Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Meditasi => Topic started by: fabian c on 15 February 2009, 12:47:08 AM

Title: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 15 February 2009, 12:47:08 AM
Dalam kehidupan ini banyak yang tidak kita duga tetapi dapat kita alami,

Dalam meditasi samatha tidak terlepas dari Nimitta yang merupakan pantulan batin kita sendiri yang nampak bermanifestasi dalam bentuk cahaya. Dalam salah satu sutta Sang Buddha bersabda bahwa kesadaran itu bercahaya, dan memang pada praktek meditasi yang sesungguhnya cahaya bisa muncul sangat terang, bagaikan cahaya las listrik.

Tetapi pada malam hari nimitta yang muncul lain lagi, ada yang melihat sarang laba-laba, roda pedati dan dalam kasus yang saya alami, nimitta yang timbul tidak tertulis di Visuddhi Magga, yaitu bola metal warna hitam yang dipolis mengkilap dan di beberapa tempat menyala terbakar. yang aneh dari patibhaga yang saya alami yaitu patibhaga nimittanya tiga dimensi sedangkan umumnya teman-teman meditator yang lain patibhaga nimittanya dua dimensi. Demikian juga dengan nimitta yang lain.

Sebenarnya yang menyebabkan nimitta bercahaya adalah ketenangan batin dan jasmani serta absennya batin dari aktivitas, pada latihan lebih lanjut dengan bertambah kuatnya konsentrasi maka nimitta akan terang sendirinya hanya dengan menenangkan batin tanpa harus memperhatikan napas, cukup memperhatikan nimitta tersebut.

ehipassiko.....

semoga kita selalu maju dalam Dhamma

sukhi hotu
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Hendra Susanto on 15 February 2009, 09:14:28 AM
semakin mendalam, cahaya sangat terang seperti disenter lgsg ke mata nongol kemudian mao dialihkan ke sana malah gelap lagi lenyap, gmn caranya?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Nevada on 15 February 2009, 10:30:54 PM
[at] Mr. Haa

Mungkin belum cukup fokus. Jadi ketika hendak dialihkan, ternyata fokus malah terbelah.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 16 February 2009, 07:26:05 PM
Quote from: Hendra Susanto on 15 February 2009, 09:14:28 AM
semakin mendalam, cahaya sangat terang seperti disenter lgsg ke mata nongol kemudian mao dialihkan ke sana malah gelap lagi lenyap, gmn caranya?


Boleh tahu nggak saudara hendra, warna cahayanya apa? sebenarnya bila cahaya seperti itu muncul jangan langsung dilihat, tapi diamkan dahulu, tetap perhatikan napas, setelah cahaya tersebut diam di tempat (tidak berpindah-pindah) dan terang sekali seperti cahaya las listrik, baru pindahkan perhatian ke pusat cahaya sepenuhnya, lupakan napas. lalu perhatikan pusat lingkaran cahaya, dan jangan perhatikan pinggirnya.

Usahakan batin lebih tenang lagi, dan bersikap menerima apapun yang terjadi (bahasa jawanya nerimo).

Semoga keterangan ini dapat membantu saudara Hendra.

sukhi hotu

Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Hendra Susanto on 16 February 2009, 10:00:15 PM
Quote from: fabian c on 16 February 2009, 07:26:05 PM
Quote from: Hendra Susanto on 15 February 2009, 09:14:28 AM
semakin mendalam, cahaya sangat terang seperti disenter lgsg ke mata nongol kemudian mao dialihkan ke sana malah gelap lagi lenyap, gmn caranya?


Boleh tahu nggak saudara hendra, warna cahayanya apa? sebenarnya bila cahaya seperti itu muncul jangan langsung dilihat, tapi diamkan dahulu, tetap perhatikan napas, setelah cahaya tersebut diam di tempat (tidak berpindah-pindah) dan terang sekali seperti cahaya las listrik, baru pindahkan perhatian ke pusat cahaya sepenuhnya, lupakan napas. lalu perhatikan pusat lingkaran cahaya, dan jangan perhatikan pinggirnya.

Usahakan batin lebih tenang lagi, dan bersikap menerima apapun yang terjadi (bahasa jawanya nerimo).

Semoga keterangan ini dapat membantu saudara Hendra.

sukhi hotu



warnanya putih ko saudara fabian ;D pernah suatu kali cahaya teraaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnngggggggggg banget, sampe aku melengos karena terlalu silo...

Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Indra on 16 February 2009, 10:08:39 PM
Quote from: Hendra Susanto on 16 February 2009, 10:00:15 PM
warnanya putih ko saudara fabian ;D pernah suatu kali cahaya teraaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnngggggggggg banget, sampe aku melengos karena terlalu silo...

Apakah meditasinya siang atau malam? di dalam atau diluar ruangan? posisi duduk mendongak atau gak? kalau jawabannya Siang, di luar, dan mendongak, berarti MATAHARI :))
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Hendra Susanto on 16 February 2009, 10:09:52 PM
:)) gw 'sholat' selalu jem 12 malem om
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 16 February 2009, 10:16:53 PM
Quote from: Hendra Susanto on 16 February 2009, 10:00:15 PM
Quote from: fabian c on 16 February 2009, 07:26:05 PM
Quote from: Hendra Susanto on 15 February 2009, 09:14:28 AM
semakin mendalam, cahaya sangat terang seperti disenter lgsg ke mata nongol kemudian mao dialihkan ke sana malah gelap lagi lenyap, gmn caranya?


Boleh tahu nggak saudara hendra, warna cahayanya apa? sebenarnya bila cahaya seperti itu muncul jangan langsung dilihat, tapi diamkan dahulu, tetap perhatikan napas, setelah cahaya tersebut diam di tempat (tidak berpindah-pindah) dan terang sekali seperti cahaya las listrik, baru pindahkan perhatian ke pusat cahaya sepenuhnya, lupakan napas. lalu perhatikan pusat lingkaran cahaya, dan jangan perhatikan pinggirnya.

Usahakan batin lebih tenang lagi, dan bersikap menerima apapun yang terjadi (bahasa jawanya nerimo).

Semoga keterangan ini dapat membantu saudara Hendra.

sukhi hotu



warnanya putih ko saudara fabian ;D pernah suatu kali cahaya teraaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnngggggggggg banget, sampe aku melengos karena terlalu silo...



Saudara Hendra yang baik,
Itu namanya patibhaga nimitta, bagus sekali bila demikian terang, memang bila telah terang sekali cahayanya seperti cahaya las listrik kan? Lain kali bila mengalami hal yang sama jangan terburu-buru, melihat, perhatikan terus napas dan usahakan batin lebih tenang lagi karena goncangan batin / agitasi dapat menyebabkan nimittanya berubah (bergerak atau meredup), nanti apabila cahayanya telah stabil (tidak berpindah-pindah dan telah mantap) maka baru tinggalkan napas dan sepenuhnya memperhatikan nimitta tersebut.

Perhatikan pada titik pusat nimitta dan jangan menganalisa, dengan sikap batin menerima apapun yang terjadi. Tanpa goncangan, tanpa agitasi.

semoga keterangan ini membantu.

sukhi hotu,

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 16 February 2009, 10:18:41 PM
Quote from: Indra on 16 February 2009, 10:08:39 PM
Quote from: Hendra Susanto on 16 February 2009, 10:00:15 PM
warnanya putih ko saudara fabian ;D pernah suatu kali cahaya teraaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnngggggggggg banget, sampe aku melengos karena terlalu silo...

Apakah meditasinya siang atau malam? di dalam atau diluar ruangan? posisi duduk mendongak atau gak? kalau jawabannya Siang, di luar, dan mendongak, berarti MATAHARI :))

Apalagi kalau buka mata jelas silau kan?   ;D
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Hendra Susanto on 16 February 2009, 10:26:11 PM
makasih ko saudara fabian  ^:)^ ^:)^

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 16 February 2009, 10:32:31 PM
Quote from: Hendra Susanto on 16 February 2009, 10:26:11 PM
makasih ko saudara fabian  ^:)^ ^:)^

_/\_

sama sama ko saudara Haaa.....   :)

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 16 February 2009, 10:51:02 PM
Terima kasih jug ko saudara bos om bro fabian dan ko saudara om bos bro hendra
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Indra on 16 February 2009, 10:53:25 PM
Ko saudara bos thera om Sumedho jadi ikut2an gilak
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: ENCARTA on 16 February 2009, 11:01:59 PM
namanya juga saudara kembar yah :))
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: g.citra on 16 February 2009, 11:37:33 PM
ko saudara bos om bro ??
Ko saudara bos thera om??

maksudnya apa yak?? koq titelnya bisa kayak gitu... sekolahan mana yak yg ngeluarin?? =))
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Hendra Susanto on 16 February 2009, 11:43:34 PM
Quote from: g.citra on 16 February 2009, 11:37:33 PM
ko saudara bos om bro ??
Ko saudara bos thera om??

maksudnya apa yak?? koq titelnya bisa kayak gitu... sekolahan mana yak yg ngeluarin?? =))

itu gelar  :P
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Adhitthana on 17 February 2009, 12:30:49 AM
Enak yaaak ...... meditasi bisa sampe liat sinar terang (Ngiri mode On  :)))
kalo meditasi bisa liat sinat terang apa artinya yaak ??

sy meditasi hanya pernah merasakan duduk seperti terbang dan kadang2 kepala membesar ato sebaliknya
masih kecil (mungkin masih belom sekolah) sering melihat sinar seperti kembang api
dari bulatan yg kecil2 sampe membesar, seterusnya sampe membuat lingkaran bulat dan menetap, sinar itu kadang berwarna-warni
pernah bertanya sama mama, kata mama itu hanya angin  ::)  ;D

kenapa bisa ingat sampe sekarang? padahal mungkin waktu itu umur 5 - 7 tahun
mungkin karena gw suka akan fenomena itu, biasa khan ketika kita masih kecil ada kejadian yg membuat dia trauma ato menyenangkan tentu akan teringat sampe dewasa.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 17 February 2009, 09:36:24 AM
Thanks untuk cerita2 pengalamannya ko fabian.;D
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: William_phang on 17 February 2009, 10:26:49 AM
mau nanya juga mumpung banyak expert disini...

tadi pagi meditasi selama kurang lebih 1.5 jam dengan mengamati napas... pada saat awal2 mgkn sekitar 10 menit sudah mulai timbul cahaya-cahaya terang.... terus makin terang tapi selalu berubah.... tetapi makin lama kabur dan gelap...krn saya merasa konsentrasi saya juga berkurang denga hadirnya banyak dialog bathin.... setelah itu agak lama untuk meningkatkan konsentrasi saya mulai dengan cara berhitung 1 - 8....dan setelah berjuang cukup lama...mgkn bisa 1 jam muncul cahaya yang sangat terang...tetapi bathin tidak tenang krn seolah-olah kaget... selama didalam proses menenangkan bathin dan mengamati napas....cahaya terang tersebut masih ada tetapi makin memudar dan berubah warna menjadi warna keemasan dan ini berlangsung cukup lama...setelah bathin tenang cahaya tersebut hilang... dan saya coba konsentrasi lagi...sudah tidak muncul2 lagi...tetapi bathin ini jadi sangat sadar sehingga dengan gampang sekali mengamati napas...

pertanyaan saya adalah bagaimana mengatur bathin agar tidak kaget pada saat cahaya yang sangat terang tersebut muncul??...saya sering sampai tahap ini dan tidak bisa maju2.....

Anumodana atas guidenya
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 17 February 2009, 11:38:46 AM
*sok expert*
cuek :) maju terus sama objek, cuek aja ama yg laen, jgn mengharapkan.  ~o)

semakin mengharapkan dan mencari sensasinya, semakin jauh deh
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 17 February 2009, 11:42:22 AM
Quote from: Virya on 17 February 2009, 12:30:49 AM
Enak yaaak ...... meditasi bisa sampe liat sinar terang (Ngiri mode On  :)))
kalo meditasi bisa liat sinat terang apa artinya yaak ??

sy meditasi hanya pernah merasakan duduk seperti terbang dan kadang2 kepala membesar ato sebaliknya
masih kecil (mungkin masih belom sekolah) sering melihat sinar seperti kembang api
dari bulatan yg kecil2 sampe membesar, seterusnya sampe membuat lingkaran bulat dan menetap, sinar itu kadang berwarna-warni
pernah bertanya sama mama, kata mama itu hanya angin  ::)  ;D

kenapa bisa ingat sampe sekarang? padahal mungkin waktu itu umur 5 - 7 tahun
mungkin karena gw suka akan fenomena itu, biasa khan ketika kita masih kecil ada kejadian yg membuat dia trauma ato menyenangkan tentu akan teringat sampe dewasa.


Saudara Virya yang baik,

Sebenarnya nimitta muncul bersamaan dengan ketenangan dan kebersihan batin, waktu masih kecil kecil kan batinnya relatif lebih bersih? seperti komputer yang baru di reset..   :)

Pengalaman itu menunjukkan saudara Virya memiliki parami untuk dapat bermeditasi dengan baik, kembangkan dong....

jangan sia-siakan kehidupan ini....

semoga saudara Virya tetap maju dalam perkembangan batin

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 17 February 2009, 11:43:52 AM
Quote from: bond on 17 February 2009, 09:36:24 AM
Thanks untuk cerita2 pengalamannya ko fabian.;D

sama-sama bro Bond...

:)   _/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 17 February 2009, 11:51:48 AM
Quote from: william_phang on 17 February 2009, 10:26:49 AM
mau nanya juga mumpung banyak expert disini...

tadi pagi meditasi selama kurang lebih 1.5 jam dengan mengamati napas... pada saat awal2 mgkn sekitar 10 menit sudah mulai timbul cahaya-cahaya terang.... terus makin terang tapi selalu berubah.... tetapi makin lama kabur dan gelap...krn saya merasa konsentrasi saya juga berkurang denga hadirnya banyak dialog bathin.... setelah itu agak lama untuk meningkatkan konsentrasi saya mulai dengan cara berhitung 1 - 8....dan setelah berjuang cukup lama...mgkn bisa 1 jam muncul cahaya yang sangat terang...tetapi bathin tidak tenang krn seolah-olah kaget... selama didalam proses menenangkan bathin dan mengamati napas....cahaya terang tersebut masih ada tetapi makin memudar dan berubah warna menjadi warna keemasan dan ini berlangsung cukup lama...setelah bathin tenang cahaya tersebut hilang... dan saya coba konsentrasi lagi...sudah tidak muncul2 lagi...tetapi bathin ini jadi sangat sadar sehingga dengan gampang sekali mengamati napas...

pertanyaan saya adalah bagaimana mengatur bathin agar tidak kaget pada saat cahaya yang sangat terang tersebut muncul??...saya sering sampai tahap ini dan tidak bisa maju2.....

Anumodana atas guidenya

QuoteInsert Quote
*sok expert*
cuek Smiley maju terus sama objek, cuek aja ama yg laen, jgn mengharapkan.  Coffee

semakin mengharapkan dan mencari sensasinya, semakin jauh deh
Posted on: Today at 10:26:49 AM
Posted by: william_phang

Apa yang dikemukakan oleh bro Sumedho benar, sebagai tambahan sebelum konsentrasi dan ketenangan batin menjadi mantap (cerminannya adalah nimitta yang cahaya tetap dan diam di tempat) jangan diperhatikan nimittanya terus perhatikan napas. Hanya setelah nimitta stabil (yaitu cahaya nimitta tetap dan nimittanya diam di tempat) Maka kita pindahkan perhatian kita sepenuhnya ke Nimitta dan lupakan napas.
Mungkin nimittanya akan tambah kuat bercahaya seperti cahaya las listrik, seperti yang dialami oleh meditator lain.

Semoga keterangan ini membantu.
sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Hendra Susanto on 17 February 2009, 12:30:57 PM
ko saudara fabian,

nimitta ini pencapaian apa hambatan??
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: William_phang on 17 February 2009, 12:37:58 PM
Anumodana atas penjelasan semuanya
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 17 February 2009, 12:54:02 PM
Quote from: Hendra Susanto on 17 February 2009, 12:30:57 PM
ko saudara fabian,

nimitta ini pencapaian apa hambatan??

Saudara Hendra yang baik,

Dalam Samatha nimittta adalah pencapaian karena, semakin tenang batin maka semakin terang nimittanya.
Sedangkan pada Vipassana metode langsung, nimitta merupakan hambatan (salah satu dari vipassana upakilesa).

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 17 February 2009, 01:34:54 PM
Ko fabian atau teman2 yg ikut retreat yg sudah melihat patibagha nimitta, apakah sempat masuk ke jhana 1? kalau uda bisa diceritakan prosesnya ko..biar nambah2 ilmu he..he
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: dilbert on 17 February 2009, 02:51:57 PM
apakah orang yang buta bisa mengalami nimitta ?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: William_phang on 17 February 2009, 03:10:35 PM
Quote from: dilbert on 17 February 2009, 02:51:57 PM
apakah orang yang buta bisa mengalami nimitta ?

Kurang tau juga nih... cuma nimitta adalah disebabkan oleh kalapa yang dihasilkan oleh pikiran (citta)... seperti penjelasan dibawah ini dari buku Pa Auk Sayadaw - How to make an end of suffering :

==========

If you can concentrate on the whole subtle breath, whether it is long or short, continuously for
more than one hour in every sitting, successively for more than three days, usually the nimitta will
appear. For some meditators, the nimitta appears first. For some other meditators, however, light appears first. You should differentiate the nimitta and light. They are two different things, just like
the sun and sunlight.

Light is everywhere, in every direction surrounding your body. Except the rebirth-linking consciousness,
every consciousness that arises dependent on the heart-base produces many kalapas,
small particles, called mind-produced kalapas. If you analyse those kalapas, you will see at least
eight types of materiality, namely, the earth-element, water-element, fire-element, wind-element,
colour, odour, flavour, and nutritive essence. If the consciousness is a concentrated and powerful
one, the colour it produces is bright. Further, the fire-elements of those kalapas produce many new
kalapas called temperature-produced kalapas, which are spreading not only internally but also externally.
In each of them there is also bright colour, the light. When the concentrated mind is very
strong and powerful, the light spreads very far. When it is less powerful, the light spreads only a
few inches. The colours of mind-produced kalapas are only internal, whereas the colours of temperature-
produced kalapas are both internal and external. The collection of bright colours is the brilliant
light that appears around your body in every direction.

============

kalo dilihat dari penjelasan diatas sih kayaknya orang buta bisa mengalami nimitta... ini cuma opini dari saya aja.... tidak tahu benar ato salah....
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 17 February 2009, 03:15:33 PM
menurut saya tidak.

orang buta yg sejak lahir, tidak mengenal apa itu cahaya, dia tidak akan melihat cahaya dan tidak akan merindukan cahaya dalam pikirannya.











[namun nimitta lain seperti rasa sentuhan atau halus dapat dirasakannya]
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: ENCARTA on 17 February 2009, 03:31:03 PM
boleh tanya sedikit.. untuk apa nimittta atau cahaya bagi si meditasi
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: William_phang on 17 February 2009, 03:34:21 PM
Quote from: ENCARTA on 17 February 2009, 03:31:03 PM
boleh tanya sedikit.. untuk apa nimittta atau cahaya bagi si meditasi

nimitta ini mencerminkan ketenangan bathin dan konsentrasi... jd nimitta ini agar bisa mengembangkan konsentrasi yg lebih tinggi lagi sehingga terjadi absorption....
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: ENCARTA on 17 February 2009, 03:38:47 PM
absorption ?? bos satu lagi ^^
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: William_phang on 17 February 2009, 03:41:26 PM
absorption = pikiran menyatu dengan obyek yaitu nimitta tadi...sehingga terasa diserap kedalam nimitta katanya.... ato mencapai jhana istilahnya....
nah ini perlu nanya ama yg udah pernah alamin nih......saya cuma tau dari bacaan aja...
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 17 February 2009, 04:18:03 PM
Quote from: ENCARTA on 17 February 2009, 03:31:03 PM
boleh tanya sedikit.. untuk apa nimittta atau cahaya bagi si meditasi
bisa utk alat bantu, bisa juga untuk gangguan
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Hendra Susanto on 17 February 2009, 04:24:16 PM
Quote from: Sumedho on 17 February 2009, 04:18:03 PM
Quote from: ENCARTA on 17 February 2009, 03:31:03 PM
boleh tanya sedikit.. untuk apa nimittta atau cahaya bagi si meditasi
bisa utk alat bantu, bisa juga untuk gangguan

QuoteQuote from: Hendra Susanto on Today at 12:30:57 PM
ko saudara fabian,

nimitta ini pencapaian apa hambatan??

Saudara Hendra yang baik,

Dalam Samatha nimittta adalah pencapaian karena, semakin tenang batin maka semakin terang nimittanya.
Sedangkan pada Vipassana metode langsung, nimitta merupakan hambatan (salah satu dari vipassana upakilesa).

sukhi hotu

_/\_

sudah dijelaskan oleh ko saudara fabian
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: dilbert on 17 February 2009, 05:08:32 PM
Quote from: tesla on 17 February 2009, 03:15:33 PM
menurut saya tidak.

orang buta yg sejak lahir, tidak mengenal apa itu cahaya, dia tidak akan melihat cahaya dan tidak akan merindukan cahaya dalam pikirannya.











[namun nimitta lain seperti rasa sentuhan atau halus dapat dirasakannya]

Kalau bukan buta sejak lahir dan sudah pernah mengenal cahaya, tetapi kondisi sekarang mata-nya mengalami kebutaan, apakah ketika meditasi bisa mengalami nimitta yang berupa cahaya ?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Hendra Susanto on 17 February 2009, 05:13:15 PM
kecenderungan nimitta orang lain2 bro...
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 17 February 2009, 05:23:15 PM
Quote from: dilbert on 17 February 2009, 05:08:32 PM
Kalau bukan buta sejak lahir dan sudah pernah mengenal cahaya, tetapi kondisi sekarang mata-nya mengalami kebutaan, apakah ketika meditasi bisa mengalami nimitta yang berupa cahaya ?
mungkin saja
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: dilbert on 17 February 2009, 05:50:54 PM
Quote from: Hendra Susanto on 17 February 2009, 05:13:15 PM
kecenderungan nimitta orang lain2 bro...

nimitta mayoritas adalah nimitta cahaya ? ? ?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 17 February 2009, 08:19:12 PM
Quote from: dilbert on 17 February 2009, 05:50:54 PM
Quote from: Hendra Susanto on 17 February 2009, 05:13:15 PM
kecenderungan nimitta orang lain2 bro...

nimitta mayoritas adalah nimitta cahaya ? ? ?
menurut saya begitu. dari denger2x sharing pengalaman, paling banyak denger yogi yg melihat cahaya2... saya sendiri pun mengalami.
nimitta lain yg umum adalah sensasi tubuh. melayang, nyaman, membesar, berputar2...




dengung (suara) termasuk nimitta bukan yah?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: chingik on 17 February 2009, 08:43:31 PM
Quote from: tesla on 17 February 2009, 08:19:12 PM
Quote from: dilbert on 17 February 2009, 05:50:54 PM
Quote from: Hendra Susanto on 17 February 2009, 05:13:15 PM
kecenderungan nimitta orang lain2 bro...

nimitta mayoritas adalah nimitta cahaya ? ? ?
menurut saya begitu. dari denger2x sharing pengalaman, paling banyak denger yogi yg melihat cahaya2... saya sendiri pun mengalami.
nimitta lain yg umum adalah sensasi tubuh. melayang, nyaman, membesar, berputar2...




dengung (suara) termasuk nimitta bukan yah?

Sekedar tutup mata dan mengejan atau menekan mata sekuatnya2 juga memunculkan nimitta cahaya.  :))
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Adhitthana on 17 February 2009, 11:49:05 PM
Quote from: fabian c on 17 February 2009, 11:42:22 AM
Quote from: Virya on 17 February 2009, 12:30:49 AM
Enak yaaak ...... meditasi bisa sampe liat sinar terang (Ngiri mode On  :)))
kalo meditasi bisa liat sinat terang apa artinya yaak ??

sy meditasi hanya pernah merasakan duduk seperti terbang dan kadang2 kepala membesar ato sebaliknya
masih kecil (mungkin masih belom sekolah) sering melihat sinar seperti kembang api
dari bulatan yg kecil2 sampe membesar, seterusnya sampe membuat lingkaran bulat dan menetap, sinar itu kadang berwarna-warni
pernah bertanya sama mama, kata mama itu hanya angin  ::)  ;D

kenapa bisa ingat sampe sekarang? padahal mungkin waktu itu umur 5 - 7 tahun
mungkin karena gw suka akan fenomena itu, biasa khan ketika kita masih kecil ada kejadian yg membuat dia trauma ato menyenangkan tentu akan teringat sampe dewasa.


Saudara Virya yang baik,

Sebenarnya nimitta muncul bersamaan dengan ketenangan dan kebersihan batin, waktu masih kecil kecil kan batinnya relatif lebih bersih? seperti komputer yang baru di reset..   :)

Pengalaman itu menunjukkan saudara Virya memiliki parami untuk dapat bermeditasi dengan baik, kembangkan dong....

jangan sia-siakan kehidupan ini....

semoga saudara Virya tetap maju dalam perkembangan batin

sukhi hotu

_/\_

Anumodana ..... ko Fabian  _/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 12:23:59 AM
Quote from: chingik on 17 February 2009, 08:43:31 PM
Sekedar tutup mata dan mengejan atau menekan mata sekuatnya2 juga memunculkan nimitta cahaya.  :))

sepertinya bukan bro...
nimitta itu objek pikiran, bukan ransangan yg terjadi

kalau sedang menekan mata sekuat2nya, itu ransangan, walau bukan cahaya, namun mata menangkapnya sebagai cahaya dan diinformasikan ke otak.
sedangkan nimitta tidak ada hubungannya dg ransangan dari luar. mata justru dalam keadaan tidak menerima ransangan sama sekali. nimitta ini dimunculkan dan dilihat oleh pikiran.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: dilbert on 18 February 2009, 12:28:11 AM
Quote from: tesla on 18 February 2009, 12:23:59 AM
Quote from: chingik on 17 February 2009, 08:43:31 PM
Sekedar tutup mata dan mengejan atau menekan mata sekuatnya2 juga memunculkan nimitta cahaya.  :))

sepertinya bukan bro...
nimitta itu objek pikiran, bukan ransangan yg terjadi

kalau sedang menekan mata sekuat2nya, itu ransangan, walau bukan cahaya, namun mata menangkapnya sebagai cahaya dan diinformasikan ke otak.
sedangkan nimitta tidak ada hubungannya dg ransangan dari luar. mata justru dalam keadaan tidak menerima ransangan sama sekali. nimitta ini dimunculkan dan dilihat oleh pikiran.

Apakah bermeditasi dalam ruang hitam pekat tanpa cahaya, bisa terjadi nimitta ? Adakah yang pernah mencoba-nya ?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 12:34:46 AM
Quote from: dilbert on 18 February 2009, 12:28:11 AM
Quote from: tesla on 18 February 2009, 12:23:59 AM
Quote from: chingik on 17 February 2009, 08:43:31 PM
Sekedar tutup mata dan mengejan atau menekan mata sekuatnya2 juga memunculkan nimitta cahaya.  :))

sepertinya bukan bro...
nimitta itu objek pikiran, bukan ransangan yg terjadi

kalau sedang menekan mata sekuat2nya, itu ransangan, walau bukan cahaya, namun mata menangkapnya sebagai cahaya dan diinformasikan ke otak.
sedangkan nimitta tidak ada hubungannya dg ransangan dari luar. mata justru dalam keadaan tidak menerima ransangan sama sekali. nimitta ini dimunculkan dan dilihat oleh pikiran.

Apakah bermeditasi dalam ruang hitam pekat tanpa cahaya, bisa terjadi nimitta ? Adakah yang pernah mencoba-nya ?

bisa, saya telah mencobanya. tapi belum tentu nimitta sbg tanda konsentrasi yg terbentuk... bisa2 itu malah tanda ketakutan (rindu akan cahaya).
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 18 February 2009, 08:17:16 AM
teman2x, saya lagi cari tentant nimitta di sutta, dapatnya bahwa nimitta itu berarti Tema/Theme. Ada yang punya rujukan sutta tentang nimitta yg dimaksud dalam visudhimagga?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: gajeboh angek on 18 February 2009, 09:13:26 AM
nimitta bukannya gambaran pikiran itu sendiri ?
(buku ajahn brahm meditation bliss and beyond mode on)
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 18 February 2009, 10:17:28 AM
disini sutta ini sih, theme=nimitta. yah tema kan bisa dipake dimana2x hanya istilah.

Quote
"A monk intent on heightened mind should attend periodically to three themes: he should attend periodically to the theme of concentration; he should attend periodically to the theme of uplifted energy; he should attend periodically to the theme of equanimity. If the monk intent on heightened mind were to attend solely to the theme of concentration, it is possible that his mind would tend to laziness. If he were to attend solely to the theme of uplifted energy, it is possible that his mind would tend to restlessness. If he were to attend solely to the theme of equanimity, it is possible that his mind would not be rightly centered for the stopping of the fermentations. But when he attends periodically to the theme of concentration, attends periodically to the theme of uplifted energy, attends periodically to the theme of equanimity, his mind is pliant, malleable, luminous, & not brittle. It is rightly centered for the stopping of the fermentations.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 12:50:44 PM
Quote from: tesla on 17 February 2009, 08:19:12 PM
Quote from: dilbert on 17 February 2009, 05:50:54 PM
Quote from: Hendra Susanto on 17 February 2009, 05:13:15 PM
kecenderungan nimitta orang lain2 bro...

nimitta mayoritas adalah nimitta cahaya ? ? ?
menurut saya begitu. dari denger2x sharing pengalaman, paling banyak denger yogi yg melihat cahaya2... saya sendiri pun mengalami.
nimitta lain yg umum adalah sensasi tubuh. melayang, nyaman, membesar, berputar2...




dengung (suara) termasuk nimitta bukan yah?

Setahu saya nimitta yang dimaksud adalah nimitta cahaya, sedangkan bentuk roda, bola dll adalah konsep yang dibentuk oleh batin, jadi nimitta dialami oleh indera penglihatan. berikut saya kutipkan nimitta sutta (AN 3.100) yang menerangkan sifat cahaya (nimitta ini),

"A monk intent on heightened mind should attend periodically to three themes: he should attend periodically to the theme of concentration; he should attend periodically to the theme of uplifted energy; he should attend periodically to the theme of equanimity. If the monk intent on heightened mind were to attend solely to the theme of concentration, it is possible that his mind would tend to laziness. If he were to attend solely to the theme of uplifted energy, it is possible that his mind would tend to restlessness. If he were to attend solely to the theme of equanimity, it is possible that his mind would not be rightly centered for the stopping of the fermentations. But when he attends periodically to the theme of concentration, attends periodically to the theme of uplifted energy, attends periodically to the theme of equanimity, his mind is pliant, malleable, luminous, & not brittle. It is rightly centered for the stopping of the fermentations.

sifat kesadaran yang bercahaya juga ada di singgung di sutta yang lain (Pabhassara sutta AN 1. 49-52), berikut ini,

"Luminous, monks, is the mind.1 And it is defiled by incoming defilements." {I,v,9}

"Luminous, monks, is the mind. And it is freed from incoming defilements." {I,v,10}

"Luminous, monks, is the mind. And it is defiled by incoming defilements. The uninstructed run-of-the-mill person doesn't discern that as it actually is present, which is why I tell you that — for the uninstructed run-of-the-mill person — there is no development of the mind." {I,vi,1}

"Luminous, monks, is the mind. And it is freed from incoming defilements. The well-instructed disciple of the noble ones discerns that as it actually is present, which is why I tell you that — for the well-instructed disciple of the noble ones — there is development of the mind." {I,vi,2}


Jadi cahaya timbul bersamaan dengan ketenangan dan konsentrasi yang menghalangi bentuk-bentuk pikiran agar tidak masuk sehingga batin menjadi bersih dan bercahaya.

Semoga keterangan ini membantu saudara Tesla.

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 12:57:47 PM
Quote from: Sumedho on 18 February 2009, 08:17:16 AM
teman2x, saya lagi cari tentant nimitta di sutta, dapatnya bahwa nimitta itu berarti Tema/Theme. Ada yang punya rujukan sutta tentang nimitta yg dimaksud dalam visudhimagga?

Menurut Visuddhi Magga nimitta disebut sign, saudara Wolverine benar, nimitta adalah gambaran batin kita sendiri, bila batin kita semakin tenang (karena bersih dari agitasi yang menyebabkan batin ber-reaksi), maka nimitta akan semakin terang.

Semoga keterangan ini membantu

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 01:00:14 PM
Quote from: Sumedho on 18 February 2009, 10:17:28 AM
disini sutta ini sih, theme=nimitta. yah tema kan bisa dipake dimana2x hanya istilah.

Quote
"A monk intent on heightened mind should attend periodically to three themes: he should attend periodically to the theme of concentration; he should attend periodically to the theme of uplifted energy; he should attend periodically to the theme of equanimity. If the monk intent on heightened mind were to attend solely to the theme of concentration, it is possible that his mind would tend to laziness. If he were to attend solely to the theme of uplifted energy, it is possible that his mind would tend to restlessness. If he were to attend solely to the theme of equanimity, it is possible that his mind would not be rightly centered for the stopping of the fermentations. But when he attends periodically to the theme of concentration, attends periodically to the theme of uplifted energy, attends periodically to the theme of equanimity, his mind is pliant, malleable, luminous, & not brittle. It is rightly centered for the stopping of the fermentations.

eh maaf, ternyata sudah dikutip oleh seru semesta alam Dhammacitta   ;D
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 01:34:47 PM
rekan fabian yg baik,

dari sutta tsb kesimpulan rekan fabian yg tidak berhubungan adalah:

1. jadi nimitta dialami oleh indera penglihatan
2. Jadi cahaya timbul bersamaan dengan ketenangan dan konsentrasi yang menghalangi bentuk-bentuk pikiran agar tidak masuk sehingga batin menjadi bersih dan bercahaya.

kalimat sutta adalah:

his mind is pliant, malleable, luminous, & not brittle. It is rightly centered for the stopping of the fermentations.

bathinnya menjadi lentur, mudah diarahkan, cerah & tidak rapuh.

namun tidak ada kalimat bahwa indra penglihatan yg melihat bathin itu sebagai cahaya (nimitta).
bagi saya, nimitta tetaplah sekedar tanda, bukan bathin itu sendiri.

satu lagi, di dalam sutta, nimitta bukanlah dikatakan "dilihat" (see) namun diperhatikan (attend).
jadi dalam nimitta sutta, nimitta itu justru merupakan sesuatu yg harus diperhatikan. nimitta itu sendiri ada 3 & harus diperhatikan bersama2:

1. theme of concentration
2. theme of uplifted energy
3. theme of equanimity

tidak ada sama sekali dikatakan yg harus diperhatikan adalah cahaya...

QuoteSemoga keterangan ini membantu saudara Tesla.
Anumodana
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 18 February 2009, 01:51:03 PM
yg saya tangkep juga nimitta itu bukan "hanya" cahaya.

hanya menambahkan, lengkapnya sbb

Quote"A monk intent on heightened mind should attend periodically to three themes: he should attend periodically to the theme of concentration; he should attend periodically to the theme of uplifted energy; he should attend periodically to the theme of equanimity.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 02:27:50 PM
Quote from: tesla on 18 February 2009, 01:34:47 PM
rekan fabian yg baik,

dari sutta tsb kesimpulan rekan fabian yg tidak berhubungan adalah:

1. jadi nimitta dialami oleh indera penglihatan
2. Jadi cahaya timbul bersamaan dengan ketenangan dan konsentrasi yang menghalangi bentuk-bentuk pikiran agar tidak masuk sehingga batin menjadi bersih dan bercahaya.

kalimat sutta adalah:

his mind is pliant, malleable, luminous, & not brittle. It is rightly centered for the stopping of the fermentations.

bathinnya menjadi lentur, mudah diarahkan, cerah & tidak rapuh.

namun tidak ada kalimat bahwa indra penglihatan yg melihat bathin itu sebagai cahaya (nimitta).
bagi saya, nimitta tetaplah sekedar tanda, bukan bathin itu sendiri.

satu lagi, di dalam sutta, nimitta bukanlah dikatakan "dilihat" (see) namun diperhatikan (attend).
jadi dalam nimitta sutta, nimitta itu justru merupakan sesuatu yg harus diperhatikan. nimitta itu sendiri ada 3 & harus diperhatikan bersama2:

1. theme of concentration
2. theme of uplifted energy
3. theme of equanimity

tidak ada sama sekali dikatakan yg harus diperhatikan adalah cahaya...

QuoteSemoga keterangan ini membantu saudara Tesla.
Anumodana

Saudara Tesla yang baik, sebelum saya menjawab lebih lanjut pertanyaan saudara Tesla, mau numpang bertanya apakah saudara Tesla pernah berlatih samatha bhavana? Bila pernah waktu itu dibimbing oleh siapa? dan berapa lama?
Dengan mengetahui jadi saya bisa mengerti pernyataan saudara Tesla.

sukhi hotu.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 03:01:23 PM
saya berlatih sendiri tanpa guru

btw saya ga ada bertanya kok.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 03:36:15 PM
Quote from: Sumedho on 18 February 2009, 01:51:03 PM
yg saya tangkep juga nimitta itu bukan "hanya" cahaya.

hanya menambahkan, lengkapnya sbb

Quote"A monk intent on heightened mind should attend periodically to three themes: he should attend periodically to the theme of concentration; he should attend periodically to the theme of uplifted energy; he should attend periodically to the theme of equanimity.

Saudara Sumedho yang baik,

Theme yang dimaksud dalam kutipan diatas bukan nimitta.

Arti dari kalimat tersebut adalah demikian:

"Seorang Bhikkhu yang bertujuan meningkatkan batinnya harus secara berkala memperhatikan 3 hal: ia secara berkala harus menjaga konsentrasi; ia secara berkala harus menjaga semangat (usaha); ia secara berkala harus menjaga keseimbangan batin.

semoga keterangan ini membantu

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 03:47:30 PM
Quote from: tesla on 18 February 2009, 03:01:23 PM
saya berlatih sendiri tanpa guru

btw saya ga ada bertanya kok.

Saudara Tesla yang baik,

Menyimak postingan saudara, mungkin saudara belum menyimak sungguh-sungguh postingan saya #50,
baiklah saya muat sekali lagi.

sifat kesadaran yang bercahaya juga ada di singgung di sutta yang lain (Pabhassara sutta AN 1. 49-52), berikut ini,

"Luminous, monks, is the mind.1 And it is defiled by incoming defilements." {I,v,9}

"Luminous, monks, is the mind. And it is freed from incoming defilements." {I,v,10}

"Luminous, monks, is the mind. And it is defiled by incoming defilements. The uninstructed run-of-the-mill person doesn't discern that as it actually is present, which is why I tell you that — for the uninstructed run-of-the-mill person — there is no development of the mind." {I,vi,1}

"Luminous, monks, is the mind. And it is freed from incoming defilements. The well-instructed disciple of the noble ones discerns that as it actually is present, which is why I tell you that — for the well-instructed disciple of the noble ones — there is development of the mind." {I,vi,2}


semoga bermanfaat

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 04:09:14 PM
saudara fabian yg baik,

tetap saja ga nyambung

Quote"Luminous, monks, is the mind.1 And it is defiled by incoming defilements." {I,v,9}

"Luminous, monks, is the mind. And it is freed from incoming defilements." {I,v,10}

"Luminous, monks, is the mind. And it is defiled by incoming defilements. The uninstructed run-of-the-mill person doesn't discern that as it actually is present, which is why I tell you that — for the uninstructed run-of-the-mill person — there is no development of the mind." {I,vi,1}

"Luminous, monks, is the mind. And it is freed from incoming defilements. The well-instructed disciple of the noble ones discerns that as it actually is present, which is why I tell you that — for the well-instructed disciple of the noble ones — there is development of the mind." {I,vi,2}

it's not nimitta... it is mind.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 04:12:50 PM
    
QuoteRe: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
« Reply #53 on: Today at 01:34:47 PM »

Quoterekan fabian yg baik,

dari sutta tsb kesimpulan rekan fabian yg tidak berhubungan adalah:

1. jadi nimitta dialami oleh indera penglihatan

Apakah saudara Tesla menganggap bahwa dengan menutup mata kesadaran penglihatan kita juga tertutup? coba senter mata saudara Tesla dengan senter ketika menutup mata terlihat atau tidak? yang melihat cahaya itu kesadaran penglihatan atau bukan?

Quote2. Jadi cahaya timbul bersamaan dengan ketenangan dan konsentrasi yang menghalangi bentuk-bentuk pikiran agar tidak masuk sehingga batin menjadi bersih dan bercahaya.

kalimat sutta adalah:

his mind is pliant, malleable, luminous, & not brittle. It is rightly centered for the stopping of the fermentations.

bathinnya menjadi lentur, mudah diarahkan, cerah & tidak rapuh.

namun tidak ada kalimat bahwa indra penglihatan yg melihat bathin itu sebagai cahaya (nimitta).
bagi saya, nimitta tetaplah sekedar tanda, bukan bathin itu sendiri.

Saya cek kembali tulisan-tulisan saya, setahu saya tidak pernah saya mengatakan bahwa nimitta sebagai batin itu sendiri.
bolehkah saudara Tesla menunjukkan, saya pernah menulis bahwa nimitta adalah batin itu sendiri?

Quotesatu lagi, di dalam sutta, nimitta bukanlah dikatakan "dilihat" (see) namun diperhatikan (attend).
jadi dalam nimitta sutta, nimitta itu justru merupakan sesuatu yg harus diperhatikan. nimitta itu sendiri ada 3 & harus diperhatikan bersama2:

1. theme of concentration
2. theme of uplifted energy
3. theme of equanimity
Saudara Tesla mengutip dimana concentration, uplifted energy dan equanimity adalah nimitta?

Quotetidak ada sama sekali dikatakan yg harus diperhatikan adalah cahaya...
apakah saudara pernah membaca buku Visuddhi Magga?


Semoga keterangan ini membantu saudara Tesla.
Anumodana
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 04:13:32 PM
oh ya,

Quote
Quotesaya berlatih sendiri tanpa guru

btw saya ga ada bertanya kok.
...
"Luminous, monks, is the mind. And it is defiled by incoming defilements. The uninstructed run-of-the-mill person doesn't discern that as it actually is present, which is why I tell you that — for the uninstructed run-of-the-mill person — there is no development of the mind." {I,vi,1}

apa maksud yg di bold?
apakah tanpa guru = uninstructed?
mohon diperjelas dan langsung saja, saya tidak tersinggung kok :)
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 04:14:51 PM
Quote from: tesla on 18 February 2009, 04:09:14 PM
saudara fabian yg baik,

tetap saja ga nyambung
Quote"Luminous, monks, is the mind.1 And it is defiled by incoming defilements." {I,v,9}

"Luminous, monks, is the mind. And it is freed from incoming defilements." {I,v,10}

"Luminous, monks, is the mind. And it is defiled by incoming defilements. The uninstructed run-of-the-mill person doesn't discern that as it actually is present, which is why I tell you that — for the uninstructed run-of-the-mill person — there is no development of the mind." {I,vi,1}

"Luminous, monks, is the mind. And it is freed from incoming defilements. The well-instructed disciple of the noble ones discerns that as it actually is present, which is why I tell you that — for the well-instructed disciple of the noble ones — there is development of the mind." {I,vi,2}

it's not nimitta... it is mind.

Saudara Tesla yang baik,

Menurut saudara Tesla, nimitta itu berasal darimana?

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 04:20:13 PM
Quote from: tesla on 18 February 2009, 04:13:32 PM
oh ya,

Quote
Quotesaya berlatih sendiri tanpa guru

btw saya ga ada bertanya kok.
...
"Luminous, monks, is the mind. And it is defiled by incoming defilements. The uninstructed run-of-the-mill person doesn't discern that as it actually is present, which is why I tell you that — for the uninstructed run-of-the-mill person — there is no development of the mind." {I,vi,1}

apa maksud yg di bold?
apakah tanpa guru = uninstructed?
mohon diperjelas dan langsung saja, saya tidak tersinggung kok :)


Saudara Tesla yang baik, saya memang beranggapan demikian, saudara sendiri yang mengatakan belajar sendiri tanpa guru.

Kebetulan ada di sutta tersebut.   :)
Apakah pernyataan saya salah ? saya minta maaf mohon koreksinya.

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 04:24:27 PM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 04:20:13 PM
Quote from: tesla on 18 February 2009, 04:13:32 PM
oh ya,

Quote
Quotesaya berlatih sendiri tanpa guru

btw saya ga ada bertanya kok.
...
"Luminous, monks, is the mind. And it is defiled by incoming defilements. The uninstructed run-of-the-mill person doesn't discern that as it actually is present, which is why I tell you that — for the uninstructed run-of-the-mill person — there is no development of the mind." {I,vi,1}

apa maksud yg di bold?
apakah tanpa guru = uninstructed?
mohon diperjelas dan langsung saja, saya tidak tersinggung kok :)


Saudara Tesla yang baik, saya memang beranggapan demikian, saudara sendiri yang mengatakan belajar sendiri.

Kebetulan ada di sutta tersebut.   :)
Apakah pernyataan saya salah ? mohon koreksinya.

sukhi hotu

_/\_
kekeke... saya suka kalau anda terang2an begini saja, daripada pakai bold :)

bagi anda tentu anda benar, dan tidak salah.
bagi saya, saya sendiri tidak ingin memasukkan diri pada kelompok "instructed" ataupun "uninstructed". :)
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 04:27:03 PM
QuoteKebetulan ada di sutta tersebut.
yah, kebetulan juga penafsiran sutta itu tidak demikian (uninstructed = tidak punya instruktur) bagi saya.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 04:33:48 PM
QuoteApakah saudara Tesla menganggap bahwa dengan menutup mata kesadaran penglihatan kita juga tertutup? coba senter mata saudara Tesla dengan senter ketika menutup mata terlihat atau tidak? yang melihat cahaya itu kesadaran penglihatan atau bukan?
semakin tidak nyambung. anda berangkat dari mata yg melihat, sedangkan saya nimitta hanyalah mental image. bagi saya, ketika itu tidak ada ransangan cahaya yg masuk ke mata.

QuoteSaya cek kembali tulisan-tulisan saya, setahu saya tidak pernah saya mengatakan bahwa nimitta sebagai batin itu sendiri.
bolehkah saudara Tesla menunjukkan, saya pernah menulis bahwa nimitta adalah batin itu sendiri?
justru itulah saudara fabian, anda mengatakan nimitta itu cahaya & memberikan quote tentang mind is luminous di bawahnya.. makanya saya katakan tidak nyambung. yg di atas bahas nimitta, yg di bawah bahas mind.

kecuali bahwa mind itu berupa nimitta maka itu baru nyambung. tapi saudara fabian pun menolak ini bukan? jadi tadi kita lagi ganti topik toh? dari nimitta ke mind? :)

QuoteSaudara Tesla mengutip dimana concentration, uplifted energy dan equanimity adalah nimitta?
saya memang tidak mencek sutta versi Palinya, dugaan saya tadi adalah nimitta = theme.

Quoteapakah saudara pernah membaca buku Visuddhi Magga?
tidak pernah & apa hubungannya?
itu cuma buku, bukan harga mati.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: chingik on 18 February 2009, 05:01:34 PM
Setiap meditasi saya selalu melihat nimitta.



black hole namanya.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 05:02:43 PM
Quote
Quote
Apakah saudara Tesla menganggap bahwa dengan menutup mata kesadaran penglihatan kita juga tertutup? coba senter mata saudara Tesla dengan senter ketika menutup mata terlihat atau tidak? yang melihat cahaya itu kesadaran penglihatan atau bukan?
semakin tidak nyambung. anda berangkat dari mata yg melihat, sedangkan saya nimitta hanyalah mental image. bagi saya, ketika itu tidak ada ransangan cahaya yg masuk ke mata.

Saudara Tesla coba saudara renungkan, dengan apa saudara melihat ketika menutup mata? wah perlu minta pertolongan ceu Lily sama bro Markos nih yang menjelaskan kepada bro Tesla.
Quote
Quote
Saya cek kembali tulisan-tulisan saya, setahu saya tidak pernah saya mengatakan bahwa nimitta sebagai batin itu sendiri.
bolehkah saudara Tesla menunjukkan, saya pernah menulis bahwa nimitta adalah batin itu sendiri?
justru itulah saudara fabian, anda mengatakan nimitta itu cahaya & memberikan quote tentang mind is luminous di bawahnya.. makanya saya katakan tidak nyambung. yg di atas bahas nimitta, yg di bawah bahas mind.

kecuali bahwa mind itu berupa nimitta maka itu baru nyambung. tapi saudara fabian pun menolak ini bukan? jadi tadi kita lagi ganti topik toh? dari nimitta ke mind? Smiley

Coba saudara Tesla membaca kembali artikel awal thread saya diatas, simak dengan baik.
Quote

QuoteSaudara Tesla mengutip dimana concentration, uplifted energy dan equanimity adalah nimitta?
saya memang tidak mencek sutta versi Palinya, dugaan saya tadi adalah nimitta = theme.

Ada baiknya kita mengecek dulu suatu masalah sebelum mulai berdiskusi, sehingga nyambung. Perlu saudara ketahui, ajaran Sang Buddha bukan ajaran dogma, ajaran Sang Buddha adalah ajaran praktek, ajaran yang perlu dibuktikan dengan praktek.
Itulah cara pembuktian yang paling tepat.
Quote
Quoteapakah saudara pernah membaca buku Visuddhi Magga?
tidak pernah & apa hubungannya?
itu cuma buku, bukan harga mati.
Hubungannya? saya jadi maklum anda menjawab seperti ini.

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: hatRed on 18 February 2009, 05:07:29 PM
melihat sumber cahaya secara langsung, misal lampu kamar.

kalo mo lebih jelas, coba liat matahari.

trus langsung buru2 ke kamar gelap. pasti matahari/lampunya masih terlihat.

apakah ini yg namanya menembus ruang dan waktu  ^-^
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 05:12:27 PM
QuoteSaudara Tesla coba saudara renungkan, dengan apa saudara melihat ketika menutup mata? wah perlu minta pertolongan ceu Lily sama bro Markos nih yang menjelaskan kepada bro Tesla.
bagi saya nimitta hanyalah mental image, bagi anda nimitta adalah cahaya yg sebenarnya...
tidak bisa dipertemukan lagi :)

QuotePerlu saudara ketahui, ajaran Sang Buddha bukan ajaran dogma, ajaran Sang Buddha adalah ajaran praktek, ajaran yang perlu dibuktikan dengan praktek.
Itulah cara pembuktian yang paling tepat.
setuju sekali...

QuoteHubungannya? saya jadi maklum anda menjawab seperti ini.
saya pun telah maklum anda mempertanyakan itu sebelumnya.

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 18 February 2009, 05:52:30 PM
Untuk memperjelas mungkin bisa dengan pertanyaan ini : dengan apa kita "melihat" nimitta yg jelas yg merupakan gambaran batin akibat batin yg bersih dan terkonsentrasi? karena ketika melihat nimitta seperti kita melihat objek saat kita sadar dengan mata terbuka (dalam kasus patibagha nimitta).
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 05:59:17 PM
Quote
QuoteSaudara Tesla coba saudara renungkan, dengan apa saudara melihat ketika menutup mata? wah perlu minta pertolongan ceu Lily sama bro Markos nih yang menjelaskan kepada bro Tesla.
bagi saya nimitta hanyalah mental image, bagi anda nimitta adalah cahaya yg sebenarnya...
tidak bisa dipertemukan lagi Smiley

Untuk mengetahui batin kita bercahaya (luminuous) perlu membuktikan sendiri.   :)

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 06:03:00 PM
Quote from: bond on 18 February 2009, 05:52:30 PM
Untuk memperjelas mungkin bisa dengan pertanyaan ini : dengan apa kita "melihat" nimitta yg jelas yg merupakan gambaran batin akibat batin yg bersih dan terkonsentrasi? karena ketika melihat nimitta seperti kita melihat objek saat kita sadar dengan mata terbuka (dalam kasus patibagha nimitta).

Saudara Bond yang baik,

Bagi yang belum mengalami mungkin beranggapan bahwa nimitta adalah hasil imajinasi.

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 06:05:06 PM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 05:59:17 PM
Quote
QuoteSaudara Tesla coba saudara renungkan, dengan apa saudara melihat ketika menutup mata? wah perlu minta pertolongan ceu Lily sama bro Markos nih yang menjelaskan kepada bro Tesla.
bagi saya nimitta hanyalah mental image, bagi anda nimitta adalah cahaya yg sebenarnya...
tidak bisa dipertemukan lagi Smiley

Untuk mengetahui batin kita bercahaya (luminuous) perlu membuktikan sendiri.   :)

sukhi hotu

_/\_

jaka sembung... sudahlah :)

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 18 February 2009, 08:57:00 PM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 03:36:15 PM
Quote from: Sumedho on 18 February 2009, 01:51:03 PM
yg saya tangkep juga nimitta itu bukan "hanya" cahaya.

hanya menambahkan, lengkapnya sbb

Quote"A monk intent on heightened mind should attend periodically to three themes: he should attend periodically to the theme of concentration; he should attend periodically to the theme of uplifted energy; he should attend periodically to the theme of equanimity.

Saudara Sumedho yang baik,

Theme yang dimaksud dalam kutipan diatas bukan nimitta.

Arti dari kalimat tersebut adalah demikian:

"Seorang Bhikkhu yang bertujuan meningkatkan batinnya harus secara berkala memperhatikan 3 hal: ia secara berkala harus menjaga konsentrasi; ia secara berkala harus menjaga semangat (usaha); ia secara berkala harus menjaga keseimbangan batin.

semoga keterangan ini membantu

sukhi hotu

_/\_
Ko Fabs *biar gaul*, theme disana itu pali nya Nimitta koq. Judulnya Nimitta Sutta, Themes
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 18 February 2009, 08:58:37 PM
Quote from: hatRed on 18 February 2009, 05:07:29 PM
melihat sumber cahaya secara langsung, misal lampu kamar.

kalo mo lebih jelas, coba liat matahari.

trus langsung buru2 ke kamar gelap. pasti matahari/lampunya masih terlihat.

apakah ini yg namanya menembus ruang dan waktu  ^-^
Namanya njeplak ;D

nanti pelan2x hilang. kek LCD jadul yang response time nya gede. abis kasih gambar masih bekas sebentar sebelum hilang hehehehe
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 18 February 2009, 09:00:33 PM
uninstructed = belum belajar atau tahu, bukan punya guru. jadi tanpa guru tpai bisa belajar dari sutta dan buku, itu namanya bukan uninstructed lagi.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Kelana on 18 February 2009, 09:17:13 PM
Orang awam seperti saya ini punya pertanyaan sebagai berikut:
Waktu meditasi biasanya kita memejamkan mata, lalu banyak yang mengatakan melihat nimitta. Sebenarnya melihat di sini maksudnya apa ya??
Thanks
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 18 February 2009, 09:22:49 PM
you think you see it but your eyes didn't actually see it.

btw see itu pake pintu indra mata kan.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 18 February 2009, 09:28:05 PM
^Suhu udah mirip ama cinta laura... :))

_/\_ :lotus:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Hendra Susanto on 18 February 2009, 09:35:32 PM
tul ngak mungkin pake indra penciuman ;D
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 09:37:14 PM
Quote from: Sumedho on 18 February 2009, 08:17:16 AM
teman2x, saya lagi cari tentant nimitta di sutta, dapatnya bahwa nimitta itu berarti Tema/Theme. Ada yang punya rujukan sutta tentang nimitta yg dimaksud dalam visudhimagga?

saya cuma ada buku The Essense of Visuddhi Magga, ini cuplikan tentang nimitta:




Meditation Sign or Image (Bhavana Nimitta)

The meditation sign or image is 'mental image' obtained in meditation. Three type of meditation images are to be noted,

1. Parikamma nimitta --- the preparatory sign
It is the initial meditation sign which one perceives in the mind when one looks at the meditation subject such as the earth kasin with open eyes. It is the subject of the preparatory meditation.

2. Uggaha nimitta --- the acquired sign or image
As the meditation proceeds, the meditator finds that he can observe the meditation subject, earth kasina for example, without looking at it directly. This sign or image is identical to the initial preparatory sign or image, containing all the faults such as scratches and finger marks. He has acquired the sign in his mind, and he can see it with eyes closed.
The acquired sign is still unsteady and unclear. It arises when the mind reached a certain degree of concentration. It is also the subject of the preparatory meditation.

3. Patibhaga nimitta --- the counter sign or image
AS meditation proceeds on, at the point when the concentration reaches the neighbourhood concentration, the acquired sign suddenly changes into bright, clear and steady sign. It is many times brighter and clearer than the acquired sign. It is free from faults such as unevenness, graininess, etc., that may be present in the orginal subject. It is immovable as if it remains fixed in the eye.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 18 February 2009, 09:39:28 PM
maunya yg di sutta oom.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 09:39:47 PM
Quote from: Kelana on 18 February 2009, 09:17:13 PM
Orang awam seperti saya ini punya pertanyaan sebagai berikut:
Waktu meditasi biasanya kita memejamkan mata, lalu banyak yang mengatakan melihat nimitta. Sebenarnya melihat di sini maksudnya apa ya??
Thanks
Quote from: Sumedho on 18 February 2009, 09:22:49 PM
you think you see it but your eyes didn't actually see it.

btw see itu pake pintu indra mata kan.
Quote from: Hendra Susanto on 18 February 2009, 09:35:32 PM
tul ngak mungkin pake indra penciuman ;D
menurut saya melihat disitu berbeda dg melihat pada kegiatan biasa yg memakai mata...

seperti kita melihat wajah orang yg kita cintai dalam pikiran kita... kira2 begitu... :P
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Hendra Susanto on 18 February 2009, 09:42:14 PM
Quote from: tesla on 18 February 2009, 09:39:47 PM
Quote from: Kelana on 18 February 2009, 09:17:13 PM
Orang awam seperti saya ini punya pertanyaan sebagai berikut:
Waktu meditasi biasanya kita memejamkan mata, lalu banyak yang mengatakan melihat nimitta. Sebenarnya melihat di sini maksudnya apa ya??
Thanks
Quote from: Sumedho on 18 February 2009, 09:22:49 PM
you think you see it but your eyes didn't actually see it.

btw see itu pake pintu indra mata kan.
Quote from: Hendra Susanto on 18 February 2009, 09:35:32 PM
tul ngak mungkin pake indra penciuman ;D
menurut saya melihat disitu berbeda dg melihat pada kegiatan biasa yg memakai mata...

seperti kita melihat wajah orang yg kita cintai dalam pikiran kita... kira2 begitu... :P

itu namanya halusinasi
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 09:43:37 PM
Quote from: Sumedho on 18 February 2009, 09:39:28 PM
maunya yg di sutta oom.

:P sorry salah baca ^:)^

btw jika kita melihat deskripsi di VM, sepertinya sama dg yg diajar di retret2x, mis: metoda Pa Auk Sayadaw... sedangkan referensi sutta (nimitta sutta) kok malah beda ya?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 18 February 2009, 09:44:37 PM
kalau tutup mata, aye kgk bisa melihat wajah orang yg aye cintai, termasuk yg om tes cintai juga, ataupun apapun..... maka itu di thread atu lagi sempat bahas kalau aye mimpi itu aye sadar 100% kalau kgk ada gambar tapi hanya konsep dan pikiran aja.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 09:45:15 PM
Quote from: Hendra Susanto on 18 February 2009, 09:42:14 PM
Quote from: tesla on 18 February 2009, 09:39:47 PM
Quote from: Kelana on 18 February 2009, 09:17:13 PM
Orang awam seperti saya ini punya pertanyaan sebagai berikut:
Waktu meditasi biasanya kita memejamkan mata, lalu banyak yang mengatakan melihat nimitta. Sebenarnya melihat di sini maksudnya apa ya??
Thanks
Quote from: Sumedho on 18 February 2009, 09:22:49 PM
you think you see it but your eyes didn't actually see it.

btw see itu pake pintu indra mata kan.
Quote from: Hendra Susanto on 18 February 2009, 09:35:32 PM
tul ngak mungkin pake indra penciuman ;D
menurut saya melihat disitu berbeda dg melihat pada kegiatan biasa yg memakai mata...

seperti kita melihat wajah orang yg kita cintai dalam pikiran kita... kira2 begitu... :P

itu namanya halusinasi
bukan, itu imajinasi.
menurut yg barusan saya baca, nimitta sebelum Patibhaga nimitta adalah imajinasi di pikiran yg dipertahankan
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 18 February 2009, 09:45:53 PM
Quote from: tesla on 18 February 2009, 09:43:37 PM
Quote from: Sumedho on 18 February 2009, 09:39:28 PM
maunya yg di sutta oom.

:P sorry salah baca ^:)^

btw jika kita melihat deskripsi di VM, sepertinya sama dg yg diajar di retret2x, mis: metoda Pa Auk Sayadaw... sedangkan referensi sutta (nimitta sutta) kok malah beda ya?
emang metoda Pa Auk Sayadaw kan pake rujukan VM.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 09:47:42 PM
Quote from: Sumedho on 18 February 2009, 09:44:37 PM
kalau tutup mata, aye kgk bisa melihat wajah orang yg aye cintai, termasuk yg om tes cintai juga, ataupun apapun..... maka itu di thread atu lagi sempat bahas kalau aye mimpi itu aye sadar 100% kalau itu bukan gambar tapi hanya konsep dan pikiran aja.
yah suhu unik sih, mental imagenya berupa bentukan pikiran & konsep saja.
kalau tidak salah baca & ingat, memang ada orang yg mimpinya tidak memiliki visual, atau ada yg visualnya cuma black&white...

sedangkan mimpi saya, masih pake fasilitas video & audio... hehehe
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 18 February 2009, 09:49:33 PM
OOT

btw suhu hobi menggambar tidak?
misalnya melihat satu objek 1 kali, mis: gelas, kemudian menggambarkan ulangnya di kertas tanpa melihat ulang...
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 18 February 2009, 10:00:50 PM
maklum, masih kere, di mimpi belon ada pideo, apalagi bluray :))

kgk hobi gambar sih, kalo lihat objek lalu digambar biasanya kan berdasarkan informasi yg masuk aja. misalnya lihat gelas warna apa, pencahayaan kek apa, dst.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 10:06:23 PM
Teman-teman,

Memang susah menerangkan mengenai nimitta, terutama patibhaga nimitta bagi orang yang belum mengalami langsung, Mungkin saya hanya bisa memberi pedoman seperti ini, bila kita melihat nimitta seperti orang yang matanya minus sembilan melihat mobil berwarna merah yang berjarak 3 hingga limameter di depan itu masih disebut uggaha nimitta. bila yang melihat adalah orang yang normal matanya melihat mobil yang sama dari jarak satu meter maka seperti itulah patibhaga nimitta, pokoknya bila anda melihat nimitta sejelas anda melihat dengan mata terbuka, maka itulah patibhaga nimitta.

Mudah-mudahan pada ngiri sama pengalaman saya hehehe...

sukhi hotu
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 10:10:50 PM
Quote from: Sumedho on 18 February 2009, 08:57:00 PM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 03:36:15 PM
Quote from: Sumedho on 18 February 2009, 01:51:03 PM
yg saya tangkep juga nimitta itu bukan "hanya" cahaya.

hanya menambahkan, lengkapnya sbb

Quote"A monk intent on heightened mind should attend periodically to three themes: he should attend periodically to the theme of concentration; he should attend periodically to the theme of uplifted energy; he should attend periodically to the theme of equanimity.

Saudara Sumedho yang baik,

Theme yang dimaksud dalam kutipan diatas bukan nimitta.

Arti dari kalimat tersebut adalah demikian:

"Seorang Bhikkhu yang bertujuan meningkatkan batinnya harus secara berkala memperhatikan 3 hal: ia secara berkala harus menjaga konsentrasi; ia secara berkala harus menjaga semangat (usaha); ia secara berkala harus menjaga keseimbangan batin.

semoga keterangan ini membantu

sukhi hotu

_/\_
Ko Fabs *biar gaul*, theme disana itu pali nya Nimitta koq. Judulnya Nimitta Sutta, Themes

Wah Suhumedho ntar kalau saya bantah jadi Lucifer nggak nih   ;D

Terus terang penerjemahan dari Bhante Thanissaro kadang-kadang membuat saya jadi bingung, karena beliau sering membuat terjemahan yang berbeda dengan terjemahan yang sudah ada. Dengan tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada beliau (saya pernah bertemu dengan bhante Thanissaro pada peresmian vihara di daerah Pomona dekat Los Angeles tahun 1990) penerjemahan bhante Thanissaro banyak yang juga tidak terdengar akrab di telinga. Umpamanya four foundation of mindfulness diterjemahkan sebagai four frames of reference, defilements sebagai fermentations dsbnya, walaupun saya tidak mau mengatakan itu salah, tetapi bagi saya tidak akrab di telinga.

Nampaknya beliau menerjemahkan secara bebas, beliau menerjemahkan nimitta sebagai themes karena dalam anggapan beliau memang yang ditonjolkan di sutta tersebut adalah menyeimbangkan samadhi, viriya dan upekkha. Tetapi samadhi, viriya dan upekkha bukanlah nimitta.

Nimitta muncul (nampak) setelah batin kita menjadi bersih, bebas dari bentuk bentuk pikiran. Oleh karena itu konsentrasi diperlukan agar pikiran kita bersih dari bentuk-bentuk pikiran, agar konsentrasi kuat bertahan dan tidak jatuh tertidur (masuk bhavanga) maka kita harus menjaga agar viriya kuat, sehingga mampu menopang konsentrasi.

Tetapi harus dijaga agar viriya tidak terlalu kuat, hanya seimbang dengan konsentrasi karena kalau terlalu kuat maka akan terjadi agitasi sehingga konsentrasi tak dapat melakukan fungsinya.

Sedangkan upekkha diperlukan bagi meditator, karena jika tidak melihat dengan upekkha maka batin meditator dapat terseret, bila terseret akan timbul agitasi, sehingga batin menjadi tidak tenang.

lantas yang manakah cahaya (nimitta)? coba perhatikan saya kutipkan lagi:

"A monk intent on heightened mind should attend periodically to three themes: he should attend periodically to the theme of concentration; he should attend periodically to the theme of uplifted energy; he should attend periodically to the theme of equanimity. If the monk intent on heightened mind were to attend solely to the theme of concentration, it is possible that his mind would tend to laziness. If he were to attend solely to the theme of uplifted energy, it is possible that his mind would tend to restlessness. If he were to attend solely to the theme of equanimity, it is possible that his mind would not be rightly centered for the stopping of the fermentations. But when he attends periodically to the theme of concentration, attends periodically to the theme of uplifted energy, attends periodically to the theme of equanimity, his mind is pliant, malleable, luminous, & not brittle. It is rightly centered for the stopping of the fermentations.

Luminuous mind itulah yang kita lihat sebagai nimitta. (ini pendapat saya)

nimitta sendiri terbagi lagi menjadi parikamma nimitta, uggaha nimitta dan patibhaga nimitta. penjabaran ini tidak kita ketemui di nimitta sutta kan....

Bentuk-bentuk nimitta (roda, bintang, matahari, bola, teratai dll) disebabkan oleh konsep batin terhadap cahaya itu sendiri

Semoga keterangan saya menambah pengertian saudara Tuhan.....   ^:)^

sukhi hotu

Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 18 February 2009, 10:18:20 PM
*masih bayangin mimpi kek nonton blueray*

eh....

lucifer dah dikandangin, sekarang kgk pake lucifer lagi :))

yah terlepas dia terjemahin jadi apa, tapi itu palinya nimitta loh bro om bos  fabian ;D

begini, aye kan mencoba mencari definisi dan tentang nimitta di sutta, cuma nemu itu belon nemu yg laen.

kalau bro om bos fabian kan ambil dari rujukan visudhimagga
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Indra on 18 February 2009, 10:20:42 PM
sepertinya kita harus membakukan penggunaan kata "saudara" nih, kalo digabung sama nama biasa mungkin masih ok, tapi kalo digabung sama tuhan jadi "saudara tuhan" kok tuhan punya sodara?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 18 February 2009, 10:22:24 PM
sapa tuh yg mulai pake gelar panjang dan multiple :)) keknya om haa... deh :P
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Hendra Susanto on 18 February 2009, 10:27:00 PM
hattchii... itu panggilan sayang gw... :D
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 18 February 2009, 10:41:51 PM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 10:06:23 PM
Teman-teman,

Memang susah menerangkan mengenai nimitta, terutama patibhaga nimitta bagi orang yang belum mengalami langsung, Mungkin saya hanya bisa memberi pedoman seperti ini, bila kita melihat nimitta seperti orang yang matanya minus sembilan melihat mobil berwarna merah yang berjarak 3 hingga limameter di depan itu masih disebut uggaha nimitta. bila yang melihat adalah orang yang normal matanya melihat mobil yang sama dari jarak satu meter maka seperti itulah patibhaga nimitta, pokoknya bila anda melihat nimitta sejelas anda melihat dengan mata terbuka, maka itulah patibhaga nimitta.

Mudah-mudahan pada ngiri sama pengalaman saya hehehe...

sukhi hotu

Ko Fabian...

Imo.... melihat nimitta itu adalah proses kesadaran melalui manodvara vithi.

Lokiya apanna vithi (disebut jg citta vithi yg mempunyai jhana) timbul hanya dalam manodvara vithi.

_/\_ :lotus:

Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 February 2009, 11:09:56 PM
Quote from: Lily W on 18 February 2009, 10:41:51 PM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 10:06:23 PM
Teman-teman,

Memang susah menerangkan mengenai nimitta, terutama patibhaga nimitta bagi orang yang belum mengalami langsung, Mungkin saya hanya bisa memberi pedoman seperti ini, bila kita melihat nimitta seperti orang yang matanya minus sembilan melihat mobil berwarna merah yang berjarak 3 hingga limameter di depan itu masih disebut uggaha nimitta. bila yang melihat adalah orang yang normal matanya melihat mobil yang sama dari jarak satu meter maka seperti itulah patibhaga nimitta, pokoknya bila anda melihat nimitta sejelas anda melihat dengan mata terbuka, maka itulah patibhaga nimitta.

Mudah-mudahan pada ngiri sama pengalaman saya hehehe...

sukhi hotu

Ko Fabian...

Imo.... melihat nimitta itu adalah proses kesadaran melalui manodvara vithi.

Lokiya apanna vithi (disebut jg citta vithi yg mempunyai jhana) timbul hanya dalam manodvara vithi.

_/\_ :lotus:



Ceu Lily yang baik,
Ceu Lily terangkan dalam bahasa Indonesia dong vitthi itu apa dsbnya, supaya menjadi jelas.

Oh ya dalam kasus tertentu patibhaga nimitta muncul dalam keadaan mata terbuka dan nimitta tsb nampak sama jelasnya, baik membuka mata maupun menutup mata.

Demikian kuatnya nimitta tersebut sehingga dalam keadaan membuka mata, apapun yang ada di belakang nimitta tersebut tidak nampak, karena tertutup oleh nimitta.

hayo... tambah kepengen latihan meditasi kan?

trims
sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: dilbert on 18 February 2009, 11:52:24 PM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 11:09:56 PM
Quote from: Lily W on 18 February 2009, 10:41:51 PM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 10:06:23 PM
Teman-teman,

Memang susah menerangkan mengenai nimitta, terutama patibhaga nimitta bagi orang yang belum mengalami langsung, Mungkin saya hanya bisa memberi pedoman seperti ini, bila kita melihat nimitta seperti orang yang matanya minus sembilan melihat mobil berwarna merah yang berjarak 3 hingga limameter di depan itu masih disebut uggaha nimitta. bila yang melihat adalah orang yang normal matanya melihat mobil yang sama dari jarak satu meter maka seperti itulah patibhaga nimitta, pokoknya bila anda melihat nimitta sejelas anda melihat dengan mata terbuka, maka itulah patibhaga nimitta.

Mudah-mudahan pada ngiri sama pengalaman saya hehehe...

sukhi hotu

Ko Fabian...

Imo.... melihat nimitta itu adalah proses kesadaran melalui manodvara vithi.

Lokiya apanna vithi (disebut jg citta vithi yg mempunyai jhana) timbul hanya dalam manodvara vithi.

_/\_ :lotus:



Ceu Lily yang baik,
Ceu Lily terangkan dalam bahasa Indonesia dong vitthi itu apa dsbnya, supaya menjadi jelas.

Oh ya dalam kasus tertentu patibhaga nimitta muncul dalam keadaan mata terbuka dan nimitta tsb nampak sama jelasnya, baik membuka mata maupun menutup mata.

Demikian kuatnya nimitta tersebut sehingga dalam keadaan membuka mata, apapun yang ada di belakang nimitta tersebut tidak nampak, karena tertutup oleh nimitta.

hayo... tambah kepengen latihan meditasi kan?

trims
sukhi hotu

_/\_

siapa kepingin meditasi buat "lihat" nimitta ?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 19 February 2009, 12:48:49 AM
Quote from: dilbert on 18 February 2009, 11:52:24 PM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 11:09:56 PM
Quote from: Lily W on 18 February 2009, 10:41:51 PM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 10:06:23 PM
Teman-teman,

Memang susah menerangkan mengenai nimitta, terutama patibhaga nimitta bagi orang yang belum mengalami langsung, Mungkin saya hanya bisa memberi pedoman seperti ini, bila kita melihat nimitta seperti orang yang matanya minus sembilan melihat mobil berwarna merah yang berjarak 3 hingga limameter di depan itu masih disebut uggaha nimitta. bila yang melihat adalah orang yang normal matanya melihat mobil yang sama dari jarak satu meter maka seperti itulah patibhaga nimitta, pokoknya bila anda melihat nimitta sejelas anda melihat dengan mata terbuka, maka itulah patibhaga nimitta.

Mudah-mudahan pada ngiri sama pengalaman saya hehehe...

sukhi hotu

Ko Fabian...

Imo.... melihat nimitta itu adalah proses kesadaran melalui manodvara vithi.

Lokiya apanna vithi (disebut jg citta vithi yg mempunyai jhana) timbul hanya dalam manodvara vithi.

_/\_ :lotus:



Ceu Lily yang baik,
Ceu Lily terangkan dalam bahasa Indonesia dong vitthi itu apa dsbnya, supaya menjadi jelas.

Oh ya dalam kasus tertentu patibhaga nimitta muncul dalam keadaan mata terbuka dan nimitta tsb nampak sama jelasnya, baik membuka mata maupun menutup mata.

Demikian kuatnya nimitta tersebut sehingga dalam keadaan membuka mata, apapun yang ada di belakang nimitta tersebut tidak nampak, karena tertutup oleh nimitta.

hayo... tambah kepengen latihan meditasi kan?

trims
sukhi hotu

_/\_

siapa kepingin meditasi buat "lihat" nimitta ?

Dan kedamaian batin karena kemanunggalan ?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 19 February 2009, 01:20:25 AM
Quote from: Lily W on 18 February 2009, 10:41:51 PM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 10:06:23 PM
Teman-teman,

Memang susah menerangkan mengenai nimitta, terutama patibhaga nimitta bagi orang yang belum mengalami langsung, Mungkin saya hanya bisa memberi pedoman seperti ini, bila kita melihat nimitta seperti orang yang matanya minus sembilan melihat mobil berwarna merah yang berjarak 3 hingga limameter di depan itu masih disebut uggaha nimitta. bila yang melihat adalah orang yang normal matanya melihat mobil yang sama dari jarak satu meter maka seperti itulah patibhaga nimitta, pokoknya bila anda melihat nimitta sejelas anda melihat dengan mata terbuka, maka itulah patibhaga nimitta.

Mudah-mudahan pada ngiri sama pengalaman saya hehehe...

sukhi hotu

Ko Fabian...

Imo.... melihat nimitta itu adalah proses kesadaran melalui manodvara vithi.

Lokiya apanna vithi (disebut jg citta vithi yg mempunyai jhana) timbul hanya dalam manodvara vithi.

_/\_ :lotus:



benar ce lily, nimitta terjadi melalui pintu indra pikiran. itu udah jelas sekali...

dan nimitta tidak selalu cahaya terang. bisa juga sesuai dg "tema" kasina yg dilatihnya.
mis: seorang meditator berlatih objek kasina tanah, maka yg dia lihat "seharusnya" adalah gambaran tanah, bukan cahaya. ia bisa mengunakan objek tanah yg sebenarnya utk diamati terlebih dahulu.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: coedabgf on 19 February 2009, 07:01:23 AM
ikut menambah penjelasan,

Seperti kisah zen tentang sang murid yang terganggu meditasinya oleh kemunculan sang laba-laba, dan kemudian sang guru menyuruhnya menadainya dengan cat, pada akhirnya itu menggambarkan pemunculan dari (kegiuran atau sebaliknya) apa?
Semua memang harus melalui proses tetapi bukan sesuatu yang harus dilekat, sebab pada akhirnya suatu keberadaan kesadaran (ke)hidup(an) yang non dualisme dan sunya, murni bersih/bening sajalah yang disebut true self yang muncul terselami/dikenal oleh mereka yang tercerahkan, seperti perumpamaan bulan tertutup awan, awan menjadi bersih maka bulan terlihat. Apakah awan itu, apakah bulan itu?
Inilah bedanya yang disebut jalan unggul/mulia (mahayana) dan jalan umum/awam (hinayana).

Plus kutipan dari topik bavhaviveka vs hinayana :
nah sebenarnya petunjuk yang paling penting bagi umat buddhist adalah untuk menyelidiki, melihat, merujuk kata 'ITU' pada udana 8.3 dari pemahaman bahasa aslinya menggambarkan apa arti yang sesungguhnya. Seperti yang selama ini dipaksakan oleh umat kata 'SESUATU ITU' ini diartikan sebagai kondisi (Nibana), sedangkan kalau memang itu kondisi kenapa tidak dikatakan langsung 'ada KONDISI' bukan dirujuk sebagai kata 'SESUATU' (oleh sang guru) dalam penterjemahannya.
Bila kepastiannya bahwa sesuatu itu bukan seperti yang dirujuk umat sebagai 'kondisi', tetapi sebagai 'sesuatu', maka disitulah jelasnya apa maksud ada kata hinayana (jalan umum) dan mahayana (jalan mulia) seperti contoh kasus-kasus pencerahan dari Buddha, kassapa yang melihat guru Buddha mencium bunga, ananda yang lelah menguras intelektualnya memikirkan petunjuk kassapa dan guru-guru zen yang tercerahkan (tetapi dengan catatan bukan cara-cara yang aneh-aneh dicari-cari atau dibuat-buat seperti guru-guru yang lain, menurutku itu bukan pencerahan (campuran khayal/imaginasi dan takhayul). Ingat, seperti cerita 2 orang memperdebatkan bendera yang bergerak, dan Hui neng memperkatakan).


semoga membantu
good hope and love
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 19 February 2009, 09:32:44 AM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 11:09:56 PM
Quote from: Lily W on 18 February 2009, 10:41:51 PM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 10:06:23 PM
Teman-teman,

Memang susah menerangkan mengenai nimitta, terutama patibhaga nimitta bagi orang yang belum mengalami langsung, Mungkin saya hanya bisa memberi pedoman seperti ini, bila kita melihat nimitta seperti orang yang matanya minus sembilan melihat mobil berwarna merah yang berjarak 3 hingga limameter di depan itu masih disebut uggaha nimitta. bila yang melihat adalah orang yang normal matanya melihat mobil yang sama dari jarak satu meter maka seperti itulah patibhaga nimitta, pokoknya bila anda melihat nimitta sejelas anda melihat dengan mata terbuka, maka itulah patibhaga nimitta.

Mudah-mudahan pada ngiri sama pengalaman saya hehehe...

sukhi hotu

Ko Fabian...

Imo.... melihat nimitta itu adalah proses kesadaran melalui manodvara vithi.

Lokiya apanna vithi (disebut jg citta vithi yg mempunyai jhana) timbul hanya dalam manodvara vithi.

_/\_ :lotus:



Ceu Lily yang baik,
Ceu Lily terangkan dalam bahasa Indonesia dong vitthi itu apa dsbnya, supaya menjadi jelas.

Oh ya dalam kasus tertentu patibhaga nimitta muncul dalam keadaan mata terbuka dan nimitta tsb nampak sama jelasnya, baik membuka mata maupun menutup mata.

Demikian kuatnya nimitta tersebut sehingga dalam keadaan membuka mata, apapun yang ada di belakang nimitta tersebut tidak nampak, karena tertutup oleh nimitta.

hayo... tambah kepengen latihan meditasi kan?

trims
sukhi hotu

_/\_

Betul sekali kalau patibagha nimitta sudah kuat dengan mata terbuka terkadang nimittanya bisa masih kelihatan, kadangkala pula ada nimitta bukan patibgha nimitta juga muncul ketika mata terbuka hanya muncul lalu lenyap lagi seperti bintang. Bukan karena vertigo atau darah rendah lho.;D

Saya pernah baca satu sutta tapi lupa ;D(mungkin ada yg mo bantuiin sutta apa, biasanya tuhan tau nih... ;D).  Jadi ada seorang  bhikkhu  ketika berjalan tiba2 melihat banyak tulang dimana saja ia melihat(dalam hal ini nimitta tulang) lalu dia jadikan objek dan masuk ke jhana. Kalau tidak salah bhikkhu itu melihat nimitta tsb saat akan berpindapata.

Nah sekarang yg dipermasalahkan :

1. apakah kita melihat patibagha nimitta dengan indra penglihatan , atau ada kesadaran melihat disana? atau
2. Apakah pikiran atau dengan pintu pikiran  yg melihat patibagha nimitta? lalu kesadaran apa yg muncul saat kita melihat patibagha nimitta dalam meditasi kita?
3. Apakah bisa pintu pikiran atau pikiran itu "melihat" patibagha nimitta?

Yang pasti patibagha nimitta ini bukanlah hasil imajinasi. tapi refleksi kejernihan batin.


Kalo saya sih pake bahasa tarzannya melihat nimitta dengan "mata batin" ngak tau bahasa keren abhidhamma atau bahasa palinya apa  ^-^

Nah mungkin ada yg bisa menjelaskan lebih detil dari pakar abhidhamma,meditasi ataupun sutta. monggo.... _/\_

Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 19 February 2009, 09:40:00 AM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 11:09:56 PM
Quote from: Lily W on 18 February 2009, 10:41:51 PM
Quote from: fabian c on 18 February 2009, 10:06:23 PM
Teman-teman,

Memang susah menerangkan mengenai nimitta, terutama patibhaga nimitta bagi orang yang belum mengalami langsung, Mungkin saya hanya bisa memberi pedoman seperti ini, bila kita melihat nimitta seperti orang yang matanya minus sembilan melihat mobil berwarna merah yang berjarak 3 hingga limameter di depan itu masih disebut uggaha nimitta. bila yang melihat adalah orang yang normal matanya melihat mobil yang sama dari jarak satu meter maka seperti itulah patibhaga nimitta, pokoknya bila anda melihat nimitta sejelas anda melihat dengan mata terbuka, maka itulah patibhaga nimitta.

Mudah-mudahan pada ngiri sama pengalaman saya hehehe...

sukhi hotu

Ko Fabian...

Imo.... melihat nimitta itu adalah proses kesadaran melalui manodvara vithi.

Lokiya apanna vithi (disebut jg citta vithi yg mempunyai jhana) timbul hanya dalam manodvara vithi.

_/\_ :lotus:



Ceu Lily yang baik,
Ceu Lily terangkan dalam bahasa Indonesia dong vitthi itu apa dsbnya, supaya menjadi jelas.

Oh ya dalam kasus tertentu patibhaga nimitta muncul dalam keadaan mata terbuka dan nimitta tsb nampak sama jelasnya, baik membuka mata maupun menutup mata.

Demikian kuatnya nimitta tersebut sehingga dalam keadaan membuka mata, apapun yang ada di belakang nimitta tersebut tidak nampak, karena tertutup oleh nimitta.

hayo... tambah kepengen latihan meditasi kan?

trims
sukhi hotu

_/\_

Citta : Kesadaran/pikiran
Vithi : proses yg berkesinambungan.
Citta Vithi : proses kesadaran yang berkesinambungan
Manodvara : Pintu Pikiran
Manodvara Vithi : Proses kesadaran yang melalui Pintu Pikiran.

Kalo melihat nimitta itu kek proses kesadaran dalam jhana, maka itu adalah proses kesadaran melalui pintu pikiran. ini adalah asumsiku...soalnya di buku abhidhammatthasangaha tidak di jelaskan citta vithinya org yg melihat nimitta itu. Kalo melalui manodvara vithi berarti kesadaran melihat (pancadvara/pintu panca indera) tidak berfungsi.

Maaf...Ko Fabian...mungkin saja asumsiku bisa salah...soalnya saya belum mengalami nimitta tsb. tolong di koreksi kalo saya salah.

Anumodana..._/\_

:lotus:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 19 February 2009, 10:00:58 AM
Quote2. Apakah pikiran atau dengan pintu pikiran  yg melihat patibagha nimitta?
yup, manodrava (mano = indra pikiran)

Quotelalu kesadaran apa yg muncul saat kita melihat patibagha nimitta dalam meditasi kita?
manodvaravajjana

vitthinya adalah:
"Na-Da-Ma-Ja-Ja-Ja...dst.."-Bh-Bh

Na&Da = 2 bhavanga, yg bergetar & terputus
Ma = manodvaravajjana (mind-door-adverting consciousness)
Ja = javana (impulsive consciousness (enjoying taste of the sense object)
Bh = Bhavanga


Quote3. Apakah bisa pintu pikiran atau pikiran itu "melihat" patibagha nimitta?
bisa, namun bukan dalam artian "melihat" seperti melihat dg mata

QuoteYang pasti patibagha nimitta ini bukanlah hasil imajinasi. tapi refleksi kejernihan batin.
ya & tidak.
utk parikamma nimitta & uggaha nimitta, adalah imajinasi dari yogi dapat bantuan melihat objek aslinya terlebih dahulu
utk patibhaga nimitta, nimitta yg sebelumnya imajinasi mengalami perubahan, yaitu menjadi bebas dari cacat, yg disebabkan oleh kejernihan pikiran.
oh ya... imaginasi bukan berarti lamunan. imaginasi artinya membuat gambaran tentang objek pada pikiran kita...
proses imaginasi ini lebih jelas dideskripsikan dalam tahapan latihan meditasi objek kasina.
teorinya sih begitu...

QuoteKalo saya sih pake bahasa tarzannya melihat nimitta dengan "mata batin" ngak tau bahasa keren abhidhamma atau bahasa palinya apa
nimitta dilihat dg manodvara (pintu pikiran).

QuoteNah mungkin ada yg bisa menjelaskan lebih detil dari pakar abhidhamma,meditasi ataupun sutta. monggo....
itu penjelasan berdasarkan the essense of visuddhi magga...
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 19 February 2009, 10:52:06 AM
Quote from: tesla on 19 February 2009, 10:00:58 AM
Quote2. Apakah pikiran atau dengan pintu pikiran  yg melihat patibagha nimitta?
yup, manodrava (mano = indra pikiran)

Quotelalu kesadaran apa yg muncul saat kita melihat patibagha nimitta dalam meditasi kita?
manodvaravajjana

vitthinya adalah:
"Na-Da-Ma-Ja-Ja-Ja...dst.."-Bh-Bh

Na&Da = 2 bhavanga, yg bergetar & terputus
Ma = manodvaravajjana (mind-door-adverting consciousness)
Ja = javana (impulsive consciousness (enjoying taste of the sense object)
Bh = Bhavanga


Quote3. Apakah bisa pintu pikiran atau pikiran itu "melihat" patibagha nimitta?
bisa, namun bukan dalam artian "melihat" seperti melihat dg mata

QuoteYang pasti patibagha nimitta ini bukanlah hasil imajinasi. tapi refleksi kejernihan batin.
ya & tidak.
utk parikamma nimitta & uggaha nimitta, adalah imajinasi dari yogi dapat bantuan melihat objek aslinya terlebih dahulu
utk patibhaga nimitta, nimitta yg sebelumnya imajinasi mengalami perubahan, yaitu menjadi bebas dari cacat, yg disebabkan oleh kejernihan pikiran.
oh ya... imaginasi bukan berarti lamunan. imaginasi artinya membuat gambaran tentang objek pada pikiran kita...
proses imaginasi ini lebih jelas dideskripsikan dalam tahapan latihan meditasi objek kasina.
teorinya sih begitu...

QuoteKalo saya sih pake bahasa tarzannya melihat nimitta dengan "mata batin" ngak tau bahasa keren abhidhamma atau bahasa palinya apa
nimitta dilihat dg manodvara (pintu pikiran).

QuoteNah mungkin ada yg bisa menjelaskan lebih detil dari pakar abhidhamma,meditasi ataupun sutta. monggo....
itu penjelasan berdasarkan the essense of visuddhi magga...

Terima kasih atas penjelasannya mengenai manodvara. Adakah referensi khusus mengenai kesadaran "melihat nimitta" kaitannya  dg manodvara? karena menurut mami Lily di Abhidhamma tidak ada penjelasan tsb. Bagaimana mengenai hal tersebut?

Lalu bagaimana dengan kasus yg dikatakan oleh ko Fabs yaitu saat dalam keadaan mata terbuka melihat patibagha nimitta? karena ini benar2 bisa terjadi dan fakta, bagaimana prosesnya?



Dan mengenai imajinasi saya rasa arti imajinasi = khayalan. Dalam objek kasina lebih tepat disebut memvisualisasikan atau membayangkan objek nyata dan dijadikan objek meditasi bukan imajinasi. Karena bila objek kasina diimajinasikan maka konsentrasi tidak dapat tercapai. Mengapa karena kita akan terpleset pada kekotoran ciri dari kasina sehingga patibagha nimitta tidak pernah tercapai.

Dan dalam meditasi ugaha nimitta atau patibagha nimitta bukan hasil dari imaginasi. Tapi nimitta itu muncul sebagai refleksi dari watak ataupun gambaran batin kita. Dalam hal ugaha masih terdapat kekotoran berbeda dengan patibagha nimitta.

Dalam hal nimitta dari kasina  muncul karena kuatnya konsentrasi terhadap visualisasi objek kasina tanpa adanya gangguan dalam pikiran(patibagha nimitta kasina) atau hasil refleksi dari kuatnya(konsentrasi) memvisualisasi objek dan kejernihan batin

refleksi = pantulan /cermin, imajinasi adalah berkhayal atau membayangkan yg tidak2 tanpa arah atau tujuan atau yg tidak nyata.

Essence of visuddhi magga terjemahan siapa yg Anda jadikan referensi?. Saya cross check yg ditulis Dr.Mehm Tin Mon tidak ada nimitta karena hasil dari imajinasi.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 19 February 2009, 11:03:00 AM
Quote from: bond on 19 February 2009, 10:52:06 AM
Quote from: tesla on 19 February 2009, 10:00:58 AM
Quote2. Apakah pikiran atau dengan pintu pikiran  yg melihat patibagha nimitta?
yup, manodrava (mano = indra pikiran)

Quotelalu kesadaran apa yg muncul saat kita melihat patibagha nimitta dalam meditasi kita?
manodvaravajjana

vitthinya adalah:
"Na-Da-Ma-Ja-Ja-Ja...dst.."-Bh-Bh

Na&Da = 2 bhavanga, yg bergetar & terputus
Ma = manodvaravajjana (mind-door-adverting consciousness)
Ja = javana (impulsive consciousness (enjoying taste of the sense object)
Bh = Bhavanga


Quote3. Apakah bisa pintu pikiran atau pikiran itu "melihat" patibagha nimitta?
bisa, namun bukan dalam artian "melihat" seperti melihat dg mata

QuoteYang pasti patibagha nimitta ini bukanlah hasil imajinasi. tapi refleksi kejernihan batin.
ya & tidak.
utk parikamma nimitta & uggaha nimitta, adalah imajinasi dari yogi dapat bantuan melihat objek aslinya terlebih dahulu
utk patibhaga nimitta, nimitta yg sebelumnya imajinasi mengalami perubahan, yaitu menjadi bebas dari cacat, yg disebabkan oleh kejernihan pikiran.
oh ya... imaginasi bukan berarti lamunan. imaginasi artinya membuat gambaran tentang objek pada pikiran kita...
proses imaginasi ini lebih jelas dideskripsikan dalam tahapan latihan meditasi objek kasina.
teorinya sih begitu...

QuoteKalo saya sih pake bahasa tarzannya melihat nimitta dengan "mata batin" ngak tau bahasa keren abhidhamma atau bahasa palinya apa
nimitta dilihat dg manodvara (pintu pikiran).

QuoteNah mungkin ada yg bisa menjelaskan lebih detil dari pakar abhidhamma,meditasi ataupun sutta. monggo....
itu penjelasan berdasarkan the essense of visuddhi magga...

Terima kasih atas penjelasannya mengenai manodvara. Adakah referensi khusus mengenai kesadaran "melihat nimitta" kaitannya  dg manodvara? karena menurut mami Lily di Abhidhamma tidak ada penjelasan tsb. Bagaimana mengenai hal tersebut?

Lalu bagaimana dengan kasus yg dikatakan oleh ko Fabs yaitu saat dalam keadaan mata terbuka melihat patibagha nimitta? karena ini benar2 bisa terjadi dan fakta, bagaimana prosesnya?



Dan mengenai imajinasi saya rasa arti imajinasi = khayalan. Dalam objek kasina lebih tepat disebut memvisualisasikan atau membayangkan objek nyata dan dijadikan objek meditasi bukan imajinasi. Karena bila objek kasina diimajinasikan maka konsentrasi tidak dapat tercapai. Mengapa karena kita akan terpleset pada kekotoran ciri dari kasina sehingga patibagha nimitta tidak pernah tercapai.

Dan dalam meditasi ugaha nimitta atau patibagha nimitta bukan hasil dari imaginasi. Tapi nimitta itu muncul sebagai refleksi dari watak ataupun gambaran batin kita.  Dalam hal ugaha masih terdapat kekotoran berbeda dengan patibagha nimitta. ---> yg di bold itulah proses kesadaran melalui pintu pikiran (manodvara vithi).

Dalam hal nimitta dari kasina  muncul karena kuatnya konsentrasi terhadap visualisasi objek kasina tanpa adanya gangguan dalam pikiran(patibagha nimitta kasina) atau hasil refleksi dari kuatnya(konsentrasi) memvisualisasi objek dan kejernihan batin

refleksi = pantulan /cermin, imajinasi adalah berkhayal atau membayangkan yg tidak2 tanpa arah atau tujuan atau yg tidak nyata.

Essence of visuddhi magga terjemahan siapa yg Anda jadikan referensi?. Saya cross check yg ditulis Dr.Mehm Tin Mon tidak ada nimitta karena hasil dari imajinasi.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 19 February 2009, 11:14:44 AM
Quote
Dan dalam meditasi ugaha nimitta atau patibagha nimitta bukan hasil dari imaginasi. Tapi nimitta itu muncul sebagai refleksi dari watak ataupun gambaran batin kita.  Dalam hal ugaha masih terdapat kekotoran berbeda dengan patibagha nimitta. ---> yg di bold itulah proses kesadaran melalui pintu pikiran (manodvara vithi).--> Sama ngak artinya "melihat" nimitta dengan pintu pikiran? [/b][/i]


Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Hendra Susanto on 19 February 2009, 11:38:26 AM
hehehehheheeh... cahaya nya masih ada pas buka mata :jempol:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 19 February 2009, 11:41:06 AM
QuoteTerima kasih atas penjelasannya mengenai manodvara. Adakah referensi khusus mengenai kesadaran "melihat nimitta" kaitannya  dg manodvara? karena menurut mami Lily di Abhidhamma tidak ada penjelasan tsb. Bagaimana mengenai hal tersebut?
seingat saya, penjabaran vitthi bisa dilihat di abhidhamma ultimate science karya MTM. saya sendiri udah delete file tsb :P (kalau saya tidak salah ingat)

QuoteDan mengenai imajinasi saya rasa arti imajinasi = khayalan. Dalam objek kasina lebih tepat disebut memvisualisasikan atau membayangkan objek nyata dan dijadikan objek meditasi bukan imajinasi.
sudah saya katakan, bahwa imaginasi bagi saya adalah memvisualisasikan atau membayangkan dalam pikiran.
bro menganggap itu bukan imaginasi, terserah...

Quote
Karena bila objek kasina diimajinasikan maka konsentrasi tidak dapat tercapai. Mengapa karena kita akan terpleset pada kekotoran ciri dari kasina sehingga patibagha nimitta tidak pernah tercapai.
justru sebaliknya, dg mengimaginasikan kasina kedalam pikiran terus menerus, konsentrasi semakin meningkat.

Quote
Dan dalam meditasi ugaha nimitta atau patibagha nimitta bukan hasil dari imaginasi. Tapi nimitta itu muncul sebagai refleksi dari watak ataupun gambaran batin kita. Dalam hal ugaha masih terdapat kekotoran berbeda dengan patibagha nimitta.
dalam meditasi kasina, nimitta justru adalah imaginasi (imagine in your mind) objek kasina yg asli. mengenai nimitta yg muncul sbg refleksi watak ditemui pada mis: anapanasati. & itupun banyak guru meditator yg mengatakan pada anapanasati tidak selalu muncul nimitta. mis: Ajahn Chah dalam bukunya samadhi-bhavana, mengatakan munculnya nimitta pada meditasi anapanasati dapat menimbulkan keragu-raguan. oleh karena itu, apabila anda mengalaminya, jgn ragu & teruskan pada nafas.

Quote
Dalam hal nimitta dari kasina  muncul karena kuatnya konsentrasi terhadap visualisasi objek kasina tanpa adanya gangguan dalam pikiran(patibagha nimitta kasina) atau hasil refleksi dari kuatnya(konsentrasi) memvisualisasi objek dan kejernihan batin
bukan, patibagha nimitta justru tanpa gangguan "cacat" dari objek yg sebenarnya.
pada objek kasina yg sebenarnya ada "cacat", sedangkan setelah mencapai konsentrasi tertentu, cacat pada nimitta (mental image) itu hilang.


Quote
Essence of visuddhi magga terjemahan siapa yg Anda jadikan referensi?. Saya cross check yg ditulis Dr.Mehm Tin Mon tidak ada nimitta karena hasil dari imajinasi.
betul karya MTM.
arti kata imaginasi sendiri bukan hanya berkhayal yg bukan2...
memvisualisasikan dalam pikiran termasuk imaginasi.

imaginasi terdengar rendahan yah?
padahal di terjemahan nimitta dalam kasina adalah "mental image" bukan "visualization of object" walaupun artinya bagi saya tidak berbeda... bagi saya kata "image" tidak bermakna lebih rendah daripada "visual" ;)
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 19 February 2009, 11:56:20 AM
 [at]  tesla

oh jadi masalah bahasa saja keliatannya  ;D bukan masalah rendahan bro, jangan sampai keterbatasan bahasa menjadi telunjuk yg harus menunjuk bulan malah menunjuk bintang. Memang dalam bahasa inggris  image, imagine dan imagination dan visualisation artinya sudah berbeda. Tapi kalo bro mau menyamakannya ya terserah deh... ^-^
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 19 February 2009, 12:29:59 PM
Quote from: bond on 19 February 2009, 11:56:20 AM
[at]  tesla

oh jadi masalah bahasa saja keliatannya  ;D bukan masalah rendahan bro, jangan sampai keterbatasan bahasa menjadi telunjuk yg harus menunjuk bulan malah menunjuk bintang. Memang dalam bahasa inggris  image, imagine dan imagination dan visualisation artinya sudah berbeda. Tapi kalo bro mau menyamakannya ya terserah deh... ^-^
yg mempermasalahkan keterbatasan bahasa bukan saya lho. hehehe

kata kerja memvisualisasi maka hasilnya adalah sebuah visual.
kata kerja imagine maka hasilnya adalah sebuah image.

dalam hal nimitta ini, kata visualisasi & imaginasi dapat dipakai dalam artian setara. mis dalam instruksi meditasi, kita diajarkan utk "memvisualisasi", namun kenapa hasilnya adalah "mental image" bukan "mental visual"? saya sih tidak mempermasalahkannya. bagi saya itu setara. bagi anda itu sudah berbeda... mungkin harus memperbaiki translatean nimitta menjadi "mental visual" ^-^
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 19 February 2009, 03:38:13 PM
When the patibhàga-nimitta of kasina appears at the minddoor,
the life-continuum vibrates twice and becomes
arrested (Na-Da). Then mano-dvàràvajjana (Ma) adverts
the consciousness-stream towards the patibhàga-nimitta,
observes and decides the sense-object whether it is good
or bad.

Sumber : Buddha Abhidhamma (Ultimate Science) ~ Dr. Mehm Tin Mon

_/\_ :lotus:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 19 February 2009, 04:25:52 PM
Quote from: Lily W on 19 February 2009, 03:38:13 PM
When the patibhàga-nimitta of kasina appears at the minddoor,
the life-continuum vibrates twice and becomes
arrested (Na-Da). Then mano-dvàràvajjana (Ma) adverts
the consciousness-stream towards the patibhàga-nimitta,
observes and decides the sense-object whether it is good
or bad.

Sumber : Buddha Abhidhamma (Ultimate Science) ~ Dr. Mehm Tin Mon

_/\_ :lotus:

Minddoor = hadaya vatthu  atau manodvarajjana mam?



Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 19 February 2009, 04:49:18 PM
Quote from: bond on 19 February 2009, 04:25:52 PM
Quote from: Lily W on 19 February 2009, 03:38:13 PM
When the patibhàga-nimitta of kasina appears at the minddoor,
the life-continuum vibrates twice and becomes
arrested (Na-Da). Then mano-dvàràvajjana (Ma) adverts
the consciousness-stream towards the patibhàga-nimitta,
observes and decides the sense-object whether it is good
or bad.

Sumber : Buddha Abhidhamma (Ultimate Science) ~ Dr. Mehm Tin Mon

_/\_ :lotus:

Minddoor = hadaya vatthu  atau manodvarajjana mam?

Manodvaravajjana : kesadaran yg menyelidiki obyek dari landasan kesadaran/pikiran.

Landasan Kesadaran/Pikiran = Hadaya vatthu

Mindoor = Pintu Pikiran = Manodvaravajjana

cmiiw..

_/\_ :lotus:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 19 February 2009, 04:58:18 PM
Quote from: Lily W on 19 February 2009, 04:49:18 PM
Quote from: bond on 19 February 2009, 04:25:52 PM
Quote from: Lily W on 19 February 2009, 03:38:13 PM
When the patibhàga-nimitta of kasina appears at the minddoor,
the life-continuum vibrates twice and becomes
arrested (Na-Da). Then mano-dvàràvajjana (Ma) adverts
the consciousness-stream towards the patibhàga-nimitta,
observes and decides the sense-object whether it is good
or bad.

Sumber : Buddha Abhidhamma (Ultimate Science) ~ Dr. Mehm Tin Mon

_/\_ :lotus:

Minddoor = hadaya vatthu  atau manodvarajjana mam?

Manodvaravajjana : kesadaran yg menyelidiki obyek dari landasan kesadaran/pikiran.

Landasan Kesadaran/Pikiran = Hadaya vatthu

Mindoor = Pintu Pikiran = Manodvaravajjana

cmiiw..

_/\_ :lotus:

Thanks mami :D


Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 19 February 2009, 05:31:02 PM
Hasil diskusi dari seorang rekan yg baik bahwa syarat terjadi kesadaran melihat (menurut abhidhamma):

1. Ada landasan mata yang baik.
2. Ada cahaya
3. Ada objek , bentuk atau warna
4. Ada manasikara

Saat melihat patibagha nimitta.

1. Bagi yg tidak buta pasti memiliki landasan mata yang baik, sehingga sekalipun menutup mata, ia tahu itu gelap atau ada bayangan terang jika ia menutup mata disiang hari atau ketika menatap matahari dengan mata tertutup.

2. Ada cahaya---> patibagha nimitta yg dilihat biasanya cahaya yang cemerlang atau bentukan(bola, roda pedati) yg disertai cahaya yg cemerlang.

3. objeknya adalah nimitta(patibagha nimitta) yg jelas seperti kita melihat objek didepan mata ketika kita membuka mata. Jadi sebenarnya ketika mata tertutup bukan berarti kita tidak melihat tetapi mata terhalangi oleh kelopak mata karena menutup mata sehingga kita tidak melihat objek, tapi bagian kelopak mata yg menutup sebenarnya terlihat hanya karena terlalu dekat jadi tidak jelas, kalau mau jelas ya vipasanna ;D


4. Pasti ada manasikara disana.

Jadi dengan terpenuhi syarat tersebut sebenarnya kesadaran melihat patibagha nimitta itu ada..CMIIW sehingga dapat muncul kasus dimana saat dengan mata terbuka patibagha nimitta masih bisa terlihat walaupun tidak terlihat oleh orang lainya. Jadi objek dan cahaya tidak selalu dalam bentuk materi atau benda fisik, seperti kita melihat cahaya pada umumnya.



Dan muncul pertanyaan pula jika seseorang memiliki kemampuan mata dewa, yg mana ia bisa melihat objek yg begitu jauh dari jangkauan mata fisik, apakah disana tidak ada kesadaran melihat?

Jadi selama orang pernah memiliki atau sedang memiliki landasan indria dengan lengkap maka ketika batin berkembang maka ia dapat menangkap objek walaupun bukan objek materi sesuai pengalaman indria masing2 yg "terekam" sebelumnya .

Jika manodvara yg melihat maka kata "melihat" disini adalah akibat pengalaman selama menggunakan landasan indria penglihatan. Saya lebih condong manodvara sebagai-->knowing --" ini patibgha nimitta" dan melihat patibagha nimitaa seperti kita membuka mata sebagai "seeing" makanya ada buku yg dibuat Paauk Sayadaw judulnya "knowing and seeing"  ;D


Silakan direnungkan. Kalau ada pendapat lain silahken....

_/\_



Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 19 February 2009, 05:41:08 PM
Quote2. Ada cahaya---> patibagha nimitta yg dilihat biasanya cahaya yang cemerlang atau bentukan(bola, roda pedati) yg disertai cahaya yg cemerlang.

3. objeknya adalah nimitta(patibagha nimitta) yg jelas seperti kita melihat objek didepan mata ketika kita membuka mata
yg dilihat melalui indra mata adalah parikamma nimitta.


QuoteJadi selama orang pernah memiliki atau sedang memiliki landasan indria dengan lengkap maka ketika batin berkembang maka ia dapat menangkap objek walaupun bukan objek materi sesuai pengalaman indria masing2 yg "terekam" sebelumnya .
benar, ketika objek tsb bukan bentuk/materi, maka kontak terjadi dalam indra pikiran.

bentuk/materi adalah objek utk indra penglihatan. jika tidak ada materinya maka bukan pakai indra penglihatan...

dalam banyak sutta sang buddha menjelaskan pasangan2 kontak: eye-forms, ear-sounds, dst...
jika dikatakan ada kemungkinan pasangan kontak lain mis: "eye-non forms", saya sih tidak tahu...  ;)
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: marcedes on 19 February 2009, 10:46:49 PM
Saudara Fabian, saya jadi ingin tanya.
sekitar 2 hari lalu
saya kesulitan untuk tidur....karena masalah yang banyak, dan pikiran ini tidak mau tenang..
karena badan sudah agak lelah, dan lagi...seperti diliputi kemalasan untuk duduk ber-sila.

saya malah meditasi dengan posisi tidur saja....dan berusaha konsentrasi pada masuk-keluar nafas..........
aneh-nya lama kelamaan, pikiran ini tidak lari kemana-mana dan sudah mulai tenang..
pada saat bersamaan ada kedamaian dan kebahagiaan yang menyelimuti seluruh pikiran dan tubuh saya....
dan saya belum pernah merasakan hal ini sebelumnya baik dalam meditasi duduk.

tetapi sayang,,,,setelah merasakan kedamai-an yang begitu tinggi,saya lama kelamaan konsentrasi saya buyar karena terlena,,,akhir nya tertidur.... setelah sadar...ternyata sudah pagi ^^

kalau dilihat dari yang saya alami...itu apa yah?

saya juga suka mengawasi pikiran ketika mau tidur....jadi seperti di tengah-tengah antara tidur/tidak sadar dan sadar....
apakah kebiasaan ini membahayakan?....karena di situ....jika ingin tidur, maka langsung masuk kealam tidak sadar..
jika memilih tidak tidur....terus-terus berada disana....dan bisa sampai pagi.



Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: hendrako on 19 February 2009, 11:58:28 PM
Ada yg bisa membantu tentang rujukan Tipitaka tentang patibhaga nimitta?
Trima kasih sebelumnya.
_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sunce™ on 20 February 2009, 12:52:35 AM
turut senang dengan kemajuannya..
tapi coba tanyakan ke bhante tentang nimitta tersebut agar bisa diarahkan dan mencapai kemajuan yang lebih baik lagi..

Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 20 February 2009, 10:42:08 AM
Quote from: tesla on 19 February 2009, 10:00:58 AM
Quote2. Apakah pikiran atau dengan pintu pikiran  yg melihat patibagha nimitta?
yup, manodrava (mano = indra pikiran)

Quotelalu kesadaran apa yg muncul saat kita melihat patibagha nimitta dalam meditasi kita?
manodvaravajjana

vitthinya adalah:
"Na-Da-Ma-Ja-Ja-Ja...dst.."-Bh-Bh

Na&Da = 2 bhavanga, yg bergetar & terputus
Ma = manodvaravajjana (mind-door-adverting consciousness)
Ja = javana (impulsive consciousness (enjoying taste of the sense object)
Bh = Bhavanga


Quote3. Apakah bisa pintu pikiran atau pikiran itu "melihat" patibagha nimitta?
bisa, namun bukan dalam artian "melihat" seperti melihat dg mata
renungan :

Jika monodvaravajjana yg melihat patibagha nimitta dalam kasus ini benar2 melihat seperti mata terbuka, maka seharusnya ada kesadaran melihat disana, berarti  manodvaravajjana juga seharusnya memenuhi syarat kesadaran melihat seperti yg tertulis dalam abhidhamma. Dengan demikian tidaklah indra penglihatan saja yg memiliki kesadaran melihat tetapi juga manodvaravajjana. Jika demikian apa penjelasan abihidhamma ttg hal ini menilik ttg kesadaran melihat tadi? Jika dikatakan tidak benar2 melihat, nyatanya melihat sangat jelas :D.

Dalam hal ini melihat disini  benar2 melihat entah menutup atau membuka mata(kasus tertentu) dalam kasus patibagha nimitta. Karena yg dilihat benar2 sebuah objek hanya bukan objek fisik tapi refleksi gambaran batin. Ini akan menjadi sama dengan mata dewa(hanya objeknya yg berbeda)

renungan ini untuk menemukan benang merah atau kaitan antara teori dan praktek.

_/\_



Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 20 February 2009, 11:03:08 AM
Quote from: Lily W on 19 February 2009, 04:49:18 PM


Manodvaravajjana : kesadaran yg menyelidiki obyek dari landasan kesadaran/pikiran.

Landasan Kesadaran/Pikiran = Hadaya vatthu

Mindoor = Pintu Pikiran = Manodvaravajjana

cmiiw..

_/\_ :lotus:



Namaste suvatthi hotu


Sedikit masukan untuk anda untuk bahan pertimbangan koreksi


Abhidhammatthasaṅgaho; 3. Pakiṇṇakaparicchedo; Dvārasaṅgaho 35

Āvajjana citta 2

Āvajjana citta adalah kesadaran yang mengarahkan batin ke sasaran objek, terdiri dari:
1.   Pañcadvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada lima gerbang indera, yang menyelidiki lima objek yang datang menyentuh melalui lima gerbang indera.
2.   Manodvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada gerbang pikiran.

Manodvāra

Manodvāraṃ pana bhavaṅganti pavuccati

Yang disebut Manodvāra (gerbang pikiran) adalah salah satu dari 19 jenis bhavaṅgacitta  (sama dengan 19 paṭisandhiviññāṇa)



Selamat ber-abhidhamma ria

thuti
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 20 February 2009, 11:18:45 AM
Quote from: hendrako on 19 February 2009, 11:58:28 PM
Ada yg bisa membantu tentang rujukan Tipitaka tentang patibhaga nimitta?
Trima kasih sebelumnya.
_/\_

namaste suvatthi hotu

lihat di 

Abhidhammatthasaṅgaho; 9. Kammaṭṭhānaparicchedo; Nimittabhedo


5. parikammanimittaṃ uggahanimittaṃ paṭibhāganimittañceti tīṇi nimittāni ca veditabbāni.


Parikammanimitta, uggahanimittaṃ dan paṭibhāganimitta seharusnya dipahami sebagai Tiga nimitta


semoga membantu

thuti
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 21 February 2009, 12:24:45 PM
Quote from: marcedes on 19 February 2009, 10:46:49 PM
Saudara Fabian, saya jadi ingin tanya.
sekitar 2 hari lalu
saya kesulitan untuk tidur....karena masalah yang banyak, dan pikiran ini tidak mau tenang..
karena badan sudah agak lelah, dan lagi...seperti diliputi kemalasan untuk duduk ber-sila.

saya malah meditasi dengan posisi tidur saja....dan berusaha konsentrasi pada masuk-keluar nafas..........
aneh-nya lama kelamaan, pikiran ini tidak lari kemana-mana dan sudah mulai tenang..
pada saat bersamaan ada kedamaian dan kebahagiaan yang menyelimuti seluruh pikiran dan tubuh saya....
dan saya belum pernah merasakan hal ini sebelumnya baik dalam meditasi duduk.

tetapi sayang,,,,setelah merasakan kedamai-an yang begitu tinggi,saya lama kelamaan konsentrasi saya buyar karena terlena,,,akhir nya tertidur.... setelah sadar...ternyata sudah pagi ^^

kalau dilihat dari yang saya alami...itu apa yah?

saya juga suka mengawasi pikiran ketika mau tidur....jadi seperti di tengah-tengah antara tidur/tidak sadar dan sadar....
apakah kebiasaan ini membahayakan?....karena di situ....jika ingin tidur, maka langsung masuk kealam tidak sadar..
jika memilih tidak tidur....terus-terus berada disana....dan bisa sampai pagi.

Quotesaya kesulitan untuk tidur....karena masalah yang banyak, dan pikiran ini tidak mau tenang..
karena badan sudah agak lelah, dan lagi...seperti diliputi kemalasan untuk duduk ber-sila.

saya malah meditasi dengan posisi tidur saja....dan berusaha konsentrasi pada masuk-keluar nafas..........
aneh-nya lama kelamaan, pikiran ini tidak lari kemana-mana dan sudah mulai tenang..
pada saat bersamaan ada kedamaian dan kebahagiaan yang menyelimuti seluruh pikiran dan tubuh saya....
dan saya belum pernah merasakan hal ini sebelumnya baik dalam meditasi duduk.

tetapi sayang,,,,setelah merasakan kedamai-an yang begitu tinggi,saya lama kelamaan konsentrasi saya buyar karena terlena,,,akhir nya tertidur.... setelah sadar...ternyata sudah pagi ^^



kalau dilihat dari yang saya alami...itu apa yah?

saya juga suka mengawasi pikiran ketika mau tidur....jadi seperti di tengah-tengah antara tidur/tidak sadar dan sadar....
apakah kebiasaan ini membahayakan?....karena di situ....jika ingin tidur, maka langsung masuk kealam tidak sadar..
jika memilih tidak tidur....terus-terus berada disana....dan bisa sampai pagi
.

Saudara Marcedes yang baik,

Apa yang saudara alami sebenarnya sudah saudara jawab sendiri, bila kita bermeditasi maka akan timbul ketenangan yang merupakan produk dari konsentrasi (absennya agitasi atau goncangan batin).

Ketenangan batin yang timbul tanpa disertai semangat, (konsentrasi tanpa viriya sebagai pendukung maka kita akan jatuh tertidur).

Seorang Bhikkhu memberikan perumpamaan seorang anak kecil yang menangis karena suatu hal kemudian tiba-tiba ada suatu hal yang menarik perhatian anak itu, perlahan-tangisnya mereda (karena konsentrasi terhadap hal yang menarik perhatiannya, maka goncangan batin anak itu mereda) lalu akhirnya anak itu berhenti menangis sama sekali karena, ia menjadi tenang disebabkan konsentrasi pada waktu melihat hal yang menarik perhatiannya.  Setelah goncangan batinnya habis ia jatuh tertidur karena ketenangan batinnya tidak disertai semangat disebabkan anak itu lelah sehabis menangis.

Posisi berbaring yang dipilih saudara Marcedes tidak disertai viriya (semangat). Sutta menjelaskan bahwa konsentrasi dan semangat harus diseimbangkan terus menerus seperti tukang emas yang memurnikan emas menyeimbangkan antara api dan percikan air, sehingga emasnya liat dan tidak rapuh sehingga mudah dibentuk. demikian juga dengan batin. harus diseimbangkan antara semangat dan konsentrasi.

Dalam Visuddhi Magga yang dianggap sebagai tuntunan meditasi paling lengkap dan juga dianggap sebagai ringkasan Tipitaka dikatakan bahwa hanya para Arahat yang sukses bermeditasi dengan posisi berbaring.

Tertidur dalam keadaan menjaga pikiran tentu lebih baik daripada tidur tanpa menjaga pikiran. Ini yang disebut waspada. Pada mereka yang telah mencapai Jhana menurut pengalaman teman-teman kadang mereka bisa tidur ayam  seperti itu dan tetap segar.

Salah seorang bhikkhu pernah menuturkan bahwa gurunya bisa selalu sadar dan tahu jika ada yang masuk ke kamar, jam berapapun mereka masuk.

Dalam kehidupan sebenarnya yang menyebabkan kita tidur di siang hari umumnya adalah kemalasan, pada seorang yang memiliki konsentrasi dan sadar, mereka dapat mengenali bahwa rasa kantuk yang datang itu disebabkan kemalasan, oleh karena itu para Arahat muda tak ada yang tidur siang, hanya tidur setelah malam tiba, itupun hanya dua atau tiga jam.

Tetapi pada Arahat yang sudah berusia lanjut menurut Visuddhi Magga, ketuaan tubuh menyebabkan mereka lebih mudah lelah, sehingga kadang mereka tidur di siang hari.

Pengalaman memilih antara tidur atau tidak tidur juga pernah dialami oleh Meditator yang berlatih meditasi Vipassana metode Mahasi Sayadaw, biasanya setelah memilih tidak tidur, akan timbul rasa segar dan rasa mengantuk yang dialami lenyap sama sekali. Entah apakah saudara Marcedes pernah berlatih meditasi metode tertentu?

Semoga keterangan ini membantu

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 21 February 2009, 12:58:22 PM
Quote from: Lily W on 19 February 2009, 03:38:13 PM
When the patibhàga-nimitta of kasina appears at the minddoor,
the life-continuum vibrates twice and becomes
arrested (Na-Da). Then mano-dvàràvajjana (Ma) adverts
the consciousness-stream towards the patibhàga-nimitta,
observes and decides the sense-object whether it is good
or bad.

Sumber : Buddha Abhidhamma (Ultimate Science) ~ Dr. Mehm Tin Mon

_/\_ :lotus:

Mau numpang nanya nih saudari Lily yang baik,

diatas dijelaskan oleh romo Cunda ada pancadvaravajjana citta, apakah ini bila diurai menjadi cakkhudvaravajjana citta, sotadvaravajjana citta dsbnya?

Bila memang benar demikian bolehkah kita terjemahkancakkhudvaravajjana citta sebagai kesadaran penglihatan? bila benar  maka perlu kita pisahkan antara bola mata sebagai rupa/jasmani (jendela dan landasan penglihatan) dan kesadaran penglihatan sebagai nama/batin.

Setahu saya dengan menutup bola mata bukan berarti kesadaran penglihatan juga tertutup, Kesadaran mata dan bola mata tetap bekerja melihat , hanya objeknya sudah berubah, umumnya objek yang nampak pada waktu kita menutup mata adalah objek batin, tetapi bukan berarti objek eksternal tidak masuk, buktinya kita tahu pada waktu menutup mata, hari telah siang atau malam, atau mau lebih jelas lagi arahkan senter ke mata kita dekat-dekat, maka akan terlihat berkas cahaya merah yang berasal dari darah yang berada kelopak mata dilewati sinar.

Ini hanya urun pendapat bila salah mohon di koreksi.

Sukhi hotu,

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 21 February 2009, 03:08:51 PM
Quote from: fabian c on 21 February 2009, 12:58:22 PM


.....................
.................

Setahu saya dengan menutup bola mata bukan berarti kesadaran penglihatan juga tertutup, Kesadaran mata dan bola mata tetap bekerja melihat , hanya objeknya sudah berubah, umumnya objek yang nampak pada waktu kita menutup mata adalah objek batin, tetapi bukan berarti objek eksternal tidak masuk, buktinya kita tahu pada waktu menutup mata, hari telah siang atau malam, atau mau lebih jelas lagi arahkan senter ke mata kita dekat-dekat, maka akan terlihat berkas cahaya merah yang berasal dari darah yang berada kelopak mata dilewati sinar.

Ini hanya urun pendapat bila salah mohon di koreksi.

Sukhi hotu,

_/\_


namaste suvatthi hotu


Melihat dengan mata tertutup adalah proses melihat melalui gerbang mata (cakkhudvāra), yaitu melihat objek/cahaya (rūpārammaṇa) yang tidak jelas karena terhalang oleh kelopak mata, jadi yang masuk ke landasan mata hanyalah "sinar buram".

Begitu juga ketika dengan mata tertutup kita melihat warna merah (warna darah dari kelopak mata) yang ditembus cahaya, hal serupa terjadi ketika senter di dekatkan ke mata tertutup, sesungguhnya objek yang kita lihat ini adalah "warna" (rūpārammaṇa) yang bersifat eksternal.


Apabila proses itu baru sampai pada "melihat" atau munculnya "kesadaran mata" (Cakkhuviññāṇaṃ), maka melihat disini bersifat pasif karena hanya merupakan "akibat" (vipāka), dikenal sebagai "melihat hanya sekedar melihat"

Namun seringkali kita tidak menyadari bahwa "kita memang tidak akan mampu mengetahui dengan jelas seluruh rangkaian proses dengan lengkap", jadi apa yang sedang kita diskusikan sebagai "kesadaran mata" (Cakkhuviññāṇaṃ) itu sesungguhnya sudah bergeser pada tahapan yg lebih lanjut yaitu secara beruntun telah muncul sampaṭicchana, santīraṇa, Voṭṭhabbana, javana dan tadārammaṇānaṃ dan seterusnya

Ketika kita sedang melaju di jalan tol dengan kecepatan tinggi, lalu kawan kita menunjuk ke depan karena ada anjing melintas maka ketika kita melihat ke arah yg ditunjuk mungkin kita sudah tidak melihatnya lagi, karena anjing tadi sudah terlampaui di belakang kita.

semoga membantu

Thuti

Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: ENCARTA on 21 February 2009, 03:11:49 PM
Ketika kita sedang melaju di jalan tol dengan kecepatan tinggi, lalu kawan kita menunjuk ke depan karena ada anjing melintas maka ketika kita melihat ke arah yg ditunjuk mungkin kita sudah tidak melihatnya lagi, karena anjing tadi sudah terlampaui di belakang kita.

romo kalau tidak liat anjingnya bagaimana menghindar mobilnya ;D
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 21 February 2009, 08:31:47 PM
Quote from: cunda on 20 February 2009, 11:03:08 AM
Quote from: Lily W on 19 February 2009, 04:49:18 PM


Manodvaravajjana : kesadaran yg menyelidiki obyek dari landasan kesadaran/pikiran.

Landasan Kesadaran/Pikiran = Hadaya vatthu

Mindoor = Pintu Pikiran = Manodvaravajjana

cmiiw..

_/\_ :lotus:



Namaste suvatthi hotu


Sedikit masukan untuk anda untuk bahan pertimbangan koreksi


Abhidhammatthasaṅgaho; 3. Pakiṇṇakaparicchedo; Dvārasaṅgaho 35

Āvajjana citta 2

Āvajjana citta adalah kesadaran yang mengarahkan batin ke sasaran objek, terdiri dari:
1.   Pañcadvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada lima gerbang indera, yang menyelidiki lima objek yang datang menyentuh melalui lima gerbang indera.
2.   Manodvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada gerbang pikiran.

Manodvāra

Manodvāraṃ pana bhavaṅganti pavuccati

Yang disebut Manodvāra (gerbang pikiran) adalah salah satu dari 19 jenis bhavaṅgacitta  (sama dengan 19 paṭisandhiviññāṇa)



Selamat ber-abhidhamma ria

thuti


Momo...anumodana atas bahan pertimbangan koreksi itu..._/\_

~ Pañcadvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada lima gerbang indera, yang menyelidiki lima objek yang datang menyentuh melalui lima gerbang indera--> Lima pintu dari kesadaran, untuk yg menyelidiki lima obyek baru yg datang menyentuh yg merupakan pathama citta vithi, yaitu bulatan pertama memasuki vithi di dalam proses kesadaran melalui pintu panca indera (pancadvara vithi)

~Manodvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada gerbang pikiran.---> Kesadaran yang menyelidiki obyek dari landasan pikiran di dalam proses kesadaran melalui pintu pikiran (manodvara vithi).

Berarti post sy di atas ada kekeliruan yaitu
QuoteMindoor = Pintu Pikiran = Manodvaravajjana

Menurut persekutuan citta dan cetasika dengan bagian dvara/pintu (Dvarasangaha) terdiri dari 6 dvara yaitu :
1. Cakkhudvara yaitu cakkhupasada
2. Sotadvara yaitu Sotapasada
3. Ghanadvara yaitu Ghanapasada
4. Jivhadvara yaitu jivhapasada
5. Kayadvara yaitu kayapasada
6. Manodvara yaitu Bhavangacitta 19

cmiiw...

_/\_ :lotus:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 21 February 2009, 10:01:36 PM
Quote from: fabian c on 21 February 2009, 12:58:22 PM
Quote from: Lily W on 19 February 2009, 03:38:13 PM
When the patibhàga-nimitta of kasina appears at the minddoor,
the life-continuum vibrates twice and becomes
arrested (Na-Da). Then mano-dvàràvajjana (Ma) adverts
the consciousness-stream towards the patibhàga-nimitta,
observes and decides the sense-object whether it is good
or bad.

Sumber : Buddha Abhidhamma (Ultimate Science) ~ Dr. Mehm Tin Mon

_/\_ :lotus:

Mau numpang nanya nih saudari Lily yang baik,

diatas dijelaskan oleh romo Cunda ada pancadvaravajjana citta, apakah ini bila diurai menjadi cakkhudvaravajjana citta, sotadvaravajjana citta dsbnya?

Bila memang benar demikian bolehkah kita terjemahkancakkhudvaravajjana citta sebagai kesadaran penglihatan? bila benar  maka perlu kita pisahkan antara bola mata sebagai rupa/jasmani (jendela dan landasan penglihatan) dan kesadaran penglihatan sebagai nama/batin.

delete....
Sukhi hotu,

_/\_

Ko Fabian...

Pancadvaravajjana citta termasuk Avajjana citta 2 (coba baca postingan di atas)... jadi tidak bisa diuraikan sbg cakkhudvaravajjana citta, sotadvaravajjana citta dsbnya.

Dalam proses kesadaran melalui panca indera ( pancadvara vithi )... setelah pancadvaravajjana citta padam dan di lanjutkan oleh cakkhu vinnana (kesadaran melihat), setelah cakkhu vinnana padam di lanjutkan oleh kesadaran menerima (sampaticchana), dstnya... ini di sebut juga cakkhudvara vithi.

QuoteMenurut persekutuan citta dan cetasika dengan bagian dvara/pintu (Dvarasangaha) terdiri dari 6 dvara yaitu :
1. Cakkhudvara yaitu cakkhupasada
2. Sotadvara yaitu Sotapasada
3. Ghanadvara yaitu Ghanapasada
4. Jivhadvara yaitu jivhapasada
5. Kayadvara yaitu kayapasada
6. Manodvara yaitu Bhavangacitta 19

Cakkhupasada termasuk salah satu RUPA.
Cakkhupasada adalah unsur dari indriya yang di dalamnya terdapat biji mata, tempat kedudukan kesadaran penglihatan.
Cakkhupasada = landasan mata
Cakkhupasada = timbulnya dalam biji mata

Menurut pembagian kicca (fungsi) dengan citta sbb :
~ Citta menjalankan tugas Avajjanakicca (kesadaran yg berfungsi mengarahkan indera ke objek)ada 2 :
    * Pancadvaravajjana citta 1 ---> cittanya hanya 1 jadi tidak bisa di bagi/uraikan jadi cakkhudvaravajjana citta, sotadvaravajjana citta dsbnya. 
  * Manodvaravajjana citta 1

~ Citta menjalankan tugas Dassanakicca (kesadaran yg berfungsi untuk melihat objek) ada 2 :
    *  Cakkhuvinnanacitta 2

Semoga bisa di pahami yaah...
Saya akui ini memang agak rumit... serasa kuliah S2...:D

Ko Fabian dan momo... anumodana... telah mengkondisikan sy belajar dari buku Abhidhammatthasangaha ( Pandit J. Kaharuddin). Postingan di atas saya ambil dari buku tsb dan bukan dari belajar di kelas Abhidhamma... kalo ada kesalahan...tolong di koreksi yaah..._/\_

Semoga kita bisa saling asah, asih dan asuh...sadhu3x...

:lotus:










 
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 22 February 2009, 02:41:26 AM
Terima kasih atas keterangan dari romo Cunda dan saudari Lily,

Setelah saya buka kembali buku Buddha Abhidhamma Dr. Mehm Tihn Mon, ternyata citta yang muncul di pintu mata pada proses melihat banyak ya? ada 46 citta.

a. pancadvaravajjana (apprehending)                             1
b. cakkhu vinnana (seeing)                                           2
c. sampaticchana (receiving)                                        2
d. santirana (investigating)                                          3
e. votthapana atau mano dvaravajjana (deterring)           1
f. kama-javana (apperceiving)                                     29
g. tadalambana (registering)                                         8
                       total                                                46

Rupanya Pancadvaravajjana muncul pada setiap proses indera, bukannya terbagi 5    ;D

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 22 February 2009, 02:30:37 PM
Quote from: Lily W on 21 February 2009, 08:31:47 PM

Momo...anumodana atas bahan pertimbangan koreksi itu..._/\_

~ Pañcadvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada lima gerbang indera, yang menyelidiki lima objek yang datang menyentuh melalui lima gerbang indera--> Lima pintu dari kesadaran, untuk yg menyelidiki lima obyek baru yg datang menyentuh yg merupakan pathama citta vithi, yaitu bulatan pertama memasuki vithi di dalam proses kesadaran melalui pintu panca indera (pancadvara vithi)

~Manodvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada gerbang pikiran.---> Kesadaran yang menyelidiki obyek dari landasan pikiran di dalam proses kesadaran melalui pintu pikiran (manodvara vithi).

Berarti post sy di atas ada kekeliruan yaitu
QuoteMindoor = Pintu Pikiran = Manodvaravajjana

Menurut persekutuan citta dan cetasika dengan bagian dvara/pintu (Dvarasangaha) terdiri dari 6 dvara yaitu :
1. Cakkhudvara yaitu cakkhupasada
2. Sotadvara yaitu Sotapasada
3. Ghanadvara yaitu Ghanapasada
4. Jivhadvara yaitu jivhapasada
5. Kayadvara yaitu kayapasada
6. Manodvara yaitu Bhavangacitta 19

cmiiw...

_/\_ :lotus:



namaste suvatthi hotu

maju terus pantang nyerah

saluuut


thuti
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 22 February 2009, 02:35:07 PM
Quote from: fabian c on 22 February 2009, 02:41:26 AM
Terima kasih atas keterangan dari romo Cunda dan saudari Lily,

Setelah saya buka kembali buku Buddha Abhidhamma Dr. Mehm Tihn Mon, ternyata citta yang muncul di pintu mata pada proses melihat banyak ya? ada 46 citta.

a. pancadvaravajjana (apprehending)                             1
b. cakkhu vinnana (seeing)                                           2
c. sampaticchana (receiving)                                        2
d. santirana (investigating)                                          3
e. votthapana atau mano dvaravajjana (deterring)           1
f. kama-javana (apperceiving)                                     29
g. tadalambana (registering)                                         8
                       total                                                46

Rupanya Pancadvaravajjana muncul pada setiap proses indera, bukannya terbagi 5    ;D

sukhi hotu

_/\_



Rupanya Pancadvaravajjana muncul pada setiap proses indera, bukannya terbagi 5    ;D



namaste suvatthi hotu


hehehehehehe ternyata cc Lily emang hebat


thuti
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 22 February 2009, 07:31:22 PM
Jadi kesimpulannya?



Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: gajeboh angek on 22 February 2009, 08:21:02 PM
kesimpulannya meditasi teratur untuk membuktikan abhidhamma ;D
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 22 February 2009, 08:27:40 PM
Quote from: fabian c on 22 February 2009, 02:41:26 AM
Terima kasih atas keterangan dari romo Cunda dan saudari Lily,

Setelah saya buka kembali buku Buddha Abhidhamma Dr. Mehm Tihn Mon, ternyata citta yang muncul di pintu mata pada proses melihat banyak ya? ada 46 citta.

a. pancadvaravajjana (apprehending)                             1
b. cakkhu vinnana (seeing)                                           2
c. sampaticchana (receiving)                                        2
d. santirana (investigating)                                          3
e. votthapana atau mano dvaravajjana (deterring)           1
f. kama-javana (apperceiving)                                     29
g. tadalambana (registering)                                         8
                       total                                                46

Rupanya Pancadvaravajjana muncul pada setiap proses indera, bukannya terbagi 5    ;D

sukhi hotu

_/\_

Ko Fabian... anumodana..._/\_

a. pancadvaravajjana (apprehending)                             1
---> upekkhasahagatam pancadvaravajjanacittam (dalam ahetukakiriya citta3) : Kesadaran/pikiran yg menyelidiki obyek dari lima pintu, di sertai perasaan netral.

b. cakkhu vinnana (seeing)                                           2
---> upekkhasahagatam cakkhuvinnanam (dalam  Akusala Vipaka citta7) : kesadaran/pikiran yg timbul dikarenakan indriya mata melihat obyek bentuk (yg baik), disertai perasaan netral

---> upekkhasahagatam cakkhuvinnanam (dalam Ahetuka kusala Vipaka citta8) : kesadaran/pikiran yg timbul dikarenakan indriya mata melihat obyek bentuk (yg baik), disertai perasaan netral

c. sampaticchana (receiving)                                        2
---> upekkhasahagatam Sampaticchanacittam (dalam  Akusala Vipaka citta7) : kesadaran/pikiran yg menerima lima obyek hasil cerapan panca indriya, di sertai perasaan netral

---> upekkhasahagatam  Sampaticchanacittam (dalam Ahetuka kusala Vipaka citta8) : kesadaran/pikiran yg menerima lima obyek hasil cerapan panca indriya, disertai perasaan netral

d. santirana (investigating)                                          3
---> upekkhasahagatam Santiranacittam (dalam  Akusala Vipaka citta7) : kesadaran/pikiran yg memeriksa lima obyek hasil cerapan panca indriya, di sertai perasaan netral

---> upekkhasahagatam  Santiranacittam (dalam Ahetuka kusala Vipaka citta8) : kesadaran/pikiran yg memeriksa lima obyek hasil cerapan panca indriya, disertai perasaan netral

---> Somanassasahagatam  Santiranacittam (dalam Ahetuka kusala Vipaka citta8) : kesadaran/pikiran yg memeriksa lima obyek hasil cerapan panca indriya, disertai perasaan senang

e. votthapana atau mano dvaravajjana (deterring)           1
---> upekkhasahagatam Manodvaravajjanacittam (dalam ahetukakiriya citta3) : Kesadaran/pikiran yg menyelidiki obyek dari pintu pikiran, di sertai perasaan netral.

f. kama-javana (apperceiving)                                     29
--->

g. tadalambana (registering)                                         8
--->

Ko Fabian dan Momo... apakah perinciannya seperti itu? kalo benar... bisa tolong lanjutkan perincian javana 29 & Tadalambana 8 tsb? karena sy belum ketemu perincian tsb.

Dutiyampi...anumodana..._/\_

:lotus:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 22 February 2009, 08:28:48 PM
:backtotopic:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 22 February 2009, 08:32:57 PM
Quote from: cunda on 22 February 2009, 02:35:07 PM
Rupanya Pancadvaravajjana muncul pada setiap proses indera, bukannya terbagi 5    ;D



namaste suvatthi hotu

hehehehehehe ternyata cc Lily emang hebat

thuti

Momo...

Saya anggap momo telah lemparkan kotoran ke saya... :D Sebelum lemparan itu kena ke saya...yg lempar (yaitu momo) udah kena duluan.... :)) :)) :))

Anumodana..._/\_

:lotus:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 22 February 2009, 09:42:36 PM
Quotef. kama-javana (apperceiving)                                     29
--->

g. tadalambana (registering)                                         8
--->

Ko Fabian dan Momo... apakah perinciannya seperti itu? kalo benar... bisa tolong lanjutkan perincian javana 29 & Tadalambana 8 tsb? karena sy belum ketemu perincian tsb.

Saudari Lily yang baik,

Yang saya ketemui dari buku Mehm Tin Mon kama-javana citta (29) adalah:
12 akusala citta + 8 maha-kusala + 8 maha-kiriya citta + 1 hasittupada citta.

Sedangkan tadalambana seharusnya 11 (yaitu 8 mahavipaka citta ditambah 3 santirana) tetapi karena santirananya (investigating) sudah dihitung lebih dahulu (poin d), maka tinggal sisa 8 mahavipaka citta.

Bener nggak sih? tolong dikoreksi bila salah.

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Indra on 22 February 2009, 09:51:29 PM
Quote from: fabian c on 22 February 2009, 09:42:36 PM
Quotef. kama-javana (apperceiving)                                     29
--->

g. tadalambana (registering)                                         8
--->

Ko Fabian dan Momo... apakah perinciannya seperti itu? kalo benar... bisa tolong lanjutkan perincian javana 29 & Tadalambana 8 tsb? karena sy belum ketemu perincian tsb.

Saudari Lily yang baik,

Yang saya ketemui dari buku Mehm Tin Mon kama-javana citta (29) adalah:
12 akusala citta + 8 maha-kusala + 8 maha-kiriya citta + 1 hasittupada citta.

Sedangkan tadalambana seharusnya 11 (yaitu 8 mahavipaka citta ditambah 3 santirana) tetapi karena santirananya (investigating) sudah dihitung lebih dahulu (poin d), maka tinggal sisa 8 mahavipaka citta.

Bener nggak sih? tolong dikoreksi bila salah.

sukhi hotu

_/\_
Bro & Sis

Informasi menarik, tapi apa gunanya ya?

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 22 February 2009, 09:53:12 PM
Quote from: Lily W on 22 February 2009, 08:27:40 PM
Quote from: fabian c on 22 February 2009, 02:41:26 AM
Terima kasih atas keterangan dari romo Cunda dan saudari Lily,

Setelah saya buka kembali buku Buddha Abhidhamma Dr. Mehm Tihn Mon, ternyata citta yang muncul di pintu mata pada proses melihat banyak ya? ada 46 citta.

a. pancadvaravajjana (apprehending)                             1
b. cakkhu vinnana (seeing)                                           2
c. sampaticchana (receiving)                                        2
d. santirana (investigating)                                          3
e. votthapana atau mano dvaravajjana (deterring)           1
f. kama-javana (apperceiving)                                     29
g. tadalambana (registering)                                         8
                       total                                                46

Rupanya Pancadvaravajjana muncul pada setiap proses indera, bukannya terbagi 5    ;D

sukhi hotu

_/\_

Ko Fabian... anumodana..._/\_

a. pancadvaravajjana (apprehending)                             1
---> upekkhasahagatam pancadvaravajjanacittam (dalam ahetukakiriya citta3) : Kesadaran/pikiran yg menyelidiki obyek dari lima pintu, di sertai perasaan netral.

b. cakkhu vinnana (seeing)                                           2
---> upekkhasahagatam cakkhuvinnanam (dalam  Akusala Vipaka citta7) : kesadaran/pikiran yg timbul dikarenakan indriya mata melihat obyek bentuk (yg baik), disertai perasaan netral

---> upekkhasahagatam cakkhuvinnanam (dalam Ahetuka kusala Vipaka citta8) : kesadaran/pikiran yg timbul dikarenakan indriya mata melihat obyek bentuk (yg baik), disertai perasaan netral

c. sampaticchana (receiving)                                        2
---> upekkhasahagatam Sampaticchanacittam (dalam  Akusala Vipaka citta7) : kesadaran/pikiran yg menerima lima obyek hasil cerapan panca indriya, di sertai perasaan netral

---> upekkhasahagatam  Sampaticchanacittam (dalam Ahetuka kusala Vipaka citta8) : kesadaran/pikiran yg menerima lima obyek hasil cerapan panca indriya, disertai perasaan netral

d. santirana (investigating)                                          3
---> upekkhasahagatam Santiranacittam (dalam  Akusala Vipaka citta7) : kesadaran/pikiran yg memeriksa lima obyek hasil cerapan panca indriya, di sertai perasaan netral

---> upekkhasahagatam  Santiranacittam (dalam Ahetuka kusala Vipaka citta8) : kesadaran/pikiran yg memeriksa lima obyek hasil cerapan panca indriya, disertai perasaan netral

---> Somanassasahagatam  Santiranacittam (dalam Ahetuka kusala Vipaka citta8) : kesadaran/pikiran yg memeriksa lima obyek hasil cerapan panca indriya, disertai perasaan senang

e. votthapana atau mano dvaravajjana (deterring)           1
---> upekkhasahagatam Manodvaravajjanacittam (dalam ahetukakiriya citta3) : Kesadaran/pikiran yg menyelidiki obyek dari pintu pikiran, di sertai perasaan netral.

f. kama-javana (apperceiving)                                     29
--->

g. tadalambana (registering)                                         8
--->

Ko Fabian dan Momo... apakah perinciannya seperti itu? kalo benar... bisa tolong lanjutkan perincian javana 29 & Tadalambana 8 tsb? karena sy belum ketemu perincian tsb.

Dutiyampi...anumodana..._/\_

:lotus:


Namaste suvatthi hotu

Javana 55

Āvajjanadvayavajjitāni kusalākusalaphalakiriyacittāni pañcapaññāsa javanakiccāni.

Akusala citta 12, kusalacitta 21, phala 4 dan kiriya citta 18 (kecuali Āvajjana citta 2) adalah berfungsi sebagai Javana 55.

Javana 55 terdiri dari: Kāmajavanacitta 29 dan Appanājavana citta 26


Kāmajavanacitta 29 terdiri dari: Akusalacitta 12, Mahākusalacitta 8, Mahākiriyacitta 8 dan Hasitupadacitta 1

Sedangkan Appanājavana citta 26 terdiri dari: Mahaggata-kusalacitta 9, Mahaggata-kiriyacitta 9, Magga- ñāṇacitta 4, dan Phala- ñāṇacitta 4


Tadārammaṇa 11

Sebenarnya terdapat sebelas jenis citta yang berfungsi sebagai kesadaran register (Tadārammaṇa), yaitu:


Aṭṭha mahāvipākāni ceva santīraṇattayañceti ekādasa tadārammaṇakiccāni.

Mahāvipākā citta 8 dan Santīraṇa citta 3 berfungsi sebagai sebelas kesadaran register (Tadārammaṇa)

Namun karena Santirana citta 3 sudah disebutkan dalam kelompok tersendiri, maka sisanya berjumlah 8, yaitu Mahāvipākā citta 8 saja


Mahāvipākāni aṭṭha paṭisandhibhavaṅgacutitadārammaṇavasena catukiccāni nāma.

Mahāvipākā citta 8 disebut menguasai empat fungsi yaitu sebagai: Paṭisandhi 8, Bhavaṅga 8, Cuti citta 8, dan Tadārammaṇa 8


Sādhu Sādhu Sādhu


thuti


Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 22 February 2009, 09:56:28 PM
Quote from: Indra on 22 February 2009, 09:51:29 PM

Bro & Sis

Informasi menarik, tapi apa gunanya ya?

_/\_


namaste suvatthi hotu

:o :o :o :o :o puyenk

^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^

thuti
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 22 February 2009, 09:57:51 PM

Quote from: cunda on 22 February 2009, 09:53:12 PM
Quote from: Lily W on 22 February 2009, 08:27:40 PM
Quote from: fabian c on 22 February 2009, 02:41:26 AM
Terima kasih atas keterangan dari romo Cunda dan saudari Lily,

Setelah saya buka kembali buku Buddha Abhidhamma Dr. Mehm Tihn Mon, ternyata citta yang muncul di pintu mata pada proses melihat banyak ya? ada 46 citta.

a. pancadvaravajjana (apprehending)                             1
b. cakkhu vinnana (seeing)                                           2
c. sampaticchana (receiving)                                        2
d. santirana (investigating)                                          3
e. votthapana atau mano dvaravajjana (deterring)           1
f. kama-javana (apperceiving)                                     29
g. tadalambana (registering)                                         8
                       total                                                46

Rupanya Pancadvaravajjana muncul pada setiap proses indera, bukannya terbagi 5    ;D

sukhi hotu

_/\_

Ko Fabian... anumodana..._/\_

a. pancadvaravajjana (apprehending)                             1
---> upekkhasahagatam pancadvaravajjanacittam (dalam ahetukakiriya citta3) : Kesadaran/pikiran yg menyelidiki obyek dari lima pintu, di sertai perasaan netral.

b. cakkhu vinnana (seeing)                                           2
---> upekkhasahagatam cakkhuvinnanam (dalam  Akusala Vipaka citta7) : kesadaran/pikiran yg timbul dikarenakan indriya mata melihat obyek bentuk (yg baik), disertai perasaan netral

---> upekkhasahagatam cakkhuvinnanam (dalam Ahetuka kusala Vipaka citta8) : kesadaran/pikiran yg timbul dikarenakan indriya mata melihat obyek bentuk (yg baik), disertai perasaan netral

c. sampaticchana (receiving)                                        2
---> upekkhasahagatam Sampaticchanacittam (dalam  Akusala Vipaka citta7) : kesadaran/pikiran yg menerima lima obyek hasil cerapan panca indriya, di sertai perasaan netral

---> upekkhasahagatam  Sampaticchanacittam (dalam Ahetuka kusala Vipaka citta8) : kesadaran/pikiran yg menerima lima obyek hasil cerapan panca indriya, disertai perasaan netral

d. santirana (investigating)                                          3
---> upekkhasahagatam Santiranacittam (dalam  Akusala Vipaka citta7) : kesadaran/pikiran yg memeriksa lima obyek hasil cerapan panca indriya, di sertai perasaan netral

---> upekkhasahagatam  Santiranacittam (dalam Ahetuka kusala Vipaka citta8) : kesadaran/pikiran yg memeriksa lima obyek hasil cerapan panca indriya, disertai perasaan netral

---> Somanassasahagatam  Santiranacittam (dalam Ahetuka kusala Vipaka citta8) : kesadaran/pikiran yg memeriksa lima obyek hasil cerapan panca indriya, disertai perasaan senang

e. votthapana atau mano dvaravajjana (deterring)           1
---> upekkhasahagatam Manodvaravajjanacittam (dalam ahetukakiriya citta3) : Kesadaran/pikiran yg menyelidiki obyek dari pintu pikiran, di sertai perasaan netral.

f. kama-javana (apperceiving)                                     29
--->

g. tadalambana (registering)                                         8
--->

Ko Fabian dan Momo... apakah perinciannya seperti itu? kalo benar... bisa tolong lanjutkan perincian javana 29 & Tadalambana 8 tsb? karena sy belum ketemu perincian tsb.

Dutiyampi...anumodana..._/\_

:lotus:


Namaste suvatthi hotu

Javana 55

Āvajjanadvayavajjitāni kusalākusalaphalakiriyacittāni pañcapaññāsa javanakiccāni.

Akusala citta 12, kusalacitta 21, phala 4 dan kiriya citta 18 (kecuali Āvajjana citta 2) adalah berfungsi sebagai Javana 55.

Javana 55 terdiri dari: Kāmajavanacitta 29 dan Appanājavana citta 26


Kāmajavanacitta 29 terdiri dari: Akusalacitta 12, Mahākusalacitta 8, Mahākiriyacitta 8 dan Hasitupadacitta 1

Sedangkan Appanājavana citta 26 terdiri dari: Mahaggata-kusalacitta 9, Mahaggata-kiriyacitta 9, Magga- ñāṇacitta 4, dan Phala- ñāṇacitta 4


Tadārammaṇa 11

Sebenarnya terdapat sebelas jenis citta yang berfungsi sebagai kesadaran register (Tadārammaṇa), yaitu:


Aṭṭha mahāvipākāni ceva santīraṇattayañceti ekādasa tadārammaṇakiccāni.

Mahāvipākā citta 8 dan Santīraṇa citta 3 berfungsi sebagai sebelas kesadaran register (Tadārammaṇa)

Namun karena Santirana citta 3 sudah disebutkan dalam kelompok tersendiri, maka sisanya berjumlah 8, yaitu Mahāvipākā citta 8 saja


Mahāvipākāni aṭṭha paṭisandhibhavaṅgacutitadārammaṇavasena catukiccāni nāma.

Mahāvipākā citta 8 disebut menguasai empat fungsi yaitu sebagai: Paṭisandhi 8, Bhavaṅga 8, Cuti citta 8, dan Tadārammaṇa 8


Sādhu Sādhu Sādhu


thuti




Terima kasih atas koreksinya romo,   :backtotopic:  sudah dipelototin orang   ^:)^

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 22 February 2009, 10:23:50 PM
Ko Fabian n momo...

Anumodana..._/\_

Pengetahuan saya tentang  "citta yang muncul di pintu mata pada proses melihat" jadi bertambah.
Semoga kita memperoleh suttamayapanna (Kebijaksanaan yg di capai melalui belajar/membaca)...sadhu3x...

vithi perlu dipelajari dengan baik, karena dalam pelajaran Abhidhamma, Vithi memegang peranan yg penting. Para Guru jaman dahulu ada yg berkata :
~ Bila ingin ahli dalam Sutta, harus pandai tentang Linga.
~ Bila ingin ahli dalam Vinaya, harus pandai tentang Uposatha.
~ Bila ingin ahli dalam Abhidhamma, harus pandai tentang Vithi.

Ups....OOT lagi yaah? Gimana kalo di pindahkan ke daerah jajahanku (thread Abhidhamma)? ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 22 February 2009, 10:48:32 PM
Quote from: Lily W on 22 February 2009, 10:23:50 PM
vithi perlu dipelajari dengan baik, karena dalam pelajaran Abhidhamma, Vithi memegang peranan yg penting. Para Guru jaman dahulu ada yg berkata :
~ Bila ingin ahli dalam Sutta, harus pandai tentang Linga.
~ Bila ingin ahli dalam Vinaya, harus pandai tentang Uposatha.
~ Bila ingin ahli dalam Abhidhamma, harus pandai tentang Vithi.
menyambung sedikit OOT lagi,
jika ingin maju dalam Dhamma, apakah harus pandai kitab suci?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: marcedes on 22 February 2009, 11:43:22 PM
Quote from: tesla on 22 February 2009, 10:48:32 PM
Quote from: Lily W on 22 February 2009, 10:23:50 PM
vithi perlu dipelajari dengan baik, karena dalam pelajaran Abhidhamma, Vithi memegang peranan yg penting. Para Guru jaman dahulu ada yg berkata :
~ Bila ingin ahli dalam Sutta, harus pandai tentang Linga.
~ Bila ingin ahli dalam Vinaya, harus pandai tentang Uposatha.
~ Bila ingin ahli dalam Abhidhamma, harus pandai tentang Vithi.
menyambung sedikit OOT lagi,
jika ingin maju dalam Dhamma, apakah harus pandai kitab suci?
pandai kitab suci sekaligus D I - P R A T E K - K A N    ^^ alias teori serta pratek jalan bersama.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 23 February 2009, 12:02:06 AM
Quote from: marcedes on 22 February 2009, 11:43:22 PM
Quote from: tesla on 22 February 2009, 10:48:32 PM
Quote from: Lily W on 22 February 2009, 10:23:50 PM
vithi perlu dipelajari dengan baik, karena dalam pelajaran Abhidhamma, Vithi memegang peranan yg penting. Para Guru jaman dahulu ada yg berkata :
~ Bila ingin ahli dalam Sutta, harus pandai tentang Linga.
~ Bila ingin ahli dalam Vinaya, harus pandai tentang Uposatha.
~ Bila ingin ahli dalam Abhidhamma, harus pandai tentang Vithi.
menyambung sedikit OOT lagi,
jika ingin maju dalam Dhamma, apakah harus pandai kitab suci?
pandai kitab suci sekaligus D I - P R A T E K - K A N    ^^ alias teori serta pratek jalan bersama.
pertanyaan saya adalah "apakah harus"
apakah pandai kitab suci adalah sesuatu yg RECOMMENDED atau REQUIRED?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: hendrako on 23 February 2009, 07:48:01 AM
Quote from: cunda on 20 February 2009, 11:18:45 AM
Quote from: hendrako on 19 February 2009, 11:58:28 PM
Ada yg bisa membantu tentang rujukan Tipitaka tentang patibhaga nimitta?
Trima kasih sebelumnya.
_/\_


namaste suvatthi hotu

lihat di 

Abhidhammatthasaṅgaho; 9. Kammaṭṭhānaparicchedo; Nimittabhedo


5. parikammanimittaṃ uggahanimittaṃ paṭibhāganimittañceti tīṇi nimittāni ca veditabbāni.


Parikammanimitta, uggahanimittaṃ dan paṭibhāganimitta seharusnya dipahami sebagai Tiga nimitta


semoga membantu

thuti

Trima kasih, Romo.

Berarti ada di dalam kitab Abhidhamma ya?
Kalau di dalam sutta ada gak ya?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: hendrako on 23 February 2009, 08:00:32 AM
Beberapa kutipan dari Ajahn Chah (yang menurut saya berhubungan dengan nimitta), semoga membantu:

65. Jangan melekat pada penglihatan atau cahaya dalam meditasi, jangan bangun dan jatuh
karenanya pula. Apa yang hebat dari cahaya? Senter saya memiliki cahaya. Cahaya
tidak dapat menolong kita untuk lepas dari penderitaan.


Sumber : Tidak ada Ajahn Chah, (perpustakaan Dhammacitta).

Jangan berusaha untuk menamai segala sesuatu, cukup kita ketahui saja. Sadarilah bahwa semua yang muncul di dalam batin hanyalah sensasi-sensasi. Mereka bersifat sementara. Mereka muncul, bertahan dan lenyap. Begitulah mereka semua, mereka tidak mempunyai pribadi atau diri, mereka bukanlah "kita" maupun "mereka". Mereka tidaklah berharga untuk dilekati, yang manapun.

Sumber : Food for the heart, Bab 5, Samma Samadhi Detachment Within Activity - Samma Samadhi Melepaskan Kesibukan,
http://www.what-buddha-taught.net/BI/Ajahn_Chah_Food_for_the_Heart.htm#bab5
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 23 February 2009, 03:52:16 PM
Quote from: hendrako on 23 February 2009, 07:48:01 AM



Trima kasih, Romo.

Berarti ada di dalam kitab Abhidhamma ya?
Kalau di dalam sutta ada gak ya?


di sutta jg banyak tapi lbh rinci di Abhidhamma

tapi anda boleh lihat di:


Visuddhimaggo; (Paṭhamo bhāgo); 4. Pathavīkasiṇaniddeso; Bhāvanāvidhānaṃ 55

semoga bermanfaat

thuti
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 23 February 2009, 03:55:12 PM
Quote from: Lily W on 22 February 2009, 10:23:50 PM
Ko Fabian n momo...

Anumodana..._/\_

Pengetahuan saya tentang  "citta yang muncul di pintu mata pada proses melihat" jadi bertambah.
Semoga kita memperoleh suttamayapanna (Kebijaksanaan yg di capai melalui belajar/membaca)...sadhu3x...

vithi perlu dipelajari dengan baik, karena dalam pelajaran Abhidhamma, Vithi memegang peranan yg penting. Para Guru jaman dahulu ada yg berkata :
~ Bila ingin ahli dalam Sutta, harus pandai tentang Linga.
~ Bila ingin ahli dalam Vinaya, harus pandai tentang Uposatha.
~ Bila ingin ahli dalam Abhidhamma, harus pandai tentang Vithi.

Ups....OOT lagi yaah? Gimana kalo di pindahkan ke daerah jajahanku (thread Abhidhamma)? ;D

_/\_ :lotus:



namaste suvatthi hotu


hiks aku ingin bebas bukan mau masuk daerah jajahan

ternyata cc Lily penjajah ya


soli becanda


thuti
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 23 February 2009, 04:08:47 PM
Quote from: cunda on 23 February 2009, 03:52:16 PM
di sutta jg banyak tapi lbh rinci di Abhidhamma

_/\_

romo, bisa bantu referensi tentang nimitta di Sutta Pitaka?
saya kesulitan dalam menemukannya.

thuti
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Dhamma Sukkha on 23 February 2009, 04:40:33 PM
mo nanya mo nanya mo nanyaaaaaa ;D ;D ;D
nimitta yg dalam bentuk cahaya itu bisa kita liat dlm mata tertutup ya? :D :D :D
ato mata terbuka? :D :D :D

thuti juga ;D _/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 23 February 2009, 04:42:34 PM
Quote from: tesla on 23 February 2009, 04:08:47 PM
Quote from: cunda on 23 February 2009, 03:52:16 PM
di sutta jg banyak tapi lbh rinci di Abhidhamma

_/\_

romo, bisa bantu referensi tentang nimitta di Sutta Pitaka?
saya kesulitan dalam menemukannya.

thuti

namaste suvatthi hotu

coba lht di


Aṅguttaranikāyo; Tikanipātapāḷi; 2. Dutiyapaṇṇāsakaṃ; (10) 5. Loṇakapallavaggo;
11. Nimittasuttaṃ


thuti
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 23 February 2009, 04:45:58 PM
Quote from: Citta Devi on 23 February 2009, 04:40:33 PM
mo nanya mo nanya mo nanyaaaaaa ;D ;D ;D
nimitta yg dalam bentuk cahaya itu bisa kita liat dlm mata tertutup ya? :D :D :D
ato mata terbuka? :D :D :D

thuti juga ;D _/\_



namaste suvatthi hotu

melihat nimitta dengan batin (kesadaran) bukan dengan mata daging (maṃsacakkhu), jadi gak masalah mau merem apa melek

bingung kan  :o :o :o

thuti
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Dhamma Sukkha on 23 February 2009, 05:05:49 PM
Quote from: cunda on 23 February 2009, 04:45:58 PM
Quote from: Citta Devi on 23 February 2009, 04:40:33 PM
mo nanya mo nanya mo nanyaaaaaa ;D ;D ;D
nimitta yg dalam bentuk cahaya itu bisa kita liat dlm mata tertutup ya? :D :D :D
ato mata terbuka? :D :D :D

thuti juga ;D _/\_



namaste suvatthi hotu

melihat nimitta dengan batin (kesadaran) bukan dengan mata daging (maṃsacakkhu), jadi gak masalah mau merem apa melek

bingung kan  :o :o :o

thuti
oooohhh,
moo, makasih mooo jwbnnyaaaa ;D ;D ;D
gak bingung lhoo mooo

waktu dulu w di skul, praktek meditasi, waktu mata wnya melek2 gitu klo gak salah, wnya nampak cahaya terangggg gitu mooo ;D tapi mungkin itu karena mata wnya terlalu lama ditutup kali yaa, jadinya waktu dibuka cahayanya silau jadinya :)) :)) :))

thuti juga mooo ;D
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: gajeboh angek on 23 February 2009, 08:42:01 PM
kagak selalu cahaya terang merupakan nimitta...
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 23 February 2009, 08:48:30 PM
& kagak selalu nimitta merupakan cahaya ^^
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 23 February 2009, 08:55:20 PM
Quote from: Citta Devi on 23 February 2009, 05:05:49 PM

waktu dulu w di skul, praktek meditasi, waktu mata wnya melek2 gitu klo gak salah, wnya nampak cahaya terangggg gitu mooo ;D tapi mungkin itu karena mata wnya terlalu lama ditutup kali yaa, jadinya waktu dibuka cahayanya silau jadinya :)) :)) :))


benar, itu karena mata aktif dalam keadaan gelap (tertutup) kemudian pindah ke keadaan yg terang tiba-tiba.

mata kita memiliki daya adaptasi terhadap intensitas cahaya.
ketika intensitas cahaya lemah (gelap), mata kita menambah sensitivitasnya,
sebaliknya ketika intensitas cahaya kuat (terang), mata kita mengurangi intensitasnya.
proses adaptasi ini membutuhkan waktu.
shg kalau tiba2 dari gelap ke terang, kita akan merasa silau sekali
dan ketika dari keadaan terang ke gelap, kita akan merasa buta (tidak bisa melihat apa2)
tapi berangsur2 kemudian (beberapa saat setelah mata beradaptasi) penglihatan kita akan jelas kembali.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 23 February 2009, 08:59:48 PM
Quote from: tesla on 23 February 2009, 08:55:20 PM


benar, itu karena mata aktif dalam keadaan gelap (tertutup) kemudian pindah ke keadaan yg terang tiba-tiba.

mata kita memiliki daya adaptasi terhadap intensitas cahaya.
ketika intensitas cahaya lemah (gelap), mata kita menambah sensitivitasnya,
sebaliknya ketika intensitas cahaya kuat (terang), mata kita mengurangi intensitasnya.
proses adaptasi ini membutuhkan waktu.
shg kalau tiba2 dari gelap ke terang, kita akan merasa silau sekali
dan ketika dari keadaan terang ke gelap, kita akan merasa buta (tidak bisa melihat apa2)
tapi berangsur2 kemudian (beberapa saat setelah mata beradaptasi) penglihatan kita akan jelas kembali.

namaste suvatthi hotu


saluuut


thuti
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Dhamma Sukkha on 23 February 2009, 10:09:03 PM
Quote from: Wolverine on 23 February 2009, 08:42:01 PM
kagak selalu cahaya terang merupakan nimitta...
Quote from: tesla on 23 February 2009, 08:48:30 PM
& kagak selalu nimitta merupakan cahaya ^^
iya cek wolv, ko ketela ;D ;D ;D
Quote from: tesla on 23 February 2009, 08:55:20 PM
Quote from: Citta Devi on 23 February 2009, 05:05:49 PM

waktu dulu w di skul, praktek meditasi, waktu mata wnya melek2 gitu klo gak salah, wnya nampak cahaya terangggg gitu mooo ;D tapi mungkin itu karena mata wnya terlalu lama ditutup kali yaa, jadinya waktu dibuka cahayanya silau jadinya :)) :)) :))


benar, itu karena mata aktif dalam keadaan gelap (tertutup) kemudian pindah ke keadaan yg terang tiba-tiba.

mata kita memiliki daya adaptasi terhadap intensitas cahaya.
ketika intensitas cahaya lemah (gelap), mata kita menambah sensitivitasnya,
sebaliknya ketika intensitas cahaya kuat (terang), mata kita mengurangi intensitasnya.
proses adaptasi ini membutuhkan waktu.
shg kalau tiba2 dari gelap ke terang, kita akan merasa silau sekali
dan ketika dari keadaan terang ke gelap, kita akan merasa buta (tidak bisa melihat apa2)
tapi berangsur2 kemudian (beberapa saat setelah mata beradaptasi) penglihatan kita akan jelas kembali.
nama perubahan mata dari gelap ke terang sama terang ke gelap namanya apa yaw ko ketela?
ada istilahnya klo gak salah... :-? :-? :-? :-? :-? dah lupaT_T?""

thuti thutiii ;D
Metta cittena,
Citta ;D
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 24 February 2009, 06:22:04 AM
efek kartini? habis gelap terbitlah terang :))
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 24 February 2009, 09:42:47 AM
ga tau namanya apa... udah lupa...
masalahnya teknis sekali, kalau tidak salah sel yg digunakan mata pada saat terang dan gelap adalah berbeda... sel batang dan sel apa gitu... udah lupa pelajaran biologi :))
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 24 February 2009, 03:24:39 PM
Quote from: Sumedho on 24 February 2009, 06:22:04 AM
efek kartini? habis gelap terbitlah terang :))

namaste suvatthi hotu

Tamo jotiparāyaṇo

(Dari gelap menuju terang)


thuti
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Dhamma Sukkha on 24 February 2009, 06:52:41 PM
Quote from: Sumedho on 24 February 2009, 06:22:04 AM
efek kartini? habis gelap terbitlah terang :))
:)) :)) :)) :)) :))
Quote from: tesla on 24 February 2009, 09:42:47 AM
ga tau namanya apa... udah lupa...
masalahnya teknis sekali, kalau tidak salah sel yg digunakan mata pada saat terang dan gelap adalah berbeda... sel batang dan sel apa gitu... udah lupa pelajaran biologi :))
ntah namanya apa yaw dah lupaT_T?"" , pdhl baru klas 1 kemarin dijelasin guru biologi wnya klo gak salahT_T?""

klo gak salah ada huruf bnya, ntah apa dah lupaT_T?""

Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 24 February 2009, 07:22:22 PM
Quote from: cunda on 23 February 2009, 04:45:58 PM
Quote from: Citta Devi on 23 February 2009, 04:40:33 PM
mo nanya mo nanya mo nanyaaaaaa ;D ;D ;D
nimitta yg dalam bentuk cahaya itu bisa kita liat dlm mata tertutup ya? :D :D :D
ato mata terbuka? :D :D :D

thuti juga ;D _/\_



namaste suvatthi hotu

melihat nimitta dengan batin (kesadaran) bukan dengan mata daging (maṃsacakkhu), jadi gak masalah mau merem apa melek

bingung kan  :o :o :o

thuti

Romo Cunda yang baik mau nanya nih,

bila landasan penglihatan mata tak ada (bola mata tak ada) apakah landasan kesadaran tetap ada? Apakah landasan kesadaran penglihatan bisa melihat nimitta?

mungkinkah kita melihat nimitta bila landasan kesadaran penglihatan tak ada?

terima kasih atas penjelasannya.

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 24 February 2009, 07:26:22 PM
Quote from: Wolverine on 23 February 2009, 08:42:01 PM
kagak selalu cahaya terang merupakan nimitta...
Quote from: tesla on 23 February 2009, 08:48:30 PM
& kagak selalu nimitta merupakan cahaya ^^

Tapiii....

Nimitta selalu memantulkan cahaya...

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 24 February 2009, 08:28:59 PM
Quote from: fabian c on 24 February 2009, 07:22:22 PM


Romo Cunda yang baik mau nanya nih,

bila landasan penglihatan mata tak ada (bola mata tak ada) apakah landasan kesadaran tetap ada? Apakah landasan kesadaran penglihatan bisa melihat nimitta?

mungkinkah kita melihat nimitta bila landasan kesadaran penglihatan tak ada?

terima kasih atas penjelasannya.

_/\_

Namaste suvatthi hotu

Apabila landasan mata tidak ada (buta) maka kita tidak akan mampu melihat objek melalui gerbang mata artinya cakkhuviññāṇa tidak terjadi.

Paṭibhāganimitta adalah "tanda pasangan lawan" terjadi karena pikiran dalam keadaan tenang biasanya lima rintangan batin telah pudar, jadi hanya muncul pada pikiran mencapai "konsentrasi akses" (Upacāra-samādhi)


Justru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)

semoga mebantu

thuti
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Irpam on 24 February 2009, 09:57:05 PM
Mau tanya dong, kalau belajar meditasi di Jakarta ada dimana ya??? Saya tinggal di Jakarta Selatan, dan saya karyawan, ingin belajar meditasi yang benar. Mohon bantuannya, thanks
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 24 February 2009, 11:59:53 PM
Quote from: cunda on 24 February 2009, 08:28:59 PM
Quote from: fabian c on 24 February 2009, 07:22:22 PM


Romo Cunda yang baik mau nanya nih,

bila landasan penglihatan mata tak ada (bola mata tak ada) apakah landasan kesadaran tetap ada? Apakah landasan kesadaran penglihatan bisa melihat nimitta?

mungkinkah kita melihat nimitta bila landasan kesadaran penglihatan tak ada?

terima kasih atas penjelasannya.

_/\_

Namaste suvatthi hotu

Apabila landasan mata tidak ada (buta) maka kita tidak akan mampu melihat objek melalui gerbang mata artinya cakkhuviññāṇa tidak terjadi.

Paṭibhāganimitta adalah "tanda pasangan lawan" terjadi karena pikiran dalam keadaan tenang biasanya lima rintangan batin telah pudar, jadi hanya muncul pada pikiran mencapai "konsentrasi akses" (Upacāra-samādhi)


Justru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)

semoga mebantu

thuti

Romo Cunda yang baik,

bagaimana bila orang yang tidak memiliki bola mata berlatih meditasi anapanasati, mungkinkah nimitta muncul?

terima kasih atas penjelasannya,

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 25 February 2009, 12:04:08 AM
Quote from: Irpam on 24 February 2009, 09:57:05 PM
Mau tanya dong, kalau belajar meditasi di Jakarta ada dimana ya??? Saya tinggal di Jakarta Selatan, dan saya karyawan, ingin belajar meditasi yang benar. Mohon bantuannya, thanks

Coba hubungi Bhikkhu Gunasiri: (0813) 8120-3869

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 25 February 2009, 06:42:10 AM
Quote from: fabian c on 25 February 2009, 12:04:08 AM
Quote from: Irpam on 24 February 2009, 09:57:05 PM
Mau tanya dong, kalau belajar meditasi di Jakarta ada dimana ya??? Saya tinggal di Jakarta Selatan, dan saya karyawan, ingin belajar meditasi yang benar. Mohon bantuannya, thanks

Coba hubungi Bhikkhu Gunasiri: (0813) 8120-3869

sukhi hotu

_/\_

Sabtu ini (28 Feb 09) jam 07.00-18.00 ada jadwal 1 day meditation Vipassana di Vihara Dharma Jaya STS di bimbing oleh Bhante Gunasiri.
Pendaftaran/konfirmasi ke :
Ching-ching 92123012, 08161153970

Semoga bermanfaat...

_/\_ :lotus:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Irpam on 25 February 2009, 12:21:27 PM
Lokasi Vihara Dharma Jaya STS ada dimana???
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 25 February 2009, 12:39:58 PM
^ Katanya sih daerah senin...saya juga blom pernah ke sana... untuk jelasnya...bisa contact Ibu Ching-ching.

_/\_ :lotus:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 25 February 2009, 04:42:55 PM
Quote from: fabian c on 24 February 2009, 11:59:53 PM


Romo Cunda yang baik,

bagaimana bila orang yang tidak memiliki bola mata berlatih meditasi anapanasati, mungkinkah nimitta muncul?

terima kasih atas penjelasannya,

sukhi hotu

_/\_

namaste suvatthi hotu


Orang buta yang berlatih anapanasati bisa saja "melihat" anapananimitta karena anapananimitta dikenali oleh "kesadaran batin" dan bukan oleh "kesadaran mata" (melihat).

anapananimitta tidak sama dengan kasinanimitta

pada meditasi Kasina, sejak awal "objek" harus ditatap terlebih dahulu oleh mata (melalui kesadaran mata), kemudian objek dilihat dengan mata tertutup (oleh kesadaran batin) sebagai "gambaran objek asli" dalam batin.

Sedangkan pada anapananimitta sejak awal semua dikenali melalui kesadaran batin.

Semoga membantu


thuti



Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: dilbert on 25 February 2009, 06:08:09 PM
apakah anapananimmitta itu bisa "dikenali" oleh kesadaran bathin dari seorang yang buta sejak lahir ? Apakah ada kemungkinan bahwa kesadaran bathin yang "mengenali" nimitta tersebut berasal dari kesadaran bathin kehidupan lampau ?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: hatRed on 25 February 2009, 06:22:43 PM
bingung neh..

cahaya batin itu kek apa?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: gajeboh angek on 26 February 2009, 12:15:35 PM
Quote from: hatRed on 25 February 2009, 06:22:43 PM
bingung neh..

cahaya batin itu kek apa?

coba anapanasati dengan tekun, ntar tahu sendiri...
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 26 February 2009, 12:19:49 PM
Quote from: hatRed on 25 February 2009, 06:22:43 PM
bingung neh..

cahaya batin itu kek apa?

batin itu apa?
cahaya itu apa?
coba digabung :))
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 26 February 2009, 10:53:09 PM
Quote
Quote from: fabian c on 24 February 2009, 07:22:22 PM
Romo Cunda yang baik mau nanya nih,

bila landasan penglihatan mata tak ada (bola mata tak ada) apakah landasan kesadaran penglihatan tetap ada? Apakah landasan kesadaran penglihatan bisa melihat nimitta?

mungkinkah kita melihat nimitta bila landasan kesadaran penglihatan tak ada?

terima kasih atas penjelasannya.

_/\_


Namaste suvatthi hotu

Apabila landasan mata tidak ada (buta) maka kita tidak akan mampu melihat objek melalui gerbang mata artinya cakkhuviññāṇa tidak terjadi.

Paṭibhāganimitta adalah "tanda pasangan lawan" terjadi karena pikiran dalam keadaan tenang biasanya lima rintangan batin telah pudar, jadi hanya muncul pada pikiran mencapai "konsentrasi akses" (Upacāra-samādhi)

Justru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)

semoga mebantu

thuti

Terima kasih atas penjelasannya romo, apakah bila tak ada bola mata kesadaran penglihatan tetap ada? Apakah maksud romo yang mengenali nimitta adalah kesadaran pikiran (manovinnana) bukannya  kesadaran mata? cakkhuvinnana? Mengapa demikian?

mohon penjelasannya terima kasih,

_/\_

Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 27 February 2009, 10:28:09 PM
QuoteJangan berusaha untuk menamai segala sesuatu, cukup kita ketahui saja. Sadarilah bahwa semua yang muncul di dalam batin hanyalah sensasi-sensasi. Mereka bersifat sementara. Mereka muncul, bertahan dan lenyap. Begitulah mereka semua, mereka tidak mempunyai pribadi atau diri, mereka bukanlah "kita" maupun "mereka". Mereka tidaklah berharga untuk dilekati, yang manapun.

Ikutan ahhh... _/\_

Saya merasa lebih cocok kalau dikatakan Batin yg "melihat/menyadari" Nimitta, bukan kesadaran penglihatan.
Krn ketika meditasi mendalam dan kita terputus dgn 5 indra(termasuk indra penglihatan), batin masih dapat mengamati pikiran.
Bahkan ada satu Bikhuni (sy lupa namanya) dr Myanmar, mengatakan di dalam meditasi yg dalam, dia dapat melihat Kalapa2 dari setiap bagian tubuhnya.
Apa kesadaran penglihatan yg digunakan?
Sedangkan dia mengamati seluruh bagian tubuhnya dari dalam, dan tidak terjangkau oleh indra penglihatan.

Di atas pun Ajahn Chan mengatakan, bahwa semua yang muncul di dalam Batin hanyalah sensasi2.
Muncul di dalam Batin.

Andai kata ketika membuka mata dikatakan masih ada Nimitta, so what?
Bukan sesuatu yg tidak mgkn ketika Batin melihat nimitta yg jernih, dan mata melihat objek Terjadi berbarengan.

Mohon Koreksinya... jgn2 malah saya yg kurang nyambung neh. ;D ;D ;D
_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 27 February 2009, 10:39:04 PM
QuoteNamaste suvatthi hotu

Apabila landasan mata tidak ada (buta) maka kita tidak akan mampu melihat objek melalui gerbang mata artinya cakkhuviññāṇa tidak terjadi.

Paṭibhāganimitta adalah "tanda pasangan lawan" terjadi karena pikiran dalam keadaan tenang biasanya lima rintangan batin telah pudar, jadi hanya muncul pada pikiran mencapai "konsentrasi akses" (Upacāra-samādhi)


Justru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)

semoga mebantu

thuti

Quotenamaste suvatthi hotu


Orang buta yang berlatih anapanasati bisa saja "melihat" anapananimitta karena anapananimitta dikenali oleh "kesadaran batin" dan bukan oleh "kesadaran mata" (melihat).

anapananimitta tidak sama dengan kasinanimitta

pada meditasi Kasina, sejak awal "objek" harus ditatap terlebih dahulu oleh mata (melalui kesadaran mata), kemudian objek dilihat dengan mata tertutup (oleh kesadaran batin) sebagai "gambaran objek asli" dalam batin.

Sedangkan pada anapananimitta sejak awal semua dikenali melalui kesadaran batin.

Semoga membantu


thuti

Wah ternyata uda dijawab sama Romo. ;D ;D ;D
Sory saya telat baca postingannya.
^:)^ ^:)^ ^:)^

mau tanya Om Fabian, dari awal saya baca om Fab yakin bahwa orang buta tdk bisa mengalami atau melihat Nimitta pasti ada sebabnya, apakah dari sutta?
Refrensi nya dari sutta mana yah?
Bisa tolong posting disini? (indo pleaseee...) ;D

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 27 February 2009, 11:35:18 PM
Quote from: BlackDragon on 27 February 2009, 10:28:09 PM
QuoteJangan berusaha untuk menamai segala sesuatu, cukup kita ketahui saja. Sadarilah bahwa semua yang muncul di dalam batin hanyalah sensasi-sensasi. Mereka bersifat sementara. Mereka muncul, bertahan dan lenyap. Begitulah mereka semua, mereka tidak mempunyai pribadi atau diri, mereka bukanlah "kita" maupun "mereka". Mereka tidaklah berharga untuk dilekati, yang manapun.

Ikutan ahhh... _/\_

Saya merasa lebih cocok kalau dikatakan Batin yg "melihat/menyadari" Nimitta, bukan kesadaran penglihatan.
Krn ketika meditasi mendalam dan kita terputus dgn 5 indra(termasuk indra penglihatan), batin masih dapat mengamati pikiran.
Bahkan ada satu Bikhuni (sy lupa namanya) dr Myanmar, mengatakan di dalam meditasi yg dalam, dia dapat melihat Kalapa2 dari setiap bagian tubuhnya.
Apa kesadaran penglihatan yg digunakan?
Sedangkan dia mengamati seluruh bagian tubuhnya dari dalam, dan tidak terjangkau oleh indra penglihatan.

Di atas pun Ajahn Chan mengatakan, bahwa semua yang muncul di dalam Batin hanyalah sensasi2.
Muncul di dalam Batin.

Andai kata ketika membuka mata dikatakan masih ada Nimitta, so what?
Bukan sesuatu yg tidak mgkn ketika Batin melihat nimitta yg jernih, dan mata melihat objek Terjadi berbarengan.

Mohon Koreksinya... jgn2 malah saya yg kurang nyambung neh. ;D ;D ;D
_/\_
yah sebenarnya sederhana sekali...

dalam kondisi sehat (normal), seseorang dapat membedakan dg mudah, mana kontak yg terjadi melalui mata, mana yg melalui pikiran, dll (telinga, hidung, lidah, tubuh).

lain soal kalau kondisi tidak normal (mabuk, kecanduan, halusinasi, depresi, ...)
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 28 February 2009, 03:44:36 PM
Quote from: BlackDragon on 27 February 2009, 10:39:04 PM
QuoteNamaste suvatthi hotu

Apabila landasan mata tidak ada (buta) maka kita tidak akan mampu melihat objek melalui gerbang mata artinya cakkhuviññāṇa tidak terjadi.

Paṭibhāganimitta adalah "tanda pasangan lawan" terjadi karena pikiran dalam keadaan tenang biasanya lima rintangan batin telah pudar, jadi hanya muncul pada pikiran mencapai "konsentrasi akses" (Upacāra-samādhi)


Justru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)

semoga mebantu

thuti

namaste suvatthi hotu


Orang buta yang berlatih anapanasati bisa saja "melihat" anapananimitta karena anapananimitta dikenali oleh "kesadaran batin" dan bukan oleh "kesadaran mata" (melihat).

anapananimitta tidak sama dengan kasinanimitta

pada meditasi Kasina, sejak awal "objek" harus ditatap terlebih dahulu oleh mata (melalui kesadaran mata), kemudian objek dilihat dengan mata tertutup (oleh kesadaran batin) sebagai "gambaran objek asli" dalam batin.

Sedangkan pada anapananimitta sejak awal semua dikenali melalui kesadaran batin.

Semoga membantu


thuti
Quote
Wah ternyata uda dijawab sama Romo. ;D ;D ;D
Sory saya telat baca postingannya.
^:)^ ^:)^ ^:)^

mau tanya Om Fabian, dari awal saya baca om Fab yakin bahwa orang buta tdk bisa mengalami atau melihat Nimitta pasti ada sebabnya, apakah dari sutta?
Refrensi nya dari sutta mana yah?
Bisa tolong posting disini? (indo pleaseee...) ;D

_/\_

justru itu yang membuat saya bingung, malah sebaliknya saya ingin bertanya kepada Romo Cunda, setahu saya bila seseorang tak ada bola mata tentu tak dapat melihat. Sedangkan Romo Cunda beranggapan dapat melihat, tentu ada alasannya kan? saya rasa kita perlu meminta bantuan romo Cunda untuk menjelaskan.

Menurut Abhidhamma pada proses melihat ada cakkhu vinnana (reply #133),

Menurut pandangan saya, kita tahu bahwa bola mata adalah salah satu dari indera kita.

Hal yang sama bila indera pendengaran kita rusak, apakah kita dapat mendengar dengan kesadaran batin / pikiran (mano dvaravajjana)?

bila lidah kita tak ada, apakah kita dapat merasakan masakan di restoran dengan kesadaran batin/pikiran?

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 28 February 2009, 05:07:55 PM
kata "melihat" tidak selalu mengacu pada melihat dg mata.
"melihat" nimitta disana adalah, melihat nimitta dalam pikiran.

contoh saja, anda dapat melihat wajah ibu anda dalam pikiran.
padahal ibu anda bisa saja sedang di tempat yg berbeda dg anda.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Kelana on 01 March 2009, 05:39:31 PM
Quote from: tesla on 28 February 2009, 05:07:55 PM
contoh saja, anda dapat melihat wajah ibu anda dalam pikiran.
padahal ibu anda bisa saja sedang di tempat yg berbeda dg anda.

Bukanlah melihat wajah ibu ini adalah rekaman dari hasil melihat dengan mata fisik, Sdr. Tesla?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 01 March 2009, 08:53:28 PM
Quote from: Kelana on 01 March 2009, 05:39:31 PM
Quote from: tesla on 28 February 2009, 05:07:55 PM
contoh saja, anda dapat melihat wajah ibu anda dalam pikiran.
padahal ibu anda bisa saja sedang di tempat yg berbeda dg anda.
Bukanlah melihat wajah ibu ini adalah rekaman dari hasil melihat dengan mata fisik, Sdr. Tesla?

melihat memori terjadi dg pintu pikiran, namun terkondisi (sankhara) oleh pengalaman melihat dg mata.
itu jg sebab, saya tidak yakin, seseorang yg buta sejak lahir dpt melihat nimitta cahaya.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: cunda on 01 March 2009, 09:30:53 PM
Quote from: fabian c on 28 February 2009, 03:44:36 PM

justru itu yang membuat saya bingung, malah sebaliknya saya ingin bertanya kepada Romo Cunda, setahu saya bila seseorang tak ada bola mata tentu tak dapat melihat. Sedangkan Romo Cunda beranggapan dapat melihat, tentu ada alasannya kan? saya rasa kita perlu meminta bantuan romo Cunda untuk menjelaskan.

Menurut Abhidhamma pada proses melihat ada cakkhu vinnana (reply #133),

Menurut pandangan saya, kita tahu bahwa bola mata adalah salah satu dari indera kita.

Hal yang sama bila indera pendengaran kita rusak, apakah kita dapat mendengar dengan kesadaran batin / pikiran (mano dvaravajjana)?

bila lidah kita tak ada, apakah kita dapat merasakan masakan di restoran dengan kesadaran batin/pikiran?

sukhi hotu

_/\_

namaste suvatthi hotu

coba anda periksa kembali penjelasan saya sebelumnya apakah ada kata-kata saya yang menerangkan bahwa orang buta bisa melihat melalui landasan matanya?

saya ulangi lagi keterangan sebelumnya:

Apabila landasan mata tidak ada (buta) maka kita tidak akan mampu melihat objek melalui gerbang mata artinya cakkhuviññāṇa tidak terjadi.

Paṭibhāganimitta adalah "tanda pasangan lawan" terjadi karena pikiran dalam keadaan tenang biasanya lima rintangan batin telah pudar, jadi hanya muncul pada pikiran mencapai "konsentrasi akses" (Upacāra-samādhi)

Justru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)


semoga membantu

thuti

Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: dilbert on 01 March 2009, 09:40:43 PM
Quote from: tesla on 01 March 2009, 08:53:28 PM
Quote from: Kelana on 01 March 2009, 05:39:31 PM
Quote from: tesla on 28 February 2009, 05:07:55 PM
contoh saja, anda dapat melihat wajah ibu anda dalam pikiran.
padahal ibu anda bisa saja sedang di tempat yg berbeda dg anda.
Bukanlah melihat wajah ibu ini adalah rekaman dari hasil melihat dengan mata fisik, Sdr. Tesla?

melihat memori terjadi dg pintu pikiran, namun terkondisi (sankhara) oleh pengalaman melihat dg mata.
itu jg sebab, saya tidak yakin, seseorang yg buta sejak lahir dpt melihat nimitta cahaya.


apakah mungkin seseorang yang buta sejak lahir, mencapai keadaan meditatif sedemikian rupa sehingga dapat mengingat kembali kehidupan lampau... karena mungkin saja kelahiran sebelumnya, entitas tersebut tidak buta sehingga dengan mengakses kesadaran dan ingatan masa lampau, maka nimitta cahaya bisa dikenali kesadaran bathin ?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 01 March 2009, 10:39:11 PM
Sekedar menambahkan,
Coba Om Fabian membaca kembali buku Ajahn Bhram yg berjudul Superpower midfullnes, sepertinya saya pernah membaca disana, dan dikatakan oleh beliau bahwa ketika kita mencapai meditasi yg mendalam, maka kesadaran kita akan terputus oleh panca indra..

Coba saya bantu cari dulu sebentar, nt saya post lg.

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 01 March 2009, 10:43:38 PM
Quote from: dilbert on 01 March 2009, 09:40:43 PM
Quote from: tesla on 01 March 2009, 08:53:28 PM
Quote from: Kelana on 01 March 2009, 05:39:31 PM
Quote from: tesla on 28 February 2009, 05:07:55 PM
contoh saja, anda dapat melihat wajah ibu anda dalam pikiran.
padahal ibu anda bisa saja sedang di tempat yg berbeda dg anda.
Bukanlah melihat wajah ibu ini adalah rekaman dari hasil melihat dengan mata fisik, Sdr. Tesla?

melihat memori terjadi dg pintu pikiran, namun terkondisi (sankhara) oleh pengalaman melihat dg mata.
itu jg sebab, saya tidak yakin, seseorang yg buta sejak lahir dpt melihat nimitta cahaya.


apakah mungkin seseorang yang buta sejak lahir, mencapai keadaan meditatif sedemikian rupa sehingga dapat mengingat kembali kehidupan lampau... karena mungkin saja kelahiran sebelumnya, entitas tersebut tidak buta sehingga dengan mengakses kesadaran dan ingatan masa lampau, maka nimitta cahaya bisa dikenali kesadaran bathin ?

Mungkin banget Bro (menurut saya)  ;D ;D ;D
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 01 March 2009, 10:45:11 PM
Ketemu om, di hal 24.
Mengalami Nimitta yang Indah

Tahap ini (Nimitta) tercapai ketika kita melepaskan tubuh, pemikiran, dan kelima indra (termasuk kesadaran napas) sedemikian penuhnya hingga hanya tanda batin yg indah, Nimitta, sajalah yg tersisa.


Mudah2an dapat menjelaskan kebingungan kita semua.
Semoga kita semakin maju dalam Dharma. _/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Indra on 01 March 2009, 10:47:54 PM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 10:45:11 PM
Ketemu om, di hal 24.
Mengalami Nimitta yang Indah

Tahap ini (Nimitta) tercapai ketika kita melepaskan tubuh, pemikiran, dan kelima indra (termasuk kesadaran napas) sedemikian penuhnya hingga hanya tanda batin yg indah, Nimitta, sajalah yg tersisa.

Mudah2an dapat menjelaskan kebingungan kita semua.
Semoga kita semakin maju dalam Dharma. _/\_

Bro,
Superpower Mindfulness bukan bagian dari Tipitaka, jadi tidak bisa menjadi rujukan yang otentik. bahkan Tipitaka pun masih diragukan.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 01 March 2009, 11:03:15 PM
Quote from: Indra on 01 March 2009, 10:47:54 PM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 10:45:11 PM
Ketemu om, di hal 24.
Mengalami Nimitta yang Indah

Tahap ini (Nimitta) tercapai ketika kita melepaskan tubuh, pemikiran, dan kelima indra (termasuk kesadaran napas) sedemikian penuhnya hingga hanya tanda batin yg indah, Nimitta, sajalah yg tersisa.

Mudah2an dapat menjelaskan kebingungan kita semua.
Semoga kita semakin maju dalam Dharma. _/\_

Bro,
Superpower Mindfulness bukan bagian dari Tipitaka, jadi tidak bisa menjadi rujukan yang otentik. bahkan Tipitaka pun masih diragukan.

Saya setuju dgn Bro indra,
Kita tdk bisa menelan atau menolak mentah2 ajaran seseorang, tanpa kita Ehipasiko terlebih dahulu.
Apalagi anda jg mengatakan Tipitaka pun diragukan (saya setuju),
jadi kita harus berpedoman dgn apa?

Tentu saja diri kita sendiri yg harus membuktikan dgn Praktek.
Dan diri saya sudah sedikit membuktikan, bahwa uraian Ajahn Bhram cukup tepat.

Dan di dalam buku tsb, Ajahn Bhram menjelaskan ttg Tahap2 meditasi, Nimitta dan Jhana dgn sangat2 terperinci, seperti membuat peta yg sangat Detail sekali.
Dan itu menunjukan bahwa di dalam Praktek beliau sangat2 berpengalaman.

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Indra on 01 March 2009, 11:06:23 PM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 11:03:15 PM
Quote from: Indra on 01 March 2009, 10:47:54 PM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 10:45:11 PM
Ketemu om, di hal 24.
Mengalami Nimitta yang Indah

Tahap ini (Nimitta) tercapai ketika kita melepaskan tubuh, pemikiran, dan kelima indra (termasuk kesadaran napas) sedemikian penuhnya hingga hanya tanda batin yg indah, Nimitta, sajalah yg tersisa.

Mudah2an dapat menjelaskan kebingungan kita semua.
Semoga kita semakin maju dalam Dharma. _/\_

Bro,
Superpower Mindfulness bukan bagian dari Tipitaka, jadi tidak bisa menjadi rujukan yang otentik. bahkan Tipitaka pun masih diragukan.

Saya setuju dgn Bro indra,
Kita tdk bisa menelan atau menolak mentah2 ajaran seseorang, tanpa kita Ehipasiko terlebih dahulu.

Tentu saja diri kita sendiri yg harus membuktikan dgn Praktek.
Dan diri saya sudah sedikit membuktikan, bahwa uraian Ajahn Bhram cukup tepat.

Dan di dalam buku tsb, Ajahn Bhram menjelaskan ttg Tahap2 meditasi, Nimitta dan Jhana dgn sangat2 terperinci, seperti membuat peta yg sangat Detail sekali.
Dan itu menunjukan bahwa di dalam Praktek beliau sangat2 berpengalaman.

Sekedar informasi,
Kalau anda membaca Visudhi Magga, maka anda akan menemukan bahwa Visudhi Magga menjelaskan mengenai Meditasi, Jhana, dsb dengan lebih terperinci, langkah demi langkah

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 01 March 2009, 11:13:13 PM
Quote from: Indra on 01 March 2009, 11:06:23 PM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 11:03:15 PM
Quote from: Indra on 01 March 2009, 10:47:54 PM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 10:45:11 PM
Ketemu om, di hal 24.
Mengalami Nimitta yang Indah

Tahap ini (Nimitta) tercapai ketika kita melepaskan tubuh, pemikiran, dan kelima indra (termasuk kesadaran napas) sedemikian penuhnya hingga hanya tanda batin yg indah, Nimitta, sajalah yg tersisa.

Mudah2an dapat menjelaskan kebingungan kita semua.
Semoga kita semakin maju dalam Dharma. _/\_

Bro,
Superpower Mindfulness bukan bagian dari Tipitaka, jadi tidak bisa menjadi rujukan yang otentik. bahkan Tipitaka pun masih diragukan.

Saya setuju dgn Bro indra,
Kita tdk bisa menelan atau menolak mentah2 ajaran seseorang, tanpa kita Ehipasiko terlebih dahulu.

Tentu saja diri kita sendiri yg harus membuktikan dgn Praktek.
Dan diri saya sudah sedikit membuktikan, bahwa uraian Ajahn Bhram cukup tepat.

Dan di dalam buku tsb, Ajahn Bhram menjelaskan ttg Tahap2 meditasi, Nimitta dan Jhana dgn sangat2 terperinci, seperti membuat peta yg sangat Detail sekali.
Dan itu menunjukan bahwa di dalam Praktek beliau sangat2 berpengalaman.

Sekedar informasi,
Kalau anda membaca Visudhi Magga, maka anda akan menemukan bahwa Visudhi Magga menjelaskan mengenai Meditasi, Jhana, dsb dengan lebih terperinci, langkah demi langkah

_/\_

Bro indra bisa bantu posting isi dari Visudhi Magga yg berhubungan dgn topik ini?
Sebab saya belum berjodoh membacanya.
Mudah2an dgn begitu saya mendapat pandangan baru yg lebih mengarah pada Kebenaran.

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Indra on 01 March 2009, 11:16:08 PM
sayang, versi elektronik yang saya tau adalah yg berbahasa jerman, sedangkan yg bahasa inggris saya punya dalam bentuk printed, jadi mohon maaf, permintaan ditolak. ;D
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 01 March 2009, 11:23:28 PM
Quote from: Indra on 01 March 2009, 11:16:08 PM
sayang, versi elektronik yang saya tau adalah yg berbahasa jerman, sedangkan yg bahasa inggris saya punya dalam bentuk printed, jadi mohon maaf, permintaan ditolak. ;D

Wah memang bener2 lom jodoh.  :hammer:
Padahal saya sangat mengharap sekali bro,
Tapi berdasarkan Buku Visudhi Magga, bagaimana mnrt Bro indra jwban dari topik yg sedang dibahas?
Nimitta dilihat oleh batin atau indra penglihatan? _/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Indra on 01 March 2009, 11:34:01 PM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 11:23:28 PM
Quote from: Indra on 01 March 2009, 11:16:08 PM
sayang, versi elektronik yang saya tau adalah yg berbahasa jerman, sedangkan yg bahasa inggris saya punya dalam bentuk printed, jadi mohon maaf, permintaan ditolak. ;D

Wah memang bener2 lom jodoh.  :hammer:
Padahal saya sangat mengharap sekali bro,
Tapi berdasarkan Buku Visudhi Magga, bagaimana mnrt Bro indra jwban dari topik yg sedang dibahas?
Nimitta dilihat oleh batin atau indra penglihatan? _/\_

Saya tidak ingin menjadi hakim dalam diskusi ini karena saya juga masih menunggu hasil akhir dari diskusi ini, komentar saya hanyalah interpretasi saya terhadap buku yg dibaca, tentu saja juga tidak otentik. saya hanya nimbrung ketika Bro mengambil rujukan dari bacaan yang menurut saya tidak bisa dijadikan rujukan. baiklah saya ke pinggir lagi, silahkan dilanjutkan.

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 01 March 2009, 11:43:50 PM
Ada tambahan lg neh dari Superpower Mindfulness (hal25).

Sifat-Sifat Nimitta
Kita dapat mengenali nimitta melalui enam ciri berikut:
1. Nimitta hanya muncul setelah tahap kelima dari meditasi, setelah meditator bersama dgn napas indah utk waktu yg lama.
2. Nimitta muncul ketika napas lenyap.
3. Nimitta muncul hanya ketika pancaindra eksternal penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan sepenuhnya tidak hadir.
4. Nimitta terwujud hanya dalam keheningan pikiran, ketika gagasan Deskriptif (perkataan dalam hati) sepenuhnya tidak hadir.
5. Nimitta itu asing namun penuh daya tarik.
6. Nimitta adalah objek sedehana yg indah.

merujuk pada sifat no.3 yg di bold, jelas nimitta dirasakan / dilihat oleh batin.
Walaupun A.Bhram belum tentu benar, setidak2nya ada bahan untuk perbandingan bagi yg sudah mengalami sendiri. :)

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 01 March 2009, 11:49:01 PM
Quote from: Indra on 01 March 2009, 11:34:01 PM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 11:23:28 PM
Quote from: Indra on 01 March 2009, 11:16:08 PM
sayang, versi elektronik yang saya tau adalah yg berbahasa jerman, sedangkan yg bahasa inggris saya punya dalam bentuk printed, jadi mohon maaf, permintaan ditolak. ;D

Wah memang bener2 lom jodoh.  :hammer:
Padahal saya sangat mengharap sekali bro,
Tapi berdasarkan Buku Visudhi Magga, bagaimana mnrt Bro indra jwban dari topik yg sedang dibahas?
Nimitta dilihat oleh batin atau indra penglihatan? _/\_

Saya tidak ingin menjadi hakim dalam diskusi ini karena saya juga masih menunggu hasil akhir dari diskusi ini, komentar saya hanyalah interpretasi saya terhadap buku yg dibaca, tentu saja juga tidak otentik. saya hanya nimbrung ketika Bro mengambil rujukan dari bacaan yang menurut saya tidak bisa dijadikan rujukan. baiklah saya ke pinggir lagi, silahkan dilanjutkan.

_/\_

Ok thx Bro,
tp kita disini sebenarnya bukan menghakimi kok, hanya bertukar informasi dari apa yg dibaca dan apa yg dialami.
Kalo tidak ada yg mau turun rembuk, wah kasihan donk yg bingung (termasuk saya) ;D ;D ;D

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 02 March 2009, 12:32:06 AM
Quote from: cunda on 01 March 2009, 09:30:53 PM
Quote from: fabian c on 28 February 2009, 03:44:36 PM

justru itu yang membuat saya bingung, malah sebaliknya saya ingin bertanya kepada Romo Cunda, setahu saya bila seseorang tak ada bola mata tentu tak dapat melihat. Sedangkan Romo Cunda beranggapan dapat melihat, tentu ada alasannya kan? saya rasa kita perlu meminta bantuan romo Cunda untuk menjelaskan.

Menurut Abhidhamma pada proses melihat ada cakkhu vinnana (reply #133),

Menurut pandangan saya, kita tahu bahwa bola mata adalah salah satu dari indera kita.

Hal yang sama bila indera pendengaran kita rusak, apakah kita dapat mendengar dengan kesadaran batin / pikiran (mano dvaravajjana)?

bila lidah kita tak ada, apakah kita dapat merasakan masakan di restoran dengan kesadaran batin/pikiran?

sukhi hotu

_/\_

namaste suvatthi hotu

coba anda periksa kembali penjelasan saya sebelumnya apakah ada kata-kata saya yang menerangkan bahwa orang buta bisa melihat melalui landasan matanya?

saya ulangi lagi keterangan sebelumnya:

Apabila landasan mata tidak ada (buta) maka kita tidak akan mampu melihat objek melalui gerbang mata artinya cakkhuviññāṇa tidak terjadi.

Paṭibhāganimitta adalah "tanda pasangan lawan" terjadi karena pikiran dalam keadaan tenang biasanya lima rintangan batin telah pudar, jadi hanya muncul pada pikiran mencapai "konsentrasi akses" (Upacāra-samādhi)

Justru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)


semoga membantu

thuti


Romo Cunda yang baik mau bertanya nih,

QuoteJustru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)

Bila demikian apakah seorang yang buta bisa mengembangkan dan memiliki dibbacakkhu (matadewa?)

Sama halnya dengan nimitta, apakah seorang yang indera pendengarannya rusak mampu mengembangkan pendengaran dengan pikiran (manovinnana)

Atau seorang yang lidahnya rusak mampu merasakan masakan di restoran dengan pikiran (manovinnana)?

Boleh tahu dimana sumbernya menurut Tipitaka yang mengatakan pada proses melihat nimitta tidak diperlukan indra penglihatan, cukup dengan batin (manovinnana)?

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 02 March 2009, 12:54:06 AM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 11:43:50 PM
Ada tambahan lg neh dari Superpower Mindfulness (hal25).

Sifat-Sifat Nimitta
Kita dapat mengenali nimitta melalui enam ciri berikut:
1. Nimitta hanya muncul setelah tahap kelima dari meditasi, setelah meditator bersama dgn napas indah utk waktu yg lama.
2. Nimitta muncul ketika napas lenyap.
3. Nimitta muncul hanya ketika pancaindra eksternal penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan sepenuhnya tidak hadir.
4. Nimitta terwujud hanya dalam keheningan pikiran, ketika gagasan Deskriptif (perkataan dalam hati) sepenuhnya tidak hadir.
5. Nimitta itu asing namun penuh daya tarik.
6. Nimitta adalah objek sedehana yg indah.

merujuk pada sifat no.3 yg di bold, jelas nimitta dirasakan / dilihat oleh batin.
Walaupun A.Bhram belum tentu benar, setidak2nya ada bahan untuk perbandingan bagi yg sudah mengalami sendiri. :)

_/\_

Saudara Black Dragon yang baik,

Saudara mengutip pernyataan Ajahn Brahm, apakah saudara pernah mengalami nimitta? bila benar tulisan mengenai nimitta adalah tulisan Ajahn Brahm sangat disayangkan, karena kenyataannya tidak demikian. Mudah-mudahan hanya kesalahan penerjemahan.

Karena banyak hal diatas menurut apa yang saya alami tidak demikian,

2. Tidak sepenuhnya benar bila dikatakan nimitta muncul ketika napas lenyap. Pada patibagha nimitta dan uggaha memang demikian, tetapi pada parikamma nimitta napas (persepsi terhadap napas) tetap hadir.

3. Ketika nimitta muncul, saya bisa mendengar, saya bisa mencium, indra pengecapan dan perabaan juga masih hadir. Hanya setelah terjadi kemanunggalan/absorpsi maka kesan pancaindera untuk sementara berhenti.

4. Inipun juga tidak benar, saya bisa saja berkata dalam hati satu dua patah kata tanpa kehilangan nimitta tersebut.

merujuk pada keterangan mengenai nimitta Ajahn Brahm bahkan tidak jelas, ia tidak mengatakan apakah nimittanya pada tahap parikamma, uggaha atau patibagha.

Ini pendapat berdasarkan apa yang saya alami, bila ingin tahu faktanya anda boleh bertanya kepada teman anda yang pernah mengalami nimitta.

Ehipassiko....

sukhi hotu,

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 02 March 2009, 08:28:21 AM
Quote from: fabian c on 02 March 2009, 12:32:06 AM
Quote from: cunda on 01 March 2009, 09:30:53 PM
Quote from: fabian c on 28 February 2009, 03:44:36 PM

justru itu yang membuat saya bingung, malah sebaliknya saya ingin bertanya kepada Romo Cunda, setahu saya bila seseorang tak ada bola mata tentu tak dapat melihat. Sedangkan Romo Cunda beranggapan dapat melihat, tentu ada alasannya kan? saya rasa kita perlu meminta bantuan romo Cunda untuk menjelaskan.

Menurut Abhidhamma pada proses melihat ada cakkhu vinnana (reply #133),

Menurut pandangan saya, kita tahu bahwa bola mata adalah salah satu dari indera kita.

Hal yang sama bila indera pendengaran kita rusak, apakah kita dapat mendengar dengan kesadaran batin / pikiran (mano dvaravajjana)?

bila lidah kita tak ada, apakah kita dapat merasakan masakan di restoran dengan kesadaran batin/pikiran?

sukhi hotu

_/\_

namaste suvatthi hotu

coba anda periksa kembali penjelasan saya sebelumnya apakah ada kata-kata saya yang menerangkan bahwa orang buta bisa melihat melalui landasan matanya?

saya ulangi lagi keterangan sebelumnya:

Apabila landasan mata tidak ada (buta) maka kita tidak akan mampu melihat objek melalui gerbang mata artinya cakkhuviññāṇa tidak terjadi.

Paṭibhāganimitta adalah "tanda pasangan lawan" terjadi karena pikiran dalam keadaan tenang biasanya lima rintangan batin telah pudar, jadi hanya muncul pada pikiran mencapai "konsentrasi akses" (Upacāra-samādhi)

Justru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)


semoga membantu

thuti


Romo Cunda yang baik mau bertanya nih,

QuoteJustru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)

Bila demikian apakah seorang yang buta bisa mengembangkan dan memiliki dibbacakkhu (matadewa?)

Sama halnya dengan nimitta, apakah seorang yang indera pendengarannya rusak mampu mengembangkan pendengaran dengan pikiran (manovinnana)

Atau seorang yang lidahnya rusak mampu merasakan masakan di restoran dengan pikiran (manovinnana)?

Boleh tahu dimana sumbernya menurut Tipitaka yang mengatakan pada proses melihat nimitta tidak diperlukan indra penglihatan, cukup dengan batin (manovinnana)?

sukhi hotu

_/\_

sekilas info: semua tentang abhinna telah diposting pada topik abhinna vitthi oleh ibu lily w dg baik.
semua abhinna melalui manovinnana.

sumber: ya abhidhamma lah... apa lagi? :))
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 02 March 2009, 08:59:29 AM
Quote from: fabian c on 02 March 2009, 12:54:06 AM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 11:43:50 PM
Ada tambahan lg neh dari Superpower Mindfulness (hal25).

Sifat-Sifat Nimitta
Kita dapat mengenali nimitta melalui enam ciri berikut:
1. Nimitta hanya muncul setelah tahap kelima dari meditasi, setelah meditator bersama dgn napas indah utk waktu yg lama.
2. Nimitta muncul ketika napas lenyap.
3. Nimitta muncul hanya ketika pancaindra eksternal penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan sepenuhnya tidak hadir.
4. Nimitta terwujud hanya dalam keheningan pikiran, ketika gagasan Deskriptif (perkataan dalam hati) sepenuhnya tidak hadir.
5. Nimitta itu asing namun penuh daya tarik.
6. Nimitta adalah objek sedehana yg indah.

merujuk pada sifat no.3 yg di bold, jelas nimitta dirasakan / dilihat oleh batin.
Walaupun A.Bhram belum tentu benar, setidak2nya ada bahan untuk perbandingan bagi yg sudah mengalami sendiri. :)

_/\_

Saudara Black Dragon yang baik,

Saudara mengutip pernyataan Ajahn Brahm, apakah saudara pernah mengalami nimitta? bila benar tulisan mengenai nimitta adalah tulisan Ajahn Brahm sangat disayangkan, karena kenyataannya tidak demikian. Mudah-mudahan hanya kesalahan penerjemahan.

Karena banyak hal diatas menurut apa yang saya alami tidak demikian,

2. Tidak sepenuhnya benar bila dikatakan nimitta muncul ketika napas lenyap. Pada patibagha nimitta dan uggaha memang demikian, tetapi pada parikamma nimitta napas (persepsi terhadap napas) tetap hadir.

3. Ketika nimitta muncul, saya bisa mendengar, saya bisa mencium, indra pengecapan dan perabaan juga masih hadir. Hanya setelah terjadi kemanunggalan/absorpsi maka kesan pancaindera untuk sementara berhenti.

4. Inipun juga tidak benar, saya bisa saja berkata dalam hati satu dua patah kata tanpa kehilangan nimitta tersebut.

merujuk pada keterangan mengenai nimitta Ajahn Brahm bahkan tidak jelas, ia tidak mengatakan apakah nimittanya pada tahap parikamma, uggaha atau patibagha.

Ini pendapat berdasarkan apa yang saya alami, bila ingin tahu faktanya anda boleh bertanya kepada teman anda yang pernah mengalami nimitta.

Ehipassiko....

sukhi hotu,

_/\_

Ko fabian yang baik,

Saya mau tanya, bukankah nafas lenyap/tidak bernafas terjadi pada jhana 4 bukan di patibagha nimitta atau ugaha nimitta, setau saya karena sangat halusnya nafas maka kelihatannya tidak ada nafas disana pada patibagha nimitta (sebelum jhana 4) dan ugaha nimitta

Mohon penjelasannya dan koreksinya.

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 02 March 2009, 09:48:33 AM
Quote from: bond on 02 March 2009, 08:59:29 AM
Quote from: fabian c on 02 March 2009, 12:54:06 AM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 11:43:50 PM
Ada tambahan lg neh dari Superpower Mindfulness (hal25).

Sifat-Sifat Nimitta
Kita dapat mengenali nimitta melalui enam ciri berikut:
1. Nimitta hanya muncul setelah tahap kelima dari meditasi, setelah meditator bersama dgn napas indah utk waktu yg lama.
2. Nimitta muncul ketika napas lenyap.
3. Nimitta muncul hanya ketika pancaindra eksternal penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan sepenuhnya tidak hadir.
4. Nimitta terwujud hanya dalam keheningan pikiran, ketika gagasan Deskriptif (perkataan dalam hati) sepenuhnya tidak hadir.
5. Nimitta itu asing namun penuh daya tarik.
6. Nimitta adalah objek sedehana yg indah.

merujuk pada sifat no.3 yg di bold, jelas nimitta dirasakan / dilihat oleh batin.
Walaupun A.Bhram belum tentu benar, setidak2nya ada bahan untuk perbandingan bagi yg sudah mengalami sendiri. :)

_/\_

Saudara Black Dragon yang baik,

Saudara mengutip pernyataan Ajahn Brahm, apakah saudara pernah mengalami nimitta? bila benar tulisan mengenai nimitta adalah tulisan Ajahn Brahm sangat disayangkan, karena kenyataannya tidak demikian. Mudah-mudahan hanya kesalahan penerjemahan.

Karena banyak hal diatas menurut apa yang saya alami tidak demikian,

2. Tidak sepenuhnya benar bila dikatakan nimitta muncul ketika napas lenyap. Pada patibagha nimitta dan uggaha memang demikian, tetapi pada parikamma nimitta napas (persepsi terhadap napas) tetap hadir.

3. Ketika nimitta muncul, saya bisa mendengar, saya bisa mencium, indra pengecapan dan perabaan juga masih hadir. Hanya setelah terjadi kemanunggalan/absorpsi maka kesan pancaindera untuk sementara berhenti.

4. Inipun juga tidak benar, saya bisa saja berkata dalam hati satu dua patah kata tanpa kehilangan nimitta tersebut.

merujuk pada keterangan mengenai nimitta Ajahn Brahm bahkan tidak jelas, ia tidak mengatakan apakah nimittanya pada tahap parikamma, uggaha atau patibagha.

Ini pendapat berdasarkan apa yang saya alami, bila ingin tahu faktanya anda boleh bertanya kepada teman anda yang pernah mengalami nimitta.

Ehipassiko....

sukhi hotu,

_/\_

Ko fabian yang baik,

Saya mau tanya, bukankah nafas lenyap/tidak bernafas terjadi pada jhana 4 bukan di patibagha nimitta atau ugaha nimitta, setau saya karena sangat halusnya nafas maka kelihatannya tidak ada nafas disana pada patibagha nimitta (sebelum jhana 4) dan ugaha nimitta

Mohon penjelasannya dan koreksinya.

_/\_

Saudara Bond yang baik,

Pernyataan dari Ajahn Brahm ada dua kemungkinan:

- Mungkin beliau telah lama memiliki jhana dan telah lupa proses awal pada waktu memiliki Jhana tersebut, jadi pandangan yang beliau kemukakan adalah pandangan seorang meditator yang telah terbiasa langsung masuk ke Jhana ke 4.

- Mungkin beliau menjawab dari sisi yang juga saya alami, yaitu persepsi terhadap napas lenyap karena nimitta bertambah kuat dan mendominasi perhatian kita.
Tapi menurut Pa Auk Sayadaw di buku beliau dikatakan bahwa pada tahap ini nimitta menyatu dengan napas, dan memang banyak meditator lain yang juga ikut bermeditasi dengan saya mereka melihat bahwa nimitta nampak keluar masuk hidung.

Jadi pada tahap ini hanya persepsi napas masuk keluar yang telah lenyap tergantikan oleh nimitta, tetapi bukan berarti napas telah berhenti.

Jadi pernyataan dalam buku beliau agak membingungkan karena beliau tidak mengatakan nimitta tahap yang mana? parikamma, uggaha atau patibhaga?

semoga keterangan ini membantu

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: dilbert on 02 March 2009, 02:39:42 PM
[at] bond & fabian,

katanya meditasi bisa sampai pada tahap tidak bernafas/nafas lenyap... apakah ini berarti benar benar tidak bernafas (paru-paru) tidak menerima udara ?? dan apakah jantung tetap bekerja ?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 02 March 2009, 02:52:35 PM
Quote from: fabian c on 02 March 2009, 09:48:33 AM
Quote from: bond on 02 March 2009, 08:59:29 AM
Quote from: fabian c on 02 March 2009, 12:54:06 AM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 11:43:50 PM
Ada tambahan lg neh dari Superpower Mindfulness (hal25).

Sifat-Sifat Nimitta
Kita dapat mengenali nimitta melalui enam ciri berikut:
1. Nimitta hanya muncul setelah tahap kelima dari meditasi, setelah meditator bersama dgn napas indah utk waktu yg lama.
2. Nimitta muncul ketika napas lenyap.
3. Nimitta muncul hanya ketika pancaindra eksternal penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan sepenuhnya tidak hadir.
4. Nimitta terwujud hanya dalam keheningan pikiran, ketika gagasan Deskriptif (perkataan dalam hati) sepenuhnya tidak hadir.
5. Nimitta itu asing namun penuh daya tarik.
6. Nimitta adalah objek sedehana yg indah.

merujuk pada sifat no.3 yg di bold, jelas nimitta dirasakan / dilihat oleh batin.
Walaupun A.Bhram belum tentu benar, setidak2nya ada bahan untuk perbandingan bagi yg sudah mengalami sendiri. :)

_/\_

Saudara Black Dragon yang baik,

Saudara mengutip pernyataan Ajahn Brahm, apakah saudara pernah mengalami nimitta? bila benar tulisan mengenai nimitta adalah tulisan Ajahn Brahm sangat disayangkan, karena kenyataannya tidak demikian. Mudah-mudahan hanya kesalahan penerjemahan.

Karena banyak hal diatas menurut apa yang saya alami tidak demikian,

2. Tidak sepenuhnya benar bila dikatakan nimitta muncul ketika napas lenyap. Pada patibagha nimitta dan uggaha memang demikian, tetapi pada parikamma nimitta napas (persepsi terhadap napas) tetap hadir.

3. Ketika nimitta muncul, saya bisa mendengar, saya bisa mencium, indra pengecapan dan perabaan juga masih hadir. Hanya setelah terjadi kemanunggalan/absorpsi maka kesan pancaindera untuk sementara berhenti.

4. Inipun juga tidak benar, saya bisa saja berkata dalam hati satu dua patah kata tanpa kehilangan nimitta tersebut.

merujuk pada keterangan mengenai nimitta Ajahn Brahm bahkan tidak jelas, ia tidak mengatakan apakah nimittanya pada tahap parikamma, uggaha atau patibagha.

Ini pendapat berdasarkan apa yang saya alami, bila ingin tahu faktanya anda boleh bertanya kepada teman anda yang pernah mengalami nimitta.

Ehipassiko....

sukhi hotu,

_/\_

Ko fabian yang baik,

Saya mau tanya, bukankah nafas lenyap/tidak bernafas terjadi pada jhana 4 bukan di patibagha nimitta atau ugaha nimitta, setau saya karena sangat halusnya nafas maka kelihatannya tidak ada nafas disana pada patibagha nimitta (sebelum jhana 4) dan ugaha nimitta

Mohon penjelasannya dan koreksinya.

_/\_

Saudara Bond yang baik,

Pernyataan dari Ajahn Brahm ada dua kemungkinan:

- Mungkin beliau telah lama memiliki jhana dan telah lupa proses awal pada waktu memiliki Jhana tersebut, jadi pandangan yang beliau kemukakan adalah pandangan seorang meditator yang telah terbiasa langsung masuk ke Jhana ke 4.

- Mungkin beliau menjawab dari sisi yang juga saya alami, yaitu persepsi terhadap napas lenyap karena nimitta bertambah kuat dan mendominasi perhatian kita.
Tapi menurut Pa Auk Sayadaw di buku beliau dikatakan bahwa pada tahap ini nimitta menyatu dengan napas, dan memang banyak meditator lain yang juga ikut bermeditasi dengan saya mereka melihat bahwa nimitta nampak keluar masuk hidung.

Jadi pada tahap ini hanya persepsi napas masuk keluar yang telah lenyap tergantikan oleh nimitta, tetapi bukan berarti napas telah berhenti.

Jadi pernyataan dalam buku beliau agak membingungkan karena beliau tidak mengatakan nimitta tahap yang mana? parikamma, uggaha atau patibhaga?

semoga keterangan ini membantu

sukhi hotu

_/\_


Terima kasih atas penjelasannya ko .  _/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 02 March 2009, 03:04:33 PM
Quote from: dilbert on 02 March 2009, 02:39:42 PM
[at] bond & fabian,

katanya meditasi bisa sampai pada tahap tidak bernafas/nafas lenyap... apakah ini berarti benar benar tidak bernafas (paru-paru) tidak menerima udara ?? dan apakah jantung tetap bekerja ?

Kalau tidak ada nafas/lenyap itu memang terjadi pada jhana 4.

Menurut cerita Ajahn brahm tentang gurunya Ajahn chah saat dirumah sakit, dokter yg memeriksa Ajahn Chah sempat bingung, karena tidak ada detak jantung dan nafas tetapi darahnya tetap mengalir dan mengandung oksigen. Saat itu bhikkhu yg bersama Ajahn chah hanya tersenyum dan mengatakan bahwa beliau ada di jhana 4. Menurut ceramah Sayalay Dipankara  di jhana empat memang tidak bernafas.

Hanya yg perlu dicermati dari cerita Ajhan Brahm tidak dijelaskan apakah dokter tsb memeriksa denyut jantungnya dengan alat atau manual.

IMO
denyut jantung seharusnya masih ada hanya sangat2  halus, bisa sampai tidak terdeteksi CMIIW
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Hendra Susanto on 02 March 2009, 03:16:33 PM
ko bonk, apa memang selalu napas ilang/alus berada di jhana 4??? kok cepat kali bisa ke jhana 4 padahal waktu itu duduknya gak lama (kira2 2-3 jam lah klo gak salah)
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 02 March 2009, 03:25:26 PM
coba liat faktor jhananya dulu baru bisa menyimpulkan jhana 4. Kalo jhana 1,2 ,3 keliatannya ilang saja, seperti yang diterangkan ko fabian persepsi nafas yang hilang. Jadi berbeda antara nafas hilang benaran dan persepsi nafas yang hilang(seakan-akan kita tidak nafas karena sangat halusnya).

Menurut keterangan jhana 4 memang tidak bernafas ;D
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Hendra Susanto on 02 March 2009, 03:30:16 PM
thx ko bonk, terlalu sakti klo cm duduk segitu lama uda lgss ke jhana 4 :))
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 03 March 2009, 03:43:52 AM
Quote from: fabian c on 02 March 2009, 12:54:06 AM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 11:43:50 PM
Ada tambahan lg neh dari Superpower Mindfulness (hal25).

Sifat-Sifat Nimitta
Kita dapat mengenali nimitta melalui enam ciri berikut:
1. Nimitta hanya muncul setelah tahap kelima dari meditasi, setelah meditator bersama dgn napas indah utk waktu yg lama.
2. Nimitta muncul ketika napas lenyap.
3. Nimitta muncul hanya ketika pancaindra eksternal penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan sepenuhnya tidak hadir.
4. Nimitta terwujud hanya dalam keheningan pikiran, ketika gagasan Deskriptif (perkataan dalam hati) sepenuhnya tidak hadir.
5. Nimitta itu asing namun penuh daya tarik.
6. Nimitta adalah objek sedehana yg indah.

merujuk pada sifat no.3 yg di bold, jelas nimitta dirasakan / dilihat oleh batin.
Walaupun A.Bhram belum tentu benar, setidak2nya ada bahan untuk perbandingan bagi yg sudah mengalami sendiri. :)

_/\_

Saudara Black Dragon yang baik,

Saudara mengutip pernyataan Ajahn Brahm, apakah saudara pernah mengalami nimitta? bila benar tulisan mengenai nimitta adalah tulisan Ajahn Brahm sangat disayangkan, karena kenyataannya tidak demikian. Mudah-mudahan hanya kesalahan penerjemahan.

Karena banyak hal diatas menurut apa yang saya alami tidak demikian,

2. Tidak sepenuhnya benar bila dikatakan nimitta muncul ketika napas lenyap. Pada patibagha nimitta dan uggaha memang demikian, tetapi pada parikamma nimitta napas (persepsi terhadap napas) tetap hadir.

3. Ketika nimitta muncul, saya bisa mendengar, saya bisa mencium, indra pengecapan dan perabaan juga masih hadir. Hanya setelah terjadi kemanunggalan/absorpsi maka kesan pancaindera untuk sementara berhenti.

4. Inipun juga tidak benar, saya bisa saja berkata dalam hati satu dua patah kata tanpa kehilangan nimitta tersebut.

merujuk pada keterangan mengenai nimitta Ajahn Brahm bahkan tidak jelas, ia tidak mengatakan apakah nimittanya pada tahap parikamma, uggaha atau patibagha.

Ini pendapat berdasarkan apa yang saya alami, bila ingin tahu faktanya anda boleh bertanya kepada teman anda yang pernah mengalami nimitta.

Ehipassiko....

sukhi hotu,

_/\_

Saudara Fabian yang juga baik,

Jujur saya tidak begitu paham ttg istilah2 nimitta yg Bro sampaikan(maklum baru belajar) ;D,
tetapi saya setuju bahwa mgkn saja Nimitta yg dijelaskan oleh Ajahn Bhram adalah nimitta yg sudah sempurna (sangat kuat).
Jadi mgkn itu yg membuat perbedaan, knp Bro Fabian masih bisa menggunakan bbrp indra, sedangkan beliau mengatakan sudah putus semua indra.

Tapi yg membuat saya bingung, saya pun sudah pernah mengalami dimana kesadaran sangat kuat/fokus, bahkan indra pendengaran, penglihatan, perabaan terputus, yg ada hanya pikiran yg sangat sadar dan perasaan Damai yg sangat2 Extreme.
Pdhl saat itu tidak/belum ada nimitta. :-?
Kira2 kenapa bisa begitu yah? ???
Karena pengalaman saya itu maka saya menjadi yakin, bahwa ketika mencapai Nimitta, panca indra akan terputus, krn ketika belum timbul nimitta saja, Bbrp indra sudah terputus.

Mgkn pandangan saya yg keliru, mohon masukannya.

Oh yah satu lagi, Nimitta dari Samantha dgn Nimitta dari Vipassana apa bedanya yah?



QuoteJadi pada tahap ini hanya persepsi napas masuk keluar yang telah lenyap tergantikan oleh nimitta, tetapi bukan berarti napas telah berhenti

Saya rasa maksud Beliau juga seperti di atas. :>-



Mohon masukannya om Fabian dan Romo cunda yg baik, krn saya masih belajar. ^:)^
_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 03 March 2009, 07:28:07 AM
dlm anapanasati ga harus muncul nimitta
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: bond on 03 March 2009, 09:32:34 AM
Quote from: tesla on 03 March 2009, 07:28:07 AM
dlm anapanasati ga harus muncul nimitta

Memang ngak harus tapi kebanyakan orang/mayoritas nimita itu muncul.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 03 March 2009, 06:31:43 PM
Quote from: BlackDragon on 27 February 2009, 10:39:04 PM
QuoteNamaste suvatthi hotu

Apabila landasan mata tidak ada (buta) maka kita tidak akan mampu melihat objek melalui gerbang mata artinya cakkhuviññāṇa tidak terjadi.

Paṭibhāganimitta adalah "tanda pasangan lawan" terjadi karena pikiran dalam keadaan tenang biasanya lima rintangan batin telah pudar, jadi hanya muncul pada pikiran mencapai "konsentrasi akses" (Upacāra-samādhi)


Justru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)

semoga mebantu

thuti

Quotenamaste suvatthi hotu


Orang buta yang berlatih anapanasati bisa saja "melihat" anapananimitta karena anapananimitta dikenali oleh "kesadaran batin" dan bukan oleh "kesadaran mata" (melihat).

anapananimitta tidak sama dengan kasinanimitta

pada meditasi Kasina, sejak awal "objek" harus ditatap terlebih dahulu oleh mata (melalui kesadaran mata), kemudian objek dilihat dengan mata tertutup (oleh kesadaran batin) sebagai "gambaran objek asli" dalam batin.

Sedangkan pada anapananimitta sejak awal semua dikenali melalui kesadaran batin.

Semoga membantu


thuti

Wah ternyata uda dijawab sama Romo. ;D ;D ;D
Sory saya telat baca postingannya.
^:)^ ^:)^ ^:)^

mau tanya Om Fabian, dari awal saya baca om Fab yakin bahwa orang buta tdk bisa mengalami atau melihat Nimitta pasti ada sebabnya, apakah dari sutta?
Refrensi nya dari sutta mana yah?
Bisa tolong posting disini? (indo pleaseee...) ;D

_/\_

Saudara Black Dragon yang baik,

Secara kebetulan saya menemukan sutta ini, mudah-mudahan sedikit memuaskan rasa keingin-tahuan saudara,

SN 51.20

"And how does a monk — by means of an awareness open & unhampered — develop a brightened mind? There is the case where a monk has the perception of light, the perception of daytime [at any hour of the day] well in hand & well-established. This is how a monk — by means of an awareness open & unhampered — develops a brightened mind.

"dan bagaimanakah seorang bhikkhu – dengan kesadaran terbuka & tak terhalang mengembangkan kecerahan batin? Ada bhikkhu yang memiliki persepsi cahaya, persepsi siang hari (setiap waktu di siang hari) menguasai & mapan. Inilah bagaiman caranya seorang bhikkhu – dengan cara menyadari, terbuka dan tak terhalang – mengembangkan kecerahan batin.

(SN 51.20 - A.N 3 – 100 - .... - .... ) dll
"If he wants, he sees — by means of the divine eye, purified and surpassing the human — beings passing away and re-appearing, and he discerns how they are inferior and superior, beautiful and ugly, fortunate and unfortunate in accordance with their kamma

"Jika ia menginginkan, ia melihat – dengan mata dewa, yang murni dan melebihi manusia biasa – manusia mati dan terlahir kembali, dan ia melihat bahwa mahluk mahluk yang rendah dan yang mulia, cantik dan buruk, beruntung dan tak beruntung sesuai dengan karmanya masing-masing.


Indriya-bhavana Sutta  -  The Development of the Faculties
MN 152


I have heard that on one occasion the Blessed One was staying among the Kajjangalas in the Bamboo Grove. Then the young brahman Uttara, a student of Parasiri1 went to the Blessed One and, on arrival, exchanged friendly greetings & courtesies. After this exchange of courteous greetings he sat to one side.
As he was sitting there, the Blessed One said to him: "Uttara, does the brahman Parasiri teach his followers the development of the faculties?"
"Yes, master Gotama, he does."
"And how does he teach his followers the development of the faculties?"
"There is the case where one does not see forms with the eye, or hear sounds with the ear [in a trance of non-perception]. That's how the brahman Parasiri teaches his followers the development of the faculties."
"That being the case, Uttara, then a blind person will have developed faculties, and a deaf person will have developed faculties, according to the words of the brahman Parasiri. For a blind person does not see forms with the eye, and a deaf person does not hear sounds with the ear."
When this was said, the young brahman Uttara sat silent & abashed, his shoulders slumped, his head down, brooding, at a loss for words. The Blessed One — noticing that Uttara was sitting silent & abashed, his shoulders slumped, his head down, brooding, at a loss for words — said to Ven. Ananda, "Ananda, the development of the faculties that the brahman Parasiri teaches his followers is one thing, but the unexcelled development of the faculties in the discipline of a noble one is something else entirely."


Demikianlah yang kudengar, pada suatu ketika Sang Bhagava berdiam diantara suku Kajjangala di hutan bamboo. Kemudian seorang brahmana muda bernama Uttara, seorang siswa Parasiri datang menemui Sang Bhagava dan setelah tiba, saling bertukar salam dengan ramah tamah. Setelah pertukaran salam ramah tamah ini ia duduk pada satu sisi.
Setelah duduk, Sang Bhagava berkata kepadanya: "Uttara, apakah brahmana Parasiri mengajarkan para pengikutnya pengembangan indra?
"Ya, yang mulia Gotama, ia mengajarkan."
"Dan bagaimanakah ia mengajarkan para pengikutnya mengenai pengembangan indra?"
"Ada orang yang tidak melihat bentuk-bentuk dengan matanya, atau mendengar suara dengan telinganya (pada waktu mencapai Jhana tanpa persepsi). Demikianlah ajaran brahmana Parasiri terhadap para pengikutnya mengenai pengembangan indra.
"Bila demikian halnya, Uttara, maka seorang buta bisa mengembangkan indra, dan seorang tuli bisa mengembangkan indra, sesuai dengan pendapat brahmana Parasiri. Karena seorang yang buta tidak melihat bentuk-bentuk dengan matanya, dan orang tuli tidak mendengar suara-suara dengan telinganya."
. ............ ................. ............ ...................... ................... ................... .................... "Ananda, pengembangan indra yang diajarkan oleh brahmana Parasiri kepada para pengikutnya adalah satu hal, tetapi pengembangan indra tak tertandingi yang diajarkan Sang Buddha adalah suatu hal yang lain sama sekali

sukhi hotu,

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 03 March 2009, 06:56:23 PM
Quote from: BlackDragon on 03 March 2009, 03:43:52 AM
Quote from: fabian c on 02 March 2009, 12:54:06 AM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 11:43:50 PM
Ada tambahan lg neh dari Superpower Mindfulness (hal25).

Sifat-Sifat Nimitta
Kita dapat mengenali nimitta melalui enam ciri berikut:
1. Nimitta hanya muncul setelah tahap kelima dari meditasi, setelah meditator bersama dgn napas indah utk waktu yg lama.
2. Nimitta muncul ketika napas lenyap.
3. Nimitta muncul hanya ketika pancaindra eksternal penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan sepenuhnya tidak hadir.
4. Nimitta terwujud hanya dalam keheningan pikiran, ketika gagasan Deskriptif (perkataan dalam hati) sepenuhnya tidak hadir.
5. Nimitta itu asing namun penuh daya tarik.
6. Nimitta adalah objek sedehana yg indah.

merujuk pada sifat no.3 yg di bold, jelas nimitta dirasakan / dilihat oleh batin.
Walaupun A.Bhram belum tentu benar, setidak2nya ada bahan untuk perbandingan bagi yg sudah mengalami sendiri. :)

_/\_

Saudara Black Dragon yang baik,

Saudara mengutip pernyataan Ajahn Brahm, apakah saudara pernah mengalami nimitta? bila benar tulisan mengenai nimitta adalah tulisan Ajahn Brahm sangat disayangkan, karena kenyataannya tidak demikian. Mudah-mudahan hanya kesalahan penerjemahan.

Karena banyak hal diatas menurut apa yang saya alami tidak demikian,

2. Tidak sepenuhnya benar bila dikatakan nimitta muncul ketika napas lenyap. Pada patibagha nimitta dan uggaha memang demikian, tetapi pada parikamma nimitta napas (persepsi terhadap napas) tetap hadir.

3. Ketika nimitta muncul, saya bisa mendengar, saya bisa mencium, indra pengecapan dan perabaan juga masih hadir. Hanya setelah terjadi kemanunggalan/absorpsi maka kesan pancaindera untuk sementara berhenti.

4. Inipun juga tidak benar, saya bisa saja berkata dalam hati satu dua patah kata tanpa kehilangan nimitta tersebut.

merujuk pada keterangan mengenai nimitta Ajahn Brahm bahkan tidak jelas, ia tidak mengatakan apakah nimittanya pada tahap parikamma, uggaha atau patibagha.

Ini pendapat berdasarkan apa yang saya alami, bila ingin tahu faktanya anda boleh bertanya kepada teman anda yang pernah mengalami nimitta.

Ehipassiko....

sukhi hotu,

_/\_

Saudara Fabian yang juga baik,

Jujur saya tidak begitu paham ttg istilah2 nimitta yg Bro sampaikan(maklum baru belajar) ;D,
tetapi saya setuju bahwa mgkn saja Nimitta yg dijelaskan oleh Ajahn Bhram adalah nimitta yg sudah sempurna (sangat kuat).
Jadi mgkn itu yg membuat perbedaan, knp Bro Fabian masih bisa menggunakan bbrp indra, sedangkan beliau mengatakan sudah putus semua indra.

Tapi yg membuat saya bingung, saya pun sudah pernah mengalami dimana kesadaran sangat kuat/fokus, bahkan indra pendengaran, penglihatan, perabaan terputus, yg ada hanya pikiran yg sangat sadar dan perasaan Damai yg sangat2 Extreme.
Pdhl saat itu tidak/belum ada nimitta. :-?
Kira2 kenapa bisa begitu yah? ???
Karena pengalaman saya itu maka saya menjadi yakin, bahwa ketika mencapai Nimitta, panca indra akan terputus, krn ketika belum timbul nimitta saja, Bbrp indra sudah terputus.

Mgkn pandangan saya yg keliru, mohon masukannya.

Oh yah satu lagi, Nimitta dari Samantha dgn Nimitta dari Vipassana apa bedanya yah?



QuoteJadi pada tahap ini hanya persepsi napas masuk keluar yang telah lenyap tergantikan oleh nimitta, tetapi bukan berarti napas telah berhenti

Saya rasa maksud Beliau juga seperti di atas. :>-



Mohon masukannya om Fabian dan Romo cunda yg baik, krn saya masih belajar. ^:)^
_/\_

Saudara Black Dragon yang baik,

Quote
Tapi yg membuat saya bingung, saya pun sudah pernah mengalami dimana kesadaran sangat kuat/fokus, bahkan indra pendengaran, penglihatan, perabaan terputus, yg ada hanya pikiran yg sangat sadar dan perasaan Damai yg sangat2 Extreme.
Pdhl saat itu tidak/belum ada nimitta. :-?

Saya juga bingung nih  :), saya tidak tahu meditasi apa yang saudara lakukan (walaupun dugaan saya bukan samatha bhavana dibawah bimbingan guru yang ahli), bagaimana prosesnya, apa keadaan yang mendahuluinya (sebelum mencapai keadaan itu), apa objek anda saat itu dsbnya...

Quote

Kira2 kenapa bisa begitu yah? ???
Karena pengalaman saya itu maka saya menjadi yakin, bahwa ketika mencapai Nimitta, panca indra akan terputus, krn ketika belum timbul nimitta saja, Bbrp indra sudah terputus.

Maaf kalau saya boleh bertanya, bagaimanakah pengalaman terputusnya panca indra tersebut? Bagaimana prosesnya? Bisakah saudara Black Dragon ceritakan keadaannya?

Maaf jawaban saya mungkin tidak memuaskan saudara.

sukhi hotu,

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 03 March 2009, 07:04:34 PM
Quote from: bond on 02 March 2009, 02:52:35 PM
Quote from: fabian c on 02 March 2009, 09:48:33 AM
Quote from: bond on 02 March 2009, 08:59:29 AM
Quote from: fabian c on 02 March 2009, 12:54:06 AM
Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 11:43:50 PM
Ada tambahan lg neh dari Superpower Mindfulness (hal25).

Sifat-Sifat Nimitta
Kita dapat mengenali nimitta melalui enam ciri berikut:
1. Nimitta hanya muncul setelah tahap kelima dari meditasi, setelah meditator bersama dgn napas indah utk waktu yg lama.
2. Nimitta muncul ketika napas lenyap.
3. Nimitta muncul hanya ketika pancaindra eksternal penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan sepenuhnya tidak hadir.
4. Nimitta terwujud hanya dalam keheningan pikiran, ketika gagasan Deskriptif (perkataan dalam hati) sepenuhnya tidak hadir.
5. Nimitta itu asing namun penuh daya tarik.
6. Nimitta adalah objek sedehana yg indah.

merujuk pada sifat no.3 yg di bold, jelas nimitta dirasakan / dilihat oleh batin.
Walaupun A.Bhram belum tentu benar, setidak2nya ada bahan untuk perbandingan bagi yg sudah mengalami sendiri. :)

_/\_

Saudara Black Dragon yang baik,

Saudara mengutip pernyataan Ajahn Brahm, apakah saudara pernah mengalami nimitta? bila benar tulisan mengenai nimitta adalah tulisan Ajahn Brahm sangat disayangkan, karena kenyataannya tidak demikian. Mudah-mudahan hanya kesalahan penerjemahan.

Karena banyak hal diatas menurut apa yang saya alami tidak demikian,

2. Tidak sepenuhnya benar bila dikatakan nimitta muncul ketika napas lenyap. Pada patibagha nimitta dan uggaha memang demikian, tetapi pada parikamma nimitta napas (persepsi terhadap napas) tetap hadir.

3. Ketika nimitta muncul, saya bisa mendengar, saya bisa mencium, indra pengecapan dan perabaan juga masih hadir. Hanya setelah terjadi kemanunggalan/absorpsi maka kesan pancaindera untuk sementara berhenti.

4. Inipun juga tidak benar, saya bisa saja berkata dalam hati satu dua patah kata tanpa kehilangan nimitta tersebut.

merujuk pada keterangan mengenai nimitta Ajahn Brahm bahkan tidak jelas, ia tidak mengatakan apakah nimittanya pada tahap parikamma, uggaha atau patibagha.

Ini pendapat berdasarkan apa yang saya alami, bila ingin tahu faktanya anda boleh bertanya kepada teman anda yang pernah mengalami nimitta.

Ehipassiko....

sukhi hotu,

_/\_

Ko fabian yang baik,

Saya mau tanya, bukankah nafas lenyap/tidak bernafas terjadi pada jhana 4 bukan di patibagha nimitta atau ugaha nimitta, setau saya karena sangat halusnya nafas maka kelihatannya tidak ada nafas disana pada patibagha nimitta (sebelum jhana 4) dan ugaha nimitta

Mohon penjelasannya dan koreksinya.

_/\_

Saudara Bond yang baik,

Pernyataan dari Ajahn Brahm ada dua kemungkinan:

- Mungkin beliau telah lama memiliki jhana dan telah lupa proses awal pada waktu memiliki Jhana tersebut, jadi pandangan yang beliau kemukakan adalah pandangan seorang meditator yang telah terbiasa langsung masuk ke Jhana ke 4.

- Mungkin beliau menjawab dari sisi yang juga saya alami, yaitu persepsi terhadap napas lenyap karena nimitta bertambah kuat dan mendominasi perhatian kita.
Tapi menurut Pa Auk Sayadaw di buku beliau dikatakan bahwa pada tahap ini nimitta menyatu dengan napas, dan memang banyak meditator lain yang juga ikut bermeditasi dengan saya mereka melihat bahwa nimitta nampak keluar masuk hidung.

Jadi pada tahap ini hanya persepsi napas masuk keluar yang telah lenyap tergantikan oleh nimitta, tetapi bukan berarti napas telah berhenti.

Jadi pernyataan dalam buku beliau agak membingungkan karena beliau tidak mengatakan nimitta tahap yang mana? parikamma, uggaha atau patibhaga?

semoga keterangan ini membantu

sukhi hotu

_/\_


Terima kasih atas penjelasannya ko .  _/\_

Sama-sama....

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 03 March 2009, 09:02:33 PM
utk soal cerah2xan atau yg dimaksud nimita oleh om saudara ngkoh suhu fabian, ada dalam salah satu latihan konsentrasi (samadhi) diluar jhana 1-4

Quote
"Monks, these are the four developments of concentration. Which four? There is the development of concentration that, when developed & pursued, leads to a pleasant abiding in the here & now. There is the development of concentration that, when developed & pursued, leads to the attainment of knowledge & vision. There is the development of concentration that, when developed & pursued, leads to mindfulness & alertness. There is the development of concentration that, when developed & pursued, leads to the ending of the effluents.

"And what is the development of concentration that, when developed & pursued, leads to a pleasant abiding in the here & now? There is the case where a monk — quite withdrawn from sensuality, withdrawn from unskillful qualities — enters & remains in the first jhana: rapture & pleasure born from withdrawal, accompanied by directed thought & evaluation. With the stilling of directed thoughts & evaluations, he enters & remains in the second jhana: rapture & pleasure born of composure, unification of awareness free from directed thought & evaluation — internal assurance. With the fading of rapture, he remains equanimous, mindful, & alert, and senses pleasure with the body. He enters & remains in the third jhana, of which the Noble Ones declare, 'Equanimous & mindful, he has a pleasant abiding.' With the abandoning of pleasure & pain — as with the earlier disappearance of elation & distress — he enters & remains in the fourth jhana: purity of equanimity & mindfulness, neither pleasure nor pain. This is the development of concentration that, when developed & pursued, leads to a pleasant abiding in the here & now.

"And what is the development of concentration that, when developed & pursued, leads to the attainment of knowledge & vision? There is the case where a monk attends to the perception of light and is resolved on the perception of daytime [at any hour of the day]. Day [for him] is the same as night, night is the same as day. By means of an awareness open & unhampered, he develops a brightened mind. This is the development of concentration that, when developed & pursued, leads to the attainment of knowledge & vision.

"And what is the development of concentration that, when developed & pursued, leads to mindfulness & alertness? There is the case where feelings are known to the monk as they arise, known as they persist, known as they subside. Perceptions are known to him as they arise, known as they persist, known as they subside. Thoughts are known to him as they arise, known as they persist, known as they subside. This is the development of concentration that, when developed & pursued, leads to mindfulness & alertness.

"And what is the development of concentration that, when developed & pursued, leads to the ending of the effluents? There is the case where a monk remains focused on arising & falling away with reference to the five clinging-aggregates: 'Such is form, such its origination, such its passing away. Such is feeling, such its origination, such its passing away. Such is perception, such its origination, such its passing away. Such are fabrications, such their origination, such their passing away. Such is consciousness, such its origination, such its disappearance.' This is the development of concentration that, when developed & pursued, leads to the ending of the effluents.

"These are the four developments of concentration.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: coedabgf on 03 March 2009, 09:13:47 PM
bro sumedho,
kutipan bro sumedho boleh juga buat peluru diskusi saya besok.   ;D
oh yah... sutta apa bro?
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 03 March 2009, 09:31:19 PM
oh iya, ketinggalan

AN 4.41
Samadhi Sutta
Concentration

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an04/an04.041.than.html
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 03 March 2009, 09:32:13 PM

Quoteutk soal cerah2xan atau yg dimaksud nimita oleh om saudara ngkoh suhu fabian, ada dalam salah satu latihan konsentrasi (samadhi) diluar jhana 1-4
;D

Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 04 March 2009, 01:04:13 AM
om Fabian yg sangat baik,
Thx banget atas postingannya, jd saya mendapat wawasan baru. ^:)^

Quote(SN 51.20 - A.N 3 – 100 - .... - .... ) dll
"If he wants, he sees — by means of the divine eye, purified and surpassing the human — beings passing away and re-appearing, and he discerns how they are inferior and superior, beautiful and ugly, fortunate and unfortunate in accordance with their kamma

"Jika ia menginginkan, ia melihat – dengan mata dewa, yang murni dan melebihi manusia biasa – manusia mati dan terlahir kembali, dan ia melihat bahwa mahluk mahluk yang rendah dan yang mulia, cantik dan buruk, beruntung dan tak beruntung sesuai dengan karmanya masing-masing.

ehmmm... Tapi melihat dari kata2 di atas, tidak dikatakan bahwa melihat dgn indra penglihatan. :-?

QuoteDemikianlah yang kudengar, pada suatu ketika Sang Bhagava berdiam diantara suku Kajjangala di hutan bamboo. Kemudian seorang brahmana muda bernama Uttara, seorang siswa Parasiri datang menemui Sang Bhagava dan setelah tiba, saling bertukar salam dengan ramah tamah. Setelah pertukaran salam ramah tamah ini ia duduk pada satu sisi.
Setelah duduk, Sang Bhagava berkata kepadanya: "Uttara, apakah brahmana Parasiri mengajarkan para pengikutnya pengembangan indra?
"Ya, yang mulia Gotama, ia mengajarkan."
"Dan bagaimanakah ia mengajarkan para pengikutnya mengenai pengembangan indra?"
"Ada orang yang tidak melihat bentuk-bentuk dengan matanya, atau mendengar suara dengan telinganya (pada waktu mencapai Jhana tanpa persepsi). Demikianlah ajaran brahmana Parasiri terhadap para pengikutnya mengenai pengembangan indra.
"Bila demikian halnya, Uttara, maka seorang buta bisa mengembangkan indra, dan seorang tuli bisa mengembangkan indra, sesuai dengan pendapat brahmana Parasiri. Karena seorang yang buta tidak melihat bentuk-bentuk dengan matanya, dan orang tuli tidak mendengar suara-suara dengan telinganya."
. ............ ................. ............ ...................... ................... ................... .................... "Ananda, pengembangan indra yang diajarkan oleh brahmana Parasiri kepada para pengikutnya adalah satu hal, tetapi pengembangan indra tak tertandingi yang diajarkan Sang Buddha adalah suatu hal yang lain sama sekali

sukhi hotu,


Merujuk pada tulisan yg di Bold, saya melihat Sang Buddha tdk mengatakan bahwa pengembangan indra yg diajarkan brahmana Parasiri adalah tidak benar atau bertolak belakang, tetapi saya hanya melihat Sang Buddha mengatakan itu adalah satu hal, tetapi yg diajarkan Sang Buddha berbeda dari ajaran brahmana Parasiri.
Bisa saja berbeda Tujuan tp tdk menutup kemungkinan mengalami proses yg mirip di dalam jalan nya? ???

Tapi tidak menutup kemungkinan juga mksd Sang Buddha adalah ajarannya bertolak belakang.

Sampai disini jujur saya agak rancu dan tidak berani berkomentar lebih banyak, krn keterbatasan pengetahuan. ;D

Mohon senior yg lain yg lebih mengerti sutta turun rembuk, jadi yg junior2 seperti saya menjadi lebih mengerti. ^:)^
Bagaimana menurut Suhu Sumedho? ;)

Btw thx Bro Fabian yg baik. _/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Sumedho on 04 March 2009, 07:26:52 AM
kalau menurut peneelahan teks englishnya

QuoteWhen this was said, the young brahman Uttara sat silent & abashed, his shoulders slumped, his head down, brooding, at a loss for words. The Blessed One — noticing that Uttara was sitting silent & abashed, his shoulders slumped, his head down, brooding, at a loss for words — said to Ven. Ananda, "Ananda, the development of the faculties that the brahman Parasiri teaches his followers is one thing, but the unexcelled development of the faculties in the discipline of a noble one is something else entirely."
sepertinya sih "sesuatu yang benar-benar berbeda" atau "sesuatu yang sepenuhnya berbeda"  CMIIW
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: ENCARTA on 04 March 2009, 10:01:35 AM
Quote from: fabian c on 03 March 2009, 06:31:43 PM
Quote from: BlackDragon on 27 February 2009, 10:39:04 PM
QuoteNamaste suvatthi hotu

Apabila landasan mata tidak ada (buta) maka kita tidak akan mampu melihat objek melalui gerbang mata artinya cakkhuviññāṇa tidak terjadi.

Paṭibhāganimitta adalah "tanda pasangan lawan" terjadi karena pikiran dalam keadaan tenang biasanya lima rintangan batin telah pudar, jadi hanya muncul pada pikiran mencapai "konsentrasi akses" (Upacāra-samādhi)


Justru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)

semoga mebantu

thuti

Quotenamaste suvatthi hotu


Orang buta yang berlatih anapanasati bisa saja "melihat" anapananimitta karena anapananimitta dikenali oleh "kesadaran batin" dan bukan oleh "kesadaran mata" (melihat).

anapananimitta tidak sama dengan kasinanimitta

pada meditasi Kasina, sejak awal "objek" harus ditatap terlebih dahulu oleh mata (melalui kesadaran mata), kemudian objek dilihat dengan mata tertutup (oleh kesadaran batin) sebagai "gambaran objek asli" dalam batin.

Sedangkan pada anapananimitta sejak awal semua dikenali melalui kesadaran batin.

Semoga membantu


thuti

Wah ternyata uda dijawab sama Romo. ;D ;D ;D
Sory saya telat baca postingannya.
^:)^ ^:)^ ^:)^

mau tanya Om Fabian, dari awal saya baca om Fab yakin bahwa orang buta tdk bisa mengalami atau melihat Nimitta pasti ada sebabnya, apakah dari sutta?
Refrensi nya dari sutta mana yah?
Bisa tolong posting disini? (indo pleaseee...) ;D

_/\_

Saudara Black Dragon yang baik,

Secara kebetulan saya menemukan sutta ini, mudah-mudahan sedikit memuaskan rasa keingin-tahuan saudara,

SN 51.20

"And how does a monk — by means of an awareness open & unhampered — develop a brightened mind? There is the case where a monk has the perception of light, the perception of daytime [at any hour of the day] well in hand & well-established. This is how a monk — by means of an awareness open & unhampered — develops a brightened mind.

"dan bagaimanakah seorang bhikkhu – dengan kesadaran terbuka & tak terhalang mengembangkan kecerahan batin? Ada bhikkhu yang memiliki persepsi cahaya, persepsi siang hari (setiap waktu di siang hari) menguasai & mapan. Inilah bagaiman caranya seorang bhikkhu – dengan cara menyadari, terbuka dan tak terhalang – mengembangkan kecerahan batin.

(SN 51.20 - A.N 3 – 100 - .... - .... ) dll
"If he wants, he sees — by means of the divine eye, purified and surpassing the human — beings passing away and re-appearing, and he discerns how they are inferior and superior, beautiful and ugly, fortunate and unfortunate in accordance with their kamma

"Jika ia menginginkan, ia melihat – dengan mata dewa, yang murni dan melebihi manusia biasa – manusia mati dan terlahir kembali, dan ia melihat bahwa mahluk mahluk yang rendah dan yang mulia, cantik dan buruk, beruntung dan tak beruntung sesuai dengan karmanya masing-masing.


Indriya-bhavana Sutta  -  The Development of the Faculties
MN 152


I have heard that on one occasion the Blessed One was staying among the Kajjangalas in the Bamboo Grove. Then the young brahman Uttara, a student of Parasiri1 went to the Blessed One and, on arrival, exchanged friendly greetings & courtesies. After this exchange of courteous greetings he sat to one side.
As he was sitting there, the Blessed One said to him: "Uttara, does the brahman Parasiri teach his followers the development of the faculties?"
"Yes, master Gotama, he does."
"And how does he teach his followers the development of the faculties?"
"There is the case where one does not see forms with the eye, or hear sounds with the ear [in a trance of non-perception]. That's how the brahman Parasiri teaches his followers the development of the faculties."
"That being the case, Uttara, then a blind person will have developed faculties, and a deaf person will have developed faculties, according to the words of the brahman Parasiri. For a blind person does not see forms with the eye, and a deaf person does not hear sounds with the ear."
When this was said, the young brahman Uttara sat silent & abashed, his shoulders slumped, his head down, brooding, at a loss for words. The Blessed One — noticing that Uttara was sitting silent & abashed, his shoulders slumped, his head down, brooding, at a loss for words — said to Ven. Ananda, "Ananda, the development of the faculties that the brahman Parasiri teaches his followers is one thing, but the unexcelled development of the faculties in the discipline of a noble one is something else entirely."


Demikianlah yang kudengar, pada suatu ketika Sang Bhagava berdiam diantara suku Kajjangala di hutan bamboo. Kemudian seorang brahmana muda bernama Uttara, seorang siswa Parasiri datang menemui Sang Bhagava dan setelah tiba, saling bertukar salam dengan ramah tamah. Setelah pertukaran salam ramah tamah ini ia duduk pada satu sisi.
Setelah duduk, Sang Bhagava berkata kepadanya: "Uttara, apakah brahmana Parasiri mengajarkan para pengikutnya pengembangan indra?
"Ya, yang mulia Gotama, ia mengajarkan."
"Dan bagaimanakah ia mengajarkan para pengikutnya mengenai pengembangan indra?"
"Ada orang yang tidak melihat bentuk-bentuk dengan matanya, atau mendengar suara dengan telinganya (pada waktu mencapai Jhana tanpa persepsi). Demikianlah ajaran brahmana Parasiri terhadap para pengikutnya mengenai pengembangan indra.
"Bila demikian halnya, Uttara, maka seorang buta bisa mengembangkan indra, dan seorang tuli bisa mengembangkan indra, sesuai dengan pendapat brahmana Parasiri. Karena seorang yang buta tidak melihat bentuk-bentuk dengan matanya, dan orang tuli tidak mendengar suara-suara dengan telinganya."
. ............ ................. ............ ...................... ................... ................... .................... "Ananda, pengembangan indra yang diajarkan oleh brahmana Parasiri kepada para pengikutnya adalah satu hal, tetapi pengembangan indra tak tertandingi yang diajarkan Sang Buddha adalah suatu hal yang lain sama sekali

sukhi hotu,

_/\_

terjemahan bahasa indonya :P
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 04 March 2009, 10:24:10 AM
Quote from: BlackDragon on 04 March 2009, 01:04:13 AM
om Fabian yg sangat baik,
Thx banget atas postingannya, jd saya mendapat wawasan baru. ^:)^

Quote(SN 51.20 - A.N 3 – 100 - .... - .... ) dll
"If he wants, he sees — by means of the divine eye, purified and surpassing the human — beings passing away and re-appearing, and he discerns how they are inferior and superior, beautiful and ugly, fortunate and unfortunate in accordance with their kamma

"Jika ia menginginkan, ia melihat – dengan mata dewa, yang murni dan melebihi manusia biasa – manusia mati dan terlahir kembali, dan ia melihat bahwa mahluk mahluk yang rendah dan yang mulia, cantik dan buruk, beruntung dan tak beruntung sesuai dengan karmanya masing-masing.

ehmmm... Tapi melihat dari kata2 di atas, tidak dikatakan bahwa melihat dgn indra penglihatan. :-?

QuoteDemikianlah yang kudengar, pada suatu ketika Sang Bhagava berdiam diantara suku Kajjangala di hutan bamboo. Kemudian seorang brahmana muda bernama Uttara, seorang siswa Parasiri datang menemui Sang Bhagava dan setelah tiba, saling bertukar salam dengan ramah tamah. Setelah pertukaran salam ramah tamah ini ia duduk pada satu sisi.
Setelah duduk, Sang Bhagava berkata kepadanya: "Uttara, apakah brahmana Parasiri mengajarkan para pengikutnya pengembangan indra?
"Ya, yang mulia Gotama, ia mengajarkan."
"Dan bagaimanakah ia mengajarkan para pengikutnya mengenai pengembangan indra?"
"Ada orang yang tidak melihat bentuk-bentuk dengan matanya, atau mendengar suara dengan telinganya (pada waktu mencapai Jhana tanpa persepsi). Demikianlah ajaran brahmana Parasiri terhadap para pengikutnya mengenai pengembangan indra.
"Bila demikian halnya, Uttara, maka seorang buta bisa mengembangkan indra, dan seorang tuli bisa mengembangkan indra, sesuai dengan pendapat brahmana Parasiri. Karena seorang yang buta tidak melihat bentuk-bentuk dengan matanya, dan orang tuli tidak mendengar suara-suara dengan telinganya."
. ............ ................. ............ ...................... ................... ................... .................... "Ananda, pengembangan indra yang diajarkan oleh brahmana Parasiri kepada para pengikutnya adalah satu hal, tetapi pengembangan indra tak tertandingi yang diajarkan Sang Buddha adalah suatu hal yang lain sama sekali

sukhi hotu,


Merujuk pada tulisan yg di Bold, saya melihat Sang Buddha tdk mengatakan bahwa pengembangan indra yg diajarkan brahmana Parasiri adalah tidak benar atau bertolak belakang, tetapi saya hanya melihat Sang Buddha mengatakan itu adalah satu hal, tetapi yg diajarkan Sang Buddha berbeda dari ajaran brahmana Parasiri.
Bisa saja berbeda Tujuan tp tdk menutup kemungkinan mengalami proses yg mirip di dalam jalan nya? ???

Tapi tidak menutup kemungkinan juga mksd Sang Buddha adalah ajarannya bertolak belakang.

Sampai disini jujur saya agak rancu dan tidak berani berkomentar lebih banyak, krn keterbatasan pengetahuan. ;D

Mohon senior yg lain yg lebih mengerti sutta turun rembuk, jadi yg junior2 seperti saya menjadi lebih mengerti. ^:)^
Bagaimana menurut Suhu Sumedho? ;)

Btw thx Bro Fabian yg baik. _/\_


Saudara Black Dragon yang baik,

Terlepas dari apakah pendapat brahmana Parasiri benar atau tidak, yang jelas Sang Buddha menolak bila dinyatakan bahwa seorang buta atau tuli bisa mengembangkan indranya.

Secara tidak langsung Beliau mengatakan bahwa untuk bisa mengembangkan indranya maka seseorang harus memiliki landasan indra yang baik.

Bagaimanakah bentuk indra yang dikembangkan? Saya rasa tak lain adalah telinga dewa dan mata dewa.

Bila salah mohon dikoreksi, mohon masukan teman-teman yang lain.

sukhi hotu,

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 04 March 2009, 01:04:39 PM
QuoteTerlepas dari apakah pendapat brahmana Parasiri benar atau tidak, yang jelas Sang Buddha menolak bila dinyatakan bahwa seorang buta atau tuli bisa mengembangkan indranya.

di sana Buddha bertanya, bagaimana mengembangkan indra yg diajarkan oleh brahmana Parasiri.
dari deskripsi tersebut brahmana Parasiri menjawab pengembangan indra tsb adalah dimana indra tidak menghasilkan persepsi lagi.
shg Sang Buddha menjawab, jika demikian (pengembangan indra yg diajarkan), maka orang buta dan tuli saja sudah bisa mencapainya.

bagi saya, sama sekali Sang Buddha tidak mengatakan orang buta / tuli, "bisa atau tidak bisa" mengembangkan indra yg diajarkan Buddha... yg dikatakan tadi justru pengembangan indra yg diajarkan brahmana tadi, orang buta & tuli pun telah bisa...
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: truth lover on 04 March 2009, 03:26:03 PM
Quote from: tesla on 04 March 2009, 01:04:39 PM
QuoteTerlepas dari apakah pendapat brahmana Parasiri benar atau tidak, yang jelas Sang Buddha menolak bila dinyatakan bahwa seorang buta atau tuli bisa mengembangkan indranya.

Quotedi sana Buddha bertanya, bagaimana mengembangkan indra yg diajarkan oleh brahmana Parasiri.
dari deskripsi tersebut brahmana Parasiri menjawab pengembangan indra tsb adalah dimana indra tidak menghasilkan persepsi lagi.shg Sang Buddha menjawab, jika demikian (pengembangan indra yg diajarkan), maka orang buta dan tuli saja sudah bisa mencapainya.

Mas Tesla, bunyi pernyataan murid Brahmana Parasiri adalah demikian,
QuoteAda orang yang tidak melihat bentuk-bentuk dengan matanya, atau mendengar suara dengan telinganya (pada waktu mencapai Jhana tanpa persepsi). Demikianlah ajaran brahmana Parasiri
kok pernyataannya berubah menjadi indera tidak menghasilkan persepsi lagi? atau itu cuma persepsi mas Tesla?  Jadi persepsi timbul dari indra? :??   #-o
Quote
"Ada orang yang tidak melihat bentuk-bentuk dengan matanya, atau mendengar suara dengan telinganya (pada waktu mencapai Jhana tanpa persepsi). Demikianlah ajaran brahmana Parasiri bagi saya, sama sekali Sang Buddha tidak mengatakan orang buta / tuli, "bisa atau tidak bisa" mengembangkan indra yg diajarkan Buddha... yg dikatakan tadi justru pengembangan indra yg diajarkan brahmana tadi, orang buta & tuli pun telah bisa...

Jadi orang buta bisa mengembangkan indra, berita baik mas akan saya sampaikan kepada para tunanetra bahwa mereka tidak perlu cangkok kornea, cukup meditasi     :))
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 04 March 2009, 04:24:42 PM
Quote from: truth lover on 04 March 2009, 03:26:03 PM
Quote from: tesla on 04 March 2009, 01:04:39 PM
QuoteTerlepas dari apakah pendapat brahmana Parasiri benar atau tidak, yang jelas Sang Buddha menolak bila dinyatakan bahwa seorang buta atau tuli bisa mengembangkan indranya.

Quotedi sana Buddha bertanya, bagaimana mengembangkan indra yg diajarkan oleh brahmana Parasiri.
dari deskripsi tersebut brahmana Parasiri menjawab pengembangan indra tsb adalah dimana indra tidak menghasilkan persepsi lagi.shg Sang Buddha menjawab, jika demikian (pengembangan indra yg diajarkan), maka orang buta dan tuli saja sudah bisa mencapainya.

Mas Tesla, bunyi pernyataan murid Brahmana Parasiri adalah demikian,
QuoteAda orang yang tidak melihat bentuk-bentuk dengan matanya, atau mendengar suara dengan telinganya (pada waktu mencapai Jhana tanpa persepsi). Demikianlah ajaran brahmana Parasiri
kok pernyataannya berubah menjadi indera tidak menghasilkan persepsi lagi? atau itu cuma persepsi mas Tesla?  Jadi persepsi timbul dari indra? :??   #-o
ya, persepsi itu adalah proses pengenalan ransangan yg masuk & jalan masuk ransangan adalah dari indra-indra.
ini bukan pandangan saya pribadi, ini definisi umum persepsi (perception).
dan saya pun menggunakan kata "persepsi" krn di situ, rekan Fabian menggunakan kata jhana tanpa persepsi, yg saya yakin maksudnya adalah "jhana bukan persepsi ataupun bukan tanpa persepsi".

Quote
Quote
"Ada orang yang tidak melihat bentuk-bentuk dengan matanya, atau mendengar suara dengan telinganya (pada waktu mencapai Jhana tanpa persepsi). Demikianlah ajaran brahmana Parasiri bagi saya, sama sekali Sang Buddha tidak mengatakan orang buta / tuli, "bisa atau tidak bisa" mengembangkan indra yg diajarkan Buddha... yg dikatakan tadi justru pengembangan indra yg diajarkan brahmana tadi, orang buta & tuli pun telah bisa...

Jadi orang buta bisa mengembangkan indra, berita baik mas akan saya sampaikan kepada para tunanetra bahwa mereka tidak perlu cangkok kornea, cukup meditasi     :))
silahkan baca ulang kembali kalimat saya:
...sama sekali Sang Buddha tidak mengatakan orang buta / tuli, "bisa atau tidak bisa"...

kalimat anda jelas sekali tidak nyambung, jadi maaf... saya tidak melayani debat kusir
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: truth lover on 04 March 2009, 05:03:51 PM
Quoteya, persepsi itu adalah proses pengenalan ransangan yg masuk & jalan masuk ransangan adalah dari indra-indra.ini bukan pandangan saya pribadi, ini definisi umum persepsi (perception).
dan saya pun menggunakan kata "persepsi" krn di situ, rekan Fabian menggunakan kata jhana tanpa persepsi, yg saya yakin maksudnya adalah "jhana bukan persepsi ataupun bukan tanpa persepsi".

Quotedi sana Buddha bertanya, bagaimana mengembangkan indra yg diajarkan oleh brahmana Parasiri.
dari deskripsi tersebut brahmana Parasiri menjawab pengembangan indra tsb adalah dimana indra tidak menghasilkan persepsi lagi.shg Sang Buddha menjawab, jika demikian
Kok tulisan mas Tesla mengenai persepsi indra, nggak nyambung ya? ,
Mengenai jhana tanpa persepsi, yang menulis nampaknya penerjemah sutta tersebut, bukan mas Fabian tuh coba baca:"There is the case where one does not see forms with the eye, or hear sounds with the ear [in a trance of non-perception]. That's how the brahman Parasiri teaches his followers the development of the faculties."
Kalau begitu menurut mas Tesla terjemahan trance apa? kesurupan?   ::)

Quotesilahkan baca ulang kembali kalimat saya:
...sama sekali Sang Buddha tidak mengatakan orang buta / tuli, "bisa atau tidak bisa"...

QuoteDemikianlah ajaran brahmana Parasiri terhadap para pengikutnya mengenai pengembangan indra.
"Bila demikian halnya, Uttara, maka seorang buta bisa mengembangkan indra, dan seorang tuli bisa mengembangkan indra, sesuai dengan pendapat brahmana Parasiri. Karena seorang yang buta tidak melihat bentuk-bentuk  dengan matanya, dan orang tuli tidak mendengar suara-suara  dengan telinganya."

:o Yang di bold itu pendapat siapa ya? yang berbicara siapa ya?  coba mas Tesla teliti lagi. ^-^
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 04 March 2009, 05:27:22 PM
QuoteKok tulisan mas Tesla mengenai persepsi indra, nggak nyambung ya? ,
sebaiknya anda cari dulu arti kata persepsi.
lihat jg penjelasan brahmana Parasiri dalam hubungannya dg indra mata & telinga.

QuoteKalau begitu menurut mas Tesla terjemahan trance apa? kesurupan?
lho kenapa anda tanya pada saya, tak ada hubungannya sama sekali.
saya cuma bilang saya melanjutkan tulisan rekan fabian, tidak ada bilang dia salah translate
anda kloningan yah? hehehe...

QuoteYang di bold itu pendapat siapa ya? yang berbicara siapa ya?  coba mas Tesla teliti lagi.
terima kasih atas nasehat anda.
saya coba teliti lagi, anda juga coba teliti lagi.

"Bila demikian halnya, Uttara, maka seorang buta bisa mengembangkan indra, dan seorang tuli bisa mengembangkan indra, sesuai dengan pendapat brahmana Parasiri. Karena seorang yang buta tidak melihat bentuk-bentuk  dengan matanya, dan orang tuli tidak mendengar suara-suara  dengan telinganya."

jika kalimat yg saya underline dihapus, maka saya akan mengerti apa yg anda sampaikan. tapi kalimat tsb ada, dan tidak dapat diabaikan.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: truth lover on 04 March 2009, 09:14:08 PM
Quote
QuoteKok tulisan mas Tesla mengenai persepsi indra, nggak nyambung ya? ,
sebaiknya anda cari dulu arti kata persepsi.
lihat jg penjelasan brahmana Parasiri dalam hubungannya dg indra mata & telinga.

Sebaiknya mas Tesla tanya yang lebih ahli, apakah indra menghasilkan persepsi? belajar darimana?  ^-^

Quote
QuoteKalau begitu menurut mas Tesla terjemahan trance apa? kesurupan?
lho kenapa anda tanya pada saya, tak ada hubungannya sama sekali.
saya cuma bilang saya melanjutkan tulisan rekan fabian, tidak ada bilang dia salah translate
anda kloningan yah? hehehe...

Lho sangkain tahu hehe kloningan apa tuh, coba lihat lagi postingannya mengenai persepsi:
Quotedan saya pun menggunakan kata "persepsi" krn di situ, rekan Fabian menggunakan kata jhana tanpa persepsi, yg saya yakin maksudnya adalah "jhana bukan persepsi ataupun bukan tanpa persepsi".
sama atau beda? tulisan anda sendiri lho mas. 

Quote
QuoteYang di bold itu pendapat siapa ya? yang berbicara siapa ya?  coba mas Tesla teliti lagi
terima kasih atas nasehat anda.
saya coba teliti lagi, anda juga coba teliti lagi.

"Bila  demikian halnya, Uttara, maka seorang buta bisa mengembangkan indra, dan seorang tuli bisa mengembangkan indra, sesuai dengan pendapat brahmana Parasiri. Karena seorang yang buta tidak melihat bentuk-bentuk  dengan matanya, dan orang tuli tidak mendengar suara-suara  dengan telinganya."
jika kalimat yg saya underline dihapus, maka saya akan mengerti apa yg anda sampaikan. tapi kalimat tsb ada, dan tidak dapat diabaikan

"Ada orang yang tidak melihat bentuk-bentuk dengan matanya, atau mendengar suara dengan telinganya (pada waktu mencapai Jhana tanpa persepsi). Demikianlah ajaran brahmana Parasiri terhadap para pengikutnya mengenai pengembangan indra.
"Bila  demikian halnya, Uttara, maka seorang buta bisa mengembangkan indra, dan seorang tuli bisa mengembangkan indra, sesuai dengan pendapat brahmana Parasiri. Karena seorang yang buta tidak melihat bentuk-bentuk  dengan matanya, dan orang tuli tidak mendengar suara-suara  dengan telinganya."

Apakah setelah mencapai Jhana tanpa persepsi orang tidak melihat dengan matanya dan tidak mendengar dengan telinganya? melihat dengan apa? melihat dengan hidung? atau mendengar dengan lidah?
jika kalimat yg saya bold dihapus, maka saya akan mengerti apa yg anda sampaikan. tapi kalimat tsb ada, dan tidak dapat diabaikan.  ^-^

Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: tesla on 04 March 2009, 09:27:27 PM
Quote from: truth lover on 04 March 2009, 09:14:08 PM
Quotedan saya pun menggunakan kata "persepsi" krn di situ, rekan Fabian menggunakan kata jhana tanpa persepsi, yg saya yakin maksudnya adalah "jhana bukan persepsi ataupun bukan tanpa persepsi".
sama atau beda? tulisan anda sendiri lho mas. 

krn rekan fabian memunculkan kata jhana, maka saya menanggapinya sbg arupa jhana, bukan persepsi dan bukan tanpa persepsi. tidak ada jhana tanpa persepsi. setelah saya cek versi inggris terjemahan bhikkhu Thanissaro, ternyata beliau tidak menggunakan kata jhana. jadi sekedar klarifikasi, kata jhana sendiri ternyata tidak tepat di sini.

QuoteSebaiknya mas Tesla tanya yang lebih ahli, apakah indra menghasilkan persepsi? belajar darimana?
QuoteLho sangkain tahu hehe kloningan apa tuh, coba lihat lagi postingannya mengenai persepsi:
Quote"Ada orang yang tidak melihat bentuk-bentuk dengan matanya, atau mendengar suara dengan telinganya (pada waktu mencapai Jhana tanpa persepsi). Demikianlah ajaran brahmana Parasiri terhadap para pengikutnya mengenai pengembangan indra.
"Bila demikian halnya, Uttara, maka seorang buta bisa mengembangkan indra, dan seorang tuli bisa mengembangkan indra, sesuai dengan pendapat brahmana Parasiri. Karena seorang yang buta tidak melihat bentuk-bentuk  dengan matanya, dan orang tuli tidak mendengar suara-suara  dengan telinganya.�
saya tidak melihat ada usaha anda utk mengerti... tidak ada gunanya lg membalas postingan anda berkaitan dg ini.

Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: truth lover on 04 March 2009, 09:35:25 PM
Quotesilahkan baca ulang kembali kalimat saya:
...sama sekali Sang Buddha tidak mengatakan orang buta / tuli, "bisa atau tidak bisa"...

kalimat anda jelas sekali tidak nyambung, jadi maaf... saya tidak melayani debat kusir

Dari tadi baru sekarang   ^-^
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 05 March 2009, 01:30:54 AM
Quotebagi saya, sama sekali Sang Buddha tidak mengatakan orang buta / tuli, "bisa atau tidak bisa" mengembangkan indra yg diajarkan Buddha... yg dikatakan tadi justru pengembangan indra yg diajarkan brahmana tadi, orang buta & tuli pun telah bisa...

at[Bro Tesla]

Se idem bro  _/\_

Om Fabian yg baik,
saya menangkapnya agak mirip spt Bro tesla, dimana dikatakan apabila pengembangan indra yg diajarkan adalah spt "itu" maka orang buta dan tuli pun sudah mengembangkan indra nya, krn mereka tanpa belajar pun sudah dapat tidak mendengar dan melihat.

Tetapi yg diajarkan Buddha adalah lebih daripada itu(jhana tanpa persepsi).

Sebab kalau diartikan berbeda sama sekali, sedangkan Sang Buddha pun mengajarkan jhana dalam sutta2. :-?

Mohon koreksinya, apabila saya salah. ;D
_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 05 March 2009, 01:41:57 AM
Diskusi dgn tujuan utk mengerti kebenaran jauh lebih baik drpd bertujuan utk mencari kesalahan.

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 05 March 2009, 02:14:07 PM
Quote from: BlackDragon on 05 March 2009, 01:41:57 AM
Diskusi dgn tujuan utk mengerti kebenaran jauh lebih baik drpd bertujuan utk mencari kesalahan.

_/\_

Saudara Black Dragon yang baik,

Yang anda katakan benar, yah... kita semua masih belajar kan? Yang terpenting kita usahakan nothing personal dalam membahas Dhamma.

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 05 March 2009, 03:22:51 PM
Kita saling asah, asih dan asuh lah...:D (bukankah begitu? )

_/\_ :lotus:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: ENCARTA on 05 March 2009, 03:27:13 PM
Quote from: Lily W on 05 March 2009, 03:22:51 PM
Kita saling asah, asih dan asuh lah...:D (bukankah begitu? )

_/\_ :lotus:

mau dong diasuh ci lily :))
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 05 March 2009, 03:29:20 PM
^ Ok... :jempol:

_/\_ :lotus:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: BlackDragon on 06 March 2009, 03:32:56 AM
 ;D ;D ;D ;D ;D
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: marcedes on 12 March 2009, 05:32:50 PM
saudara fabian, bisa bagi resep untuk memoles nimitta......?

dikasus saya ketika saya sedang berkonsentrasi akan objek nafas....saya memang melihat ada cahaya kebulatan.....tetapi agak kusam......ketika saya memperhatikan kekusaman tersebut...
malah hilang dan lenyap....tetapi begitu kembali ke kesadaran nafas....muncul lagi dengan sendiri nya...

seperti senam poco-poco saja...maju salah, mundur salah...

-------------------------
dan lagi pada kasus lain mengapa ketika menarik nafas pada bagian akhir.......sekitar ada 4x saya hilang...
bukan pikiran lari ke objek...tetapi seperti tersedot masuk entah ke mana..
saya hanya bisa mengatakan..... Hilang...

misalkan "awal tarikan" "tengah tarikan" "akhir---kemudian hilang sekitar 2-3 detik"
dan kemudian menjadi " hilang---awal / pertengahan buangan... dan seterusnya.

dan ketika saya lengah...dan "muncul perasaan apa itu tadi, rasanya mau lagi"
jadinya buyar semua.....

bisa bagi tips-tips atau pengalaman.... thx
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 14 March 2009, 10:57:29 PM
Quote from: marcedes on 12 March 2009, 05:32:50 PM
saudara fabian, bisa bagi resep untuk memoles nimitta......?

dikasus saya ketika saya sedang berkonsentrasi akan objek nafas....saya memang melihat ada cahaya kebulatan.....tetapi agak kusam......ketika saya memperhatikan kekusaman tersebut...
malah hilang dan lenyap....tetapi begitu kembali ke kesadaran nafas....muncul lagi dengan sendiri nya...

seperti senam poco-poco saja...maju salah, mundur salah...

Saudara Marcedes yang baik,

Nimitta yang kabur seperti itu jangan diperhatikan karena nimitta yang kurang stabil ini bila diperhatikan malah membuat konsentrasi drop. Nanti bila nimittanya telah menyatu dengan nafas(seolah-olah nimittanya bergerak mengikuti keluar masuknya napas), baru kita memperhatikan nimitta, bila nimitta belum menyatu dengan nafas , sebaiknya tetap perhatikan nafas, walaupun kita sangat ingin melihat nimitta tersebut.
Selain itu perhatikan juga apakah jasmaninya sudah tidak tegang...? Apakah batin cukup tenang...?
Bila batin atau jasmani tegang maka nimittanya sulit untuk bertambah terang

Quotedan lagi pada kasus lain mengapa ketika menarik nafas pada bagian akhir.......sekitar ada 4x saya hilang...
bukan pikiran lari ke objek...tetapi seperti tersedot masuk entah ke mana..
saya hanya bisa mengatakan..... Hilang...

misalkan "awal tarikan" "tengah tarikan" "akhir---kemudian hilang sekitar 2-3 detik"
dan kemudian menjadi " hilang---awal / pertengahan buangan... dan seterusnya.

dan ketika saya lengah...dan "muncul perasaan apa itu tadi, rasanya mau lagi"
jadinya buyar semua.....

bisa bagi tips-tips atau pengalaman.... thx

Memang konsentrasi cenderung kendor diawal atau akhir tarikan nafas.... kadang-kadang lenyap, usahakan tetap memperhatikan nafas jangan lengah walau sedetikpun, nanti lama-lama menyambung tanpa jeda...

semoga keterangan ini membantu

sukhi hotu

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: marcedes on 15 March 2009, 12:50:30 PM
nanti saya coba lagi resep anda.thx


salam metta.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: Lily W on 15 March 2009, 06:12:55 PM
Selamat mencoba... :jempol:

_/\_ :lotus:
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 18 March 2009, 10:20:06 AM
Quote from: marcedes on 15 March 2009, 12:50:30 PM
nanti saya coba lagi resep anda.thx


salam metta.

Saudara Marcedes dan saudara Lily yang baik,

mau mengoreksi sedikit nih.... itu bukan resep saya, tapi copy resep Pa Auk Sayadaw...   ;D

sukhi hotu,

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: marcedes on 18 March 2009, 05:58:39 PM
resep anda sudah saya coba, tetapi sayang hasil nya belum terlihat.

saya cerita sedikit...ini kejadian 3 hari lalu.

ketika memulai meditasi, entah mengapa tiba-tiba konsentrasi saya begitu bagus......
langsung bisa menangkap nafas dengan cepat dan menjaga-nya.

kemudian,muncul lagi cahaya....yang ini cahaya seperti lebih menyilaukan dari sebelum-nya...
sehingga perhatian saya lepas dari nafas dan sudah memperhatikan cahaya tersebut....

pada saat saya merasa sudah lari dari nafas...saya kembali ke nafas.....
yang awal nya gampang menangkap dan mempertahankan,kini begitu sulit.....
pikiran terus menerus mengingat hal barusan tadi....
akhir nya konsentrasi buyar....

saya kembali tarik nafas dalam-dalam sekitar 3x....dan kembali berusaha...
kembali ke yang pertama dimana pikiran menangkap nafas dan menjaga
(tetapi di sini sudah tidak sebaik yang pertama, yang kedua ini agak sulit menjaga)
lagi - lagi melihat cahaya tersebut........
dan kembali lagi pikiran dengan mudahnya tersedot perhatian oleh cahaya tersebut.
akhirnya kembali berusaha menangkap nafas dan menjaga..
dan sama seperti yang pertama....konsentrasi kacau lagi...dan buyar...

dan yang terakhir.....saya menarik lagi nafas dalam-dalam....
kali ini cahaya itu tidak timbul, tetapi konsentrasi saya makin buruk....
akhirnya stop..

ke-esokan hari nya tidak bermeditasi...
lusa nya meditasi sebentar,tp kondisi fisik yang sudah kehabisan tenaga...akhirnya lebih milih istirahat...

mudah-mudahan hari ini sukses....

salam metta.
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: fabian c on 19 March 2009, 10:53:46 AM
Quote from: marcedes on 18 March 2009, 05:58:39 PM
resep anda sudah saya coba, tetapi sayang hasil nya belum terlihat.

saya cerita sedikit...ini kejadian 3 hari lalu.

ketika memulai meditasi, entah mengapa tiba-tiba konsentrasi saya begitu bagus......
langsung bisa menangkap nafas dengan cepat dan menjaga-nya.

kemudian,muncul lagi cahaya....yang ini cahaya seperti lebih menyilaukan dari sebelum-nya...
sehingga perhatian saya lepas dari nafas dan sudah memperhatikan cahaya tersebut....

Saudara Marcedes yang baik,
Bila cahayanya bertambah kuat, secara umum berarti konsentrasinya bertambah baik.
Quote

pada saat saya merasa sudah lari dari nafas...saya kembali ke nafas.....
yang awal nya gampang menangkap dan mempertahankan,kini begitu sulit.....
pikiran terus menerus mengingat hal barusan tadi....
akhir nya konsentrasi buyar....

Ini memang merupakan jebakan bagi meditator,  kita harus berusaha mempertahankan perhatian pada objek, jangan mengingat yang lalu maupun berpikir yang akan datang, karena kedua-duanya melibatkan proses berpikir, setiap proses berpikir menimbulkan ketegangan batin dan ketegangan batin menghalangi konsentrasi terhadap objek, sehingga konsentrasi buyar.

Oleh karena itu penting bagi kita agar jangan berharap.

Quotesaya kembali tarik nafas dalam-dalam sekitar 3x....dan kembali berusaha...
kembali ke yang pertama dimana pikiran menangkap nafas dan menjaga
(tetapi di sini sudah tidak sebaik yang pertama, yang kedua ini agak sulit menjaga)
lagi - lagi melihat cahaya tersebut........

Pengharapan untuk mengulangi pengalaman yang sama, yang saudara Marcedes lakukan menimbulkan ketegangan batin sehingga agak sulit mengulangi pengalaman tersebut.

Quotedan kembali lagi pikiran dengan mudahnya tersedot perhatian oleh cahaya tersebut.
akhirnya kembali berusaha menangkap nafas dan menjaga..
dan sama seperti yang pertama....konsentrasi kacau lagi...dan buyar...

Sebelumnya saya sudah memberikan saran agar jangan memperhatikan nimitta bila nimitta belum menyatu dengan nafas... tetapi bila memang sudah menyatu atau sulit sekali memperhatikan nafas (karena nimitta demikian kuat menarik perhatian) maka saudara boleh memperhatikan nimitta dan melupakan nafas sama sekali lalu memperhatikan nimitta sepenuhnya..

Tetapi perlu diingat bahwa saudara harus memperhatikan nimitta di bagian hidung saudara, jangan memperhatikan di bagian lain.
Quote
dan yang terakhir.....saya menarik lagi nafas dalam-dalam....
kali ini cahaya itu tidak timbul, tetapi konsentrasi saya makin buruk....
akhirnya stop..

Pada bagian yang terakhir ini saudara Marcedes sebenarnya sudah tidak bermeditasi, tetapi sepenuhnya berpikir (terus berharap mencari jalan agar nimitta muncul lagi)..  ;D

Quoteke-esokan hari nya tidak bermeditasi...
lusa nya meditasi sebentar,tp kondisi fisik yang sudah kehabisan tenaga...akhirnya lebih milih istirahat...
Keengganan bermeditasi adalah rintangan batin yang disebabkan oleh thina-midha (kemalasan dan keengganan). Ketegangan yang saudara alami menyebabkan saudara lelah.

Tanamkan dalam batin, bahwa saya tak akan berharap (agar hilang ketegangan dan dengan demikian saudara tidak lelah), hanya memperhatikan objek dengan sebaik-baiknya.
Quote
mudah-mudahan hari ini sukses....

salam metta.
Semoga sukses...

mettacittena,

_/\_
Title: Re: perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta
Post by: marcedes on 19 March 2009, 05:35:29 PM
nanti saya coba lagi,

yang hari terakhir itu bukan ketegangan,
tapi habis olahraga, fisik udah lelah...
dan akhir-nya milih istirahat....^^

salam metta.