News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Definisi ASUSILA spt apa ya?

Started by johan3000, 15 April 2011, 10:55:34 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: williamhalim on 09 May 2011, 02:42:27 PM
Setia dan Kommit pada pasangan, menurut anda ?


Betul sekali. 'Kesetiaan' pada pasangan adalah komitmen terpenting dalam suatu perkawinan. Bilamana 'kesetiaan perkawinan' ini dianggap dilanggar?

- Bila salah satu pasangan menjalin 'affair' dgn orang lain

Istri/suami akan cemburu dan mungkin marah2 jika mendapati pasangannya bercanda ria, sms-an atau berjalan2 di mall dgn wanita/pria lain... tapi pada level ini masih belum di-cap 'tidak setia'...

Bilamana mencurigai pasangannya telah berhubungan rapat (seks) bahkan jika tertangkap berduaan keluar kota, hotel, dll.. artinya telah dianggap tidur seranjang, barulah si suami/istri men-cap pasangannya tidak setia lagi dan telah melanggar komitmen perkawinan.

Dari kenyataan diatas, dapat kita lihat bahwa suatu perkawinan pada intinya adalah 'men-sah'kan hubungan seksual dua insan, dengan kata lain: dengan suatu perkawinan, dua insan telah dapat berhubungan seksual secara sah. Sehingga tolak ukur komitmen perkawinan juga masih berkaitan dengan 'hubungan seksual'.

-----

Semua hal yang didapat dari suatu perkawinan sesungguhnya bisa didapat dengan pertemanan baik, kecuali satu: hubungan seksual yg selanjutnya akan bisa menghasilkan anak.

::
Saya sering bicarakan hal ini dengan beberapa kawan saya, ternyata bro wili juga punya pandangan sama. Semua kualitas pasangan yang biasa kita cari, selalu ada alternatifnya (terutama pada teman-teman baik yang dekat dengan kita), kecuali ketertarikan secara seksual.


Nevada

Quote from: Kainyn_Kutho
Rekreasi maksudnya adalah memang untuk kesenangan, bukan untuk reproduksi/menghasilkan keturunan. Saya beri contoh lain misalnya burung penjagal (shrike), bahkan bisa melakukan transaksi prositutusi. Hampir semua jenis burung, termasuk burung penjagal ini, adalah monogamis. Tapi kadang kala, si jantan bisa mencari betina lain, 'membayar' dengan makanan untuk berhubungan seks. Kemudian setelah selesai, mereka kembali ke pasangan masing-masing. Ini jelas bukan untuk kepentingan reproduksi, namun rekreasi.

Definisi rekreasi bagi saya adalah baik jantan dan betina memang memanfaatkan seks sebagai kesenangan bersama. Tentunya sangat sulit dipilah; karena pada dasarnya manusia dan hewan melakukan seks pasti karena terdorong nafsu untuk mendapatkan kepuasan. Secara klise, semua terlihat seperti "rekreasi".


Quote from: Kainyn_KuthoPertanyaan yang bagus. Sekarang saya bertanya balik, untuk menghindar dari predator, beberapa serangga berkamuflase menyerupai spesies lain yang beracun agar tampak tidak bisa dimakan. Kok si predator bisa tahu serangga tertentu beracun seolah-olah sudah makan, mati, dan hidup kembali untuk mencari makanan yang tepat?

Jawabannya adalah seperti juga manusia, hewan pun belajar apakah secara genetik atau dalam pertumbuhannya. Jadi tidak perlu ia sendiri dimakan oleh betina ketika berhubungan seks untuk tahu bahwa betina memang (sering) memangsa pejantan. Mereka cenderung lebih hati-hati terhadap betina yang lapar dan mengetahui kapan harus meninggalkan si betina. Jadi binatang mengetahui apa yang berbahaya bagi mereka tanpa mereka mengalaminya terlebih dahulu, bukanlah hal yang aneh.

Kalau itu mah sudah naluri hewan, Bro! Sama seperti manusia deh: "sudah tahu dunia ini fana, tapi masih mau makan duit orang supaya kaya". Itu hal yang sangat alami. Karena hewan (terutama serangga) tidak memiliki kapabilitas untuk menimbang segala sesuatu sesuai dengan konsekuensinya. Manusia saja banyak yang bisa khilaf, kok.

Nevada

Quote from: Kainyn_Kutho on 09 May 2011, 03:03:49 PM
Saya sering bicarakan hal ini dengan beberapa kawan saya, ternyata bro wili juga punya pandangan sama. Semua kualitas pasangan yang biasa kita cari, selalu ada alternatifnya (terutama pada teman-teman baik yang dekat dengan kita), kecuali ketertarikan secara seksual.

Hampir sependapat dengan Bro wili dan Bro Kainyn. Sebab menurut saya, ketertarikan secara seksual juga ada alternatifnya.

Sostradanie

Quote from: upasaka on 09 May 2011, 12:12:17 PM
Seks untuk kesenangan itu benar. Misalnya anjing dan kucing jantan yang senang memperkosa betinanya.

Bagaimana bro bisa mengatakan anjing memperkosa betinanya? Kalau kucing saya tidak tahu. Tapi kalau anjing, saya tidak pernah melihat dia memperkosa betinanya.

Kalau saya memperhatikan anjing-anjing peliharaan saya. Jika anjing betina itu tidak mau dengan jantannya, betina itu akan marah dan menggigit si jantan atau dia akan duduk waktu si jantan memaksa.

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Nevada

Quote from: sriyeklina on 09 May 2011, 03:23:57 PM
Bagaimana bro bisa mengatakan anjing memperkosa betinanya? Kalau kucing saya tidak tahu. Tapi kalau anjing, saya tidak pernah melihat dia memperkosa betinanya.

Kalau saya memperhatikan anjing-anjing peliharaan saya. Jika anjing betina itu tidak mau dengan jantannya, betina itu akan marah dan menggigit si jantan atau dia akan duduk waktu si jantan memaksa.

Yang huruf biru itu artinya apa? ;D

dilbert

#110
TERPAKSA saya katakan sih KITA SEPAKAT untuk TIDAK SEPAKAT.

- Yang nganggap pernikahan itu untuk MELEGALKAN HUBUNGAN SEKSUAL, silahkan di-lakukan, dilanjut-kan atau mungkin di-budi-daya-kan ? -- Mungkin dalam upacara pernikahan... NOW I PRONOUNCED YOU HUSBAND AND WIFE, FROM NOW YOU CAN LEGALLY FCUK YOUR WIFE... wkwkwkwkwkwk

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

ryu

Quote from: dilbert on 09 May 2011, 03:32:20 PM
TERPAKSA saya katakan sih KITA SEPAKAT untuk TIDAK SEPAKAT.

- Yang nganggap pernikahan itu untuk MELEGALKAN HUBUNGAN SEKSUAL, silahkan di-lakukan, dilanjut-kan atau mungkin di-budi-daya-kan ? -- Mungkin dalam upacara pernikahan... NOW I PRONOUNCED YOU HUSBAND AND WIFE, FROM NOW YOU CAN LEGALLY FCUK YOUR WIFE... wkwkwkwkwkwk


memang kenyataan khan?
kalau orang yang melakukan sex pra nikah, "katanya tidak legal khan? dilarang oleh "Tuhan" ;D

Ketika dilegalkan oleh negara dan "Tuhan" secara agama dan negara, maka hubungan sex itu berubah jadi legal khan?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Nevada

Quote from: dilbert on 09 May 2011, 03:32:20 PM
TERPAKSA saya katakan sih KITA SEPAKAT untuk TIDAK SEPAKAT.

- Yang nganggap pernikahan itu untuk MELEGALKAN HUBUNGAN SEKSUAL, silahkan di-lakukan, dilanjut-kan atau mungkin di-budi-daya-kan ? -- Mungkin dalam upacara pernikahan... NOW I PRONOUNCED YOU HUSBAND AND WIFE, FROM NOW YOU CAN LEGALLY FCUK YOUR WIFE... wkwkwkwkwkwk

Sebenarnya pernikahan adalah satu event yang dilakukan manusia untuk menunjukkan moralnya yang lebih tinggi dari hewan. Seorang pria dan wanita bisa saja melakukan seks di luar nikah dengan kasih dan tetap setia --- saya pun tidak mencela hal itu. Namun seiring perkembangan zaman, kita tidak bisa memungkiri bahwa wanita adalah gender yang mengalami banyak ketidak-adilan dari masa ke masa. Pernikahan pada awalnya difungsikan untuk melindungi hak-hak seorang wanita.

Di zaman sekarang ini, pernikahan sudah banyak turut andil dalam kehidupan bermasyrakat. Misalnya: Ada kepastian hukum soal hak dan kewajiban (sehingga tatanan masyarakat lebih teratur, dan kejahatan gender soal seks bisa berkurang), mengatur pembagian harta dan warisan, pendataan warga negara, dll. Namun seperti peraturan manusia lainnya yang banyak kekurangan, pernikahan pun dimanfaatkan celahnya oleh banyak orang. Misalnya menjadi prostitusi terselubung.

Secara hakikat dasar, hubungan seks bahkan membangun sebuah keluarga harmonis tanpa adanya pernikahan legal tetap bisa dilakukan. Namun pernikahan menjadi kebutuhan primer bagi orang yang memutuskan untuk berkeluarga di zaman ini. Jika tidak menikah secara legal, akan ada kesulitan di depan. Itu saja kesimpulan saya.

dilbert

Quote from: upasaka on 09 May 2011, 03:41:09 PM
Sebenarnya pernikahan adalah satu event yang dilakukan manusia untuk menunjukkan moralnya yang lebih tinggi dari hewan. Seorang pria dan wanita bisa saja melakukan seks di luar nikah dengan kasih dan tetap setia --- saya pun tidak mencela hal itu. Namun seiring perkembangan zaman, kita tidak bisa memungkiri bahwa wanita adalah gender yang mengalami banyak ketidak-adilan dari masa ke masa. Pernikahan pada awalnya difungsikan untuk melindungi hak-hak seorang wanita.

Di zaman sekarang ini, pernikahan sudah banyak turut andil dalam kehidupan bermasyrakat. Misalnya: Ada kepastian hukum soal hak dan kewajiban (sehingga tatanan masyarakat lebih teratur, dan kejahatan gender soal seks bisa berkurang), mengatur pembagian harta dan warisan, pendataan warga negara, dll. Namun seperti peraturan manusia lainnya yang banyak kekurangan, pernikahan pun dimanfaatkan celahnya oleh banyak orang. Misalnya menjadi prostitusi terselubung.

Secara hakikat dasar, hubungan seks bahkan membangun sebuah keluarga harmonis tanpa adanya pernikahan legal tetap bisa dilakukan. Namun pernikahan menjadi kebutuhan primer bagi orang yang memutuskan untuk berkeluarga di zaman ini. Jika tidak menikah secara legal, akan ada kesulitan di depan. Itu saja kesimpulan saya.

Tambahan... Bagi yang sudah menikah, bertanya-lah apakah istri kita itu masih mau "di-kawin-i" secara Legal ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

ryu

soal ketidak adilan, kadang sebenarnya jadi simbiosis mutualisme, kaum wanita "ada" yang ingin hidupnya terjamin, dan laki2 "ada" yang ingin nafsunya terlampiaskan, ada suply ada demand.

contoh :
http://berita.liputan6.com/progsus/200602/117948/Ketika.Zina.Dilegalkan
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sostradanie

Quote from: upasaka on 09 May 2011, 03:29:37 PM
Yang huruf biru itu artinya apa? ;D
Ada perbedaanlah arti kata memaksa dengan memperkosa. Kalau bagi bro artinya sama, berarti yang bro katakan bisa dianggap benar.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Sostradanie

Quote from: upasaka on 09 May 2011, 03:41:09 PM
Sebenarnya pernikahan adalah satu event yang dilakukan manusia untuk menunjukkan moralnya yang lebih tinggi dari hewan. Seorang pria dan wanita bisa saja melakukan seks di luar nikah dengan kasih dan tetap setia --- saya pun tidak mencela hal itu. Namun seiring perkembangan zaman, kita tidak bisa memungkiri bahwa wanita adalah gender yang mengalami banyak ketidak-adilan dari masa ke masa. Pernikahan pada awalnya difungsikan untuk melindungi hak-hak seorang wanita.

Di zaman sekarang ini, pernikahan sudah banyak turut andil dalam kehidupan bermasyrakat. Misalnya: Ada kepastian hukum soal hak dan kewajiban (sehingga tatanan masyarakat lebih teratur, dan kejahatan gender soal seks bisa berkurang), mengatur pembagian harta dan warisan, pendataan warga negara, dll. Namun seperti peraturan manusia lainnya yang banyak kekurangan, pernikahan pun dimanfaatkan celahnya oleh banyak orang. Misalnya menjadi prostitusi terselubung.

Secara hakikat dasar, hubungan seks bahkan membangun sebuah keluarga harmonis tanpa adanya pernikahan legal tetap bisa dilakukan. Namun pernikahan menjadi kebutuhan primer bagi orang yang memutuskan untuk berkeluarga di zaman ini. Jika tidak menikah secara legal, akan ada kesulitan di depan. Itu saja kesimpulan saya.
Tambahan, pernikahan juga sebagai suatu pernyataan bahwa itu telah menjadi HAK MILIK. Surat nikah sama fungsinya dengan BPKB,sertifikat.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

ryu

Quote from: sriyeklina on 09 May 2011, 03:56:51 PM
Tambahan, pernikahan juga sebagai suatu pernyataan bahwa itu telah menjadi HAK MILIK. Surat nikah sama fungsinya dengan BPKB,sertifikat.
karena sudah hak milik jadi mau di gimanain juga boleh ya?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Nevada

Quote from: sriyeklina on 09 May 2011, 03:52:53 PM
Ada perbedaanlah arti kata memaksa dengan memperkosa. Kalau bagi bro artinya sama, berarti yang bro katakan bisa dianggap benar.

Anjing dan kucing selalu memaksa betinanya untuk disetubuhi. Tidak ada foreplay (pemanasan), langsung hantam saja. Persetubuhan dapat berlangsung terjadi dengan catatan si jantan lebih berkuasa. Itu saja peraturan kehidupan seks mereka. Mirip gak dengan kasus perkosaan?

Nevada

Quote from: ryu on 09 May 2011, 03:50:45 PM
soal ketidak adilan, kadang sebenarnya jadi simbiosis mutualisme, kaum wanita "ada" yang ingin hidupnya terjamin, dan laki2 "ada" yang ingin nafsunya terlampiaskan, ada suply ada demand.

contoh :
http://berita.liputan6.com/progsus/200602/117948/Ketika.Zina.Dilegalkan

Benar sekali. Mayoritas wanita ingin memiliki pria yang bisa membuat hidupnya aman, nyaman dan bahagia. Mayoritas pria ingin memiliki wanita yang bisa melayani dan mendukungnya. Simbiosis mutualisme ini perlu dilindungi oleh "pernikahan legal"; agar setiap pelanggaran maupun ketentuannya bisa ditindak-lanjuti secara hukum.