perjalanan membuktikan ajaran Sang Buddha: patibhaga nimittta

Started by fabian c, 15 February 2009, 12:47:08 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

marcedes

Saudara Fabian, saya jadi ingin tanya.
sekitar 2 hari lalu
saya kesulitan untuk tidur....karena masalah yang banyak, dan pikiran ini tidak mau tenang..
karena badan sudah agak lelah, dan lagi...seperti diliputi kemalasan untuk duduk ber-sila.

saya malah meditasi dengan posisi tidur saja....dan berusaha konsentrasi pada masuk-keluar nafas..........
aneh-nya lama kelamaan, pikiran ini tidak lari kemana-mana dan sudah mulai tenang..
pada saat bersamaan ada kedamaian dan kebahagiaan yang menyelimuti seluruh pikiran dan tubuh saya....
dan saya belum pernah merasakan hal ini sebelumnya baik dalam meditasi duduk.

tetapi sayang,,,,setelah merasakan kedamai-an yang begitu tinggi,saya lama kelamaan konsentrasi saya buyar karena terlena,,,akhir nya tertidur.... setelah sadar...ternyata sudah pagi ^^

kalau dilihat dari yang saya alami...itu apa yah?

saya juga suka mengawasi pikiran ketika mau tidur....jadi seperti di tengah-tengah antara tidur/tidak sadar dan sadar....
apakah kebiasaan ini membahayakan?....karena di situ....jika ingin tidur, maka langsung masuk kealam tidak sadar..
jika memilih tidak tidur....terus-terus berada disana....dan bisa sampai pagi.



Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

hendrako

Ada yg bisa membantu tentang rujukan Tipitaka tentang patibhaga nimitta?
Trima kasih sebelumnya.
_/\_
yaa... gitu deh

Sunce™

turut senang dengan kemajuannya..
tapi coba tanyakan ke bhante tentang nimitta tersebut agar bisa diarahkan dan mencapai kemajuan yang lebih baik lagi..


bond

Quote from: tesla on 19 February 2009, 10:00:58 AM
Quote2. Apakah pikiran atau dengan pintu pikiran  yg melihat patibagha nimitta?
yup, manodrava (mano = indra pikiran)

Quotelalu kesadaran apa yg muncul saat kita melihat patibagha nimitta dalam meditasi kita?
manodvaravajjana

vitthinya adalah:
"Na-Da-Ma-Ja-Ja-Ja...dst.."-Bh-Bh

Na&Da = 2 bhavanga, yg bergetar & terputus
Ma = manodvaravajjana (mind-door-adverting consciousness)
Ja = javana (impulsive consciousness (enjoying taste of the sense object)
Bh = Bhavanga


Quote3. Apakah bisa pintu pikiran atau pikiran itu "melihat" patibagha nimitta?
bisa, namun bukan dalam artian "melihat" seperti melihat dg mata
renungan :

Jika monodvaravajjana yg melihat patibagha nimitta dalam kasus ini benar2 melihat seperti mata terbuka, maka seharusnya ada kesadaran melihat disana, berarti  manodvaravajjana juga seharusnya memenuhi syarat kesadaran melihat seperti yg tertulis dalam abhidhamma. Dengan demikian tidaklah indra penglihatan saja yg memiliki kesadaran melihat tetapi juga manodvaravajjana. Jika demikian apa penjelasan abihidhamma ttg hal ini menilik ttg kesadaran melihat tadi? Jika dikatakan tidak benar2 melihat, nyatanya melihat sangat jelas :D.

Dalam hal ini melihat disini  benar2 melihat entah menutup atau membuka mata(kasus tertentu) dalam kasus patibagha nimitta. Karena yg dilihat benar2 sebuah objek hanya bukan objek fisik tapi refleksi gambaran batin. Ini akan menjadi sama dengan mata dewa(hanya objeknya yg berbeda)

renungan ini untuk menemukan benang merah atau kaitan antara teori dan praktek.

_/\_



Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

cunda

Quote from: Lily W on 19 February 2009, 04:49:18 PM


Manodvaravajjana : kesadaran yg menyelidiki obyek dari landasan kesadaran/pikiran.

Landasan Kesadaran/Pikiran = Hadaya vatthu

Mindoor = Pintu Pikiran = Manodvaravajjana

cmiiw..

_/\_ :lotus:



Namaste suvatthi hotu


Sedikit masukan untuk anda untuk bahan pertimbangan koreksi


Abhidhammatthasaṅgaho; 3. Pakiṇṇakaparicchedo; Dvārasaṅgaho 35

Āvajjana citta 2

Āvajjana citta adalah kesadaran yang mengarahkan batin ke sasaran objek, terdiri dari:
1.   Pañcadvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada lima gerbang indera, yang menyelidiki lima objek yang datang menyentuh melalui lima gerbang indera.
2.   Manodvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada gerbang pikiran.

Manodvāra

Manodvāraṃ pana bhavaṅganti pavuccati

Yang disebut Manodvāra (gerbang pikiran) adalah salah satu dari 19 jenis bhavaṅgacitta  (sama dengan 19 paṭisandhiviññāṇa)



Selamat ber-abhidhamma ria

thuti

cunda

Quote from: hendrako on 19 February 2009, 11:58:28 PM
Ada yg bisa membantu tentang rujukan Tipitaka tentang patibhaga nimitta?
Trima kasih sebelumnya.
_/\_

namaste suvatthi hotu

lihat di 

Abhidhammatthasaṅgaho; 9. Kammaṭṭhānaparicchedo; Nimittabhedo


5. parikammanimittaṃ uggahanimittaṃ paṭibhāganimittañceti tīṇi nimittāni ca veditabbāni.


Parikammanimitta, uggahanimittaṃ dan paṭibhāganimitta seharusnya dipahami sebagai Tiga nimitta


semoga membantu

thuti

fabian c

Quote from: marcedes on 19 February 2009, 10:46:49 PM
Saudara Fabian, saya jadi ingin tanya.
sekitar 2 hari lalu
saya kesulitan untuk tidur....karena masalah yang banyak, dan pikiran ini tidak mau tenang..
karena badan sudah agak lelah, dan lagi...seperti diliputi kemalasan untuk duduk ber-sila.

saya malah meditasi dengan posisi tidur saja....dan berusaha konsentrasi pada masuk-keluar nafas..........
aneh-nya lama kelamaan, pikiran ini tidak lari kemana-mana dan sudah mulai tenang..
pada saat bersamaan ada kedamaian dan kebahagiaan yang menyelimuti seluruh pikiran dan tubuh saya....
dan saya belum pernah merasakan hal ini sebelumnya baik dalam meditasi duduk.

tetapi sayang,,,,setelah merasakan kedamai-an yang begitu tinggi,saya lama kelamaan konsentrasi saya buyar karena terlena,,,akhir nya tertidur.... setelah sadar...ternyata sudah pagi ^^

kalau dilihat dari yang saya alami...itu apa yah?

saya juga suka mengawasi pikiran ketika mau tidur....jadi seperti di tengah-tengah antara tidur/tidak sadar dan sadar....
apakah kebiasaan ini membahayakan?....karena di situ....jika ingin tidur, maka langsung masuk kealam tidak sadar..
jika memilih tidak tidur....terus-terus berada disana....dan bisa sampai pagi.

Quotesaya kesulitan untuk tidur....karena masalah yang banyak, dan pikiran ini tidak mau tenang..
karena badan sudah agak lelah, dan lagi...seperti diliputi kemalasan untuk duduk ber-sila.

saya malah meditasi dengan posisi tidur saja....dan berusaha konsentrasi pada masuk-keluar nafas..........
aneh-nya lama kelamaan, pikiran ini tidak lari kemana-mana dan sudah mulai tenang..
pada saat bersamaan ada kedamaian dan kebahagiaan yang menyelimuti seluruh pikiran dan tubuh saya....
dan saya belum pernah merasakan hal ini sebelumnya baik dalam meditasi duduk.

tetapi sayang,,,,setelah merasakan kedamai-an yang begitu tinggi,saya lama kelamaan konsentrasi saya buyar karena terlena,,,akhir nya tertidur.... setelah sadar...ternyata sudah pagi ^^



kalau dilihat dari yang saya alami...itu apa yah?

saya juga suka mengawasi pikiran ketika mau tidur....jadi seperti di tengah-tengah antara tidur/tidak sadar dan sadar....
apakah kebiasaan ini membahayakan?....karena di situ....jika ingin tidur, maka langsung masuk kealam tidak sadar..
jika memilih tidak tidur....terus-terus berada disana....dan bisa sampai pagi
.

Saudara Marcedes yang baik,

Apa yang saudara alami sebenarnya sudah saudara jawab sendiri, bila kita bermeditasi maka akan timbul ketenangan yang merupakan produk dari konsentrasi (absennya agitasi atau goncangan batin).

Ketenangan batin yang timbul tanpa disertai semangat, (konsentrasi tanpa viriya sebagai pendukung maka kita akan jatuh tertidur).

Seorang Bhikkhu memberikan perumpamaan seorang anak kecil yang menangis karena suatu hal kemudian tiba-tiba ada suatu hal yang menarik perhatian anak itu, perlahan-tangisnya mereda (karena konsentrasi terhadap hal yang menarik perhatiannya, maka goncangan batin anak itu mereda) lalu akhirnya anak itu berhenti menangis sama sekali karena, ia menjadi tenang disebabkan konsentrasi pada waktu melihat hal yang menarik perhatiannya.  Setelah goncangan batinnya habis ia jatuh tertidur karena ketenangan batinnya tidak disertai semangat disebabkan anak itu lelah sehabis menangis.

Posisi berbaring yang dipilih saudara Marcedes tidak disertai viriya (semangat). Sutta menjelaskan bahwa konsentrasi dan semangat harus diseimbangkan terus menerus seperti tukang emas yang memurnikan emas menyeimbangkan antara api dan percikan air, sehingga emasnya liat dan tidak rapuh sehingga mudah dibentuk. demikian juga dengan batin. harus diseimbangkan antara semangat dan konsentrasi.

Dalam Visuddhi Magga yang dianggap sebagai tuntunan meditasi paling lengkap dan juga dianggap sebagai ringkasan Tipitaka dikatakan bahwa hanya para Arahat yang sukses bermeditasi dengan posisi berbaring.

Tertidur dalam keadaan menjaga pikiran tentu lebih baik daripada tidur tanpa menjaga pikiran. Ini yang disebut waspada. Pada mereka yang telah mencapai Jhana menurut pengalaman teman-teman kadang mereka bisa tidur ayam  seperti itu dan tetap segar.

Salah seorang bhikkhu pernah menuturkan bahwa gurunya bisa selalu sadar dan tahu jika ada yang masuk ke kamar, jam berapapun mereka masuk.

Dalam kehidupan sebenarnya yang menyebabkan kita tidur di siang hari umumnya adalah kemalasan, pada seorang yang memiliki konsentrasi dan sadar, mereka dapat mengenali bahwa rasa kantuk yang datang itu disebabkan kemalasan, oleh karena itu para Arahat muda tak ada yang tidur siang, hanya tidur setelah malam tiba, itupun hanya dua atau tiga jam.

Tetapi pada Arahat yang sudah berusia lanjut menurut Visuddhi Magga, ketuaan tubuh menyebabkan mereka lebih mudah lelah, sehingga kadang mereka tidur di siang hari.

Pengalaman memilih antara tidur atau tidak tidur juga pernah dialami oleh Meditator yang berlatih meditasi Vipassana metode Mahasi Sayadaw, biasanya setelah memilih tidak tidur, akan timbul rasa segar dan rasa mengantuk yang dialami lenyap sama sekali. Entah apakah saudara Marcedes pernah berlatih meditasi metode tertentu?

Semoga keterangan ini membantu

sukhi hotu

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

fabian c

Quote from: Lily W on 19 February 2009, 03:38:13 PM
When the patibhàga-nimitta of kasina appears at the minddoor,
the life-continuum vibrates twice and becomes
arrested (Na-Da). Then mano-dvàràvajjana (Ma) adverts
the consciousness-stream towards the patibhàga-nimitta,
observes and decides the sense-object whether it is good
or bad.

Sumber : Buddha Abhidhamma (Ultimate Science) ~ Dr. Mehm Tin Mon

_/\_ :lotus:

Mau numpang nanya nih saudari Lily yang baik,

diatas dijelaskan oleh romo Cunda ada pancadvaravajjana citta, apakah ini bila diurai menjadi cakkhudvaravajjana citta, sotadvaravajjana citta dsbnya?

Bila memang benar demikian bolehkah kita terjemahkancakkhudvaravajjana citta sebagai kesadaran penglihatan? bila benar  maka perlu kita pisahkan antara bola mata sebagai rupa/jasmani (jendela dan landasan penglihatan) dan kesadaran penglihatan sebagai nama/batin.

Setahu saya dengan menutup bola mata bukan berarti kesadaran penglihatan juga tertutup, Kesadaran mata dan bola mata tetap bekerja melihat , hanya objeknya sudah berubah, umumnya objek yang nampak pada waktu kita menutup mata adalah objek batin, tetapi bukan berarti objek eksternal tidak masuk, buktinya kita tahu pada waktu menutup mata, hari telah siang atau malam, atau mau lebih jelas lagi arahkan senter ke mata kita dekat-dekat, maka akan terlihat berkas cahaya merah yang berasal dari darah yang berada kelopak mata dilewati sinar.

Ini hanya urun pendapat bila salah mohon di koreksi.

Sukhi hotu,

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

cunda

Quote from: fabian c on 21 February 2009, 12:58:22 PM


.....................
.................

Setahu saya dengan menutup bola mata bukan berarti kesadaran penglihatan juga tertutup, Kesadaran mata dan bola mata tetap bekerja melihat , hanya objeknya sudah berubah, umumnya objek yang nampak pada waktu kita menutup mata adalah objek batin, tetapi bukan berarti objek eksternal tidak masuk, buktinya kita tahu pada waktu menutup mata, hari telah siang atau malam, atau mau lebih jelas lagi arahkan senter ke mata kita dekat-dekat, maka akan terlihat berkas cahaya merah yang berasal dari darah yang berada kelopak mata dilewati sinar.

Ini hanya urun pendapat bila salah mohon di koreksi.

Sukhi hotu,

_/\_


namaste suvatthi hotu


Melihat dengan mata tertutup adalah proses melihat melalui gerbang mata (cakkhudvāra), yaitu melihat objek/cahaya (rūpārammaṇa) yang tidak jelas karena terhalang oleh kelopak mata, jadi yang masuk ke landasan mata hanyalah "sinar buram".

Begitu juga ketika dengan mata tertutup kita melihat warna merah (warna darah dari kelopak mata) yang ditembus cahaya, hal serupa terjadi ketika senter di dekatkan ke mata tertutup, sesungguhnya objek yang kita lihat ini adalah "warna" (rūpārammaṇa) yang bersifat eksternal.


Apabila proses itu baru sampai pada "melihat" atau munculnya "kesadaran mata" (Cakkhuviññāṇaṃ), maka melihat disini bersifat pasif karena hanya merupakan "akibat" (vipāka), dikenal sebagai "melihat hanya sekedar melihat"

Namun seringkali kita tidak menyadari bahwa "kita memang tidak akan mampu mengetahui dengan jelas seluruh rangkaian proses dengan lengkap", jadi apa yang sedang kita diskusikan sebagai "kesadaran mata" (Cakkhuviññāṇaṃ) itu sesungguhnya sudah bergeser pada tahapan yg lebih lanjut yaitu secara beruntun telah muncul sampaṭicchana, santīraṇa, Voṭṭhabbana, javana dan tadārammaṇānaṃ dan seterusnya

Ketika kita sedang melaju di jalan tol dengan kecepatan tinggi, lalu kawan kita menunjuk ke depan karena ada anjing melintas maka ketika kita melihat ke arah yg ditunjuk mungkin kita sudah tidak melihatnya lagi, karena anjing tadi sudah terlampaui di belakang kita.

semoga membantu

Thuti


ENCARTA

Ketika kita sedang melaju di jalan tol dengan kecepatan tinggi, lalu kawan kita menunjuk ke depan karena ada anjing melintas maka ketika kita melihat ke arah yg ditunjuk mungkin kita sudah tidak melihatnya lagi, karena anjing tadi sudah terlampaui di belakang kita.

romo kalau tidak liat anjingnya bagaimana menghindar mobilnya ;D

Lily W

Quote from: cunda on 20 February 2009, 11:03:08 AM
Quote from: Lily W on 19 February 2009, 04:49:18 PM


Manodvaravajjana : kesadaran yg menyelidiki obyek dari landasan kesadaran/pikiran.

Landasan Kesadaran/Pikiran = Hadaya vatthu

Mindoor = Pintu Pikiran = Manodvaravajjana

cmiiw..

_/\_ :lotus:



Namaste suvatthi hotu


Sedikit masukan untuk anda untuk bahan pertimbangan koreksi


Abhidhammatthasaṅgaho; 3. Pakiṇṇakaparicchedo; Dvārasaṅgaho 35

Āvajjana citta 2

Āvajjana citta adalah kesadaran yang mengarahkan batin ke sasaran objek, terdiri dari:
1.   Pañcadvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada lima gerbang indera, yang menyelidiki lima objek yang datang menyentuh melalui lima gerbang indera.
2.   Manodvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada gerbang pikiran.

Manodvāra

Manodvāraṃ pana bhavaṅganti pavuccati

Yang disebut Manodvāra (gerbang pikiran) adalah salah satu dari 19 jenis bhavaṅgacitta  (sama dengan 19 paṭisandhiviññāṇa)



Selamat ber-abhidhamma ria

thuti


Momo...anumodana atas bahan pertimbangan koreksi itu..._/\_

~ Pañcadvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada lima gerbang indera, yang menyelidiki lima objek yang datang menyentuh melalui lima gerbang indera--> Lima pintu dari kesadaran, untuk yg menyelidiki lima obyek baru yg datang menyentuh yg merupakan pathama citta vithi, yaitu bulatan pertama memasuki vithi di dalam proses kesadaran melalui pintu panca indera (pancadvara vithi)

~Manodvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada gerbang pikiran.---> Kesadaran yang menyelidiki obyek dari landasan pikiran di dalam proses kesadaran melalui pintu pikiran (manodvara vithi).

Berarti post sy di atas ada kekeliruan yaitu
QuoteMindoor = Pintu Pikiran = Manodvaravajjana

Menurut persekutuan citta dan cetasika dengan bagian dvara/pintu (Dvarasangaha) terdiri dari 6 dvara yaitu :
1. Cakkhudvara yaitu cakkhupasada
2. Sotadvara yaitu Sotapasada
3. Ghanadvara yaitu Ghanapasada
4. Jivhadvara yaitu jivhapasada
5. Kayadvara yaitu kayapasada
6. Manodvara yaitu Bhavangacitta 19

cmiiw...

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Lily W

Quote from: fabian c on 21 February 2009, 12:58:22 PM
Quote from: Lily W on 19 February 2009, 03:38:13 PM
When the patibhàga-nimitta of kasina appears at the minddoor,
the life-continuum vibrates twice and becomes
arrested (Na-Da). Then mano-dvàràvajjana (Ma) adverts
the consciousness-stream towards the patibhàga-nimitta,
observes and decides the sense-object whether it is good
or bad.

Sumber : Buddha Abhidhamma (Ultimate Science) ~ Dr. Mehm Tin Mon

_/\_ :lotus:

Mau numpang nanya nih saudari Lily yang baik,

diatas dijelaskan oleh romo Cunda ada pancadvaravajjana citta, apakah ini bila diurai menjadi cakkhudvaravajjana citta, sotadvaravajjana citta dsbnya?

Bila memang benar demikian bolehkah kita terjemahkancakkhudvaravajjana citta sebagai kesadaran penglihatan? bila benar  maka perlu kita pisahkan antara bola mata sebagai rupa/jasmani (jendela dan landasan penglihatan) dan kesadaran penglihatan sebagai nama/batin.

delete....
Sukhi hotu,

_/\_

Ko Fabian...

Pancadvaravajjana citta termasuk Avajjana citta 2 (coba baca postingan di atas)... jadi tidak bisa diuraikan sbg cakkhudvaravajjana citta, sotadvaravajjana citta dsbnya.

Dalam proses kesadaran melalui panca indera ( pancadvara vithi )... setelah pancadvaravajjana citta padam dan di lanjutkan oleh cakkhu vinnana (kesadaran melihat), setelah cakkhu vinnana padam di lanjutkan oleh kesadaran menerima (sampaticchana), dstnya... ini di sebut juga cakkhudvara vithi.

QuoteMenurut persekutuan citta dan cetasika dengan bagian dvara/pintu (Dvarasangaha) terdiri dari 6 dvara yaitu :
1. Cakkhudvara yaitu cakkhupasada
2. Sotadvara yaitu Sotapasada
3. Ghanadvara yaitu Ghanapasada
4. Jivhadvara yaitu jivhapasada
5. Kayadvara yaitu kayapasada
6. Manodvara yaitu Bhavangacitta 19

Cakkhupasada termasuk salah satu RUPA.
Cakkhupasada adalah unsur dari indriya yang di dalamnya terdapat biji mata, tempat kedudukan kesadaran penglihatan.
Cakkhupasada = landasan mata
Cakkhupasada = timbulnya dalam biji mata

Menurut pembagian kicca (fungsi) dengan citta sbb :
~ Citta menjalankan tugas Avajjanakicca (kesadaran yg berfungsi mengarahkan indera ke objek)ada 2 :
    * Pancadvaravajjana citta 1 ---> cittanya hanya 1 jadi tidak bisa di bagi/uraikan jadi cakkhudvaravajjana citta, sotadvaravajjana citta dsbnya. 
  * Manodvaravajjana citta 1

~ Citta menjalankan tugas Dassanakicca (kesadaran yg berfungsi untuk melihat objek) ada 2 :
    *  Cakkhuvinnanacitta 2

Semoga bisa di pahami yaah...
Saya akui ini memang agak rumit... serasa kuliah S2...:D

Ko Fabian dan momo... anumodana... telah mengkondisikan sy belajar dari buku Abhidhammatthasangaha ( Pandit J. Kaharuddin). Postingan di atas saya ambil dari buku tsb dan bukan dari belajar di kelas Abhidhamma... kalo ada kesalahan...tolong di koreksi yaah..._/\_

Semoga kita bisa saling asah, asih dan asuh...sadhu3x...

:lotus:










 
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

fabian c

Terima kasih atas keterangan dari romo Cunda dan saudari Lily,

Setelah saya buka kembali buku Buddha Abhidhamma Dr. Mehm Tihn Mon, ternyata citta yang muncul di pintu mata pada proses melihat banyak ya? ada 46 citta.

a. pancadvaravajjana (apprehending)                             1
b. cakkhu vinnana (seeing)                                           2
c. sampaticchana (receiving)                                        2
d. santirana (investigating)                                          3
e. votthapana atau mano dvaravajjana (deterring)           1
f. kama-javana (apperceiving)                                     29
g. tadalambana (registering)                                         8
                       total                                                46

Rupanya Pancadvaravajjana muncul pada setiap proses indera, bukannya terbagi 5    ;D

sukhi hotu

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

cunda

Quote from: Lily W on 21 February 2009, 08:31:47 PM

Momo...anumodana atas bahan pertimbangan koreksi itu..._/\_

~ Pañcadvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada lima gerbang indera, yang menyelidiki lima objek yang datang menyentuh melalui lima gerbang indera--> Lima pintu dari kesadaran, untuk yg menyelidiki lima obyek baru yg datang menyentuh yg merupakan pathama citta vithi, yaitu bulatan pertama memasuki vithi di dalam proses kesadaran melalui pintu panca indera (pancadvara vithi)

~Manodvārāvajjana citta = kesadaran yang mengarah pada gerbang pikiran.---> Kesadaran yang menyelidiki obyek dari landasan pikiran di dalam proses kesadaran melalui pintu pikiran (manodvara vithi).

Berarti post sy di atas ada kekeliruan yaitu
QuoteMindoor = Pintu Pikiran = Manodvaravajjana

Menurut persekutuan citta dan cetasika dengan bagian dvara/pintu (Dvarasangaha) terdiri dari 6 dvara yaitu :
1. Cakkhudvara yaitu cakkhupasada
2. Sotadvara yaitu Sotapasada
3. Ghanadvara yaitu Ghanapasada
4. Jivhadvara yaitu jivhapasada
5. Kayadvara yaitu kayapasada
6. Manodvara yaitu Bhavangacitta 19

cmiiw...

_/\_ :lotus:



namaste suvatthi hotu

maju terus pantang nyerah

saluuut


thuti

cunda

Quote from: fabian c on 22 February 2009, 02:41:26 AM
Terima kasih atas keterangan dari romo Cunda dan saudari Lily,

Setelah saya buka kembali buku Buddha Abhidhamma Dr. Mehm Tihn Mon, ternyata citta yang muncul di pintu mata pada proses melihat banyak ya? ada 46 citta.

a. pancadvaravajjana (apprehending)                             1
b. cakkhu vinnana (seeing)                                           2
c. sampaticchana (receiving)                                        2
d. santirana (investigating)                                          3
e. votthapana atau mano dvaravajjana (deterring)           1
f. kama-javana (apperceiving)                                     29
g. tadalambana (registering)                                         8
                       total                                                46

Rupanya Pancadvaravajjana muncul pada setiap proses indera, bukannya terbagi 5    ;D

sukhi hotu

_/\_



Rupanya Pancadvaravajjana muncul pada setiap proses indera, bukannya terbagi 5    ;D



namaste suvatthi hotu


hehehehehehe ternyata cc Lily emang hebat


thuti