Definisi ASUSILA spt apa ya?

Started by johan3000, 15 April 2011, 10:55:34 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

ryu

lah aneh juga ya kalau orang makan babi bisa orgasme tuh =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: dilbert on 07 May 2011, 04:33:39 PM
Setuju... bahwa perkawinan tidak melulu seks... soalnya agak geli dan merendahkan saja mengatakan  bahwa perkawinan itu melegalisasi seks ?
Jangan dibalik, Bro dilbert.
Saya katakan bahwa perbedaan hubungan seks antara suami-istri dan non suami-istri hanya masalah hubungan itu dilegalkan oleh perkawian. Yang satu legal, satu lagi dianggap Asusila (oleh pihak tertentu). Dengan kata lain, status perkawinan (suami-istri) hanya melegalkannya saja, yang sebetulnya tidak mengubah kualitas hubungan seksual itu menjadi lebih baik. Saya tidak mengatakan bahwa orang menikah hanya mengurus hubungan seksual. Itu adalah persepsi yang sangat keliru mengenai postingan saya.


K.K.

Quote from: upasaka on 07 May 2011, 05:17:30 PM
Manusia dan hewan sama-sama melakukan seks untuk kesenangan (nafsu). Namun lumba-lumba juga memanfaatkan seks sebagai sarana rekreasi; misalnya dengan sex party. Demikian juga manusia, menyukai seks sebagai sarana rekreasi --- tidak hanya semata untuk mendapatkan anak atau dengan alasan gombal bertajuk "cinta dan sayang".
Selain manusia, hanya lumba-lumba, beberapa primata dan babi melakukan seks untuk kesenangan. Ini adalah mitos yang sudah banyak beredar. Yang benar, kebanyakan hewan mengembangkan indera yang bisa mendapatkan kesenangan dari seks. Jadi mereka melakukannya, selain untuk reproduksi, juga bisa jadi demi kesenangan tersebut; Maka walaupun kadang berbahaya (seperti yang umum, belalang sembah betina memakan jantan setelah hubungan seks), mereka tetap mau melakukannya.


Nevada

Quote from: Kainyn_Kutho on 09 May 2011, 11:38:01 AM
Selain manusia, hanya lumba-lumba, beberapa primata dan babi melakukan seks untuk kesenangan. Ini adalah mitos yang sudah banyak beredar. Yang benar, kebanyakan hewan mengembangkan indera yang bisa mendapatkan kesenangan dari seks. Jadi mereka melakukannya, selain untuk reproduksi, juga bisa jadi demi kesenangan tersebut; Maka walaupun kadang berbahaya (seperti yang umum, belalang sembah betina memakan jantan setelah hubungan seks), mereka tetap mau melakukannya.

Seks untuk kesenangan itu benar. Misalnya anjing dan kucing jantan yang senang memperkosa betinanya. Namun yang memanfaatkan seks sebagai rekreasi, itu hanya manusia dan lumba-lumba. Definisi dari "rekreasi" ini perlu disepakati terlebih dahulu.

Belalang sembah dan laba-laba jantan, pada umumnya akan dimakan oleh sang betina setelah selesai berhubungan seks. Kalimat "mereka tetap mau melakukannya" itu indikasinya mengarah ke salah satu pihak yang sudah pernah dimakan setelah nge-seks; tapi masih mau ngeseks lagi meskipun akhirnya dimakan. ;D Kok jadi aneh, yah. Please diklarifikasi.

Indra

Quote from: upasaka on 09 May 2011, 12:12:17 PM
Seks untuk kesenangan itu benar. Misalnya anjing dan kucing jantan yang senang memperkosa betinanya. Namun yang memanfaatkan seks sebagai rekreasi, itu hanya manusia dan lumba-lumba. Definisi dari "rekreasi" ini perlu disepakati terlebih dahulu.

Belalang sembah dan laba-laba jantan, pada umumnya akan dimakan oleh sang betina setelah selesai berhubungan seks. Kalimat "mereka tetap mau melakukannya" itu indikasinya mengarah ke salah satu pihak yang sudah pernah dimakan setelah nge-seks; tapi masih mau ngeseks lagi meskipun akhirnya dimakan. ;D Kok jadi aneh, yah. Please diklarifikasi.

yg pertama cuma dimakan setengahnya.

Nevada

Quote from: Indra on 09 May 2011, 12:17:29 PM
yg pertama cuma dimakan setengahnya.

Dimakan setengah juga udah matek.

ryu

mau tanya pada om dilbert nih, hal2 yang melegalkan dan surat2 untuk perkawinan dari segi fungsi dll

bagaimana mengenai POLIGAMI?

Perceraian?

itu semua ada surat2nya

apakah komitmen awal dari perkawinan jadi tidak berarti khan?

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

dilbert

Quote from: Kainyn_Kutho on 09 May 2011, 11:19:30 AM
Jangan dibalik, Bro dilbert.
Saya katakan bahwa perbedaan hubungan seks antara suami-istri dan non suami-istri hanya masalah hubungan itu dilegalkan oleh perkawian. Yang satu legal, satu lagi dianggap Asusila (oleh pihak tertentu). Dengan kata lain, status perkawinan (suami-istri) hanya melegalkannya saja, yang sebetulnya tidak mengubah kualitas hubungan seksual itu menjadi lebih baik. Saya tidak mengatakan bahwa orang menikah hanya mengurus hubungan seksual. Itu adalah persepsi yang sangat keliru mengenai postingan saya.

hubungan seksual (suami istri) dilegalkan oleh perkawinan. (kalimat pasif)

Perkawinan melegalkan hubungan seksual (suami istri) (kalimat aktif)

Beda-nya dimana ? hehehehe

** Pisss bro
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

dilbert

Quote from: ryu on 09 May 2011, 01:02:46 PM
mau tanya pada om dilbert nih, hal2 yang melegalkan dan surat2 untuk perkawinan dari segi fungsi dll
bagaimana mengenai POLIGAMI?
Perceraian?
itu semua ada surat2nya
apakah komitmen awal dari perkawinan jadi tidak berarti khan?

-- Poligami ? harus tanya pihak yang "ngi-jin-kan" Poligami...

-- Perceraian = memutuskan komitmen perkawinan yang legal...
Kalau gak nikah secara legal, kayaknya bukan perceraian nama-nya yah ? CMIIW
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

ryu

Quote from: dilbert on 09 May 2011, 01:13:42 PM
-- Poligami ? harus tanya pihak yang "ngi-jin-kan" Poligami...

-- Perceraian = memutuskan komitmen perkawinan yang legal...
Kalau gak nikah secara legal, kayaknya bukan perceraian nama-nya yah ? CMIIW

ada yang melegalkan poligami, dan ada surat2nya, wat du yu ting?

trus bijimana kalau orang ke PSK, trus udah aja pai ke thian, trus udah beberapa jam "cerai" lagi =))


Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

OBAMA

Quote from: ryu on 09 May 2011, 02:01:55 PM
ada yang melegalkan poligami, dan ada surat2nya, wat du yu ting?

trus bijimana kalau orang ke PSK, trus udah aja pai ke thian, trus udah beberapa jam "cerai" lagi =))

Keren abiis bro! seperti osama istri 4 legal dan halal.  Daripada mengganggu perawan lebih baik mengganggu PSK =))
Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati =P~
My Greatest Teacher is Buddha

williamhalim

Quote from: dilbert on 07 May 2011, 02:01:36 PM
Quote
Quote from: williamhalim on 06 May 2011, 01:11:26 PM
- Menurut Bro Dilbert apa komitmen terpenting dalam suatu perkawinan?
::

Setia dan Kommit pada pasangan, menurut anda ?

Betul sekali. 'Kesetiaan' pada pasangan adalah komitmen terpenting dalam suatu perkawinan. Bilamana 'kesetiaan perkawinan' ini dianggap dilanggar?

- Bila salah satu pasangan menjalin 'affair' dgn orang lain

Istri/suami akan cemburu dan mungkin marah2 jika mendapati pasangannya bercanda ria, sms-an atau berjalan2 di mall dgn wanita/pria lain... tapi pada level ini masih belum di-cap 'tidak setia'...

Bilamana mencurigai pasangannya telah berhubungan rapat (seks) bahkan jika tertangkap berduaan keluar kota, hotel, dll.. artinya telah dianggap tidur seranjang, barulah si suami/istri men-cap pasangannya tidak setia lagi dan telah melanggar komitmen perkawinan.

Dari kenyataan diatas, dapat kita lihat bahwa suatu perkawinan pada intinya adalah 'men-sah'kan hubungan seksual dua insan, dengan kata lain: dengan suatu perkawinan, dua insan telah dapat berhubungan seksual secara sah. Sehingga tolak ukur komitmen perkawinan juga masih berkaitan dengan 'hubungan seksual'.

-----

Semua hal yang didapat dari suatu perkawinan sesungguhnya bisa didapat dengan pertemanan baik, kecuali satu: hubungan seksual yg selanjutnya akan bisa menghasilkan anak.

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

K.K.

Quote from: upasaka on 09 May 2011, 12:12:17 PM
Seks untuk kesenangan itu benar. Misalnya anjing dan kucing jantan yang senang memperkosa betinanya. Namun yang memanfaatkan seks sebagai rekreasi, itu hanya manusia dan lumba-lumba. Definisi dari "rekreasi" ini perlu disepakati terlebih dahulu.
Rekreasi maksudnya adalah memang untuk kesenangan, bukan untuk reproduksi/menghasilkan keturunan. Saya beri contoh lain misalnya burung penjagal (shrike), bahkan bisa melakukan transaksi prositutusi. Hampir semua jenis burung, termasuk burung penjagal ini, adalah monogamis. Tapi kadang kala, si jantan bisa mencari betina lain, 'membayar' dengan makanan untuk berhubungan seks. Kemudian setelah selesai, mereka kembali ke pasangan masing-masing. Ini jelas bukan untuk kepentingan reproduksi, namun rekreasi.

QuoteBelalang sembah dan laba-laba jantan, pada umumnya akan dimakan oleh sang betina setelah selesai berhubungan seks. Kalimat "mereka tetap mau melakukannya" itu indikasinya mengarah ke salah satu pihak yang sudah pernah dimakan setelah nge-seks; tapi masih mau ngeseks lagi meskipun akhirnya dimakan. ;D Kok jadi aneh, yah. Please diklarifikasi.
Pertanyaan yang bagus. Sekarang saya bertanya balik, untuk menghindar dari predator, beberapa serangga berkamuflase menyerupai spesies lain yang beracun agar tampak tidak bisa dimakan. Kok si predator bisa tahu serangga tertentu beracun seolah-olah sudah makan, mati, dan hidup kembali untuk mencari makanan yang tepat?

Jawabannya adalah seperti juga manusia, hewan pun belajar apakah secara genetik atau dalam pertumbuhannya. Jadi tidak perlu ia sendiri dimakan oleh betina ketika berhubungan seks untuk tahu bahwa betina memang (sering) memangsa pejantan. Mereka cenderung lebih hati-hati terhadap betina yang lapar dan mengetahui kapan harus meninggalkan si betina. Jadi binatang mengetahui apa yang berbahaya bagi mereka tanpa mereka mengalaminya terlebih dahulu, bukanlah hal yang aneh.

K.K.

Quote from: Indra on 09 May 2011, 12:17:29 PM
yg pertama cuma dimakan setengahnya.
Ga ada setengah2, kalau belalang sembah betina makan jantan, dimulai dari putusin kepalanya.

K.K.

Quote from: dilbert on 09 May 2011, 01:09:02 PM
hubungan seksual (suami istri) dilegalkan oleh perkawinan. (kalimat pasif)

Perkawinan melegalkan hubungan seksual (suami istri) (kalimat aktif)

Beda-nya dimana ? hehehehe

** Pisss bro
Bukan yang itu, tapi yang berikut:

Quote from: Kainyn_Kutho on 19 April 2011, 11:48:32 AM
[...] Secara mendasar, tidak ada bedanya hubungan seksual mutual antara pasangan bukan suami-istri dengan pasangan suami-istri. Bedanya yang satu telah dicatat secara hukum saja.

dengan yang berikut:

Quote from: dilbert on 07 May 2011, 04:33:39 PM
Setuju... bahwa perkawinan tidak melulu seks... soalnya agak geli dan merendahkan saja mengatakan  bahwa perkawinan itu melegalisasi seks ?

Kembali dalam konteks hubungan seksual, memangnya perkawinan menyumbangkan apa dalam hal hubungan seksual, selain melegalkannya? Jangan diperluas ke dalam konteks lain, saya tidak sedang bahas aspek kehidupan lain antara orang menikah dan tidak.