//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?  (Read 69965 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #165 on: 11 September 2011, 08:16:42 PM »
Om Ryu, saya turut beri pendapat.

Dalam Agama Buddha, saya rasa memang ada zona yang tidak terjangkau logika atau pembuktian, memang ada yang harus pakai keyakinan.

Contohnya tumimbal lahir, ini 100% tidak bisa menggunakan logika. Walaupun ada yang mengajukan 'hipnosis regresi ke kelahiran lampau' sebagai buktinya, tetapi tetap tidak bisa 100% itu dikatakan bukti adanya kelahiran kembali. Bisa saja yang 'dihipnosis' itu sebenarnya mengalami ilusi, tetapi dia anggap itu kelahiran lampaunya karena 'sugesti' dari sang hipnotis bahwa ia sedang dihipnosis menuju kelahiran lampau.

Mengenai cerita2 di buku2 yang mengatakan ada si anak X yang tiba2 tahu lokasi YZ padahal si X belum pernah ke YZ sebelumnya, itu tidak bisa dibuktikan pula. Kita tidak tahu itu benar2 kejadian atau bisa-bisanya si penulis buku.
Jadi mirip dengan buku2 agama lain yang mengatakan bahwa ia tertidur, dibawa terbang sama Jes, sampai di neraka, liat orang2 menderita, lalu dibawa kembali lagi ke dunia nyata. Kita tidak tahu itu benar2 kejadian, bisa-bisanya si penulis buku, atau ilusi.

Sekedar share _/\_
walau memang tidak bisa dibuktikan setidaknya ada sesuatu yang masih bisa masuk dalam logika sehingga seseorang bisa merasa mantap untuk maju melangkah, sama seperti dalam ajaran, langkah2nya itu semua harus dipertimbangkan, untuk apa buda memberi tool seperti JMB* sehingga seseorang bisa merasa mantap menjalankan ajaran buda, bukannya malah percaya kepada hal2 yang aneh yang sepertinya buda sendiri tidak mengajarkan hal2 seperti itu kalau di ajaran sebelah, setidaknya saya ingin tahu penjelasan2 yang masuk logika saya mengenai ajaran2 buda yang mahayana ajarkan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #166 on: 11 September 2011, 08:22:20 PM »
Anda sudah pernah merasakan sendiri keadaan bebas total dari Lobha, Dosa dan Moha?

saya pernah serakah (Lobha)
saya pernah membenci (Dosa)
saya pernah melakukan perbuatan buruk yang memang tidak saya tahu bahwa itu adalah perbuatan buruk (Moha)
apakah ini bukan nyata ?

bro Hung mungkin tidak pernah mengalami nya  !  :o
atau memang masih belum ngerti sampai sekarang. ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #167 on: 11 September 2011, 08:24:00 PM »
saya pernah serakah (Lobha)
saya pernah membenci (Dosa)
saya pernah melakukan perbuatan buruk yang memang tidak saya tahu bahwa itu adalah perbuatan buruk (Moha)
apakah ini bukan nyata ?

bro Hung mungkin tidak pernah mengalami nya  !  :o

Iya, memang setiap orang pernah merasakan lobha, dosa dan moha.  Tapi pernah gak anda merasakan bebas total dari lobha, dosa dan moha?
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #168 on: 11 September 2011, 08:25:55 PM »
kalo nyata..trus? hubungannya dgn nibbana apa?

siapa di sini yang sdh menembus paticcasamupada?

padamnya LDM itulah pencapaian Nibbana  _/\_
« Last Edit: 11 September 2011, 08:29:29 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #169 on: 11 September 2011, 08:27:45 PM »
Iya, memang setiap orang pernah merasakan lobha, dosa dan moha.  Tapi pernah gak anda merasakan bebas total dari lobha, dosa dan moha?

yang pasti Bodhisatwa dan para yidam belum bebas dari LDM :)) :))

tapi Buddha Gotama dan siswa2 Arahat, batinnya bersih total dari LDM _/\_
« Last Edit: 11 September 2011, 08:38:57 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #170 on: 11 September 2011, 08:34:11 PM »
nibbana itu bagi kita yang awam (blm melihat) tentu merupakan suatu kepercayaan..

bro NPNG boleh menganggap Nibbana itu hanya kepercayaan  ^-^

maaf bro NPNG saya BERLAWANAN dengan anda, karena saya yakin Nibbana bisa dicapai kok !
dan sudah terbukti Buddha Gotama dan para Arahant  _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #171 on: 11 September 2011, 08:44:09 PM »
walau memang tidak bisa dibuktikan setidaknya ada sesuatu yang masih bisa masuk dalam logika sehingga seseorang bisa merasa mantap untuk maju melangkah, sama seperti dalam ajaran, langkah2nya itu semua harus dipertimbangkan, untuk apa buda memberi tool seperti JMB* sehingga seseorang bisa merasa mantap menjalankan ajaran buda, bukannya malah percaya kepada hal2 yang aneh yang sepertinya buda sendiri tidak mengajarkan hal2 seperti itu kalau di ajaran sebelah, setidaknya saya ingin tahu penjelasan2 yang masuk logika saya mengenai ajaran2 buda yang mahayana ajarkan.

Kalau dalam pandangan saya setelah membaca semua link rujukan dari Bro Morpheus mengenai jawaban2 dari Bro Gandalf...

Praktik Nian Fo adalah samadhi dgn fokus nama Buddha (entah Amitabha, Bhaijasjya, Avalokitesvara, dsb.). Mengenai ikrar2 Amitabha/Avalokitesvara mengenai 'yang melafal namaku akan dijauhkan dari marabahaya, dsb.', itu adalah perumpamaan/simbol. Misalnya begini, jika kita sering samadhi (dalam praktik Mahayana, samadhi nama Buddha), kita jadi lebih eling, sehingga dalam bertindak kita jadi lebih mawas diri dan tahu diri. Karena kita lebih mawas diri dan tahu diri, kita bertindak dengan bajik sehingga terhindar dari karma buruk atau cibiran orang lain.

Mengenai surga Sukhavati yang dikatakan Amitabha, itu menurut saya juga perumpamaan/simbol. Dikatakan jika menyebut nama Amitabha kita akan dibawa ke surga Sukhavati dengan kehidupan yang sangat panjang dan bisa belajar Dharma dengan baik. Menurut saya itu maksudnya, dengan sering samadhi (dalam praktik Mahayana, samadhi nama Buddha), kita menjadi lebih eling/mawas diri sehingga menjauhi perbuatan2 buruk. Sehingga di kehidupan selanjutnya kita terlahir di alam yang lebih baik (jangka hidupnya lebih panjang daripada manussa bhumi) dan berkesempatan untuk belajar Dharma lagi, atau jika syukur-syukurnya samadhi hingga jhana, itu juga konon katanya rasanya menyenangkan sekali sehingga diumpamakan 'surga'.

Atau bisa juga,

Dengan sering samadhi (dalam praktik Mahayana, samadhi nama Buddha), kita mendapatkan ketenangan secara batiniah. Bukannya kalau bisa hidup dengan tenang, itu rasanya seperti 'surga'? ;D Lalu dengan ketenangan itu, kita bisa belajar Dharma lebih baik lagi.

Lalu mengenai akan diselamatkan bila menyebut nama Amitabha/Avalokitesvara, nah itu juga simbol lagi.
Dengan sering samadhi (dalam praktik Mahayana, samadhi nama Buddha), kita jadi lebih tenang dan mawas diri, dampaknya jadi lebih suka berbuat baik, kalau suka berbuat baik, karma baik bertambah; sehingga jika kita ada masalah, ya vipaka baik kita itu yang melindungi kita. Itu disimbolkan dengan Amitabha/Avalo yang menyelamatkan kita.

Kalau simpulan dari saya, Mahayana itu memang sarat simbol. Bahkan Amitabha/Avalo itu saya sendiri tidak yakin benar2 pernah hidup di dunia ini, bisa saja cuma cerita kiasan dari seorang guru Buddhis di zaman dulu untuk mengajarkan metta/saddha/karuna/dsb.

Mengenai Mahayana yang mengatakan bahwa Arhat itu masih belum sepenuhnya terlepas dari kilesa sehingga perlu mengambil jalur Samma Sambuddha, itu menurut saya memang berbeda dengan Theravada (yang saya anut) yang mengajarkan Arahat sudah terbebaskan dari kilesa.
Kalau bagi saya, itu memang berbeda, tidak perlu dipaksa2kan sama, biarkan berjalan secara sendiri2. Biarkan keyakinan dan kecocokan masing2 yang membuat kita memilih Mahayana atau Theravada.

Itu pendapat saya, bro Ryu; bagaimana pendapat bro Ryu? *ini tanya sungguhan lo, bukan nantang* :)

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #172 on: 11 September 2011, 08:46:38 PM »
bro NPNG boleh menganggap Nibbana itu hanya kepercayaan  ^-^

maaf bro NPNG saya BERLAWANAN dengan anda, karena saya yakin Nibbana bisa dicapai kok !
dan sudah terbukti Buddha Gotama dan para Arahant  _/\_

selama belum menembus paticcasamupadda, nibbana hanyalah sebuah kepercayaan/keyakinan..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #173 on: 11 September 2011, 08:53:13 PM »

Mengenai Mahayana yang mengatakan bahwa Arhat itu masih belum sepenuhnya terlepas dari kilesa sehingga perlu mengambil jalur Samma Sambuddha, itu menurut saya memang berbeda dengan Theravada (yang saya anut) yang mengajarkan Arahat sudah terbebaskan dari kilesa.
Kalau bagi saya, itu memang berbeda, tidak perlu dipaksa2kan sama, biarkan berjalan secara sendiri2. Biarkan keyakinan dan kecocokan masing2 yang membuat kita memilih Mahayana atau Theravada.

bold : tidak ada yang paksa harus sama

tapi karena penasaran aja mengapa Arahat bisa berbeda, yang satu bisa terlahir (Mahayana) yang satu sudah tidak terlahir lagi (Theravada)

menurut bro Wei, Arahat bebas lahir ?

[/quote]
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #174 on: 11 September 2011, 08:56:06 PM »
yang pasti Bodhisatwa dan para yidam belum bebas dari LDM :)) :))

tapi Buddha Gotama dan siswa2 Arahat, batinnya bersih total dari LDM _/\_

Iya yang anda katakan itu betul,  tapi apakah anda sudah merealisasikan keadaan bebas total dari lobha, dosa dan moha itu?
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #175 on: 11 September 2011, 08:58:43 PM »
selama belum menembus paticcasamupadda, nibbana hanyalah sebuah kepercayaan/keyakinan..

ops itu pendapat bro NPNG, itu sah2 saja.

memang kita berlawanan dalam hal keyakinan
IMO, walaupun umat MANUSIA belum bebas LDM, tapi tetap diperbolehkan punya keyakinan (SADDHA) adanya NIBBANA
« Last Edit: 11 September 2011, 09:02:41 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #176 on: 11 September 2011, 09:01:17 PM »
Iya yang anda katakan itu betul,  tapi apakah anda sudah merealisasikan keadaan bebas total dari lobha, dosa dan moha itu?

100% belum bebas LDM,  bro Hung !  :))

tapi dengan belum bebas dari LDM, apakah tidak boleh punya Saddha tentang Nibbana ! ???
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #177 on: 11 September 2011, 09:02:14 PM »
bold : tidak ada yang paksa harus sama

tapi karena penasaran aja mengapa Arahat bisa berbeda, yang satu bisa terlahir (Mahayana) yang satu sudah tidak terlahir lagi (Theravada)

menurut bro Wei, Arahat bebas lahir ?



Saya juga gak bilang ada yang maksa2in sama, kan saya cuma bilang gak perlu dipaksa2in, hihihi...

Kalau pendapat saya, ya beda paham. Saya gak tahu kenapa bisa beda paham begitu, entah karena (1) pas konsili dan pecah jadi 2 aliran, ada sutta/sutra penting yang berisi kesinkronan M-T yang hilang/rusak, (2) ada bhikkhu palsu yang sengaja ingin memecah belah sangha dengan bikin aliran baru yg melenceng (dan kita tidak tahu mana yang melenceng), atau (3) ada penafsiran dari guru masing2 sehingga tercipta aliran2 baru.

Kemungkinannya: (1) M benar-T salah, (2) T benar-M salah, (3) M benar-T benar tapi ada ketidaksinkronan penafsiran kita, (4) M salah-T salah, K yang benar :hammer:.

Saya juga mau tahu, kalau menurut bro adilim, mengapa bisa berbeda? Mungkin bisa dishare.

nb: salah klik modify tadi
« Last Edit: 11 September 2011, 09:23:45 PM by Mr. Wei »

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #178 on: 11 September 2011, 09:02:36 PM »
100% belum bebas LDM,  bro Hung !  :))

tapi dengan belum bebas dari LDM, apakah tidak boleh punya Saddha tentang Nibbana ! ???

Jadi apa salahnya dengan mahayanis yang tidak bisa membuktikan tentang buddha dan bodhisatva?  Apakah mereka tidak boleh ada saddha terhadap buddha dan bodhisatva lain?
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #179 on: 11 September 2011, 09:04:11 PM »
berbicara mengenai saddha? hmm....
No matter how dirty my past is,my future is still spotless