//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: tentang poligami  (Read 111259 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: tentang poligami
« Reply #120 on: 12 December 2008, 06:48:12 PM »
 [at] candra

bukankah dengan menikah berarti menambah kemelekatan?
apa lagi istrinya lebiih dari satu, bukankah itu malah makin menambah kemelekatan?

kalau dengan menikah bisa mencapai penerangan, mengapa sang buddha tidak mewajibkan
para anggota sangha untuk berpoligami? bukankah kata anda itu mempercepat sampai ke nibbana?
« Last Edit: 12 December 2008, 06:49:59 PM by Reenzia »

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: tentang poligami
« Reply #121 on: 12 December 2008, 06:50:14 PM »
[at] Hendrako

saya rasa benar


disini tafsif saya adalah Poligami mendukung kegiatan wanita untuk menikah dimana merupakan haknya.

hasilnya juga sama dengan pernyataan ini

"Monogami adalah Memenuhi hak wanita untuk menikah"

Anda benar apabila "Poligami memenuhi hak wanita untuk menikah"

Yang jadi masalah adalah kata adalah. "Poligami adalah memenuhi hak wanita untuk menikah"
Apabila ada kata adalah maka berhubungan definisi dalam hal ini berhubungan dengan pria.



sama saja,

anggap yang poligami adalah wanita atau pria

supaya gak rancu saya def dengan variabel saja

wanita atau pria yang akan poligami adalah X

seorang wanita yang ingin menikah adalah Y

maka bila Y mengajukan diri untuk pemenuhannya (dimana berupa pernikahan) maka X juga dapat memenuhinya (dengan cara Poligami)
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: tentang poligami
« Reply #122 on: 12 December 2008, 06:54:40 PM »
 [at] reenzie

setelah menilik cara pikir om candra,

dia hanya mengenal pembenaran melalui Implikasi saja. (walau saya tahu dimana Logika implikasi kadang tidak sesuai/tidak dapat digunakan di  realitas) maka itu muncul logika Bi-Implikasi dimana keknya walau om candra sudah tahu tapi, memang menggunakan Implikasi saja. dan hal itu boleh boleh saja.

karena kita disini bermain implikasi maka kita mesti meniik kebenaran setiap pernyataan. dan disini, kebenaran statement om candra tentang Poligami adalah mendukung nibbana belum terbukti, karena kebenaran statement pembangunnya masih cacat.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: tentang poligami
« Reply #123 on: 12 December 2008, 11:06:59 PM »
[at] Hendrako

saya rasa benar


disini tafsif saya adalah Poligami mendukung kegiatan wanita untuk menikah dimana merupakan haknya.

hasilnya juga sama dengan pernyataan ini

"Monogami adalah Memenuhi hak wanita untuk menikah"

Anda benar apabila "Poligami memenuhi hak wanita untuk menikah"

Yang jadi masalah adalah kata adalah. "Poligami adalah memenuhi hak wanita untuk menikah"
Apabila ada kata adalah maka berhubungan definisi dalam hal ini berhubungan dengan pria.



sama saja,

anggap yang poligami adalah wanita atau pria

supaya gak rancu saya def dengan variabel saja

wanita atau pria yang akan poligami adalah X

seorang wanita yang ingin menikah adalah Y

maka bila Y mengajukan diri untuk pemenuhannya (dimana berupa pernikahan) maka X juga dapat memenuhinya (dengan cara Poligami)

Mungkin yang saya tanggapi adalah hal minor,
Namun sebagai kalimat yang akan dibuktikan "logika"-nya, kalimat tersebut harus "benar" terlebih dahulu.
Pertama-tama definisi poligami harus dijelaskan terlebih dahulu, sehingga kalimatnya tidak menjadi rancu.

Yang saya tanggapi, sekali lagi, adalah penggunaan kata "adalah" yang menunjukkan definisi.
Definisi poligami merujuk pria sebagai subyek, sedangkan wanita sebagai obyek yaitu pria menikahi lebih dari satu wanita, apabila wanita sebagai subyek maka bukan poligami melainkan poliandri yaitu wanita yang menikah dengan lebih dari satu pria.

Jadi X tidak bisa dikatakan sebagai:
"wanita atau pria yang akan poligami adalah X"
Mungkin lebih tepat apabila:
"Wanita yang akan menikah dengan pria yang ber-poligami sebagai X"
dan
"seorang wanita yang ingin menikah adalah Y"
yaa... gitu deh

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: tentang poligami
« Reply #124 on: 13 December 2008, 12:09:36 AM »
[at] Candra Mukti

Maaf, saya memotong sejenak diskusi ini untuk berkomentar...

Quote
poligami itu memenuhi hak wanita untuk menikah. Dan setiap memenuhi hak wanita untuk menikah itu memenuhi hak perempuan. Jadi, poligami itu memenuhi hak perempuan

^ Menurut saya, pernyataan di atas kurang tepat secara logika. Karena pernyataan itu memuat variabel, sehingga semestanya belum bisa dikonklusikan benar-salahnya.


Quote
polygami itu mengurangi kejahatan. Dan setiap mengurangi kejahatan itu mendukung pencapaian nibbana. Jadi, polygami itu mendukung pencapaian nibbana

^ Kalau menelaah secara pengalaman, pernyataan di atas juga kurang tepat. Kalau kita menilik ke doktrin Tipitaka, pernyataan di atas juga salah. Saya rasa dari sudut pandang Ilmu Logika, pernyataan di atas adalah pernyataan faktual. Jadi pernyataan ini bernilai benar atau salah tergantung pada realitasnya. Di tiap kalimat itu juga tidak ada kuantor, sehingga layaknya masih belum bisa dikonklusikan.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: tentang poligami
« Reply #125 on: 13 December 2008, 09:48:19 AM »
jika ada yang sanggup untuk mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain (poliandri), maka bolehlah dia berpoligami lagi... (ini logika atau tidak ?)
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: tentang poligami
« Reply #126 on: 13 December 2008, 10:53:29 AM »
jika ada yang sanggup untuk mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain (poliandri), maka bolehlah dia berpoligami lagi... (ini logika atau tidak ?)
logika, janganlah egois!
Smile Forever :)

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: tentang poligami
« Reply #127 on: 13 December 2008, 11:12:12 AM »
jika ada yang sanggup untuk mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain (poliandri), maka bolehlah dia berpoligami lagi... (ini logika atau tidak ?)
logika, janganlah egois!


makanya saya mantap sekali dengan ayat dhammapada ini, alih alih dari mengancam dengan hukuman atau siksa neraka dsbnya. tetapi menyatakan tentang sesuatu yang sangat logis dan sangat universal...
“Semua makhluk takut akan hukuman, semua makhluk takut akan kematian, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu janganlah membunuh atau menyebabkan pembunuhan. Semua makhluk takut akan hukuman, semua makhluk mencintai kehidupan, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu janganlah membunuh atau menyebabkan pembunuhan.” (Dhammapada 129-130)

"setiap pasangan hidup tidak mau disakiti, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu, janganlah menyakiti pasangan hidup kamu." (Dilbert quote - on Poligamy Desember 2008)

 _/\_

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: tentang poligami
« Reply #128 on: 13 December 2008, 11:12:58 AM »
 [at] Hendrako

untuk pasangan Lesbi, dan ingin menikah lagi dengan perempuan yang lain disebut apa?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: tentang poligami
« Reply #129 on: 13 December 2008, 11:17:56 AM »
 [at] upasaka

selain itu, kejanggalan adalah dimana pernyataan "memenuhi"

karena pada pernyataan "memenuhi hak wanita untuk menikah itu memenuhi hak perempuan"

kurang tepat, karena pemenuhan hak wanita untuk menikah itu tidak memenuhi hak perempuan.

dimana "memenuhi" yang di bold berarti sudah lengkap,  padahal menikah bukan satu2nya hak perempuan saja.

walau begitu kata tersebut bisa diganti dengan mengamalkan atau yg lainya.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: tentang poligami
« Reply #130 on: 13 December 2008, 11:19:24 AM »
jika ada yang sanggup untuk mengizinkan istrinya menikah dengan pria lain (poliandri), maka bolehlah dia berpoligami lagi... (ini logika atau tidak ?)
logika, janganlah egois!


makanya saya mantap sekali dengan ayat dhammapada ini, alih alih dari mengancam dengan hukuman atau siksa neraka dsbnya. tetapi menyatakan tentang sesuatu yang sangat logis dan sangat universal...
“Semua makhluk takut akan hukuman, semua makhluk takut akan kematian, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu janganlah membunuh atau menyebabkan pembunuhan. Semua makhluk takut akan hukuman, semua makhluk mencintai kehidupan, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu janganlah membunuh atau menyebabkan pembunuhan.” (Dhammapada 129-130)

"setiap pasangan hidup tidak mau disakiti, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu, janganlah menyakiti pasangan hidup kamu." (Dilbert quote - on Poligamy Desember 2008)

 _/\_


_/\_ Thanks atas perenungannya, tidak ada satupun yang mau disakiti :lotus: :)
Smile Forever :)

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: tentang poligami
« Reply #131 on: 13 December 2008, 11:24:10 AM »
 [at] All

kebenaran logika, memang tidak bisa disanggah asalkan benar. tetapi bukan berarti sepenuhnya.

karena layaknya "pisau" bila dilihat dari logika pembunuhan maka pisau dapat diartikan jahat, dan bila dilihat dari logika dapur maka pisau dapat diartikan alat penolong masak.

jadi dari objek yang sebenarnya netral menjadi aktif. dan itu tergantung pikiran terhadap objek tersebut.

dan untuk Poligami ini sudah terlihat positifnya yaitu sebagai sarana wanita untuk menikah, dan juga punya dampak negatifnya yaitu penipuan/kemelekatan.

layaknya pisau dan juga poligami, dia hanyalah objek netral, tergantung pikiran kita mengarahkan aktif objek netral tersebut. maka jadilah dia.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: tentang poligami
« Reply #132 on: 13 December 2008, 11:35:47 AM »
[at] All

kebenaran logika, memang tidak bisa disanggah asalkan benar. tetapi bukan berarti sepenuhnya.

karena layaknya "pisau" bila dilihat dari logika pembunuhan maka pisau dapat diartikan jahat, dan bila dilihat dari logika dapur maka pisau dapat diartikan alat penolong masak.

jadi dari objek yang sebenarnya netral menjadi aktif. dan itu tergantung pikiran terhadap objek tersebut.

dan untuk Poligami ini sudah terlihat positifnya yaitu sebagai sarana wanita untuk menikah, dan juga punya dampak negatifnya yaitu penipuan/kemelekatan.

layaknya pisau dan juga poligami, dia hanyalah objek netral, tergantung pikiran kita mengarahkan aktif objek netral tersebut. maka jadilah dia.

Dalam hal poligami, saya juga setuju bahwa tidak semua poligami itu SALAH BESAR... karena memang jikalau si istri memberikan restu (mungkin karena sesuatu masalah misalnya penyakit sehingga tidak dapat melayani suami secara nafkah bathin), masih dapat ditolerir... makanya kan saya quote tentang hal ini

"setiap pasangan hidup tidak mau disakiti, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu, janganlah menyakiti pasangan hidup kamu."

jika pasangan hidup "benar-benar tulus" memberikan izin, berarti tidak ada pihak yang disakiti... Tetapi jika memang skenario-nya begitu, bahwa si istri karena ada keterbatasan (mis: penyakit) dan bahkan mengizinkan suami-nya untuk berpoligami, sekarang BOLA sudah digulirkan oleh si ISTRI dan tinggal SUAMI yang memainkannya... masih ada 2 kemungkinan terjadi :
1. Suami berpoligami.
2. Suami tidak berpoligami walaupun Istri tidak dapat melayani SUAMI secara nafkah bathin...

Menurut ETIS LOGIKA, manakah SUAMI yang boleh kita anggap sebagai suami TELADAN ?
Kalau saya, TIDAK RAGU lagi, akan pilih suami ke-2...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: tentang poligami
« Reply #133 on: 13 December 2008, 11:41:04 AM »
[at] all

Seperti yang sudah disinggung oleh hatRed...

Kebenaran logika yang dijabarkan oleh Bro Candra memang benar. Namun konklusinya hanya sebatas pada Logika Implikasi.

Dalam kehidupan sehari2, kita memakai nilai kemoralan dan etika. Nilai2 ini justru lebih condong ke Logika Biimplikasi.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: tentang poligami
« Reply #134 on: 13 December 2008, 11:43:57 AM »
[at] all

Seperti yang sudah disinggung oleh hatRed...

Kebenaran logika yang dijabarkan oleh Bro Candra memang benar. Namun konklusinya hanya sebatas pada Logika Implikasi.

Dalam kehidupan sehari2, kita memakai nilai kemoralan dan etika. Nilai2 ini justru lebih condong ke Logika Biimplikasi.

Logika yang disampaikan oleh sdr.candra implisit menyatakan bahwa poligami itu Tidak Semua salah... Ada benarnya, tetapi nilai nilai etika, berdiri di atas-nya. Ketika seorang istri mengizinkan dengan "TULUS" kepada suami-nya untuk berpoligami, tetapi sang SUAMI memilih untuk TIDAK BERPOLIGAMI, menurut saya, inilah yang patut diteladani, bukan LOGIKA POLIGAMI itu BENAR.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

 

anything