The Tiger and the Strawberry

Started by Petrus, 20 November 2008, 08:52:57 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hatRed

 [at] reenzia

tujuan pertanyaan saya

reen, mo dilahirkan kembali??

adalah untuk menjawab pertannyaan reen yg

Quote from: reenzia
kelahiran adalah bagian dari dukkha?
kelahiran adalah bagian dari ketidakpuasan?
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

bagi saia kelahiran adalah karma/akibat

bukannya hasil dari dukkha=ketidakpuasan

hatRed

 [at] reenzia

:)) kok muter2 ya,

iya kelahiran karena karma, dan bukan hasil dari dukkha.

tetapi kelahiran menyebabkan dukkha.

karena orang yg belum pandang benar tentang kelahiran(Sukkha), maka ia menganggap kelahiran itu kesenangan (sukkha).
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

oi oi, tolong deh y jgn pake bahasa buddist dlu

makanya dari td ku tanya dukkha itu maksud mu apa?

hatRed

Dukkha itu penderitaan baik mental maupun jasmani
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

Quote from: hatRed on 27 November 2008, 11:12:14 PM
Dukkha itu penderitaan baik mental maupun jasmani

haduuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh pantes aja anda dari tadi salah paham terussssssssss

dukkha yg saia maksudkan adalah ketidakpuasan :'(

hatRed

lho ??

bukankah ketidakpuasan merupakan penderitaan dalam bentuk mental??
i'm just a mammal with troubled soul



hatRed

ini saya copast dari  http://www.palikanon.com/english/wtb/b_f/dukkha.htm

    *
      dukkha

(1) 'pain', painful feeling, which may be bodily and mental (s. vedanā).
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

makanya pantes gk nyambung, soalnya dukkha ada 2 arti, penderitaan dan ketidakpuasan

makanya gw binun kok kelahiran dianggap ketidakpuasan :))
kelahiran memang menyebabkan penderitaan[dukkha] bagi org dalam hidupnya selalu merasakan ketidakpuasan[dukkha]

deal? ;D

hatRed

i'm just a mammal with troubled soul



Nevada

[at] hatRed dan Reenzia

Sang Buddha menjelaskan bahwa hidup itu sebenarnya dukkha

Dukkha yg dimaksud Sang Buddha adalah untuk menunjukkan bahwa dunia ini hanyalah fatamorgana, alias penuh ketidakpuasan dan kehampaan (tanpa inti)

Ibarat manusia yg indah fisiknya, semua itu hanyalah fatamorgana. Orang yg bijak sadar bahwa orang itu hanyalah tulang-belulang yg tersusun rapi beserta banyak jaringan lainnya yg membungkusnya menjadi satu individu yg 'indah'.

Karena itu, orang bijak sadar bahwa dunia ini memang ada penderitaan (duka). Namun tidak menampik pula di dunia ini ada kebahagiaan (suka). Namun kebahagiaan ini sifatnya hanyalah sementara, ilusi, dan berupa persepsi pikiran. Contohnya : orang di daerah kekeringan akan sangat senang ketika hujan turun di daerahnya. Namun orang yg tinggal di daerah rawan banjir justru kurang senang bila hujan turun di daerahnya. Hujan itu sifatnya netral. Namun persepsi orang yg memilahnya menjadi hal yg membawa 'duka' atau 'suka'.

Nah, di sini terlihat jelas. Kalau kebahagiaan (suka) itu sifatnya hanya sementara, ilusi dan bergantung pada persepsi kita, maka kebahagiaan pun adalah fatamorgana. Fatamorgana adalah salah satu wujud dari dukkha. Jadi kebahagiaan di duniawi pun adalah dukkha.

Kira2 begitu dulu yah...  ;D

Reenzia

dari kmrn mah cm dibolak balik aja, gr2 salah pengertian mengenai dukkha :))

btw, tq upasaka _/\_