Perjalanan Hidup Siddhattha Gotama menjadi Sang Buddha

Started by Nevada, 25 November 2008, 10:14:07 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

stephen chow

Quote from: Paulus Teguh on 08 July 2011, 09:50:08 PM
Gak ngerti nih saya.....  :(
Jadi maksudnya satu-satunya cara untuk melenyapkan penderitaan fisik itu adalah dengan mati dan gak usah lahir lagi?
Jadi bagaimana dengan orang-orang di seluruh dunia ini yang begitu banyak menderita (seperti yang telah disaksikan Gautama), bagaimana caranya melepaskan mereka dari penderitaan itu? Apakah dengan membunuh mereka semua supaya fisiknya mati?

penderitaan fisik kan bisa di hilangkan rasanya dengan kebahagian yg di ajarkan Buddha dalam ajarannya..
jika bahagia maka penderitan fisikpun bisa tidak terasa sakit..
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

rooney

Quote from: Paulus Teguh on 08 July 2011, 09:50:08 PM
Gak ngerti nih saya.....  :(
Jadi maksudnya satu-satunya cara untuk melenyapkan penderitaan fisik itu adalah dengan mati dan gak usah lahir lagi?
Jadi bagaimana dengan orang-orang di seluruh dunia ini yang begitu banyak menderita (seperti yang telah disaksikan Gautama), bagaimana caranya melepaskan mereka dari penderitaan itu? Apakah dengan membunuh mereka semua supaya fisiknya mati?

Simpel, tentu saja dengan mengajarkan mereka bagaimana caranya untuk melepaskan diri dari samsara  :D

Bukannya malah dibunuh  :))

Kelana

Quote from: Paulus Teguh on 08 July 2011, 09:02:28 PM
Lho jadi agama Buddha itu tidak memberikan solusi apa-apa terkait masalah penderitaan fisik?
Padahal yang saya tau, justru Gautama itu mengembara sampai mendapat pencerahan karena ingin mencari solusi atas penderitaan fisik manusia, bukan penderitaan batin doang.
Bukankah yang membuat Gautama tersentuh antara lain: melihat para pembajak yang kelelahan membajak sawah, dan melihat orang-orang yang miskin dan kena penyakit? Jelas bahwa itu semua merupakan penderitaan fisik.
Berarti Gautama tidak mendapatkan solusi apapun atas masalah yang paling dia gumulkan?

Ada solusinya, salah satunya yaitu dengan mengajarkan untuk memahami hukum sebab akibat. Untuk menghilangkan, mengatasi sesuatu, seseorang perlu tahu apa sesuatu itu, kemudian perlu tahu apa penyebabnya, dengan demikian dapat mengambil langkah-langkah selanjutnya untuk mengatasinya. Tanpa mengetahui apa dan penyebabnya bagaimana seseorang bisa mengatasinya? Jika seseorang tidak pernah tahu apa itu rumput ilalang, bagaimana ia bisa menemukan dan mencabutnya dari dalam kebun yang penuh aneka bunga? Bisa-bisa anggrek yang ia cabut. Jika seseorang tidak pernah tahu penyebab ilalang itu muncul terus yaitu akarnya, bagaimana ia bisa membasmi ilalang tesebut dari kebun tersebut?

Begitu juga penderitaan fisik. Seseorang perlu tahu apa itu penderitaan fisik kemudian perlu tahu apa penyebab dari penderitaan fisik tersebut.
Menurut anda, apa dan apa penyebab dari penderitaan fisik yang dialami manusia di dunia ini?
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

andry

Sdr paulus yg baik, jika anda benar2 ingin mengetahui hilang/lepas nya penderitaan fisik yg berhubungan dgn badan jasmani ini, anda tidak cukup hanya dengan bertanya "setelah sang buddha mendapatkan pencerahan, berarti ia tdk akan menderita scr fisik dong"

Jika Pun, oleh kawan2 di jawab, hal itu hanya akan memuaskan "rasa" , "perasaan" akan eksistensi jawaban/ sebuah jawaban. Hal tersebut tidak akan mendukung anda, ke arah yg lebih, dalam hal pengembangan batin/rohani.

Jika anda memang, ingin benar2 mengetahui, ketahuilah inti nya. bukan berputar2.
Samma Vayama

Indra

 [at]  Paulus teguh,

ada baiknya anda baca2 dulu tulisan dari sejawat anda si petrus sebelum anda memutuskan untuk melanjutkan perjuangan rekan anda.

adi lim

#185
at. Paulus Teguh

model kayak anda dialam DC, udah biasa.
anda boleh ulangi 'projek' teman2 seperguruan ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

anggadi88

setuju dgn saudara Rooney..dengan melepaskan diri dari samsara maka dengan sendirinya penderitaan fisik bisa hilang..

sepertinya Tuhan saudara Petrus yg tidak bisa menghilangkan penderitaan fisik...
coba pikirkan..!!

Paulus Teguh

 :'( :'(

aduh sudahlah... saya akan mengundurkan diri dari forum ini....

Saya katakan ini dari lubuk hati dan kejujuran terdalam saya:
Saya sama sekali tidak ada maksud menyerang agama buddha ataupun menunjukkan kesalahan agama buddha. Saya bertanya di sini murni karena keingintahuan saya dan benar-benar tidak ada maksud lain selain itu. Saya tertarik dengan ajaran agama buddha dan saya berusaha mendalaminya, dan seorang kawan saya merekomendasikan forum ini untuk bertanya-tanya. Saya membenci konflik antar agama, justru saya datang ke forum ini karena saya menghargai ajaran Buddha dan ingin mendalaminya.

Tapi kalau malah saya disalahpahami dan dituduh berbagai macam  seperti ini ya sudahlah.....  saya keluar dari forum ini deh... :'(
Visit blogku ya [url="http://paulusteguh.blogspot.com"]http://paulusteguh.blogspot.com[/url]

rooney

Quote from: Paulus Teguh on 11 July 2011, 07:51:21 PM
:'( :'(

aduh sudahlah... saya akan mengundurkan diri dari forum ini....

Saya katakan ini dari lubuk hati dan kejujuran terdalam saya:
Saya sama sekali tidak ada maksud menyerang agama buddha ataupun menunjukkan kesalahan agama buddha. Saya bertanya di sini murni karena keingintahuan saya dan benar-benar tidak ada maksud lain selain itu. Saya tertarik dengan ajaran agama buddha dan saya berusaha mendalaminya, dan seorang kawan saya merekomendasikan forum ini untuk bertanya-tanya. Saya membenci konflik antar agama, justru saya datang ke forum ini karena saya menghargai ajaran Buddha dan ingin mendalaminya.

Tapi kalau malah saya disalahpahami dan dituduh berbagai macam  seperti ini ya sudahlah.....  saya keluar dari forum ini deh... :'(

Hehehe... Soalnya sudah pernah kejadian beberapa penginjil kemari dan hasilnya NIHIL. Mereka datang kemari bukan untuk belajar namun justru mau mencari domba-domba yang hilang  ;D

Bagaimana dengan bro ?   :-?

Adhitthana

Quote from: Paulus Teguh on 11 July 2011, 07:51:21 PM
:'( :'(

aduh sudahlah... saya akan mengundurkan diri dari forum ini....

Saya katakan ini dari lubuk hati dan kejujuran terdalam saya:
Saya sama sekali tidak ada maksud menyerang agama buddha ataupun menunjukkan kesalahan agama buddha. Saya bertanya di sini murni karena keingintahuan saya dan benar-benar tidak ada maksud lain selain itu. Saya tertarik dengan ajaran agama buddha dan saya berusaha mendalaminya, dan seorang kawan saya merekomendasikan forum ini untuk bertanya-tanya. Saya membenci konflik antar agama, justru saya datang ke forum ini karena saya menghargai ajaran Buddha dan ingin mendalaminya.

Tapi kalau malah saya disalahpahami dan dituduh berbagai macam  seperti ini ya sudahlah.....  saya keluar dari forum ini deh... :'(
Yaa sudahlaah .... kalo benar2 mao memahami ajaran Buddha
Silakan baca2 dan dengar ceramah  ;D
http://bhagavant.com/home.php
http://www.ceramahdhamma.com/contents/category/ceramah-pandita/cornelis-wowor
http://dhammacitta.org/perpustakaan/
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

CintaViolet

Quote from: Nevada on 12 January 2010, 01:21:38 PM
Jika selama ini Anda menelan dogma secara bulat-bulat, maka cobalah untuk melepaskan semua itu. Anda harus berpikir sebagai seorang pemikir bebas (free thinker), tidak terkungkung oleh suatu konsep agama apa pun. Dengan demikian Anda memiliki kans untuk mengenal realita sesuai akal sehat.

Biasa orang pada umumnya selalu memakai pola pikir tautologisme. Yaitu pola pikir analisa yang melompat ke ujung tanpa ada korelasi yang sistematis. Seperti pertanyaan: "Kenapa pernikahan sedarah itu dilarang oleh agama x?" Jawabannya: "Karena Tuhan yang menyatakannya". Dan pertanyaan pun selesai. Pola pikir seperti ini adalah pola pikir yang menghambat tumbuhnya kebijaksanaan seseorang. Jika segala sesuatu selalu diberikan ultimatum bahwa ini adalah pernyataan Tuhan, maka selamanya orang itu tidak akan berani melihat dunia. Hidupnya selalu di bawah bayang-bayang dogma.

Belajarlah untuk meneliti realita dari setiap kata. Jika ada orang yang menyatakan: "Itu semua perintah Tuhan"... Maka Anda perlu menganalisa setiap katanya.

Apa itu artinya "itu"? Seperti apa "itu"?
Apa artinya "semua"? Bagaimanakah "semua" itu?
Apa itu "perintah"? Apakah kriterian dari "perintah" itu ?
Siapa itu "Tuhan"? Apakah "Tuhan" memang seperti yang dikisahkan kitab-kitab?

yang agak sulit, karena saya sudah terbiasa berpikir bahwa sesuatunya karena Tuhan, berdoa/meminta/berterimakasih kepada Tuhan.. berbuat salah berarti berdosa kepada Tuhan..
dan ya, akhirnya saya pun mempertanyakan siapa Tuhan? kenapa Tuhan bisa ada sebagai satu-satunya pencipta jagad raya ini? berarti sebelum ada Tuhan, bagaimana? dan bagaimana proses terciptanya Tuhan? *nah, bingung deh..*

jadi bagaimana menghilangkan kebiasaan berkeTuhanan itu yah?
atau seiring berjalan waktu?
karena suka jadi serba salah..

terima kasih atas pencerahannya.. nambah pengetahuan lagi dari thread ini.. walau belum semua cerita nya habis dibaca..  ;D *mesti pelan-pelan*

UNAGI

Quote from: CintaViolet on 17 April 2013, 01:00:23 PM
yang agak sulit, karena saya sudah terbiasa berpikir bahwa sesuatunya karena Tuhan, berdoa/meminta/berterimakasih kepada Tuhan.. berbuat salah berarti berdosa kepada Tuhan..
dan ya, akhirnya saya pun mempertanyakan siapa Tuhan? kenapa Tuhan bisa ada sebagai satu-satunya pencipta jagad raya ini? berarti sebelum ada Tuhan, bagaimana? dan bagaimana proses terciptanya Tuhan? *nah, bingung deh..*

jadi bagaimana menghilangkan kebiasaan berkeTuhanan itu yah?
atau seiring berjalan waktu?
karena suka jadi serba salah..

terima kasih atas pencerahannya.. nambah pengetahuan lagi dari thread ini.. walau belum semua cerita nya habis dibaca..  ;D *mesti pelan-pelan*

Tidak ada yang perlu disesalkan dari tindakan Anda
Tuhan hanyalah persepsi yang hanya memuaskan pengharapan Anda terhadap berbagai persoalan hidup
Salam  _/\_

hemayanti

Quote from: CintaViolet on 17 April 2013, 01:00:23 PM
yang agak sulit, karena saya sudah terbiasa berpikir bahwa sesuatunya karena Tuhan, berdoa/meminta/berterimakasih kepada Tuhan.. berbuat salah berarti berdosa kepada Tuhan..
dan ya, akhirnya saya pun mempertanyakan siapa Tuhan? kenapa Tuhan bisa ada sebagai satu-satunya pencipta jagad raya ini? berarti sebelum ada Tuhan, bagaimana? dan bagaimana proses terciptanya Tuhan? *nah, bingung deh..*

jadi bagaimana menghilangkan kebiasaan berkeTuhanan itu yah?
atau seiring berjalan waktu?
karena suka jadi serba salah..

terima kasih atas pencerahannya.. nambah pengetahuan lagi dari thread ini.. walau belum semua cerita nya habis dibaca..  ;D *mesti pelan-pelan*
kalo cc udah menemukan jawaban atau segala pertanyaannya tentang Tuhan, mungkin itu bisa membantu untuk menghilangkan kebiasaan berketuhanan.
jangan merasa serba salah.
terus cari tau aja, terus belajar.
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."