News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

tentang poligami

Started by vathena, 01 December 2008, 07:40:34 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Reenzia

 [at] bro ryu

paticasampada itu apa?

ryu

Quote from: Reenzia on 14 December 2008, 06:59:50 PM
[at] bro ryu

paticasampada itu apa?

Hukum Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hendrako

Saya setuju orang yang berpoligami bisa mencapai Nibbana. 8)

Yaitu,

dengan tidak berpoligami lagi :))
yaa... gitu deh

Reenzia

mungkin gk kalo keterbergantungan itu dihindari

misalnya seseorg mengakui telah beristri tapi tak melekat pada istrinya atau bahkan
bisa secara langsung tak melekat sama sekali terhadap hubungan intim?

ryu

Quote from: Reenzia on 14 December 2008, 07:09:23 PM
mungkin gk kalo keterbergantungan itu dihindari

misalnya seseorg mengakui telah beristri tapi tak melekat pada istrinya atau bahkan
bisa secara langsung tak melekat sama sekali terhadap hubungan intim?
Lah kalo gitu buat apa poligami ?
Ada alasan lain?
Apa alasan itu harus poligami ?

:))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Nevada

Ada orang yang punya isteri tapi bijaksana sekali dan bisa mencapai Nibbana...

Beliau adalah Siddhattha Gotama...  ;D

Isteri-Nya yang bernama Yasodhara khan tidak diceraikan...
Tapi Sang Buddha tidak lagi terikat oleh hal2 duniawi (berhubungan suami-isteri)...

Nah ada isnpirasi neh bagi yang ingin memiliki isteri dan sekaligus mencapai Nibbana...  ^-^

Reenzia

 [at] upasaka

tapi dengan catatan dia tak lagi hidup bersama istrinya, dan tentu saja tak berhubungan intim
itu mah cm status duank :hammer:

maksud saia emanknya ada org yg secara rutin melakukan hubungan intim
tus bisa langsung tiba-tiba lepas dari keinginan itu? yg bisa langsung tak melakukan hubungan sama sekali?

hendrako

Quote from: Reenzia on 14 December 2008, 07:22:11 PM
[at] upasaka

tapi dengan catatan dia tak lagi hidup bersama istrinya, dan tentu saja tak berhubungan intim
itu mah cm status duank :hammer:

maksud saia emanknya ada org yg secara rutin melakukan hubungan intim
tus bisa langsung tiba-tiba lepas dari keinginan itu? yg bisa langsung tak melakukan hubungan sama sekali?

Contohnya:
Sang Buddha Gotama sendiri,
dan di dalam Dhammapada atakatha banyak berisi contoh Bhikku yang berasal dari perumah tangga yang telah beristri. Bahkan ada yang lepas jubah dan kembali ke rumah tangganya (istri) yang kemudian memutuskan kembali sebagai Bhikku.
yaa... gitu deh

Reenzia

 [at] hendrako

apa ada yg bisa mencapai nibbana sambilan tetap berumah tangga?

hendrako

Quote from: Reenzia on 14 December 2008, 07:34:09 PM
[at] hendrako

apa ada yg bisa mencapai nibbana sambilan tetap berumah tangga?

Kalau mencapai tingkat2 kesucian keknya bisa, namun mencapai Nibbana saya kurang yakin juga.
Mungkin ada rekan2 yang bisa membantu menjelaskan, karena terus terang saya masih banyak belajar juga, masi beginner juga neh.
yaa... gitu deh

Sumedho

#310
Quote from: candra_mukti19 on 14 December 2008, 05:10:23 PM
Quote from: Sumedho on 14 December 2008, 05:00:38 PM
Sang Buddha dengan jelas mengajarkan utk melepas dan utk hidup selibat bagi bhikkhu. Kalau arahnya sudah berlawanan, yah pasti tidak akan sama walaupun bukan bhikkhu. Kalau tidak para bhikkhu tentu tidak hidup selibat, bahka disarankan poligami.

saya tahu itu.
sang budha menjelaskan tentang 7 belenggu seksualitas, yang beliau tidak menyatakan dirinya tercerahkan sepenuhnya sebelum 7 belenggu seksualitas itu benar-benar lenyap dari dirinya. artinya, siapapun yang masih memiliki salah satu dari belenggu seksualitas, maka dia tidak akan menjadi "yang tercerahkan sepenuhnya".

dan ini jangan disalah artikan dengan "yang beristri berarti masih memiliki salah satu dari 7 belenggu seksualitas". perhatikan bahwa sang budha pun tidak pernah menyatakan demikian.

beliau mengajarkan hidup selibat bagi bikhu. ni jelas benar. adalah tidak pantas dan tidak dibenarkan bagi seorang bikhu untuk terikat dengan kehidupan rumah tangga. tapi ini jangan diartikan bahwa seorang perumah tangga tidak akan mampu mencapai realitas tertinggi, yaitu nibbana. perhatikan sang budha pun tidak pernah menyatakan "selama orang masih memiliki istri, mustahil mencapai nibbana." bahkan saya jamin bahwa sang budha pun tidak mungkin menyatakan "siapapun yang masih melakukan hubungan seks, maka mustahil baginya mencapai kesucian." kalau ada pernyataan serupa itu dari sang budha, tolong pm-kan ke saya!

Pada AN 5.76: Yodhajiva Sutta tertulis jelas

Quote from: http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an05/an05.076.than.html...
[1] "There is the case of the monk who dwells in dependence on a certain village or town. Early in the morning, having put on his robes and carrying his bowl & outer robe, he goes into the village or town for alms — with his body, speech, & mind unprotected, with mindfulness unestablished, with his sense faculties unguarded. There he sees a woman improperly dressed or half-naked. As he sees her improperly dressed or half-naked, lust ravages his mind. With his mind ravaged by lust, he — without renouncing the training, without declaring his weakness — engages in sexual intercourse. This individual, I tell you, is like the warrior who — taking his sword & shield, strapping on his bow & quiver — goes down into the thick of battle. There in the battle he strives & makes effort. But while he is striving & making an effort, his opponents strike him down and finish him off. Some individuals are like this. This is the first type of warrior-like individual who can be found existing among the monks.

SN 4.7: Tissa Metteya Sutta

Quote
"Tell the danger, dear sir,
for one given over
to sexual intercourse.
Having heard your teaching,
we'll train in seclusion."

The Buddha:
"In one given over
to sexual intercourse,
the teaching's confused
and he practices wrongly:
   this is ignoble
   in him.
Whoever once went alone,
but then resorts
to sexual intercourse
   — like a carriage out of control —
is called vile in the world,
a person run-of-the-mill.
His earlier honor & dignity:
      lost.
Seeing this,
he should train himself
to abandon sexual intercourse.

Overcome by resolves,
   he broods
like a miserable wretch.
Hearing the scorn of others,
   he's chagrined.
He makes weapons,
attacked by the words of others.
This, for him, is a great entanglement.
   He
   sinks
   into lies.

   They thought him wise
when he committed himself
to the life alone,
but now that he's given
to sexual intercourse
   they declare him a fool.

Seeing these drawbacks, the sage
   here — before & after —
stays firm in the life alone;
doesn't resort to sexual intercourse;
would train himself
in seclusion —
      this, for the noble ones, is
      supreme.
He wouldn't, because of that,
think himself
better than others:
He's on the verge
   of Unbinding.

People enmeshed
in sensual pleasures,
envy him:    free,
      a sage
leading his life
unconcerned for sensual pleasures
   — one who's crossed over the flood."
There is no place like 127.0.0.1

ryu

Quote from: Sumedho on 14 December 2008, 09:04:31 PM
Quote from: candra_mukti19 on 14 December 2008, 05:10:23 PM
Quote from: Sumedho on 14 December 2008, 05:00:38 PM
Sang Buddha dengan jelas mengajarkan utk melepas dan utk hidup selibat bagi bhikkhu. Kalau arahnya sudah berlawanan, yah pasti tidak akan sama walaupun bukan bhikkhu. Kalau tidak para bhikkhu tentu tidak hidup selibat, bahka disarankan poligami.

saya tahu itu.
sang budha menjelaskan tentang 7 belenggu seksualitas, yang beliau tidak menyatakan dirinya tercerahkan sepenuhnya sebelum 7 belenggu seksualitas itu benar-benar lenyap dari dirinya. artinya, siapapun yang masih memiliki salah satu dari belenggu seksualitas, maka dia tidak akan menjadi "yang tercerahkan sepenuhnya".

dan ini jangan disalah artikan dengan "yang beristri berarti masih memiliki salah satu dari 7 belenggu seksualitas". perhatikan bahwa sang budha pun tidak pernah menyatakan demikian.

beliau mengajarkan hidup selibat bagi bikhu. ni jelas benar. adalah tidak pantas dan tidak dibenarkan bagi seorang bikhu untuk terikat dengan kehidupan rumah tangga. tapi ini jangan diartikan bahwa seorang perumah tangga tidak akan mampu mencapai realitas tertinggi, yaitu nibbana. perhatikan sang budha pun tidak pernah menyatakan "selama orang masih memiliki istri, mustahil mencapai nibbana." bahkan saya jamin bahwa sang budha pun tidak mungkin menyatakan "siapapun yang masih melakukan hubungan seks, maka mustahil baginya mencapai kesucian." kalau ada pernyataan serupa itu dari sang budha, tolong pm-kan ke saya!

Pada AN 5.76: Yodhajiva Sutta tertulis jelas

Quote from: http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an05/an05.076.than.html...
[1] "There is the case of the monk who dwells in dependence on a certain village or town. Early in the morning, having put on his robes and carrying his bowl & outer robe, he goes into the village or town for alms — with his body, speech, & mind unprotected, with mindfulness unestablished, with his sense faculties unguarded. There he sees a woman improperly dressed or half-naked. As he sees her improperly dressed or half-naked, lust ravages his mind. With his mind ravaged by lust, he — without renouncing the training, without declaring his weakness — engages in sexual intercourse. This individual, I tell you, is like the warrior who — taking his sword & shield, strapping on his bow & quiver — goes down into the thick of battle. There in the battle he strives & makes effort. But while he is striving & making an effort, his opponents strike him down and finish him off. Some individuals are like this. This is the first type of warrior-like individual who can be found existing among the monks.

SN 4.7: Tissa Metteya Sutta

Quote
"Tell the danger, dear sir,
for one given over
to sexual intercourse.
Having heard your teaching,
we'll train in seclusion."

The Buddha:
"In one given over
to sexual intercourse,
the teaching's confused
and he practices wrongly:
   this is ignoble
   in him.
Whoever once went alone,
but then resorts
to sexual intercourse
   — like a carriage out of control —
is called vile in the world,
a person run-of-the-mill.
His earlier honor & dignity:
      lost.
Seeing this,
he should train himself
to abandon sexual intercourse.

Overcome by resolves,
   he broods
like a miserable wretch.
Hearing the scorn of others,
   he's chagrined.
He makes weapons,
attacked by the words of others.
This, for him, is a great entanglement.
   He
   sinks
   into lies.

   They thought him wise
when he committed himself
to the life alone,
but now that he's given
to sexual intercourse
   they declare him a fool.

Seeing these drawbacks, the sage
   here — before & after —
stays firm in the life alone;
doesn't resort to sexual intercourse;
would train himself
in seclusion —
      this, for the noble ones, is
      supreme.
He wouldn't, because of that,
think himself
better than others:
He's on the verge
   of Unbinding.

People enmeshed
in sensual pleasures,
envy him:    free,
      a sage
leading his life
unconcerned for sensual pleasures
   — one who's crossed over the flood."

Nah lho Om Chandra, jangan maen jamin2 an dong :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

johan3000

Kenapa Topik POLYGAMI selalu laris manis?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

#313
10 Langkah mudah mencapai Nibanna dgn berPolygami
oleh Chandra Mukti....

Topik diatas dijanjikan oleh Bro Chandra,.... semoga dia cepat mengisinya....

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=7058.new#new
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

g.citra

QuoteKenapa Topik POLYGAMI selalu laris manis?


;D ;D ;D... dah tau kali sebabnya... ;D ;D ;D