Aliran Maitreya

Started by El Sol, 27 March 2008, 11:45:13 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: Rina Hong on 17 June 2008, 04:45:59 PM
Quote from: El Sol on 17 June 2008, 03:58:09 PM
Quote from: ryu on 17 June 2008, 03:56:26 PM
Nah lho suhu dah mao ambil tindakan :)) Sol lo mao GRP , dateng aje ke thread aye :))
gk..

gw mao BRP gw ditransfer ke Effendi..sang Pahlawan kita rela menerima katane..



Ibarat Karma buruk kamu kesasar ke tetangga sebelah ya sol  :P

Juga kamma baik. (bisa melihat & belajar banyak hal.)

Effendy

Quote from: Rina Hong on 17 June 2008, 04:45:59 PM
Quote from: El Sol on 17 June 2008, 03:58:09 PM
Quote from: ryu on 17 June 2008, 03:56:26 PM
Nah lho suhu dah mao ambil tindakan :)) Sol lo mao GRP , dateng aje ke thread aye :))
gk..

gw mao BRP gw ditransfer ke Effendi..sang Pahlawan kita rela menerima katane..



Ibarat Karma buruk kamu kesasar ke tetangga sebelah ya sol  :P

Emang bisa kesasar???
Mungkinkah, kita yang menanam pohon mangga, kemudian tetangga yang mengambil dan menikmatinya???
Hidup ini adalah Belajar, maka belajarlah dari kehidupan

nyanadhana

mungkin aja, kan ada tangan-tangan jahiliyah yang metik buahnya trus habis makan sampahnya dibuang ke pekarangan kita.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Rina Hong

Quote from: Kainyn_Kutho on 17 June 2008, 04:49:42 PM
Quote from: Rina Hong on 17 June 2008, 04:45:59 PM
Quote from: El Sol on 17 June 2008, 03:58:09 PM
Quote from: ryu on 17 June 2008, 03:56:26 PM
Nah lho suhu dah mao ambil tindakan :)) Sol lo mao GRP , dateng aje ke thread aye :))
gk..

gw mao BRP gw ditransfer ke Effendi..sang Pahlawan kita rela menerima katane..



Ibarat Karma buruk kamu kesasar ke tetangga sebelah ya sol  :P

Juga kamma baik. (bisa melihat & belajar banyak hal.)

tadi elsol kan bilang BRP bukan GRP maka w ibaratkan karma buruk
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

K.K.

Quote from: Rina Hong on 17 June 2008, 04:56:08 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 17 June 2008, 04:49:42 PM
Quote from: Rina Hong on 17 June 2008, 04:45:59 PM
Quote from: El Sol on 17 June 2008, 03:58:09 PM
Quote from: ryu on 17 June 2008, 03:56:26 PM
Nah lho suhu dah mao ambil tindakan :)) Sol lo mao GRP , dateng aje ke thread aye :))
gk..

gw mao BRP gw ditransfer ke Effendi..sang Pahlawan kita rela menerima katane..



Ibarat Karma buruk kamu kesasar ke tetangga sebelah ya sol  :P

Juga kamma baik. (bisa melihat & belajar banyak hal.)

tadi elsol kan bilang BRP bukan GRP maka w ibaratkan karma buruk


Rina Hong,

OOOH... salah tangkep! Sori! :)

Rina Hong

 
Quote from: Kainyn_Kutho on 17 June 2008, 04:59:04 PM

Rina Hong,

OOOH... salah tangkep! Sori! :)

:)) :)) :)) ... daku kerjar kau kutangkap
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Kokuzo

Quote from: Kainyn_Kutho on 17 June 2008, 02:42:18 PM
Kokuzo,

Saya ngerti kok maksudnya. Tapi tetap tidak usah khawatir. Kalo di Tipitaka Pali nanti bahkan akan ada keturunan dari Sangha Buddha yang korup, bahkan bhikkhu2nya berumah tangga. Jadi kalo emang menurut kamu dhamma akan disalah mengerti, ya memang begitu. Mengapa saya katakan "tidak usah khawatir"? Karena seperti kamu (dan mungkin juga aliran Yi Kuan Tao) katakan, semua ada ikatan kamma. Jika memang seseorang kamma baiknya berbuah untuk menemukan satu ajaran yang benar-benar "benar", maka berapa banyak aliran lain pun tidak bisa menghalanginya. Sebaliknya kalo emang blom 'kamma'-nya untuk mengerti, maka tetap aja dia akan berpindah. Itulah kita lihat mengapa banyak orang bisa berpindah dari satu ajaran ke lainnya.

apakah kita hanya bisa pasrah kepada karma?
bukan hanya untuk mengerti, mereka bahkan tidak punya karma bertemu ajaran Sang Buddha. Apa salahnya kita doba pertemukan, mau ngerti mau ngga, mau diterima mau ngga, baru diserahin ke diri n 'kamma' masing2. Tapi at least, kita coba 'buka jalan' dulu...
Kalo didiemin aja kesannya egois... Ah yang penting gw udah ngecap dhamma dari sang Buddha, mereka yang belum, ah memang belum karmanya... Kalo terus2an dibiarin, kapan mereka bisa nemu 'kamma' itu? Apakah bisa muncul sendirinya, dan tiba2 di kehidupan kesekian 'berjodoh' ma agama buddha? Bukannya dari pandangan salah sekarang, nantinya malah semakin terjerumus n semakin jauh dari BuddhaDharma?

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Quotebukan hanya untuk mengerti, mereka bahkan tidak punya karma bertemu ajaran Sang Buddha. Apa salahnya kita doba pertemukan, mau ngerti mau ngga, mau diterima mau ngga, baru diserahin ke diri n 'kamma' masing2. Tapi at least, kita coba 'buka jalan' dulu...

betul. saya tidak percaya "kebetulan", melainkan adanya sebab akibat.
karena ada sebabnya maka mereka bisa bersimpangan dengan Buddhisme, bukan hanya suatu kebetulan.
dan bukan tidak mungkin karena bersimpangan ini mereka akhirnya bisa mengerti Dhamma.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

ryu

Ujung2nya dah diatur sm Lao Mu :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

nyanadhana

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

ryu

bwakakakakak beneran Tuhan kita sigap neh, langsung menghapus dosa umatnya (lirik Nyana yang buat ulah) =)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Memang karma bisa diubah, tetapi juga tidak bisa dipaksakan selalu seperti yang kita mau.
Dan memang juga tidak ada yang namanya 'kebetulan'. Maka seseorang bisa 'memegang' teguh suatu ajaran karena suatu sebab. Sedangkan di sisi lain, seperti El Sol, misalnya, bisa melepaskan dan memegang ajaran baru juga adalah karena suatu sebab lainnya. Tidak bisa dipaksakan.

Menurut saya, yang boleh kita lakukan adalah dengan pembinaan di dalam (biar umat sendiri tahu yang mana dhamma dan bukan dhamma), bukan teralihkan oleh yang di luar (intern orang lain).

Effendy

Quote from: nyanadhana on 17 June 2008, 04:52:06 PM
mungkin aja, kan ada tangan-tangan jahiliyah yang metik buahnya trus habis makan sampahnya dibuang ke pekarangan kita.

Kalau ada tetangga yang demikian, ada beberapa sebab juga....
1. Mungkin tetangga itu melihat bahwa mangga tersebut telah matang, kalau tidak dipetik, nanti busuk...
2. Tetangga sangat kelaparan, sehingga membutuhkan mangga tersebut, kan tidak salahkan kalau kita berderma untuk tetangga kita, kalau dia sangat membutuhkan mangga kita...
3. Kalau kulitnya dibuang ke tempat kita, mungkin saja tetangga tersebut melihat mangga kita kurang pupuk, kulit mangga tersebut bisa digunakan sebagai pupuk juga untuk pohon mangga tersebut...

Think positively, and you'll live happily

_/\_  _/\_  _/\_
Hidup ini adalah Belajar, maka belajarlah dari kehidupan

Kokuzo

Quote from: Kainyn_Kutho on 17 June 2008, 06:24:56 PM
Menurut saya, yang boleh kita lakukan adalah dengan pembinaan di dalam (biar umat sendiri tahu yang mana dhamma dan bukan dhamma), bukan teralihkan oleh yang di luar (intern orang lain).

gimana dia bisa belajar membedakan 'mana yang dhamma' dan 'mana yang bukan dhamma' kalo dia gak pernah kenal dengan 'dhamma'? Dan sekali lagi gw bilang, dalam kondisi agama 'beriman' gini, sangat sangat kecil keberanian mereka buat keluar dari garis batas keimanan mereka dan mempertanyakan kebenaran 'tuhan' mereka, sehingga mereka ga akan punya kesempatan mencari...

nyanadhana

Think positively, and you'll live happily

tipikal orang sales yang susah diajak berbicara dan berdebat. selalu berpikir positif tidak akan selalu membawa manfaat lebih baik kamu mengatakan berpikirlah bijaksana, karena negatif dan positif juga merupakan satu kekuatan yang bisa digunakan untuk kebaikan atau keburukan, think wise not positive.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.