Perjalanan Hidup Siddhattha Gotama menjadi Sang Buddha

Started by Nevada, 25 November 2008, 10:14:07 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Paulus Teguh

Saya ingin bertanya nih. Mohon maaf kalau sudah pernah dibahas  :)

1. Apakah Gautama sedang mencapai nirwana--keterlepasan dari penderitaan--itu saat dia memperoleh pencerahan?
2. Apakah Gautama tidak pernah mengalami penderitaan lagi sejak mendapat pencerahan?

Terima kasih  :)
Visit blogku ya [url="http://paulusteguh.blogspot.com"]http://paulusteguh.blogspot.com[/url]

Indra

Quote from: Paulus Teguh on 07 July 2011, 11:24:10 PM
Saya ingin bertanya nih. Mohon maaf kalau sudah pernah dibahas  :)

1. Apakah Gautama sedang mencapai nirwana--keterlepasan dari penderitaan--itu saat dia memperoleh pencerahan?
2. Apakah Gautama tidak pernah mengalami penderitaan lagi sejak mendapat pencerahan?

Terima kasih  :)
1. kata mencapai tidak bisa dipasangkan dengan "sedang", contoh kalimat, "apakah anda sedang mencapai jakarta? ini kalimat yg lucu, kalimat normal adalah "apakah anda sudah mencapai jakarta?"

2. ketika masih hidup, penderitaan fisik dalam arti merasa letih, terserang penyakit, masih ada, tapi batinnya tidak terganggu oleh penderitaan fisik itu. setelah wafat, maka baik penderitaan fisik maupun penderitaan batin sudah tidak ada lagi.

Paulus Teguh

1. Ada seorang yang mengatakan pada saya bahwa gautama berhasil mencapai nirwana tersebut ketika dia mendapat pencerahan itu. Ada juga yang mengatakan bahwa saat pencerahan tsb, gautama hanya sekedar melihat nirwana saja. Yang mana yang benar?

2. Begitu? Setahu saya, gautama mengajarkan bahwa nirwana itu bisa dicapai saat kita masih hidup, karena nirwana bukanlah surga. Ada yang mengatakan bahwa gautama sudah mencapai nirwana itu saat dia masih hidup. Jadi mana yang benar?
Visit blogku ya [url="http://paulusteguh.blogspot.com"]http://paulusteguh.blogspot.com[/url]

andry

Quote from: Paulus Teguh on 08 July 2011, 08:41:41 AM
1. Ada seorang yang mengatakan pada saya bahwa gautama berhasil mencapai nirwana tersebut ketika dia mendapat pencerahan itu. Ada juga yang mengatakan bahwa saat pencerahan tsb, gautama hanya sekedar melihat nirwana saja. Yang mana yang benar?

2. Begitu? Setahu saya, gautama mengajarkan bahwa nirwana itu bisa dicapai saat kita masih hidup, karena nirwana bukanlah surga. Ada yang mengatakan bahwa gautama sudah mencapai nirwana itu saat dia masih hidup. Jadi mana yang benar?
1. esensi nya bukan pada "mendapat" atau "melihat", tp apa itu nibbana? ataw how to achieve that?
2. yang benar adalah, bahwa kelahiran sbg manusia ini sgt sulit. Jd lbh baik giat2 praktik
Samma Vayama

Indra

Quote from: Paulus Teguh on 08 July 2011, 08:41:41 AM
1. Ada seorang yang mengatakan pada saya bahwa gautama berhasil mencapai nirwana tersebut ketika dia mendapat pencerahan itu. Ada juga yang mengatakan bahwa saat pencerahan tsb, gautama hanya sekedar melihat nirwana saja. Yang mana yang benar?

mendapat pencerahan adalah sebutan lain untuk mencapai nibbana (nirwanan), jadi ya ketika mendapat pencerahan, maka Gautama menjadi BUddha dan mencapai nibbana.

Quote
2. Begitu? Setahu saya, gautama mengajarkan bahwa nirwana itu bisa dicapai saat kita masih hidup, karena nirwana bukanlah surga. Ada yang mengatakan bahwa gautama sudah mencapai nirwana itu saat dia masih hidup. Jadi mana yang benar?

ada 2 jenis nibbana, yaitu sa-upadisesa nibbana, yaitu nibbana yg dicapai ketika masih hidup, dan anupadisesa nibbana, yg dicapai setelah wafat.

Paulus Teguh

1. Berarti gautama sudah mencapai nibbana ketika masih hidup? Kalau begitu kenapa dia masih mengalami penderitaan fisik?

2. Apa bedanya antara nirwana yang dicapai ketika masih hidup dengan nirwana yang dicapai setelah wafat?
Visit blogku ya [url="http://paulusteguh.blogspot.com"]http://paulusteguh.blogspot.com[/url]

adi lim

Quote from: Paulus Teguh on 08 July 2011, 02:12:36 PM
1. Berarti gautama sudah mencapai nibbana ketika masih hidup? Kalau begitu kenapa dia masih mengalami penderitaan fisik?

Demikianlah Sang Bhagava yang Maha Suci, Yang Telah mencapai Penerangan Sempurna (Nibbana) ..........

Karena status masih makhluk hidup, Walaupun sudah mencapai penerangan sempurna, Sang Buddha tetap akan mengalami sakit fisik/jasmani (diatas sudah dijelaskan oleh Bro Indra),
tapi biarpun fisik/jasmani sakit, tapi Batin seorang Buddha atau Arahat tidak akan ikut sakit

Quote
2. Apa bedanya antara nirwana yang dicapai ketika masih hidup dengan nirwana yang dicapai setelah wafat?

Didalam Buddha Dhamma ada istilah Batin dan Rupa

mencapai Nibbana (anupadisesa nibbana) ketika masih hidup artinya mencapai Nibbana tapi masih ada sisa yaitu Rupa (istilah bahasa Pali), bahasa gaul badan/jasmani

mencapai Nibbana setelah wafat (anupadisesa nibbana) artinya Nibbana yang sudah tidak menyisakan Rupa(fisik sudah mati)

dan orang yang sudah mencapai Nibbana dan tidak akan terlahir lagi menjadi makhluk hidup (TAMAT)

_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Paulus Teguh

Hmm....
Jadi pada saat Gautama masih hidup, dia mencapai nirwana namun masih mengalami penderitaan fisik.
Kemudian setelah dia mati, barulah dia mencapai "nirwana setelah wafat". nirwana yang ini tidak menyisakan rupa (fisik sudah mati), begitukah?

Berarti, agama Buddha ini tidak memberikan solusi atas penderitaan fisik dong?
Pada saat hidup, penderitaan yang hilang cuma penderitaan batin doang.
Pada saat mati, barulah penderitaan fisiknya hilang, ya tentu saja hilang, karena fisiknya sudah mati. Tanpa perlu belajar agama Buddha pun penderitaan fisik pasti hilang kalau fisiknya mati.
Visit blogku ya [url="http://paulusteguh.blogspot.com"]http://paulusteguh.blogspot.com[/url]

No Pain No Gain

Quote from: Paulus Teguh on 08 July 2011, 08:23:34 PM
Hmm....
Jadi pada saat Gautama masih hidup, dia mencapai nirwana namun masih mengalami penderitaan fisik.
Kemudian setelah dia mati, barulah dia mencapai "nirwana setelah wafat". nirwana yang ini tidak menyisakan rupa (fisik sudah mati), begitukah?

Berarti, agama Buddha ini tidak memberikan solusi atas penderitaan fisik dong?
Pada saat hidup, penderitaan yang hilang cuma penderitaan batin doang.
Pada saat mati, barulah penderitaan fisiknya hilang, ya tentu saja hilang, karena fisiknya sudah mati. Tanpa perlu belajar agama Buddha pun penderitaan fisik pasti hilang kalau fisiknya mati.

kl mau penderitaan fisik hilang, ya ga usah lahir lg..jd ga punya fisik...loh bgmn nih toh anda?

kl anda sakit, ya anda mesti nyari dokter dong..bukan nyari tokoh agama
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Paulus Teguh

Lho jadi agama Buddha itu tidak memberikan solusi apa-apa terkait masalah penderitaan fisik?
Padahal yang saya tau, justru Gautama itu mengembara sampai mendapat pencerahan karena ingin mencari solusi atas penderitaan fisik manusia, bukan penderitaan batin doang.
Bukankah yang membuat Gautama tersentuh antara lain: melihat para pembajak yang kelelahan membajak sawah, dan melihat orang-orang yang miskin dan kena penyakit? Jelas bahwa itu semua merupakan penderitaan fisik.
Berarti Gautama tidak mendapatkan solusi apapun atas masalah yang paling dia gumulkan?
Visit blogku ya [url="http://paulusteguh.blogspot.com"]http://paulusteguh.blogspot.com[/url]

Indra

Kenali dulu musuh anda sebelum anda menyerang agar tdk mempermalukan anda.

Paulus Teguh

lho lho  :o
yang menyerang tuh siapa toh  :-?
Saya benar-benar bermaksud bertanya dan sungguh-sungguh tidak ada maksud apa-apa selain itu.... beneran....  :'(
Visit blogku ya [url="http://paulusteguh.blogspot.com"]http://paulusteguh.blogspot.com[/url]

No Pain No Gain

Quote from: Paulus Teguh on 08 July 2011, 09:02:28 PM
Lho jadi agama Buddha itu tidak memberikan solusi apa-apa terkait masalah penderitaan fisik?
Padahal yang saya tau, justru Gautama itu mengembara sampai mendapat pencerahan karena ingin mencari solusi atas penderitaan fisik manusia, bukan penderitaan batin doang.
Bukankah yang membuat Gautama tersentuh antara lain: melihat para pembajak yang kelelahan membajak sawah, dan melihat orang-orang yang miskin dan kena penyakit? Jelas bahwa itu semua merupakan penderitaan fisik.
Berarti Gautama tidak mendapatkan solusi apapun atas masalah yang paling dia gumulkan?
Quote from: No Pain No Gain on 08 July 2011, 08:44:09 PM
kl mau penderitaan fisik hilang, ya ga usah lahir lg..jd ga punya fisik...loh bgmn nih toh anda?

kl anda sakit, ya anda mesti nyari dokter dong..bukan nyari tokoh agama
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Indra

Ada seorang berkepala botak yg berjualan obat penumbuh rambut. Menurut anda dmana letak otak dari para pembeli obat penumbuh rambut itu?

Paulus Teguh

Quote from: No Pain No Gain on 08 July 2011, 09:30:48 PM


Gak ngerti nih saya.....  :(
Jadi maksudnya satu-satunya cara untuk melenyapkan penderitaan fisik itu adalah dengan mati dan gak usah lahir lagi?
Jadi bagaimana dengan orang-orang di seluruh dunia ini yang begitu banyak menderita (seperti yang telah disaksikan Gautama), bagaimana caranya melepaskan mereka dari penderitaan itu? Apakah dengan membunuh mereka semua supaya fisiknya mati?
Visit blogku ya [url="http://paulusteguh.blogspot.com"]http://paulusteguh.blogspot.com[/url]