturan).....
tentang POLYGAMI utk org Indonesia.... kira2 bagaimana peraturannya?
Aturan yg bagaimana yg bermanfaat bagi seluruh Penduduk Indonesia....

contoh :
#1. Polygami karna tidak dpt mendptkan anak (isteri/suami yg bermasalah reproduksinya)...
   tidak diperbolehkan.... karna bisa beli anak (anak angka, beli di panti, dll)
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 12:35:45 PM
Polygami AAG lebih banyak merugikan masyarakat atau tidak ?

contoh :
bagi saya lebih banyak dirugikan....
karna ngak bisa nonton AAG di TV lagi....
padahal dia penceramah yg lumayan baik....
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 01:03:41 PM
tidak ada kebenaran yang dapat difahami dari seorang lawan debat, kecuali bila dia memiliki salah satu dari dua hal berikut :

1. sudah tanpa kebencian sedikitpun, kasar maupun halus
2. dapat berpikir logic.

selama dalam batin seseorang masi menaruh rasa benci pada sesuatu, walaupun halus tingkatakannya, maka sesuatu itu akan selalu tampak salah. semua argumentpun tidak akan perna berguna.

untuk dapat melihat kebenaran dengan jernih, batin harus sudah tanpa kebencian yang kasar maupun halus. tapi, ada cara lain untuk dapat memahami kebenaran walaupun  hatinya memiliki kebencian, pikirannya akan tetap teguh dalam melihat benar-salah tanpa dipengaruhi oleh kondisi mental.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 01:08:39 PM
Quote from: hendrako
Yang saya tanggapi, sekali lagi, adalah penggunaan kata "adalah" yang menunjukkan definisi.
Definisi poligami merujuk pria sebagai subyek, sedangkan wanita sebagai obyek yaitu pria menikahi lebih dari satu wanita, apabila wanita sebagai subyek maka bukan poligami melainkan poliandri yaitu wanita yang menikah dengan lebih dari satu pria.

terdapat 4 syarat definisi. kata "adalah" tidak termasuk kepada syarat definisi.
defin dan definiens dihubungkan dengan kata "adalah". tapi, kata "adalah" tidak menunjukan bawa kalimat tersebut definisi.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 01:10:27 PM
Quote from: upasaka
^ Menurut saya, pernyataan di atas kurang tepat secara logika. Karena pernyataan itu memuat variabel, sehingga semestanya belum bisa dikonklusikan benar-salahnya.

apa maksud anda?
justru pernyataan logika itu harus mengandung varaibel. dan berpikir logis berarti mengkalkulasikan variabel-varaibel tersebut.
Title: Re: tentang poligami
Post by: pujianto on 14 December 2008, 01:14:25 PM
tidak ada kebenaran yang dapat difahami dari seorang lawan debat, kecuali bila dia memiliki salah satu dari dua hal berikut :

1. sudah tanpa kebencian sedikitpun, kasar maupun halus
2. dapat berpikir logic.

selama dalam batin seseorang masi menaruh rasa benci pada sesuatu, walaupun halus tingkatakannya, maka sesuatu itu akan selalu tampak salah. semua argumentpun tidak akan perna berguna.

untuk dapat melihat kebenaran dengan jernih, batin harus sudah tanpa kebencian yang kasar maupun halus. tapi, ada cara lain untuk dapat memahami kebenaran walaupun  hatinya memiliki kebencian, pikirannya akan tetap teguh dalam melihat benar-salah tanpa dipengaruhi oleh kondisi mental.

bingung nih?

mohon penjelasan
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 01:16:24 PM
tidak ada kebenaran yang dapat difahami dari seorang lawan debat, kecuali bila dia memiliki salah satu dari dua hal berikut :

1. sudah tanpa kebencian sedikitpun, kasar maupun halus
2. dapat berpikir logic.

selama dalam batin seseorang masi menaruh rasa benci pada sesuatu, walaupun halus tingkatakannya, maka sesuatu itu akan selalu tampak salah. semua argumentpun tidak akan perna berguna.

untuk dapat melihat kebenaran dengan jernih, batin harus sudah tanpa kebencian yang kasar maupun halus. tapi, ada cara lain untuk dapat memahami kebenaran walaupun  hatinya memiliki kebencian, pikirannya akan tetap teguh dalam melihat benar-salah tanpa dipengaruhi oleh kondisi mental.
itu berlaku untuk kedua belah pihak mas :)

Nah bagaimana kalau gelasnya masing2 dikosongkan dulu :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 01:23:02 PM
jika ada yang sanggup untuk mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain (poliandri), maka bolehlah dia berpoligami lagi... (ini logika atau tidak ?)
logika, janganlah egois!

ini adalah logika.
argumentasinya relevant
konklusinya terhubung
cara menyimpulkannya tidak melanggar hukum berpikir
tapi,....
argument ke 2 -nya, masih harus diuji lagi kebenarannya.
secara logika, anda telah membuat tiga pernyataan :

1. dia mengizinkan istirnya menikah dengan pria lain
2. setiap yang mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain itu boleh berpoligami
3. dia boleh berpoligami.

pernyataan ke 1 dan 3, tidak perlu diuji lagi kebenarannya secara logika maupun ilmiah. tapi argumentasi/pernyataan ke 2 itu perlu dipertanyakan :

apakah benar "setiap yang mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain itu boleh berpoligami"? jelaskanlah argumentasi dari pernyataan anda yang ke 2 ini! sebab kebenaran itu harus jelas.



Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 01:29:22 PM
Quote from: ryu
itu berlaku untuk kedua belah pihak mas Smiley

Nah bagaimana kalau gelasnya masing2 dikosongkan dulu

masih ada kebencian dalam batin saya. tapi, pikiran saya tidak pernah terpengaruh dengan "kebencian" tersebut, melainkan dapat bertindak lurus sesuai dengan hukum berpikir yang seharusnya."
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 01:38:38 PM
Quote from: ryu
itu berlaku untuk kedua belah pihak mas Smiley

Nah bagaimana kalau gelasnya masing2 dikosongkan dulu

masih ada kebencian dalam batin saya. tapi, pikiran saya tidak pernah terpengaruh dengan "kebencian" tersebut, melainkan dapat bertindak lurus sesuai dengan hukum berpikir yang seharusnya."
Menurut mas, rekan2 disini terlihat ada kebencian terhadap mas ? apakah terlihat terpengaruh oleh kebenciankah?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 01:50:03 PM
Quote from: ryu
Menurut mas, rekan2 disini terlihat ada kebencian terhadap mas ? apakah terlihat terpengaruh oleh kebenciankah?

saya tidak dapat memastikan. hanya, yang jelas dari tanda-tanda yang terungkap lewat kata-kata kawan-kawan diskusi ini masih memiliki kebencian. sebagian kasar, dan sebagian halus. bagaimanapun hal ini tidak dapat saya pastikan. kecuali jika sya bertemu muka langsung, saya dapat melihat secara langsung apa ada kebencian pada batin seseorang atau tidak, sebab saya dapat melihat bentuk-bentuk mental dalam warna-warna aura. tapi satu hal yang dapat saya pastikan, tanpa maksud merendahkan, kawan-kawan diskusi saya ini tidak ada yang mengerti "hukum logika". yang mereka fahami hanyalah logika = masuk akal. itu saja, tanpa memahami dengan benar kriterianya masuk akal itu bagaimana dalam kerangka pemikiran logic.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 02:01:09 PM
Quote from: hatred
namun Bi-Implikasi bukan pengganti dari pernyataan implikasi kuantor. karena pernyataan kuantor memang diperlukan saat variabel yang akan dibanding mengandung kesemestaan seperti yang om upasaka katakan.

komentar anda kepada sdr upasaka ini mengandung kesalahan logic "irrelevant conclution".

konversi :
pernyataan kuantor itu diperlukan saat variabel yang akan dibanding mengandung kesemestaan. Dan setiap diperlukan saat variabel yang akan dibanding mengandung kesemestaan itu pengganti dari pernyataan implikasi kuantor. Jadi, biimplikasi itu pengganti dari pernyataan implikasi kuantor

itu jelas sekali melanggar "HUKUM BERPIKIR TEPAT".

apakah artinya pernyataan kuanto?
variabel itu dibandingkan dengan apa?
apa artinya kesemestaan?
apa artinya implikasi dan biimplikasi?
benarkah isi argument ke dua itu?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 02:05:12 PM
Quote from: dilbert
Logika yang disampaikan oleh sdr.candra implisit menyatakan bahwa poligami itu Tidak Semua salah... Ada benarnya, tetapi nilai nilai etika, berdiri di atas-nya. Ketika seorang istri mengizinkan dengan "TULUS" kepada suami-nya untuk berpoligami, tetapi sang SUAMI memilih untuk TIDAK BERPOLIGAMI, menurut saya, inilah yang patut diteladani, bukan LOGIKA POLIGAMI itu BENAR.

sdr. dilbert telah menyatakan pendapatnya, namun dari kata-katanya terlihat jelas bahwa dirinya masih meragukan kebenaran dari pendapatnya sendiri. seandainya saja, hukum logika digunakan, maka dia tidak perlu spekulasi seperti itu, melainkan dapat melihat benar dan salah bagaikan hitam dan putih, kontras dan jelas. semoga semua makhluk dapat melihat kebenaran dengan jelas, tidak samar!
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 02:09:11 PM
Quote from: upasaka
Makanya di postingan sebelumnya saya jelaskan bahwa dalam kesehariannya masyarakat memakai nilai etika daripada logika. Logika yang diterapkan permanen dalam setiap aspek kehidupan justru membuat hidup menjadi tidak nyaman.

tentu saja. jika logika diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, maka jadi tidak nyaman jadinya. mengapa? karena selain logika, ada aspek ilmiah dan batiniah, dimana keduanya diluar wilayah logika.
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 02:12:12 PM
Quote from: dilbert
Logika yang disampaikan oleh sdr.candra implisit menyatakan bahwa poligami itu Tidak Semua salah... Ada benarnya, tetapi nilai nilai etika, berdiri di atas-nya. Ketika seorang istri mengizinkan dengan "TULUS" kepada suami-nya untuk berpoligami, tetapi sang SUAMI memilih untuk TIDAK BERPOLIGAMI, menurut saya, inilah yang patut diteladani, bukan LOGIKA POLIGAMI itu BENAR.

sdr. dilbert telah menyatakan pendapatnya, namun dari kata-katanya terlihat jelas bahwa dirinya masih meragukan kebenaran dari pendapatnya sendiri. seandainya saja, hukum logika digunakan, maka dia tidak perlu spekulasi seperti itu, melainkan dapat melihat benar dan salah bagaikan hitam dan putih, kontras dan jelas. semoga semua makhluk dapat melihat kebenaran dengan jelas, tidak samar!
Kalau poligami itu benar kenapa ada yang menolak? apa hasil dari poligami selalu benar? hal itu jadi relativ khan tidak absolut :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 02:13:15 PM
Hukum perkawinan adalam Agama Buddha lebih mengutamakan pelaksanaan kewajiban suami terhadap istri maupun sebaliknya.
Apabila masing-masing fihak melaksanakan kewajibannya, maka kehidupan rumah tangga pasangan itu akan berbahagia.
Adapun kewajiban suami terhadap istri adalah:

Menghormati isterinya;
Bersikap lemah lembut terhadap isterinya;
Bersikap setia terhadap isterinya;
Memberikan kekuasaan tertentu kepada isterinya;
Memberikan atau menghadiahkan perhiasan kepada isterinya.
(Digha Nikaya III, 190)

Sedangkan kewajiban istri terhadap suami adalah:

Melakukan semua tugas kewajibannya dengan baik,
Bersikap ramah kepada keluarga dari kedua belah pihak,
Setia kepada suaminya,
Menjaga baik-baik barang-barang yang dibawa oleh suaminya,
Pandai dan rajin dalam melaksanakan semua pekerjaannya.
(Digha Nikaya III, 190)
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 02:13:42 PM
Quote from: upasaka
Dalam sendi2 kehidupan, kita seharusnya memiliki prinsip tegas namun fleksibel dalam implementasinya. Kalau kita sepihak menjalankan kehidupan dengan berpedoman pada aturan logika, kita tidak lagi fleksibel dalam implementasi namun sangat mungkin untuk kendor dalam prinsip.

aturan logika harus diterapkan pada waktu yang tepat. setiap kali orang berpikir, maka setiap kali itulah orang harus menerapkan aturan logika pada pikirannya, agar tidak menyimpang dari kebenaran. seorang hakim memberi keputusan, dan segala manusia yang bertindak harus sesuai dengan logikanya. jika tidak, dia akan mengalami konflik batin. hanya saja, orang yang logikanya tidak benar, dia tidak mengalami konflik batin dalam berbuat salah, karena menganggap kesalahan sebagai suatu kebenaran. dan sebaliknya. ini yang disebut dengan pemikiran yang sesat, dan melahirkan ucpakan dan perbuatan sesat tanpa disadari.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 02:16:04 PM
Quote from: ryu
Hukum perkawinan adalam Agama Buddha lebih mengutamakan pelaksanaan kewajiban suami terhadap istri maupun sebaliknya.

apakah kita sedang membicarakan doktrin agama budha atau agama lain, ataukah kita sedang membicarakan kebenaran?
appeals to authorithy!
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 02:17:38 PM
Quote from: ryu
Hukum perkawinan adalam Agama Buddha lebih mengutamakan pelaksanaan kewajiban suami terhadap istri maupun sebaliknya.

apakah kita sedang membicarakan doktrin agama budha atau agama lain, ataukah kita sedang membicarakan kebenaran?
appeals to authorithy!
bukankah penyataan anda poligami bisa mencapai Nibbana?
Kebenaran itu bisa didapat dari mana ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 02:24:51 PM
Quote from: ryu
Kalau poligami itu benar kenapa ada yang menolak?

nah, inilah salah satu bukti yang bagus, betapa logika kebanyakan orang sudah jungkir balik seperti ini. maaf! saya bermaksud memperjelas bahwa betapa bahayanya orang yang berpikir tapi tidak memenuhi aturan pikiran yang benar. pertanyaan anda itu tidak layak ditanyakan, ditilik dari sudut pandang ilmu logika.

pertanyaan anda mengandung pernyataan bahwa poligami itu hal yang tidak benar karena ada yang menolak.
apakah setiap ada yang menolak itu berarti merupakan hal yang tidak benar?
jika meditasi ajaran budha merupakan ajaran yang benar, kenapa ada yang menolak?
pertanyaan ini merupakan cerminan dari pertanyaan anda sendiri.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 02:26:12 PM
Quote from: ryu
Hukum perkawinan adalam Agama Buddha lebih mengutamakan pelaksanaan kewajiban suami terhadap istri maupun sebaliknya.

apakah kita sedang membicarakan doktrin agama budha atau agama lain, ataukah kita sedang membicarakan kebenaran?
appeals to authorithy!
bukankah penyataan anda poligami bisa mencapai Nibbana?
Kebenaran itu bisa didapat dari mana ?

kebenaran itu diperoleh dari pemikiran yang logic.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 02:32:01 PM
Quote from: johan
Bro CM, (Sorry lho kalau disingkat)

kalimat diatas sama sekali tidak memiliki essensi utk dibahas....

sampai2 poligami mengurangin kejahatan..............

Bila Bro CM seorang guru yg amat mahir dlm Ilmu Logika,....

Tolong disusun, UUD (aturan main, peraturan).....
tentang POLYGAMI utk org Indonesia.... kira2 bagaimana peraturannya?
Aturan yg bagaimana yg bermanfaat bagi seluruh Penduduk Indonesia....

contoh :
#1. Polygami karna tidak dpt mendptkan anak (isteri/suami yg bermasalah reproduksinya)...
   tidak diperbolehkan.... karna bisa beli anak (anak angka, beli di panti, dll)

tidak perlu lagi saya menyusun undang-undang poligami, karena sudah ada yang menguraikannya  secara lengkap, yaitu dalam kitab-kitab islam dan itroh nabi. apapun pertanyaan umat manusia tentang poligami, semua ada jawabannya di situ.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Forte on 14 December 2008, 02:32:52 PM
Quote from: ryu
Hukum perkawinan adalam Agama Buddha lebih mengutamakan pelaksanaan kewajiban suami terhadap istri maupun sebaliknya.

apakah kita sedang membicarakan doktrin agama budha atau agama lain, ataukah kita sedang membicarakan kebenaran?
appeals to authorithy!
bukankah penyataan anda poligami bisa mencapai Nibbana?
Kebenaran itu bisa didapat dari mana ?

kebenaran itu diperoleh dari pemikiran yang logic.
saya kurang sependapat bro..
pemikiran logic bisa ada kalau berwawasan..
apakah wawasan yang bro candra miliki sekarang sudah bisa menentukan bagaimana seseorang bisa mencapai Nibbana ?
Jika belum bisa.. maka statement poligami bisa mencapai Nibbana menurut saya hanyalah berupa pendapat belaka..

Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 02:34:39 PM
tidak ada kebenaran yang dapat difahami dari seorang lawan debat, kecuali bila dia memiliki salah satu dari dua hal berikut :

1. sudah tanpa kebencian sedikitpun, kasar maupun halus
2. dapat berpikir logic.

selama dalam batin seseorang masi menaruh rasa benci pada sesuatu, walaupun halus tingkatakannya, maka sesuatu itu akan selalu tampak salah. semua argumentpun tidak akan perna berguna.

untuk dapat melihat kebenaran dengan jernih, batin harus sudah tanpa kebencian yang kasar maupun halus. tapi, ada cara lain untuk dapat memahami kebenaran walaupun  hatinya memiliki kebencian, pikirannya akan tetap teguh dalam melihat benar-salah tanpa dipengaruhi oleh kondisi mental.

Bro CM,

Yg menilai yg diatas udah jelas orang2 yg
BERKOMPETENt,.... dan dari pihak yg Netral.....

udah jelas bukan saya maupun Bro....

Semua cabang olahraga kan juga perlu juri.... begitu juga tinju....

Kalau bro mempertahankan statement diatas....
gw cuma bilang..... ah... org ini terlalu SENSITIF.........
begitu aja!
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 02:35:59 PM
Polygami AAG lebih banyak merugikan masyarakat atau tidak ?

contoh :
bagi saya lebih banyak dirugikan....
karna ngak bisa nonton AAG di TV lagi....
padahal dia penceramah yg lumayan baik....

untuk menjawab itu maka survei atau penelitian ilmiah harus dilakukan. saya bukanlah ahlinya.

dan anda berkata, "anda lebih banyak dirugikan." tak masalah, karena anda merasa dirugikan dengan poligami aa gym tidak lantas menjadi otomatis poligami itu sesuatu yang salah. tul gak?
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 02:38:32 PM
Quote from: ryu
Kalau poligami itu benar kenapa ada yang menolak?

nah, inilah salah satu bukti yang bagus, betapa logika kebanyakan orang sudah jungkir balik seperti ini. maaf! saya bermaksud memperjelas bahwa betapa bahayanya orang yang berpikir tapi tidak memenuhi aturan pikiran yang benar. pertanyaan anda itu tidak layak ditanyakan, ditilik dari sudut pandang ilmu logika.

pertanyaan anda mengandung pernyataan bahwa poligami itu hal yang tidak benar karena ada yang menolak.
apakah setiap ada yang menolak itu berarti merupakan hal yang tidak benar?
jika meditasi ajaran budha merupakan ajaran yang benar, kenapa ada yang menolak?
pertanyaan ini merupakan cerminan dari pertanyaan anda sendiri.
memang kalau dilihat bisa dibandingkan, tapi begini :
Meditasi kalau dilakukan dengan benar menurut om chandra bisa mencapai nibbana tidak?
Poligami khan hal yang berbeda lho :) apabila dilakukan dengan benarpun apa yakin bisa mencapai Nibbana?

Orang menolak Meditasi karena dia tidak menginginkan atau mempercayai Nibbana :)
Orang Menolak Poligami karena poligami bisa timbul masalah baru lho dan apa bisa mencapai Nibbana :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 02:41:01 PM
Quote from: johan
Bro CM, (Sorry lho kalau disingkat)

kalimat diatas sama sekali tidak memiliki essensi utk dibahas....

sampai2 poligami mengurangin kejahatan..............

Bila Bro CM seorang guru yg amat mahir dlm Ilmu Logika,....

Tolong disusun, UUD (aturan main, peraturan).....
tentang POLYGAMI utk org Indonesia.... kira2 bagaimana peraturannya?
Aturan yg bagaimana yg bermanfaat bagi seluruh Penduduk Indonesia....

contoh :
#1. Polygami karna tidak dpt mendptkan anak (isteri/suami yg bermasalah reproduksinya)...
   tidak diperbolehkan.... karna bisa beli anak (anak angka, beli di panti, dll)

tidak perlu lagi saya menyusun undang-undang poligami, karena sudah ada yang menguraikannya  secara lengkap, yaitu dalam kitab-kitab islam dan itroh nabi. apapun pertanyaan umat manusia tentang poligami, semua ada jawabannya di situ.

jadi kalau ditinjau dari ilmu LOGIKA anda,...

apakah polygami AAG udah benar? (keseluruhan, procedure, eksekusi, perencanaan, dan output) ?
coba jelaskan dgn detail ?

apa artinya semua TV2 tidak menyiarkan ceramah AAG?

jangan2 banyak yg salah TAFSIR..........

trims sebelumnya
Title: Re: tentang poligami
Post by: 7 Tails on 14 December 2008, 02:42:30 PM
saya kira berpikir logika itu gak ber pihak.. gitu loh ;D
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 02:43:20 PM
Polygami AAG lebih banyak merugikan masyarakat atau tidak ?

contoh :
bagi saya lebih banyak dirugikan....
karna ngak bisa nonton AAG di TV lagi....
padahal dia penceramah yg lumayan baik....

untuk menjawab itu maka survei atau penelitian ilmiah harus dilakukan. saya bukanlah ahlinya.

dan anda berkata, "anda lebih banyak dirugikan." tak masalah, karena anda merasa dirugikan dengan poligami aa gym tidak lantas menjadi otomatis poligami itu sesuatu yang salah. tul gak?

Begitu juga bukan berarti sesuatu yg benar....
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 02:45:14 PM
Quote from: johan
Bro CM, (Sorry lho kalau disingkat)

kalimat diatas sama sekali tidak memiliki essensi utk dibahas....

sampai2 poligami mengurangin kejahatan..............

Bila Bro CM seorang guru yg amat mahir dlm Ilmu Logika,....

Tolong disusun, UUD (aturan main, peraturan).....
tentang POLYGAMI utk org Indonesia.... kira2 bagaimana peraturannya?
Aturan yg bagaimana yg bermanfaat bagi seluruh Penduduk Indonesia....

contoh :
#1. Polygami karna tidak dpt mendptkan anak (isteri/suami yg bermasalah reproduksinya)...
   tidak diperbolehkan.... karna bisa beli anak (anak angka, beli di panti, dll)

tidak perlu lagi saya menyusun undang-undang poligami, karena sudah ada yang menguraikannya  secara lengkap, yaitu dalam kitab-kitab islam dan itroh nabi. apapun pertanyaan umat manusia tentang poligami, semua ada jawabannya di situ.

Ya kalau cara yg ITU,...
banyak yg salah TAFSIR....
Title: Re: tentang poligami
Post by: Forte on 14 December 2008, 02:45:48 PM
Quote from: ryu
Kalau poligami itu benar kenapa ada yang menolak?

nah, inilah salah satu bukti yang bagus, betapa logika kebanyakan orang sudah jungkir balik seperti ini. maaf! saya bermaksud memperjelas bahwa betapa bahayanya orang yang berpikir tapi tidak memenuhi aturan pikiran yang benar. pertanyaan anda itu tidak layak ditanyakan, ditilik dari sudut pandang ilmu logika.

pertanyaan anda mengandung pernyataan bahwa poligami itu hal yang tidak benar karena ada yang menolak.
apakah setiap ada yang menolak itu berarti merupakan hal yang tidak benar?
jika meditasi ajaran budha merupakan ajaran yang benar, kenapa ada yang menolak?
pertanyaan ini merupakan cerminan dari pertanyaan anda sendiri.
memang kalau dilihat bisa dibandingkan, tapi begini :
Meditasi kalau dilakukan dengan benar menurut om chandra bisa mencapai nibbana tidak?
Poligami khan hal yang berbeda lho :) apabila dilakukan dengan benarpun apa yakin bisa mencapai Nibbana?

Orang menolak Meditasi karena dia tidak menginginkan atau mempercayai Nibbana :)
Orang Menolak Poligami karena poligami bisa timbul masalah baru lho dan apa bisa mencapai Nibbana :)
Singkat kata.. Poligami lebih banyak menyebabkan masalah, setidaknya pertengkaran antaristri..
Bisa dibuat pooling.. adakah wanita yang ingin dipoligami ?
Sedangkan meditasi itu lebih mengarah ke individu..
Bisa juga dibuat pooling.. adakah wanita ingin bermeditasi ?

Nanti pasti akan terdapat perbedaan yang signifikan akan 2 hal ini.. yang bisa dijadikan patokan mana yang bermasalah..
Dan apakah yang bermasalah bisa mencapai Nibbana ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 02:46:37 PM
Quote from: johan
Bro CM,

Yg menilai yg diatas udah jelas orang2 yg
BERKOMPETENt,.... dan dari pihak yg Netral.....

udah jelas bukan saya maupun Bro....

Semua cabang olahraga kan juga perlu juri.... begitu juga tinju....

Kalau bro mempertahankan statement diatas....
gw cuma bilang..... ah... org ini terlalu SENSITIF.........
begitu aja!


kalau ada orang mengaku jago karate dengan kemampuan yang tidak terkalahkan, tapi dia tidak pernah membuktikan diri dengan bertarung dengan para jawara lain, itu namanya self proclain. tapi, seorang jawara (pendekar) yang menyatakan dirinya jawara yang tidak pernah terkalahkan dan memang terbukti selama ini banyak pertarungan yang dia menangkan, dan masih sanggup untuk membuktikannya lagi, maka pengakuannya akan kejawaraannya merupakan hal yang benar. tidak peduli apakah orang-orang yang sudah dikalahkan berani mengakuinya atau malu untuk mengakuinya, tetap saja benar dia seorang jawara.

saya sudah berdebat secara langsung dan secara on line. belum ada satupun yang dapat mengalahkan kemampuan saya dalam bidang ilmu logika, kecuali guru saya sendiri. dan ini benar. saya mengaku bahwa saya "tidak tertandingi" dalam ilmu logika. hal ini untuk menyatakan kebenaran bukan kesombongan. dan kalau masih ada orang yang ingin membuktikannya, maka mari silahkan diskusi/debat dengan saya. karena saya sudah rindu untuk dikalahkan.

apa artinya menang dan kalah?
mampu memperlihatkan kebenaran dengan jelas, kebenaran yang tidak terbantahkan, kebenaran yang tidak meragukan sedikitpun, maka itulah yang disebut dengn kemenangan dalam diskusi logic.
bila kemudian terbukti saya telah meyakini suatu pandangan yang salah, dan dengan jelas terbukti salahnya secara logic, maka itulah kekalahan saya. dan sungguh kekalahan ini sangat menyenangkan, berarti terselamatkannya diri dari "pandangan salah".
Title: Re: tentang poligami
Post by: Forte on 14 December 2008, 02:47:55 PM
Polygami AAG lebih banyak merugikan masyarakat atau tidak ?

contoh :
bagi saya lebih banyak dirugikan....
karna ngak bisa nonton AAG di TV lagi....
padahal dia penceramah yg lumayan baik....

untuk menjawab itu maka survei atau penelitian ilmiah harus dilakukan. saya bukanlah ahlinya.

dan anda berkata, "anda lebih banyak dirugikan." tak masalah, karena anda merasa dirugikan dengan poligami aa gym tidak lantas menjadi otomatis poligami itu sesuatu yang salah. tul gak?
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 02:48:00 PM
Quote from: ryu
Kalau poligami itu benar kenapa ada yang menolak?

nah, inilah salah satu bukti yang bagus, betapa logika kebanyakan orang sudah jungkir balik seperti ini. maaf! saya bermaksud memperjelas bahwa betapa bahayanya orang yang berpikir tapi tidak memenuhi aturan pikiran yang benar. pertanyaan anda itu tidak layak ditanyakan, ditilik dari sudut pandang ilmu logika.

pertanyaan anda mengandung pernyataan bahwa poligami itu hal yang tidak benar karena ada yang menolak.
apakah setiap ada yang menolak itu berarti merupakan hal yang tidak benar?
jika meditasi ajaran budha merupakan ajaran yang benar, kenapa ada yang menolak?
pertanyaan ini merupakan cerminan dari pertanyaan anda sendiri.
memang kalau dilihat bisa dibandingkan, tapi begini :
Meditasi kalau dilakukan dengan benar menurut om chandra bisa mencapai nibbana tidak?
Poligami khan hal yang berbeda lho :) apabila dilakukan dengan benarpun apa yakin bisa mencapai Nibbana?

Orang menolak Meditasi karena dia tidak menginginkan atau mempercayai Nibbana :)
Orang Menolak Poligami karena poligami bisa timbul masalah baru lho dan apa bisa mencapai Nibbana :)

Apakah ada Arahat yg BERPOLIGAMI?
lebih banyak arahat yg berpoligami atau lebih sedikit?
lebih banyak org yg MENIKMATIN poligami atau lebih sedikit (ini khusus utk utk yg berduit,
atau playBY) ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 02:48:36 PM
Quote from: johan
Ya kalau cara yg ITU,...
banyak yg salah TAFSIR....

seperti sebagian umat budist yang salah tafsir dengan ajaran sang budha ya?

maka gunakan logika, agar terbebas dari bahaya "salah tafsir"!
Title: Re: tentang poligami
Post by: Forte on 14 December 2008, 02:50:39 PM
Quote from: johan
Bro CM,

Yg menilai yg diatas udah jelas orang2 yg
BERKOMPETENt,.... dan dari pihak yg Netral.....

udah jelas bukan saya maupun Bro....

Semua cabang olahraga kan juga perlu juri.... begitu juga tinju....

Kalau bro mempertahankan statement diatas....
gw cuma bilang..... ah... org ini terlalu SENSITIF.........
begitu aja!


kalau ada orang mengaku jago karate dengan kemampuan yang tidak terkalahkan, tapi dia tidak pernah membuktikan diri dengan bertarung dengan para jawara lain, itu namanya self proclain. tapi, seorang jawara (pendekar) yang menyatakan dirinya jawara yang tidak pernah terkalahkan dan memang terbukti selama ini banyak pertarungan yang dia menangkan, dan masih sanggup untuk membuktikannya lagi, maka pengakuannya akan kejawaraannya merupakan hal yang benar. tidak peduli apakah orang-orang yang sudah dikalahkan berani mengakuinya atau malu untuk mengakuinya, tetap saja benar dia seorang jawara.

saya sudah berdebat secara langsung dan secara on line. belum ada satupun yang dapat mengalahkan kemampuan saya dalam bidang ilmu logika, kecuali guru saya sendiri. dan ini benar. saya mengaku bahwa saya "tidak tertandingi" dalam ilmu logika. hal ini untuk menyatakan kebenaran bukan kesombongan. dan kalau masih ada orang yang ingin membuktikannya, maka mari silahkan diskusi/debat dengan saya. karena saya sudah rindu untuk dikalahkan.

apa artinya menang dan kalah?
mampu memperlihatkan kebenaran dengan jelas, kebenaran yang tidak terbantahkan, kebenaran yang tidak meragukan sedikitpun, maka itulah yang disebut dengn kemenangan dalam diskusi logic.
bila kemudian terbukti saya telah meyakini suatu pandangan yang salah, dan dengan jelas terbukti salahnya secara logic, maka itulah kekalahan saya. dan sungguh kekalahan ini sangat menyenangkan, berarti terselamatkannya diri dari "pandangan salah".
Ilmu logika ini apakah berdiri sendiri / dibantu ilmu2 lain..
Saya lebih melihat ilmu logika yang Anda katakan ini dibantu ilmu2 lain..
Misalnya Anda tidak pernah belajar ilmu apa pun.. apa yang Anda mau logika kan ?
Intinya.. yang ingin saya katakan.. logika itu tergantung dari wawasan / pengetahuan..
Apakah Anda sudah sangat berwawasan / kuasai semua pengetahuan sehingga bisa mengatakan Anda tidak tertandingi ilmu logikanya ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 02:55:55 PM
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 02:56:59 PM
Quote from: johan
Bro CM,

Yg menilai yg diatas udah jelas orang2 yg
BERKOMPETENt,.... dan dari pihak yg Netral.....

udah jelas bukan saya maupun Bro....

Semua cabang olahraga kan juga perlu juri.... begitu juga tinju....

Kalau bro mempertahankan statement diatas....
gw cuma bilang..... ah... org ini terlalu SENSITIF.........
begitu aja!


kalau ada orang mengaku jago karate dengan kemampuan yang tidak terkalahkan, tapi dia tidak pernah membuktikan diri dengan bertarung dengan para jawara lain, itu namanya self proclain. tapi, seorang jawara (pendekar) yang menyatakan dirinya jawara yang tidak pernah terkalahkan dan memang terbukti selama ini banyak pertarungan yang dia menangkan, dan masih sanggup untuk membuktikannya lagi, maka pengakuannya akan kejawaraannya merupakan hal yang benar. tidak peduli apakah orang-orang yang sudah dikalahkan berani mengakuinya atau malu untuk mengakuinya, tetap saja benar dia seorang jawara.

saya sudah berdebat secara langsung dan secara on line. belum ada satupun yang dapat mengalahkan kemampuan saya dalam bidang ilmu logika, kecuali guru saya sendiri. dan ini benar. saya mengaku bahwa saya "tidak tertandingi" dalam ilmu logika. hal ini untuk menyatakan kebenaran bukan kesombongan. dan kalau masih ada orang yang ingin membuktikannya, maka mari silahkan diskusi/debat dengan saya. karena saya sudah rindu untuk dikalahkan.

apa artinya menang dan kalah?
mampu memperlihatkan kebenaran dengan jelas, kebenaran yang tidak terbantahkan, kebenaran yang tidak meragukan sedikitpun, maka itulah yang disebut dengn kemenangan dalam diskusi logic.
bila kemudian terbukti saya telah meyakini suatu pandangan yang salah, dan dengan jelas terbukti salahnya secara logic, maka itulah kekalahan saya. dan sungguh kekalahan ini sangat menyenangkan, berarti terselamatkannya diri dari "pandangan salah".

Kalau Bro begitu meng agung2kan ilmu logika... ya ok2 saja deh....

saya sih tidak terlalu "perduli" ilmu apa yg dipakai seseorang maupun namanya...

yg lebih penting.... (spt halnya teknik meditasi begitu banyak....)

memecahkan masalah.... 

jadi saya lebih tertarik pada KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH...
dari pada penyusunan argument, argument dlm ilmu logika....

bagaimana menurut yg lain?
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 02:58:07 PM
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)

Katanya Ilmu Logika adalah BERPIKIR TEPAT...

begitu disuruh menyusun UUD nya (aturan mainnya)....

malah kabur....
Title: Re: tentang poligami
Post by: Forte on 14 December 2008, 02:58:24 PM
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)
Dalam literatur agama mana pun.. tidak ada ditemukan pernyataan poligami bisa mencapai Nibbana..
Bahkan dalam Al-Quran sendiri.. cuma disinggung mengenai surga.. dan bukan Nibbana.
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 03:00:22 PM
Sangat menyedihkan.............

kita capek2 memperdebatkan POLYGAMI....

dibelahan dunia, dikota lain, digedung lain.....

orang2 lagi asyik "MENIKMATIN" POLYGAMI....


 :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(

(itu nangis lho)
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 03:01:01 PM
Quote from: forte
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?

kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?

untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.

untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.

hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.

walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 03:04:04 PM
Polygami AAG lebih banyak merugikan masyarakat atau tidak ?

contoh :
bagi saya lebih banyak dirugikan....
karna ngak bisa nonton AAG di TV lagi....
padahal dia penceramah yg lumayan baik....

untuk menjawab itu maka survei atau penelitian ilmiah harus dilakukan. saya bukanlah ahlinya.

dan anda berkata, "anda lebih banyak dirugikan." tak masalah, karena anda merasa dirugikan dengan poligami aa gym tidak lantas menjadi otomatis poligami itu sesuatu yang salah. tul gak?

Sebelum ada survei............... apa yg harus dilakukan?



ingat2 nya saya...........

paling tidak

hipotesa..............
teori...............
Title: Re: tentang poligami
Post by: Forte on 14 December 2008, 03:04:46 PM
Quote from: forte
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?

kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?

untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.

untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.

hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.

walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.
Contoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?
Soalnya menurut saya.. logika dan ilmiah HARUS SINKRON
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 03:05:24 PM
Quote from: forte
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?

kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?

untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.

untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.

hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.

walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.
Bukan spekulasi Om, Ketika Poligami, Melakukan Hubungan Sex tidak menurut Om? atau ada tujuan yang lain?
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 03:07:18 PM
Quote from: forte
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?

kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?

untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.

untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.

hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.

walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.

Kalau begitu mari kita mengikutin pola pikir bro CM.....

judul apakah yg akan bro tulis tentang polygami  (udah jelas ditinjau dari ilmu logika)?

ok saya tunggu judulnya.
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 03:09:19 PM
Quote from: forte
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?

kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?

untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.

untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.

hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.

walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.

Kalau begitu mari kita mengikutin pola pikir bro CM.....

judul apakah yg akan bro tulis tentang polygami  (udah jelas ditinjau dari ilmu logika)?

ok saya tunggu judulnya.
Boleh tuh :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 03:11:32 PM
Quote from: forte
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?

kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?

untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.

untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.

hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.

walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.

Kalau begitu mari kita mengikutin pola pikir bro CM.....

judul apakah yg akan bro tulis tentang polygami  (udah jelas ditinjau dari ilmu logika)?

ok saya tunggu judulnya.
Boleh tuh :)

Kelihatannya Bro Ryu pasti pro Polygami deh..................

soalnya avatarnya ..... TWINS
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 03:18:16 PM
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)
Dalam literatur agama mana pun.. tidak ada ditemukan pernyataan poligami bisa mencapai Nibbana..
Bahkan dalam Al-Quran sendiri.. cuma disinggung mengenai surga.. dan bukan Nibbana.


justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan manusia di negeri arab, karena disana hanya ada nas dan basyar. tapi, karena akal kita jalan kita mengerti nas dan basyar itu sama dengan manusia dalam bahasa indonesia.

justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan nibbana dalam alQuran, karena dalam alQuran hanya ada Allah dan Rabb. tapi, kalau akal kita jalan, kita mengerti Allah dan rab itu sama dengan nibbana dalam bahasa pali.

apakah kata "nibbana" sama dengan nibbana itu sendiri?
apakah nama "Allah" sama dengan Allah itu sendiri?
tidakkah kita pernah melihat wujud dibalik nama-nama itu?
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 03:20:52 PM
Solusi spetakular apakah yg dpt diberikan seorang Ahli Ilmu Logika
pada POLYGAMI (seputar permasalahan, peraturan, pengadaan, etc)
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)
Dalam literatur agama mana pun.. tidak ada ditemukan pernyataan poligami bisa mencapai Nibbana..
Bahkan dalam Al-Quran sendiri.. cuma disinggung mengenai surga.. dan bukan Nibbana.


justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan manusia di negeri arab, karena disana hanya ada nas dan basyar. tapi, karena akal kita jalan kita mengerti nas dan basyar itu sama dengan manusia dalam bahasa indonesia.

justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan nibbana dalam alQuran, karena dalam alQuran hanya ada Allah dan Rabb. tapi, kalau akal kita jalan, kita mengerti Allah dan rab itu sama dengan nibbana dalam bahasa pali.

apakah kata "nibbana" sama dengan nibbana itu sendiri?
apakah nama "Allah" sama dengan Allah itu sendiri?
tidakkah kita pernah melihat wujud dibalik nama-nama itu?

Mana judulnya.... Ahli Ilmu Logika?
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 03:22:02 PM
Tolong jangan judul berat2....

nibbana, allah, alQuran,...

trims.... silahkan lanjut
Title: Re: tentang poligami
Post by: Forte on 14 December 2008, 03:22:54 PM
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)
Dalam literatur agama mana pun.. tidak ada ditemukan pernyataan poligami bisa mencapai Nibbana..
Bahkan dalam Al-Quran sendiri.. cuma disinggung mengenai surga.. dan bukan Nibbana.


justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan manusia di negeri arab, karena disana hanya ada nas dan basyar. tapi, karena akal kita jalan kita mengerti nas dan basyar itu sama dengan manusia dalam bahasa indonesia.

justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan nibbana dalam alQuran, karena dalam alQuran hanya ada Allah dan Rabb. tapi, kalau akal kita jalan, kita mengerti Allah dan rab itu sama dengan nibbana dalam bahasa pali.

apakah kata "nibbana" sama dengan nibbana itu sendiri?
apakah nama "Allah" sama dengan Allah itu sendiri?
tidakkah kita pernah melihat wujud dibalik nama-nama itu?
Anda sudah belajar Buddhism dan Islam dengan complete ?
Jika sudah.. Anda baru boleh menarik kesimpulan begitu..

Jika tanpa mempelajari apa2 sudah menarik kesimpulan seperti itu sama saja seperti ini.
Kita selalu melihat matahari yang terbit sebelah timur dan tenggelam sebelah barat..
Secara visual, akan kelihatan matahari yang mengelilingi bumi.. padahal ini salah.

Mengapa bisa salah.. karena kurang wawasan akan astronomi pada saat itu
Jadi Anda menarik kesimpulan seperti di atas.. apakah wawasan Buddhism dan Islam Anda sudah complete ?
Jika tidak.. maaf.. itu hanya berupa pendapat Anda.. :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 03:29:40 PM
Logikanya ... berapa lama (menit) diperlukan
seorang ahli ilmu Logika.... menulis judul ?

hayo bro CM,.... jangan lama2.....(kita saling belajar koq)
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 03:34:28 PM
Quote from: forte
Contoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?
Soalnya menurut saya.. logika dan ilmiah HARUS SINKRON

a itu b
b itu c
jadi, a itu c

ini benar secara logic. tul enggak?
(harus mengerti dulu kebenaran logic ini, baru kemudian memandingkannya dengan kebenaran ilmiah).

sekarang variabel-varaibel logika diatas kita ganti dengan fakta-fakta ilmiah :

a = nasi
b = sepatu
c = topi
 
jadi :

nasi itu sepatu
sepatu itu topi
jadi, nasi itu topi

tidak satupun dari 3 pernyataan di atas mengandung kebenaran ilmiah, atau bahkan salah secara ilmiah. tapi tidak satupun salah secara logika. tapi, bila kita menghendaki kebenaran logika ilmiah, maka argumentasi akhirnya harus pernyataan ilmiah.
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 03:37:25 PM
Poligami pasti ada hubungan sex
Hubungan sex Tidak mungkin mencapai nibbana
jadi poligami Tidak mungkin mencapai nibbana 8)
Bener gak  =))
Title: Re: tentang poligami
Post by: Forte on 14 December 2008, 03:38:28 PM
Quote from: forte
Contoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?
Soalnya menurut saya.. logika dan ilmiah HARUS SINKRON

a itu b
b itu c
jadi, a itu c

ini benar secara logic. tul enggak?
(harus mengerti dulu kebenaran logic ini, baru kemudian memandingkannya dengan kebenaran ilmiah).

sekarang variabel-varaibel logika diatas kita ganti dengan fakta-fakta ilmiah :

a = nasi
b = sepatu
c = topi
 
jadi :

nasi itu sepatu
sepatu itu topi
jadi, nasi itu topi

tidak satupun dari 3 pernyataan di atas mengandung kebenaran ilmiah, atau bahkan salah secara ilmiah. tapi tidak satupun salah secara logika. tapi, bila kita menghendaki kebenaran logika ilmiah, maka argumentasi akhirnya harus pernyataan ilmiah.

ini contoh aneh..
bisa gak contohnya berupa statement..
jangan contoh 1 kata lah.. yang anda logikakan semua statement kan

kalau saya kasih contoh

a = anggrek
b = tanaman
c = makluk hidup

anggrek = tanaman = makluk hidup..

lho.. benar kan ?? gw gak salah ? kan ini contoh yang lucu..



Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 03:39:26 PM
Poligami pasti ada hubungan sex
Hubungan sex Tidak mungkin mencapai nibbana
jadi poligami Tidak mungkin mencapai nibbana 8)
Bener gak  =))
Bro Ryu... koq begitu...................

belum apa2 udah ngomong SEX............

itu utk ending story.....(jangan tergesah-gesah deh....)
nanti malah kena sensor....
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 03:40:50 PM
Quote from: forte
Contoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?
Soalnya menurut saya.. logika dan ilmiah HARUS SINKRON

a itu b
b itu c
jadi, a itu c

ini benar secara logic. tul enggak?
(harus mengerti dulu kebenaran logic ini, baru kemudian memandingkannya dengan kebenaran ilmiah).

sekarang variabel-varaibel logika diatas kita ganti dengan fakta-fakta ilmiah :

a = nasi
b = sepatu
c = topi
 
jadi :

nasi itu sepatu
sepatu itu topi
jadi, nasi itu topi

tidak satupun dari 3 pernyataan di atas mengandung kebenaran ilmiah, atau bahkan salah secara ilmiah. tapi tidak satupun salah secara logika. tapi, bila kita menghendaki kebenaran logika ilmiah, maka argumentasi akhirnya harus pernyataan ilmiah.


Bro CM,

mataku mulai kabur.........(capek)...

kita bahas

nasi
sepatu
topi...

atau

kembalik ke POLYGAMIIIIIIIIII ???

trims...
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 03:42:07 PM
Utk membuat perdebatan ini lebih seru....
boleh ngak posting sedikit gambar???

(maksudnya gambar yg full dress lho!)...
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 03:43:58 PM
Quote from: forte
saya kurang sependapat bro..
pemikiran logic bisa ada kalau berwawasan..
apakah wawasan yang bro candra miliki sekarang sudah bisa menentukan bagaimana seseorang bisa mencapai Nibbana ?
Jika belum bisa.. maka statement poligami bisa mencapai Nibbana menurut saya hanyalah berupa pendapat belaka..

memang benar. oleh karena itu, saya perna katakan, pengetahuan ilmiah itu bagaikan tanggap pertama dari tiga tangga kebenaran. adalah mustahil bagi manusia mengenali kebenaran-kebenaran pada tingkat yang lebih tinggi tanpa melalui tahapan-tahapan. sebelum logika, tentunya ada hal yang harus difahami dalam kebenaran ilmiah. logika ilmiah berarti mengkalkulasikan kebenaran-kebenaran ilmiah yang dapat diketahuinya.

pernyataan saya itu mau anda nilai pendapat belaka, silahkan! atau anda mau menyelidiki keberannya, silahkan! saya tidak keberatan. anda kan punya kehendak bebas. tul gak?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Forte on 14 December 2008, 03:45:17 PM
Quote from: forte
saya kurang sependapat bro..
pemikiran logic bisa ada kalau berwawasan..
apakah wawasan yang bro candra miliki sekarang sudah bisa menentukan bagaimana seseorang bisa mencapai Nibbana ?
Jika belum bisa.. maka statement poligami bisa mencapai Nibbana menurut saya hanyalah berupa pendapat belaka..

memang benar. oleh karena itu, saya perna katakan, pengetahuan ilmiah itu bagaikan tanggap pertama dari tiga tangga kebenaran. adalah mustahil bagi manusia mengenali kebenaran-kebenaran pada tingkat yang lebih tinggi tanpa melalui tahapan-tahapan. sebelum logika, tentunya ada hal yang harus difahami dalam kebenaran ilmiah. logika ilmiah berarti mengkalkulasikan kebenaran-kebenaran ilmiah yang dapat diketahuinya.

pernyataan saya itu mau anda nilai pendapat belaka, silahkan! atau anda mau menyelidiki keberannya, silahkan! saya tidak keberatan. anda kan punya kehendak bebas. tul gak?
kita sekarang lagi berdiskusi..
jangan sampe.. ya udah.. menurut saya A.. kalau Anda gak percaya A ya udah.. mana diskusinya ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 03:47:39 PM
Quote from: forte
Contoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?
Soalnya menurut saya.. logika dan ilmiah HARUS SINKRON

a itu b
b itu c
jadi, a itu c

ini benar secara logic. tul enggak?
(harus mengerti dulu kebenaran logic ini, baru kemudian memandingkannya dengan kebenaran ilmiah).

sekarang variabel-varaibel logika diatas kita ganti dengan fakta-fakta ilmiah :

a = nasi
b = sepatu
c = topi
 
jadi :

nasi itu sepatu
sepatu itu topi
jadi, nasi itu topi

tidak satupun dari 3 pernyataan di atas mengandung kebenaran ilmiah, atau bahkan salah secara ilmiah. tapi tidak satupun salah secara logika. tapi, bila kita menghendaki kebenaran logika ilmiah, maka argumentasi akhirnya harus pernyataan ilmiah.


Bro CM,

mataku mulai kabur.........(capek)...

kita bahas

nasi
sepatu
topi...

atau

kembalik ke POLYGAMIIIIIIIIII ???

trims...

komentar anda ini akan saya catat dalam database saya, untuk kepentingan penelitian ilmiah, untuk mengetahui seberapa sulit orang memahami cara berpikir logic.
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 03:48:38 PM
Selain ilmu2 lainnya...............

tak kalah penting adalah

ilmu BERPIKIR JERNIH............(clear thinking).....

saya lagi menunggu judul..........Polygami!............

trims sebelumnya
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 03:50:44 PM
Quote from: forte
Contoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?
Soalnya menurut saya.. logika dan ilmiah HARUS SINKRON

a itu b
b itu c
jadi, a itu c

ini benar secara logic. tul enggak?
(harus mengerti dulu kebenaran logic ini, baru kemudian memandingkannya dengan kebenaran ilmiah).

sekarang variabel-varaibel logika diatas kita ganti dengan fakta-fakta ilmiah :

a = nasi
b = sepatu
c = topi
 
jadi :

nasi itu sepatu
sepatu itu topi
jadi, nasi itu topi

tidak satupun dari 3 pernyataan di atas mengandung kebenaran ilmiah, atau bahkan salah secara ilmiah. tapi tidak satupun salah secara logika. tapi, bila kita menghendaki kebenaran logika ilmiah, maka argumentasi akhirnya harus pernyataan ilmiah.


Bro CM,

mataku mulai kabur.........(capek)...

kita bahas

nasi
sepatu
topi...

atau

kembalik ke POLYGAMIIIIIIIIII ???

trims...

komentar anda ini akan saya catat dalam database saya, untuk kepentingan penelitian ilmiah, untuk mengetahui seberapa sulit orang memahami cara berpikir logic.

Bro CM,

jangan lupa nama gw sekalian dicatat lho.........

johan3000 boleh
3r boleh
3ribu boleh....

santai aja deh.........

tapi jangan 3i (3 isteri)
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 03:51:32 PM
Selain ilmu2 lainnya...............

tak kalah penting adalah

ilmu BERPIKIR JERNIH............(clear thinking).....

saya lagi menunggu judul..........Polygami!............

trims sebelumnya

Satu lagi terpikir............ berguna...........

BERPIKIR CEPAT.................
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 03:51:45 PM
Quote from: forte
kita sekarang lagi berdiskusi..
jangan sampe.. ya udah.. menurut saya A.. kalau Anda gak percaya A ya udah.. mana diskusinya ?

di sini, saya ingin bertukar pikiran, saling memahamkan. saya ingin memahami kebenaran yang anda fahami, dan juga ingin menjelaskan kebenaran yang saya fahami. agar semua itu berjalan lancar, tentu ada aturannya. salah satu aturannya adalah niat dan usaha untuk menyelidiki. saya akan menyelidiki bagaimana kebenaran yang anda fahami. tapi, saya mempersilahkan pilihan anda dalam arti "saya tidak memaksa anda untuk memiliki niat dan usaha untuk menyelidiki kebenaran ini". saya hanya akan membantu meluruskan pandangan orang yang memang memiliki niat dan usaha untuk meluruskan padangan dirinya sendiri dan orang lain dengan cara yang teratur. itu saja.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 03:53:16 PM
Selain ilmu2 lainnya...............

tak kalah penting adalah

ilmu BERPIKIR JERNIH............(clear thinking).....

saya lagi menunggu judul..........Polygami!............

trims sebelumnya

saya belum berminat untuk membuka suatu thread. saya pikir, mari selesaikan di sini saja. ini juga kan thread tentang poligami. tul gak?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Forte on 14 December 2008, 03:54:19 PM
Quote from: forte
kita sekarang lagi berdiskusi..
jangan sampe.. ya udah.. menurut saya A.. kalau Anda gak percaya A ya udah.. mana diskusinya ?

di sini, saya ingin bertukar pikiran, saling memahamkan. saya ingin memahami kebenaran yang anda fahami, dan juga ingin menjelaskan kebenaran yang saya fahami. agar semua itu berjalan lancar, tentu ada aturannya. salah satu aturannya adalah niat dan usaha untuk menyelidiki. saya akan menyelidiki bagaimana kebenaran yang anda fahami. tapi, saya mempersilahkan pilihan anda dalam arti "saya tidak memaksa anda untuk memiliki niat dan usaha untuk menyelidiki kebenaran ini". saya hanya akan membantu meluruskan pandangan orang yang memang memiliki niat dan usaha untuk meluruskan padangan dirinya sendiri dan orang lain dengan cara yang teratur. itu saja.
ok.. tolong bro.. jelasin yang a.. b.. dan c.. dan bagaimana jika saya ganti jadi anggrek, tanaman, dan makluk hidup..
jadinya benar kan ? apa saya bisa ambil kesimpulan a = c?

Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 03:54:43 PM
(http://www.capitolhillblue.com/artman/uploads/082006polygamy_001.jpg)

Kenapa cewek tsb memegang poster tsb?


1. Anak dari panti asuhan
2. Akibat dari POLYGAMI
3. .......

apakah dia bahagia?
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 04:00:02 PM
a b c itu khan harus sinkron :) kalo gak sinkron gimana :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:01:10 PM
Bro CM....

Apakah anda lagi bermeditasi?

gw lagi menunggu judulnya polygami.....
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 04:01:38 PM
Poligami pasti ada hubungan sex
Hubungan sex Tidak mungkin mencapai nibbana
jadi poligami Tidak mungkin mencapai nibbana 8)
Bener gak  =))

poligami pasti ada hubungan seks <-- ini benar/true
hubungan seks tidak mungkin mencapai nibbana <-- ini salah/false
poligami tidak mungkin mencapai nibbana <-- salah/false

true + false = false
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:03:27 PM
Sewaktu mendengar kata polygami....
gambaran apa yg terbayang.... sewaktu mereka makan bersama?

Spoiler: ShowHide

(http://www.axess.se/web/files.nsf/images/WWWW7EMNZS/$file/Kjell%20H%C3%A4glund%20-%20Big%20Love.jpg)


Semoga tidak iri melihat gambar tsb!
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:06:07 PM
Poligami pasti ada hubungan sex
Hubungan sex Tidak mungkin mencapai nibbana
jadi poligami Tidak mungkin mencapai nibbana 8)
Bener gak  =))

poligami pasti ada hubungan seks <-- ini benar/true
hubungan seks tidak mungkin mencapai nibbana <-- ini salah/false
poligami tidak mungkin mencapai nibbana <-- salah/false

true + false = false

JAdi judul yg Bro pilih apa?

Seberapa jauh Faktor SEX (kebutuhan) mempengaruhi berPOLIGAMI (perbanyak isteri)?

senangnya bro kalau kata SEX... nongol..... moga2 ngak kena sensor....
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 04:06:35 PM
(http://www.capitolhillblue.com/artman/uploads/082006polygamy_001.jpg)

Kenapa cewek tsb memegang poster tsb?


1. Anak dari panti asuhan
2. Akibat dari POLYGAMI
3. .......

apakah dia bahagia?


mana saya tahu apakah dia bahagia atau tidak. mengapa anda tidak menanyakan kepadanya?

atau, apakah anda berpikir dia itu tidak bahagia. karena itu poligami sesuatu yang salah?
nah, jika itu yang anda pikirkan, sadarilah bahwa cara berpikir seperti itu merupakan sumber kesesatan dan pandangan salah. dengan berpikir seperti itu, seseorang tidak akan dapat melihat kebenaran dengan sempurna. dalam ilmu logika cara berpikir itu disebut fallacy (muslihat fikiran/ilusi fikiran), istilahnya fallacy of quantity. fallacy jenis ini merupakan virus pikiran yang paling berbahaya.
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 04:08:09 PM
Poligami pasti ada hubungan sex
Hubungan sex Tidak mungkin mencapai nibbana
jadi poligami Tidak mungkin mencapai nibbana 8)
Bener gak  =))

poligami pasti ada hubungan seks <-- ini benar/true
hubungan seks tidak mungkin mencapai nibbana <-- ini salah/false
poligami tidak mungkin mencapai nibbana <-- salah/false

true + false = false

tolong dikoreksi :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 04:11:22 PM
Quote from: johan
JAdi judul yg Bro pilih apa?

Seberapa jauh Faktor SEX (kebutuhan) mempengaruhi berPOLIGAMI (perbanyak isteri)?

senangnya bro kalau kata SEX... nongol..... moga2 ngak kena sensor....

saya tidak akan membuat judul seperti yang anda inginkan, kecuali bila anda mau mengikuti semua aturan diskusi yang saya ajukan.
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:14:28 PM
Poligami pasti ada hubungan sex
Hubungan sex Tidak mungkin mencapai nibbana
jadi poligami Tidak mungkin mencapai nibbana 8)
Bener gak  =))

**1  poligami pasti ada hubungan seks <-- ini benar/true
hubungan seks tidak mungkin mencapai nibbana <-- ini salah/false
poligami tidak mungkin mencapai nibbana <-- salah/false

true + false = false

Hati2 meneliti kata PASTI.................

menurut clear thinking..................

Bro CM udah salah menjawab.............

dgn mempertimbangkan...........

1. max umur berapa pria masih bermain di kolam SEX...
2. max umur berapa pria yg memiliki isteri lebih dari satu
3. Adakah pria yg udah loyo, pikun, ataupun mungkin KOMA,,....
    memiliki lebih dari satu isteri?...........

    (tanpa melihat catatan di database saya...... saya yakin ada!)...
Bila kita menemukan kondisi tsb (cukup satu orang yg udah teler...
memiliki lebih dari satu isteri...) maka statement **1 UDAH SALAH....


itulah contohnya

CLEAR THINKING bisa mengalahkan LOGICAL THINKING...

mohon senior2 koreksi.... kalau saya yg salah!
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 14 December 2008, 04:15:01 PM
Quote from: forte
Contoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?
Soalnya menurut saya.. logika dan ilmiah HARUS SINKRON

a itu b
b itu c
jadi, a itu c

ini benar secara logic. tul enggak?
(harus mengerti dulu kebenaran logic ini, baru kemudian memandingkannya dengan kebenaran ilmiah).

sekarang variabel-varaibel logika diatas kita ganti dengan fakta-fakta ilmiah :

a = nasi
b = sepatu
c = topi
 
jadi :

nasi itu sepatu
sepatu itu topi
jadi, nasi itu topi

tidak satupun dari 3 pernyataan di atas mengandung kebenaran ilmiah, atau bahkan salah secara ilmiah. tapi tidak satupun salah secara logika. tapi, bila kita menghendaki kebenaran logika ilmiah, maka argumentasi akhirnya harus pernyataan ilmiah.



bagaimana dengan ini :

emas itu kuning
kuning itu (maaf)t**k
jadi,emas itu t**k

hhmm,benar juga yach..jadi aneh ini..
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 04:17:12 PM
Quote from: ryu
memang kalau dilihat bisa dibandingkan, tapi begini :
Meditasi kalau dilakukan dengan benar menurut om chandra bisa mencapai nibbana tidak?

bisa

Quote from: ryu
Poligami khan hal yang berbeda lho Smiley apabila dilakukan dengan benarpun apa yakin bisa mencapai Nibbana?

yakin bisa

Quote from: ryu
Orang menolak Meditasi karena dia tidak menginginkan atau mempercayai Nibbana Smiley
Orang Menolak Poligami karena poligami bisa timbul masalah baru lho dan apa bisa mencapai Nibbana

sebagian orang menolak meditasi, karena menanggap meditasi menimbulkan masalah fatal dalam kehidupan. dan sebagian orang menolak poligami karena tidak mengerti kalau itu bisa menuntunnya ke arah nibbana.
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:17:24 PM
Quote from: johan
JAdi judul yg Bro pilih apa?

Seberapa jauh Faktor SEX (kebutuhan) mempengaruhi berPOLIGAMI (perbanyak isteri)?

senangnya bro kalau kata SEX... nongol..... moga2 ngak kena sensor....

saya tidak akan membuat judul seperti yang anda inginkan, kecuali bila anda mau mengikuti semua aturan diskusi yang saya ajukan.

Bro CM,

ya tinggal tulis aturan2nya aja.... (ringkas dan jelas)..........

tapi jangan peraturan

no.1................ (tidak boleh mengetik)......
no. 2............... setiap jawaban harus menunggu satu jam

ok.... silahkan posting peraturannya....
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 04:22:27 PM
Quote from: vathena
bagaimana dengan ini :

emas itu kuning
kuning itu (maaf)t**k
jadi,emas itu t**k

hhmm,benar juga yach..jadi aneh ini..

bergantung kepada universalitas term pernyataan kedua "kuning itu t**k", kalau bersifat universal, maka kesimpulan itu benar. tapi, jika term itu bersifat particular, maka kesimpulan tersebut salah.
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 14 December 2008, 04:23:44 PM
Poligami pasti ada hubungan sex
Hubungan sex Tidak mungkin mencapai nibbana
jadi poligami Tidak mungkin mencapai nibbana 8)
Bener gak  =))

poligami pasti ada hubungan seks <-- ini benar/true
hubungan seks tidak mungkin mencapai nibbana <-- ini salah/false
poligami tidak mungkin mencapai nibbana <-- salah/false

true + false = false

poligami pasti ada hubungan seks <-- ini benar/true
-yap,saya setuju dengan ini

hubungan seks tidak mungkin mencapai nibbana <-- ini salah/false
-benar2 membuat bingung,mengapa anda mengatakan bahwa ini salah?
 berarti maksud anda adalah hubungan seks bisa mencapai nibbana?

poligami tidak mungkin mencapai nibbana <-- salah/false
-salah lagi?
berarti maksud anda poligami bisa mencapai nibbana?
 Sang Buddha sendiri meninggalkan kehidupan keluarga termasuk anak dan istrinya sendiri,
jika poligami bisa mencapai nibbana,mengapa Sang Buddha tidak nerpoligami?atau mengapa Sang Buddha (istilahnya) meninggalkan istrinya?

senior2,CMIIW.
salam
_/\_
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 14 December 2008, 04:24:47 PM
Quote from: vathena
bagaimana dengan ini :

emas itu kuning
kuning itu (maaf)t**k
jadi,emas itu t**k

hhmm,benar juga yach..jadi aneh ini..

bergantung kepada universalitas term pernyataan kedua "kuning itu t**k", kalau bersifat universal, maka kesimpulan itu benar. tapi, jika term itu bersifat particular, maka kesimpulan tersebut salah.

_/\_
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:27:17 PM
Quote from: vathena
bagaimana dengan ini :

emas itu kuning
kuning itu (maaf)t**k
jadi,emas itu t**k

hhmm,benar juga yach..jadi aneh ini..

bergantung kepada universalitas term pernyataan kedua "kuning itu taik", kalau bersifat universal, maka kesimpulan itu benar. tapi, jika term itu bersifat particular, maka kesimpulan tersebut salah.

Bro......... gw pernah makan kepiting
satu BASKOM............

dan b***k saya warnanya

BIRU..........

siapa yg bilang taik itu kuning..............

Jadi sebenarnya warnanya B***K.... itu bisa
kita atur koq................

mau coba?

Berpikir Creative lebih penting dari berpikir LOGIKA .....
(menurut saya)
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 04:27:50 PM
Quote from: johan
Bro CM,

ya tinggal tulis aturan2nya aja.... (ringkas dan jelas)..........

tapi jangan peraturan

no.1................ (tidak boleh mengetik)......
no. 2............... setiap jawaban harus menunggu satu jam

ok.... silahkan posting peraturannya....

jadi, anda mau membahas tentang "poligami menuntun ke arah nibbana" ya?
kalau anda sudah siap, saya akan membuatkan treadnya.
Title: Re: tentang poligami
Post by: g.citra on 14 December 2008, 04:32:50 PM
Quote
"poligami menuntun ke arah nibbana"

Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?

Trims...

'lam kenal...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 14 December 2008, 04:35:33 PM

jika poligami menuntun ke arah nibbana...................................
rame2 yuk kita berpoligami,ngpn lagi susah2.
atau ikut agama tetangga yang mengizinkan poligami.
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:35:55 PM
Quote from: johan
Bro CM,

ya tinggal tulis aturan2nya aja.... (ringkas dan jelas)..........

tapi jangan peraturan

no.1................ (tidak boleh mengetik)......
no. 2............... setiap jawaban harus menunggu satu jam

ok.... silahkan posting peraturannya....

jadi, anda mau membahas tentang "poligami menuntun ke arah nibbana" ya?
kalau anda sudah siap, saya akan membuatkan treadnya.

terlalu berat deh.......... koq sampai ke Nibbana............

nanti malah TERSESAT.....................

yg lebih gampang aja............

judul sebaiknya bermanfaat bagi org banyak!
sedangkan kebanyakan orang tidak mengerti apa itu nibbana!
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:38:49 PM
Quote from: johan
Bro CM,

ya tinggal tulis aturan2nya aja.... (ringkas dan jelas)..........

tapi jangan peraturan

no.1................ (tidak boleh mengetik)......
no. 2............... setiap jawaban harus menunggu satu jam

ok.... silahkan posting peraturannya....

jadi, anda mau membahas tentang "poligami menuntun ke arah nibbana" ya?
kalau anda sudah siap, saya akan membuatkan treadnya.

Kalau saya sedikit teliti............

Judul diatas adalah MEnyesatkan, meremehkan, mempermalukan..... org Buddhist...

Nibbana tak salah adalah kata yg sering dipakai agama Buddha....
koq malah Polygami......... dilengketkan ke Nibbana...........

memang yg cukur rata itu banyak ISTERI ???
yg buat judul ngaco ....deh


Dgn ini gw melapor pada Mod....................
Judul bro CM MENYESATKAN...............org Buddhist!
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 04:39:44 PM
Quote from: johan
Bro......... gw pernah makan kepiting
satu BASKOM............

dan b***k saya warnanya

BIRU..........

siapa yg bilang t**k itu kuning..............

Jadi sebenarnya warnanya B***K.... itu bisa
kita atur koq................

mau coba?

sebegitu sulitnya kah bagi anda untuk mengerti apa yang dimaksud dengan kebenaran logic?

saya sudah bilang, logika ini adalah masala sintaksis kalimat bukan soal kebenaran ilmiah.
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 14 December 2008, 04:40:29 PM
Disebut nibbana, karena terbebas dari nafsu yang disebut vana, keinginan . Secara harfiah, nibbana berarti terbebas dari kemelekatan.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 04:41:17 PM
Quote
"poligami menuntun ke arah nibbana"

Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?

Trims...

'lam kenal...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Quote from: ryu
om chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana


alasannya?
pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?


nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:41:38 PM
Quote from: johan
Bro......... gw pernah makan kepiting
satu BASKOM............

dan b***k saya warnanya

BIRU..........

siapa yg bilang t**k itu kuning..............

Jadi sebenarnya warnanya B***K.... itu bisa
kita atur koq................

mau coba?

sebegitu sulitnya kah bagi anda untuk mengerti apa yang dimaksud dengan kebenaran logic?

saya sudah bilang, logika ini adalah masala sintaksis kalimat bukan soal kebenaran ilmiah.

Bro hidup di dalam

sistaksis kalimat

atau

hidup di DUNIA NYATA / kejadian nyata ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 04:42:52 PM
Cara untuk mencapai Nibbana adalah dengan mempraktekkan sendiri Jalan Mulia Berunsur Delapan, yaitu:
1. Pengertian Benar (Samma ditthi)
2. Pikiran Benar (Samma sankappa)
3. Ucapan Benar (Samma vaca)
4. Perbuatan Benar (Samma kammanta)
5. Penghidupan/Mata Pencaharian Benar (Samma ajiva)
6. Usaha/Daya Upaya Benar (Samma vayama)
7. Perhatian Benar (Samma sati)
8. Konsentrasi/Meditasi Benar (Samma samadhi)


Poligami apa termasuk di ^^ gak? yang mana yak ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: 7 Tails on 14 December 2008, 04:43:55 PM
ya uda deh nanya om chandra.
gimana caranya supaya saya poligami dan masuk nibbana? :D
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:44:12 PM
Quote
Quote
nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.

udah tau begitu masih pilih judul yg ber NIBANNA.....

utk level saya.............memang kurang kerjaan?
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:45:25 PM
ya uda deh nanya om chandra.
gimana caranya supaya saya poligami dan masuk nibbana? :D

Ya ngak mudah itu Nakkkkkkkkkkkkkkkk

harus dgn tekun........ pelan2....
lembut, tidak tergesa-gesa

melakoninnya...........
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 04:45:48 PM
Quote
"poligami menuntun ke arah nibbana"

Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?

Trims...

'lam kenal...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Quote from: ryu
om chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana


alasannya?
pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?


nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.
dapet darimana referensi di atas??


Kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana. Istilah Nibbana secara harfiah berarti 'padam', serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin. Sang Buddha, juga menggunakan ungkapan-ungkapan lain unyuk menggambarkan keadaan ini - kelanggengan (amata), Pernaungan Yang Aman (khema), Kedamaian (santa), Perlindungan (tana), Kebahagiaan Tertinggi (paramam sukham), Penghancuran Keinginan rendah (tanhakkhaya), Keabadian (dhura).
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 04:46:42 PM

jika poligami menuntun ke arah nibbana...................................
rame2 yuk kita berpoligami,ngpn lagi susah2.
atau ikut agama tetangga yang mengizinkan poligami.

memang semudah itu orang berpoligami?

diantara 1000 orang muslim, mungkin cuma satu orang yang berpoligami. dan diantara 1000 orang yang berpoligami, mungkin cuma satu orang yang berpoligami dengan benar, yang dapat menjadikan poligami sebagai bagian dari meditasinya.

Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:46:47 PM
Cara untuk mencapai Nibbana adalah dengan mempraktekkan sendiri Jalan Mulia Berunsur Delapan, yaitu:
1. Pengertian Benar (Samma ditthi)
2. Pikiran Benar (Samma sankappa)
3. Ucapan Benar (Samma vaca)
4. Perbuatan Benar (Samma kammanta)
5. Penghidupan/Mata Pencaharian Benar (Samma ajiva)
6. Usaha/Daya Upaya Benar (Samma vayama)
7. Perhatian Benar (Samma sati)
8. Konsentrasi/Meditasi Benar (Samma samadhi)


Poligami apa termasuk di ^^ gak? yang mana yak ?

Jangan2 Bro CM.... mau nambah isteri.............

terus bilang sama isterinya..........

eh gw nambah..............

soalnya menurut ilMu Logika saya

Bisa Tuh...............

trus dia bilang... idenya dapat dari website..... DC !
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 04:47:27 PM
Poligami menurut aye itu ada unsur serakah, kegelapan batin, jadi masuk logika gak masak bisa nibbana :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 14 December 2008, 04:47:39 PM
Quote
"poligami menuntun ke arah nibbana"

Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?

Trims...

'lam kenal...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Quote from: ryu
om chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana


alasannya?
pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?


nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.

ko CM,mengapa anda bisa mengatakan bahwa poligami menuntun nibbana?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Bhikkhu-Bhikkhuni tidak diizinkan memiliki suami atau istri?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Sang Buddha sendiri meninggalkan istrinya?
dan dalam ajaran Sang Buddha tidak pernah diajarkan bahwa dengan berpoligami kita bisa mencapai nibbana.

(tidak bermaksud untuk berdebat,hanya bermaksud mempertanyakan)
salam
_/\_
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 04:49:30 PM
Poligami = istri lebih dari 1
istri lebih dari 1 = serakah
Poligami=serakah =))
Title: Re: tentang poligami
Post by: 7 Tails on 14 December 2008, 04:49:47 PM
poligamikan masuk surga (surga kenikmatan ui.. enak) =))
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:49:48 PM

jika poligami menuntun ke arah nibbana...................................
rame2 yuk kita berpoligami,ngpn lagi susah2.
atau ikut agama tetangga yang mengizinkan poligami.

memang semudah itu orang berpoligami?

diantara 1000 orang muslim, mungkin cuma satu orang yang berpoligami. dan diantara 1000 orang yang berpoligami, mungkin cuma satu orang yang berpoligami dengan benar, yang dapat menjadikan poligami sebagai bagian dari meditasinya.


Kalau yg namanya Nyoblos............

monyet, anjing, babi................ ngak diajarin
juga udah bisah nyoblos............

apa lagi ayam............. gila tuh ... satu hari
semua betina2 dinaiki.........

Bagaimana dgn manusia.......... ya sama
itu Instict........(ilmu yg ngak usah diajarin... bisa sendiri...
begitu koq Bro CM bilang itu sulit............gimana sih...

makanya jangan MENYESATKAN kita2 deh)
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 04:49:58 PM
Quote from: ryu
dapet darimana referensi di atas??


Kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana. Istilah Nibbana secara harfiah berarti 'padam', serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin. Sang Buddha, juga menggunakan ungkapan-ungkapan lain unyuk menggambarkan keadaan ini - kelanggengan (amata), Pernaungan Yang Aman (khema), Kedamaian (santa), Perlindungan (tana), Kebahagiaan Tertinggi (paramam sukham), Penghancuran Keinginan rendah (tanhakkhaya), Keabadian (dhura).

marilah kita panggil sepuluh orang kawan untuk bertemu dengan ryu. besok, dia suruh mendeskripsikan "apa dan bagaimana itu ryu?" apakah ke 10 orang itu akan menggambarkan ryu dengan bahasa yang sama?

hanya orang yang belum pernah bertemu dengan ryu saja yang tidak berani menggambarkan dengan kata-kata yang berbeda. dia akan selalu mengutup kata-kata orang lain untuk menggambarkan bagaimana itu seorang ryu. renungkanlah!
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:50:32 PM
Poligami = istri lebih dari 1
istri lebih dari 1 = serakah
Poligami=serakah =))

Supaya tidak lebih dari satu...
makanya yg 1 dibunuh dulu!.......
Title: Re: tentang poligami
Post by: g.citra on 14 December 2008, 04:51:13 PM
Quote
nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.

Lalu saya juga ingin menanyakan tentang 'definisi' Dhamma menurut anda?

Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:52:36 PM

jika poligami menuntun ke arah nibbana...................................
rame2 yuk kita berpoligami,ngpn lagi susah2.
atau ikut agama tetangga yang mengizinkan poligami.

memang semudah itu orang berpoligami?

diantara 1000 orang muslim, mungkin cuma satu orang yang berpoligami. dan diantara 1000 orang yang berpoligami, mungkin cuma satu orang yang berpoligami dengan benar, yang dapat menjadikan poligami sebagai bagian dari meditasinya.

Nah..... yg satu terakhir itu yg ngak bisa mengendalikan DIRI.....

peraturan paling gampang............ NGAK BOLEH LEBIH DARI SATU.......

kenapa sesuatu yg simple di BUAT RUMIT?

tanya kenapa?
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 14 December 2008, 04:54:05 PM
kalau begitu waktu mau minta izin sama istri untuk berpoligami tinggal bilang gini,

suami : "Istriku,bolehkah saya berpoligami?"
istri    : "apa??apakah saya tidak cantik lagi?apakah kamu tidak mencintai saya lagi?"
suami : "bukan begitu istriku,tapi poligami menuntun ke arah nibbana."

wohhh......... ??? ??? ??? ??? ???
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:54:08 PM
Poligami menurut aye itu ada unsur serakah, kegelapan batin, jadi masuk logika gak masak bisa nibbana :))

Ya bisa saja.......... org yg berpoligami kan banyak akalnya.............

kenapa bisa?

dia menjawab MELAMPAUIN...............jadi bisa masuk nibbana...
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 04:54:36 PM

jika poligami menuntun ke arah nibbana...................................
rame2 yuk kita berpoligami,ngpn lagi susah2.
atau ikut agama tetangga yang mengizinkan poligami.

memang semudah itu orang berpoligami?

diantara 1000 orang muslim, mungkin cuma satu orang yang berpoligami. dan diantara 1000 orang yang berpoligami, mungkin cuma satu orang yang berpoligami dengan benar, yang dapat menjadikan poligami sebagai bagian dari meditasinya.


Kalau yg namanya Nyoblos............

monyet, anjing, babi................ ngak diajarin
juga udah bisah nyoblos............

apa lagi ayam............. gila tuh ... satu hari
semua betina2 dinaiki.........

Bagaimana dgn manusia.......... ya sama
itu Instict........(ilmu yg ngak usah diajarin... bisa sendiri...
begitu koq Bro CM bilang itu sulit............gimana sih...

makanya jangan MENYESATKAN kita2 deh)

pertama, jika orang ingin berpoligami itu harus memastikan bahwa dirinya melakukan hal itu bukan atas dasar "keserakahan", akan tetapi karena harapannya akan suatu tujuan yang mulia, yaitu nibbana. sebab sedikit saya keserakahan itu muncl di dalam dirinya dan menjadi sebab dirinya melakukan poligami, maka poligami-nya menjadi sesuatu yang sia-sia belaka, dan jalan mencapai nibbana akan tertutup. ini syarat yang pertama. mampukah anda memenuhi syarat pertama ini?
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 04:56:28 PM
kalau begitu waktu mau minta izin sama istri untuk berpoligami tinggal bilang gini,

suami : "Istriku,bolehkah saya berpoligami?"
istri    : "apa??apakah saya tidak cantik lagi?apakah kamu tidak mencintai saya lagi?"
suami : "bukan begitu istriku,tapi poligami menuntun ke arah nibbana."

wohhh......... ??? ??? ??? ??? ???

Oh tidak......... gw poligami karna gw sangat sayang padamu........
dan semangkin sayang.................

jadi mulai besok...............

si TUKIYEM bisa bantu mama jemur, cuci, masak....
dan malamnya.....bisa pijat kita berdua.....bukankah lebih baik?

Lagi pula sekarang jajan diluar mahal.......... soto aja 10ribu....
yg 3ribu itu udah ngak ada!!!!!!!!!!!
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 14 December 2008, 04:56:37 PM
Quote from: ryu
dapet darimana referensi di atas??


Kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana. Istilah Nibbana secara harfiah berarti 'padam', serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin. Sang Buddha, juga menggunakan ungkapan-ungkapan lain unyuk menggambarkan keadaan ini - kelanggengan (amata), Pernaungan Yang Aman (khema), Kedamaian (santa), Perlindungan (tana), Kebahagiaan Tertinggi (paramam sukham), Penghancuran Keinginan rendah (tanhakkhaya), Keabadian (dhura).

marilah kita panggil sepuluh orang kawan untuk bertemu dengan ryu. besok, dia suruh mendeskripsikan "apa dan bagaimana itu ryu?" apakah ke 10 orang itu akan menggambarkan ryu dengan bahasa yang sama?

hanya orang yang belum pernah bertemu dengan ryu saja yang tidak berani menggambarkan dengan kata-kata yang berbeda. dia akan selalu mengutup kata-kata orang lain untuk menggambarkan bagaimana itu seorang ryu. renungkanlah!

bagaimana dengan 8 jalan utama yang harus kita lakukan agar mencapai nibbana?
salah satunya tidak disebutkan poligami loh ko CM.
mungkin Sang Buddha lupa,.
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 04:58:10 PM
Quote from: ryu
dapet darimana referensi di atas??


Kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana. Istilah Nibbana secara harfiah berarti 'padam', serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin. Sang Buddha, juga menggunakan ungkapan-ungkapan lain unyuk menggambarkan keadaan ini - kelanggengan (amata), Pernaungan Yang Aman (khema), Kedamaian (santa), Perlindungan (tana), Kebahagiaan Tertinggi (paramam sukham), Penghancuran Keinginan rendah (tanhakkhaya), Keabadian (dhura).

marilah kita panggil sepuluh orang kawan untuk bertemu dengan ryu. besok, dia suruh mendeskripsikan "apa dan bagaimana itu ryu?" apakah ke 10 orang itu akan menggambarkan ryu dengan bahasa yang sama?

hanya orang yang belum pernah bertemu dengan ryu saja yang tidak berani menggambarkan dengan kata-kata yang berbeda. dia akan selalu mengutup kata-kata orang lain untuk menggambarkan bagaimana itu seorang ryu. renungkanlah!
Setidaknya untuk menggambarkan Nibbana kita bisa melihat dari panduan yang menemukan toh, dari sumber yang lebih dekat, bukan dari sumber yang lain, apalagi menyambung2 kan seperti 2 orang buta yang masing2 di suruh memegang benda yang berbeda, menurut anda apakah akan ada titik temu?  :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 14 December 2008, 04:59:00 PM
kalau begitu waktu mau minta izin sama istri untuk berpoligami tinggal bilang gini,

suami : "Istriku,bolehkah saya berpoligami?"
istri    : "apa??apakah saya tidak cantik lagi?apakah kamu tidak mencintai saya lagi?"
suami : "bukan begitu istriku,tapi poligami menuntun ke arah nibbana."

wohhh......... ??? ??? ??? ??? ???

Oh tidak......... gw poligami karna gw sangat sayang padamu........
dan semangkin sayang.................

jadi mulai besok...............

si TUKIYEM bisa bantu mama jemur, cuci, masak....
dan malamnya.....bisa pijat kita berdua.....bukankah lebih baik?

Lagi pula sekarang jajan diluar mahal.......... soto aja 10ribu....
yg 3ribu itu udah ngak ada!!!!!!!!!!!

dan juga si Inem bisa jaga anak kite,nah kalau si Tukiyem sama si Inem jadi istriku,kita kan ngak perlu lagi bayar gaji mereka.

sorry OOT benter.
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 05:00:25 PM
10 langkah mudah mencapai nibbana dgn berpolygami
(utk Muslim maupun Buddhist)

oleh.... Prof. Dr. PhD, Ir. Chandra Mukti...Msc, Mba

Ahli Ilmu Logika terbaik anak bangsa Indonesia....


Semoga yg lain tidak mengganggu....

beri tepuk tangan yg meriah utk bro Chandra.....
Title: Re: tentang poligami
Post by: Sumedho on 14 December 2008, 05:00:38 PM
Sang Buddha dengan jelas mengajarkan utk melepas dan utk hidup selibat bagi bhikkhu. Kalau arahnya sudah berlawanan, yah pasti tidak akan sama walaupun bukan bhikkhu. Kalau tidak para bhikkhu tentu tidak hidup selibat, bahka disarankan poligami.


Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 05:00:51 PM
Quote from: g.citra
Lalu saya juga ingin menanyakan tentang 'definisi' Dhamma menurut anda?

dalam bahasa indonesia tidak ada padanan kata untuk dhamma, atau mungkin saya belum menemukan padanan katanya. tapi dhamma itu meliputi faktor-faktor batin seperti faktor-faktor mental negatif, faktor-faktor mental positif, faktor mental netral, 7 faktor pencerahan, nivarana, 17 proses kesadadaran, dll. dhamma adalah hukum kebenaran yang dapat dilihat di dalam tubuh-mental setiap manusia.
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 05:01:08 PM

jika poligami menuntun ke arah nibbana...................................
rame2 yuk kita berpoligami,ngpn lagi susah2.
atau ikut agama tetangga yang mengizinkan poligami.

memang semudah itu orang berpoligami?

diantara 1000 orang muslim, mungkin cuma satu orang yang berpoligami. dan diantara 1000 orang yang berpoligami, mungkin cuma satu orang yang berpoligami dengan benar, yang dapat menjadikan poligami sebagai bagian dari meditasinya.


Kalau yg namanya Nyoblos............

monyet, anjing, babi................ ngak diajarin
juga udah bisah nyoblos............

apa lagi ayam............. gila tuh ... satu hari
semua betina2 dinaiki.........

Bagaimana dgn manusia.......... ya sama
itu Instict........(ilmu yg ngak usah diajarin... bisa sendiri...
begitu koq Bro CM bilang itu sulit............gimana sih...

makanya jangan MENYESATKAN kita2 deh)

pertama, jika orang ingin berpoligami itu harus memastikan bahwa dirinya melakukan hal itu bukan atas dasar "keserakahan", akan tetapi karena harapannya akan suatu tujuan yang mulia, yaitu nibbana. sebab sedikit saya keserakahan itu muncl di dalam dirinya dan menjadi sebab dirinya melakukan poligami, maka poligami-nya menjadi sesuatu yang sia-sia belaka, dan jalan mencapai nibbana akan tertutup. ini syarat yang pertama. mampukah anda memenuhi syarat pertama ini?
Mas, orang berpoligami itu sudah jelas khan merasa istri 1 belum cukup :) Kalau misalnya ada dalil2 yang lain itu hanya pembenaran untuk memuluskan jalannya lho :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: g.citra on 14 December 2008, 05:01:50 PM
Quote
"poligami menuntun ke arah nibbana"

Quote
diantara 1000 orang muslim, mungkin cuma satu orang yang berpoligami. dan diantara 1000 orang yang berpoligami, mungkin cuma satu orang yang berpoligami dengan benar, yang dapat menjadikan poligami sebagai bagian dari meditasinya.

Apakah yang anda maksud poligami tanpa landasan nafsu?
Tanpa hubungan sex?
menjadikan hubungan poligami sebagai obyek 'perenungan' ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 05:02:06 PM
10 langkah mudah mencapai nibbana dgn berpolygami
(utk Muslim maupun Buddhist)

oleh.... Prof. Dr. PhD, Ir. Chandra Mukti...Msc, Mba

Bro dimohon jangan ada unsur2 menghina lho nanti di marahi bisa2 dikarantina nih :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 14 December 2008, 05:02:24 PM
kalau poligami diizinkan,maka parajika menjadi 3 peraturan berat yang tidak boleh dilanggar Bhikkhu
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 05:03:43 PM
10 langkah mudah mencapai nibbana dgn berpolygami
(utk Muslim maupun Buddhist)

oleh.... Prof. Dr. PhD, Ir. Chandra Mukti...Msc, Mba

Ahli Ilmu Logika terbaik anak bangsa Indonesia....


Semoga yg lain tidak mengganggu....

beri tepuk tangan yg meriah utk bro Chandra.....
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 05:04:31 PM
Sang Buddha dengan jelas mengajarkan utk melepas dan utk hidup selibat bagi bhikkhu. Kalau arahnya sudah berlawanan, yah pasti tidak akan sama walaupun bukan bhikkhu. Kalau tidak para bhikkhu tentu tidak hidup selibat, bahka disarankan poligami.



inti disini kata om chandra, "ada" poligami yang bisa menuntun ke nibbana :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 14 December 2008, 05:08:55 PM

jika poligami menuntun ke arah nibbana...................................
rame2 yuk kita berpoligami,ngpn lagi susah2.
atau ikut agama tetangga yang mengizinkan poligami.

memang semudah itu orang berpoligami?

diantara 1000 orang muslim, mungkin cuma satu orang yang berpoligami. dan diantara 1000 orang yang berpoligami, mungkin cuma satu orang yang berpoligami dengan benar, yang dapat menjadikan poligami sebagai bagian dari meditasinya.


Kalau yg namanya Nyoblos............

monyet, anjing, babi................ ngak diajarin
juga udah bisah nyoblos............

apa lagi ayam............. gila tuh ... satu hari
semua betina2 dinaiki.........

Bagaimana dgn manusia.......... ya sama
itu Instict........(ilmu yg ngak usah diajarin... bisa sendiri...
begitu koq Bro CM bilang itu sulit............gimana sih...

makanya jangan MENYESATKAN kita2 deh)

pertama, jika orang ingin berpoligami itu harus memastikan bahwa dirinya melakukan hal itu bukan atas dasar "keserakahan", akan tetapi karena harapannya akan suatu tujuan yang mulia, yaitu nibbana. sebab sedikit saya keserakahan itu muncl di dalam dirinya dan menjadi sebab dirinya melakukan poligami, maka poligami-nya menjadi sesuatu yang sia-sia belaka, dan jalan mencapai nibbana akan tertutup. ini syarat yang pertama. mampukah anda memenuhi syarat pertama ini?
Mas, orang berpoligami itu sudah jelas khan merasa istri 1 belum cukup :) Kalau misalnya ada dalil2 yang lain itu hanya pembenaran untuk memuluskan jalannya lho :)

yap,setuju..

Quote
jika orang ingin berpoligami itu harus memastikan bahwa dirinya melakukan hal itu bukan atas dasar "keserakahan"

jika bukan berdasarkan azas keserahkahan,lantas berdasarkan apakah poligami itu?apakah berlandaskan seperti ini,menikah dengan pembantu agar ngak usah bayar dia gaji lagi untuk pekerjaan RT?
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 05:09:19 PM
Untold secret...... one day seminar.... at Shangri-La Hotel......

10 langkah mudah mencapai nibbana dgn berpolygami
(utk Muslim maupun Buddhist)

oleh.... Prof. Dr. PhD, Ir. Chandra Mukti...Msc, Mba

Ahli Ilmu Logika terbaik anak bangsa Indonesia....


Semoga yg lain tidak mengganggu....

beri tepuk tangan yg meriah utk bro Chandra.....
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 05:10:23 PM
Sang Buddha dengan jelas mengajarkan utk melepas dan utk hidup selibat bagi bhikkhu. Kalau arahnya sudah berlawanan, yah pasti tidak akan sama walaupun bukan bhikkhu. Kalau tidak para bhikkhu tentu tidak hidup selibat, bahka disarankan poligami.

saya tahu itu.
sang budha menjelaskan tentang 7 belenggu seksualitas, yang beliau tidak menyatakan dirinya tercerahkan sepenuhnya sebelum 7 belenggu seksualitas itu benar-benar lenyap dari dirinya. artinya, siapapun yang masih memiliki salah satu dari belenggu seksualitas, maka dia tidak akan menjadi "yang tercerahkan sepenuhnya".

dan ini jangan disalah artikan dengan "yang beristri berarti masih memiliki salah satu dari 7 belenggu seksualitas". perhatikan bahwa sang budha pun tidak pernah menyatakan demikian.

beliau mengajarkan hidup selibat bagi bikhu. ni jelas benar. adalah tidak pantas dan tidak dibenarkan bagi seorang bikhu untuk terikat dengan kehidupan rumah tangga. tapi ini jangan diartikan bahwa seorang perumah tangga tidak akan mampu mencapai realitas tertinggi, yaitu nibbana. perhatikan sang budha pun tidak pernah menyatakan "selama orang masih memiliki istri, mustahil mencapai nibbana." bahkan saya jamin bahwa sang budha pun tidak mungkin menyatakan "siapapun yang masih melakukan hubungan seks, maka mustahil baginya mencapai kesucian." kalau ada pernyataan serupa itu dari sang budha, tolong pm-kan ke saya!
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 05:12:03 PM
Quote from: ryu
dapet darimana referensi di atas??


Kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana. Istilah Nibbana secara harfiah berarti 'padam', serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin. Sang Buddha, juga menggunakan ungkapan-ungkapan lain unyuk menggambarkan keadaan ini - kelanggengan (amata), Pernaungan Yang Aman (khema), Kedamaian (santa), Perlindungan (tana), Kebahagiaan Tertinggi (paramam sukham), Penghancuran Keinginan rendah (tanhakkhaya), Keabadian (dhura).

marilah kita panggil sepuluh orang kawan untuk bertemu dengan ryu. besok, dia suruh mendeskripsikan "apa dan bagaimana itu ryu?" apakah ke 10 orang itu akan menggambarkan ryu dengan bahasa yang sama?

hanya orang yang belum pernah bertemu dengan ryu saja yang tidak berani menggambarkan dengan kata-kata yang berbeda. dia akan selalu mengutup kata-kata orang lain untuk menggambarkan bagaimana itu seorang ryu. renungkanlah!

bagaimana dengan 8 jalan utama yang harus kita lakukan agar mencapai nibbana?
salah satunya tidak disebutkan poligami loh ko CM.
mungkin Sang Buddha lupa,.

bisa anda tulis di sini satu persatunya, 8 jalan utama tersebut?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 05:14:21 PM
Quote from: johan
jadi kalau ditinjau dari ilmu LOGIKA anda,...

apakah polygami AAG udah benar? (keseluruhan, procedure, eksekusi, perencanaan, dan output) ?
coba jelaskan dgn detail ?

apa artinya semua TV2 tidak menyiarkan ceramah AAG?

jangan2 banyak yg salah TAFSIR..........

trims sebelumnya

saya tidak dapat memastikannya. soalnya saya tidak perna meninterview AAG. dan juga tidk menyelidki dengan seksama, apaka AAG berpoligami ssuai dengan syariat hakikat atau tidak. jadi, saya tidak dapat menjawab pertanyaan anda tentang aag.
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 05:16:29 PM
10 langkah mudah mencapai nibbana dgn berpolygami
(utk Muslim maupun Buddhist)


Bro CM, gimana seminarnya jadi ngak....
udah banyak yg nunggu...........

jangan menhindar dari topik utama dong!.... pls, pls, pls
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 05:17:41 PM
Bro CM,

Adakah syarat2 peraturan2 khusus....
supaya seminarnya mulai?

thanks
Title: Re: tentang poligami
Post by: g.citra on 14 December 2008, 05:22:10 PM
Quote
nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.

Lalu bagaimana anda bisa mengatakan "poligami menuntun ke arah nibbana"?
mohon penjelasan, karena saya bukan seorang yang cepat mengerti dengan 'konsep' yang anda tulis diatas...

Quote
dalam bahasa indonesia tidak ada padanan kata untuk dhamma, atau mungkin saya belum menemukan padanan katanya. tapi dhamma itu meliputi faktor-faktor batin seperti faktor-faktor mental negatif, faktor-faktor mental positif, faktor mental netral, 7 faktor pencerahan, nivarana, 17 proses kesadadaran, dll. dhamma adalah hukum kebenaran yang dapat dilihat di dalam tubuh-mental setiap manusia.

Sepertinya, saya hanya melihat tulisan mengenai sesuatu yang berhubungan dengan manusia saja...
Apakah Dhamma berlaku juga pada 'alam semesta' (diluar manusia)?
mohon penjelasannya juga...

Namo Buddhaya... _/\_ ...
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 05:22:11 PM
*** sensor ****
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 05:22:58 PM
Quote from: forte
Singkat kata.. Poligami lebih banyak menyebabkan masalah, setidaknya pertengkaran antaristri..
Bisa dibuat pooling.. adakah wanita yang ingin dipoligami ?

justru itulah intinya.
bukankah umat budhist memahami kalau sumber penderitaan itu adalah "keinginan"?

maka poligami merupakan ujian selanjutnya bagi seorang istri, masih seberapa parahkah penyakit ego, serakah dan keinginan di dalam dirinya itu. kalau seorang istri masih ngamuk-ngamuk karena suami berpoligami itu tandanya "penyakit keinginan" yang ada dalam dirinya itu masih sangat parah. itu karena dia kurang getol melatih diri dalam meditasi. istri yang mampu mencapai kebijaksanaan yang tinggi, dia akan mengembangkan dhammacariya kepada suaminya yang berpoligami. "semoga suamiku bahagia" (metta) "semoga suamiku bergembira dengan kahdiran istri barunya (mudita). "semoga perempuan itu tertolong hidupnya melalui sebab dinikahi oleh suami" (karuna) "apapun yang ada dalam kehidupan ini tidakla ada artinya bagiku, sebab hanya Allahlah yang berarti, dialah tempat ku bergantung, tempatku berharap, tiada sesuatpun yang kuharapkan dari manusia, tiada yang kutuntut sesuatupun dari suamiku, kebahagiaan sempurna dan tidak disebabkan oleh hal-hal eksternal" (upekha)."

Quote from: forte
Bisa dibuat pooling.. adakah wanita yang ingin dipoligami ?
Sedangkan meditasi itu lebih mengarah ke individu..
Bisa juga dibuat pooling.. adakah wanita ingin bermeditasi ?

bisa pula dibuat pooling, apakah laki-laki ingin berpoligami?
sedangkan sebagian orang kalau diajak meditasi mereka berkata, "amit-amit!".
bisa juga dibuat pooling adakah wanita yang tidak ingin bermeditasi?

Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 05:23:19 PM
Sang Buddha dengan jelas mengajarkan utk melepas dan utk hidup selibat bagi bhikkhu. Kalau arahnya sudah berlawanan, yah pasti tidak akan sama walaupun bukan bhikkhu. Kalau tidak para bhikkhu tentu tidak hidup selibat, bahka disarankan poligami.

saya tahu itu.
sang budha menjelaskan tentang 7 belenggu seksualitas, yang beliau tidak menyatakan dirinya tercerahkan sepenuhnya sebelum 7 belenggu seksualitas itu benar-benar lenyap dari dirinya. artinya, siapapun yang masih memiliki salah satu dari belenggu seksualitas, maka dia tidak akan menjadi "yang tercerahkan sepenuhnya".

dan ini jangan disalah artikan dengan "yang beristri berarti masih memiliki salah satu dari 7 belenggu seksualitas". perhatikan bahwa sang budha pun tidak pernah menyatakan demikian.

beliau mengajarkan hidup selibat bagi bikhu. ni jelas benar. adalah tidak pantas dan tidak dibenarkan bagi seorang bikhu untuk terikat dengan kehidupan rumah tangga. tapi ini jangan diartikan bahwa seorang perumah tangga tidak akan mampu mencapai realitas tertinggi, yaitu nibbana. perhatikan sang budha pun tidak pernah menyatakan "selama orang masih memiliki istri, mustahil mencapai nibbana." bahkan saya jamin bahwa sang budha pun tidak mungkin menyatakan "siapapun yang masih melakukan hubungan seks, maka mustahil baginya mencapai kesucian." kalau ada pernyataan serupa itu dari sang budha, tolong pm-kan ke saya!

Menghentikan Kelahiran Kembali

Setelah mencapai Pencerahan Agung, Guru Buddha m***kikkan pekik kemenangan, ”Dengan melalui banyak kelahiran Aku telah mengembara dalam samsara (siklus kehidupan). Terus mencari, namun tak kutemukan pembuat rumah ini. Sungguh menyakitkan kelahiran yang berulang-ulang ini.”
”O pembuat rumah, engkau telah kulihat, engkau tak dapat membangun rumah lagi. Seluruh atapmu telah runtuh dan tiang belandarmu telah patah. Sekarang batinku telah mencapai Keadaan Tak Berkondisi (nibbana). Pencapaian ini merupakan akhir daripada napsu keinginan.”(Dhammapada 153-154)

Bagi mereka yang telah sadar, mencapai Pencerahan Agung dan merealisasikan Kebenaran Tertinggi, kelahiran kembali merupakan suatu proses yang melelahkan dan menyakitkan seperti yang diucapkan oleh Guru Buddha dalam pekik kemenangan tersebut. Oleh karena itu bagi mereka yang telah sadar, mereka akan berusaha melepaskan diri dari proses kelahiran kembali. Dan bagi mereka yang telah mencapai Pencerahan Agung dan merealisasikan Kebenaran Tertinggi (Nibbana), tidak akan lagi mengalami kelahiran kembali.

Sesuai dengan rumusan Hukum Sebab-Musabab Yang Saling Bergantungan (Paticcasamuppada), yang menyatakan bahwa: Dengan adanya ini, maka terjadilah itu, dengan tidak adanya ini, maka tidak adalah itu (”Imasming Sati Idang Hoti, Imasming Asati Idang Na Hoti”), maka untuk menghentikan proses menjadi (kelahiran kembali) perlu meniadakan atau melenyapkan penyebab dari proses menjadi tersebut. Penyebab dari proses menjadi tersebut tidak lain adalah Tanha (Keinginan/Kehausan) dan Avijja (Ketidaktahuan/Kebodohan) yang ada pada diri seseorang.

Jalan atau cara melenyapkan Tanha (Keinginan/Kehausan) dan Avijja (ketidaktahuan/kebodohan) adalah dengan melaksanakan sila (kemoralan), samadhi (konsentrasi), dan panna (kebijaksanaan) yang terdapat dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan (Ariya Atthangiko Magga). Dengan menjalankan Jalan Mulia Berunsur Delapan secara sempurna, seseorang bukan hanya nantinya terbebas dari kelahiran kembali, tetapi juga dapat merealisasikan Kebenaran Tertinggi (Nibbana).
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 05:24:24 PM
Aduuuhhh lama banget........????

apa Bro mau ganti judul................

5 tanda2 DUKUN Cabul dan
3 cara dasyat menghindarinya....



kok kamu gak sabaran sih?
nyante aja bro,...kan saya sambil kerja! ni lagi setting LAN, gw ada kesulitan.
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 14 December 2008, 05:25:32 PM
Quote from: ryu
dapet darimana referensi di atas??


Kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana. Istilah Nibbana secara harfiah berarti 'padam', serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin. Sang Buddha, juga menggunakan ungkapan-ungkapan lain unyuk menggambarkan keadaan ini - kelanggengan (amata), Pernaungan Yang Aman (khema), Kedamaian (santa), Perlindungan (tana), Kebahagiaan Tertinggi (paramam sukham), Penghancuran Keinginan rendah (tanhakkhaya), Keabadian (dhura).

marilah kita panggil sepuluh orang kawan untuk bertemu dengan ryu. besok, dia suruh mendeskripsikan "apa dan bagaimana itu ryu?" apakah ke 10 orang itu akan menggambarkan ryu dengan bahasa yang sama?

hanya orang yang belum pernah bertemu dengan ryu saja yang tidak berani menggambarkan dengan kata-kata yang berbeda. dia akan selalu mengutup kata-kata orang lain untuk menggambarkan bagaimana itu seorang ryu. renungkanlah!

bagaimana dengan 8 jalan utama yang harus kita lakukan agar mencapai nibbana?
salah satunya tidak disebutkan poligami loh ko CM.
mungkin Sang Buddha lupa,.

bisa anda tulis di sini satu persatunya, 8 jalan utama tersebut?

apakah anda tidak tau 8 jalan utama itu?
bukankah sudah dituliskan oleh bro ryu tadi?
jika kurang jelas akan saya tulis lagi disini
 8 jalan utama :
a.Pengertian Benar : Mengerti 3 Kebenaran dan Dhamma ajaran
Sang Buddha.

b.Pikiran Benar: Secara sadar berpikir dengan benar, berpikir yang
baik dan hidup sesuai dengan apa yang diajarkan Sang Buddha.

c.Berkata Benar: Ga bergosip, bergunjing, berbohong, fitnah, kata
kasar, kotor, omong kosong. Ngomong kalau perlu dan
kata-kata yang bisa membantu orang lain.

d.Perbuatan Benar: Melakukan perbuatan yang diajarkan Buddha
termasuk 5 Prinsip Hidup Budhist.

e.Penghidupan yang benar: Hidup dengan damai dengan orang
orang sekitar dan menghindari pekerjaan yang tidak benar
dan tidak baik, misalnya membunuh orang lain.

f.Usaha Benar : Kuasai pikiran yang negatif dan ubah menjadi
pikiran yang baik dan positif.

g.Perhatian Benar : Tingkatkan kewaspadaan (awareness) thdp
tubuh, emosi, mental dan pikiran dan perbuatan.

h.Konsentrasi Benar: Belajar konsentrasi dengan meditasi,
atau ritual lainnya yang merupakan suatu jalan untuk mencapai
kesadaran.


Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 05:25:54 PM
Bro Chandra....

gimana jadi dibahas ngak
sesuai judul tadi ?
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 05:27:15 PM
Aduuuhhh lama banget........????

apa Bro mau ganti judul................

5 tanda2 DUKUN Cabul dan
3 cara dasyat menghindarinya....



kok kamu gak sabaran sih?
nyante aja bro,...kan saya sambil kerja! ni lagi setting LAN, gw ada kesulitan.

Habis pakainya kabel murahan...... nati nambah repot tuh.....
hubnya pakai aja SMC....
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 14 December 2008, 05:33:32 PM
 [at]  all

maaf, saya agak terlambat memberi jawaban  karena :
1. saya sambil kerja
2. saya dikeroyok ni :)), kan repot jawabnya.
tapi, tanks atas komentar-komentarnya. besk kita terusin lagi. saya off dulu!
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 05:35:11 PM
[at]  all

maaf, saya agak terlambat memberi jawaban  karena :
1. saya sambil kerja
2. saya dikeroyok ni :)), kan repot jawabnya.
tapi, tanks atas komentar-komentarnya. besk kita terusin lagi. saya off dulu!
aye juga ah , cape euy kaga ada abisnya :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 14 December 2008, 05:40:29 PM
[at]  all

maaf, saya agak terlambat memberi jawaban  karena :
1. saya sambil kerja
2. saya dikeroyok ni :)), kan repot jawabnya.
tapi, tanks atas komentar-komentarnya. besk kita terusin lagi. saya off dulu!
aye juga ah , cape euy kaga ada abisnya :))

Ngomong2.... Ryu berpolygami ngak? soalnya avatar tsb twins lho!
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 05:43:22 PM
[at]  all

maaf, saya agak terlambat memberi jawaban  karena :
1. saya sambil kerja
2. saya dikeroyok ni :)), kan repot jawabnya.
tapi, tanks atas komentar-komentarnya. besk kita terusin lagi. saya off dulu!
aye juga ah , cape euy kaga ada abisnya :))

Ngomong2.... Ryu berpolygami ngak? soalnya avatar tsb twins lho!
pengen juga seh :)) (serakah mode=on)
Title: Re: tentang poligami
Post by: Forte on 14 December 2008, 05:50:28 PM
[at]  all

maaf, saya agak terlambat memberi jawaban  karena :
1. saya sambil kerja
2. saya dikeroyok ni :)), kan repot jawabnya.
tapi, tanks atas komentar-komentarnya. besk kita terusin lagi. saya off dulu!
aye juga ah , cape euy kaga ada abisnya :))

Ngomong2.... Ryu berpolygami ngak? soalnya avatar tsb twins lho!
pengen juga seh :)) (serakah mode=on)
funny.. need u here.. >:D
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 05:58:17 PM
[at]  all

maaf, saya agak terlambat memberi jawaban  karena :
1. saya sambil kerja
2. saya dikeroyok ni :)), kan repot jawabnya.
tapi, tanks atas komentar-komentarnya. besk kita terusin lagi. saya off dulu!
aye juga ah , cape euy kaga ada abisnya :))

Ngomong2.... Ryu berpolygami ngak? soalnya avatar tsb twins lho!
pengen juga seh :)) (serakah mode=on)
funny.. need u here.. >:D

Modddd
Hapusssssssssssssssssss ;D
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 06:03:48 PM
jgn2 om chandra mau pake contoh nanti J krisnamurti :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 14 December 2008, 06:07:19 PM
jgn2 om chandra mau pake contoh nanti J krisnamurti :))

 :))

Dengan wajah begini  =P~, bisa ke tujuan akhir gak ya?? :-?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 14 December 2008, 06:29:58 PM
 [at] bro candra

apakah menurut anda dengan beristri bukan berarti melekat?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 14 December 2008, 06:33:53 PM
Bhante Uttamo menanggapi soal poligami :
 
Agama Buddha bukanlah agama yang berisi larangan. Agama Buddha lebih bersifat memberikan pengertian sehingga pada akhirnya orang akan melakukan kebajikan karena ia telah mengerti manfaat berbuat baik bukan karena ditakut-takuti atau diberi iming-iming sesuatu yang menyenangkan.
Mengenai poligami, Sang Buddha dalam Anguttara Nikaya IV menyebutkan bahwa :

Pertapaan sebagai kondisi pengembangkan batin sempurna amatlah terpuji;
Namun, perkawinan dengan seorang wanita / pria dan setia kepadanya adalah salah satu bentuk pertapaan juga.
Poligami dikritik Sang Buddha sebagai kegelapan batin dan menambah ketamakan.

Dari kutipan di atas, tampaklah dengan jelas bahwa umat Buddha walaupun tidak dilarang poligami, sebaiknya tidak melakukannya karena tindakan itu merupakan perwujudan ketamakan.
Semoga penjelasan ini dapat dimanfaatkan.


Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 14 December 2008, 06:41:36 PM
[at] Bro Candra Mukti

Anda terlihat jelas sekali belum mengenal Dhamma sebenarnya. Anda terlalu melekat pada logika sehingga kata2 sederhana yang ditulis dalam referensi kitab Tipitaka dan Buku Buddhis lainnya malah dicerap secara ngejelimat oleh Anda.

Yang pertama, soal Nibbana :
Nibbana itu bukan hasil, bukan akibat. Jadi kalau Anda berpikir Nibbana dicapai dengan berbuat kebaikan (pada makhluk lain maupun pada diri sendiri) / dana, Anda salah.

Yang kedua, soal larangan di Buddhisme :
Sang Buddha tidak pernah memberi larangan kepada orang2. Beliau hanya memberi pemahaman sehingga setiap orang bebas memilih apa yang akan diperbuat. Vinaya (peraturan kebhikkhuan) pun sebenarnya bukan larangan, tapi batasan untuk memperjelas jalan pencapaian Nibbana.

Yang ketiga, soal poligami :
Beristeri / berpoligami / menikah, itu tidak luput dari hubungan intim. Kalau ada yang terlepas dari hubungan intim, saya rasa itu bukan pernikahan namanya. Hubungan intim adalah satu hal yang dilarang keras oleh Sang Buddha bagi para Bhikkhu. Para Bhikkhu adalah orang yang menjalankan Jalan Mulias Beruas 8, jalan yang akan mengantarkan ke pencapaian Nibbana. Jadi hubungan intim tidak bisa mengantarkan kita ke pencapaian Nibbana.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 14 December 2008, 06:43:24 PM
tambahan dari bro upasaka

hubungan intim menyebabkan kemelekatan :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 14 December 2008, 06:45:38 PM
[at] Candra Mukti

Saya sudah pernah mengatakan, kalau kita menjalankan Buddhisme dan mengakui Sang Buddha sebagai Guru, maka kita harus meneladani kebijaksanaan Beliau. Kalau Sang Buddha mencapai Nibbana dengan cara melepaskan ikatan duniawi dan meditasi, maka itulah cara yang harus kita teladani untk mencapai Nibbana. Semua Buddha dan para Arahat sejak dahulu juga melakukan cara seperti itu.

Kalau Anda ingin mencapai Nibbana lewat cara2 duniawi, itu berarti bukan ajaran Sang Buddha. Begitu saja kesimpulannya...
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 14 December 2008, 06:46:37 PM
[at] Reenzia

Tambahan lagi, hubungan intm menyebabkan kecanduan... (kae nasi putih dan air putih)  :P
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 06:52:05 PM
[at] Reenzia

Tambahan lagi, hubungan intm menyebabkan kecanduan... (kae nasi putih dan air putih)  :P
Tambahan lagi ah Kecanduan menyebabkan poligami lagi =))
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 14 December 2008, 06:53:32 PM
kesimpulannya

hubungan intim >> kecanduan >> kemelekatan >> ketagihan >> poligami :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 06:57:35 PM
kesimpulannya

hubungan intim >> kecanduan >> kemelekatan >> ketagihan >> poligami :))
jadi paticasamapada =))
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 14 December 2008, 06:59:50 PM
 [at] bro ryu

paticasampada itu apa?
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 07:05:16 PM
[at] bro ryu

paticasampada itu apa?

Hukum Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan =))
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 14 December 2008, 07:08:27 PM
Saya setuju orang yang berpoligami bisa mencapai Nibbana. 8)

Yaitu,

dengan tidak berpoligami lagi :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 14 December 2008, 07:09:23 PM
mungkin gk kalo keterbergantungan itu dihindari

misalnya seseorg mengakui telah beristri tapi tak melekat pada istrinya atau bahkan
bisa secara langsung tak melekat sama sekali terhadap hubungan intim?
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 07:13:48 PM
mungkin gk kalo keterbergantungan itu dihindari

misalnya seseorg mengakui telah beristri tapi tak melekat pada istrinya atau bahkan
bisa secara langsung tak melekat sama sekali terhadap hubungan intim?
Lah kalo gitu buat apa poligami ?
Ada alasan lain?
Apa alasan itu harus poligami ?

:))
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 14 December 2008, 07:18:13 PM
Ada orang yang punya isteri tapi bijaksana sekali dan bisa mencapai Nibbana...

Beliau adalah Siddhattha Gotama...  ;D

Isteri-Nya yang bernama Yasodhara khan tidak diceraikan...
Tapi Sang Buddha tidak lagi terikat oleh hal2 duniawi (berhubungan suami-isteri)...

Nah ada isnpirasi neh bagi yang ingin memiliki isteri dan sekaligus mencapai Nibbana...  ^-^
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 14 December 2008, 07:22:11 PM
 [at] upasaka

tapi dengan catatan dia tak lagi hidup bersama istrinya, dan tentu saja tak berhubungan intim
itu mah cm status duank :hammer:

maksud saia emanknya ada org yg secara rutin melakukan hubungan intim
tus bisa langsung tiba-tiba lepas dari keinginan itu? yg bisa langsung tak melakukan hubungan sama sekali?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 14 December 2008, 07:32:23 PM
[at] upasaka

tapi dengan catatan dia tak lagi hidup bersama istrinya, dan tentu saja tak berhubungan intim
itu mah cm status duank :hammer:

maksud saia emanknya ada org yg secara rutin melakukan hubungan intim
tus bisa langsung tiba-tiba lepas dari keinginan itu? yg bisa langsung tak melakukan hubungan sama sekali?

Contohnya:
Sang Buddha Gotama sendiri,
dan di dalam Dhammapada atakatha banyak berisi contoh Bhikku yang berasal dari perumah tangga yang telah beristri. Bahkan ada yang lepas jubah dan kembali ke rumah tangganya (istri) yang kemudian memutuskan kembali sebagai Bhikku.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 14 December 2008, 07:34:09 PM
 [at] hendrako

apa ada yg bisa mencapai nibbana sambilan tetap berumah tangga?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hendrako on 14 December 2008, 07:38:29 PM
[at] hendrako

apa ada yg bisa mencapai nibbana sambilan tetap berumah tangga?

Kalau mencapai tingkat2 kesucian keknya bisa, namun mencapai Nibbana saya kurang yakin juga.
Mungkin ada rekan2 yang bisa membantu menjelaskan, karena terus terang saya masih banyak belajar juga, masi beginner juga neh.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Sumedho on 14 December 2008, 09:04:31 PM
Sang Buddha dengan jelas mengajarkan utk melepas dan utk hidup selibat bagi bhikkhu. Kalau arahnya sudah berlawanan, yah pasti tidak akan sama walaupun bukan bhikkhu. Kalau tidak para bhikkhu tentu tidak hidup selibat, bahka disarankan poligami.

saya tahu itu.
sang budha menjelaskan tentang 7 belenggu seksualitas, yang beliau tidak menyatakan dirinya tercerahkan sepenuhnya sebelum 7 belenggu seksualitas itu benar-benar lenyap dari dirinya. artinya, siapapun yang masih memiliki salah satu dari belenggu seksualitas, maka dia tidak akan menjadi "yang tercerahkan sepenuhnya".

dan ini jangan disalah artikan dengan "yang beristri berarti masih memiliki salah satu dari 7 belenggu seksualitas". perhatikan bahwa sang budha pun tidak pernah menyatakan demikian.

beliau mengajarkan hidup selibat bagi bikhu. ni jelas benar. adalah tidak pantas dan tidak dibenarkan bagi seorang bikhu untuk terikat dengan kehidupan rumah tangga. tapi ini jangan diartikan bahwa seorang perumah tangga tidak akan mampu mencapai realitas tertinggi, yaitu nibbana. perhatikan sang budha pun tidak pernah menyatakan "selama orang masih memiliki istri, mustahil mencapai nibbana." bahkan saya jamin bahwa sang budha pun tidak mungkin menyatakan "siapapun yang masih melakukan hubungan seks, maka mustahil baginya mencapai kesucian." kalau ada pernyataan serupa itu dari sang budha, tolong pm-kan ke saya!

Pada AN 5.76: Yodhajiva Sutta tertulis jelas

Quote from: http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an05/an05.076.than.html
...
[1] "There is the case of the monk who dwells in dependence on a certain village or town. Early in the morning, having put on his robes and carrying his bowl & outer robe, he goes into the village or town for alms — with his body, speech, & mind unprotected, with mindfulness unestablished, with his sense faculties unguarded. There he sees a woman improperly dressed or half-naked. As he sees her improperly dressed or half-naked, lust ravages his mind. With his mind ravaged by lust, he — without renouncing the training, without declaring his weakness — engages in sexual intercourse. This individual, I tell you, is like the warrior who — taking his sword & shield, strapping on his bow & quiver — goes down into the thick of battle. There in the battle he strives & makes effort. But while he is striving & making an effort, his opponents strike him down and finish him off. Some individuals are like this. This is the first type of warrior-like individual who can be found existing among the monks.

SN 4.7: Tissa Metteya Sutta

Quote
"Tell the danger, dear sir,
for one given over
to sexual intercourse.
Having heard your teaching,
we'll train in seclusion."

The Buddha:
"In one given over
to sexual intercourse,
the teaching's confused
and he practices wrongly:
   this is ignoble
   in him.
Whoever once went alone,
but then resorts
to sexual intercourse
   — like a carriage out of control —
is called vile in the world,
a person run-of-the-mill.
His earlier honor & dignity:
      lost.
Seeing this,
he should train himself
to abandon sexual intercourse.

Overcome by resolves,
   he broods
like a miserable wretch.
Hearing the scorn of others,
   he's chagrined.
He makes weapons,
attacked by the words of others.
This, for him, is a great entanglement.
   He
   sinks
   into lies.

   They thought him wise
when he committed himself
to the life alone,
but now that he's given
to sexual intercourse
   they declare him a fool.

Seeing these drawbacks, the sage
   here — before & after —
stays firm in the life alone;
doesn't resort to sexual intercourse;
would train himself
in seclusion —
      this, for the noble ones, is
      supreme.
He wouldn't, because of that,
think himself
better than others:
He's on the verge
   of Unbinding.

People enmeshed
in sensual pleasures,
envy him:    free,
      a sage
leading his life
unconcerned for sensual pleasures
   — one who's crossed over the flood."
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 14 December 2008, 09:17:25 PM
Sang Buddha dengan jelas mengajarkan utk melepas dan utk hidup selibat bagi bhikkhu. Kalau arahnya sudah berlawanan, yah pasti tidak akan sama walaupun bukan bhikkhu. Kalau tidak para bhikkhu tentu tidak hidup selibat, bahka disarankan poligami.

saya tahu itu.
sang budha menjelaskan tentang 7 belenggu seksualitas, yang beliau tidak menyatakan dirinya tercerahkan sepenuhnya sebelum 7 belenggu seksualitas itu benar-benar lenyap dari dirinya. artinya, siapapun yang masih memiliki salah satu dari belenggu seksualitas, maka dia tidak akan menjadi "yang tercerahkan sepenuhnya".

dan ini jangan disalah artikan dengan "yang beristri berarti masih memiliki salah satu dari 7 belenggu seksualitas". perhatikan bahwa sang budha pun tidak pernah menyatakan demikian.

beliau mengajarkan hidup selibat bagi bikhu. ni jelas benar. adalah tidak pantas dan tidak dibenarkan bagi seorang bikhu untuk terikat dengan kehidupan rumah tangga. tapi ini jangan diartikan bahwa seorang perumah tangga tidak akan mampu mencapai realitas tertinggi, yaitu nibbana. perhatikan sang budha pun tidak pernah menyatakan "selama orang masih memiliki istri, mustahil mencapai nibbana." bahkan saya jamin bahwa sang budha pun tidak mungkin menyatakan "siapapun yang masih melakukan hubungan seks, maka mustahil baginya mencapai kesucian." kalau ada pernyataan serupa itu dari sang budha, tolong pm-kan ke saya!

Pada AN 5.76: Yodhajiva Sutta tertulis jelas

Quote from: http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an05/an05.076.than.html
...
[1] "There is the case of the monk who dwells in dependence on a certain village or town. Early in the morning, having put on his robes and carrying his bowl & outer robe, he goes into the village or town for alms — with his body, speech, & mind unprotected, with mindfulness unestablished, with his sense faculties unguarded. There he sees a woman improperly dressed or half-naked. As he sees her improperly dressed or half-naked, lust ravages his mind. With his mind ravaged by lust, he — without renouncing the training, without declaring his weakness — engages in sexual intercourse. This individual, I tell you, is like the warrior who — taking his sword & shield, strapping on his bow & quiver — goes down into the thick of battle. There in the battle he strives & makes effort. But while he is striving & making an effort, his opponents strike him down and finish him off. Some individuals are like this. This is the first type of warrior-like individual who can be found existing among the monks.

SN 4.7: Tissa Metteya Sutta

Quote
"Tell the danger, dear sir,
for one given over
to sexual intercourse.
Having heard your teaching,
we'll train in seclusion."

The Buddha:
"In one given over
to sexual intercourse,
the teaching's confused
and he practices wrongly:
   this is ignoble
   in him.
Whoever once went alone,
but then resorts
to sexual intercourse
   — like a carriage out of control —
is called vile in the world,
a person run-of-the-mill.
His earlier honor & dignity:
      lost.
Seeing this,
he should train himself
to abandon sexual intercourse.

Overcome by resolves,
   he broods
like a miserable wretch.
Hearing the scorn of others,
   he's chagrined.
He makes weapons,
attacked by the words of others.
This, for him, is a great entanglement.
   He
   sinks
   into lies.

   They thought him wise
when he committed himself
to the life alone,
but now that he's given
to sexual intercourse
   they declare him a fool.

Seeing these drawbacks, the sage
   here — before & after —
stays firm in the life alone;
doesn't resort to sexual intercourse;
would train himself
in seclusion —
      this, for the noble ones, is
      supreme.
He wouldn't, because of that,
think himself
better than others:
He's on the verge
   of Unbinding.

People enmeshed
in sensual pleasures,
envy him:    free,
      a sage
leading his life
unconcerned for sensual pleasures
   — one who's crossed over the flood."

Nah lho Om Chandra, jangan maen jamin2 an dong :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 15 December 2008, 08:08:47 AM
Kenapa Topik POLYGAMI selalu laris manis?
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 15 December 2008, 09:18:42 AM
10 Langkah mudah mencapai Nibanna dgn berPolygami
oleh Chandra Mukti....

Topik diatas dijanjikan oleh Bro Chandra,.... semoga dia cepat mengisinya....

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=7058.new#new (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=7058.new#new)
Title: Re: tentang poligami
Post by: g.citra on 15 December 2008, 10:43:46 AM
Quote
Kenapa Topik POLYGAMI selalu laris manis?


 ;D ;D ;D... dah tau kali sebabnya... ;D ;D ;D
Title: Re: tentang poligami
Post by: Lily W on 15 December 2008, 10:51:13 AM
Kenapa Topik POLYGAMI selalu laris manis?

Karena itulah fenomena yg banyak terjadi pada umat awam... ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 15 December 2008, 11:07:08 AM
mungkin karena banyak yg menimbulkan kontroversi

disatu sisi, ada yg menganggap poligami itu baik

bagi saia pribadi nih ya:
poligami mirip dengan praktek yang dilakukan oleh SB dalam menyiksa diri [sebelum mencapai pencerahan]
dengan menantang diri untuk melakukan hal sulit yang tak biasa
sama dengan berpikir, justru dengan poligami, kita berusaha untuk mensucikan pikiran dan berusaha untuk bersikap tetap suci
berusaha untuk tetap bijaksana dan adil terhadap istri-istrinya

sama juga dengan perang
bagi sebagian org berpikir apa susahnya sih meditasi dan berusaha menyucikan pikiran dalam gua?
dibandingkan dengan memaksa diri untuk tetap mensucikan pikiran ditengah perang dan kebencian dari org lain

SB juga melakukan penyiksaan terhadap diri sendiri sebelum mencapai pencerahan
selama 6thn[kalo gak salah] melakukan meditasi secara ekstrim
yaitu dengan menantang diri dan menyiksa diri untuk melakukan hal yg sulit atau dianggapnya sulit

dan ternyata pada akhir penyiksaan itu, SB menyadari bahwa penyiksaan dan menantang diri dengan cara extreme seperti itu tak akan pernah membawa manusia pada pencerahan

demikian pula dengan perang suci dan poligami

_/\_


Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 15 December 2008, 01:08:20 PM
Quote from: reenzia
dan ternyata pada akhir penyiksaan itu, SB menyadari bahwa penyiksaan dan menantang diri dengan cara extreme seperti itu tak akan pernah membawa manusia pada pencerahan

penyiksaan diri dengan cara yang extrem itu jelas sekali sesuatu praktik yang salah, yang menyebabkan kesucian mustahil tercapai. kesucian tidak akan tercapai oleh mereka yang menyiksa diri dan juga yang tidak melatih diri. kesucian tidak akan tercapai oleh mereka yang terlalu banyak makan, juga oleh mereka yang kurang makan. dan bukan mereka yang beristri atau tidak beristri yang bisa mencapai kesucian, bukan mereka yang perang dan tidak perang yang bisa mencapai kesucian, bukan yang punya istri satu atau istri banyak yang bisa mencapai kesucian, melainkan mereka yang dapat menghancurkan kekotoran batin, itulah yang dapat mencapai kesucian batin.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 15 December 2008, 01:13:03 PM
berarti benar bahwa poligami dan perang tak membawa manusia mencapai pencerahan

so buat apa melakukan poligami dan perang?

Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 15 December 2008, 01:15:03 PM
 [at] reenzia

anda menyamakan antara perang suci dengan penyiksaan extreem yang pernah dilakukan sang budha sebelum mencapai pencerahan. hal itu boleh saja. sebab, ketika seseorang hendak mempersamakan dua hal, sangat sulit untuk dicegah. kenapa? kenyataan segala sesuatu memiliki persamaan, dan juga perbedaan. ketika seseorang melihatnya dari sudut yang sama, maka akan terlihat sama.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 15 December 2008, 01:16:29 PM
so menurut anda apa gunanya perang tsb? apakah dengan berperang dan berusaha membuat pikiran tetap suci bisa menghasilkan pencerahan?

apa gunanya berpoligami? apa dengan berpoligami bisa membuat kita mencapai pencerahan?

kalo tidak karena kesenangan/urusan duniawi
[kalo perang seperti perebutan daerah kekuasaan, kehormatan, balas dendam, memperebut sumber daya, dll]
[kalo poligami atau menikah seperti kenikmatan hubungan intim, menghasilkan anak, mempertahankan dan melanjutkan hubungan dengan seseorg/pribadi]
yang kita ketahui bahwa kesenangan/kebahagiaan semacam ini tak pernah kekal

atau karena membuktikan/menantang diri sendiri bisa tetap suci dengan melakukan hal extreme
[contohnya seperti org yg menyiksa diri, berperang dan berpoligami]
yg kita ketahui dari cara SB menyiksa diri dan ternyata tak membawa pencerahan, malah sebenarnya merupakan suatu kebodohan

apa lagi alasannya? apakah ada alasan lain org melakukan perang suci atau berpoligami yg mungkin tidak saia ketahui?
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 15 December 2008, 02:17:31 PM
[at] bro ryu

paticasampada itu apa?

Hukum Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan =))

maaf,tapi yang pernah saya pelajari itu hukum sebab musabab yang saling bergantungan adalah paticcasamuppada..apa paticasampada sama dengan paticcasamuppada?

trims
_/\_
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 15 December 2008, 02:21:08 PM
[at] Bro Candra Mukti

Anda terlihat jelas sekali belum mengenal Dhamma sebenarnya. Anda terlalu melekat pada logika sehingga kata2 sederhana yang ditulis dalam referensi kitab Tipitaka dan Buku Buddhis lainnya malah dicerap secara ngejelimat oleh Anda.

Yang pertama, soal Nibbana :
Nibbana itu bukan hasil, bukan akibat. Jadi kalau Anda berpikir Nibbana dicapai dengan berbuat kebaikan (pada makhluk lain maupun pada diri sendiri) / dana, Anda salah.

Yang kedua, soal larangan di Buddhisme :
Sang Buddha tidak pernah memberi larangan kepada orang2. Beliau hanya memberi pemahaman sehingga setiap orang bebas memilih apa yang akan diperbuat. Vinaya (peraturan kebhikkhuan) pun sebenarnya bukan larangan, tapi batasan untuk memperjelas jalan pencapaian Nibbana.

Yang ketiga, soal poligami :
Beristeri / berpoligami / menikah, itu tidak luput dari hubungan intim. Kalau ada yang terlepas dari hubungan intim, saya rasa itu bukan pernikahan namanya. Hubungan intim adalah satu hal yang dilarang keras oleh Sang Buddha bagi para Bhikkhu. Para Bhikkhu adalah orang yang menjalankan Jalan Mulias Beruas 8, jalan yang akan mengantarkan ke pencapaian Nibbana. Jadi hubungan intim tidak bisa mengantarkan kita ke pencapaian Nibbana.

jawaban yang sangat bagus,GRP untuk anda.

salam
_/\_
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 15 December 2008, 02:21:38 PM
[at] bro ryu

paticasampada itu apa?

Hukum Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan =))

maaf,tapi yang pernah saya pelajari itu hukum sebab musabab yang saling bergantungan adalah paticcasamuppada..apa paticasampada sama dengan paticcasamuppada?

trims
_/\_
sama :) maklum aye gak tau cara nulisnya :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 15 December 2008, 02:27:04 PM
[at] bro ryu

paticasampada itu apa?

Hukum Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan =))

maaf,tapi yang pernah saya pelajari itu hukum sebab musabab yang saling bergantungan adalah paticcasamuppada..apa paticasampada sama dengan paticcasamuppada?

trims
_/\_
sama :) maklum aye gak tau cara nulisnya :))

baiklah,aye maklumi ente  ;D ;D ;D
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 15 December 2008, 03:53:20 PM
Bah rusuh banget zzz....
Siapa yang setuju Poligami, babigami, sintingami, GRPgami, BRPgami.

aye juga mau poligami, but cariin kasih saya wanita yang bisa aye poligami thx
Title: Re: tentang poligami
Post by: Edward on 15 December 2008, 04:02:21 PM
usul bro, kan sekarang zamannya emansipasi, gmn klo dibalik aja, siapa yg mo di poliandri?
Poliandri ada dalam budaya Indo lho....
Title: Re: tentang poligami
Post by: mushroom_kick on 15 December 2008, 04:09:26 PM
^
^ biar impas..
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 15 December 2008, 04:25:17 PM
yap yap
waktu suami minta izin poligini,istrinya juga bilang kalau dia mau poliandri,lalu sepasang suami istri ini kemudian mencapai nibbana (seperti yang dikatakan bro CM kalau poligami menuntun ke arah nibbana)
;D peace bro
Title: Re: tentang poligami
Post by: mushroom_kick on 15 December 2008, 04:27:49 PM
jgn nyubit.. kl gk mo dicubit..
poligami itu penghianatan terbesar <= IMO ya
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 15 December 2008, 04:29:49 PM
jgn nyubit.. kl gk mo dicubit..
poligami itu penghianatan terbesar <= IMO ya

;D
tapi bro CM berpendapat lain,katanya poligami menuntun ke arah nibbana,untuk lebih jelasnya silahkan lihat posting2 sebelumnya.
Title: Re: tentang poligami
Post by: mushroom_kick on 15 December 2008, 04:33:50 PM
^
^kl gk salah..buat nibana itu memutuskan LDM..pologami itu ap putusin itu LDM? kl gk salah ya.. malas baca2 lg.. too longggg arrrr... itukan cm masukan dr aye  :D :D :D
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 15 December 2008, 04:37:11 PM
usul bro, kan sekarang zamannya emansipasi, gmn klo dibalik aja, siapa yg mo di poliandri?
Poliandri ada dalam budaya Indo lho....
Yap itu lah, susah banget sih dr kemarin2 gak kelar2 debatnya. siapa yang mau di duain itu aja!
bagi yang suka poligami kek, sialangami, begogami mati aja ke laut!
Title: Re: tentang poligami
Post by: mushroom_kick on 15 December 2008, 04:39:28 PM
logika na..waktu pacaran j org gk mo diduain..ap lg ud merit.. cut the bird dah(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/sling_sling.gif)
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 15 December 2008, 04:41:52 PM
Saat pacaran, pacarnya di pegang orang laen yang berjenis kelamin laen aja udah cemburu, emosi, dll... ribut kali bah... tidak bermutu yang suka poligami, nenekgami, bangsatgami, g****kgami....

Thread LOCK!!!!!
Title: Re: tentang poligami
Post by: 7 Tails on 15 December 2008, 04:42:08 PM
logika na..waktu pacaran j org gk mo diduain..ap lg ud merit.. cut the bird dah(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/sling_sling.gif)


itu cinta buta =))
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 15 December 2008, 04:43:21 PM
Quote
"poligami menuntun ke arah nibbana"

Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?

Trims...

'lam kenal...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Quote from: ryu
om chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana


alasannya?
pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?


nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.

ko CM,mengapa anda bisa mengatakan bahwa poligami menuntun nibbana?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Bhikkhu-Bhikkhuni tidak diizinkan memiliki suami atau istri?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Sang Buddha sendiri meninggalkan istrinya?
dan dalam ajaran Sang Buddha tidak pernah diajarkan bahwa dengan berpoligami kita bisa mencapai nibbana.

(tidak bermaksud untuk berdebat,hanya bermaksud mempertanyakan)
salam
_/\_

 [at]  mushroom_kick
ya iyah lah,masak poligami mencapai nibbana,perasaan Sang Buddha ngak pernah ngajarin
nah yang saya posting di atas itu perkataan2 bro CM tentang poligami menuntun ke arah nibbana
kira2 ini hanya sebagian.selanjutnya bisa anda cari mulai dari halaman 10
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 15 December 2008, 04:44:44 PM
Saat pacaran, pacarnya di pegang orang laen yang berjenis kelamin laen aja udah cemburu, emosi, dll... ribut kali bah... tidak bermutu yang suka poligami, nenekgami, bangsatgami, g****kgami....

Thread LOCK!!!!!

SETUJUUUUUUUUUUUU!!!!!!!!!!!!!siapa yang mau dipoligamikan,apalagi kepada yang mengatakan bahwa poligami menuntun arah nibbana.
Title: Re: tentang poligami
Post by: mushroom_kick on 15 December 2008, 04:46:30 PM
logika na..waktu pacaran j org gk mo diduain..ap lg ud merit.. cut the bird dah(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/sling_sling.gif)


itu cinta buta =))
akyu tak mau dikalau akyu dimadu...ah..ah..(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/njang_ini_nyanyi.gif)

Quote
"poligami menuntun ke arah nibbana"

Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?

Trims...

'lam kenal...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Quote from: ryu
om chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana


alasannya?
pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?


nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.

ko CM,mengapa anda bisa mengatakan bahwa poligami menuntun nibbana?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Bhikkhu-Bhikkhuni tidak diizinkan memiliki suami atau istri?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Sang Buddha sendiri meninggalkan istrinya?
dan dalam ajaran Sang Buddha tidak pernah diajarkan bahwa dengan berpoligami kita bisa mencapai nibbana.

(tidak bermaksud untuk berdebat,hanya bermaksud mempertanyakan)
salam
_/\_

 [at]  mushroom_kick
ya iyah lah,masak poligami mencapai nibbana,perasaan Sang Buddha ngak pernah ngajarin
nah yang saya posting di atas itu perkataan2 bro CM tentang poligami menuntun ke arah nibbana
kira2 ini hanya sebagian.selanjutnya bisa anda cari mulai dari halaman 10

misal na nibana itu di "amerika"..moco sy diunjukin jalan ke "aprika"..kapan nyampe na :P :P
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 15 December 2008, 04:49:04 PM
logika na..waktu pacaran j org gk mo diduain..ap lg ud merit.. cut the bird dah(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/sling_sling.gif)


itu cinta buta =))
akyu tak mau dikalau akyu dimadu...ah..ah..(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/njang_ini_nyanyi.gif)

Quote
"poligami menuntun ke arah nibbana"

Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?

Trims...

'lam kenal...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Quote from: ryu
om chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana


alasannya?
pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?


nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.

ko CM,mengapa anda bisa mengatakan bahwa poligami menuntun nibbana?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Bhikkhu-Bhikkhuni tidak diizinkan memiliki suami atau istri?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Sang Buddha sendiri meninggalkan istrinya?
dan dalam ajaran Sang Buddha tidak pernah diajarkan bahwa dengan berpoligami kita bisa mencapai nibbana.

(tidak bermaksud untuk berdebat,hanya bermaksud mempertanyakan)
salam
_/\_

 [at]  mushroom_kick
ya iyah lah,masak poligami mencapai nibbana,perasaan Sang Buddha ngak pernah ngajarin
nah yang saya posting di atas itu perkataan2 bro CM tentang poligami menuntun ke arah nibbana
kira2 ini hanya sebagian.selanjutnya bisa anda cari mulai dari halaman 10

misal na nibana itu di "amerika"..moco sy diunjukin jalan ke "aprika"..kapan nyampe na :P :P


yang mulia bro mushroom kick,mau berapa kali kah saya bilang bahwa bukan saya yang berpendapat bahwa poligami menuntun arah nibbana??bukan saya yang mengatakan itu,TOLONG di baca baik2 postingan saya  :'( :'( :'(
trims  _/\_
Title: Re: tentang poligami
Post by: 7 Tails on 15 December 2008, 04:51:47 PM
kalau dimadu ama leehom mau gak (http://www.pic4ever.com/images/29dz8zk.gif)
Title: Re: tentang poligami
Post by: mushroom_kick on 15 December 2008, 04:52:06 PM
logika na..waktu pacaran j org gk mo diduain..ap lg ud merit.. cut the bird dah(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/sling_sling.gif)


itu cinta buta =))
akyu tak mau dikalau akyu dimadu...ah..ah..(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/njang_ini_nyanyi.gif)

Quote
"poligami menuntun ke arah nibbana"

Sebelumnya saya ingin menanyakan terlebih dahulu apa 'definisi' Nibbana menurut anda ?

Trims...

'lam kenal...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Quote from: ryu
om chandra, kalo gak salah mengurangi kejahatan dengan menambah kebaikan gak mendukung pencapaian nibbana


alasannya?
pengertian nibbana menurut om chandra itu apa?


nibbana adalah realitas tertinggi
nibbana adalah kesucian tertinggi
nibbana adalah kebahagiaan sejati
nibbana adalah dimana manusia dilahirkan dan tidak dilahirkan kembali
nibbana merupakan awal segala sesuatu
nibbana merupakan akhir segala sesuatu
nibbana adalah sesuatu yang tidak memiliki awal
nibbana adala sesuatu yang tidak memiliki akhir
nibbana merupakan tujuan dari semua makhluk
nibbana merupakan sebab dari seluruh makluk
nibbana adalah yang meliputi segala sesuatu
nibbana adalah yang menyelimuti seluruh makhluk
nibbana adalah sesuatu yang diluar persepsi dan persepsi manusia
nibbana adalah yang berbentu dan tak berbentuk
nibbana adalah yang jauh dan dekat
dan nibbana adalah sesuatu yang mustahil ada kata-kata yang dapat menggambarkannya dengan lengkap.

ko CM,mengapa anda bisa mengatakan bahwa poligami menuntun nibbana?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Bhikkhu-Bhikkhuni tidak diizinkan memiliki suami atau istri?
jika poligami menuntun ke arah nibbana,mengapa Sang Buddha sendiri meninggalkan istrinya?
dan dalam ajaran Sang Buddha tidak pernah diajarkan bahwa dengan berpoligami kita bisa mencapai nibbana.

(tidak bermaksud untuk berdebat,hanya bermaksud mempertanyakan)
salam
_/\_

 [at]  mushroom_kick
ya iyah lah,masak poligami mencapai nibbana,perasaan Sang Buddha ngak pernah ngajarin
nah yang saya posting di atas itu perkataan2 bro CM tentang poligami menuntun ke arah nibbana
kira2 ini hanya sebagian.selanjutnya bisa anda cari mulai dari halaman 10

misal na nibana itu di "amerika"..moco sy diunjukin jalan ke "aprika"..kapan nyampe na :P :P


yang mulia bro mushroom kick,mau berapa kali kah saya bilang bahwa bukan saya yang berpendapat bahwa poligami menuntun arah nibbana??bukan saya yang mengatakan itu,TOLONG di baca baik2 postingan saya  :'( :'( :'(
trims  _/\_

 ^:)^ ^:)^ ^:)^ sori sis... :)) :)) :)) bukan ditujukan ke kamyu say...cm pendapat sy pribadi kok... cuekin j :D :D :D....
again ^:)^ ^:)^ ^:)^  :)) :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: vathena on 15 December 2008, 04:53:57 PM
;D ;D ;D
peace mode = on
haha
Title: Re: tentang poligami
Post by: mushroom_kick on 15 December 2008, 04:55:16 PM
;D ;D ;D
peace mode = on
haha
:x :x >:)< >:)< :-* :-* :-*
peace jg dunk...
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 12:51:31 PM
usul bro, kan sekarang zamannya emansipasi, gmn klo dibalik aja, siapa yg mo di poliandri?
Poliandri ada dalam budaya Indo lho....
Yap itu lah, susah banget sih dr kemarin2 gak kelar2 debatnya. siapa yang mau di duain itu aja!
bagi yang suka poligami kek, sialangami, begogami mati aja ke laut!



emansipasi dengan poliandri? itu bukan emansipasi tapi kebodohan.
apakah akan tampak menjadi adil bagi anda kalau agama yang membolehkan poligami trus membolehkan poliandri? ada sekte-sekte yang membolehkan poligami maupun poliandri, kenyataannya keduanya tetap di hujat. budha berkata,"tidak seorangpun di dunia ini yang tidak pernah dipersalahkan."

Quote from: candra_mukti19
wah, topik perdebatan di faith freedom sangat menarik. tapi, sayang sulit nyari yang serius. padahal saya ingin diskusi dengan serius untuk dapat melihat kebenaran sebagai kebenaran, serta kesesatan sebagai kesesatan. soal hina menghina atau ejek mengejek itu tidak penting bagi, yang penting bagaimana kebenaran itu dapat dilihat dan difahami. sampai saat ini saya masih seorang muslim, sangat ingin berdiskusi dengan orang yang memiliki pandangan bahwa Islam itu agama yang sesat/bejat. saya sudah membaca beberapa komentar di faith freedom yang nadanya menghujat dan menghina nabi muhammad, menghujat Allah, serta menghina ajaran Islam. sebagai contoh hujatan terhadap ayat al-Quran an-nisa : 24, yang katanya itu merupakan ajaran poliandri. "dan janganlah kamu menikahi (wanita-wanita bersuami), kecuali budak-budak yang kamu miliki". bagaimana bisa hal ini kemudian disebut ajaran poliandri? Question
mungkin dia berpikir bahwa ayat ini menjelaskan adanya sekumpulan wanita yang bersuami yang tidak boleh dinikahi, kecuali wanita bersuami dari kalangan budak. lalu, bagaimana bisa ayat itu terjemahkan begini? mengapa tidak diterjemahkan bahwa ada sekumpulan wanita yang dilarang untuk dinikahi dan tidak termasuk di dalamnya wanita dari kalangan budak. lagi pula tidaklah seseorang disebut budak, apabila dia bersuami. wanita bersuami berarti wanita merdeka dan bukan budak. bagaimana anda mengomentari argumen saya ini?
masih banyak topik lainnya yang sangat menarik yang ingin saya diskusikan. tapi saya tidak punya banyak waktu untuk nongkrong di forum. sangat saya hargai, jika ada pembaca pengikut faham Ali Sina mau menyampaikan pendapat-pendapatnya lewat email untuk saya telaah dengan serius.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 12:54:31 PM
^atas
yang bodoh itu siapa, Hayo? bego banget siapa yang di dunia ini mau di duain.
apa kamu mau lihat istri kamu tidur ama lelaki laen? ****
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 16 December 2008, 12:58:18 PM
[at] Jendral LotharGuard...

Tahan esmosi bos..
Nanti hasil vote-nya makin meningkat loh...  ^-^
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 01:00:46 PM
[at] Jendral LotharGuard...

Tahan esmosi bos..
Nanti hasil vote-nya makin meningkat loh...  ^-^
gak papa saya kan Dark Knight so jendral yang galak :)) sadarlah semuanya tidak ada di dunia ini suka lihat pasangannya di jamah oleh orang laen.
Title: Re: tentang poligami
Post by: g.citra on 16 December 2008, 01:08:31 PM
Quote
sadarlah semuanya tidak ada di dunia ini suka lihat pasangannya di jamah oleh orang laen.

ampun Jendral... ampun... jangan pak kata 'bego' dong...  ^:)^  ^:)^  ^:)^...
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 01:09:07 PM
so, apa sih gunanya berpoligami?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 16 December 2008, 01:10:24 PM
Kalo Reenzia jadi cowok, mau berpoligami gak?  ;D
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 01:11:54 PM
Quote
sadarlah semuanya tidak ada di dunia ini suka lihat pasangannya di jamah oleh orang laen.

ampun Jendral... ampun... jangan pak kata 'bego' dong...  ^:)^  ^:)^  ^:)^...
sory saya bukan mau pakai kata-kata itu, tapi sudah habis kesabaran saya melihat seseorang mempertahankan ego nya. thanks
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 16 December 2008, 01:14:31 PM
[at] Jendral LotharGuard

Khan bisa disensor sedikit lah...  :)
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 01:17:14 PM
[at] Jendral LotharGuard

Khan bisa disensor sedikit lah...  :)
biarkan seseorang itu melihat dan sadar akan kepintaran logika nya
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 16 December 2008, 01:21:15 PM
Lockkkk ;D
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 01:22:54 PM
^atas
yang bodoh itu siapa, Hayo? bego banget siapa yang di dunia ini mau di duain.
apa kamu mau lihat istri kamu tidur ama lelaki laen? bego

bagi laki laki yang mau poligami... gimana kalau istrinya balik nanya... apa boleh di poliandri (bersuami lebih dari satu) ?




setujuuuu,biar adil gitu kan? ;Dhaha

poliandri itu bukan adil, tapi bodoh!

coba kamu sediakan 7 gayung berisi air. lalu masukan ke dalam 1 ember. di dalam ember tersebut, apakah terlihat jelas mana air dari gayung 1, 2, 3, dst, atau tidak? dapatkah kamu mengambil lagi air dari masing-masing gayung tanpa tertukar? susah kan?

begitu pula kalau 1 wanita dinikahi 7 pria sekaligus, kalau dia punya anak, ntar orang sulit menentukan, "anak siapa itu". dari 7 pria itu, siapa yang jadi bapaknya? hal tersebut akan mengancaukan sistem waris yang adil.

sebaliknya, jika 1 pria menikahi 7 wanita sekaligus, maka anak yang lahir dari masig-masing wanita itu jelas nasabnya. anak1 adalah anak dari pria1 dg wanita1. anak2 adalah anak dari pria1 dg wanita2. dst.  nasabnya jelas.
bisa difahami?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 01:23:20 PM
 [at] upasaka

ya ngga donk................

berasa mengkhianati pasangan kalo sampe berpoligami, demikian juga bila selingkuh.........

dari pada membicarakan sesuatu yg tidak ada intinya, mengapa tak dijelaskan apa sih gunanya poligami?
jadi bisa ditentukan apakah poligami itu bisa membawa kita pada pencerahan.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Edward on 16 December 2008, 01:24:13 PM
Bro, pernyataan anda kaga konsisten...
Mengapa jika poligami dikatakan dapat membawa kebaikan tetapi poliandri tidak dapat membawa kebaikan? Dasar pemikiran dan logikanya dimana? Poligami menuntut kerelaan yg sangat besar dari pihak wanita untuk diduakan, dan sebaliknya jika poliandri..Mengapa poliandri dan poligami tidak dapat disejajarkan?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Edward on 16 December 2008, 01:25:19 PM
Sekarang kan udh ada test DNA... ^-^
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 01:27:49 PM
Bro, pernyataan anda kaga konsisten...
Mengapa jika poligami dikatakan dapat membawa kebaikan tetapi poliandri tidak dapat membawa kebaikan? Dasar pemikiran dan logikanya dimana? Poligami menuntut kerelaan yg sangat besar dari pihak wanita untuk diduakan, dan sebaliknya jika poliandri..Mengapa poliandri dan poligami tidak dapat disejajarkan?

apa anda tidak memeperhatikan penjelasan saya?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 16 December 2008, 01:33:49 PM
di topic ney, kok semakin lama semakin membingungkan ???

masalahnya aja gak jelas, mo bahas apa juga gak jelas. ujung2nya juga gak jelas ???
Title: Re: tentang poligami
Post by: Edward on 16 December 2008, 01:38:38 PM
PAs gw post, u jg post, udh terlanjur posting, males hapus...hahahah..
Skrg kan ada test DNA...Mo sampai keturunan keberapa, kalo ada objek-nya jg bisa ditelusuri..

Bro, Candra, anda hanya berbicara dalam sistem patriarki, sedangkan, pada dasarnya kebudayaan dunia tidak sepenuhnya ditutupi oleh patriarki, ada beberapa kebudayaan yg berjalan sistem matria...
Ketika wanita yg menentukan garis keturunan, dan sistem waris ditentukan oleh wanita..
Sekarang saya bertanya langsung kepada anda, cukup jawab terima atau tidak. Jika anda diatur dalam budaya matriarki, apakah anda akan terima atau tidak?
Title: Re: tentang poligami
Post by: bond on 16 December 2008, 01:40:08 PM
yg pasti

Poligami = moral bejat
Poliandri = moral bejat
Pembenaran keduanya juga moral bejat dan keblinger dan ngak akan pernah mencapai pencerahan walaupun hanya setitik saja. Yg ada hanya KEMUNAFIKAN. :P
Title: Re: tentang poligami
Post by: Edward on 16 December 2008, 01:42:41 PM
arghhh.....om Bond memotong jalur gw......
Pdhl lg mo diarahin ke sana....
tttiiiidddaaakkkkkk....
 :)) :)) :)) :)) :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 01:43:01 PM
 [at] hatRed

makanya, mari kita mencari sebab apa sih tujuan dari poligami? biar topiknya tidak mengambang seperti ini
ada yg bisa jelasin gk?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 01:45:32 PM
istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 01:47:10 PM
Sekarang kan udh ada test DNA... ^-^

satu masalah yang ditimbulkan poliandri dapat terselesaikan karena adanya test DNA. walaupun tidak semua lapisan masyarakat tahu, mengerti, percaya dan bisa melakukan test DNA. kemudian
masalah ketidak adilan muncul.

kalau wanita di dunia ini jumlahnya lebih banyak dari pria 1:7, untuk adil seharusnya 1 pria menikahi 7 perempuan. maka semua memperoleh hak untuk menikah. tapi, kalau sebaliknya, 1 wanita menikahi 7 pria, maka semakin banyak wanita yang tidak memdapatkan apa yang menjadi haknya, yaitu menikah.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 01:47:38 PM
istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini

ya tidak lah!
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 01:50:48 PM
istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini

ya tidak lah!
nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 01:52:29 PM
yg pasti

Poligami = moral bejat
Poliandri = moral bejat
Pembenaran keduanya juga moral bejat dan keblinger dan ngak akan pernah mencapai pencerahan walaupun hanya setitik saja. Yg ada hanya KEMUNAFIKAN. :P

ini cuma pendapat anda khan. gpp. smua orang bebas berpendapat. tapi yang penting, bagaimana pendapat itu dijelaskan secara logic, bukan secara emosional. emosional, tapi kalau sambil logic itu sih gpp.
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 01:53:48 PM
istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini

ya tidak lah!
nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?

ya itulah manusia-manusia yang penuh dengan kemelekatan, selalu berbicara masalah apa yang dia maui dan apa yang tidak dia maui, bukannya berbicara apa yang benar dan apa yang tidak benar, apa yang perlu dan apa yang tidak perlu.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Dhamma Sukkha on 16 December 2008, 01:54:12 PM
setia amat yo Jendral ama istrinyo hoho ho.... ^-^ ^-^ ^-^ ^-^

semua ke SB dongggg
wnyo sendiri nihhhh :'( :'( :'( :'(
Title: Re: tentang poligami
Post by: Edward on 16 December 2008, 01:54:50 PM
Wakakakak..Makin pinter aja nih bikin logikanya....
PAkai perbandingan jumlah seksual...
Ok, perbandingan tersebut hanya terjadi secara umum d dunia, dan merupakan dampak dari sistem patriaki yg hanya mengiinginkan pria sebagai garis keturunan...Kalo misalkan d suatu komunitas, jumlah pria lebih banyak daripada wanita, boleh donk poliandri?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 01:55:02 PM
Sekarang kan udh ada test DNA... ^-^

satu masalah yang ditimbulkan poliandri dapat terselesaikan karena adanya test DNA. walaupun tidak semua lapisan masyarakat tahu, mengerti, percaya dan bisa melakukan test DNA. kemudian
masalah ketidak adilan muncul.

kalau wanita di dunia ini jumlahnya lebih banyak dari pria 1:7, untuk adil seharusnya 1 pria menikahi 7 perempuan. maka semua memperoleh hak untuk menikah. tapi, kalau sebaliknya, 1 wanita menikahi 7 pria, maka semakin banyak wanita yang tidak memdapatkan apa yang menjadi haknya, yaitu menikah.

masih terlalu memikirkan hal duniawi ya? bukannya gak boleh, tapi seperti yg DIANJURKAN oleh SB
mau sampe nibbana ya lepaskan lah LDM, hal-hal yang tak mendukung diri dalam pemahaman dhamma

tak mau juga gpp, kecualiiiiiiiiiiiiiiiiii mungkin ada alasan org berpoligami yg mungkin gak saia ketahui
yaitu alasan lain selain hal yg pernah saia jelaskan di depan, yaitu
- berhubungan dengan kemelekatan duniawi
- dan usaha menantang diri untuk menjadi lebih suci, seperti hal extreme yg dilakukan SB

makanya berulang kali saia tanya, apakah ada alasan lain selain kedua hal diatas?

istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini

ya tidak lah!
nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?

ya itulah manusia-manusia yang penuh dengan kemelekatan, selalu berbicara masalah apa yang dia maui dan apa yang tidak dia maui, bukannya berbicara apa yang benar dan apa yang tidak benar, apa yang perlu dan apa yang tidak perlu.

benar tak benar, perlu tak perlu itu masih melekat pada dualisme, persepsi, pandangan subjektif, yg tentu saja bersifat duniawi
jadi apakah kita sedang membicarakan keinginan duniawi ato mengenai buddhist sih??
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 01:55:48 PM
istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini

ya tidak lah!
nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?

ya itulah manusia-manusia yang penuh dengan kemelekatan, selalu berbicara masalah apa yang dia maui dan apa yang tidak dia maui, bukannya berbicara apa yang benar dan apa yang tidak benar, apa yang perlu dan apa yang tidak perlu.
kamu gak usah mutar balik ngomongnya, mau main logika kan tuh jawaban anda diatas! kurang jelas ya?

atas dasar apa bilang perbandingan cewek and cowok 1:7 diambil dari mana? survey sendiri kah?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 01:56:13 PM
PAs gw post, u jg post, udh terlanjur posting, males hapus...hahahah..
Skrg kan ada test DNA...Mo sampai keturunan keberapa, kalo ada objek-nya jg bisa ditelusuri..

Bro, Candra, anda hanya berbicara dalam sistem patriarki, sedangkan, pada dasarnya kebudayaan dunia tidak sepenuhnya ditutupi oleh patriarki, ada beberapa kebudayaan yg berjalan sistem matria...
Ketika wanita yg menentukan garis keturunan, dan sistem waris ditentukan oleh wanita..
Sekarang saya bertanya langsung kepada anda, cukup jawab terima atau tidak. Jika anda diatur dalam budaya matriarki, apakah anda akan terima atau tidak?

tapi yang menjadi tolak ukur kita bukanlah kebudayaan wilayah sini atau wilayah situ, melainkan mana yang sesuai dengan hukum kebenaran.
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 16 December 2008, 01:56:46 PM
[at] hatRed

makanya, mari kita mencari sebab apa sih tujuan dari poligami? biar topiknya tidak mengambang seperti ini
ada yg bisa jelasin gk?

setahu saya sih, cuma buat mensahkan/melegalkan perselingkuhan.

tapi sekarang ini membahas tujuan poligami berdasarkan buddhism atau secara universal atau yang lain ???
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 16 December 2008, 01:57:24 PM
Ditinggal berapa jam, langsung pada keluar kata2 sakti :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 01:57:45 PM
Wakakakak..Makin pinter aja nih bikin logikanya....
PAkai perbandingan jumlah seksual...
Ok, perbandingan tersebut hanya terjadi secara umum d dunia, dan merupakan dampak dari sistem patriaki yg hanya mengiinginkan pria sebagai garis keturunan...Kalo misalkan d suatu komunitas, jumlah pria lebih banyak daripada wanita, boleh donk poliandri?

kenapa tidak?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 01:58:08 PM
setia amat yo Jendral ama istrinyo hoho ho.... ^-^ ^-^ ^-^ ^-^

semua ke SB dongggg
wnyo sendiri nihhhh :'( :'( :'( :'(
Prinsip saya, gimana perasaan jika saya khianati istri saya. ketahuilah anak kita nanti cewek tapi dia di poligami cowok sialan, gimana perasaan saat itu? thingking!

Ingat Jawaban dari candra_mukti19 :
istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini

ya tidak lah!
nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?
Jelas?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 02:01:00 PM
[at] hatRed

makanya, mari kita mencari sebab apa sih tujuan dari poligami? biar topiknya tidak mengambang seperti ini
ada yg bisa jelasin gk?

setahu saya sih, cuma buat mensahkan/melegalkan perselingkuhan.

tapi sekarang ini membahas tujuan poligami berdasarkan buddhism atau secara universal atau yang lain ???

marilah kita selidiki dengan jelas kebenarannya tanpa fanatik dan melekat pada satu ajaran agama saja!
Title: Re: tentang poligami
Post by: Edward on 16 December 2008, 02:01:48 PM
Kebenaran menurut versi apa bro?
Kebenaran adalah benar sesuai dengan dasarnya sendiri.
Jika sudah memiliki dasar yang berbeda, maka akan ada versi kebenaran yg berbeda.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 02:02:44 PM
marilah kita selidiki dengan jelas kebenarannya tanpa fanatik dan melekat pada satu ajaran agama saja!

ini forum buddhist kan? kita berdiskusi berdasarkan dhamma kan?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 02:04:01 PM
setia amat yo Jendral ama istrinyo hoho ho.... ^-^ ^-^ ^-^ ^-^

semua ke SB dongggg
wnyo sendiri nihhhh :'( :'( :'( :'(
Prinsip saya, gimana perasaan jika saya khianati istri saya. ketahuilah anak kita nanti cewek tapi dia di poligami cowok sialan, gimana perasaan saat itu? thingking!

Ingat Jawaban dari candra_mukti19 :
istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini

ya tidak lah!
nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?
Jelas?

ingat juga jawaban gw  yang ini :

istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini

ya tidak lah!
nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?

ya itulah manusia-manusia yang penuh dengan kemelekatan, selalu berbicara masalah apa yang dia maui dan apa yang tidak dia maui, bukannya berbicara apa yang benar dan apa yang tidak benar, apa yang perlu dan apa yang tidak perlu.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 02:05:25 PM
Komandan Ngejunk, ratu Ngejunk, Pasukan Ngejunk.... saya perintahkan semuanya masuk ke Thread ini karena saya menilai thread ini adalah sampah dan semua telah jelas, karena candra_mukti19 telah mengakui :

istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini

ya tidak lah!
nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 16 December 2008, 02:05:41 PM
 [at] candra

[at] hatRed

makanya, mari kita mencari sebab apa sih tujuan dari poligami? biar topiknya tidak mengambang seperti ini
ada yg bisa jelasin gk?

setahu saya sih, cuma buat mensahkan/melegalkan perselingkuhan.

tapi sekarang ini membahas tujuan poligami berdasarkan buddhism atau secara universal atau yang lain ???

marilah kita selidiki dengan jelas kebenarannya tanpa fanatik dan melekat pada satu ajaran agama saja!

keknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.


biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami ???
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 02:06:56 PM
marilah kita selidiki dengan jelas kebenarannya tanpa fanatik dan melekat pada satu ajaran agama saja!

ini forum buddhist kan? kita berdiskusi berdasarkan dhamma kan?

apakah isi ajaran budhist  itu cuma doktrin atau kebenaran yang dapat dibuktikan. jika isi ajarannya dapat dibuktikan, maka orang tidak usah menyatakan "begitulah menurut budism, maka itulah yang benar." kebenaran itu disebut benar karena kenyataannya benar, dan bukan karena budhism. tul gak?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 02:08:27 PM
Quote from: hatred
keknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.


biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami

karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusia.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Huiono on 16 December 2008, 02:08:39 PM
istri kamu tidur ma cowok laen mau gak? jawab pertanyaan saya ini

ya tidak lah!
nah istri elu juga gak mau suaminya tidur ama cewek laen! ngerti gak elu?

ya itulah manusia-manusia yang penuh dengan kemelekatan, selalu berbicara masalah apa yang dia maui dan apa yang tidak dia maui, bukannya berbicara apa yang benar dan apa yang tidak benar, apa yang perlu dan apa yang tidak perlu.
Maka anda adalah manusia yang penuh dengan kemelekatan, selalu berbicara masalah apa yang anda maui dan apa yang tidak anda maui, bukannya berbicara apa yang benar dan apa yang tidak benar, apa yang perlu dan apa yang tidak perlu.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 02:09:27 PM
Candra Mukti jika anak anda perempuan di poligami lelaki laen mau gak elu?
Title: Re: tentang poligami
Post by: bond on 16 December 2008, 02:10:19 PM
PAs gw post, u jg post, udh terlanjur posting, males hapus...hahahah..
Skrg kan ada test DNA...Mo sampai keturunan keberapa, kalo ada objek-nya jg bisa ditelusuri..

Bro, Candra, anda hanya berbicara dalam sistem patriarki, sedangkan, pada dasarnya kebudayaan dunia tidak sepenuhnya ditutupi oleh patriarki, ada beberapa kebudayaan yg berjalan sistem matria...
Ketika wanita yg menentukan garis keturunan, dan sistem waris ditentukan oleh wanita..
Sekarang saya bertanya langsung kepada anda, cukup jawab terima atau tidak. Jika anda diatur dalam budaya matriarki, apakah anda akan terima atau tidak?

tapi yang menjadi tolak ukur kita bukanlah kebudayaan wilayah sini atau wilayah situ, melainkan mana yang sesuai dengan hukum kebenaran.

Apa yg dimaksud dengan kebenaran?
Kebenaran menurut logika yg masih termasuk relatif atau yg hakiki?

Kalau berbicara relatif tidak akan ada habisnya dan tidak membawa pembebasan akhir. Sesungguhnya yg sering dicari manusia adalah yg hakiki hanya saja mereka seringkali terperangkap dan melekat pada pandangannya yg masih termasuk kebenaran relatif yg dipikirnya hakiki.

Sang Buddha sudah menjelaskan mana yg relatif (pannati dhamma) dan paramatha dhamma (yg hakiki).
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 02:10:49 PM
Quote from: hatred
keknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.


biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami

karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusia.
sejahtera apaan? siapa yang bilang sejahtera bawa sengasara tau gak!
Pertanyaan saya Istri kamu ditidurin lelaki laen mau tidak?
Title: Re: tentang poligami
Post by: CKRA on 16 December 2008, 02:11:31 PM
Sekarang kan udh ada test DNA... ^-^

satu masalah yang ditimbulkan poliandri dapat terselesaikan karena adanya test DNA. walaupun tidak semua lapisan masyarakat tahu, mengerti, percaya dan bisa melakukan test DNA. kemudian
masalah ketidak adilan muncul.

kalau wanita di dunia ini jumlahnya lebih banyak dari pria 1:7, untuk adil seharusnya 1 pria menikahi 7 perempuan. maka semua memperoleh hak untuk menikah. tapi, kalau sebaliknya, 1 wanita menikahi 7 pria, maka semakin banyak wanita yang tidak memdapatkan apa yang menjadi haknya, yaitu menikah.

Jumlah populasi China saat ini mencapai 19.69% dari total populasi di muka bumi ini. Dengan logika yang sama, bolehkan China melakukan agresi ke negara lain sehingga luas China juga sebanding dengan 19.69% dari luas bumi ini? Demikian juga dengan India dengan populasi 16.93%, bolehkan memperluas wilayah negaranya? Populasi Indonesia hanya 3.4% dari populasi dunia. Jadi bagaimana?
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 16 December 2008, 02:11:48 PM
Quote from: hatred
keknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.


biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami

karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusia.

maksudnya kesejahteraan, apakah sudah ada penelitian tentang hal ini. karena bila poligami memank membawa kesejahteraan manusia pasti, tidak ada topik ini, dan semua orang juga bakal ber poligami. tapi dalam kenyataannya Poligami itu hal yang jarang saya dengar dibanding monogami
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 02:12:08 PM
Kalau mau poligami, poligami aja ma bencong mau gak ya? kan bawa kesejahteraan bagi umat manusia ;D
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 02:13:00 PM
marilah kita selidiki dengan jelas kebenarannya tanpa fanatik dan melekat pada satu ajaran agama saja!

ini forum buddhist kan? kita berdiskusi berdasarkan dhamma kan?

apakah isi ajaran budhist  itu cuma doktrin atau kebenaran yang dapat dibuktikan. jika isi ajarannya dapat dibuktikan, maka orang tidak usah menyatakan "begitulah menurut budism, maka itulah yang benar." kebenaran itu disebut benar karena kenyataannya benar, dan bukan karena budhism. tul gak?

doktrin? anda paham dhamma ngga sih? org bisa mengatakan "begitulah menurut buddhism, maka itu lah yg benar" itu karena dia tak paham, wajar sekali....anda mengatakan hal tersebut tak benar karena blm anda pahami....

makanya disini ada ehipassiko, kalo anda cuma mendengar saja wajar saja anda juga bisa berpikir kalo karena buddhism maka itu adalah benar
Title: Re: tentang poligami
Post by: CKRA on 16 December 2008, 02:14:48 PM
Kalau mau poligami, poligami aja ma bencong mau gak ya? kan bawa kesejahteraan bagi umat manusia ;D

 =)) Wah, yang ini sadis. Tidak pernah terpikirkan oleh siapapun.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 02:16:51 PM
Kalau mau poligami, poligami aja ma bencong mau gak ya? kan bawa kesejahteraan bagi umat manusia ;D

 =)) Wah, yang ini sadis. Tidak pernah terpikirkan oleh siapapun.
loh kan membawa kesejahteraan bagi umat manusia, pernah gak survey bencong itu berapa persen diantar manusia yang normal? ayooo... saya dukung siapa yang mau poligami ama bencong saya berani bilang itu agama sejati dan membawa manfaat serta kesejahteraan bagi umat manusia.
Title: Re: tentang poligami
Post by: mushroom_kick on 16 December 2008, 02:18:38 PM
sesuatu yg salah mana mungkin isa benar.. yg ad itu mah pembenaran :)) :)) :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 02:20:26 PM
sesuatu yg salah mana mungkin isa benar.. yg ad itu mah pembenaran :)) :)) :))
udah makan kaki jamur (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/UFO/15.gif)
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 02:22:30 PM
 [at] pak jendral

kaki jamur apaan?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 02:23:11 PM
(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/New%20Onion/P200612201854926.gif) pa kabar CKRA ^-^
Title: Re: tentang poligami
Post by: mushroom_kick on 16 December 2008, 02:23:33 PM
sesuatu yg salah mana mungkin isa benar.. yg ad itu mah pembenaran :)) :)) :))
udah makan kaki jamur (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/UFO/15.gif)

(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_105.gif)GRRR...
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 02:23:57 PM
[at] pak jendral

kaki jamur apaan?
kaki jamur itu makanan enak (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/YOYO59960124BB8FBDDEFA01A974E151.gif) iya gak mush :whistle:
Title: Re: tentang poligami
Post by: ryu on 16 December 2008, 02:24:25 PM
Cayo cayo cayo
Title: Re: tentang poligami
Post by: CKRA on 16 December 2008, 02:25:05 PM
(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/New%20Onion/P200612201854926.gif) pa kabar CKRA ^-^

I'm very fine. Thank you, Jendral
Title: Re: tentang poligami
Post by: mushroom_kick on 16 December 2008, 02:25:20 PM
[at] pak jendral

kaki jamur apaan?
kaki jamur itu makanan enak (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/YOYO59960124BB8FBDDEFA01A974E151.gif) iya gak mush :whistle:
enak dan bergizi(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_102.gif)
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 02:25:41 PM
sesuatu yg salah mana mungkin isa benar.. yg ad itu mah pembenaran :)) :)) :))
udah makan kaki jamur (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/UFO/15.gif)

(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_105.gif)GRRR...

kenapa sis kok marah (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/yo-2.gif)
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 02:26:53 PM
(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/New%20Onion/P200612201854926.gif) pa kabar CKRA ^-^

I'm very fine. Thank you, Jendral
mam kaki jamur yok (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/yo-4.gif) hehehehe.....

[at] pak jendral

kaki jamur apaan?
kaki jamur itu makanan enak (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/YOYO59960124BB8FBDDEFA01A974E151.gif) iya gak mush :whistle:
enak dan bergizi(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_102.gif)

pulang lewat mana sis (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/monkey35.gif)
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 02:27:08 PM
(http://emo.huhiho.com/set/tuzki/40.gif)
jamur kaleng................
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 02:28:12 PM
Cayo cayo cayo
bro ryu kenalin donk 2 cewek manis itu (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/monkey24.gif)
Title: Re: tentang poligami
Post by: CKRA on 16 December 2008, 02:28:34 PM
Sekarang kan udh ada test DNA... ^-^

satu masalah yang ditimbulkan poliandri dapat terselesaikan karena adanya test DNA. walaupun tidak semua lapisan masyarakat tahu, mengerti, percaya dan bisa melakukan test DNA. kemudian
masalah ketidak adilan muncul.

kalau wanita di dunia ini jumlahnya lebih banyak dari pria 1:7, untuk adil seharusnya 1 pria menikahi 7 perempuan. maka semua memperoleh hak untuk menikah. tapi, kalau sebaliknya, 1 wanita menikahi 7 pria, maka semakin banyak wanita yang tidak memdapatkan apa yang menjadi haknya, yaitu menikah.

Jumlah populasi China saat ini mencapai 19.69% dari total populasi di muka bumi ini. Dengan logika yang sama, bolehkan China melakukan agresi ke negara lain sehingga luas China juga sebanding dengan 19.69% dari luas bumi ini? Demikian juga dengan India dengan populasi 16.93%, bolehkan memperluas wilayah negaranya? Populasi Indonesia hanya 3.4% dari populasi dunia. Jadi bagaimana?

Bagaimana nih mas candra? Lho, kemana nih orangnya?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 02:29:24 PM
(http://emo.huhiho.com/set/tuzki/40.gif)
jamur kaleng................
lebih enak jamur rebus (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/cat9.gif)

Sekarang kan udh ada test DNA... ^-^

satu masalah yang ditimbulkan poliandri dapat terselesaikan karena adanya test DNA. walaupun tidak semua lapisan masyarakat tahu, mengerti, percaya dan bisa melakukan test DNA. kemudian
masalah ketidak adilan muncul.

kalau wanita di dunia ini jumlahnya lebih banyak dari pria 1:7, untuk adil seharusnya 1 pria menikahi 7 perempuan. maka semua memperoleh hak untuk menikah. tapi, kalau sebaliknya, 1 wanita menikahi 7 pria, maka semakin banyak wanita yang tidak memdapatkan apa yang menjadi haknya, yaitu menikah.

Jumlah populasi China saat ini mencapai 19.69% dari total populasi di muka bumi ini. Dengan logika yang sama, bolehkan China melakukan agresi ke negara lain sehingga luas China juga sebanding dengan 19.69% dari luas bumi ini? Demikian juga dengan India dengan populasi 16.93%, bolehkan memperluas wilayah negaranya? Populasi Indonesia hanya 3.4% dari populasi dunia. Jadi bagaimana?

Bagaimana nih mas candra? Lho, kemana nih orangnya?
(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/die_punk.jpg)
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 02:32:26 PM
(http://emo.huhiho.com/set/tuzki/40.gif)
jamur kaleng................
lebih enak jamur rebus

(http://s301.photobucket.com/albums/nn47/hyprotika/mikir.gif) (http://"hyprotika.wordpress.com")
kyknya enak tuh tapi.............OOT :'(
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 02:34:03 PM
Quote from: reenzia
benar tak benar, perlu tak perlu itu masih melekat pada dualisme, persepsi, pandangan subjektif, yg tentu saja bersifat duniawi
jadi apakah kita sedang membicarakan keinginan duniawi ato mengenai buddhist sih??

karena itu, agar tidak melekat apda dualisme, pandangan subjektif dan bersifat duniawi, maka perlu menggunakan logika yang benar.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 02:35:35 PM
(http://emo.huhiho.com/set/tuzki/40.gif)
jamur kaleng................
lebih enak jamur rebus

(http://s301.photobucket.com/albums/nn47/hyprotika/mikir.gif) (http://"hyprotika.wordpress.com")
kyknya enak tuh tapi.............OOT :'(
(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/pengintipcemandi.gif) OOT but no poligami kan :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: Pitu Kecil on 16 December 2008, 02:36:31 PM
Quote from: reenzia
benar tak benar, perlu tak perlu itu masih melekat pada dualisme, persepsi, pandangan subjektif, yg tentu saja bersifat duniawi
jadi apakah kita sedang membicarakan keinginan duniawi ato mengenai buddhist sih??

karena itu, agar tidak melekat apda dualisme, pandangan subjektif dan bersifat duniawi, maka perlu menggunakan logika yang benar.
Logika Benar => Anda tidak mau istri anda tidur dengan lelaki laen, maka istri anda juga tidak mau anda tidur dengan wanita laen LOGIKA bukan?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 16 December 2008, 02:38:33 PM
Ada yang mau berpoligami dengan wanita2 cacat yang kasihan di luar sana?
Siapa yang mau melakukan kebajikan mulia ini?  ^:)^
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 02:39:16 PM
Quote from: ckra
Jumlah populasi China saat ini mencapai 19.69% dari total populasi di muka bumi ini. Dengan logika yang sama, bolehkan China melakukan agresi ke negara lain sehingga luas China juga sebanding dengan 19.69% dari luas bumi ini? Demikian juga dengan India dengan populasi 16.93%, bolehkan memperluas wilayah negaranya? Populasi Indonesia hanya 3.4% dari populasi dunia. Jadi bagaimana?

logika yang sama gimana? coba jelaskan bagaimana persamaan logikanya?
Title: Re: tentang poligami
Post by: mushroom_kick on 16 December 2008, 02:40:39 PM
Quote from: reenzia
benar tak benar, perlu tak perlu itu masih melekat pada dualisme, persepsi, pandangan subjektif, yg tentu saja bersifat duniawi
jadi apakah kita sedang membicarakan keinginan duniawi ato mengenai buddhist sih??

karena itu, agar tidak melekat apda dualisme, pandangan subjektif dan bersifat duniawi, maka perlu menggunakan logika yang benar.
sesuatu yg salah mana mungkin benar ??? ???
Title: Re: tentang poligami
Post by: hatRed on 16 December 2008, 02:40:52 PM
option Marketing explicit

Dari pada ngomongin poligami yang jauh dari pikiran mending bantuin aye yokk disini

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=7082.0  :P


ayoo yang sudah menikah. akan menikah, belum menikah, dan gak mo menikah silahkan memberi masukan
Title: Re: tentang poligami
Post by: CKRA on 16 December 2008, 02:42:06 PM
Quote from: ckra
Jumlah populasi China saat ini mencapai 19.69% dari total populasi di muka bumi ini. Dengan logika yang sama, bolehkan China melakukan agresi ke negara lain sehingga luas China juga sebanding dengan 19.69% dari luas bumi ini? Demikian juga dengan India dengan populasi 16.93%, bolehkan memperluas wilayah negaranya? Populasi Indonesia hanya 3.4% dari populasi dunia. Jadi bagaimana?

logika yang sama gimana? coba jelaskan bagaimana persamaan logikanya?

Bukankah anda menggunakan rasio perbandingan 1:7?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 02:42:33 PM
marilah kita selidiki dengan jelas kebenarannya tanpa fanatik dan melekat pada satu ajaran agama saja!

ini forum buddhist kan? kita berdiskusi berdasarkan dhamma kan?

apakah isi ajaran budhist  itu cuma doktrin atau kebenaran yang dapat dibuktikan. jika isi ajarannya dapat dibuktikan, maka orang tidak usah menyatakan "begitulah menurut budism, maka itulah yang benar." kebenaran itu disebut benar karena kenyataannya benar, dan bukan karena budhism. tul gak?
Quote from: reenzia
benar tak benar, perlu tak perlu itu masih melekat pada dualisme, persepsi, pandangan subjektif, yg tentu saja bersifat duniawi
jadi apakah kita sedang membicarakan keinginan duniawi ato mengenai buddhist sih??

karena itu, agar tidak melekat apda dualisme, pandangan subjektif dan bersifat duniawi, maka perlu menggunakan logika yang benar.

anda ini membalik-balik kalimat loh....
jadinya mo bahas poligami berdasarkan dhamma[dengan logika tentunya] atau berdasarkan hal yg bersifat duniawi atau ajaran agama lain?

awal bahasnya berdarsarkan dhamma/logika...ujung-ujungnya blg kalo ajaran buddhist adalah doktrin dan membicarakan ttg kepercayaan agama lain, tus balik lagi ke logika....
Title: Re: tentang poligami
Post by: bond on 16 December 2008, 02:43:08 PM
marilah kita selidiki dengan jelas kebenarannya tanpa fanatik dan melekat pada satu ajaran agama saja!

Quote
from: hatred
keknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.


biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami

karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusia.



ini forum buddhist kan? kita berdiskusi berdasarkan dhamma kan?

apakah isi ajaran budhist  itu cuma doktrin atau kebenaran yang dapat dibuktikan. jika isi ajarannya dapat dibuktikan, maka orang tidak usah menyatakan "begitulah menurut budism, maka itulah yang benar." kebenaran itu disebut benar karena kenyataannya benar, dan bukan karena budhism. tul gak?
Jika orang mengatakan menurut buddhism adalah untuk membedakan kehidupan beragama yg masing2 memang berbeda. Dan Ajaran SB memang bisa dibuktikan jika memang ingin dibuktikan. TETAPI jika ADA yg mengatakan atau menyimpulkan kebenaran gado2 tanpa ada pembuktian yg jelas dan malah melakukan pembenaran sepihak maka itu artinya KONSLET. Misal masalah poligami jika Anda memahami ajaran Buddha tidak mungkin melakukan pembenaran entah itu pake logika, pake matematika dsb yg PASTI memang BEDA apa yg ANDA pikirkan dan ajaran SANG BUDDHA. Dan ini bukan pendapat pribadi saya tapi silakan dibuktikan. Nah masalahnya apa Anda sudah membuktikan? cukup jawab YA atau TIDAK. Logika BUKAN untuk membuktikan kebenaran. Tapi kalau masih keras kepala , artinya anda belum mengerti Ajaran Sang Buddha .


Quote
Quote
hstred
keknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.


biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami

by candra mukti
karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusi

Pemuasan nafsu dan kemunafikan tidak akan pernah membawa kesejahteraan umat manusia. Inilah perbedaan mendasar antara pendapat dan logika Anda dan AJARAN SANG BUDDHA. Kalau masih terpaku dengan logika Anda , berarti Anda belum secuil pun melatih VIPASANA, sekalipun Anda mengatakan sudah, itu menjadi tidak berarti sama sekali. Just teori. DAN satu hal yg PENTING, bahwa disini kami berbicara sesuai FAKTA bukan LOGIKA. Nah sebagai manusia bijak, mana yg lebih penting melihat FAKTA atau LOGIKA yg belum tentu FAKTA. SANG BUDDHA mengajarkan MELIHAT FAKTA. FAKTA SUDAH pasti benar karena benar2 terjadi dan NYATA. Melalui logika orang bisa berbohong, dari yg salah menjadi benar dan sebaliknya atau melalui LOGIKA orang bisa memutarbalikan FAKTA tetapi FAKTA tidak mungkin bisa diputarbalikan karena memang demikian adanya :)


Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 16 December 2008, 02:43:44 PM
[at] Bro Candra...

Anda mengatakan kalau kita bisa mencapai Nibbana dengan berpoligami...
Singkat katanya, poligami itu menikah kan? Kalau menikah itu berhubungan intim gak?

Kalau berhubungan intim itu didasari tanha (nafsu) atau apa?

Mohon pendapat Anda...  _/\_
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 02:48:59 PM
Ada yang mau berpoligami dengan wanita2 cacat yang kasihan di luar sana?
Siapa yang mau melakukan kebajikan mulia ini?  ^:)^

nah itu dia. jelaskan, ini salah satu bentuk kebajikan?
jangan dipandang semua poligami itu suatu hal yang didorong oleh nafsu bejat. tapi hati yang suci berani mengulurkan tangan untuk menolong nasib wanita-wanita yang malang.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Edward on 16 December 2008, 02:50:22 PM
menolong tidak harus dinikahkan...
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 16 December 2008, 02:51:48 PM
Ada yang mau berpoligami dengan wanita2 cacat yang kasihan di luar sana?
Siapa yang mau melakukan kebajikan mulia ini?  ^:)^

nah itu dia. jelaskan, ini salah satu bentuk kebajikan?
jangan dipandang semua poligami itu suatu hal yang didorong oleh nafsu bejat. tapi hati yang suci berani mengulurkan tangan untuk menolong nasib wanita-wanita yang malang.

menolong tidak harus dinikahkan...

Apakah maksud Bro Candra itu semua orang wajib menikmati hubungan sex? 
Title: Re: tentang poligami
Post by: CKRA on 16 December 2008, 02:52:27 PM
Ada yang mau berpoligami dengan wanita2 cacat yang kasihan di luar sana?
Siapa yang mau melakukan kebajikan mulia ini?  ^:)^

nah itu dia. jelaskan, ini salah satu bentuk kebajikan?
jangan dipandang semua poligami itu suatu hal yang didorong oleh nafsu bejat. tapi hati yang suci berani mengulurkan tangan untuk menolong nasib wanita-wanita yang malang.

Adakah poligami yang tidak didorong oleh nafsu (bejad)? Berapa persen yang didorong oleh hati (suci)?
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 16 December 2008, 02:54:47 PM
Quote from: hatred
keknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.


biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami

karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusia.

klarifikasi....

spt Nabi Mo itu?
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 02:55:42 PM
Ada yang mau berpoligami dengan wanita2 cacat yang kasihan di luar sana?
Siapa yang mau melakukan kebajikan mulia ini?  ^:)^

nah itu dia. jelaskan, ini salah satu bentuk kebajikan?
jangan dipandang semua poligami itu suatu hal yang didorong oleh nafsu bejat. tapi hati yang suci berani mengulurkan tangan untuk menolong nasib wanita-wanita yang malang.

apakah saia bisa mengambil kesimpulan bahwa poligami bertujuan untuk mengulurkan tangan untuk menolong nasib wanita-wanita yang malang? [mengingat dari awal pertanyaan saia gak pernah dijawab]
Title: Re: tentang poligami
Post by: johan3000 on 16 December 2008, 02:56:16 PM
Quote from: hatred
keknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.


biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami

karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusia.
sejahtera apaan? siapa yang bilang sejahtera bawa sengasara tau gak!
Pertanyaan saya Istri kamu ditidurin lelaki laen mau tidak?

Contoh Ayam goren WONG SOLO............

business + polygami = Omset Besar
Title: Re: tentang poligami
Post by: bond on 16 December 2008, 02:56:34 PM
Ada yang mau berpoligami dengan wanita2 cacat yang kasihan di luar sana?
Siapa yang mau melakukan kebajikan mulia ini?  ^:)^

nah itu dia. jelaskan, ini salah satu bentuk kebajikan?
jangan dipandang semua poligami itu suatu hal yang didorong oleh nafsu bejat. tapi hati yang suci berani mengulurkan tangan untuk menolong nasib wanita-wanita yang malang.

Bro sudah punya istri? kalau belum cari saja yg cacat dan cari wanita di SLB. Kalau sudah menikah, menikah lagi saja dan cari yg SLB dan kawini mereka yg berada dikolong jembatan .  :))  Kita tunggu lho pembuktian teori Anda itu.  ;D

YG pasti benar kata bro Edward, menolong tidak harus disertai melampiaskan nafsu. :))
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 02:59:19 PM
Ada yang mau berpoligami dengan wanita2 cacat yang kasihan di luar sana?
Siapa yang mau melakukan kebajikan mulia ini?  ^:)^

nah itu dia. jelaskan, ini salah satu bentuk kebajikan?
jangan dipandang semua poligami itu suatu hal yang didorong oleh nafsu bejat. tapi hati yang suci berani mengulurkan tangan untuk menolong nasib wanita-wanita yang malang.

Bro sudah punya istri? kalau belum cari saja yg cacat dan cari wanita di SLB. Kalau sudah menikah, menikah lagi saja dan cari yg SLB dan kawini mereka yg berada dikolong jembatan .  :))  Kita tunggu lho pembuktian teori Anda itu.  ;D

YG pasti benar kata bro Edward, menolong tidak harus disertai melampiaskan nafsu. :))

kalo mao menolong orang gak boleh pilih-pilih berdasarkan fisik, kemampuan, latar belakang dll loh.....
kalo emank org itu butuh bantuan.........dan pertolongan.............apa lagi wanita:pria = 7:1
berarti paling ngga anda bisa 'mengadopsi' 6 org lagi [kalo anda uda pernah menikah]
harus tulus.........................
Title: Re: tentang poligami
Post by: bond on 16 December 2008, 03:02:37 PM
Quote from: hatred
keknya setelah dilihat2 cuma om candra doank yang pro ma Poligami ini.


biar jelas dan yang lain dapat berpendapat, hal2 apa saja yang membuat om candra pro terhadap poligami ini, dan berdasarkan apa pro thdp poligami

karena poligami ajaran yang benar dan membawa kepada kesejahtraan umat manusia.
sejahtera apaan? siapa yang bilang sejahtera bawa sengasara tau gak!
Pertanyaan saya Istri kamu ditidurin lelaki laen mau tidak?

Contoh Ayam goren WONG SOLO............

business + polygami = Omset Besar

Wong Solo satu persatu restonya uda mulai bangkrut, termasuk di Bali.
Title: Re: tentang poligami
Post by: CKRA on 16 December 2008, 03:06:54 PM
Mungkin juga ada yang tahu perkembangan dai terkenal dari Bandung yang popularitasnya menurun drastis di kalangan umatnya sendiri setelah melakukan poligami? Perusahaannya yang pada masa jaya sampai bisa mendirikan stasiun TV juga hampir bangkrut tuh. Artinya di dalam kalangannya sendiri hal itu juga menjadi kontroversi.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 03:10:23 PM
tambahan : AAG ;D
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 03:11:04 PM
[at] Bro Candra...

Anda mengatakan kalau kita bisa mencapai Nibbana dengan berpoligami...
Singkat katanya, poligami itu menikah kan? Kalau menikah itu berhubungan intim gak?

Kalau berhubungan intim itu didasari tanha (nafsu) atau apa?

Mohon pendapat Anda...  _/\_

ya benar. hubungan intim itu didasari tanha.
dalam ajaran agama saya, ketika seseorang bersenggama, maka dia disebut "sedang keluar dari wilayah ilahiah". ada 4 hal yang diajarkan kepada kami tentang senggama :
1. senggama adalah kelakuan binatang
2. senggama adalah kegilaan
3. dari senggama menyebabkan lahir anak bila anak tersebut besar, memusingkan orang tua
4. dari senggama menyebabkan lahir anak, bila anak tersebut meninggal sebelum orang tua, menyebabkan dukha kesedihan.
tapi,....
manusia suci itu harus keluar dari wilayah ilahiyah untuk menegakan keadilan ragawi dengan melakukan hubungan biologis. secepat itu dia keluar dari wilayah ilahiah, secepat itu pula dia masuk kembali ke wilayah ilahiah. ada sarana untuk "secepat itu" keluar masuk kesucian, yaitu dengan apa yang disebut "mandi janabah".
Title: Re: tentang poligami
Post by: bond on 16 December 2008, 03:18:52 PM
[at] Bro Candra...

Anda mengatakan kalau kita bisa mencapai Nibbana dengan berpoligami...
Singkat katanya, poligami itu menikah kan? Kalau menikah itu berhubungan intim gak?

Kalau berhubungan intim itu didasari tanha (nafsu) atau apa?

Mohon pendapat Anda...  _/\_

ya benar. hubungan intim itu didasari tanha.
dalam ajaran agama saya, ketika seseorang bersenggama, maka dia disebut "sedang keluar dari wilayah ilahiah". ada 4 hal yang diajarkan kepada kami tentang senggama :
1. senggama adalah kelakuan binatang
2. senggama adalah kegilaan
3. dari senggama menyebabkan lahir anak bila anak tersebut besar, memusingkan orang tua
4. dari senggama menyebabkan lahir anak, bila anak tersebut meninggal sebelum orang tua, menyebabkan dukha kesedihan.
tapi,....
manusia suci itu harus keluar dari wilayah ilahiyah untuk menegakan keadilan ragawi dengan melakukan hubungan biologis. secepat itu dia keluar dari wilayah ilahiah, secepat itu pula dia masuk kembali ke wilayah ilahiah. ada sarana untuk "secepat itu" keluar masuk kesucian, yaitu dengan apa yang disebut "mandi janabah".

Nah ini khan teori agama Anda, jadi jangan dicampur adukan dengan ajaran Sang Buddha. Ngak bakalan ketemu. Orang suci itu selalu sadar dan tidak mungkin mau memakan kotoran lagi karena dia tau itu mengandung penyakit dan melemahkan kesadaran. Kalau masih mau keluar masuk, namanya masih belum suci, lemah syahwat kesadarannya. Ini perbedaan mendasarnya bro.

Smoga mengerti ya
Title: Re: tentang poligami
Post by: CKRA on 16 December 2008, 03:22:25 PM
Kita sepakat saja untuk tidak sepaham. Tidak perlu memaksakan paham masing-masing.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Nevada on 16 December 2008, 03:24:30 PM
[at] Bro Candra...

Anda mengatakan kalau kita bisa mencapai Nibbana dengan berpoligami...
Singkat katanya, poligami itu menikah kan? Kalau menikah itu berhubungan intim gak?

Kalau berhubungan intim itu didasari tanha (nafsu) atau apa?

Mohon pendapat Anda...  _/\_

ya benar. hubungan intim itu didasari tanha.
dalam ajaran agama saya, ketika seseorang bersenggama, maka dia disebut "sedang keluar dari wilayah ilahiah". ada 4 hal yang diajarkan kepada kami tentang senggama :
1. senggama adalah kelakuan binatang
2. senggama adalah kegilaan
3. dari senggama menyebabkan lahir anak bila anak tersebut besar, memusingkan orang tua
4. dari senggama menyebabkan lahir anak, bila anak tersebut meninggal sebelum orang tua, menyebabkan dukha kesedihan.
tapi,....
manusia suci itu harus keluar dari wilayah ilahiyah untuk menegakan keadilan ragawi dengan melakukan hubungan biologis. secepat itu dia keluar dari wilayah ilahiah, secepat itu pula dia masuk kembali ke wilayah ilahiah. ada sarana untuk "secepat itu" keluar masuk kesucian, yaitu dengan apa yang disebut "mandi janabah".

Jadi pandangan itu berbeda dengan Buddhisme. Sekiranya memang perbedaan pandangan ini sudah terlihat jelas sekarang. Adalah kesalahan apabila Bro Candra berargumen bahwa Buddhisme sejalan dengan pandangan di atas tadi...
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 03:29:41 PM
Quote from: bond
Nah ini khan teori agama Anda, jadi jangan dicampur adukan dengan ajaran Sang Buddha. Ngak bakalan ketemu. Orang suci itu selalu sadar dan tidak mungkin mau memakan kotoran lagi karena dia tau itu mengandung penyakit dan melemahkan kesadaran. Kalau masih mau keluar masuk, namanya masih belum suci, lemah syahwat kesadarannya. Ini perbedaan mendasarnya bro.

Smoga mengerti ya

teori agama manapun tidak akan saya percayai dan tidak akan saya gunakan, seandainya tidak ada kebenaran di dalamnya. bagiamana saya menekuni meditasi samatha-vipssana setiap hari, tidak peduli dari agama mana meditasi itu berasal. karena saya melihat kebenaran di dalamnya, kenapa tidak. untuk apa membedakan label ini budha, ini hindu, ini muslim. saya tidak membedakan agama dengan label-label seperti itu, melainkan dibedakan dengan dua hal saja, "ini ajaran yang benar, dan itu yang salah". itu saja.
Title: Re: tentang poligami
Post by: Reenzia on 16 December 2008, 03:32:00 PM
 [at] candra

nah kalo begitu, apakah anda menemukan kebenaran dalam hal ini?

Quote
manusia suci itu harus keluar dari wilayah ilahiyah untuk menegakan keadilan ragawi dengan melakukan hubungan biologis. secepat itu dia keluar dari wilayah ilahiah, secepat itu pula dia masuk kembali ke wilayah ilahiah. ada sarana untuk "secepat itu" keluar masuk kesucian, yaitu dengan apa yang disebut "mandi janabah".

Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 03:32:36 PM
Quote from: upasaka
Jadi pandangan itu berbeda dengan Buddhisme. Sekiranya memang perbedaan pandangan ini sudah terlihat jelas sekarang. Adalah kesalahan apabila Bro Candra berargumen bahwa Buddhisme sejalan dengan pandangan di atas tadi...

pandangan tersebut memang berbeda dengan budhisme. seperti yang saya katakan setiap dua hal selalu memiliki persamaan dan perbedaan. perbedaannya dimana dan persamaannya dimana, saya sudah dapat melihatnya dengan jelas. walaupun keduanya memliki persamaan dan perbedaan, tapi keduanya tidak memiliki pertentangan. hanya karena kesalahan berpikir logic, maka orang menganggapnya dua ajaran berbeda tersebut bertentangan. apakah sama perbedaan dengan pertentangan?
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 03:33:07 PM
[at] candra

nah kalo begitu, apakah anda menemukan kebenaran dalam hal ini?

Quote
manusia suci itu harus keluar dari wilayah ilahiyah untuk menegakan keadilan ragawi dengan melakukan hubungan biologis. secepat itu dia keluar dari wilayah ilahiah, secepat itu pula dia masuk kembali ke wilayah ilahiah. ada sarana untuk "secepat itu" keluar masuk kesucian, yaitu dengan apa yang disebut "mandi janabah".



tentu saja!
Title: Re: tentang poligami
Post by: candra_mukti19 on 16 December 2008, 03:36:45 PM
Kebenaran menurut versi apa bro?
Kebenaran adalah benar sesuai dengan dasarnya sendiri.
Jika sudah memiliki dasar yang berbeda, maka akan ada versi kebenaran yg berbeda.

saya sudah menyatakan tentang tiga hukum kebenaran :

1. kebenaran ilmiah
2. kebenaran logika
3. kebenaran universal/dhamma

apapun yang orang bicarakan, tidak akan keluar dari 3 hukum kebenaran.
kita harus mengerti, apa yang dimaksud dengan hukum kebenaran ilmiah beserta kaidah-kaidahnya untuk pembuktiannya.

kita harus mengerti, apa yang dimaksud dengan hukum kebenarna logika berserta kaidah-kaidah untuk membuktikannya.

kita juga harus mengerti, apa yang dimaksud dengan kebenaran dhamma, dan praktik untuk dapat membuktikannya.