Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali

Started by Isaacus Newtonus, 02 October 2012, 09:24:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

siswahardy

Quote from: Isaacus Newtonus on 03 October 2012, 07:38:10 PM
Kok kontradiksi sih bro?

Baik, kita ilustrasikan kembali:

1. Ada seorang yang baik kelakuannya, namun hatinya terkadang masih kotor.
2. Ia ditangkap pemberontak dan dipenjara.
3. Di dalam penjara, ia hanya diberi sedikit makanan dan selalu disiksa.
4. Setahun di penjara, selain menderita fisik, ia juga dendam dengan pemberontak itu.
5. Setahun kemudian, sekalipun kelaparan dan tubuh sakit di siksa (menderita fisik), ia berusaha menyucikan batinnya (sesuai konsep buddhis), namun belum bisa.
6. Setahun berikutnya, sekalipun masih kelaparan dan tubuh sakit di siksa (menderita fisik), ia akhirnya bisa menyucikan batinnya (sesuai konsep Buddhis).

Nah, dalam kondisi ini, apakah ia bisa tercerahkan? Jika ya, pada tahap mana ia tercerahkan?

begini bro spt yg sudah saya katakan
jika kondisi2/sebab2 pencerahan dpt dipenuhinya maka ia bisa tercerahkan bahkan pd tahap sempurna (Arahat)
namun di sini kan jelas ada kondisi penderitaan fisik, maka perlu dikaji lagi apakah penderitaan fisiknya wajar (semua orang juga mengalaminya) atau luar biasa
jika luar biasa maka ini dapat menghambat berkembangnya kondisi2/sebab2 pencerahan
namun kalau kondisi penderitaan fisik itu dapat dihilangkan/diatasi maka hambatan tsb telah diminimalisir

biar gampangnya gini bro
menurut Buddhisme semua mahhluk termasuk hewan bisa mencapai pencerahan
namun kalau kini ia hewan, maka ia harus menunggu (tertunda) dahulu hingga ia dilahirkan minimal jadi manusia

Indra

Quote from: Isaacus Newtonus on 03 October 2012, 07:51:18 PM
Bro, saat seseorang bertanya kepada Sidharta, apakah ia akan menjawab, "Saya tidak suka membahas apa yg sudah dibahas. Tanyakan kepada murid-murid yang lain". Saya kira tidak seperti itu.

silakan anda bertanya pada Sidharta.

Quote
Jika bro main ke FK, saya dengan senang hati menjelaskan kepada orang yang bertanya.
jadi saya harus meniru anda gitu? padahal anda tidak cerdas.

Quote
Jangan bertele-tele bro: Jelaskan saja mengenai kelahiran kembali (tentu saja, jika bro memang ingin membagikan kebenaran bro)

saya sudah memberikan link dan anda tidak mau membaca. jika anda sudah membaca dan masih belum paham, anda boleh bertanya lagi, dan mungkin saya akan memberikan link lain lagi agar anda bisa membaca lagi. banyak orang yg merasa terbantu dengan cara ini, saya tidak mengerti kenapa anda tidak... eittss keknya saya ngerti deh.

Ada perbedaan antara agama anda dengan Buddhist, kami tidak berkepentingan untuk membagikan kebenaran kepada orang lain (baca: merekrut), karena kami tidak diiming2i dengan janji surga jika berhasil merekrut orang. orang2 yg tertarik untuk mempelajari Buddhisme silakan datang dan belajar, dan kami akan terlibat dalam diskusi yg sehat dan menyenangkan. di forum ini saya tahu ada cukup banyak member yg beragama non-Buddhis namun mereka sungguh2 belajar, dan membaca jika diberikan rujukan.

Isaacus Newtonus

Quote from: daimond on 03 October 2012, 07:58:38 PM
ya ini kontradiksi karena bila bathin telah murni tidak mungkin dianggap pemberontak dan dipenjara ini artinya masih ada kamma buruk yang berbuah atau kamma penghalang hingga bathin nya tidak mungkin 100% bersih dari lobha, moha dan dosa.

biasa nya kamma buruk nya akan berbuah bila telah mencapai bathin yang murni dengan parinibanna atau berakhirnya masa kehidupan rupa.

Waduh, coba perhatikan kembali ilustrasi itu bro. Dia kan ditangkap sewaktu batinnya masih kotor. Dan selama suatu waktu di penjara, batinnya juga masih kotor.

siswahardy

Quote from: Isaacus Newtonus on 03 October 2012, 07:41:04 PM
Ya apapun itu istilahnya, tolong jelaskan seperti apa itu.

seharusnya ini yg kita bahas, namun karena telah melenceng ke pencerahan, gimana kalau ini kita tunda dulu? atau pembahasan pencerahan kita sudahi/tunda?

Xan To

#169
Quote from: Xan To on 03 October 2012, 12:23:09 AM
Quote from: Isaacus Newtonus on 02 October 2012, 10:50:40 PM
Thanks bro.

1. Mengenai "meditasi":

Dari mana bro tahu bahwa ketika seseorang bermeditasi, apa yang ia ingat adalah kehidupan masa lampaunya? Bisa saja kan ini seperti bermimpi? Sewaktu kita mimpi, kita merasa menjalani kehidupan yang nyata, Namun sebenarnya, kita tidak pernah menjalani kehidupan persis seperti dalam mimpi itu. Mungkinkah meditasi juga seperti ini?
Coba anda duduk meditasi, lalu coba anda ingat apa yang anda lakukan 2 jam yang lalu, lalu sekarang saya tanya sama anda darimana anda tahu bahwa itu adalah sesuatu yang anda jalani 2 jam yang lalu?

Pencerahan tidak ditentukan pada apakah dia sedang menderita atau tidak/kelaparan atau tidak....

Isaacus Newtonus

Quote from: siswahardy on 03 October 2012, 07:59:35 PM
begini bro spt yg sudah saya katakan
jika kondisi2/sebab2 pencerahan dpt dipenuhinya maka ia bisa tercerahkan bahkan pd tahap sempurna (Arahat)
namun di sini kan jelas ada kondisi penderitaan fisik, maka perlu dikaji lagi apakah penderitaan fisiknya wajar (semua orang juga mengalaminya) atau luar biasa
jika luar biasa maka ini dapat menghambat berkembangnya kondisi2/sebab2 pencerahan
namun kalau kondisi penderitaan fisik itu dapat dihilangkan/diatasi maka hambatan tsb telah diminimalisir

biar gampangnya gini bro
menurut Buddhisme semua mahhluk termasuk hewan bisa mencapai pencerahan
namun kalau kini ia hewan, maka ia harus menunggu (tertunda) dahulu hingga ia dilahirkan minimal jadi manusia

Nah, jawaban seperti bro Siswahardy ini baru jelas. Jadi penderitaan fisik yang luar biasa bisa menghambat pencerahan. Thanks bro atas jawabannya. Kalau sudah jelas saya tidak akan bertanya lagi.

Baik, sekarang bagaimana jika kasusnya begini:

1. Ada seorang Arahat.
2. Di daerahnya terjadi pemberontakan oleh orang-orang yang tidak menganut ajaran Buddhis.
3. Ia di penjara.
4. Selama dipenjara, ia disiksa fisik secara luar biasa menyakitkan.

Pertanyaannya: Apakah Arahat ini merasakan kesakitan fisik? Jika ya, apakah ini akan mengurangi tingkat pencerahannya? (Sebab pencerahan dicapai hanya jika tidak ada penderitaan lagi, termasuk fisik)

Silakan bro.

Isaacus Newtonus

Quote from: Indra on 03 October 2012, 08:02:14 PM
Ada perbedaan antara agama anda dengan Buddhist, kami tidak berkepentingan untuk membagikan kebenaran kepada orang lain (baca: merekrut), karena kami tidak diiming2i dengan janji surga jika berhasil merekrut orang. orang2 yg tertarik untuk mempelajari Buddhisme silakan datang dan belajar, dan kami akan terlibat dalam diskusi yg sehat dan menyenangkan. di forum ini saya tahu ada cukup banyak member yg beragama non-Buddhis namun mereka sungguh2 belajar, dan membaca jika diberikan rujukan.

Hehehe.

Bro yang cerdas, K tidak pernah mengajarkan "janji masuk jika berhasil merekrut orang".

Hehehe.

Indra

Quote from: Isaacus Newtonus on 03 October 2012, 08:20:21 PM
Hehehe.

Bro yang cerdas, K tidak pernah mengajarkan "janji masuk jika berhasil merekrut orang".

Hehehe.

apakah saya mengatakan demikian?

Isaacus Newtonus

Quote from: siswahardy on 03 October 2012, 08:06:19 PM
seharusnya ini yg kita bahas, namun karena telah melenceng ke pencerahan, gimana kalau ini kita tunda dulu? atau pembahasan pencerahan kita sudahi/tunda?

Terserah bro mau membahas yang mana. Dan saya pastikan, jika saya mendapat jawaban yang jelas, saya akan berhenti bertanya.

Isaacus Newtonus

Quote from: Indra on 03 October 2012, 08:21:35 PM
apakah saya mengatakan demikian?

Oh begitu. Berarti dalam hal ini kita sama dong.


Indra

Quote from: Isaacus Newtonus on 03 October 2012, 08:23:39 PM
Terserah bro mau membahas yang mana. Dan saya pastikan, jika saya mendapat jawaban yang jelas, saya akan berhenti bertanya.


sebenarnya bukan urusan kami apakah anda mau berhenti atau tidak mau berhenti, tapi kan juga tidak ada kewajiban di pihak kami untuk melayani anda, bukan?

kullatiro

Quote from: Isaacus Newtonus on 03 October 2012, 08:04:39 PM
Waduh, coba perhatikan kembali ilustrasi itu bro. Dia kan ditangkap sewaktu batinnya masih kotor. Dan selama suatu waktu di penjara, batinnya juga masih kotor.


jadi untuk memproses bathin nya menjadi murni perlu proses dan latihan dari kehidupan nya dari masa lampau tidak mungkin bisa mempunyai bathin yang murni tapi kamma penghalang nya sedang berbuah, kecuali dia mempunyai abhinya yang mampu menghancurkan kamma buruk ( sayang nya kemampuan semacam ini hanya ada pada seorang sang SammasamBuddha).


contoh nyata riwayat Angulimala, pada awalnya dia bukan lah penjahat, tetapi karena demi memenuhi permintaan guru nya yang meminta kalung jari segar sebanyak 100 untai.

ada contoh jelas serombongan anggota sangha terkurung selama beberapa hari di sebuah gua ini adalah kamma buruk mereka berbuah mereka mencapi kesucian setelah keluar atau bebas dari kamma buruk dan mendengar sabda sang Buddha baru bisa mencapai kesucian jadi tidak sedang dalam proses kamma buruk berbuah.

ada cerita tentang seorang algojo yang mendengar dhammadesana dari salah satu murid utama karena kamma buruk nya dia tidak dapat tenang dan memahami dhammadesana tersebut hingga sang murid utama bertanya dan di jawab hingga mampu memberi ketenangan setelah mencapai kesucian ketika menghantar sang murid utama keluar langsung parinibana di tabrak kerbau.

Indra

Quote from: Indra on 03 October 2012, 08:21:35 PM
apakah saya mengatakan demikian?

saya keberatan di bilang sama, karena anda ....

Mas Tidar

sudah di-reply 180x, boleh tau kesimpulan sementara-nya ?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Isaacus Newtonus

Quote from: Mas Tidar on 03 October 2012, 08:28:33 PM
sudah di-reply 180x, boleh tau kesimpulan sementara-nya ?

Mengenai pencerahan, kesimpulan (apakah dapat dikatakan sementara?) yang saya dapat: Penderitaan fisik yang luar biasa dapat menghambat seseorang mencapai pencerahan (sekalipun batinnya sudah murni).

Mengenai kelahiran kembali, sejauh ini belum ada.