The Tiger and the Strawberry

Started by Petrus, 20 November 2008, 08:52:57 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Reenzia

Quote from: Hendra Susanto on 27 November 2008, 08:50:40 AM
Quote from: Riky_dave on 26 November 2008, 08:53:23 PM
Yang pasti HIDUP ADALAH DERITA,TERLAHIR ADALAH DERITA...

Salam hangat,
Riky

kenyataan yang pesimis

Quote from: markosprawira on 27 November 2008, 08:40:19 AM
[at] Riky : Derita atau ngga, itu relatif bro....

dengan terlahir dan hidup, itu adalah kesempatan untuk bisa keluar dari lingkaran samsara, yang sebenarnya kita buat sendiri

kalo kata lagu yg dipopulerkan ci lily di DC :
"Kau yang memulai"
"Kau yang mengakhiri"

Nah tinggal mau lihat dari sudut mana deh.......
Hidup/Terlahir adalah Derita

atau

Hidup/Terlahir adalah Kesempatan

semoga bisa bermanfaat bagi kita semua..........


kenyataan yang optimis



lagi lagi dilihat dari satu sisi, coba dilihat dari 2 sisi.....
keduanya adalah benar, tergantung pribadi masing-masing, mau dijadikan derita atau kesempatan untuk keluar dari samsara?

yang pasti bila belum mencapai nibbana berarti kita masih ada dalam lingkaran samsara, thats it

Riky_dave

Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 08:31:32 PM
Quote from: Hendra Susanto on 27 November 2008, 08:50:40 AM
Quote from: Riky_dave on 26 November 2008, 08:53:23 PM
Yang pasti HIDUP ADALAH DERITA,TERLAHIR ADALAH DERITA...

Salam hangat,
Riky

kenyataan yang pesimis

Quote from: markosprawira on 27 November 2008, 08:40:19 AM
[at] Riky : Derita atau ngga, itu relatif bro....

dengan terlahir dan hidup, itu adalah kesempatan untuk bisa keluar dari lingkaran samsara, yang sebenarnya kita buat sendiri

kalo kata lagu yg dipopulerkan ci lily di DC :
"Kau yang memulai"
"Kau yang mengakhiri"

Nah tinggal mau lihat dari sudut mana deh.......
Hidup/Terlahir adalah Derita

atau

Hidup/Terlahir adalah Kesempatan

semoga bisa bermanfaat bagi kita semua..........


kenyataan yang optimis



lagi lagi dilihat dari satu sisi, coba dilihat dari 2 sisi.....
keduanya adalah benar, tergantung pribadi masing-masing, mau dijadikan derita atau kesempatan untuk keluar dari samsara?

yang pasti bila belum mencapai nibbana berarti kita masih ada dalam lingkaran samsara, thats it

Bagi saya apapun cakapnya atau omongnya,yang pasti HIDUP ADALAH DERITA..titik sampai itu.....Dan SB sudah "menunjukan" jalan untuk keluar dari "kelahiran",lihat udana viii:3

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Equator

Saya ingin meluruskan sedikit
Bahwa hidup itu adalah Dukha (ketidakpuasan)
Bukan berarti Derita (suffering)
Semoga membantu
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Riky_dave

#93
Quote from: Herdiboy on 27 November 2008, 08:40:24 PM
Saya ingin meluruskan sedikit
Bahwa hidup itu adalah Dukha (ketidakpuasan)
Bukan berarti Derita (suffering)
Semoga membantu
yap..thanks..dan ada sedikit yang saya ingin tanyakan,"Apakah ketidakpuasaan itu mendatangkan kebahagiaan atau penderitaan?" :)

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

hatRed

yang pasti sebelum nibbana kita masih dilingkupi dukkha, selama kita masih merasakan, adanya Tanha, Avijja, Moha. dan jargon lain sebagainya. maka itulah dukkha.

memiliki pasangan sejati itulah dukkha
ulang tahun itulah dukkha
lulus kuliah itulah dukkha
memiliki anak itulah dukkha
berkesempatan mendengar ceramah itulah dukkha.

tidak ada satupun yang dapat luput dari dukkha.

harap dimengerti.
i'm just a mammal with troubled soul



Riky_dave

 [at] hatred
Kan udah dikatakan ,"Hidup adalah Dukkha" :)

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

hatRed

 [at] Ricky

hehe... udah dikatakan ya :)

tapi kok baca2, masih meributkan dukkha sih? mank masalahnya apa ya?
i'm just a mammal with troubled soul



Riky_dave

Quote from: hatRed on 27 November 2008, 09:01:56 PM
[at] Ricky

hehe... udah dikatakan ya :)

tapi kok baca2, masih meributkan dukkha sih? mank masalahnya apa ya?
tanya om hendra,sampai sekarang dia belum jawab itu..saya tanyakan ada tambahan gk,dia jadi "diem",mungkin tangannya lagi "pegal"... :)
Kita tunggu saja sampai tangannya "sembuh" lagi...

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

hatRed

Quote from: Hendra Susanto on 27 November 2008, 08:50:40 AM
Quote from: Riky_dave on 26 November 2008, 08:53:23 PM
Yang pasti HIDUP ADALAH DERITA,TERLAHIR ADALAH DERITA...

Salam hangat,
Riky

kenyataan yang pesimis

Quote from: markosprawira on 27 November 2008, 08:40:19 AM
[at] Riky : Derita atau ngga, itu relatif bro....

dengan terlahir dan hidup, itu adalah kesempatan untuk bisa keluar dari lingkaran samsara, yang sebenarnya kita buat sendiri

kalo kata lagu yg dipopulerkan ci lily di DC :
"Kau yang memulai"
"Kau yang mengakhiri"

Nah tinggal mau lihat dari sudut mana deh.......
Hidup/Terlahir adalah Derita

atau

Hidup/Terlahir adalah Kesempatan

semoga bisa bermanfaat bagi kita semua..........


kenyataan yang optimis



Pesimis + Optimis = Realistis

Hukum Matematika Buddhism hehe.....   (becanda cuma asbut aja)
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

Quote from: hatRed on 27 November 2008, 08:53:31 PM
yang pasti sebelum nibbana kita masih dilingkupi dukkha, selama kita masih merasakan, adanya Tanha, Avijja, Moha. dan jargon lain sebagainya. maka itulah dukkha.

memiliki pasangan sejati itulah dukkha
ulang tahun itulah dukkha
lulus kuliah itulah dukkha
memiliki anak itulah dukkha
berkesempatan mendengar ceramah itulah dukkha.

tidak ada satupun yang dapat luput dari dukkha.

harap dimengerti.

harap ditambahkan "bisa menimbulkan"

karena saia rasa tidak semua bisa menimbulkan ketidakpuasan, tergantung pada individunya

contoh nih ya
saia diberi makanan oleh orang lain, apabila saia berpikir, ih makanannya dikit dan gak enak pula

itu adalah dukkha [ketidakpuasan]

tapi kalo saia berpikir
makanan ini akan menjadi salah satu sarana agar saia dapat lebih memahami dhamma dan mencapai pencerahan

tentu tidak menimbulkan dukkha [ketidakpuasan]

hatRed

 [at] reenzia

sukkha itu bagian dari Dukkha.

apakah reenzia setuju dengan pernyataan ini?
i'm just a mammal with troubled soul



Equator

Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 09:26:29 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 08:53:31 PM
yang pasti sebelum nibbana kita masih dilingkupi dukkha, selama kita masih merasakan, adanya Tanha, Avijja, Moha. dan jargon lain sebagainya. maka itulah dukkha.

memiliki pasangan sejati itulah dukkha
ulang tahun itulah dukkha
lulus kuliah itulah dukkha
memiliki anak itulah dukkha
berkesempatan mendengar ceramah itulah dukkha.

tidak ada satupun yang dapat luput dari dukkha.

harap dimengerti.

harap ditambahkan "bisa menimbulkan"

karena saia rasa tidak semua bisa menimbulkan ketidakpuasan, tergantung pada individunya

contoh nih ya
saia diberi makanan oleh orang lain, apabila saia berpikir, ih makanannya dikit dan gak enak pula

itu adalah dukkha [ketidakpuasan]

tapi kalo saia berpikir
makanan ini akan menjadi salah satu sarana agar saia dapat lebih memahami dhamma dan mencapai pencerahan

tentu tidak menimbulkan dukkha [ketidakpuasan]

Betul saya setuju sekali dengan penjelasan reenzia
Perlu ditambah kalimatnya, biar tidak salah kaprah
Good job Sis!
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Equator

Quote from: Riky_dave on 27 November 2008, 08:44:48 PM
Quote from: Herdiboy on 27 November 2008, 08:40:24 PM
Saya ingin meluruskan sedikit
Bahwa hidup itu adalah Dukha (ketidakpuasan)
Bukan berarti Derita (suffering)
Semoga membantu
yap..thanks..dan ada sedikit yang saya ingin tanyakan,"Apakah ketidakpuasaan itu mendatangkan kebahagiaan atau penderitaan?" :)

Salam hangat,
Riky
Quote from: Riky_dave on 27 November 2008, 08:44:48 PM
Quote from: Herdiboy on 27 November 2008, 08:40:24 PM
Saya ingin meluruskan sedikit
Bahwa hidup itu adalah Dukha (ketidakpuasan)
Bukan berarti Derita (suffering)
Semoga membantu
yap..thanks..dan ada sedikit yang saya ingin tanyakan,"Apakah ketidakpuasaan itu mendatangkan kebahagiaan atau penderitaan?" :)

Salam hangat,
Riky

Pengertian Dukkha itu cakupannya lebih luas ketimbang penderitaan, karena penderitaan hanya merupakan salah satu sub kecil dari pengertian Dukkha itu sendiri
Semoga anda menjadi jelas adanya
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

hatRed

Quote from: Herdiboy on 27 November 2008, 09:43:41 PM
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 09:26:29 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 08:53:31 PM
yang pasti sebelum nibbana kita masih dilingkupi dukkha, selama kita masih merasakan, adanya Tanha, Avijja, Moha. dan jargon lain sebagainya. maka itulah dukkha.

memiliki pasangan sejati itulah dukkha
ulang tahun itulah dukkha
lulus kuliah itulah dukkha
memiliki anak itulah dukkha
berkesempatan mendengar ceramah itulah dukkha.

tidak ada satupun yang dapat luput dari dukkha.

harap dimengerti.

harap ditambahkan "bisa menimbulkan"

karena saia rasa tidak semua bisa menimbulkan ketidakpuasan, tergantung pada individunya

contoh nih ya
saia diberi makanan oleh orang lain, apabila saia berpikir, ih makanannya dikit dan gak enak pula

itu adalah dukkha [ketidakpuasan]

tapi kalo saia berpikir
makanan ini akan menjadi salah satu sarana agar saia dapat lebih memahami dhamma dan mencapai pencerahan

tentu tidak menimbulkan dukkha [ketidakpuasan]

Betul saya setuju sekali dengan penjelasan reenzia
Perlu ditambah kalimatnya, biar tidak salah kaprah
Good job Sis!

kalau begitu saya ingin bertanya juga ke om herdiboy,

sukkha itu bagian dari Dukkha.

apakah  om herdi setuju dengan pernyataan ini?
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

Quote from: hatRed on 27 November 2008, 09:32:05 PM
[at] reenzia

sukkha itu bagian dari Dukkha.

apakah reenzia setuju dengan pernyataan ini?

[at] herdiboy
semoga bermanfaat _/\_


sukkha itu apa? dukkha itu apa?