buktikan karma masa lalu ?

Started by suwarto8116f, 29 August 2012, 11:23:56 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

adi lim

Quote from: Indra on 21 September 2012, 09:01:55 PM
saya tidak bisa memaksa siapa pun untuk terus stay di sini jika orang itu sudah tidak ingin stay di sini.

wong masuk tidak ada yang paksa kok !,
keluar juga harus rela. :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

siswahardy

kalau mau memahami sesuatu terutama pandangan tertentu, seseorang harus terlebih dahulu menanggalkan apa yg menjadi pandangannya
menanggalkan pandangan di sini jangan diartikan berarti menanggalkannya untuk selamanya tapi hanya sementara waktu
sebagai contoh: kalau mau lihat sesuatu yg dilihat orang lain di sisi timur, ya orang di sisi barat, utara & selatan mau tidak mau harus tinggalkan dahulu sisi di mana ia berada lalu pergi ke sisi timur dan lihat spt yg orang sisi timur lihat
kalau tidak, ya ngak bingung cuma berdebat melulu tentang penglihatan yg berbeda2

kalau menurut Churchill orang fanatik adalah orang yg tidak dapat melihat dari perspektif lain (seingat saya +/-)
kenapa orang bijaksana (Buddha atau Arahat) tidak suka berdebat?
kalau menurut saya orang2 spt ini sudah mempunyai kemampuan melihat dari semua perspektif yg ada/yg memungkinkan

tolong pd siapa pun juga, jgn bilang saya ungkit2 lagi soal fanatisme

K.K.

#107
Quote from: siswahardy on 22 September 2012, 03:00:51 PM
kalau mau memahami sesuatu terutama pandangan tertentu, seseorang harus terlebih dahulu menanggalkan apa yg menjadi pandangannya
menanggalkan pandangan di sini jangan diartikan berarti menanggalkannya untuk selamanya tapi hanya sementara waktu
sebagai contoh: kalau mau lihat sesuatu yg dilihat orang lain di sisi timur, ya orang di sisi barat, utara & selatan mau tidak mau harus tinggalkan dahulu sisi di mana ia berada lalu pergi ke sisi timur dan lihat spt yg orang sisi timur lihat
kalau tidak, ya ngak bingung cuma berdebat melulu tentang penglihatan yg berbeda2
Nah, coba anda jelaskan dulu pandangan anda secara terperinci. Usahakan disusun dulu, dipikirkan matang-matang sebelum menguraikan, supaya nanti jangan tersandung pernyataan sendiri. Setelah dirasa informatif, baru dipost dan lakukan tanya-jawab.


Quotekalau menurut Churchill orang fanatik adalah orang yg tidak dapat melihat dari perspektif lain (seingat saya +/-)
kenapa orang bijaksana (Buddha atau Arahat) tidak suka berdebat?
kalau menurut saya orang2 spt ini sudah mempunyai kemampuan melihat dari semua perspektif yg ada/yg memungkinkan

tolong pd siapa pun juga, jgn bilang saya ungkit2 lagi soal fanatisme
Kalau kata-kata bijak begini, cobalah terapkan untuk diri sendiri. Kalau ada pertentangan, selalu ada dua kemungkinan: 1. orang lain yang fanatik, 2. diri sendiri yang fanatik.
Utamakan peka pada yang nomor 2.

adi lim

Ai pikir udah benar tidak mau diskusi lagi, ternyata cuma bohongan.
Dan sesudah berputar2, keluarlah senjata tumpul : tudingan orang berfanatik
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

siswahardy

Quote from: Kainyn_Kutho on 22 September 2012, 04:16:12 PM
Nah, coba anda jelaskan dulu pandangan anda secara terperinci. Usahakan disusun dulu, dipikirkan matang-matang sebelum menguraikan, supaya nanti jangan tersandung pernyataan sendiri. Setelah dirasa informatif, baru dipost dan lakukan tanya-jawab.
terima kasih atas saran anda bro Kainyn, akan saya pertimbangkan masak2
kalau soal tersandung, sejauh ini saya belum merasakannya

Quote from: Kainyn_Kutho on 22 September 2012, 04:16:12 PM
Kalau kata-kata bijak begini, cobalah tetapkan untuk diri sendiri. Kalau ada pertentangan, selalu ada dua kemungkinan: 1. orang lain yang fanatik, 2. diri sendiri yang fanatik.
Utamakan peka pada yang nomor 2.
kepekaan kepada no. 2 sudah pasti jadi prioritas utama dalam diri saya
namun di dalam kepekaan tsb, saya tidak melihat kalau saya bertahan di satu perspektif tertentu
kan sedari awal saya katakan ini dilihat dari perspektif yg berbeda
melihatnya dari perspektif lain pun sudah saya sampaikan
lalu mau apa lagi kalau ternyata orang lain tidak dapat melihatnya

siswahardy

[at] yg dicuekin

sikap saling menghormati harus dijaga
padahal saya sudah pesan bahkan minta tolong
begitu saja anda cuekin orang, hingga berkali2
saya pun terpaksa cuekin anda

Indra

Quote from: siswahardy on 22 September 2012, 03:00:51 PM
kalau mau memahami sesuatu terutama pandangan tertentu, seseorang harus terlebih dahulu menanggalkan apa yg menjadi pandangannya
menanggalkan pandangan di sini jangan diartikan berarti menanggalkannya untuk selamanya tapi hanya sementara waktu

setelah meninggalkan pandangan, lalu pandangan apa yg bisa dipahami jika anda sama sekali tidak menjelaskan pandangan anda?

Quote
sebagai contoh: kalau mau lihat sesuatu yg dilihat orang lain di sisi timur, ya orang di sisi barat, utara & selatan mau tidak mau harus tinggalkan dahulu sisi di mana ia berada lalu pergi ke sisi timur dan lihat spt yg orang sisi timur lihat
kalau tidak, ya ngak bingung cuma berdebat melulu tentang penglihatan yg berbeda2

anda cukup lucu, menyarankan agar orang lain melihat dari sudut pandang anda sementara anda sama sekali tidak mengemukakan sudut pandang anda sehubungan dengan diskusi kita.

Quote
kalau menurut Churchill orang fanatik adalah orang yg tidak dapat melihat dari perspektif lain (seingat saya +/-)
kenapa orang bijaksana (Buddha atau Arahat) tidak suka berdebat?
kalau menurut saya orang2 spt ini sudah mempunyai kemampuan melihat dari semua perspektif yg ada/yg memungkinkan

Anda seharusnya membaca misalnya, Ambattha Sutta, Upali Sutta, dll dan katakan bahwa Sang Buddha tidak berdebat di sana.

Quote
tolong pd siapa pun juga, jgn bilang saya ungkit2 lagi soal fanatisme

jika pun anda mengungkit soal fanatisme, kami tidak akan berkeberatan kok.

tapi karena anda masih suka berdiskusi di sini despite anda mengatakan "tapi saya tidak akan terlibat lagi dalam diskusi karma-nasib ini". Jadi tolong anda lanjutkan lagi dengan menjelaskan di mana letak kemiripan kamma dan nasib dalam contoh kasus bayi terlahir cacat itu.

siswahardy

[at] Indra

sebenarnya saya enggan sekali melanjutkan diskusi ini, spt tidak ada harapan bakal finish
anggaplah ini sbg bentuk pertanggungjawaban saya atas apa yg telah saya sampaikan

bagaimana menurut anda berkenaan dengan apa yg telah saya sampaikan ini:
Quote from: siswahardy on 18 September 2012, 03:04:51 PM
terdapat realitas sosial yang terjadi di dunia yaitu kaya-miskin, pandai-bodoh, terkenal-tidak terkenal, berkuasa-tidak berkuasa, dsb
ada dua pandangan berkenaan dengan perbedaan ini, yaitu semua hanya kebetulan 'tidak ada sebab-akibat', dan yang lainnya berpandangan 'ada sebab-akibat'
jawablah dgn lugas setuju atau tidak setuju

Indra

Quote from: siswahardy on 23 September 2012, 12:19:45 AM
[at] Indra

sebenarnya saya enggan sekali melanjutkan diskusi ini, spt tidak ada harapan bakal finish
anggaplah ini sbg bentuk pertanggungjawaban saya atas apa yg telah saya sampaikan

bagaimana menurut anda berkenaan dengan apa yg telah saya sampaikan ini:jawablah dgn lugas setuju atau tidak setuju

saya bisa saja menjawabnya, tapi saya sedang tidak ingin memperlebar pembahasan, jika anda membuka topik baru sehubungan dengan pertanyaan anda ini, saya berjanji akan berpartisipasi dalam thread anda itu. tapi saat ini saya lebih suka menunggu penjelasan tentang "dimana letak kemiripan doktrin kamma dan nasib dalam kasus bayi terlahir cacat"... silakan ...

siswahardy

Quote from: Indra on 23 September 2012, 12:32:53 AM
saya bisa saja menjawabnya, tapi saya sedang tidak ingin memperlebar pembahasan, jika anda membuka topik baru sehubungan dengan pertanyaan anda ini, saya berjanji akan berpartisipasi dalam thread anda itu. tapi saat ini saya lebih suka menunggu penjelasan tentang "dimana letak kemiripan doktrin kamma dan nasib dalam kasus bayi terlahir cacat"... silakan ...
betul kan mana bisa finish

padahal apa yg saya tanyakan perihal apa yg telah saya sampaikan, bukan suatu statement baru

Indra

Quote from: siswahardy on 23 September 2012, 12:40:22 AM
betul kan mana bisa finish
tentu bisa, yg diperlukan hanyalah penjelasan soal kemiripan kamma dan nasib yg anda kemukakan sebelumnya tapi tidak bisa anda pertanggungjawabkan.

Quote
padahal apa yg saya tanyakan perihal apa yg telah saya sampaikan, bukan suatu statement baru
saya berusaha agar topik ini melebar ke hal2 lain yg dikhawatirkan akan mengaburkan topik semula hingga bahkan terlupakan, jadi mohon tidak mengalihkan topik.

siswahardy

Quote from: Indra on 23 September 2012, 12:50:01 AM
saya berusaha agar topik ini melebar ke hal2 lain yg dikhawatirkan akan mengaburkan topik semula hingga bahkan terlupakan, jadi mohon tidak mengalihkan topik.

sedikitpun saya tidak berusaha mengaburkan topik

sehubungan permintaan dari sis Hema ini:
Quote from: hemayanti on 17 September 2012, 03:47:26 PM
nah kalo begitu apa persamaannya?

maka saya kemukakan pendapat saya ini:
Quote from: siswahardy on 18 September 2012, 03:04:51 PM
terdapat realitas sosial yang terjadi di dunia yaitu kaya-miskin, pandai-bodoh, terkenal-tidak terkenal, berkuasa-tidak berkuasa, dsb
ada dua pandangan berkenaan dengan perbedaan ini, yaitu semua hanya kebetulan 'tidak ada sebab-akibat', dan yang lainnya berpandangan 'ada sebab-akibat'
nah, menurut saya persamaannya adalah sama2 berpandangan 'ada sebab-akibat' terhadap realitas tsb di atas walaupun berbeda konsep

apa masih kurang jelas? apa perlu diperjelas ke penanya pertama yg berkeberatan, yaitu bro Wiliam
sayangnya bro William tidak pernah terlibat dalam diskusi ini lagi dan juga tidak pernah memberikan tanggapan setuju atau tidak
dan saya pun tidak merasa perlu mengejar dia untuk memberikan jawaban setuju atau tidak setuju

namun kemudian muncul keberatan berikutnya dari sis Hema, bro Adi dan terakhir Anda
harapan saya tidak ada lagi yg berkeberatan berkenaan hal ini, sehingga saya tidak merasa spt dikejar2 penagih hutang

adi lim

#117
Quote from: siswahardy on 23 September 2012, 01:19:10 AM

namun kemudian muncul keberatan berikutnya dari sis Hema, bro Adi dan terakhir Anda
harapan saya tidak ada lagi yg berkeberatan berkenaan hal ini, sehingga saya tidak merasa spt dikejar2 penagih hutang

saya tidak merasa di hutang.
mau jawab dan tidak mau jawab pertanyaan adalah hak kamu kok !
tapi harus jelaskan bahwa 'tidak mau jawab'.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Sari Dewi

Panjang banget pembahasannya, pucing baca-nya ...

Indra

Quote from: siswahardy on 23 September 2012, 01:19:10 AM
sedikitpun saya tidak berusaha mengaburkan topik

sehubungan permintaan dari sis Hema ini:
maka saya kemukakan pendapat saya ini:
apa masih kurang jelas? apa perlu diperjelas ke penanya pertama yg berkeberatan, yaitu bro Wiliam
sayangnya bro William tidak pernah terlibat dalam diskusi ini lagi dan juga tidak pernah memberikan tanggapan setuju atau tidak
dan saya pun tidak merasa perlu mengejar dia untuk memberikan jawaban setuju atau tidak setuju

namun kemudian muncul keberatan berikutnya dari sis Hema, bro Adi dan terakhir Anda
harapan saya tidak ada lagi yg berkeberatan berkenaan hal ini, sehingga saya tidak merasa spt dikejar2 penagih hutang

Anda benar bahwa pada postingan2 sebelumnya anda membuat pernyataan "nah, menurut saya persamaannya adalah sama2 berpandangan 'ada sebab-akibat' terhadap realitas tsb di atas walaupun berbeda konsep".

Tapi saya mempertanyakan di mana letak "persamaan" itu dan memberikan contoh kasus yg sampai saat ini belum anda jawab.

anda tidak perlu merasa berkewajiban untuk menjawab, apalagi sampai merasa berhutang. Tapi lucu juga membayangkan ada member yg merasa spt dikejar2 penagih hutang gara2 postingan di forum.

Tips: Bacalah Brahmajala Sutta, khususnya pada bagian Geliat Belut, di sana ada diajarkan cara2 untuk menyelamatkan diri dari situasi ini