Hubungan Musik dengan Dhamma?

Started by M14ka, 23 March 2011, 12:34:44 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

Quote from: daimond on 12 April 2011, 08:08:45 PM
kalau aku seperti aku katakan mengespresikan metta dengan "badai bunga" dengan landasan kariniya metta sutta jadi kepikirnya yah lagu yaitu musik yang alami.bagaimana pun juga pengekspresian musik dengan metta, keriangan kesenangan, kegembiraan atau ke sukacittaan dapat di ekspresikan dengan musik atau lagu.

contoh paling sederhana adalah ketika seorang ibu sedang menina bobokan bayi/putranya yang tersayang umumnya kalau pakai logika pasti menyanyikan lagi nina bobo kan biar anak nya tertidur pulas. perasaan seorang ibu sedang melantukan lagu atau memakai bahas sederhana ada lah musik hati biar pun cuma lalalala saja itu sudah mencakup musik.

IMO, mengekspresikan metta lewat musik (bukan sebaliknya) contohnya adalah anda mengadakan konser, kemudian hasil dari menjual tiket konser itu disumbangkan kepada korban tsunami jepang, seperti yg banyak dilakukan oleh musisi2 dunia.

tapi jika hanya dengan menyanyikan lagu karaniya metta sutta sampai 7 jt kali, keknya bukan metta deh. lebih mirip suatu penyakt. ;D

ChandraOyuget

mungkin dengan memainkan musik yang ga ngebisingin dan enak didenger .... tapi kadang memabokkan sang pendengar apalagi lagu2 sedih...
makanya serba salah yah... _/\_

adi lim

Quote from: Indra on 12 April 2011, 08:14:47 PM
IMO, mengekspresikan metta lewat musik (bukan sebaliknya) contohnya adalah anda mengadakan konser, kemudian hasil dari menjual tiket konser itu disumbangkan kepada korban tsunami jepang, seperti yg banyak dilakukan oleh musisi2 dunia.

tapi jika hanya dengan menyanyikan lagu karaniya metta sutta sampai 7 jt kali, keknya bukan metta deh. lebih mirip suatu penyakt. ;D

bold, penyakit fisik atau penyakit jiwa (istilah awam)  ???
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

kullatiro

#153
Quote from: Indra on 12 April 2011, 08:14:47 PM
IMO, mengekspresikan metta lewat musik (bukan sebaliknya) contohnya adalah anda mengadakan konser, kemudian hasil dari menjual tiket konser itu disumbangkan kepada korban tsunami jepang, seperti yg banyak dilakukan oleh musisi2 dunia.

tapi jika hanya dengan menyanyikan lagu karaniya metta sutta sampai 7 jt kali, keknya bukan metta deh. lebih mirip suatu penyakt. ;D

tak apa menyanyikan sampai 7 juta kali, mungkin entah di kali keberapa akan muncul sudah benarkah aku melakukan metta? sebenarnya bagaimana sih mengukur metta yang aku pancarkan? panduannya metta seperti apa ukuran nya?

jangan berkecil hati, harus di ingat kita kita ini masih banyak debu dan kilesa nya, untuk memahami karineya metta sutta memerlukan perenungan demi perenungan dan waktu yang cukup atau sangat  panjang dan bila anda tidak bisa mencerna nya anda harus membaca nya mungkin bahkan ratusan juta kali atau ribuan juta kali.   

adi lim

#154
Quote from: daimond on 12 April 2011, 08:37:30 PM
tak apa menyanyikan sampai 7 juta kali, mungkin entah di kali keberapa akan muncul sudah benarkah aku melakukan metta? sebenarnya bagaimana sih mengukur metta yang aku pancarkan? panduannya metta seperti apa ukuran nya?

jangan berkecil hati, harus di ingat kita kita ini masih banyak debu dan kilesa nya, untuk memahami karineya metta sutta memerlukan perenungan demi perenungan dan waktu yang cukup atau sangat  panjang dan bila anda tidak bisa mencerna nya anda harus membaca nya mungkin bahkan ratusan juta kali atau ribuan juta kali.

bisa gile kali !  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Indra

Quote from: daimond on 12 April 2011, 08:37:30 PM
tak apa menyanyikan sampai 7 juta kali, mungkin entah di kali keberapa akan muncul sudah benarkah aku melakukan metta? sebenarnya bagaimana sih mengukur metta yang aku pancarkan? panduannya metta seperti apa ukuran nya?

jangan berkecil hati, harus di ingat kita kita ini masih banyak debu dan kilesa nya, untuk memahami karineya metta sutta memerlukan perenungan demi perenungan dan waktu yang cukup atau sangat  panjang dan bila anda tidak bisa mencerna nya anda harus membaca nya mungkin bahkan ratusan juta kali atau ribuan juta kali.   

membaca dan merenungkan, setuju. tapi menyanyikan, yg muncul adalah "ah, nadanya salah nih, kurang enak di talingo"

kullatiro

tak apa apa kok bila tidak enak di telinga berarti ada kegamangan dan membuat nya melakukan koreksi diri. itu juga merupakan pembelajaran metta bagaimana suara anda sampai ke telinga orang lain dan masuk kedalam hatinya dan bathin nya.

adi lim

Quote from: M14ka on 12 April 2011, 05:07:11 PM
bs main alat musik apa kk? ya main bole tp jangan melekat katanya kk hehe....

alasan klasik, boleh main musik tapi jangan melekat,
alasan ini memang paling tren dan sampai sekarang masih terus dan terus ......  :whistle:

yang pasti main musik atau menikmati alunan musik adalah perbuatan 'memanjakan' Indra'
para petapa/Bhikkhu patutnya menjauhi

_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

M14ka

Kalo gt yg jd guru les musik/ buka sekolah musik buat menghidupi keluarga ga bole dong??

adi lim

Quote from: M14ka on 12 April 2011, 09:02:57 PM
Kalo gt yg jd guru les musik/ buka sekolah musik buat menghidupi keluarga ga bole dong??

boleh nona !  :)
apalagi sebagai umat awam, tidak ada larangan  ;D

malah ada biku gitaris  :D
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

kullatiro

sebenarnya itu adalah pertanyaan yang cukup bagus, sekarang ketika seorang ibu menyanyikan lagu daerah untuk anak nya tersayang mendapat pelajaran dari mana kalau begitu kalau tidak ada guru musik atau orang yang menyanyikan lagu lagu tersebut di masyarakat?. hingga dia dapat mengingat dan menyanyikan nya untuk anaknya tersayang?



M14ka

Bole tp g dianjurkan ya? :'(
Pdhal sy rasa yg menciptakan tangga nada itu hebat n keren lo, n music itu ajaib, malah dl sy pikir surga itu selalu ad music 24 jam hahaha....

kullatiro

tubuh kita bukan nya secara alami mempunyai musik, kalau tidak percaya coba dengarkan detak jantung anda.

Harpuia

Quote from: M14ka on 12 April 2011, 09:31:20 PM
Bole tp g dianjurkan ya? :'(
Pdhal sy rasa yg menciptakan tangga nada itu hebat n keren lo, n music itu ajaib, malah dl sy pikir surga itu selalu ad music 24 jam hahaha....
umat awam bersikaplah sebagai umat awam
bikkhu bersikaplah sebagai bikkhu
umat awam tidak perlu bersikap seperti bikkhu
bikkhu tidak seharusnya bersikap seperti umat awam

anda bukan petapa bukan samana
anda ingin membuat tangga nada, dipersilahkan
tidak ada yang melarang..

Indra

Quote from: daimond on 12 April 2011, 09:37:13 PM
tubuh kita bukan nya secara alami mempunyai musik, kalau tidak percaya coba dengarkan detak jantung anda.

kalau begitu saya pikir kentut malah lebih mredu daripada detak jantung, tahukah anda bahwa anda bisa mengatur tingi rendah frekuensi suara kentut dengan tekanan pinggul anda? tapi saya masih belum berhasil membuat kentut saya menjadi polyphonic