News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

tentang poligami

Started by vathena, 01 December 2008, 07:40:34 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Pitu Kecil

1 istri aja sudah repot, ngapain cari 2 istri tambah repot aja :))
Smile Forever :)

santaz

banyak istri, banyak kerepotan, banyak keluaran.......
bikin susah sendiri....... :D

candra_mukti19

Quote from: upasaka
Sdr. Candra_Mukti yg baik...

Kemelekatan bisa dirasakan jelas dari wujudnya berupa kesedihan dan ketakutan.
Dari kemelekatan inilah kita bisa merasakan takut dan sedih. Kalau Anda ingin mengecek seberapa Anda melekat pada sesuatu, coba ukur kadar kesedihan dan ketakutan Anda bila kondisi objek yang bersangkutan tidak lagi sesuai dengan harapan Anda.

Kemelekatan ini adalah perkara batin, itu benar. Dari perkara batin inilah selanjutnya mengkondisikan perbuatan, atau dalam taraf kompleksnya mampu mengkondisikan pilihan jalan hidup.

pertanyaannya.....

apakah mencucurkan air mata selau berarti sedih?

apakah tertawa selau berarti gembira?

jika anda jawab ya, berarti anda salah sangka dan belum memahami suatu kedalaman batin.

candra_mukti19

Quote from: santaz on 03 December 2008, 10:49:32 AM
banyak istri, banyak kerepotan, banyak keluaran.......
bikin susah sendiri....... :D

knp loe hidup, kalo gak mau susah?

orang hidup kok gak mau susah.

apa sih yang gak bikin susah? 1 istri, 1 anak, mertua, tetangga, sahabat, meditasi, berolah raga, bekerja denga 1 pekerjaan atau lebih, sekolah, kuliah, berbakti pada orang tua, semua itu bikin susah. tapi itu kan resiko hidup. tul gak?

candra_mukti19

Quote from: vathena on 02 December 2008, 04:27:03 PM
Quote from: dilbert on 02 December 2008, 04:17:17 PM
bagi laki laki yang mau poligami... gimana kalau istrinya balik nanya... apa boleh di poliandri (bersuami lebih dari satu) ?




setujuuuu,biar adil gitu kan? ;Dhaha

poliandri itu bukan adil, tapi bodoh!

coba kamu sediakan 7 gayung berisi air. lalu masukan ke dalam 1 ember. di dalam ember tersebut, apakah terlihat jelas mana air dari gayung 1, 2, 3, dst, atau tidak? dapatkah kamu mengambil lagi air dari masing-masing gayung tanpa tertukar? susah kan?

begitu pula kalau 1 wanita dinikahi 7 pria sekaligus, kalau dia punya anak, ntar orang sulit menentukan, "anak siapa itu". dari 7 pria itu, siapa yang jadi bapaknya? hal tersebut akan mengancaukan sistem waris yang adil.

sebaliknya, jika 1 pria menikahi 7 wanita sekaligus, maka anak yang lahir dari masig-masing wanita itu jelas nasabnya. anak1 adalah anak dari pria1 dg wanita1. anak2 adalah anak dari pria1 dg wanita2. dst.  nasabnya jelas.
bisa difahami?

7 Tails

korban keganasan

hendrako

Quote from: candra_mukti19 on 07 December 2008, 10:15:49 AM
Quote from: vathena on 02 December 2008, 04:27:03 PM
Quote from: dilbert on 02 December 2008, 04:17:17 PM
bagi laki laki yang mau poligami... gimana kalau istrinya balik nanya... apa boleh di poliandri (bersuami lebih dari satu) ?




setujuuuu,biar adil gitu kan? ;Dhaha

poliandri itu bukan adil, tapi bodoh!

coba kamu sediakan 7 gayung berisi air. lalu masukan ke dalam 1 ember. di dalam ember tersebut, apakah terlihat jelas mana air dari gayung 1, 2, 3, dst, atau tidak? dapatkah kamu mengambil lagi air dari masing-masing gayung tanpa tertukar? susah kan?

begitu pula kalau 1 wanita dinikahi 7 pria sekaligus, kalau dia punya anak, ntar orang sulit menentukan, "anak siapa itu". dari 7 pria itu, siapa yang jadi bapaknya? hal tersebut akan mengancaukan sistem waris yang adil.

sebaliknya, jika 1 pria menikahi 7 wanita sekaligus, maka anak yang lahir dari masig-masing wanita itu jelas nasabnya. anak1 adalah anak dari pria1 dg wanita1. anak2 adalah anak dari pria1 dg wanita2. dst.  nasabnya jelas.
bisa difahami?

Anda menilai dari sudut paternal, dari sudut masyarakat yang maternal adalah kebalikannya, karena walaupun ayahnya berbeda semua adalah anak dari si ibu. Dan hak waris ada ditangan wanita.
yaa... gitu deh

candra_mukti19

Quote from: hendrako
Anda menilai dari sudut paternal, dari sudut masyarakat yang maternal adalah kebalikannya, karena walaupun ayahnya berbeda semua adalah anak dari si ibu. Dan hak waris ada ditangan wanita.

jadi, jika anda tidak akan pernah punya anak, karena yang dilahirkan oleh istri-istri anda hanyalah anak istri anda dan bukan anak anda?

hendrako

Quote from: candra_mukti19 on 07 December 2008, 10:51:17 AM
Quote from: hendrako
Anda menilai dari sudut paternal, dari sudut masyarakat yang maternal adalah kebalikannya, karena walaupun ayahnya berbeda semua adalah anak dari si ibu. Dan hak waris ada ditangan wanita.

jadi, jika anda tidak akan pernah punya anak, karena yang dilahirkan oleh istri-istri anda hanyalah anak istri anda dan bukan anak anda?

Dari sudut maternal, anak si ibu otomatis adalah anak dari para ayah.
Di dalam masyarakat maternal, posisi laki2 ada di bawah wanita.
Wanita memiliki kekuasaan sebagaimana laki2 di dalam masyarakat paternal.


yaa... gitu deh

candra_mukti19

Harapan untuk memperoleh kebenaran logic dari lawan-lawan debat seringkali tidak terpenuhi karena lawan-lawan debat tersebut tidak memahami logika atau tidak bersedia berdebat sesuai dengan aturan logika. Walaupun lawan debat saya tidak memahami ilmu logika, tapi jika bersedia mengikuti aturan-aturannya, maka saya akan membimbing dia mengikuti hukum-hukum logika, sehingga kebenaran logic yang difahaminya dapat saya fahami juga. dia itu mengikuti hukum logika. Dan setiap yang mengikuti hukum logika itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. jadi, dia itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. Tapi bila lawan debat saya sudah tidak bersedia mengikuti hukum-hukum logika, maka timbulah kesulitan dalam debat dan bisa berakhir tanpa titik temu. Ini menimbulkan rasa tidak puas dalam batinku.

Reenzia

Quote from: candra_mukti19 on 07 December 2008, 10:01:41 AM
Quote from: santaz on 03 December 2008, 10:49:32 AM
banyak istri, banyak kerepotan, banyak keluaran.......
bikin susah sendiri....... :D

knp loe hidup, kalo gak mau susah?

orang hidup kok gak mau susah.

apa sih yang gak bikin susah? 1 istri, 1 anak, mertua, tetangga, sahabat, meditasi, berolah raga, bekerja denga 1 pekerjaan atau lebih, sekolah, kuliah, berbakti pada orang tua, semua itu bikin susah. tapi itu kan resiko hidup. tul gak?

makanya gw maunya sampe nibbana biar gk susah :))
1 pasangan hidup aja uda 1 kemelekatan
7 pasangan idup makin bnyk pula kemelekatannya
makin jauh daaaaaaaaaaah dari nibbana :))

hendrako

Quote from: candra_mukti19 on 07 December 2008, 11:19:49 AM
Harapan untuk memperoleh kebenaran logic dari lawan-lawan debat seringkali tidak terpenuhi karena lawan-lawan debat tersebut tidak memahami logika atau tidak bersedia berdebat sesuai dengan aturan logika. Walaupun lawan debat saya tidak memahami ilmu logika, tapi jika bersedia mengikuti aturan-aturannya, maka saya akan membimbing dia mengikuti hukum-hukum logika, sehingga kebenaran logic yang difahaminya dapat saya fahami juga. dia itu mengikuti hukum logika. Dan setiap yang mengikuti hukum logika itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. jadi, dia itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. Tapi bila lawan debat saya sudah tidak bersedia mengikuti hukum-hukum logika, maka timbulah kesulitan dalam debat dan bisa berakhir tanpa titik temu. Ini menimbulkan rasa tidak puas dalam batinku.

Ketidak-puasan anda adalah karena keterikatan anda pada metode logika.
yaa... gitu deh

7 Tails

om chandra : bikin topik baru saja, biar seru :))
korban keganasan

Reenzia

Quote from: hendrako on 07 December 2008, 11:27:40 AM
Quote from: candra_mukti19 on 07 December 2008, 11:19:49 AM
Harapan untuk memperoleh kebenaran logic dari lawan-lawan debat seringkali tidak terpenuhi karena lawan-lawan debat tersebut tidak memahami logika atau tidak bersedia berdebat sesuai dengan aturan logika. Walaupun lawan debat saya tidak memahami ilmu logika, tapi jika bersedia mengikuti aturan-aturannya, maka saya akan membimbing dia mengikuti hukum-hukum logika, sehingga kebenaran logic yang difahaminya dapat saya fahami juga. dia itu mengikuti hukum logika. Dan setiap yang mengikuti hukum logika itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. jadi, dia itu dapat menyampaikan kebenaran logic yang dapat difahami. Tapi bila lawan debat saya sudah tidak bersedia mengikuti hukum-hukum logika, maka timbulah kesulitan dalam debat dan bisa berakhir tanpa titik temu. Ini menimbulkan rasa tidak puas dalam batinku.

Ketidak-puasan anda adalah karena keterikatan anda pada metode logika.


apakah ini yg namanya kemelekatan?

candra_mukti19

Quote from: reenzia
makanya gw maunya sampe nibbana biar gk susah laugh
1 pasangan hidup aja uda 1 kemelekatan
7 pasangan idup makin bnyk pula kemelekatannya
makin jauh daaaaaaaaaaah dari nibbana

inilah contoh ajaran yang berkembang dalam budhistme, tapi sebenarnya tidak diajarkan oleh sang budha. masalah utamanya, umumnya budhist tidak menyadari kalau ini merupakan "bid`ah" dalam budhism. ketidak fahaman ini disebabkan oleh lemahnya logika mereka.
tapi, yang demikian itu memang bukan hanya kelemahan umat budhist, tapi kelemayan setiap umat. umat agama apapun, sangat lemah dalam logika. ini akibat pelarang pengajaran ilmu logika di pusat-pusat pendidikan oleh pihak-pihak yang berkuasa dan "jahat", sebagai proses pembodohan masyarakat.