Menurut Upaya Kausalya Sutra, Bodhisattva pada kehidupan lampau pernah membunuh seorang penjahat yang diketahui akan membunuh banyak orang. Dengan demikian, Bodhisattva menyelamatkan banyak nyawa walaupun ia sendiri harus menderita di neraka.
Kalo dikaitkan dengan kasus pastor di atas, mungkin Bodhisattva akan membunuh orang yang menyuruhnya memilih siapa yang dibunuh
Walaupun memang dikatakan bahwa "Bodhisattva haruslah melanggar sila ketika situasi memaksa", tetapi dalam penjelasan yang saya terima, hal ini hanya boleh dilakukan oleh praktisi tingkat tinggi. Dagpo Rinpoche mengatakan harus sudah Bodhisattva tingkat 7. Pada tingkat ini motivasi melakukan sesuatu tidak tercemar oleh kepentingan diri sendiri dan hanya tergerak oleh welas asih. Pada tingkat ini juga, seseorang sudah tidak mungkin jatuh ke alam rendah, jadi tidak ada resiko besar.
Tapi pada tingkat ini juga, seorang bodhisattva harusnya punya abhinna yg hebat, dan bisa mencegah pembunuhan itu terjadi dengan kesaktian.
Yang ada di sutra, ia tidak mempunyai kesaktian. Tetapi tidak ada cara lain selain membunuh 1 orang itu untuk menyelamatkan 500 orang lain. Ia juga berpikir bahwa kalau dibiarkan, maka 1 orang ini akan masuk neraka karena perbuatan tersebut. Maka untuk menyelamatkan 500 orang dan 1 calon pembunuh, maka ia membunuh si calon pembunuh, dengan kesadaran penuh, dengan menerima resiko bahwa dia sendiri yang akan masuk neraka.
Dikatakan bahwa karena motivasinya benar, maka ia mendapatkan karma baik, bukan karma buruk dari perbuatan itu.