Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?

Started by ryu, 07 September 2011, 03:18:44 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

djoe

#240
Quote from: adi lim on 12 September 2011, 08:13:23 PM
kesimpulan memang saya mengeluarkan kotoran tapi anda menampungnya kemudian bermain didalamnya  =))

kalau AB terkenal karya tulisan dengan judul cacing dan kotorannya

master djoe terkenal di alam DC dengan pikiran dan tindakannya menjadi Lalat menampung kotoran beserta tinta kertas :))

kita sudahi aja ya master djoe,  :)
jika diteruskan akan bertambah tebal LDM, tinta kertasnya bertambah hitam  :))
_/\_

Tidak ada yang dimulai
Tidak ada yang perlu disudahi
Segala sesuatu muncul dan lenyap, apa adanya
Melihat fenomena hanyalah fenomena
Jika batin dan pikiran melekat pada fenomena
batin terpengaruh dan mengikuti fenomena dan bertindak sesuainya
sehingga timbul masalah dan memecahkan masalah yang diciptakan sendiri sehingga melahirkan pemecah masalah (diri)
batin yang tidak terpengaruh adalah samdhi
tidak ada masalah maka tidak ada pemecah masalah (anatta)
masalah dinamakan masalah karena kita melekat dan memberi arti padanya dan kita menjadi sibuk sendiri mengurus masalah
, sibuk dengan kotoran duniawi.

Mengatakan diakhiri dan dimulai hanyalah batin yang berilusi mengikuti fenomena
Melahirkan diri yang mengakhiri dan memulainya.
tidak ada yang perlu dimulai maka tidak ada yang perlu diakhiri.
sehingga tidak ada yang memulai dan tidak ada yang mengakhiri
anatta

Mengatakan "kita sudahi aja ya master djoe,  :)
jika diteruskan akan bertambah tebal LDM, tinta kertasnya bertambah hitam  :))"

Terlihat jelas kualitas batin anda
Terlihat jelas anda sibuk sendiri dgn kotoran batin
Terlihat jelas sibuk berkutat dan mencerna kotoran tinta
Terlihat tinta diatas kertas yg diserap bertahun tahun dan dibanggakan tidak berguna bagi batin anda



_/\_
semoga semua makhluk berbahagia selalu




dilbert

#241
Quote from: sobat-dharma on 13 September 2011, 11:17:10 AM

Maka tidak ada cara lain selain praktik untuk mengenalinya, bukan dengan diskusi menggunakan akal.


Apakah semua hal harus di-kenal-i dengan praktek secara langsung ? bro sobat dharma Boleh praktek juga donk konsep latihannya ZHEN FO ZHONG GM Master Lu Sheng Yen ? atau bro sobat dharma boleh praktek FALUN GONG dari Master Li Hong Zi yang "konon" ngaku-nya lebih kaliber dari Buddha Sakyamuni... toh kalau diskusi menggunakan akal tidak bisa...

;D ;D ;D
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

No Pain No Gain

mengatakan ajaran saya yang paling bener tanpa mengalaminya sendiri..beuh..nilai sendiri saja..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

djoe

#243
Quote from: dilbert on 13 September 2011, 12:36:38 PM
Apakah semua hal harus di-kenal-i dengan praktek secara langsung ? bro sobat dharma Boleh praktek juga donk konsep latihannya ZHEN FO ZHONG GM Master Lu Sheng Yen ? atau bro sobat dharma boleh praktek FALUN GONG dari Master Li Hong Zi yang "konon" ngaku-nya lebih kaliber dari Buddha Sakyamuni... toh kalau diskusi menggunakan akal tidak bisa...

;D ;D ;D


Batu tidak akan pernah mengerti tulisana sobat dharma yang dalam. Karena kebodohan dan kesombongan sehingga tidak bisa melihat bulan yang ditunjuk dengan jari oleh seseorangi, tetapi melihat jarinya. Sehingga penjelasan apapun selalu diplesetkan dan ditafsirkan lain karena yg dikomentari adalah jari bukan bulannya.


Tetapi batu yang diteteskan air terus menerus pada akhirnya juga akan berlubang. Demikian juga batin yang yang penuh kotran batin
Quote from: sobat-dharma on 13 September 2011, 11:17:10 AM
Maka tidak ada cara lain selain praktik untuk mengenalinya, bukan dengan diskusi menggunakan akal.

dilbert

Quote from: No Pain No Gain on 13 September 2011, 12:40:29 PM
mengatakan ajaran saya yang paling bener tanpa mengalaminya sendiri..beuh..nilai sendiri saja..

Saya sih sekarang gak pernah mau lagi benturkan Pali Kanon vs Sutra Mahayana, karena jawaban seperti bro NPNG itu akan memblokir pertanyaan seperti itu. tetapi saya lebih mengupas antar sutra Mahayana sendiri kan...
Kontradiksi antar sutra-nya euyyy... nilai sendiri saja...

:P ;D ;D ;D ;D ^:)^ ^:)^ ^:)^

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

dilbert

Quote from: djoe on 13 September 2011, 12:49:44 PM

Batu tidak akan pernah mengerti tulisana sobat dharma yang dalam. Karena kebodohan dan kesombongan sehingga tidak bisa melihat bulan yang ditunjuk dengan jari oleh seseorangi, tetapi melihat jarinya. Sehingga penjelasan apapun selalu diplesetkan dan ditafsirkan lain karena yg dikomentari adalah jari bukan bulannya.


Tetapi batu yang diteteskan air terus menerus pada akhirnya juga akan berlubang. Demikian juga batin yang yang penuh kotran batin

:hammer:
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

K.K.

Saya titip pertanyaan buat yang mengerti Tradisi Mahayana:
Kalau misalnya kita tinggalkan semua simbolisasi dan kebiasaan/tata cara/metode, dan kembali pada makna kebenaran di dalamnya -yang adalah kembali ke pengembangan kualitas bathin diri sendiri- berarti antara Mahayana dan Theravada tidak ada perbedaan yang berarti, kecuali pendekatannya saja?

morpheus

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 September 2011, 01:42:58 PM
Saya titip pertanyaan buat yang mengerti Tradisi Mahayana:
Kalau misalnya kita tinggalkan semua simbolisasi dan kebiasaan/tata cara/metode, dan kembali pada makna kebenaran di dalamnya -yang adalah kembali ke pengembangan kualitas bathin diri sendiri- berarti antara Mahayana dan Theravada tidak ada perbedaan yang berarti, kecuali pendekatannya saja?
setahu owe itu yg dinamakan orang2: zen...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

dilbert

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 September 2011, 01:42:58 PM
Saya titip pertanyaan buat yang mengerti Tradisi Mahayana:
Kalau misalnya kita tinggalkan semua simbolisasi dan kebiasaan/tata cara/metode, dan kembali pada makna kebenaran di dalamnya -yang adalah kembali ke pengembangan kualitas bathin diri sendiri- berarti antara Mahayana dan Theravada tidak ada perbedaan yang berarti, kecuali pendekatannya saja?

penafsirannya...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

K.K.

Quote from: dilbert on 13 September 2011, 02:09:38 PM
penafsirannya...
Ya, memang beda penafsiran antara setiap orang. Saya tahu mungkin juga pendapat Mahayanis di sini belum tentu bisa mewakili Mahayana secara keseluruhan (seperti pandangan Theravadin di sini juga tidak mewakili Theravada secara keseluruhan), tapi saya mau tahu pendapat pribadinya masing-masing saja.

dilbert

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 September 2011, 02:25:06 PM
Ya, memang beda penafsiran antara setiap orang. Saya tahu mungkin juga pendapat Mahayanis di sini belum tentu bisa mewakili Mahayana secara keseluruhan (seperti pandangan Theravadin di sini juga tidak mewakili Theravada secara keseluruhan), tapi saya mau tahu pendapat pribadinya masing-masing saja.

kayak upaya kausalya itu semacam ilmu tafsir juga... hihihihihihi
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

K.K.

Quote from: dilbert on 13 September 2011, 02:30:16 PM
kayak upaya kausalya itu semacam ilmu tafsir juga... hihihihihihi
Betul, itu juga tergantung tafsiran. Otomatis antar satu orang dan orang lain, bisa sangat-sangat beda jauh. Maka kembali lagi saya bilang, tidak masalah benar atau tidak menurut kesepakatan, saya mau tahu pendapat pribadi saja (yang juga bisa beda-beda antara Mahayanis satu dengan lainnya).

adi lim

Quote from: dilbert on 13 September 2011, 02:30:16 PM
kayak upaya kausalya itu semacam ilmu tafsir juga... hihihihihihi

jadi tafsirnya kebablasan alias amburadul ...... hihihihi.....
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Quote from: djoe on 13 September 2011, 11:44:48 AM
Terlihat jelas kualitas batin anda
Terlihat jelas anda sibuk sendiri dgn kotoran batin
Terlihat jelas sibuk berkutat dan mencerna kotoran tinta
Terlihat tinta diatas kertas yg diserap bertahun tahun dan dibanggakan tidak berguna bagi batin anda
_/\_
semoga semua makhluk berbahagia selalu


jangan lupa ! begitu juga anda sepertinya lebih akut.  :whistle:
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

djoe

#254
Quote from: adi lim on 13 September 2011, 08:29:20 PM
jangan lupa ! begitu juga anda sepertinya lebih akut.  :whistle:

Quote from: djoe on 13 September 2011, 11:44:48 AM
Tidak ada yang dimulai
Tidak ada yang perlu disudahi
Segala sesuatu muncul dan lenyap, apa adanya
Melihat fenomena hanyalah fenomena
Jika batin dan pikiran melekat pada fenomena
batin terpengaruh dan mengikuti fenomena dan bertindak sesuainya
sehingga timbul masalah dan memecahkan masalah yang diciptakan sendiri sehingga melahirkan pemecah masalah (diri)
batin yang tidak terpengaruh adalah samdhi
tidak ada masalah maka tidak ada pemecah masalah (anatta)
masalah dinamakan masalah karena kita melekat dan memberi arti padanya dan kita menjadi sibuk sendiri mengurus masalah
, sibuk dengan kotoran duniawi.

Mengatakan diakhiri dan dimulai hanyalah batin yang berilusi mengikuti fenomena
Melahirkan diri yang mengakhiri dan memulainya.
tidak ada yang perlu dimulai maka tidak ada yang perlu diakhiri.
sehingga tidak ada yang memulai dan tidak ada yang mengakhiri
anatta

Mengatakan "kita sudahi aja ya master djoe,  :)
jika diteruskan akan bertambah tebal LDM, tinta kertasnya bertambah hitam  :))"

Terlihat jelas kualitas batin anda
Terlihat jelas anda sibuk sendiri dgn kotoran batin
Terlihat jelas sibuk berkutat dan mencerna kotoran tinta
Terlihat tinta diatas kertas yg diserap bertahun tahun dan dibanggakan tidak berguna bagi batin anda



_/\_
semoga semua makhluk berbahagia selalu

_/\_

Selalu lihat ke batin
Bersihkan debu setiap saat
seperti cermin yang tidak berdebu