perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta

Started by fabian c, 15 February 2009, 12:47:08 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tesla

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

fabian c

Quote
Quote from: fabian c on 24 February 2009, 07:22:22 PM
Romo Cunda yang baik mau nanya nih,

bila landasan penglihatan mata tak ada (bola mata tak ada) apakah landasan kesadaran penglihatan tetap ada? Apakah landasan kesadaran penglihatan bisa melihat nimitta?

mungkinkah kita melihat nimitta bila landasan kesadaran penglihatan tak ada?

terima kasih atas penjelasannya.

_/\_


Namaste suvatthi hotu

Apabila landasan mata tidak ada (buta) maka kita tidak akan mampu melihat objek melalui gerbang mata artinya cakkhuviññāṇa tidak terjadi.

Paṭibhāganimitta adalah "tanda pasangan lawan" terjadi karena pikiran dalam keadaan tenang biasanya lima rintangan batin telah pudar, jadi hanya muncul pada pikiran mencapai "konsentrasi akses" (Upacāra-samādhi)

Justru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)

semoga mebantu

thuti

Terima kasih atas penjelasannya romo, apakah bila tak ada bola mata kesadaran penglihatan tetap ada? Apakah maksud romo yang mengenali nimitta adalah kesadaran pikiran (manovinnana) bukannya  kesadaran mata? cakkhuvinnana? Mengapa demikian?

mohon penjelasannya terima kasih,

_/\_

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

BlackDragon

#182
QuoteJangan berusaha untuk menamai segala sesuatu, cukup kita ketahui saja. Sadarilah bahwa semua yang muncul di dalam batin hanyalah sensasi-sensasi. Mereka bersifat sementara. Mereka muncul, bertahan dan lenyap. Begitulah mereka semua, mereka tidak mempunyai pribadi atau diri, mereka bukanlah "kita" maupun "mereka". Mereka tidaklah berharga untuk dilekati, yang manapun.

Ikutan ahhh... _/\_

Saya merasa lebih cocok kalau dikatakan Batin yg "melihat/menyadari" Nimitta, bukan kesadaran penglihatan.
Krn ketika meditasi mendalam dan kita terputus dgn 5 indra(termasuk indra penglihatan), batin masih dapat mengamati pikiran.
Bahkan ada satu Bikhuni (sy lupa namanya) dr Myanmar, mengatakan di dalam meditasi yg dalam, dia dapat melihat Kalapa2 dari setiap bagian tubuhnya.
Apa kesadaran penglihatan yg digunakan?
Sedangkan dia mengamati seluruh bagian tubuhnya dari dalam, dan tidak terjangkau oleh indra penglihatan.

Di atas pun Ajahn Chan mengatakan, bahwa semua yang muncul di dalam Batin hanyalah sensasi2.
Muncul di dalam Batin.

Andai kata ketika membuka mata dikatakan masih ada Nimitta, so what?
Bukan sesuatu yg tidak mgkn ketika Batin melihat nimitta yg jernih, dan mata melihat objek Terjadi berbarengan.

Mohon Koreksinya... jgn2 malah saya yg kurang nyambung neh. ;D ;D ;D
_/\_
Hanya orang bodoh yg merasa dirinya cukup pintar.

BlackDragon

#183
QuoteNamaste suvatthi hotu

Apabila landasan mata tidak ada (buta) maka kita tidak akan mampu melihat objek melalui gerbang mata artinya cakkhuviññāṇa tidak terjadi.

Paṭibhāganimitta adalah "tanda pasangan lawan" terjadi karena pikiran dalam keadaan tenang biasanya lima rintangan batin telah pudar, jadi hanya muncul pada pikiran mencapai "konsentrasi akses" (Upacāra-samādhi)


Justru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)

semoga mebantu

thuti

Quotenamaste suvatthi hotu


Orang buta yang berlatih anapanasati bisa saja "melihat" anapananimitta karena anapananimitta dikenali oleh "kesadaran batin" dan bukan oleh "kesadaran mata" (melihat).

anapananimitta tidak sama dengan kasinanimitta

pada meditasi Kasina, sejak awal "objek" harus ditatap terlebih dahulu oleh mata (melalui kesadaran mata), kemudian objek dilihat dengan mata tertutup (oleh kesadaran batin) sebagai "gambaran objek asli" dalam batin.

Sedangkan pada anapananimitta sejak awal semua dikenali melalui kesadaran batin.

Semoga membantu


thuti

Wah ternyata uda dijawab sama Romo. ;D ;D ;D
Sory saya telat baca postingannya.
^:)^ ^:)^ ^:)^

mau tanya Om Fabian, dari awal saya baca om Fab yakin bahwa orang buta tdk bisa mengalami atau melihat Nimitta pasti ada sebabnya, apakah dari sutta?
Refrensi nya dari sutta mana yah?
Bisa tolong posting disini? (indo pleaseee...) ;D

_/\_
Hanya orang bodoh yg merasa dirinya cukup pintar.

tesla

Quote from: BlackDragon on 27 February 2009, 10:28:09 PM
QuoteJangan berusaha untuk menamai segala sesuatu, cukup kita ketahui saja. Sadarilah bahwa semua yang muncul di dalam batin hanyalah sensasi-sensasi. Mereka bersifat sementara. Mereka muncul, bertahan dan lenyap. Begitulah mereka semua, mereka tidak mempunyai pribadi atau diri, mereka bukanlah "kita" maupun "mereka". Mereka tidaklah berharga untuk dilekati, yang manapun.

Ikutan ahhh... _/\_

Saya merasa lebih cocok kalau dikatakan Batin yg "melihat/menyadari" Nimitta, bukan kesadaran penglihatan.
Krn ketika meditasi mendalam dan kita terputus dgn 5 indra(termasuk indra penglihatan), batin masih dapat mengamati pikiran.
Bahkan ada satu Bikhuni (sy lupa namanya) dr Myanmar, mengatakan di dalam meditasi yg dalam, dia dapat melihat Kalapa2 dari setiap bagian tubuhnya.
Apa kesadaran penglihatan yg digunakan?
Sedangkan dia mengamati seluruh bagian tubuhnya dari dalam, dan tidak terjangkau oleh indra penglihatan.

Di atas pun Ajahn Chan mengatakan, bahwa semua yang muncul di dalam Batin hanyalah sensasi2.
Muncul di dalam Batin.

Andai kata ketika membuka mata dikatakan masih ada Nimitta, so what?
Bukan sesuatu yg tidak mgkn ketika Batin melihat nimitta yg jernih, dan mata melihat objek Terjadi berbarengan.

Mohon Koreksinya... jgn2 malah saya yg kurang nyambung neh. ;D ;D ;D
_/\_
yah sebenarnya sederhana sekali...

dalam kondisi sehat (normal), seseorang dapat membedakan dg mudah, mana kontak yg terjadi melalui mata, mana yg melalui pikiran, dll (telinga, hidung, lidah, tubuh).

lain soal kalau kondisi tidak normal (mabuk, kecanduan, halusinasi, depresi, ...)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

fabian c

Quote from: BlackDragon on 27 February 2009, 10:39:04 PM
QuoteNamaste suvatthi hotu

Apabila landasan mata tidak ada (buta) maka kita tidak akan mampu melihat objek melalui gerbang mata artinya cakkhuviññāṇa tidak terjadi.

Paṭibhāganimitta adalah "tanda pasangan lawan" terjadi karena pikiran dalam keadaan tenang biasanya lima rintangan batin telah pudar, jadi hanya muncul pada pikiran mencapai "konsentrasi akses" (Upacāra-samādhi)


Justru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)

semoga mebantu

thuti

namaste suvatthi hotu


Orang buta yang berlatih anapanasati bisa saja "melihat" anapananimitta karena anapananimitta dikenali oleh "kesadaran batin" dan bukan oleh "kesadaran mata" (melihat).

anapananimitta tidak sama dengan kasinanimitta

pada meditasi Kasina, sejak awal "objek" harus ditatap terlebih dahulu oleh mata (melalui kesadaran mata), kemudian objek dilihat dengan mata tertutup (oleh kesadaran batin) sebagai "gambaran objek asli" dalam batin.

Sedangkan pada anapananimitta sejak awal semua dikenali melalui kesadaran batin.

Semoga membantu


thuti
Quote
Wah ternyata uda dijawab sama Romo. ;D ;D ;D
Sory saya telat baca postingannya.
^:)^ ^:)^ ^:)^

mau tanya Om Fabian, dari awal saya baca om Fab yakin bahwa orang buta tdk bisa mengalami atau melihat Nimitta pasti ada sebabnya, apakah dari sutta?
Refrensi nya dari sutta mana yah?
Bisa tolong posting disini? (indo pleaseee...) ;D

_/\_

justru itu yang membuat saya bingung, malah sebaliknya saya ingin bertanya kepada Romo Cunda, setahu saya bila seseorang tak ada bola mata tentu tak dapat melihat. Sedangkan Romo Cunda beranggapan dapat melihat, tentu ada alasannya kan? saya rasa kita perlu meminta bantuan romo Cunda untuk menjelaskan.

Menurut Abhidhamma pada proses melihat ada cakkhu vinnana (reply #133),

Menurut pandangan saya, kita tahu bahwa bola mata adalah salah satu dari indera kita.

Hal yang sama bila indera pendengaran kita rusak, apakah kita dapat mendengar dengan kesadaran batin / pikiran (mano dvaravajjana)?

bila lidah kita tak ada, apakah kita dapat merasakan masakan di restoran dengan kesadaran batin/pikiran?

sukhi hotu

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

tesla

kata "melihat" tidak selalu mengacu pada melihat dg mata.
"melihat" nimitta disana adalah, melihat nimitta dalam pikiran.

contoh saja, anda dapat melihat wajah ibu anda dalam pikiran.
padahal ibu anda bisa saja sedang di tempat yg berbeda dg anda.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Kelana

Quote from: tesla on 28 February 2009, 05:07:55 PM
contoh saja, anda dapat melihat wajah ibu anda dalam pikiran.
padahal ibu anda bisa saja sedang di tempat yg berbeda dg anda.

Bukanlah melihat wajah ibu ini adalah rekaman dari hasil melihat dengan mata fisik, Sdr. Tesla?
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

tesla

Quote from: Kelana on 01 March 2009, 05:39:31 PM
Quote from: tesla on 28 February 2009, 05:07:55 PM
contoh saja, anda dapat melihat wajah ibu anda dalam pikiran.
padahal ibu anda bisa saja sedang di tempat yg berbeda dg anda.
Bukanlah melihat wajah ibu ini adalah rekaman dari hasil melihat dengan mata fisik, Sdr. Tesla?

melihat memori terjadi dg pintu pikiran, namun terkondisi (sankhara) oleh pengalaman melihat dg mata.
itu jg sebab, saya tidak yakin, seseorang yg buta sejak lahir dpt melihat nimitta cahaya.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

cunda

Quote from: fabian c on 28 February 2009, 03:44:36 PM

justru itu yang membuat saya bingung, malah sebaliknya saya ingin bertanya kepada Romo Cunda, setahu saya bila seseorang tak ada bola mata tentu tak dapat melihat. Sedangkan Romo Cunda beranggapan dapat melihat, tentu ada alasannya kan? saya rasa kita perlu meminta bantuan romo Cunda untuk menjelaskan.

Menurut Abhidhamma pada proses melihat ada cakkhu vinnana (reply #133),

Menurut pandangan saya, kita tahu bahwa bola mata adalah salah satu dari indera kita.

Hal yang sama bila indera pendengaran kita rusak, apakah kita dapat mendengar dengan kesadaran batin / pikiran (mano dvaravajjana)?

bila lidah kita tak ada, apakah kita dapat merasakan masakan di restoran dengan kesadaran batin/pikiran?

sukhi hotu

_/\_

namaste suvatthi hotu

coba anda periksa kembali penjelasan saya sebelumnya apakah ada kata-kata saya yang menerangkan bahwa orang buta bisa melihat melalui landasan matanya?

saya ulangi lagi keterangan sebelumnya:

Apabila landasan mata tidak ada (buta) maka kita tidak akan mampu melihat objek melalui gerbang mata artinya cakkhuviññāṇa tidak terjadi.

Paṭibhāganimitta adalah "tanda pasangan lawan" terjadi karena pikiran dalam keadaan tenang biasanya lima rintangan batin telah pudar, jadi hanya muncul pada pikiran mencapai "konsentrasi akses" (Upacāra-samādhi)

Justru yang mengenali Nimitta adalah kesadaran batin (manoviññāṇa), karena nimitta di sini merupakan objek pikiran (dhamma)



semoga membantu

thuti


dilbert

Quote from: tesla on 01 March 2009, 08:53:28 PM
Quote from: Kelana on 01 March 2009, 05:39:31 PM
Quote from: tesla on 28 February 2009, 05:07:55 PM
contoh saja, anda dapat melihat wajah ibu anda dalam pikiran.
padahal ibu anda bisa saja sedang di tempat yg berbeda dg anda.
Bukanlah melihat wajah ibu ini adalah rekaman dari hasil melihat dengan mata fisik, Sdr. Tesla?

melihat memori terjadi dg pintu pikiran, namun terkondisi (sankhara) oleh pengalaman melihat dg mata.
itu jg sebab, saya tidak yakin, seseorang yg buta sejak lahir dpt melihat nimitta cahaya.


apakah mungkin seseorang yang buta sejak lahir, mencapai keadaan meditatif sedemikian rupa sehingga dapat mengingat kembali kehidupan lampau... karena mungkin saja kelahiran sebelumnya, entitas tersebut tidak buta sehingga dengan mengakses kesadaran dan ingatan masa lampau, maka nimitta cahaya bisa dikenali kesadaran bathin ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

BlackDragon

#191
Sekedar menambahkan,
Coba Om Fabian membaca kembali buku Ajahn Bhram yg berjudul Superpower midfullnes, sepertinya saya pernah membaca disana, dan dikatakan oleh beliau bahwa ketika kita mencapai meditasi yg mendalam, maka kesadaran kita akan terputus oleh panca indra..

Coba saya bantu cari dulu sebentar, nt saya post lg.

_/\_
Hanya orang bodoh yg merasa dirinya cukup pintar.

BlackDragon

Quote from: dilbert on 01 March 2009, 09:40:43 PM
Quote from: tesla on 01 March 2009, 08:53:28 PM
Quote from: Kelana on 01 March 2009, 05:39:31 PM
Quote from: tesla on 28 February 2009, 05:07:55 PM
contoh saja, anda dapat melihat wajah ibu anda dalam pikiran.
padahal ibu anda bisa saja sedang di tempat yg berbeda dg anda.
Bukanlah melihat wajah ibu ini adalah rekaman dari hasil melihat dengan mata fisik, Sdr. Tesla?

melihat memori terjadi dg pintu pikiran, namun terkondisi (sankhara) oleh pengalaman melihat dg mata.
itu jg sebab, saya tidak yakin, seseorang yg buta sejak lahir dpt melihat nimitta cahaya.


apakah mungkin seseorang yang buta sejak lahir, mencapai keadaan meditatif sedemikian rupa sehingga dapat mengingat kembali kehidupan lampau... karena mungkin saja kelahiran sebelumnya, entitas tersebut tidak buta sehingga dengan mengakses kesadaran dan ingatan masa lampau, maka nimitta cahaya bisa dikenali kesadaran bathin ?

Mungkin banget Bro (menurut saya)  ;D ;D ;D
Hanya orang bodoh yg merasa dirinya cukup pintar.

BlackDragon

#193
Ketemu om, di hal 24.
Mengalami Nimitta yang Indah

Tahap ini (Nimitta) tercapai ketika kita melepaskan tubuh, pemikiran, dan kelima indra (termasuk kesadaran napas) sedemikian penuhnya hingga hanya tanda batin yg indah, Nimitta, sajalah yg tersisa.


Mudah2an dapat menjelaskan kebingungan kita semua.
Semoga kita semakin maju dalam Dharma. _/\_
Hanya orang bodoh yg merasa dirinya cukup pintar.

Indra

Quote from: BlackDragon on 01 March 2009, 10:45:11 PM
Ketemu om, di hal 24.
Mengalami Nimitta yang Indah

Tahap ini (Nimitta) tercapai ketika kita melepaskan tubuh, pemikiran, dan kelima indra (termasuk kesadaran napas) sedemikian penuhnya hingga hanya tanda batin yg indah, Nimitta, sajalah yg tersisa.

Mudah2an dapat menjelaskan kebingungan kita semua.
Semoga kita semakin maju dalam Dharma. _/\_

Bro,
Superpower Mindfulness bukan bagian dari Tipitaka, jadi tidak bisa menjadi rujukan yang otentik. bahkan Tipitaka pun masih diragukan.