sangat bermanfaat sekali bro, apalagi kata2 :
Pada saat menyadari Nibbana, seseorang dapat memahami makna/arti "sadar akan kesunyataan".
Pada saat menyadari Nibbana, seseorang dapat memahami makna/arti "sadar akan kesunyataan".
This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
Show posts Menu
Quote from: No Pain No Gain on 04 November 2010, 12:53:51 PM
menurut info forum sebelah katanya sayalay dipankara menyebut dirinya dulu pernah hidup wkt jaman buddha gautama ada, sebagai rusa yang hadir saat buddha sedang membabarkan dhamma
trus ada lag:
gak tau mana yang bener...sori oot
Quote from: mettiko on 11 August 2010, 11:07:37 AM
so buat bro & sis percaya amulets atau tidak itu ga ad maslah.. sah - sah aj..
ingat setiap manusia ada masalah kebanyakkan mencari solusinya ke AGAMA. dan agama harus mampu memberikan solusi setidaknya ketenangan jika tidak orang tersebut akan beralih agama, karena AGAMA adalh perlindungan bagi manusia bgitulah opini publik, maka orang yang g beragama di Indonesia dikatakan masuk Neraka....haa haa haa
Quote from: wiithink on 28 August 2010, 09:28:59 PM
ndak bisa jawab, soalnya ndak pernah narik narik orang..
biasanya di ikutin aja kalo gw ke vihara
Quote from: kamala on 18 August 2010, 09:19:03 AM
bagaimana kalo pemberi ajaran yang salah tersebut adalah seorang pandita atau malah seorang anggota sangha ?
apakah beda hasil kamma-nya ?
Quote from: kamala on 18 August 2010, 10:18:34 AMQuote from: Indra on 18 August 2010, 09:23:18 AMmungkinkah sama mengingat bahwasannya seorang pandita dan atau anggota sangha lebih bisa menyesatkan kalo bisa dibilang seperti itu karena titel yang tersemat pada merekaQuote from: kamala on 18 August 2010, 09:19:03 AM
bagaimana kalo pemberi ajaran yang salah tersebut adalah seorang pandita atau malah seorang anggota sangha ?
apakah beda hasil kamma-nya ?
pandangan salah, kehendak salah, ucapan salah, perbuatan salah, dst tidak memandang siapa pelakunya, tapi dari salahnya itu
seperti contohnya yang lagi rame ramenya ini anggota yang telah salah menempuh jalan mengikutinya katanya telah mencapai 5 juta orang berarti karmanya lebih berat
atau berat karmanya tetap sama tetapi karena banyak yang mengikutinya maka berat karmanya jadi berlipat2 ?
sory kalo pertanyaan wa aneh
Quote from: hendrako on 06 August 2010, 12:52:40 AM
Nibbana apakah bukan berarti padam?
Kalau dihubungkan dengan kata nihil mungkin berarti nihil dari nafsu atau padam dari nafsu?
Jadi Nibbana bukan pandangan nihil dalam arti tidak ada apa2 samasekali melainkan padam dari nafsu yang sebelumnya ada.
Entah lagi kalo tentang Parinibbana, padam total? Sekali lagi mungkin bukan dalam arti tidak ada apa2 dari awalnya melainkan berhentinya tumimbal lahir, kelihatannya sama dengan tidak ada apa2 samasekali, tetapi yang jelas sangat berbeda dengan pandangan nihilisme yang memandang bahwa tidak ada apa2 samasekali sejak awalnya.
Quote from: Virya on 08 August 2010, 12:02:59 AM
Sang Buddha bersabda: "Ketika tersentuh oleh kondisi duniawi, pikiran seorang Arahat tidak pernah terpengaruhi."
Quote from: williamhalim on 21 August 2010, 02:29:47 PMQuote from: pannadevi on 20 August 2010, 04:45:23 PMQuote from: Kainyn_Kutho on 20 August 2010, 04:33:57 PMQuote from: williamhalim on 20 August 2010, 03:26:03 PMBerarti kalau menurut Bro Willi, tidak ada perumahtangga yang mencapai Arahatta tanpa menjadi petapa terlebih dahulu?
[...]
Menurut saya pribadi: TIDAK MUNGKIN untuk 'melepaskan belenggu kerumahtanggaan' sementara kita masih tinggal secara fisik dengan keluarga kita. Kondisi yg paling pas adalah menjadi seorang Bhikkhu atau seorang petapa.
::
yang dimaksud bro Will adalah jika disaat sekarang, bukan membahas raja suddhodana, benarkah bro will?
Ya, Samaneri Pannadevi.
Saya membandingkan dengan kondisi sekarang.
Untuk kasus Raja Suddhodana, penjelasannya mungkin: Beliau mungkin saja sudah menempuh perjuangan yg panjang pada kehidupan2 yg lampau dan ceramah Sang Buddha hanya pengkondisi akhir untuk menyempurnakannya.
::
Quote from: muising on 09 August 2010, 03:12:28 PM
halo sis maya,
kalo kirim ke batam kena biaya berapa? dan kalo biaya ganti cetek bukunya brp?
Anumodana
QuoteNamo buddhaya,
Rekan sedharma, ternyata banyak sekali teman-teman yang ingin menanyakan mengenai buku abhidhammatthasangahaSemoga semua dapat mendapatkan manfaat dari buku ini,
Sehubungan banyaknya pertanyaannya mengenai buku ini. Maya jawab sekalian aja ya. Buku ini tidak dijual hanya dikenakan biaya selayaknya untuk pengganti ongkos cetak dan akan saya berikan kwitansi penerimaan dana dari Vihara Padumuttara. kebetulan untuk Buku Abhidhmmathasangaha edisi terbaru 2008 emang tinggal beberapa buku lagi tebalnya 627 halaman dan hard cover. Lumayan berat juga. Setelah habis Vihara Padamuttara Tangerang pasti akan cetak lagi tapi nggak tahu kapan, Harus tanya ketua lagi.
Untuk rekan yg di luar kota, Jika minta dikirim, ongkos kirim akan ditanggung oleh Penerima. Jadi sebelum dikirimkan akan saya info terlebih dahulu berapa perkiraan ongkos kirimnya. jika setuju boleh transfer dana ke BCA Saya ; BCA 3981359389 AMAYATI.
Untuk rekan yg di Jakarta dapat hubungi maya langsung dan ambil bukunya (Confirm terlebih dulu takut kecewa jika sudah jauh2 bukunya kebetulan habis) dan dana penggantian ongkos cetak sekalian dikasihkan kwitansi & bukunya di alamat berikut:
Maya
PT.Harvest technology
Blue Dot Center Blok E lt.2
Jl. Gelong Baru Utara No. 5-8
Jakarta 11440
telp :021-56949366
HP : 021-93632586
Demikianlah saya berikan jawaban yg sama untuk semua rekan-rekan sedharma yang kebetulan pagi ini banyak sekali yg terkirimkan ke Hp saya (kebetulan juga Hp saya 0888-181-5894 ini kayaknya perlu nganti bateray baru. maaf ya , jadi saya nggak bisa menjawab SMS satu per satu.
Mettacitena,
Maya
