Demikianlah sabda Sang Buddha:
-”Ada satu jenis manusia: tidak peduli apakah dia memiliki kesempatan melihat Sang Tathagata dan mendengarkan Dhamma serta Vinaya yang dibabarkan oleh Beliau atau tidak, dia tidak akan masuk ke jalan kepastian dan tidak akan mencapai kesempurnaan di dalam keadaan-keadaan yang baik.
Ada manusia lain: tidak peduli apakah dia memiliki kesempatan bertemu Sang Tathagata dan mendengarkan Dhamma serta Vinaya yang dinyatakan oleh Beliau atau tidak, dia akan masuk ke jalan kepastian dan akan mencapai kesempurnaan di dalam keadaan-keadaan yang baik.
Demikian juga, ada manusia yang akan masuk ke jalan kepastian dan akan mencapai kesempurnaan di dalam keadaan-keadaan yang baik hanya jika dia memiliki kesempatan melihat Sang Tathagata dan mendengarkan Dhamma serta Vinaya yang dibabarkan oleh Beliau. Namun dia tidak akan mencapai hal itu jika dia tidak mendapat kesempatan ini. Bagi manusia inilah, O para bhikkhu, diberikan instruksi Dhamma. Tetapi selain dia, kepada dua yang lain pun Dhamma harus diajarkan juga.
Inilah tiga jenis manusia yang terdapat di dunia ini, yang dapat dibandingkan dengan tiga pasien itu.”
(Gilana Sutta; Anguttara Nikaya 3.22)
---------
Jadi jelas, segelap apa pun kamma vipaka (hasil kamma) seseorang, ia tetap perlu mendapatkan instruksi Dhamma. Dan sekarang yang ditekankannya adalah CARA memberikannya.
Membiarkan seseorang yang tersesat ataupun yang akan tersesat tanpa memberikan mereka arahan Dhamma, dengan alasan mereka tidak berjodoh, kamma buruk masa lampau mereka, adalah pandangan keliru. Sang Buddha menjelaskan bahwa kamma masa lampau bukanlah penentu segalanya karena tindakan kita pada kehidupan ini pun bisa mengubah kondisi yang kita alami sekarang. Dengan demikian ada kesempatan untuk mengubah seseorang. Adalah benar bahwa kita tidak bisa mengubah, membatalkan kamma yang sedang berbuah, sehingga kita perlu menunggu kekuatan kamma buruk itu habis, tapi kita tidak pernah tahu (kecuali arahat) secara tepat kapan habisnya. Oleh karena itu mengumandangkan terus-menerus ”ayat-ayat” cinta Dhamma adalah hal yang perlu dilakukan. Dan tidak perlu terlebih dulu menjadi seorang Buddha untuk mengubah pandangan keliru seseorang (setidaknya ini yang pernah saya alami).