Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.

Started by bond, 08 June 2009, 01:34:35 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

bond

 Untuk mengimbangi pertanyaan2 di thread Mahayana untuk memenuhi azas keadilan ;D

Mudah2an membantu silakan dimulai kalo ada yg mau tanya, diskusi ini tidak ditujukan untuk menjatuhkan antar aliran.

silakan dimulai.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

K.K.

Nah, ini baru fair. ;D

Begini, beberapa pihak 'kan sering klaim bahwa Theravada yang paling 'asli' dan sebagainya, tapi kita lihat dari Tipitaka Pali saja banyak catatan meragukan, misalnya di thread sebelah tercatat 2 kisah Bahiya yang berbeda di mana salah satunya seharusnya salah. Gimana pihak Theravadin yang mengklaim Tipitaka paling asli dan benar menanggapinya?


naviscope

gitu donk
biar adil

jgn kita2 j melulu diserang... hehehe...

mantap TS-nya

plus 1 ah...

karena gw yang keduaX, yang pertamaX, gw plus 1 juga  ^-^
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

markosprawira

Nama Kassapa pun tidak hanya 1 orang melainkan ada beberapa, bukan tidak mungkin nama Bahiya pun tidak hanya 1 orang saja

ketimbang mempermasalahkan sahih tidaknya, pun tidak ada yg bisa melacak kebenaran sampai tahun 543 SM, cobalah utk mempraktekkan dulu karena seperti yg diketahui bhw Bahiya sutta baik yg di Udana maupun SN, sebenarnya tidak bertentangan

berikut beberapa pernyataan yg sudah menjelaskan :

Quote from: Lily W on 08 May 2009, 01:25:42 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 08 May 2009, 09:24:17 AM
Bedanya adalah kalau dalam versi Udana, tuntunan kepada Bahiya tidak dimulai dengan pendahuluan mengenai moralitas (sila), dan bimbingan Satipatthana-nya adalah mengenai Salayatana (enam landasan indriah), bukan panca khanda.

Dalam versi Udana (dan Dhammapada Atthakatha) dijelaskan juga bagaimana Bahiya bisa bertemu dengan Buddha, juga diceritakan tentang kematian Bahiya tidak lama setelah mendengar khotbah itu karena diseruduk sapi ngamuk.

Kalo dalam Abhidhamma...

Salayatana terdiri dari :
1. Cakkhu (mata)
2. Sota (telinga)
3. Ghana (hidung)
4. Jivha (lidah)
5. Kaya (Jasmani)
6. Mano (pikiran)

No. 1-5 = Rupa
No. 6 = Nama (batin)

Jadi salayatana juga terdiri dari Nama dan Rupa....seperti Pancakkhandha yg terdiri dari Nama dan Rupa.

_/\_ :lotus:


Dan sy sendiri jadi bingung, apa yg dimaksud dengan :
Quote from: naviscope on 08 June 2009, 02:22:28 PM
gitu donk
biar adil

jgn kita2 j melulu diserang... hehehe...

apakah Buddha mengajarkan bhw karena ada org yg "menyerang", lalu harus membalas dengan "menyerang" juga?

sangat disayangkan jika memang buddhist harus ribut2 hanya karena "merek"

sorry jika ada pihak yg merasa "diserang"

Arale

Hiiiii,

Ada perbedaan tidak Theravada Sri Lanka, Burma dan Thailand?
"N'cha"

K.K.

Ya, biarpun secara isi ga bertentangan, sudah pasti salah satu sutta tersebut salah secara kutipan dan tulisan.
Jadi bagaimana sikap umat Theravada terhadap kenyataan ini?


Indra

Quote from: Kainyn_Kutho on 08 June 2009, 04:31:45 PM
Ya, biarpun secara isi ga bertentangan, sudah pasti salah satu sutta tersebut salah secara kutipan dan tulisan.
Jadi bagaimana sikap umat Theravada terhadap kenyataan ini?



bisa dijelaskan bro? bagian mana yg bro curigai sbg "salah kutip/tulis" itu?
dugaan saya adalah sutta itu ditujukan kepada orang yg berbeda (kebetulan bernama sama), di tempat dan kondisi yang berbeda

Arale

Bang Kutho, kalau beda urang dan cuma sama nama artinya biasa saja, bukan?
"N'cha"

naviscope

satu pertanyaan dari saya

no offense loh


bagaimanakah pandangan theravada terhadap yang diluar dari theravada ?
apakah adalah salah dan tidak benar dengan kata lain sesat?


_/\_
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Arale

"N'cha"

bond

Quoteby kainyn
Pertentangan dalam hal ajaran sih, sepertinya tidak ada. Tapi kalo dari sudut pandang kisahnya, sungguh beda jauh. Misalnya setelah itu Bahiya dikatakan mengasingkan diri dan mencapai Arahatta, sementara dalam kisah lainnya, Bahiya mencapai Arahatta di tempat itu juga, bahkan sebelum Buddha mengajarkan sampai selesai. Itu sebabnya Bahiya dinyatakan (dalam Anguttara Nikaya) sebagai yang tercepat dalam mendapat pengetahuan (khippābhiññānam).

Sudah dijelasin sendiri  ;D

Yg warna biru itu abis mencapai arhata lsg diseruduk sapi, yg satu lagi kagak jadi jelas orangnya beda.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

bond

Quote from: naviscope on 08 June 2009, 04:47:36 PM
satu pertanyaan dari saya

no offense loh


bagaimanakah pandangan theravada terhadap yang diluar dari theravada ?
apakah adalah salah dan tidak benar dengan kata lain sesat?


_/\_

melihatnya dengan Sabbe satta bhavantu sukhitata.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Indra

Quote from: naviscope on 08 June 2009, 04:47:36 PM
satu pertanyaan dari saya

no offense loh


bagaimanakah pandangan theravada terhadap yang diluar dari theravada ?
apakah adalah salah dan tidak benar dengan kata lain sesat?


_/\_

bahkan jika ada member yg menjawab apakah itu bisa mewakili pandangan theravada? siapakah di sini yg berani mewakili theravada? jadi INVALID QUESTION

hatRed

^-^

ternyata ada juga thread ini...

"Akhirnya datang juga"

kalo gitu pertanyaan kritis dari saya deh....

Apakah dalam Theravada, altar dan patung dimaklumi ?

Apakah altar dan patung diharuskan?

Bisakah melakukan puja tanpa altar dan patung?
i'm just a mammal with troubled soul



arya_bodhi

ini pertanyaan dari om2 banyak bener... satu2 donk... yang mana mesti dijawabbb...