News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

tentang poligami

Started by vathena, 01 December 2008, 07:40:34 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

johan3000

Quote from: ryu on 14 December 2008, 02:55:55 PM
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)

Katanya Ilmu Logika adalah BERPIKIR TEPAT...

begitu disuruh menyusun UUD nya (aturan mainnya)....

malah kabur....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

FZ

Quote from: ryu on 14 December 2008, 02:55:55 PM
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)
Dalam literatur agama mana pun.. tidak ada ditemukan pernyataan poligami bisa mencapai Nibbana..
Bahkan dalam Al-Quran sendiri.. cuma disinggung mengenai surga.. dan bukan Nibbana.

johan3000

Sangat menyedihkan.............

kita capek2 memperdebatkan POLYGAMI....

dibelahan dunia, dikota lain, digedung lain.....

orang2 lagi asyik "MENIKMATIN" POLYGAMI....


:'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(

(itu nangis lho)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

candra_mukti19

Quote from: forte
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?

kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?

untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.

untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.

hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.

walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.

johan3000

Quote from: candra_mukti19 on 14 December 2008, 02:35:59 PM
Quote from: johan3000 on 14 December 2008, 12:35:45 PM
Polygami AAG lebih banyak merugikan masyarakat atau tidak ?

contoh :
bagi saya lebih banyak dirugikan....
karna ngak bisa nonton AAG di TV lagi....
padahal dia penceramah yg lumayan baik....

untuk menjawab itu maka survei atau penelitian ilmiah harus dilakukan. saya bukanlah ahlinya.

dan anda berkata, "anda lebih banyak dirugikan." tak masalah, karena anda merasa dirugikan dengan poligami aa gym tidak lantas menjadi otomatis poligami itu sesuatu yang salah. tul gak?

Sebelum ada survei............... apa yg harus dilakukan?



ingat2 nya saya...........

paling tidak

hipotesa..............
teori...............
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

FZ

Quote from: candra_mukti19 on 14 December 2008, 03:01:01 PM
Quote from: forte
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?

kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?

untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.

untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.

hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.

walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.
Contoh real nya logika dan ilmiah itu bisa singkron dan bisa juga tidak singkron apa ?
Soalnya menurut saya.. logika dan ilmiah HARUS SINKRON

ryu

Quote from: candra_mukti19 on 14 December 2008, 03:01:01 PM
Quote from: forte
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?

kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?

untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.

untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.

hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.

walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.
Bukan spekulasi Om, Ketika Poligami, Melakukan Hubungan Sex tidak menurut Om? atau ada tujuan yang lain?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

johan3000

Quote from: candra_mukti19 on 14 December 2008, 03:01:01 PM
Quote from: forte
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?

kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?

untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.

untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.

hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.

walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.

Kalau begitu mari kita mengikutin pola pikir bro CM.....

judul apakah yg akan bro tulis tentang polygami  (udah jelas ditinjau dari ilmu logika)?

ok saya tunggu judulnya.
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

ryu

Quote from: johan3000 on 14 December 2008, 03:07:18 PM
Quote from: candra_mukti19 on 14 December 2008, 03:01:01 PM
Quote from: forte
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?

kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?

untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.

untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.

hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.

walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.

Kalau begitu mari kita mengikutin pola pikir bro CM.....

judul apakah yg akan bro tulis tentang polygami  (udah jelas ditinjau dari ilmu logika)?

ok saya tunggu judulnya.
Boleh tuh :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

johan3000

Quote from: ryu on 14 December 2008, 03:09:19 PM
Quote from: johan3000 on 14 December 2008, 03:07:18 PM
Quote from: candra_mukti19 on 14 December 2008, 03:01:01 PM
Quote from: forte
Jika survei / penelitian ilmiah harus dilakukan.. berarti poligami belum ada bukti ilmiah yang kuat bukan ?
Dan mana yang tingkatkannya lebih tinggi ? pembuktian ilmiah / yang berdasarkan logic?
Dan apa yang terjadi misalnya pembuktian ilmiah berbeda dengan yang berdasarkan logic ? Mana yang harus dijadikan patokan ?

kebenaran ilmiah seperti tangga pertama dalam menemukan kebenaran universal/kebenaran sejati. dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh, dll, kemudian manusia merenungkan. logika bekerja. ini adalah tangga kedua. dan perenunga tersebut muncul kesimpulan-kesimpulan yang membuat manusia dapat memahami suatu kebenaran-kebenaran yang tidak terlhat oleh mata, telingat, cittarasa, sentuhan dll. kemudian karena logikanya sudah memastikan, maka dia melihat jalan untuk meliat kebenaran sejati tersebut melalui praktik mistis (meditasi).
jadi, silahkan simpukan sendiri, kebenaran mana yang derajatnya lebih tinggi?

untuk membuktikan kebenaran ilmiah, apakah poligami menguntungkan atau merugikan masyarakat makanya hendaknya segera dilakukan penelitian ilmiah dan berhenti dari terus menerus berspekulasi.

untuk membuktikan kebenaran logika, maka harus segera diselidiki argument-argumentnya untuk diperiksa kebenarannya menurut hukum logika.

hasilnya untuk masalah pengaruh poligami teradap masyarakat, logika dan ilmiah akan singkron. jika tidak, maka tentu ada kesalahan dalam penelitian ilmiah atau kesalaan dalam penalaran logic.

walaupun demikian, haruslah diingat bahwa logika illmia memiliki wilayah tersendiri, jadi untuk hal tertentu tidak bisa singkron. misalnya : a adalah b. b adala c. maka a adalah c. pernyataan ini benar secara logika, tapi belum tentu benar secara ilmiah. tapi kedua kebenaran tersebut tidak bertolak belakang, jika kita memahami wilayahnya masing-masing.

Kalau begitu mari kita mengikutin pola pikir bro CM.....

judul apakah yg akan bro tulis tentang polygami  (udah jelas ditinjau dari ilmu logika)?

ok saya tunggu judulnya.
Boleh tuh :)

Kelihatannya Bro Ryu pasti pro Polygami deh..................

soalnya avatarnya ..... TWINS
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

candra_mukti19

Quote from: Forte on 14 December 2008, 02:58:24 PM
Quote from: ryu on 14 December 2008, 02:55:55 PM
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)
Dalam literatur agama mana pun.. tidak ada ditemukan pernyataan poligami bisa mencapai Nibbana..
Bahkan dalam Al-Quran sendiri.. cuma disinggung mengenai surga.. dan bukan Nibbana.


justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan manusia di negeri arab, karena disana hanya ada nas dan basyar. tapi, karena akal kita jalan kita mengerti nas dan basyar itu sama dengan manusia dalam bahasa indonesia.

justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan nibbana dalam alQuran, karena dalam alQuran hanya ada Allah dan Rabb. tapi, kalau akal kita jalan, kita mengerti Allah dan rab itu sama dengan nibbana dalam bahasa pali.

apakah kata "nibbana" sama dengan nibbana itu sendiri?
apakah nama "Allah" sama dengan Allah itu sendiri?
tidakkah kita pernah melihat wujud dibalik nama-nama itu?

johan3000

Solusi spetakular apakah yg dpt diberikan seorang Ahli Ilmu Logika
pada POLYGAMI (seputar permasalahan, peraturan, pengadaan, etc)
Quote from: candra_mukti19 on 14 December 2008, 03:18:16 PM
Quote from: Forte on 14 December 2008, 02:58:24 PM
Quote from: ryu on 14 December 2008, 02:55:55 PM
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)
Dalam literatur agama mana pun.. tidak ada ditemukan pernyataan poligami bisa mencapai Nibbana..
Bahkan dalam Al-Quran sendiri.. cuma disinggung mengenai surga.. dan bukan Nibbana.


justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan manusia di negeri arab, karena disana hanya ada nas dan basyar. tapi, karena akal kita jalan kita mengerti nas dan basyar itu sama dengan manusia dalam bahasa indonesia.

justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan nibbana dalam alQuran, karena dalam alQuran hanya ada Allah dan Rabb. tapi, kalau akal kita jalan, kita mengerti Allah dan rab itu sama dengan nibbana dalam bahasa pali.

apakah kata "nibbana" sama dengan nibbana itu sendiri?
apakah nama "Allah" sama dengan Allah itu sendiri?
tidakkah kita pernah melihat wujud dibalik nama-nama itu?

Mana judulnya.... Ahli Ilmu Logika?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Tolong jangan judul berat2....

nibbana, allah, alQuran,...

trims.... silahkan lanjut
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

FZ

Quote from: candra_mukti19 on 14 December 2008, 03:18:16 PM
Quote from: Forte on 14 December 2008, 02:58:24 PM
Quote from: ryu on 14 December 2008, 02:55:55 PM
bahkan Poligami itu bisa bermasalah khan tidak terbantahkan :))
Kalau semua poligami itu tidak bermasalah berarti kebenaran absolut tuh :))
Kalau menyatakan ada Poligami yang bisa mencapai Nibbana , maka kasih contoh+Bukti :)
Dalam literatur agama mana pun.. tidak ada ditemukan pernyataan poligami bisa mencapai Nibbana..
Bahkan dalam Al-Quran sendiri.. cuma disinggung mengenai surga.. dan bukan Nibbana.


justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan manusia di negeri arab, karena disana hanya ada nas dan basyar. tapi, karena akal kita jalan kita mengerti nas dan basyar itu sama dengan manusia dalam bahasa indonesia.

justru inilah pentingnya logika. kalau akal tidak digunakan, maka anda tidak akan dapat menemukan nibbana dalam alQuran, karena dalam alQuran hanya ada Allah dan Rabb. tapi, kalau akal kita jalan, kita mengerti Allah dan rab itu sama dengan nibbana dalam bahasa pali.

apakah kata "nibbana" sama dengan nibbana itu sendiri?
apakah nama "Allah" sama dengan Allah itu sendiri?
tidakkah kita pernah melihat wujud dibalik nama-nama itu?
Anda sudah belajar Buddhism dan Islam dengan complete ?
Jika sudah.. Anda baru boleh menarik kesimpulan begitu..

Jika tanpa mempelajari apa2 sudah menarik kesimpulan seperti itu sama saja seperti ini.
Kita selalu melihat matahari yang terbit sebelah timur dan tenggelam sebelah barat..
Secara visual, akan kelihatan matahari yang mengelilingi bumi.. padahal ini salah.

Mengapa bisa salah.. karena kurang wawasan akan astronomi pada saat itu
Jadi Anda menarik kesimpulan seperti di atas.. apakah wawasan Buddhism dan Islam Anda sudah complete ?
Jika tidak.. maaf.. itu hanya berupa pendapat Anda.. :)

johan3000

Logikanya ... berapa lama (menit) diperlukan
seorang ahli ilmu Logika.... menulis judul ?

hayo bro CM,.... jangan lama2.....(kita saling belajar koq)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya