(Diambil dari blog seorang teman, dan cukup menarik untuk dishare disini)
Betul.... Ti Pitaka itu kitab palsu. Bukan tulisan dari Sidharta Gautama. Saya sendiri tidak tahu siapa sebenarnya yang menuliskan kitab kitab yang katanya mulia itu.
Asal tahu saja, Tri Pitaka itu artinya 'tiga keranjang'.
Mengapa sampai disebut begitu? Tiga Keranjang... Aneh kan? Sementara kitab suci agama lain bisa berarti pada hal hal yang jauh lebih mulia... Misalnya, Injil, yang kalau tidak salah artinya kabar baik. Atau Quran yang berarti Bacaan.
Nah.... Ini cuman 3 keranjang. Bisa saja, keranjang keranjang itu berisi sampah. Bisa juga sayuran kol bulat atau gepeng yang sudah busuk.
Jadi, 3 keranjang itu memang berisi daun lontar, kulit kayu dll yang memang sudah nyaris busuk, pada periode sekitar 500 tahun sesudah wafatnya Sidharta Gautama. Dikumpulkan oleh orang orang yang mengaku sebagai murid murid Sidharta Gautama, alias umat yang mengaku.
Mereka mereka ini berinisiatif mengumpulkan teks teks apa saja yang berhubungan dengan ajaran Buddha. Itu juga menurut mereka. Apakah benar yang dikumpulkan sebanyak 3 keranjang itu benar benar berasal dari apa yang keluar dari bibir Sidharta Gautama?
Saya sendiri yakin tidak.
Karena 3 keranjang sampah sampah perpustakaan kuno yang kebanyakan tidak ditulis di atas kertas itu berisi banyak hal yang sangat sangat jauh dari jangkauan pikiran manusia. Bisa diibaratkan itu adalah semua arsip perjalanan panjang bathin dari berbagai sudut.
Jadi, saat murid murid Sidharta Gautama mengumpulkan teks teks Buddhis. Kemudian dikelompokkan menjadi 3, yaitu;
1. Sutta Pitaka (Keranjang pujian-pujian/puisi/kata mutiara dll)
2. Vinaya Pitaka (keranjang peraturan peraturan kebhikkuan)
3. Abhidamma Pitaka (keranjang metafisika Agama Buddha0.
Setelah dikumpulkan menjadi 3 keranjang itu, barulah ada yang namanya kitab suci agama Buddha. Tri Pitaka. 3 Keranjang... Itu saja. Bukan 3 keranjang dari Tuhan, atau 3 keranjang dari Dewa. Apalagi 3 keranjang dari Setan. Iblis saja tak sudi namanya disematkan di 3 keranjang lembar lembar hampir busuk itu.
=====================
Jadi benar, kitab suci yang asalnya dari 3 keranjang sampah busuk itu jauhhhhhhhhhh sekali kalau mau dibandingkan dengan tulisan dari Tuhan atau paling tidak terinspirasi dari Tuhan.
Get real saja.... Yang dari sampah, seharusnya tetap disebut sampah. Keranjang juga tetap menjadi keranjang. 2000 tahun berlalu, walau dicetak ulang dengan teknologi sangat canggih. Sampai sudah dibuat dalam wujud digital. Tetap saja namanya 3 keranjang.
Dan tulisan tulisan di 3 keranjang sampah lontar itu asli tulisan manusia. Bukan Setan atau Tuhan. Tuhan dan setan buta huruf, tak sanggup berpikir dan bisanya cuman baca mantra, mengucapkan kutuk, dan jadilah...........
Manusia tidak begitu, manusia memikirkan, membuat dugaan, membuat hipotesa, menganalisa, lalu menyimpulkan, menuliskan kritik dan saran baru menuliskan menjadi kitab. Bukan cuman 1 kitab... tapi ribuan kitab. Astaga...... Jelas manusia lebih kreatif dari Tuhan. Jangankan Kitab. Manusia sampai pada menciptakan Tuhan.
Manusia menciptakan Tuhan yang Maha Penyelamat. Manusia juga menciptakan Tuhan yang sayang pada Israel. Manusia menciptakan Tuhan yang memusuhi bangsa Israel. Manusia juga yang menciptakan Dajjal bermata satu untuk menakut-nakuti manusia lain. Manusia sudah menciptakan jutaan Tuhan, untuk kepentingan diri dan kelompoknya.
Sidahrta Gautama menyadari itu. Dalam 3 keranjang tulisan tulisan yang terinspirasi dari ajaran ajarannya, seakan akan Sidharta mengetawai kebodohan bathin itu. Dengan sampah-sampah lontar di 3 keranjang bullshit bullshitnya, Sidahrta mengajak siapa saja yang mau untuk mendaur ulang sampah sampah dalam 3 keranjang itu supaya bias menjadi pupuk kandang atau pupuk kompos, untuk menumbuhkan pohon pikiran. Untuk mengabaikan tuhan tuhan ciptaan manusia manusia lain.
NB: Tri Pitaka benar benar kitab palsu. Bukan berasal dari Tuhan, bukan terinspirasi dari Tuhan. Bukan tulisan Sidharta Gautama. Bukan juga langsung ditulisa saat Sidharta Gautama ngomong. Tri Pitaka adalah tulisan tulisan yang dikumpulkan sekitar 500 tahun setelah Sidharta Gautama PariNibbana!
sumber: traktor lubis: Tri Pitaka Kitab Palsu (http://www.traktor.co.cc/2011/05/tri-pitaka-kitab-palsu.html)
walaupun hanya "keranjang" tetapi apa yang didalam-nya adalah 3 mustika tak tertandingi (Buddha, Dhamma & Sangha) di 2 alam (Deva & Brahma) dan pembimbing menuju pencerahan sempurna.
apa yg ditulis hanyalah merendahkan kita orang punya ajaran, biasa lah itu . . .
Sante aja . . .
Quote from: Mas Tidar on 13 June 2011, 10:51:52 AM
walaupun hanya "keranjang" tetapi apa yang didalam-nya adalah 3 mustika tak tertandingi (Buddha, Dhamma & Sangha) di 2 alam (Deva & Brahma) dan pembimbing menuju pencerahan sempurna.
apa yg ditulis hanyalah merendahkan kita orang punya ajaran, biasa lah itu . . .
Sante aja . . .
Hahaha berarti mas tidar kurang menangkap esensi tulisannya.
btw, sang penulis adalah seorang buddhist juga.
oh yg mw dibahas makna tersembunyi dibalik tulisan tsb tho ?
wah yah saya minta maaph deh... sy blm nagkep esensi-nya
[at] Dragonhung : Kenapa dia bawa-bawa Tuhan ya ?
si penulis orangnya tipe-tipe yang nyentrik gitu, menyindir orang lain dengan cara menertawakan diri sendiri. Kalo tidak dibaca dengan kepala dingin, malah yang buddhist bisa duluan marah.
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 11:00:45 AM
si penulis orangnya tipe-tipe yang nyentrik gitu, menyindir orang lain dengan cara menertawakan diri sendiri. Kalo tidak dibaca dengan kepala dingin, malah yang buddhist bisa duluan marah.
Oh iya benar, saya baru sadar setelah membaca lagi dengan lebih cermat ;D
Quote from: Mas Tidar on 13 June 2011, 10:51:52 AM
walaupun hanya "keranjang" tetapi apa yang didalam-nya adalah 3 mustika tak tertandingi (Buddha, Dhamma & Sangha) di 2 alam (Deva & Brahma) dan pembimbing menuju pencerahan sempurna.
apa yg ditulis hanyalah merendahkan kita orang punya ajaran, biasa lah itu . . .
Sante aja . . .
yang punya blog buddhist juga tuh tapi eksentrik dan ekstrim juga
pernah baca soal ini :) , tapi untuk apa di ributkan, mereka mau bilang tripitaka dll kitab palsu ya biarkan saja, kalau mau bilang palsu ya semua juga palsu mana ada yang asli, tinggal kembali ke diri kita masing2 saja, melayani komentar orang yang tidak suka /berniat mengadu domba dengan umat lain ya capek sendiri.
seperti kata bro dragon
Quotesi penulis orangnya tipe-tipe yang nyentrik gitu, menyindir orang lain dengan cara menertawakan diri sendiri. Kalo tidak dibaca dengan kepala dingin, malah yang buddhist bisa duluan marah.
mending di baca dengan kepala dingin, jgn seperti sebelah yang selalu membaca dengengan kepala panasssss... ^-^
Quote from: kamala on 13 June 2011, 11:06:08 AM
yang punya blog buddhist juga tuh tapi eksentrik dan ekstrim juga
Iya orangnya lumayan nyentrik, asyik juga kalo lagi berdiskusi dengan dia.
Seringnya sewaktu dikasih suatu pokok pembahasan, terus dijelek2an pandangan atau pemikiran kita, ketika kita sudah mulai marah dan mengamuk, baru dia tertawa2 senang kemudian menjelaskan kesalahan pandangan saya.
ya gitulah manusia,..semakin pinter semakin keblinger,..wkwkwkkwkkwk =))
hati2 dengan pikiran karena akan membuahkan karma :))
Quote from: kakao on 13 June 2011, 11:14:06 AM
ya gitulah manusia,..semakin pinter semakin keblinger,..wkwkwkkwkkwk =))
hati2 dengan pikiran karena akan membuahkan karma :))
Saudara kakao jangan salah loh, yang di tulisnya itu benar adanya.
yang ditulis itu memang bener loh...walaupun tulisannnya provokatif tapi makna dr tulisannya tepat..salut sekali!!
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 11:16:27 AM
Saudara kakao jangan salah loh, yang di tulisnya itu benar adanya.
memang benar kitab tripitaka bukan ditulis oleh buddha, tapi masa seorang siddharta seolah mentertawakan, tujuan dia adalah mencari obat untuk penyembuhan penyakit manusia pikiran siddharta kala itu memang polos,..dia orang yang memiliki karuna,..kayaknya kurang tepat aja kalau di tulis menertawakan(maaf kalau saya kurang tanggap) ;D
Quote from: No Pain No Gain on 13 June 2011, 11:19:26 AM
yang ditulis itu memang bener loh...walaupun tulisannnya provokatif tapi makna dr tulisannya tepat..salut sekali!!
Betul sekali, di forum buddhist sebelah, malah ada pembaca yang kebakaran jenggot habis membaca tulisan ini.
Ini bisa menjadi semacam barometer, penunjuk akan seberapa dalam pemahaman kita terhadap ajaran buddha itu sendiri.
Apakah anda merasa tersinggung setelah membaca ini?
Apakah anda marah setelah membaca ini?
Apakah anda mengamuk setelah membaca ini?
Apakah anda akan melaporkan ke polisi perihal 'penodaan agama' setelah membaca ini?
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 11:22:22 AM
Betul sekali, di forum buddhist sebelah, malah ada pembaca yang kebakaran jenggot habis membaca tulisan ini.
Ini bisa menjadi semacam barometer, penunjuk akan seberapa dalam pemahaman kita terhadap ajaran buddha itu sendiri.
Apakah anda merasa tersinggung setelah membaca ini?
Apakah anda marah setelah membaca ini?
Apakah anda mengamuk setelah membaca ini?
Apakah anda akan melaporkan ke polisi perihal 'penodaan agama' setelah membaca ini?
Saya mengakui tulisannya memang sangat provokatif, terutama dengan kata "sampah"
hahaha...
Quote from: rooney on 13 June 2011, 11:32:11 AM
Saya mengakui tulisannya memang sangat provokatif, terutama dengan kata "sampah"
hahaha...
Bayangi aja bro rooney, naik mesin waktu terus terdampar ke jaman dulu.
Terus sewaktu berjalan di suatu tempat menemukan 3 keranjang besar yang berisi penuh dengan daun2 lontar atau kulit kayu yang bercoret2 dengan tulisan yang mirip cacing menggeliat.
Bagi yang tidak mengerti pasti menganggap itu adalah tempat sampah yang penuh daun dan kulit kayu busuk yang tidak berguna.
Tetapi bagi yang mengerti arti ajaran dan tulisan itu, mengetahui bahwa itu adalah harta pusaka yang istimewa.
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 11:22:22 AM
Betul sekali, di forum buddhist sebelah, malah ada pembaca yang kebakaran jenggot habis membaca tulisan ini.
Ini bisa menjadi semacam barometer, penunjuk akan seberapa dalam pemahaman kita terhadap ajaran buddha itu sendiri.
Apakah anda merasa tersinggung setelah membaca ini?
Apakah anda marah setelah membaca ini?
Apakah anda mengamuk setelah membaca ini?
Apakah anda akan melaporkan ke polisi perihal 'penodaan agama' setelah membaca ini?
betull bos tp pas kakao buka linknya diatasnya ada kontens porno,.takutnya ada anak kecil yang liat berabe bozzz.. :)) :))
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 11:13:18 AM
Iya orangnya lumayan nyentrik, asyik juga kalo lagi berdiskusi dengan dia.
Seringnya sewaktu dikasih suatu pokok pembahasan, terus dijelek2an pandangan atau pemikiran kita, ketika kita sudah mulai marah dan mengamuk, baru dia tertawa2 senang kemudian menjelaskan kesalahan pandangan saya.
yup memang ada bagusnya seperti itu
tapi cukup ekstrim bisa bisa menghalangi diri sendiri nantinya
cukup berbahaya
tanpa adanya kebijaksanaan yang cukup bisa tenggelam nantinya
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 11:22:22 AM
Betul sekali, di forum buddhist sebelah, malah ada pembaca yang kebakaran jenggot habis membaca tulisan ini.
Ini bisa menjadi semacam barometer, penunjuk akan seberapa dalam pemahaman kita terhadap ajaran buddha itu sendiri.
Apakah anda merasa tersinggung setelah membaca ini?
Apakah anda marah setelah membaca ini?
Apakah anda mengamuk setelah membaca ini?
Apakah anda akan melaporkan ke polisi perihal 'penodaan agama' setelah membaca ini?
O,...tentu saja tidak :)) semua itu hanya ilusi ^-^
Quote from: kakao on 13 June 2011, 11:45:21 AM
betull bos tp pas kakao buka linknya diatasnya ada kontens porno,.takutnya ada anak kecil yang liat berabe bozzz.. :)) :))
hahaha makanya diselidiki dulu bro kakao . . . .
Coba anda klik salah satu link pornonya, terus lihat sampai habis. Coba anda ceritakan isinya nanti di sini.
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 11:41:39 AM
Bayangi aja bro rooney, naik mesin waktu terus terdampar ke jaman dulu.
Terus sewaktu berjalan di suatu tempat menemukan 3 keranjang besar yang berisi penuh dengan daun2 lontar atau kulit kayu yang bercoret2 dengan tulisan yang mirip cacing menggeliat.
Bagi yang tidak mengerti pasti menganggap itu adalah tempat sampah yang penuh daun dan kulit kayu busuk yang tidak berguna.
Tetapi bagi yang mengerti arti ajaran dan tulisan itu, mengetahui bahwa itu adalah harta pusaka yang istimewa.
Saya juga baru ngeh dengan makna "sampah". Setelah dipikir-pikir ternyata benar juga kata-kata dia ;D
Soalnya di masyarakat kita memang sering menggunakan kata sampah untuk hinaan, sehingga begitu dengar kata sampah langsung terasa hawa provokasi gitu :|
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 11:51:41 AM
hahaha makanya diselidiki dulu bro kakao . . . .
Coba anda klik salah satu link pornonya, terus lihat sampai habis. Coba anda ceritakan isinya nanti di sini.
ha ha ha ,..nggak la bos,.. nggak enak ni fasilitas kantor ;D
tetap bos,..kontens porno adalah porno,.gambranya jg udah menunjukan itu situs porno,. ;D
ha ha ha apakah nggak ada kontens lain agar membuat bloq kita dikunjungi orang???selain kontens porno biarpun dlmnya bukan?? sy rasa cuma masalah ketidak pantasan aja :))
Quote from: kakao on 13 June 2011, 12:10:26 PM
ha ha ha ,..nggak la bos,.. nggak enak ni fasilitas kantor ;D
tetap bos,..kontens porno adalah porno,.gambranya jg udah menunjukan itu situs porno,. ;D
ha ha ha apakah nggak ada kontens lain agar membuat bloq kita dikunjungi orang???selain kontens porno biarpun dlmnya bukan?? sy rasa cuma masalah ketidak pantasan aja :))
ZZZzzzzzz . . . . . . . .
inilah yang sering sang guru tekankan, jangan percaya dengan yang dikatakan seseorang sebelum menyelidiki secara langsung oleh diri sendiri.
Isinya sama sekali tidak porno . . . . . tulisan dikulitnya saja yang porno
Jangan menilai suatu buku dari sampul kulitnya saja.
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 12:13:46 PM
ZZZzzzzzz . . . . . . . .
inilah yang sering sang guru tekankan, jangan percaya dengan yang dikatakan seseorang sebelum menyelidiki secara langsung oleh diri sendiri.
Isinya sama sekali tidak porno . . . . . tulisan dikulitnya saja yang porno
Jangan menilai suatu buku dari sampul kulitnya saja.
wkwkkwwkw gpp,..anggap saja sy anak kecil yg nggak mau melihat kontents porno ;D
lebih indah melihat kartun spongebobs,..anime,.naruto, sama kemen rider ;D mungkin sy belum dewasa diforum ini,..maaf,..maaf ^:)^ ^:)^
Ini saya kasih salah satu contoh link 'porno' yang ada di situs itu
ABG Goyang Karawang (http://www.traktor.co.cc/2011/05/video-porno-abg-goyang-karawang.html)
Video Porno ABG Goyang Karawang
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fstat.ks.kidsklik.com%2Fstatics%2Ffiles%2F2011%2F05%2F1306857824790739355.gif&hash=04322c33c7cdf7d04261c521cd490a00f367142b)
Quote from: wang ai lie on 13 June 2011, 11:46:40 AM
O,...tentu saja tidak :)) semua itu hanya ilusi ^-^
sepertinya kata 'tinta diatas kertas' lebih tepat deh :))
Numpang komentar Om...
Guru saya (almarhum) pernah berkata bahwa kata-kata Sang Buddha itu tidak absolut. Karena Sang Buddha menggunakan kata-kata duniawi agar dapat dimengerti oleh kita-kita yang masih duniawi. Sedangkan segala hal yang duniawi itu tidak ada yang absolut (sankhara anicca). Namun, kata-kata Sang Buddha yang tidak absolut tadi dimaksudkan untuk mengarahkan pengertian kita ke Sang Jalan. Setelah kita mengerti dan berada pada Sang Jalan, maka kata-kata yang tidak absolut tadi tidak ada lagi manfaatnya baginya (tapi tentu saja masih bermanfaat bagi orang lain yg masih di luar Sang Jalan).
Kata-kata Sang Buddha bukanlah Sang Jalan, apalagi tulisan di Tipitaka. Seperti perumpamaan yg sering kita dengar, mengenai jari yang menunjuk ke bulan, jari tersebut bukanlah bulan. Karenanya, tidak ada gunanya jika kita membaca tipitaka tetapi tidak pernah mempraktikkan dalam keseharian kita. Tipitaka hanya akan menjadi buku dongeng anak-anak tanpa kita pernah mempraktikkannya. Apalagi kalo kita menyimpan tipitaka dalam lemari yang indah, dihiasi bunga2, diberi persembahan, dsb. dan ga pernah dibaca... itu lebih parah lagi.
Sang pelestari Dhamma sejati itu adalah sotapatiphala, sakadagamiphala, anagamiphala, dan arahattaphala. Selama masih ada makhluk2 seperti itu di muka Bumi ini, selama itu pula Dhamma sejati masih berkumandang. Bukan tipitaka yang menjadi pelestari Dhamma, bukan buku-buku Buddhis, bukan agamawan Buddhis, bukan pelajar Buddhis, bukan demonstran Buddhis, bukan departemen agama, bukan museum, karena semua itu masih duniawi, masih bercampur dengan urusan duniawi, urusan politik, urusan ego, bisa rusak, bisa hancur, bisa berubah dsb.
Jika benar Dhamma akan berkumandang 5000 tahun lamanya, maka selama selang waktu itu pula masih ada di dunia ini salah satu dari empat makhluk mulia tersebut. Setelah lewat 5000 tahun, mungkin masih ada agama Buddha, masih ada Tipitaka, bahkan masih ada bhikkhu, tapi tidak ada satu pun di antara manusia yang merupakan makhluk suci, semuanya sudah korup, bhikkhu pun korup, tipitaka ditafsirkan melenceng (mungkin karena evolusi bahasa), tidak ada manusia yang dapat menembus maksud dari kata-kata dalam tipitaka, karena batinnya sudah korup, kurang bersih, dst. Hingga suatu saat nanti akan muncul "the next Sammasambuddha".
Makasi...
Quote from: Indra Wardhana on 13 June 2011, 02:05:50 PM
Sang pelestari Dhamma sejati itu adalah sotapatiphala, sakadagamiphala, anagamiphala, dan arahattaphala. Selama masih ada makhluk2 seperti itu di muka Bumi ini, selama itu pula Dhamma sejati masih berkumandang. Bukan tipitaka yang menjadi pelestari Dhamma, bukan buku-buku Buddhis, bukan agamawan Buddhis, bukan pelajar Buddhis, bukan demonstran Buddhis, bukan departemen agama, bukan museum, karena semua itu masih duniawi, masih bercampur dengan urusan duniawi, urusan politik, urusan ego, bisa rusak, bisa hancur, bisa berubah dsb.
Para sotapanna, sakadagami, anagami atau para arahat (pacceka Buddha) bisa hadir di jaman kekosongan ajaran... Tetapi di jaman adanya ajaran, baik yang diajarkan secara lisan turun temurun ataupun yang telah didokumentasikan, justru menandakan periode buddha sasana (Adanya ajaran) masih ada.
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 11:22:22 AM
Betul sekali, di forum buddhist sebelah, malah ada pembaca yang kebakaran jenggot habis membaca tulisan ini.
Ini bisa menjadi semacam barometer, penunjuk akan seberapa dalam pemahaman kita terhadap ajaran buddha itu sendiri.
Apakah anda merasa tersinggung setelah membaca ini?
Apakah anda marah setelah membaca ini?
Apakah anda mengamuk setelah membaca ini?
Apakah anda akan melaporkan ke polisi perihal 'penodaan agama' setelah membaca ini?
Puthujana apa herannya kebakaran jenggot.... kecuali kalau ngaku-ngaku sudah kesucian arahat terus mencak mencak liat tulisan itu...
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 10:37:32 AM
NB: Tri Pitaka benar benar kitab palsu. Bukan berasal dari Tuhan, bukan terinspirasi dari Tuhan. Bukan tulisan Sidharta Gautama. Bukan juga langsung ditulisa saat Sidharta Gautama ngomong. Tri Pitaka adalah tulisan tulisan yang dikumpulkan sekitar 500 tahun setelah Sidharta Gautama PariNibbana!
sumber: traktor lubis: Tri Pitaka Kitab Palsu (http://www.traktor.co.cc/2011/05/tri-pitaka-kitab-palsu.html)
dikatakan 'Asli' jika berasal dari Buddha Gotama
dikatakan 'Palsu' karena bukan langsung dari Buddha Gotama ???
Quote from: adi lim on 13 June 2011, 03:25:43 PM
dikatakan 'Asli' jika berasal dari Buddha Gotama
dikatakan 'Palsu' karena bukan langsung dari Buddha Gotama ???
Mending belajar langsung dengan SAMYAKSAMBUDDHA yang masih hidup... GM Lu...
OM DUNG DUNG PRETT
ada lanjutannya ;D
Saya membuat 2 artikel sebelumnya tentang Kepalsuan Tripitaka:
1. Tri Pitaka Kitab Palsu
2. Umat Buddha Umat Terbodoh Di Dunia, Mereka Percaya Pada Kitab Palsu
Pemahaman berbeda datang pada apa saja. Termasuk Tri Pitaka kitab yang dijadikan kitab suci bagi pemeluk agama Buddha. Saya juga menganggap kitab 3 Pitaka itu suci. Walau sekali lagi palsu.
Mengapa saya mensucikan kitab palsu?
Buddha mengatakan:
Janganlah menerima sesuatu berdasarkan desas-desus (misalnya: berpikir bahwa apa yang kita dengarkan adalah benar karena sudah sering di dengar dalam jangka waktu yang lama)
Janganlah menerima sesuatu atas dasar tradisi (misalnya: tradisi yang disalurkan dari generasi yang satu ke generasi yang lain)
Janganlah menerima sesuatu atas dasar kabar angin (misalnya: mempercayai kata-kata orang lain tanpa penyelidikan yang benar)
Janganlah menerima sesuatu hanya karena sesuatu itu tertera di dalam kitab sucimu
Janganlah menerima sesuatu hanya karena anggapan/perkiraan belaka
Janganlah menerima sesuatu hanya karena kesimpulan belaka
Janganlah menerima sesuatu hanya karena mempertimbangkan penampilan belaka
Janganlah menerima sesuatu hanya karena sesuatu itu sesuai dengan pemahamanmu dari awal
Janganlah menerima sesuatu hanya karena sesuatu itu dianggap bisa diterima (misalnya: harus diterima)
Janganlah menerima sesuatu karena sesuatu itu diucapkan oleh orang yang kita hormati
Akan tetapi, setelah analisa dan penyelidikan yang cermat, kalian menemukan sesuatu yang sejalan dengan, dan mengakibatkan kebaikan serta baik untuk kepentingan satu dan semua, maka terimalah ajaran tersebut dan hiduplah sesuai ajaran tersebut.
Mengapa saya mengutip Kotbah Buddha tersebut.
1. Cuplikan kitab tersebut memperlihatkan bahwa bukan Sidharta yang menulis kisah tersebut. Tapi secara lebih jauh, anda bisa periksa ke seluruh teks Tri Pitaka, setiap awalan baru, akan dimulai dengan 'demikianlah yang saya dengar'.
2. Artinya, ada orang yang menuliskan apa yang dia dengar.
3. Lalu ke isi dari kotbah itu. Apa yang diajarkan Sang Buddha? Jangan percaya begitu saja. Stop Positif Thinking. Juga jangan negatif thinking. Berpikirlah yang benar. Bahkan kepada 3 Pitaka itu sendiri.
4. 3 Pitaka tidak menuntut Iman anda untuk mempercayainya, tetapi memerlukan pikiran.
5. Bila anda memahami 3 Pitaka dengan iman, maka anda mengangkangi kotbah Sidharta Gautama tentang 'ehipasiko' ini.
==================================
Apanya Yang Palsu?
Yah sudah jelas kitabnya. Apalagi bila dikaitkan dengan Tuhan. Tidakkah anda bisa menangkap apa yang ingin saya sampaikan kepada anda lewat kepalsuan 3 Pitaka?
Adakah kitab yang benar benar asli?
Semua kitab suci apapun yang diedarkan yang ada di dunia ini adalah palsu. Kalau tidak tulisan tangan ulang, maka cetakan pabrik. Teks aslinya dimana? Sudah lonyot lah!
Buku Harry Potter itu juga palsu. Cetakan Gramedia itu, walaupun edisi I. Palsu! Yang versi Inggris juga palsu. Yang asli hanya ada pada JK. Rowling, penulisnya.
Asli itu hanya 1, tidak ada 2.
Jadi bila anda mulai 'marah' bila kitab anda saya katakan palsu. Hati hatilah, anda sendang membentuk sebuah pengkultusan, yang berpotensi menjadi berhala.
=================================
Lalu dalam konteks menjadi seorang Buddhis. Apa yang bisa anda lakukan? Anda Buddhis bila bisa menjalankan dan berpikir dengan cara Buddhis. Salah satunya dengan konsep ehipasiko yang di dunia modern di sains, dilakukan dengan metode ilmiah.
Anda tidak bisa menilai seorang menjadi non Buddhis, bila dia memahami 3 Pitaka berbeda dengan anda. Ehipasiko mengajarkan anda untuk memakai pikiran anda. Meneliti apapun yang anda baca, lihat, dengar dan rasakan, mengolahnya dengan pikiran anda, lalu memutuskan percaya atau tidak percaya.
Dan pikiran saya tentu berbeda dengan anda. Pikiran anda berbeda dengan pikiran Sidharta Gautama.
Anda menjadi Buddhis, bila anda bisa berpikir dengan cara cara Buddhis. Bukan dengan Iman.
Iman yang akan menyebabkan anda mengkultuskan 3 Pitaka. Itu mengapa bila anda baca sejarah dan kisah Zen, maka anda akan menuding dia non Buddhis. Tentu saja bila anda tidak bisa mengerti esensi dasar dari ajaran Buddha.
Bayangkan, master Zen membakar 3 Pitaka dan menyuruh muridnya membacok patung Buddha di saat musim dingin menyengat tulang. Untuk, demi keselamatan mereka sendiri?
Mengapa master Zen menyuruh melakukan itu?
Karena 3 Pitaka dan patung Buddha itu patung palsu!
Hanya dengan pikiran dan pemahaman, serta pelita yang ada di dalam dada anda, yang sering anda sebut sebagai 'jodoh Buddha' kitab-kitab dan patung patung itu menjadi 'asli'. Menjadi Buddha itu sendiri.
====================================
Tinggalkanlah sendok, jadilah lidah yang sesungguhnya.
http://www.traktor.co.cc/2011/06/tri-pitaka-yang-palsu-itu-mulai.html
[at] bro Dragon Hung, undang dong temennya ke forum DC ;D
Quote from: Anestan on 13 June 2011, 06:57:59 PM
[at] bro Dragon Hung, undang dong temennya ke forum DC ;D
Ada kemungkinan para senior akan kalah dalam diskusi ini. Pasti jadi hot topic lagi deh. Hitung2 meramaikan DC =))
penulis sepertinya mengalami ketidak-stabilan mental. penulis mengatakan bahwa Tipitaka adalah palsu dan bukan berasal dari mulut Siddhattha Gotama, tapi pada paragraf berikut ini, ia menyiratkan bahwa Tipitaka berasal dari Gotama.
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 10:37:32 AM
Sidahrta Gautama menyadari itu. Dalam 3 keranjang tulisan tulisan yang terinspirasi dari ajaran ajarannya, seakan akan Sidharta mengetawai kebodohan bathin itu. Dengan sampah-sampah lontar di 3 keranjang bulls**t bulls**tnya, Sidahrta mengajak siapa saja yang mau untuk mendaur ulang sampah sampah dalam 3 keranjang itu supaya bias menjadi pupuk kandang atau pupuk kompos, untuk menumbuhkan pohon pikiran. Untuk mengabaikan tuhan tuhan ciptaan manusia manusia lain.
[at] mbah Indra
Segmen pasar-nya bukan untuk buddhis dan ahli bahasa kale.. :))
Quote from: Anestan on 13 June 2011, 06:57:59 PM
[at] bro Dragon Hung, undang dong temennya ke forum DC ;D
undangan (http://www.traktor.co.cc/2011/05/umat-buddha-umat-terbodoh-di-dunia.html?showComment=1307974761403#c6727680799765298780)
Jimmy says:
13 Juni 2011 21:19
Teman-teman di Dhammacitta.org minta saya ngundang kamu untuk membahas topik ini
. . . . . . undangan telah disampaikan!
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20560.0
di forum ini orangnya lebih rame dan lebih kritis, mirip dengan kamu.
Tipitaka itu 3 keranjang sampah tp memberikan manfaat yang luar biasa bg yg mempraktekan, dr pd cm sebuah kitab sakti yg dibatasi oleh kata "misteri" yg tidak bole diungkap krn kejanggalannya...
Tipitaka jg tidak perlu dipercaya keotentikannya, bahkan buddha sendiri menyatakan jgn percaya atas apa yg di ajarkan, jd untuk apa kita meributkan bahwa tipitaka palsu ? ya ga ? ;D bolak balik aja lembar demi lembar, analisa, kritisi, buktiken... kaga sesuai, skip... lewatkan saja dan anggap lah bagian itu adalah sampah... kembali ke diri sendiri yg menilai...
Quote from: dato' tono on 13 June 2011, 09:23:13 PM
Tipitaka itu 3 keranjang sampah tp memberikan manfaat yang luar biasa bg yg mempraktekan, dr pd cm sebuah kitab sakti yg dibatasi oleh kata "misteri" yg tidak bole diungkap krn kejanggalannya...
Tipitaka jg tidak perlu dipercaya keotentikannya, bahkan buddha sendiri menyatakan jgn percaya atas apa yg di ajarkan, jd untuk apa kita meributkan bahwa tipitaka palsu ? ya ga ? ;D bolak balik aja lembar demi lembar, analisa, kritisi, buktiken... kaga sesuai, skip... lewatkan saja dan anggap lah bagian itu adalah sampah... kembali ke diri sendiri yg menilai...
Saya kutip sebagian sanggahan dari pemilik tulisan (traktor lubis) di forum tetangga sebelah.
QuoteDalam kasus tulisan Tri Pitaka Kitab Palsu. Saya menuliskan dengan pendekatan agama Abrahamik (Islam, kr****n, Jahudi). Mereka adalah pemilik Tuhan. Agama Buddha yakin seyakin yakinnya, bahwa Tuhan Tidak Mungkin Ada!
Dengan demikian, menurut pandangan kaum Abrahamik, agama Buddha itu adalah agama palsu! Agama manusia, mana bisa suci?
Demikian juga Tri Pitaka! Itu kitab palsu. Siapa yang menuliskannya? Sudah pasti bukan Sidharta Gautama, bukan juga Tuhan. Makanya saya istilahkan palsu. Sesuai dengan pandangan kebanyakan pemeluk Abrahamik thd Tri Pitaka.
Sebagai umat Buddha, saya tanya ke anda, apa masalahnya bila Tri Pitaka bukan berasal dari sumber sumber kudus? Bukan dari Tuhan. Bukan seperti Taurat yang mereka klaim diukir langsung oleh Tuhan! Bukan juga seperti Al Quran yang mereka klaim ditulis melalui perantara 'kurir' malaikat Jibril yang membisiki Muhammad? Atau bukan seperti Injil yang terinspirasi oleh Tuhan.
Penilaian akhir ada di perbuatan. Tak ada pengaruhnya ke hukum karma, bila anda mempercayai kitab Tri Pitaka yang berasal dari keranjang yang isinya kumpulan teks-teks Buddhis yang sudah membusuk seperti sampah. Zaman itu tidak ada kertas. Tidak ada internet, kalau ada pasti para anggota Sangha itu akan menuliskannya dalam bentuk PDF. Mungkin namanya bukan lagi Tri Pitaka, bisa saja menjadi Tri Flash Disk
=)) =)) =)) =)) =)) hahahahaha . . . . . i really like it
Tri Flash Disk
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 10:17:07 PM
Saya kutip sebagian sanggahan dari pemilik tulisan (traktor lubis) di forum tetangga sebelah.
=)) =)) =)) =)) =)) hahahahaha . . . . . i really like it Tri Flash Disk
kemana saja anda (anda=penulis artikel) selama ini? keseluruhan Tipitaka itu masuk dalam sekeping CD ROM 700MB, saya takjub melihat bahwa anda masih menggunakan Flash Disk dengan kapasitas 256MB.
Quote from: Indra on 13 June 2011, 10:26:48 PM
kemana saja anda (anda=penulis artikel) selama ini? keseluruhan Tipitaka itu masuk dalam sekeping CD ROM 700MB, saya takjub melihat bahwa anda masih menggunakan Flash Disk dengan kapasitas 256MB.
Flash disk saya kapasitasnya 256 MB ko indra, warisan dari orang tua saya, jadi harap maklum, perlu 3 biji flash disk yang demikian. =))=))=))=))=))
Tuh orangnya udah datang di undang, pake username traktor.
Maaf bos bos semua. Karena tulisan saya sudah jadi pembicaraan hangat disini, terpaksa saya nyemplung untuk memberikan penjelasan.
1. Mengapa saya mengatakan umat Buddha umat Terbodoh di dunia?
Jawab: karena hanya orang yang sudah sadar bodohlah baru terbuka wawasan untuk mau belajar. Buat apa orang yang sudah pintar belajar? Dengan mengakui diri sendiri bodoh. Seperti di Dhammapadda Sidharta Gaotama bolak balik menuding orang 'si bodoh' baru ada kesadaran untuk belajar, supaya pintar alias tidak bodoh lagi.
2. Tujuan Penulisan ke 2 artikel tersebut
Sebagai perbandingan kepada pembaca Blog saya yang bukan hanya berasal dari umat Buddha. Saya memakai cara pandang Abrahamik dalam menilai Tri Pitaka dan keyakinan umat Buddha. Dengan begitu pembaca saya yang bukan Buddhis akan dapat menangkap, apa perbedaan 'keyakinan' dalam Buddha Dharma.
3. Soal Kitab Palsu
Sekali lagi saya tekankan, begitulah cara pandang pemeluk agama Abrahamik terhadap kitab Buddha. karena kitab Buddha adalah asli buatan manusia bukan demit, setan, iblis, nabi atau Tuhan. Tapi tulisan manusia. Bukan Sidharta Gaotama yang tulis. Tapi manusia lain yang mencatat kotbah kotbah beliau.
4. Apakah seorang manusia dinilai dari kitab yang dipahaminya? atau dari cara memahami kitab tersebut?
Tri Pitaka diklaim palsu, yah silahkan saja.... buktinya, Buddhisme mewariskan jutaan peradaban, sementara kitab kitab yang tulisan Tuhan, dari Tuhan dan terinspirasi dari Tuhan itu menghasilkan apa? Kehancuran Peradaban (baca - Buddha Bamiyan Afganistan, Bom Borobudur dll).
5. Ehipasiko
Dengan Kalama Sutta, bila anda memang memahami Buddhisme, segala palsu, asli, dari Tuhan atau dari manusia, apakah masih berarti? Dengan ehipasiko anda diajarkan untuk mempercayai pemikiran anda sendiri. Bukan pemikiran siapa-siapa, pemikiran Sidharta juga tidak. Silahkan uji pemikiran Sidharta.
6. Mohon maaf bila menimbulkan polemik. Dari awal, bukan saya yang share tulisan saya di portal portal Buddhis. tapi saya hanya menulis pemikiran saya di Blog saya.
7. Thanks
[at] traktor,
Welcome! Gih bikin thread perkenalan dulu, biar gak bikin penasaran teman2 di sini, kok traktor yang merek 'lubis' bisa nyasar di forum ini.
Quote from: Indra on 13 June 2011, 10:26:48 PM
kemana saja anda (anda=penulis artikel) selama ini? keseluruhan Tipitaka itu masuk dalam sekeping CD ROM 700MB, saya takjub melihat bahwa anda masih menggunakan Flash Disk dengan kapasitas 256MB.
Maaf bos Indra, saya rasa kalau masalah istilah kita perdebatkan akan seperti kede tuak jadinya.
Soalnya cd 700 MB atau DVD 4,8 GB semua juga bakal tidak cukup untuk menampung Tri Pitaka. Mengapa begitu? karena tergantung yang mau save di media itu kan, pakai resolusi berapa? apalagi kalau semuanya bukan dibuat dalam bentuk teks, tapi dengan file gambar dengan resolusi layak cetak 1200 px per inch.
jadi Flash Disk hanya istilah. Anda tentu paham esensi yang saya maksud.
Quote from: traktor on 13 June 2011, 10:34:34 PM
1. Mengapa saya mengatakan umat Buddha umat Terbodoh di dunia?
Jawab: karena hanya orang yang sudah sadar bodohlah baru terbuka wawasan untuk mau belajar. Buat apa orang yang sudah pintar belajar? Dengan mengakui diri sendiri bodoh. Seperti di Dhammapadda Sidharta Gaotama bolak balik menuding orang 'si bodoh' baru ada kesadaran untuk belajar, supaya pintar alias tidak bodoh lagi.
Dhammapada tidak termasuk bagian dari yg palsu?
Quote
2. Tujuan Penulisan ke 2 artikel tersebut
Sebagai perbandingan kepada pembaca Blog saya yang bukan hanya berasal dari umat Buddha. Saya memakai cara pandang Abrahamik dalam menilai Tri Pitaka dan keyakinan umat Buddha. Dengan begitu pembaca saya yang bukan Buddhis akan dapat menangkap, apa perbedaan 'keyakinan' dalam Buddha Dharma.
saya pribadi tidak mempertanyakan tujuan anda menulis ini.
Quote
3. Soal Kitab Palsu
Sekali lagi saya tekankan, begitulah cara pandang pemeluk agama Abrahamik terhadap kitab Buddha. karena kitab Buddha adalah asli buatan manusia bukan demit, setan, iblis, nabi atau Tuhan. Tapi tulisan manusia. Bukan Sidharta Gaotama yang tulis. Tapi manusia lain yang mencatat kotbah kotbah beliau.
menurut anda kitab agama apakah yg bukan tulisan manusia?
Quote
4. Apakah seorang manusia dinilai dari kitab yang dipahaminya? atau dari cara memahami kitab tersebut?
Tri Pitaka diklaim palsu, yah silahkan saja.... buktinya, Buddhisme mewariskan jutaan peradaban, sementara kitab kitab yang tulisan Tuhan, dari Tuhan dan terinspirasi dari Tuhan itu menghasilkan apa? Kehancuran Peradaban (baca - Buddha Bamiyan Afganistan, Bom Borobudur dll).
kitab apakah yg ditulis oleh tuhan?
Quote
5. Ehipasiko
Dengan Kalama Sutta, bila anda memang memahami Buddhisme, segala palsu, asli, dari Tuhan atau dari manusia, apakah masih berarti? Dengan ehipasiko anda diajarkan untuk mempercayai pemikiran anda sendiri. Bukan pemikiran siapa-siapa, pemikiran Sidharta juga tidak. Silahkan uji pemikiran Sidharta.
jadi kalama sutta juga tidak termasuk palsu ya? anda mengatakan bahwa umat Buddha itu bodoh karena percaya pada kitab palsu, jadi bagaimana anda menilai diri anda sendiri karena percaya pada kalama sutta?
Quote
6. Mohon maaf bila menimbulkan polemik. Dari awal, bukan saya yang share tulisan saya di portal portal Buddhis. tapi saya hanya menulis pemikiran saya di Blog saya.
7. Thanks
saya belum pernah ketemu dengan umat Buddha yg mengklaim bahwa Tipitaka adalah kitab asli yg berasal langsung dari Sang Buddha. bagi yg mengetahui sejarah, sudah diterima bahwa Tipitaka adalah karya dari para siswa Arahat, frasa "demikianlah yg kudengar" pada awal sutta sudah menunjukkan hal ini. jadi tudingan bahwa Tipitaka adalah kitab palsu tidak relevan di sini.
jika anda punya waktu membaca2 thread di forum ini, anda akan melihat bahwa kami menghabiskan banyak waktu untuk mengkritisi kitab palsu ini. bagi kami kitab adalah kitab dan kitab tidak mungkin suci.
ya memang betul kitab tipitaka/tripitaka bukan di tulis asli oleh sidharta goutama , seperti kitab lainnya bukan di tulis oleh tuhan , allah dll, tetapi di tulis manusia. jadi kalau memang bro traktor bilang "kitab itu palsu bukan di tulis oleh sang buddha" itu tidak salah. dan ada di tulis dalam sutta (tapi saya lupa ) jika menulis sutta harus di awali "inilah yang saya dengar" yang menandakan orang tersebut menuliskan perkataan yang di ucapkan oleh sang buddha
Quote from: traktor on 13 June 2011, 10:41:54 PM
Maaf bos Indra, saya rasa kalau masalah istilah kita perdebatkan akan seperti kede tuak jadinya.
Soalnya cd 700 MB atau DVD 4,8 GB semua juga bakal tidak cukup untuk menampung Tri Pitaka. Mengapa begitu? karena tergantung yang mau save di media itu kan, pakai resolusi berapa? apalagi kalau semuanya bukan dibuat dalam bentuk teks, tapi dengan file gambar dengan resolusi layak cetak 1200 px per inch.
jadi Flash Disk hanya istilah. Anda tentu paham esensi yang saya maksud.
penggunaan kata adalah penting dalam berkomunikasi, bagaimana anda bisa meyakinkan pembaca anda jika anda tidak mampu menyampaikan dengan bahasa yg benar?
silakan download CD Tipitaka dalam berbagai bahasa/aksara dalam 1 CD di www.tipitaka.org, bagaimana menurut anda?
Quote from: Indra on 13 June 2011, 11:00:25 PM
penggunaan kata adalah penting dalam berkomunikasi, bagaimana anda bisa meyakinkan pembaca anda jika anda tidak mampu menyampaikan dengan bahasa yg benar?
silakan download CD Tipitaka dalam berbagai bahasa/aksara dalam 1 CD di www.tipitaka.org, bagaimana menurut anda?
Yah kalau anda berkeras ke hal begitu. Kembali saya katakan, saya ingin Tri Pitaka yang merupakan hasil scan dalam bentul file image dengan resolusi tertinggi.
CD yang anda tawarkan dalam bentuk teks. Bukan itu yang saya cari.
Quote from: traktor on 13 June 2011, 11:06:44 PM
Yah kalau anda berkeras ke hal begitu. Kembali saya katakan, saya ingin Tri Pitaka yang merupakan hasil scan dalam bentul file image dengan resolusi tertinggi.
CD yang anda tawarkan dalam bentuk teks. Bukan itu yang saya cari.
anda tidak menyebutkan resosuli setinggi apa? dan flashdisk sekarang berkapasitas 32GB, anda butuh 3 buah untuk Tipitaka? anda yakin itu cukup untuk memuaskan anda? sudahkan anda berehipasiko dengan link yg saya berikan?
lagipula kalau kembali pada tulisan anda berikut ini:
Quote
Penilaian akhir ada di perbuatan. Tak ada pengaruhnya ke hukum karma, bila anda mempercayai kitab Tri Pitaka yang berasal dari keranjang yang isinya kumpulan teks-teks Buddhis yang sudah membusuk seperti sampah. Zaman itu tidak ada kertas. Tidak ada internet, kalau ada pasti para anggota Sangha itu akan menuliskannya dalam bentuk PDF. Mungkin namanya bukan lagi Tri Pitaka, bisa saja menjadi Tri Flash Disk
pada tulisan anda di atas, anda menyebutkan dalam format PDF, silakan anda berkelit.
Quote from: Indra on 13 June 2011, 10:54:20 PM
Dhammapada tidak termasuk bagian dari yg palsu?
saya pribadi tidak mempertanyakan tujuan anda menulis ini.
menurut anda kitab agama apakah yg bukan tulisan manusia?
kitab apakah yg ditulis oleh tuhan?
jadi kalama sutta juga tidak termasuk palsu ya? anda mengatakan bahwa umat Buddha itu bodoh karena percaya pada kitab palsu, jadi bagaimana anda menilai diri anda sendiri karena percaya pada kalama sutta?
saya belum pernah ketemu dengan umat Buddha yg mengklaim bahwa Tipitaka adalah kitab asli yg berasal langsung dari Sang Buddha. bagi yg mengetahui sejarah, sudah diterima bahwa Tipitaka adalah karya dari para siswa Arahat, frasa "demikianlah yg kudengar" pada awal sutta sudah menunjukkan hal ini. jadi tudingan bahwa Tipitaka adalah kitab palsu tidak relevan di sini.
jika anda punya waktu membaca2 thread di forum ini, anda akan melihat bahwa kami menghabiskan banyak waktu untuk mengkritisi kitab palsu ini. bagi kami kitab adalah kitab dan kitab tidak mungkin suci.
1. Palsu atau asli tidak masalah. Yang penting ke pemahaman. Itu tujuan penulisan saya
2. Saya beritahukan tujuan penulisan saya bukan buat anda tapi buat DragonHung... maaf salah sambung
2. Tidak ada kitab yang asli alias tulisan Tuhan. Itu yang saya tekankan.
3. kalama Sutta juga palsu, yang asli sudah bonyok. Siapapun yang menulis Kalama Sutta itu tidak bisa diketahui dengan pasti.
4. Bagi anda tidak relevan. Bagi pemeluk agama Abrahamik sangat relevan. Kemudian anda menulis 'disini' aslinya tulisan saya tidak disini, tapi disana, di blog saya. Yang pembacanya adalah kebanyakan pemeluk agama Abrahamik. Tentang keaslian Tri Pitaka sangat penting bagi mereka. Itu yang saya jelaskan ke mereka, bahwa Tri Pitaka palsu. Bukan dari Tuhan. Dan saya tidak peduli mau asli atau palsu. Itu hanya embel embel. Bukan esensi sebenarnya.
5. Setuju, saya juga suka sekali membahas dan membaca kitab palsu Tri Pitaka ini. No problem. Sebenarnya tulisan saya tentang kitab palsu itu tidak layak masuk ke fortal suci seperti di sini. Tapi ada pihak yang copas tulisan saya ke sini tanpa permisi.
Quote from: Indra on 13 June 2011, 11:13:09 PM
anda tidak menyebutkan resosuli setinggi apa? dan flashdisk sekarang berkapasitas 32GB, anda butuh 3 buah untuk Tipitaka? anda yakin itu cukup untuk memuaskan anda? sudahkan anda berehipasiko dengan link yg saya berikan?
karena resolusi sendiri tidak abadi. Saya ingin yang terbesar/tertinggi. Terbesar/tertinggi hari ini, apa sama juga besok?
Quote from: traktor on 13 June 2011, 11:15:30 PM
karena resolusi sendiri tidak abadi. Saya ingin yang terbesar/tertinggi. Terbesar/tertinggi hari ini, apa sama juga besok?
resolusi ini adalah klausul tambahan yg dari awal PDF. kalau anda belajar sejarah komputasi, jaman dulu sebuah floppy disk cuma berkapasitas 360K, dan itu cukup untuk menyimpan data pada masa itu, yg terbesar yg anda inginkan besok juga akan tersedia media penyimpannya. ada para ahli yg akan mengurusnya untuk kita, anda tidak perlu khawatir soal itu.
Quote from: Indra on 13 June 2011, 11:19:42 PM
resolusi ini adalah klausul tambahan yg dari awal PDF. kalau anda belajar sejarah komputasi, jaman dulu sebuah floppy disk cuma berkapasitas 360K, dan itu cukup untuk menyimpan data pada masa itu, yg terbesar yg anda inginkan besok juga akan tersedia media penyimpannya. ada para ahli yg akan mengurusnya untuk kita, anda tidak perlu khawatir soal itu.
Nah kalau anda mendalami Buddhisme, Lontar, kertas, flash disk, CD, DVD, HD semua adalah media. Yang penting isi.
Sama seperti palsu atau asli, itu hanya predikat. Hanya kata sifat. Yang lebih penting bagi saya adlaah isi.
Quote from: wang ai lie on 13 June 2011, 10:56:32 PM
ya memang betul kitab tipitaka/tripitaka bukan di tulis asli oleh sidharta goutama , seperti kitab lainnya bukan di tulis oleh tuhan , allah dll, tetapi di tulis manusia. jadi kalau memang bro traktor bilang "kitab itu palsu bukan di tulis oleh sang buddha" itu tidak salah. dan ada di tulis dalam sutta (tapi saya lupa ) jika menulis sutta harus di awali "inilah yang saya dengar" yang menandakan orang tersebut menuliskan perkataan yang di ucapkan oleh sang buddha
Betul.... saya kira adalah penghinaan yang sebenarnya bisa dibilang Tri Pitaka bukan hasil pemikiran Sidharta Gautama. Adalah penghinaan bila dikatakan Tri Pitaka buatan Tuhan. Itu meragukan buah pikiran Sidharta Gautama.
Sama seperti saya kira, adalah penghinaan juga bila dikatakan Sidharta Gautama mencapai Buddha bukan atas usaha sendiri, melainkan karena dipilih Tuhan seperti Nabi.
Jadi, seharusnya umat Buddha bangga bahwa kita suci agama mereka, Guru Agung mereka Sihdarta Gautama adalah manusia yang benar banar mencapai Buddha atas usaha sendiri bukan karena faktor kebetulan sebagai yang 'terpilih'. Gitu juga dengan Tri Pitaka yang merupakan karya tertinggi yang bisa dihasilkan manusia mengenai pemikiran dan moral.
Quote from: traktor on 13 June 2011, 11:24:47 PM
Nah kalau anda mendalami Buddhisme, Lontar, kertas, flash disk, CD, DVD, HD semua adalah media. Yang penting isi.
Sama seperti palsu atau asli, itu hanya predikat. Hanya kata sifat. Yang lebih penting bagi saya adlaah isi.
benar sekali, ketika kami membicarakan Tipitaka, tidak seperti anda, kami bukan membahas keranjangnya, melainkan isinya. tapi saya sebenarnya menunggu jawaban anda atas reply #48 saya di atas, anda malah mengalihkan topik ke hal yg tidak penting ini.
tapi tidak ada yg sia2, minimal saya dan teman2 di sini sudah dapat mempelajari bagaimana anda dan sejauh apa pengetahuan anda sehubungan dengan topik yg anda kemukakan. silakan lanjut.
Quote from: Indra on 13 June 2011, 11:29:41 PM
benar sekali, ketika kami membicarakan Tipitaka, tidak seperti anda, kami bukan membahas keranjangnya, melainkan isinya. tapi saya sebenarnya menunggu jawaban anda atas reply #48 saya di atas, anda malah mengalihkan topik ke hal yg tidak penting ini.
tapi tidak ada yg sia2, minimal saya dan teman2 di sini sudah dapat mempelajari bagaimana anda dan sejauh apa pengetahuan anda sehubungan dengan topik yg anda kemukakan. silakan lanjut.
Kan sudah saya katakan, tulisan saya sebenarnya bukan untuk konsumsi member di sini, tapi Dragon Hung yang share disini. Tulisan saya buat pemeluk agama Abrahamik yang selalu melakukan misionaris untuk saya.
Metode saya menelaah kitab dengan anda tentu saja beda. Tiap manusia punya pemahaman sendiri sendiri atas kitab yang dibacanya.
Saran: bacalah dengan metode psikologi terbalik.
Quote from: traktor on 13 June 2011, 11:41:45 PM
Kan sudah saya katakan, tulisan saya sebenarnya bukan untuk konsumsi member di sini, tapi Dragon Hung yang share disini. Tulisan saya buat pemeluk agama Abrahamik yang selalu melakukan misionaris untuk saya.
Metode saya menelaah kitab dengan anda tentu saja beda. Tiap manusia punya pemahaman sendiri sendiri atas kitab yang dibacanya.
Saran: bacalah dengan metode psikologi terbalik.
apakah yang di maksud memberikan yang mereka(kepercayaan sebelah) inginkan dan menjatuhkan apa yang mereka pikirkan?
Quote from: traktor on 13 June 2011, 11:41:45 PM
Kan sudah saya katakan, tulisan saya sebenarnya bukan untuk konsumsi member di sini, tapi Dragon Hung yang share disini. Tulisan saya buat pemeluk agama Abrahamik yang selalu melakukan misionaris untuk saya.
Metode saya menelaah kitab dengan anda tentu saja beda. Tiap manusia punya pemahaman sendiri sendiri atas kitab yang dibacanya.
Saran: bacalah dengan metode psikologi terbalik.
artinya tulisan si om itu memang ngak ada manfaatnya yah di sini? ;D
berarti om hung itu orang yang iseng dong? :P
sebenernya kalo om lubis itu bener-bener mau belajar ajaran buddha, mestinya belajar juga untuk memberi manfaat bagi semua mahkluk, bukan hanya sebagian saja ;D. karena itu adalah jalan yang ekstrim, hanya akan berputar-putar dalam alam kehidupan ini aja dan akan tetap jauh dari nibbana ;D.
Quote from: traktor on 13 June 2011, 11:41:45 PM
Kan sudah saya katakan, tulisan saya sebenarnya bukan untuk konsumsi member di sini, tapi Dragon Hung yang share disini. Tulisan saya buat pemeluk agama Abrahamik yang selalu melakukan misionaris untuk saya.
Metode saya menelaah kitab dengan anda tentu saja beda. Tiap manusia punya pemahaman sendiri sendiri atas kitab yang dibacanya.
Saran: bacalah dengan metode psikologi terbalik.
memang bukan anda yg memposting tulisan di atas, tapi tulisan itu adalah tulisan anda, kecuali anda menyangkalnya. dan anda bergabung ke sini, bukankah dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tulisan ini spt yg anda katakan sendiri?
metode dan pemahaman kita memang beda, tapi saya kan gak bilang "sama"?
Iya saya iseng posting ingin melihat ada gak yg ngamuk2 kebakaran jenggot seperti di forum sebelah.
Meminjam istilah si traktor, masih banyak gak orang2 di sini yang bertipe 'sendok'?
Hanya bisa menyendok dhamma, tetapi tidak bisa 'menikmati' dhamma.
Quote from: wang ai lie on 13 June 2011, 11:44:37 PM
apakah yang di maksud memberikan yang mereka(kepercayaan sebelah) inginkan dan menjatuhkan apa yang mereka pikirkan?
Saya kira yang saya lakukan bukan menjatuhkan.
Tetapi lebih kepada penegasan yang saya lakukan, bahwa sebagai Buddhis saya tidak peduli dengan klaim mereka bahwa agama mereka, kitab mereka lebih suci. Itukan klaim sepihak. Anda bisa baca tulisan saya tentang Abrahamik di tab Abrahamik. Tentang kesuperioran Israel dll.
Saya tidak peduli pada semua itu. Mereka bilang Tri Pitaka palsu, saya jawab emang...! Kalau saya jawab bukan, asli dsb dsb.... jadinya debat kusir. Yah kalau dalam hal menetapkan kitab asli harus tulisan dari atau bersumber dari Tuhan. yah jelas Tri Pitaka palsu. Emang kenapa kalau bukan tulisan Tuhan? Saya (dalam hati) juga tak percaya Tuhan bisa nulis kok.... hehehehehe
Lalu mereka merasa lebih suci, misalnya dengan klaim, bahwa nabi mereka adalah manusia pilihan Tuhan. Nah, saya jelaskan... memang Sidharta Gautama bukan suruhan siapa siapa. Sidharta Gautama pribadi yang independen. Tuhan tak bisa menyuruh Sidharta.
Lalu emangnya kenapa kalau bukan dari Tuhan?
Emangnya kenapa kalau kepercayaan turun dari pohon kelapa? Bukan turun dari Tuhan seperti agama mereka?
Saya lebih percaya ke perbuatan nyata. Pemahaman. Kekuatan pikiran. Ini logis sekali. Dogma apapun tidak mempan bagi Buddhis yang sudah memahami ini. Saya juga menulis tentang kr****nisasi pada saya, judulnya Jadilah Pemberani, Jangan Takut Neraka....
Nah, saat baca judulnya orang pasti tersentak, ini ajaran sesat.
Tapi yang saya ceritakan adalah, bahwa sebagai Buddhis saya tidak takut pada ancaman neraka yang diuatarakan kr****n dalam hal ingin menginjili saya dengan menakut-nakuti. Bahwa hanya lewat Dia bisa masuk surga.
Saya malaha menjelaskan, bahwa surga itu hanya ganti alam kehidupan dalam Buddhis. Surga itu hanya alam dewa, alam kesenangan duniawi. Tujuan Buddhis bukan ke sana, tetapi ke Nibbana yang saya artikan kepada mereka sebagai kekosongan. Asalnya dari pemahaman saya atas kata Nirwana, Nir = kosong. Saya tekankan juga, Nibbana bukan surga.
Jadi dalam hal penulisan sebuah tulisan. Bila anda memahami sastra, ada yang disebut dengan istilah psikologi terbalik. master Zen sangat baik dalam menerapkan hal ini. Saya tentu tidak sejajar dengan Zen. Mungkin bisa lah bila dikatakan, saya mengikuti metode Putu Wijaya. Menebarkan ide dengan mengetawai diri sendiri.
Wah.... sorry udah ngomel sendiri... hehehehehe
Quote from: Indra on 13 June 2011, 11:57:12 PM
memang bukan anda yg memposting tulisan di atas, tapi tulisan itu adalah tulisan anda, kecuali anda menyangkalnya. dan anda bergabung ke sini, bukankah dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tulisan ini spt yg anda katakan sendiri?
metode dan pemahaman kita memang beda, tapi saya kan gak bilang "sama"?
Sudah dijawab Dragon Hung.
Quote from: DragonHung on 14 June 2011, 12:01:01 AM
Iya saya iseng posting ingin melihat ada gak yg ngamuk2 kebakaran jenggot seperti di forum sebelah.
Meminjam istilah si traktor, masih banyak gak orang2 di sini yang bertipe 'sendok'?
Hanya bisa menyendok dhamma, tetapi tidak bisa 'menikmati' dhamma.
ditunggu hasil surveinya yah om hung ;D.
supaya kembali ke topik, saya ulangi lagi, mohon tanggapannya
Quote from: Indra on 13 June 2011, 10:54:20 PM
Quote from: traktor on 13 June 2011, 10:34:34 PM
1. Mengapa saya mengatakan umat Buddha umat Terbodoh di dunia?
Jawab: karena hanya orang yang sudah sadar bodohlah baru terbuka wawasan untuk mau belajar. Buat apa orang yang sudah pintar belajar? Dengan mengakui diri sendiri bodoh. Seperti di Dhammapadda Sidharta Gaotama bolak balik menuding orang 'si bodoh' baru ada kesadaran untuk belajar, supaya pintar alias tidak bodoh lagi.
Dhammapada tidak termasuk bagian dari yg palsu?
Quote
2. Tujuan Penulisan ke 2 artikel tersebut
Sebagai perbandingan kepada pembaca Blog saya yang bukan hanya berasal dari umat Buddha. Saya memakai cara pandang Abrahamik dalam menilai Tri Pitaka dan keyakinan umat Buddha. Dengan begitu pembaca saya yang bukan Buddhis akan dapat menangkap, apa perbedaan 'keyakinan' dalam Buddha Dharma.
saya pribadi tidak mempertanyakan tujuan anda menulis ini.
Quote
3. Soal Kitab Palsu
Sekali lagi saya tekankan, begitulah cara pandang pemeluk agama Abrahamik terhadap kitab Buddha. karena kitab Buddha adalah asli buatan manusia bukan demit, setan, iblis, nabi atau Tuhan. Tapi tulisan manusia. Bukan Sidharta Gaotama yang tulis. Tapi manusia lain yang mencatat kotbah kotbah beliau tersebut?
menurut anda kitab agama apakah yg bukan tulisan manusia?
Quote
Tri Pitaka diklaim palsu, yah silahkan saja.... buktinya, Buddhisme mewariskan jutaan peradaban, sementara kitab kitab yang tulisan Tuhan, dari Tuhan dan terinspirasi dari Tuhan itu menghasilkan apa? Kehancuran Peradaban (baca - Buddha Bamiyan Afganistan, Bom Borobudur dll).
kitab apakah yg ditulis oleh tuhan?
Quote
5. Ehipasiko
Dengan Kalama Sutta, bila anda memang memahami Buddhisme, segala palsu, asli, dari Tuhan atau dari manusia, apakah masih berarti? Dengan ehipasiko anda diajarkan untuk mempercayai pemikiran anda sendiri. Bukan pemikiran siapa-siapa, pemikiran Sidharta juga tidak. Silahkan uji pemikiran Sidharta.
jadi kalama sutta juga tidak termasuk palsu ya? anda mengatakan bahwa umat Buddha itu bodoh karena percaya pada kitab palsu, jadi bagaimana anda menilai diri anda sendiri karena percaya pada kalama sutta?
Quote
6. Mohon maaf bila menimbulkan polemik. Dari awal, bukan saya yang share tulisan saya di portal portal Buddhis. tapi saya hanya menulis pemikiran saya di Blog saya.
7. Thanks
saya belum pernah ketemu dengan umat Buddha yg mengklaim bahwa Tipitaka adalah kitab asli yg berasal langsung dari Sang Buddha. bagi yg mengetahui sejarah, sudah diterima bahwa Tipitaka adalah karya dari para siswa Arahat, frasa "demikianlah yg kudengar" pada awal sutta sudah menunjukkan hal ini. jadi tudingan bahwa Tipitaka adalah kitab palsu tidak relevan di sini.
jika anda punya waktu membaca2 thread di forum ini, anda akan melihat bahwa kami menghabiskan banyak waktu untuk mengkritisi kitab palsu ini. bagi kami kitab adalah kitab dan kitab tidak mungkin suci.
Quote from: traktor on 14 June 2011, 12:04:50 AM
Wah.... sorry udah ngomel sendiri... hehehehehe
nah itu yang saya maksud ;D, kita belajar agama buddha itu untuk menjauhkan diri dari sisi ekstrim ;D.
kalo ngak yah bisa gitu om ;D, menyeret kita kembali ke samsara ;D.
Quote from: DragonHung on 14 June 2011, 12:01:01 AM
Iya saya iseng posting ingin melihat ada gak yg ngamuk2 kebakaran jenggot seperti di forum sebelah.
Meminjam istilah si traktor, masih banyak gak orang2 di sini yang bertipe 'sendok'?
Hanya bisa menyendok dhamma, tetapi tidak bisa 'menikmati' dhamma.
Kalau boleh saya menjabarkan:
Sebenarnya kondisi di Indonesia ini. Bukan hanya di pemeluk agama Abrahamik, dilakangan Buddhis sendiri itu banyak PENGAMAT YANG GAGAL, LALU BERALIH PROFESI MENJADI KRITIKUS MERANGKAP PSIKIATER.
Ngerti kan maksud saya?
Alih-alih membahas apa isi yang disampaikan. Tapi malah ribut membahas, mengapa saya menuliskan Tri Flash Disk, bukan Tri CD?
Sebenarnya, dalam menyebut suatu hal, banyak sekali gaya bahasa. Bahasa Biologi dan Fisika yang masih dalam satu lingkup yaitu sains saja, bisa beda. Yah, karena yang menulis artikel saya, yang menulis saya, saya pilih istilah 3 Flash Disk emangnya kenapa?
Sama dengan para murid Sidharta dulu yang menamakan 3 kelompok kitab itu menjadi Tri Keranjang alias Pitaka. Yah terserah mereka dong. Memang dalam bentuk 3 keranjang.
------------------------------------------
Bukankah itu tidak bermanfaat sama sekali? Gagal mengamati apa isi yang ingin disampaikan, maka menjadi kritikus. Mengkritik hal-hal yang tidak menjadi pokok pikiran tulisan. Menjadi psikiater dengan membayangkan, ini yang nulis pasti kaya gini deh orangnya..... pasti gak ngerti sejarah komputer deh.... dll dll.....
Kalau saya tulis Tri CD.... nanti ditanya lagi,
KOLOR SIAPA SAJA SAMPE 3?
Susah kan? qiqiqiqiqiqiqiqi
terima kasih atas masukannya bro
Quote from: Indra on 14 June 2011, 12:11:07 AM
supaya kembali ke topik, saya ulangi lagi, mohon tanggapannya
Dhammapada tidak termasuk bagian dari yg palsu?
saya pribadi tidak mempertanyakan tujuan anda menulis ini.
menurut anda kitab agama apakah yg bukan tulisan manusia?
kitab apakah yg ditulis oleh tuhan?
jadi kalama sutta juga tidak termasuk palsu ya? anda mengatakan bahwa umat Buddha itu bodoh karena percaya pada kitab palsu, jadi bagaimana anda menilai diri anda sendiri karena percaya pada kalama sutta?
saya belum pernah ketemu dengan umat Buddha yg mengklaim bahwa Tipitaka adalah kitab asli yg berasal langsung dari Sang Buddha. bagi yg mengetahui sejarah, sudah diterima bahwa Tipitaka adalah karya dari para siswa Arahat, frasa "demikianlah yg kudengar" pada awal sutta sudah menunjukkan hal ini. jadi tudingan bahwa Tipitaka adalah kitab palsu tidak relevan di sini.
jika anda punya waktu membaca2 thread di forum ini, anda akan melihat bahwa kami menghabiskan banyak waktu untuk mengkritisi kitab palsu ini. bagi kami kitab adalah kitab dan kitab tidak mungkin suci.
Maaf anda bukan membahas isi dari tulisan, tapi ke hal hal lain yang menurut saya sebagai penulis tidak berhubungan sama sekali.
buktinya disini:
jika anda punya waktu membaca2 thread di forum ini, anda akan melihat bahwa kami menghabiskan banyak waktu untuk mengkritisi kitab palsu ini. bagi kami kitab adalah kitab dan kitab tidak mungkin suci.
Anda tahukan saya baru masuk ke sini. bagaimana bisa saya langsung membaca baca thread disini sekaligus membalas anda?
kemudian, saya tidak melihat ada hubungan thread disini dengan saya sewaktu menulis tulisan saya yang dicopas disini. Karna saya tidak melakukan referensi ke situs ini sewaktu menuliskannya.
Quote from: traktor on 14 June 2011, 12:11:37 AM
Kalau boleh saya menjabarkan:
Sebenarnya kondisi di Indonesia ini. Bukan hanya di pemeluk agama Abrahamik, dilakangan Buddhis sendiri itu banyak PENGAMAT YANG GAGAL, LALU BERALIH PROFESI MENJADI KRITIKUS MERANGKAP PSIKIATER.
Ngerti kan maksud saya?
Alih-alih membahas apa isi yang disampaikan. Tapi malah ribut membahas, mengapa saya menuliskan Tri Flash Disk, bukan Tri CD?
saya merasa perlu mengenali lawan diskusi saya, setidaknya dari Tri Flash Disk itu saya sudah cukup mengenal anda, dan setelah saya mengetahui apa yg saya inginkan, saya ingin kembali ke topik, tapi anda malah berlari dengan membawa resolusi
Quote
Sebenarnya, dalam menyebut suatu hal, banyak sekali gaya bahasa. Bahasa Biologi dan Fisika yang masih dalam satu lingkup yaitu sains saja, bisa beda. Yah, karena yang menulis artikel saya, yang menulis saya, saya pilih istilah 3 Flash Disk emangnya kenapa?
tentu saja tidak kenapa2, itu hak anda, tapi apakah anda dapat mempertahankan apa yg anda tuliskan atau tidak, pakah itu tidak penting bagi anda sebagai blogger?
Quote
Sama dengan para murid Sidharta dulu yang menamakan 3 kelompok kitab itu menjadi Tri Keranjang alias Pitaka. Yah terserah mereka dong. Memang dalam bentuk 3 keranjang.
seingat saya, hanya anda yg mempermasalahkan tiga keranjang, kami belum pernah mempermasalahkan hal ini di sini.
------------------------------------------
Quote
Bukankah itu tidak bermanfaat sama sekali? Gagal mengamati apa isi yang ingin disampaikan, maka menjadi kritikus. Mengkritik hal-hal yang tidak menjadi pokok pikiran tulisan. Menjadi psikiater dengan membayangkan, ini yang nulis pasti kaya gini deh orangnya..... pasti gak ngerti sejarah komputer deh.... dll dll.....
Kalau saya tulis Tri CD.... nanti ditanya lagi, KOLOR SIAPA SAJA SAMPE 3?
Susah kan? qiqiqiqiqiqiqiqi
sebaiknya kita kembali ke topik saja
Quote from: traktor on 14 June 2011, 12:14:57 AM
Maaf anda bukan membahas isi dari tulisan, tapi ke hal hal lain yang menurut saya sebagai penulis tidak berhubungan sama sekali.
buktinya disini:
jika anda punya waktu membaca2 thread di forum ini, anda akan melihat bahwa kami menghabiskan banyak waktu untuk mengkritisi kitab palsu ini. bagi kami kitab adalah kitab dan kitab tidak mungkin suci.
Anda tahukan saya baru masuk ke sini. bagaimana bisa saya langsung membaca baca thread disini sekaligus membalas anda?
kemudian, saya tidak melihat ada hubungan thread disini dengan saya sewaktu menulis tulisan saya yang dicopas disini. Karna saya tidak melakukan referensi ke situs ini sewaktu menuliskannya.
itu adalah paragraf terakhir dari reply saya yg berisi komentar, tapi cobalah baca dari awal, dan tanggapi satu per satu. jangan cuma baca akhirnya saja. bagian akhir ini memang tidak membutuhkan tanggapan anda, melainkan hanya sekedar ajakan.
dan saya tidak tahu apakah anda sudah atau belum membaca thread2 di sini, banyak member yg sudah membaca sebelum memutuskan untuk register. tidak ada cara untuk mendeteksi hal ini
Quote from: bawel on 14 June 2011, 12:11:19 AM
nah itu yang saya maksud ;D, kita belajar agama buddha itu untuk menjauhkan diri dari sisi ekstrim ;D.
kalo ngak yah bisa gitu om ;D, menyeret kita kembali ke samsara ;D.
kita belajar agama buddha itu untuk menjauhkan diri dari sisi ekstrim
Ajaran Buddha justru menurut saya, sangat ekstrim. Misalnya pada pernyataan tidak ada roh, tidak ada Tuhan, tidak ada juru selamat. Ini sangat ekstrim bagi kebanyakan pemeluk agama lain. Bahkan di kalangan Buddhis sendiri banyak yang menggap hal ini ekstrim.
Contohnya, saya sering ketemu pemeluk Buddha atau yang mengaku pemeluk Buddha, bahwa ketika saya katakan Tuhan tidak ada... eh, dia bilang... Tuhan ada lah.... hanya di agama Buddha dituliskan lain. Misalnya Shangyang Adi Buddha itukan sama saja dengan Tuhan.
Nah..... Buddhisme itu ekstrim, bagi kebanyakan orang. Tapi bagi Buddhis tidak.
Begitu juga dengan agama lain, misalnya kr****n. Perjamuan Kudus itu, roti sebagai daging , Anggur sebagai Darah , apakah ini tidak ekstrim? Inikan simbol Kanibalisme?
Quote from: Indra on 14 June 2011, 12:20:10 AM
itu adalah paragraf terakhir dari reply saya yg berisi komentar, tapi cobalah baca dari awal, dan tanggapi satu per satu. jangan cuma baca akhirnya saja. bagian akhir ini memang tidak membutuhkan tanggapan anda, melainkan hanya sekedar ajakan.
dan saya tidak tahu apakah anda sudah atau belum membaca thread2 di sini, banyak member yg sudah membaca sebelum memutuskan untuk register. tidak ada cara untuk mendeteksi hal ini
Bila anda ingin jawaban seperti yang anda mau, ngapain bertanya?
Quote from: traktor on 14 June 2011, 12:21:09 AM
kita belajar agama buddha itu untuk menjauhkan diri dari sisi ekstrim
Ajaran Buddha justru menurut saya, sangat ekstrim. Misalnya pada pernyataan tidak ada roh, tidak ada Tuhan, tidak ada juru selamat. Ini sangat ekstrim bagi kebanyakan pemeluk agama lain. Bahkan di kalangan Buddhis sendiri banyak yang menggap hal ini ekstrim.
IMO, masalah terletak di pemahaman anda, tidak ada roh, tidak ada tuhan, sama sekali bukan sesuatu yg ekstrim, tetapi fakta, kebenaran yg dapat dibuktikan, masalahnya apakah anda mau membuktikan untuk diri anda sendiri atau tidak.
Quote
Contohnya, saya sering ketemu pemeluk Buddha atau yang mengaku pemeluk Buddha, bahwa ketika saya katakan Tuhan tidak ada... eh, dia bilang... Tuhan ada lah.... hanya di agama Buddha dituliskan lain. Misalnya Shangyang Adi Buddha itukan sama saja dengan Tuhan.
Nah..... Buddhisme itu ekstrim, bagi kebanyakan orang. Tapi bagi Buddhis tidak.
pemahaman dan pengalaman masing2 individu berbeda2. pendapat mayoritas tidak selalu benar.
Quote
Begitu juga dengan agama lain, misalnya kr****n. Perjamuan Kudus itu, roti sebagai daging , Anggur sebagai Darah , apakah ini tidak ekstrim? Inikan simbol Kanibalisme?
no comment soal agama lain.
Quote from: traktor on 14 June 2011, 12:24:00 AM
Bila anda ingin jawaban seperti yang anda mau, ngapain bertanya?
sudah saya katakan, bagian terakhir itu adalah komentar saya, bukan pertanyaan. bagian pertanyaan yg membutuhkan jawaban ada di paragraf2 sebelumnya. bacalah lagi pelan2
Quote from: Indra on 14 June 2011, 12:26:27 AM
IMO, masalah terletak di pemahaman anda, tidak ada roh, tidak ada tuhan, sama sekali bukan sesuatu yg ekstrim, tetapi fakta, kebenaran yg dapat dibuktikan, masalahnya apakah anda mau membuktikan untuk diri anda sendiri atau tidak.
pemahaman dan pengalaman masing2 individu berbeda2. pendapat mayoritas tidak selalu benar.
no comment soal agama lain.
ekstrim menurut Abrahamik.
Quote from: Indra on 14 June 2011, 12:27:20 AM
sudah saya katakan, bagian terakhir itu adalah komentar saya, bukan pertanyaan. bagian pertanyaan yg membutuhkan jawaban ada di paragraf2 sebelumnya. bacalah lagi pelan2
Maaf saya tidak mau melayani nafsu anda....
akhirnya saya dapat turut bermudita untuk saudara indra
Quote from: traktor on 14 June 2011, 12:21:09 AM
kita belajar agama buddha itu untuk menjauhkan diri dari sisi ekstrim
Ajaran Buddha justru menurut saya, sangat ekstrim. Misalnya pada pernyataan tidak ada roh, tidak ada Tuhan, tidak ada juru selamat. Ini sangat ekstrim bagi kebanyakan pemeluk agama lain. Bahkan di kalangan Buddhis sendiri banyak yang menggap hal ini ekstrim.
Contohnya, saya sering ketemu pemeluk Buddha atau yang mengaku pemeluk Buddha, bahwa ketika saya katakan Tuhan tidak ada... eh, dia bilang... Tuhan ada lah.... hanya di agama Buddha dituliskan lain. Misalnya Shangyang Adi Buddha itukan sama saja dengan Tuhan.
Nah..... Buddhisme itu ekstrim, bagi kebanyakan orang. Tapi bagi Buddhis tidak.
Begitu juga dengan agama lain, misalnya kr****n. Perjamuan Kudus itu, roti sebagai daging , Anggur sebagai Darah , apakah ini tidak ekstrim? Inikan simbol Kanibalisme?
sebenarnya yang ekstrim adalah pikiran kita sendiri ;D.
karena diliputi oleh nafsu keinginan, maka yang tidak disukai akan terlihat ekstrim dan yang disukai akan terlihat tidak ekstrim ;D.
itu yang namanya kedua sisi ekstrim ;D.
om lubis tidak suka diserang oleh agama tetangga, kemudian pikiran om lubis mulai memikirkan untuk menyerang kembali ;D.
nah itu lah sisi ekstrim ;D.
Quote from: DragonHung on 14 June 2011, 12:01:01 AM
Iya saya iseng posting ingin melihat ada gak yg ngamuk2 kebakaran jenggot seperti di forum sebelah.
Meminjam istilah si traktor, masih banyak gak orang2 di sini yang bertipe 'sendok'?
Hanya bisa menyendok dhamma, tetapi tidak bisa 'menikmati' dhamma.
Tapi, sayangnya ..... pak Traktor-pun pake 'sendok' palsu ;D
apa-pun menurut beliau semua palsu .... dunia ini-pun palsu
demikian wejangan beliau .... om palsu oooopss salah om traktor) ^-^ ......
Quote from: bawel on 14 June 2011, 12:51:50 AM
sebenarnya yang ekstrim adalah pikiran kita sendiri ;D.
karena diliputi oleh nafsu keinginan, maka yang tidak disukai akan terlihat ekstrim dan yang disukai akan terlihat tidak ekstrim ;D.
itu yang namanya kedua sisi ekstrim ;D.
om lubis tidak suka diserang oleh agama tetangga, kemudian pikiran om lubis mulai memikirkan untuk menyerang kembali ;D.
nah itu lah sisi ekstrim ;D.
begitu ya?
Apakah AL De Silva lewat buku super ekstreem nya [Beyond Belief] juga termasuk menyerang kr****n?
Satu kekurangan banyak umat beragama adalah kurang mau mempelajari agama orang lain. Sehingga sangat rentan ketika dengan pemahaman terbalik, sesuatu yang benar dijadikan salah. Kitab palsu pun jadinya salah. Padahal palsu atau asli itu kan hanya sifat.
Mungkin ada baiknya kita membedakan mengeluarkan pendapat secara bebas, dengan menjelek-jelekkan agama orang lain. Ini 2 hal yang berbeda. Mengeluarkan pendapat bisa berupa penjelasan, seekstrem apapun penjelasannya tetap saja penjelasan.
Beda bila anda bayangkan ungkapan, pemeluk Buddha adalah umat paling tolol di dunia.... marah kan? Karna itu nadanya sudah menyerang!
Padahal Sidharta Gautama bolak balik mengatakan si dungu, si bodoh.... Kok tak ada dari member di sini yang protes?
Bukannya semua paham arti Kalama Sutta? jangan percaya bahkan pada kitab yang katanya suci?!
Quote from: Adhitthana on 14 June 2011, 01:08:46 AM
Tapi, sayangnya ..... pak Traktor-pun pake 'sendok' palsu ;D
apa-pun menurut beliau semua palsu .... dunia ini-pun palsu
demikian wejangan beliau .... om palsu oooopss salah om traktor) ^-^ ......
Adakah di sini pemeluk Buddha yang sudah pakai lidah?
Ini sama seperti seorang pria memakai celana renang dan datang menghadiri sebuah pesta yang diadakan dengan pakaian resmi. Dengan penampilan berbeda maka jadi perhatian banyak orang. Dan yang terpenting buat si pria diperhatikan orang.
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 10:53:23 AM
Hahaha berarti mas tidar kurang menangkap esensi tulisannya.
btw, sang penulis adalah seorang buddhist juga.
bagaimana kalau minta bro traktor menjabarkan Milinda Panha....
Quote from: traktor on 14 June 2011, 12:39:27 AM
Maaf saya tidak mau melayani nafsu anda....
kelihatan sekali takut kena kumis
Quote from: traktor on 13 June 2011, 11:15:30 PM
karena resolusi sendiri tidak abadi. Saya ingin yang terbesar/tertinggi. Terbesar/tertinggi hari ini, apa sama juga besok?
taukah kenapa ada TTF (true type font) ? dan utk text tidak disimpan dlm hal yg tergantung dgn resolutsi (jpg) ? kalau bro tau, maka tidak bicara soal resolusi lagi.
IMHJO, ternyata bro juga kelihatan BODOHNYA banget! apakah bro memiliki pengetahuan yg cukup dlm dunia komputer ?
Quote from: traktor on 14 June 2011, 12:39:27 AM
Maaf saya tidak mau melayani nafsu anda....
sayang sekali, tulisan anda sebenarnya cukup bagus, sayangnya saya gak tau anda menyontek tuisan siapa, karena anda tidak mampu mempertahankan opini anda dalam tulisan anda sendiri, yg berbeda jika itu adalah hasil analisis anda sendiri.
Quote from: traktor on 14 June 2011, 03:17:17 AM
Bukannya semua paham arti Kalama Sutta? jangan percaya bahkan pada kitab yang katanya suci?!
kalimat ini sering anda ulang2, tahukah anda bahwa Kalama Sutta itu juga bagian dari kitab yg katanya suci itu?, apakah anda bermaksud mengatakan "jangan percaya pada kitab yg katanya suci, kecuali kalama sutta"?
hmm..klo menurutku
tampaknya bro traktor menyerang Buddhist yg pandagan samawi pada topik "kitap palsu" dan..ya benar...menurut pandagan agama sebelah kurang lebih demikian...
nah klo ttg umat buddha adalah umat yg terbodoh di dunia.. mungkin tujuannya agar umat buddha bisa belajar.. tp kurasa agak sedikit salah sasaran... bodoh dlm hal apa? ada banyak hal..dan beda penyelesaiannya... (bagusnya dibuat lebih spesific)
lebih parahnya bodoh dlm menangkap maksud anda..sehingga..berpikir iya keknya bener..pindah agama yg lebih pintar aja klo gitu..
Quote from: johan3000 on 14 June 2011, 06:50:20 AM
taukah kenapa ada TTF (true type font) ? dan utk text tidak disimpan dlm hal yg tergantung dgn resolutsi (jpg) ? kalau bro tau, maka tidak bicara soal resolusi lagi.
IMHJO, ternyata bro juga kelihatan BODOHNYA banget! apakah bro memiliki pengetahuan yg cukup dlm dunia komputer ?
Hahahaha jangan singgung2 soal komputer, buka toko komputer dianya.
Quote from: DragonHung on 14 June 2011, 08:22:30 AM
Hahahaha jangan singgung2 soal komputer, buka toko komputer dianya.
sseorang kenalan saya juga buka toko komputer, dan dia tidak bisa membedakan antara printer dan Epson
Quote from: Indra on 14 June 2011, 08:27:35 AM
sseorang kenalan saya juga buka toko komputer, dan dia tidak bisa membedakan antara printer dan Epson
gw pikir dia serba bisa... tapi yaaa begitulah kelihatan bertapa TOLOLnya membicarakan resolusi dalam TEXT. kalau dia tanya dulu pada gw, mungkin TOLOLnya gak terexpose...
coba TL (bukan Tolol lho) cerita milinda panha dalam topik...
kebijaksanaan, kepandaian, dan kepintaran....
Quote from: Indra on 14 June 2011, 08:27:35 AM
sseorang kenalan saya juga buka toko komputer, dan dia tidak bisa membedakan antara printer dan Epson
dan dia mengaku kalau dia SUKA KOMPUTER....suka dunia komputer.....
lha ini sama saja menunjukan bertapa TOLOL nya (hahahahahaaa)
Quote from: traktor on 14 June 2011, 12:11:37 AM
Kalau boleh saya menjabarkan:
Sebenarnya kondisi di Indonesia ini. Bukan hanya di pemeluk agama Abrahamik, dilakangan Buddhis sendiri itu banyak PENGAMAT YANG GAGAL, LALU BERALIH PROFESI MENJADI KRITIKUS MERANGKAP PSIKIATER.
Ngerti kan maksud saya?
Ini maksudnya pengalaman hidup bro Traktor yang gagal jadi pengamat, lalu jadi kritikus + psikiater? Karena saya lihat tulisan bro Traktor berkisar kritik Buddhis tolol, ini-palsu itu-palsu, kalau agama lain begini-begitu; dan membayangkan kalau orang kritik tentang tulisan saya pasti orang begini, sementara yang memuji tulisan saya adalah orang yang begitu.
Quote from: traktor on 14 June 2011, 03:17:17 AM
begitu ya?
iya om ;D.
QuoteApakah AL De Silva lewat buku super ekstreem nya [Beyond Belief] juga termasuk menyerang kr****n?
di buku itu kan dia tujuannya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang biasanya sering diajukan, dan itu bukan menyerang ;D.
apakah menjawab itu adalah ekstrim? apalagi disertai dengan analisa dan bukti-bukti, bukan hanya mengarang bebas ;D
QuoteSatu kekurangan banyak umat beragama adalah kurang mau mempelajari agama orang lain. Sehingga sangat rentan ketika dengan pemahaman terbalik, sesuatu yang benar dijadikan salah. Kitab palsu pun jadinya salah. Padahal palsu atau asli itu kan hanya sifat.
Mungkin ada baiknya kita membedakan mengeluarkan pendapat secara bebas, dengan menjelek-jelekkan agama orang lain. Ini 2 hal yang berbeda. Mengeluarkan pendapat bisa berupa penjelasan, seekstrem apapun penjelasannya tetap saja penjelasan.
Beda bila anda bayangkan ungkapan, pemeluk Buddha adalah umat paling tolol di dunia.... marah kan? Karna itu nadanya sudah menyerang!
marah? ngak kok om, karena saya sudah mengetahui dan memahami inti ajaran buddha ;D.
di post ke-2, disebut 3 permata, yaitu buddha, dhamma dan sangha ;D.
kepada 3 permata itulah seharusnya kita berlindung ;D.
nah.. ketika ada yang menyerang kita, pertama kita harus menjelaskan bukan seperti itulah ajaran buddha, dan menjelaskan ajaran buddha yang sebenarnya ;D.
kalo dia masih bebal, bawa dia masuk ke sangha ;D, ketemukan dia pada bhante, romo atau mungkin anggota sangha lainnya misalnya di DC ini :P.
bukan dengan malah berargumen yang asal-asalan ;D. boleh sih berjuang sendiri untuk meluruskan pandangan-pandangan yang bengkok, tapi itu khusus untuk para arahat atau dhammaduta ;D, seperti ke 60 arahat pertama yang diutus sang buddha ;D.
coba bayangin aja kalo kita tidak mau bersatu, bertindak sendiri-sendiri, maka kehancuran agama buddha akan semakin mendekat ;D.
istilahnya bagai sapu lidi yang tercerai berai, maka akan mudah dipatahkan 1 demi 1, oleh karena itu kita harus bersatu dalam sangha biar dhamma ini bisa terus berkembang ;D.
QuotePadahal Sidharta Gautama bolak balik mengatakan si dungu, si bodoh.... Kok tak ada dari member di sini yang protes?
Bukannya semua paham arti Kalama Sutta? jangan percaya bahkan pada kitab yang katanya suci?!
nah, itu dikatakan oleh sang buddha karena sang buddha menyerang mereka atau mereka yang berkeras hati tidak mau mengakui kebenaran ajaran sang buddha padahal mereka menyadarinya? ;D
oh yah? ;D jangan percaya? ;D
selidiki dulu om, jangan percaya begitu saja ;D. dan setelah diselidiki kalo hal itu berguna, tidak tercela, dipuji oleh yang bijaksana maka silahkan diteruskan karena itu akan membawa pada kebahagiaan ;D. itulah maksud dari kalama sutta ;D.
kalo udah menanamkan sifat tidak percaya, yang timbul adalah pertentangan, kalo sudah timbul pertentangan maka sudah masuk jebakan si sisi ekstrim ;D.
kalau di blog, "DEBAT"-nya gak seru... kalau sudah masuk forum seperti DC ini, kita lihat "sehebat" apa TRAKTOR yg terkenal dengan blog-nya yang "hantam" sana sini...
Note : Paling sebentar lagi, Forum DC ini masuk blog lagi... wkkwkwkwkwkw
Quote from: dilbert on 14 June 2011, 11:33:37 AM
kalau di blog, "DEBAT"-nya gak seru... kalau sudah masuk forum seperti DC ini, kita lihat "sehebat" apa TRAKTOR yg terkenal dengan blog-nya yang "hantam" sana sini...
Note : Paling sebentar lagi, Forum DC ini masuk blog lagi... wkkwkwkwkwkw
kalau debat sih tidak bro, biasanya kita kan saling mengisi, berdiskusi , bukan berdebat, makanya saya betah di sini di bandingkan sebelah yang mudah melontarkan kata kasar ;D
Quote from: wang ai lie on 14 June 2011, 11:41:12 AM
kalau debat sih tidak bro, biasanya kita kan saling mengisi, berdiskusi , bukan berdebat, makanya saya betah di sini di bandingkan sebelah yang mudah melontarkan kata kasar ;D
Setuju dengan yang ini, kalo yang di forum sebelah udah masuk blog karena melontarkan kata2 yang gak lewat filter depkominfo.
Quote from: wang ai lie on 14 June 2011, 11:41:12 AM
kalau debat sih tidak bro, biasanya kita kan saling mengisi, berdiskusi , bukan berdebat, makanya saya betah di sini di bandingkan sebelah yang mudah melontarkan kata kasar ;D
Kalau bagi saya sih mau terminologi debat atau diskusi atau apapun gak masalah, inti-nya apa yang bisa kita dapatkan (pelajaran atau apapun) dari debat/diskusi itu...
Quote from: DragonHung on 14 June 2011, 11:45:05 AM
Setuju dengan yang ini, kalo yang di forum sebelah udah masuk blog karena melontarkan kata2 yang gak lewat filter depkominfo.
saya rasa juga bakalan masuk BLOG juga... pengalaman membuktikan bahwa yang setelah "TARUNG DEBAT" dari DC ini keluar, terus DC dimasukin ke blog beserta dengan nama-nama member DC... tapi kita lihat deh... mungkin saja saya feeling-nya salah kali ini. ##No Offence
Quote from: dilbert on 14 June 2011, 11:45:20 AM
Kalau bagi saya sih mau terminologi debat atau diskusi atau apapun gak masalah, inti-nya apa yang bisa kita dapatkan (pelajaran atau apapun) dari debat/diskusi itu...
setuju sekali bro, semua yang penting hasilnya, walau terkadang masih ada perbedaan pandangan tapi setidaknya saling memahami pendapat masing2 tanpa ada perpecahan _/\_
kalau masuk blog kelihatannya sih tidak bro, karakter bro traktor memang extrim tapi tidak sependek itu pemikirannya, semoga sih ;D
[at] dragon : untuk apa datangi blog buat marah2 seperti yang lain, iya kan, tidak ada untungnya kok, malah menambah karma kita sendiri, dan semakin menutupi jalan kita yang sudah capai2 di bentuk
Quote from: Indra on 14 June 2011, 08:27:35 AM
sseorang kenalan saya juga buka toko komputer, dan dia tidak bisa membedakan antara printer dan Epson
jangan2 kenalan anda juga tidak bisa membedakan antara merk HP dan HP (handphone) :))
Quote from: sriyeklina on 14 June 2011, 03:46:05 AM
Ini sama seperti seorang pria memakai celana renang dan datang menghadiri sebuah pesta yang diadakan dengan pakaian resmi. Dengan penampilan berbeda maka jadi perhatian banyak orang. Dan yang terpenting buat si pria diperhatikan orang.
ID nya aja traktor,
tahu kan fungsi traktor, main lindas aja ^-^
Quote from: dilbert on 14 June 2011, 11:33:37 AM
kalau di blog, "DEBAT"-nya gak seru... kalau sudah masuk forum seperti DC ini, kita lihat "sehebat" apa TRAKTOR yg terkenal dengan blog-nya yang "hantam" sana sini...
Note : Paling sebentar lagi, Forum DC ini masuk blog lagi... wkkwkwkwkwkw
RAMALAN (PREDIKSI) saya terbukti... DHAMMACITTA masuk BLOG Traktor Lubis...
http://www.traktor.co.cc/2011/06/di-dhammacitta-anjing-lebih-dihormati.html
http://www.traktor.co.cc/2011/06/dhammacitta-jauh-lebih-kapitalis.html
http://www.traktor.co.cc/2011/06/dhammacittaorg-sebenarnya-farum-diskusi.html
---
SRIYEKLINA dan JOHAN (Johan mana ya ? Saceng? ) masuk VIDEO PORNO Pulak .... weleh weleh...
http://www.traktor.co.cc/2011/06/video-porno-sriyeklina-digoyang-johan.html
^:)^ ^:)^ ^:)^
Sati Sati Sati...
haizzz, kualitas "katanya umat Buda" ternyata oh ternyata =))
Yang pasti si johan sudah eksis di dua blog =))
Quote from: dilbert on 15 June 2011, 02:20:53 PM
RAMALAN (PREDIKSI) saya terbukti... DHAMMACITTA masuk BLOG Traktor Lubis...
http://www.traktor.co.cc/2011/06/di-dhammacitta-anjing-lebih-dihormati.html
http://www.traktor.co.cc/2011/06/dhammacitta-jauh-lebih-kapitalis.html
http://www.traktor.co.cc/2011/06/dhammacittaorg-sebenarnya-farum-diskusi.html
---
SRIYEKLINA dan JOHAN (Johan mana ya ? Saceng? ) masuk VIDEO PORNO Pulak .... weleh weleh...
http://www.traktor.co.cc/2011/06/video-porno-sriyeklina-digoyang-johan.html
^:)^ ^:)^ ^:)^
Sati Sati Sati...
Seperti-nya para master terobsesi dengan nick sriyeklina. Sampai seperti ini bentuk-nya =P~
hahaha... begitu d demi naiknya pengunjung blog nya
Apakah ada senior2 di dc atau member dc yg mau 'melayaninya' di blognya?.. Hehehe
Quote from: Wijayananda on 15 June 2011, 05:34:46 PM
Apakah ada senior2 di dc atau member dc yg mau 'melayaninya' di blognya?.. Hehehe
itu seh namanya kepancing...
biarin aja.....
seharusnya kita pancing balik.... yg non dc baca ttg dc di sana..trus tertarik join ke dc...
Tong kosong nyaring bunyinya, malu maluin agama kr****n aja. Udah pindah ke buda aja jangan agama kr****n =))
Dengan ini saya meminta maaf pada member Johan3000 karena sebelumnya berkeras kepala menyanggah bahwa Traktor seorang tolol.
Gw makin bingung..
Sebenarnya siapa yg mainin siapa..
Kemarin pas si traktor lg berkoar2 semua sepakat tuk cuekin..
Sekarang pas traktor yg diem,malah diejekk-ejek..=))
Soalnya baru pertama kali liat orang kr****n kyk si TL.
Quote from: Mr.Jhonz on 15 June 2011, 06:46:33 PM
Gw makin bingung..
Sebenarnya siapa yg mainin siapa..
Kemarin pas si traktor lg berkoar2 semua sepakat tuk cuekin..
Sekarang pas traktor yg diem,malah diejekk-ejek..=))
Sepakat untuk cuekin adalah supaya dia tidak "menggila" dan terus memposting topik baru terus-menerus. Kalau untuk ejek-ejek, saya no comment, tapi barusan saya lihat dia posting di blognya (link yang diberikan bro dilbert), maka saya baru benar-benar percaya: dia orang tolol yang kosong. Tidak mampu berdebat di sini, lalu menjelek-jelekan di belakang. Sangat payah.
Quote from: dilbert on 15 June 2011, 02:20:53 PM
RAMALAN (PREDIKSI) saya terbukti... DHAMMACITTA masuk BLOG Traktor Lubis...
http://www.traktor.co.cc/2011/06/di-dhammacitta-anjing-lebih-dihormati.html
http://www.traktor.co.cc/2011/06/dhammacitta-jauh-lebih-kapitalis.html
http://www.traktor.co.cc/2011/06/dhammacittaorg-sebenarnya-farum-diskusi.html
---
SRIYEKLINA dan JOHAN (Johan mana ya ? Saceng? ) masuk VIDEO PORNO Pulak .... weleh weleh...
http://www.traktor.co.cc/2011/06/video-porno-sriyeklina-digoyang-johan.html
^:)^ ^:)^ ^:)^
Sati Sati Sati...
sepertinya ungkapan kekesalan dari TL ;D
Quote from: ryu on 15 June 2011, 06:49:51 PM
Soalnya baru pertama kali liat orang kr****n kyk si TL.
dia buddhis kok, menurut pengakuannya dan yg ditegaskan lagi oleh bro dragonhung
Quote from: Indra on 15 June 2011, 08:07:41 PM
dia buddhis kok, menurut pengakuannya dan yg ditegaskan lagi oleh bro dragonhung
ahhhh, ga bisa baca sastra nih =))
Quote from: Kainyn_Kutho on 15 June 2011, 06:15:48 PM
Dengan ini saya meminta maaf pada member Johan3000 karena sebelumnya berkeras kepala menyanggah bahwa Traktor seorang tolol.
Dengan ini,
gw semangkin salut sama kwalitas bro Kainyn_Kutho mau minta maaf di posting ini bukan melalui PM. Kalau TL masih membuat topik2 spt sebelumnya, memiliki niat2 kurang baik pada forum, bagaimana kalau kita usulkan pada tuhan dia dia di BAN aja minimal 100 hari gitu ? (voting disiapkan ?)
_/\_ :P
Kalau saya baca kok kagak ngarti ya... Gak tau juga esensinya apa... Dan kenapa kalian ribut2?
Quote from: Hendra Susanto on 16 June 2011, 12:57:24 AM
Kalau saya baca kok kagak ngarti ya... Gak tau juga esensinya apa... Dan kenapa kalian ribut2?
Wah...om sudah menembus jhana berapa?sampai2 tidak tergoyahkan lg batinnyaa..
Quote from: Indra on 15 June 2011, 08:07:41 PM
dia buddhis kok, menurut pengakuannya dan yg ditegaskan lagi oleh bro dragonhung
jangan-jangan bro dragonhung itu 'calo' nya TL :))
Quote from: johan3000 on 16 June 2011, 12:54:08 AM
Dengan ini, gw semangkin salut sama kwalitas bro Kainyn_Kutho mau minta maaf di posting ini bukan melalui PM. Kalau TL masih membuat topik2 spt sebelumnya, memiliki niat2 kurang baik pada forum, bagaimana kalau kita usulkan pada tuhan dia dia di BAN aja minimal 100 hari gitu ? (voting disiapkan ?)
_/\_ :P
kenapa bro johan jadi ketularan T****, tidak menangkap maksud dari pak KK?
Quote from: Indra on 16 June 2011, 08:04:28 AM
kenapa bro johan jadi ketularan T****, tidak menangkap maksud dari pak KK?
mohon maaf belum menangkap maksud dari pak KK, mohon bro Indra berbaik hati utk meluruskannya.
dia memang buddhis kok, cuman dari kecilnya banyak menerima ajaran selain buddhis, sampai akhirnya tetap memeluk agama buddhis.
Quote from: adi lim on 16 June 2011, 06:31:37 AM
jangan-jangan bro dragonhung itu 'calo' nya TL :))
[at] adi lim,
ini maksudnya apa?
Quote from: johan3000 on 16 June 2011, 08:11:27 AM
mohon maaf belum menangkap maksud dari pak KK, mohon bro Indra berbaik hati utk meluruskannya.
maksudnya si kubis itu memang tolol
Arghh, kenapa pada ga bisa baca karya sastra gw???
Quote from: DragonHung on 16 June 2011, 08:20:47 AM
dia memang buddhis kok, cuman dari kecilnya banyak menerima ajaran selain buddhis, sampai akhirnya tetap memeluk agama buddhis.
sayangnya dia terlalu sibuk memeluk, bukannya mempelajari dan mempraktikkan.
kalau saya lihat, sebenarnya tujuan dia baik, hanya caranya saja yang salah. dia ingin mematahkan argumen kepercayaan lain dengan mengatakan
hal2 extrim
QuoteBetul.... Ti Pitaka itu kitab palsu. Bukan tulisan dari Sidharta Gautama. Saya sendiri tidak tahu siapa sebenarnya yang menuliskan kitab kitab yang katanya mulia itu.
dia mengatakan tripitaka palsu bukan tulisan sidharta gautama, memang benar itu tidak dapat di sangkal. sedangkan kepercayaan lain mengakui kepercayaan mereka terbaik dengan mengklaim kitab2 mereka berasal dari tuhan, padahal secara jelas semua itu adala hasil karya manusia juga.
dari hal ini saya justru bisa belajar banyak , kadang tanpa disadari kita pun terbawa menjadi sisi extrim. tanpa kita sadari kita pun terpengaruh hal2 yang TS inginkan.
[at] 3K
Tadinya saya pikir dia akan menggunakan kepintarannya (yang pas-pasan) untuk berusaha memperbaiki diri, tetapi ternyata malah digunakan untuk merengek lagi di blognya (saya baca isinya beneran tidak ada makna) dan bahkan menghina "Sriyeklina" & "Johan". Seperti orang ekonomi pas-pasan, punya sedikit uang lebih bukan digunakan untuk menabung malah digunakan untuk beli narkoba.
Quote from: wang ai lie on 16 June 2011, 08:35:50 AM
kalau saya lihat, sebenarnya tujuan dia baik, hanya caranya saja yang salah. dia ingin mematahkan argumen kepercayaan lain dengan mengatakan
hal2 extrim
dia mengatakan tripitaka palsu bukan tulisan sidharta gautama, memang benar itu tidak dapat di sangkal. sedangkan kepercayaan lain mengakui kepercayaan mereka terbaik dengan mengklaim kitab2 mereka berasal dari tuhan, padahal secara jelas semua itu adala hasil karya manusia juga.
dari hal ini saya justru bisa belajar banyak , kadang tanpa disadari kita pun terbawa menjadi sisi extrim. tanpa kita sadari kita pun terpengaruh hal2 yang TS inginkan.
argumen apa yg bisa dipatahkan? dia bahkan tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan argumennya sendiri. asli atau palsu ditentukan dari siapa yg menulis dan dari cetakannya? astaga, keponakan gue yg TK bisa memberikan argumen yg lebih baik.
Quote from: wang ai lie on 16 June 2011, 08:35:50 AM
kalau saya lihat, sebenarnya tujuan dia baik, hanya caranya saja yang salah. dia ingin mematahkan argumen kepercayaan lain dengan mengatakan
hal2 extrim
dia mengatakan tripitaka palsu bukan tulisan sidharta gautama, memang benar itu tidak dapat di sangkal. sedangkan kepercayaan lain mengakui kepercayaan mereka terbaik dengan mengklaim kitab2 mereka berasal dari tuhan, padahal secara jelas semua itu adala hasil karya manusia juga.
dari hal ini saya justru bisa belajar banyak , kadang tanpa disadari kita pun terbawa menjadi sisi extrim. tanpa kita sadari kita pun terpengaruh hal2 yang TS inginkan.
Ini hal kuno, bro WAL. Kalau orang sering main ke DC, pasti tahu itu. Saya pun sudah beberapa kali mengatakan Tipitaka itu BUKAN sabda Buddha, tapi sabda Buddha yang didengar oleh Ananda (dan bhikkhu sejamannya), lalu diwariskan turun-temurun mengalami perubahan (penambahan dan pengurangan), lalu baru belakangan ditulis. Maka setiap sutta dimulai dengan "evam me suttam", "demikianlah yang kudengar". Sangat rentan sekali kalau berpikir isi Tipitaka pasti benar.
Waktu saya baru kenal Buddhisme juga saya sudah dengar hal ini dari Bhante Uttamo yang mengatakannya dalam gurauan, "kalau suttanya keliru... berarti bukan Buddha yang salah, tapi pendengaran Bhante Ananda yang keliru..." ;D
Demikianlah tulisannya mungkin baru bagi orang yang tidak pernah main ke DC, tapi adalah pengetahuan umum bagi yang aktif diskusi di DC. Itulah sebabnya member2 sini kecewa judulnya "Integral Trigonometri", isinya perkalian anak SD. (Promosi mode: ON)
Quote from: Kainyn_Kutho on 16 June 2011, 08:36:02 AM
[at] 3K
Tadinya saya pikir dia akan menggunakan kepintarannya (yang pas-pasan) untuk berusaha memperbaiki diri, tetapi ternyata malah digunakan untuk merengek lagi di blognya (saya baca isinya beneran tidak ada makna) dan bahkan menghina "Sriyeklina" & "Johan". Seperti orang ekonomi pas-pasan, punya sedikit uang lebih bukan digunakan untuk menabung malah digunakan untuk beli narkoba.
yah memang mengecewakan, belakangan banyak orang yg merasa pintar mendatangi forum ini untuk berdebat, hanya saja sayangnya jumlah otak mereka sering kali terlalu sedikit
Quote from: Indra on 16 June 2011, 08:45:32 AM
yah memang mengecewakan, belakangan banyak orang yg merasa pintar mendatangi forum ini untuk berdebat, hanya saja sayangnya jumlah otak mereka sering kali terlalu sedikit
Dan 'adrenalin'-nya terlalu tinggi. ;D Alhasil, dari niat 'menggurui' malah jadi komedian kesiangan. Sastra yah? Untung 'mental editor' saya tidak kambuh lihat kesalahan tulis demikian banyak.
Quote from: Kainyn_Kutho on 16 June 2011, 08:53:12 AM
Dan 'adrenalin'-nya terlalu tinggi. ;D Alhasil, dari niat 'menggurui' malah jadi komedian kesiangan. Sastra yah? Untung 'mental editor' saya tidak kambuh lihat kesalahan tulis demikian banyak.
ngomong-ngomong soal 'mental editor', mana?
Quote from: Indra on 16 June 2011, 08:56:30 AM
ngomong-ngomong soal 'mental editor', mana?
Harap baca baik-baik:
Quote from: Kainyn_Kutho on 16 June 2011, 08:53:12 AM
Dan 'adrenalin'-nya terlalu tinggi. ;D Alhasil, dari niat 'menggurui' malah jadi komedian kesiangan. Sastra yah? Untung 'mental editor' saya tidak kambuh lihat kesalahan tulis demikian banyak.
Mental editor saya belum kambuh. ;D
[spoiler]Jalan kok, mau dikirim sebagian dulu?[/spoiler]
Quote from: Kainyn_Kutho on 16 June 2011, 08:45:11 AM
Ini hal kuno, bro WAL. Kalau orang sering main ke DC, pasti tahu itu. Saya pun sudah beberapa kali mengatakan Tipitaka itu BUKAN sabda Buddha, tapi sabda Buddha yang didengar oleh Ananda (dan bhikkhu sejamannya), lalu diwariskan turun-temurun mengalami perubahan (penambahan dan pengurangan), lalu baru belakangan ditulis. Maka setiap sutta dimulai dengan "evam me suttam", "demikianlah yang kudengar". Sangat rentan sekali kalau berpikir isi Tipitaka pasti benar.
Waktu saya baru kenal Buddhisme juga saya sudah dengar hal ini dari Bhante Uttamo yang mengatakannya dalam gurauan, "kalau suttanya keliru... berarti bukan Buddha yang salah, tapi pendengaran Bhante Ananda yang keliru..." ;D
Demikianlah tulisannya mungkin baru bagi orang yang tidak pernah main ke DC, tapi adalah pengetahuan umum bagi yang aktif diskusi di DC. Itulah sebabnya member2 sini kecewa judulnya "Integral Trigonometri", isinya perkalian anak SD. (Promosi mode: ON)
setuju bro, oleh sebab itu sangat disayangkan dia terlalu terobsesi untuk mematahkan argumen kepercayaan sebelah , yang tanpa disadari sudah membawa dirinya menjadi orang yang terlalu kritis,
Quote from: Kainyn_Kutho on 16 June 2011, 09:04:25 AM
Harap baca baik-baik:
Mental editor saya belum kambuh. ;D
[spoiler]Jalan kok, mau dikirim sebagian dulu?[/spoiler]
[spoiler]
no problem, tunggu selesai aja.
[/spoiler]
Quote from: Indra on 16 June 2011, 08:42:59 AM
argumen apa yg bisa dipatahkan? dia bahkan tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan argumennya sendiri. asli atau palsu ditentukan dari siapa yg menulis dan dari cetakannya? astaga, keponakan gue yg TK bisa memberikan argumen yg lebih baik.
itu lah bro, sangat disayangkan dia tidak dapat mempertahankan argumen dia sendiri yang di dasari cara berpikir kepercayaan lain, dengan tanpa melihat masih banyak cara yang lebih baik untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan yang di lontarkan kepercayaan lain.
Quote from: wang ai lie on 16 June 2011, 09:13:21 AM
itu lah bro, sangat disayangkan dia tidak dapat mempertahankan argumen dia sendiri yang di dasari cara berpikir kepercayaan lain, dengan tanpa melihat masih banyak cara yang lebih baik untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan yang di lontarkan kepercayaan lain.
seorang bocah yg bahkan belum bisa mengurus diri sendiri, kenapa sibuk mengurus kepercayaan lain?
Quote from: Indra on 16 June 2011, 09:15:56 AM
seorang bocah yg bahkan belum bisa mengurus diri sendiri, kenapa sibuk mengurus kepercayaan lain?
jawaban itu cuma TL yang bisa jawab bro, kalau saya pribadi "malas" melayani keinginan kepercayaan lain untuk berdebat tentang agama, tidak ada untungnya, yang ada rugi, sudah rugi waktu, rugi pikiran, rugi kuota juga ^-^
Quote from: Indra on 16 June 2011, 09:15:56 AM
seorang bocah yg bahkan belum bisa mengurus diri sendiri, kenapa sibuk mengurus kepercayaan lain?
[Cliché Mode]Karena dhamma sifatnya universal. Bukankah kita bisa belajar dhamma di kepercayaan lain juga?[/cliché Mode]
Ketimbang topik usang ini, sebetulnya saya lebih penasaran bagaimana caranya bro Indra bisa nongkrong di DC hari ini, pada jam segini?
Quote from: Kainyn_Kutho on 16 June 2011, 09:23:43 AM
Ketimbang topik usang ini, sebetulnya saya lebih penasaran bagaimana caranya bro Indra bisa nongkrong di DC hari ini, pada jam segini?
nah ini memang tidak biasanya, tapi karena kesetiaan saya thd DC, maka saya selalu berusaha memanfaatkan kapan pun waktu yg tersedia untuk absen di DC, menggunakan teknologi GSM
Quote from: Indra on 16 June 2011, 09:26:09 AM
nah ini memang tidak biasanya, tapi karena kesetiaan saya thd DC, maka saya selalu berusaha memanfaatkan kapan pun waktu yg tersedia untuk absen di DC, menggunakan teknologi GSM
Oh, pantesan...
Tapi anehnya kalau bro Indra muncul, para Master tidak muncul. Mungkin memang sudah kammanya bro Indra tidak dapat 'mainan'. ;D
Quote from: wang ai lie on 16 June 2011, 09:13:21 AM
itu lah bro, sangat disayangkan dia tidak dapat mempertahankan argumen dia sendiri yang di dasari cara berpikir kepercayaan lain, dengan tanpa melihat masih banyak cara yang lebih baik untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan yang di lontarkan kepercayaan lain.
Banyak orang 'seberang' tahu Buddhisme sedikit, merasa sudah tahu seluk-beluknya dan menyerang Buddhisme. Di sisi 'sini' juga ada yang begitu, baru tahu kepercayaan 'seberang' sedikit, merasa sudah paham dan menyerang mereka.
Quote from: Kainyn_Kutho on 16 June 2011, 09:47:16 AM
Oh, pantesan...
Tapi anehnya kalau bro Indra muncul, para Master tidak muncul. Mungkin memang sudah kammanya bro Indra tidak dapat 'mainan'. ;D
tidak apa2, saya justru merasa gembira karena ketidak-hadiran saya bisa ditutupi oleh keberingasan Bro Kainyin cs
Quote from: Indra on 16 June 2011, 09:50:21 AM
tidak apa2, saya justru merasa gembira karena ketidak-hadiran saya bisa ditutupi oleh keberingasan Bro Kainyin cs
Iya, harap maklum, lagi PMS.
[Spoiler]Pseudo-Master Sickness. Bayangkan saja, 2 Master dalam seminggu.[/spoiler]
Quote from: Kainyn_Kutho on 16 June 2011, 08:45:11 AM
Ini hal kuno, bro WAL. Kalau orang sering main ke DC, pasti tahu itu. Saya pun sudah beberapa kali mengatakan Tipitaka itu BUKAN sabda Buddha, tapi sabda Buddha yang didengar oleh Ananda (dan bhikkhu sejamannya), lalu diwariskan turun-temurun mengalami perubahan (penambahan dan pengurangan), lalu baru belakangan ditulis. Maka setiap sutta dimulai dengan "evam me suttam", "demikianlah yang kudengar". Sangat rentan sekali kalau berpikir isi Tipitaka pasti benar.
Waktu saya baru kenal Buddhisme juga saya sudah dengar hal ini dari Bhante Uttamo yang mengatakannya dalam gurauan, "kalau suttanya keliru... berarti bukan Buddha yang salah, tapi pendengaran Bhante Ananda yang keliru..." ;D
Demikianlah tulisannya mungkin baru bagi orang yang tidak pernah main ke DC, tapi adalah pengetahuan umum bagi yang aktif diskusi di DC. Itulah sebabnya member2 sini kecewa judulnya "Integral Trigonometri", isinya perkalian anak SD. (Promosi mode: ON)
Dulu dalam suatu perjalanan, saya pernah berbincang dengan Bro Kainyn, Bro Fabian dan Bro Jerry. Isinya kurang lebih seperti ini:
"Untuk apa bangga dengan seribu orang pengikut ataupun seribu fans yang bodoh. Orang yang menjadi senang atau angkuh hanya karena dipuji orang-orang kecil adalah orang kecil yang sesungguhnya. Kalau saya justru lebih bangga jika dikagumi atau disukai oleh satu orang hebat, karena itu tandanya saya punya kualitas yang dapat dipandang oleh orang hebat." ;D
[spoiler]*haulien mode on*
Traktor Lubis tidak akan bisa memikat hati orang-orang yang sudah lebih mengenal apa itu dunia dan macam-macam orang di dalamnya; khususnya para senior di DC.
*haulien mode off*[/spoiler]
Quote from: Indra on 16 June 2011, 09:26:09 AM
nah ini memang tidak biasanya, tapi karena kesetiaan saya thd DC, maka saya selalu berusaha memanfaatkan kapan pun waktu yg tersedia untuk absen di DC, menggunakan teknologi GSM
=)) mubazir teknologi GSM =))
Quote from: ryu on 16 June 2011, 10:35:49 AM
=)) mubazir teknologi GSM =))
bukan itu, memang lagi haulien =))
Quote from: upasaka on 16 June 2011, 10:19:53 AM
Dulu dalam suatu perjalanan, saya pernah berbincang dengan Bro Kainyn, Bro Fabian dan Bro Jerry. Isinya kurang lebih seperti ini:
"Untuk apa bangga dengan seribu orang pengikut ataupun seribu fans yang bodoh. Orang yang menjadi senang atau angkuh hanya karena dipuji orang-orang kecil adalah orang kecil yang sesungguhnya. Kalau saya justru lebih bangga jika dikagumi atau disukai oleh satu orang hebat, karena itu tandanya saya punya kualitas yang dapat dipandang oleh orang hebat." ;D
[spoiler]*haulien mode on*
Traktor Lubis tidak akan bisa memikat hati orang-orang yang sudah lebih mengenal apa itu dunia dan macam-macam orang di dalamnya; khususnya para senior di DC.
*haulien mode off*[/spoiler]
Betul, saya masih ingat tentang itu. ;D
Dipuji orang tolol, tidak sepantasnya kita merasa senang, begitu juga dihina orang tolol, tidak sepantasnya kita marah. Sebaliknya dipuji orang pintar, kita boleh merasa senang, dan kalau dihina orang pintar, sepantasnya kita interospeksi.
Seribu pujian orang tolol tetap tidak berarti. Tapi tetap ada saja orang yang tetap memikirkan kuantitas ketimbang kualitas.
Quote from: Kainyn_Kutho on 16 June 2011, 11:35:02 AM
Betul, saya masih ingat tentang itu. ;D
Dipuji orang tolol, tidak sepantasnya kita merasa senang, begitu juga dihina orang tolol, tidak sepantasnya kita marah. Sebaliknya dipuji orang pintar, kita boleh merasa senang, dan kalau dihina orang pintar, sepantasnya kita interospeksi.
Seribu pujian orang tolol tetap tidak berarti. Tapi tetap ada saja orang yang tetap memikirkan kuantitas ketimbang kualitas.
Setubuh! ;D
Buka takbir.. ;D
"Siapakah yg mengajak TL bermain2 disini?" ^-^
Quote from: JW. Jinaraga on 16 June 2011, 11:55:00 AM
Buka takbir.. ;D
"Siapakah yg mengajak TL bermain2 disini?" ^-^
[spoiler](https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F_FpSXLFweSV4%2FSaP6y0qb9kI%2FAAAAAAAAAAk%2FfE89K3pY51Y%2Fs400%2FTanya%2Bkenapa.gif&hash=d426defc9ecc5047651b1a84509da5b6aa42529c)[/spoiler]
sepertinya yg ajak dia itu adalah salah satu makhluk yg pernah dihajar sama sun go kong.. ^-^
Quote from: Kainyn_Kutho on 16 June 2011, 08:36:02 AM
Tadinya saya pikir dia akan menggunakan kepintarannya (yang pas-pasan) untuk berusaha memperbaiki diri, tetapi ternyata malah digunakan untuk merengek lagi di blognya (saya baca isinya beneran tidak ada makna) dan bahkan menghina "Sriyeklina" & "Johan". Seperti orang ekonomi pas-pasan, punya sedikit uang lebih bukan digunakan untuk menabung malah digunakan untuk beli narkoba.
Sriyeklina&Johan itu dan dhammacitta sebenarnya cara dia untuk mengajak berkunjung ke blog-nya. Yang otomatis menambah pengunjung. Pengunjung bertambah otomatis rating naik donk.
Jika kita datang dan marah maka dia akan semangat berdebat dengan geliat geliut belut yang sudah terlalu sering kita lihat selama ini.
Omongan tidak akan lari dari: Inilah pemeluk Buddhis yang nota bene penuh welas asih, yang kenyataan-nya tak lebih dari seorang terorisme, orang beringas dll.
Jika tidak datang, atau datang tapi tidak berkomentar. Paling komentar-nya: Lihatlah para Buddhis itu tidak lebih dari seorang pengecut. Hanya berani di kandang sendiri.
Menulis untuk mencari sensasi dengan menulis agar tulisan-nya bermanfaat itu jelas beda. Jadi saya masa bodoh, dia mau bilang apa dan mau ngapain. Selama dia tidak menebarkan tulisan kosong di sini.
^ ^ ^ +GRP deh untuk sis Sriyeklina ;D
Quote from: sriyeklina on 16 June 2011, 12:44:53 PM
Sriyeklina&Johan itu dan dhammacitta sebenarnya cara dia untuk mengajak berkunjung ke blog-nya. Yang otomatis menambah pengunjung. Pengunjung bertambah otomatis rating naik donk.
Jika kita datang dan marah maka dia akan semangat berdebat dengan geliat geliut belut yang sudah terlalu sering kita lihat selama ini.
Omongan tidak akan lari dari: Inilah pemeluk Buddhis yang nota bene penuh welas asih, yang kenyataan-nya tak lebih dari seorang terorisme, orang beringas dll.
Jika tidak datang, atau datang tapi tidak berkomentar. Paling komentar-nya: Lihatlah para Buddhis itu tidak lebih dari seorang pengecut. Hanya berani di kandang sendiri.
Menulis untuk mencari sensasi dengan menulis agar tulisan-nya bermanfaat itu jelas beda. Jadi saya masa bodoh, dia mau bilang apa dan mau ngapain. Selama dia tidak menebarkan tulisan kosong di sini.
Setelah rating blog-nya naik, yang bisa didapatkan hanya kepuasan akan ego bahwa blog-nya laku. :)) Mendingan website gwa kemana-mana deh, terkenal sampai ke mancanegara. Malah dapat penawaran kerjasama dari Orang Thailand dan Italia.
Quote from: Mayvise on 16 June 2011, 12:48:42 PM
^ ^ ^ +GRP deh untuk sis Sriyeklina ;D
GRP gak bisa, klik "Thanks" aja deh.
Quote from: upasaka on 16 June 2011, 12:49:33 PM
Setelah rating blog-nya naik, yang bisa didapatkan hanya kepuasan akan ego bahwa blog-nya laku. :)) Mendingan website gwa kemana-mana deh, terkenal sampai ke mancanegara. Malah dapat penawaran kerjasama dari Orang Thailand dan Italia.
Mana bisa berkembang sampai sejauh itu bro? Rating-nya naik cuma untuk sesaat. Karena pondasi yang dibangun-nya tidak kokoh. Cuma mengharapkan pengunjung nyasar karena salah klik akibat strategi judul.
Quote from: sriyeklina on 16 June 2011, 12:59:11 PM
Mana bisa berkembang sampai sejauh itu bro? Rating-nya naik cuma untuk sesaat. Karena pondasi yang dibangun-nya tidak kokoh. Cuma mengharapkan pengunjung nyasar karena salah klik akibat strategi judul.
Memang! Dan si TL itu tampaknya memang suka memprovokasi orang-orang di internet kok, supaya semua pada penasaran dan berkunjung ke blog-nya. Kalau dia gak aktif, rating blog-nya bakalan jeblok. LOL.
Quote from: upasaka on 16 June 2011, 12:49:33 PM
Setelah rating blog-nya naik, yang bisa didapatkan hanya kepuasan akan ego bahwa blog-nya laku. :)) Mendingan website gwa kemana-mana deh, terkenal sampai ke mancanegara. Malah dapat penawaran kerjasama dari Orang Thailand dan Italia.
Blog tentang apa ? ;D
Quote from: rooney on 16 June 2011, 01:03:28 PM
Blog tentang apa ? ;D
Website komersil. ;D Sebaiknya jangan dipublikasi di sini. Nanti rating-nya menjulang. :))
Quote from: upasaka on 16 June 2011, 01:05:16 PM
Website komersil. ;D Sebaiknya jangan dipublikasi di sini. Nanti rating-nya menjulang. :))
Oh, ternyata bro upasaka seorang technopreneur yak... turunin ilmunya dong ;D
sorry td salah tempat :))
Quote from: upasaka on 16 June 2011, 01:05:16 PM
Website komersil. ;D Sebaiknya jangan dipublikasi di sini. Nanti rating-nya menjulang. :))
virus TL menginfeksi dikit ke upa... wkwkwkwkwk
Quote from: rooney
Oh, ternyata bro upasaka seorang technopreneur yak... turunin ilmunya dong ;D
Bukan. ;D Saya tidak bisa menurunkan ilmu. Tapi saya bisa menularkan ilmu.
[spoiler=Pertanyaan rooney yang dijawab upasaka, tapi sayangnya salah tempat]
Quote from: rooneybtw, kenapa setelah dihypnosis yang menyembuhkan trauma itu, seseorang bisa agak berubah karakteristiknya ?
Kalau untuk membuka mindset block bisa ga ?
Trauma adalah salah satu reaksi yang muncul karena seseorang tidak mau mengalami hal yang pernah (atau akan) dialaminya. Setelah rasa penolakan ini dikenali, maka orang itu akan melihat suatu hal dari sisi yang berbeda. Pola pandang yang berbeda akan menjadi karakter yang berbeda.
Mindset block atau
mental block bisa dibuka.[/spoiler]
Quote from: dilbert on 16 June 2011, 01:18:34 PM
virus TL menginfeksi dikit ke upa... wkwkwkwkwk
Untungnya saya tidak "mata rating-an". Tidak seperti TL yang sudah stadium 4. :))
Quote from: upasaka on 16 June 2011, 01:21:32 PM
Untungnya saya tidak "mata rating-an". Tidak seperti TL yang sudah stadium 4. :))
lah kalau website-nya mendatangkan manfaat yang positif. kenapa tidak ?
saya dukung lo, jangan ILFIL dengan rating, karena rating itu kan netral netral aja... TIOK BO ?
Quote from: sriyeklina on 16 June 2011, 12:44:53 PM
Sriyeklina&Johan itu dan dhammacitta sebenarnya cara dia untuk mengajak berkunjung ke blog-nya. Yang otomatis menambah pengunjung. Pengunjung bertambah otomatis rating naik donk.
Jika kita datang dan marah maka dia akan semangat berdebat dengan geliat geliut belut yang sudah terlalu sering kita lihat selama ini.
Omongan tidak akan lari dari: Inilah pemeluk Buddhis yang nota bene penuh welas asih, yang kenyataan-nya tak lebih dari seorang terorisme, orang beringas dll.
Jika tidak datang, atau datang tapi tidak berkomentar. Paling komentar-nya: Lihatlah para Buddhis itu tidak lebih dari seorang pengecut. Hanya berani di kandang sendiri.
Menulis untuk mencari sensasi dengan menulis agar tulisan-nya bermanfaat itu jelas beda. Jadi saya masa bodoh, dia mau bilang apa dan mau ngapain. Selama dia tidak menebarkan tulisan kosong di sini.
Betul, tidak ada gunanya lagi diperpanjang karena kita sudah lihat 'keahliannya' di sini. Biarlah dia mau mengatakan apa.
Quote from: upasaka on 16 June 2011, 12:49:33 PM
Setelah rating blog-nya naik, yang bisa didapatkan hanya kepuasan akan ego bahwa blog-nya laku. :)) Mendingan website gwa kemana-mana deh, terkenal sampai ke mancanegara. Malah dapat penawaran kerjasama dari Orang Thailand dan Italia.
Buntut2nya, tetap tidak ada kemajuan kualitas. Persis sinetron dan bioskop lokal, yang penting rating.
Quote from: Kainyn_Kutho on 16 June 2011, 01:25:10 PM
Buntut2nya, tetap tidak ada kemajuan kualitas. Persis sinetron dan bioskop lokal, yang penting rating.
Sinetron dengan rating tinggi akan meningkatkan prospek pemasukan dari iklan. Film bioskop dengan rating tinggi akan meningkatkan popularitas film dan mendatangkan keuntungan materil dan non-materil.
[spoiler]Blog TL dengan rating tinggi cuma bikin dia makin kerepotan di dunia maya. Ujung-ujungnya hidup dia semakin mandul dan tidak produktif, karena dia terpaksa menjadi manusia dunia maya untuk mempertahankan rating blog-nya. :)) Funny. [/spoiler]
Quote from: dilbert on 16 June 2011, 01:24:54 PM
lah kalau website-nya mendatangkan manfaat yang positif. kenapa tidak ?
saya dukung lo, jangan ILFIL dengan rating, karena rating itu kan netral netral aja... TIOK BO ?
TIOK! ;D Kapan-kapan saya pasang banner sponspor website saya di Forum DC saja deh. LOL.
Quote from: upasaka on 16 June 2011, 01:31:13 PM
TIOK! ;D Kapan-kapan saya pasang banner sponspor website saya di Forum DC saja deh. LOL.
Dengan kuasa TUHAN DC... Terjadi-lah...
Quote from: dilbert on 16 June 2011, 02:24:25 PM
Dengan kuasa TUHAN DC... Terjadi-lah...
Khun faiya khun!
Quote from: upasaka on 16 June 2011, 01:31:13 PM
TIOK! ;D Kapan-kapan saya pasang banner sponspor website saya di Forum DC saja deh. LOL.
TIOK ! itu apa sih ?
Quote from: adi lim on 16 June 2011, 02:47:45 PM
TIOK ! itu apa sih ?
Tiok itu artinya benar lho om adi sedangkan Tiok bo artinya benar kan? ;D
Quote from: Sunyata on 16 June 2011, 02:52:15 PM
Tiok itu artinya benar lho om adi sedangkan Tiok bo artinya benar kan? ;D
Quote from: upasaka on 16 June 2011, 02:52:47 PM
Right.
Kena aja dehhhhh :whistle:
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
semoga semua mahluk, hidup berbahagia
terutama yg tulis blog ini..
saddhu..saddhu..saddhu.. ^:)^
Quote from: upasaka on 16 June 2011, 01:05:16 PM
Website komersil. ;D Sebaiknya jangan dipublikasi di sini. Nanti rating-nya menjulang. :))
blog nya apa.... mau tau dong ;D
Quote from: Anestan on 16 June 2011, 06:18:26 PM
blog nya apa.... mau tau dong ;D
Website seputar ekspor-impor. ;D
Ini seperti kasus Sastra ciptaan Traktor yang berjudul "Tri pitaka Kitab Porno"
hahahaha
Quote from: Ruenis on 17 June 2011, 10:00:19 PM
Ini seperti kasus Sastra ciptaan Traktor yang berjudul "Tri pitaka Kitab Porno"
hahahaha
loh memang penulisnya sama
Quote from: Indra on 17 June 2011, 10:03:59 PM
loh memang penulisnya sama
Wah benar,saya tadi tak sempat liat sumbernya hahaha
Keren! thanks infonya :)
Hahaha..... yang nulis blog jelas tidak bertujuan mengkaji
dan menyajikan tulisan yang bermutu dan bereferensi jelas,
tapi hanya bertujuan untuk menghina dan membanggakan
dirinya. Ego... untuk apa ditanggapi? :)
Justru si penulis membuat dirinya sendiri terlihat sangat
tidak memahami objek yang sedang ia tulis, dan sekaligus
membuatnya terjerembab ke alam-alam rendah dalam
kehidupannya mendatang. Sungguh patut dikasihani.
NB-nya seharusnya:
Tri Pitaka benar benar kitab asli. Bukan berasal dari Tuhan, bukan terinspirasi dari Tuhan. Bukan tulisan Sidharta Gautama. Bukan juga langsung ditulis saat Sidharta Gautama ngomong. Tri Pitaka adalah tulisan tulisan yang dikumpulkan sekitar 500 tahun setelah Sidharta Gautama PariNibbana!
pertamanya marah....tapi setelah baca bawahnya ternyata keren....
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 10:37:32 AM
(Diambil dari blog seorang teman, dan cukup menarik untuk dishare disini)
Betul.... Ti Pitaka itu kitab palsu. Bukan tulisan dari Sidharta Gautama. Saya sendiri tidak tahu siapa sebenarnya yang menuliskan kitab kitab yang katanya mulia itu.
Asal tahu saja, Tri Pitaka itu artinya 'tiga keranjang'.
Mengapa sampai disebut begitu? Tiga Keranjang... Aneh kan? Sementara kitab suci agama lain bisa berarti pada hal hal yang jauh lebih mulia... Misalnya, Injil, yang kalau tidak salah artinya kabar baik. Atau Quran yang berarti Bacaan.
Nah.... Ini cuman 3 keranjang. Bisa saja, keranjang keranjang itu berisi sampah. Bisa juga sayuran kol bulat atau gepeng yang sudah busuk.
Jadi, 3 keranjang itu memang berisi daun lontar, kulit kayu dll yang memang sudah nyaris busuk, pada periode sekitar 500 tahun sesudah wafatnya Sidharta Gautama. Dikumpulkan oleh orang orang yang mengaku sebagai murid murid Sidharta Gautama, alias umat yang mengaku.
Mereka mereka ini berinisiatif mengumpulkan teks teks apa saja yang berhubungan dengan ajaran Buddha. Itu juga menurut mereka. Apakah benar yang dikumpulkan sebanyak 3 keranjang itu benar benar berasal dari apa yang keluar dari bibir Sidharta Gautama?
Saya sendiri yakin tidak.
Karena 3 keranjang sampah sampah perpustakaan kuno yang kebanyakan tidak ditulis di atas kertas itu berisi banyak hal yang sangat sangat jauh dari jangkauan pikiran manusia. Bisa diibaratkan itu adalah semua arsip perjalanan panjang bathin dari berbagai sudut.
Jadi, saat murid murid Sidharta Gautama mengumpulkan teks teks Buddhis. Kemudian dikelompokkan menjadi 3, yaitu;
1. Sutta Pitaka (Keranjang pujian-pujian/puisi/kata mutiara dll)
2. Vinaya Pitaka (keranjang peraturan peraturan kebhikkuan)
3. Abhidamma Pitaka (keranjang metafisika Agama Buddha0.
Setelah dikumpulkan menjadi 3 keranjang itu, barulah ada yang namanya kitab suci agama Buddha. Tri Pitaka. 3 Keranjang... Itu saja. Bukan 3 keranjang dari Tuhan, atau 3 keranjang dari Dewa. Apalagi 3 keranjang dari Setan. Iblis saja tak sudi namanya disematkan di 3 keranjang lembar lembar hampir busuk itu.
=====================
Jadi benar, kitab suci yang asalnya dari 3 keranjang sampah busuk itu jauhhhhhhhhhh sekali kalau mau dibandingkan dengan tulisan dari Tuhan atau paling tidak terinspirasi dari Tuhan.
Get real saja.... Yang dari sampah, seharusnya tetap disebut sampah. Keranjang juga tetap menjadi keranjang. 2000 tahun berlalu, walau dicetak ulang dengan teknologi sangat canggih. Sampai sudah dibuat dalam wujud digital. Tetap saja namanya 3 keranjang.
Dan tulisan tulisan di 3 keranjang sampah lontar itu asli tulisan manusia. Bukan Setan atau Tuhan. Tuhan dan setan buta huruf, tak sanggup berpikir dan bisanya cuman baca mantra, mengucapkan kutuk, dan jadilah...........
Manusia tidak begitu, manusia memikirkan, membuat dugaan, membuat hipotesa, menganalisa, lalu menyimpulkan, menuliskan kritik dan saran baru menuliskan menjadi kitab. Bukan cuman 1 kitab... tapi ribuan kitab. Astaga...... Jelas manusia lebih kreatif dari Tuhan. Jangankan Kitab. Manusia sampai pada menciptakan Tuhan.
Manusia menciptakan Tuhan yang Maha Penyelamat. Manusia juga menciptakan Tuhan yang sayang pada Israel. Manusia menciptakan Tuhan yang memusuhi bangsa Israel. Manusia juga yang menciptakan Dajjal bermata satu untuk menakut-nakuti manusia lain. Manusia sudah menciptakan jutaan Tuhan, untuk kepentingan diri dan kelompoknya.
Sidahrta Gautama menyadari itu. Dalam 3 keranjang tulisan tulisan yang terinspirasi dari ajaran ajarannya, seakan akan Sidharta mengetawai kebodohan bathin itu. Dengan sampah-sampah lontar di 3 keranjang bullshit bullshitnya, Sidahrta mengajak siapa saja yang mau untuk mendaur ulang sampah sampah dalam 3 keranjang itu supaya bias menjadi pupuk kandang atau pupuk kompos, untuk menumbuhkan pohon pikiran. Untuk mengabaikan tuhan tuhan ciptaan manusia manusia lain.
NB: Tri Pitaka benar benar kitab palsu. Bukan berasal dari Tuhan, bukan terinspirasi dari Tuhan. Bukan tulisan Sidharta Gautama. Bukan juga langsung ditulisa saat Sidharta Gautama ngomong. Tri Pitaka adalah tulisan tulisan yang dikumpulkan sekitar 500 tahun setelah Sidharta Gautama PariNibbana!
sumber: traktor lubis: Tri Pitaka Kitab Palsu (http://www.traktor.co.cc/2011/05/tri-pitaka-kitab-palsu.html)
(Diambil dari blog seorang teman, dan cukup menarik untuk dishare disini)
Betul.... Ti Pitaka itu kitab palsu. Bukan tulisan dari Sidharta Gautama. Saya sendiri tidak tahu siapa sebenarnya yang menuliskan kitab kitab yang katanya mulia itu.
Jawab: Yang menulis karena tulisan tangan maka tulisan manusia, bukan setan atau makhluk halus, yang menulis adalah kumpulan bhikkhu yang berada di Mahavihara (di negara Sri Lanka).Asal tahu saja, Tri Pitaka itu artinya 'tiga keranjang'.
Mengapa sampai disebut begitu? Tiga Keranjang... Aneh kan? Sementara kitab suci agama lain bisa berarti pada hal hal yang jauh lebih mulia... Misalnya, Injil, yang kalau tidak salah artinya kabar baik. Atau Quran yang berarti Bacaan.
Jawab: Kitab suci-Buddhis adalah Kanon Pali. Kanon Pali terdiri dari Tipitaka (tiga keranjang). Karena, kitab suci Buddha adalah Kanon Pali maka ini juga jauh lebih mulia.Nah.... Ini cuman 3 keranjang. Bisa saja, keranjang keranjang itu berisi sampah. Bisa juga sayuran kol bulat atau gepeng yang sudah busuk.
Jawab: Benar, tipitaka artinya tiga keranjang, bisa keranjang sampah, keranjang busuk, dll. Misalnya seseorang mengatakan, "Anak saya ada tiga," apakah anaknya, anak ayam, anak babi, anak anjing, anak monyet? Pastinya anak manusia. Demikian pula, "Tipitaka" seharusnya dipahami sebagai Tiga Kitab (kitab suci Buddhis yang terbagi atas tiga keranjang/kitab).
Tiga kitab/keranjang, harus dipahami sebagai "kepala, badan, dan kaki". Demikianlah, itu satu kesatuan, bukan terpisahm tetapi sepaket, speerti halnya,: hp dapat layar, dapat batre, dapat casing, atau sepeda motor, dapat stang, jok, ban, gigi, dll. Demikianlah, Tipitaka adalah satu paket dari "Kanon (kitab suci) Pali.Mengapa tiga kitab? Karena kitab suci Buddhis, cukup tebal (bahkan buku tertebal di dunia, kalah dengan kitab suci Buddis), jika dijadikan satu maka itu akan seperti seorang menggandeng 3 koper (inilah maknanya "Tipitaka", zaman dulu tidak ada koper, yang ada keranjang, keranjang bisa mengisi jumlah yang banyak.
Jadi, 3 keranjang itu memang berisi daun lontar, kulit kayu dll yang memang sudah nyaris busuk, pada periode sekitar 500 tahun sesudah wafatnya Sidharta Gautama. Dikumpulkan oleh orang orang yang mengaku sebagai murid murid Sidharta Gautama, alias umat yang mengaku.
Jawab: benar, dari daun lontar, tetapi telah diolah menjadi lebih awet, (baca di wikipedia bagaimana daun lontar menjadi buku). Bahka jika dibilang buku-awal (cikal bakal lahirnya "buku"), berasal mula dari daun lontar, hal ini dapat memungkinkan.Mereka mereka ini berinisiatif mengumpulkan teks teks apa saja yang berhubungan dengan ajaran Buddha. Itu juga menurut mereka. Apakah benar yang dikumpulkan sebanyak 3 keranjang itu benar benar berasal dari apa yang keluar dari bibir Sidharta Gautama?
Saya sendiri yakin tidak.
Jawab: Kamu tidak yakin karena tidak tahu kemampuan dari bhikkhu sepuh. Isi dari Kanon Pali, dipastikan benar. Ini seperti halnya seorang guru mengajar muridnya kemudian muridnya jadi pintar lalu menciptakan buku cetak. Bukankah ia belajar dari gurunya? Artinya seorang murid bisa mewarisi kata-kata gurunya, "otomatis itu murid pasti bijak banget". Demikianlah bijaknya kelompok bhikkhu itu, mewarisi Ajaran Buddha dengan baik. Hanya karena orang lain tidak mampu sebijak bhikkhu, apakah pantas disebut tidak ada yang demikian? Ia pasti tidak punya cermin di rumah.Karena 3 keranjang sampah sampah perpustakaan kuno yang kebanyakan tidak ditulis di atas kertas itu berisi banyak hal yang sangat sangat jauh dari jangkauan pikiran manusia. Bisa diibaratkan itu adalah semua arsip perjalanan panjang bathin dari berbagai sudut.
Jawab: jika anak manusia dapat disebut anak monyet, anjing, dll. Maka bapaknya pasti monyet, anjing, dll. (Ini sudah dijawab di atas maka kita buat lelucon.)Jadi, saat murid murid Sidharta Gautama mengumpulkan teks teks Buddhis. Kemudian dikelompokkan menjadi 3, yaitu;
1. Sutta Pitaka (Keranjang pujian-pujian/puisi/kata mutiara dll)
2. Vinaya Pitaka (keranjang peraturan peraturan kebhikkuan)
3. Abhidamma Pitaka (keranjang metafisika Agama Buddha).
Setelah dikumpulkan menjadi 3 keranjang itu, barulah ada yang namanya kitab suci agama Buddha. Tri Pitaka. 3 Keranjang... Itu saja. Bukan 3 keranjang dari Tuhan, atau 3 keranjang dari Dewa. Apalagi 3 keranjang dari Setan. Iblis saja tak sudi namanya disematkan di 3 keranjang lembar lembar hampir busuk itu.
Jawab: Karena 3 Keranjang adalah isi dari Kanon Pali, yaitu terdiri dari 3 kelompok besar maka si penuduh yang sudah dijelaskan demikian, (jika masih ngotot) pastinya tukang fitnah, mencari-cari kesalahan orang lain, setan saja belum tentu mengganggu. Orang itu pastinya orang busuk.sumber: traktor lubis: Tri Pitaka Kitab Palsu = sumber tukang pencari kesalahan Buddhis
Quote from: DragonHung on 13 June 2011, 10:37:32 AM
(Diambil dari blog seorang teman, dan cukup menarik untuk dishare disini)
Betul.... Ti Pitaka itu kitab palsu. Bukan tulisan dari Sidharta Gautama. Saya sendiri tidak tahu siapa sebenarnya yang menuliskan kitab kitab yang katanya mulia itu.
Asal tahu saja, Tri Pitaka itu artinya 'tiga keranjang'.
Mengapa sampai disebut begitu? Tiga Keranjang... Aneh kan? Sementara kitab suci agama lain bisa berarti pada hal hal yang jauh lebih mulia... Misalnya, Injil, yang kalau tidak salah artinya kabar baik. Atau Quran yang berarti Bacaan.
Nah.... Ini cuman 3 keranjang. Bisa saja, keranjang keranjang itu berisi sampah. Bisa juga sayuran kol bulat atau gepeng yang sudah busuk.
Jadi, 3 keranjang itu memang berisi daun lontar, kulit kayu dll yang memang sudah nyaris busuk, pada periode sekitar 500 tahun sesudah wafatnya Sidharta Gautama. Dikumpulkan oleh orang orang yang mengaku sebagai murid murid Sidharta Gautama, alias umat yang mengaku.
Mereka mereka ini berinisiatif mengumpulkan teks teks apa saja yang berhubungan dengan ajaran Buddha. Itu juga menurut mereka. Apakah benar yang dikumpulkan sebanyak 3 keranjang itu benar benar berasal dari apa yang keluar dari bibir Sidharta Gautama?
Saya sendiri yakin tidak.
Karena 3 keranjang sampah sampah perpustakaan kuno yang kebanyakan tidak ditulis di atas kertas itu berisi banyak hal yang sangat sangat jauh dari jangkauan pikiran manusia. Bisa diibaratkan itu adalah semua arsip perjalanan panjang bathin dari berbagai sudut.
Jadi, saat murid murid Sidharta Gautama mengumpulkan teks teks Buddhis. Kemudian dikelompokkan menjadi 3, yaitu;
1. Sutta Pitaka (Keranjang pujian-pujian/puisi/kata mutiara dll)
2. Vinaya Pitaka (keranjang peraturan peraturan kebhikkuan)
3. Abhidamma Pitaka (keranjang metafisika Agama Buddha0.
Setelah dikumpulkan menjadi 3 keranjang itu, barulah ada yang namanya kitab suci agama Buddha. Tri Pitaka. 3 Keranjang... Itu saja. Bukan 3 keranjang dari Tuhan, atau 3 keranjang dari Dewa. Apalagi 3 keranjang dari Setan. Iblis saja tak sudi namanya disematkan di 3 keranjang lembar lembar hampir busuk itu.
=====================
Jadi benar, kitab suci yang asalnya dari 3 keranjang sampah busuk itu jauhhhhhhhhhh sekali kalau mau dibandingkan dengan tulisan dari Tuhan atau paling tidak terinspirasi dari Tuhan.
Get real saja.... Yang dari sampah, seharusnya tetap disebut sampah. Keranjang juga tetap menjadi keranjang. 2000 tahun berlalu, walau dicetak ulang dengan teknologi sangat canggih. Sampai sudah dibuat dalam wujud digital. Tetap saja namanya 3 keranjang.
Dan tulisan tulisan di 3 keranjang sampah lontar itu asli tulisan manusia. Bukan Setan atau Tuhan. Tuhan dan setan buta huruf, tak sanggup berpikir dan bisanya cuman baca mantra, mengucapkan kutuk, dan jadilah...........
Manusia tidak begitu, manusia memikirkan, membuat dugaan, membuat hipotesa, menganalisa, lalu menyimpulkan, menuliskan kritik dan saran baru menuliskan menjadi kitab. Bukan cuman 1 kitab... tapi ribuan kitab. Astaga...... Jelas manusia lebih kreatif dari Tuhan. Jangankan Kitab. Manusia sampai pada menciptakan Tuhan.
Manusia menciptakan Tuhan yang Maha Penyelamat. Manusia juga menciptakan Tuhan yang sayang pada Israel. Manusia menciptakan Tuhan yang memusuhi bangsa Israel. Manusia juga yang menciptakan Dajjal bermata satu untuk menakut-nakuti manusia lain. Manusia sudah menciptakan jutaan Tuhan, untuk kepentingan diri dan kelompoknya.
Sidahrta Gautama menyadari itu. Dalam 3 keranjang tulisan tulisan yang terinspirasi dari ajaran ajarannya, seakan akan Sidharta mengetawai kebodohan bathin itu. Dengan sampah-sampah lontar di 3 keranjang bullshit bullshitnya, Sidahrta mengajak siapa saja yang mau untuk mendaur ulang sampah sampah dalam 3 keranjang itu supaya bias menjadi pupuk kandang atau pupuk kompos, untuk menumbuhkan pohon pikiran. Untuk mengabaikan tuhan tuhan ciptaan manusia manusia lain.
NB: Tri Pitaka benar benar kitab palsu. Bukan berasal dari Tuhan, bukan terinspirasi dari Tuhan. Bukan tulisan Sidharta Gautama. Bukan juga langsung ditulisa saat Sidharta Gautama ngomong. Tri Pitaka adalah tulisan tulisan yang dikumpulkan sekitar 500 tahun setelah Sidharta Gautama PariNibbana!
sumber: traktor lubis: Tri Pitaka Kitab Palsu (http://www.traktor.co.cc/2011/05/tri-pitaka-kitab-palsu.html)
Yang menulis ini sudah mengerti essensial dari ajaran agama Buddha.
Tripitaka, vihara, stupa, simbol hanyalah 'perantara', palsu dan artificial. buat apa melekat...